abortus sdh 01

6
Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen. UPTD PUSKESMAS BLOOTO ABORTUS SOP No. Kode : 417.302.4/SOP/UPKIA/01/ 2015 Ditetapkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Blooto Farida Mariana NIP 19781104 200501 2 014 Terbitan : 01 No. Revisi : 0 Tgl. Mulai Berlaku : 1 Januari 2015 Halaman : 1-3 1. Penger tian Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram Jenis dan derajat Abortus : a. Abortus Imminens Adalah Abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan pervaginam ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan b. Abortus Insipiens Adalah Abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri c. Abortus Inkomplit

Upload: yuena-triaz

Post on 17-Feb-2016

359 views

Category:

Documents


84 download

DESCRIPTION

sop KIA

TRANSCRIPT

Page 1: Abortus Sdh 01

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen.

UPTDPUSKESMAS

BLOOTO

ABORTUS

SOP

No. Kode : 417.302.4/SOP/UPKIA/01/2015

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Blooto

Farida MarianaNIP 19781104 200501 2 014

Terbitan : 01

No. Revisi : 0

Tgl. Mulai Berlaku :

1 Januari 2015

Halaman : 1-3

1.Pengertian Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan

kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram

Jenis dan derajat Abortus :

a. Abortus Imminens

Adalah Abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan

pervaginam ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik

dalam kandungan

b. Abortus Insipiens

Adalah Abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah

mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi

masih dalam kavum uteri

c. Abortus Inkomplit

Adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri masih

ada yang tertinggal

d. Abortus Komplit

Adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada

kehamilan kurang dari 20 minggu

2.Tujuan Untuk mengetahui penyebab abortus dan memberikan tindak lanjut

secara komprehensif

3.Kebijakan Pemeriksaan abortus harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang

dalam intruksi kerja dan harus sesuai dengan SOP

Page 2: Abortus Sdh 01

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen.

4.Referensi Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. 2008

5.Prosedur A. Persiapan Alat :

a. Inspekulo

b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan tes kehamilan

c. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin

d. Alat kontrasepsi

e. USG

f. Handscoon

g. Kapas DTT

h. Tensi dan stetoskop, Termometer

B. Langkah-langkah

1. Melakukan anamnesis

- Sapa klien dengan ramah

- Tanyakan Keluhan yang terdapat pada pada pasien abortus

antara lain :

a. Abortus imminens : riwayat terlambat haid dengan hasil BHcg (+)

dengan usia kehamilan dibawah 20 minggu, perdarahan

pervaginam tidak terlalu banyak berwarna kecoklatan dan

bercampur lendir, tidak diseetai nyeri atau kram

b. Abortus insipiens : perdarahan bertambah banyak, berwarna

merah segar disertai terbukanya serviks, perut nyeri ringan atau

spasme ( seperti kontraksi saat persalinan )

c. Abortus inkomplit : perdarahan aktif, nyeri perut hebat seperti

kontraksi saat persalinan, pengeluaran sebagian hasil konsepsi,

mulut rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi tertinggal,

terkadang pasien datang dengan keadaan syok akibat perdarahan

d. Abortus komplit : perdarahan sedikit, nyeri perut atau kram

ringan, serviks sudah tertutup, pengeluaran seluruh hasil konsepsi

2. Melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

a. Penilaian tanda-tanda vital ( tekanan darah, nadi, respirasi, suhu )

b. Penilaian tanda-tanda syok

c. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia

Page 3: Abortus Sdh 01

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen.

d. Mencari tanda akut abdomen dan defans muscular

e. Pemeriksaan ginekologi ditemukan :

Abortus imminens : ostium uteri ,enutup, perdarahan berwarna

kecoklatan disertai lendir, ukuran uterus sesuai dengan usia

kehamilan, DJJ masih ditemukan.

Abortus insipiens : ostium uteri terbuka, dengan terdapat penonjolan

kantong dan didalamnya berisi cairan ketuban, perdarahan berwarna

merah segar, ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan, DJJ

masih ditemukan.

Abortus inkomplit : ostium uteri terbuka, dengan terdapat sebagian

sisa konsepsi, perdarahan aktif, ukuran uterus sesuai usia kehamilan.

Abortus komplit : ostium uteri tertutup, perdarahan sedikit, ukuran

uterus lebih kecil usia kehamilan

3. Pemeriksaan penunjang

- Pemeriksaan USG

- Pemeriksaan tes kehamilan dan pemeriksaan darah perifer

Lengkap

4. Penatalaksanaan komprehensif

a. Abortus Imminens terdiri atas :

1. Istirahat tirah baring

2. Tablet penambah darah

3. Vitamin ibu hamil diteruskan

b. Abortus Insipiens

1. Observasi tanda vital

2. Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang

lebih lengkap untuk rencana pengeluaran hasil konsepsi

3. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret

vakum atau dengan cunam abortus, disusul dengan kerokan

c. Abortus Inkomplit

1. Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)

2. Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan,

Pasang IV line (bila perlu 2 jalur) segera berikan infus cairan

NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat disusul dengan darah.

3. Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selanjutnya untuk

Page 4: Abortus Sdh 01

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen.

Dilakukan kerokan (D/C). Pasca tindakan berikan ergometrin

IM

d. Abortus Komplit

Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita

anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya

makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral

5. KIE dan follow up 2 minggu

6.Unit Terkait Poli KIA

Pustu KIA

PONED

7. Distribusi Poli KIA

Pustu KIA

PONED