92624489-renstra-babinkam-polri-2010-2014

59
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMBINAAN KEAMANAN RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBINAAN KEAMANAN POLRI TAHUN 2010 - 2014 BAB I PENDAHULUAN 1. Kondisi Umum Kondisi geografis Indonesia terdiri dari wilayah kepulauan serta perairan yang luas dengan penyebaran penduduk yang tidak merata dan sumber daya alam yang melimpah, di satu sisi telah memberikan sumbangan positif bagi peningkatan kesejahteraan kehidupan masyarakat bangsa dan negara, namun di sisi lain telah menciptakan pengaruh negatif berupa kerawanan keamanan multidimensi, yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri. Pengaruh negatif tersebut antara lain adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas kejahatan dengan perkembangan berbagai modus operandi. Hal tersebut apabila tidak ditangani dan dikelola dengan komprehensif, terencana dengan baik dan sungguh-sungguh dapat mempengaruhi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Berbagai upaya untuk mewujudkan pemeliharaan Kamtibmas, perlindungan, pangayoman dan pelayanan kepada masyarakat, serta penegakan hukum terus dilakukan sehingga masyarakat merasa puas dan memberikan apresiasi yang baik atas keberhasilan pelaksanaan tugas Polri. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja keras seluruh anggota Polri dan dukungan kuat dari Pemerintah dan masyarakat. Namun harus diakui bahwa keberhasilan tersebut belum sepenuhnya memberikan kepuasan pada masyarakat atas pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, penegakan hukum dan pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Beberapa...........

Upload: blackeagel

Post on 26-Jul-2015

296 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMBINAAN KEAMANAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBINAAN KEAMANAN POLRI

TAHUN 2010 - 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1. Kondisi Umum

Kondisi geografis Indonesia terdiri dari wilayah kepulauan serta perairan

yang luas dengan penyebaran penduduk yang tidak merata dan sumber daya alam

yang melimpah, di satu sisi telah memberikan sumbangan positif bagi peningkatan

kesejahteraan kehidupan masyarakat bangsa dan negara, namun di sisi lain telah

menciptakan pengaruh negatif berupa kerawanan keamanan multidimensi, yang

dapat mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri. Pengaruh negatif tersebut

antara lain adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas kejahatan dengan

perkembangan berbagai modus operandi. Hal tersebut apabila tidak ditangani dan

dikelola dengan komprehensif, terencana dengan baik dan sungguh-sungguh

dapat mempengaruhi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

Berbagai upaya untuk mewujudkan pemeliharaan Kamtibmas,

perlindungan, pangayoman dan pelayanan kepada masyarakat, serta penegakan

hukum terus dilakukan sehingga masyarakat merasa puas dan memberikan

apresiasi yang baik atas keberhasilan pelaksanaan tugas Polri. Keberhasilan

tersebut tidak terlepas dari kerja keras seluruh anggota Polri dan dukungan kuat

dari Pemerintah dan masyarakat. Namun harus diakui bahwa keberhasilan

tersebut belum sepenuhnya memberikan kepuasan pada masyarakat atas

pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, pengayom, pelayan masyarakat,

penegakan hukum dan pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Beberapa...........

Page 2: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 2 - Beberapa keberhasilan yang telah digelar dalam mendukung pelaksanaan tugas

Polri diantaranya :

a. bidang Organisasi yaitu penggelaran struktur organisasi Polri yang

menganut sistem piramida dalam postur kekuatan Polri yang

berstandar Profesional, Bermoral dan Modern (PBM) dengan lapis

kekuatan : Mabes Kecil, Polda Cukup, Polres Besar dan Polsek Kuat.

Sebagai Implementasi pelayanan Kepolisian khususnya di perairan, telah

dikembangkan 5 (lima) satuan wilayah perairan di Tanjung Batu/Kepri,

Tarakan/Kaltim, Bitung/Sulut, Kupang/NTT, dan Sorong/Papua;

b. dibidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Polri yang

profesional, bermoral, modern, dan patuh hukum dilaksanakan melalui

peningkatan sumber daya manusia Polri yang memadai baik secara

kualitas maupun kuantitas guna memenuhi kebutuhan organisasi untuk

mencapai ratio polisi yang ideal pada akhir tahun 2014. Strategi yang

dilaksanakan penambahan anggota baru Polri dengan mengutamakan

putra daerah (prinsip “ local boy for local job”);

c. bidang Operasional, secara umum situasi Kamtibmas cenderung stabil

dan terkendali, situasi tersebut dapat memberikan suasana yang

kondusif dalam kehidupan masyarakat dan aktivitas pemerintahan.

Meskipun dalam kurun waktu tersebut telah terjadi gangguan Kamtibmas

dalam berbagai bentuk dengan intensitas yang meningkat namun dapat

tertangani termasuk dampak dari gangguan kamtibmas tersebut dapat

terminimize, antara lain kejahatan konvensional, kejahatan transnasional,

kejahatan terhadap kekayaan Negara dan kejahatan yang berimplikasi

kontijensi dapat diselesaikan secara optimal, sehingga tidak dirasakan

sebagai gangguan dalam kehidupan masyarakat. Prestasi lainnya adalah

mengamankan kebijakan pemerintah pada pelaksanaan Pilkada Tingkat I

dan II serta pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan hasil yang cukup

baik...............

Page 3: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 3 -

baik, penanganan daerah konflik gerakan pemisahan diri dari NKRI

(Separatisme), masalah separatisme di NAD dan konflik Horizontal

dibeberapa wilayah Indonesia seperti di Maluku dan Poso, Papua secara

Signifikan telah dapat diredam;

d. dibidang Pembangunan Sarana dan Prasarana, sasaran dan arah

kebijakan yang ingin dicapai adalah memenuhi kebutuhan dan

pemberdayaan materiil, fasilitas dan jasa, membangun kekuatan soft

power dan tidak melanggar HAM, membangun dan mengembangkan

jaringan informasi dan komunikasi melalui E-Police secara nasional dan

terintegrasi; membangun fasilitas kepolisian dalam upaya mendekatkan

polisi dengan masyarakat termasuk membangun Pospol diwilayah

perbatasan negara dan pulau-pulau berpenghuni, pengadaan

transportasi baik transportasi darat, perairan maupun udara, serta

peralatan komlek, penambahan Ranmor operasional maupun Ranmor

khusus, pengadaan perlengkapan perorangan anggota polisi ( Pistol /

revolver );

e. dibidang pelayanan Publik terutama yang terkait dengan lalu lintas

dibidang Pelayanan SIM, STNK dan BPKB, telah disediakan pelayanan

SIM keliling dengan menggunakan Bus Unit Pelayanan SIM, SIM Corner

di area Perbelanjaan, Perpanjangan STNK melalui Sistem Drive Through

walaupun masih terbatas dikota-kota besar seperti Polda Jatim dan

Polda Metro Jaya.

Memasuki pelaksanaan Renstra Babinkam Polri 2010 – 2014 strategi

pencapaian sasaran prioritas Babinkam Polri akan mengacu pada keberhasilan

yang telah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya maupun yang harus dicapai baik

pembinaan kekuatan, pembangunan kekuatan maupun bidang operasional, selain

itu Babinkam Polri juga menyelenggarakan pembinaan keamanan yang bersifat

terpusat dan lintas daerah yang meliputi : fungsi Samapta, fungsi Lantas, fungsi

Kepolisian......

.

Page 4: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 4 - Kepolisian Perairan, fungsi Kepolisian Udara, dan fungsi pengamanan obyek

khusus / objek vital serta melakukan penyiapan kekuatan dari segenap unsur polisi

berseragam dalam satuan tugas khusus untuk kepentingan operasi atau tindakan

kontinjensi kepolisian. Terhadap kejahatan kekayaan Negara diantaranya

pengungkapan kerugian Negara akibat pembalakan hutan (Illegal Logging), Illegal

Fising dan Illegal Mining, kejahatan yang berimplikasi Kontijensi seperti

penanganan Unjuk Rasa Anarkis yang terjadi dari kerusuhan yang berdampak

politik, sosial ekonomi dan sisoal budaya, untuk menanggulanginya dilaksanakan

operasi kepolisian bekerjasama dengan Departemen terkait.

Dibidang pembinaan Babinkam Polri berfungsi merumuskan serta

mengembangkan sistem dan metoda termasuk petunjuk pelaksanaan pembinaan

keamanan serta melaksanakan pemantauan dan supervisi staf, pemberian arahan

guna menjamin terlaksananya fungsi pembinaan keamanan serta pemberian

dukungan (back up) operasional terpadu terhadap pelaksanaan tugas

kewilayahan. Selain itu Babinkam Polri melaksanakan perencanaan kebutuhan

personil, peralatan khusus dan anggaran termasuk pengajuan saran dan

pertimbangan penempatan atau pembinaan karier personil pengemban fungsi

pembinaan keamanan dan distribusi peralatan khusus melalui masing-masing

pembina fungsi operasional dalam lingkungan Babinkam Polri, serta

melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data atau statistik yang

berkaitan dengan sumber daya dan hasil kegiatan satuan-satuan fungsi pelaksana

pada Badan Pembinaan Keamanan. Babinkam Polri berperan mengkoordinasikan

dan melaksanakan pengendalian penyelenggaraan fungsi operasional kepolisian

bidang pembinaan keamanan atas fungsi-fungsi Kesamaptaan Kepolisian, Lalu

lintas, Kepolisian Perairan, Kepolisian Udara dan Pengamanan Obyek Khusus.

Dalam Renstra Babinkam Polri tahun 2010 – 2014 prioritas program adalah

strategi membangun kerjasama / kemitraan (Networking) dan secara paralel tetap

melanjutkan strategi membangun kepercayaan (Trust Building).

2. Potensi..........

Page 5: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 5 - 2. Potensi dan Permasalahan

a. Potensi gangguan keamanan

1) Isu Internasional

a) masalah lingkungan hidup dan perubahan iklim

menempatkan Indonesia pada posisi strategis sebagai

Negara beriklim tropis dan memiliki area hutan yang luas

sebagai paru-paru dunia yang saat ini secara kualitas

mengalami penurunan sebagai akibat dari perusakan

hutan dan pembalakan liar serta pengolahan tambang

yang tidak sesuai dengan wilayah peruntukannya;

b) isu demokratisasi dalam sistem pemerintahan suatu

negara sangat berpengaruh terhadap politik luar negeri,

dan Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi

terbesar di dunia, dihadapkan dengan berbagai

tantangan berupa keanekaragaman suku, agama dan ras

serta budaya yang setiap saat dapat menjadi pemicu

terjadinya konflik;

c) pelanggaran hak asasi manusia menjadi isu internasional

yang setiap saat dihembuskan untuk mendiskreditkan

Indonesia di mata dunia sebagai akibat dari

permasalahan yang terjadi di masa lalu antara lain;

masalah Timor Timur, kasus orang hilang / penghilangan

paksa dan kasus Semanggi I dan II;

d) krisis keuangan global telah berdampak terhadap

anjloknya volume ekspor dan perdagangan Indonesia,

terutama pasar tujuan Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Hal ini berdampak terhadap meningkatnya kasus - kasus

PHK;

2) Isu..........

Page 6: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 6 -

2) Isu Regional

a) kebijakan perdagangan bebas yang mulai diberlakukan

pada tahun 2010 membawa dampak terhadap industri

dan perdagangan dalam negeri Indonesia yang mendapat

tekanan dan kekhawatiran kalah bersaing dengan produk

industri dari negara maju seperti China, Jepang,

Singapura dan lain - lain;

b) Indonesia sebagai salah satu negara yang berpenduduk

terbesar di dunia, memiliki potensi bidang

ketenagakerjaan sehingga menjadi salah satu sumber

devisa, disisi lain sering terjadi TKI mengalami perlakuan

tidak manusiawi (pelangaran sosial maupun tindak

pidana);

c) perkembangan di bidang telekomunikasi dan transportasi

lintas Negara yang semakin maju berdampak terhadap

perkembangan kejahatan antar negara (Trans National

Crime) khususnya masalah peredaran gelap dan

penyalahgunaan Narkotika serta penyelundupan,

perdagangan manusia Indonesia, dengan wilayah laut

yang sangat luas dan posisi geografis yang strategis

berpotensi menjadi tempat terjadinya kejahatan

transnasional baik sebagai perlintasan maupun tempat

produksi dan perdagangan narkotika;

d) serangan terorisme yang dialami oleh beberapa negara,

termasuk Indonesia mengindikasikan adanya kejahatan

terorganisir untuk menciptakan kondisi keamanan

menjadi gangguan dengan memanfaatkan isu

ketidakadilan, agama dan etnis sebagai upaya

mendiskreditkan pemerintah;

e) banyaknya..........

Page 7: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 7 -

e) banyaknya pedagang (trader) asal Afrika, seperti Nigeria

yang berbisnis di Jakarta dan kota-kota besar Indonesia

dapat digunakan sebagai pintu masuk perdagangan gelap

narkoba,

f) obat-obatan psikotropika dan peredaran uang dollar AS

palsu;

g) pemasalahan perbatasan wilayah Indonesia dengan

Negara tetangga (Australia, India, Kepulauan Palau,

Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Thailand,

Timor Leste dan Vietnam), baik wilayah laut maupun

darat masih belum terselesaikan secara tuntas sehingga

timbul berbagai persoalan baik ekonomi, politik maupun

budaya;

h) gerakan separatis masih terus berkembang dan selalu

menunjukan eksistensinya dalam berbagai kesempatan

gerakan separatisme juga telah membangun jaringan

politik dengan berbagai kelompok atau individu yang ada

diberbagai negara.

3) Isu dalam Negeri

a) perkembangan politik pada saat menjelang berakhirnya

pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tahun

2014 diperkirakan akan mengalami peningkatan suhu

politik dalam persaingan antara elite politik dengan

berbagai cara untuk memperoleh simpati masyarakat

guna memenangkan pemilu legislatif maupun Presiden

dan Wakil Presiden;

b) pelaksanaan kebijakan otonomi daerah membawa

konsekuensi yaitu : pelaksanaan pilkada (Gubernur,

Walikota dan Bupati) digelar hampir setiap tahun sekali,

terjadinya..........

Page 8: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 8 -

terjadi pada tiap provinsi atau kabupaten / kotamadya,

pemekaran wilayah menimbulkan banyak permasalahan

baru baik masalah batas wilayah, penentuan ibukota,

di sisi lain kewenangan pemerintah pusat dan daerah

dalam pengelolaan sumber daya alam masih terjadi

perbedaan pandangan serta keinginan untuk

pembentukan wilayah / daerah kabupaten atau propinsi

yang baru masih terus diperjuangkan oleh pihak - pihak

tertentu dalam berbagai kepentingan;

c) pemekaran wilayah yang tidak terkendali dapat

menimbulkan meningkatnya suhu politik baik ditingkat

regional maupun nasional;

d) adanya rivalitas antar elit politik di daerah dapat

mendorong berbagai bentuk manuver politik guna

menjatuhkan kekuasaan atau kredibilitas kepala daerah;

e) residu sengketa Pilkada baik tingkat provinsi dan

kabupaten / kota bisa meruncing menjadi gangguan

Kamtibmas apabila ada faktor memicunya;

f) tingginya suku bunga perbankan akibat krisis keuangan

global telah menghambat pembangunan sektor riil,

seperti sektor properti dan industri. Kondisi ini berimbas

pada meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan

yang dapat menjadi sumber kerawanan sosial dan

gangguan kamtibmas;

g) besarnya potensi hasil laut berupa ikan konsumsi

di perairan Indonesia, akan mengundang masuknya

kapal – kapal penangkap ikan dari negara asing untuk

mencuri ikan dari perairan laut Indonesia;

h) banyaknya..........

Page 9: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 9 -

h) banyaknya aktivitas penambangan terbuka (batubara,

emas, nikel, timah dll) telah mengakibatkan kerusakan

lingkungan yang sulit untuk diperbaiki (unrecovered);

i) terus meningkatnya produksi dan penjualan kendaraan

bermotor tanpa diimbangi dengan penambahan atau

perluasan insfrastruktur jalan, pada akhirnya

akan menciptakan permasalahan sosial dan ekonomi di

berbagai kota besar Indonesia;

j) beratnya beban hidup atau kesulitan ekonomi, lemahnya

daya rekat sosial serta tingginya persaingan membuat

sebagian masyarakat bersikap apatis terhadap

pemerintah, berpola pikir instan dan materialistik, selalu

curiga, mudah emosi dan berperilaku masa bodoh

(individualistik);

k) berkembangnya gaya hidup liberalisme dan kehidupan

sex bebas (free sex) mendorong generasi muda

menggunakan narkoba dan obat – obatan psikotropika,

disamping itu akan menimbulkan resiko terjangkitnya

berbagai jenis penyakit kelamin HIV/AIDS;

l) tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan

meningkatnya kemiskinan di pedesaan, mendorong

penduduk desa melakukan urbanisasi ke kota-kota

besar, kondisi ini berdampak terhadap berkembangnya

permasalahan sosial di kota, seperti meningkatnya

pemukiman liar, pelacuran anak jalanan, gelandangan,

pengemis dan kriminalitas di kota-kota besar;

m) masih adanya hak kepemilikan kendaraan pribadi

yang belum diatur batas kepemilikannya, sehingga satu

keluarga..........

Page 10: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 10 -

keluarga memiliki kendaraan lebih dari satu;

n) kesadaran hukum masyarakat dalam berlalu lintas masih

relatif rendah dan kecenderungan mengabaikan aturan;

o) kemudahan masyarakat mengakses informasi melalui

media cetak dan elektronik telah mengubah pola pikir

dan perilaku masyarakat yang bergaya hidup materialistik

dan konsumtif sehingga cenderung menganut budaya

instans, yakni memperoleh segala sesuatu secara mudah

dengan jalan pintas;

p) berbagai perusahaan / industri menerapkan kebijakan out

sourcing tenaga kerja melalui berbagai perusahaan jasa

tenaga kerja;

q) wilayah – wilayah yang pernah mengalami konflik

komunal (Aceh, Sulteng, Ambon dan Papua) masih

berpotensi terjadi konflik kembali apabila permasalahan

yang menjadi pemicu konflik dimasa lalu belum

tertangani secara baik antara lain : masalah pemulangan

pengungsi, rehabilitasi dan ganti rugi harta benda serta

masalah pengangguran meningkat dan tidak adanya

lowongan pekerjaan;

r) penyelesaian masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(KKN) terus menjadi tuntutan masyarakat terhadap

pemerintah menuju pemerintahan yang bersih dan

wibawa (Good Governance and Clean Government);

s) kelompok islam radikal menganggap globalisasi ekonomi

dan demokrasi liberal telah membawa pengaruh buruk

terhadap perilaku dan budaya masyarakat Indonesia;

t) masih..........

Page 11: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 11 -

t) masih banyaknya kasus-kasus pelanggaran HAM dimasa

lalu, yang dipandang sekolompok masyarakat yang belum

tuntas dan isu penghargaan serta penghormatan

terhadap HAM sebagai isu politik dalam upaya melakukan

tekanan terhadap pemerintah yang berkuasa;

u) perkembangan teknologi informasi dan lemahnya

penegakkan hukum menyebabkan maraknya pelanggaran

hak cipta melalui dunia maya (cyber crime) dan

perdagangan produk-produk bajakan berupa audio visual

dan piranti lunak komputer (software);

v) terbukanya kawasan laut Indonesia dan minimnya

pengamanan wilayah perairan, memungkinkan terjadinya

aksi penyelundupan barang dan senjata, obat – obatan

psikotropika dan narkotika;

w) masih ditemukan adanya jaringan dan kegiatan terorisme

di tanah air;

x) masalah keamanan dan ketertiban serta kelancaran

berlalu lintas terutama di kota-kota besar masih

menyimpan permasalahan-permasalahan krusial dikaitkan

dengan intensitas kendaraan yang meningkat, yang tidak

selaras dengan perkembangan sarana jalan;

y) meningkatnya kapal-kapal dagang yang melalui Selat

Malaka dan adanya keterbatasan pengamanan wilayah

laut;

z) panjangnya jalur perbatasan dan adanya pulau-pulau luar

yang belum berpenghuni;

aa) perkembangan gangguan keamanan dan ketertiban

masyarakat..........

Page 12: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 12 -

masyarakat yang mencakup 4 (empat) jenis kejahatan

(kejahatan konvensional, kejahatan transnasional,

kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan

berimplikasi kontinjensi) cenderung mengalami

peningkatan oleh karena itu beberapa kejahatan yang

menjadi indeks kejahatan perlu mendapat penanganan

yang komprehensif.

b. Permasalahan

1) penyusunan kompetensi anggota Polri belum dapat memenuhi

harapan masyarakat sehingga perlu ditingkatkan kompetensi

menuju Polri yang profesional yang pada gilirannya dapat

dirasakan keberadaan Polri ditengah-tengah masyarakat

melalui pelayanan secara mudah, responsif tidak diskriminasi

dan beresiko tinggi khususnya terhadap korban akibat tindak

kejahatan agar proses penegakan hukum dapat berjalan

secara objektif;

2) pelayanan Polri kepada masyarakat belum sepenuhnya

tergelar hingga komunitas-komunitas terkecil yang di dukung

dengan pelayanan kamtibnas prima akibatnya masyrakat

belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan tugas Polri selaku

pelindung, pengayom dan pelayan dalam mewujudkan

keamanan dan ketertiban yang pada gilirannya masyarakat

patuh hukum masih minim;

3) dengan strategi pelayanan kamtibmas, di gelar sebaran

pelayanan sedekat-dekatnya dengan masyarakat sehingga

pemenuhan kebutuhan personel di orientasikan pada

pemenuhan titik-titik sebaran pelayanan di tengah

masyarakat. Oleh karena itu s ekalipun rasio indeks tercapai

tetapi..........

Page 13: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 13 -

tetapi belum seimbang dengan jumlah titik pelayanan

ditengah masyarakat;

4) tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polisi masih belum

maksimal, bahkan ketakutan masyarakat pada Polisi masih

relatif cukup tinggi, akibat belum terhapusnya persepsi

masa lampau tentang perilaku Polisi yang lebih menonjolkan

arogansi dan kekerasan, kekuasan dan kekuatan, dengan

memanfaatkan peluang di tengah kesempatan, mudahnya

melakukan kolusi dengan para pelanggar hukum, bahkan

penyelesaian kejahatan dengan menggunakan kekuatan uang,

dan masih banyak perbuatan-perbuatan yang dapat menyakiti

hati masyarakat;

5) belum tercapainya perubahan paradigma pada aspek kultural

secara maksimal dalam pemberian perlindungan, pengayoman

dan pelayanan masyarakat serta penegakkan hukum sehingga

masih ada masyarakat yang kurang puas atas pelayanan Polri;

6) masih rendahnya ketrampilan dan kemampuan personel Polri di

lapangan, terutama dari segi penguasaan ketentuan dan

perundang-undangan, dalam menghadapi kualitas dan

kuantitas kejahatan yang semakin canggih, serta masih

tingginya proses birokrasi yang tidak efesien dalam

penyelesaian perkara, sebagaimana diungkapkan bahwa

anggota Polri dilapangan adalah penegak hukum, yang setiap

saat selalu berhadapan muka dengan penjahat dilapangan;

7) masih rendahnya kemampuan para anggota Polisi dalam

penguasaan bahasa asing (dihadapkan pada kejahatan

transnasional yang meningkat), penguasaan teknologi

komunikasi berbasis komputer; teknologi dan bio-kimia di

bidang..........

Page 14: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 14 -

bidang kriminalitas modern; dalam pengetahuan di bidang

kejahatan ekonomi, perdagangan, moneter / perdagangan,

bisnis dan lingkungan hidup , yang makin dituntut selalu siap

dan dapat menghadapi perubahan pola kejahatan nasional dan

internasional;

8) masalah KKN masih menghantui tubuh Polri, terutama masih

adanya persepsi tempat basah dan kering serta adanya

kecenderungan petugas Polisi di lapangan yang disinyalir masih

melakukan pencarian kekurangan dana dalam menjalankan

tugas;

9) masih belum tercukupi ratio petugas operasional Polri dengan

jumlah penduduk yang dilayani, pada wilayah tertentu perlunya

pendataan kekuatan yang memadai sehingga akan dapat

segera diberikan jalan keluar terbaik dalam mengatasi masalah

tersebut;

10) masih belum mampu menerapkan teknologi informasi on line

pada fungsi Binkam Polri dari satuan kewilayahan langsung

Mabes Polri dan sebaliknya;

11) keterbatasan kemampuan personel fungsi Binkam Polri di

bidang dalmas, SAR, gakkum tipiring, negosiator,

pawang/aswasada, sidik dan TPTKP laka lantas, nautika,

tehnika, lidik dan sidik tindak pidana di perairan, penerbang,

mekanik pesawat udara dan pengamanan VVIP/VIP;

12) keterbatasan jumlah personel pada pengemban fungsi

Samapta, Pol Lantas, Pol Air, Pol Udara dan Pam Obsus;

13) peralatan Polri berbasis teknologi dalam menghadapi

berbagai trend kejahatan yang berkembang semakin canggih

kejahatan..........

Page 15: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 15 -

kejahatan, belum tergelar hingga komunitas – komunitas

pelayanan terdepan sehingga memerlukan suatu kemampuan

peralatan yang sebanding dalam melakukan deteksi terhadap

kejahatan berdimensi baru tersebut;

14) sarana dan prasarana pengemban fungsi Binkam Polri dari

berbagai jenis yang digunakan untuk mendukung kegiatan

operasional Babinkam Polri guna melindungi, mengayomi dan

melayani masyarakat serta penegakan hukum, masih terbatas

jumlah dan kemampuannya;

15) masih belum terdukung sepenuhnya peralatan khusus (Alsus)

yang dimiliki pengemban fungsi Binkam Polri di tingkat Mabes

Polri dan kewilayahan untuk mendukung penugasan khusus

oleh satuan-satuan operasional, terutama untuk satuan-satuan

yang bertugas terdepan;

16) keterbatasan Alut dan Alsus serta kondisinya yang sudah tua;

17) masih perlu upaya penertiban Sistem Akuntansi Barang Milik

Negara dilingkungan Babinkam Polri dan Direktorat Jajaran;

18) tingkat kesejahteraan anggota Polri yang masih rendah

diantaranya belum terdukungnya gaji yang cukup akan

membuka peluang perilaku tidak patuh hukum dan

penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan dari anggota

Polri terutama pada tingkat kepangkatan yang masih berada

dibawah, yang memegang kekuasaan yang besar dalam

penanganan kasus-kasus kejahatan;

19) tertundanya dukungan anggaran dalam pengembangan sarana

prasarana, kurangnya anggaran untuk pemeliharaan dan

perawatan serta minimnya tingkat kesejahteraan bagi

personel yang mempunyai kemampuan khusus;

20) masih..........

Page 16: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 16 -

20) masih minimnya dilaksanakan kerja sama antara Polri

dengan berbagai komunitas masyarakat maupun antara

Kementerian / Lembaga lainnya baik dalam maupun luar

Negeri sebagai langkah proaktif dalam mengatasi gangguan

keamanan sejak dari sumbernya. Akibatnya sejak dini belum

dapat diantisipasi serta dicarikan solusi pemecahannya

terhadap permasalahan yang berkembang menjadi tindak

pidana;

21) masih adanya perbedaan persepsi terhadap masing-masing

tupoksi Polri dan TNI sehingga menimbulkan perselisihan

didalam pelaksanaan tugas;

22) berbagai kelemahan yang masih dirasakan dalam hubungan

antara Polri dan TNI, ternyata memiliki berbagai sebab yang

saling menghimpit diantaranya perbedaan kepentingan

diantara Polri dan TNI, serta konflik fisik antara individu

anggota Polisi dan anggota TNI di lapangan;

23) kondisi geografi Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan

perairan yang luas, dengan penyebaran yang tidak merata dan

sumber alam yang berlimpah, telah menciptakan kerawanan

keamanan yang multidimensi, terutama di perairan,

pertambangan dan kehutanan apabila tidak dibarengi

penertiban internal instansi terkait dapat menciptakan

pemerintahan yang tidak bersih. Apalagi bila tidak ditata

dalam suatu sistem yang baik dan pengawasan yang memadai

baik secara administrasi maupun fisiknya akan dapat

memberi peluang kegiatan illegal dan kriminal yang luas

pada wilayah tertinggal, dan pulau - pulau terluar berpenghuni,

yang menjadi hotspots, terutama dalam bentuk kerja sama

antara negara Indonesia dengan kekuatan politik – ekonomi

negara..........

Page 17: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 17 -

negara lain demikian juga konflik sara serta kejahatan

transnasional lainnya;

24) sistem pengamanan perbatasan negara Indonesia dengan

negara lain yang terdiri dari batas laut dan batas darat masih

belum maksimal;

25) kurangnya koordinasi antar instansi terkait dan komitmen

dalam penanggulangan kejahatan di areal perairan,

pertambangan dan kehutanan dapat menimbulkan kerugian

negara yang semakin besar serta meresahkan masyarakat;

26) pelanggaran dan kejahatan yang terjadi diwilayah perbatasan

antara lain pergeseran tapal batas negara, penguasaan pulau-

pulau terluar oleh negara tetangga, perdagangan manusia, TKI

illegal, penyelundupan kekayaan negara, penyelundupan

narkotika dan senjata api yang di gunakan oleh pelintas batas

negara sebagai pelaku teroris dapat mengakibatkan

terganggunya kedaulatan negara serta terganggunya

hubungan bilateral antar negara tetangga;

27) sistim politik masih diwarnai oleh pengutamaan penguasaan

posisi-posisi kekuatan politik guna memperoleh akses pada

kekayaan negara dan pengaruh pada dunia usaha, serta

kekuasaan dalam birokrasi pemerintahan, yang dimungkinkan

karena mendorong akumulasi perundangan-undangan baru

yang ternyata berakibat dapat melemahkan penegakan hukum,

dan meningkatnya ketidakpercayaan masyarakat pada sistem

kekuasaan bangsa;

28) rendahnya tekad pengutamaan kepentingan publik dan

transparansi serta akuntabilitas para elit politik dan birokrasi,

dalam mewujudkan Good Governance dan Clean Governance

dan..........

Page 18: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 18 -

dan belum maksimalnya upaya pemerintah dan masyarakat

dalam pemberantasan korupsi terhadap kekayaan negara dan

kekayaan masyarakat, sekaligus memotivasi demonstrasi dan

ketidaktertiban masyarakat;

29) peningkatan dinamika masyarakat yang didukung dengan

kemajuan tehnologi informasi telah membawa perubahan

kehidupan masyarakat, sehingga menjadi akses mudahnya

pemunculan perilaku ekstrim, dan pemikiran masyarakat yang

“Negative Thinking” akan di implementasikan melalui

perbuatan-perbuatan ekstrim, dalam bentuk peledakan

bom, tindakan anarkis, bisnis illegal, pertarungan antar

preman yang menciptakan ketidak tertiban dan tindakan

konflik, disebabkan belum tertampungnya aspirasi kelompok

atau elit pada era sekarang untuk membangun idealisme yang

kuat untuk kepentingan rakyat dan bersih dari korupsi;

30) kondisi perekonomian yang belum stabil berdampak pada

terganggunya pemenuhan kebutuhan pokok sehingga dapat

menimbulkan permasalahan sosial;

31) semakin tinggi tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup

masyarakat dapat mengakibatkan terjadinya bentuk ganguan

kamtibmas berupa kejahatan konvensional maupun kejahatan

yang berimplikasi kontinjensi;

32) Potensi Gangguan (PG) keamanan masih sangat luas, mulai

dari konflik – konflik yang timbul dari kesenjangan sosial

ekonomi masyarakat, keaneka - ragaman suku, budaya dan

agama; euforia kebebasan menyampaikan pendapat; konflik

kepentingan partai politik; jaringan perdagangan dan

penggunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif),

aliansi yang makin luas pada white collar crime, kejahatan

terorganisir..........

Page 19: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 19 -

terorganisir dan penguasa informal yang menjadikan

penegakan hukum makin kompleks;

33) pelanggaran hukum dan kejahatan meningkat berupa

kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan

terhadap kekayaan negara, kejahatan yang berimplikasi

kontijensi sebagai dampak globalisasi dan permasalahan sosial

lainnya;

BAB II

...........

Page 20: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 20 -

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Visi Polri tahun 2010 – 2014 dijabarkan dari visi pembangunan nasional

jangka panjang dengan memposisikan Polri sebagai subsistem keamanan dari

sistem nasional. Dengan visi pembangunan nasional adalah Indonesia yang

mandiri, maju, adil dan makmur guna terwujudnya Indonesia yang

sejahtera, demokrasi dan berkeadilan, rumusan visi Indonesia tersebut

dijadikan sebagai dasar dalam visi Polri tahun 2010 – 2014.

3. Visi Polri

Terwujudnya pelayanan kamtibmas prima, tegaknya hukum

dan kamdagri mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang

proaktif.

Dari rumusan visi tersebut dapat diadakan penekanan substansinya

pada pelayanan masyarakat sebagai implementasi dari Quick Wins yang

telah ditetapkan pada strategi tingkat nasional. Namun substansi pelayanan

masyarakat tersebut tidak dapat terlepas dari keseluruhan tugas pokok

Polri yang lainnya yaitu tegaknya hukum, keamanan dalam negeri

yang mantap dan sinergi polisional. Keempat substansi yang terdapat

dalam visi Polri tersebut merupakan satu kesatuan sehingga dapat

dirangkum dalam pengertian secara umum sebagai pelayanan masyarakat.

Hal ini berarti bahwa penegakan hukum dan penciptaan kamdagri yang

mantap dilakukan melalui metode pelayanan. Begitu pula pengembangan

sinergi polisonal sebagai sistem kerja sama interdep dan masyarakat

dilakukan melalui prinsip-prinsip layanan, dengan penjelasan sebagai

berikut:

a. terwujudnya.......

Page 21: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 21 -

a. terwujudnya pelayanan kamtibmas prima

adalah keadaan dalam masyarakat yang tumbuh rasa bebas dari

gangguan dan ketakutan karena polisi dapat membantu secepatnya bila

terjadi gangguan pada masyarakat dengan standar etika yang tinggi;

b. tegaknya hukum

adalah suatu keadaan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat

yang teratur, tertib dan adil dalam lindungan payung hukum yang

berwibawa, tegas, humanis dan tidak diskriminatif;

c. kamdagri mantap

adalah suatu keadaan diwilayah hukum NKRI yang bebas dari konflik

sosial baik vertikal maupun horizontal dan bebas dari gangguan

keamanan dan ketertiban umum serta bebas dari perbuatan yang

mengganggu jalannya pemerintahan maupun persatuan bangsa.

Disamping itu dalam hal terjadi bahaya-bahaya dari bencana alam dan

kecelakaan besar (mass disaster) dapat direspon secara efektif;

d. sinergi polisional yang proaktif

adalah kebersamaan antar unsur dan komponen negara dan masyarakat

dalam mengambil langkah mendahului berprosesnya potensi gangguan

keamanan dengan menyusun pemecahan masalah sebagai eliminasi

terhadap gangguan keamanan dengan menyusun pemecahan masalah

sebagai eliminasi terhadap potensi gangguan yang mengendap di

berbagai permasalahan pada bidang pemerintahan dan kehidupan sosial

maupun ekonomi.

Dengan susunan substansi yang menyatu menjadi visi Polri tahun

2010 – 2014 tersebut maka rute pelayanan kinerja Polri lima tahun kedepan

telah mempunyai arah yang sejalan dengan arah perjuangan bangsa dan

pemerintah Indonesia lima tahun mendatang.

4. Misi.......

Page 22: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 22 - 4. Misi Polri

Dengan mempedomani arah kedepan sesuai visi Polri, maka langkah

pencapaian sasaran strategis disusun ke dalam misi sebagai berikut :

a. melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui kegiatan /

operasi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan;

b. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara

mudah, responsif, dan tidak diskriminatif;

c. menjaga keamanan ketertiban kelancaran lalu lintas untuk

keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang;

d. menjamin keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan dalam

negeri;

e. mengembangkan Perpolisian masyarakat yang berbasis pada

masyarakat patuh hukum;

f. menegakkan hukum secara profesional, obyektif, proporsional,

transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa

keadilan;

g. mengelola secara profesional, transparan akuntabel dan modern

seluruh sumber daya Polri guna mendukung operasional tugas Polri;

h. membangun sistem sinergi polisional interdepartemen dan lembaga

internasional maupun komponen masyarakat dalam rangka

membangun kemitraan dan jejaring kerja (partnership building /

networking).

5. Visi dan Misi Babinkam Polri.

Sebagai jawaban berbagai permasalahan sebagaimana disebutkan

diatas, dengan berpedoman pada Visi dan Misi Polri maka Babinkam Polri

menetapkan.........

Page 23: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 23 -

menetapkan dan menjalankan Visi dan Misi sebagai institusi dan

kelembagaan yang mandiri, berwawasan global, berorientasi nasional dan

bertindak lokal, penuh dengan koordinasi dan sinergi dalam memberikan

dan melaksanakan pencegahan kejahatan dan penegakan hukum terhadap

masyarakat, maka akan dapat membangkitkan dan mendorong seluruh

anggota Babinkam Polri menjadi semakin cerdas, berbudaya diimbangi

dengan akhlak dan moral yang tinggi serta mampu meningkatkan daya

kreatifitas dan penuh inovatif dalam menghadapi tantangan tugas dan

kehidupan masyarakat.

Sebagai ujung tombak dalam menciptakan keamanan dan ketertiban,

Polri harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan

perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Di tengah-tengah

dinamika yang begitu pesat, Polri menghadapi tantangan yang semakin

berat dan kompleks yang pada akhirnya memperluas bentang tugas

Babinkam Polri.

Dalam menghadapi perubahan yang cepat, Babinkam Polri harus

memiliki pandangan ke depan yang mampu membimbing dan memberikan

arah pengembangan dan kemajuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

intensitas permasalahan yang dihadapi.

Sebagai pedoman ke depan telah dirumuskan visi dan misi Babinkam

Polri sebagai berikut :

a. Visi Babinkam Polri.

Terwujudnya Polisi berseragam yang mampu

memelihara keamanan dan selalu berada di tengah-tengah

masyarakat.

b. Misi Babinkam Polri.

1) membangun Polisi berseragam yang dipercaya masyarakat;

2) meningkatkan kehadiran Polisi di tengah masyarakat;

3) menegakkan.......

Page 24: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 24 -

3) menegakkan hukum secara profesional dan proposional dengan

menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM khususnya

penegakkan hukum di perairan, penegakkan hukum lalu lintas

dan tipiring;

4) melaksanakan pengamanan obyek vital;

5) melaksanakan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

bidang tugasnya;

6) melaksanakan pengamanan terhadap kegiatan masyarakat,

Instansi dan Pemerintah;

7) melaksanakan pengamanan penyampaian pendapat di muka

umum / unjuk rasa;

8) melaksanakan pam VIP / VVIP dan pam wisata;

9) memberikan pertolongan dan penyelamatan masyarakat yang

terkena bencana alam;

10) memelihara kamtibcarsel lantas untuk menjamin keselamatan

dan kelancaran arus orang dan barang;

11) mempersempit ruang gerak kejahatan dengan melaksanakan

patroli, pengawalan, penjagaan dan pengaturan;

12) memberikan respon cepat yang terukur terhadap setiap

panggilan bantuan dari masyarakat;

13) melaksanakan pengamanan di perbatasan antar negara.

6. Tujuan

a. terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas

sasaran pembangunan nasional lima tahun ke depan;

b. tegaknya hukum yang mampu rasa perlindungan dan pengayoman

oleh Negara serta kepastian dunia usaha;

c. terwujudnya........

Page 25: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 25 -

c. terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan

gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat

maupun di daerah;

d. terwujudnya kerja sama lintas departemen dan lintas Negara dalam

rangka mewujudkan upaya menciptakan keamanan melalui sinergi

polisional;

e. terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan

lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehingga

terwujud masyarakat patuh hukum;

f. tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dalam bentuk

kepuasan masyarakat atas perlindungan, pengayoman, pelayanan;

g. terbangunnya kerja sama dengan masyarakat dalam wadah

pemolisian masyarakat (Polmas) dan dalam sistem sinergi polisonal

inter departemen (Sis Spindep);

h. tergelarnya operasional Polri baik pre-emtif maupun preventif pada

satuan-satuan kewilayahan;

i. tertanggulanginya trend perkembangan kejahatan, meningkatnya

penuntasan kasus kriminalitas terhadap 4 (empat) golongan jenis

kejahatan yaitu kejahatan konvensional, transnasional, terhadap

kekayaan negara yang berimplikasi kontinjensi;

j. terwujudnya Good Govermence dalam lembaga Kepolisian dengan

pemberdayaan Komisi Kepolisian Nasional yang independen;

k. terjaminnya roda pemerintahan dan roda demokrasi yang kondusif

baik tingkat pusat maupun daerah agar tercipta sistem pemerintahan

yang kredibel;

l. terwujudnya keamanan dalam negeri yang semakin kondusif dalam

rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri;

m. terwujudnya.......

Page 26: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 26 -

m. terwujudnya restrukturisasi Babinkam Polri dan Direktorat Jajaran

yang dapat mengakomodir tugas pokok fungsi dan peranan;

n. terpeliharanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri

dalam bentuk kepuasan masyarakat atas perlindungan, pengayoman

dan pelayanan;

o. terpenuhinya kuantitas dan kualitas personel Babinkan Polri dan

Direktorat Jajaran yang mampu melaksanakan tugas pokok fungsi dan

peranan;

p. terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang proporsional

sesuai dengan perkembangan tehnologi;

q. terpenuhinya dukungan anggaran untuk membiayai pembangunan

sarana prasarana serta kesejahteran personel Polri pada Babinkam

Polri dan Direktorat Jajaran;

r. terbangunnya kemitraan (partnership) dengan institusi lembaga baik

dalam maupun luar negeri;

s. tergelarnya operasional fungsi Binkam Polri dengan cara pre-emtif,

preventif, represif pada Direktorat jajaran Babinkam Polri dan satuan-

satuan kewilayahan;

t. terkendalinya trend perkembangan kejahatan, serta meningkatnya

penyelesaian perkara tindak pidana di perairan;

u. tertibnya pendataan dan pemeliharaan terhadap barang milik negara

di lingkungan Babinkan Polri dan Direktorat Jajaran;

v. terwujudnya perilaku anggota Polri yang dipercaya masyarakat.

7. Sasaran Strategis Babinkam Polri

Sasaran strategis Polri dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan

adalah membangun kemitraan ( Networking Partnership ). Pencapaian

sasaran........

Page 27: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 27 -

sasaran strategi dimaksud dalam rangka melanjutkan strategi Trust Building

yang merupakan sasaran strategi Polri tahun 2005 – 2009 sehingga tercipta

kondisi keamanan yang semakin kondusif di semua titik pelayanan hingga

tingkat Polsek melalui Standar Pelayanan Kamtibmas Prima. Dalam

rangka mewujudkan Standar Pelayanan Kamtibmas Prima tersebut, maka

sasaran strategis Babinkam Polri tahun 2010 – 2014 adalah :

a. terwujudnya perlindungan dan pelayanan masyarakat serta

tercapainya rasa aman masyarakat terhadap pelayanan Samapta

Polri;

b. tersebarnya pelayanan Polri kepada masyarakat dengan memperkuat

fungsi Binkam Polri di Polsek, sebagai ujung tombak pelayanan

keamanan dan Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar terutama

dalam hal perlindungan dan pengayoman;

c. terwujudnya komunitas samapta di desa dan kawasan sebagai

bentuk peran serta aktif dalam rangka menjaga keamanan;

d. tersebarnya pelayanan SIM, STNK, BPKB, dan terbangunnya pusat

pengendalian dan informasi lalulintas (TMC) diseluruh jajaran

kewilayahan;

e. meningkatnya kegiatan personil Polantas yang dapat memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam

rangka memelihara Kamseltibcar Lantas;

f. meningkatkan keamanan perairan, pantai, sungai, dan pengamanan

wilayah perbatasan serta pulau terluar berpenghuni;

g. meningkatkan kerjasama Internasional dibidang kemanan, ketertiban

diwilayah perairan seperti dengan : PDRM (Polis Marin), Singapore

Police Coast Guard, Japan Coast Guard (JICA), dll;

h. terwujudnya.......

Page 28: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 28 -

h. terwujudnya pelaksanaan tugas dukungan Ditpoludara di kewilayahan

(Polda-Polda) dan Mabes Polri dengan menggunakan alut pesawat

terbang dan helikopter;

i. mewujudkan perlindungan pengayoman dan pelayanan masyarakat

dalam rangka pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat

dilingkungan objek khusus yang meliputi Obvitnas/Obvit, objek wisata

serta terselenggaranya pengamanan VVIP dan VIP;

j. tergelarnya alut satwa (kuda dan anjing) di seluruh satker jajaran

kewilayahan dari tingkat Polda sampai Polres;

k. terwujudnya kemitraan antara Polri dengan Kementerian / Lembaga

lainnya baik dalam maupun luar negeri dalam rangka sinergi

keamanan yang berorientasi pada tindakan proaktif daripada tindakan

reaktif;

l. terlaksananya peran serta media massa dalam rangka pencitraan Polri

atas hal-hal yang telah dicapai Polri dalam melaksanakan tugas

pokoknya selaku pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat,

memelihara kamtibmas dan penegakan hukum;

m. tergelarnya peralatan Polri berbasis teknologi dalam menghadapi

berbagai trend kejahatan yang berkembang dengan semakin

canggihnya kejahatan, bahkan kejahatan sudah merambah pada

dunia maya, sehingga memerlukan suatu kemampuan peralatan yang

sebanding dalam melakukan deteksi terhadap kejahatan berdimensi

baru tersebut;

n. terwujudnya kepercayaan publik melalui program Quick Wins dengan

sasaran membangun sistem komunikasi Polri berbasis teknologi mulai

dari kecepatan respon terhadap setiap panggilan dan bantuan

dari...........

Page 29: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 29 -

dari masyarakat, komunikasi persuasif, sampai pada pengendalian

peristiwa kejahatan dengan perlindungan dan pengayoman guna

memberikan respon cepat terhadap setiap panggilan dan bantuan

dari masyarakat, mendekatkan pelayanan Polri kepada masyarakat

sebagai ujung tombak pelayanan keamanan dan ketertiban.

BAB III.........

Page 30: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 30 -

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

8. Arah Kebijakan dan Strategi Polri

Arah kebijakan dan strategi Polri dalam rangka pencapaian kebijakan

nasional di bidang keamanan ditetapkan sebagai berikut :

1) menjangkau semua titik sebaran pelayanan dengan kualitas

pelayanan prima;

2) memperkuat Polsek sebagai unit pelayanan terdepan;

3) melambagakan Polmas di seluruh desa dan komunitas;

4) membangun kemampuan deteksi yang menjangkau semua

sendi kehidupan masyarakat dan semua tingkat situasi

keamanan;

5) membangun citra Polisi pelayan masyarakat yang tegas dan

humanis melalui semua bentuk media secara sistematis;

6) memantapkan situasi pada wilayah pasca konflik menjadi

wilayah tenteram permanen;

7) mendukung situasi keamanan bagi pertumbuhan daya saing

ekonomi;

8) Mengawal agenda demokrasi;

9) membangun kerja sama lintas departemen dalam mewujudkan

pembangunan berwawasan keamanan;

10) menjamin kelancaran, keamanan dan ketertiban arus barang

dan orang dalam sendi kehidupan ekonomi dan sosial

masyarakat;

11) membangun.......

Page 31: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 31 -

11) membangun kemampuan keamanan swakarsa yang besar

dalam era komunitas;

12) membasmi kejahatan terorisme dan akar penyebabnya;

13) menjalin kerja sama kepoisian internasional dalam menghadapi

kasus Internasional Crime;

14) membangun kemampuan manajemen Kepolisian dalam rangka

meningkatkan internal service yang efektif, efisien, dan

akuntabel;

15) membangun kemampuan leadership Kepolisian di semua strata

melalui meryt sistem berlandaskan paradigma pelayanan untuk

mewujudkan public trust dan internal trust dalam kinerja

Kepolisian;

16) membangun hukum kepolisian berdasarkan UUD 1945;

17) membangun sistem kesejahteraan anggota Polisi sejalan

dengan prestasi kinerja yang dihasilkan;

18) mewujudakan sistem penghargaan terhadap prestasi kinerja

anggota Polisi dan komponen keamanan swakarsa;

19) membangun sistem pengawasan dan pengendalian yang

objektif dan edukatif dalam rangka mewujudkan manajemen

Kepolisian sebagai subsistem dari good governance dan clean

goverment.

9. Arah Kebijakan dan Strategi Babinkam Polri

Dalam rangka terwujudnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat maka ditetapkan arah kebijakan dan strategi Babinkam Polri

sebagai berikut :

1) secara.......

Page 32: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 32 -

1) secara bertahap dalam tahun 2010 – 2014 melaksanakan

program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat

dengan kegiatan sebagai berikut :

a) pembinaan pelayanan fungsi Samapta;

b) peningkatan kualitas layanan publik Lalu Lintas Angkutan

Jalan;

c) pembinaan Kepolisian perariran;

d) pembinaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban

kewilayahan;

e) dukungan manajemen dan teknis pemeliharaan keamanan

dan ketertiban masyarakat;

f) pembinaan Pam objek vital / khusus;

g) pembinaan Kepolisian Udara;

h) pemeliharaan Alut Harkamtibmas.

2) mengusulkan pembangunan sarana prasarana serta Alut dan

Alsus Polri dalam bentuk PHLN / KE dan PDN tahun 2010 – 2014

secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan pada Direktorat

Jajaran Babinkam Polri;

3) penambahan Alsus Polri untuk fungsi Binkam Satker Kewilayahan

dan Mabes Polri secara bertahap dari tahun 2011 – 2014;

4) memberdayakan kesatuan Jajaran Babinkam Polri secara

berjenjang dari tingkat Mabes Polri sampai dengan tingkat Polsek

dalam membangun forum kemitraan dengan masyarakat /

lembaga instansi terkait terutama dalam rangka tindakan

Polisional yang berbasis keamanan;

5) membangun pengamanan garis pantai, sungai dan danau;

6) membangun pengamanan pulau terluar berpenghuni;

7) membangun.......

Page 33: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 33 -

7) membangun pengamaman perbatasan berpenduduk;

8) meningkatkan kemampuan personel Babinkam Polri dan

Direktorat Jajaran;

9) membangun dan menumbuhkan kekuatan di masyarakat

perairan dan meningkatkan pengamanan untuk mendukung

pembangunan wilayah tertinggal;

10) meningkatkan kehadiran Polisi di tengah masyarakat;

11) membangun kekuatan kemampuan pengamanan VVIP, VIP dan

obyek vital;

12) adanya keterpaduan fungsi Jajaran Babinkam Polri dalam

pelaksanaan tugas;

13) penanggulangan 4 (empat) Kejahatan : kejahatan konfensional,

kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara,

kejahatan yang berimplikasi kontinjensi;

14) pengamanan wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar;

15) kerja sama inter departemen lembaga internasional dalam

rangka penyelesaian kasus kejahatan, peningkatan mutu regulasi

berbagai peraturan;

16) penyusunan dan penerapan standar budaya melayani (pelayanan

prima).

10. Tahapan capaian 5 (lima) tahun kedepan Babinkam Polri

Untuk tercapainya tujuan pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat, maka Babinkam Polri secara bertahap melaksanakan program

dan kegiatan sebagai berikut :

a. melanjutkan..........

Page 34: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 34 -

a. melanjutkan penggelaran pelayanan masyarakat sampai komunitas-

komunitas terkecil didukung kualitas pelayanan internal pelayanan

lengkap dan kokohnya landasan hukum untuk kinerja Polri, pada tahun

2010:

1) didukung kualitas pelayanan internal yang lengkap;

(a) peralatan Police back bone sudah merata;

(b) peralatan SIM keliling sudah merata;

(c) peralatan komunikasi sudah merata;

(d) remunerasi diharapkan sudah terealisasi.

2) melanjutkan penggelaran pelayanan sampai komunitas terkecil

yang dilakukan secara bertahap dengan mengaktifkan patroli

pantai sepanjang garis pantai termasuk pengamanan pulau-pulau

terluar berpenghuni;

3) kokohnya landasan hukum untuk kinerja Polri;

(a) Undang-Undang Lalu Lintas efektif;

(b) Penyelenggaraan keamanan tetap didasarkan pada Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2002.

4) merestrukturisasi Organisasi Babinkam Polri sehingga dapat

menghasilkan struktur organisasi yang efisien, efektif dan

akuntabel yang bertype Direktorat Jenderal yang mengarah

kepada organisasi pelayanan publik dengan ciri khas unit – unit

pelayanan diperkuat dan diberdayakan lebih baik;

5) Badan Pembinaan Keamanan Polri divalidasi menjadi Direktorat

Jenderal Pemeliharaan Keamanan untuk mengkordinasi Direktorat

Sabhara, Direktorat Objek Vital, Ditpolair, Ditpoludara, Direktorat

Satwa, Biro Renmin dan Biro Pembinaan Operasi. Untuk Direktorat

Lalu............

Page 35: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 35 -

Lalu Lintas akan dikembangkan menjadi pusat Lalu Lintas yang

langsung di bawah Kapolri;

6) penambahan Bagbinops yang sejajar dengan Bagrenmin pada

Ditsamapta Babinkam Polri;

7) pengembangan Detasemen di Direktorat Sabhara yaitu

Detasemen Demlat, Detasemen Penanggulangan Bencana dan

Detasemen Pengamanan Pemulangan TKI sebagai kekuatan

Cadangan Pusat Sabhara yang diperuntukan untuk back up

kewilayahan, operasi terpusat, coaching clinic, dan sehari-hari di

luar tugas tersebut di atas memperkuat jajaran Sabhara Polda-

Polda yang memerlukan bantuan Mabes;

8) penambahan Puslat (Pusat Latihan) sebagai dapur pembina fungsi

Sabhara dalam rangka pengembangan kemampuan dan

pemeliharaan kemampuan yang telah dimiliki para anggota

Sabhara guna tetap terjaganya profesionalisme di dalam

pelaksanaan tugasnya;

9) perubahan Sub Direktorat Satwa menjadi Direktorat Satwa Polri;

10) penelaahan job description serta Organisasi dan Tata Kerja (OTK)

Direktorat Lalu Lintas Babinkam Polri disesuaikan dengan tuntutan

dan amanat Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan;

11) penyusunan struktur organisasi untuk forensik dan Puslat Polair;

12) pengusulkan struktur organisasi yang mewadahi penyelidikan,

penyidikan dan intelejen maritime;

13) pengusulkan penambahan sistem informasi dan komunikasi untuk

mendukung operasional penerbangan;

14) penempatkan unsur Pam Obsus yang mempunyai spesifikasi

khusus di seluruh satuan wilayah dalam rangka pengamanan

Obvitnas..........

Page 36: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 36 -

Obvitnas/Obvit lainnnya, obyek pariwisata serta pengamanan VIP

dan VVIP.

b. menggelar pelayanan masyarakat sampai komunitas terjauh didukung

sinergi Polisional dengan elemen - elemen masyarakat serta tercapai

kualitas masyarakat patuh hukum melalui perencanaan sosial yang

partisipatoris, pada tahun 2011:

1) terbentuknya wadah komunitas masyarakat samapta sebagai mitra

Polmas di desa-desa;

2) terselenggaranya BKPM dan FKPM dimasyarakat kota besar dan

kawasan yang telah siap dengan unsur-unsur komunitas untuk

FKPM;

3) terjangkaunya pengamanan pulau-pulau terluar berpenduduk;

4) mantapnya situasi kamtibmas dan tegaknya hukum terutama

untuk pengamanan Pilkada;

5) penambahan kekuatan personel dalmas di satuan kewilayahan;

6) meningkatkan kerja sama dengan instansi lain baik dalam maupun

luar negeri dalam rangka melakukan kerja sama pelatihan anggota

Babinkam Polri dan Direktorat Jajaran;

7) on line data SIM, SNTK, BPKB, TNKB, kecelakaan dan pelanggaran

lalu lintas di seluruh Indonesia ;

8) mendekatkan Unit Laka Lantas pada Pos/Polsek pada daerah

rawan laka Lantas;

9) pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka Quick Respon;

10) pembangunan sim keliling, sim corner, gerai sim, sim komunitas;

11) pembangunan samsat keliling, gerai samsat, samsat drive thrue,

samsat door to door; 12) optimalisasi..........

Page 37: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 37 -

12) optimalisasi pelaksanaan sistem pembayaran PNBP SSB melalui

ATM / teler BRI, agar seluruh unit yang melaksanakan banking

system;

13) pembangunan NTMC (National Traffic Management Center);

14) membangun sistem pembayaran dengan fasilitas elektronik;

15) pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan

pelayanan SSB;

16) pemeliharaan Sarana dan prasarana dalam rangka sewa jaringan

(Penerapan ISO 9001 : 2008);

17) membangun website sebagai sarana SP2HP;

18) melaksanakan pembinaan tekhnis fungsi lantas untuk

meningkatkan kemampuan petugas penyidik;

19) pemeliharaan sarpras dalam rangka peningkatan pelayanan laka

lantas;

20) mengembangkan program kegiatan “Keamanan dan Keselamatan

di jalan” serta memelihara sarana dan prasarana dalam rangka

mendukung kegiatan Safety Road;

21) peningkatan kegiatan kerjasama dibidang lalu lintas;

22) pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka memberikan

informasi dan komunikasi penanganan laka lantas;

23) Remunerasi dapat direalisasikan kepada seluruh anggota;

24) pemberian tunjangan keahlian, keterampilan khusus dan

tunjangan berlayar yang layak (standar kapal swasta);

25) meningkatkan pemasukan negara dengan cara melaksanakan

operasi illegal fishing, illegal logging, illegal mining;

26) tertanganinya Trans National Crime di wilayah perairan;

27) pengusulan..........

Page 38: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 38 -

27) pengusulan jaminan asuransi semua resiko (all risk) bagi ABK yang

berlayar;

28) pembentukan Brigadir khusus untuk Polair dengan latar belakang

nautika dan tehnika;

29) pembangunan pusat pelatihan Polair (Catatan : lahan sudah ada,

luas 13 Ha);

30) penambahan kapasitas peserta didik di pusdik Polair;

31) realisasi MoU lanjutan dengan STIP dan BP3IP;

32) pagu anggaran pemeliharaan dan pengadaan kapal kelas A, B dan C

ditingkatkan bertahap, melalui upaya jalur pembiayaan Kredit

Ekspor;

33) penyempurnaan spesifikasi teknis kapal Polri;

34) segera menyetujui struktur dan OTK satpolairwil agar dapat

dioperasionalkan;

35) terealisasinya Peraturan Kapolri tentang Intelejen perairan;

36) mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan

pengamanan garis pantai dan menyelenggarakan kegiatan

ekspedisi Sambang Nusa ;

37) pemberian tunjangan keahlian dan keterampilan khusus yang tidak

jauh berbeda dengan pilot-pilot yang bekerja di operator

penerbangan sipil;

38) selektifitas dan prioritas penggunaan operasional pesawat udara

Polri;

39) pemberian Asuransi Pesawat Udara dan Crew pesawat Udara;

40) mengusulkan anggaran melalui soft loan / K.E;

41) pelaksanaan kegiatan BKO pesawat udara dilaksanakan secara

selektif..........

Page 39: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 39 -

selektif dan prioritas;

42) realisasi norma indek operasional sesuai dengan standar yang

ditetapkan;

43) pengadaan alut disertai dengan biaya rawat alut sesuai kebutuhan;

44) perlu membuat rekruitmen khusus bagi masyarakat yang akan

menjadi anggota Polri di wilayah perbatasan dan daerah terpencil;

45) realisasi anggaran dukungan manajemen dan teknis

harkamtibmas;

46) perlu adanya inventarisasi titik-titik perbatasan yang rawan

gangguan kamtibmas (mapping kerawanan) pengusulan dalam

program / giat;

47) realisasikan struktur tersendiri fungsi pam obvit / obsus sampai di

tingkat kewilayahan dan melaksanakan pendidikan kejuruan dasar

maupun lanjutan fungsi pam obvit;

48) pengadaan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan

untuk mendukung pelaksanaan tugas Pam Obvit / Khusus

terutama di kewilayahan;

49) peningkatan kualitas peralatan Pam Obvit / Khusus, khususnya

dikewilayahan sehingga dapat menghadapai tantangan tugas;

50) realisasikan struktur OTK pengemban fungsi pam obvit sampai

dengan tingkat kewilayahan (Polda) dan dibuatkan SOP (Standar

Operasional Prosedur);

51) dukungan anggaran untuk pengemban fungsi Pam Obvit / Khusus

di kewilayahan disesuaikan dengan struktur organisasi yang ada;

52) peningkatan kemampuan keterampilan personel dalam

pemeliharaan alut;

53) realisasi Norma Indeks Pemeliharaan ALUT;

54) penambahan........

Page 40: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 40 -

54) penambahan / pengambangan kuat personil berkemampuan

pawang / aswasada Penetapan kemampuan dasar dan

kemampuan khusus bagi personel Samapta;

55) penambahan satwa anjing dan kuda untuk pengembangan dan

regenerasi;

56) pembangunan traking dok area (tempat latihan anjing) dan manisi

(tempat latihan kuda);

57) tercukupinya kebutuhan BBM untuk mendukung program police

back bone;

58) tercukupi indeks pakan satwa kuda.

c. menggelar pelayanan masyarakat secara menyeluruh didukung sinergi

polisional dengan elemen birokrasi (kementerian / lembaga) dalam

menjaga supremasi hukum, pada tahun 2012 :

1) seluruh kegiatan Quick Wins sudah terselenggara di seluruh

wilayah;

2) memelihara kemantapan keamanan dalam negeri terutama dalam

menjaga kelangsungan agenda-agenda demokrasi;

3) mantapnya partisipasi komunitas masyarakat samapta telah

menciptakan iklim politik dan investasi sebagai kondisi umum yang

kondusif;

4) pembangunan sim keliling, sim corner, gerai sim, sim komunitas,

samsat keliling, gerai samsat, samsat drive thrue, samsat door to

door secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia;

5) optimalisasi pelaksanaan sistem pembayaran PNBP SSB melalui

ATM / teler BRI, agar seluruh unit pelayanan melaksanakan

banking system;

6) pembangunan.......

Page 41: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 41 -

6) pembangunan NTMC (National Traffic Management Center) yang

tertunda pada Satwil;

7) membangun sistem pembayaran dengan fasilitas elektronik;

8) pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka sewa jaringan

(Penerapan ISO 9001 : 2008);

9) melaksanakan pembinaan tekhnis fungsi lantas untuk

meningkatkan kemampuan petugas penyidik;

10) pemeliharaan sarpras dalam rangka peningkatan pelayanan laka

lantas;

11) peningkatan kegiatan kerjasama dibidang Lalu Lintas dengan

Departemen terkait;

12) pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka memberikan

informasi dan komunikasi penanganan Laka Lantas;

13) pembangunan Rusunas di asrama Polair;

14) terealisasinya Peraturan Kapolri tentang penegakan hukum dan

Intelijen Perairan;

15) mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan

pengamanan garis pantai dan kegiatan ekpedisi Sambang Nusa;

16) diadakan pelatihan secara terpadu dan terprogram serta

berkelanjutan;

17) membuat rekruitmen khusus bagi masyarakat yang akan menjadi

anggota Polri di wilayah perbatasan dan daerah terpencil;

18) penambahan / pengembangan kuat personil berkemampuan

pawang / aswasada Penetapan kemampuan dasar dan

kemampuan khusus bagi personel Samapta;

19) penambahan.......

Page 42: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 42 -

19) penambahan satwa anjing dan kuda untuk pengembangan dan

regenerasi serta alat kesehatan hewan;

20) tercukupi kebutuhan BBM untuk mendukung program police back

bone dan indeks pakan Satwa;

21) realisasikan struktur tersendiri fungsi pam obvit / obsus sampai di

tingkat kewilayahan;

22) realisasikan pendidikan kejuruan dasar maupun lanjutan fungsi

pam obvit;

23) pengadaan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan

untuk mendukung pelaksanaan tugas Pam Obvit / Khusus

terutama di kewilayahan yang tertunda;

24) peningkatan kualitas peralatan Pam Obvit / Khusus, khususnya

dikewilayahan sehingga dapat menghadapai tantangan tugas;

25) selektifitas dan Prioritas penggunaan Operasional peralatan Pam

Obvit/Khusus;

26) Polres dan Polsek) dengan nomenklatur Pam Obvit mulai dari

tingkat Mabes Polri sampai dengan tingkat Polsek;

27) terdukungnya anggaran untuk pengemban fungsi Pam Obvit /

Khusus di kewilayahan disesuaikan dengan struktur organisasi

yang ada;

28) pemberian asuransi bagi awak pesawat Polri;

29) pengadaan skala prioritas bangpers spesialis di bidang

penerbangan;

30) kegiatan BKO pesawat udara dilaksanakan secara selektif dan

prioritas;

31) terealisasi.......

Page 43: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 43 -

31) terealisasi norma indeks operasional sesuai dengan standar yang

ditetapkan;

32) peningkatan kemampuan keterampilan personel dalam

pemeliharaan alut;

33) pengadaan alut harus dilaksanakan secara transparan dan

akuntabel;

34) terealisasi Norma Indeks Pemeliharaan ALUT.

d. mendinamisir dan menggelar pelayanan masyarakat dan sinergi

polisional secara lengkap dalam mewujudkan kondisi yang menjamin

pembangunan nasional yang berwawasan keamanan, pada tahun

2013 :

1) sebaran pelayanan masyarakat telah efektif disebagian besar titik

pelayanan dengan perlengkapan yang penuh dan budaya

pelayanan yang memuaskan masyarakat;

2) terjaminnya agenda-agenda demokrasi baik di tingkat pusat

maupun wilayah;

3) terselenggaranya sikap responsif terhadap isu-isu global yang

menjurus pada gangguan keamanan seperti : lingkungan hidup

dan perubahan iklim, epidemi maupun isu gender;

4) teratasinya gangguan keamanan di perairan dan perbatasan serta

sumber-sumber Transnational Crime di lingkungan regional yang

mengganggu pertekonomian negara;

5) pembangunan sim keliling, sim corner, gerai sim, sim komunitas

Pembangunan samsat keliling, gerai samsat samsat drive thrue,

samsat door to door pada Satwil yang belum tergelar;

6) optimalisasi pelaksanaan sistem pembayaran PNBP SSB melalui

ATM..........

Page 44: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 44 -

ATM / teler BRI, agar seluruh unit pelayanan melaksanakan

banking system;

7) melaksanakan pembinaan tekhnis fungsi lantas untuk

meningkatkan kemampuan petugas penyidik;

8) pemeliharaan sarpras dalam rangka peningkatan pelayanan laka

lantas;

9) mengembangkan program kegiatan “Keamanan dan Keselamatan

di jalan” (Safety Road);

10) peningkatan kegiatan kerjasama dibidang Lalu Lintas;

11) pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka memberikan

informasi dan komunikasi penanganan Laka Lantas;

12) pembentukan Brigadir khusus untuk Polair dengan latar belakang

nautika dan tehnika;

13) memberikan prioritas kelulusan bagi lulusan D-IV Pelayaran untuk

menjadi anggota Polri ( Polair);

14) realisasi MoU lanjutan dengan STIP dan BP3IP;

15) pembangunan kapal kelas A, B dan C;

16) penyempurnaan spesifikasi teknis kapal Polri Upaya melalui jalur

pembiayaan Kredit Ekspor Upaya melalui jalur pembiayaan Kredit

Ekspor;

17) pengembangan dan peningkatan kapasitas peralatan CIC Polair;

18) mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan

pengamanan garis pantai dan kegiatan ekspedisi Sambang Nusa;

19) pelatihan secara terpadu dan terprogram;

20) pembinaan moral terhadap jati diri Polri secara terprogram;

21) perlu........

Page 45: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 45 -

21) perlu membuat rekruitmen khusus bagi masyarakat yang akan

menjadi anggota Polri di wilayah perbatasan dan daerah terpencil;

22) penambahan / pengembangan kuat personil berkemampuan

pawang / aswasada;

23) penambahan satwa anjing dan kuda untuk pengembangan dan

regenerasi;

24) dihidupkan kembali short course tentang implementasi KA SPK;

25) pengadaan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan

untuk mendukung pelaksanaan tugas Pam Obvit / Khusus

terutama di kewilayahan;

26) peningkatan kualitas peralatan Pam Obvit / Khusus, khususnya

dikewilayahan sehingga dapat menghadapai tantangan tugas;

27) pemberian tunjangan keahlian dan keterampilan khusus yang tidak

jauh; berbeda dengan pilot-pilot yang bekerja di operator

penerbangan sipil;

28) skala prioritas bangpers spesialis di bidang penerbangan;

29) kegiatan pemberian dukungan polmas dirgantara;

30) selektifitas dan prioritas penggunaan operasional pesawat udara

Polri;

31) kegiatan BKO pesawat udara dilaksanakan secara selektif dan

prioritas;

32) terealisasi norma indeks operasional sesuai dengan standar yang

ditetapkan untuk pemeliharaan Alut.

e. terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi

Polisional yang produktif sebagai prakondisi daya saing bangsa dan

keunggulan.........

Page 46: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 46 -

keunggulan nasional, pada tahun 2014 :

1) terjaminnya keamanan terhadap agenda demokrasi ditingkat pusat

terutama peralihan kepemimpinan nasional sehingga membawa

wibawa indonesia sebagai negara demokratis terbesar didunia;

2) terjaminnya situasi keamanan dan kenyamanan yang mendukung

agenda pemerintah dalam meningkatkan daya saing global;

3) pelayanan kamtibmas prima sudah terwujud di seluruh titik

pelayanan di seluruh wilayah hukum;

4) terjalinnya sistem sinergi polisional interdepartemen dengan

memberikan outcome bagi terselenggaranya pembangunan

nasional yang bebas dari gangguan keamanan dan hambatan-

hambatan sosial;

5) terwujudnya partisipasi komunitas masyarakat samapta dalam

memelihara kamtibmas;

6) kualitas masyarakat patuh hukum sudah mendukung pembentukan

karakter bangsa;

7) Indonesia sebagai kawasan aman baik regional maupun global;

8) terwujudnya satuan keamanan yang kondusif menjelang dan

sesudah Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden / Wakil Presiden;

9) teratasinya gangguan keamanan di perairan dan perbatasan serta

sumber-sumber Transnational Crime di lingkungan regional yang

mengganggu pertekonomian negaral;

10) mendekatkan Unit Laka Lantas pada Pos/Polsek pada daerah

rawan laka;

11) melaksanakan pembinaan tekhnis fungsi lantas untuk

meningkatkan kemampuan petugas penyidik;

12) pemeliharaan........

Page 47: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 47 -

12) pemeliharaan sarpras dalam rangka peningkatan pelayanan laka

lantas;

13) mengembangkan program kegiatan “Keamanan dan Keselamatan

di jalan” (Safety Road);

14) peningkatan kegiatan kerjasama dibidang Lalu Lintas dan

Departemen terkait;

15) terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka

mendukung kegiatan safety road;

16) pengadaan sarana dan prasarana pendukung kecelakaan lalu

lintas;

17) pemeliharaan sarana dan prasarana dalam rangka memberikan

informasi dan komunikasi penanganan Laka Lantas;

18) pembangunan kapal kelas A, B dan C yang dapat menjangkau seluruh

perairan Indonesia;

19) penyempurnaan spesifikasi teknis kapal Polri Upaya melalui jalur

pembiayaan Kredit Ekspor Upaya melalui jalur pembiayaan Kredit

Ekspor;

20) pembiayaan Dalam Negeri dan Hibah dalam dan Luar Negeri;

21) pengembangan dan peningkatan kapasitas peralatan CIC Polair;

22) mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan

pengamanan garis pantai;

23) terealisasi anggaran dalam pengembangan SDM, sarpras dan

kebutuhan anggaran;

24) prioritas distribusi alut / alsus sesuai kerawanan daerah;

25) penambahan satwa anjing dan kuda untuk pengembangan dan

regenerasi;

26) tercukupi.......

Page 48: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 48 -

26) tercukupi kebutuhan BBM untuk mendukung program police back

bone serta norma indeks pakan Satwa;

27) pengadaan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan

untuk mendukung pelaksanaan tugas Pam Obvit / Khusus

terutama di kewilayahan;

28) peningkatan kualitas peralatan Pam Obvit / Khusus, khususnya

dikewilayahan sehingga dapat menghadapai tantangan tugas;

29) selektifitas dan Prioritas penggunaan Operasional peraltan Pam

Obvit/Khusus;

30) pemberian tunjangan keahlian dan keterampilan khusus yang tidak

jauh berbeda dengan pilot-pilot yang bekerja di operator

penerbangan sipil;

31) terealisasi norma indek operasional sesuai dengan standar yang

ditetapkan;

32) pengadaan alut disertai dengan biaya rawat alut selama renstra / 5

tahun;

33) peningkatan kemampuan keteruampilan personel dalam

pemeliharaan alut.

11. Program dan Kegiatan Babinkam Polri

Program dan kegiatan Polri terdiri dari 13 (tiga belas) program dan kegiatan,

maka sebagai tindak lanjutnya Babinkam Polri dan Direktorat Jajaran hanya

melaksanakan 7 (tujuh) program dan kegiatan sebagai berikut :

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Polri

1) Tujuan..........

Page 49: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 49 -

1) Tujuan :

a) Menyelenggarakan fungsi manajemen kinerja Polri secara

optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan

pembayaran gaji yang dilaksanakan secara tepat waktu,

akuntabel dan terintegrasi antara Mabes Polri dan Kewilayahan.

2) Kegiatan :

a) penyelenggaraan administrasi perawatan personel Polri;

b) penyusunan perencanaan, penganggaran dan pengembangan

Polri;

c) pelayanan administrasi keuangan;

d) penyelenggaraan kehumasan Polri;

e) pengelolaan data informasi elektronik;

f) pelayanan kesehatan Polri;

g) dukungan pelayanan internal perkantoran Polri;

h) penyelenggaraan administrasi perbekalan dan dukungan bekal

logistik Polri;

i) perbaikan pengadaan peralatan / perlengkapan perkantoran;

j) pemeliharaan / perawatan peralatan fasilitas, sarana prasarana

dan pengelolaan Listrik, Telepon, Gas dan Air (LTGA).

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepolisian

1) Tujuan :

Mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui

ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik

kualitas maupun kuantitas;

2) Kegiatan.......

Page 50: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 50 -

2) Kegiatan :

a) pengembangan alut dan alsus Harkamtibmas:

b) pengembangan alut dan alsus penyelidikan dan penyidikan

tindak pidana;

c) pengembangan alut dan alsus strategi keamanan;

d) pengembangan alut dan alsus penanggulangan gangguan

keamanan berkadar tinggi;

e) pengembangan alut dan alsus komunikasi dan telematika;

f) pengembangan alut dan alsus Kepolisian strategis;

g) pengadaan materiil dan sarana prasarana perbatasan;

h) pengembangan alut dan alsus Kepolisian dalam negeri;

i) pengembangan sarana dan prasarana Kepolisian;

j) peningkatan sarana dan prasarana Polri mandiri.

c. Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kepolisian

1) Tujuan :

Memberdayakan Sumber Daya Manusia Polri di bidang

pengembangan karier, pembinaan rohani hingga pengakhiran dinas

secara proporsional sesuai standar kompetensi.

2) Kegiatan :

a) pengembangan kekuatan personel Polri;

b) dukungan manajemen dan teknis pengembangan SDM Polri;

c) pengkajian dan strategi SDM Polri;

d) pengembangan personel Polri;

e) pengendalian personel Polri;

f) pembinaan karier personel Polri;

g) pembinaan.......

Page 51: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 51 -

g) pembinaan kesejahteraan personel Polri;

h) pelayanan psikologi personel Polri.

d. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban

1) Tujuan :

Mengembangkan langkah-langkah strategi mulai dari mencegah suatu

potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas, sampai

kepada penanggulangan sumber penyebab kejahatan, ketertiban dan

konflik di masyarakat dan sektor sosial, politik dan ekonomi sehingga

gangguan kamtibmas menurun.

2) Kegiatan :

a) dukungan manajemen dan teknis Strategi keamanan dan

ketertiban;

b) penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban I;

c) penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban II;

d) penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban III;

e) penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban IV;

f) penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban V;

g) analisis keamanan;

h) strategi keamanan dan ketertiban kewilayahan;

i) perawatan dan pemeliharaan alut strategi keamanan dan

ketertiban.

e. Program Kerja Sama Keamanan dan Ketertiban

1) Tujuan :

Memperluas kerja sama bidang keamanan, pendidikan dan pelatihan

dengan kementerian / lembaga baik dalam maupun luar negeri.

2) Kegiatan.........

Page 52: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 52 -

2) Kegiatan :

a) kerja sama keamanan dan ketertiban dalam negeri;

b) kerja sama keamanan dan ketertiban luar negeri;

c) operasional Kepolisian bersama.

f. Program Pemeliharaan Kamtibmas

1) Tujuan :

Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban

masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat

Indonesia dalam beraktivitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang

bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan

cidera, kerugian serta korban akibat gangguan keamanan dimaksud;

2) Kegiatan :

a) peningkatan kualitas layanan publik LLAJ;

b) pembinaan Kepolisiaan Perairan;

c) pembinaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban

kewilayahan;

d) dukungan manajemen dan teknis pemeliharaan Kamtibmas;

e) pembinaan pelayanan fungsi Samapta;

f) pembinaan pengamanan obyek vital / khusus;

g) peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat

di bidang lalu lintas;

h) pembinaan Kepolisian Udara;

i) pemeliharaan alut Harkamtibmas.

g. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana

1) Tujuan..........

Page 53: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 53 -

1) Tujuan :

Menanggulangi dan menurunnya penyelesaian 4 jenis kejahatan

(kejahatan konversional, kejahatan transnasional kejahatan yang

berimplikasi kontinjensi dan kejahatan terhadap kekayaan negara)

tanpa melanggar HAM;

2) Kegiatan :

a) penindakan tindak pidana umum;

b) penindakan tindak pidana terorisme;

c) penindaskan tindak pidana narkoba;

d) penindakan tindak pidana ekonomi khusus;

e) penindakan tindak pidana korupsi;

f) penindakan tindak pidana kontinjensi;

g) penyelidikan dan penyidikan tindak pidana di kewilayahan;

h) dukungan manajemen dan teknis penyelidikan dan penyidikan

tindak pidana;

i) pembinaan identifikasi penyelidikan dan penyidikan dan

penyidikan tindak pidana;

j) pembinaan laboratorium forensik;

k) pemeliharaan alut penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

BAB IV.........

Page 54: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 54 -

BAB IV

PENUTUP

12. Kaidah pelaksana

a. melembagakan kekuatan protagonis, komitmen Babinkam Polri pasca

reformasi polri khususnya pada aspek kultur terus berupaya

menampilkan postur Babinkam Polri yang berwatak protagonis dengan

meninggalkan kekuasaan antagonis;

b. membangun kemitraan dalam sistem sinergi, membangun kemitraan

dengan lembaga / departemen terkait dalam Sistem Sinergi Polisional

Inter Departemen (Sis Spindep) serta seluruh komponen masyarakat

dalam wadah Pemolisian Masyarakat (Polmas) dalam rangka

menciptakan tertib hukum;

c. strategi Proaktif Policing perkembangan kedepan perlu dilakukan suatu

upaya pola penanganan tindakan reaktif menjadi proaktif sehingga

tercipta yang kondusif dengan sasaran meminimalkan jatuhnya korban

dan efisiensi anggaran;

d. pelayanan prima memberikan pelayanan secara cepat, tepat murah dan

tidak diskriminasi, dengan standar etika yang tinggi.

13. Autentifikasi dan distribusi

a. Autentifikasi

Renstra Babinkam Polri tahun 2010 – 2014 yang disahkan oleh

Kababinkam Polri merupakan jabaran dari Renstra Polri tahun 2010 –

2014 dan disahkan oleh Kapolri sebagai pimpinan lembaga sekaligus

sebagai pejabat pengguna anggaran;

b. Distribusi.......

Page 55: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 55 -

b. Distribusi

Didistribusikan kepada seluruh Satker Jajaran Babinkam Polri untuk

dijabarkan ke dalam rencana tahunan dan dipedomani oleh

penanggung jawab program guna pencapaian outcome.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : Maret 2010

KEPALA BADAN PEMBINAAN KEAMANAN POLRI

Drs. IMAN HARYATNA KOMISARIS JENDERAL POLISI

Paraf :

1. Konseptor / Kabagren : ............

2. Kataud : ............

3. Karorenmin : ............

4. Wakababinkam : ............

Page 56: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 56 -

DAFTAR ISI

BA

B

U R A I A N HALAMA

N

1 2 3

I

II

III

IV

V

Kata Pengantar

Ikhtisar Eksekutif

PENDAHULUAN

A. LATAR

BELAKANG................................................................

B. TUGAS DAN

FUNGSI.............................................................

C. STRUKTUR

ORGANISASI.......................................................

D. SISTEM

PENYAJIAN..............................................................

KEBIJAKAN POLRI

A. UMUM..............................................................................

...

B. ARAH KEBIJAKAN

................................................................

C. PROGRAM DAN

KEGIATAN....................................................

RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

T.A.2009

A. RENCANA STRATEGI POLRI 2005 –

2009...............................

B. PENETAPAN KINERJA T.A.

2009............................................

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA T.A.

2009...........................

B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA T.A

1 - 2

3

4

4

4

6

7

8

8

9

10 - 60

61

61 - 63

63 - 64

65

65

65 - 66

67 - 72

72 – 73

74

Page 57: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 57 -

2009....................

C. ANALISA CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA T.A.

2009.....

D. AKUNTABILITAS

KEUANGAN................................................

PENUTUP

Page 58: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 58 -

DAFTAR ISI

BAB U R A I A N HALAMAN

1 2 3

I

II

III

IV

Keputusan Kababinkam Polri......................................................

Daftar isi...................................................................................

PENDAHULUAN

1. Kondisi umum......................................................................

2. Potensi dan Permasalahan....................................................

a. Potensi gangguan keamanan............................................

1) Isu Internasional .........................................................

2) Isu Regional ...............................................................

3) Isu dalam negeri..........................................................

b. Permasalahan..................................................................

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS.................

3. Visi Polri...............................................................................

4. Misi Polri...............................................................................

5. Visi dan Misi Babinkam Polri...................................................

a. Visi Babinkam Polri............................................................

b. Misi Babinkam Polri...........................................................

6. Tujuan..................................................................................

7. Sasaran Strategis Babinkam Polri............................................

ARAH KEBIJAKAN DAN STARTEGI .......................................

8. Arah Kebijakan dan Strategi Polri............................................

9. Arah Kebijakan dan Strategi Babinkam Polri............................

10. Tahapan Capaian 5 (lima) Tahun Kedepan Babinkam Polri......

11. Program dan Kegiatan Babinkam Polri...................................

PENUTUP...............................................................................

12. Kaidah Pelaksana.................................................................

13. Autentifikasi dan Distribusi...................................................

a. Autentifikasi.....................................................................

b. Distribusi.........................................................................

i - ii

iii

1

1 - 4

5

5

5

6 - 7

7 - 12

12 - 19

20

20 - 21

22

22 - 23

23

23 - 24

24 - 26

26 - 29

30

30 - 31

31 - 33

33 - 48

48 - 53

54

54

54

54

55

Page 59: 92624489-RENSTRA-BABINKAM-POLRI-2010-2014

- 59 -

IV