84566410 laporan praktikum pewarnaan bakteri

10
LAPORAN PRAKTIKUM III MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEL BAKTERI OLEH : Nama : Uul Shovi Nurkamila NIM : 1008305011 Kelompok : V (Lima) Tanggal Praktikum : 1 Maret 2012 Asisten Dosen : Putu Rima Sintyadewi

Upload: wina-laili-m

Post on 12-Aug-2015

330 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 84566410 Laporan Praktikum Pewarnaan Bakteri

LAPORAN PRAKTIKUM III

MIKROBIOLOGI

PEWARNAAN SEL BAKTERI

OLEH:

Nama : Uul Shovi Nurkamila

NIM : 1008305011

Kelompok : V (Lima)

Tanggal Praktikum : 1 Maret 2012

Asisten Dosen : Putu Rima Sintyadewi

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Udayana

2012

Page 2: 84566410 Laporan Praktikum Pewarnaan Bakteri

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bakteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak

memiliki membran inti (prokariota). Bakteri memiliki beragam variasi bentuk,

seperti coccus, basil, dan spiral, serta dapat hidup soliter maupun berkoloni.

Habitat bakteri sangat bervariasi, dari air, tanah, udara, hingga dalam tubuh

hewan, (Betsy dan Keogh. 2005). Bakteri umumnya tidak memiliki pigmen

sehingga tidak berwarna dan hampir tidak kelihatan karena tidak kontras

dengan medium dimana mereka hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pewarnaan agar bakteri tampak jelas bila diamati dengan mikroskop (Harley

dan Presscot, 2002). Pewarnaan dikelompokkan menjadi pewarnaan langsung

dengan pewarnaan basa, pewarnaan tak langsung atau pewarnaan negatif dan

pewarnaan gram (Dwidjoseputro, 2003). Pewarnaan basa adalah pewarnaan

yang langsung mewarnai bakteri. Pewarnaan negatif adalah pewarnaan yang

tidak langsung mewarnai bakteri, melainkan mewarnai latar belakang preparat

bakteri tersebut. Pewarnaan ini dilakukan dengan menggunakan pewarna yang

bersifat asam seperti nigrosin atau tinta cina (Harley dan Presscot, 2002).

Pewarnaan gram merupakan pewarnaan umum dalam bidang bakteriologi.

Dengan pewarnaan ini, kelompok bakteri dibedakan menjadi dua yaitu bakteri

gram positif dan bakteri gram negatif (Ramona dkk, 2007). Hasil akhir dari

pewarnaan gram adalah bakteri gram positif akan berwarna ungu/biru,

sementara bakteri gram negatif akan berwarna merah (Harley dan Presscot,

2002).

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui morfologi sel bakteri yang digunakan saat

praktikum.

3. Untuk mengetahui cara membedakan bakteri gram positif dan gram

negatif melalui pewarnaan.

Page 3: 84566410 Laporan Praktikum Pewarnaan Bakteri

II. MATERI DAN METODE

Pada praktikum kali ini dilakukan pewarnaan basa, pewarnaan negatif

dan pewarnaan gram pada kultur bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus sp,

E.coli, hati ayam, jantung ayam dan daging ayam yang telah diisolasi. Untuk

pewarnaan langsung, dibuat apusan sel bakteri pada kaca objek, dan difiksasi.

Diwarnai dengan metiline blue selama 1 menit. Dicuci dengan air mengalir

dan dikeringkan di atas nyala api bunsen. Untuk pewarnaan negatif, cairan

nigrosin diteteskan pada kaca objek dan dibuat apusan sel bakteri, suspensi

diratakan dengan kaca objek yang lain, lalu dikeringkan di udara terbuka.

Untuk pewarnaan gram, dibuat apusan sel bakteri pada kaca objek, dan

difiksasi. Diwarnai dengan metiline blue selama 1 menit. Dicuci dengan air

mengalir, kemudian diteteskan dengan larutan iodine, dibiarkan 1 menit.

Dicuci dengan alkohol 96%, didiamkan 30 detik. Dicuci dengan air mengalir,

lalu diwarnai dengan safranin selama 5 menit. Dicuci dengan air mengalir dan

dikeringkan di atas nyala api bunsen. Preparat hasil pewarnaan tadi ditetesi

minyak emersi, lalu diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x.

Kemudian hasil pengamatan dicatat.

Page 4: 84566410 Laporan Praktikum Pewarnaan Bakteri

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan Terlampir

3.2 Pembahasan

Pada percobaan pertama yaitu pewarnaan basa menggunakan metiline

blue. Setelah dimati di bawah mikroskop, dapat diketahui bahwa sel bakteri

Staphylococcus aereus, Bacillus sp. dan E. Coli, berwarna biru. Pada isolat bakteri

jantung ayam dan daging ayam, selnya juga berwarna biru disebabkan oleh

dinding sel bakteri yang memiliki muatan negatif bersatu dengan ion yang

bermuatan positif dari metiline blue dan menyebabkan sel bakteri tersebut

terwarnai (Ramona dkk, 2007). Sedangkan pada isolat bakteri hati ayam selnya

tidak berwarna, hal tersebut diakibatkan pada saat pencucian dengan air mengalir

yang terlalu lama, dan pada saat pengeringan tersentuh oleh praktikan, sehingga

warna metiline blue luntur.

Pada percobaan kedua yaitu pewarnaan negatif, menggunakan cairan

nigrosin (tinta cina). Hasil yang didapat setelah diamati dibawah mikroskop

adalah semua isolat bakteri selnya berwarna bening, tetapi pada lingkungan di

sekitar sel tampak berwarna hitam. Hal tersebut terjadi karena pewarna ini tidak

menembus atau berikatan dengan dinding sel bakteri akibat adanya daya tolak

menolak antara muatan negatif pewarna dan muatan negatif dinding sel bakteri.

Pewarna akan membentuk deposit di sekitar bakteri atau menghasilkan latar

belakang hitam sehingga bakteri tampak tidak berwarna, sementara latar

belakangnya berwarna gelap (Harley dan Presscot, 2002).

Pada percobaan ketiga yaitu pewarnaan gram, menggunakan metiline blue

sebagai warna dasar, dan safranin sebagai pewarna pembanding. Hasil yang

didapatkan setelah diamati dibawah mikroskop adalah bakteri Staphylococcus

aereus termasuk bakteri Gram positif (+) karena setelah warna dasar (metiline

blue) dicuci dengan alkohol, warna tersebut tidak luntur, dan tidak lagi menyerap

pewarna kontras (safranin). Bakteri gram positif adalah jenis bakteri dengan

dinding peptidoglikan yang tebal, sehingga akan mengikat warna dasar dengan

kuat. (Purves dan Sadava,  2003). Bakteri Bacillus sp termasuk bakteri Gram

Page 5: 84566410 Laporan Praktikum Pewarnaan Bakteri

positif (+) tetapi warna sel bakterinya ungu kemerahan, disebabkan terlalu banyak

meneteskan safranin pada saat pewarnaan, sehingga bakteri mengikat dua warna

yaitu warna dari metiline blue dan safranin. Bakteri E.coli, isolat bakteri hati

ayam, jantung ayam dan daging ayam termasuk bakteri gram negatif (-) karena

setelah warna dasar (metiline blue) dicuci dengan alkohol, warna tersebut luntur,

dan menyerap pewarna kontras (safranin), sehingga selnya berwarna merah.

Bakteri gram negatif (-) memiliki dinding peptidoglikan yang tipis (seperlima dari

dinding del bakteri gram positif) sehingga tidak mengikat warna dasar dengan

kuat (Purves dan Sadava,  2003). Pada saat diamati di bawah mikroskop, terlihat

bahwa bakteri Staphylococcus aereus, isolat bakteri hati ayam, jantung ayam dan

daging ayam memiliki sel berbentuk bulat/ coccus. Sedangkan Bacillus sp, dan

E.coli selnya berbentuk batang/basil.

Page 6: 84566410 Laporan Praktikum Pewarnaan Bakteri

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Bakteri Staphylococcus aereus, isolat bakteri hati ayam, jantung ayam

dan daging ayam memiliki sel berbentuk bulat/ coccus. Sedangkan

Bacillus sp, dan E.coli selnya berbentuk batang/basil.

2. Hasil pewarnaan menunjukkan bahwa bakteri gram positif akan

berwarna sesuai pewarna dasar (ungu/biru), sedangkan bakteri gram

negatif akan berwarna merah sesuai dengan pewarna kontras (merah).

Page 7: 84566410 Laporan Praktikum Pewarnaan Bakteri

DAFTAR PUSTAKA

Betsy, Tom dan Keogh, Jim. 2005. Microbiology Demystifed. McGraw-Hill Publisher. USA.

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi Cetakan ke-13. Percetakan Imagraph. Jakarta.

Harley dan Presscot. 2002. Laboratory Exercise in Microbiology. McGraw-Hill Publisher. USA.

Irma. 2011. morfologi bakteri Available at: http://monruw.wordpress.com/2011/06/18/morfologi-bakteri/Opened: 6 Maret 2012

Junaidi, Wawan. 2010. Makalah tentang pewarnaan gram atau pengecatan bakteri-makalah biologi

Available at: http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/02/makalah-tentang-pewarnaan-gram-atau.htmlOpened: 6 Maret 2012

Purves, Bill dan Sadava, David. 2003. Life The Science of Biology 7th Edition. Sinauer Associates Inc. New York.

Ramona,Yan. Retno Kawuri dan I.B.G. Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum Untuk Program Studi Farmasi. Bali : Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.