80789673 laporan kasus anemia pernisiosa dan recurrent apthous stomatitis

9
LAPORAN KASUS ANEMIA PERNISIOSA DAN RECURRENT APTHOUS STOMATITIS

Upload: dantevermillion

Post on 30-Dec-2014

61 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

TRANSCRIPT

Page 1: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

LAPORAN KASUS ANEMIA PERNISIOSA DAN RECURRENT APTHOUS STOMATITIS

Page 2: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

Latar belakang

• Recurrent Aphthous stomatitis (RAS) adalah sebuah kondisi inflamatori ulserasi pada mukosa rongga mulut yang ditandai dengan ulser yang sakit dan rekuren. RAS merupakan salah satu penyakit rongga mulut yang paling umum di dunia dan menjadi subjek dari banyak penelitian. RAS mempengaruhi 25% dari populasi umum dan rekurensi setiap tiga bulan sebanyak 50%.

Page 3: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

• Pernicious anemia merupakan hasil dari malabsorbsi vitamin B12 yang diinduksi oleh gastritis.

Page 4: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

Case report• Seorang wanita berusia 71 tahun di rujuk ke Oral

Medicine Clinic of the School of Dentistry, Universitas Federal de Minas Gerais in Belo Horizonte, Brazil untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan pada bulan April 2006. Wanita ini mengeluh tentang lesi ulcerasi yang berulang dan disertai rasa sakit yang berlangsung selama tiga tahun terakhir. Pada pemeriksaan oral ditemukan ulcer multiple yang ditutupi oleh pseudomembran berwarna keabu-abuan yang dibatasi dengan daerah yang kemerahan pada daerah lidah dan mukosa bukal. Depapilasi pada lidah dan kemerahan pada mukosa bukal juga ditemukan.

Page 5: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

• Tes laboratorium termasuk hemogram dilakukan untuk menentukan kadar asam folat, besi, ferritin, level vitamin B2, B6 dan B12, serum hemoglobin, dan medium corpuscular volume (MCV). Pada hasil pemeriksaan ditemukan serum vitamin B12 yang rendah 133 pg/ml dan serum hemoglobin yang rendah 3,670,000/mm3 disertai dengan MCV sebesar 104.1 fl.

Page 6: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

• Gastroduodenoscopi menunjukkan tidak ada abnormalitas makroskopik. Biopsi pada lambung menunjukkan atropi mukosa pada corpus lambung dengan indikasi adanya intestinal metaplasi. Deteksi antibodi melawan faktor intrinsik dan Helicobacter pylori negatif. Diagnosis anemia pernisiosa disertai dengan RAS akibat malabsorpsi vitamin B12.

Page 7: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

Perawatan• Perawatan• Perawatan yang dilakukan terdiri dari 1.0 ml

hydroxocolabamin yang diberikan secara intramuscularly dua kali seminggu selama empat minggu kemudian 1.0 ml satu kali seminggu selama empat minggu. Gambaran klinis RAS berkurang disertai dengan perbaikan pada depapilasi lidah dan mukosa bukal setelah dua bulan.

• Pada 12 bulan setelah perawatan pasien sembuh dari RAS dengan level normal pada hemoglobin, MCV, dan vitamin B12. Namun pemberian vitamin B12 dan 2ml hydroxocolabamin dilanjutkan hingga 60 hari berikutnya.

Page 8: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

diskusi

• Diketahui bahwa diagnosa RAS berkaitan dengan malabsorbsi vitamin B12

• Gastritis kronis dapat meningkatkan malabsorbsi vitamin B12.

• Selama hubungan defisiensi vitamin B12 dengan patogenesa RAS belum diketahui pasti, supresi cell-mediated immunity dan perubahan pada sel-sel di lidah dan mukosa oral perlu dipertimbangkan.

Page 9: 80789673 Laporan Kasus Anemia Pernisiosa Dan Recurrent Apthous Stomatitis

kesimpulan

Hubungan antara RAS dengan gangguan penyerapan vitamin B12 merupakan kasus yang jarang. Namun, perawatan konvensional RAS seperti pengaturan zat besi, asam folat, defisiensi vitamin B dan nutrisi harus dipertimbangkan. Evaluasi faktor predisposisi penting dilakukan saat merawat pasien dengan RAS yang juga menderita gangguan penyerapan vitamin B12.