stomatitis and related letions

21
STOMATITIS A. DEFINISI Suatu inflamasi dari mukosa dan beberapa struktur dari mulut, meliputi pipi, lidah, bibir, dan gingiva. Inflamasi bisa disebabkan dari kondisi mulut itu sendiri misalnya kebersihan mulut yang jelek, bentuk gigi yang tidak beraturan, atau pada suatu keadaan mulut terbakar bisa karena makanan atau minuman, dan bisa juga merupakan suatu reaksi alergi atau suatu infeksi. 1,3 Untuk istilah awamnya yaitu radang pada jaringan lunak mulut / sariawan. 2.3 B. ETIOLOGI Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan stomatitis, ini merupakan masalah yang umum pada kebanyakan orang dewasa di amerika utara. Pada populasi yang mempunyai oral hygien jelek, mukosa pipi yang sering tergigit atau gigi yang tidak rata bisa menyebabkan iritasi yang menetap pada lapisan mulut. 1,3 Bernafas dengan menggunakan mulut lama karena hidung yang tersumbat bisa menyebabkan lapisan mulut menjadi kering dan akan berlanjut menjadi iritasi. Minum yang terlalu panas juga bisa menyebabkan mulut terbakar dan menjadi iritasi dan nyeri. Beberapa penyakit seperti infeksi herpes,

Upload: anindhito-kurnia-pratama

Post on 28-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STOMATITIS and Related Letions

STOMATITIS

A. DEFINISI

Suatu inflamasi dari mukosa dan beberapa struktur dari mulut,

meliputi pipi, lidah, bibir, dan gingiva. Inflamasi bisa disebabkan dari

kondisi mulut itu sendiri misalnya kebersihan mulut yang jelek, bentuk gigi

yang tidak beraturan, atau pada suatu keadaan mulut terbakar bisa karena

makanan atau minuman, dan bisa juga merupakan suatu reaksi alergi atau

suatu infeksi. 1,3 Untuk istilah awamnya yaitu radang pada jaringan lunak

mulut / sariawan. 2.3

B. ETIOLOGI

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan stomatitis, ini

merupakan masalah yang umum pada kebanyakan orang dewasa di amerika

utara. Pada populasi yang mempunyai oral hygien jelek, mukosa pipi yang

sering tergigit atau gigi yang tidak rata bisa menyebabkan iritasi yang

menetap pada lapisan mulut.1,3

Bernafas dengan menggunakan mulut lama karena hidung yang

tersumbat bisa menyebabkan lapisan mulut menjadi kering dan akan

berlanjut menjadi iritasi. Minum yang terlalu panas juga bisa menyebabkan

mulut terbakar dan menjadi iritasi dan nyeri. Beberapa penyakit seperti

infeksi herpes, gonorrhea, measles, leukemia, AIDS, dan kekurangan

vitamin C bisa menimbulkan manifestasi gejala pada mulut .1

Secara umum bisa disebabkan karena infeksi bakteri, virus, jamur

dan non infeksi seperti trauma , defisiensi nutrisi , alergi , gangguan

imunitas, manifestasi penyakit sistemik di mulut. 2

C. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi pada lesinya sangat bervariasi dalam bentuk dan warna,

salah satu sumber menyebutkan bisa meliputi lesi putih, lesi bukan putih

(merah, coklat, biru,hitam), lesi yang kehilangan integritas mukosa (erosi,

ulserasi, laserasi), pembesaran jaringan lunak tanpa lesi tulang. 2,3

Page 2: STOMATITIS and Related Letions

D. DIAGNOSIS

Untuk mendiagnosis stomatitis bisa menjadi sulit. Pada pasien yang

mempunyai riwayat penyakit sistemik, defisiensi makro maupun mikro

nutrien, atau pada pasien dengan reaksi alergi. Pada pemeriksaan fisik

dilakukan evaluasi pada lesi di mulut dan kulit yang lain. Pemeriksaan

darah boleh dilakukan untuk membedakan jika ada infeksi lain. Kerokan

dari lapisan mulut bisa dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan

mikroskopik atau dilakukan kultur untuk membedakan jika agen

penyebabnya dari infeksi.1

E. TREATMENT

Pengobatan stomatitis tergantung dari penyebab yang mendasarinya.

Local cleansing dan oral hygiene yang bagus tetap menjadi dasar utama.

Sebaiknya menghindari makan makanan yang berbentuk tajam, dan

menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut serta hati-hati saat menggosok

gigi, faktor lokal seperti bentuk dan letak dari gigi bisa dikoreksi oleh

dokter gigi, untuk infeksi akibat bakteri diberikan antibiotik, akibat virus

diberikan antiviral, untuk penyakit sistemik seperti AIDS, leukimia dan

anemia bisa diterapi dengan obat-obatan dari dokter spesialis sesuai

bidangnya. Lesi mulut yang kecil akibat terbakar dari makanan atau

minuman yang panas bisa sembuh sendiri beberapa minggu, untuk

stomatitis yang kronik biasanya akibat dari defisiensi dan diterapi dengan

beberapa vitamin B12, besi dan asam folat.1,3

F. KLASIFIKASI

1. Stomatitis angular

yaitu erosi pada lapisan superfisial dan fisura pada sudut mulut,

biasanya disebabkan oleh adanya defisiensi riboflavin dan bisa

akibat dari pemakaian gigi tiruan1

2. denture stomatitis

merupakan inflamasi dari mukosa mulut yang terlihat pada beberapa

pasien dengan gigi yang baru tumbuh atau gigi yang telah lama yang

tidak sesuai atau tidak pas.1,3 sumber lain menyebutkan denture

Page 3: STOMATITIS and Related Letions

stomatitis adalah suatu proses inflamasi yang terutama terjadi pada

mukosa palatum yang ditutupi oleh gigi tiruan penuh atau sebagian

lepasan.6,7

gejala kliniknya berbeda-beda dan paling sering ditemukan di

palatum, jarang ditemukan di rahang bawah karena aksi

pembersihan saliva.8 gejalanya yaitu kemerahan, ada pembengkakan

serta nyeri pada mukosa yang bersentuhan dengan gigi.1 tetapi lebih

sering asimptomatis tetapi pasien biasanya akan mengeluhkan

halitosis, sedikit perdarahan dan pembengkakan pada daerah yang

terlibat, sensasi rasa terbakar dan sedikit perubahan rasa.8

3. Stomatitis medicamentosa

yaitu stomatitis yang merupakan akibat dari suatu reaksi alergi yang

disebabkan obat, obat yang diabsorbsi melalui mukosa atau obat

yang diberikan melalui injeksi.1

Dan stomatitis medicamentosa ini merupakan reaksi alergi yang

disebabkan oleh obat secara sistemik.1

Gejala klinik bisa terjadi asma, skin rash, urtikaria, pruritus,

leukopenia dan lesi pada mulut seperti vesikel, erosi, ulkus, erithem,

purpura, angioderma.1

4. stomatitis arsenical

merupakan stomatitis akibat dari manifestasi keracunan arsenic.

Pada mukosa mulut tampak kering, merah dan nyeri, disertai ulkus,

purpura.1

5. stomatitis Atabrine

stomatitis yang disebabkan oleh penggunaan obat antimalaria dan

obat antihelmintic (Atabrine) dengan karakteristik perubahan

stimulasi pada mulut.1

6. stomatitis bismuth

stomatitis yang merupakan hasil dari pemakaian bismut yang lama

secara sistemik.1

Page 4: STOMATITIS and Related Letions

Sulfid dari bismut akan terdeposit pada jaringan gingiva sehingga

berubah warna kehitaman seperti bismuth.1

Manifestasi oral pada keracunan bismuth ini meliputi

gingivostomatitis yang hampir mirip dengan infeksi vincent. Akan

tampak garis biru hitam pada sulkus gingiva atau pigmentasi pada

mukosa bucal, dan terdapat rasa seperti terbakar pada kavitas oral.1

7. stomatitis gonococcal

stomatitis akibat dari inflamasi pada mukosa yang disebabkan oleh

kuman gonococci.1

8. stomatitis lead

merupakan manifestasi dari keracunan timah.1

9. stomatitis mercurial

stomatitis yang merupakan manifestasi dari keracunan dari mercury.

Dengan gejala klinik hipersalivation, metalic taste, ulkus dan

nekrosis pada gingiva.1

10. stomatitis mycotic

merupakan infeksi pada mukosa oral yang disebabkan oleh jamur,

yang paling sering disebabkan oleh candida albicans.1 konsentrasi

pada saliva orang sehat 200-500/ml.2

faktor predisposisi:2

ekologi mulut berubah

iritasi kronis

kortikosteroid jangka lama

OH buruk

Kehamilan

Radioterapi pada kepala-leher

Usia (bayi dan lansia)

Imuno supresi

Diabetes militus tak terkontrol

Page 5: STOMATITIS and Related Letions

Manifestasi klinik berupa lesi putih atau lesi merah ( karena mukosa

atrofi) kadang terasa nyeri.2

Untuk menejemennya yaitu hilangkan faktor predisposisi,

pemberian obat anti jamur topikal, seta bila perlu diberikan terapi

suportif dan simtomatis sesuai indikasi.2

11. stomatitis uremic

merupakan manifestasi oral dari uremia.1

Dengan gejala klinik perubahan erithem, terdapat eksudat, adantya

ulkus, pseudomembran, dengan sensasi terbakar.1

12. stomatitis venenata

stomatitis sebagai akibat dari inflamasi mukosa mulut oleh karena

kontak alergi.1

Kebanyakan penyebab dari volatil oil, iodida, mouthwashes, denture

powder, dan anestesi topikal.1

Dengan gejala klinik eritema, angioneurotic edema, sensasi terbakar,

ulkus dan vesiikel.1

13. herpetic stomatitis

Herpetic stomatitis adalah infeksi virus pada mulut yang

menyebabkan inflamasi.1,4

Penyebabnya herpes virus hominis ( herpes simplex virus, HSV).4

Bisa HSV-1 bisa pula HSV-2. Infeksi primer lebih dari 90% sub

klinis dan menjadi laten pada saraf sensoris.2

Gejala klinik:4,2

vesikel berkelompok pada mulut bisa pada lidah pipi, langit-

langit, garis bibir

ulkus 1-3 mm, dangkal, berkelompok pada mukosa mulut,

lidah, pipi terutama yang berkeratin

dysphagia

demam (1-2 hari sebelum vesikel dan ulkus muncul)

edema

nyeri pada mulut

Page 6: STOMATITIS and Related Letions

faktor predisposisi yaitu demam, stres, sering terpapar UV, pada

wanita yang sedang mengalami menstruasi.2

pengobatan pada herpetic stomatitis yaitu dengan pemberian

acyclovir 5x200 mg selama 5hari atau obat golongan antivirus.2,4

Pada mulut yang terasa panas bisa diberikan diet yang cair, dingin,

tidak asam. Untuk menghilangkan nyerinya diberikan anestesi

topikal oral (lidokain) tetapi pemberiannya harus sangat hati-hati.4

Bisa dengan kumur antiseptik dan anestetikum topikal, serta

memelihara kebersihan mulut.2

Untuk prognosisnya bisa sembuh total antara 10 hari tanpa

pemberian obat, tetapi jika diberi acyclovir bisa mempercepat

penyembuhannya.4

14. Nicotinic stomatitis

Yaitu suatu inflamasi pada palatum minor kelenjar ludah yang

disebabkan oleh iritasidari tobacco pada rokok atau cairan yang

panas.1,5

Nicotinic stomatitis.

Etiologi dari nicotinic stomatitis yaitu peningkatan temperatur lebih

banyak terjadi pada perokok tobacco.5

Page 7: STOMATITIS and Related Letions

Manifestasi kliniknya yaitu pada mukosa palatum merespon

temperatur yang tinggi dengan perubahan warna perlahan menjadi

lebih merah-hitam sebagai akibat terjadinya inflamasi pada glandula

saliva minor.5

Untuk membuktikan bisa dilakukan pemeriksaan histopatologi.

Pengobatan yang diberikan yaitu dengan edukasi unyuk berhenti

merokok1,5

15. Stomatitis Aphthous Berulang

Stomatitis Aphthous Berulang (RAS) adalah ulkus bulat atau oval

pada mukosa mulut yang terjadi berulang. Merupakan salah satu

inflamasi mukosa oral yang paling menyakitkan saat makan,

menelan dan berbicara.9,10,11,12

Epidemiologi: dialami 15-20% masyarakat, awal mengalami RAS,

80% usia <30 tahun. Etiologi masih belum diketahui.2

Etiopatogenesis:2

Genetik

Trauma

Alergi makanan

Gangguan hormonal

Gangguan sistem imun

Defisiensi nutrisi

Stres

Page 8: STOMATITIS and Related Letions

Gambaran klinis:

a) Aphthae minor

Terjadi pada 75-85% dari seluruh kasus RAS.

Aphthae minor adalah setiap mukosa rongga mulut yang tidak

terkeratinisasi ( biasa terjadi pada mukosa bibir dan buccal,

dasar mulut dan permukaan ventral atau lateral lidah), ukuran

kurang dari 8-10 mm dan sembuh dalam 10-14 hari tanpa

menimbulkan jaringan parut.11

Aphthae minor sembuh lebih lambat dari luka-luka

oral lainnya. Infiltrasi limfositikyang intensif mempengaruhi

fase penyembuhan ini.11

b) Aphthae mayor

Aphthae mayor kadang disebut sebagai periadenitis

mukosa nekrotika berulang atau penyakit sutton cenderung

melubatkan mukosa diatas kelenjar ludah minor. Kira-kira 10-

15% dari kasus RAS adalah Aphthae mayor. 11

Aphthae mayor bisa muncul setelah pubertas

berbentuk bulat atau oval dengan tepi yang jelas. Gejala

prodormal lebih berat daripada Aphthae minor. Ulkus lebih

dalam, lebih lebar, dan lebih lama dari pada Aphthae minor.

Batas meninggi, irregular diameter lebih dari 1cm, nyeri, dan

cenderung muncul pada bibir, langit-langit lunak, dan

tenggorokan. Aphthae mayor dapat berlangsung selama

beberapa minggu atau beberapa bulan dan sering meninggalkan

jaringan parut setelah sembuh. Demam, disfagia, dan malaise

dapat terjadi pada awal proses penyakit.11

c) Ulkus herpetiform

Ulkus herpetiform jarang terjadi hanya 5-10% dari

semua kasus RAS. Ulkus multipel (5-100) berukuran 1-3 mm,

kecil, bulat, nyeri menyerupai ulkus pada herpes simplek,

terlihat diberbagai tempat dimukosa, Ulkus herpetiform

cenderung menyatu dan membentuk banyak ulkus besar,

berlangsung 10-14 hari.11

Page 9: STOMATITIS and Related Letions

Ulkus ini cenderung terjadi pada wanita dan

umumnya onset pada usia lebih tua dari pada RAS tipe lain.9

Kebanyakan pasien memiliki 1-3 ulkus dan beberapa

kambuh 2-4 kali dalam setahun.11

Untuk diagnosis RAS ditegakkan berdasarkan kriteria riwayat dan

klinis karena tidak ada tes laboratorium spesifik yang tersedia.

Riwayat medik harus ditanyakan untuk menyingkirkan kondisi dan

gangguan ulseratif lain seperti penyakit crohn, celiac disease,

neutropenia, infeksi HIV, dan sindroma behcet.9,11

Manajemen RAS disesuaikan dengan frekuensi RAS yaitu: 2

Tipe A: durasi hanya beberapa hari, kekambuhan setahun hanya

beberapa kali, cari predisposisi dan kumur antiseptik

Tipe B : durasi 3-10 hari, kambuh tiap bulan. cari predisposisi

dan kumur antiseptik dan berikan kortikosteroid topikal

Tipe C : seakan tak pernah sembuh, karena satu ulser sembuh

timbul ulser baru, perlu pemeriksaan laboratorium komprehensif.

Untuk terapinya atasi kondisi medis sesuai penemuan

laboratorium dan diberikan kortikosteroid atau imunosupresan

sistemik

Kondisi yang menyerupai aphthae klasik

Aphthaelike ulcer, onset lebih sering terjadi pada orang

dewasa daripada anak-anak. Berhubungan dengan pajanan terhadap

obat tertent, defek imun atau defek lainnya

1) Paparan terhadap obat tertentu

Nicorandil ( sebuah Ca channel bloker yang

digunakan pada penyakit jantung, OAINS, dan beberapa obat

lain dapat menyebabkan Aphthaelike ulcer, tetapi onsetnya

khas pada orang dewasa dan berhubungan dengan

penggunaan obat. Hal ini yang membedakan dengan Aphthae

yang sesungguhnya.9

2) Gangguan sistem imun

Page 10: STOMATITIS and Related Letions

Aphthaelike ulcer dapat terjadi pada pasien dengan

jumlah limfosit T CD4 <100 sel/ml, pasien HIV positif,

pasien non infeksi HIVdengan imunodefisiensi lainnya,

syndrom myelodisplastik, neutropenia benigna, dan bentuk

neutropenia lain seperti neutropenia siklik.13

3) Defisiensi hematin

Meskipun beberapa studi menyangkal adanya

hubungan etiologi antara RAS dengan defisiensi asam folat

atau besi, ditemukan adanya defisiensi vitamin B1, B2, B6,

B12, asam folat dan besi pada 18-28% kasus RAS klasik

dibandingkan dengan pada 8% orang sehat. Pemberian

suplemen dapat memperbaiki RAS pada beberapa pasien.14

4) Penyakit gastrointestinal

Celiac disease, gluten-sensitive enteropathy, tampak

pada lebih dari 4% pasien yang pernah mengalami RAS

klasik. RAS pada pasien dengan celiac disease berkurang

dengan diet bebas gluten. Sebuah penelitian melaporkan

bahwa diet bebas gluten memberikan respon yang baik pada

pasien RAS tanpa celiac disease, namun penelitian lain

melaporkan bahwa pemberian diet bebas gluten pada pasien

RAS yang sehat tidak menunjukkan respon yang signifikan

dibanding dengan plasebo. Penyakit crohn dan colitis

ulceratif kadang disertai oleh RAS atau ulkus lain pada

mulut.10,11

5) Sindrom behcet

Manifestasi sindrom behcet berupa RAS klasik dan

beberapa komplikasi sistemik, terutama yang berhubungan

dengan mata, sendi , sistem syaraf dan kulit.10,11

6) Demam periodik, aphthae, sindrom faringitis dan adenitis

Demam periodik, aphthae, sindrom faringitis dan

adenitis terkadang terjadi pada anak kecil dengan RAS.10,11

Page 11: STOMATITIS and Related Letions

7) Sindrom Sweet

Sindrom sweet atau akut fenrile neutrophilic

dermatosis, ditandai dengan adanya demam, leukositosis

neutrofil, plak atau nodul,eritematosa pada kulit dan sering

terdapat RAS klasik. Kondisi ini dapat berhubungan dengan

keganasan seperti leukemia.10,11

TINJAUAN PUSTAKA

Page 12: STOMATITIS and Related Letions

1. MedicalDictionary, 2011, Stomatitis-definition of stomatitin in the medical

dictionary – by the free online medical dictionary, thesaurus and

ensyclopedia http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Stomatitis (24

July 2011)

2. Harum Sasanti, 2010, Stomatitis yang sering dijumpai diklinik,

http://staff.ui.ac.id/internal/130611236/material/STOMATITIS.pdf (24July

2011)

3. Anonim 2010, stomatitis,

http://kesehatangigi.blogspot.com/search/label/GIGI (24July 2011)

4. Medlineplus, 2011, herpetic stomatitis,

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ herpetic stomatitis.html (24July

2011)

5. Dentist BD, 2011, nicotinic stomatitis, http://gr.dentistbd.com/nicotinic-

stomatitis-ppt.html (24July 2011)

6. Dental School university of milan, 2005, Denture Related Stomatitis.

http://www.eanom.net/app/prvt/VediNotizia.d/Notizia-72 (24 July 2011)

7. Sciubba JJ, 2005, Denture stomatitis,

http://www.emedicine.com/derm/topic642.htm (24 July 2011)

8. Penha SS, Birman EG, Silveira FRX, Paula CR, 2000, Frequency and

enzymatic activity (proteinase and phospolipase) of candida albicans from

edentulous patients, with and without denture stomatitis. Pesq Odont Bras

pp:119

9. Plewa M, 2010, Aphthous Ulcer: Diferential Diagnosis dan Workup

http://www.emedicine.com (24 July 2011)

Page 13: STOMATITIS and Related Letions

10. Scully C, 2006, Clinical Practice Aphthous Ulceration.

http://www.nejm.org ((24 July 2011)

11. Zunt S, 2001, Recurrent Aphthouse Ulcers: Prevention and treatment.

http://www.nejm.org (24 July 2011)

12. Ship I, 1965, Inheritance of Aphthouse Ulcers of the Mouth.

http://www.jdr.sagepup.com (24 July 2011)

13. Jacobson JM, et all, 1997, Thalidomide For The Treatment Of Oral

Aphthous Ulcer In Patients With Human Immunodefisiensy Virus Infection.

http://www.nejm.org (24 July 2011)

14. Wray D, et al, 1975, Recurrent Aphthae : treatment With Vitamin B12,

Folic Acid And Iron, http://www.nejm.org (24 July 2011)

TUGAS UJIAN

Page 14: STOMATITIS and Related Letions

STOMATITIS AND RELATED LESIONS

Oleh :

HENI HASTUTI

G0005108

Penguji :

Drg. Widia Susanti

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR MOEWARDI

SURAKARTA

2011