8. dr. dra. fatimawali, msi, apt. - metlit case control

20
. DESAIN PENELITIAN KASUS-KONTROL (CASE CONTROL STUDY)

Upload: dedy-supriadi

Post on 26-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ft

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

.

DESAIN PENELITIAN KASUS-KONTROL

(CASE CONTROL STUDY)

Page 2: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Desain Penelitian Kasus-Kontrol (Case Control Study)

– Mahasiswa dapat menjelaskan secara umum tentang desain penelitian kasus-kontrol

– Mahasiswa dapat membuat bagan umum dan satu contoh tentang desain penelitian kasus-kontrol

– Mahasiswa dapat menjelaskan dan memberikan dua contoh tentang teknik matching sederhana dalam penelitian kasus-kontrol

– Mahasiswa dapat memberikan satu contoh parameter rasio odds/odds ratio (RO/OR) sebagai ukuran kekuatan hubungan (strength of association) penelitian kasus-kontrol dan menginterpretasi arti angka OR tersebut.

Page 3: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Case Control Study

Penelitian yang mengkaji hubungan pajanan / faktor resiko pada kelompok kasus (subjek yang menderita sakit atau mempunyai masalah kesehatan) dan kelompok kontrol (subjek yang tidak menderita sakit atau tidak mempunyai masalah kesehatan).

Page 4: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

• Mempelajari seberapa jauh faktor risiko mempengaruhi terjadinya efek

• Hub sebab akibat :cross sectional < case control < cohort

• Faktor risk dipelajari melalui pendekatan retrospektif efek diidentifikasi saat ini, faktor risk diidentifikasi masa lalu

Case Control Study

Page 5: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

.F risk (+)

F risk (-)

F risk (+)

F risk (-)

retrospektif

retrospektif

Efek (+)/ kasus

Matching/Non matching

Efek (-)/kontrol

Case Control Study

Page 6: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Case Control Study

Arah penelitian dimulai dari populasi penelitian, kemudian ditentukan kelompok kasus dan kelompok kontrol, dan selanjutnya ditelusuri secara retrospektif subjek yang dianggap terpajan dan tidak terpajan dengan faktor resiko pada kelompok kasus dan kelompok kontrol.

Page 7: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Penelitian Kasus Kontrol

Perjalanan waktu Arah penelitian

Terpajan

TidakTerpajan

Terpajan

TidakTerpajan

Kasus(subjek yg menderita

peny. / memp. masalah kesehatan)

Kontrol(subjek yg tdk

menderita sakit / tdk memp. masalah

kesehatan

Populasi

Page 8: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Penelitian Kasus Kontrol

Subyek pada kasus dan kontrol berasal dari populasi yang sama (mempunyai karakteristik yg sama atau hampir sama) terutama yang berhubungan dengan resiko penyakit / masalah kesehatan, kecuali faktor resiko / pajanan yang akan diteliti.Berbeda hanya subyek kasus menderita penyakit / masalah kesehatan dan subyek kontrol tidak menderita sakit / masalah kesehatan.

Dilakukan teknik matching

Page 9: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Penelitian Kasus Kontrol (Teknik Matching)

Matched Characteristic

Kasus (Case)Katarak

Kontrol (Control)Bukan Katarak

Jenis kelamin Wanita Wanita

Pekerjaan Petani Petani

Usia (tahun) 51 50

Riw. Peny. DM Tidak ada Tidak ada

Pola makan

Pajanan yg akan diteliti

Sayur & buah ≥ 4x/minggu

atau

< 4x/minggu

Sayur & buah

≥ 4x/minggu atau

< 4x/minggu

Page 10: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Penelitian Kasus Kontrol

Penentuan kelompok kasus dan kelompok kontrol dan penentuan status terpajan dan tidak terpajan pada kedua kelompok tersebut

Kasus, kontrol, terpajan, dan tidak terpajan merupakan variabel yang akan diukur

Jadi definisi operasional kasus – kontrol dan terpajan – tidak terpajan haruslah jelas.

Page 11: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Penentuan Kasus – Kontrol dan Terpajan –Tidak Terpajan (contoh teknik

matching )

Penderita katarak (kasus) adalah mereka yang didiagnosis berdasarkan pemeriksaaan dokter ahli mata.

Kontrol adalah mereka yang tidak menderita katarak yang mempunyai karakteristik yang (hampir) sama dengan kasus (Jenis kelamin, usia, pekerjaan dan riwayat DM).

Kelompok terpajan: makan buah dan sayur < 4x / minggu

Kelompok tidak terpajan: makan buah dan sayur ≥ 4x / minggu

Page 12: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Penentuan Kasus – Kontrol dan Terpajan –Tidak Terpajan (contoh teknik matching )

Berlandaskan pada teori operasional maka

peneliti dapat menentukan kelompok

kasus (katarak) – kelompok kontrol

(bukan katarak) dan kelompok terpajan

(makan buah dan sayur < 4x / minggu)

dan tidak terpajan (makan buah dan

sayur ≥ 4x / minggu).

Page 13: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Kekuatan Hubungan Penelitian Kasus Kontrol

Case control

Status Penyakit /

Masalah Kesehatan

ya tidak

Pajanan / Paparan / Exposure

ya a b

tidak c dRasio odds / Odds ratio (OR) :

dbca

hatkelompokse

kitkelompoksa

pada

pada

terpajan

terpajan

individu

individu

rasio

rasioOR

artinya rasio probabilitas pajanan pd kelompok sakit dengan pajanan pd kelompok sehat / tdk sakit.

Page 14: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Kekuatan Hub. Pen. Kasus Kontrol

Gout (supi)

+ –

Alkoholisme+ 80 20

– 20 80

Odds ratio (OR) :

80202080

ealkoholism

ealkoholism

yg

yg

sehat

gout

orang

penderita

rasio

rasioOR

Page 15: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Kekuatan Hubungan Penelitian Case Control

Rasio odds (RO) =

Artinya kelompok alkoholisme mempunyai kesempatan 16 kali menderita serangan artritis gout (supi) dibandingkan dengan yang bukan alkoholisme.

16

80202080

Page 16: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Kekuatan Hubungan Penelitian Kasus Kontrol

• RO = 1 artinya penyakit dan pajanan tidak berhubungan

• RO > 1 artinya frekuensi pajanan pada penyakit lebih tinggi diantara kelompok kasus / penderita

• RO < 1 artinya frekuensi pajanan pada penyakit lebih rendah diantara kelompok kasus / penderita

Page 17: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Kelebihan kasus kontrol1. Cocok untuk mempelajari penyakit yg jarang

ditemukan2. Hasil cepat, ekonomis3. Subjek penelitian bisa lebih sedikit4. Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor

risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakit

5. Kesimpulan korelasi > baik, krn ada pembatasan dan pengendalian f risk

6. Tidak mengalami kendala etik

Page 18: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Kelemahan kasus kontrol

• Bias• Tdk diketahui pengaruh variabel

luar yg tak terkendali dgn teknik matching

• Pemilihan kontrol dgn matching akan sulit bila faktor risiko yg di “matching”kan banyak

Page 19: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Contoh Case Control Study

• Hubungan antara status gizi bayi usia 1 thn dgn pemakaian KB suntik pada ibu

• Hubungan tuberkulosis pada anak dengan vaksinasi BCG

• Hubungan antara kejadian kanker serviks dengan perilaku seksual

Page 20: 8. Dr. Dra. Fatimawali, Msi, Apt. - Metlit Case Control

Sekian

dan

Terima Kasih