8-1 hiv-aids.pptx
TRANSCRIPT
INFEKSI HIV/AIDS
HIV/AIDS Merupakan kumpulan gejala penyakit
yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina, air susu ibu.
Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.
PATOGENESIS
AIDS : HIV+ CD4<200/ml atau IO atau keganasan
Penularan : Seksual, Parenteral (Penasun, tranfusi dll) Perinatal
FOUR STAGES OF HIV
Stage 1 - Primary
Short, flu-like illness - occurs one to six weeks after infection
no symptoms at all Infected person can infect other
people
Stage 2 - Asymptomatic
Lasts for an average of ten years This stage is free from symptoms There may be swollen glands The level of HIV in the blood drops to
very low levels HIV antibodies are detectable in the
blood
Stage 3 - Symptomatic
The symptoms are mild The immune system deteriorates emergence of opportunistic
infections and cancers
Stage 4 - HIV AIDS
The immune system weakens
The illnesses become more severe leading to an AIDS diagnosis
Opportunistic Infections associated with AIDS
BacterialTuberculosis
(TB)Strep
pneumonia
ViralKaposi SarcomaHerpesInfluenza (flu)
Opportunistic Infections associated with AIDS
ParasiticPneumocystis
carinii
FungalCandidaCryptococcus
Modes of HIV/AIDS Transmission
Through Bodily Fluids
Blood products
Semen
Vaginal fluids
Breast Milk
Through IV Drug Use
Sharing NeedlesWithout sterilization
Increases the chances of contracting HIV
Through Sex
Intercourse (penile penetration into the vagina)
Oral Anal Digital Sex
Mother-to-Baby
Before Birth During Birth Postpartum
After the birth
GEJALA
Bervariasi (tabel 40-3) HIV+ berkembang menjadi AIDS
(tabel 40-1) Bayi baru lahir tidak bergejala,
tanda fisik limfadenopati, hepatomegali, splenomegali, gagal tumbuh, BB lahir rendah dll (tabel 40-2)
DIAGNOSIS
Metode ELISA (Enzyme linkid immunosorbent assay)
Test viral load : memantau perkembangan penyakit dan efek pengobatan
Jumlah limfosit CD4 (normal 500-1600 cell/dl)
TERAPI Tujuan : menurunkan morbiditas dan
mortalitas melalui penekanan replikasi HIV serta Peningkatan CD4
Pendekatan UmumPengukuran periodik Viral load dan CD4
(menentukan strategi terapi)Infeksi opportunistik, keganasan, PMSART kombinasi utk menekan replikasi HIVART dng jadwal dan dosis yg optimalKonseling pasien tentang penyakit , penularan
dan terapiART dimulai CD4 < 200 sel/mm3
TERAPI
PERTIMBANGAN ART Indikasi mulai terapi
AIDS/HIV simptomatik (infeksi jamur, demam dll)
Asimptomatik + VL (>10-20000 buah/ml) atau hitung CD4 yg rendah (<500/mm3)
Regimen terapi : kombinasi 3 atau lebih ARVNRTI + NRTI + PI/NNRTIPenurunan VL atau peningkatan CD4
Awal pemberian : bisa memperburuk IO
TERAPI
Tujuan Pengobatan ARV :1) Mengurangi laju penularan HIV di
masyarakat2) Memulihkan dan/atau memelihara fungsi
imunologis (stabilisasi/ peningkatan sel CD4)3) Menurunkan komplikasi akibat HIV4) Memperbaiki kualitas hidup ODHA5) Menekan replikasi virus secara maksimal
dan secara terus menerus6) Menurunkan angka kesakitan dan kematian
yang berhubungan dengan HIV
TERAPI
Manfaat ART1) Menurunkan morbiditas dan mortalitas2) Pasien dengan ARV tetap produktif3) Memulihkan sistem kekebalan tubuh
(infeksi oportunistik berkurang)4) Mengurangi penularan (VL rendah/tidak
terdeteksi)5) Mengurangi biaya ranap dan terjadinya
yatim piatu6) Mendorong ODHA melakukan VCT
ARV Menghambat replikasi virus menjadi
strategi terbaik saat ini. Ada 3 gol ARV : NRTI, NNRTI dan PI
(table 40-5) Minimal kombinasi 3 ARV Kombinasi : 2 NRTI dan NNRTI atau PI Tenofovir+Emtricitabin /
Lamivudin+zidovudin Abacavir+lamivudin (alternatif) Efavirenz
Antiretroviral Drugs
Nucleoside Reverse Transcriptase inhibitorsAZT (Zidovudine)
Non-Nucleoside Transcriptase inhibitorsViramune (Nevirapine)
Protease inhibitorsNorvir (Ritonavir)
ARV
ART
ART (Anti Retroviral Terapi) menuntut adherence dan kesinambungan berobat
MEMULAI ARTSYARAT Layanan konseling dan pemeriksaan sukarela
(Voluntary Counseling And Testing/VCT) Layanan konseling kepatuhan untuk memastikan
kesiapan pasien menerima pengobatan Layanan medis yang mampu mendiagnosis dan
mengobati penyakit HIV serta IO. Layanan laboratorium yang memadai (darah
lengkap, kimia darah, CD4 , dan memantau pengobatan.
Layanan kefarmasian untuk ODHA menjamin ketersediaan ARV dan obat infeksi oportunistik, mampu meningkatkan kepatuhan pasien(adherence)
INDIKASI ART
ODHA telah ditegakkan secara laboratoris disertai salah satu kondisi berikut :
1. Secara klinis sebagai penyakit tahap lanjut dari infeksi HIV :
2. Infeksi HIV stadium IV, tanpa memandang jumlah CD4
3. Infeksi HIV stadium III dengan jumlah CD4<350/mm3
4. Infeksi stadium I atau II dengan jumlah CD4<200 mm3
REGIMEN ARV
Terapi Kombinasi 3ARV Meningkatkan efek terapi dan
menurunkan efek samping/toksik serta mencegah terjadinya resistensi
Efikasi, profil ESO, sarana pemantauan, kesinambungan persediaan, kepatuhan pasien, penyakit penyerta, kehamilan, interaksi obat, harga
REGIMEN ARV
zidovudin, lamivudin dan nevirapin (AZT+3TC+NVP) : Duviral-Neviral
Zidovudin, lamivudin dan efavirens (AZC+3TC+EFV) : Duviral-Efavirens
Stavudin, lamivudin dan nevirapin (d4T+3TC+NVP) : Coviro-Nepirapin
Stavudin, lamivudin dan Efavirens (d4T+3TC+EFV) : Coviro-Efavirens
Rejimen ARV lini-kedua bagi ODHA dewasa/remaja pada kegagalan terapi pada rejimen lini-pertama
Kegagalan atas: Diganti dengan:
d4T atau ZDV+
3TC+
NVP atau EFV
TDF atau ABC+
ddIa
+LPV/r atau SQV/rb
Keterangan:a Dosis ddI harus dikurangi dari 400 mg menjadi 250 mg bila diberikan bersamaan dengan TDF.b LPV/r dan SQV/r memerlukan cold chain. NFV dapat dipertimbangkan sebagai suatu alternatif di negara berkembang.
KEHAMILAN
ART tetap diberikan kecuali Efavirens
PASKA PAJANAN
Profilaksis paska pajanan dng 3 ARV yi 2 NRTI dan PI resiko tinggi
Resiko rendah dengan 2 ARV Durasi 4 minggu, dimulai 1-2 jam
paska paparan sampai 72 jam paska pajanan
EVALUASI
Monitor 3 bln : CD4, viral load dan gejala klinis
Indikasi perubahan Tx :Toksisitas yg signifikanKegagalan pengobatan
KEGAGALAN TERAPI
Ketidakpatuhan obat Resistensi obat Intoleransi ESO Variabilitas Fkinetik dan Fdinamik Modifikasi Tx, penggantian obat
dari golongan yg berbeda
KEGAGALAN TERAPI
Kriteria klinik:Timbul kembali infeksi oportunistik lamaTimbul infeksi oportunistik atau kanker terkait HIV
baruHIV wasting syndrome, prolonged febris, infeksi
rekuren Kriteria imunologik (CD4)
Kembali ke awal/lebih rendahTurun >50% CD4 tertinggi selama terapi
Kriteria virologik (jika mungkin)
KOMPLIKASI INFEKSI HIV
Infeksi oportunistik umumnya terkait dng CD4
Pneumocytis carinii pneumonia, mycobacterium avium complex, dan cytomegalovirus disease
Four ways to protect yourself?
Abstinence Monogamous Relationship Protected Sex Sterile needles
Abstinence
It is the only 100 % effective method of not acquiring HIV/AIDS.
Refraining from sexual contact: oral, anal, or vaginal.
Refraining from intravenous drug use
Monogamous relationship
A mutually monogamous (only one sex partner) relationship with a person who is not infected with HIV
HIV testing before intercourse is necessary to prove your partner is not infected
Protected Sex
Use condoms (female or male) every time you have sex (vaginal or anal)
Always use latex or polyurethane condom (not a natural skin condom)
Always use a latex barrier during oral sex
When Using A CondomRemember To:
Make sure the package is not expired Make sure to check the package for
damages Do not open the package with your teeth
for risk of tearing Never use the condom more than once Use water-based rather than oil-based
condoms
Sterile Needles
If a needle/syringe or cooker is shared, it must be disinfected:Fill the syringe with undiluted bleach and
wait at least 30 seconds.thoroughly rinse with waterDo this between each person’s use
Needle Exchange Program
Non-profit Organization, which provides sterile needles in exchange for contaminated ones
maturnuwu
n