77297159-epidemiologi-penelitian
DESCRIPTION
765TRANSCRIPT
STEP 3
5. Macam-macam penelitian deskriptif:
Studi kasus
Survey
Studi perkembangan
Analisis isi dokumen
Studi tindak lanjut
Analisis kecenderungan
Studi korelasi
Studi komparasi
Studi prediksi
Studi sosiometrik
Self report
Studi evaluasi
10. Tujuan penelitian epidemiologi:
Untuk mengetahui persebaran penyakit.
Mencari tahu penyebab suatu penyakit.
Menentukan tindakan untuk mencegah suatu penyakit.
Menentukan tindakan untuk mengobati suatu penyakit.
Menentukan prioritas daerah yang akan dibantu berdasarkan insidensi.
1. Jenis-jenis epidemiologi penelitian:
a. Observasional
Deskriptif
Analitik
- Untuk menganalisis factor penyebab.
- Menguji hipotesa hubungan penyakit dengan factor resiko tertentu.
- Menentukan besarnya factor resiko yang berkontribusi.
b. Eksperimental
Pre eksperimental
Quasi eksperimental
True eksperimental
1
12. Tujuan penelitian deskriptif:
Menggambarkan distribusi penyakit.
Mengumpulkan informasi secara terperinci.
Menentukan tindakan yang harus dilakukan.
Menggambarkan fenomena.
Mengukur insidensi suatu penyakit.
Mengidentifikasi masalah.
9. Perbadaan makna insidensi dan prevalensi:
Insidensi : gambaran frekuensi penderita baru yang ditemukan pada suatu
waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat (actual).
Prevalensi : gambaran frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat.
4. Macam-macam penelitian intervensi (eksperimental):
Intervensi promotif
Intervensi preventif
Intervensi kuratif
3. Macam-macam penelitian:
a. Observasional
Deskriptif
Analitik
Cross sectional
Case control
Cohort
b. Eksperimental
Pra ekperimental
Quasi eksperimental
True eksperimental
13. Desain epidemiologi penelitian:
a. Untuk meneliti penyakit langka:
Ekologi
Cohort
b. Eksperimental:
2
Lab
Binatang percobaan
Manusia
c. Observasional:
Deskriptif
Analitik
7. Komponen epidemiologi:
Mencakup semua penyakit.
Populasi.
Pendekatan ekologi.
14. pengukuran epidemiologi penelitian:
Menentukan pandangan peneliti dimana dia akan melekukan penelitian.
Menentukan factor determinan untuk menentukan solusi/ intervensi.
Membantu mengevaluasi program.
Sebagai data.
Membantu menganalisis kejadian penyaki.
Membantu peneliti menentukan waktu penelitian.
Membantu pekerjaan administrasi.
Untuk menumbuhkan ide penelitian.
11. Langkah-langkah penelitian:
a. Eksperimental
Menentukan rumusan masalah.
Studi literature.
Menyusun hipotesis.
Menentukan desain penelitian.
Melakukan intervensi dan pengambilan data.
- Menentukan variable bebas.
- Control.
- Memberikan intervensi.
- Menentukan berapa lama intervensi diberikan.
Pengolahan data.
Analisis data.
3
Membuat kesimpulan.
b. Observasional.
Hampir sama dengan penelitian eksperimental, tetapi tidak memberikan
intervensi dan tidak dapat mengendalikan variable lain.
15. Prinsip dasar epidemiologi penelitian eksperimental:
Menentukan populasi dan sampel.
Menentukan bias.
Melakukan validitas dan reliabilitas.
8. Metode standardisasi ukuran mortalitas:
Populasi
Konstanta
Frekuensi
STEP 4
STEP 5 (LO)
1. perbedaan desain, rancangan, metode, dan pendekatan penelitian.
4
Epidemiologi Penelitian
Tujuan Jenis
Observasional
Eksperimental
Analitik
Deskriptif
True Eksperimental
Quasi Eksperimental
Pre Eksperimental
Metode
Masalah
Desain Penelitian
Pengukuran
Pemilihan Populasi & Sampel
Klinik
Gabungan
Komunitas
Mortalitas
Morbiditas
Prevalensi
Insiden
Langkah Penelitian
Manfaat
2. Jenis-jenis epidemiologi penelitian.
3. Komponen epidemiologi.
4. Langkah-langkah penelitian observasional dan eksperimental.
5. Cara pengukuran epidemiolgi penelitian.
6. Prinsip dasar penelitian epidemiologi eksperimental.
STEP 6 (MANDIRI)
STEP 7
1. Perbedaan desain, rancangan, pendekatan, dan metodologi penelitian:
Desain = rancangan = pendekatan merupakan susunan penelitian (tujuan, jenis
penelitian, analisis).
Metode penelitian : teknik penelitian (cara pengumpulan data).
2. Jenis-jenis epidemiologi penelitian
5
EpidemiologiPenelitian
Deskriptif
Populasi
Analitik
Individu
Eksperimental
Observasional
Cohort
RCT
Case Control
Community Trial
Field Trial
Study Corelation
Case Study
Case Series
Cross Sectional
a. Epidemiologi Deskriptif
Berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari
tentang distribusi dan frekuensi masalah kesehatan atau penyakit pada
masyarakat.
Merupakan langkah awal untuk mengetahui adanya masalah kesehatan
dalam masyarakat dengan menjelaskan factor Manusia (Who), Waktu
(When) dan Tempat (Where).
Jenis-jenis epidemiologi deskriptif:
1) Populasi
a) Study correlation
Merupakan penelaahan hubungan dua variabel suatu situasi atau
sekelompok subjek.
2) Individu
a) Case study
b) Case series
Adalah suatu rancangan penelitian yang menggambarkan
sekelompok kasus dengan diagnosa yang sama.
c) Cross sectional
Adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
factor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time
approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali
saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable
subjek pada saat pemeriksaan.
b. Epidemiologi Analitik
Untuk menguji hipotesa mengenai kemungkinan hubungan kausal antara
faktor resiko dengan penyakit atau masalah kesehatan.
Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan / masalah kesehatan / penyakit dalam masyarakat bisa terjadi dan
mencari serta menganalisis hubungan atau interaksi antara faktor resiko
dengan kejadian masalah kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.
6
Untuk mengetahui besarnya kontribusi faktor resiko dan hubungannya
dengan kejadian penyakit yang diamati.
Untuk melakukan perbandingan antara dua kelompok manusia atau
masyarakat, yaitu satu kelompok yang dipelajari dan satu kelompok sebagai
pembanding.
Jenis-jenis epidemiologi analitik:
1) Observasional
a) Cohort
Digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko
dengan efek melalui pendekatanlongitudinal ke depan atau prospektif.
b) Case control
Merupakan penelitian analitik yang menyangkut bagaimana factor resiko
dipelajari dengan menggunakan pandekatan retrospective
2) Eksperimental
a) RCT
b) Field trial
c) Community trial
3. Komponen epidemiologi
a. Frekuensi : upaya melakukan kuantifikasi, mengukur besarnya masalah
kesehatan.
b. Distribusi : persebaranuntuk menjawab siapa yang terkena penyakit, berkaitan
dengan ciri-ciri manusia.
c. Determinan : merupakan penyebab masalah kesehatan.
Dilakukan perumusan hipotesa tentang penyebab masalah dianalisis
kesimpulan.
Manurut batasan epidemiologi
Mencakup semua elemen.
Populasi.
Ekologi : latar belakang lingkungan manusia.
7
Menurut karakteristik segi tiga utama
a. Penjamu (host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada
manusia dikarenakan keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga
menjadi faktor resiko timbulnya penyakit, antara lain:
1) Umur, jenis kelamin, ras, kelompok Etnik (suku), hubungan keluarga.
2) Bentuk anatomis tubuh
3) Fungsi fisiologis atau faal tubuh
4) Status kesehatan, termaksud status gizi
5) Keadaan imunitas
6) Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial
b. Penyebab (agent) : terdiri dari Biotis dan Abiotis
1) Biotis, khususnya pada penyakit-penyakit menular, yaitu:
a) Protozoa : Plasmodium, dll
b) Metazoa: Antropoda, helmentes
c) Bakteri: salmonella
d) Virus: dangue, polio, corona, measles.
e) Jamur: candida, tinia Alagae
2) Abiotis terdiri dari:
a) Nutrien Agen: Misalnya kelebihan/kekurangan zat gizi (karbohidrat,
lemak, mineral, protein, dan vitamin)
b) Chemcal Agent : Misalnya Pestisida, Logam Berat, Obat-obatan, dll
c) Phisical Agent: Misalnya Suhu, kelembapan, kebisingan, padas,
radiasi
d) Mechanical Agent: Pukulan, kecelakaan, benturan, gesekan dan
getaran.
e) Psychis agent: gangguan Psikologi, stres dan depresi
f) Genetic agent : gangguan genetik.
g) Behavior Agent : kebiasaan merokok, dll
c. Lingkungan (Environment)
Lingkungan merupakan faktor ketiga penentu timbulnya suatu penyakit.
Faktor ini biasa disebut faktor entrinsik. Faktor lingkungan sangat
8
menentukan dalam hubungan interaksi antara penjamu dengan faktor agent.
Faktor lingkungan dapat berupa:
a) Lingkungan Biologis
1) Miokroorganisme penyebab penyakit
2) Reservoar penyakit Infeksi
3) Vektor pembawa penyakit
4) Tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanan,
5) Manusia, dll
b) Lingkungan Fisik, yang termaksud lingkungan fisik antara lain geografi
dan keadaan musiman. Misalnya pola penyakit berbeda antara wilayah
pantai dan daerah pegunungan. Negara yang beriklim tropis berbeda pola
penyakit dengan negara yang beriklim dingin atau sub tropis.
c) Lingkungan Sosial Ekonomi
1) Pekerjaan
2) Perpindahan penduduk dan kepadatan penduduk
3) Perkembangan Ekonomi
d) Bencana alam
Bencana alam akan banyak menimbulkan masalah kesehatn dan
menimbulkan kerugian yang cukup besar. Contohnya gunung meletus,
Asap yang dikeluarkan akibat letusan dapat menyebabkan penyakit
gangguan pernapasan pada warga sekitar Gunung Merapi.
6 E:
Etiologi
Efikasi
Efektifitas
Efisien
Evaluasi
Edukasi
4. Langkah-langkah penelitian
a. Mencari literature
b. Identifikasi
c. Merumuskan hipotesis
9
d. Rencana eksperimen
Desain
Populasi
Metode
Out line
Hipotesis statistic
e. Mengumpulkan data tahap I
f. Melakukan eksperimen
g. Mengumpulkan data tahap II
h. Mengolah data
i. Kesimpulan
5. Pengukuran epidemiologi
a. Angka kesakitan (Morbiditas)
1) INSIDENSI
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
a) Incidence Rate
o Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada
pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
o Rumus:
Incidence rate = jumlah penderitabaru
jumlah penduduk yangmungkin terkenapenyakit tersebut pada pertengahan tahun
x 100 %
b) Attack Rate
o Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
o Rumus:
10
Attack rate= jumlah penderita barudalam satu saat
jumlah penduduk yangmungkin terkenapenyakit tersebut pada saat yang sama
x100 %
c) Secondary Attack Rate
o Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan
pertama.
o Rumus:
SAR = jml penderitabaru pd serangan ke2
jml pnddk−pnddk yg terkena serangan pertamax100 %
2) Prevalensi
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat
tertentu.
a) Period Prevalen Rate
o Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk
pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
o Rumus:
Periode Prevalen Rate = jml penderita lama∧baru
jml penduduk pertengahanx 100 %
b) Point Prevalen Rate
o Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu
saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.
o Rumus :
Point Prevalen Rate = jumlah penduduk saat itu
2 penderita lama dan baru saat itux100 %
b. Anka Kematian (Mortalitas)
1) Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2) Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
11
3) Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4) Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5) Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6) Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7) Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8) Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9) Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
10) Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11) Case Fatality rate ( CFR )
6. Prinsip epidemiologi eksperimental
a. Replikasi :pengulangan eksperimen agar mendapatkan taksiran yang lebih
baik.
b. Randomisasi :langkah pengacakan untuk memperkecil korelasi antar
pengamatan agar memungkinkan melanjutkan langkah selanjutnya.
c. Kontrol :langkah-langkah yang berbentuk penyeimbangan,
pengotakanatau pemblokan unit-unit eksperimen yang diinginkan dalam desain.
12