73363027 makalah reproduksi hewan dan tumbuhan

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses reproduksi adalah proses pertumbuhan jumlah individu sebagai akibat dihasilkannya keturunan melalui berbagai cara, sesuai dengan jenis dan tingkat perkembangannya. Makin banyak hambatan yang dialami suatu organisme didalam reproduksinya, makin sedikit jumlah individu itu didalam populasinya. Ada beberapa hal yang diperkirakan dapat menghambat proses reproduksi antara lain jumlah keturunan relative sedikit, siklus reproduksi lama, situasi dan kondisi lingkungan tidak sesuai, individu jantan x betina terpisah dan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan perkawinan atau terjadi kelainan pada alat reproduksi. Kenyataan tersebut dapat menghambat pertumbuhan populasi organisme tertentu sehingga dapat menghambat pertumbuhan populasi organisme tertentu sehingga dapat menyebabkan kepunahan. Sebaiknya populsi mahkluk hidup ada yang memiliki laju reproduksi yang amat cepat sehingga jumlah populasi bertambah dengan cepat pertambahan anggota populasi yang cepat sering tidak sebanding dengan kecepatan produksi makanan dan luas daerah tempat hidupnya sehingga menimbulkan kompetisi. Kompetisi adalah interaksi dua atau lebih organism yang saling memperebutkan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Pertambahan jumlah populasi juga terjadi pada manusia, [email protected]

Upload: nobi-budiman

Post on 02-Aug-2015

74 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Proses reproduksi adalah proses pertumbuhan jumlah individu sebagai akibat

dihasilkannya keturunan melalui berbagai cara, sesuai dengan jenis dan tingkat

perkembangannya. Makin banyak hambatan yang dialami suatu organisme didalam

reproduksinya, makin sedikit jumlah individu itu didalam populasinya. Ada beberapa hal

yang diperkirakan dapat menghambat proses reproduksi antara lain jumlah keturunan relative

sedikit, siklus reproduksi lama, situasi dan kondisi lingkungan tidak sesuai, individu jantan x

betina terpisah dan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan perkawinan atau terjadi

kelainan pada alat reproduksi. Kenyataan tersebut dapat menghambat pertumbuhan populasi

organisme tertentu sehingga dapat menghambat pertumbuhan populasi organisme tertentu

sehingga dapat menyebabkan kepunahan.

Sebaiknya populsi mahkluk hidup ada yang memiliki laju reproduksi yang amat cepat

sehingga jumlah populasi bertambah dengan cepat pertambahan anggota populasi yang cepat

sering tidak sebanding dengan kecepatan produksi makanan dan luas daerah tempat hidupnya

sehingga menimbulkan kompetisi.

Kompetisi adalah interaksi dua atau lebih organism yang saling memperebutkan

kesempatan untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Pertambahan jumlah populasi juga

terjadi pada manusia, hal ini disebabkan karena waktu reproduksi cepat dan semakin

membaiknya tingkat kesehatan.

[email protected]

Page 2: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

BAB II

PEMBAHASAN

A. REPRODUKSI

Reproduksi Seksual ( Generatif )

Reproduksi biologis atau reproduksi seksual dalah suatu prosesbiologis penggunaan

seks secara rutin dimana individu organisme baru diproduksi.

Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua

bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi

oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua

jenis: seksual dan aseksual.

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa

keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel

anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak

dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan

untuk melakukan reproduksi aseksual.

Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis

kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual.

Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual,

sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.

Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua

individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang

memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.

Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau

spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan

baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut

heterogamet.

Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului

dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.

Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina

karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut

anisogamet.

[email protected]

Page 3: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Reproduksi Aseksual ( Vegetatif )

Reproduksi Vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secaraaseksual (tanpa

adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif bisa terjadi

secara alami maupun buatan.

Vegetatif Alami

Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain

seperti manusia.

Pada tumbuhan

Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang

Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih

Umbi akar. Contoh: wortel, singkong

Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi

Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe

Tunas. Contoh: kelapa

Tunas adventif. Contoh: cocor bebek

Pada hewan

Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera

Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut

Membelah diri. Contoh: Amoeba

Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun

Vegetatif Buatan

Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain seperti

manusia.

Stek

Cangkok

Okulasi

Enten

Merunduk

Kloning

[email protected]

Page 4: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan

induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan

termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang

sama.

Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Fisi

2. Pembentukan spora

3. Pembentukan tunas

4. Fragmentasi

5. Propagasi vegetatif

1. Fisi

Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua

bagian yang sama.

Contoh :

- Pada pembelahan sel bakteri.

- Pada Plasmodum, reproduksi dengan fisi berganda, yaitu inti sel membelah berulang kali

dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma. Proses ini disebut skizogoni, sel yang

mengalami skizogoni disebut skizon.

2. Pembentukan spora

Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi

lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora

dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang-kadang

juga dihasilkan oleh bakteri.

3. Pembentukan tunas

Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan

berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil.

Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru.

Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).

4. Fragmentasi

[email protected]

Page 5: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua bagian atau lebih, kemudian setiap

bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang sama seperti induknya. Peristiwa

fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan memperbaiki

jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada hewan spons

(Porifera), cacing pipih, algae berbentuk benang.

5. Propagasi vegetatif

Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan berbiji.

Pada proses propagasi bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian tersebut akan

berkembang menjadi satu/lebih tanaman baru. Propagasi vegetatif alamiah dapat terjadi

dengan menggunakan organ-organ sebagai berikut :

a. Stolon

Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon dapat tumbuh

tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman.

Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberi.

b. Akar tinggal atau rizom

Rizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan

makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas,

ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu, dahlia, bunga iris, beberapa jenis

rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur.

c. Tunas yang tumbuh di sekitar pangkal batang

Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon bambu.

d. Tunas liar

Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian meristem yang dapat

menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun. Contoh: tunas cocor

bebek (Kalanchoe pinnata) danbegonia.

e. Umbi lapis

Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis diselubungi

oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan lili, tulip dan bawang.

f. Umbi batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat

penyimpanan cadangan makanan sehingga bentuknya membesar. Pada umbi terdapat

[email protected]

Page 6: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

mata tunas – mata tunas yang

akan berkembang menjadi tanaman baru.

Contoh: kentang dan Caladium.

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis

(pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara

langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai

pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang

teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase

berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk

tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama

dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel

penyusun tubuh).

Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan

pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang

lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa

pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan

yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel –

sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel

saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah

usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya

dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan,

bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan

pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan

euglena.

Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap

tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki

[email protected]

Page 7: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu

interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S

(synthesis), fase G2(growth atau Gap2).

Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis,

kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu

Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma

kepada dua sel anak hasil pembelahan.

1. Kariokinesis

Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya.

Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung

adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol.

Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:

a. Profase

Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap

kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.

Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.

Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju

kutub yang berlawanan.

Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua

kutub pembelahan.

b. Metafase

Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan

berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat

gelendong melalui sentromer atau kinetokor.

c. Anaphase

Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing

satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan

menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada

kutub masing – masing.

d. Telofase

Pada telofase terjadi peristiwa berikut:

[email protected]

Page 8: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin

kembali.

2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.

3. Serat – serat gelendong menghilang.

4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk

membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak

yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.

Hasil mitosis:Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing –

masing diploid.

Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

2. Sitokinesis

Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui

terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah

sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan

menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung

inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan

terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya

dimasukkan dalam tahap telofase.

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan

seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah

kromosom.

Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I

maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap

pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut

Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan

profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan

dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.

PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS

Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis

[email protected]

Page 9: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Tujuan Untuk pertumbuhan Sifat mempertahan-kan

diploid

Hasil pembelahan 2 sel anak 4 sel anak

Sifat sel anak diploid (2n) haploid (n)

Tempat terjadinya sel somatis sel gonad

Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet,

yaitu Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan

dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) danMikrosporogenesis.

B. REPRODUKSI HEWAN

1. Reproduksi Seksual Pada   Vertebrata

Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan

terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan

berkembang menjadi embrio.

Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal.

Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina,

yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces)

dan amfibi (katak).

Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh

hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat

kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang

hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan Mamalia.

Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran

keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.

Ovipar (Bertelur)

Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang.

Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur

dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar

terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil.

Vivipar (Beranak)

[email protected]

Page 10: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam

uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan

dari vagina induk betinanya. Contoh hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan

yang menyusui), misalnya kelinci dan kucing.

Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)

Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut

masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan

makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam

tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan

ovovivipar adalah kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu.

a. Reproduksi Mamalia (Mammalia)

Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar

(kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga

pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan

mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke

dalam liang alat kelamin betina (vagina).

Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju

uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.

Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang

dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada

pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat

menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma.

Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk

untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang

selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi

embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus,

zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus

induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.

b. Reproduksi Burung (Aves)

[email protected]

Page 11: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak

memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan

dengan cara saling menempelkan kloaka.

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak

tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh

suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar

menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang

testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke

dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat

perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan

dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.

Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan

membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan

memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas

masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu

dibesarkan dalam sarang.

c. Reproduksi Reptil (Reptilia)

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang

fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat

ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal.

Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun

[email protected]

Page 12: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina

menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang

oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma

bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu

epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di

hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang

dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok

hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke

dalam saluran kelamin betina.

Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat

melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan

air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan

basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan

ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang

berlimpah.

Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai

jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan

kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.

d. Reproduksi Amfibi (Amphibia)

Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan

katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh.

Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu

katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak

betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum

yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum

katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong.

Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.

Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang

menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah

dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.

[email protected]

Page 13: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul

mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan

disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter.

Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal,

ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk

gumpalan telur.

Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu

awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada

tumbuhan air dengan alat hisap.

Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora.

Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau

insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang

hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah

insang digantikan dengan anggota gerak depan.

Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak

depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga

paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ,

yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang,

sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah

metamorfosis katak selesai.

e. Reproduksi Ikan

Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki

alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun

mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi

oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan

dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang

rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.

Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang

disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan

keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal).

Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada

[email protected]

Page 14: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

tumbuhan air atau pada celah-celah batu.

Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih.

Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.

Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning

telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari

sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup.

2. REPRODUKSI HEWAN INVERTEBRATA

a. Protozoa

Protozoa, misalnya amoeba dapat berkembangbiak baik dengan membelah diri secara

mitosis. Pada Paramecium caudatum, selain bereproduksi dengan cara membelah

diri, juga dapat melakukan konyugasi.

b. Hydra

Hydra, perkembangbiak secara vegetatif melalui pembentukan tunas. Perkembang

biakan secara generatif berlangsung melalui peleburan antara sel permatozoa dan sel

telur.

c. Cacing Tanah

[email protected]

Page 15: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

Pada cacing tanah, dua ekor cacing saling berdempetan dengan arah kepala dan ekor

berlawanan dan selanjutnya mengadakan pertukaran sperma. Cacing pertama

memindahkan spermatozoanya ke dalam kantung spermatozoid cacing kedua, dan

sebaliknya cacing kedua memasukkan spermatozoanya ke dalam kantung

spermatozoid cacing pertama, selanjutnya kedua cacing memisahkan diri. Pada

daerah klitelium masing-masing cacing menghasilkan mukus atau lendir. Lendir

tersebut bergerak kedepan dan melewati kantung telur. Sel telur ke luar dan terbawa

oleh lendir. Pada saat lendir melewati kantung spermatozoid, sel spermatozoid ke luar

dan bertemu dengan sel telur dan pada akhirnya berlangsung pembuahan di dalam

lendir.

Cacing tanah merupakan contoh hewan yang bersifat hermaprodit, dimana alat- alat

kelamin jantan dan alat kelamin betina dapat dijumpai dalam satu individu. Sekalipun

dalam satu individu dapat dijumpai dua jenis alat kelamin, namun pada umumnya

untuk menghasilkan keturunan secara generatif, masih dibutuhkan dua individu. Hal

ini dapat dijelaskan dengan beberapa kemungkinan (i) tidak adanya hubungan

struktural yang memungkinkan sel sperma membuahi sel telur dalam satu individu

(ii) Waktu pematangan sel gamet (sperma atau telur) tidak bersamaan, sehingga tidak

memungkinkan untuk berlangsungnya pembuahan.

C. REPRODUKSI PADA TUMBUHAN

1. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan

a. Vegetatif alami, tanpa bantuan manusia:

1) Rhizoma atau akar rimpang, yaitu batang yang tumbuh mendatar yang terletak

di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbuku-buku dan bersisik,  dan di

ujungnya ada kuncup. Pada ketiak sisik terdapat tunas. Contoh: lengkuas,

kunyit, temulawak, alang-alang dan sebagainya.

2) Umbi lapis, terdiri atas cakram dan umbi yang belapis-lapis. Contoh: bawang

putih, bawang merah, bakung dan bunga tulip.

3) Umbi batang, merupakan batang yang tumbuh ke dalam tanah yang

menggembung dan membentuk umbi dilengkapi dengan mata tunas. Contoh:

kentang dan gembili.

[email protected]

Page 16: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

4) Umbi akar, adalah akar yang berubah fungsi menyimpan makanan. Contoh:

singkong dan bunga dahlia.

5) Geragih atau stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah.

Contoh: pegagan, rumput teki dan arbei.

6) Tunas, dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang tidak jauh dari induknya dan

akhirnya membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu dan tebu.

b. Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia;

1) Mencangkok, yaitu dengan mengupas kulit sampai ke bagian kayunya. Bagian

yang licin dari kayu yaitu kambium harus dibuang, selanjutnya ditutup dengan

tanah basah yang subur kemudian dibungkus. Contoh: jeruk, mangga, jambu,

rambutan dan tumbuhan berkambium lainnya.

2) Menempel atau okulasi, yaitu dengan menempelkan mata tunas dari suatu

tanaman ke mata tunas tanaman lainnya yang sejenis.

3) Menyambung (mengenten/kopulasi) yaitu menggabungkan bagian tanaman

satu ke bagian tanaman lain untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki

sifat lebih baik.

4) Stek, yaitu memotong batang atau daun untuk ditanam di tempat lain. Ada

stek batang dan stek daun. Contoh stek batang: singkong, ketela rambat, sirih,

lada dan lain-lain. Contoh stek daun: cocor bebek.

5) Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang

dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar

baru. Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan sebagainya. 

Keuntungan memperbanyak secara vegetatif:

1.   diperoleh sifat keturunan baru sama dengan induknya

2.   lebih cepat memperoleh hasil (berbuah)

Kerugian memperbanyak secara vegetatif:

1.   tanamannya tidak sekokoh bila ditanam dari biji.

2.   jumlah turunan baru yang diperoleh dalam waktu tertentu terbatas

3.   tanaman induk akan menderita bila terlalu banyak bagian tanaman yang di-stek

atau dicangkok.

[email protected]

Page 17: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

2. Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan

Bunga pada tumbuhan mengandung alat-alat perkembangbiakan. Bagian-bagian dari

bunga antara lain: dasar bunga, kelopak, mahkota, sari dan putik. Mahkota dan

kelopak bunga merupakan alat perhiasan bunga yang umumnya berwarna warni.

Sedangkan sari dan putik merupakan alat kelamin bunga.

a. Benang sari meliputi kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari terdapat kotak

sari yang di dalamnya terdapat serbuk sari.

b. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik dan bakal buah

1) Macam-macam bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembang biakan:

Bunga lengkap, memiliki perhiasan dan alat kelamin.

2) Bunga tidak lengkap apabila satu atau lebih dari perhiasan bunga tidak

ada.

3) Bunga sempurna, apabila sari dan putik terdapat dalam satu bunga.

4) Bunga tidak sempurna, apabila hanya salah satu alat kelamin saja yang

terdapat pada satu bunga.

Dikenal bunga jantan (hanya sari saja yang ada) dan bunga betina (hanya putik saja).

Tumbuhan berumah satu, apabila dalam satu pohon terdapat alat kelamin jantan dan

betina. Tumbuhan berumah dua, apabila dalam satu pohon terdapat hanya satu alat

kelamin.

Penyerbukan

Penyerbukan yaitu jatuhnya sari di atas kepala putik. Penyerbukan dipengaruhi oleh

empat faktor yaituangin, hewan, air dan manusia.

Macam-macam penyerbukan berdasarkan penyerbukannya:

1) Penyerbukan oleh anginciri bunganya mahkota kecil/tidakbermahkota, warna

mahkota tidak menarik, tidak ada kelenjar madu, sari kecil, jumlah sari banyak

dan ringan (mudah dibawa angin), sari memiliki sayap, kedudukan sari

bergantungan, putik besar dan menjulur ke luar, tangkai bunga panjang.

2) Penyerbukan oleh hewan seperti serangga, kupu-kupu, burung dan kelelawar. Ciri

bunga yang penyerbukannya dibantu serangga; mahkota besar dan mencolok

warnanya, mempunyai bau yang khas, menghasilkan kelenjar madu, serbuk sari

mudah melekat.

[email protected]

Page 18: 73363027 Makalah Reproduksi Hewan Dan Tumbuhan

3) Penyerbukan oleh air, misalkan Hydrilla.

4) Penyerbukan oleh manusia misalnya vannili.

Sifat penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari:

1) penyerbukan sendiri, sari jatuh pada putik dalam satu bunga

2) penyerbukan tetanggasari jatuh ke putik pada bunga yang berbeda dalam satu

pohon

3) penyerbukan silang, sari dan putik berasal dari pohon yang berbeda yang sejenis

4) penyerbukan bastar, sari dan putik berasal dari tanaman yang berbeda varietasnya.

Pembuahan (Fertilisasi) pada Tumbuhan

Setelah terjadi penyerbukan menyusul pembuahan (peleburan antara sperma dengan

ovum). 

1) Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji. Inti

serbuk sari membelah menjadi dua, yaitu inti vegetatif dan generatif. Inti generatif

menghasilkan 2 spermatozoid. Spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui

mikrofil.

2) Bersamaan dengan pembentukan sperma pada sari, di ruang bakl biji terjadi juga

pembentukan sel telur dan inti kandung lembaga (inti ganda lembaga).

3) Sperma 1 + sel telur => zygot => menjadi lembaga

4) Sperma 2 + inti kandung lembaga => endosperm (putik lembaga)

5) Putik lembaga merupakan tempat cadangan makanan bagi lembaga

[email protected]