sistem reproduksi hewan

31
BAB XIII SISTEM REPRODUKSI Sifat dasar organisme adalah mempunyai kemampuan untuk membentuk individu baru atau membentuk generasi baru untuk mempertahankan spesiesnya,sehingga spesies tersebut mempunyai kemampuan untuk reproduksi (L, re = kemball, produco =menghasilkan). Semua hewan vertebrata mempunyai dua macam jenis kelamin, kelamin jantan dan kelamin betina. Begitu pula pada manusia, jenis kelamin pria dan wanita. Masing- masing mempunyai sel-sel-sel kelamin yang disebut gamet (G, gamete = isteri ; gametes =suami ). Gamet dihasilkan dalam gonad (G, gone = benih ) atau organ kelamin primer, yaitu ovarium pada wanita (hewan betina ) dan testes pada pria (hewan jantan ). Gamet wanita (betina ) disebut sel telur (oosit ) dan sel benih pria (jantan) yaitu spermatozoa. Bila terjadi fertilisasi (L, fertilis = berbuah ) atau konsepsi (L, conception = keadan menjadi hamil ), maka satu oosit bergabung dengan satu spermatozoa menghasilkan satu sel baru yaitu zigot ( G, zygotes = pasangan). SISTEM REPRODUKSI WANITA Sistem reproduksi wanita terdiri atas dua ovarium, dua tuba uterine (oviduk ), uterus, vagina, dan genetalis eksterna. A. Ovarium Ovarium merupakan organ dengan ukuran, gris tengah sampai 5 cm, lebar 1,5- 3 cm, dan tebal 0,6-1,5 cm. Terdiri atas daerah medulla yang

Upload: astuti-genda-ali

Post on 25-Sep-2015

47 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

sistem reproduksi hewan

TRANSCRIPT

BAB XIIISISTEM REPRODUKSI Sifat dasar organisme adalah mempunyai kemampuan untuk membentuk individu baru atau membentuk generasi baru untuk mempertahankan spesiesnya,sehingga spesies tersebut mempunyai kemampuan untuk reproduksi (L, re = kemball, produco =menghasilkan).Semua hewan vertebrata mempunyai dua macam jenis kelamin, kelamin jantan dan kelamin betina. Begitu pula pada manusia, jenis kelamin pria dan wanita. Masing-masing mempunyai sel-sel-sel kelamin yang disebut gamet (G, gamete = isteri ; gametes =suami ). Gamet dihasilkan dalam gonad (G, gone = benih ) atau organ kelamin primer, yaitu ovarium pada wanita (hewan betina ) dan testes pada pria (hewan jantan ). Gamet wanita (betina ) disebut sel telur (oosit ) dan sel benih pria (jantan) yaitu spermatozoa. Bila terjadi fertilisasi (L, fertilis = berbuah ) atau konsepsi (L, conception = keadan menjadi hamil ), maka satu oosit bergabung dengan satu spermatozoa menghasilkan satu sel baru yaitu zigot ( G, zygotes = pasangan).SISTEM REPRODUKSI WANITASistem reproduksi wanita terdiri atas dua ovarium, dua tuba uterine (oviduk ), uterus, vagina, dan genetalis eksterna.A. Ovarium Ovarium merupakan organ dengan ukuran, gris tengah sampai 5 cm, lebar 1,5- 3 cm, dan tebal 0,6-1,5 cm. Terdiri atas daerah medulla yang mengandung pemblu dara dan sedikit jaringan ikat longgar, dan bagian korteks, mengandung foloikel-folikel ovarium yang mengandung oosit. Antara korteks dan medula tidak terdapat batas. Stroma daerah korteks terdiri atas sel-sel penyambung berbentuk spindel khas yang memberi respon yang tidak sama terhadap ransangan hormonal. Permukaan ovarium dinamakan sel germinativum. Dibawah epitel germinativum, stroma membentuk suatu lapisan padat yang disebut tuika albugenia (L, albugineus dari albugo =bercak putih ).Ovarium mendapat perdarahan dari arteri ovarika dari aorta.

Folikel-folikel ovarium Folikel-folikel ovarium tertanam dalam stroma korteks. Folikel dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu :1. Folikel-folikel primordial, Merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir. Masing-masing folikel terdiri atas oosit primer yang diliputi oleh selapis sel-sel epitel, yaitu sel pipih folikuler. Oosit berukuran sekitar 40 cm, intinya besar, letaknya eksentrik. Jumlah oosit pada kedua ovarium wanita diperkirakan 400.000, sebagian akan mengalami degenerasi atau disebut atresia. Kromatin mempunyai cirri seperti benang-benang halus dengan gumpalan dibagian tepinya.Sitoplasma berisi reticulum endoplasma kasar, ribosom, apparatus golgi dekat inti, mitokondria dan tetesan lipid. Apparatus golgi, tetesan lipid bersama-sama dengan sentrosom membentuk massa ditengah yang mendorong inti dan terlihat dengan mikroskop cahaya sebagai badan vitelinus (Badan Balbiani ). Selama pertumbuhan oosit sampai pematangannya, badan vitelinus hilang, apparatus golgi menjadi kompleks kecil dan tersebar keperifer sitoplasma dan mitokondria, begitupula tetesan lipid menjadi berkurang jumlahnya dan tersebar. 2. Folikel-folikel yang sedang tumbuh, yang dapat dikategorikan :a. Folikel-folikel primer yang diselaputi oleh selapis sel-sel granulose berbentuk kubus. Yaitu saat pematangan suatu folikel primordial, mula-mula terjadi perubahan dari . suatu folikel primer yang sedang tumbuh.pada waktuoosit tumbuh,selapis sel-sel folikuler pipih menjadi kubus, sitoplasma menjadi glanular dan sel-selnya disebut sel-sel granulose, kemudian mengalami pembelahan mitosis menjadi epitel berlapis disebut lapisan sel-sel granulosa. Oosit menjadi lebih besar (diameter 80 m ), asidofil, homogen, dan lapisan aseluler eisebut zona pellusida (L, pellucida = dapat dilalui cahaya). Zona pellusida terdiri atas glikoprotein dan membrane ini memisahkan oosit ari sel-sel granulose, dengan mikroskop electron tampak tonjolan-tonjolan seperti jari (filopodia) dari sel-sel granulose dan mikrovili dari oosit. Setelah folikel bertumbuh, folikel berpindah kelapisan dalam dari korteks, dan sel-sel stroma disekelilingnya tersususn menjadi selubung yang konsentris, disebut teka folikuli (G, theke = kotak). b. Folikel-folikel sekunder, diselaputi oleh lapisan padat sel-sel granulose. Yaitu waktu folikel tumbuh mencapai ukuran 400 m, karena terjadi penambahan jumlah dan ukuran sel-sel granulose, terjadi penimbunan cairan yang kaya asam hialuronat (cairan folikuler). Rongga-rongga yang berisi cairanbentuknya tidak beraturan, berwarna merah tua, kemudian membesar dan bersatu yang akhirnya membentuk suatu ruangan (rongga) berbentuk bulan sabit berisi cairan disebut antrum folikuli. Folikel ovarii dengan antrum yang berkembang penuh disebut folikel sekunder atau folikel vesikuler. Cairan volikuler disebut likuor folikuli, jernih viskos.c. Folikel-folikel tersier atau vesikuler, menunjukkan adanya rongga yang berisi cairan diantara sel-sel granulose. Yaitu sesaat sebelum ovulasi, secara bertahap oosit terletak eksentris, oosit dikelilingi oleh sel-sel granulose, membentuk massa padat disebut cumulus ooforus (L, cumulus = suatu timbunan) menonjol kebagian dalam antrum. Setelah itu oosit tidak tumbuh lagi. Sekarang teka folikuli berdiferensiasi menjadi dua bagian, sebelah dalam disebut teka interna dan sebelah luar disebut teka eksterna. Sel-sel stroma teka interna berdiferensiasi menjadi sel-sel epiteloid berbentuk kumparan (polyhedral) dengan inti bulat, lapisan menjadi kaya dengan pembuluh darah yang tumbuh dari teka eksterna, dimana sel-sel ini mensintesa ekstrogen (hormon steroid), sedangkan teka eksterna tetap berbentuk jaringan ikat berisi otot polos.

3. Folikel-folikel de Graaf. Setelah tumbuh 12-14 hari, suatu folikel mencapai pematangan yang sempurna dan berada dalam stadium preovulasi, diametr 1 cm. Ukurannya meningkat selama 12 jam terakhir sebelum ovulasi dan cairan bertambah membuat rongga menjadi lebih besar, sehingga lapisan granulose semakin tipis. Sel-sel granulos membentuk lapisan pertama yang meliputi oosit, berhubungan erat dengan zona pellusida, sehingga menjadi panjang dan tersusun secara radier disebut korona radiate yang terikut bersama oosit pada waktu ovulasi.B. Ovulasi Adalah suatu proses yang terjadi atas pecahnya folikel matang disertai pengeluaran oosit dengan menninggalkan ovarium. Sebelumovulasi, folikel de graaf membentuk suatu tonjolan pada permukaan ovarium, dan pada puncaknya terdapat daerah kecil berbentuk oval disebut stigma. Pendarahan kedaerah stigma, tunika albugenia dan stratum granulosum menjadi berkurang, sehingga permukan epitel menipis kemudian permukaan epitel pecah dengan membentuk lubang bulat. Akibatnya cairan folikel keluar melalui lubang bersama-sama oosit disertai korona radiata. Jumalah oosit semuanya tidak mengalami ovulasi. Diperkirakan hanya sekitar 400 oosit yang mengalami ovulasi dalam masa reproduksi. Selama sel-sel granulose dan oosit yang mengalami dengenerasi , sel-sel teka interna menjadi aktif berperan sebagai secretor steroid, disebut sel-sel interstisial berupa kelenjar, ini juga ditemukan pada mamalia, yaitu berupa lempengan atau kelompok sel-sel besar. Setelah terjadi ovolasi, sel granulose dan sel-sel teka interna yang tersisa dalam ovarium tumbuh sampai tiga kali lipat dari ukuran semula, membentuk suatu kelenjar endokrin, berwarna kuning disebut lutein (korpus luteum = badan kuning), perubahan ini disebut lutenisasi yang dirangsang oleh LH (lutenizing hormone), dan sel-selnya disebut lutein granulose dansel lutein teka (sel-sel lutein, warnanya lebih gelap,ukurannya kecil dari sel lutein granulosa). Hormon progesterone dan estrogen yang merupakan hormone steroid adalah hormone yang dihasilkan oleh sel-sel lutein (korpus luteum), yang berfungsi mencegah terjadinya perkembangan folikel yang baru dan ovulasi. Apabila oosit tidak dibuahi , maka korpus luteum menstruasi mengalmi degenerasi, sekresi hormone menurun, kemudian tempatnya digantikan oleh jaringan parut dan jaringan ikat padat, berwarna putih disebut badan putih (korpus albikans). Korpus luteum pada wanita hamil mensekresikan hormone relaksin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan. Adanya korpus luteum pada waktu kehamilan karena dipertahanankan oleh jaringan plasenta yang menghasilkan gonadotropin (human chrionic gonadotropin =hCG), bersifat korpus luteum.C. Tuba uterine = Tuba fallopii =Oviduct Yaitu organ berbentuk tubuler, panjangnya sekitar 12 cm, terbentang pada kedua sisi ovarium ke uterus. Tuba uterina digantu sebagai lumen, menghubungkan rongga peritoneum dengan rongga uterus, yng digantungkan pada mesenterium disebut mesosalpinx. Tuba uterine dibagi dalam empat segmen yang batasnya tidak jelas, yaitu:1. Infundibulum (L, infundilum = suatu corong ) yaitu lubang berbentuk corong (lubang dari terompet ), merupakan pigmen lateral, yang dibatasi oeh mukosa bagin dalam dan peritoneum sebelah luar ;2. Fimbriae merupakan infundibulum berjumpai, terletak dipinggir bebas infundibulum ;3. Ampula yaitu bagian lateral tuba yang melebar, kemudian kearah medial kebagian yang lebih sempit, yaitu, ; 4. Isthmus (G, isthmus = saluran yang sempit), yang menghubungkan pars uterine ke dinding uterus. Secara histology, dinding tuba uterine terdiri atas : mukosa. Pada infundibulum da ampula, mukosa mempunyai lipatan-lipatan longitudinal, dan pada potongan melintang Nampak seperti rumah seperti rumah siput (labyrinth), dan di isthmus, lipatan-lipatan lebih rendah. Epitelnya epitel selapis silindris dan terdiri atas dua jenis sel, yaitu :a. Sel-sel bersilia, inti besar, warna pucat dan letaknya di apical sel ampula ; jumlah sel-sel ini lebih banyak diinfundibulum dan ampula, dan jumlahnya menurun di isthmus. Danb. Sel-sel sekretoris, bentuk sel lebih pendek, inti lonjong, warnanya gelap, letaknya dibagian basal sel Lamina Propria. Terdiri atas jaringan ikat longgar, lapisan otot yang terdiri ats serabut-serabut otot polos yang saling silang menyilang. Tunika Muskularis, lapisan ini terdiri atas lapisan sirkuler pada bagian dalam, paling banyakdi isthmus, dan lapisan longitudinal pada bagian luar. Tunika Serosa merupakan jaringan ikat longgar, yang membatasi tuba uterina. Tuba uterine mendapat perdarahan dari arteri-arteri dari prcabangan arteri ovarika dan arteri uterine. Persarafan dari saraf simpatis dan parasimpatis.Uterus Uterus (L, uterus = rahim); G, metra atau hystera), adalah organ yang terbentuk buah peer, tebal dinding sekitar 15 cm. merupakan tempat fetus berkembang, letaknya di tengah-tengah pelvis, di kedua sisinya adalah tuba uterine dan ovarium, kemudian meluas ke bawah ke dalam vagina. Uterus terdiri atas tiga bagian, yaitu; dan bagian atas yang melebar disebut korpus uterus; yaitu bagian atas korpus uteri adalah fundus uteri dan bagian bawah yang bermuara kedalam vagina disebut serviks uteri atau leher uterus. Bagian atas vagina disebut porsio vaginalis. Kavum uteri adalah suatu celah melintang, dan bagian bawahnya yaitu kanalis servikalis yang merupakan saluran yang ujung menyempit. Kanalis servikalis membuka ke vagina pada ostium uteri (L, ostium= pintu, tempa masuk, mulut). Secara histology, dinding uterus dibentuk oleh tiga lapisan, yaitu: perimetium yang menutupi uterus terdiri atas selapis mesotel dengan lapisan serosa, dan lapisan adventisia, merupakan jaringan ikat. Miometrium merupakan tunika yang paling tebal, 1,3-1,5 cm terdiri atas berkas-berkas serabut otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Berkas-berkas serabut otot polos dapat dibedakan atas tiga lapisan; lapisan tengah merupakan lapisan paling tebal tersusun secara sirkules, berisi pembulh darh dan pembuluh limfe disebut stratum vaskulare; lapisan superficial tersusun secara longitudingal. Sel-sel otot polos panjangny kira-kra 50 um, tetapi dalam keadaan hamil, panjangnya mencapai 500 um dan ketebalan menjadi 5 sampai 15 um atau lapisan otot menjadi lebih tipis, yaitu 5-8 mm. pembesaran sel-sel otot polos disebabkan diferensiasi sel-sel jaringan melalu mitosis sel-sel otot polos. Setelah melahirkan, otot uterus mengalami involusi, dan beberapa sel masih tertinggal di uterus, sehingga uterus kelihatan masih besar. Endometrium. Endometrium terdiri atas selapis epitel silindris, terdiri atas sel-sel bersilia dipermukaan dan sel-sel sekretoris pada kelenjar. Lamina propria merupakan jaringan ikat longgar yang tebal yang mengandung kelenjar-kelenjar uterus berbentuk tubuler yang mengarah kebawah lamina propria disebut stroma ndometrium. Endometrium berfungsi untuk mempersiapkan menempelnya bastokista (implantasi embrio). Stroma endometrium terdiri atas sejumlah sel-sel fusiformis dan selstellata, inti besar dan oval. Lapisan endometrium terdiri atas dua zona, yaitu (i). lapisan basalis, yang merupakan bagian endometrium yang tidak lepas pada waktu menstruasi karena tidak mengalami perubahan siklik, berfungsi untuk regenerasi epitel dan lamina propria baru bagi endometrium (pembaharuan endometrium); dan (ii). Lapisan fungsional, adalah bagian yang dilepaskan selama tiap menstruasi yang mengalami perubhan siklik pada endometrium. Pada endometrium terdapat pembuluh-pembuluh darah seperti, arteri uterine pada stratum vaskulare lapisan tengah miometrium, mempercabangkan arteri arkuata; dari arteri arkuata mempercabangkan arteri radial pada endometrium; dari arteri radial mempercabangkan arteri spiralis untuk ke stroma endometrium; kemudian arteri spiralis mempercabangkan arteri basalis enuju ke lapisan bsal. Perubahan-perubahan siklik secara histology yang terjadi pada endometrium selama siklus menstruasi, dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu : fase proliferative atau fase folikularis; fase sekretoris atau fase luteal ; dan fase menstruasi.Fase Proliferatf atau Fase Folikuler Sel-sel epitel di dasar kelenjar (lapisan basalis) berproliferasi dan dengan cepat bermigrasi ke permukaan untuk menutupi superficial mukosa, sehingga lapisan mukosa menjadi tebal 1-3 mm. perubahan bentuk sel ini akibat dari mitosis. Contohnya dari sel epitel kubus menjadi sel epitel silindris dan kelenjar-kelenjar bertambah panjang. Selama pertumbuhan mukosa terjadi pertambahan panjang arteri spiralis.

Fase Sekretoris atau Fase Luteal Ketebalan endometrium berubah menjadi tebal 6-7 mm, akibat hormon progesterone dan estrogen dari korpus luteum. Kelenjar menjadi berkelok-kelok, lumen melebar dengan permukaan tidak beraturan dan sel epitel menjadi kubus, stroma menjadi edematous.Fase Menstruasi Pembuluh darah terputus-putus, lapisan fungsional berkerut, sehingga terdapat celah di antara arteri spiralis akibat pengerutan dari arteri spiralis sehingga mengakibatkan darah merembes ke stroma, kemudian darah menembus ke permukaan mukosa dan merobeknya, akhirnya darah dikeluarkan bersama-sama lapisan fungsional endometrium yang terlepas melalui vagina, maka terjadilah menstruasi. Sedangkan arteri basalis di pertahankan selama sebelum dan sesudah menstruasi, sehingga permukaan epitel berregenerasi dari sisa-sisa kelenjar basalis.Serviks Serviks merupakan bagian bawah uterus yang berbentuk silindris. Serviks mempunyai serabut-serabut otot polos dan jaringan ikat. Mukosa serviks yang terdiri atas kelenjar-kelenjar mukosa serviks yang bercabang-cabang. Sebenarnya adalah endoserviks, tebal 3 sampai 5 mm dan berlipat-lipat di sebut plika palmata. Sel-sel epitel endoserviks adalah silindris terdiri atas sel-sel sukrosa dan sel bersilia. Mukosa porsio vaginalis, yaitu eksoserviks, licin, dibatasi epitel berlapis pipih. Pada kanker serviks, terjadi pengelupasan secara terus menerus dan banyak pada epitel berlapis yang membatasi porsio eksoservik.Vagina Vagina (L, vagina = sarung, G, kolpus) adalah organ wanita atau organ hewan betina untuk kopulasi dan sebagai jalan lahir atau jalan keluar anak. Vagina merupakan saluran fibromuskular, tidak mempunyai kelenjar, dan terdiri atas tiga lapisan, yaitu: tunika mukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia. Sekret berupa mucus dalam lumen vagina berasal dari kelenjar-kelenjar serviks uteri.Tunika Mukosa. Lumen vagina memipih arah antero posterior dengan dinding anterior dan dinding posterior merapat, di bagian lateral ada saluran kecil. Mukosa membentuk lipatan melintang, disebut rugae. Epitel lapisan mukosa adalah epitel berlapis pipih dan terdiri atas tiga daerah, yaitu : daerah dalam terdiri atas sel epitel kubus sampai silindris, inti besar dan bulat serta sitoplasma basofilik, berhubungan dengan stratum basal epidermis; daerah pertengahan terdiri ats sel epitel polyhedral sampai pipih, inti bulat, sitoplasma basofilik, berhubungan dengan stratum spinosum; dan daerah luar terdiri atas sel pipih, inti pignotik, serta sitoplasma eosinofil. Sel-sel ini mengalami keratinisasi dan di sebut sel-sel eosinofil.Lamina Propria. Terdapat di bawah epitel, terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya serabut-serabut elastin. Berisi sel-sel leukosit, yaitu limfosit, Lpisan ini menuju ke lapisan jaringan ikat padat yang berisi pembuluh-pembuluh darah besar, kemudian lapisan ini berlanjut ke tunika muskularis yang terdapat jaringan erektil. Tunika Muskularis. Di bangun oleh jaringan ikat padat, yaitu: lapisan sirkuler bagian dalam dan lapisan longitudinal bagian luar tebal yang terdiri atas sel-sel otot polos.Tunika Adventisia. Di bangun oleh jaringan ikat longgar, kaya serabut-serabut elastin tebal, berisi pleksus vena (pleksus venosus vaginalis), serabut-serabut saraf, dan yang menghubungkan vagina dengan jaringan sekitarnya.

Perdarahan Arteri uterina mempercabangkan arteri vaginalis, pembuluh darah vena ke pleksus besar, yaitu pleksus venosus vaginalis, kemudian ke vena vaginalis untuk mencapai vena iliaka interna. Pembuluh limfa bersama-sama arteri uterina ke nodus limfatikus iliaka eksterna dan interna. Persarafan. Vagina mendapat saraf dari pleksus uteovaginalis. Serabut-serabut saraf adalah eferen otonom menuju ke otot polos vagina dan ke otot polos dinding pembuluh darah.

Genetika Eksterna Organ genetalia eksterna atau vulva adalah klitoris, labia minora, labia mayora, dan kelenjar-kelenjar vestibularis dan mons pubis.Klitoris adalah homolog dengan korpora kavernosa penis, terdiri atas dua korpora kavernosa klitoris yang erektil dan kecil, dan berakhir pada klitoris kelenjar yang rudimenter (glans klitoridis). Klitoris di bangun oleh epitel berlapis pipih yang tipis dan di tempat terdapat banyak ujung-ujung saraf sensoris. Labia Minora, tidak berrambut, di bangun oleh epitel berlapis pipih, terdapat pembuluh darah, jaringan ikat longgar serta terdapat kelenjar-kelenjar sebasea pada permukaan dalam dan luar.Labia Mayora, berrambut, homolog dengan skrotum, terdiri atas dua lipatan kulit berisi sejumlah jaringan adiposa, dan lapisan otot polos tipis, serta kelenjar sebasea dan kelenjar keringat pada permukaan dalam dan dalam. Struktur dalam secara histologi sama dengan labia minora.Vestibulum Vagina, merupakan ruangan antara dari labia minora, berisi orifisium uretra eksternum, orifisium vaginalis, orifisium kelenjar vestibularis mayor dan minor. Vestibula di bangun oleh epitel berlapis pipih dengan lapisan tanduk.Kelenjar Vestibularis Minor, merupakan kelenjar-kelenjar mukosa, bermuara sepanjang vestibulum.Kelenjar Vestibularis Mayor (Kelenjar Bartholini), ada dua, korpusnya terletak pada dinding lateral vestibulum. Saluran keluar bermuara pada permukaan dalam labia minora. Kelenjar berbentuk tubule alveolar dan bagian sekretorisnya terdiri atas sel-sel silindris yang menghasilkan sekret.Mons Pubis, merupakan tonjolan berbentuk bulat pada permukaan tubuh di depan simfisis pubis, berisi jaringan adipos dan di tutupi oleh rambut.

SISTEM REPRODUKSI PRIA Organ-organ reproduksi pria terdiri atas organ genetalia interna dan genetalia eksterna. Genetalia interna terdiri atas: testis; dan saluran-salurannya, epidimis, duktus deferens; dan kelenjar prostate, dan kelenjar bulbouretralis. Genetalia eksterna terdiri atas penis dan skrotum.Testis Testis homolog dengan ovarium, mempunyai fungsi ganda. Testis berkembang pada dinding dorsal rongga peritoneum dan kemudian tersuspensi dalam skrotum di luar rongga abdomen pada ujung funikulus spermatikus. Testis menghasilkan sel-sel kelamin atau gamet, yaitu spermatozoa, menghasilkan hormon kelamin testosterone yang merangsang organ kelamin asesori, serta mempengaruhi perkembangan ciri kelamin genetalia eksterna. Testis dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat yang tebal, disebut tunika albugenia. Bagian luar tunika albugenia dibungkus oleh lapisan srosa yang membentuk lapisan viseralis, disebut tunika vaginalis proria testis. Bagian dalam tunika albugenia terdapat jaringan ikat longgar yang vaskuler, disebut jaringan interstisial. Massa jaringan ikat berbentuk kerucut masuk kedalam testis, disebut mediastinum testis. Bagian dalam mediastinum terdapat Septa jaringan fibrosa yang halus,yatu septula testis, berjalan radier ke arah tunika albugenia. Septula membagi perenkim menjadi 200 300 lobuli testis. Tiap lobulus detempati 1 4 tubulus yang berkelok- kelok, sisebut tubulus seminifirus. Tubulus semenifirus sebagai kelenjar tubulo kompleks menghasilkan spermatozoa. Tubulus semenifirus yang lurus dekat mediastium, disebut tubulus rektus, yang merupakan bagian pertama sistem saluran keluar. Tubulus rektus menuju ke ruang-ruang mediastinum yang dilapisi epitelium, disebut rete testis. Lanjutan dari rete testis, disebut duktus eferensi yang menghantarkan spermatozoa ke duktus epidermis. Di antara tubulus semenifirus terdapat celah dan jaringan interstisial. Celah antara tubulus semenifirus terdapat sel laydig (sel interstisial ), yang berfungsi sebagai kelenjar endokrin, yaitu mennghasilkan hormon testoteron. Setiapa tubulus semenifirus berisi jaringan ikat dengan pembuluh darah. Jaringan ikat tersebut terdiri atas serabut retikulum halus, berisi sel-sel mesenkim perivaskuler, fibroblas, dan makrofag.

TUBULUS SEMENIFIRUSTubulus semenifirus dibatsi oleh epitel pipih, tiga sampai empat lapis sel-sel pipih, disebut epitel semenifirus. Pada manusia dan rodentia dengan mikroskop elektron, sel-sel pipih ini mempunyai struktur halus menyerupai sel-sel otot polos, diduga sel ini kontraktil dan disebut sel miod. Pada ujung apikal tiap-tiap tubulus, luen menyempit yan membatasi dengan segera berubah menjadi lapisan epitel selapis kunus yang mempunyai satu flagela. Tubulus semenifirus terdiri atas (i). Jaringan ikat fibrosa, (ii). Lamila basal )membran basalis), dan (iii). Epitel germininativum atau epitel seminiferus kompleks. Epitel smenifirus terdiri atass dua jenis sel, yaitu sel penyokong atau sel-sel sertoli dan sel-sel spermatogenetik yang melekata pada membran basalis. Sel-sel sartoli berada pada sel-sel spermatogenetik, berbentuk selendris terbentang dari membran basalis kepada permukaan epitel lumen, dan menghasilkan harmon steroid( hormon estrogen) dan protein pengikat androgen, serta berfungsi nutritif, sel sertoli tidak mengalami mitosis dan juga berpengaruh terhadap pelepasan spermatozoa yang matang. Sel spermatosit sekunder, spermatid, dan spermatozoa. Sel-sel spermatogenetik saling dihubungkan dengan jembatan-jembatan sitoplasma.

Jaringan Intertisial Diantara tubulus semenifirus pada jaringan itertisial terdapat sel-sel intertisial atau sel leydig, merupakan bagian dari kelenjar endoktin testoteron yang menghasilkan dan mensekresikn hormon-hormon seks pria atau pada hewan jantan (hormon testoteron). Bentuk sel-sel ini polihedral, oval dan besar, dengan diameter sekitar 15-20 um. Leak inti eksentris, bentuknya bulat dan besrar.Hormon testoteron merangsang tubulus semenifirus dan semua organ reproduksi lainnya dan bertang jawab untuk perkembangan sifat-sifat seks sekunder skstragenital seperti : pertunbuhan ranbut dan jenggot, perubahan suara, otot menjadi besar.Spermatogonia, adalah sel pertama dari spermatogenesis yang merupakan perkembangan awal spermatogenia. Sel ini pada manusia dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu spermatogenia tipe A dan spermatogenia tipe B. Spermatogenia tipe A ,inti bulat (lonjong) dengan kromatin halus, serta satu atau dua inti di sebelah dalam nkleolema, sedangkan spermatogenia tipe B, inti bulat dengan bintik-bintik kromatin yang bervariasi ukurannya melekat pada nukleolema, inti satu dan terletak di tengah. Spermatogenia tipe A merupakan sel induk, bermitosis secara terus menerus pada saat pubertas menjadi spermatogenia tipe B inilah yang bermitosis menjadi spermatosit primer.Spermatosit primer, melalui pembelahan meoisis pertama menjadi spermatosit sekunder. Kemudian memasuki pembelahan meiosis kedua menjadi spermatid.bspermatid terletak dalam lapisan sel dekat lumen, dengan inti berwarna pucat terletak eksentrik.spermatid berdiferensiasi menjadi spermaozoa, proses ini disebut spermiogenesis.

Spermatozoa. Sperma (G,sperma = benih,,zoon = hewan), pada manusia, panjangnya 60 um. Spermatozoa yang matang merupakan sel yabf bergerak aktif(motil), yang mempunyai kepala dan ekor atau flagellum yang bergerak. Panjang sekitar 5 um , dan lebar 3um, kepala berisi inti dengan kromatin yang menggupal, dan dua pertigabagian anterior terbungkus oleh akrosom. Inti sangat padat dan homogen, dan bagian posterior inti selubunganya berbentuk lempeng basal. Panjang ekor sekitar 55um, dan ketebalan menurun menjadi 0,1 um sampai ujungnya.Dengan menggunakan mikroskop cahaya, tampak ekor terdiri atas empet segmen, yaitu leher, bagian tengah (middle piece), bagian utama (principan piece), dan bahian ujung (end piece). Leher berisi 9 kolom-kolom bersegmen, bentuknya pendek dan melekat pada lempeng basal, panjannya sekitar 1 um. Di belakang lempeng basal terdapat sentriol proksimal. Bagian tengah, terdiri atas dua mikrobul tunggal di tengah yang dikelilingi oleh sembilan mikrobul ganda, disibut aksonem, dibagian luarnya tedapat serat-serat padat dan bersama-sama merupakan dasar mitilitas ekor. Pada bagian motilitos ekor ini diselaputi oleh mitokondria, panjangnya kurang lebih 5 um, tebal 1 um dan diakhiri oleh cincin padat disebut anulus, sebagai tempat pelekat plasmalema.Bagian utama, panjangnya sekitar 45 um, tebal sekitar 0,5 um, merupakan tempat peralihan bagian tengah, terdiri atas selubung fibrosa yang terdiri atas kolom dorsal dan ventral berjalan longitudinal yang saling dihubungkan oleh simpati melingkar yang sangat tertur jaraknya. Kemudian bidang ini membagi ekor spermatozoa menjadi tidaka simetris, yang sangat penting untuk pergerakan ekor spermatozoa secara bergelombang, sehingga memungkinkan spermatozoa bergersk 1-3 mm permenit. Bagian akhir, diselubungi oleh serat-serat padat dan fibrosa tidak sampai ke ujung, panjan sekitar 5 um, dan bagian distal terdiriatas aksonem,sitoplasma dan plasmalema.Testis diperdarahi oleh arteri testikularis merupakan percabangan dari aorta abdominalis pada vetebra lumbalis ke 2, dan vena testikularis. Pembuluh limfa berasal dari jarinan ikat interstisial, dan dipersarafi oleh pleksus testikularis dari saraf simpatis dan serabut-serabut esnsoris.Tubuli Rekti dan Rete Testis Tubulu rekti merupakan peralihan dari tubulus semenifirus, dimana lumen menjadi kecil yanag dibangun oleh sel epitel kubus. Tubulu rekti sangat oendek dan menlanjutkan diri ke rete testis. Rete Testis merupakan saluran berkelok-kelok sqling beranastomosa di dlam mediastinum testis, dan dibangun oleh selapis sel epitel pipih atau selapis sel epitel kubus.

Duktuli Eferensi Duktuli eferensi merupakan lanjutan dari rete testis, panjangnya 2 cm, dibangun oleh epitel berlapis silindris dan sel bersilia( stereo silia yang diduga berfungsi untuk memperluas permukaan dan absorbsi dan tubulus semenifirus, terdiri atas 10 -15 saluran menembus tunuka lbugenia dan setiap duktulus membentk badan kaput epididimis.

Duktus Epididimis Semua duktulu eferensi berakhir di duktud epididimis. Panjang duktuli eferensi sekitar 6 m, berkelok-kelok menuju duktus deferens. Duktus epididimis dibangun oleh epitel berlapis silindris yang terdiri atas sel prinsipal dan sel basal.

Duktus Deferens Duktus Deferens merupakan lanjutan dari duktus epididimis, panjangnya 30 40 cm, dan berkelok-kelok pada posterior estis, kemudian masuk ke funikulus spermatikus dan selanjutnya ke kanalis iguinalis. Bagian akhir dari duktus deferens disebut ampula bentuknya fusiformis, dan mempunyai saluran kecil, kemudian bergabung dengan saluran keluar dari vesikula seminalis dan membentuk duktu eyakulatorius, yang panjangnya sekitar 2 cmMukosa duktus deferens, membentuk lipatan longitudinal,yang di batasi oleh epitel silindris dan sel stereosilia dan pada lamina prorianya terdiri dari serabut elastis.Tunika Muskularis, tebalnya sampai 15 mm. Bagian utama terdiri dari atas lapisan sirkuler sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar.Tunuka Adverentisia, terdiri atas jaringan ikat padat. Duktus deferens bagian proksimal di persarafi oleh saraf simpatis dari pleksus hipogastrikus, dan duktus deferens bagian distal ( termaksuk ampula) dan vesikula seminalis dipersafari oleh saraf simpatis dan parasimpatis dari pleksus vesikalis. Selama rangsangan seksual, kontraksi peristaltik pada lapisan muskulur duktus deferens mendorong spermatozoa dari terminal duktus epidermis ke ampula. Selanjutnya spermatozoa masuk kedalam uretra melalui duktus eyakulatorius selama eyakulasi.

Duktus Eyakulatorius Duktus ayakulatorius (L, ex = kelanjar, + jacere = melemparkan).Mukosanya, tipis dan membentuk lipatan tipis, dan dibangun oleh epitel selapis silindris sampai epitel berlapis silindris. Lamina propria, terdiri atas serabut- serabut elastis.

Kelenjar Asesori Terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretralis.Vesikula Seminalis, bentuknya lonjong atau kantung, panjangnya sekitar 4 cm, lebar 2 cm, merupakan saluran sekitar 15 cm, berpilin dan melipat. Secara mikrokopis, veikula seminlis dibangun oleh epitel berlapis silindris, yang terdiri atas sel silindris sel basal. Sel silindris berisi granula sekretorik berwarna merah tua. Epitel seminalis dipengaruhi oleh testoteron.Ukosa, berbentuk lipatan tipi, bercabang, saling berhubungan satu sama lain.Lamin Propria, terdiri atas jaringan ikat longgar yang berisi serabut-serabut elastis.Tunuka Muskularis, terdiri atas otot polos, sebelah dalam tersusun secara sirkuler dan sebelah luar secara longitudinal.Lapisan adventisia, merupakan lapisan paling luar, terdiri atas jaringan ikat

Kelenjar Prostata Prostat (L, prostata = modifikasi, G, Prostates = sesuatu yang terdapat di belakangnya), merupakan kelenjar asesori yang terbesar, panjangnya sekitar 3 cm, tebal sekitar 2 cm, beratnya sekitar 20 gram. Bentuknya kelenjar tubulo asiner berlapis, secara histilogik terdiri atas 30 50 kelenjar .Epitelnya dibangun oleh selapis silindris dan kadang epitel transisional di dekat muara di uretra.

Kelenjar Bulbouretralis Kelenjar bulbouretralis biasa disebut kelenjar cowper. Diameter sekitar 1 cm, letaknya sebelah posterior di atas bulbuspenis, dan terbenam dan jaringan otot sfigter uretra. Tiap kelenjar tubulo alveolar kompleks, dan bagian sekrektoriknya dibangun oleh epitel selapis kubus atau selapis silindris sekretnya kental dan jernih.Penis Penis, merupakan alat reproduksi alat kopilasi pris atau alat kopulasi pada hewan jantan, terdiri atas tiga bulan badan silindris yang besar dari jaringan koverhenus penis dan satu buah kerpus spongiosum penis. Korpus Kavenosum di kelilingi oleh kapsula tebal dari jaringan ikat padat , disebut tunika albugenia, disusun oleh serabut-serabut kolagen, sebelah dalam tersusun secara sirkuler, dan bagian luar secara longitudinal. Tunika albugenia dari dua korpus kevernosum bertemu dan membentuk septum media penis dibagian tengah. Korpus spongiosum mempunyai struktur serupa dengan korpus kavernosum, tetapi tunika albugenia berisi serabut-serabut elastis. Tunika albugnia membungkus ruang-ruang seperti spons, yaitu ruang kavernosa yang dibatasi oleh endotel. Ruang kavernosa dipisahkan oleh sejumlah trabekula jaringan jaringan ikat yang berisi otot polos.Glans Penis, tidak mempunyai tunika albugenia, strukturnya sama dengan lapisan dermis kulit membentuk jaringan ikat disebelah luar, selanjutnya jaringan erektil dibangun oleh jaringan ikat padat , berisi pleksus vena.Prepusium, atau kulit depan adalh suatu lipatan kult yang membungkus glans penis, Pada prepusium terdapat kelenjar prepusium yang terdiri atas kelenjar sebasea dan kelenjar keringat yang disebut kelenjar prepusium Tyson, dimana sekret sebasea bersama epitelnya terlepas membentuk smegma.Penis mendapatkan perdarahan dari arteri penis percabangan menjadi arteri dorsalis penis dan arteri profunda penis.