60504241 meningitis

Upload: dewi-apriani

Post on 06-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

    kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan

    derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

    Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada

    perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta

    pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,

    antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin.

    Sebagai generasi penerus bangsa, anak perlu mendapatkan perhatian

    dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini dilakukan guna

    menciptakan generasi anak yang sehat baik secara fisik maupun mental sejak

    dini. Keadaan sakit pada anak akan mempengaruhi keadaan fisiologis dan

    psikologis dari anak tersebut.

    Di Indonesia maupun di dunia secara globalnya relatif meningkat

    pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses penuaan yang

    menyebabkan kelamahan fungsi organ tubuh ataupun karena menderita berbagai

    macam penyakit. Kita mengenal berbagai macam nama penyakit dan istilahnya

    baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

    1

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    2/14

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Penyakit Menular dan Tidak Menular

    Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam

    istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi

    (seperti virus, bakteri atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka

    bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa

    ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara

    (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya

    (Hepatitis, Typhoid/Types dll), Jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids,

    Hepatitis dll).

    Adapun penyakit yang tidak menular adalah penyakit yang diderita

    pasien yang pada umumnya disebakan bawaan/keturunan, kecacatan akibat

    kesalahan proses kelahiran, dampak dari berbagai penggunaan obat atau konsumsi

    makanan serta minuman termasuk merokok, kondisi stress yang mengakibatkan

    gangguan kejiwaan. Lebih lanjut akan kami bahas salah satu dari berbagai macam

    penyakit menular yang kerap diderita manusia, termasuk gajala dan proses

    penanganan atau pengobatannya. Adapun penyakit yang paling sering terjadi

    adalah penyakit infeksi/menular, terutama di negara-negara yang sedang

    berkembang termasuk Indonesia. Diantara penyakit-penyakit infeksi, yang perlu

    mendapat perhatian adalah penyakit meningitis, karena penyakit ini sangat

    mempengaruhi pertumbuhan anak. Selain itu penyakit meningitis merupakan

    salah satu penyebab kematian anak di banyak negara di dunia.

    2

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    3/14

    2.2. Meningitis

    Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu

    membran atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat

    disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang

    menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak yang dapat

    terjadi secara akut dan kronis.

    Meningitis bakteri pada anak-anak masih sering dijumpai, meskipun

    sudah ada kemoterapeutik, yang secara invitro mampu membunuh

    mikroorganisme-mikroorganisme penyebab infeksi tersebut. Ini akibat infeksi

    dengan Haemophilus influenza maupun Pneumococcus, karena anak-anak

    biasanya tidak kebal terhadap bakteri.

    Selain angka kematian yang cukup tinggi, banyak penderita

    meningitis yang menjadi cacat akibat keterlambatan dalam diagnosis dan

    pengobatan. Meningitis bakteri selalu menjadi ancaman besar bagi

    kesehatan dunia. Data WHO (2009) memperkirakan jumlah kasus

    meningitis dan kasus kecacatan neurologis lainnya sekitar 500.000 dengan

    Case Fatality Rate (CFR) 10% di seluruh dunia.

    WHO (2005) melaporkan pada tahun 1996, Afrika mengalami

    wabah meningitis yang tercatat sebagai epidemik terbesar dalam sejarah

    dengan lebih dari 250.000 kasus dan 25.000 kematian (CFR=10%) yang

    terdaftar. Dari masa krisis tersebut hingga tahun 2002 terdapat 223.000 kasus

    baru, daerah yang telah terkena dampak tersebut adalah Burkina Faso, Chad,

    Ethiopia dan Nigeria. Pada tahun 2002, terjadi wabah meningitis di Burkina

    3

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    4/14

    Faso dan Ethiopia dengan Insidens Rate 65%. Di Negara Amerika Serikat

    (2009) terdapat sekitar 3000 kasus penyakit meningokokkus dan sekitar 7.700

    kasus di Eropa bagian Barat setiap tahunnya. Insidens Rate di Amerika

    berkisar 0,5 1,5 kasus per 100.000 penduduk pertahun.

    Diantaranya dipengaruhi oleh faktor-faktor resiko seperti Infeksi

    Saluran Pernafasan Atas (ISPA), infeksi HIV, kepadatan penduduk, dan

    status sosial ekonomi yang rendah. Sedangkan Insidens Rate meningitis

    karena virus di Amerika Serikat 10 per 100.000 penduduk pertahun.

    Beban terbesar penyakit meningokokus terjadi di daerah sub-

    Sahara Afrika yang dikenal sebagai sabuk meningitis, yang membentang dari

    Senegal bagian barat ke Ethiopia bagian Timur. Selama musim kemarau

    antara bulan Desember hingga Juni, akibat angin debu dan ISPA,

    kekebalan lokal faring menjadi berkurang sehingga meningkatkan resiko untuk

    terkena meningitis. Pada saat yang sama, N. meningitidis lebih sering berjangkit

    di pemukiman yang padat. Hal inilah yang terjadi pada daerah sabuk

    meningitis. Ini juga dipengaruhi oleh kekebalan kelompok yang telah

    divaksinasi berjumlah sangat sedikit.

    Tahun 2009, Afrika melaporkan 78.416 kasus meningitis dan

    4.053 kematian (CFR=5,2%). Pada negara-negara berkembang seperti Gambia

    (2009), diperkirakan 2% dari semua anak meninggal disebabkan meningitis

    sebelum mereka mencapai usia 5 tahun. Menurut WHO, pada tahun 2005

    terjadi 111 kasus meningitis di Delhi-India dengan 15 kematian (CFR=13,5%).

    4

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    5/14

    Data South East Asian Medical Information Center (SEAMIC)

    Health Statistic (2002) melaporkan bahwa pada tahun 2000 dan 2001 di

    Indonesia, terdapat masing-masing 1.937 dan 1.667 kasus kematian karena

    meningitis dengan CSDR 9,4 dan 8 per 1000.000 penduduk.Pada tahun 1997,

    khususnya di Jakarta, meningitis purulenta merupakan penyakit yang masih

    banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak yaitu pada umur 2 bulan 2

    tahun dengan mortalitas 47,8%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Mesranti, di RSUP H. Adam Malik

    Medan pada tahun 2005 2008 terdapat 148 kasus meningitis dan 71 kasus

    mengalami kematian (CFR=47,1%) dengan jumlah penderita meningitis

    purulenta 63 orang (42,6%), sedangkan penderita meningitis serosa 85 orang

    (57,4%). Penderita paling banyak pada usia 0 5 tahun yaitu 56 orang (37,8%).

    Penelitian yang dilakuka n Erika, di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada

    tahun 2000 2002 terdapat 116 kasus pada anak dan 26 kasus mengalami

    kematian (CFR=22,4%). Penderita paling banyak pada usia < 6 tahun yaitu 73

    orang (62,9%).Data yang diperoleh dari survei pendahuluan di RSUP H. Adam

    Malik Medan, pada tahun 2006 2010, terdapat 102 kasus meningitis pada

    anak. Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perlu dilakukan penelitian

    tentang karakteristik penderita meningitis anak yang di rawat inap di RSUP

    H. Adam Malik Medan tahun 2006 2010.

    5

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    6/14

    2.3. Penyebab Penyakit Meningitis

    Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan

    pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun meningitis

    disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan

    otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa

    menyebabkan kematian. Sedangkan meningitis disebabkan oleh jamur sangat

    jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya

    tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.

    Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :

    1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).

    Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi

    ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi

    pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).

    2. Neisseria meningitidis (meningococcus).

    Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus

    pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian

    atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.

    3. Haemophilus influenzae (haemophilus).

    Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga

    dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi

    6

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    7/14

    pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib

    vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis

    yang disebabkan bakteri jenis ini.

    4. Listeria monocytogenes (listeria).

    Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan

    meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam

    makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog

    dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).

    5. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah

    Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.

    2.4. Tanda dan Gejala Penyakit Meningitis

    Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis

    diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang

    berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya

    adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia

    (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak

    kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.

    Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit

    diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif),

    gemetaran, muntah dan enggan menyusui.

    7

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    8/14

    2.5. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Meningitis

    Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya

    penderita dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pelayan kesehatan yang

    intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan labratorium yang meliputi test darah

    (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan pemeriksaan X-ray

    (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit.

    Sedangkan pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga

    meningitis adalah pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput

    otak).

    Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis,

    maka pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik

    untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko

    komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis

    bakteri yang ditemukan.

    Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada

    kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan

    Neisseria meningitidis antara lain Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime).

    Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan

    diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem),

    Chloramphenicol atau Ceftriaxone. Treatment atau therapy lainnya adalah yang

    mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam

    (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.

    8

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    9/14

    2.6. Pencegahan Tertularnya Penyakit Meningitis.

    Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk,

    bersin, ciuman, berbagi makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan

    merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui

    rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-

    hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum,

    memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan

    bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai

    macam penyakit. Untuk beberapa penyebab meningitis, profilaksis dapat

    diberikan dalam jangka panjang dengan vaksin, atau dalam jangka pendek dengan

    antibiotik.

    Sejak 1980-an, banyak negara telah menyertakan imunisasi

    Haemophilus influenzae tipe B dalam skema vaksinasi rutin masa kanak-kanak

    mereka. Hal ini praktis telah dieliminasi patogen ini sebagai penyebab meningitis

    pada anak-anak di negara-negara. Di negara-negara di mana beban penyakit

    tertinggi, namun, vaksin masih terlalu mahal. Demikian pula, imunisasi gondok

    telah menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah kasus gondok meningitis, yang

    sebelum vaksinasi terjadi pada 15% dari semua kasus gondok.

    Vaksin meningokokus ada terhadap kelompok A, C, W135 dan Y. Di

    negara-negara di mana vaksin untuk meningococcus grup C diperkenalkan, kasus

    yang disebabkan oleh patogen ini telah menurun secara substansial. Sebuah

    vaksin quadrivalent sekarang ada, yang menggabungkan keempat vaksin.

    9

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    10/14

    Imunisasi dengan vaksin ACW135Y terhadap empat strain sekarang menjadi

    persyaratan visa untuk mengambil bagian dalam ibadah haji. Pengembangan

    vaksin meningokokus grup B telah terbukti jauh lebih sulit, seperti protein

    permukaannya (yang biasanya akan digunakan untuk membuat vaksin) hanya

    menimbulkan respon yang lemah dari sistem kekebalan tubuh, atau cross-bereaksi

    dengan protein manusia normal. Namun, beberapa negara (Selandia Baru, Kuba,

    Norwegia dan Chili) telah mengembangkan vaksin terhadap strain lokal dari

    kelompok B meningokokus, beberapa telah menunjukkan hasil yang baik dan

    digunakan dalam jadwal imunisasi lokal.

    Vaksinasi rutin terhadap Streptococcus pneumoniae dengan vaksin

    konjugasi pneumokokus (PCV), yang aktif terhadap tujuh serotipe umum dari

    patogen ini, secara signifikan mengurangi insiden meningitis pneumokokus.

    Vaksin polisakarida pneumokokus, yang mencakup 23 strain, hanya diberikan

    dalam kelompok-kelompok tertentu (misalnya mereka yang memiliki sebuah

    splenektomi, operasi pengangkatan limpa), tidak menimbulkan respon imun yang

    signifikan dalam semua penerima, anak kecil misalnya.

    Anak vaksinasi dengan Bacillus Calmette-Guerin telah dilaporkan

    secara signifikan mengurangi tingkat meningitis tuberkulosis, namun

    efektivitasnya memudar dalam masa dewasa telah mendorong pencarian untuk

    vaksin yang lebih baik.

    Jangka pendek profilaksis antibiotik juga metode pencegahan, terutama

    meningitis meningokokus. Dalam kasus meningitis meningokokus, pengobatan

    10

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    11/14

    profilaksis kontak erat dengan antibiotik (misalnya rifampisin, siprofloksasin atau

    ceftriaxone) dapat mengurangi risiko tertular kondisi, tetapi tidak melindungi

    terhadap infeksi di masa depan.

    Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) meningitis merupakan tindakan

    yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis,

    adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap meningitis

    diantaranya adalah ;

    - Haemophilus influenzae type b (Hib)

    - Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7)

    - Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV)

    - Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)

    11

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    12/14

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu

    membran atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat

    disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang

    menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak yang dapat

    terjadi secara akut dan kronis. Agent meningitis Menular melalui batuk, bersin,

    ciuman, berbagi makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok

    bergantian dalam satu batangnya sehingga kita bisa menjadi sasaran penyakit ini.

    Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2

    tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung

    berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah

    photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia

    (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak

    kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.

    3.2. Saran

    Mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum,

    memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan

    bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai

    macam penyakit, Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) meningitis merupakan

    12

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    13/14

    tindakan yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah

    meningitis.

    13

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak

  • 8/3/2019 60504241 Meningitis

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-meningitis.html

    2. http://id.wikipedia.org/wiki/Meningitis

    3. artikel-info-kesehatan.blogspot.com/.../penyakit-meningitis.html

    4. www.pdfstation.com/search/makalah-tentang-meningitis/

    14

    Analis Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak