57 lampiran 1: artikel menilik bisnis perhotelan semenjak ... · lampiran 1: artikel menilik bisnis...

68
57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencana Lumpur Lapindo Terancam Gulung Tikar, Banjir lumpur Lapindo ternyata tidak hanya berdampak pada aktifitas warga Porong, Sidoarjo. Secara tidak langsungm bencana itu juga menjadi pukulan telak bagi para pelaku bisnis perhotelan di kawasan Prigen. Seberapa parah dampak yang dirasakannya? Ada yang sedikit berbeda ketika wartawan koran ini menginjakkan kaki di sebuah hotel di kawasan Prigen, Pasuruan, tepatnya Royal Tretes View Hotel. Begitu sepi -untuk tidak mengatakan tanpa pengunjung. Bahkan, meski sudah beberapa menit wartawan koran ini berada di ruang lobi hotel itu, tak sekalipun terlihat pengunjung yang datang. "Memang, begini ini Mas kondisinya, sepi" kata Yudha B Abadi, General Manager Royal Tretes Hotel menjelaskan soal kondisi hotel yang dikelolanya itu. Menurut pria asal Jakarta itu, kondisi ini sudah terjadi sejak bencana luapan lumpur yang terjadi di Porong Sidoarjo. Sejak saat itu pula, para pelaku bisnis di kawasan Prigen pun langsung merasakan dampaknya. "Seperti krisis," terang Yudha. "Semuanya mengalami penurunan pengunjung," ungkap laki-laki yang sudah banyak berkunjung ke beberapa negara dunia ini. Bahkan, kondisi serupa -sepinya pengunjung- tidak hanya terjadi di hari-hari aktif. Di akhir pekan pun, praksis tidak ada perubahan kuantitas pengujung yang datang. Seperti yang terjadi kemarin, dari 101 kamar hotel yang dimilikinya, hanya sekitar 30 kamar saja yang terpakai. Namun begitu, Yudha yakin, bahwa kondisi ini juga dirasakan oleh para pengelola hotel lainnya. "Karena memang sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini," jelasnya. Menurut Yudha, luapan lumpur yang meluber hingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan tol Surabaya-Gempol telah menciptakan antipati yang luar biasa di kalangan pengunjung, khususnya yang berasal dari daerah Surabaya dan sekitarnya. "Mereka yang lebih memilih menunda atau bahkan membatalkan sewa tempat, lantaran enggan terjebak kemacetan," aku Yudha yang mengaku sebenarnya mentargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15 persen untuk tahun ini. "Jangankan mau tumbuh, eh sekarang malah turun 20 persen," jelasnya. Penurunan ini pula, yang menurut Yudha bedampak pada nilai kerugian yang dialami Royal Tretes Hotel. Bahkan, dalam setiap bulannya, kerugian yang dialaminya mencapai Rp 200 hingga Rp 250 juta. "Ini terjadi lumpur itu," aku pria perokok ini.

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

57

Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur

Lapindo

RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006

Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencana Lumpur Lapindo

Terancam Gulung Tikar, Banjir lumpur Lapindo ternyata tidak hanya berdampakpada aktifitas warga Porong, Sidoarjo. Secara tidak langsungm bencana itu jugamenjadi pukulan telak bagi para pelaku bisnis perhotelan di kawasan Prigen.Seberapa parah dampak yang dirasakannya?

Ada yang sedikit berbeda ketika wartawan koran ini menginjakkan kaki di sebuahhotel di kawasan Prigen, Pasuruan, tepatnya Royal Tretes View Hotel. Begitu sepi-untuk tidak mengatakan tanpa pengunjung.Bahkan, meski sudah beberapa menit wartawan koran ini berada di ruang lobihotel itu, tak sekalipun terlihat pengunjung yang datang. "Memang, begini ini Maskondisinya, sepi" kata Yudha B Abadi, General Manager Royal Tretes Hotelmenjelaskan soal kondisi hotel yang dikelolanya itu.Menurut pria asal Jakarta itu, kondisi ini sudah terjadi sejak bencana luapanlumpur yang terjadi di Porong Sidoarjo. Sejak saat itu pula, para pelaku bisnis dikawasan Prigen pun langsung merasakan dampaknya. "Seperti krisis," terangYudha. "Semuanya mengalami penurunan pengunjung," ungkap laki-laki yangsudah banyak berkunjung ke beberapa negara dunia ini.Bahkan, kondisi serupa -sepinya pengunjung- tidak hanya terjadi di hari-hari aktif.Di akhir pekan pun, praksis tidak ada perubahan kuantitas pengujung yang datang.Seperti yang terjadi kemarin, dari 101 kamar hotel yang dimilikinya, hanya sekitar30 kamar saja yang terpakai.

Namun begitu, Yudha yakin, bahwa kondisi ini juga dirasakan oleh para pengelolahotel lainnya."Karena memang sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini," jelasnya. MenurutYudha, luapan lumpur yang meluber hingga menyebabkan kemacetan disepanjang jalan tol Surabaya-Gempol telah menciptakan antipati yang luar biasadi kalangan pengunjung, khususnya yang berasal dari daerah Surabaya dansekitarnya."Mereka yang lebih memilih menunda atau bahkan membatalkan sewa tempat,lantaran enggan terjebak kemacetan," aku Yudha yang mengaku sebenarnyamentargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15 persen untuk tahun ini."Jangankan mau tumbuh, eh sekarang malah turun 20 persen," jelasnya.Penurunan ini pula, yang menurut Yudha bedampak pada nilai kerugian yangdialami Royal Tretes Hotel. Bahkan, dalam setiap bulannya, kerugian yangdialaminya mencapai Rp 200 hingga Rp 250 juta. "Ini terjadi lumpur itu," aku priaperokok ini.

Page 2: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

58

Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur

Lapindo (sambungan)

Lantas, adakah kerugian itu berimbas pada pengurangan jam kerja hinggapemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan? "Kayaknya, kita belum perlumelakukan itu," terang Yudha.

"Untungnya, kita juga masih bisa melakukan upaya-upaya untukmengantispasinya," jelas Yudha. Di antara upaya itu adalah dengan melakukanbeberapa langkah efisiensi untuk mengurangi high cost yang harus dibayar."Bahkan, kita juga ’rela’ membuat peta mini yang menggambarkan jalur alternatifmenuju hotel atau dengan menargetkan pertumbuhan di bulan berikutnya," jelasYudha.

Sementara itu hal senada juga Ketua PHRI Kabupaten Pasuruan, Didit Supriyanto.Dirinya menyatakan akibat bencana lumpur yang melanda Sidoarjo tersebut, parapengelola hotel di Pasuruan menjerit akibat sepinya pengunjung.

"Banyak pengelola hotel yang menjerit akibat bencana lumpur ini. Kami sebagaipengelola hotel sangat merasakan dampak dengan ditandai menurunnya jumlahtamu yang datang ke hotel-hotel di wilayah Kabupaten Pasuruan," kata Didit yangjuga merupakan GM Inna Tretes kepada Radar Bromo kemarin.

Ditambahkannya, semenjak adanya musibah lumpur yang melanda Sidoarjotersebut, rata-rata hotel di kawasan Pasuruan mengalami penurunan pengunjunghotel sebanyak 15-20 persen. "Kalau di prosentase penurunan jumlah pengunjungper hotel bisa mencapai 15-20 persen," tambahnya.

Selain itu, dirinya menyatakan akibat penurunan jumlah pengunjung ini akandapat mengakibatkan penurunan PAD Kabupaten Pasuruan dari sektor hiburan.Tidak hanya itu, dampak yang paling dikhawarirkan dari musibah ini adalahbeberapa hotel di Pasuruan terancam gulung tikar, karena tidak mampu lagimembiayai operasional mereka.

"Untuk operasional saja tidak cukup, apalagi untuk mengaji karyawan. Kamikhawatir akibat bencana tersebut beberapa hotel di daerah ini akan gulung tikar,"cetusnya.

Nah, untuk itu baik Didit maupun pengusaha-pengusaha hotel di kawasanPasuruan mendesak kepada pemerintah pusat untuk dapat segera mengatasimusibah ini. Sehingga nantinya kondisi perhotelan di kawasan Pasuruan dapatkembali normal."Kami berharap pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini. Karena kamimenganggap musibah ini sudah bisa dikatakan musibah yang luar biasa danmembawa dampak yang sangat komplek dan harus segera ditangani," tegasnya.

Sumber : Jawapos dotcom

Page 3: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

59

Lampiran 2: Artikel “Bisnis Hotel di Surabaya Alami Defisit”.

ekonomi bisnis12 September 2006, 19:25:56, Laporan Noer Soetantini

Situasi Serba Tidak JelasBisnis Hotel di Surabaya Alami Defisit

ssnet| Gonjang-ganjing ekonomi yang serba tidak jelas, industri tidaktumbuh, sektor rill macet membuat bisnis perhotelan mengalami defisit. Inidisampaikan GUNTUR S TAMPUBOLON General Manager Hyatt RegencySurabaya terkait kinerja bisnis hotel selama semester I.

Pada suarasurabaya.net, Selasa (12/09), GUNTUR mengatakan, defisit initerjadi sejak Januari 2006 sampai Agustus lalu. Tingkat okupansi yang tahunlalu pada periode yang sama sebesar 68%, sekarang hanya 65%.

Melihat defisit 3% yang terjadi ditambah isu-isu yang serba tidak pasti,menurut GUNTUR, pihaknya pesimis bisa menutup defisit sampai 3 bulan kedepan. Situasi seperti ini, hampir dialami hotel-hotel di kota yang berorientasibisnis.

Himpitan lainnya, kata GUNTUR, tingkat kenaikan elpiji bagi industri dikisaran 30%-36%. Ini membuat manajemen hotel belum sempat ‘bernafas’dengan kenaikan BBM sekarang dengan kenaikan elpiji.

Akibat kenaikan elpiji, mempengaruhi biaya operasional dan mengurangimargin keuntungan khususnya di food and beverage. Berikut penjelasanGUNTUR,

Bisnis perhotelan tahun depan, GUNTUR menilai, masih sangat menantang.Apalagi dengan kebijakan pemerintah yang sifatnya sangat mengagetkan.Untuk menyikapi dan penghadapi hal tersebut, efisiensi dan beragam strategisudah dilakukan.

“Hidup mati bisnis perhotelan tergantung kebijakan pemerintah. Pemerintahberi iklim nggak pada kita untuk ‘hidup’,”ujarnya.

Teks foto :- Hyatt Regency Surabaya termasuk hotel yang mengalami defisit okupansisejak Januari 2006

Sumber : suarasurabaya.net

Page 4: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

60

Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.

KAMADJAJA LOGISTICS: HADIRKAN ‘TOTAL LOGISTICS

SOLUTIONS’

Dengan pengalaman selama 34 tahun di Bisnis Logistik, PT. Kamadjaja

Logistics telah membuktikan Layanan Terintegrasi dengan Kualitas Global

terhadap para pelanggan dan memiliki komitmen untuk terus meningkatkan

kualitas pelayanan.

Untuk bisnis logistik di Indonesia, PT. Kamadjaja Logistics (KL) boleh

dibilang sebagai salah satu pionernya. Perusahaan yang didirikan oleh Hura

Kamadjaja pada tahun 1972 ini telah mengembangkan bisnis ‘kontrak logistik’

yang memberikan nilai tambah dibidang ‘supply chain management’. KL

menawarkan kepada pelanggan beragam solusi di bidang supply chain yang

didesain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pelanggan.

Ivy Kamadjaja, Direktur KL, menjelaskan bahwa di era ‘logistik’ ini

banyak perusahaan yang meng-klaim nama ‘logistik’ walaupun belum

memberikan layanan terintegrasi maupun solusi kepada pelanggannya. Sebagai

contoh perusahaan transport dengan beberapa armada truk atau perusahaan jasa

pengiriman dokumen lewat udara sudah menyatakan dirinya sebagai perusahaan

‘logistik’. Untuk KL, kami memegang komitmen untuk benar-benar memberikan

layanan ‘Total Logistics Solutions’. Kami menawarkan layanan terintegrasi dan

komprehensif berupa: jaringan infrastruktur pergudangan, manajemen

pergudangan, manajemen distribusi, manajemen transport laut dan darat, IT (

Information Technology) dan solusi industri yang memberikan konsultasi bagi

pelanggan yang memerlukan.

Didukung dengan SDM yang professional di masing-masing lini, KL

terus menerus mengembangkan kapasitas dan memberikan solusi-solusi yang

mendukung pelanggan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi untuk

mencapai tujuan yang ditargetkan dengan biaya seefisien mungkin.

Page 5: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

61

Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.

(sambungan)

Ivy menambahkan “Kami percaya bahwa kombinasi infrastruktur,

jaringan bisnis, sistem IT yang didukung oleh Sumber daya professional di

bidangnya akan memberikan layanan yang berkualitas prima (service excellence)

untuk menghasilkan nilai tambah dan keuntungan bagi para pelanggan.”.

Ivang Kamadjaja, Direktur KL, mengungkapkan bahwa investasi

infrastruktur pergudangan yang dilakukan KL di Surabaya, Bali, Manado,

Makasar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, dan Jakarta di atas areal seluas total

120.000 m2 membuktikan keseriusan komitmen KL untuk menjalankan bisnis ini.

Selain itu, KL juga sedang mempersiapkan infrastruktur untuk pengembangan ke

wilayah Indonesia bagian Barat yaitu di Medan yang direncanakan akan

dioperasikan pada awal November 2006.

Infrastruktur pergudangan KL didesain baik untuk shared-user

(penggunaan untuk berbagai pelanggan dalam 1 gudang) maupun dedicated user

(untuk 1 pelanggan saja). Dengan desain ini, KL akan dapat memenuhi setiap

kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda dan masing-masing mendapatkan

keuntungan dari sinergi untuk memperoleh efisiensi biaya di bidang supply chain.

Industri logistik memiliki potensi pasar yang sangat besar, karena rantai

bisnis akan terus memerlukan jasa logistik. Persaingan di pasar pun juga semakin

sengit, khususnya competitor yang selama ini dihadapi oleh KL adalah pemain

asing. Seringkali dalam tender yang diikuti KL akan berhadapan dengan

perusahaan logistik asing dan selama ini sebagai pemain lokal KL mampu

bersaing dengan para pemain asing dalam bisnis logistik terintegrasi, hal ini

membuktikan bahwa sebagai perusahaan logistik lokal KL dapat memberikan

pelayanan dengan kualitas global.

Menurut Ivy, pengalaman, jaringan yang luas dan profesionalisme yang

dimiliki KL merupakan keunggulan bersaing tersendiri. Saat ini KL telah

memiliki jaringan lebih dari 120 drop points (titik tujuan) untuk jasa domestic

freight forwarding (manajemen transport laut) di seluruh wilayah Indonesia.

Tujuan tersebut tersebar dari Barat sampai ke Timur, bahkan jangkauan KL

sampai pada tujuan-tujuan terpencil yang ada.

Page 6: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

62

Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.

(sambungan)

Produk-produk yang kami kelola juga beranekaragam, terutama

kebutuhan konsumen (consumer goods) mulai dari makanan dan minuman,

kebutuhan rumah tangga (home care), kebutuhan pribadi (personal care), spare

part, dll. Hal ini pula yang membuat KL mendapatkan kepercayaan untuk menjadi

partner kerja di bidang logistik bagi raksasa consumer goods seperti “Unilever’

dan para pemain global antara lain Nestle, Perfetti Van Melle, Reckitt Benckiser,

Grup Indofood, dll. Dengan pola outsourcing (alihdaya) kepada penyedia jasa

logistik maka produsen dapat lebih focus pada bisnis intinya, yaitu sebagai

produsen dan penjual. Mereka hanya memikirkan strategi pemasaran, penjualan,

promosi dan juga pengembangan produk, tanpa harus dipusingkan oleh urusan

distribusi. Selain itu, produsen juga tidak perlu melakukan investasi untuk

membangun gudang dan infrastruktur pendukung lainnya.

Di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini maka alih daya kepada

penyedia jasa logistik yang tepat seperti KL akan memberikan nilai tambah

kepada produsen karena fokus dan kompetensi (core competence) kami adalah

dibidang logistik, sehingga setiap layanan yang kami berikan secara sinergi akan

memberikan keuntungan berupa penurunan total biaya ‘supply chain’. Aspek

penting lainnya adalah proses distribusi produk, yang dalam penyelenggaraannya

kegiatan ini tidak boleh dianggap sepele mengingat setiap barang harus

terdistribusi dengan baik dan sampai ke tangan konsumen sesuai yang diinginkan.

Di sini, kecepatan proses dan ketepatan waktu menjadi suatu keharusan yang tak

dapat ditawar-tawar lagi, sehingga tingkat kepuasan pelayanan kepada konsumen

(high service level) dapat dijaga dengan baik. “Seluruh proses tersebut dapat kami

lakukan sesuai dengan kebutuhan dan untuk membantu mencapai tujuan dari

pelanggan”, tambah Ivy.

Di samping menjalankan tugas utamanya dalam mengelola barang

pelanggan, KL juga secara terus-menerus memberikan masukan-masukan kepada

pelanggannya untuk mendapatkan struktur biaya pengiriman yang lebih efisien.

Page 7: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

63

Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.

(sambungan)

“Dengan pengetahuan yang kami miliki, kami bisa memberikan advis

kepada klien untuk memperoleh biaya yang lebih efisien” imbuh Ivan. Selain itu,

setiap pelanggan dapat memonitor dan mengukur kinerja KL melalui indikator-

indikator yang sudah disepakati bersama oleh kedua belah pihak yang dituangkan

dalam KPI (Key Performance Indicator). Ivan menambahkan, selain jasa logistik

yang terintegrasi, KL juga menawarkan jasa ekspor-impor (custom clearance)

yang ditangani oleh anak perusahaannya, yaitu PT. Pusaka Lintas Samudra.

Misinya, KL akan terus meningkatkan layanan yang diberikan kepada

konsumennya agar dapat menjaga visi perusahaan untuk menjadi the preferred

one stop logistics solutions.

Sumber: Majalah SWA Sembada No. 17/XXII/24 Agustus – 6 September 2006

Page 8: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

64

Lampiran 4: Artikel “Cara Adira Membenahi Layanan”

CARA ADIRA MEMBENAHI LAYANAN

Persaingan bisnis lembaga pembiayaan tidak lagi bisa hanya

mengandalkan price seperti selama ini terjadi. Ke depan, dibutuhkan service yang

super prima lewat Customer Relationship Management (CRM).

Tidak ada yang istimewa. Layanan yang diberikan relatif sama. Begitulah

service dan layanan di masing-masing finance company atau lembaga

pembiayaan. Selama ini yang terjadi hanya perang harga, mulai dari DP murah

dan diskon besar-besaran. Lainnya tidak banyak yang jauh berbeda.

Ismu Winarno, CRM Departement Head Adira Finance mengungkapkan,

service dan proses layanan terhadap pelanggan dari masing-masing lembaga

pembiayaan rata-rata sama dan tidak ada yang istimewa. Apalagi perusahaan yang

tergabung dalam APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia), menurut

Ismu, kurang lebih flow-nya sama.

Yang terjadi di Adira Finance dan di lembaga pembiayaan lain selama

ini, tenaga marketing ditempatkan di diler-diler tertentu yang bekerja sama dengan

lembaga pembiayaan. Sebenarnya, kata Ismu, yang jualan adalah para sales di

setiap diler. Pihak pembiayaan hanya membantu dalam urusan aplikasi,

menjelaskan syarat-syarat administrasi, dan aturan yang berlaku. Setelah

administrasi terkumpul, kemudian dibawa ke kantor, diproses mulai dari entry

data, analisis data untuk mengetahui kapasitas calon nasabah. Dari dasar inilah

Adira Finance melihat perlunya melakukan perubahan. Sejak tahun lalu, lembaga

pembiayaan ini mulai fokus di layanan. Meskipun, diakui Ismu, mereka belum

bisa melakukan layanan supercepat seperti yang dilakukan FIF yang mulai dari

pengajuan aplikasi hingga persetujuan kredit hanya memerlukan waktu 320 menit.

Saat ini Adira melakukan proses itu paling cepat 8 jam. Namun, menurutnya,

Adira Finance memberikan layanan yang paling berbeda kepada para

pelanggannya. Dan itu diluar ekspektasi pelanggan. Langkah ini dilakukan setelah

melakukan survei pelanggan 3 tahun terakhir, sehingga Adira Finance tahu betul

apa saja harapan pelanggannya. “Dari situ kami bisa memberikan layanan tanpa

diminta,” kata Ismu.

Page 9: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

65

Lampiran 4: Artikel “Cara Adira Membenahi Layanan” (sambungan)

Survei pelanggan yang melibatkan end user dan diler itu dilakukan

secara random, meliputi tempat parkir, tempat pembayaran dan hal-hal lain yang

diinginkan pelanggan. Tetapi diakuinya, tidak semua keinginan pelanggan

terpenuhi, seperti keinginan agar prosesnya bisa dilakukan 4 jam. “Keinginan ini

belum bisa dipenuhi mengingat keterbatasan SDM yang ada,” Kata Ismu.

Salah satu bentuk layanan lain yang membedakan Adira Finance dengan

lembaga pembiayaan lain adalah mesin antrian. Adira Finance memiliki mesin

antrian yang terintegrasi. Sisteim ini bisa mengukur lamanya layanan yang

diberikan, baik oleh petugas Customer Service (CS) maupun oleh teller.”Disini

kami sudah punya standar waktu pelayanan. Untuk CS sekitar 10

menit;sedangkan teller sekitar 3 menit, termasuk waktu tunggu,”katanya. Untuk

menjamin layanan ini bisa sempurna di lapangan, Adira Finance melakukan

berbagai training khusus bagi karyawan front liner. Adira juga menerbitkan buku

panduan tentang bagaimana melayani pelanggan, mulai dari cara berpakaian, cara

menyapa dan melayani di CS dan teller. Tidak cukup disitu, pengetahuan mereka

juga dikonteskan yang penilaiannya dilakukan langsung oleh customer.”Cara-cara

seperti ini betul-betul efektif dalam meningkatkan pelayanan,” kata Ismu.

Dalam meningkatkan layanan yang lebih excellent, selain mesin antrian,

Adira Finance melengkapi SDM di Marketing dan surveyor dengan sebuah

handphone yang memiliki program yang bisa menilai kemampuan calon

nasabah.”Caranya dengan memasukkan data-data calon nasabah seperti nama,

alamat, pengeluaran, gaji, dan sebagainya. Data ini diolah oleh program tersebut

dan hasilnya kemampuan calon nasabah bisa langsung diketahui,”papar Ismu.

Selain itu, Adira Finance juga memiliki fasilitas SMS Gateway. Fasilitas tersebut

untuk menangani pelanggan-pelanggan yang tergolong bagus, yang ditawari

kembali melalui SMS. Kendala dari penggunaan fasilitas ini, menurut Ismu, ada

beberapa nasabah yang ditawari kembali ternyata telah mengganti nomor

handphone-nya.

Page 10: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

66

Lampiran 4: Artikel “Cara Adira Membenahi Layanan” (sambungan)

Saat ini Adira juga sedang mengembangkan sistem online di setiap

cabang. Sistem ini untuk memudahkan pelanggan melakukan pembayaran.

Nantinya, customer bisa melakukan pembayaran lewat ATM, bisa juga lewat

cabang di mana pun berada. Dengan sistem ini, data customer bisa dilihat di setiap

cabang. “Saat ini sedang tahap pilot project di lima cabang. Nanti dilihat

bagaimana hasilnya,” kata Ismu. Upaya mengembangkan layanan pelanggan yang

excellent sudah digelar sejak 1,5 tahun terakhir. Langkah ini dilakukan secara

menyeluruh dan besar-besaran. Alasannya, persaingan ke depan tidak lagi bisa

mengandalkan price, tetapi lebih ke service. Adira sendiri sudah mempersiapkan

perang di bisnis ini. “Pasar sekarang ini yang berkembang adalah perang harga.

Kami sadar akan hal itu.Untuk itu, Adira membentuk dua pasukan. Pasukan

Marketing untuk menghadapi perang harga, dan pasukan lainnya khusus untuk

menjaga loyalitas pelanggan,” tandasnya.

Ismu menjelaskan, tahun lalu merupakan masa untuk program ”cuci

otak”. Setiap saat, yang dibicarakan adalah service. Hal itu perlu dilakukan untuk

menanamkan paradigma bahwa setiap orang di perusahaan tersebut adalah

customer service dan service employee. Hasilnya, kata Ismu, sudah cukup

menggembirakan. Dulu, Adira dicitrakan sebagai lembaga pembiayaan yang

memiliki layanan paling lamban dalam menangani proses pengajuan aplikasi dan

antriannya sangat panjang. Belakangan, setelah melakukan perubahan, prosesnya

lebih cepat, lebih mudah dalam melakukan pembayaran, rate-nya kompetitif, serta

karyawannya lebih ramah dan murah senyum. Dengan perubahan ini, Ismu

optimis Adira bisa menjadi pilihan terbaik bagi pelanggan. Lembaga ini

melakukan pembiayaan untuk 3 produk: elektronik, sepeda motor, dan mobil. Saat

ini, porsi terbesarnya (mencapai 90%) untuk sepeda motor dan mobil. Adira

Finance memiliki nasabah tidak kurang dari 1,5 juta pelanggan.

Sumber : Majalah Marketing 10/VI/Oktober 2006

Page 11: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

67

Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape”

STRATEGI GERILYA VAPE

Empat tahun silam Vape sempat berkibar. Namun tak seberapa lama

nyaris tidak terdengar. Khalayak seperti tersadarkan setelah keluar TV Comercial

versi pertamanya yang dibintangi oleh Komeng. Awareness pun naik ketika

kemudian keluar iklan berbintang Inul Daratista, si Ratu Ngebor yang saat itu

sedang di puncak kontroversi. Alhasil ketika beberapa bulan lalu keluar lagi

iklannya yang bertema animasi, orang sudah tidak bertanya-tanya lagi tentang

merk obat nyamuk keluaran Fumakila tersebut. Menurut Jacob Tan National Sales

Manager PT. Fumakila Indonesia, saat ini Vape sudah menempati urutan ketiga

dalam peta bisnis obat nyamuk di tanah air, baik untuk jenis yang dibakar (coil)

maupun aerosol. Tempat teratas dikuasai Bayer, sementara runner up ditempati

Tiga Roda (coil) dan Hit (aerosol).

Namun menurut versi Yadi Budhisetiawan, pengamat distribusi dari

Force One, Fumakila yang level harganya dipasang diantara Baygon dan Tiga

Roda ini baru unjuk gigi di persaingan obat nyamuk untuk kategori bakar dengan

market share sekitar 15%. Jauh di atasnya, posisi pemimpin pasar malah direbut

oleh Tiga Roda yang diperkirakan menguasai pasar sekitar 45%, disusul Baygon

(35%). Sementara untuk kategori obat nyamuk aerosol Baygon tetap menjadi

juara dengan market share sekitar 35%, disusul Hit (25%). Urutan selanjutnya

diperebutkan oleh beberapa pemain seperti Morten, Raid, Vape dan beberapa

merk lain dengan kekuatan yang nyaris sama. Namun sejatinya peta pasar obat

nyamuk juga tidak sesederhana komposisi di atas. Di berbagai daerah selalu ada

pemain lokal yang punya pengaruh kuat. Seperti merk Sapi dan Zebra yang kuat

di Jawa Timur, Kingkong yang popular di daerah Pantai Utara, dan Manguni di

Manado. Selain itu masih ada lagi merk-merk lain, yang anehnya mengambil

nama-nama binatang seperti Kuda, Sapi, Katak, dll. Semuanya termasuk

Domestos Nomos yang gila-gilaan berpromosi antusias memperebutkan pangsa

pasar yang nilainya tak kurang dari Rp 2 triliun menurut Jacob, bahkan bisa

mencapai Rp 6 triliun menurut Yadi.

Page 12: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

68

Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape” (sambungan)

Manapun data yang kita pakai, kinerja Vape secara nasional dalam

beberapa tahun terakhir memang pantas dilirik. Kendati tak bersedia memberikan

angka, menurut Jacob pertumbuhan sales mereka senantiasa naik dari tahun ke

tahun. Mereka juga termasuk inovatif menelorkan produk. Secara umum berdasar

segmentasi Fumakila punya dua kategori besar obat nyamuk, yakni coil (obat

nyamuk bakar) dan non coil. Obat nyamuk bakar ditujukan untuk menyasar

segmen bawah sehingga distribusinya pun lebih banyak disalurkan melalui pasar

tradisional. Sementara non coil untuk segmen di atasnya. Masuk dalam kategori

non coil ada yang berbentuk aerosol, liquid (cair), serta mat electric. Yang terbaru

adalah produk inovasi yang disebut duet electric (perpaduan antara obat nyamuk

matt dengan liquid). Produk yang baru diluncurkan 2 bulan lalu ini pengadaannya

masih diimpor langsung dari Jepang. Sejatinya Vape sudah masuk ke Indonesia

sejak tahun 1990. Namun pada tahun-tahun awal orientasi bisnis perusahaan

kongsi Jepang Indonesia ini masih berfokus pada pasar ekspor. Pasar lokal mulai

dilirik pada tahun 2000 dengan memanfaatkan saluran distributor nasional untuk

penetrasi pasar. Namun setelah berjalan beberapa tahun kinerja Vape ternyata

tidak menunjukkan perkembangan seperti yang diharapkan. Bagaimanapun juga,

seperti yangdiutarakan Jacob, sebagai merk yang belum punya nama posisi tawar

mereka tidak begitu kuat. Beberapa kali terjadi barang kosong di suatu daerah saat

konsumen mencari setelah iklannya muncul di layar kaca.

Akhirnya pada awal tahun 2004 diambil keputusan drastis. Sistem

distribusi yang tadinya menggunakan distributor nasional diubah menjadi

multidistributor. Ada 47 distributor lokal di berbagai daerah seluruh Indonesia

yang akhirnya mereka percaya. Pemilihan distributor dilakukan dengan cermat.

Pertimbangan utama bukan semata dari bonafiditas skala setempat, namun juga

kekuatan coveragenya yang diharapkan mampu menjangkau sampai R-4 (dengan

pasukan motoris). Sejalan dengan perubahan ini, secara organisasi perusahaan

kemudian dibentuk semacam area manager sebagai pihak yang bertanggungjawab

terhadap kelancaran distribusi.

Hasilnya langsung terlihat. Hanya dalam waktu 3 tahun pangsa pasar

15% obat nyamuk nasional berhasil mereka genggam.

Page 13: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

69

Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape” (sambungan)

Sementara angka pertumbuhannya juga selalu lewat dari dua digit.

Prestasi paling mencolok terlihat di Kalimantan. Di bumi Borneo tersebut, Vape

berhasil merebut peluang emas dengan memanfaatkan kelengahan competitor

terbesar. Begitu Baygon terlihat kosong di pasar, distributor lokal yang

sebelumnya sudah melakukan gerilya langsung menerkam pasar. Alhasil saat ini

Vape mampu mencengkeram tak kurang dari 75% pangsa pasar di sana.

Dalam penilaian Yadi, pengalihan channel distribusi ini dipandang

sebagai strategi yang cepat dan tepat. Kendati unggul dalam pengalaman dan

coverage, menurutnya distributor nasional belum tentu jaya di semua

kabupaten/wilayah. Di samping itu resiko yang ditanggung juga lebih besar

karena ibaratnya principal meletakkan semua telurnya dalam satu keranjang.

Sementara dengan distributor lokal, principal punya kesempatan lebih besar untuk

memilih distributor yang berbasis di daerah biasanya punya kejelian dan mampu

bertindak cepat saat pesaing lengah. Kejelian seperti inilah yang menjadi kunci

keberhasilan Vape saat menggusur dominasi Baygon di Kalimantan.

Kondisi ini menurut Yadi, akan bisa mereka pertahankan kalau

distributor Vape konsisten memperketat frekuensi kunjungan sampai ke R-

3. ”Asal konsisten merapatkan kunjungan, competitor akan susah masuk

lagi, ”ujarnya. Ditambahkan, keberadaan Vape bisa makin diperkuat dengan

menambah jenis (varian) barang yang dipasarkan di daerah tersebut. Dengan

demikian selalu ada alasan bagi para sales Vape untuk berkunjung sesering

mungkin. Begitupun kondisi ini harus diwaspadai karena kompetitor masih punya

peluang masuk melalui jalur trade promo. Yadi menyebutkan beberapa daerah

yang potensial untuk pemasaran obat nyamuk adalah wilayah perkotaan, daerah

pantai, atau daerah kumuh yang memiliki banyak genangan. Namun Vape

diingatkan agar tidak usah masuk ke kota besar, terutama Jakarta yang sudah

dikuasai pemain nasional utama.

Selain melalui jalur distribusi, Jacob merasa sebenarnya Vape punya

peluang besar dalam hal keamanan produk. Namun dengan alasan etika

persaingan, secara sadar mereka tidak mengekplointir nilai tambah tersebut.

Page 14: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

70

Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape” (sambungan)

Edukasi kepada konsumen akhirnya hanya ditempuh melalui para sales promotion

girl (SPG) yang coveragenya sangat terbatas. Di luar itu komunikasi dilakukan

sekadarnya melalui pencantuman komposisi bahan aktif pada kemasan. Pada

ujung kemasan dipasang pula tanda produk kerjasama Indonesia Jepang yang

diharapkan akan mengangkat image keamanan.

Namun menurut Yadi, seharusnya Vape tidak perlu jengah

berkomunikasi secara massal kalau memang mereka memiliki keunggulan di atas.

“Toh TVC bisa disiasati dengan eksekusi yang tidak vulgar. Misalnya memakai

lokasi di ruang praktik dokter atau menggunakan endoser anak-anak,” sarannya.

Perihal bahasa iklan Vape yang selama ini lebih banyak menggunakan

musik dangdut untuk mengangkat obat nyamuk bakarnya, menurut Yadi

sebenarnya sudah pada jalur yang benar. Ini sesuai dengan peluang pasar yang

memang lebih terbuka di segmen kelas menengah ke bawah. “Memang

seharusnya mereka lebih fokus ke segmen ini,” ujarnya lagi. Hanya saja ia

mengingatkan, konsumen kelas ini punya karakter cepat bosan. Karena itu

disarankan agar Vape melakukan lebih banyak inovasi terhadap varian obat

nyamuk bakarnya. Misalnya dengan memberikan warna khusus, aroma tertentu,

atau bahkan bonus tambahan seperti yang dilakukan oleh para pemain lain.

Sumber : Majalah Mix No. 05/III/20 Juni – 20 Juli 2006

Page 15: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

71

Lampiran 6: Artikel “Rekayasa Ulang Supply Chain Management”

Rekayasa Ulang Supply Chain Management31 Agu 2006 09:55

Oleh: Andi Ilham Said, Ph.D.Board member of Asosiasi Logistik Indonesiae-mail: [email protected]

(Artikel ini pernah dimuat di majalah Eksekutif, Juni 2005)

Bila Anda merasa implementasi Supply Chain Management (SCM) Anda belum optimal, belum efektif,tidak efisien, atau bahkan gagal sema sekali, jangan dulu berkecil hati. Hal yang sama dirasakan olehbanyak perusahaan yang mengaku sudah mengaplikasikan SCM dengan baik. Hasil survai di ASmenunjukkan bahwa kurang dari 50% investasi teknologi di SCM yang betul-betul digunakan secaraefektif. Sementara di Amerika Utara, meskipun 91% pabrikan menyatakan bahwa SCM sangat pentingbahkan krusial mendukung sukses perusahaan namun hanya 2 % di antaranya yang mengakui aplikasiSCM-nya sudah berkelas dunia. Memang belum ada penelitian serupa di Indonesia tapi kalau melihatinfrastruktur, geografi, maupun suprastruktur yang masih kurang kondusif terhadap implementasi SCMrasa-rasanya data aplikasi SCM di negeri kita ini tidak akan lebih baik dari apa yang terjadi di Amerika.

Sebenarnya kesadaran untuk mengintegrasikan semua fungsi dalam aliran barang, mulai dari pemasoksampai ke konsumen, sudah sejak dulu dirasakan keperluannya. Namun, karena tingkat persaingan,tuntutan konsumen, dan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang belum memadai,pengintegrasian itu belum dilakukan. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yangdemikian pesat dalam dekade terakhir ini, sementara iklim persaingan yang dipertajam oleh arusglobalisasi yang membuat konsumen menjadi semakin banyak pilihan, sehingga semakin “demanding,”pengintegrasian end-to-end pemasok ke konsumen itu pun tidak dapat dihindari. Hal ini yang kemudianmendorong banyak perusahaan menerapkan SCM.

Strategi Utama dan Kebijakan SCM

StrategiUtama

SumberKeunggulan

DasarBersaing

PeranUtama SCM

Inovasi

Merek dankeunikanteknologi

Inovasiproduk

Kecepatanwaktu danvolume kepasar

Biaya

EfisiensiOperasi

Hargamurah

Infrastruktur yangefisien danmurah

Pelayanan

Pelayananterbaik

Sesuaikebutuhankhususkonsumen

danfleksibilitasprodukakhir.Mutu

Keandalandankeamananproduk

Produk yangterkenalkeandalannya

Pengendalian mutudan keamanan disepanjang SCM

Sumber: http://id.wikipedia.org

Page 16: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

72

Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”

WAWANCARA DENGAN PROFESOR PAUL PATTERSON

SERVICES MARKETING: FAKTOR MANUSIA DAN BUDAYA

Service Marketing menjadi semakin menarik terutama dalam konteks

sosial budaya. Inilah yang diyakini oleh Profesor Paul Patterson, Head of

Marketing School dari University of New South Wales yang mulai bulan ini,

telah bersedia untuk menjadi salah 1 redaktur ahli mancanegara untuk Majalah

MARKETING. Profesor Patterson sendiri sudah mendalami dunia Services

Marketing selama 30 tahun terakhir. Salah satu buku karangannya Service

Marketing: Asia Perspective, telah menjadi buku wajib untuk para mahasiswa

program MBA yang mengambil mata kuliah Services Marketing di seluruh

universitas Australia dan beberapa Negara Asia. Tantangan bagi para marketer

yang berkecimpung dalam industri jasa adalah bagaimana untuk meningkatkan

kualitas manusia yang terlibat dalam proses service delivery. Ini bisa dimengerti

mengingat jasa memiliki sifat yang berbeda dengan barang. Pemasaran untuk jasa,

sangat tergantung dengan faktor manusia. Bahkan tidak jarang, yang dimaksud

dengan jasa itu sendiri adalah pelayanan yang diberikan oleh manusia yang

bekerja sebagai penyedia jasa.

Karena ketergantungan kepada faktor manusia yang sangat besar, tidak

mengherankan bila kemudian marketer akan dihadapi oleh kenyataan bahwa

faktor budaya masyarakat dimana konsumen dilayani menjadi bagian penting. Ini

juga artinya, bahwa marketer dalam bidang jasa, haruslah semakin berani untuk

melakukan strategi yang lebih customized untuk pasar lokal.

Berikut ini adalah petikan hasil wawancara redaktur MARKETING

dengan Profesor Patterson saat berkunjung ke kantor MARKETING pada awal

Agustus 2006:

Bagaimana Anda melihat perkembangan Service Marketing?

Service Marketing menjadi pendekatan yang terus berkembang dalam beberapa

tahun terakhir. Ini terutama disebabkan oleh menguatnya sektor jasa.

Page 17: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

73

Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”

(sambungan)

Di Australia, 90% produk berasal dari sektor jasa. 75% dari GDP Australia

berasal dari sektor jasa. Profesional di bidang jasa ada dimana-mana, mulai dari

pelayan, arsitek, health care, dan lain-lain. Wajar saja, ekonomi yang tinggi

membuat masyarakat menuntut pelayanan yang tinggi sehingga sektor jasa

berkembang lebih besar dari manufaktur. Ini terjadi juga di negara berkembang

seperti Thailand, China, dan lain-lain.

Lalu apa beda pendekatan terhadap pelayanan antara negara maju dan

berkembang?

Di negara maju, mereka sudah mulai pada penerapan teknologi untuk pelayanan.

Mereka juga sudah semakin sadar apa arti kualitas pelayanan bagi seorang

pelanggan. Service yang baik bukan hanya senyum belaka, tetapi juga keandalan

(reliable). Di Negara berkembang, kesadaran akan apa arti kualitas pelayanan

belum ada. Mereka baru menerjemahkan kepada senyuman, keramahan, dan

kesabaran terhadap pelanggan sementara pelayanan yang on time misalnya kurang

diperhatikan.

Bagaimana dengan ekspektasi pelanggan?

Ada berbagai segmen pasar di Indonesia, dan ada berbagai hirarki dalam Service

Marketing. Jadi ekspektasi pelanggan berbeda berdasarkan segmen pasar. Segmen

yang secara ekonomi sosial tinggi tentu memiliki ekspektasi yang lebih tinggi

dibanding segmen bawah.

Dari pengamatan Anda, apakah ada kesamaan antar negara-negara Asia

dalam hal service quality?

Di Thailand sama halnya dengan Indonesia, ada masalah inefisiensi dalam

pelayanan. Mereka ramah kepada pelanggan namun melakukan sesuatu serba

lama. Mereka janji dua hari tapi setelah dua hari belum selesai juga. Jadi mereka

benar-benar tidak menjalankan apa yang dimaksud service quality. Ini adalah soal

bagaimana mengelola pelanggan. Setiap bisnis ingin pelanggan terus menerus

kembali. Coba kita lihat di Starbucks. Para frontliner tidak hanya sekedar

menyajikan kopi.

Page 18: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

74

Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”

(sambungan)

Mereka punya product knowledge,membangun pengalaman, melakukan

pembicaraan pendek dengan pelanggan, mencoba dekat dengan pelanggan. Jadi

isu terbesar adalah bagaimana memotivasi dan melatih para frontliner untuk bisa

memberikan pelayanan yang baik.

Jadi, sumber daya manusia memang penting?

Tentu saja, seperti halnya teknologi. Bagaimana perusahaan mencoba membangun

sumber daya manusia, bagaimana memotivasi dan membangun apa kualitas

pelayanan itu. Mereka adalah emotional labour. Mereka bisa melayani dengan

gembira tetapi kalau anaknya sakit, mereka menjadi cepat marah. Jadi ini

pekerjaan sulit.

Dari studi yang Anda lakukan, bagaimana aspek kultur mempengaruhi

kualitas pelayanan?

Saya melakukan cross cultural research. Saya mencoba melihat komplain

pelanggan di negara maju maupun berkembang. Negara terbesar adalah Negara

individual. Di Jepang, formalitas merupakan hal yang penting. Mereka

mementingkan formalitas dalam pelayanan. Sebaliknya di Australia dan negara

barat, formalitas lebih tidak penting. Mereka lebih menyukai pelayanan yang

reliable. Di Indonesia, orang ingin agar manajer turun tangan menyelesaikan

masalah, baru mereka puas. Service recovery terjadi kalau diselesaikan oleh

manajer. Ini berbeda di Amerika Serikat dimana jika para frontliner sudah

menyelesaikan masalah, semuanya sudah beres.

Bagaimana dengan pelanggan yang marah?

Di negara yang individual, pelanggan lebih emosional. Namun mereka marah

langsung di tempat. Ini berbeda di negara seperti Indonesia dimana mereka

cenderung menyimpan marah di dalam hati namun kemudian cerita ke teman-

temannya. Jadi orang Indonesia cenderung melakukan word of mouth.

Fenomena apa yang lagi tren dalam dunia Service Marketing?

Masalah Self Service Technology (SST) menjadi isu yang berkembang. Di

bandara Australia, saya memasukkan nomor dan keluar boardingpass. Internet

banking, ATM, itu semua membuat Anda melakukan pelayanan sendiri.

Page 19: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

75

Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”

(sambungan)

Dengan SST ini, customer service menjadi tidak berlaku. People semakin

digantikan dengan teknologi. Apa implikasinya, customer bonding semakin

berkurang. Inilah problem besar dimana kita memutuskan social bonding dengan

pelanggan. Lama-kelamaan mesin-mesin seperti ATM dan internet banking lebih

menjadi komoditi ketimbang menjadi sebuah pelayanan.

Sumber: Majalah Marketing 09/VI/September 2006

Page 20: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

76

Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga”

MENJUAL NILAI, BUKAN HARGA

Oleh : Hermawan Kartajaya

Berkali-kali saya ditanya, apa yang bisa dilakukan seorang marketer jika

produk yang dijualnya sama dengan produk pesaing, dan sama sekali tidak ada

bedanya? Yang sering melontarkan pertanyaan semacam ini adalah para pemasok

MRO atau Maintenance, Repair, dan Operation.

Biasanya, MRO Supplier ini adalah barang-barang yang sama saja, hanya

dibedakan oleh fitur. Ada yang berkualitas rendah, menengah, dan atas. Lalu?

Karena ada tiga kualitas seperti itu, maka juga ada tiga harga, masing-masing

sesuai dengan kualitasnya. Tapi repotnya, kalau situasi yang terjadi adalah

“supply lebih besar daripada demand”, biasanya yang terjadi adalah banting-

bantingan harga. Padahal nobody wins in a price war, apalagi jika para pemasok

itu tidak sempat berkomunikasi satu sama lain.

Kalau Anda belajar Game Theory, tentunya ada sebuah cerita klasik,

yaitu Prisoner’s Dilemmas. Kira-kira begini ceritanya: ada dua orang yang

ditangkap polisi karena dituduh mencuri. Polisi bilang pada si A, kalau dia

mengaku dan si B tidak mengaku, si A hanya akan dihukum 6 bulan dan si B

dihukum berat sekali. Tapi kalau si B mengaku juga, si A akan dihukum 2 tahun.

Si B juga dibilang begitu, kalau si B mengaku dan si A tidak mengaku, si B hanya

akan dihukum 6 bulan dan si A dihukum berat sekali. Tapi kalau si B mengaku

dan si A mengaku juga, si B akan dihukum 2 tahun. Jadi, lebih baik mengaku

saja! Padahal, sebenarnya, kalau sampai keduanya tidak mengaku, situasinya jadi

lain. Kalau tidak ada bukti, keduanya hanya akan ditahan satu minggu. Tapi,

karena tidak bisa berkomunikasi satu sama lain, si A dan si B takut untuk tidak

mengaku. Si A berpikir, kalau dia tidak mengaku dan si B mengaku, dia akan

dihukum berat. Demikian juga si B. Dia tidak berani untuk tidak mengaku karena

takut kalau si A mengaku. Dan karena tidak bisa berkomunikasi, keduanya

akhirnya mengaku. Karena itu, keduanya dihukum 2 tahun.

Sebenarnya,kalau tidak mengaku, keduanya hanya ditahan satu minggu!

Jadi? Nobody wins in a price war!

Page 21: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

77

Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga” (sambungan)

Kalau Anda bersaing secara ngawur, artinya hanya untuk kepentingan

Anda sendiri tanpa memperhatikan kompetitor, Anda akan rugi sendiri. Tapi,

berkomunikasi dengan competitor untuk “mengatur” harga tidaklah mudah.

Asosiasi yang biasanya mengumpulkan pengusaha sejenis pun sering kali tidak

efektif. Pada waktu rapat, masing-masing mulai menyusun strategi dan taktik.

Ketemu orang, salaman di depan, tapi memegang bedil di belakang! Berjanji

untuk tidak memberi diskon, tapi dibelakang kasih diskon diam-diam. Belum lagi,

bisa terjadi ada tindakan kartel yang sering dianggap merugikan konsumen.

Padahal, sudah ada Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Nah, kalau sudah begini, biasanya para pemasok kehilangan akal.

Kebanyakan dari mereka tidak percaya pada marketing. Apa gunanya merek,

positioning, dan differentiation? “Pembeli itu pintar. Mereka minta kualitas yang

terbaik, tapi dengan harga termurah!” Ini komentar yang sering saya dengar.

Mereka tidak peduli pada servis. Apa saja yang kita berikan, juga diberikan oleh

kompetitor kita. James C. Anderson dan James A. Narus menulis di Harvard

Business Review bahwa sebenarnya Anda tak perlu putus asa. Dalam business

marketing yang sering dianggap sangat rasional, justru merek, positioning, dan

differentiation berperan sangat penting. Kenapa begitu? Karena justru di situlah

Anda mesti mengajak pelanggan Anda untuk berpikir rasinal tentang value yang

bisa Anda berikan. Karena itu, mereka lantas mengajak untuk membuat yang

namanya Customer Value Model. Artinya, Anda mesti mencari komponen apa

saja yang sebenarnya ada dalam proses pengadaan barang itu, yang bisa

memberikan kontribusi value kepada pelanggan. Karena itu, Anda kemudian

harus melihat pada customer’s point of view. Coba telusuri proses pengadaan

mereka; mulai dari menetapkan spesifikasi sampai tahap mengundang pemasok.

Coba evaluasi pemasok, terus sampai ke permintaan pemasok, pengiriman,

pengecekan kualitas, penggunaan produk Anda, hingga akhirnya mungkin ada sisa

dari produk setelah dipakai.

Di situ Anda bisa mencari bagaimana memberikan value kepada

pelanggan. Kontribusi itu bisa dalam dua bentuk. Yang pertama adalah bentuk

cost-reduction; yang kedua adalah bentuk additional-benefit.

Page 22: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

78

Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga” (sambungan)

Jika Anda mempermudah proses pelanggan Anda dalam pengadaan barang, hal

tersebut bisa merupakan cost reduction bagi dia. Sedangkan, jika Anda

memberikan sesuatu yang bisa membuat mereka mendapatkan suatu manfaat lebih

besar dalam proses pengadaan, itulah additional benefit. Tujuannya adalah

supaya pelanggan Anda lebih kompetitif diindustrinya. Nah, inilah yang repot.

Inilah yang membedakan business marketing dari consumer marketing. Di

consumer marketing, Anda cukup memperhatikan pesaing dalam hal melayani

konsumen. Di business marketing, selain memperhatikan ulah pesaing, Anda

harus mau mempelajari industri pelanggan Anda. Termasuk persaingan yang ada

didalamnya. Dan cost reduction maupun additional benefit bisa dilakukan dalam

empat hal, yaitu teknik, ekonomi, servis, dan sosial. Kalau Anda meningkatkan

fitur produk yang dijual, itu berarti Anda memberikan kontribusi teknikal. Tapi,

bisa juga yang terjadi bukan cuma peningkatan fitur produk. Anda bisa melakukan

substitusi dari beberapa bagian produk yang memberikan manfaat sama tapi

dengan harga lebih murah, sehingga dengan demikian, pelanggan akan mendapat

manfaat yang sama dengan cost lebih rendah.

Sedangkan, jika Anda memberikan invoice sekali sebulan, hal tersebut

merupakan kontribusi kepada pelanggan, dibanding kalau Anda menagih setiap

minggu. Sistem pembayaran yang bisa dicicil tanpa biaya, atau dengan subsidi

tertentu, merupakan economic benefit yang lain. Sedangkan, tambahan servis bisa

dilakukan antara lain dengan melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh

pelanggan. Seorang pemasok bisa melakukan quality assurance di tempatnya

untuk mengurangi aktivitas serupa yang biasanya dilakukan pelanggan pada

waktu penerimaan. Pengetahuan yang update tentang industri pelanggan juga bisa

diberikan secara gratis. Dengan demikian, mereka jadi lebih tahu cara bersaing.

Bahkan, kalau bisa, Anda juga mulai memberitahukan tren yang terjadi. Berikan

nasihat untuk survive dalam situasi yang baru nanti. Bahkan, Anda bisa

menawarkan diri untuk menyertai mereka supaya tidak ketinggalan tren.

Sedangkan, rasa aman dan kemudahan dalam berhubungan merupakan dua hal

yang merupakan contoh dari social value.

Page 23: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

79

Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga” (sambungan)

Tapi, yang terakhir ini harus diakui sebagai elemen yang paling sulit

dikuantifikasi.Yang pertama justru harus diusahakan kuantifikasi. Dengan

demikian, Anda lantas bisa menunjukkan kepada pelanggan beberapa saving yang

terjadi serta beberapa tambahan benefit yang terjadi jika mereka membeli produk

dari Anda.

Kalau mereka sudah menyadari hal itu, bisa jadi Anda bakal jadi

perusahaan utama. Yang penting bagi orang, bisnis sebenarnya bukan membeli

dengan harga murah, tapi membeli sesuatu supaya untung lebih besar. Inilah yang

dinamakan Value Selling. Bukan sekadar Features & Price Selling. Welcome to

the era of value!

Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process

Page 24: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

80

Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”

PERHATIKAN KUALITAS, BIAYA, DAN PENGHANTARAN PRODUK

Oleh : Hermawan Kartajaya

Dalam perbisnisan, proses merupakan salah satu faktor pemasaran

terpenting. Mengapa begitu? Dalam konsep pemasaran, proses mencerminkan

kualitas (quality), biaya (cost), dan penghantaran produk (delivery) dari

perusahaan kepada pelanggannya. Kualitas produk dan jasa Anda merupakan

buah dari proses yang baik; yang dimulai dari produk sampai delivery kepada

pelanggan secara tepat waktu, efektif, dan dengan biaya yang efisien. Jadi, Anda

wajib memahami proses. Dengan begitu, Anda bisa memiliki daya saing yang

kuat dalam menghadapi pesaing-pesaing Anda.

Dalam konteks kualitas, proses adalah bagaimana perusahaan Anda

mampu menciptakan suatu sistem yang pada akhirnya dapat memberikan nilai

lebih bagi pelanggan. Untuk itu, perusahaan Anda perlu lebih memperhatikan

supply-chain, mulai dari proses produksi bahan mentah hingga menjadi barang

jadi. Bahkan, sebenarnya proses menuntut perusahaan Anda menjadi the captain

of supply chain. Karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dari perusahaan

Anda untuk dapat menciptakan nilai yang lebih baik. Dan tentunya, Anda akan

dapat mereduksi aktivitas pengikisan nilai dalam perusahaan.

Lihatlah Apple Computer. Setelah sekian lama menggunakan chip Power

PC dari IBM, akhirnya Apple memutuskan untuk membuat komputer yang

menggunakan chip Intel. Ketertarikan Apple pada chip Intel karena selama ini

Apple percaya bahwa Intel sangat focus dalam mengembangkan chip yang secara

khusus ditujukan bagi laptop. Sehingga, dengan menggunakan chip Intel, kualitas

dan performa komputer Apple tentunya akan semakin baik dan lebih cepat.

Untuk meningkatkan performanya, strategi yang dilakukan Apple adalah

dengan menanamkan chip Intel berotak ganda ke dalam dua produknya, desktop

iMac dan Laptop terbaru, MacBook Pro. Strategi ini memungkinkan pemilik

laptop Apple dapat menjalankan aplikasi Microsoft Windows dan software-

software lainnya yang kompatibel dengan chip tersebut.

Page 25: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

81

Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”

(sambungan)

Sedangkan dalam konteks cost, perusahaan Anda perlu menciptakan suatu proses

yang bisa meningkatkan efisiensi secara financial dengan tetap mengedepankan

kualitas yang terbaik bagi pelanggan.

Satu contoh menarik telah dilakukan Telkomsel dengan produk

terbarunya, Simpati Jitu. Dengan dukungan jaringan dan infrastrukturnya yang

terbanyak di seluruh pelosok Indonesia, Simpati Jitu diluncurkan untuk

menciptakan produk dengan harga murah, tanpa meninggalkan kualitas

komunikasi. Kelebihan-kelebihan yang hendak ditawarkan Simpati Jitu adalah

harga yang terjangkau, tariff hemat, hingga kualitas produk yang memenuhi

parameter kenyamanan berkomunikasi. Sejalan dengan tujuan awal, produk

Simpati Jitu dimaksudkan untuk membidik segmen pasar kelas bawah. Sehingga,

masyarakat luas dapat menikmati produk telekomunikasi seluler yang berkualitas

dan terjangkau. Alhasil, Simpati Jitu dapat meraih pangsa pasar yang besar di

Indonesia.

Proses dalam konteks delivery adalah bagaimana melakukan suatu proses

penyampaian produk atau jasa secara tepat dan benar sehingga mampu

memuaskan pelanggan. Proses delivery yang tepat waktu jelas dapat membawa

nilai lebih bagi para pelanggan. Contoh-contoh perusahaan yang bagus delivery-

nya adalah perusahaan jasa pengiriman, seperti DHL, FedEx, PT Pos, dan Tiki.

Tak hanya solusi pengiriman, perusahaan-perusahaan tersebut juga harus mampu

bersaing dalam layanan solusi pergudangan dan transportasi. Jika pergudangan

dan transportasinya bagus, waktu pengiriman akan semakin singkat, dan itu

berarti daya saing perusahaan tersebut semakin tinggi. Dengan begitu, perusahaan

jasa pengiriman akan semakin powerful untuk memberikan pelayanan yang

optimal kepada para pelanggan. Contoh lain yang sudah sangat terkenal dengan

kekuatan delivery-nya adalah Coca Cola. Sampai saat ini, sebagian besar produk

Coca Cola didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di

seluruh Indonesia. Produk Coca Cola diangkut dengan truk-truk yang bila

dideretkan kira-kira panjangnya mencapai 17 kilometer.

Page 26: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

82

Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”

(sambungan)

Inilah yang menjadikan Coca Cola sebagai perusahaan sukses dengan kekuatan

saluran distribusi terbesar di Indonesia.

Selanjutnya, elemen proses mengharuskan perusahaan Anda untuk

menjadi simpul dari sebuah network organization.

Anda perlu membangun relasi dengan organisasi yang berpotensi untuk

menambah value. Strategi ini biasa disebut sebagai aliansi strategis. Organisasi-

organisasi ini bisa terdiri dari pemasok, pelanggan, atau bahkan pesaing Anda.

Yang terpenting, kerja sama yang terjadi bisa meningkatkan value. Contoh

langkah-langkah dalam memanfaatkan aliansi strategis ini adalah

benchmarking,re-engineering, outsourcing, serta merger dan akuisisi (M&A).

Langkah-langkah tersebut jelas akan meningkatkan kualitas proses bisnis Anda.

Saya mencontohkan kerja sama Telkomsel dengan Siemens. Sebagai

upaya meningkatkan kapasitas jaringan seluler, Telkomsel telah menandatangani

kontrak lanjutan untuk memakai peralatan switching milik Siemens. Ini dilakukan

dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas yang lebih baik. Strategi ini

dilakukan karena Telkomsel sukses meningkatkan jumlah pelanggan sampai dua

kali lipat. Saat ini, Telkomsel memiliki hampir 23 juta pelanggan dan menguasai

56 persen pasar telekomunikasi seluler. Demi pelanggannya, Telkomsel

menggunakan jaringan switching yang dipasangi Signaling Transfer Point yang

merupakan platform signaling milik Siemens. Alat ini berfungsi untuk

mengakomodasi lonjakan penggunaan SMS dan trafik signaling. Hasil akhirnya,

customer value pelanggan terhadap Telkomsel akan bertambah.

Contoh kerjasama lainnya adalah aliansi Yahoo! Dengan Microsoft.

Untuk meningkatkan layanan bagi pelanggannya, Yahoo! dan Microsoft

melakukan terobosan baru. Mereka mengadakan perjanjian kerja sama untuk

menghubungkan pelanggan layanan pesan instant atau instant messaging (IM)

mereka ke lingkungan berbasis global. Kerjasama tersebut akan memberikan

kesempatan kepada pelanggan MSN Messenger dan Yahoo! Messenger untuk

saling berinteraksi satu sama lain. Dan tentunya, mereka ingin membentuk

komunitas IM terbesar di dunia diperkirakan mencapai lebih dari 275 juta.

Page 27: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

83

Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”

(sambungan)

Yahoo! dan Microsoft telah berbagi komitmen untuk menyediakan

inovasi layanan dengan kualitas setinggi mungkin bagi para konsumen. Karena

itu, kedua perusahaan berencana mengenalkan kepada pelanggan kemampuan

interkoneksi antar MSN Messenger dan Yahoo! Messenger ini pada kuartal kedua

tahun 2006.

Contoh Strategi Akuisisi bisa disaksikan pada Nokia. Demi mewujudkan

ambisi menjadi perusahaan dengan produk dan layanan terlengkap di industri

email nirkable, Nokia membeli perusahaan penyedia layanan e-mail nirkabel,

Intellisync. Nokia ingin membuat sebuah sistem yang memungkinkan pelanggan

dapat mengirim dan menerima e-mail melalui perangkat mereka. Nokia berharap

layanan ini bisa dipakai pada lebih banyak tipe ponsel, serta lebih menghemat

biaya. Penerapan strategi proses akuisisi akan memungkinkan Nokia mendapat

software terbaru dan sumber daya bagi generasi ponsel yang lebih canggih. Dan

pastinya, proses yang dilakukan Nokia ini akan memperkuat layanan enterprise

Nokia.

Contoh penerapan akuisisi lainnya adalah seperti yang dilakukan

Telekom Malaysia (TM). TM mengakuisisi sebagian kepemilikan Exelcomindo

(XL) dalam rangka go regional. Dengan cermat, TM mampu menilai potensi XL

sebagai operator seluler terbesar ketiga di Indonesia. Apalagi, XL telah dikenal

sebagai operator seluler yang positioning-nya di pasar korporat dan premium

cukup jelas. Jadi, dengan mengakuisisi XL, TM berharap bisa memperluas

pasarnya di tingkat regional Asia Pasifik. Untuk menggenjot kinerja XL, TM

mentransfer keunggulan-keunggulan dari anak usaha TM agar bisa dimanfaatkan

XL. TM melihat XL juga memiliki banyak keunggulan terutama di supply chain

process. XL telah memiliki banyak jaringan infrastruktur dan distribusi; inilah

kehebatan XL yang menarik minat TM untuk membelinya. Pengalaman TM yang

telah memiliki cakupan pasar luas akan membuat XL jadi lebih kompetitif. Bukan

tidak mungkin bila TM mampu menggapai ambisinya, menjadikan XL sebagai

pemain nomor dua di bisnis seluler wilayah Indonesia.

Page 28: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

84

Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”

(sambungan)

Setelah XL, grup Sinar Mas ikut masuk ke bisnis ini. Sinar Mas

berinvestasi di sektor telekomunikasi karena melihat cerahnya prospek sektor ini.

Ketertarikan Sinar Mas membeli sebagian besar saham operator seluler Mobile-8

merupakan upaya untuk memperluas bisnis perusahaan. Dengan mengakuisisi

Mobile-8, seluruh jaringan bisnis Sinar Mas Grup yang terdiri dari empat divisi,

seperti pulp&paper, agrobisnis, jasa keuangan, dan jasa properti, akan dapat

terintegrasi dengan bagus. Alhasil, kinerja perusahaan Sinar Mas secara

keseluruhan diharapkan akan bisa meningkat pesat. Namun, langkah-langkah

penciptaan value, seperti brand, servis, dan proses seharusnya tidak sebatas

penciptaan value bagi pelanggan eksternal dan investor. Langkah tersebut harus

juga bisa menjadi kredo bagi pelanggan internal seperti karyawan. Dengan

peningkatan nilai yang dirasakan oleh internal perusahaan, langkah pemasaran ini

bisa meliputi semua lingkungan perusahaan Anda. Semua karyawan Anda bisa

menjadi marketer produk perusahaan Anda.

Selain itu, lingkungan perusahaan Anda seharusnya menghindari

arogansi fungsional di perusahaan. Mengapa begitu? Karena setiap orang

memiliki keyakinan bahwa customer value adalah hasil akhir, bukan lagi jabatan

dan posisi kerja. Sebaiknya, prinsip proses mengacu pada penciptaan value.

Prinsip ini merupakan value enabler dari suatu perusahaan. Dengan proses-

disamping servis dan brand- Anda dapat menerapkan konsep pemasaran untuk

membangun value Anda. Value yang Anda tawarkan kepada pelanggan akan

semakin lengkap sehingga mereka pun semakin terpuaskan. Dan, dalam jangka

panjang, proses akan menjadi pendukung penting untuk produk Anda.

Sekali lagi, Anda perlu menerapkan prinsip proses, setelah brand dan

servis. Dan Anda bakal mampu merebut heart share pelanggan.

Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process.

Page 29: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

85

Lampiran 10: Artikel “ Pos Indonesia Di Masa Depan”

POS INDONESIA DI MASA DEPAN

Oleh: Hermawan Kartajaya

Setelah jaringan sebagai core competence utama perusahaan mampu di-

leverage- melalui pengembangan sistem Kode Pos, Sentral Pengolahan Pos, N-22

Terpadu, pengembangan network infrastructure-content infrastructure-aplikasi,

hingga penajaman disiplin nilai operational excellence-Pos Indonesia pun siap

menjalankan bisnis masa depannya dan memanfaatkan peluang yang luas baik di

marketplace maupun marketspace. Di bisnis komunikasi ini, hybrid mail-

disamping surat pos- akan tetap menjadi andalan perusahaan dalam kurun waktu

yang cukup panjang, mengingat penetrasi instalasi komputer di Indonesia,

khususnya di kawasan pedesaan, akan tetap lambat. Di bisnis hybrid mail,

kekuatan jaringan perusahaan akan menjadi pilar keunggulan bersaing yang sulit

ditandingi oleh pesaing.

Lalu Wasantara-Net akan menjadi cash cow baru bagi perusahaan

sebagai ISP ( Internet Service Provider) dengan jaringan terbesar dan terluas

dibanding ISP-ISP lain di Indonesia. Keberadaan Wasantara-Net dimana-mana –

bahkan mungkin nantinya hingga mencapai kecamatan dan desa- akan menjadi

point of differentiation yang sulit ditiru oleh ISP-ISP lain. Sehingga, Wasantara-

Net akan terus membesar seiring meluasnya instalasi komputer dan penggunaan

internet hingga ke kawasan kabupaten, kecamatanm dan akhirnya ke desa-desa.

Jika “komunitas virtual” di dalam Wasantara-Net sudah cukup signifikan lalu apa

skenario selanjutnya? Ini akan membuka jalan bagi Pos Indonesia untuk masuk ke

jagat e-commerce. Pos Indonesia tak akan terjun mengelola bisnis e-commerce,

tapi akan lebih berfungsi sebagai support system bagi pelaksanaan bisnis di e-

commerce, terutama dalam hal delivery barang dan payment system.

Perlu diingat, separuh dari “nyawa” e-commerce ini ada di delivery

barang dan payment system ini. “Saya kira, Pos Indonesia adalah institusi yang

paling siap melaksanakan e-commerce di Indonesia, karena Pos Indonesia

mempunyai wahana dan infrastrukturnya yaitu Wasantara-Net, delivery system,

sekaligus payment system-nya,” ungkap Cahyana optimis.

Page 30: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

86

Lampiran 10: Artikel “ Pos Indonesia Di Masa Depan” (sambungan)

Ringkasnya, melalui e-commerce, Pos Indonesia berupaya membesarkan bisnis-

bisnisnya yang lain, terutama dua core business-nya yang lain, yaitu logistik dan

layanan keuangan.

Dalam bisnis logistik, Pos Indonesia bisa diarahkan ke bisnis full logistic

dan full distribution. Layanan logistik Pos Indonesia nantinya diposisikan untuk

memberikan solusi bagi para produsen dalam mendistribusikan barang-barang

produksinya ke saluran-saluran distribusi mereka di seluruh pelosok tanah air.

Seperti dalam bisnis komunikasi, di layanan logistik pun Pos Indonesia akan tetap

mengandalkan keunggulan bersaingnya pada luasnya jaringan perusahaan, baik

place maupun space. Keberadaan kantor pos diseluruh tanah air, yang

diintegrasikan secara fisik melalui armada dan manajemen transportasi yang solid

dan secara elektronik oleh jaringan informasi Wasantara-Net, akan menjadi kunci

utama kemampuan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan distribusi lain.

Berbagai perusahaan distribusi yang beroperasi di Indonesia saat ini

umumnya masih mengandalkan jaringan di Pulau Jawa karena jaringan mereka di

luar Jawa masih lemah. Dengan masuk ke bisnis full distribution, Pos Indonesia

akan menjadi perusahan distribusi yang paling luas jaringannya, tak hanya di

Jawa, tapi juga terutama di luar Jawa. Jaringan yang luas hingga kecamatan dan

desa di seluruh tanah air ini bisa disambungkan secara online dan diatur oleh

sebuah sistem informasi manajemen melalui Wasantara-Net, yang memungkinkan

perusahaan memberikan value-added service, mulai dari track and trace kiriman

atau layanan inventory management. Jadi, kuncinya tetap jaringan. Selanjutnya

bisnis layanan keuangan. Di bisnis ini, Pos Indonesia akan menempatkan basis

keunggulan bersaingnya kepada jaringan dengan ambisi menjadi wahana national

payment system. Perusahaan akan menjalankan fungsi intermediary dalam

pelaksanaan transaksi pembayaran antara masyarakat di seluruh pelosok tanah air

dengan berbagai lembaga pemerintah, perusahaan swasta, bank, dan lembaga-

lembaga lain. Fungsi intermediary ini hanya bisa dijalankan karena keberadaan

jaringan kantor pos di seluruh pelosok tanah air sudah begitu luas.

Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process.

Page 31: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

87

Lampiran 11: Artikel “B2B Company di Indonesia”

B2B COMPANY DI INDONESIA

Oleh: Hermawan Kartajaya

Jatuhnya indeks saham perusahaan-perusahaan dotcom di Nasdaq,

terutama yang bergerak di e-tailer dan B2C menyadarkan banyak orang bahwa

berbisnis di internet tak semudah yang dibayangkan. Business and revenue model

yang belum jelas menyebabkan banyak perusahaan dotcom gagal sebelum

berkembang. Orang pun mulai mengalihkan perhatian ke dunia e-commerce lain

yang mampu menawarkan mimpi-mimpi yang lebih indah, yakni sektor B2B

(Business-to-Business). B2B marketplace memberi peluang bagi buyer dan seller

untuk secara bersama-sama berkomunikasi, berbagi ide, mengiklankan diri,

melakukan penawaran dalam lelang, melakukan transaksi, serta mengkoordinasi

inventory dan fulfillment. Jadi, B2B marketplace bukan hanya berfungsi sebagai

intermediary antara buyer dan seller, tapi juga berfungsi sebagai tempat

bertemunya perusahaan yang memiliki kepentingan sama untuk bertransaksi

sehingga terbentuk business community.

Perusahaan dotcom yang berorientasi B2B marketplace ada dua, yaitu

pertama, marketplace based on industry yang sering disebut sebagai vertical

market dimana perusahaan tersebut lebih mengkhususkan transaksi pada satu

sektor industri spesifik. Kedua, marketiplace based on product yang sering disebut

sebagai horizontal market yang mentransaksikan banyak komoditas dari berbagai

sektor industri. Di Indonesia sendiri, perlahan tapi pasti mulai bermunculan situs-

situs B2B marketplace. Sejumlah B2B marketplace yang sudah beroperasi adalah

Dagang2000.com yang dibangun oleh PT. Indosat Adimarga; Bidnets.com oleh

Grup Sinar Mas; Indonesiansources.com oleh PT. Global Jaringan Nusantara yang

bekerja sama dengan Globalsources.com; Trustindo.com yang diluncurkan oleh

PT. Computindo Respati.

Pada awalnya, tujuan B2B marketplace adalah sekadar untuk cost saving

dan cost reduction sehingga tercipta efisiensi proses di perusahaan. Namun, dalam

perkembangan selanjutnya, B2B marketplace bisa digunakan untuk menciptakan

revenue stream.

Page 32: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

88

Lampiran 11: Artikel “B2B Company di Indonesia” (sambungan)

Ini merupakan akibat dari penetrasi internet yang luar biasa, yang terjadi di

perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan B2B marketplace tidak boleh

hanya mengandalkan dari satu sumber revenue stream, tapi harus bisa

memperoleh revenue stream dari berbagai fasilitas yang diberikan. Sumber

revenue stream B2B marketplace di Indonesia adalah advertising fee, software

licensing, auction driven commissions, dan transactionfee.

Di sisi lain, selain harus terus memperkuat existing network, perusahaan

B2B marketplace juga harus memperluas jaringan buyer dan seller baru yang

potensial. Networking ini tidak terbatas pada perluasan content berupa produk dan

komoditas yang ditawarkan, tapi juga memperkuat relationship dengan mitra yang

mendukung terbentuknya business community dan terjadinya transaksi seperti

perusahaan IT untuk inovasi teknologi, institusi financial untuk e-payment, atau

perusahaan logistik untuk warehousing dan delivery.

Strategi bisnis antara insurgent dan incumbent B2B marketplace sama

sekali berbeda. Insurgent B2B market place harus lebih banyak memberikan value

bagi buyer dan seller, baik dari segi content maupun interactivity. Dengan

demikian, memperluas source of revenue adalah suatu keharusan bagi insurgent

B2B market place. Tantangan bagi insurgent B2B market place adalah bila

mereka masuk ke vertical market, karena di vertical market, mereka harus

berhadapan dengan incumbent B2B marketplace yang sudah memiliki cumulative

experience dalam melakukan transaksi bisnis di industri yang spesifik. Hal ini bisa

dipahami mengingat tujuan awal pendirian incumbent B2B marketplace pada

umumnya adalah untuk mengefisienkan dan memperlancar proses di perusahaan,

terutama dalam hal procurement.

Menurut kami, untuk lebih sustainable, insurgent B2B marketplace

seperti Dagang2000.com, Indonesiansources.com, Trustindo.com sebaiknya lebih

berkonsentrasi pada horizontal market dengan lebih memperluas content network.

Sementara, incumbent B2B marketplace seperti Bidnets.com akan lebih

sustainable kalau berkonsentrasi pada vertical market dengan lebih memperkuat

existing context network dan kemudian terus memperluasnya.

Page 33: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

89

Lampiran 11: Artikel “B2B Company di Indonesia” (sambungan)

Perusahaan B2B marketplace di Indonesia saat ini tidak terlalu banyak; hanya ada

beberapa yang benar-benar eksis, seperti Dagang2000.com, Bidnets.com,

Trustindo.com, Indonesiansources.com, Indoexport.com, IndoB2B.com. Seperti

halnya di B2C, B2B marketplace juga dimotori oleh perusahaan insurgent yang

sangat bergantung pada inovasi teknologi.

Melihat peluang yang besar, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat

B2B marketi place akan memasuki fase early adopter. Faktor-faktor yang

mendukungnya adalah semakin banyaknya perusahaan dotcom yang meredefinisi

bisnisnya dari B2C ke B2B, semakin banyaknya perusahaan incumbent yang

tertarik untuk memanfaatkan peluang yang besar tersebut, baik sekadar untuk cost

saving and reduction ( efisiensi ) maupun untuk generate revenue.

Meskipun mempunyai peluang dan pasar yang besar, tidak banyak B2B

marketplace yang beroperasi di Indonesia. Kami melihat, ini disebabkan fungsi

dasar B2B market place adalah sebagai intermediary yang melibatkan banyak

perusahaan, baik dari sisi buyer maupun seller, berbeda dengan B2C yang hanya

melibatkan perusahaan dari sisi supplier. Penyebab lain adalah tingkat

kompleksitas B2B marketplace lebih tinggi dibanding B2C marketplace dalam

mendeliver value proposition dan membangun value-networking integration.

Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process

Page 34: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

90

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ

No. Nama Barang Sifat1 Bathfoam 5 ltr Slow moving2 Bathfoam botol 25 ml polos Slow moving3 Bathfoam botol 30 ml Logo PRG Slow moving4 Bolpoint BP 7 Logo ADS Slow moving5 Bolpoint BP 7 Logo MAH Slow moving6 Bolpoint BP 7 Logo TUB Slow moving7 Botol Bathfoam 25 ml Logo MAK Slow moving8 Botol bathfoam 25 ml Logo SKR Slow moving9 Botol Bathfoam 25 ml Logo TUB Slow moving

10 Botol shampoo 15 ml Logo SKR Slow moving11 Botol shampoo 25 ml Logo MAK Slow moving12 Botol shampoo 25 ml Logo PER Slow moving13 Botol shampoo 25 ml Logo TUB Slow moving14 Botol shampoo 25 ml polos Slow moving15 Brown Sugar cover aluminium polos Slow moving16 Brown Sugar cover kertas polos Slow moving17 Brown Sugar Kertas Logo ARY Slow moving18 Brown sugar kertas Logo RES Slow moving19 Brown sugar kertas Logo ROY Slow moving20 Coaster tipis Logo BIS Slow moving21 Coaster tipis Logo CAN Slow moving22 Coaster tipis Logo CFR Slow moving23 Coaster tipis Logo MAK Slow moving24 Coaster tipis polos Fast moving25 Coaster tissue Logo IBS Slow moving26 Coaster tissue Logo SIM Slow moving27 Coaster tissue Logo TUB Slow moving28 Coaster tissue polos Slow moving29 Cotton bud + cover isi 3 Logo TUB Slow moving30 Cotton bud + cover Logo STR Slow moving31 Cotton bud isi 3 Logo ARY Slow moving32 Cover CC besar Logo BOR Slow moving33 Cover CC Kecil Logo CAN Slow moving34 Cover CC Kecil Logo DAG Slow moving35 Cover Dental CC Logo PIN Slow moving36 Cover Dentalkit CC logo ADS Slow moving37 Cover Dentalkit CC Logo AKS Slow moving38 Cover Dentalkit CC Logo JAG Slow moving39 Cover Dentalkit CC Logo KAP Slow moving40 Cover Dentalkit CC Logo KAR Slow moving41 Cover Dentalkit CC Logo MER Slow moving42 Cover dentalkit CC Logo RSD Slow moving43 Cover dentalkit CC Logo SAF Slow moving44 Cover dentalkit CC logo SRP Slow moving45 Cover dentalkit CC Logo SYR Slow moving46 Cover dentalkit CC Logo VPR Slow moving47 Cover dentalkit CC polos Fast moving48 Cover Dentalkit Duplex Logo ASG Slow moving

Page 35: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

91

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)49 Cover dentalkit duplex polos Fast moving50 Cover Dentalkit Logo AND Slow moving51 Cover Dentalkit Logo GKM Slow moving52 Cover Glass Doff Logo DEL Slow moving53 Cover glass kertas Logo SAN Slow moving54 Cover glass plastik bening Logo NOV Slow moving55 Cover glass plastik doff Logo RSG Slow moving56 Cover glass plastik doff polos Slow moving57 Cover Razor polos Slow moving58 Cover sabun besar besar Logo MAR Slow moving59 Cover Sabun Besar Logo ADT Slow moving60 Cover Sabun Besar Logo AMT Slow moving61 Cover Sabun besar Logo PON Slow moving62 Cover sabun besar Logo REL+sabun oval 15 gr Slow moving63 Cover sabun besar Logo WJT Slow moving64 Cover Sabun CC besar logo 5JY Slow moving65 Cover Sabun CC Besar Logo ARJ Slow moving66 Cover sabun CC besar Logo PAV Slow moving67 Cover sabun CC besar Logo PIN Slow moving68 Cover sabun CC besar Logo WSN Slow moving69 Cover sabun CC besar polos Fast moving70 Cover Sabun CC Kecil Logo BAM Slow moving71 Cover sabun CC kecil Logo biru VOL Slow moving72 Cover Sabun CC Kecil Logo GEM Slow moving73 Cover Sabun CC kecil Logo JAY Slow moving74 Cover Sabun CC kecil Logo MAE Slow moving75 Cover sabun CC kecil Logo MAY Slow moving76 Cover sabun CC kecil Logo merah VOL Slow moving77 Cover sabun CC kecil Logo RSP Slow moving78 Cover SABun CC Kecil Logo SAM Slow moving79 Cover sabun CC kecil Logo SLA Slow moving80 Cover sabun CC kecil Logo SYM Slow moving81 Cover sabun CC kecil Logo TJP Slow moving82 Cover sabun CC Kecil Logo TLS Slow moving83 Cover sabun CC kecil Logo VTD Slow moving84 Cover sabun CC Logo SUM Slow moving85 Cover sabun Duplex kecil Logo IRW Slow moving86 Cover sabun Duplex kecil Logo SYK Slow moving87 Cover Sabun duplex Logo SYK Slow moving88 Cover Sabun Ivory Kecil Logo GAJ Slow moving89 Cover sabun ivory kecil Logo SRG Slow moving90 Cover sabun kecil + oval 15 gr Logo SIN Slow moving91 Cover Sabun kecil CC Logo MUT Slow moving92 Cover sabun kecil Duplex Logo JAG Slow moving93 Cover sabun kecil duplex Logo RMS Slow moving94 Cover Sabun Kecil Logo ADT Slow moving95 Cover Sabun Kecil Logo AJS Slow moving96 Cover Sabun Kecil Logo AKS Slow moving97 Cover Sabun Kecil Logo AMD Slow moving

Page 36: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

92

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)98 Cover Sabun Kecil Logo AND Slow moving99 Cover Sabun Kecil Logo ARK Slow moving

100 Cover Sabun Kecil Logo ASC Slow moving101 Cover Sabun Kecil Logo ASG Slow moving102 Cover Sabun Kecil Logo BIN Slow moving103 Cover Sabun kecil Logo BIT Slow moving104 Cover Sabun Kecil Logo BSY Slow moving105 Cover Sabun Kecil Logo DEL Slow moving106 Cover sabun kecil Logo KAL Slow moving107 Cover Sabun kecil logo KAR Slow moving108 Cover Sabun kecil Logo KDR Slow moving109 Cover Sabun kecil Logo MAH Slow moving110 Cover Sabun kecil Logo MOR Slow moving111 Cover Sabun kecil Logo MU1 Slow moving112 Cover sabun kecil Logo MU2 Slow moving113 Cover Sabun kecil Logo NAG Slow moving114 Cover Sabun kecil Logo NAS Slow moving115 Cover Sabun kecil Logo NGP Slow moving116 Cover sabun kecil Logo NSR Slow moving117 Cover sabun kecil Logo NST Slow moving118 Cover Sabun Kecil Logo NTR Slow moving119 Cover sabun kecil Logo NUS Slow moving120 Cover Sabun kecil Logo RAG Slow moving121 Cover Sabun kecil Logo REJ Slow moving122 Cover Sabun kecil Logo RIC Slow moving123 Cover sabun kecil Logo RMG Slow moving124 Cover sabun kecil Logo RSG Slow moving125 Cover sabun kecil Logo RTT Slow moving126 Cover sabun kecil Logo SER Slow moving127 Cover sabun kecil Logo SET Slow moving128 Cover sabun kecil Logo SPL Slow moving129 Cover sabun kecil Logo SRP + oval 15 gr Slow moving130 Cover sabun kecil Logo TWS Slow moving131 Cover sabun kecil logo VIC Slow moving132 Cover sabun kecil Logo VMR Slow moving133 Cover sabun kecil Logo WSB Slow moving134 Cover sabun kecil Logo WSH Slow moving135 Cover sabun kecil polos Fast moving136 Cover sabun kotak Logo VAN + Oval 15 gr Slow moving137 Cover Shower cap CC Logo BRO Slow moving138 Cover shower cap CC Logo PAS Slow moving139 Cover shower cap CC Logo SRP Slow moving140 Cover Shower cap CC Logo TRP Slow moving141 Cover Shower cap CC Logo TUB Slow moving142 Cover Shower cap ivory Logo SIN Slow moving143 Cover Shower cap plastik doff Logo KAR Slow moving144 Creamer Razor polos Slow moving145 Creamer Sachet Aluminium Logo ARY Slow moving146 Creamer sachet aluminium Logo IBS Slow moving

Page 37: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

93

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)147 Creamer sachet aluminium Logo PAS Slow moving148 Creamer sachet aluminium Logo RSG Slow moving149 Creamer sachet cover aluminium polos Slow moving150 Creamer sachet Logo GSA Slow moving151 Creamer sachet logo REL Slow moving152 Creamer sachet logo STR Slow moving153 Dentalkit CC Logo AMT Slow moving154 Dentalkit CC Logo AND Slow moving155 Dentalkit CC Logo BAN Slow moving156 Dentalkit CC Logo INS Slow moving157 Dentalkit CC Logo MAH Slow moving158 Dentalkit CC Logo PAS Slow moving159 Dentalkit Duplex Logo FON Slow moving160 Dentalkit Duplex Logo NGP Slow moving161 Dentalkit duplex Logo RSG Slow moving162 Dentalkit Duplex Logo RSW Slow moving163 Dentalkit Duplex Logo SRP Slow moving164 Dentalkit Duplex Logo STR Slow moving165 Dentalkit Logo GKM Slow moving166 Disposal Bag Doff Logo BIS Slow moving167 Disposal Bag plastik doff polos Slow moving168 Disposal doff + cover besar logo TUB Slow moving169 Disposal Plastik doff Logo KAR Slow moving170 Disposal plastik doff Logo RSG Slow moving171 For Coat 60x100x04 polos Slow moving172 For Coat Logo STR Slow moving173 Garam sachet Logo BDR Slow moving174 Garam sachet Logo BIS Slow moving175 Garam sachet Logo IBS Slow moving176 Garam sachet Logo NGP Slow moving177 Garam sachet polos Slow moving178 Gula Sachet 12 gr Logo ARJ Slow moving179 Gula sachet 5 gr Logo BIS Slow moving180 Gula sachet 6 gr Logo PAS Slow moving181 Gula Sachet 8 gr Logo ARY Slow moving182 Gula sachet 8 gr Logo ASG Slow moving183 Gula sachet 8 gr Logo BDR Slow moving184 Gula sachet 8 gr Logo CFG Slow moving185 Gula sachet 8 gr Logo CFR Slow moving186 Gula Sachet 8 gr Logo EQU Slow moving187 Gula sachet 8 gr Logo IBS Slow moving188 Gula sachet 8 gr Logo INS Slow moving189 Gula sachet 8 gr Logo MAK Slow moving190 Gula sachet 8 gr Logo NAS Slow moving191 Gula sachet 8 gr Logo PER Slow moving192 Gula sachet 8 gr Logo REL Slow moving193 Gula sachet 8 gr Logo RMB Slow moving194 Gula sachet 8 gr Logo ROY Slow moving195 Gula sachet 8 gr Logo RSG Slow moving

Page 38: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

94

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)196 Gula sachet 8 gr Logo SRG Slow moving197 Gula sachet 8 gr Logo STR Slow moving198 Gula sachet 8 gr polos Fast moving199 Gula Sachet Logo ADT Slow moving200 Gula Sachet Logo BAT Slow moving201 Gula sachet Logo GKM Slow moving202 Gula sachet Logo NGP Slow moving203 Gula sachet Logo THX Slow moving204 Gula shacet Logo GSA Slow moving205 Isi cotton bud polos Slow moving206 isi sewingkit polos Slow moving207 Isi Shower cap polos Slow moving208 Kain koran Logo SAN Slow moving209 Kopi Sachet Aluminium Logo IBS Slow moving210 Kopi sachet aluminium Logo PAS Slow moving211 Kopi sachet aluminium Logo RSG Slow moving212 Kopi sachet aluminium polos Slow moving213 Kopi Sachet Logo BJM Slow moving214 Kopi sachet Logo STR Slow moving215 Korek Api Kotak Logo ARY Slow moving216 Korek Api Kotak Logo ASG Slow moving217 Korek Api kotak Logo KAL Slow moving218 Korek Api kotak Logo MAH Slow moving219 Korek Api kotak logo MER Slow moving220 Korek Api kotak Logo PRG Slow moving221 Korek Api Kotak Logo PSR Slow moving222 Korek api kotak Logo SAF Slow moving223 Korek Api kotak Logo San Slow moving224 Korek Api kotak Logo TAM Slow moving225 Korek Api kotak polos Slow moving226 Korek Api Logo GSA Slow moving227 Korek Api Logo THX Slow moving228 Korek Api Logo TRP Slow moving229 Korek api logo TUB Slow moving230 Laundry 40x60x04 Logo PRG Slow moving231 Laundry Bag 40x60x03 Logo BAM Slow moving232 Laundry Bag 40x60x03 Logo MAH Slow moving233 Laundry Bag 40x60x03 Logo STR Slow moving234 Laundry Bag 40x60x03 polos Fast moving235 Laundry Bag 40x60x04 logo ADS Slow moving236 Laundry Bag 40x60x04 logo ADT Slow moving237 Laundry Bag 40x60x04 Logo BIP Slow moving238 Laundry Bag 40x60x04 Logo KAR Slow moving239 Laundry Bag 40x60x04 polos Fast moving240 Laundry Bag Logo TUB Slow moving241 Laundry Bag pakai tali Logo GSA Slow moving242 Lipton Ice Tea Slow moving243 Merica Sachet Logo BDR Slow moving244 Merica sachet Logo BIS Slow moving

Page 39: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

95

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)245 Merica Sachet Logo IBS Slow moving246 Merica sachet Logo NGP Slow moving247 Merica sachet polos Slow moving248 Pasta tube polos Fast moving249 Pensil bulat Logo PRG Slow moving250 Pensil Segi enam Logo NGP Slow moving251 Pensil segi enam Logo PRG Slow moving252 Pensil segi enam Logo SAN Slow moving253 Plastik Holding Logo DFC Slow moving254 Plastik holding Logo SAN Slow moving255 Plastik koran polos Slow moving256 Plastik Shower cap Logo GKM Slow moving257 Razor polos Slow moving258 Sabun AJ bulat 15 gr + Stiker polos Fast moving259 Sabun Aj bulat 20 gr + stiker polos Slow moving260 Sabun AJ Bulat 25 gr + stiker logo TRP Slow moving261 Sabun AJ bulat 25 gr + stiker polos Slow moving262 Sabun AJ bulat 25 gr Logo PAV Slow moving263 Sabun AJ Serut 40 gr Slow moving264 Sabun bulat 25 gr + stiker Logo RSW Slow moving265 Sabun bulat 25 gr +stiker Logo PGU Slow moving266 Sabun Cussen 15 gr Slow moving267 Sabun Cussen 25 gr Slow moving

268Sabun Cussen 25 gr + cover ivury kecil LogoPUN Slow moving

269 Sabun Dhira Slow moving270 Sabun oval 15 gr + cover CC Logo PAS Slow moving271 Sabun oval 15 gr + cover sabun kecil polos Fast moving272 Sabun Oval 15 gr + cover sabun Logo TTR Slow moving273 Sabun Oval 15 gr polos Fast moving274 Sabun Ryer 15 gr bungkus Slow moving275 Sabun Ryer 15 gr polos Slow moving276 Sabun Ryer 20 gr polos Slow moving277 Sabun Ryer bulat 25 gr + stiker polos Slow moving278 Sandal Logo IBS Slow moving279 Sandal Logo KAR Slow moving280 Sandal Logo MAH Slow moving281 Sandal Logo NGP Slow moving282 Sandal Logo RSB Slow moving283 Sandal Logo RSG Slow moving284 Sandal Logo STR Slow moving285 Sewingkit + cover Logo MER Slow moving286 Sewingkit + cover Logo TUB Slow moving287 Sewingkit + cover polos Slow moving288 Shampoo 5 ltr warna hijau Slow moving289 Shampoo 5 ltr warna kuning Slow moving290 Shampoo 5 ltr warna merah muda Slow moving291 Shampoo 5 ltr warna putih Slow moving292 Shampoo botol 25 ml Logo FON Slow moving

Page 40: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

96

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)293 Shampoo botol 25 ml Logo GKM Slow moving294 Shampoo botol 25 ml Logo PRG Slow moving295 Shampoo botol 25 ml Logo STR Slow moving296 Shampoo botol 25 ml Logo STR Slow moving297 Shampoo botol 25 ml polos Slow moving298 Shampoo botol 30 ml Logo KAR Slow moving299 Shampoo botol Logo PGU Slow moving300 Shampoo sachet 6 ml Logo DAG Slow moving301 Shampoo sachet 6 ml Logo RSG Slow moving302 Shampoo sachet 6 ml polos Fast moving303 Shampoo sachet 8 ml Logo AMD Slow moving304 Shampoo Sachet 8 ml Logo AND Slow moving305 Shampoo sachet 8 ml Logo SRG Slow moving306 Shampoo sachet Logo AKS Slow moving307 Shampoo Sachet Logo AMT Slow moving308 Shampoo sachet Logo ASG Slow moving309 Shampoo sachet Logo CAN Slow moving310 Shampoo sachet Logo KAL Slow moving311 Shampoo sachet Logo MAH Slow moving312 Shampoo sachet Logo MEN Slow moving313 Shampoo sachet Logo MER Slow moving314 Shampoo sachet Logo MON Slow moving315 Shampoo sachet Logo NAS Slow moving316 Shampoo sachet Logo RDT Slow moving317 Shampoo sachet Logo RMG Slow moving318 Shampoo sachet Logo SAF Slow moving319 Shampoo sachet Logo SLA Slow moving320 Shampoo sachet Logo SRP Slow moving321 Shampoo sachet Logo SUM Slow moving322 Shoe Shine Lembar Logo BIS Slow moving323 Shoe Shine Logo ROY Slow moving324 Shower cap cover dos Logo MER Slow moving325 Shower cap cover dos Logo SRP Slow moving326 Shower Cap cover dos Logo TUB Slow moving327 Shower cap cover dos polos Slow moving328 Shower cap cover plastik bening polos Slow moving329 Shower cap cover plastik doff Logo MU1 Slow moving330 Shower cap cover plastik doff Logo MU2 Slow moving331 Shower cap cover plastik doff Logo NGP Slow moving332 Shower cap cover plastik doff Logo RSG Slow moving333 Shower cap cover plastik doff polos Slow moving334 Shower cap+cover bening Logo STR Slow moving335 Sikat bulu putih + pasta tube 5 gr Fast moving336 Sikat Logo dan Pasta tube SIN Slow moving337 Sikat Logo SRP + pasta tube Slow moving338 Sikat logo TTR + pasta tube Slow moving339 Sikat polos bulu hijau Slow moving340 Sikat polos bulu putih Fast moving341 Sikat putih Logo GKM Slow moving

Page 41: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

97

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)342 Sikat putih Logo VPR Slow moving343 Sisir 1/2 lingkaran Logo RSW Slow moving344 Sisir 1/2 lingkaran Logo SIN Slow moving345 Sisir setengah lingkaran polos Slow moving346 Sterefoam kotak Logo DFC Slow moving347 Sterofoam kotak logo MAH Slow moving348 Sterofoam Logo THX Slow moving349 Stiker Bulat Logo DEL Slow moving350 Stiker Korek Api Logo TRP Slow moving351 Stiker Logo BUM Slow moving352 Stiker Logo INS Slow moving353 Stiker Logo RSW Slow moving354 Stiker Logo STR Slow moving355 Stiker Sabun Logo FON Slow moving356 Stiker Sabun Logo TRP Slow moving357 Stiker Sabun Logo TUB Slow moving358 Stiker Stirer Logo IBS Slow moving359 Stirer hitam polos Slow moving360 Straw hitam cover panjang polos Slow moving361 Straw hitam cover pendek polos Slow moving362 Straw hitam polos Slow moving363 Straw putih + cover logo CFG Slow moving364 straw putih + cover Logo TAM Slow moving365 Straw putih + cover polos Slow moving366 Straw putih polos Slow moving367 Straw putih+cover Logo IBS Slow moving368 Sumpit kayu + cover kertas Logo TAM Slow moving369 Sumpit kayu + cover kertas polos Slow moving370 Sumpit kayu + cover plastik polos Slow moving371 Sweetener Logo BDR Slow moving372 Sweetener Logo IBS Slow moving373 Sweetener polos Slow moving374 Tea sachet + cover kertas Logo PAS Slow moving375 Tea sachet + cover kertas Logo RSG Slow moving376 Tea sachet + cover kertas polos Slow moving377 Tea sachet Logo NGP Slow moving378 Tea sachet Logo STR Slow moving379 Tissue box besar Logo PAV Slow moving380 Tissue box kecil Logo RAI Slow moving381 Tissue Box kotak besar Logo BAT Slow moving382 Tissue box kotak besar Logo BIS Slow moving383 Tissue box kotak besar Logo KAR Slow moving384 Tissue box kotak besar Logo MAH Slow moving385 Tissue box kotak besar Logo RSG Slow moving386 Tissue box kotak besar Logo RSI Slow moving387 Tissue box kotak besar polos Slow moving388 Tissue box kotak kecil polos Slow moving389 Tissue box Logo STR Slow moving390 Tissue Cocktail Logo BLO Slow moving

Page 42: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

98

Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)391 Tissue Cocktail Napkin Slow moving392 Tissue Dinner Logo BLO Slow moving393 Tissue Dinner Napkin Slow moving394 Tissue Facial Slow moving395 Tissue Fresh Rol 8 gr Slow moving396 Tissue Napkin 1 kg Slow moving397 Tissue Napkin 1/2 kiloan Slow moving398 Tissue TL Blissful 100 gr roll Slow moving399 Tissue TL Blissful emosed 80 gr rol Slow moving400 Tissue TL Coreless in 16 in 1 Slow moving401 Toilet Belt Logo BIS Slow moving402 Toilet Belt Logo STR Slow moving403 Tusuk gigi bambu + cover isi 2 Logo ARY Slow moving404 Tusuk gigi bambu + cover Logo THX Slow moving405 Tusuk gigi bambu + cover polos Slow moving406 Tusuk gigi isi 50 pcs Slow moving407 Tusuk gigi kayu + cover Logo BDR Slow moving408 Tusuk gigi kayu + cover Logo BIS Slow moving409 Tusuk gigi kayu + cover Logo CFG Slow moving410 Tusuk gigi kayu + cover Logo EQU Slow moving411 Tusuk gigi kayu + cover Logo IBS Slow moving412 Tusuk gigi kayu + cover Logo PER Slow moving413 Tusuk gigi kayu + cover polos Slow moving414 tusuk gigi kayu +cover Logo OPI Slow moving415 tusuk gigi kiloan Slow moving416 Tutup gelas kertas Logo RSG Slow moving417 Tutup gelas kertas Logo SHD Slow moving418 Tutup gelas kertas polos Slow moving419 Tutup gelas mika Logo STR Slow moving420 Tutup gelas plastik Logo IBS Slow moving421 Tutup gelas plastik Logos BIS Slow moving422 Tutup gelas plastik mika Logo MAH Slow moving423 Tutup gelas plastik mika polos Slow moving

Page 43: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

99

Lampiran 16: Tabel 4.4 Bisnis Proses Pelanggan Gres

No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke Store Housekepping hari 1 2 Store mengecek stok barang Store hari 1 3 Store membuat Purchase Request Store hari 1 4 PR diajukan ke Purchasing Store hari 1 5 Purchasing mengecek ke Cost Control Purchasing hari 1 6 Purchasing membuat Purchase Order Purchasing hari 1 7 PO diajukan ke Accounting dan GM Purchasing hari 1

8 9 10 11 12 13 148 PO disetujui Accounting & GM diberikan ke Purchasing Accounting, GM hari 2 9 Purchasing menghubungi AJ supaya mengambil PO Purchasing hari 2

10 AJ menerima PO Kasir hari 2 11 AJ membuat surat tanda terima PO Kasir hari 2 12 AJ mengirimkan surat tanda terima PO ke pihak hotel Supir AJ hari 2 13 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 2

14 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 3 /

415 16 17 18 19 20 21

15 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 4 16 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 4 17 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 4 18 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 4 19 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 4

20 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 5 /

6

21 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari 5 /

622 23 24 25 26 27 28

22 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 6 23 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 6 24 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 6 25 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 6 26 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 6 27 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 6 28 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 6

Page 44: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

100

Lampiran 16: Tabel 4.4 Bisnis Proses Pelanggan Gres (sambungan)29 30 31 32 33 34 35

29 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 6

30 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari 7 /

8 31 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 8

32bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 8

33 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 9 34 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 9 35 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 9

36 37 38 39 40 41 4236 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 9

37 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo

Sby hari 9 38 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 10 39 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 10

40 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari

10/11 41 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 11 42 Brg diterima oleh Receiving Store Receiving Store hari 11

43 44 45 46 47 48 4943 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ Receiving Store hari 11 44 Brg diberikan ke Housekeeping Receiving Store hari 11 45 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 11 46 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 25 47 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 25 48 Accounting menerima bukti tanda terima dan faktur Accounting hari 25 49 Accounting melakukan pembayaran sekretaris hari 25

50 50 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 25 ke kasir

KESIMPULAN :

1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.

2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 2 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang berada dalam jasa angkutan adalah 5 hari.

Page 45: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

101

Lampiran 15: Tabel 4.3 Bisnis Proses PelangganEQU

No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke Store Housekepping hari 1 2 Store mengecek stok barang Store hari 1 3 Store membuat Purchase Request Store hari 1 4 PR diajukan ke Purchasing Store hari 1 5 Purchasing menyetujui Purchase Request Purchasing hari 2 6 Purchasing membuat Purchase Order Purchasing hari 2 7 Purchasing menghubungi AJ supaya mengambil PO Purchasing hari 2

8 9 10 11 12 13 148 AJ menerima PO Kasir hari 2 9 AJ membuat surat tanda terima PO Kasir hari 2

10 AJ mengirimkan tanda terima PO ke pihak hotel Supir AJ hari 2 11 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 2/ 3 12 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 3/4 13 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 4 14 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 4

15 16 17 18 19 20 2115 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 4 16 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 4 17 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 4 18 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 5/ 6 19 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari / 6 20 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 6 21 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 6

22 23 24 25 26 27 2822 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 6 23 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 6 24 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 6 25 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 6 26 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 6 27 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 6 28 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari / 8

Page 46: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

102

Lampiran 15: Tabel 4.3 Bisnis Proses Pelanggan EQU (sambungan)29 30 31 32 33 34 35

29 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 8

30bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 8

31 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 9 32 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 9 33 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 10 34 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 10

35 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo

Sby hari 10 36 37 38 39 40 41 42

36 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 10 37 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 10

38 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari

10/11 39 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 11 40 Brg diterima oleh Receiving Store Receiving Store hari 11 41 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ Receiving Store hari 11 42 Brg diberikan ke Housekeeping Receiving Store hari 11

43 44 45 46 47 48 43 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 11 44 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 11 45 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 25 46 Accounting menerima bukti tanda terima dan faktur Accounting hari 25 47 Accounting melakukan pembayaran sekretaris hari 25 48 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 25 ke kasir

KESIMPULAN :

1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.

2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 2 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang berada dalam kargo adalah 5 hari

Page 47: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

103

Lampiran 14: Tabel 4.2 Bisnis Proses PelangganPRG

No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke purchasing Housekepping hari 1 2 Purchasing mengecek stok barang Purchasing hari 1 3 Purchasing membuat Purchase Request Purchasing hari 1 4 PR diajukan ke General Manager untuk disetujui Purchasing hari 1 5 GM menyetujui PR GM hari 2 6 Purchasing membuat Purchase Order Purchasing hari 3 7 Purchasing menghubungi AJ supaya mengambil PO Purchasing hari 3

8 9 10 11 12 13 148 AJ menerima PO Kasir hari 3 9 AJ membuat surat tanda terima PO Kasir hari 3

10 AJ mengirim surat tanda terima PO ke pihak hotel Supir AJ hari 3 11 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 3/ 4 12 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 4/ 5 13 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 5 14 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 5

15 16 17 18 19 20 2115 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 5 16 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 5 17 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 5 18 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 6/ 7 19 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari 6/ 7 20 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 7 21 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 7

22 23 24 25 26 27 2822 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 7 23 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 7 24 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 7 25 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 7 26 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 7 27 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 7 28 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari 8/ 9

Page 48: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

104

Lampiran 14: Tabel 4.2 Bisnis Proses Pelanggan PRG (sambungan)29 30 31 32 33 34 35

29 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 9

30bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 9

31 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 10 32 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 10 33 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 11 34 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 11

35 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo

Sby hari 11 36 37 38 39 40 41 42

36 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 11 37 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 11

38 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari

11/12 39 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 12 40 Brg diterima oleh Receiving Store Receiving Store hari 12 41 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ Receiving Store hari 12 42 Brg diberikan ke Housekeeping Receiving Store hari 12

43 44 45 46 47 48 43 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 12 44 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 12 45 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 26 46 Accounting menerima bukti tanda terima dan faktur Accounting hari 26 47 Accounting melakukan pembayaran sekretaris hari 26 48 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 26 ke kasir

KESIMPULAN :

1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.

2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 3 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang pesanan berada dalam jasa angkutan adalah 5 hari.

Page 49: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

105

Lampiran 13: Tabel 4.1 Bisnis Proses Pelanggan SIN

No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke sekretaris Housekepping hari 1 2 Sekretaris mengecek stok barang Sekretaris hari 1 3 Sekretaris menelepon PT. XYZ Sekretaris hari 1 4 AJ menerima order Kasir hari 1 5 AJ membuat surat tanda terima order Kasir hari 1 6 AJ mengirim surat tanda terima order Supir AJ hari 1 7 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 1

8 9 10 11 12 13 148 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 2/ 3 9 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 3/ 4

10 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 4 11 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 4 12 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 4 13 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 4 14 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 5/ 6

15 16 17 18 19 20 2115 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari 5/ 6 16 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 5/ 6 17 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 5/ 6 18 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 5/ 6 19 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 5/ 6 20 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 6 21 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 6

22 23 24 25 26 27 2822 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 6 23 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 6 24 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari 7/ 8 25 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 8

26bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 8

27 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 9 28 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 9

Page 50: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

106

Lampiran 13: Tabel 4.1 Bisnis Proses Pelanggan SIN (sambungan)29 30 31 32 33 34 35

29 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 9 30 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 10

31 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo

Sby hari 10 32 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 10 33 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 10

34 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari

10/11 35 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 11

36 37 38 39 40 41 4236 Brg diterima oleh Sekretaris hotel sekretaris hari 11 37 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ sekretaris hari 11 38 Brg diberikan ke Housekeeping sekretaris hari 11 39 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 11 40 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 11 41 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 25 42 sekretaris menerima bukti tanda terima dan faktur sekretaris hari 25

43 44 43 sekretaris melakukan pembayaran sekretaris hari 25 44 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 25 ke kasir

KESIMPULAN :

1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.

2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 1 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang pesanan berada dalam jasa angkutan adalah 5 hari.

Page 51: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

107

Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang

Surat Pesanan No. 63

Total SKU yang dipesan : 14

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

1 Juli 2006 6 Juli 2006 3

13 Juli 2006 10

25 Juli 2006 1 ( terlambat 10 hari )

Surat Pesanan No. 64

Total SKU yang dipesan : 28

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

7 Juli 2006 17 Juli 2006 23

21 Juli 2006 5

Surat Pesanan No. 65

Total SKU yang dipesan : 64

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

7 Juli 2006 21 Juli 2006 13

27 Juli 2006 15 ( terlambat 6 hari )

1 Agustus 2006 29 ( terlambat 11 hari )

15 Agustus 2006 7 ( terlambat 25 hari )

Page 52: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

108

Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)

Surat Pesanan No. 66

Total SKU yang dipesan : 15

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

18 Juli 2006 27 Juli 2006 6

1 Agustus 2006 5

22 Agustus 2006 4 ( terlambat 21 hari )

Surat Pesanan No. 67

Total SKU yang dipesan : 39

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

29 Juli 2006 8 Agustus 2006 25

15 Agustus 2006 8 ( terlambat 3 hari )

14 September 2006 6 ( terlambat 33 hari )

Surat Pesanan No. 68

Total SKU yang dipesan : 24

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

3 Agustus 2006 15 Agustus 2006 17

22 Agustus 2006 4 ( terlambat 5 hari )

14 September 2006 3 ( terlambat 27 hari )

Page 53: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

109

Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)

Surat Pesanan No. 69

Total SKU yang dipesan : 45

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

9 Agustus 2006 22 Agustus 2006 17

30 Agustus 2006 24 ( terlambat 7 hari )

12 September 2006 3 ( terlambat 20 hari )

Surat Pesanan No. 70

Total SKU yang dipesan : 13

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

10 Agustus 2006 15 Agustus 2006 6

22 Agustus 2006 7

Surat Pesanan No. 71

Total SKU yang dipesan : 36

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

22 Agustus 2006 6 September 2006 18 ( terlambat 1 hari )

12 September 2006 9 ( terlambat 7 hari )

21 September 2006 9 ( terlambat 16 hari )

Page 54: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

110

Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)

Surat Pesanan No. 72

Total SKU yang dipesan : 29

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

26 Agustus 2006 12 September 2006 18 ( terlambat 3 hari )

14 September 2006 6 ( terlambat 5 hari )

27 September 2006 5 ( terlambat 18 hari )

Surat Pesanan No. 73

Total SKU yang dipesan : 54

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

5 September 2006 21 September 2006 32 ( terlambat 2 hari )

27 September 2006 13 ( terlambat 8 hari )

3 Oktober 2006 9 ( terlambat 14 hari )

Surat Pesanan No. 74

Total SKU yang dipesan : 20

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

13 September 2006 23 September 2006 10

5 Oktober 2006 6 ( terlambat 8 hari )

10 Oktober 2006 4 ( terlambat 13 hari )

Page 55: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

111

Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)

Surat Pesanan No. 75

Total SKU yang dipesan : 77

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

22 September 2006 5 Oktober 2006 33

10 Oktober 2006 19 ( terlambat 4 hari )

16 Oktober 2006 17 ( terlambat 10 hari )

8 November 2006 8 ( terlambat 33 hari )

Surat Pesanan No. 76

Total SKU yang dipesan : 15

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

26 September 2006 10 Oktober 2006 6

8 November 2006 17 ( terlambat 22 hari )

Surat Pesanan No. 77

Total SKU yang dipesan : 23

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

3 Oktober 2006 16 Oktober 2006 4

8 November 2006 17 ( terlambat 22 hari )

14 November 2006 2 ( terlambat 28 hari )

Page 56: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

112

Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)

Surat Pesanan No. 78

Total SKU yang dipesan : 17

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

10 Oktober 2006 13 November 2006 11 ( terlambat 20 hari )

16 November 2006 5 ( terlambat 23 hari )

22 November 2006 1 ( terlambat 29 hari )

Surat Pesanan No. 79

Total SKU yang dipesan : 46

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

1 November 2006 13 November 2006 21

14 November 2006 14

22 November 2006 3 ( terlambat 7 hari )

31 November 2006 7 ( terlambat 16 hari )

Belum dikirim 1 ( sudah terlambat 17

hari )

Surat Pesanan No. 80

Total SKU yang dipesan : 25

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

11 November 2006 22 November 2006 9

31 November 2006 14 ( terlambat 6 hari )

Belum dikirim

Page 57: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

113

Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)

Surat Pesanan No. 81

Total SKU yang dipesan : 33

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

17 November 2006 22 November 2006 8

31 November 2006 16

Belum dikirim 9 (sudah terlambat 1 hari)

Surat Pesanan No. 82

Total SKU yang dipesan : 12

Tanggal Pemesanan Tanggal

Pengiriman

Jumlah SKU yang dikirim

17 November 2006 31 November 2006 9

Belum dikirim 3 (sudah terlambat 1 hari)

Keterangan :

1. Proses produksi dari awal pelanggan memesan hingga barang selesai

diproduksi dan sampai di kantor Surabaya membutuhkan waktu 14

hari.

2. Keterlambatan barang dihitung sejak pengiriman barang ( barang

belum sampai di Surabaya ) melebihi batas masa proses produksi (

setelah 14 hari barang dipesan ).

Sumber: Data Internal Perusahaan.

Page 58: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

114

Lampiran 18: Tabel 4.5 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Juli 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml

Nama produk Tgl terjual Jumlah yang terjual Total selama 1

bulan

Gula sachet 8

gr polos

3/07/2006 3.750 buah

5/07/2006 1.250 buah

7/07/2006 7.750 buah

8/07/2006 500 buah

11/07/2006 1.500 buah

14/07/2006 2.250 buah

15/07/2006 3.000 buah

17/07/2006 200 buah

22/07/2006 3.500 buah

24/07/2006 1.500 buah

26/07/2006 1.500 buah

28/07/2006 1.000 buah

31/07/2006 1.200 buah 28.900 buah

Coaster tipis 3/07/2006 2.000 buah

7/07/2006 4.000 buah

11/07/2006 100 buah

12/07/2006 1.000 buah

14/07/2006 1.400 buah

22/07/2006 1.000 buah

24/07/2006 1.000 buah

26/07/2006 2.000 buah 12.500 buah

Sabun AJ oval

15 gr

4/07/2006 3 karton

Page 59: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

115

Lampiran 18: Tabel 4.5 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Juli 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml (sambungan)

5/07/2006 10 karton

7/07/2006 4 karton 100 buah

10/07/2006 15 karton 250 buah

11/07/2006 6 karton

12/07/2006 20 karton

15/07/2006 10 karton

17/07/2006 7 karton 200 buah

19/07/2006 1 karton

22/07/2006 2 karton

24/07/2006 3 karton

26/07/2006 23 karton

31/07/2006 34 karton 139 karton 250

buah

Garam sachet

polos

3/07/2006 250 buah

7/07/2006 1.500 buah

15/07/2006 1.000 buah

19/07/2006 1.000 buah 3.750 buah

Shampoo botol

25 ml

12/07/2006 1.000 buah

17/07/2006 200 buah

24/07/2006 100 buah 1.300 buah

Page 60: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

116

Lampiran 19: Tabel 4.6 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Agustus 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml.

Nama produk Tgl terjual Jumlah yang terjual Total selama 1

bulan

Gula sachet 8

gr polos

1/08/2006 1.000 buah

3/08/2006 500 buah

4/08/2006 4.500 buah

7/08/2006 4.250 buah

9/08/2006 2.500 buah

10/08/2006 500 buah

14/08/2006 1.500 buah

15/08/2006 2.000 buah

19/08/2006 1.000 buah

23/08/2006 3.000 buah

24/08/2006 35 buah

29/08/2006 7.250 buah 28.035 buah

Coaster tipis 7/08/2006 1.000 buah

10/08/2006 2.000 buah

19/08/2006 1.000 buah

24/08/2006 4.000 buah

29/08/2006 1.000 buah

31/08/2006 2.250 buah 11.250 buah

Sabun AJ oval

15 gr

2/08/2006 3 karton

5/08/2006 16 karton 208 buah

9/08/2006 3 karton 100 buah

14/08/2006 8 karton

Page 61: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

117

Lampiran 19: Tabel 4.6 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Agustus 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml. (sambungan)

18/08/2006 3 karton

22/08/2006 5 karton 100 buah

23/08/2006 3 karton

28/08/2006 6 karton

31/08/2006 3 karton 100 buah 51 karton 208

buah

Garam sachet

polos

4/08/2006 1.500 buah 1.500 buah

Shampoo botol

25 ml

14/08/2006 500 buah 500 buah

Page 62: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

118

Lampiran 20: Tabel 4.7 Jumlah SKU yang terjual pada bulan September 2006pada produk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garamsachet, dan shampoo botol 25 ml

Nama produk Tgl terjual Jumlah yang terjual Total selama 1

bulan

Gula sachet 8

gr polos

2/09/ 2006 2.500 buah

4/09/2006 2.415 buah

6/09/2006 2.500 buah

7/09/2006 700 buah

8/09/2006 2.000 buah

11/09/2006 2.500 buah

12/09/2006 750 buah

16/09/2006 650 buah

20/09/2006 3.750 buah

27/09/2006 250 buah

30/09/2006 2.000 buah 20.015 buah

Coaster tipis 5/09/2006 3.000 buah

6/09/2006 1.000 buah

14/09/2006 2.000 buah

19/09/2006 1.000 buah

20/09/2006 1.000 buah

22/09/2006 2.000 buah

28/09/2006 3.000 buah

29/09/2006 2.000 buah 15.000 buah

Sabun AJ oval

15 gr

2/09/2006 21 karton 200 buah

1 karton isi

300buah

6/09/2006 6 karton 200 buah

11/09/2006 4 karton 100 buah

Page 63: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

119

Lampiran 20: Tabel 4.7 Jumlah SKU yang terjual pada bulan September 2006pada produk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garamsachet, dan shampoo botol 25 ml (sambungan)

12/09/2006 6 karton

13/09/2006 2 karton

16/09/2006 32 karton 75 buah

18/09/2006 6 karton

25/09/2006 12 karton 100 buah

30/09/2006 36 karton 100 buah 105 karton 275

buah

Garam sachet

polos

2/09/2006 1.500 buah

16/09/2006 500 buah 2000 buah

Shampoo botol

25 ml

2/09/2006 100 buah

6/09/2006 400 buah

19/09/2006 400 buah 900 buah

Page 64: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

120

Lampiran 21: Contoh Surat Edaran Standart Proses Produksi

Surabaya, 31 Oktober 2006

Yth.

Pelanggan PT. XYZ

Di tempat

Dengan hormat,

Dengan surat ini, kami ingin memberitahukan kepada Bapak/Ibu mengenai

standart proses produksi di PT. XYZ. Untuk barang-barang pesanan Bapak/Ibu

yang merupakan repeat order dan polos, proses produksi yang kami butuhkan

adalah 14 hari dari sejak kami menerima pemesanan produk. Sedangkan untuk

barang-barang pesanan baru dimana kami harus memproses logo perusahaan

Bapak/Ibu lebih dahulu, waktu produksi yang kami butuhkan adalah 30 hari dari

sejak kami menerima pemesanan produk. Demikian pemberitahuan dari kami,

mohon pengertian dari Bapak/Ibu sekalian.

Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Pudji Astuti

Page 65: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

121

Lampiran 22: Contoh Surat Tanda Terima Purchase Order

TANDA TERIMA PURCHASE ORDER

Tanggal :

Nomor :

Kepada Yth.

Telah kami terima Purchase Order sebagai berikut :

No. No. Purchase Order Nominal Prakiraan

Tgl pengiriman barang

PO tersebut di atas akan kami proses sesuai dengan tanggal selesainya

pekerjaan.

Dengan tanda terima ini, kami menyampaikan terima kasih atas diberikannya

order tersebut.

Hormat kami,

Pudji Astuti

Page 66: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

122

Lampiran 23: Format Laporan Perkembangan Transaksi Pelanggan

LAPORAN PERKEMBANGAN TRANSAKSI PELANGGAN

TglNama

PelangganItem yang

diorderJmlhbrg

ordervia

tgl akankirim

Brgsiap

Tglterkirim

Page 67: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

123

Lampiran 24: Contoh Laporan Update Mingguan Pesanan Barang Surabaya

LAPORAN UPDATE PESANAN MINGGUAN BARANG SURABAYA

Tanggal :

No. SP Item barang Jumlah barang

yang belum

dikirim

Posisi barang Tgl kirim

Mengetahui,

Bagian Produksi Semarang

Page 68: 57 Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak ... · Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur Lapindo RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006 Menilik

124

Lampiran 25: Tabel 4.8 Jumlah Pengiriman SKU dari Semarang ke Surabaya padabulan Juli - September 2006 pada produk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis,sabun AJ oval 15 gr, garam sachet polos, dan shampoo botol 25 ml

Nama SKU Bulan Jumlah pengiriman

Gula sachet 8 gr polos Juli 2006 6x

Agustus 2006 4x

September 2006 3x

Coaster tipis Juli 2006 2x

Agustus 2006 2x

September 2006 4x

Sabun AJ oval 15 gr Juli 2006 7x

Agustus 2006 3x

September 2006 7x

Garam sachet polos Juli 2006 2x

Agustus 2006 1x

September 2006 1x

Shampoo botol 25 ml Juli 2006 1x

Agustus 2006 0x

September 2006 2x