57 lampiran 1: artikel menilik bisnis perhotelan semenjak ... · lampiran 1: artikel menilik bisnis...
TRANSCRIPT
57
Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur
Lapindo
RADAR BROMO Kamis, 05 Okt 2006
Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencana Lumpur Lapindo
Terancam Gulung Tikar, Banjir lumpur Lapindo ternyata tidak hanya berdampakpada aktifitas warga Porong, Sidoarjo. Secara tidak langsungm bencana itu jugamenjadi pukulan telak bagi para pelaku bisnis perhotelan di kawasan Prigen.Seberapa parah dampak yang dirasakannya?
Ada yang sedikit berbeda ketika wartawan koran ini menginjakkan kaki di sebuahhotel di kawasan Prigen, Pasuruan, tepatnya Royal Tretes View Hotel. Begitu sepi-untuk tidak mengatakan tanpa pengunjung.Bahkan, meski sudah beberapa menit wartawan koran ini berada di ruang lobihotel itu, tak sekalipun terlihat pengunjung yang datang. "Memang, begini ini Maskondisinya, sepi" kata Yudha B Abadi, General Manager Royal Tretes Hotelmenjelaskan soal kondisi hotel yang dikelolanya itu.Menurut pria asal Jakarta itu, kondisi ini sudah terjadi sejak bencana luapanlumpur yang terjadi di Porong Sidoarjo. Sejak saat itu pula, para pelaku bisnis dikawasan Prigen pun langsung merasakan dampaknya. "Seperti krisis," terangYudha. "Semuanya mengalami penurunan pengunjung," ungkap laki-laki yangsudah banyak berkunjung ke beberapa negara dunia ini.Bahkan, kondisi serupa -sepinya pengunjung- tidak hanya terjadi di hari-hari aktif.Di akhir pekan pun, praksis tidak ada perubahan kuantitas pengujung yang datang.Seperti yang terjadi kemarin, dari 101 kamar hotel yang dimilikinya, hanya sekitar30 kamar saja yang terpakai.
Namun begitu, Yudha yakin, bahwa kondisi ini juga dirasakan oleh para pengelolahotel lainnya."Karena memang sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini," jelasnya. MenurutYudha, luapan lumpur yang meluber hingga menyebabkan kemacetan disepanjang jalan tol Surabaya-Gempol telah menciptakan antipati yang luar biasadi kalangan pengunjung, khususnya yang berasal dari daerah Surabaya dansekitarnya."Mereka yang lebih memilih menunda atau bahkan membatalkan sewa tempat,lantaran enggan terjebak kemacetan," aku Yudha yang mengaku sebenarnyamentargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15 persen untuk tahun ini."Jangankan mau tumbuh, eh sekarang malah turun 20 persen," jelasnya.Penurunan ini pula, yang menurut Yudha bedampak pada nilai kerugian yangdialami Royal Tretes Hotel. Bahkan, dalam setiap bulannya, kerugian yangdialaminya mencapai Rp 200 hingga Rp 250 juta. "Ini terjadi lumpur itu," aku priaperokok ini.
58
Lampiran 1: Artikel Menilik Bisnis Perhotelan Semenjak Bencan Lumpur
Lapindo (sambungan)
Lantas, adakah kerugian itu berimbas pada pengurangan jam kerja hinggapemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan? "Kayaknya, kita belum perlumelakukan itu," terang Yudha.
"Untungnya, kita juga masih bisa melakukan upaya-upaya untukmengantispasinya," jelas Yudha. Di antara upaya itu adalah dengan melakukanbeberapa langkah efisiensi untuk mengurangi high cost yang harus dibayar."Bahkan, kita juga ’rela’ membuat peta mini yang menggambarkan jalur alternatifmenuju hotel atau dengan menargetkan pertumbuhan di bulan berikutnya," jelasYudha.
Sementara itu hal senada juga Ketua PHRI Kabupaten Pasuruan, Didit Supriyanto.Dirinya menyatakan akibat bencana lumpur yang melanda Sidoarjo tersebut, parapengelola hotel di Pasuruan menjerit akibat sepinya pengunjung.
"Banyak pengelola hotel yang menjerit akibat bencana lumpur ini. Kami sebagaipengelola hotel sangat merasakan dampak dengan ditandai menurunnya jumlahtamu yang datang ke hotel-hotel di wilayah Kabupaten Pasuruan," kata Didit yangjuga merupakan GM Inna Tretes kepada Radar Bromo kemarin.
Ditambahkannya, semenjak adanya musibah lumpur yang melanda Sidoarjotersebut, rata-rata hotel di kawasan Pasuruan mengalami penurunan pengunjunghotel sebanyak 15-20 persen. "Kalau di prosentase penurunan jumlah pengunjungper hotel bisa mencapai 15-20 persen," tambahnya.
Selain itu, dirinya menyatakan akibat penurunan jumlah pengunjung ini akandapat mengakibatkan penurunan PAD Kabupaten Pasuruan dari sektor hiburan.Tidak hanya itu, dampak yang paling dikhawarirkan dari musibah ini adalahbeberapa hotel di Pasuruan terancam gulung tikar, karena tidak mampu lagimembiayai operasional mereka.
"Untuk operasional saja tidak cukup, apalagi untuk mengaji karyawan. Kamikhawatir akibat bencana tersebut beberapa hotel di daerah ini akan gulung tikar,"cetusnya.
Nah, untuk itu baik Didit maupun pengusaha-pengusaha hotel di kawasanPasuruan mendesak kepada pemerintah pusat untuk dapat segera mengatasimusibah ini. Sehingga nantinya kondisi perhotelan di kawasan Pasuruan dapatkembali normal."Kami berharap pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini. Karena kamimenganggap musibah ini sudah bisa dikatakan musibah yang luar biasa danmembawa dampak yang sangat komplek dan harus segera ditangani," tegasnya.
Sumber : Jawapos dotcom
59
Lampiran 2: Artikel “Bisnis Hotel di Surabaya Alami Defisit”.
ekonomi bisnis12 September 2006, 19:25:56, Laporan Noer Soetantini
Situasi Serba Tidak JelasBisnis Hotel di Surabaya Alami Defisit
ssnet| Gonjang-ganjing ekonomi yang serba tidak jelas, industri tidaktumbuh, sektor rill macet membuat bisnis perhotelan mengalami defisit. Inidisampaikan GUNTUR S TAMPUBOLON General Manager Hyatt RegencySurabaya terkait kinerja bisnis hotel selama semester I.
Pada suarasurabaya.net, Selasa (12/09), GUNTUR mengatakan, defisit initerjadi sejak Januari 2006 sampai Agustus lalu. Tingkat okupansi yang tahunlalu pada periode yang sama sebesar 68%, sekarang hanya 65%.
Melihat defisit 3% yang terjadi ditambah isu-isu yang serba tidak pasti,menurut GUNTUR, pihaknya pesimis bisa menutup defisit sampai 3 bulan kedepan. Situasi seperti ini, hampir dialami hotel-hotel di kota yang berorientasibisnis.
Himpitan lainnya, kata GUNTUR, tingkat kenaikan elpiji bagi industri dikisaran 30%-36%. Ini membuat manajemen hotel belum sempat ‘bernafas’dengan kenaikan BBM sekarang dengan kenaikan elpiji.
Akibat kenaikan elpiji, mempengaruhi biaya operasional dan mengurangimargin keuntungan khususnya di food and beverage. Berikut penjelasanGUNTUR,
Bisnis perhotelan tahun depan, GUNTUR menilai, masih sangat menantang.Apalagi dengan kebijakan pemerintah yang sifatnya sangat mengagetkan.Untuk menyikapi dan penghadapi hal tersebut, efisiensi dan beragam strategisudah dilakukan.
“Hidup mati bisnis perhotelan tergantung kebijakan pemerintah. Pemerintahberi iklim nggak pada kita untuk ‘hidup’,”ujarnya.
Teks foto :- Hyatt Regency Surabaya termasuk hotel yang mengalami defisit okupansisejak Januari 2006
Sumber : suarasurabaya.net
60
Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.
KAMADJAJA LOGISTICS: HADIRKAN ‘TOTAL LOGISTICS
SOLUTIONS’
Dengan pengalaman selama 34 tahun di Bisnis Logistik, PT. Kamadjaja
Logistics telah membuktikan Layanan Terintegrasi dengan Kualitas Global
terhadap para pelanggan dan memiliki komitmen untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan.
Untuk bisnis logistik di Indonesia, PT. Kamadjaja Logistics (KL) boleh
dibilang sebagai salah satu pionernya. Perusahaan yang didirikan oleh Hura
Kamadjaja pada tahun 1972 ini telah mengembangkan bisnis ‘kontrak logistik’
yang memberikan nilai tambah dibidang ‘supply chain management’. KL
menawarkan kepada pelanggan beragam solusi di bidang supply chain yang
didesain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pelanggan.
Ivy Kamadjaja, Direktur KL, menjelaskan bahwa di era ‘logistik’ ini
banyak perusahaan yang meng-klaim nama ‘logistik’ walaupun belum
memberikan layanan terintegrasi maupun solusi kepada pelanggannya. Sebagai
contoh perusahaan transport dengan beberapa armada truk atau perusahaan jasa
pengiriman dokumen lewat udara sudah menyatakan dirinya sebagai perusahaan
‘logistik’. Untuk KL, kami memegang komitmen untuk benar-benar memberikan
layanan ‘Total Logistics Solutions’. Kami menawarkan layanan terintegrasi dan
komprehensif berupa: jaringan infrastruktur pergudangan, manajemen
pergudangan, manajemen distribusi, manajemen transport laut dan darat, IT (
Information Technology) dan solusi industri yang memberikan konsultasi bagi
pelanggan yang memerlukan.
Didukung dengan SDM yang professional di masing-masing lini, KL
terus menerus mengembangkan kapasitas dan memberikan solusi-solusi yang
mendukung pelanggan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi untuk
mencapai tujuan yang ditargetkan dengan biaya seefisien mungkin.
61
Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.
(sambungan)
Ivy menambahkan “Kami percaya bahwa kombinasi infrastruktur,
jaringan bisnis, sistem IT yang didukung oleh Sumber daya professional di
bidangnya akan memberikan layanan yang berkualitas prima (service excellence)
untuk menghasilkan nilai tambah dan keuntungan bagi para pelanggan.”.
Ivang Kamadjaja, Direktur KL, mengungkapkan bahwa investasi
infrastruktur pergudangan yang dilakukan KL di Surabaya, Bali, Manado,
Makasar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, dan Jakarta di atas areal seluas total
120.000 m2 membuktikan keseriusan komitmen KL untuk menjalankan bisnis ini.
Selain itu, KL juga sedang mempersiapkan infrastruktur untuk pengembangan ke
wilayah Indonesia bagian Barat yaitu di Medan yang direncanakan akan
dioperasikan pada awal November 2006.
Infrastruktur pergudangan KL didesain baik untuk shared-user
(penggunaan untuk berbagai pelanggan dalam 1 gudang) maupun dedicated user
(untuk 1 pelanggan saja). Dengan desain ini, KL akan dapat memenuhi setiap
kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda dan masing-masing mendapatkan
keuntungan dari sinergi untuk memperoleh efisiensi biaya di bidang supply chain.
Industri logistik memiliki potensi pasar yang sangat besar, karena rantai
bisnis akan terus memerlukan jasa logistik. Persaingan di pasar pun juga semakin
sengit, khususnya competitor yang selama ini dihadapi oleh KL adalah pemain
asing. Seringkali dalam tender yang diikuti KL akan berhadapan dengan
perusahaan logistik asing dan selama ini sebagai pemain lokal KL mampu
bersaing dengan para pemain asing dalam bisnis logistik terintegrasi, hal ini
membuktikan bahwa sebagai perusahaan logistik lokal KL dapat memberikan
pelayanan dengan kualitas global.
Menurut Ivy, pengalaman, jaringan yang luas dan profesionalisme yang
dimiliki KL merupakan keunggulan bersaing tersendiri. Saat ini KL telah
memiliki jaringan lebih dari 120 drop points (titik tujuan) untuk jasa domestic
freight forwarding (manajemen transport laut) di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuan tersebut tersebar dari Barat sampai ke Timur, bahkan jangkauan KL
sampai pada tujuan-tujuan terpencil yang ada.
62
Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.
(sambungan)
Produk-produk yang kami kelola juga beranekaragam, terutama
kebutuhan konsumen (consumer goods) mulai dari makanan dan minuman,
kebutuhan rumah tangga (home care), kebutuhan pribadi (personal care), spare
part, dll. Hal ini pula yang membuat KL mendapatkan kepercayaan untuk menjadi
partner kerja di bidang logistik bagi raksasa consumer goods seperti “Unilever’
dan para pemain global antara lain Nestle, Perfetti Van Melle, Reckitt Benckiser,
Grup Indofood, dll. Dengan pola outsourcing (alihdaya) kepada penyedia jasa
logistik maka produsen dapat lebih focus pada bisnis intinya, yaitu sebagai
produsen dan penjual. Mereka hanya memikirkan strategi pemasaran, penjualan,
promosi dan juga pengembangan produk, tanpa harus dipusingkan oleh urusan
distribusi. Selain itu, produsen juga tidak perlu melakukan investasi untuk
membangun gudang dan infrastruktur pendukung lainnya.
Di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini maka alih daya kepada
penyedia jasa logistik yang tepat seperti KL akan memberikan nilai tambah
kepada produsen karena fokus dan kompetensi (core competence) kami adalah
dibidang logistik, sehingga setiap layanan yang kami berikan secara sinergi akan
memberikan keuntungan berupa penurunan total biaya ‘supply chain’. Aspek
penting lainnya adalah proses distribusi produk, yang dalam penyelenggaraannya
kegiatan ini tidak boleh dianggap sepele mengingat setiap barang harus
terdistribusi dengan baik dan sampai ke tangan konsumen sesuai yang diinginkan.
Di sini, kecepatan proses dan ketepatan waktu menjadi suatu keharusan yang tak
dapat ditawar-tawar lagi, sehingga tingkat kepuasan pelayanan kepada konsumen
(high service level) dapat dijaga dengan baik. “Seluruh proses tersebut dapat kami
lakukan sesuai dengan kebutuhan dan untuk membantu mencapai tujuan dari
pelanggan”, tambah Ivy.
Di samping menjalankan tugas utamanya dalam mengelola barang
pelanggan, KL juga secara terus-menerus memberikan masukan-masukan kepada
pelanggannya untuk mendapatkan struktur biaya pengiriman yang lebih efisien.
63
Lampiran 3: Artikel “Kamadjaja Logistics: Hadirkan Total Logistic Solutions”.
(sambungan)
“Dengan pengetahuan yang kami miliki, kami bisa memberikan advis
kepada klien untuk memperoleh biaya yang lebih efisien” imbuh Ivan. Selain itu,
setiap pelanggan dapat memonitor dan mengukur kinerja KL melalui indikator-
indikator yang sudah disepakati bersama oleh kedua belah pihak yang dituangkan
dalam KPI (Key Performance Indicator). Ivan menambahkan, selain jasa logistik
yang terintegrasi, KL juga menawarkan jasa ekspor-impor (custom clearance)
yang ditangani oleh anak perusahaannya, yaitu PT. Pusaka Lintas Samudra.
Misinya, KL akan terus meningkatkan layanan yang diberikan kepada
konsumennya agar dapat menjaga visi perusahaan untuk menjadi the preferred
one stop logistics solutions.
Sumber: Majalah SWA Sembada No. 17/XXII/24 Agustus – 6 September 2006
64
Lampiran 4: Artikel “Cara Adira Membenahi Layanan”
CARA ADIRA MEMBENAHI LAYANAN
Persaingan bisnis lembaga pembiayaan tidak lagi bisa hanya
mengandalkan price seperti selama ini terjadi. Ke depan, dibutuhkan service yang
super prima lewat Customer Relationship Management (CRM).
Tidak ada yang istimewa. Layanan yang diberikan relatif sama. Begitulah
service dan layanan di masing-masing finance company atau lembaga
pembiayaan. Selama ini yang terjadi hanya perang harga, mulai dari DP murah
dan diskon besar-besaran. Lainnya tidak banyak yang jauh berbeda.
Ismu Winarno, CRM Departement Head Adira Finance mengungkapkan,
service dan proses layanan terhadap pelanggan dari masing-masing lembaga
pembiayaan rata-rata sama dan tidak ada yang istimewa. Apalagi perusahaan yang
tergabung dalam APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia), menurut
Ismu, kurang lebih flow-nya sama.
Yang terjadi di Adira Finance dan di lembaga pembiayaan lain selama
ini, tenaga marketing ditempatkan di diler-diler tertentu yang bekerja sama dengan
lembaga pembiayaan. Sebenarnya, kata Ismu, yang jualan adalah para sales di
setiap diler. Pihak pembiayaan hanya membantu dalam urusan aplikasi,
menjelaskan syarat-syarat administrasi, dan aturan yang berlaku. Setelah
administrasi terkumpul, kemudian dibawa ke kantor, diproses mulai dari entry
data, analisis data untuk mengetahui kapasitas calon nasabah. Dari dasar inilah
Adira Finance melihat perlunya melakukan perubahan. Sejak tahun lalu, lembaga
pembiayaan ini mulai fokus di layanan. Meskipun, diakui Ismu, mereka belum
bisa melakukan layanan supercepat seperti yang dilakukan FIF yang mulai dari
pengajuan aplikasi hingga persetujuan kredit hanya memerlukan waktu 320 menit.
Saat ini Adira melakukan proses itu paling cepat 8 jam. Namun, menurutnya,
Adira Finance memberikan layanan yang paling berbeda kepada para
pelanggannya. Dan itu diluar ekspektasi pelanggan. Langkah ini dilakukan setelah
melakukan survei pelanggan 3 tahun terakhir, sehingga Adira Finance tahu betul
apa saja harapan pelanggannya. “Dari situ kami bisa memberikan layanan tanpa
diminta,” kata Ismu.
65
Lampiran 4: Artikel “Cara Adira Membenahi Layanan” (sambungan)
Survei pelanggan yang melibatkan end user dan diler itu dilakukan
secara random, meliputi tempat parkir, tempat pembayaran dan hal-hal lain yang
diinginkan pelanggan. Tetapi diakuinya, tidak semua keinginan pelanggan
terpenuhi, seperti keinginan agar prosesnya bisa dilakukan 4 jam. “Keinginan ini
belum bisa dipenuhi mengingat keterbatasan SDM yang ada,” Kata Ismu.
Salah satu bentuk layanan lain yang membedakan Adira Finance dengan
lembaga pembiayaan lain adalah mesin antrian. Adira Finance memiliki mesin
antrian yang terintegrasi. Sisteim ini bisa mengukur lamanya layanan yang
diberikan, baik oleh petugas Customer Service (CS) maupun oleh teller.”Disini
kami sudah punya standar waktu pelayanan. Untuk CS sekitar 10
menit;sedangkan teller sekitar 3 menit, termasuk waktu tunggu,”katanya. Untuk
menjamin layanan ini bisa sempurna di lapangan, Adira Finance melakukan
berbagai training khusus bagi karyawan front liner. Adira juga menerbitkan buku
panduan tentang bagaimana melayani pelanggan, mulai dari cara berpakaian, cara
menyapa dan melayani di CS dan teller. Tidak cukup disitu, pengetahuan mereka
juga dikonteskan yang penilaiannya dilakukan langsung oleh customer.”Cara-cara
seperti ini betul-betul efektif dalam meningkatkan pelayanan,” kata Ismu.
Dalam meningkatkan layanan yang lebih excellent, selain mesin antrian,
Adira Finance melengkapi SDM di Marketing dan surveyor dengan sebuah
handphone yang memiliki program yang bisa menilai kemampuan calon
nasabah.”Caranya dengan memasukkan data-data calon nasabah seperti nama,
alamat, pengeluaran, gaji, dan sebagainya. Data ini diolah oleh program tersebut
dan hasilnya kemampuan calon nasabah bisa langsung diketahui,”papar Ismu.
Selain itu, Adira Finance juga memiliki fasilitas SMS Gateway. Fasilitas tersebut
untuk menangani pelanggan-pelanggan yang tergolong bagus, yang ditawari
kembali melalui SMS. Kendala dari penggunaan fasilitas ini, menurut Ismu, ada
beberapa nasabah yang ditawari kembali ternyata telah mengganti nomor
handphone-nya.
66
Lampiran 4: Artikel “Cara Adira Membenahi Layanan” (sambungan)
Saat ini Adira juga sedang mengembangkan sistem online di setiap
cabang. Sistem ini untuk memudahkan pelanggan melakukan pembayaran.
Nantinya, customer bisa melakukan pembayaran lewat ATM, bisa juga lewat
cabang di mana pun berada. Dengan sistem ini, data customer bisa dilihat di setiap
cabang. “Saat ini sedang tahap pilot project di lima cabang. Nanti dilihat
bagaimana hasilnya,” kata Ismu. Upaya mengembangkan layanan pelanggan yang
excellent sudah digelar sejak 1,5 tahun terakhir. Langkah ini dilakukan secara
menyeluruh dan besar-besaran. Alasannya, persaingan ke depan tidak lagi bisa
mengandalkan price, tetapi lebih ke service. Adira sendiri sudah mempersiapkan
perang di bisnis ini. “Pasar sekarang ini yang berkembang adalah perang harga.
Kami sadar akan hal itu.Untuk itu, Adira membentuk dua pasukan. Pasukan
Marketing untuk menghadapi perang harga, dan pasukan lainnya khusus untuk
menjaga loyalitas pelanggan,” tandasnya.
Ismu menjelaskan, tahun lalu merupakan masa untuk program ”cuci
otak”. Setiap saat, yang dibicarakan adalah service. Hal itu perlu dilakukan untuk
menanamkan paradigma bahwa setiap orang di perusahaan tersebut adalah
customer service dan service employee. Hasilnya, kata Ismu, sudah cukup
menggembirakan. Dulu, Adira dicitrakan sebagai lembaga pembiayaan yang
memiliki layanan paling lamban dalam menangani proses pengajuan aplikasi dan
antriannya sangat panjang. Belakangan, setelah melakukan perubahan, prosesnya
lebih cepat, lebih mudah dalam melakukan pembayaran, rate-nya kompetitif, serta
karyawannya lebih ramah dan murah senyum. Dengan perubahan ini, Ismu
optimis Adira bisa menjadi pilihan terbaik bagi pelanggan. Lembaga ini
melakukan pembiayaan untuk 3 produk: elektronik, sepeda motor, dan mobil. Saat
ini, porsi terbesarnya (mencapai 90%) untuk sepeda motor dan mobil. Adira
Finance memiliki nasabah tidak kurang dari 1,5 juta pelanggan.
Sumber : Majalah Marketing 10/VI/Oktober 2006
67
Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape”
STRATEGI GERILYA VAPE
Empat tahun silam Vape sempat berkibar. Namun tak seberapa lama
nyaris tidak terdengar. Khalayak seperti tersadarkan setelah keluar TV Comercial
versi pertamanya yang dibintangi oleh Komeng. Awareness pun naik ketika
kemudian keluar iklan berbintang Inul Daratista, si Ratu Ngebor yang saat itu
sedang di puncak kontroversi. Alhasil ketika beberapa bulan lalu keluar lagi
iklannya yang bertema animasi, orang sudah tidak bertanya-tanya lagi tentang
merk obat nyamuk keluaran Fumakila tersebut. Menurut Jacob Tan National Sales
Manager PT. Fumakila Indonesia, saat ini Vape sudah menempati urutan ketiga
dalam peta bisnis obat nyamuk di tanah air, baik untuk jenis yang dibakar (coil)
maupun aerosol. Tempat teratas dikuasai Bayer, sementara runner up ditempati
Tiga Roda (coil) dan Hit (aerosol).
Namun menurut versi Yadi Budhisetiawan, pengamat distribusi dari
Force One, Fumakila yang level harganya dipasang diantara Baygon dan Tiga
Roda ini baru unjuk gigi di persaingan obat nyamuk untuk kategori bakar dengan
market share sekitar 15%. Jauh di atasnya, posisi pemimpin pasar malah direbut
oleh Tiga Roda yang diperkirakan menguasai pasar sekitar 45%, disusul Baygon
(35%). Sementara untuk kategori obat nyamuk aerosol Baygon tetap menjadi
juara dengan market share sekitar 35%, disusul Hit (25%). Urutan selanjutnya
diperebutkan oleh beberapa pemain seperti Morten, Raid, Vape dan beberapa
merk lain dengan kekuatan yang nyaris sama. Namun sejatinya peta pasar obat
nyamuk juga tidak sesederhana komposisi di atas. Di berbagai daerah selalu ada
pemain lokal yang punya pengaruh kuat. Seperti merk Sapi dan Zebra yang kuat
di Jawa Timur, Kingkong yang popular di daerah Pantai Utara, dan Manguni di
Manado. Selain itu masih ada lagi merk-merk lain, yang anehnya mengambil
nama-nama binatang seperti Kuda, Sapi, Katak, dll. Semuanya termasuk
Domestos Nomos yang gila-gilaan berpromosi antusias memperebutkan pangsa
pasar yang nilainya tak kurang dari Rp 2 triliun menurut Jacob, bahkan bisa
mencapai Rp 6 triliun menurut Yadi.
68
Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape” (sambungan)
Manapun data yang kita pakai, kinerja Vape secara nasional dalam
beberapa tahun terakhir memang pantas dilirik. Kendati tak bersedia memberikan
angka, menurut Jacob pertumbuhan sales mereka senantiasa naik dari tahun ke
tahun. Mereka juga termasuk inovatif menelorkan produk. Secara umum berdasar
segmentasi Fumakila punya dua kategori besar obat nyamuk, yakni coil (obat
nyamuk bakar) dan non coil. Obat nyamuk bakar ditujukan untuk menyasar
segmen bawah sehingga distribusinya pun lebih banyak disalurkan melalui pasar
tradisional. Sementara non coil untuk segmen di atasnya. Masuk dalam kategori
non coil ada yang berbentuk aerosol, liquid (cair), serta mat electric. Yang terbaru
adalah produk inovasi yang disebut duet electric (perpaduan antara obat nyamuk
matt dengan liquid). Produk yang baru diluncurkan 2 bulan lalu ini pengadaannya
masih diimpor langsung dari Jepang. Sejatinya Vape sudah masuk ke Indonesia
sejak tahun 1990. Namun pada tahun-tahun awal orientasi bisnis perusahaan
kongsi Jepang Indonesia ini masih berfokus pada pasar ekspor. Pasar lokal mulai
dilirik pada tahun 2000 dengan memanfaatkan saluran distributor nasional untuk
penetrasi pasar. Namun setelah berjalan beberapa tahun kinerja Vape ternyata
tidak menunjukkan perkembangan seperti yang diharapkan. Bagaimanapun juga,
seperti yangdiutarakan Jacob, sebagai merk yang belum punya nama posisi tawar
mereka tidak begitu kuat. Beberapa kali terjadi barang kosong di suatu daerah saat
konsumen mencari setelah iklannya muncul di layar kaca.
Akhirnya pada awal tahun 2004 diambil keputusan drastis. Sistem
distribusi yang tadinya menggunakan distributor nasional diubah menjadi
multidistributor. Ada 47 distributor lokal di berbagai daerah seluruh Indonesia
yang akhirnya mereka percaya. Pemilihan distributor dilakukan dengan cermat.
Pertimbangan utama bukan semata dari bonafiditas skala setempat, namun juga
kekuatan coveragenya yang diharapkan mampu menjangkau sampai R-4 (dengan
pasukan motoris). Sejalan dengan perubahan ini, secara organisasi perusahaan
kemudian dibentuk semacam area manager sebagai pihak yang bertanggungjawab
terhadap kelancaran distribusi.
Hasilnya langsung terlihat. Hanya dalam waktu 3 tahun pangsa pasar
15% obat nyamuk nasional berhasil mereka genggam.
69
Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape” (sambungan)
Sementara angka pertumbuhannya juga selalu lewat dari dua digit.
Prestasi paling mencolok terlihat di Kalimantan. Di bumi Borneo tersebut, Vape
berhasil merebut peluang emas dengan memanfaatkan kelengahan competitor
terbesar. Begitu Baygon terlihat kosong di pasar, distributor lokal yang
sebelumnya sudah melakukan gerilya langsung menerkam pasar. Alhasil saat ini
Vape mampu mencengkeram tak kurang dari 75% pangsa pasar di sana.
Dalam penilaian Yadi, pengalihan channel distribusi ini dipandang
sebagai strategi yang cepat dan tepat. Kendati unggul dalam pengalaman dan
coverage, menurutnya distributor nasional belum tentu jaya di semua
kabupaten/wilayah. Di samping itu resiko yang ditanggung juga lebih besar
karena ibaratnya principal meletakkan semua telurnya dalam satu keranjang.
Sementara dengan distributor lokal, principal punya kesempatan lebih besar untuk
memilih distributor yang berbasis di daerah biasanya punya kejelian dan mampu
bertindak cepat saat pesaing lengah. Kejelian seperti inilah yang menjadi kunci
keberhasilan Vape saat menggusur dominasi Baygon di Kalimantan.
Kondisi ini menurut Yadi, akan bisa mereka pertahankan kalau
distributor Vape konsisten memperketat frekuensi kunjungan sampai ke R-
3. ”Asal konsisten merapatkan kunjungan, competitor akan susah masuk
lagi, ”ujarnya. Ditambahkan, keberadaan Vape bisa makin diperkuat dengan
menambah jenis (varian) barang yang dipasarkan di daerah tersebut. Dengan
demikian selalu ada alasan bagi para sales Vape untuk berkunjung sesering
mungkin. Begitupun kondisi ini harus diwaspadai karena kompetitor masih punya
peluang masuk melalui jalur trade promo. Yadi menyebutkan beberapa daerah
yang potensial untuk pemasaran obat nyamuk adalah wilayah perkotaan, daerah
pantai, atau daerah kumuh yang memiliki banyak genangan. Namun Vape
diingatkan agar tidak usah masuk ke kota besar, terutama Jakarta yang sudah
dikuasai pemain nasional utama.
Selain melalui jalur distribusi, Jacob merasa sebenarnya Vape punya
peluang besar dalam hal keamanan produk. Namun dengan alasan etika
persaingan, secara sadar mereka tidak mengekplointir nilai tambah tersebut.
70
Lampiran 5: Artikel “Strategi Gerilya Vape” (sambungan)
Edukasi kepada konsumen akhirnya hanya ditempuh melalui para sales promotion
girl (SPG) yang coveragenya sangat terbatas. Di luar itu komunikasi dilakukan
sekadarnya melalui pencantuman komposisi bahan aktif pada kemasan. Pada
ujung kemasan dipasang pula tanda produk kerjasama Indonesia Jepang yang
diharapkan akan mengangkat image keamanan.
Namun menurut Yadi, seharusnya Vape tidak perlu jengah
berkomunikasi secara massal kalau memang mereka memiliki keunggulan di atas.
“Toh TVC bisa disiasati dengan eksekusi yang tidak vulgar. Misalnya memakai
lokasi di ruang praktik dokter atau menggunakan endoser anak-anak,” sarannya.
Perihal bahasa iklan Vape yang selama ini lebih banyak menggunakan
musik dangdut untuk mengangkat obat nyamuk bakarnya, menurut Yadi
sebenarnya sudah pada jalur yang benar. Ini sesuai dengan peluang pasar yang
memang lebih terbuka di segmen kelas menengah ke bawah. “Memang
seharusnya mereka lebih fokus ke segmen ini,” ujarnya lagi. Hanya saja ia
mengingatkan, konsumen kelas ini punya karakter cepat bosan. Karena itu
disarankan agar Vape melakukan lebih banyak inovasi terhadap varian obat
nyamuk bakarnya. Misalnya dengan memberikan warna khusus, aroma tertentu,
atau bahkan bonus tambahan seperti yang dilakukan oleh para pemain lain.
Sumber : Majalah Mix No. 05/III/20 Juni – 20 Juli 2006
71
Lampiran 6: Artikel “Rekayasa Ulang Supply Chain Management”
Rekayasa Ulang Supply Chain Management31 Agu 2006 09:55
Oleh: Andi Ilham Said, Ph.D.Board member of Asosiasi Logistik Indonesiae-mail: [email protected]
(Artikel ini pernah dimuat di majalah Eksekutif, Juni 2005)
Bila Anda merasa implementasi Supply Chain Management (SCM) Anda belum optimal, belum efektif,tidak efisien, atau bahkan gagal sema sekali, jangan dulu berkecil hati. Hal yang sama dirasakan olehbanyak perusahaan yang mengaku sudah mengaplikasikan SCM dengan baik. Hasil survai di ASmenunjukkan bahwa kurang dari 50% investasi teknologi di SCM yang betul-betul digunakan secaraefektif. Sementara di Amerika Utara, meskipun 91% pabrikan menyatakan bahwa SCM sangat pentingbahkan krusial mendukung sukses perusahaan namun hanya 2 % di antaranya yang mengakui aplikasiSCM-nya sudah berkelas dunia. Memang belum ada penelitian serupa di Indonesia tapi kalau melihatinfrastruktur, geografi, maupun suprastruktur yang masih kurang kondusif terhadap implementasi SCMrasa-rasanya data aplikasi SCM di negeri kita ini tidak akan lebih baik dari apa yang terjadi di Amerika.
Sebenarnya kesadaran untuk mengintegrasikan semua fungsi dalam aliran barang, mulai dari pemasoksampai ke konsumen, sudah sejak dulu dirasakan keperluannya. Namun, karena tingkat persaingan,tuntutan konsumen, dan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang belum memadai,pengintegrasian itu belum dilakukan. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yangdemikian pesat dalam dekade terakhir ini, sementara iklim persaingan yang dipertajam oleh arusglobalisasi yang membuat konsumen menjadi semakin banyak pilihan, sehingga semakin “demanding,”pengintegrasian end-to-end pemasok ke konsumen itu pun tidak dapat dihindari. Hal ini yang kemudianmendorong banyak perusahaan menerapkan SCM.
Strategi Utama dan Kebijakan SCM
StrategiUtama
SumberKeunggulan
DasarBersaing
PeranUtama SCM
Inovasi
Merek dankeunikanteknologi
Inovasiproduk
Kecepatanwaktu danvolume kepasar
Biaya
EfisiensiOperasi
Hargamurah
Infrastruktur yangefisien danmurah
Pelayanan
Pelayananterbaik
Sesuaikebutuhankhususkonsumen
danfleksibilitasprodukakhir.Mutu
Keandalandankeamananproduk
Produk yangterkenalkeandalannya
Pengendalian mutudan keamanan disepanjang SCM
Sumber: http://id.wikipedia.org
72
Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”
WAWANCARA DENGAN PROFESOR PAUL PATTERSON
SERVICES MARKETING: FAKTOR MANUSIA DAN BUDAYA
Service Marketing menjadi semakin menarik terutama dalam konteks
sosial budaya. Inilah yang diyakini oleh Profesor Paul Patterson, Head of
Marketing School dari University of New South Wales yang mulai bulan ini,
telah bersedia untuk menjadi salah 1 redaktur ahli mancanegara untuk Majalah
MARKETING. Profesor Patterson sendiri sudah mendalami dunia Services
Marketing selama 30 tahun terakhir. Salah satu buku karangannya Service
Marketing: Asia Perspective, telah menjadi buku wajib untuk para mahasiswa
program MBA yang mengambil mata kuliah Services Marketing di seluruh
universitas Australia dan beberapa Negara Asia. Tantangan bagi para marketer
yang berkecimpung dalam industri jasa adalah bagaimana untuk meningkatkan
kualitas manusia yang terlibat dalam proses service delivery. Ini bisa dimengerti
mengingat jasa memiliki sifat yang berbeda dengan barang. Pemasaran untuk jasa,
sangat tergantung dengan faktor manusia. Bahkan tidak jarang, yang dimaksud
dengan jasa itu sendiri adalah pelayanan yang diberikan oleh manusia yang
bekerja sebagai penyedia jasa.
Karena ketergantungan kepada faktor manusia yang sangat besar, tidak
mengherankan bila kemudian marketer akan dihadapi oleh kenyataan bahwa
faktor budaya masyarakat dimana konsumen dilayani menjadi bagian penting. Ini
juga artinya, bahwa marketer dalam bidang jasa, haruslah semakin berani untuk
melakukan strategi yang lebih customized untuk pasar lokal.
Berikut ini adalah petikan hasil wawancara redaktur MARKETING
dengan Profesor Patterson saat berkunjung ke kantor MARKETING pada awal
Agustus 2006:
Bagaimana Anda melihat perkembangan Service Marketing?
Service Marketing menjadi pendekatan yang terus berkembang dalam beberapa
tahun terakhir. Ini terutama disebabkan oleh menguatnya sektor jasa.
73
Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”
(sambungan)
Di Australia, 90% produk berasal dari sektor jasa. 75% dari GDP Australia
berasal dari sektor jasa. Profesional di bidang jasa ada dimana-mana, mulai dari
pelayan, arsitek, health care, dan lain-lain. Wajar saja, ekonomi yang tinggi
membuat masyarakat menuntut pelayanan yang tinggi sehingga sektor jasa
berkembang lebih besar dari manufaktur. Ini terjadi juga di negara berkembang
seperti Thailand, China, dan lain-lain.
Lalu apa beda pendekatan terhadap pelayanan antara negara maju dan
berkembang?
Di negara maju, mereka sudah mulai pada penerapan teknologi untuk pelayanan.
Mereka juga sudah semakin sadar apa arti kualitas pelayanan bagi seorang
pelanggan. Service yang baik bukan hanya senyum belaka, tetapi juga keandalan
(reliable). Di Negara berkembang, kesadaran akan apa arti kualitas pelayanan
belum ada. Mereka baru menerjemahkan kepada senyuman, keramahan, dan
kesabaran terhadap pelanggan sementara pelayanan yang on time misalnya kurang
diperhatikan.
Bagaimana dengan ekspektasi pelanggan?
Ada berbagai segmen pasar di Indonesia, dan ada berbagai hirarki dalam Service
Marketing. Jadi ekspektasi pelanggan berbeda berdasarkan segmen pasar. Segmen
yang secara ekonomi sosial tinggi tentu memiliki ekspektasi yang lebih tinggi
dibanding segmen bawah.
Dari pengamatan Anda, apakah ada kesamaan antar negara-negara Asia
dalam hal service quality?
Di Thailand sama halnya dengan Indonesia, ada masalah inefisiensi dalam
pelayanan. Mereka ramah kepada pelanggan namun melakukan sesuatu serba
lama. Mereka janji dua hari tapi setelah dua hari belum selesai juga. Jadi mereka
benar-benar tidak menjalankan apa yang dimaksud service quality. Ini adalah soal
bagaimana mengelola pelanggan. Setiap bisnis ingin pelanggan terus menerus
kembali. Coba kita lihat di Starbucks. Para frontliner tidak hanya sekedar
menyajikan kopi.
74
Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”
(sambungan)
Mereka punya product knowledge,membangun pengalaman, melakukan
pembicaraan pendek dengan pelanggan, mencoba dekat dengan pelanggan. Jadi
isu terbesar adalah bagaimana memotivasi dan melatih para frontliner untuk bisa
memberikan pelayanan yang baik.
Jadi, sumber daya manusia memang penting?
Tentu saja, seperti halnya teknologi. Bagaimana perusahaan mencoba membangun
sumber daya manusia, bagaimana memotivasi dan membangun apa kualitas
pelayanan itu. Mereka adalah emotional labour. Mereka bisa melayani dengan
gembira tetapi kalau anaknya sakit, mereka menjadi cepat marah. Jadi ini
pekerjaan sulit.
Dari studi yang Anda lakukan, bagaimana aspek kultur mempengaruhi
kualitas pelayanan?
Saya melakukan cross cultural research. Saya mencoba melihat komplain
pelanggan di negara maju maupun berkembang. Negara terbesar adalah Negara
individual. Di Jepang, formalitas merupakan hal yang penting. Mereka
mementingkan formalitas dalam pelayanan. Sebaliknya di Australia dan negara
barat, formalitas lebih tidak penting. Mereka lebih menyukai pelayanan yang
reliable. Di Indonesia, orang ingin agar manajer turun tangan menyelesaikan
masalah, baru mereka puas. Service recovery terjadi kalau diselesaikan oleh
manajer. Ini berbeda di Amerika Serikat dimana jika para frontliner sudah
menyelesaikan masalah, semuanya sudah beres.
Bagaimana dengan pelanggan yang marah?
Di negara yang individual, pelanggan lebih emosional. Namun mereka marah
langsung di tempat. Ini berbeda di negara seperti Indonesia dimana mereka
cenderung menyimpan marah di dalam hati namun kemudian cerita ke teman-
temannya. Jadi orang Indonesia cenderung melakukan word of mouth.
Fenomena apa yang lagi tren dalam dunia Service Marketing?
Masalah Self Service Technology (SST) menjadi isu yang berkembang. Di
bandara Australia, saya memasukkan nomor dan keluar boardingpass. Internet
banking, ATM, itu semua membuat Anda melakukan pelayanan sendiri.
75
Lampiran 7: Artikel “Service Marketing: Faktor Manusia dan Budaya”
(sambungan)
Dengan SST ini, customer service menjadi tidak berlaku. People semakin
digantikan dengan teknologi. Apa implikasinya, customer bonding semakin
berkurang. Inilah problem besar dimana kita memutuskan social bonding dengan
pelanggan. Lama-kelamaan mesin-mesin seperti ATM dan internet banking lebih
menjadi komoditi ketimbang menjadi sebuah pelayanan.
Sumber: Majalah Marketing 09/VI/September 2006
76
Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga”
MENJUAL NILAI, BUKAN HARGA
Oleh : Hermawan Kartajaya
Berkali-kali saya ditanya, apa yang bisa dilakukan seorang marketer jika
produk yang dijualnya sama dengan produk pesaing, dan sama sekali tidak ada
bedanya? Yang sering melontarkan pertanyaan semacam ini adalah para pemasok
MRO atau Maintenance, Repair, dan Operation.
Biasanya, MRO Supplier ini adalah barang-barang yang sama saja, hanya
dibedakan oleh fitur. Ada yang berkualitas rendah, menengah, dan atas. Lalu?
Karena ada tiga kualitas seperti itu, maka juga ada tiga harga, masing-masing
sesuai dengan kualitasnya. Tapi repotnya, kalau situasi yang terjadi adalah
“supply lebih besar daripada demand”, biasanya yang terjadi adalah banting-
bantingan harga. Padahal nobody wins in a price war, apalagi jika para pemasok
itu tidak sempat berkomunikasi satu sama lain.
Kalau Anda belajar Game Theory, tentunya ada sebuah cerita klasik,
yaitu Prisoner’s Dilemmas. Kira-kira begini ceritanya: ada dua orang yang
ditangkap polisi karena dituduh mencuri. Polisi bilang pada si A, kalau dia
mengaku dan si B tidak mengaku, si A hanya akan dihukum 6 bulan dan si B
dihukum berat sekali. Tapi kalau si B mengaku juga, si A akan dihukum 2 tahun.
Si B juga dibilang begitu, kalau si B mengaku dan si A tidak mengaku, si B hanya
akan dihukum 6 bulan dan si A dihukum berat sekali. Tapi kalau si B mengaku
dan si A mengaku juga, si B akan dihukum 2 tahun. Jadi, lebih baik mengaku
saja! Padahal, sebenarnya, kalau sampai keduanya tidak mengaku, situasinya jadi
lain. Kalau tidak ada bukti, keduanya hanya akan ditahan satu minggu. Tapi,
karena tidak bisa berkomunikasi satu sama lain, si A dan si B takut untuk tidak
mengaku. Si A berpikir, kalau dia tidak mengaku dan si B mengaku, dia akan
dihukum berat. Demikian juga si B. Dia tidak berani untuk tidak mengaku karena
takut kalau si A mengaku. Dan karena tidak bisa berkomunikasi, keduanya
akhirnya mengaku. Karena itu, keduanya dihukum 2 tahun.
Sebenarnya,kalau tidak mengaku, keduanya hanya ditahan satu minggu!
Jadi? Nobody wins in a price war!
77
Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga” (sambungan)
Kalau Anda bersaing secara ngawur, artinya hanya untuk kepentingan
Anda sendiri tanpa memperhatikan kompetitor, Anda akan rugi sendiri. Tapi,
berkomunikasi dengan competitor untuk “mengatur” harga tidaklah mudah.
Asosiasi yang biasanya mengumpulkan pengusaha sejenis pun sering kali tidak
efektif. Pada waktu rapat, masing-masing mulai menyusun strategi dan taktik.
Ketemu orang, salaman di depan, tapi memegang bedil di belakang! Berjanji
untuk tidak memberi diskon, tapi dibelakang kasih diskon diam-diam. Belum lagi,
bisa terjadi ada tindakan kartel yang sering dianggap merugikan konsumen.
Padahal, sudah ada Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Nah, kalau sudah begini, biasanya para pemasok kehilangan akal.
Kebanyakan dari mereka tidak percaya pada marketing. Apa gunanya merek,
positioning, dan differentiation? “Pembeli itu pintar. Mereka minta kualitas yang
terbaik, tapi dengan harga termurah!” Ini komentar yang sering saya dengar.
Mereka tidak peduli pada servis. Apa saja yang kita berikan, juga diberikan oleh
kompetitor kita. James C. Anderson dan James A. Narus menulis di Harvard
Business Review bahwa sebenarnya Anda tak perlu putus asa. Dalam business
marketing yang sering dianggap sangat rasional, justru merek, positioning, dan
differentiation berperan sangat penting. Kenapa begitu? Karena justru di situlah
Anda mesti mengajak pelanggan Anda untuk berpikir rasinal tentang value yang
bisa Anda berikan. Karena itu, mereka lantas mengajak untuk membuat yang
namanya Customer Value Model. Artinya, Anda mesti mencari komponen apa
saja yang sebenarnya ada dalam proses pengadaan barang itu, yang bisa
memberikan kontribusi value kepada pelanggan. Karena itu, Anda kemudian
harus melihat pada customer’s point of view. Coba telusuri proses pengadaan
mereka; mulai dari menetapkan spesifikasi sampai tahap mengundang pemasok.
Coba evaluasi pemasok, terus sampai ke permintaan pemasok, pengiriman,
pengecekan kualitas, penggunaan produk Anda, hingga akhirnya mungkin ada sisa
dari produk setelah dipakai.
Di situ Anda bisa mencari bagaimana memberikan value kepada
pelanggan. Kontribusi itu bisa dalam dua bentuk. Yang pertama adalah bentuk
cost-reduction; yang kedua adalah bentuk additional-benefit.
78
Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga” (sambungan)
Jika Anda mempermudah proses pelanggan Anda dalam pengadaan barang, hal
tersebut bisa merupakan cost reduction bagi dia. Sedangkan, jika Anda
memberikan sesuatu yang bisa membuat mereka mendapatkan suatu manfaat lebih
besar dalam proses pengadaan, itulah additional benefit. Tujuannya adalah
supaya pelanggan Anda lebih kompetitif diindustrinya. Nah, inilah yang repot.
Inilah yang membedakan business marketing dari consumer marketing. Di
consumer marketing, Anda cukup memperhatikan pesaing dalam hal melayani
konsumen. Di business marketing, selain memperhatikan ulah pesaing, Anda
harus mau mempelajari industri pelanggan Anda. Termasuk persaingan yang ada
didalamnya. Dan cost reduction maupun additional benefit bisa dilakukan dalam
empat hal, yaitu teknik, ekonomi, servis, dan sosial. Kalau Anda meningkatkan
fitur produk yang dijual, itu berarti Anda memberikan kontribusi teknikal. Tapi,
bisa juga yang terjadi bukan cuma peningkatan fitur produk. Anda bisa melakukan
substitusi dari beberapa bagian produk yang memberikan manfaat sama tapi
dengan harga lebih murah, sehingga dengan demikian, pelanggan akan mendapat
manfaat yang sama dengan cost lebih rendah.
Sedangkan, jika Anda memberikan invoice sekali sebulan, hal tersebut
merupakan kontribusi kepada pelanggan, dibanding kalau Anda menagih setiap
minggu. Sistem pembayaran yang bisa dicicil tanpa biaya, atau dengan subsidi
tertentu, merupakan economic benefit yang lain. Sedangkan, tambahan servis bisa
dilakukan antara lain dengan melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh
pelanggan. Seorang pemasok bisa melakukan quality assurance di tempatnya
untuk mengurangi aktivitas serupa yang biasanya dilakukan pelanggan pada
waktu penerimaan. Pengetahuan yang update tentang industri pelanggan juga bisa
diberikan secara gratis. Dengan demikian, mereka jadi lebih tahu cara bersaing.
Bahkan, kalau bisa, Anda juga mulai memberitahukan tren yang terjadi. Berikan
nasihat untuk survive dalam situasi yang baru nanti. Bahkan, Anda bisa
menawarkan diri untuk menyertai mereka supaya tidak ketinggalan tren.
Sedangkan, rasa aman dan kemudahan dalam berhubungan merupakan dua hal
yang merupakan contoh dari social value.
79
Lampiran 8: Artikel “Menjual Nilai, Bukan Harga” (sambungan)
Tapi, yang terakhir ini harus diakui sebagai elemen yang paling sulit
dikuantifikasi.Yang pertama justru harus diusahakan kuantifikasi. Dengan
demikian, Anda lantas bisa menunjukkan kepada pelanggan beberapa saving yang
terjadi serta beberapa tambahan benefit yang terjadi jika mereka membeli produk
dari Anda.
Kalau mereka sudah menyadari hal itu, bisa jadi Anda bakal jadi
perusahaan utama. Yang penting bagi orang, bisnis sebenarnya bukan membeli
dengan harga murah, tapi membeli sesuatu supaya untung lebih besar. Inilah yang
dinamakan Value Selling. Bukan sekadar Features & Price Selling. Welcome to
the era of value!
Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process
80
Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”
PERHATIKAN KUALITAS, BIAYA, DAN PENGHANTARAN PRODUK
Oleh : Hermawan Kartajaya
Dalam perbisnisan, proses merupakan salah satu faktor pemasaran
terpenting. Mengapa begitu? Dalam konsep pemasaran, proses mencerminkan
kualitas (quality), biaya (cost), dan penghantaran produk (delivery) dari
perusahaan kepada pelanggannya. Kualitas produk dan jasa Anda merupakan
buah dari proses yang baik; yang dimulai dari produk sampai delivery kepada
pelanggan secara tepat waktu, efektif, dan dengan biaya yang efisien. Jadi, Anda
wajib memahami proses. Dengan begitu, Anda bisa memiliki daya saing yang
kuat dalam menghadapi pesaing-pesaing Anda.
Dalam konteks kualitas, proses adalah bagaimana perusahaan Anda
mampu menciptakan suatu sistem yang pada akhirnya dapat memberikan nilai
lebih bagi pelanggan. Untuk itu, perusahaan Anda perlu lebih memperhatikan
supply-chain, mulai dari proses produksi bahan mentah hingga menjadi barang
jadi. Bahkan, sebenarnya proses menuntut perusahaan Anda menjadi the captain
of supply chain. Karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dari perusahaan
Anda untuk dapat menciptakan nilai yang lebih baik. Dan tentunya, Anda akan
dapat mereduksi aktivitas pengikisan nilai dalam perusahaan.
Lihatlah Apple Computer. Setelah sekian lama menggunakan chip Power
PC dari IBM, akhirnya Apple memutuskan untuk membuat komputer yang
menggunakan chip Intel. Ketertarikan Apple pada chip Intel karena selama ini
Apple percaya bahwa Intel sangat focus dalam mengembangkan chip yang secara
khusus ditujukan bagi laptop. Sehingga, dengan menggunakan chip Intel, kualitas
dan performa komputer Apple tentunya akan semakin baik dan lebih cepat.
Untuk meningkatkan performanya, strategi yang dilakukan Apple adalah
dengan menanamkan chip Intel berotak ganda ke dalam dua produknya, desktop
iMac dan Laptop terbaru, MacBook Pro. Strategi ini memungkinkan pemilik
laptop Apple dapat menjalankan aplikasi Microsoft Windows dan software-
software lainnya yang kompatibel dengan chip tersebut.
81
Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”
(sambungan)
Sedangkan dalam konteks cost, perusahaan Anda perlu menciptakan suatu proses
yang bisa meningkatkan efisiensi secara financial dengan tetap mengedepankan
kualitas yang terbaik bagi pelanggan.
Satu contoh menarik telah dilakukan Telkomsel dengan produk
terbarunya, Simpati Jitu. Dengan dukungan jaringan dan infrastrukturnya yang
terbanyak di seluruh pelosok Indonesia, Simpati Jitu diluncurkan untuk
menciptakan produk dengan harga murah, tanpa meninggalkan kualitas
komunikasi. Kelebihan-kelebihan yang hendak ditawarkan Simpati Jitu adalah
harga yang terjangkau, tariff hemat, hingga kualitas produk yang memenuhi
parameter kenyamanan berkomunikasi. Sejalan dengan tujuan awal, produk
Simpati Jitu dimaksudkan untuk membidik segmen pasar kelas bawah. Sehingga,
masyarakat luas dapat menikmati produk telekomunikasi seluler yang berkualitas
dan terjangkau. Alhasil, Simpati Jitu dapat meraih pangsa pasar yang besar di
Indonesia.
Proses dalam konteks delivery adalah bagaimana melakukan suatu proses
penyampaian produk atau jasa secara tepat dan benar sehingga mampu
memuaskan pelanggan. Proses delivery yang tepat waktu jelas dapat membawa
nilai lebih bagi para pelanggan. Contoh-contoh perusahaan yang bagus delivery-
nya adalah perusahaan jasa pengiriman, seperti DHL, FedEx, PT Pos, dan Tiki.
Tak hanya solusi pengiriman, perusahaan-perusahaan tersebut juga harus mampu
bersaing dalam layanan solusi pergudangan dan transportasi. Jika pergudangan
dan transportasinya bagus, waktu pengiriman akan semakin singkat, dan itu
berarti daya saing perusahaan tersebut semakin tinggi. Dengan begitu, perusahaan
jasa pengiriman akan semakin powerful untuk memberikan pelayanan yang
optimal kepada para pelanggan. Contoh lain yang sudah sangat terkenal dengan
kekuatan delivery-nya adalah Coca Cola. Sampai saat ini, sebagian besar produk
Coca Cola didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di
seluruh Indonesia. Produk Coca Cola diangkut dengan truk-truk yang bila
dideretkan kira-kira panjangnya mencapai 17 kilometer.
82
Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”
(sambungan)
Inilah yang menjadikan Coca Cola sebagai perusahaan sukses dengan kekuatan
saluran distribusi terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, elemen proses mengharuskan perusahaan Anda untuk
menjadi simpul dari sebuah network organization.
Anda perlu membangun relasi dengan organisasi yang berpotensi untuk
menambah value. Strategi ini biasa disebut sebagai aliansi strategis. Organisasi-
organisasi ini bisa terdiri dari pemasok, pelanggan, atau bahkan pesaing Anda.
Yang terpenting, kerja sama yang terjadi bisa meningkatkan value. Contoh
langkah-langkah dalam memanfaatkan aliansi strategis ini adalah
benchmarking,re-engineering, outsourcing, serta merger dan akuisisi (M&A).
Langkah-langkah tersebut jelas akan meningkatkan kualitas proses bisnis Anda.
Saya mencontohkan kerja sama Telkomsel dengan Siemens. Sebagai
upaya meningkatkan kapasitas jaringan seluler, Telkomsel telah menandatangani
kontrak lanjutan untuk memakai peralatan switching milik Siemens. Ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas yang lebih baik. Strategi ini
dilakukan karena Telkomsel sukses meningkatkan jumlah pelanggan sampai dua
kali lipat. Saat ini, Telkomsel memiliki hampir 23 juta pelanggan dan menguasai
56 persen pasar telekomunikasi seluler. Demi pelanggannya, Telkomsel
menggunakan jaringan switching yang dipasangi Signaling Transfer Point yang
merupakan platform signaling milik Siemens. Alat ini berfungsi untuk
mengakomodasi lonjakan penggunaan SMS dan trafik signaling. Hasil akhirnya,
customer value pelanggan terhadap Telkomsel akan bertambah.
Contoh kerjasama lainnya adalah aliansi Yahoo! Dengan Microsoft.
Untuk meningkatkan layanan bagi pelanggannya, Yahoo! dan Microsoft
melakukan terobosan baru. Mereka mengadakan perjanjian kerja sama untuk
menghubungkan pelanggan layanan pesan instant atau instant messaging (IM)
mereka ke lingkungan berbasis global. Kerjasama tersebut akan memberikan
kesempatan kepada pelanggan MSN Messenger dan Yahoo! Messenger untuk
saling berinteraksi satu sama lain. Dan tentunya, mereka ingin membentuk
komunitas IM terbesar di dunia diperkirakan mencapai lebih dari 275 juta.
83
Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”
(sambungan)
Yahoo! dan Microsoft telah berbagi komitmen untuk menyediakan
inovasi layanan dengan kualitas setinggi mungkin bagi para konsumen. Karena
itu, kedua perusahaan berencana mengenalkan kepada pelanggan kemampuan
interkoneksi antar MSN Messenger dan Yahoo! Messenger ini pada kuartal kedua
tahun 2006.
Contoh Strategi Akuisisi bisa disaksikan pada Nokia. Demi mewujudkan
ambisi menjadi perusahaan dengan produk dan layanan terlengkap di industri
email nirkable, Nokia membeli perusahaan penyedia layanan e-mail nirkabel,
Intellisync. Nokia ingin membuat sebuah sistem yang memungkinkan pelanggan
dapat mengirim dan menerima e-mail melalui perangkat mereka. Nokia berharap
layanan ini bisa dipakai pada lebih banyak tipe ponsel, serta lebih menghemat
biaya. Penerapan strategi proses akuisisi akan memungkinkan Nokia mendapat
software terbaru dan sumber daya bagi generasi ponsel yang lebih canggih. Dan
pastinya, proses yang dilakukan Nokia ini akan memperkuat layanan enterprise
Nokia.
Contoh penerapan akuisisi lainnya adalah seperti yang dilakukan
Telekom Malaysia (TM). TM mengakuisisi sebagian kepemilikan Exelcomindo
(XL) dalam rangka go regional. Dengan cermat, TM mampu menilai potensi XL
sebagai operator seluler terbesar ketiga di Indonesia. Apalagi, XL telah dikenal
sebagai operator seluler yang positioning-nya di pasar korporat dan premium
cukup jelas. Jadi, dengan mengakuisisi XL, TM berharap bisa memperluas
pasarnya di tingkat regional Asia Pasifik. Untuk menggenjot kinerja XL, TM
mentransfer keunggulan-keunggulan dari anak usaha TM agar bisa dimanfaatkan
XL. TM melihat XL juga memiliki banyak keunggulan terutama di supply chain
process. XL telah memiliki banyak jaringan infrastruktur dan distribusi; inilah
kehebatan XL yang menarik minat TM untuk membelinya. Pengalaman TM yang
telah memiliki cakupan pasar luas akan membuat XL jadi lebih kompetitif. Bukan
tidak mungkin bila TM mampu menggapai ambisinya, menjadikan XL sebagai
pemain nomor dua di bisnis seluler wilayah Indonesia.
84
Lampiran 9: Artikel “Perhatikan Kualitas, Biaya, dan Penghantaran Produk”
(sambungan)
Setelah XL, grup Sinar Mas ikut masuk ke bisnis ini. Sinar Mas
berinvestasi di sektor telekomunikasi karena melihat cerahnya prospek sektor ini.
Ketertarikan Sinar Mas membeli sebagian besar saham operator seluler Mobile-8
merupakan upaya untuk memperluas bisnis perusahaan. Dengan mengakuisisi
Mobile-8, seluruh jaringan bisnis Sinar Mas Grup yang terdiri dari empat divisi,
seperti pulp&paper, agrobisnis, jasa keuangan, dan jasa properti, akan dapat
terintegrasi dengan bagus. Alhasil, kinerja perusahaan Sinar Mas secara
keseluruhan diharapkan akan bisa meningkat pesat. Namun, langkah-langkah
penciptaan value, seperti brand, servis, dan proses seharusnya tidak sebatas
penciptaan value bagi pelanggan eksternal dan investor. Langkah tersebut harus
juga bisa menjadi kredo bagi pelanggan internal seperti karyawan. Dengan
peningkatan nilai yang dirasakan oleh internal perusahaan, langkah pemasaran ini
bisa meliputi semua lingkungan perusahaan Anda. Semua karyawan Anda bisa
menjadi marketer produk perusahaan Anda.
Selain itu, lingkungan perusahaan Anda seharusnya menghindari
arogansi fungsional di perusahaan. Mengapa begitu? Karena setiap orang
memiliki keyakinan bahwa customer value adalah hasil akhir, bukan lagi jabatan
dan posisi kerja. Sebaiknya, prinsip proses mengacu pada penciptaan value.
Prinsip ini merupakan value enabler dari suatu perusahaan. Dengan proses-
disamping servis dan brand- Anda dapat menerapkan konsep pemasaran untuk
membangun value Anda. Value yang Anda tawarkan kepada pelanggan akan
semakin lengkap sehingga mereka pun semakin terpuaskan. Dan, dalam jangka
panjang, proses akan menjadi pendukung penting untuk produk Anda.
Sekali lagi, Anda perlu menerapkan prinsip proses, setelah brand dan
servis. Dan Anda bakal mampu merebut heart share pelanggan.
Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process.
85
Lampiran 10: Artikel “ Pos Indonesia Di Masa Depan”
POS INDONESIA DI MASA DEPAN
Oleh: Hermawan Kartajaya
Setelah jaringan sebagai core competence utama perusahaan mampu di-
leverage- melalui pengembangan sistem Kode Pos, Sentral Pengolahan Pos, N-22
Terpadu, pengembangan network infrastructure-content infrastructure-aplikasi,
hingga penajaman disiplin nilai operational excellence-Pos Indonesia pun siap
menjalankan bisnis masa depannya dan memanfaatkan peluang yang luas baik di
marketplace maupun marketspace. Di bisnis komunikasi ini, hybrid mail-
disamping surat pos- akan tetap menjadi andalan perusahaan dalam kurun waktu
yang cukup panjang, mengingat penetrasi instalasi komputer di Indonesia,
khususnya di kawasan pedesaan, akan tetap lambat. Di bisnis hybrid mail,
kekuatan jaringan perusahaan akan menjadi pilar keunggulan bersaing yang sulit
ditandingi oleh pesaing.
Lalu Wasantara-Net akan menjadi cash cow baru bagi perusahaan
sebagai ISP ( Internet Service Provider) dengan jaringan terbesar dan terluas
dibanding ISP-ISP lain di Indonesia. Keberadaan Wasantara-Net dimana-mana –
bahkan mungkin nantinya hingga mencapai kecamatan dan desa- akan menjadi
point of differentiation yang sulit ditiru oleh ISP-ISP lain. Sehingga, Wasantara-
Net akan terus membesar seiring meluasnya instalasi komputer dan penggunaan
internet hingga ke kawasan kabupaten, kecamatanm dan akhirnya ke desa-desa.
Jika “komunitas virtual” di dalam Wasantara-Net sudah cukup signifikan lalu apa
skenario selanjutnya? Ini akan membuka jalan bagi Pos Indonesia untuk masuk ke
jagat e-commerce. Pos Indonesia tak akan terjun mengelola bisnis e-commerce,
tapi akan lebih berfungsi sebagai support system bagi pelaksanaan bisnis di e-
commerce, terutama dalam hal delivery barang dan payment system.
Perlu diingat, separuh dari “nyawa” e-commerce ini ada di delivery
barang dan payment system ini. “Saya kira, Pos Indonesia adalah institusi yang
paling siap melaksanakan e-commerce di Indonesia, karena Pos Indonesia
mempunyai wahana dan infrastrukturnya yaitu Wasantara-Net, delivery system,
sekaligus payment system-nya,” ungkap Cahyana optimis.
86
Lampiran 10: Artikel “ Pos Indonesia Di Masa Depan” (sambungan)
Ringkasnya, melalui e-commerce, Pos Indonesia berupaya membesarkan bisnis-
bisnisnya yang lain, terutama dua core business-nya yang lain, yaitu logistik dan
layanan keuangan.
Dalam bisnis logistik, Pos Indonesia bisa diarahkan ke bisnis full logistic
dan full distribution. Layanan logistik Pos Indonesia nantinya diposisikan untuk
memberikan solusi bagi para produsen dalam mendistribusikan barang-barang
produksinya ke saluran-saluran distribusi mereka di seluruh pelosok tanah air.
Seperti dalam bisnis komunikasi, di layanan logistik pun Pos Indonesia akan tetap
mengandalkan keunggulan bersaingnya pada luasnya jaringan perusahaan, baik
place maupun space. Keberadaan kantor pos diseluruh tanah air, yang
diintegrasikan secara fisik melalui armada dan manajemen transportasi yang solid
dan secara elektronik oleh jaringan informasi Wasantara-Net, akan menjadi kunci
utama kemampuan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan distribusi lain.
Berbagai perusahaan distribusi yang beroperasi di Indonesia saat ini
umumnya masih mengandalkan jaringan di Pulau Jawa karena jaringan mereka di
luar Jawa masih lemah. Dengan masuk ke bisnis full distribution, Pos Indonesia
akan menjadi perusahan distribusi yang paling luas jaringannya, tak hanya di
Jawa, tapi juga terutama di luar Jawa. Jaringan yang luas hingga kecamatan dan
desa di seluruh tanah air ini bisa disambungkan secara online dan diatur oleh
sebuah sistem informasi manajemen melalui Wasantara-Net, yang memungkinkan
perusahaan memberikan value-added service, mulai dari track and trace kiriman
atau layanan inventory management. Jadi, kuncinya tetap jaringan. Selanjutnya
bisnis layanan keuangan. Di bisnis ini, Pos Indonesia akan menempatkan basis
keunggulan bersaingnya kepada jaringan dengan ambisi menjadi wahana national
payment system. Perusahaan akan menjalankan fungsi intermediary dalam
pelaksanaan transaksi pembayaran antara masyarakat di seluruh pelosok tanah air
dengan berbagai lembaga pemerintah, perusahaan swasta, bank, dan lembaga-
lembaga lain. Fungsi intermediary ini hanya bisa dijalankan karena keberadaan
jaringan kantor pos di seluruh pelosok tanah air sudah begitu luas.
Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process.
87
Lampiran 11: Artikel “B2B Company di Indonesia”
B2B COMPANY DI INDONESIA
Oleh: Hermawan Kartajaya
Jatuhnya indeks saham perusahaan-perusahaan dotcom di Nasdaq,
terutama yang bergerak di e-tailer dan B2C menyadarkan banyak orang bahwa
berbisnis di internet tak semudah yang dibayangkan. Business and revenue model
yang belum jelas menyebabkan banyak perusahaan dotcom gagal sebelum
berkembang. Orang pun mulai mengalihkan perhatian ke dunia e-commerce lain
yang mampu menawarkan mimpi-mimpi yang lebih indah, yakni sektor B2B
(Business-to-Business). B2B marketplace memberi peluang bagi buyer dan seller
untuk secara bersama-sama berkomunikasi, berbagi ide, mengiklankan diri,
melakukan penawaran dalam lelang, melakukan transaksi, serta mengkoordinasi
inventory dan fulfillment. Jadi, B2B marketplace bukan hanya berfungsi sebagai
intermediary antara buyer dan seller, tapi juga berfungsi sebagai tempat
bertemunya perusahaan yang memiliki kepentingan sama untuk bertransaksi
sehingga terbentuk business community.
Perusahaan dotcom yang berorientasi B2B marketplace ada dua, yaitu
pertama, marketplace based on industry yang sering disebut sebagai vertical
market dimana perusahaan tersebut lebih mengkhususkan transaksi pada satu
sektor industri spesifik. Kedua, marketiplace based on product yang sering disebut
sebagai horizontal market yang mentransaksikan banyak komoditas dari berbagai
sektor industri. Di Indonesia sendiri, perlahan tapi pasti mulai bermunculan situs-
situs B2B marketplace. Sejumlah B2B marketplace yang sudah beroperasi adalah
Dagang2000.com yang dibangun oleh PT. Indosat Adimarga; Bidnets.com oleh
Grup Sinar Mas; Indonesiansources.com oleh PT. Global Jaringan Nusantara yang
bekerja sama dengan Globalsources.com; Trustindo.com yang diluncurkan oleh
PT. Computindo Respati.
Pada awalnya, tujuan B2B marketplace adalah sekadar untuk cost saving
dan cost reduction sehingga tercipta efisiensi proses di perusahaan. Namun, dalam
perkembangan selanjutnya, B2B marketplace bisa digunakan untuk menciptakan
revenue stream.
88
Lampiran 11: Artikel “B2B Company di Indonesia” (sambungan)
Ini merupakan akibat dari penetrasi internet yang luar biasa, yang terjadi di
perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan B2B marketplace tidak boleh
hanya mengandalkan dari satu sumber revenue stream, tapi harus bisa
memperoleh revenue stream dari berbagai fasilitas yang diberikan. Sumber
revenue stream B2B marketplace di Indonesia adalah advertising fee, software
licensing, auction driven commissions, dan transactionfee.
Di sisi lain, selain harus terus memperkuat existing network, perusahaan
B2B marketplace juga harus memperluas jaringan buyer dan seller baru yang
potensial. Networking ini tidak terbatas pada perluasan content berupa produk dan
komoditas yang ditawarkan, tapi juga memperkuat relationship dengan mitra yang
mendukung terbentuknya business community dan terjadinya transaksi seperti
perusahaan IT untuk inovasi teknologi, institusi financial untuk e-payment, atau
perusahaan logistik untuk warehousing dan delivery.
Strategi bisnis antara insurgent dan incumbent B2B marketplace sama
sekali berbeda. Insurgent B2B market place harus lebih banyak memberikan value
bagi buyer dan seller, baik dari segi content maupun interactivity. Dengan
demikian, memperluas source of revenue adalah suatu keharusan bagi insurgent
B2B market place. Tantangan bagi insurgent B2B market place adalah bila
mereka masuk ke vertical market, karena di vertical market, mereka harus
berhadapan dengan incumbent B2B marketplace yang sudah memiliki cumulative
experience dalam melakukan transaksi bisnis di industri yang spesifik. Hal ini bisa
dipahami mengingat tujuan awal pendirian incumbent B2B marketplace pada
umumnya adalah untuk mengefisienkan dan memperlancar proses di perusahaan,
terutama dalam hal procurement.
Menurut kami, untuk lebih sustainable, insurgent B2B marketplace
seperti Dagang2000.com, Indonesiansources.com, Trustindo.com sebaiknya lebih
berkonsentrasi pada horizontal market dengan lebih memperluas content network.
Sementara, incumbent B2B marketplace seperti Bidnets.com akan lebih
sustainable kalau berkonsentrasi pada vertical market dengan lebih memperkuat
existing context network dan kemudian terus memperluasnya.
89
Lampiran 11: Artikel “B2B Company di Indonesia” (sambungan)
Perusahaan B2B marketplace di Indonesia saat ini tidak terlalu banyak; hanya ada
beberapa yang benar-benar eksis, seperti Dagang2000.com, Bidnets.com,
Trustindo.com, Indonesiansources.com, Indoexport.com, IndoB2B.com. Seperti
halnya di B2C, B2B marketplace juga dimotori oleh perusahaan insurgent yang
sangat bergantung pada inovasi teknologi.
Melihat peluang yang besar, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat
B2B marketi place akan memasuki fase early adopter. Faktor-faktor yang
mendukungnya adalah semakin banyaknya perusahaan dotcom yang meredefinisi
bisnisnya dari B2C ke B2B, semakin banyaknya perusahaan incumbent yang
tertarik untuk memanfaatkan peluang yang besar tersebut, baik sekadar untuk cost
saving and reduction ( efisiensi ) maupun untuk generate revenue.
Meskipun mempunyai peluang dan pasar yang besar, tidak banyak B2B
marketplace yang beroperasi di Indonesia. Kami melihat, ini disebabkan fungsi
dasar B2B market place adalah sebagai intermediary yang melibatkan banyak
perusahaan, baik dari sisi buyer maupun seller, berbeda dengan B2C yang hanya
melibatkan perusahaan dari sisi supplier. Penyebab lain adalah tingkat
kompleksitas B2B marketplace lebih tinggi dibanding B2C marketplace dalam
mendeliver value proposition dan membangun value-networking integration.
Sumber: Buku Seri 9 Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Process
90
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ
No. Nama Barang Sifat1 Bathfoam 5 ltr Slow moving2 Bathfoam botol 25 ml polos Slow moving3 Bathfoam botol 30 ml Logo PRG Slow moving4 Bolpoint BP 7 Logo ADS Slow moving5 Bolpoint BP 7 Logo MAH Slow moving6 Bolpoint BP 7 Logo TUB Slow moving7 Botol Bathfoam 25 ml Logo MAK Slow moving8 Botol bathfoam 25 ml Logo SKR Slow moving9 Botol Bathfoam 25 ml Logo TUB Slow moving
10 Botol shampoo 15 ml Logo SKR Slow moving11 Botol shampoo 25 ml Logo MAK Slow moving12 Botol shampoo 25 ml Logo PER Slow moving13 Botol shampoo 25 ml Logo TUB Slow moving14 Botol shampoo 25 ml polos Slow moving15 Brown Sugar cover aluminium polos Slow moving16 Brown Sugar cover kertas polos Slow moving17 Brown Sugar Kertas Logo ARY Slow moving18 Brown sugar kertas Logo RES Slow moving19 Brown sugar kertas Logo ROY Slow moving20 Coaster tipis Logo BIS Slow moving21 Coaster tipis Logo CAN Slow moving22 Coaster tipis Logo CFR Slow moving23 Coaster tipis Logo MAK Slow moving24 Coaster tipis polos Fast moving25 Coaster tissue Logo IBS Slow moving26 Coaster tissue Logo SIM Slow moving27 Coaster tissue Logo TUB Slow moving28 Coaster tissue polos Slow moving29 Cotton bud + cover isi 3 Logo TUB Slow moving30 Cotton bud + cover Logo STR Slow moving31 Cotton bud isi 3 Logo ARY Slow moving32 Cover CC besar Logo BOR Slow moving33 Cover CC Kecil Logo CAN Slow moving34 Cover CC Kecil Logo DAG Slow moving35 Cover Dental CC Logo PIN Slow moving36 Cover Dentalkit CC logo ADS Slow moving37 Cover Dentalkit CC Logo AKS Slow moving38 Cover Dentalkit CC Logo JAG Slow moving39 Cover Dentalkit CC Logo KAP Slow moving40 Cover Dentalkit CC Logo KAR Slow moving41 Cover Dentalkit CC Logo MER Slow moving42 Cover dentalkit CC Logo RSD Slow moving43 Cover dentalkit CC Logo SAF Slow moving44 Cover dentalkit CC logo SRP Slow moving45 Cover dentalkit CC Logo SYR Slow moving46 Cover dentalkit CC Logo VPR Slow moving47 Cover dentalkit CC polos Fast moving48 Cover Dentalkit Duplex Logo ASG Slow moving
91
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)49 Cover dentalkit duplex polos Fast moving50 Cover Dentalkit Logo AND Slow moving51 Cover Dentalkit Logo GKM Slow moving52 Cover Glass Doff Logo DEL Slow moving53 Cover glass kertas Logo SAN Slow moving54 Cover glass plastik bening Logo NOV Slow moving55 Cover glass plastik doff Logo RSG Slow moving56 Cover glass plastik doff polos Slow moving57 Cover Razor polos Slow moving58 Cover sabun besar besar Logo MAR Slow moving59 Cover Sabun Besar Logo ADT Slow moving60 Cover Sabun Besar Logo AMT Slow moving61 Cover Sabun besar Logo PON Slow moving62 Cover sabun besar Logo REL+sabun oval 15 gr Slow moving63 Cover sabun besar Logo WJT Slow moving64 Cover Sabun CC besar logo 5JY Slow moving65 Cover Sabun CC Besar Logo ARJ Slow moving66 Cover sabun CC besar Logo PAV Slow moving67 Cover sabun CC besar Logo PIN Slow moving68 Cover sabun CC besar Logo WSN Slow moving69 Cover sabun CC besar polos Fast moving70 Cover Sabun CC Kecil Logo BAM Slow moving71 Cover sabun CC kecil Logo biru VOL Slow moving72 Cover Sabun CC Kecil Logo GEM Slow moving73 Cover Sabun CC kecil Logo JAY Slow moving74 Cover Sabun CC kecil Logo MAE Slow moving75 Cover sabun CC kecil Logo MAY Slow moving76 Cover sabun CC kecil Logo merah VOL Slow moving77 Cover sabun CC kecil Logo RSP Slow moving78 Cover SABun CC Kecil Logo SAM Slow moving79 Cover sabun CC kecil Logo SLA Slow moving80 Cover sabun CC kecil Logo SYM Slow moving81 Cover sabun CC kecil Logo TJP Slow moving82 Cover sabun CC Kecil Logo TLS Slow moving83 Cover sabun CC kecil Logo VTD Slow moving84 Cover sabun CC Logo SUM Slow moving85 Cover sabun Duplex kecil Logo IRW Slow moving86 Cover sabun Duplex kecil Logo SYK Slow moving87 Cover Sabun duplex Logo SYK Slow moving88 Cover Sabun Ivory Kecil Logo GAJ Slow moving89 Cover sabun ivory kecil Logo SRG Slow moving90 Cover sabun kecil + oval 15 gr Logo SIN Slow moving91 Cover Sabun kecil CC Logo MUT Slow moving92 Cover sabun kecil Duplex Logo JAG Slow moving93 Cover sabun kecil duplex Logo RMS Slow moving94 Cover Sabun Kecil Logo ADT Slow moving95 Cover Sabun Kecil Logo AJS Slow moving96 Cover Sabun Kecil Logo AKS Slow moving97 Cover Sabun Kecil Logo AMD Slow moving
92
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)98 Cover Sabun Kecil Logo AND Slow moving99 Cover Sabun Kecil Logo ARK Slow moving
100 Cover Sabun Kecil Logo ASC Slow moving101 Cover Sabun Kecil Logo ASG Slow moving102 Cover Sabun Kecil Logo BIN Slow moving103 Cover Sabun kecil Logo BIT Slow moving104 Cover Sabun Kecil Logo BSY Slow moving105 Cover Sabun Kecil Logo DEL Slow moving106 Cover sabun kecil Logo KAL Slow moving107 Cover Sabun kecil logo KAR Slow moving108 Cover Sabun kecil Logo KDR Slow moving109 Cover Sabun kecil Logo MAH Slow moving110 Cover Sabun kecil Logo MOR Slow moving111 Cover Sabun kecil Logo MU1 Slow moving112 Cover sabun kecil Logo MU2 Slow moving113 Cover Sabun kecil Logo NAG Slow moving114 Cover Sabun kecil Logo NAS Slow moving115 Cover Sabun kecil Logo NGP Slow moving116 Cover sabun kecil Logo NSR Slow moving117 Cover sabun kecil Logo NST Slow moving118 Cover Sabun Kecil Logo NTR Slow moving119 Cover sabun kecil Logo NUS Slow moving120 Cover Sabun kecil Logo RAG Slow moving121 Cover Sabun kecil Logo REJ Slow moving122 Cover Sabun kecil Logo RIC Slow moving123 Cover sabun kecil Logo RMG Slow moving124 Cover sabun kecil Logo RSG Slow moving125 Cover sabun kecil Logo RTT Slow moving126 Cover sabun kecil Logo SER Slow moving127 Cover sabun kecil Logo SET Slow moving128 Cover sabun kecil Logo SPL Slow moving129 Cover sabun kecil Logo SRP + oval 15 gr Slow moving130 Cover sabun kecil Logo TWS Slow moving131 Cover sabun kecil logo VIC Slow moving132 Cover sabun kecil Logo VMR Slow moving133 Cover sabun kecil Logo WSB Slow moving134 Cover sabun kecil Logo WSH Slow moving135 Cover sabun kecil polos Fast moving136 Cover sabun kotak Logo VAN + Oval 15 gr Slow moving137 Cover Shower cap CC Logo BRO Slow moving138 Cover shower cap CC Logo PAS Slow moving139 Cover shower cap CC Logo SRP Slow moving140 Cover Shower cap CC Logo TRP Slow moving141 Cover Shower cap CC Logo TUB Slow moving142 Cover Shower cap ivory Logo SIN Slow moving143 Cover Shower cap plastik doff Logo KAR Slow moving144 Creamer Razor polos Slow moving145 Creamer Sachet Aluminium Logo ARY Slow moving146 Creamer sachet aluminium Logo IBS Slow moving
93
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)147 Creamer sachet aluminium Logo PAS Slow moving148 Creamer sachet aluminium Logo RSG Slow moving149 Creamer sachet cover aluminium polos Slow moving150 Creamer sachet Logo GSA Slow moving151 Creamer sachet logo REL Slow moving152 Creamer sachet logo STR Slow moving153 Dentalkit CC Logo AMT Slow moving154 Dentalkit CC Logo AND Slow moving155 Dentalkit CC Logo BAN Slow moving156 Dentalkit CC Logo INS Slow moving157 Dentalkit CC Logo MAH Slow moving158 Dentalkit CC Logo PAS Slow moving159 Dentalkit Duplex Logo FON Slow moving160 Dentalkit Duplex Logo NGP Slow moving161 Dentalkit duplex Logo RSG Slow moving162 Dentalkit Duplex Logo RSW Slow moving163 Dentalkit Duplex Logo SRP Slow moving164 Dentalkit Duplex Logo STR Slow moving165 Dentalkit Logo GKM Slow moving166 Disposal Bag Doff Logo BIS Slow moving167 Disposal Bag plastik doff polos Slow moving168 Disposal doff + cover besar logo TUB Slow moving169 Disposal Plastik doff Logo KAR Slow moving170 Disposal plastik doff Logo RSG Slow moving171 For Coat 60x100x04 polos Slow moving172 For Coat Logo STR Slow moving173 Garam sachet Logo BDR Slow moving174 Garam sachet Logo BIS Slow moving175 Garam sachet Logo IBS Slow moving176 Garam sachet Logo NGP Slow moving177 Garam sachet polos Slow moving178 Gula Sachet 12 gr Logo ARJ Slow moving179 Gula sachet 5 gr Logo BIS Slow moving180 Gula sachet 6 gr Logo PAS Slow moving181 Gula Sachet 8 gr Logo ARY Slow moving182 Gula sachet 8 gr Logo ASG Slow moving183 Gula sachet 8 gr Logo BDR Slow moving184 Gula sachet 8 gr Logo CFG Slow moving185 Gula sachet 8 gr Logo CFR Slow moving186 Gula Sachet 8 gr Logo EQU Slow moving187 Gula sachet 8 gr Logo IBS Slow moving188 Gula sachet 8 gr Logo INS Slow moving189 Gula sachet 8 gr Logo MAK Slow moving190 Gula sachet 8 gr Logo NAS Slow moving191 Gula sachet 8 gr Logo PER Slow moving192 Gula sachet 8 gr Logo REL Slow moving193 Gula sachet 8 gr Logo RMB Slow moving194 Gula sachet 8 gr Logo ROY Slow moving195 Gula sachet 8 gr Logo RSG Slow moving
94
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)196 Gula sachet 8 gr Logo SRG Slow moving197 Gula sachet 8 gr Logo STR Slow moving198 Gula sachet 8 gr polos Fast moving199 Gula Sachet Logo ADT Slow moving200 Gula Sachet Logo BAT Slow moving201 Gula sachet Logo GKM Slow moving202 Gula sachet Logo NGP Slow moving203 Gula sachet Logo THX Slow moving204 Gula shacet Logo GSA Slow moving205 Isi cotton bud polos Slow moving206 isi sewingkit polos Slow moving207 Isi Shower cap polos Slow moving208 Kain koran Logo SAN Slow moving209 Kopi Sachet Aluminium Logo IBS Slow moving210 Kopi sachet aluminium Logo PAS Slow moving211 Kopi sachet aluminium Logo RSG Slow moving212 Kopi sachet aluminium polos Slow moving213 Kopi Sachet Logo BJM Slow moving214 Kopi sachet Logo STR Slow moving215 Korek Api Kotak Logo ARY Slow moving216 Korek Api Kotak Logo ASG Slow moving217 Korek Api kotak Logo KAL Slow moving218 Korek Api kotak Logo MAH Slow moving219 Korek Api kotak logo MER Slow moving220 Korek Api kotak Logo PRG Slow moving221 Korek Api Kotak Logo PSR Slow moving222 Korek api kotak Logo SAF Slow moving223 Korek Api kotak Logo San Slow moving224 Korek Api kotak Logo TAM Slow moving225 Korek Api kotak polos Slow moving226 Korek Api Logo GSA Slow moving227 Korek Api Logo THX Slow moving228 Korek Api Logo TRP Slow moving229 Korek api logo TUB Slow moving230 Laundry 40x60x04 Logo PRG Slow moving231 Laundry Bag 40x60x03 Logo BAM Slow moving232 Laundry Bag 40x60x03 Logo MAH Slow moving233 Laundry Bag 40x60x03 Logo STR Slow moving234 Laundry Bag 40x60x03 polos Fast moving235 Laundry Bag 40x60x04 logo ADS Slow moving236 Laundry Bag 40x60x04 logo ADT Slow moving237 Laundry Bag 40x60x04 Logo BIP Slow moving238 Laundry Bag 40x60x04 Logo KAR Slow moving239 Laundry Bag 40x60x04 polos Fast moving240 Laundry Bag Logo TUB Slow moving241 Laundry Bag pakai tali Logo GSA Slow moving242 Lipton Ice Tea Slow moving243 Merica Sachet Logo BDR Slow moving244 Merica sachet Logo BIS Slow moving
95
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)245 Merica Sachet Logo IBS Slow moving246 Merica sachet Logo NGP Slow moving247 Merica sachet polos Slow moving248 Pasta tube polos Fast moving249 Pensil bulat Logo PRG Slow moving250 Pensil Segi enam Logo NGP Slow moving251 Pensil segi enam Logo PRG Slow moving252 Pensil segi enam Logo SAN Slow moving253 Plastik Holding Logo DFC Slow moving254 Plastik holding Logo SAN Slow moving255 Plastik koran polos Slow moving256 Plastik Shower cap Logo GKM Slow moving257 Razor polos Slow moving258 Sabun AJ bulat 15 gr + Stiker polos Fast moving259 Sabun Aj bulat 20 gr + stiker polos Slow moving260 Sabun AJ Bulat 25 gr + stiker logo TRP Slow moving261 Sabun AJ bulat 25 gr + stiker polos Slow moving262 Sabun AJ bulat 25 gr Logo PAV Slow moving263 Sabun AJ Serut 40 gr Slow moving264 Sabun bulat 25 gr + stiker Logo RSW Slow moving265 Sabun bulat 25 gr +stiker Logo PGU Slow moving266 Sabun Cussen 15 gr Slow moving267 Sabun Cussen 25 gr Slow moving
268Sabun Cussen 25 gr + cover ivury kecil LogoPUN Slow moving
269 Sabun Dhira Slow moving270 Sabun oval 15 gr + cover CC Logo PAS Slow moving271 Sabun oval 15 gr + cover sabun kecil polos Fast moving272 Sabun Oval 15 gr + cover sabun Logo TTR Slow moving273 Sabun Oval 15 gr polos Fast moving274 Sabun Ryer 15 gr bungkus Slow moving275 Sabun Ryer 15 gr polos Slow moving276 Sabun Ryer 20 gr polos Slow moving277 Sabun Ryer bulat 25 gr + stiker polos Slow moving278 Sandal Logo IBS Slow moving279 Sandal Logo KAR Slow moving280 Sandal Logo MAH Slow moving281 Sandal Logo NGP Slow moving282 Sandal Logo RSB Slow moving283 Sandal Logo RSG Slow moving284 Sandal Logo STR Slow moving285 Sewingkit + cover Logo MER Slow moving286 Sewingkit + cover Logo TUB Slow moving287 Sewingkit + cover polos Slow moving288 Shampoo 5 ltr warna hijau Slow moving289 Shampoo 5 ltr warna kuning Slow moving290 Shampoo 5 ltr warna merah muda Slow moving291 Shampoo 5 ltr warna putih Slow moving292 Shampoo botol 25 ml Logo FON Slow moving
96
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)293 Shampoo botol 25 ml Logo GKM Slow moving294 Shampoo botol 25 ml Logo PRG Slow moving295 Shampoo botol 25 ml Logo STR Slow moving296 Shampoo botol 25 ml Logo STR Slow moving297 Shampoo botol 25 ml polos Slow moving298 Shampoo botol 30 ml Logo KAR Slow moving299 Shampoo botol Logo PGU Slow moving300 Shampoo sachet 6 ml Logo DAG Slow moving301 Shampoo sachet 6 ml Logo RSG Slow moving302 Shampoo sachet 6 ml polos Fast moving303 Shampoo sachet 8 ml Logo AMD Slow moving304 Shampoo Sachet 8 ml Logo AND Slow moving305 Shampoo sachet 8 ml Logo SRG Slow moving306 Shampoo sachet Logo AKS Slow moving307 Shampoo Sachet Logo AMT Slow moving308 Shampoo sachet Logo ASG Slow moving309 Shampoo sachet Logo CAN Slow moving310 Shampoo sachet Logo KAL Slow moving311 Shampoo sachet Logo MAH Slow moving312 Shampoo sachet Logo MEN Slow moving313 Shampoo sachet Logo MER Slow moving314 Shampoo sachet Logo MON Slow moving315 Shampoo sachet Logo NAS Slow moving316 Shampoo sachet Logo RDT Slow moving317 Shampoo sachet Logo RMG Slow moving318 Shampoo sachet Logo SAF Slow moving319 Shampoo sachet Logo SLA Slow moving320 Shampoo sachet Logo SRP Slow moving321 Shampoo sachet Logo SUM Slow moving322 Shoe Shine Lembar Logo BIS Slow moving323 Shoe Shine Logo ROY Slow moving324 Shower cap cover dos Logo MER Slow moving325 Shower cap cover dos Logo SRP Slow moving326 Shower Cap cover dos Logo TUB Slow moving327 Shower cap cover dos polos Slow moving328 Shower cap cover plastik bening polos Slow moving329 Shower cap cover plastik doff Logo MU1 Slow moving330 Shower cap cover plastik doff Logo MU2 Slow moving331 Shower cap cover plastik doff Logo NGP Slow moving332 Shower cap cover plastik doff Logo RSG Slow moving333 Shower cap cover plastik doff polos Slow moving334 Shower cap+cover bening Logo STR Slow moving335 Sikat bulu putih + pasta tube 5 gr Fast moving336 Sikat Logo dan Pasta tube SIN Slow moving337 Sikat Logo SRP + pasta tube Slow moving338 Sikat logo TTR + pasta tube Slow moving339 Sikat polos bulu hijau Slow moving340 Sikat polos bulu putih Fast moving341 Sikat putih Logo GKM Slow moving
97
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)342 Sikat putih Logo VPR Slow moving343 Sisir 1/2 lingkaran Logo RSW Slow moving344 Sisir 1/2 lingkaran Logo SIN Slow moving345 Sisir setengah lingkaran polos Slow moving346 Sterefoam kotak Logo DFC Slow moving347 Sterofoam kotak logo MAH Slow moving348 Sterofoam Logo THX Slow moving349 Stiker Bulat Logo DEL Slow moving350 Stiker Korek Api Logo TRP Slow moving351 Stiker Logo BUM Slow moving352 Stiker Logo INS Slow moving353 Stiker Logo RSW Slow moving354 Stiker Logo STR Slow moving355 Stiker Sabun Logo FON Slow moving356 Stiker Sabun Logo TRP Slow moving357 Stiker Sabun Logo TUB Slow moving358 Stiker Stirer Logo IBS Slow moving359 Stirer hitam polos Slow moving360 Straw hitam cover panjang polos Slow moving361 Straw hitam cover pendek polos Slow moving362 Straw hitam polos Slow moving363 Straw putih + cover logo CFG Slow moving364 straw putih + cover Logo TAM Slow moving365 Straw putih + cover polos Slow moving366 Straw putih polos Slow moving367 Straw putih+cover Logo IBS Slow moving368 Sumpit kayu + cover kertas Logo TAM Slow moving369 Sumpit kayu + cover kertas polos Slow moving370 Sumpit kayu + cover plastik polos Slow moving371 Sweetener Logo BDR Slow moving372 Sweetener Logo IBS Slow moving373 Sweetener polos Slow moving374 Tea sachet + cover kertas Logo PAS Slow moving375 Tea sachet + cover kertas Logo RSG Slow moving376 Tea sachet + cover kertas polos Slow moving377 Tea sachet Logo NGP Slow moving378 Tea sachet Logo STR Slow moving379 Tissue box besar Logo PAV Slow moving380 Tissue box kecil Logo RAI Slow moving381 Tissue Box kotak besar Logo BAT Slow moving382 Tissue box kotak besar Logo BIS Slow moving383 Tissue box kotak besar Logo KAR Slow moving384 Tissue box kotak besar Logo MAH Slow moving385 Tissue box kotak besar Logo RSG Slow moving386 Tissue box kotak besar Logo RSI Slow moving387 Tissue box kotak besar polos Slow moving388 Tissue box kotak kecil polos Slow moving389 Tissue box Logo STR Slow moving390 Tissue Cocktail Logo BLO Slow moving
98
Lampiran 12: Tabel Produk-produk PT. XYZ (sambungan)391 Tissue Cocktail Napkin Slow moving392 Tissue Dinner Logo BLO Slow moving393 Tissue Dinner Napkin Slow moving394 Tissue Facial Slow moving395 Tissue Fresh Rol 8 gr Slow moving396 Tissue Napkin 1 kg Slow moving397 Tissue Napkin 1/2 kiloan Slow moving398 Tissue TL Blissful 100 gr roll Slow moving399 Tissue TL Blissful emosed 80 gr rol Slow moving400 Tissue TL Coreless in 16 in 1 Slow moving401 Toilet Belt Logo BIS Slow moving402 Toilet Belt Logo STR Slow moving403 Tusuk gigi bambu + cover isi 2 Logo ARY Slow moving404 Tusuk gigi bambu + cover Logo THX Slow moving405 Tusuk gigi bambu + cover polos Slow moving406 Tusuk gigi isi 50 pcs Slow moving407 Tusuk gigi kayu + cover Logo BDR Slow moving408 Tusuk gigi kayu + cover Logo BIS Slow moving409 Tusuk gigi kayu + cover Logo CFG Slow moving410 Tusuk gigi kayu + cover Logo EQU Slow moving411 Tusuk gigi kayu + cover Logo IBS Slow moving412 Tusuk gigi kayu + cover Logo PER Slow moving413 Tusuk gigi kayu + cover polos Slow moving414 tusuk gigi kayu +cover Logo OPI Slow moving415 tusuk gigi kiloan Slow moving416 Tutup gelas kertas Logo RSG Slow moving417 Tutup gelas kertas Logo SHD Slow moving418 Tutup gelas kertas polos Slow moving419 Tutup gelas mika Logo STR Slow moving420 Tutup gelas plastik Logo IBS Slow moving421 Tutup gelas plastik Logos BIS Slow moving422 Tutup gelas plastik mika Logo MAH Slow moving423 Tutup gelas plastik mika polos Slow moving
99
Lampiran 16: Tabel 4.4 Bisnis Proses Pelanggan Gres
No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke Store Housekepping hari 1 2 Store mengecek stok barang Store hari 1 3 Store membuat Purchase Request Store hari 1 4 PR diajukan ke Purchasing Store hari 1 5 Purchasing mengecek ke Cost Control Purchasing hari 1 6 Purchasing membuat Purchase Order Purchasing hari 1 7 PO diajukan ke Accounting dan GM Purchasing hari 1
8 9 10 11 12 13 148 PO disetujui Accounting & GM diberikan ke Purchasing Accounting, GM hari 2 9 Purchasing menghubungi AJ supaya mengambil PO Purchasing hari 2
10 AJ menerima PO Kasir hari 2 11 AJ membuat surat tanda terima PO Kasir hari 2 12 AJ mengirimkan surat tanda terima PO ke pihak hotel Supir AJ hari 2 13 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 2
14 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 3 /
415 16 17 18 19 20 21
15 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 4 16 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 4 17 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 4 18 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 4 19 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 4
20 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 5 /
6
21 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari 5 /
622 23 24 25 26 27 28
22 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 6 23 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 6 24 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 6 25 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 6 26 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 6 27 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 6 28 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 6
100
Lampiran 16: Tabel 4.4 Bisnis Proses Pelanggan Gres (sambungan)29 30 31 32 33 34 35
29 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 6
30 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari 7 /
8 31 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 8
32bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 8
33 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 9 34 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 9 35 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 9
36 37 38 39 40 41 4236 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 9
37 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo
Sby hari 9 38 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 10 39 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 10
40 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari
10/11 41 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 11 42 Brg diterima oleh Receiving Store Receiving Store hari 11
43 44 45 46 47 48 4943 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ Receiving Store hari 11 44 Brg diberikan ke Housekeeping Receiving Store hari 11 45 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 11 46 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 25 47 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 25 48 Accounting menerima bukti tanda terima dan faktur Accounting hari 25 49 Accounting melakukan pembayaran sekretaris hari 25
50 50 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 25 ke kasir
KESIMPULAN :
1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.
2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 2 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang berada dalam jasa angkutan adalah 5 hari.
101
Lampiran 15: Tabel 4.3 Bisnis Proses PelangganEQU
No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke Store Housekepping hari 1 2 Store mengecek stok barang Store hari 1 3 Store membuat Purchase Request Store hari 1 4 PR diajukan ke Purchasing Store hari 1 5 Purchasing menyetujui Purchase Request Purchasing hari 2 6 Purchasing membuat Purchase Order Purchasing hari 2 7 Purchasing menghubungi AJ supaya mengambil PO Purchasing hari 2
8 9 10 11 12 13 148 AJ menerima PO Kasir hari 2 9 AJ membuat surat tanda terima PO Kasir hari 2
10 AJ mengirimkan tanda terima PO ke pihak hotel Supir AJ hari 2 11 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 2/ 3 12 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 3/4 13 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 4 14 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 4
15 16 17 18 19 20 2115 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 4 16 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 4 17 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 4 18 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 5/ 6 19 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari / 6 20 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 6 21 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 6
22 23 24 25 26 27 2822 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 6 23 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 6 24 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 6 25 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 6 26 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 6 27 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 6 28 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari / 8
102
Lampiran 15: Tabel 4.3 Bisnis Proses Pelanggan EQU (sambungan)29 30 31 32 33 34 35
29 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 8
30bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 8
31 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 9 32 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 9 33 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 10 34 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 10
35 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo
Sby hari 10 36 37 38 39 40 41 42
36 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 10 37 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 10
38 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari
10/11 39 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 11 40 Brg diterima oleh Receiving Store Receiving Store hari 11 41 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ Receiving Store hari 11 42 Brg diberikan ke Housekeeping Receiving Store hari 11
43 44 45 46 47 48 43 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 11 44 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 11 45 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 25 46 Accounting menerima bukti tanda terima dan faktur Accounting hari 25 47 Accounting melakukan pembayaran sekretaris hari 25 48 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 25 ke kasir
KESIMPULAN :
1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.
2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 2 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang berada dalam kargo adalah 5 hari
103
Lampiran 14: Tabel 4.2 Bisnis Proses PelangganPRG
No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke purchasing Housekepping hari 1 2 Purchasing mengecek stok barang Purchasing hari 1 3 Purchasing membuat Purchase Request Purchasing hari 1 4 PR diajukan ke General Manager untuk disetujui Purchasing hari 1 5 GM menyetujui PR GM hari 2 6 Purchasing membuat Purchase Order Purchasing hari 3 7 Purchasing menghubungi AJ supaya mengambil PO Purchasing hari 3
8 9 10 11 12 13 148 AJ menerima PO Kasir hari 3 9 AJ membuat surat tanda terima PO Kasir hari 3
10 AJ mengirim surat tanda terima PO ke pihak hotel Supir AJ hari 3 11 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 3/ 4 12 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 4/ 5 13 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 5 14 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 5
15 16 17 18 19 20 2115 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 5 16 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 5 17 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 5 18 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 6/ 7 19 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari 6/ 7 20 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 7 21 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 7
22 23 24 25 26 27 2822 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 7 23 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 7 24 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 7 25 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 7 26 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 7 27 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 7 28 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari 8/ 9
104
Lampiran 14: Tabel 4.2 Bisnis Proses Pelanggan PRG (sambungan)29 30 31 32 33 34 35
29 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 9
30bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 9
31 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 10 32 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 10 33 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 11 34 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 11
35 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo
Sby hari 11 36 37 38 39 40 41 42
36 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 11 37 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 11
38 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari
11/12 39 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 12 40 Brg diterima oleh Receiving Store Receiving Store hari 12 41 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ Receiving Store hari 12 42 Brg diberikan ke Housekeeping Receiving Store hari 12
43 44 45 46 47 48 43 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 12 44 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 12 45 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 26 46 Accounting menerima bukti tanda terima dan faktur Accounting hari 26 47 Accounting melakukan pembayaran sekretaris hari 26 48 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 26 ke kasir
KESIMPULAN :
1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.
2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 3 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang pesanan berada dalam jasa angkutan adalah 5 hari.
105
Lampiran 13: Tabel 4.1 Bisnis Proses Pelanggan SIN
No Langkah Pelaku 1 2 3 4 5 6 71 Housekeeping lapor ke sekretaris Housekepping hari 1 2 Sekretaris mengecek stok barang Sekretaris hari 1 3 Sekretaris menelepon PT. XYZ Sekretaris hari 1 4 AJ menerima order Kasir hari 1 5 AJ membuat surat tanda terima order Kasir hari 1 6 AJ mengirim surat tanda terima order Supir AJ hari 1 7 AJ membuat surat pesanan Gudang hari 1
8 9 10 11 12 13 148 AJ mengirim surat pesanan ke Semarang Gudang hari 2/ 3 9 Semarang menerima surat pesanan bgn Order hari 3/ 4
10 Bgn Order membuat Surat Perintah Kerja bgn Order hari 4 11 SPK diberikan ke Kepala Produksi bgn Order hari 4 12 stlh dicek, SPK diberikan ke Pengawas produksi Kepala Produksi hari 4 13 Tugas dibagi dan menyiapkan bahan Pengawas&Gudang hari 4 14 stlh brg siap, SPK diberikan ke Pelaksana produksi Pengawas prod hari 5/ 6
15 16 17 18 19 20 2115 Barang siap diberikan ke bagian ekspedisi Pengawas prod hari 5/ 6 16 Bgn ekspedisi menerima brg dan menelepon kargo bgn Ekspedisi hari 5/ 6 17 Kargo mengambil barang di kantor Supir kargo hari 5/ 6 18 Brg sampai di pusat kargo diterima bgn Administrasi bgn Administrasi hari 5/ 6 19 bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 5/ 6 20 Laporan diberikan ke kepala cabang bgn Administrasi hari 6 21 Kepala cabang menyetujui pengiriman Kepala Cabang hari 6
22 23 24 25 26 27 2822 Laporan diberikan ke supir untuk dikirim bgn Administrasi hari 6 23 Brg berangkat ke kargo Surabaya Supir kargo hari 6 24 Truk sampai di kargo Surabaya Supir kargo hari 7/ 8 25 supir kargo lapor ke bgn Administrasi Supir kargo hari 8
26bgn Administrasi memberi nomor antrian untukdibongkar bgn Administrasi hari 8
27 Isi truk dibongkar dan dipilah-pilah untuk dikirim staff kargo hari 9 28 Brg AJ dilaporkan untuk dikirim Supir kargo hari 9
106
Lampiran 13: Tabel 4.1 Bisnis Proses Pelanggan SIN (sambungan)29 30 31 32 33 34 35
29 Bgn Administrasi membuat laporan bgn Administrasi hari 9 30 Laporan diberikan ke Manajer bgn Administrasi hari 10
31 Manajer menyetujui pengirimanManajer kargo
Sby hari 10 32 Supir mengirim ke kantor Sby Supir kargo hari 10 33 AJ sby menerima brg dan membongkar brg gudang hari 10
34 stlh brg dipilah-pilah dibuatkan faktur kasir hari
10/11 35 Brg dikirim ke pelanggan supir hari 11
36 37 38 39 40 41 4236 Brg diterima oleh Sekretaris hotel sekretaris hari 11 37 Brg dibuatkan tanda terima dan diberikan ke AJ sekretaris hari 11 38 Brg diberikan ke Housekeeping sekretaris hari 11 39 tanda terima dibawa pulang ke AJ supir hari 11 40 AJ menerima tanda terima dan menyimpan kasir hari 11 41 stlh 2 minggu tanda terima dan faktur ditagihkan debt collector hari 25 42 sekretaris menerima bukti tanda terima dan faktur sekretaris hari 25
43 44 43 sekretaris melakukan pembayaran sekretaris hari 25 44 debt collector membawa pulang uang dan memberikan debt collector hari 25 ke kasir
KESIMPULAN :
1Dalam melakukan aktivitasnya melayani pelanggan, dari saat pemesanan hingga barang dikirim ke tempat pelanggan dibutuhkan waktu kurang lebih 10hari.
2 Untuk dapat memesan ke AJ, pihak hotel membutuhkan waktu 1 hari untuk mengurus persetujuan Purchase Order.3 Lamanya barang pesanan berada dalam jasa angkutan adalah 5 hari.
107
Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang
Surat Pesanan No. 63
Total SKU yang dipesan : 14
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
1 Juli 2006 6 Juli 2006 3
13 Juli 2006 10
25 Juli 2006 1 ( terlambat 10 hari )
Surat Pesanan No. 64
Total SKU yang dipesan : 28
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
7 Juli 2006 17 Juli 2006 23
21 Juli 2006 5
Surat Pesanan No. 65
Total SKU yang dipesan : 64
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
7 Juli 2006 21 Juli 2006 13
27 Juli 2006 15 ( terlambat 6 hari )
1 Agustus 2006 29 ( terlambat 11 hari )
15 Agustus 2006 7 ( terlambat 25 hari )
108
Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)
Surat Pesanan No. 66
Total SKU yang dipesan : 15
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
18 Juli 2006 27 Juli 2006 6
1 Agustus 2006 5
22 Agustus 2006 4 ( terlambat 21 hari )
Surat Pesanan No. 67
Total SKU yang dipesan : 39
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
29 Juli 2006 8 Agustus 2006 25
15 Agustus 2006 8 ( terlambat 3 hari )
14 September 2006 6 ( terlambat 33 hari )
Surat Pesanan No. 68
Total SKU yang dipesan : 24
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
3 Agustus 2006 15 Agustus 2006 17
22 Agustus 2006 4 ( terlambat 5 hari )
14 September 2006 3 ( terlambat 27 hari )
109
Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)
Surat Pesanan No. 69
Total SKU yang dipesan : 45
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
9 Agustus 2006 22 Agustus 2006 17
30 Agustus 2006 24 ( terlambat 7 hari )
12 September 2006 3 ( terlambat 20 hari )
Surat Pesanan No. 70
Total SKU yang dipesan : 13
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
10 Agustus 2006 15 Agustus 2006 6
22 Agustus 2006 7
Surat Pesanan No. 71
Total SKU yang dipesan : 36
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
22 Agustus 2006 6 September 2006 18 ( terlambat 1 hari )
12 September 2006 9 ( terlambat 7 hari )
21 September 2006 9 ( terlambat 16 hari )
110
Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)
Surat Pesanan No. 72
Total SKU yang dipesan : 29
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
26 Agustus 2006 12 September 2006 18 ( terlambat 3 hari )
14 September 2006 6 ( terlambat 5 hari )
27 September 2006 5 ( terlambat 18 hari )
Surat Pesanan No. 73
Total SKU yang dipesan : 54
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
5 September 2006 21 September 2006 32 ( terlambat 2 hari )
27 September 2006 13 ( terlambat 8 hari )
3 Oktober 2006 9 ( terlambat 14 hari )
Surat Pesanan No. 74
Total SKU yang dipesan : 20
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
13 September 2006 23 September 2006 10
5 Oktober 2006 6 ( terlambat 8 hari )
10 Oktober 2006 4 ( terlambat 13 hari )
111
Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)
Surat Pesanan No. 75
Total SKU yang dipesan : 77
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
22 September 2006 5 Oktober 2006 33
10 Oktober 2006 19 ( terlambat 4 hari )
16 Oktober 2006 17 ( terlambat 10 hari )
8 November 2006 8 ( terlambat 33 hari )
Surat Pesanan No. 76
Total SKU yang dipesan : 15
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
26 September 2006 10 Oktober 2006 6
8 November 2006 17 ( terlambat 22 hari )
Surat Pesanan No. 77
Total SKU yang dipesan : 23
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
3 Oktober 2006 16 Oktober 2006 4
8 November 2006 17 ( terlambat 22 hari )
14 November 2006 2 ( terlambat 28 hari )
112
Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)
Surat Pesanan No. 78
Total SKU yang dipesan : 17
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
10 Oktober 2006 13 November 2006 11 ( terlambat 20 hari )
16 November 2006 5 ( terlambat 23 hari )
22 November 2006 1 ( terlambat 29 hari )
Surat Pesanan No. 79
Total SKU yang dipesan : 46
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
1 November 2006 13 November 2006 21
14 November 2006 14
22 November 2006 3 ( terlambat 7 hari )
31 November 2006 7 ( terlambat 16 hari )
Belum dikirim 1 ( sudah terlambat 17
hari )
Surat Pesanan No. 80
Total SKU yang dipesan : 25
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
11 November 2006 22 November 2006 9
31 November 2006 14 ( terlambat 6 hari )
Belum dikirim
113
Lampiran 17: Tabel Surat Pesanan yang dilakukan cabang Surabaya danAktualisasi Pengiriman Barang dari Semarang (sambungan)
Surat Pesanan No. 81
Total SKU yang dipesan : 33
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
17 November 2006 22 November 2006 8
31 November 2006 16
Belum dikirim 9 (sudah terlambat 1 hari)
Surat Pesanan No. 82
Total SKU yang dipesan : 12
Tanggal Pemesanan Tanggal
Pengiriman
Jumlah SKU yang dikirim
17 November 2006 31 November 2006 9
Belum dikirim 3 (sudah terlambat 1 hari)
Keterangan :
1. Proses produksi dari awal pelanggan memesan hingga barang selesai
diproduksi dan sampai di kantor Surabaya membutuhkan waktu 14
hari.
2. Keterlambatan barang dihitung sejak pengiriman barang ( barang
belum sampai di Surabaya ) melebihi batas masa proses produksi (
setelah 14 hari barang dipesan ).
Sumber: Data Internal Perusahaan.
114
Lampiran 18: Tabel 4.5 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Juli 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml
Nama produk Tgl terjual Jumlah yang terjual Total selama 1
bulan
Gula sachet 8
gr polos
3/07/2006 3.750 buah
5/07/2006 1.250 buah
7/07/2006 7.750 buah
8/07/2006 500 buah
11/07/2006 1.500 buah
14/07/2006 2.250 buah
15/07/2006 3.000 buah
17/07/2006 200 buah
22/07/2006 3.500 buah
24/07/2006 1.500 buah
26/07/2006 1.500 buah
28/07/2006 1.000 buah
31/07/2006 1.200 buah 28.900 buah
Coaster tipis 3/07/2006 2.000 buah
7/07/2006 4.000 buah
11/07/2006 100 buah
12/07/2006 1.000 buah
14/07/2006 1.400 buah
22/07/2006 1.000 buah
24/07/2006 1.000 buah
26/07/2006 2.000 buah 12.500 buah
Sabun AJ oval
15 gr
4/07/2006 3 karton
115
Lampiran 18: Tabel 4.5 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Juli 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml (sambungan)
5/07/2006 10 karton
7/07/2006 4 karton 100 buah
10/07/2006 15 karton 250 buah
11/07/2006 6 karton
12/07/2006 20 karton
15/07/2006 10 karton
17/07/2006 7 karton 200 buah
19/07/2006 1 karton
22/07/2006 2 karton
24/07/2006 3 karton
26/07/2006 23 karton
31/07/2006 34 karton 139 karton 250
buah
Garam sachet
polos
3/07/2006 250 buah
7/07/2006 1.500 buah
15/07/2006 1.000 buah
19/07/2006 1.000 buah 3.750 buah
Shampoo botol
25 ml
12/07/2006 1.000 buah
17/07/2006 200 buah
24/07/2006 100 buah 1.300 buah
116
Lampiran 19: Tabel 4.6 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Agustus 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml.
Nama produk Tgl terjual Jumlah yang terjual Total selama 1
bulan
Gula sachet 8
gr polos
1/08/2006 1.000 buah
3/08/2006 500 buah
4/08/2006 4.500 buah
7/08/2006 4.250 buah
9/08/2006 2.500 buah
10/08/2006 500 buah
14/08/2006 1.500 buah
15/08/2006 2.000 buah
19/08/2006 1.000 buah
23/08/2006 3.000 buah
24/08/2006 35 buah
29/08/2006 7.250 buah 28.035 buah
Coaster tipis 7/08/2006 1.000 buah
10/08/2006 2.000 buah
19/08/2006 1.000 buah
24/08/2006 4.000 buah
29/08/2006 1.000 buah
31/08/2006 2.250 buah 11.250 buah
Sabun AJ oval
15 gr
2/08/2006 3 karton
5/08/2006 16 karton 208 buah
9/08/2006 3 karton 100 buah
14/08/2006 8 karton
117
Lampiran 19: Tabel 4.6 Jumlah SKU yang terjual pada bulan Agustus 2006 padaproduk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garam sachet,dan shampoo botol 25 ml. (sambungan)
18/08/2006 3 karton
22/08/2006 5 karton 100 buah
23/08/2006 3 karton
28/08/2006 6 karton
31/08/2006 3 karton 100 buah 51 karton 208
buah
Garam sachet
polos
4/08/2006 1.500 buah 1.500 buah
Shampoo botol
25 ml
14/08/2006 500 buah 500 buah
118
Lampiran 20: Tabel 4.7 Jumlah SKU yang terjual pada bulan September 2006pada produk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garamsachet, dan shampoo botol 25 ml
Nama produk Tgl terjual Jumlah yang terjual Total selama 1
bulan
Gula sachet 8
gr polos
2/09/ 2006 2.500 buah
4/09/2006 2.415 buah
6/09/2006 2.500 buah
7/09/2006 700 buah
8/09/2006 2.000 buah
11/09/2006 2.500 buah
12/09/2006 750 buah
16/09/2006 650 buah
20/09/2006 3.750 buah
27/09/2006 250 buah
30/09/2006 2.000 buah 20.015 buah
Coaster tipis 5/09/2006 3.000 buah
6/09/2006 1.000 buah
14/09/2006 2.000 buah
19/09/2006 1.000 buah
20/09/2006 1.000 buah
22/09/2006 2.000 buah
28/09/2006 3.000 buah
29/09/2006 2.000 buah 15.000 buah
Sabun AJ oval
15 gr
2/09/2006 21 karton 200 buah
1 karton isi
300buah
6/09/2006 6 karton 200 buah
11/09/2006 4 karton 100 buah
119
Lampiran 20: Tabel 4.7 Jumlah SKU yang terjual pada bulan September 2006pada produk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis, sabun AJ oval 15 gr, garamsachet, dan shampoo botol 25 ml (sambungan)
12/09/2006 6 karton
13/09/2006 2 karton
16/09/2006 32 karton 75 buah
18/09/2006 6 karton
25/09/2006 12 karton 100 buah
30/09/2006 36 karton 100 buah 105 karton 275
buah
Garam sachet
polos
2/09/2006 1.500 buah
16/09/2006 500 buah 2000 buah
Shampoo botol
25 ml
2/09/2006 100 buah
6/09/2006 400 buah
19/09/2006 400 buah 900 buah
120
Lampiran 21: Contoh Surat Edaran Standart Proses Produksi
Surabaya, 31 Oktober 2006
Yth.
Pelanggan PT. XYZ
Di tempat
Dengan hormat,
Dengan surat ini, kami ingin memberitahukan kepada Bapak/Ibu mengenai
standart proses produksi di PT. XYZ. Untuk barang-barang pesanan Bapak/Ibu
yang merupakan repeat order dan polos, proses produksi yang kami butuhkan
adalah 14 hari dari sejak kami menerima pemesanan produk. Sedangkan untuk
barang-barang pesanan baru dimana kami harus memproses logo perusahaan
Bapak/Ibu lebih dahulu, waktu produksi yang kami butuhkan adalah 30 hari dari
sejak kami menerima pemesanan produk. Demikian pemberitahuan dari kami,
mohon pengertian dari Bapak/Ibu sekalian.
Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Pudji Astuti
121
Lampiran 22: Contoh Surat Tanda Terima Purchase Order
TANDA TERIMA PURCHASE ORDER
Tanggal :
Nomor :
Kepada Yth.
Telah kami terima Purchase Order sebagai berikut :
No. No. Purchase Order Nominal Prakiraan
Tgl pengiriman barang
PO tersebut di atas akan kami proses sesuai dengan tanggal selesainya
pekerjaan.
Dengan tanda terima ini, kami menyampaikan terima kasih atas diberikannya
order tersebut.
Hormat kami,
Pudji Astuti
122
Lampiran 23: Format Laporan Perkembangan Transaksi Pelanggan
LAPORAN PERKEMBANGAN TRANSAKSI PELANGGAN
TglNama
PelangganItem yang
diorderJmlhbrg
ordervia
tgl akankirim
Brgsiap
Tglterkirim
123
Lampiran 24: Contoh Laporan Update Mingguan Pesanan Barang Surabaya
LAPORAN UPDATE PESANAN MINGGUAN BARANG SURABAYA
Tanggal :
No. SP Item barang Jumlah barang
yang belum
dikirim
Posisi barang Tgl kirim
Mengetahui,
Bagian Produksi Semarang
124
Lampiran 25: Tabel 4.8 Jumlah Pengiriman SKU dari Semarang ke Surabaya padabulan Juli - September 2006 pada produk gula sachet 8 gr polos, coaster tipis,sabun AJ oval 15 gr, garam sachet polos, dan shampoo botol 25 ml
Nama SKU Bulan Jumlah pengiriman
Gula sachet 8 gr polos Juli 2006 6x
Agustus 2006 4x
September 2006 3x
Coaster tipis Juli 2006 2x
Agustus 2006 2x
September 2006 4x
Sabun AJ oval 15 gr Juli 2006 7x
Agustus 2006 3x
September 2006 7x
Garam sachet polos Juli 2006 2x
Agustus 2006 1x
September 2006 1x
Shampoo botol 25 ml Juli 2006 1x
Agustus 2006 0x
September 2006 2x