52578553-1-fraktur-iga
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 52578553-1-FRAKTUR-IGA
1/6
Yarah Azzilzah
FRAKTUR IGA
GOLDEN DIAGNOSIS
Nyeri tekan dada dan bertambah sewaktu batuk, bernafas dalam/bergerak, sesak nafas,krepitasi, deformitas.
DEFINISI
Fraktur pada iga (costae) merupakan kelainan tersering yang diakibatkan trauma
tumpul pada dinding dada.
Trauma tajam lebih jarang mengakibatkan fraktur iga, oleh karena luas permukaan
trauma yang sempit, sehingga gaya trauma dapat melalui sela iga.
ETIOLOGI
Penyebab fraktur costae:
Trauma tumpul penyebab tersering, biasanya akibat kecelakaan lalulintas,kecelakaan pada pejalan kaki, jatuh dari ketinggian, atau jatuh pada dasar yang
keras atau akibat perkelahian. bila tidak terdapat hubungan antarafragmen tulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih(karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi
Trauma tembus luka tusuk dan luka tembak. bila terdapat hubunganantara hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karenaadanya perlukaan kulit.
KLASIFIKASI
Menurutjumlah costa yang mengalami fraktur dapat dibedakan
Fraktur simple Fraktur multiple
Menurutjumlah fraktur pada setiap costa dapat
Fraktur segmental
Fraktur simple
Fraktur comminutif
Menurut letak fraktur dibedakan :
Superior (costa 1-3 )
Median (costa 4-9)
Inferior (costa 10-12 ).
Menurut posisi : Anterior,
Lateral
Posterior.
Ada beberapa kasus timbul fraktur campuran, seperti pada kasus Flail chest, dimana pada
keadaan ini terdapat fraktur segmental, 2 costa atau lebih yang letaknya berurutan
PATOFISIOLOGI
Costae tulang pipih dan memiliki sifat yang lentur. Pada anak costae masih
sangat lentur sehingga sangat jarang dijumpai fraktur iga pada anak.
-
7/30/2019 52578553-1-FRAKTUR-IGA
2/6
Yarah Azzilzah
Costae merupakan salah satu komponen pembentuk rongga dada yang berfungsi
memberikan perlindungan terhadap organ di dalamnya dan yang lebih penting
adalah mempertahankan fungsi ventilasi paru.
Fraktur costae dapat terjadi akibat trauma yang datangnya dari arah depan, samping,
ataupun dari belakang.
Costae, tulang yang sangat dekat dengan kulit dan tidak banyak memiliki pelindung
akibatnya trauma dada trauma costae.
Iga 1 3 paling jarang fraktur, karena dilindungi oleh struktur tulang dari
bahu, tulang skapula, humerus, klavikula, dan seluruh otot-otot. Kalo fraktur
kemungkinan cedera pembuluh darah besar.
Iga 4 9 paling sering fraktur, kemungkinan cedera jantung dan paru
Iga 10 12 agak jarang fraktur, karena costae 10-12 ini mobil, tapi kalo
fraktur kemungkinan cedera organ intraabdomen.
GEJALA DAN TANDA
Nyeri tekan, crepitus dan deformitas dinding dada
Adanya gerakan paradoksal
Tandatanda insuffisiensi pernafasan : Cyanosis, tachypnea,
Kadang akan tampak ketakutan dan cemas, karena saat bernafas bertambah nyeri.
periksa paru dan jantung,dengan memperhatikan adanya tanda-tanda pergeseran
trakea, pemeriksaan ECG, saturasi oksigen
periksa abdomen terutama pada fraktur costa bagian inferior :diafragma, hati, limpa,
ginjal dan usus periksa tulang rangka: vertebrae, sternum, clavicula, fungsi anggota gerak
Gerakan dinding dada
terhambat/asimetris
Lengkung iga akan lebih melengkung
lagi ke arah lateral
Fraktur iga
Terjadi pendorongan ujung-ujung
fraktur masuk ke rongga pleura
Kerusakan struktur &
jaringan
Trauma kompresi anteroposterior dari
rongga thorax
Stimulasi saraf
Nyeri dada
Gangguan ventilasi
Sesak nafas
HemotoraksPneumothoraks
Krepitasi
-
7/30/2019 52578553-1-FRAKTUR-IGA
3/6
Yarah Azzilzah
nilai status neurologis: plexus bracialis, intercostalis, subclavia.
DIAGNOSIS
Sebanyak 25% dari kasus fraktur costae tidak terdiagnosis dan baru terdiagnosis setelah
timbul komplikasi, sperti hematothoraks dan pneumothoraks.
1. Anamnesis Nyeri dada biasanya menetap pada satu titik, bertambah berat saat bernafas.
Bernafas (inspirasi) rongga dada mengembang menggerakkan fragmen
costa yang patah menimbulkan gesekan antara ujung fragmen dengan
jaringan lunak sekitar rangsangan nyeri
Sesak nafas atau bahkan saat batuk keluar darah mengindikasikan adanya
komplikasi cedera pada paru.
Mekanisme trauma
2. Pemeriksaan fisik
Airway- look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring,
fraktur trakea
- listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor
- feel
Breathing
- Look pergerakan dinding dada (asimetris/simetris), warna kulit, memar,
deformitas, gerakan paradoksal.
- Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahan
- Feel krepitasi, nyeri tekan
Ciculation- Tingkat kesadaran
- Warna kulit
- Tanda-tanda laserasi
- Perlukaan eksternal
Disability
- Tingkat kesadaran
- Respon pupil
- Tanda-tanda lateralisasi
- Tingkat cedera spinal
Exposure
3. Pemeriksaan penunjang
Rontgen standar
- Rontgen thorax anteroposterior dan lateral dapat membantu diagnosis
hematothoraks dan pneumothoraks ataupun contusio pulmonum,
mengetahui jenis dan letak fraktur costae.
- Foto oblique diagnosis fraktur multiple.
EKG
Monitor laju nafas, analisis gas darah
Pulse oksimetri
DIAGNOSIS BANDING
-
7/30/2019 52578553-1-FRAKTUR-IGA
4/6
Yarah Azzilzah
Contusio dinding dada
Fraktur sternum
Flail chest
PENATALAKSANAAN
a. Primary survey1) Airway dengan kontrol servikal
Penilaian:
Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi)
Penilaian akan adanya obstruksi
Management:
Lakukan chin liftdan ataujaw thrustdengan kontrol servikal in-line immobilisasi
Bersihkan airway dari benda asing.
2) Breathing dan ventilasiPenilaian
Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-
line immobilisasi
Tentukan laju dan dalamnya pernapasan
Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat
deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot
tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.
Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
Auskultasi thoraks bilateral
Management:
Pemberian oksigen
Pemberian analgesia untuk mengurangi nyeri dan membantu pengembangan
dada: Morphine Sulfate. Hidrokodon atau kodein yang dikombinasi
denganaspirin atau asetaminofen setiap 4 jam.
Blok nervus interkostalis dapat digunakan untuk mengatasi nyeri berat akibat
fraktur costae
- Bupivakain (Marcaine) 0,5% 2 sampai 5 ml, diinfiltrasikan di sekitar n.
interkostalis pada costa yang fraktur serta costa-costa di atas dan di
bawah yang cedera
- Tempat penyuntikan di bawah tepi bawah costa, antara tempat frakturdan prosesus spinosus. Jangan sampai mengenai pembuluh darah
interkostalis dan parenkim paru
Pengikatan dada yang kuat tidak dianjurkan karena dapat membatasi
pernapasan.
3) Circulation dengan kontol perdarahan
Penilaian
Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
Mengetahui sumber perdarahan internal
Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak
diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya
-
7/30/2019 52578553-1-FRAKTUR-IGA
5/6
Yarah Azzilzah
resusitasi masif segera.
Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.
Periksa tekanan darah
Management:
Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta Analisis
Gas Darah (BGA).
Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat
Transfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon os terhadap
pemberian cairan awal.
Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.
4) Disability
Menilai tingkat kesadaran memakai GCS Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda-tanda
lateralisasi.
5) Exposure/environment
Buka pakaian penderita
Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang
cukup hangat.
b. Tambahan primary survey
Pasang monitor EKG
Kateter urin dan lambung
Monitor laju nafas, analisis gas darah
Pulse oksimetri
Pemeriksaan rontgen standar
Lab darah
c. Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasi
Re-evaluasi penderita
Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal
Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin) serta
awasi tanda-tanda syok.
d. Secondary survey
1)Anamnesis AMPLE dan mekanisme trauma2) Pemeriksaan fisik
Kepala dan maksilofasial
Vertebra servikal dan leher
Thorax
Abdomen
Perineum
Musculoskeletal Neurologis
-
7/30/2019 52578553-1-FRAKTUR-IGA
6/6
Yarah Azzilzah
Reevaluasi penderita
e. Terapi definitif
f. Rujuk
Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karenaketerbatasan SDM maupun fasilitas serta keadaan pasien yang masih
memungkinkan untuk dirujuk.
Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan, dan kebutuhan penderita selama
perjalanan serta komunikasikan dnegan dokter pada pusat rujukan yang dituju.
PROGNOSIS
Fraktur costae pada anak dengan tanpa komplikasi memiliki prognosis baik.
Fraktur costae pada orang dewasa, penyambungan tulang relatif lebih lama dan
biasanya disertai komplikasi.
KOMPLIKASI
Atelektasis
Pneumonia
hematotoraks
pneumotoraks
cidera a.intercostalis, pleura visceralis, paru maupun jantung
laserasi jantung.
Fraktur 1-2 iga tanpa adanya penyulit/kelainan lain : konservatif (analgetika)
2. Fraktur >2 iga : waspadai kelainan lain (edema paru, hematotoraks, pneumotoraks)
3. Penatalaksanaan pada fraktur iga multipel tanpa penyulit pneumotoraks, hematotoraks, atau
kerusakan organ intratoraks lain, adalah:
Analgetik yang adekuat (oral/ iv / intercostal block)
Bronchial toilet
Cek Lab berkala : Hb, Ht, Leko, Tromb, dan analisa gas darah
Cek Foto Ro berkala
Dengan blok saraf interkostal, yaitu pemberian narkotik ataupun relaksan otot
merupakan pengobatan yang adekuat. Pada cedera yang lebih hebat, perawatan rumah sakit
diperlukan untuk menghilangkan nyeri, penanganan batuk, dan pengisapan endotrakeal.