52412885-bab-i-lpm-pademangan-2010

Upload: novialbar

Post on 09-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

I.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pademangan

I.1.1.1 Keadaan Geografis

Pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa Kota Administrasi. Berbeda dengan kota otonom yang dilengkapi dengan DPRD tingkat II, maka kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki DPRD tingkat II yang mendampingi Walikota. Berdasarkan lembaran daerah No. 4/1966 ditetapkanlah lima wilayah kota administratif di DKI Jakarta, yaitu : Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara, yang dilengkapi dengan 22 Kecamatan dan 220 Kelurahan. Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan ini didasarkan pada azas teritorial dengan mengacu pada jumlah penduduk yaitu 200.000 jiwa untuk Kecamatan, 30.000 jiwa untuk Kelurahan perkotaan, dan 10.000 jiwa untuk Kelurahan pinggiran.Wilayah kotamadya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Ha, terdiri dari luas lautan 6.979,4 Ha dan luas daratan 154,11 Ha. Daratan Jakarta Utara membentang dari barat ke timur sepanjang kurang lebih 35 Km, menjorok ke darat antara 4-10 Km, dengan kurang lebih 110 pulau yang ada di kepulauan seribu. Ketinggian dari permukaan laut antara 0-20 meter dari tempat tertentu ada yang di bawah permukaan laut yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau. Wilayah Kotamadya Jakarta Utara merupakan pantai beriklim panas, dengan suhu rata-rata 27C, curah hujan setiap tahun rata-rata 142,54 mm dengan maksimal curah hujan pada bulan September. Kondisi wilayah yang merupakan wilayah pantai dan tempat bermuaranya Sembilan sungai dan dua banjir kanal menyebabkan wilayah ini merupakan wilayah rawan banjir, baik kiriman maupun banjir karena pasang air laut.

Secara geografis Wilayah Kecamatan Pademangan terdiri dari daerah dataran rendah dengan ketinggian 0,75 meter dari permukaan laut, saat air laut pasang ada beberapa daerah di wilayah kecamatan pademangan tergenang air laut, terlebih pada musim hujan, suhu udara di wilayah kecamatan Pademangan setiap tahunnya berkisar 27C. Bukan hanya itu wilayah Kecamatan Pademangan merupakan muara dari 4 (empat) sungai yang cukup besar yaitu Sungai Ciliwung (Gunung Sahari), Sungai Opak, Sungai Ciliwung (Kota), Sungai Sunter dan Angkasa Pura.

Gambar 1. Peta Wilayah Jakarta Utara

Kecamatan Pademangan merupakan salah satu dari enam kecamatan yang ada di wilayah Kotamadya Jakarta Utara. Kecamatan Pademangan secara administrasi mempunyai luas wilayah 9,9187 km2. Teritorial wilayah Pademangan terdiri dari tiga kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Pademangan Timur

Berdasarkan data statistik wilayah Pademangan Timur memiliki luas wilayah sebesar 261,24 Ha. Jumlah RT 145 dan pengurus RW 10. Kelurahan Pademangan Timur memiliki jumlah penduduk kurang lebih 42.137 jiwa dan jumlah KK kurang lebih 11.816 jiwa.

2. Kelurahan Pademangan BaratBerdasarkan data statistik wilayah Pademangan Barat memiliki luas wilayah sebesar 353,35 Ha. Jumlah RT 213 dan pengurus RW 16. Kelurahan Pademangan Barat memiliki jumlah penduduk kurang lebih 62.750 jiwa dan jumlah KK kurang lebih 22.079 jiwa.3. Kelurahan Ancol

Berdasarkan data statistik wilayah Ancol memiliki luas wilayah sebesar: 57,28 Ha. Jumlah RT 63 dan RW 7. Kelurahan Ancol memiliki jumlah penduduk kurang lebih 25.568 jiwa dan jumlah KK kurang lebih 5.954 jiwa.

Batas wilayah Kecamatan Pademangan adalah sebagai berikut :Utara : Laut Jawa, Teluk Jakarta

Timur : Sungai Tiram, Jembatan PLTU dan Kali Sunter, Tanjung Priuk

Selatan : Rel KA. Pademangan-Kota dan Arteri Mangga Dua, Sawah Besar dan

Tamansari

Barat : Kali Opak Sepanjang Pelabuhan Sunda Kelapa dan Rel Kereta Api Kota-

Gambir, Penjaringan

Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Pademangan

I.1.1.2 Keadaan Demografi

Wilayah Kecamatan Pademangan adalah wilayah padat penduduk yang sangat heterogen. Menurut data Biro Pusat Statistik Jakarta Pusat pada akhir Juni tahun 2010, Kecamatan Pademangan mempunyai jumlah penduduk sebanyak 130.455 jiwa, dengan kepadatan penduduk 659,51 per km2.

Kepadatan penduduk per Kelurahan di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010.Tabel 1.1 Data kepadatan penduduk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010No.KelurahanLuas wilayah (Ha)Jumlah PendudukKepadatan jiwa/km2

1Pademangan Barat353,362.750195,58

2Pademangan Timur261,1442.137149,31

3Ancol57,2825.568314,62

Jumlah271,72130.455659,51

(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Pademangan September Tahun 2010)Berdasarkan tabel 1.1. didapatkan bahwa data kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan paling tinggi adalah Ancol.

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK), Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) di wilayah puskesmas kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010No.KelurahanJumlah PendudukRWRTKK

1Pademangan Barat62.7501621322.079

2Pademangan Timur42.1371014511.816

3Ancol25.5687635.954

Jumlah130.4553342139.849

(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pademangan September Tahun 2010)Berdasarkan tabel 1.2. didapatkan bahwa data jumlah penduduk menurut KK, RT dan RW terbanyak adalah Pademangan Barat.

Berikut merupakan data demografi Kecamatan Pademangan:A. Data penduduk menurut Jenis Kelamin

Tabel 1.3 Data penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010NoKelurahanJumlah Penduduk

Laki-lakiPerempuanJumlah

1Pademangan Barat35.21027.54062.750

2Pademangan Timur22.52019.61742.137

3Ancol14.91210.65625.568

Jumlah72.64257.813130.455

(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Pademangan Januari-September Tahun 2010)

Berdasarkan tabel 1.3. didapatkan bahwa data penduduk menurut jenis kelamin di wilayah Kecamatan Pademangan, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 72.642 dan perempuan sebanyak 57.813 penduduk.

B. Data penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 1.4 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010No.Tingkat PendidikanPademangan BaratPademangan TimurAncolJumlah

1Tidak Sekolah9.2692.125-11.394

2Tidak Tamat SD13.8817.8751.08222.838

3Tamat SD12.8528.570191223.335

4Tamat SLTP14.21310.190491329.321

5Tamat SLTA14.7918.764670630.265

6Tamat Akademi/PT4.0931.38734097.690

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)

Berdasarkan tabel 1.4. didapatkan bahwa data penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah Kecamatan Pademangan terbanyak adalah tamat SLTA.C. Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur

Tabel 1.5 Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah puskesmas kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010No.UsiaLaki-lakiPerempuanJumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

1415

160 4

5 9

10 14

15 19

20 24

25 29

30 34

35 39

40 44

45 49

50 54

55 59

60 64

65 69

70 74

> 758.254

5.760

7.779

8.098

6.891

5.274

5.831

5.965

4.899

4.329

2.875

2.246

910

1.254

1.063

4037.138

5.765

6.171

8.387

3.544

3.565

4.395

4.421

4.231

3.548

3.127

2.606

574

923

777

1109.591

11.525

13.950

16.485

10.435

8.839

10.226

10.386

9.130

7.877

6.002

4.852

1.484

2.177

1.840

513

Jumlah72.64257.813130.455

(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Pademangan September Tahun 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.5. didapatkan bahwa jumlah penduduk menurut golongan usia di wilayah Kecamatan Pademangan, penduduk usia produktif (usia 15-65 tahun) sebanyak 85.716 dan penduduk usia non produktif 40.316.Persentase usia produktif (usia 15-65 thn) : 85.716 x 100 % = 65,70 %

130.455

Presentase usia non produktif: 40.316 x 100 % = 30.90 %

130.455

Dependency ratio : 40.316 = 0,47

85.716

D. Data Sarana PeribadatanTabel 1.6 Sarana Peribadatan di Wilayah puskesmas kecamatan Pademangan Tahun 2010

NoSarana peribadatanJumlah

1Mesjid46

2Mushola65

3Gereja18

4Kelenteng2

5Pura1

6Wihara3

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September 2010)

E. Data Sarana KesehatanTabel 1.7 Sarana Kesehatan di Wilayah puskesmas kecamatan Pademangan Tahun 2010NoSarana KesehatanJumlah

1Puskesmas4

2Rumah Sakit Umum/Swasta-

3Rumah Bersalin5

4Poliklinik15

5Balai Pengobatan1

6Praktek Dokter Umum35

7Praktek Dokter Gigi10

8Praktek Bidan5

NoSarana kesehatanJumlah

9Dukun bayi5

10Apotik5

11Depo obat6

12Posyandu41

13Klinik KB17

14Laboratorium3

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)

F. Data Sarana Perdagangan dan Hiburan

Tabel 1.8 Sarana Perdagangan dan Hiburan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010No.Sarana Perdagangan dan HiburanJumlah

1Perkumpulan Kesenian22

2Gedung Bioskop2

3Diskotik/Pub2

4Billiard4

5Taman Hiburan1

6 Pasar Seni1

7Pemandian1

8Taman1

9Pantai1

10Toko Cinderamata3

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)G. Data Dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Tabel 1.9 Data Dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010No.Data DasarJumlah

1Jumlah Penduduk130.455

2Jumlah Kelurahan3

3Jumlah Puskesmas4

4Jumlah RW33

5Jumlah RT421

6Jumlah Kepala Keluarga39.849

7Jumlah Posyandu41

8Jumlah Kader Aktif353

9Jumlah Kader393

10Jumlah Balita8.647

11Jumlah Ibu Hamil2.304

12Jumlah TK15

13Jumlah SD/MI40/5

14Jumlah SLTP13

15Jumlah SLTA8

16Jumlah Akademi / PT18

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)H. Data Penduduk Menurut PekerjaannyaTabel 1.10 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010No.Mata PencaharianJumlah

1Buruh Tani1.334

2Pedagang7.605

3Karyawan Swasta/Pemerintah/ABRI42.298

5Pensiunan2.805

4Pertukangan2.471

6Pengangguran14893

7Lain-lain53207

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari - September Tahun 2010)

I.1.1.3 Peta Wilayah Kecamatan Pademangan

Gambar 3. Peta Wilayah Kecamatan Pademangan

Gambar 4. Peta Pembagian Wilayah Kerja Puskesmas Pademangan

KETERANGAN

: Puskesmas Kecamatan

: Puskesmas Kelurahan I.1.2Gambaran Umum Puskesmas

I.1.2.1Definisi

Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis dunia kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya yakni satu atau sebagian wilayah kecamatan, mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya, memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.

Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut untuk mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki puskesmas juga meliputi kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan menetukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas. Jumlah kegiatan pokok puskesmas diserahkan pada setiap puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki namun puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.

Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komphrensif yang meliputi promtif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitative (pemulihan kesehatan). Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradigma sehat. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain :1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif

2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah (fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated)

3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat

4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for service menjadi pembayaran secara pra-upaya.

5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi investasi

6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership)

7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi otonomi daerah (decentralization).

8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan era desentralisasi.I.1.2.2 Wilayah Kerja

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrakstruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh walikota / bupati dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupaten / kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah sekitar 30.000 50.000 penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas dibantu oleh puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Puskesmas di kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

I.1.2.3 Pelayanan Kesehatan MasyarakatPelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi:1. Promotif (peningkatan kesehatan)

2. Preventif (upaya pencegahan )

3. Kuratif ( pengobatan )

4. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )Pelayanan tersebut ditunjukkan kepada semua penduduk tidak membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.I.1.2.4 Fungsi Puskesmas

Untuk mencapai Indonesia sehat 2015, Puskesmas harus menjalankan fungsinya secara optimal. Adapun fungsi Puskesmas sebagai berikut :1. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau progran kesehatan. Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi : Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

Gambar 5 : Fungsi Puskesmas

(Sumber : Buku Profil Puskesmas Kecamatan Pademangan)

Untuk melaksanakan fungsinya, Puskesmas menjalankan beberapa proses. Proses ini dilaksanakan dengan cara :

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri

2. Memberikan petunjuk pada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan

4. Memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat

5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program PuskesmasSetiap kegiatan yang dilakukan di puskesmas memerlukan evaluasi untuk menilai apakah program yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat indikator keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas.

1.Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang menilai tatanan sekolah, tatanan tempat kerja dan tatanan tempat tempat umum mempunyai indikator :

-Tersedianya air bersih

-Tersedianya jamban yang saniter

-Tersedianya larangan merokok

-Adanya dokter kecil untuk SD atau PMR untuk SLTP

2. Pusat pemberdayaan masyarakat, indikatornya :

-Tumbuh kembang, Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

-Tumbuh dan kembangnya LSM

-Tumbuh dan berfungsinya kesehatan masyarakat

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Kegiatan pada pusat pelayanan kesehatan strata pertama adalah: Promosi kesehatan masyarakat Kesehatan lingkungan

KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak )

-KB ( Keluarga Berencana )

-Perbaikan gizi masyarakat

-P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )

-Pengobatan dasar

I.1.2.5 Peran Puskesmas

Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang vital sebagai institusi pelaksana teknis dituntut memiliki kemampuan managerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui system perencanaan yang matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi serta system evaluasi dan pemantauan yang akurat.Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung-jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

1. Unit Pelaksana Teknis

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2. Pembangunan kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

3. Pertanggungjawaban penyelenggaraan

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

4. Wilayah kerja

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan kebutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.I.1.2.6 Visi Puskesmas

Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan yang sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Indikator kecamatan sehat adalah:

1. Lingkungan sehat

2. Perilaku penduduk yang sehat

3. Cakupan kesehatan yang bermutu

4. Derajat kesehatan penduduk yang tinggi di kecamatan

I.1.2.7 Misi Puskesmas

1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.

I.1.2.8 Upaya Kesehatan Wajib MasyarakatUpaya kesahatan wajib masyarakat adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut antara lain:

1. Promosi Kesehatan

2. Kesehatan Lingkungan

3. KIA ( Kesehatan ibu dan anak )

4. KB ( Keluarga Berencana )

5. Perbaikan gizi masyarakat

6. P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )

7. Pengobatan DasarPelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya.Tabel 1.11 Program Kesehatan Wajib yang dilakukan di PuskesmasUpaya Kesehatan WajibKegiatanIndikator

Promosi kesehatanPromosi hidup bersih dan sehatTatanan sehatPerbaikan perilaku sehat

Kesehatan LingkunganPenyehatan pemukimanPembinaan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum(TPM).

Program kesehatan kerja indrustri.

Program kesehatan Lingkungan pemukiman (PKLP).

Kesehatan ibu dan anakANC

Pertolongan persalinanMTBS

ImunisasiCakupan K1, K4

Cakupan Linakes

Cakupan MTBS

Cakupan Imunisasi

Keluarga BerencanaPelayanan Keluarga BerencanaCakupan MKET

Pemberantasan penyakit menularDiareCakupan kasus diare

ISPACakupan kasus ISPA

MalariaCakupan kasus malaria

Cakupan kelambunisasi

TuberkulosisCakupan penemuan kasus

Angka penyembuhan

Upaya Kesehatan WajibKegiatanIndikator

GiziDistribusi vit A/ Fe / cap yodiumCakupan vit A /Fe / cap yodium

PSG% gizi kurang / buruk, SKDN

Promosi Kesehatan% kadar gizi

Pengobatan Medik dasarCakupan pelayanan

UGDJumlah kasus yang ditangani

Laboratorium sederhanaJumlah pemeriksaan

( Sumber : Trihono.2005.Manajemen Kesehatan , Arrimes,ed.)

Di samping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat (contoh : Pekan Imunisasi Nasional). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah.Sedangkan upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada, yakni : 1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Olahraga

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Public Health Nursing/PHN)

4. Upaya Kesehatan Kerja

5. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut

6. Upaya Kesehatan Jiwa

7. Upaya Kesehatan Mata

8. Upaya Kesehatan Usia lanjut

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

10. Upaya Kesehatan Remaja

11. Dana Sehat

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi yakni upaya lain di luar upaya puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi puskesmas.

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari Konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.

Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan, padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.

Kegiatan upaya kesehatan dasar dan upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas Kecamatan Pademangan tahun 2010 adalah :

A. Upaya Kesehatan Dasar

1. Upaya Promosi Kesehatan2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

3. Upaya Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Upaya Kesehatan Lingkungan

6. Upaya Pengendalian Penyakit Menular

7. Upaya Pengobatan

B. Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Upaya Kesehatan Jiwa

4. Upaya Kesehatan Mata

5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut6. Upaya Kesehatan Remaja

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaran puskesmas yang dimaksud adalah :1. Azas pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya yakni satu atau sebagian wilayah kecamatan. Untuk ini puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.2. Azas pemberdayaan masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :

a. KIA : Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)

c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)

e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Pokestren)

f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda

g. Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)

i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)

3. Azas KeterpaduanUntuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu.

Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :

a. Keterpaduan Lintas Program

Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain :

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : Keterpaduan KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan & pengobatan.

UKS : Keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.

Puskesmas keliling : Keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, Gizi, promosi kesehatan, & Kesehatan gigi.

Posyandu : Keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, Kesehatan jiwa & promosi kesehatan.b. Keterpaduan Lintas Sektor.

Upaya memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral antara lain :

UKS : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan & agama.

Promosi Kesehatan : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.

KIA : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK (Pusat Kesejahteraan Keluarga) & PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana).

Perbaikan Gizi : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha & organisasi kemsyarakatan.

Kesehatan Kerja : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha. 4. Azas Rujukan

Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Padahal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatan. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap program puskesmas harus ditopang oleh azas rujukan.

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama

Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)

Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas :

Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh : operasi) dan lain-lain.

Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.

Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib merujuknya ke dinas kesehatan kabupaten/kota.

Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :

Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian.

Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena bencana alam.

Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

Secara skematis pelaksanaan azas rujukan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5: Sistem Rujukan Puskesmas

(Sumber : Buku ARRIMES Manajemen Puskesmas)I.1.3Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Pademangan

Dalam era globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan fisik baik di bidang kesehatan maupun di bidang teknologi. Perubahan perubahan ini berdampak terhadap perkembangan kesehatan di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia kesehatan Indonesia untuk menghadapi hal tersebut.

Upaya upaya kesehatan yang ada baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sebagai dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan.

Diharapkan dengan penanganan yang tepat, maka visi dari departemen kesehatan yang disampaikan menteri kesehatan yaitu menuju Indonesia Sehat 2015 dapat segera tercapai.Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam mencanangkan visi daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat 2015. Untuk mencapai visi tersebut dinas kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan syarat syarat yang harus dicapai oleh jajarannya melalui Standar Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang telah dibuat acuan dalam surat keputusan Gubernur No. 12 tahun 2006 (Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pademangan, 2010)

Puskesmas kecamatan Pademangan yang terletak di Jl. Budi Mulia No 11 RT 015/011 Jakarta Utara ini berada di atas tanah seluas kurang lebih 2970 m2 dengan luas bangunan seluas kurang lebih 1500 m2. Puskesmas ini terdiri dari tiga lantai yang berdiri sejak tahun 1993.

Puskesmas kecamatan Pademangan merupakan puskesmas Pembina yang berada di wilayah Kecamatan Pademangan, yang bertugas membina puskesmas kelurahan yang berada di bawahnya, ada 4 (empat) puskesmas kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pademangan yaitu:

1.Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1, berlokasi di jl. Ampera Besar No.11 Rt 02/06 Jakarta Utara. Puskesmas ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 256 m2 dengan luas bangunan kurang lebih 138 m2.

2.Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2, berlokasi di jl. Waspada Raya Gg. B2 Pademangan.

3.Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur, berlokasi di jl. Pademangan Gang 22 Jakarta Utara. Puskesmas ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 200 m2 dengan luas bangunan kurang lebih 140 m2.

4.Puskesmas Kelurahan Ancol, berlokasi di jl. Ancol Barat VI Rt.01/01 Jakarta Utara. Puskesmas ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 430 m2 dengan luas bangunan kurang lebih 162 m2.Puskesmas Kecamatan Pademangan sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur tersebut dengan menerapkan pola pola pelayanan kesehatan baik secara individu maupun kesatuan masyarakat yang berkiblat kepada SPM tersebut. Melalui visi dan misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Pademangan diharapkan pencapaian tersebut dilakukan secara optimal.1.1.3.1. Visi dan Misi Puskesmas Pademangan

Visi :

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan sesuai standar internasional menuju Indonesia Sehat 2015.

Misi :

-Memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratf dan rehabilitatif.

-Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas.

-Meningkatkan kualitas pelayanan dan program sesuai standar mutu.

-Mengembangkan sisi manajemen kesehatan.

-Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan puskesmas.

-Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.

1.1.3.2 Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Pademangan

CARE 4 U

C:Cepat dan tepat

A:Aman dan sesuai kebutuhan

R:Ramah dan penuh senyum

E:Empati dan perhatian penuh

4:4 kegiatan utama promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

U:Usaha maksimal dengan iringan doa1.1.3.3 Sumber Daya Manusia

Tabel 1.12 Data Jumlah Sumber Daya Manusia pada Kecamatan Pademangan

No.Jabatan ProfesiABCDE

1Dokter Umum11115

2Dokter Gigi/Spesialis11112

3Perawat Umum33335

4Perawat Gigi11111

5Bidan44448

6Ahli Gizi11112

7Kesling--1-1

8Asisten Apotik11112

9Analis----1

Jumlah Pegawai1111121126

(Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Kecamatan Pademangan)Keterangan :A : Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

B : Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

C : Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

D : Puskesmas Kelurahan Ancol

E : Puskesmas Kecamatan Pademangan1.1.3.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pademangan

1.1.3.5 Sarana dan Prasarana

Puskesmas Kecamatan Pademangan terdiri dari tiga lantai, pada lantai satu terdapat Ruang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA), KB, imunisasi, Ruang Bersalin (RB) yang dilengkapi dengan kamar rawat inap untuk ibu bersalin dan kamar mandi, Instalasi Gawat Darurat (IGD), kantin dan loket pendaftaran. Di lantai dua terdapat loket pembayaran, apotik, laboratorium, pelayanan Gizi, poli MTBS, balai pengobatan umum, ruang tindakan, ruang pemeriksaan mata, ruang pemberantasan penyakit menular, ruang konsultasi dan penyuluhan remaja, ruang rujukan (Jamsostek, Askes, dan Gakin), poli gigi, dan kamar mandi. Lantai tiga terdapat kantor kepala puskesmas, tata usaha, staff program puskesmas, ruang arsip, ruang sholat, ruang pertemuan.

Di puskesmas Kecamatan Pademangan juga dilengkapi fasilitas perlengkapan medis dan non medis. Perlengkapan medis dan non medis adalah perlengkapan dan alat-alat tidak habis pakai yang diberikan kepada Puskesmas.Perlengkapan alat-alat medis diantaranya :

1. Basic Equipment :

a. Umum

b. KlA set

c. Poliklinik set

2. Public Health Nursing dan Midwifery kit3. Diagnostic and Surgical Equipment

4. Physician kit

5. Health Education Equipment

6. Laboratory Equipment

7. Alat - alat resusitasi dasar

8. Skrining kit bagi UKS di Puskesmas

9. Alat- alat imunisasi

10. IUD set (for family planning )

11. Alat - alat penyuluhan

12. Perangkat peralatan gigi A dan B

13. Perlengkapan / alat - alat pertolongan persalinan

14. Alat kesehatan gigi

15. Alat kesehatan untuk membantu partisipasi masyarakat

16. EKG

Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah :1. Meubel :

a. Almari arsip dan obatb. Almari kartu

c. Almari instrumen

d. Meja periksa

e. Meja rapat

f. Meja kerja

g. Kursi

h. Bangku tunggu

2. Kendaraan / transportasi :

a. Mobil puskesmas keliling 2 buah

b. Sepeda motor 11 buah

3. Perlengkapan kantor :

a. Administrasi (formulir, kertas, map, dll)

b. Mesin tulis (portabel, elektronik)

c. Mesin hitung

d. Peti uang / brankas

e. Personal komputer tiga unit pada puskesmas Kecamatan.

4. Alat komunikasi : telepon

5. Alat penerangan : PLN dan generator diesel

6. Alat rumah tangga kantor :

a. Televisi

b. Radio kaset/ Radio

c. Kulkas (bukan untuk vaksin)

d. Peralatan dapur

e. Kasur, bantal, sprei, gorden, taplak

f. Alat - alat kebersihan

1.1.4 Program Kesehatan Dasar di Puskesmas Kecamatan Pademangan

1.1.4.1 Promosi Kesehatan Masyarakat

Setiap program kesehatan dikembangkan dengan tujuan untuk memecahkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan ini timbul bukan saja karena penyakit tetapi juga karena perilaku. Oleh sebab itu program penanggulangan masalah kesehatan harus mencakup aspek edukatif yang menangani perilaku dan aspek medis teknis yang melakukan penanganan epidemiologi. Mengingat hal itu, penyuluhan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam hal ini petugas Puskesmas mempunyai tugas penyuluhan.

Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga / memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Sasaran

Sasaran Promosi Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah:

1) Sasaran Jangkauan Penyuluhan

a. Kelompok umum : Masyarakat umumb. Kelompok Khusus : Tokoh masyarakat, PKK , Karang Taruna, dan

lain-lain.2) Sasaran Hasil Penyuluhan

Terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku dari sasaran tersebut di atas dikaitkan dengan sasaran-sasaran program. Tujuan

Promosi kesehatan adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh puskesmas yang mempunyai dua tujuan, yaitu:1. Tujuan Umum

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari program ini yang ditunjang oleh kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektoral adalah :

a. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan.

b. Meningkatkan kemampuan masyarakat mengenali potensi yang ada di keluarga ataupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

c. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan bidang kesehatan.Kebijakan dan Strategi

Untuk mencapai tujuan penyuluhan kesehatan masyarakat, maka upaya kegiatan penyuluhan diselaraskan dengan fungsi dan tugas Puskesmas serta kemampuan dari sumber tenaga, dana dan sarana yang dimiliki.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang bisa dilakukan adalah penyuluhan kesehatan masyarakat di Puskesmas dan wilayah kerja Puskesmas.

a) Penyuluhan institusi : di Puskesmas ataupun di rumah tinggal Para dokter dan para medisSecara tak langsung

-Memberi teladan serta contoh dari para dokter atau paramedis Puskesmas misalnya kerapihan dan kebersihan, tidak merokok apalagi saat memeriksa pasien, tidak meludah sembarangan, keramahan dokter dan paramedis dan lain sebagainnya

-Penampilan yang rapih dan sehat dari bangunan Puskesmasnya misalnya tersedianya tempat pembuangan sampah, terpeliharanya kebersihan kamar kecil atau wc, penyediaan air bersih dan sebagainya.

-Mempergunakan media penyuluhan misalnya memasang poster di dinding, spanduk, memasang radio atau kaset yang menyiarkan lagu-lagu kesehatan ataupun pesan kesehatan.Secara langsung :

-Dialog dikamar periksa antara dokter, paramedis dan pasien atau keluarga pasien (memberi nasehat kepada pasien tentang hal yang berkaitan dengan penyakit dan cara hidup sehat).

- Melakukan penyuluhan kelompok di Puskesmas

b) Penyuluhan di masyarakat (di luar gedung Puskesmas)

Saat ini, di Puskesmas Kecamatan Pademangan ada lima kegiatan pada program promosi kesehatan masyarakat ini, yaitu:

1. Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung

2. Sosialisasi program prioritas: KIA, Gizi, TBC, HIV-AIDS, Rokok dan Narkoba. 3. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

4. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) di antaranya adalah:

Posyandu

UKS

Kelompok Lansia

Bina kader kesehatan

5. Program Penanggulangan Kesehatan Jiwa dan NAPZAKegiatan Promosi Kesehatan (Promkes)

Bentuk kegiatan promosi kesehatan pada Puskesmas Kecamatan Pademangan merupakan kegiatan lintas program, yang melakukan kerjasama dengan program-program puskesmas lainnya. Kegiatan promosi kesehatan pada Puskesmas Kecamatan Pademangan yang terselenggara pada periode Januari s/d September tahun 2010 antara lain:

1) Sosialisasi program prioritas :

KIA/KB

Gizi

TBC

HIV-AIDS

Rokok dan Narkoba/Obat berbahaya

2) Penyuluhan kesehatan (Penyuluhan dalam dan luar gedung)

3) Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

a. Persalinan ditolong NAKES.

b. ASI eksklusif.

c. Menimbang tiap bulan.

d. Air Bersih.

e. Cuci tangan dengan sabun.

f. Jamban sehat.

g. Memberantas jentik.

h. Makan buah dan sayur.

i. Aktivitas fisik.

j. Tidak merokok dalam rumah

4) UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) di antaranya adalah :

a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

b. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

c. Dokter kecil

d. Kelompok Lansia (Lanjut Usia Husada)

e. RW SIAGA

f. Bina Kader Kesehatan

5) Program Penanggulangan Kesehatan Jiwa dan NAPZA 1.1.4.1.1 Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kelompok menurut jumlah kunjungan dalam dan luar gedungTabel 1.13 Penyuluhan Kelompok Berdasarkan Jumlah Pengunjung Dalam dan Luar Gedung di Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010NoProgram Yang DitunjangDALAM GEDUNGLUAR GEDUNG

FrekuensiTokoh MasyMasy UmumMasy SekolahFrekuensiTokoh MasyMasy UmumAnak Sekolah

1KIA19-230-----

2KB3317-----

3Gizi4-80-2-30-

4Imunisasi3-50-----

5Diare17-253-3-45-

6DBD5572-----

7AIDS13-225401-25-

8Hepatitis--------

9ISPA27-418-1415-

10Rokok dan Narkoba/obat berbahaya4-176-1-20-

11Keganasan/kanker--------

12Penyakit Degeneratif3-120-----

13Air dan kesehatan lingkungan1-20-----

14TBC28-290-----

15Kusta/Frambusia--------

16Kesehatan Gigi dan Mulut3165101-38-

17Kesehatan Mata----1-42-

18Kesehatan Jiwa--------

19Kesehatan Kerja--------

21Lain-Lain9-210-----

JUMLAH139922265010-215-

(Sumber: Buku Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)I.1.4.1.2 Posyandu

Jenis Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang paling penting di masyarakat dewasa ini adalah Posyandu. Posyandu merupakan bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan di Posyandu meliputi : Promosi Kesehatan, Pengendalian Penyakit Menular, KIA, KB, Imunisasi, dan Perbaikan Gizi. Pelaksanaan kegiatan Posyandu dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 27 7 (tanggal 20 s/d 4), dengan sistem lima meja, di mana empat meja pertama dikelola oleh kader dan satu meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Adapun yang dimaksud dengan sistem lima meja di sini bukan menunjukkan pada arti harfiah meja, melainkan menunjuk pada jumlah dan jenis pelayanan, yang masing masing pelayanan dilaksanakan secara terpisah, yaitu:

Meja 1: Pendaftaran

Meja 2: Penimbangan

Meja 3: Pencatatan

Meja 4: Penyuluhan

Meja 5: Pelayanan kesehatan

Satu posyandu yang ada di wilayah RW untuk membina maksimal 100 bayi yang ada di wilayah RW tersebut.

Posyandu yang ada di Kecamatan Pademangan dapat dibagi menjadi lima strata, yaitu:- Posyandu Pratama, artinya Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin yaitu program penimbangan kurang dari delapan kali per tahun serta jumlah kader sangat terbatas, yakni kurang dari lima orang, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi masyarakat (D/S) kurang dari 50%, tidak terdapat program tambahan serta cakupan dana sehatnya kurang dari 50%.

-Posyandu Madya, artinya Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan penimbangan lebih dari 8 kali dalam satu tahun, dengan rata rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan KIA, KB, imunisasi dan rata - rata partisipasi masyarakat (D/S) kurang dari 50%, tidak terdapat program tambahan serta cakupan dana sehatnya kurang dari 50%.

-Posyandu Purnama, artinya Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan penimbangan lebih dari delapan kali dalam satu tahun, dengan rata rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi masyarakat (D/S) lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, seperti jumantik serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50%.

-Posyandu Mandiri, artinya jumlah kader lima orang atau lebih, dilaksanakan delapan kali atau lebih dalam satu tahun, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi masyarakat (D/S) lebih dari 50%, terdapat program tambahan serta cakupan dana sehatnya lebih dari 50%.

-Posyandu Mandiri Plus, sama seperti posyandu mandiri namun memiliki program tambahan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).Tumbuh Kembangnya posyandu membawa dampak yang amat luas yang dapat digolongkan dalam tiga hal :

1) Berkembangnya Posyandu telah mendorong tumbuhnya UKBM lainnya seperti POD (Pos Obat Des); Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja); UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Mayarakat Desa).

2) Di sisi lain Institusi Posyandu yang menguat membuat setiap program bahkan dari sektor lain beramai-ramai memanfaatkan posyandu sebagai entry point pelaksanaan programnya.

3) Makin banyaknya jumlah posyandu mendorong terjadinya variasi tingkat perkembangan yang beragam.

Tabel 1.14 Indikator Strata Posyandu DKI Jakarta

Jenis Posyandu

PratamaMadyaPurnamaMandiri

Frekuensi Penimbangan 5 %> 5 %> 5 %

Rerata cangkupan D/S 50 %> 50 %

Cangkupan kumulatif KIA< 50 %< 50 %> 50 %>50 %

Cangkupan kumulatif KB< 50 %< 50 %>50 %>50 %

Cangkupan kumulatif Imunisasi< 50 %< 50 %> 50 %> 50 %

Program tambahan(-)(-)(+)(+)

Cakupan Dana Sehat< 50 %< 50 %< 50 %>50 %

(Sumber: Buku ARRIMES, Manajemen Puskesmas, Trihono)Tabel 1.15 Rekapitulasi Telaah Kemandirian Posyandu Periode Januari s/d September 2010

No.KelurahanJumlah

RWPosyanduJumlah Posyandu

PratamaMadyaPurnamaMandiri

1.Pademangan Barat160214420

2.Pademangan Timur10017513

4.Ancol700268

Jumlah3303231541

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.15 didapatkan bahwa jumlah posyandu terbanyak adalah pada kelurahan Pademangan barat sebanyak 20 posyandu.1.1.4.1.3 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Kualitas hidup manusia yang menyangkut fisik dan non fisik harus diupayakan sejak dini. Salah satu upaya ini adalah pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang merupakan bagian dari program Kesehatan Masyarakat yang menitikberatkan pada upaya promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan) disamping kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan terpadu antara lintas program puskesmas, lintas sektoral dan masyarakat.

Tujuan KhususMengevaluasi kegiatan TPUKS (Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah) dan mencari alternative pemecahan masalah untuk mengembangkan dan meningkatkan UKS di sekolah.

Program kerja TPUKS 1. Pendidikan dan latihan (Diklat) kader kesehatan sekolah

2. Pembinaan dan pelayanan kesehatan (skrining, pemeriksaan ststus gizi, UKGS, imunisasi)

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat

Tabel 1.16 Data Jumlah Sekolah di Kecamatan Pademangan

No.KelurahanTKSDSLTPSLTA

1Pademangan Barat181845

2Pademangan Timur111574

3Ancol3510

Jumlah3238129

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

Tabel 1.17 Persentase Cakupan dalam Program Pendidikan dan Latihan UKS di Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

SekolahJumlah SekolahKegiatan UKSTargetCakupan %

SD39Dokter kecil100%2463,15

SLTP12PMR100%433,3

SLTA9PMR100%444,4

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)1.1.4.1.4 Pembinaan Dokter Kecil

Program DK atau Dokter kecil meliputi:

1) Penyakit dan cara pencegahannya.

2) Kesehatan gigi dan mulut.

3) Kesehatan pribadi dan lingkungan.

4) Imunisasi dan kesehatan mata.

5) Gizi anak sekolah dan Tumbuh kembang

6) P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

7) PMR (Palang Merah Remaja)

Tabel 1.18 Data Jumlah Dokter Kecil di Kecamatan Pademangan Periode

Bulan Januari s/d September 2010

No.KelurahanJumlah SDJumlah

Dokter Kecil

1.Pademangan Barat1919

2.Pademangan Timur1515

3.Ancol55

Jumlah3939

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.18 didapatkan bahwa jumlah total dokter kecil di wilayah Kecamatan Pademangan adalah sebanyak 39 orang.

1.1.4.1.5 RW SiagaRW yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya, kemampuan dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan bencana, dan kegawatdaruratan / Kejadian Luar Biasa (KLB) secara mandiri.

Konsep Operasional RW Siaga:

1. Satu POS RW dimanfaatkan untuk Pusat Informasi Kegiatan Siaga = Pusat Informasi dan Konsultasi Keluarga = PIK Keluarga

2. Satu orang Pamong Tokoh Masyarakat : Tim PKK RW sebagai penanggung jawab

3. Satu orang tenaga kesehatan setempat : berperan mengelola kegiatan promotif dan preventif dan informasi kesehatan

4. Dua Kader : membantu kegiatan di Pos RW Siaga.

Langkah Pembentukan RW Siaga

1. Pemilihan pengurus dan kader tingkat RW.

2. Pengumpulan data dasar sesuai keberhasiulan.

3. Survei mawas diri (SMD), identifikasi permasalahan dari data dasar, ditambah identifikasi permasalahan kesehatan yang jadi masalah setempat.

4. Musyawarah masyarakat desa (MMD), menetapkan prioritas masalah untuk mencari solusi.

5. Menyusun rencana kegiatan denga penjadualan.

Display Data di Pos RW

1. Jumlah penduduk / KK / per RT

2. Data PHBS

3. Struktur organisasi RW Siaga

4. Peta dasar wisma

5. Nomor-nomor telepon penting

6. Data JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)

7. Data donor darah dan pendonor

8. Data transpor siaga

9. Papan nama RW Siaga

10. Data aktivitas UKBM

Tujuh aspek kegiatan RW Siaga:

1. Pos RW Siaga = PIK (Pusat Informasi dan Konsultasi) Keluarga.

2. UKBM (Donor darah Siaga, Transport Siaga, Posyandu, dll).

3. Surveilance berbasis masyarakat.

4. Sistem GADAR (Gawat Darurat).

5. Pembiayaan kesehatan = JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).

6. Lingkungan Sehat.

7. KADARZI & PHBS.

Untuk menilai pengembangan RW Siaga, kegiatan RW Siaga memiliki indikator untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Adapun indikator tersebut adalah :

1. Indikator RW Siaga.

-Jenis asuransi.

-Golongan darah.

-Pendonor.

-Kendaraan yang dimiliki.

-Kendaraan Siaga.

2. Indikator PHBS.

-Persalinan ditolong NAKES.

-ASI eksklusif.

-Menimbang tiap bulan.

-Air Bersih.

-Cuci tangan dengan sabun.

-Jamban sehat.

-Memberantas jentik.

-Makan buah dan sayur.

-Aktivitas fisik.

-Tidak merokok dalam rumah RW Siaga ini merupakan rencana tahunan yang disusun oleh Puskesmas Kecamatan Pademangan, tetapi belum dijalankan dikarenakan masalah dana dan masalah sumber daya manusia.

1.1.4.1.6 Bina Kader KesehatanKader kesehatan merupakan tonggak dari keberhasilan program posyandu. Kader kesehatan ini sangat dikenal dengan kader posyandu. Mereka berasal dari masyarakat setempat dengan sukarela menjadi penghubung antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Kader posyandu juga merupakan kader PKK dan posyandu. Tabel 1.19 Jumlah dan Perkembangan Kader Wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan Tahun 2010

No.KelurahanKader AktifKader PasifJumlah

1Pademangan Barat16430194

2Pademangan Timur82890

3Ancol541468

Jumlah30052352

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

1.1.4.1.7 Kesehatan Jiwa dan NAPZAKegiatan Pelayanan Kesehatan masyarakat melalui Program Kesehatan Jiwa (KESWA) dan NAPZA yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pademangan tahun 2010 antara lain Program Penanggulangan Kesehatan Jiwa / NAPZA sebagai berikut:a. Program Kesehatan Jiwa.

b. Sosialisasi Kesehatan Remaja dan Konseling Jiwa/NAPZA Masyarakat.

1.1.4.2 Program Kesehatan LingkunganKesehatan lingkungan merupakan program dasar puskesmas atau yang di kenal basic seven karena merupakan faktor yang sangat penting dalam penentuan derajad kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap penyelesaian masalah masalah kesehatan masyarakat dan masih juga terdapat penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan, dengan demikian pengendalian faktor lingkungan yang baik akan sangat berguna dalam upaya penurunan angka kesakitan (morbidity rate) maupun menurunkan angka kematian (mortality rate) yang berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.Puskesmas kecamatan Pademangan merupakan salah satu Puskesmas yang memasukkan kesehatan lingkungan ke dalam program wajib puskesmas dan melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah kesehatan lingkungan yang terdapat di wilayah kerjanya.Tujuan

Tujuan kegiatan Kesehatan Lingkungan adalah:

1. Menanggulangi dan menghilangkan unsur- unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.

2. Untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas-sektor berwawasan kesehatan.

Program kesehatan lingkungan yang berada di wilayah puskesmas kecamatan Pademangan untuk bulan Januari sampai September 2010:1. Pembinaaan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum.

2. Program tempat pengelolaan makanan (TPM).

3. Program Kesehatan Kerja Industri.

4. Program Kesehatan Lingkungan Pemukiman (PKLP).Untuk setiap program kesehatan lingkungan di pusksemas kecamatan Pademangan untuk bulan Januari sampai September 2010 jadwal kegiatan terprogram setiap 2 (dua) kali setahun sesuai programnya antara lain:

1. Pembinaaan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum.

a. Pembinaan Depo Air Isi Ulang, sebanyak 10 lokasi

b. Pembinaan Kualitas Air Bersih / air PAM, sebanyak 20 lokasi

c. Pembinaan Tempat Ibadah

d. Pembinaan Pasar Tradisional/Mall

2. Program tempat pengelolaan makanan (TPM).

a. Pembinaan Rumah Makan, sebanyak 20 lokasi

3. Program Kesehatan Kerja Industri.

a. Pembinaan industri konveksi, 20 lokasi4.Program Kesehatan Lingkungan Pemukiman (PKLP).

a. Pemusnahan sampah medis, 128 kg/bulan

b. Pelatihan juru pemantau jentik (Jumantik) dan kegiatan PSN, dengan target 1 tahun sebanyak 400 petugas jumantik

c. PSN 100 rumah oleh petugas kesehatan, 64 orang per tahun

1.1.4.2.1 Pembinaaan Kesehatan Lingkungan Di Tempat-Tempat Umum

1.1.4.2.1.1 Pengawasan hidran umum/hidran perumahan

Sektor kesehatan dalam program pemantauan sanitasi hidran umum/hidran perumahan bertanggung jawab atas penyehatan air yang meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dalam kehidupan manusia, dengan demikian maka seharusnya air yang digunakan harus mencakup kuantitas, kualitas, serta keadaan ini tidak terlepas dari sumber air Abakunya yang harus mendapat perhatian, terutama dari pengaruh pencemaran secara alamiah dan pencemaran oleh karena aktifitas manusia. Akibat kemajuan teknologi, pertumbuhan industri dan penggunaan bahan kimia termasuk peptisida.

Sasaran kegiatan:

Inspeksi sanitasi (hidran umum/hidran perumahan) di wilayah kecamatan Pademangan.

Tujuan :

Umum: Terlindunginya masyarakat darri penggunaan air bersih dan air minum secara fisik kimia dan bakteriologi.Khusus: - Terpantaunya kualitas air bersih dan air minum secara fisik kimia dan

bakteriologi

- Diketahuinya penyebab sumber pencernaan air.

- Tertanggulanginya masalah menurunnya kualitas air bersih dan air minum.

Kegiatan:

Pengawasan hidran umum/hidran perumahan pada dua puluh lokasi pengawasan dan pemantauan hidran umum/hidran perumahan dengan dua kali survei lapangan pertahun. Hanya dilakukan oleh puskesmas kelurahan pademangan timur, karena pada puskesmas yang lain tidak mempunyai sumber daya manusia yang memadai.Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam Pemantauan Kualitas Air Sumur pompa tangan dan pompa gali dengan jenis pemeriksaan fisik saja. Parameter-parameter yang digunakan untuk memenuhi syarat sumur pompa tangan dan sumur pompa gali layak pakai antara lain :

1. Tidak ada keretakan di bagian dalam bak air

2. Tutup bak air dalam keadaan yang baik/tidak rusak dan tertutup

3. Alat untuk mengambil air (timba/pompa), berupa tali/selang diletakkan pada tempatnya sehingga tidak terjadi pencemaran.

4. Air yang ada tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.

5. Tidak terdapat endapan kotoran pada bak mandi

6. Lantai semen yang mengitari saranan dalam radius kurang dari 1 meter

7. Tidak ditemukan jentik di dalam bak mandi

8. Jamban terdapat dalam jarak 10 meter disekitarnya

9. Tidak ada sumber pencemaran lain dalam jarak kurang dari 10 meter di sekitar sarana

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada hidran umum/hidran perumahan di kecamatan Pademangan Timur, didapatkan 25% dari data pemeriksaan tidak memenuhi syarat. Hal ini disebabkan karena kecamatan pademangan timur memiliki aliran air PAM yang kecil dan sering didapatkan air yang bau, berwarna dan berasa pada musim penghujan.

1.1.4.2.1.2 Pengawasan Depo Isi UlangMeningkatnya penyediaan depo Isi Ulang di kalangan masyarakat, maka perlu dilaksanakan pemantauan dan pemeriksaan laboratorium depo Isi Ulang yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan. Agar air yang digunakan oleh masyarakat dari air minum isi ulang tersebut dapat terjamin kualitasnya sesuai dengan persyaratan kualitas air minum yang memenuhi syarat.Sasaran kegiatan:

Depo Isi Ulang di wilayah kecamatan Pademangan.

Tujuan :

Umum: Terlindunginya masyarakat dari penggunaan air bersih dan air minum secara fisik , kimia dan bakteriologi.Khusus: - Terpantaunya kualitas air bersih dan air minum secara fisik kimia dan bakteriologi

- Diketahuinya penyeba sumber pencernaan air.

- Tertanggulanginya masalah menurunnya kualitas air bersih dan air minum.Kegiatan:

Pengawasan Depo Isi Ulang pada sepuluh lokasi Depo Isi Ulang dengan dua kali survei lapangan.Parameter yang digunakan untuk memenuhi syarat-syarat kualitas air minum yang diperiksa mengacu pada Keputusan mentri kesehaatan RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 dan terakreditasi ISO/IEC 17025 : 2005. Pengawasan Depo Isi Ulang hanya dilakukan oleh puskesmas pademangan timur karena pada puskesmas yang lain sumber daya manusia tidak memadai.Tabel 1.20 Parameter Kualitas Air Minum di Kecamatan PademanganJenis pengujiSatuanHasil pengujiStandar yang dipersyaratkanMetode

ColiformAPM/100 ml< 2< 2SNI 19-2897-1992

Eschericia coliAPM/100 ml< 2< 2SNI 19-2897-1992

Pengawasan Depo Isi Ulang hanya dilakukan oleh puskesmas pademangan timur pada 10 Depo Isi Ulang karena pada puskesmas yang lain sumber daya manusia tidak memadai . 1.1.4.2.1.3 Pengawasan Tempat Ibadah

Sasaran kegiatan:

1. Sarana ibadah di wilayah kecamatan Pademangan.

Tempat ibadah merupakan tempat yang banyak dikunjungi orang yang bersifat sosial, tetapi bila tidak ditangani dengan sebaik-baiknya dapat menumbuhkan rasa kurang nyaman dalam beribadah. Pada pembinaan di wilayah kecamatan Pademangan hanya tempat peribadahan orang muslim, menurut sumber seharusnya di semua tempat peribadatan seperti: masjid/mushollah, gereja, pure, wihara namun tidak semua karena melihat situasi dan kondisi tempat kerjanya.Tujuan kegiatan

1. Tercapainya lingkungan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan.

2. Mencegah penularan penyakit dan meminimalkan pencemaran yang disebabkan oleh kegiatan kegiatan di tempat-tempat umum.Kegiatan-kegiatan

Pembinaan sarana tempat-tempat ibadah di wilayah kecamatan Pademangan. Kegiatan yang dilaksanakan dengan jenis pemeriksaan fisik saja.

Pembinaan sarana tempat-tempat ibadah

Parameter-parameter yang digunakan antara lain:

1. Didalam gedung:

- Kebersihan ruangan

- Kebersihan mukenah, sarung, sajadah.

- Kebersihan karpet/ tikar sembahyang

- Ventilasi dan penerangan ada/tidak

- Penempatan barang-barang yang ada (Al- quran, mukenah, sarung, dll)

2. Diluar gedung:

- Kebersihan halaman sekitar masjid/ mushollah.

- Kebersihan tempat parkir

- Keadaan lingkungan sekitar masjid/ mushollah.

- Tempat alas kaki (sandal, sepatu, dll)

3. Fasilitas sanitasi:

- Sumber air

- Keadaan sumber air

- Tempat pengambilan air sholat

- Keadaan tempat pengambilan air sholat

- Jamban/ kamar mandi ada/tidak

- Keadaan Jamban/ kamar mandi

- Tempat sampah di ruang WC/kamar mandi ada/tidak

- Jumlah Tempat sampah di ruang WC/kamar mandi

- Saluran Air Bekas ada/tidak

- Keadaan Saluran Air Bekas ada/tidakPengawasan Tempat Ibadah ini masuk pada susunan perencanaan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya dilakukan pada tahun lalu, dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010.

1.1.4.2.1.4 Pengawasan Pasar Tradisional/Mall

Pengawasan Pasar Tradisional/Mall ini masuk pada susunan perencanaan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya dilakukan pada tahun lalu, dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010.

1.1.4.2.2 Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

Tempat pengelolaan makanan merupakan tempat dimana makanan akan menjadi sumber energy bagi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggal. Makanan yang ada seharusnya memenuhi syarat-syarat makanan sehat, sehingga tidak menjadi sumber penularan penyakit menular yang dapat menjadi wabah atau kejadian luar biasa yang terjadi pada wilayah kerja Puskesmas.

Pengawasan Tempat pengelolaan Makanan (TPM) ini masuk pada susunan perencanaan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya dilakukan pada tahun lalu, dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010.

I.1.4.2.3 Pemeriksaan Kesehatan Kerja Industri (KKI)

Pengawasan Kesehatan Kerja Industri (KKI) ini masuk pada susunan perencanaan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya dilakukan pada tahun lalu, dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010 I.1.4.2.4 Program Penyehatan Kesehatan Lingkungan Pemukiman (PKLP)

Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah merupakan wilayah yang berbasis penyakit DBD berupa Pemeriksaan Jentik Berkala dan Larvasida.

Sasaran :1. Lingkungan pemukiman di wilayah Kecamatan Pademangan di tiga kelurahan.2. Abatisasi dilakukan terhadap rumah yang terdapat pasien DBD dan tempat penampungan air yang jarang dikuras (abatisasi selektif).

Tujuan

1. Meningkatnya rumah tangga sehat di wilayah Kecamatan Pademangan2. Pengendalian vektor dengan rumah atau bangunan bebas jentik nyamuk > 95%.

Kegiatan

Pemeriksaan Jentik Berkala dan Abatisasi dilakukan setiap hari Jumat pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 WIB. Abatisasi dilakukan terhadap rumah yang terdapat pasien DBD dan tempat penampungan air yang jarang dikuras (abatisasi selektif). Dengan takaran satu sendok teh /100 L air.

Hasil Kegiatan

Pemeriksaan sarang nyamuk oleh petugas Jumantik di seluruh wilayah kecamatan Pademangan dengan pemeriksaan setiap minggu dengan lokasi sesuai dengan instruksi dari kelurahan masing-masing dan didapatkan hasil sebagai berikut:Tabel 1.21 Angka Bebas Jentik (ABJ) Kecamatan Pademangan PeriodeNo.KelurahanJumlah JumantikJumlah Bangunan SeluruhnyaJumlah bangunan yang diperiksa

(a)Hasil Pemantauan

Jumlah Bangunan yang Bebas Jentik

(b)% Jumlah Bangunan yang Bebas Jentik

(b/a x 100%)

1Pademangan Barat21370573484315991%

2Pademangan Timur14536875554524695%

3Ancol63109642452223291%

Jumlah42111543114921063793%

Januari s/d September 2010 (Sumber : Laporan Kegiatan Mingguan PJB Periode Januari s/d September2010)

Kesimpulan :

Dikatakan bebas jentik jika 93% Jumlah Bangunan yang bebas jentik > 95 %. Dari hasil pemantauan, pademangan timur termasuk bebas jentik, sedangkan pademangan barat dan ancol tidak termasuk bebas jentik.I.1.4.3 Program Kesehatan Ibu dan Anak

Program kesehatan ibu dan anak adalah salah satu program prioritas pelayanan kepada masyarakat. Dalam konvensi hak-hak anak semua anak sejak dari dalam kandungan mempunyai hak atas kelangsungan hidup perkembangan dan mendapat perlindungan. Pemantauan intensif pada ibu hamil selain untuk kesehatan ibu hamil dan persiapan persalinan,juga memenuhi hak untuk kelangsungan hidup tumbuh kembang dan perlindungan anak .

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif tinggi bila dibandingkan dengan negaranegara di ASEAN yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan angka kematian Ibu berkisar 50 per 100.000 kelahiran pada tahun 2007 di Jakarta (SDKI 2005-2007). Berdasarkan hal tersebut, penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan.Dengan masih banyaknya ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan, maka perlu diberikan penyuluhan dan pengertian serta manfaat dari Antenatal Care (ANC). ANC berfungsi sebagai standar pelayanan kebidanan dasar serta memberdayakan ibu dan keluarganya, antara lain dengan dibentuknya Posyandu Sayang Ibu yang dikenal dengan GSI (Gerakan Sayang Ibu) pada setiap satu RW.Sasaran

Sasaran program ini yaitu ibu hamil (Bumil), ibu bersalin (Bulin), neonatal, dan balita.

Tujuan

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu serta peningkatan derajat kesehatan ibu dalam pembangunan kesehatan. Untuk anak-anak program ini bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan anak dan meningkatkan derajat kesehatan.

Pemantapan Pelayanan KIA Diutamakan Pada Kegiatan : Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran.1. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

2. Peningkatan deteksi dini risiko tinggi/komplikasi oleh tenaga kesehatan dan masyarakat.

3. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.

4. Peningkatan pelayanan neonatal dengan mutu sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran.

Kegiatan Program KIAProgram KIA mencakup :

1. Pelayanan Antenatal

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standar pelayanan antenatal dan dapat menjangkau seluruh sasaran. Dalam penerapan operasionalnya, kini dikenal standar 8 T, yaitu :

a) Timbang berat badan, ukur tinggi badan

b) Tensi (tekanan darah)

c) Tinggi Fundus Uterid) Tetanus Toksoid

e) Tablet tambah darah

f) Test Lab (Rutin dan Khusus)g) Tatalaksanah) Temu Wicara (Konseling)

Pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga professional dan bukan oleh dukun bayi. Ditetapkan pula frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal empat kali selama kehamilan (K4), dengan waktu sebagai berikut :

a. Satu kali pada triwulan pertama

b. Satu kali pada triwulan kedua

c. Dua kali pada triwulan ketiga

-K1 (Kunjungan Baru Ibu hamil) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali ke petugas pelayanan kesehatan pada masa kehamilan trimester pertama untuk mendapat pelayanan antenatal sesuai standar (8T).

-K4 adalah kunjungan kedua ibu hamil pada trimester ketiga ke petugas pelayanan kesehatan sesuai dengan kriteria WHO dengan pola 1-1-2.2. Pertolongan Persalinan

Pertolongan persalinan dilayani di RB puskesmas dan dalam program KIA dikenal beberapa jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat. Jenis tenaga tersebut adalah :

-Tenaga professional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan

-Dukun bayi

Dengan penempatan bidan di puskesmas, diharapkan secara bertahap jangkauan persalinan oleh tenaga professional terus meningkat dan masyarakat semakin menyadari pentingnya persalinan yang bersih dan aman. Upaya tersebut dilakukan dengan cara pertolongan persalinan 3 Bersih, yaitu bersih tangan penolong, bersih pemotong alat pusat, dan bersih alas tempat tidur ibu.

Pertolongan persalinan yang aman adalah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Yang perlu diperhatikan oleh penolong persalinan antara lain :-Sterilitas untuk mencegah infeksi

-Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar

-Melakukan kegiatan rujukan bila diperlukan.3. Pelayanan Kesehatan Neonatal dan Ibu NifasDewasa ini 66,7 % kematian bayi terjadi pada usia kurang dari satu bulan (data Profil Kesehatan Indonesia 2006). Penyebab utama dari kematian tersebut adalah tetanus neonatorum, gangguan yang timbul pada bayi BBLR dan asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatal diutamakan pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin dan pertolongan persalinan 3 Bersih (Bersih tangan penolong, Bersih alat pemotong tali pusat, dan bersih alas tempat tidur ibu).Selain itu dilakukan upaya deteksi dini neonatal berisiko tinggi agar dapat segera diberikan pelayanan yang diperlukan. Risiko tinggi pada bayi neonatal yaitu:

BBLR ( berat lahir kurang dari 2500 gram )

Bayi dengan tetanus neonatorum

Bayi baru lahir dengan asfiksia

Bayi dengan ikterus neonatorum (ikterus lebih dari tujuh hari setelah lahir)

Bayi baru lahir dengan sepsis

Kunjungan Neonatus adalah kunjungan neonatus dengan tenaga kesehatan untuk mendapat layanan kesehatan neonatus, minimal dua kali, yaitu:

-Kunjungan ke-1 pada hari ke 1 s/d 7 (sejak enam jam setelah lahir)

-Kunjungan ke-2 pada hari ke 8-28.Kunjungan ibu nifas adalah kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan layanan kesehatan (minimal 3x).1. Kunjungan ke-1 pada hari ke 1-7

2. Kunjungan ke-2 pada hari ke 8-28

3. Kunjungan ke-3 pada hari ke 29-40

Layanan yang diberikan pada ibu nifas antara lain :

1. Pemberian vitamin A 2x selama nifas

2. Periksa kesehatan

3. Pelayanan keluarga berencana

4. Deteksi Ibu Hamil Berisiko

Deteksi ibu hamil berisiko dilakukan oleh tenaga kesehatan beserta dengan masyarakat. Faktor risiko adalah risiko kehamilan yang tidak secara langsung meningkatkan risiko kematian. Contoh :

-Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

-Anak lebih dari empat

-Jarak persalinan terakhir dengan kehamilan ini kurang dari dua tahun

-Tinggi badan kurang dari 145 cm

-Hipertensi, DM, dan lainnya.

Keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian pada ibu maupun bayi, contoh:

1. Hemoglobin < 8 gr/dl

2. Eklamsia

3. Perdarahan pervaginam

4. Infeksi berat/ sepsis

5. Partus premature

6. Ketuban pecah dini

5. Penanganan Komplikasi Kehamilan

Pelayanan Poned pada obstetric

1. Penanganan perdarahan pada kehamilan persalinan dan nifas

2. Pencegahan dan penanganan hipertensi kehamilan

3. Pencegahan dan penanganan infeksi

4. Penanganan partus lama

5. Penanganan abortus

Pelayanan Poned pada Neonatus

1. Pencegahan dan penanganan asfiksia

2. Pencegahan dan penanganan hipotermi

3. Penanganan BBLR

4. Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus, ikterus dan radang

5. Pencegahan dan penanganan umum

Untuk mengetahui pencapaian target program KIA dibutuhkan data ibu hamil, bersalin, neonatus, dan balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari s/d September 2010. Di bawah ini dapat dilihat data ibu hamil dan neonatus di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari s/d September 2010.Tabel 1.22 Indikator Program KIA Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No.IndikatorTarget

1 tahun

(%)Target

9 bulan

(%)

1K110075

2K49873,5

3DO K1-K47,5

(Sumber: Buku Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)Keterangan :

Target 9 bulan (%) = 9/12 x 100% target dalam 1 tahun.Dari tabel 1.22 merupakan indikator dan target dari progam KIA di Kecamatan Pademangan bulan Januari s/d September tahun 2010 Tabel 1.23 Cakupan K1 Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010No.KelurahanJumlah RwJumlah PendudukSasaran Ibu Hamil(a)Kunjungan K1(b)Target 1 tahun (%)Target 9 bulan (%)Cakupan

(b/a x 100%)

1Pademangan Barat 11620613

36737810075102,92

2Pademangan Barat 242137751123310075164,23

3Pademangan Timur10421377486941007592,82

4Ancol7255684561691007537,14

5Total331304552322247410075106,52

(Sumber Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010)Keterangan : Dari tabel 1.23 merupakan cakupan K1 di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian K1 di puskesmas Kecamatan Pademangan melebihi target 75% kecuali kelurahan ancol kurang dari target, yaitu 37,1%.Tabel 1.24 Cakupan K4 Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010NoKelurahanJumlah RWJumlah PendudukSasaran Ibu Hamil (a)Kunjungan K4

(b)Target 1 tahun (%)Target 9 bulan (%)Cakupan

(b/a x 100%)

1.Pademangan Barat 11620613

3672129873,557,7

2.Pademangan Barat 2421377518879873,5118

3.Pademangan Timur10421377485619873,575

4.Ancol7255684561569873,534,2

5.Jumlah33130455232218169873,578,2

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September2010)Keterangan :Dari tabel 1.24 merupakan cakupan K4 di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian K4 di Kecamatan Pademangan yang melebihi yaitu kelurahan pademangan barat 2 dan kelurahan pademangan timur sedangkan kelurahan ancol dan kelurahan pademangan barat 1 kurang dari target. Tabel 1.25 DO K1-K4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010KelurahanSasaranK1 (a)K4 (b)DO ( < 10%)(a- b)/a x 100 %

Ibu HamilJumlah%Jumlah%

Pademangan Barat 13673787721242,143,9

Pademangan Barat 27511233123,188786,828,1

Pademangan Timur74869469,656155,119,2

Ancol45616927,815625,17,7

Jumlah2322247479,9181657,526,6

(Sumber Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010)Keterangan : Dari tabel 1.25 merupakan DO K1-K4 di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Didapatkan angka DO di Kecamatan Pademangan melebihi target 10%, yaitu 26,6%.Tabel 1.26 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010NoKelurahanJumlah RWJumlah PendudukSasaran

Ibu Bersalin

(a)Kunjungan

Ibu Bersalin

(b)Target 1tahun (%)Target

9 Bulan

(%)Cakupan(b/a x100%)

1.Pademangan Barat 11620613

3511299168,2536,7

2.Pademangan Barat 2421377174559168,2563,5

3.Pademangan Timur10421377142069168,2528,8

4.Ancol725568435879168,2520

5.Jumlah3313045522178779168,2539,5

(Sumber Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010)Keterangan :

Dari tabel 1.26 merupakan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Pademangan kurang dari target 39,5%. Tabel 1.27 Cakupan Kunjungan Neonatus puskesmas Kecamatan PademanganPeriode Januari s/d September 2010

NoKelurahanJumlah RWJumlah PendudukSasaran Neonatus(a)Kunjungan Neonatus (b)Target 1 tahun (%)Target 9 bulan(%)Cakupan(b/a x 100%)

1.Pademangan Barat 11620613

339104926930,71

2.Pademangan Barat 242137683381926955,83

3.Pademangan Timur1042137680168926924,71

4.Ancol72556841472926917,42

5.Jumlah331304552796725926925,91

(Sumber Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Januari s/d September 201Keterangan :

Dari tabel 1.27 merupakan cakupan kunjungan neonatus di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian neonatus di Kecamatan Pademangan kurang dari target 25,91 %.Tabel 1.28 Cakupan Deteksi Risiko Tinggi Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010NoKelurahanJumlah RWJumlah PendudukSasaran Ibu Hamil (a)DRT oleh NaKes

(b)Target 1 tahun (%)Target 9 bulan (%)Cakupan(b/a x 100%)

1.Pademangan Barat 11620613

36726>10>7,57,08

2.Pademangan Barat 24213775152>10>7,56,93

3.Pademangan Timur104213774843>10>7,55,73

4.Ancol72556845617>10>7,53,72

5.Jumlah331304552322138>10>7,55,91

(Sumber Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan januari September 2010)Keterangan : Dari tabel 1.28 merupakan cakupan deteksi risiko tinggi oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian Deteksi Resiko Tinggi oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Pademangan kurang target 5,91%.1.1.4.4 Program Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana mengalami perkembangan pesat, baik ditinjau dari sudut tujuan, ruang lingkup geografis, pendekatan, cara operasional, dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran. Pada tahun 1950an dan 1960an, tujuan KB yang utama adalah menjarangkan kelahiran. Upaya ini dikaitkan dengan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak. Sejak Pelita V Program Keluarga Berencana (KB) Nasional berubah menjadi Gerakan KB Nasional. Gerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. Gerakan KB di Indonesia tidak lagi hanya terfokus pada pengaturan kelahiran dalam rangka pengendalian penduduk dan peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, berkembangnya isu HAM atau Hak Asasi Manusia, termasuk hak-hak reproduksi dan hak-hak perempuan (kesejahteraan gender) mendorong program KB untuk memberikan penekanan yang sama pada program kesehatan reproduksi serta peningkatan partisipasi pria. Pemakaian kontrasepsi mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pengendalian kelahiran dan peningkatan kualitas kesehatan reproduksi.

Tujuan

Tujuan keluarga berencana secara umum adalah menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

Sasaran

Sasaran program Keluarga Berencana adalah (1) Pasangan Usia Subur (PUS), dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah, (2) Generasi muda dan purna PUS, (3) Pelaksana dan pengelola KB, dan (4) Sasaran wilayah adalah wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dan wilayah khusus seperti sentra industri, pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai, dan daerah terpencil. Jumlah pasangan usia subur yang menjadi sasaran program ditetapkan berdasarkan survei pasangan usia subur yang dilaksanakan sekali setiap tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) di masing-masing kelurahan atau dari BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). Tugas dari PLKB adalah KIE (komunikasi, Edukasi dan Informasi).Ruang Lingkup Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat kunjungan, posyandu, bakti sosial, pertemuan dengan kelompok PKK dan sebagainya). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, berdasarkan jenis kontrasepsinya maka dibedakan menjadi dua: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan kontrasepsi yang dapat bertahan antara 3 tahun sampai seumur hidup. Seperti IUD, Implant/Susuk KB, Steril pada pria/wanita.

Metode Non-Kontrasepsi Jangka Panjang (Non-MKJP)

Metode NonKontrasepsi Jangka Panjang dapat berupa Pil Kombinasi, Suntik KB, Pil Progestin, Kondom, Metode Sederhana/Vaginal, Sistem Kalender, Metode LAM (Lactational Amenorrhoe Methode).

Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana di Wilayah Kecamatan Pademangan Bulan Januari - September 2010Mengadakan penyuluhan-penyuluhan, memberikan pelayanan KB, konseling bagi para PUS, menyediakan alat-alat kontrasepsi. Akseptor KB terdiri dari dua, yaitu KB baru dan KB aktif. KB baru adalah akseptor yang baru mengikuti program KB pertama kali tetapi belum tentu berdomisili di Kecamatan Pademangan. Sedangkan KB aktif adalah akseptor yang mengikuti KB terus-menerus yang berdomisili di Kecamatan Pademangan. Pada program Keluarga Berencana di Puskesmas Pademangan, pencapaian target bersumber dari PPM (Perencanaan Permintaan Masyarakat) untuk KB baru. PPM merupakan data yang berdasarkan permintaan KB atas masyarakat yang dibuat untuk mengetahui jumlah permintaan peserta KB dan tanpa dipengaruhi oleh target. Sedangkan pencapaian target untuk KB aktif bersumber dari jumlah Pasangan Usia Subur yang ada di kecamatan Pademangan.

Secara umum, berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Utara Nomor 218 tahun 2008, target untuk peserta KB Baru dan KB Aktif tahun 2010 adalah 65% dari PPM (Perkiraan Permintaan Masyarak