bab i lpm pademangan 2010

179
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pademangan I.1.1.1 Keadaan Geografis Pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa “Kota Administrasi”. Berbeda dengan kota otonom yang dilengkapi dengan DPRD tingkat II, maka kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki DPRD tingkat II yang mendampingi Walikota. Berdasarkan lembaran daerah No. 4/1966 ditetapkanlah lima wilayah kota administratif di DKI Jakarta, yaitu : Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara, yang dilengkapi dengan 22 Kecamatan dan 220 Kelurahan. Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan ini didasarkan pada azas teritorial dengan mengacu pada jumlah penduduk yaitu 200.000 jiwa untuk Kecamatan, 30.000 jiwa untuk Kelurahan perkotaan, dan 10.000 jiwa untuk Kelurahan pinggiran. Wilayah kotamadya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Ha, terdiri dari luas lautan 6.979,4 Ha dan luas daratan 154,11 Ha. Daratan Jakarta Utara membentang dari barat ke timur sepanjang kurang lebih 35 Km, menjorok ke darat antara 4-10 Km, dengan kurang lebih 110 pulau yang ada di kepulauan seribu. Ketinggian dari permukaan laut antara 0-20 meter dari tempat tertentu ada yang di bawah permukaan laut yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau. 1

Upload: nia-nurfabiyanti

Post on 01-Jul-2015

497 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

I.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pademangan

I.1.1.1 Keadaan Geografis

Pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa “Kota Administrasi”.

Berbeda dengan kota otonom yang dilengkapi dengan DPRD tingkat II, maka kota-kota

administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki DPRD tingkat II yang mendampingi Walikota.

Berdasarkan lembaran daerah No. 4/1966 ditetapkanlah lima wilayah kota administratif di

DKI Jakarta, yaitu : Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan

Jakarta Utara, yang dilengkapi dengan 22 Kecamatan dan 220 Kelurahan. Pembentukan

Kecamatan dan Kelurahan ini didasarkan pada azas teritorial dengan mengacu pada

jumlah penduduk yaitu 200.000 jiwa untuk Kecamatan, 30.000 jiwa untuk Kelurahan

perkotaan, dan 10.000 jiwa untuk Kelurahan pinggiran.

Wilayah kotamadya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Ha, terdiri dari luas

lautan 6.979,4 Ha dan luas daratan 154,11 Ha. Daratan Jakarta Utara membentang dari

barat ke timur sepanjang kurang lebih 35 Km, menjorok ke darat antara 4-10 Km, dengan

kurang lebih 110 pulau yang ada di kepulauan seribu. Ketinggian dari permukaan laut

antara 0-20 meter dari tempat tertentu ada yang di bawah permukaan laut yang sebagian

besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau. Wilayah Kotamadya Jakarta Utara

merupakan pantai beriklim panas, dengan suhu rata-rata 27ºC, curah hujan setiap tahun

rata-rata 142,54 mm dengan maksimal curah hujan pada bulan September. Kondisi

wilayah yang merupakan wilayah pantai dan tempat bermuaranya Sembilan sungai dan

dua banjir kanal menyebabkan wilayah ini merupakan wilayah rawan banjir, baik kiriman

maupun banjir karena pasang air laut.

Secara geografis Wilayah Kecamatan Pademangan terdiri dari daerah dataran

rendah dengan ketinggian 0,75 meter dari permukaan laut, saat air laut pasang ada

beberapa daerah di wilayah kecamatan pademangan tergenang air laut, terlebih pada

musim hujan, suhu udara di wilayah kecamatan Pademangan setiap tahunnya berkisar

27ºC. Bukan hanya itu wilayah Kecamatan Pademangan merupakan muara dari 4 (empat)

1

Page 2: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

sungai yang cukup besar yaitu Sungai Ciliwung (Gunung Sahari), Sungai Opak, Sungai

Ciliwung (Kota), Sungai Sunter dan Angkasa Pura.

Gambar 1. Peta Wilayah Jakarta Utara

Kecamatan Pademangan merupakan salah satu dari enam kecamatan yang ada di

wilayah Kotamadya Jakarta Utara. Kecamatan Pademangan secara administrasi

mempunyai luas wilayah 9,9187 km2. Teritorial wilayah Pademangan terdiri dari tiga

kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Pademangan Timur

Berdasarkan data statistik wilayah Pademangan Timur memiliki luas wilayah sebesar

261,24 Ha. Jumlah RT 145 dan pengurus RW 10. Kelurahan Pademangan Timur

memiliki jumlah penduduk kurang lebih 42.137 jiwa dan jumlah KK kurang lebih

11.816 jiwa.

2. Kelurahan Pademangan Barat

Berdasarkan data statistik wilayah Pademangan Barat memiliki luas wilayah sebesar

353,35 Ha. Jumlah RT 213 dan pengurus RW 16. Kelurahan Pademangan Barat

memiliki jumlah penduduk kurang lebih 62.750 jiwa dan jumlah KK kurang lebih

22.079 jiwa.

2

Page 3: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

3. Kelurahan Ancol

Berdasarkan data statistik wilayah Ancol memiliki luas wilayah sebesar: 57,28 Ha.

Jumlah RT 63 dan RW 7. Kelurahan Ancol memiliki jumlah penduduk kurang lebih

25.568 jiwa dan jumlah KK kurang lebih 5.954 jiwa.

Batas wilayah Kecamatan Pademangan adalah sebagai berikut :

Utara : Laut Jawa, Teluk Jakarta

Timur : Sungai Tiram, Jembatan PLTU dan Kali Sunter, Tanjung Priuk

Selatan : Rel KA. Pademangan-Kota dan Arteri Mangga Dua, Sawah Besar dan

Tamansari

Barat : Kali Opak Sepanjang Pelabuhan Sunda Kelapa dan Rel Kereta Api Kota-

Gambir, Penjaringan

Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Pademangan

I.1.1.2 Keadaan Demografi

Wilayah Kecamatan Pademangan adalah wilayah padat penduduk yang sangat

heterogen. Menurut data Biro Pusat Statistik Jakarta Pusat pada akhir Juni tahun 2010,

Kecamatan Pademangan mempunyai jumlah penduduk sebanyak 130.455 jiwa, dengan

kepadatan penduduk 659,51 per km2.

Kepadatan penduduk per Kelurahan di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Tahun 2010.

3

Page 4: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.1 Data kepadatan penduduk di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. KelurahanLuas wilayah

(Ha)Jumlah Penduduk

Kepadatan

jiwa/km2

1 Pademangan Barat 353,3 62.750 195,58

2 Pademangan Timur 261,14 42.137 149,31

3 Ancol 57,28 25.568 314,62

Jumlah 271,72 130.455 659,51

(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Pademangan September Tahun 2010)

Berdasarkan tabel 1.1. didapatkan bahwa data kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan paling tinggi adalah Ancol.

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK), Rukun Warga (RW), dan Rukun

Tetangga (RT) di wilayah puskesmas kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No. KelurahanJumlah

PendudukRW RT

KK

1 Pademangan Barat 62.750 16 213 22.079

2 Pademangan Timur 42.137 10 145 11.816

3 Ancol 25.568 7 63 5.954

Jumlah 130.455 33 421 39.849

(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pademangan September Tahun 2010)

Berdasarkan tabel 1.2. didapatkan bahwa data jumlah penduduk menurut KK, RT dan

RW terbanyak adalah Pademangan Barat.

4

Page 5: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Berikut merupakan data demografi Kecamatan Pademangan:

A. Data penduduk menurut Jenis Kelamin

Tabel 1.3 Data penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanJumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Pademangan Barat 35.210 27.540 62.750

2 Pademangan Timur 22.520 19.617 42.137

3 Ancol 14.912 10.656 25.568

Jumlah 72.642 57.813 130.455

(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Pademangan Januari-September Tahun 2010)

Berdasarkan tabel 1.3. didapatkan bahwa data penduduk menurut jenis kelamin di

wilayah Kecamatan Pademangan, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 72.642 dan perempuan sebanyak 57.813 penduduk.

B. Data penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 1.4 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No

.

Tingkat Pendidikan Pademangan

Barat

Pademangan

Timur

Ancol Jumlah

1 Tidak Sekolah 9.269 2.125 - 11.394

2 Tidak Tamat SD 13.881 7.875 1.082 22.838

3 Tamat SD 12.852 8.570 1912 23.335

4 Tamat SLTP 14.213 10.190 4913 29.321

5 Tamat SLTA 14.791 8.764 6706 30.265

6 Tamat Akademi/PT 4.093 1.387 3409 7.690

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)

Berdasarkan tabel 1.4. didapatkan bahwa data penduduk menurut tingkat pendidikan

di wilayah Kecamatan Pademangan terbanyak adalah tamat SLTA.

5

Page 6: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

C. Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur

Tabel 1.5 Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah

puskesmas kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 – 69

70 – 74

> 75

8.254

5.760

7.779

8.098

6.891

5.274

5.831

5.965

4.899

4.329

2.875

2.246

910

1.254

1.063

403

7.138

5.765

6.171

8.387

3.544

3.565

4.395

4.421

4.231

3.548

3.127

2.606

574

923

777

110

9.591

11.525

13.950

16.485

10.435

8.839

10.226

10.386

9.130

7.877

6.002

4.852

1.484

2.177

1.840

513

Jumlah 72.642 57.813 130.455

(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Pademangan September Tahun 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.5. didapatkan bahwa jumlah penduduk menurut golongan usia di

wilayah Kecamatan Pademangan, penduduk usia produktif (usia 15-65 tahun)

sebanyak 85.716 dan penduduk usia non produktif 40.316.

Persentase usia produktif (usia 15-65 thn) : 85.716 x 100 % = 65,70 %

130.455

Presentase usia non produktif : 40. 316 x 100 % = 30.90 %

130.455

6

Page 7: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Dependency ratio : 40. 316 = 0,47

85.716

D. Data Sarana Peribadatan

Tabel 1.6 Sarana Peribadatan di Wilayah puskesmas kecamatan Pademangan

Tahun 2010

No Sarana peribadatan Jumlah

1 Mesjid 46

2 Mushola 65

3 Gereja 18

4 Kelenteng 2

5 Pura 1

6 Wihara 3

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September 2010)

E. Data Sarana Kesehatan

Tabel 1.7 Sarana Kesehatan di Wilayah puskesmas kecamatan Pademangan

Tahun 2010

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas 4

2 Rumah Sakit Umum/Swasta -

3 Rumah Bersalin 5

4 Poliklinik 15

5 Balai Pengobatan 1

6 Praktek Dokter Umum 35

7 Praktek Dokter Gigi 10

8 Praktek Bidan 5

7

No Sarana kesehatan Jumlah

9 Dukun bayi 5

10 Apotik 5

11 Depo obat 6

12 Posyandu 41

13 Klinik KB 17

14 Laboratorium 3

Page 8: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)

F. Data Sarana Perdagangan dan Hiburan

Tabel 1.8 Sarana Perdagangan dan Hiburan di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Tahun 2010

No

.

Sarana Perdagangan dan Hiburan Jumlah

1 Perkumpulan Kesenian 22

2 Gedung Bioskop 2

3 Diskotik/Pub 2

4 Billiard 4

5 Taman Hiburan 1

6 Pasar Seni 1

7 Pemandian 1

8 Taman 1

9 Pantai 1

10 Toko Cinderamata 3

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)

G. Data Dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Tabel 1.9 Data Dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No

.

Data Dasar Jumlah

8

Page 9: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1 Jumlah Penduduk 130.455

2 Jumlah Kelurahan 3

3 Jumlah Puskesmas 4

4 Jumlah RW 33

5 Jumlah RT 421

6 Jumlah Kepala Keluarga 39.849

7 Jumlah Posyandu 41

8 Jumlah Kader Aktif 353

9 Jumlah Kader 393

10 Jumlah Balita 8.647

11 Jumlah Ibu Hamil 2.304

12 Jumlah TK 15

13 Jumlah SD/MI 40/5

14 Jumlah SLTP 13

15 Jumlah SLTA 8

16 Jumlah Akademi / PT 18

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari-September Tahun 2010)

H. Data Penduduk Menurut Pekerjaannya

Tabel 1.10 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No

.

Mata Pencaharian Jumlah

9

Page 10: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1 Buruh Tani 1.334

2 Pedagang 7.605

3 Karyawan Swasta/Pemerintah/ABRI 42.298

5 Pensiunan 2.805

4 Pertukangan 2.471

6 Pengangguran 14893

7 Lain-lain 53207

(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Januari - September Tahun 2010)

I.1.1.3 Peta Wilayah Kecamatan Pademangan

Gambar 3. Peta Wilayah Kecamatan Pademangan

Gambar 4. Peta Pembagian Wilayah Kerja Puskesmas Pademangan

10

Pademangan barat 1 : RW 01, 02 ,03 ,04 ,06 , 09, 14

Pademangan barat 2 : RW 05, 07, 08, 11, 12, 13, 15

Page 11: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

KETERANGAN

: Puskesmas Kecamatan

: Puskesmas Kelurahan

I.1.2 Gambaran Umum Puskesmas

I.1.2.1 Definisi

Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis dunia kesehatan kabupaten/kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan

kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya yakni satu atau sebagian wilayah

kecamatan, mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya, memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakannya, memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,

keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.

Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut untuk mandiri

dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan tetapi pembiayaannya

11

Page 12: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang

dimiliki puskesmas juga meliputi kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah

kesehatan di wilayahnya, kewenangan menetukan kegiatan yang termasuk public goods atau

private goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi

puskesmas. Jumlah kegiatan pokok puskesmas diserahkan pada setiap puskesmas sesuai

kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki namun puskesmas tetap

melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.

Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan

nasional secara komphrensif yang meliputi promtif (peningkatan kesehatan), preventif

(pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitative (pemulihan kesehatan). Tidak sebatas pada

aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis

organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi

dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan

yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradigma sehat.

Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat mendasar

dalam pembangunan kesehatan, antara lain :

1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan

rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan promotif tanpa

mengabaikan kuratif-rehabilitatif

2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah (fragmented)

berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated)

3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah berubah

menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat

4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for service

menjadi pembayaran secara pra-upaya.

5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi investasi

6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan bergeser

lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership)

7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi

otonomi daerah (decentralization).

8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan era

desentralisasi.

12

Page 13: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

I.1.2.2 Wilayah Kerja

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.

Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrakstruktur

lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas

merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II sehingga pembagian wilayah kerja

puskesmas ditetapkan oleh walikota / bupati dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan

kabupaten / kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah sekitar 30.000

– 50.000 penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas dibantu oleh puskesmas pembantu dan

puskesmas keliling. Puskesmas di kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau

lebih merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas

kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

I.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi:

1. Promotif (peningkatan kesehatan)

2. Preventif (upaya pencegahan )

3. Kuratif ( pengobatan )

4. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )

Pelayanan tersebut ditunjukkan kepada semua penduduk tidak membedakan jenis

kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.

I.1.2.4 Fungsi Puskesmas

Untuk mencapai Indonesia sehat 2015, Puskesmas harus menjalankan fungsinya

secara optimal. Adapun fungsi Puskesmas sebagai berikut :

1. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah 13

Page 14: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di

samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk

pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga

dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan

melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam

memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut

menerapkan, menyelenggarakan dan memantau progran kesehatan. Pemberadayaan

perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan

kondisi dan situasi, khususnya sosisal budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :

Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan

penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan

kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan

dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara

lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,

perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa

masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

14

Page 15: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Gambar 5 : Fungsi Puskesmas

(Sumber : Buku Profil Puskesmas Kecamatan Pademangan)

Untuk melaksanakan fungsinya, Puskesmas menjalankan beberapa proses. Proses ini

dilaksanakan dengan cara :

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

menolong dirinya sendiri

2. Memberikan petunjuk pada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan tersebut tidak

menimbulkan ketergantungan

4. Memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat

5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program

Puskesmas

Setiap kegiatan yang dilakukan di puskesmas memerlukan evaluasi untuk menilai

apakah program yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat indikator

keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas.

15

Page 16: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang menilai tatanan sekolah,

tatanan tempat kerja dan tatanan tempat – tempat umum mempunyai indikator :

- Tersedianya air bersih

- Tersedianya jamban yang saniter

- Tersedianya larangan merokok

- Adanya dokter kecil untuk SD atau PMR untuk SLTP

2. Pusat pemberdayaan masyarakat, indikatornya :

- Tumbuh kembang, Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

- Tumbuh dan kembangnya LSM

- Tumbuh dan berfungsinya kesehatan masyarakat

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Kegiatan pada pusat pelayanan kesehatan strata pertama adalah:

- Promosi kesehatan masyarakat

- Kesehatan lingkungan

- KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak )

- KB ( Keluarga Berencana )

- Perbaikan gizi masyarakat

- P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )

- Pengobatan dasar

I.1.2.5 Peran Puskesmas

Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang vital

sebagai institusi pelaksana teknis dituntut memiliki kemampuan managerial dan wawasan

jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan

dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui system perencanaan yang

matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi serta system evaluasi dan pemantauan yang

akurat.

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggung-jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

1. Unit Pelaksana Teknis

16

Page 17: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas

berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan

kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak

pembangunan kesehatan di Indonesia.

2. Pembangunan kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa

Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

3. Pertanggungjawaban penyelenggaraan

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di

wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas

bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang

dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

4.Wilayah kerja

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi apabila

di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah

kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan kebutuhan konsep wilayah

(desa/kelurahan atau RW). Masing – masing puskesmas tersebut secara operasional

bertanggungjawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

I.1.2.6 Visi Puskesmas

Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan yang sehat menuju terwujudnya

Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan yang ingin

dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan

perilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator kecamatan sehat adalah:

1. Lingkungan sehat

2. Perilaku penduduk yang sehat

17

Page 18: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

3. Cakupan kesehatan yang bermutu

4. Derajat kesehatan penduduk yang tinggi di kecamatan

I.1.2.7 Misi Puskesmas

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakannya

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat

beserta lingkungannya.

I.1.2.8 Upaya Kesehatan Wajib Masyarakat

Upaya kesahatan wajib masyarakat adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk

peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh

setiap puskesmas yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut

antara lain:

1. Promosi Kesehatan

2. Kesehatan Lingkungan

3. KIA ( Kesehatan ibu dan anak )

4. KB ( Keluarga Berencana )

5. Perbaikan gizi masyarakat

6. P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )

7. Pengobatan Dasar

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan

masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan

kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya.

Tabel 1.11 Program Kesehatan Wajib yang dilakukan di Puskesmas

18

Page 19: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Upaya Kesehatan Wajib Kegiatan Indikator

Promosi kesehatan Promosi hidup bersih dan

sehat

Tatanan sehat

Perbaikan perilaku sehat

Kesehatan Lingkungan Penyehatan pemukiman Pembinaan kesehatan lingkungan

di tempat-tempat umum(TPM).

Program kesehatan kerja indrustri.

Program kesehatan Lingkungan

pemukiman (PKLP).

Kesehatan ibu dan anak ANC

Pertolongan persalinan

MTBS

Imunisasi

Cakupan K1, K4

Cakupan Linakes

Cakupan MTBS

Cakupan Imunisasi

Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga

Berencana

Cakupan MKET

Pemberantasan penyakit

menular

Diare Cakupan kasus diare

ISPA Cakupan kasus ISPA

Malaria Cakupan kasus malaria

Cakupan kelambunisasi

Tuberkulosis Cakupan penemuan kasus

Angka penyembuhan

Upaya Kesehatan Wajib Kegiatan Indikator

Gizi Distribusi vit A/ Fe / cap

yodium

Cakupan vit A /Fe / cap yodium

19

Page 20: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

PSG % gizi kurang / buruk, SKDN

Promosi Kesehatan % kadar gizi

Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan

UGD Jumlah kasus yang ditangani

Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan

( Sumber : Trihono.2005.Manajemen Kesehatan , Arrimes,ed.)

Di samping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut

di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan

tertentu oleh Pemerintah Pusat (contoh : Pekan Imunisasi Nasional). Dalam hal demikian,

baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat

bersama dengan Pemerintah Daerah.

Sedangkan upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan

dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya

kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada, yakni :

1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Olahraga

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Public Health Nursing/PHN)

4. Upaya Kesehatan Kerja

5. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut

6. Upaya Kesehatan Jiwa

7. Upaya Kesehatan Mata

8. Upaya Kesehatan Usia lanjut

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

10. Upaya Kesehatan Remaja

11. Dana Sehat

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi yakni

upaya lain di luar upaya puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan.

20

Page 21: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat

tercapainya visi puskesmas.

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas bersama

dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari

Konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan

wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan

mutu pelayanan telah tercapai.

Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh

dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan

puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota. Apabila

puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan, padahal telah

menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawab dan

wajib menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi

dengan berbagai unit fungsional lainnya.

Kegiatan upaya kesehatan dasar dan upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas

Kecamatan Pademangan tahun 2010 adalah :

A. Upaya Kesehatan Dasar

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

3. Upaya Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Upaya Kesehatan Lingkungan

6. Upaya Pengendalian Penyakit Menular

7. Upaya Pengobatan

B. Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Upaya Kesehatan Jiwa

21

Page 22: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

4. Upaya Kesehatan Mata

5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

6. Upaya Kesehatan Remaja

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan

azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut

dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya

menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap

upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas

penyelenggaran puskesmas yang dimaksud adalah :

1. Azas pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya yakni satu atau sebagian wilayah kecamatan.

Untuk ini puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai

berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga

berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat

di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh

masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan

terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas pemberdayaan masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar

berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini, berbagai

potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun

Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam

rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :

a. KIA : Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)

22

Page 23: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa percontohan

Kesehatan Lingkungan (DPKL)

e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren

(Pokestren)

f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda

g. Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)

i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA),

Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)

3. Azas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal,

penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu.

Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :

a. Keterpaduan Lintas Program

Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi

tanggung jawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain :

- Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : Keterpaduan KIA dengan P2M,

gizi, promosi kesehatan & pengobatan.

- UKS : Keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan,

pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.

- Puskesmas keliling : Keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, Gizi, promosi

kesehatan, & Kesehatan gigi.

- Posyandu : Keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, Kesehatan jiwa &

promosi kesehatan.

b. Keterpaduan Lintas Sektor.

Upaya memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program dari

sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia

usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral antara lain :

23

Page 24: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

- UKS : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,

pendidikan & agama.

- Promosi Kesehatan : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,

lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.

- KIA : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,

organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK (Pusat Kesejahteraan

Keluarga) & PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana).

- Perbaikan Gizi : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,

lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha &

organisasi kemsyarakatan.

- Kesehatan Kerja : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,

lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.

4. Azas Rujukan

Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh

puskesmas terbatas. Padahal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat

dengan berbagai permasalahan kesehatan. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan

berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka

penyelenggaraan setiap program puskesmas harus ditopang oleh azas rujukan.

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau

masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam

arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan

lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan

yang sama

Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :

a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)

Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu,

maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih

mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan upaya kesehatan perorangan

dibedakan atas :

- Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis

(contoh : operasi) dan lain-lain.

24

Page 25: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

- Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium

yang lebih lengkap.

- Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih

kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau

menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.

b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah

kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan

bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu

puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib

dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi

kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi

masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib merujuknya ke dinas kesehatan

kabupaten/kota.

Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :

- Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,

peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,

bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian.

- Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa,

bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena

bencana alam.

- Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan

tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau

penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan

kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak

mampu.

25

Page 26: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Secara skematis pelaksanaan azas rujukan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5: Sistem Rujukan Puskesmas

(Sumber : Buku ARRIMES Manajemen Puskesmas)

I.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Pademangan

Dalam era globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan fisik baik di bidang kesehatan

maupun di bidang teknologi. Perubahan – perubahan ini berdampak terhadap perkembangan

kesehatan di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia kesehatan Indonesia untuk

menghadapi hal tersebut.

Upaya – upaya kesehatan yang ada baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

sebagai dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan sehingga derajat kesehatan

masyarakat dapat ditingkatkan.

Diharapkan dengan penanganan yang tepat, maka visi dari departemen kesehatan

yang disampaikan menteri kesehatan yaitu menuju Indonesia Sehat 2015 dapat segera

tercapai. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam

mencanangkan visi daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat 2015. Untuk mencapai

visi tersebut dinas kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan syarat – syarat yang

harus dicapai oleh jajarannya melalui Standar Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang

telah dibuat acuan dalam surat keputusan Gubernur No. 12 tahun 2006 (Laporan Tahunan

Puskesmas Kecamatan Pademangan, 2010)

Puskesmas kecamatan Pademangan yang terletak di Jl. Budi Mulia No 11 RT 015/011

Jakarta Utara ini berada di atas tanah seluas kurang lebih 2970 m2 dengan luas bangunan

26

Page 27: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

seluas kurang lebih 1500 m2. Puskesmas ini terdiri dari tiga lantai yang berdiri sejak tahun

1993.

Puskesmas kecamatan Pademangan merupakan puskesmas Pembina yang berada di

wilayah Kecamatan Pademangan, yang bertugas membina puskesmas kelurahan yang berada

di bawahnya, ada 4 (empat) puskesmas kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan

Pademangan yaitu:

1. Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1, berlokasi di jl. Ampera Besar No.11 Rt

02/06 Jakarta Utara. Puskesmas ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 256 m 2

dengan luas bangunan kurang lebih 138 m2.

2. Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2, berlokasi di jl. Waspada Raya Gg. B2

Pademangan.

3. Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur, berlokasi di jl. Pademangan Gang 22 Jakarta

Utara. Puskesmas ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 200 m2 dengan luas

bangunan kurang lebih 140 m2.

4. Puskesmas Kelurahan Ancol, berlokasi di jl. Ancol Barat VI Rt.01/01 Jakarta Utara.

Puskesmas ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 430 m2 dengan luas bangunan

kurang lebih 162 m2.

Puskesmas Kecamatan Pademangan sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas

Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur tersebut

dengan menerapkan pola – pola pelayanan kesehatan baik secara individu maupun kesatuan

masyarakat yang berkiblat kepada SPM tersebut. Melalui visi dan misi yang telah

dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Pademangan diharapkan pencapaian tersebut

dilakukan secara optimal.

1.1.3.1. Visi dan Misi Puskesmas Pademangan

Visi :

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan prima yang berorientasi pada kepuasan

pelanggan sesuai standar internasional menuju Indonesia Sehat 2015.

27

Page 28: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Misi :

- Memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratf

dan rehabilitatif.

- Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas.

- Meningkatkan kualitas pelayanan dan program sesuai standar mutu.

- Mengembangkan sisi manajemen kesehatan.

- Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan puskesmas.

- Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.

1.1.3.2 Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Pademangan

“ CARE 4 U ”

C : Cepat dan tepat

A : Aman dan sesuai kebutuhan

R : Ramah dan penuh senyum

E : Empati dan perhatian penuh

4 : 4 kegiatan utama promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

U : Usaha maksimal dengan iringan doa

28

Page 29: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.3.3 Sumber Daya Manusia

Tabel 1.12 Data Jumlah Sumber Daya Manusia pada Kecamatan Pademangan

No. Jabatan Profesi A B C D E

1 Dokter Umum 1 1 1 1 5

2 Dokter Gigi/Spesialis 1 1 1 1 2

3 Perawat Umum 3 3 3 3 5

4 Perawat Gigi 1 1 1 1 1

5 Bidan 4 4 4 4 8

6 Ahli Gizi 1 1 1 1 2

7 Kesling - - 1 - 1

8 Asisten Apotik 1 1 1 1 2

9 Analis - - - - 1

Jumlah Pegawai 11 11 12 11 26

(Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Kecamatan Pademangan)

Keterangan :

A : Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

B : Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

C : Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

D : Puskesmas Kelurahan Ancol

E : Puskesmas Kecamatan Pademangan

29

Page 30: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.3.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pademangan

30

Page 31: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.3.5 Sarana dan Prasarana

Puskesmas Kecamatan Pademangan terdiri dari tiga lantai, pada lantai satu terdapat

Ruang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA), KB, imunisasi, Ruang Bersalin (RB) yang

dilengkapi dengan kamar rawat inap untuk ibu bersalin dan kamar mandi, Instalasi Gawat

Darurat (IGD), kantin dan loket pendaftaran. Di lantai dua terdapat loket pembayaran, apotik,

laboratorium, pelayanan Gizi, poli MTBS, balai pengobatan umum, ruang tindakan, ruang

pemeriksaan mata, ruang pemberantasan penyakit menular, ruang konsultasi dan penyuluhan

remaja, ruang rujukan (Jamsostek, Askes, dan Gakin), poli gigi, dan kamar mandi. Lantai tiga

terdapat kantor kepala puskesmas, tata usaha, staff program puskesmas, ruang arsip, ruang

sholat, ruang pertemuan.

Di puskesmas Kecamatan Pademangan juga dilengkapi fasilitas perlengkapan medis

dan non medis. Perlengkapan medis dan non medis adalah perlengkapan dan alat-alat tidak

habis pakai yang diberikan kepada Puskesmas.

Perlengkapan alat-alat medis diantaranya :

1. Basic Equipment :

a. Umum

b. KlA set

c. Poliklinik set

2. Public Health Nursing dan Midwifery kit

3. Diagnostic and Surgical Equipment

4. Physician kit

5. Health Education Equipment

6. Laboratory Equipment

7. Alat - alat resusitasi dasar

8. Skrining kit bagi UKS di Puskesmas

9. Alat- alat imunisasi

10. IUD set (for family planning )31

Page 32: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

11. Alat - alat penyuluhan

12. Perangkat peralatan gigi A dan B

13. Perlengkapan / alat - alat pertolongan persalinan

14. Alat kesehatan gigi

15. Alat kesehatan untuk membantu partisipasi masyarakat

16. EKG

Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan

Pademangan adalah :

1. Meubel :

a. Almari arsip dan obat

b. Almari kartu

c. Almari instrumen

d. Meja periksa

e. Meja rapat

f. Meja kerja

g. Kursi

h. Bangku tunggu

2. Kendaraan / transportasi :

a. Mobil puskesmas keliling 2 buah

b. Sepeda motor 11 buah

3. Perlengkapan kantor :

a. Administrasi (formulir, kertas, map, dll)

b. Mesin tulis (portabel, elektronik)

c. Mesin hitung

d. Peti uang / brankas

e. Personal komputer tiga unit pada puskesmas Kecamatan.

4. Alat komunikasi : telepon

5. Alat penerangan : PLN dan generator diesel

6. Alat rumah tangga kantor :

a. Televisi

b. Radio kaset/ Radio

c. Kulkas (bukan untuk vaksin)

32

Page 33: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

d. Peralatan dapur

e. Kasur, bantal, sprei, gorden, taplak

f. Alat - alat kebersihan

1.1.4 Program Kesehatan Dasar di Puskesmas Kecamatan Pademangan

1.1.4.1 Promosi Kesehatan Masyarakat

Setiap program kesehatan dikembangkan dengan tujuan untuk memecahkan masalah

kesehatan. Masalah kesehatan ini timbul bukan saja karena penyakit tetapi juga karena

perilaku. Oleh sebab itu program penanggulangan masalah kesehatan harus mencakup

aspek edukatif yang menangani perilaku dan aspek medis teknis yang melakukan

penanganan epidemiologi. Mengingat hal itu, penyuluhan kesehatan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan

langsung dengan masyarakat dalam hal ini petugas Puskesmas mempunyai tugas

penyuluhan.

Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman

belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam

berbagai tatanan dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi dan

melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku dengan melakukan

advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali,

menjaga / memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.

Sasaran

Sasaran Promosi Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan

Pademangan adalah:

1) Sasaran Jangkauan Penyuluhan

a. Kelompok umum : Masyarakat umum

b. Kelompok Khusus : Tokoh masyarakat, PKK , Karang Taruna, dan

lain-lain.

2) Sasaran Hasil Penyuluhan

Terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku dari sasaran tersebut di atas

dikaitkan dengan sasaran-sasaran program.

Tujuan

Promosi kesehatan adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh puskesmas

yang mempunyai dua tujuan, yaitu:

33

Page 34: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1. Tujuan Umum

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina

dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari program ini yang ditunjang oleh kerjasama tim baik lintas

program maupun lintas sektoral adalah :

a. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah

kesehatan.

b. Meningkatkan kemampuan masyarakat mengenali potensi yang ada di keluarga

ataupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

c. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan bidang kesehatan.

Kebijakan dan Strategi

Untuk mencapai tujuan penyuluhan kesehatan masyarakat, maka upaya kegiatan

penyuluhan diselaraskan dengan fungsi dan tugas Puskesmas serta kemampuan dari

sumber tenaga, dana dan sarana yang dimiliki.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang bisa dilakukan adalah penyuluhan

kesehatan masyarakat di Puskesmas dan wilayah kerja Puskesmas.

a) Penyuluhan institusi : di Puskesmas ataupun di rumah tinggal Para dokter dan

para medis

Secara tak langsung

- Memberi teladan serta contoh dari para dokter atau paramedis Puskesmas

misalnya kerapihan dan kebersihan, tidak merokok apalagi saat memeriksa

pasien, tidak meludah sembarangan, keramahan dokter dan paramedis dan

lain sebagainnya

- Penampilan yang rapih dan sehat dari bangunan Puskesmasnya misalnya

tersedianya tempat pembuangan sampah, terpeliharanya kebersihan kamar

kecil atau wc, penyediaan air bersih dan sebagainya.

- Mempergunakan media penyuluhan misalnya memasang poster di dinding,

spanduk, memasang radio atau kaset yang menyiarkan lagu-lagu kesehatan

ataupun pesan kesehatan.

34

Page 35: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Secara langsung :

- Dialog dikamar periksa antara dokter, paramedis dan pasien atau keluarga

pasien (memberi nasehat kepada pasien tentang hal yang berkaitan dengan

penyakit dan cara hidup sehat).

- Melakukan penyuluhan kelompok di Puskesmas

b) Penyuluhan di masyarakat (di luar gedung Puskesmas)

Saat ini, di Puskesmas Kecamatan Pademangan ada lima kegiatan pada program

promosi kesehatan masyarakat ini, yaitu:

1. Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung

2. Sosialisasi program prioritas: KIA, Gizi, TBC, HIV-AIDS, Rokok dan

Narkoba.

3. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

4. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) di antaranya adalah:

- Posyandu

- UKS

- Kelompok Lansia

- Bina kader kesehatan

5. Program Penanggulangan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes)

Bentuk kegiatan promosi kesehatan pada Puskesmas Kecamatan Pademangan

merupakan kegiatan lintas program, yang melakukan kerjasama dengan program-

program puskesmas lainnya. Kegiatan promosi kesehatan pada Puskesmas Kecamatan

Pademangan yang terselenggara pada periode Januari s/d September tahun 2010 antara

lain:

1) Sosialisasi program prioritas :

- KIA/KB

- Gizi

- TBC

- HIV-AIDS

- Rokok dan Narkoba/Obat berbahaya

2) Penyuluhan kesehatan (Penyuluhan dalam dan luar gedung)

3) Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

35

Page 36: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

a. Persalinan ditolong NAKES.

b. ASI eksklusif.

c. Menimbang tiap bulan.

d. Air Bersih.

e. Cuci tangan dengan sabun.

f. Jamban sehat.

g. Memberantas jentik.

h. Makan buah dan sayur.

i. Aktivitas fisik.

j. Tidak merokok dalam rumah

4) UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) di antaranya adalah :

a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

b. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

c. Dokter kecil

d. Kelompok Lansia (Lanjut Usia Husada)

e. RW SIAGA

f. Bina Kader Kesehatan

5) Program Penanggulangan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

1.1.4.1.1 Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kelompok menurut jumlah kunjungan dalam dan luar gedung

36

Page 37: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.13 Penyuluhan Kelompok Berdasarkan Jumlah Pengunjung Dalam dan Luar

Gedung di Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

NoProgram Yang Ditunjang

DALAM GEDUNG LUAR GEDUNG

Frekuensi

Tokoh Masy

Masy Umu

m

Masy Sekol

ah

Frekuensi Tokoh

Masy

Masy Umu

m

Anak

Sekolah

1 KIA 19 - 230 - - - - -

2 KB 3 3 17 - - - - -

3 Gizi 4 - 80 - 2 - 30 -

4 Imunisasi 3 - 50 - - - - -

5 Diare 17 - 253 - 3 - 45 -

6 DBD 5 5 72 - - - - -

7 AIDS 13 - 225 40 1 - 25 -

8 Hepatitis - - - - - - - -

9 ISPA 27 - 418 - 1 4 15 -

10 Rokok dan Narkoba/obat berbahaya

4 - 176 - 1 - 20 -

11 Keganasan/kanker - - - - - - - -

12 Penyakit Degeneratif 3 - 120 - - - - -

13 Air dan kesehatan lingkungan

1 - 20 - - - - -

14 TBC 28 - 290 - - - - -

15 Kusta/Frambusia - - - - - - - -

16 Kesehatan Gigi dan Mulut 3 1 65 10 1 - 38 -

17 Kesehatan Mata - - - - 1 - 42 -

18 Kesehatan Jiwa - - - - - - - -

37

Page 38: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

19 Kesehatan Kerja - - - - - - - -

21 Lain-Lain 9 - 210 - - - - -

JUMLAH 139 9 2226 50 10 - 215 -

(Sumber: Buku Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

I.1.4.1.2 Posyandu

Jenis Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang paling penting

di masyarakat dewasa ini adalah Posyandu. Posyandu merupakan bentuk UKBM yang

dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar

untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan di Posyandu meliputi : Promosi Kesehatan, Pengendalian Penyakit

Menular, KIA, KB, Imunisasi, dan Perbaikan Gizi. Pelaksanaan kegiatan Posyandu

dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 27 ± 7 (tanggal 20 s/d 4), dengan sistem lima meja,

di mana empat meja pertama dikelola oleh kader dan satu meja terakhir merupakan

pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Adapun yang dimaksud

dengan sistem lima meja di sini bukan menunjukkan pada arti harfiah meja, melainkan

menunjuk pada jumlah dan jenis pelayanan, yang masing – masing pelayanan dilaksanakan

secara terpisah, yaitu:

Meja 1 : Pendaftaran

Meja 2 : Penimbangan

Meja 3 : Pencatatan

Meja 4 : Penyuluhan

Meja 5 : Pelayanan kesehatan

Satu posyandu yang ada di wilayah RW untuk membina maksimal 100 bayi yang

ada di wilayah RW tersebut.

Posyandu yang ada di Kecamatan Pademangan dapat dibagi menjadi lima strata, yaitu:

- Posyandu Pratama, artinya Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan

bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin yaitu program penimbangan kurang

dari delapan kali per tahun serta jumlah kader sangat terbatas, yakni kurang dari lima

orang, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi masyarakat (D/S) kurang dari

50%, tidak terdapat program tambahan serta cakupan dana sehatnya kurang dari 50%.

- Posyandu Madya, artinya Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan 38

Page 39: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

penimbangan lebih dari 8 kali dalam satu tahun, dengan rata – rata jumlah kader

sebanyak lima orang atau lebih, cakupan KIA, KB, imunisasi dan rata - rata partisipasi

masyarakat (D/S) kurang dari 50%, tidak terdapat program tambahan serta cakupan

dana sehatnya kurang dari 50%.

- Posyandu Purnama, artinya Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan

penimbangan lebih dari delapan kali dalam satu tahun, dengan rata – rata jumlah kader

sebanyak lima orang atau lebih, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi

masyarakat (D/S) lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,

seperti jumantik serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50%.

- Posyandu Mandiri, artinya jumlah kader lima orang atau lebih, dilaksanakan delapan

kali atau lebih dalam satu tahun, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi

masyarakat (D/S) lebih dari 50%, terdapat program tambahan serta cakupan dana

sehatnya lebih dari 50%.

- Posyandu Mandiri Plus, sama seperti posyandu mandiri namun memiliki program

tambahan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Tumbuh Kembangnya posyandu membawa dampak yang amat luas yang dapat

digolongkan dalam tiga hal :

1) Berkembangnya Posyandu telah mendorong tumbuhnya UKBM lainnya seperti POD

(Pos Obat Des); Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja); UKGMD (Usaha Kesehatan

Gigi Mayarakat Desa).

2) Di sisi lain Institusi Posyandu yang menguat membuat setiap program bahkan dari

sektor lain beramai-ramai memanfaatkan posyandu sebagai entry point pelaksanaan

programnya.

3) Makin banyaknya jumlah posyandu mendorong terjadinya variasi tingkat

perkembangan yang beragam.

39

Page 40: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.14 Indikator Strata Posyandu DKI Jakarta

Jenis PosyanduPratama Madya Purnama Mandiri

Frekuensi Penimbangan <8 kali/tahun 8 kali atau lebih / tahun

8 kali atau lebih / tahun

8 kali atau lebih / tahun

Rerata kader tugas < 5 % > 5 % > 5 % > 5 %

Rerata cangkupan D/S <50 % < 50 % > 50 % > 50 %

Cangkupan kumulatif KIA

< 50 % < 50 % > 50 % >50 %

Cangkupan kumulatif KB < 50 % < 50 % >50 % >50 %

Cangkupan kumulatif Imunisasi

< 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

Program tambahan (-) (-) (+) (+)

Cakupan Dana Sehat < 50 % < 50 % < 50 % >50 %

(Sumber: Buku ARRIMES, Manajemen Puskesmas, Trihono)

Tabel 1.15 Rekapitulasi Telaah Kemandirian Posyandu Periode Januari s/d September 2010

No. KelurahanJumlah

RWPosyandu Jumlah

PosyanduPratama Madya Purnama Mandiri

1.Pademangan

Barat16 0 2 14 4 20

2.Pademangan

Timur10 0 1 7 5 13

4. Ancol 7 0 0 2 6 8Jumlah 33 0 3 23 15 41

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.15 didapatkan bahwa jumlah posyandu terbanyak adalah pada kelurahan

Pademangan barat sebanyak 20 posyandu.

1.1.4.1.3 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Kualitas hidup manusia yang menyangkut fisik dan non fisik harus diupayakan sejak

dini. Salah satu upaya ini adalah pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) yang merupakan bagian dari program Kesehatan Masyarakat yang menitikberatkan

pada upaya promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan) disamping kuratif

40

Page 41: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

dan rehabilitatif yang dilaksanakan terpadu antara lintas program puskesmas, lintas sektoral

dan masyarakat.

Tujuan Khusus

Mengevaluasi kegiatan TPUKS (Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah) dan mencari

alternative pemecahan masalah untuk mengembangkan dan meningkatkan UKS di

sekolah.

Program kerja TPUKS

1. Pendidikan dan latihan (Diklat) kader kesehatan sekolah

2. Pembinaan dan pelayanan kesehatan (skrining, pemeriksaan ststus gizi,

UKGS, imunisasi)

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat

Tabel 1.16 Data Jumlah Sekolah di Kecamatan Pademangan

No. Kelurahan TK SD SLTP SLTA

1 Pademangan Barat 18 18 4 5

2 Pademangan Timur 11 15 7 4

3 Ancol 3 5 1 0

Jumlah 32 38 12 9

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

Tabel 1.17 Persentase Cakupan dalam Program Pendidikan dan Latihan UKS di

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

1.1.4.1.4 Pembinaan Dokter Kecil

Program DK atau Dokter kecil meliputi:

1) Penyakit dan cara pencegahannya.

2) Kesehatan gigi dan mulut.41

Sekolah

Jumlah Sekolah

Kegiatan UKS Target Cakupan %

SD 39 Dokter kecil 100% 24 63,15

SLTP 12 PMR 100% 4 33,3

SLTA 9 PMR 100% 4 44,4

Page 42: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

3) Kesehatan pribadi dan lingkungan.

4) Imunisasi dan kesehatan mata.

5) Gizi anak sekolah dan Tumbuh kembang

6) P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

7) PMR (Palang Merah Remaja)

Tabel 1.18 Data Jumlah Dokter Kecil di Kecamatan Pademangan Periode

Bulan Januari s/d September 2010

No. Kelurahan Jumlah SD JumlahDokter Kecil

1. Pademangan Barat 19 192. Pademangan Timur 15 153. Ancol 5 5

Jumlah 39 39 (Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.18 didapatkan bahwa jumlah total dokter kecil di wilayah

Kecamatan Pademangan adalah sebanyak 39 orang.

1.1.4.1.5 RW Siaga

RW yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya, kemampuan dan kemauan

untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan bencana, dan

kegawatdaruratan / Kejadian Luar Biasa (KLB) secara mandiri.

Konsep Operasional RW Siaga:

1. Satu POS RW dimanfaatkan untuk Pusat Informasi Kegiatan Siaga = Pusat

Informasi dan Konsultasi Keluarga = PIK Keluarga

2. Satu orang Pamong Tokoh Masyarakat : Tim PKK RW sebagai penanggung

jawab

3. Satu orang tenaga kesehatan setempat : berperan mengelola kegiatan promotif dan

preventif dan informasi kesehatan

4. Dua Kader : membantu kegiatan di Pos RW Siaga.

Langkah Pembentukan RW Siaga

42

Page 43: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1. Pemilihan pengurus dan kader tingkat RW.

2. Pengumpulan data dasar sesuai keberhasiulan.

3. Survei mawas diri (SMD), identifikasi permasalahan dari data dasar, ditambah

identifikasi permasalahan kesehatan yang jadi masalah setempat.

4. Musyawarah masyarakat desa (MMD), menetapkan prioritas masalah untuk

mencari solusi.

5. Menyusun rencana kegiatan denga penjadualan.

Display Data di Pos RW

1. Jumlah penduduk / KK / per RT

2. Data PHBS

3. Struktur organisasi RW Siaga

4. Peta dasar wisma

5. Nomor-nomor telepon penting

6. Data JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)

7. Data donor darah dan pendonor

8. Data transpor siaga

9. Papan nama RW Siaga

10. Data aktivitas UKBM

Tujuh aspek kegiatan RW Siaga:

1. Pos RW Siaga = PIK (Pusat Informasi dan Konsultasi) Keluarga.

2. UKBM (Donor darah Siaga, Transport Siaga, Posyandu, dll).

3. Surveilance berbasis masyarakat.

4. Sistem GADAR (Gawat Darurat).

5. Pembiayaan kesehatan = JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).

6. Lingkungan Sehat.

7. KADARZI & PHBS.

Untuk menilai pengembangan RW Siaga, kegiatan RW Siaga memiliki indikator

untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Adapun indikator tersebut adalah :

1. Indikator RW Siaga.

- Jenis asuransi.

43

Page 44: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

- Golongan darah.

- Pendonor.

- Kendaraan yang dimiliki.

- Kendaraan Siaga.

2. Indikator PHBS.

- Persalinan ditolong NAKES.

- ASI eksklusif.

- Menimbang tiap bulan.

- Air Bersih.

- Cuci tangan dengan sabun.

- Jamban sehat.

- Memberantas jentik.

- Makan buah dan sayur.

- Aktivitas fisik.

- Tidak merokok dalam rumah

RW Siaga ini merupakan rencana tahunan yang disusun oleh Puskesmas Kecamatan

Pademangan, tetapi belum dijalankan dikarenakan masalah dana dan masalah sumber

daya manusia.

1.1.4.1.6 Bina Kader Kesehatan

Kader kesehatan merupakan tonggak dari keberhasilan program posyandu. Kader

kesehatan ini sangat dikenal dengan kader posyandu. Mereka berasal dari masyarakat

setempat dengan sukarela menjadi penghubung antara petugas kesehatan dengan

masyarakat. Kader posyandu juga merupakan kader PKK dan posyandu.

Tabel 1.19 Jumlah dan Perkembangan Kader Wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan Tahun 2010

No. Kelurahan Kader Aktif Kader Pasif Jumlah

1 Pademangan Barat 164 30 194

2 Pademangan Timur 82 8 90

3 Ancol 54 14 68

Jumlah 300 52 352

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)44

Page 45: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.4.1.7 Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Kegiatan Pelayanan Kesehatan masyarakat melalui Program Kesehatan Jiwa

(KESWA) dan NAPZA yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pademangan tahun 2010

antara lain Program Penanggulangan Kesehatan Jiwa / NAPZA sebagai berikut:

a. Program Kesehatan Jiwa.

b. Sosialisasi Kesehatan Remaja dan Konseling Jiwa/NAPZA Masyarakat.

1.1.4.2 Program Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan program dasar puskesmas atau yang di kenal

basic seven karena merupakan faktor yang sangat penting dalam penentuan derajad

kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan mempunyai daya ungkit yang tinggi

terhadap penyelesaian masalah masalah kesehatan masyarakat dan masih juga terdapat

penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan, dengan demikian pengendalian faktor

lingkungan yang baik akan sangat berguna dalam upaya penurunan angka kesakitan

(morbidity rate) maupun menurunkan angka kematian (mortality rate) yang berhubungan

dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.

Puskesmas kecamatan Pademangan merupakan salah satu Puskesmas yang

memasukkan kesehatan lingkungan ke dalam program wajib puskesmas dan melaksanakan

kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah kesehatan lingkungan yang

terdapat di wilayah kerjanya.

Tujuan

Tujuan kegiatan Kesehatan Lingkungan adalah:

1. Menanggulangi dan menghilangkan unsur- unsur fisik pada lingkungan sehingga

faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya

penyakit menular di masyarakat.

2. Untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui

pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan

pembangunan lintas-sektor berwawasan kesehatan.

45

Page 46: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Program kesehatan lingkungan yang berada di wilayah puskesmas kecamatan

Pademangan untuk bulan Januari sampai September 2010:

1. Pembinaaan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum.

2. Program tempat pengelolaan makanan (TPM).

3. Program Kesehatan Kerja Industri.

4. Program Kesehatan Lingkungan Pemukiman (PKLP).

Untuk setiap program kesehatan lingkungan di pusksemas kecamatan Pademangan

untuk bulan Januari sampai September 2010 jadwal kegiatan terprogram setiap 2 (dua)

kali setahun sesuai programnya antara lain:

1. Pembinaaan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum.

a. Pembinaan Depo Air Isi Ulang, sebanyak 10 lokasi

b. Pembinaan Kualitas Air Bersih / air PAM, sebanyak 20 lokasi

c. Pembinaan Tempat Ibadah

d. Pembinaan Pasar Tradisional/Mall

2. Program tempat pengelolaan makanan (TPM).

a. Pembinaan Rumah Makan, sebanyak 20 lokasi

3. Program Kesehatan Kerja Industri.

a. Pembinaan industri konveksi, 20 lokasi

4.Program Kesehatan Lingkungan Pemukiman (PKLP).

a. Pemusnahan sampah medis, 128 kg/bulan

b. Pelatihan juru pemantau jentik (Jumantik) dan kegiatan PSN, dengan target 1

tahun sebanyak 400 petugas jumantik

c. PSN 100 rumah oleh petugas kesehatan, 64 orang per tahun

1.1.4.2.1 Pembinaaan Kesehatan Lingkungan Di Tempat-Tempat Umum

1.1.4.2.1.1 Pengawasan hidran umum/hidran perumahan

Sektor kesehatan dalam program pemantauan sanitasi hidran umum/hidran

perumahan bertanggung jawab atas penyehatan air yang meliputi pengamanan dan

penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dalam kehidupan manusia, dengan

demikian maka seharusnya air yang digunakan harus mencakup kuantitas, kualitas, serta

keadaan ini tidak terlepas dari sumber air Abakunya yang harus mendapat perhatian,

46

Page 47: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

terutama dari pengaruh pencemaran secara alamiah dan pencemaran oleh karena aktifitas

manusia. Akibat kemajuan teknologi, pertumbuhan industri dan penggunaan bahan kimia

termasuk peptisida.

Sasaran kegiatan:

Inspeksi sanitasi (hidran umum/hidran perumahan) di wilayah kecamatan Pademangan.

Tujuan :

Umum: Terlindunginya masyarakat darri penggunaan air bersih dan air minum secara

fisik kimia dan bakteriologi.

Khusus: - Terpantaunya kualitas air bersih dan air minum secara fisik kimia dan

bakteriologi

- Diketahuinya penyebab sumber pencernaan air.

- Tertanggulanginya masalah menurunnya kualitas air bersih dan air minum.

Kegiatan:

Pengawasan hidran umum/hidran perumahan pada dua puluh lokasi pengawasan

dan pemantauan hidran umum/hidran perumahan dengan dua kali survei lapangan

pertahun. Hanya dilakukan oleh puskesmas kelurahan pademangan timur, karena pada

puskesmas yang lain tidak mempunyai sumber daya manusia yang memadai.

Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam Pemantauan Kualitas Air Sumur pompa

tangan dan pompa gali dengan jenis pemeriksaan fisik saja. Parameter-parameter yang

digunakan untuk memenuhi syarat sumur pompa tangan dan sumur pompa gali layak

pakai antara lain :

1. Tidak ada keretakan di bagian dalam bak air

2. Tutup bak air dalam keadaan yang baik/tidak rusak dan tertutup

3. Alat untuk mengambil air (timba/pompa), berupa tali/selang diletakkan pada

tempatnya sehingga tidak terjadi pencemaran.

4. Air yang ada tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.

5. Tidak terdapat endapan kotoran pada bak mandi

6. Lantai semen yang mengitari saranan dalam radius kurang dari 1 meter

7. Tidak ditemukan jentik di dalam bak mandi

47

Page 48: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

8. Jamban terdapat dalam jarak 10 meter disekitarnya

9. Tidak ada sumber pencemaran lain dalam jarak kurang dari 10 meter di sekitar

sarana

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada hidran umum/hidran perumahan di kecamatan

Pademangan Timur, didapatkan 25% dari data pemeriksaan tidak memenuhi syarat. Hal ini

disebabkan karena kecamatan pademangan timur memiliki aliran air PAM yang kecil dan

sering didapatkan air yang bau, berwarna dan berasa pada musim penghujan.

1.1.4.2.1.2 Pengawasan Depo Isi Ulang

Meningkatnya penyediaan depo Isi Ulang di kalangan masyarakat, maka perlu

dilaksanakan pemantauan dan pemeriksaan laboratorium depo Isi Ulang yang

diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan. Agar air yang digunakan oleh

masyarakat dari air minum isi ulang tersebut dapat terjamin kualitasnya sesuai dengan

persyaratan kualitas air minum yang memenuhi syarat.

Sasaran kegiatan:

Depo Isi Ulang di wilayah kecamatan Pademangan.

Tujuan :

Umum: Terlindunginya masyarakat dari penggunaan air bersih dan air minum secara fisik ,

kimia dan bakteriologi.

Khusus: - Terpantaunya kualitas air bersih dan air minum secara fisik kimia dan bakteriologi

- Diketahuinya penyeba sumber pencernaan air.

- Tertanggulanginya masalah menurunnya kualitas air bersih dan air minum.

Kegiatan:

Pengawasan Depo Isi Ulang pada sepuluh lokasi Depo Isi Ulang dengan dua kali survei

lapangan.Parameter yang digunakan untuk memenuhi syarat-syarat kualitas air minum yang

diperiksa mengacu pada Keputusan mentri kesehaatan RI No 907/MENKES/SK/VII/2002

dan terakreditasi ISO/IEC 17025 : 2005. Pengawasan Depo Isi Ulang hanya dilakukan oleh

puskesmas pademangan timur karena pada puskesmas yang lain sumber daya manusia tidak

memadai.

48

Page 49: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.20 Parameter Kualitas Air Minum di Kecamatan Pademangan

Jenis penguji Satuan Hasil penguji Standar yang dipersyaratkan

Metode

Coliform APM/100 ml < 2 < 2 SNI 19-2897-1992Eschericia coli APM/100 ml < 2 < 2 SNI 19-2897-1992

Pengawasan Depo Isi Ulang hanya dilakukan oleh puskesmas pademangan timur pada 10

Depo Isi Ulang karena pada puskesmas yang lain sumber daya manusia tidak memadai .

1.1.4.2.1.3 Pengawasan Tempat Ibadah

Sasaran kegiatan:

1. Sarana ibadah di wilayah kecamatan Pademangan.

Tempat ibadah merupakan tempat yang banyak dikunjungi orang yang bersifat

sosial, tetapi bila tidak ditangani dengan sebaik-baiknya dapat menumbuhkan

rasa kurang nyaman dalam beribadah. Pada pembinaan di wilayah kecamatan

Pademangan hanya tempat peribadahan orang muslim, menurut sumber

seharusnya di semua tempat peribadatan seperti: masjid/mushollah, gereja, pure,

wihara namun tidak semua karena melihat situasi dan kondisi tempat kerjanya.

Tujuan kegiatan

1. Tercapainya lingkungan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

lingkungan.

2. Mencegah penularan penyakit dan meminimalkan pencemaran yang disebabkan

oleh kegiatan kegiatan di tempat-tempat umum.

Kegiatan-kegiatan

Pembinaan sarana tempat-tempat ibadah di wilayah kecamatan Pademangan.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan jenis pemeriksaan fisik saja.

Pembinaan sarana tempat-tempat ibadah

Parameter-parameter yang digunakan antara lain:

1. Didalam gedung:

- Kebersihan ruangan

- Kebersihan mukenah, sarung, sajadah.

49

Page 50: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

- Kebersihan karpet/ tikar sembahyang

- Ventilasi dan penerangan ada/tidak

- Penempatan barang-barang yang ada (Al- quran, mukenah, sarung, dll)

2. Diluar gedung:

- Kebersihan halaman sekitar masjid/ mushollah.

- Kebersihan tempat parkir

- Keadaan lingkungan sekitar masjid/ mushollah.

- Tempat alas kaki (sandal, sepatu, dll)

3. Fasilitas sanitasi:

- Sumber air

- Keadaan sumber air

- Tempat pengambilan air sholat

- Keadaan tempat pengambilan air sholat

- Jamban/ kamar mandi ada/tidak

- Keadaan Jamban/ kamar mandi

- Tempat sampah di ruang WC/kamar mandi ada/tidak

- Jumlah Tempat sampah di ruang WC/kamar mandi

- Saluran Air Bekas ada/tidak

- Keadaan Saluran Air Bekas ada/tidak

Pengawasan Tempat Ibadah ini masuk pada susunan perencanaan Kesehatan

Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya dilakukan pada tahun lalu,

dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010.

1.1.4.2.1.4 Pengawasan Pasar Tradisional/Mall

Pengawasan Pasar Tradisional/Mall ini masuk pada susunan perencanaan Kesehatan

Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya dilakukan pada tahun lalu,

dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010.

1.1.4.2.2 Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

Tempat pengelolaan makanan merupakan tempat dimana makanan akan menjadi

sumber energy bagi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggal. Makanan yang ada

seharusnya memenuhi syarat-syarat makanan sehat, sehingga tidak menjadi sumber

50

Page 51: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

penularan penyakit menular yang dapat menjadi wabah atau kejadian luar biasa yang terjadi

pada wilayah kerja Puskesmas.

Pengawasan Tempat pengelolaan Makanan (TPM) ini masuk pada susunan

perencanaan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya

dilakukan pada tahun lalu, dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010.

I.1.4.2.3 Pemeriksaan Kesehatan Kerja Industri (KKI)

Pengawasan Kesehatan Kerja Industri (KKI) ini masuk pada susunan perencanaan

Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatannya dilakukan pada

tahun lalu, dan belum terlaksana sampai dengan bulan September 2010

I.1.4.2.4 Program Penyehatan Kesehatan Lingkungan Pemukiman (PKLP)

Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah merupakan wilayah yang berbasis

penyakit DBD berupa Pemeriksaan Jentik Berkala dan Larvasida.

Sasaran :

1. Lingkungan pemukiman di wilayah Kecamatan Pademangan di tiga kelurahan.

2. Abatisasi dilakukan terhadap rumah yang terdapat pasien DBD dan tempat

penampungan air yang jarang dikuras (abatisasi selektif).

Tujuan

1. Meningkatnya rumah tangga sehat di wilayah Kecamatan Pademangan

2. Pengendalian vektor dengan rumah atau bangunan bebas jentik nyamuk > 95%.

Kegiatan

Pemeriksaan Jentik Berkala dan Abatisasi dilakukan setiap hari Jumat pukul 08.00

sampai dengan pukul 10.00 WIB. Abatisasi dilakukan terhadap rumah yang terdapat pasien

DBD dan tempat penampungan air yang jarang dikuras (abatisasi selektif). Dengan takaran

satu sendok teh /100 L air.

Hasil Kegiatan

Pemeriksaan sarang nyamuk oleh petugas Jumantik di seluruh wilayah kecamatan

Pademangan dengan pemeriksaan setiap minggu dengan lokasi sesuai dengan instruksi dari

kelurahan masing-masing dan didapatkan hasil sebagai berikut:

51

Page 52: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.21 Angka Bebas Jentik (ABJ) Kecamatan Pademangan Periode

No.

KelurahanJumlah

Jumantik

Jumlah Bangunan Seluruhnya

Jumlah bangunan yang

diperiksa(a)

Hasil Pemantauan

Jumlah Bangunan yang

Bebas Jentik(b)

% Jumlah Bangunan yang

Bebas Jentik(b/a x 100%)

1Pademangan

Barat213 7057 3484 3159 91%

2Pademangan

Timur145 3687 5554 5246 95%

3 Ancol 63 10964 2452 2232 91%

Jumlah 421 11543 11492 10637 93%

Januari s/d September 2010

(Sumber : Laporan Kegiatan Mingguan PJB Periode Januari s/d September2010)

Kesimpulan :

Dikatakan bebas jentik jika 93% Jumlah Bangunan yang bebas jentik > 95 %. Dari hasil

pemantauan, pademangan timur termasuk bebas jentik, sedangkan pademangan barat dan

ancol tidak termasuk bebas jentik.

I.1.4.3 Program Kesehatan Ibu dan Anak

Program kesehatan ibu dan anak adalah salah satu program prioritas pelayanan

kepada masyarakat. Dalam konvensi hak-hak anak semua anak sejak dari dalam kandungan

mempunyai hak atas kelangsungan hidup perkembangan dan mendapat perlindungan.

Pemantauan intensif pada ibu hamil selain untuk kesehatan ibu hamil dan persiapan

persalinan,juga memenuhi hak untuk kelangsungan hidup tumbuh kembang dan

perlindungan anak .

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif tinggi bila dibandingkan

dengan negara–negara di ASEAN yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

2007 dan angka kematian Ibu berkisar 50 per 100.000 kelahiran pada tahun 2007 di Jakarta

(SDKI 2005-2007). Berdasarkan hal tersebut, penurunan AKI serta peningkatan derajat

kesehatan ibu menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan.

Dengan masih banyaknya ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya di

fasilitas kesehatan, maka perlu diberikan penyuluhan dan pengertian serta manfaat dari

Antenatal Care (ANC). ANC berfungsi sebagai standar pelayanan kebidanan dasar serta 52

Page 53: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

memberdayakan ibu dan keluarganya, antara lain dengan dibentuknya Posyandu Sayang Ibu

yang dikenal dengan GSI (Gerakan Sayang Ibu) pada setiap satu RW.

Sasaran

Sasaran program ini yaitu ibu hamil (Bumil), ibu bersalin (Bulin), neonatal, dan

balita.

Tujuan

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu serta peningkatan

derajat kesehatan ibu dalam pembangunan kesehatan. Untuk anak-anak program ini

bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan anak dan meningkatkan derajat kesehatan.

Pemantapan Pelayanan KIA Diutamakan Pada Kegiatan :

Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran.

1. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

2. Peningkatan deteksi dini risiko tinggi/komplikasi oleh tenaga kesehatan dan

masyarakat.

3. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan pengamatan secara

terus-menerus oleh tenaga kesehatan.

4. Peningkatan pelayanan neonatal dengan mutu sesuai standar dan menjangkau seluruh

sasaran.

Kegiatan Program KIA

Program KIA mencakup :

1. Pelayanan Antenatal

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu selama masa kehamilannya, sesuai

dengan standar pelayanan antenatal dan dapat menjangkau seluruh sasaran. Dalam

penerapan operasionalnya, kini dikenal standar 8 T, yaitu :

a) Timbang berat badan, ukur tinggi badan

b) Tensi (tekanan darah)

c) Tinggi Fundus Uteri

d) Tetanus Toksoid

e) Tablet tambah darah

53

Page 54: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

f) Test Lab (Rutin dan Khusus)

g) Tatalaksana

h) Temu Wicara (Konseling)

Pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga professional dan bukan

oleh dukun bayi. Ditetapkan pula frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal empat

kali selama kehamilan (K4), dengan waktu sebagai berikut :

a. Satu kali pada triwulan pertama

b. Satu kali pada triwulan kedua

c. Dua kali pada triwulan ketiga

- K1 (Kunjungan Baru Ibu hamil) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama

kali ke petugas pelayanan kesehatan pada masa kehamilan trimester pertama

untuk mendapat pelayanan antenatal sesuai standar (8T).

- K4 adalah kunjungan kedua ibu hamil pada trimester ketiga ke petugas

pelayanan kesehatan sesuai dengan kriteria WHO dengan pola 1-1-2.

2. Pertolongan Persalinan

Pertolongan persalinan dilayani di RB puskesmas dan dalam program KIA

dikenal beberapa jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada

masyarakat. Jenis tenaga tersebut adalah :

- Tenaga professional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan

- Dukun bayi

Dengan penempatan bidan di puskesmas, diharapkan secara bertahap

jangkauan persalinan oleh tenaga professional terus meningkat dan masyarakat

semakin menyadari pentingnya persalinan yang bersih dan aman. Upaya tersebut

dilakukan dengan cara pertolongan persalinan “3 Bersih”, yaitu bersih tangan

penolong, bersih pemotong alat pusat, dan bersih alas tempat tidur ibu.

Pertolongan persalinan yang aman adalah yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang kompeten. Yang perlu diperhatikan oleh penolong persalinan antara

lain :

- Sterilitas untuk mencegah infeksi

- Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar

- Melakukan kegiatan rujukan bila diperlukan.

54

Page 55: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

3. Pelayanan Kesehatan Neonatal dan Ibu Nifas

Dewasa ini 66,7 % kematian bayi terjadi pada usia kurang dari satu bulan

(data Profil Kesehatan Indonesia 2006). Penyebab utama dari kematian tersebut

adalah tetanus neonatorum, gangguan yang timbul pada bayi BBLR dan asfiksia.

Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatal diutamakan pada

pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin dan pertolongan persalinan “3 Bersih”

(Bersih tangan penolong, Bersih alat pemotong tali pusat, dan bersih alas tempat tidur

ibu).

Selain itu dilakukan upaya deteksi dini neonatal berisiko tinggi agar dapat

segera diberikan pelayanan yang diperlukan. Risiko tinggi pada bayi neonatal yaitu:

- BBLR ( berat lahir kurang dari 2500 gram )

- Bayi dengan tetanus neonatorum

- Bayi baru lahir dengan asfiksia

- Bayi dengan ikterus neonatorum (ikterus lebih dari tujuh hari setelah lahir)

- Bayi baru lahir dengan sepsis

Kunjungan Neonatus adalah kunjungan neonatus dengan tenaga kesehatan

untuk mendapat layanan kesehatan neonatus, minimal dua kali, yaitu:

- Kunjungan ke-1 pada hari ke 1 s/d 7 (sejak enam jam setelah lahir)

- Kunjungan ke-2 pada hari ke 8-28.

Kunjungan ibu nifas adalah kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan untuk

mendapatkan layanan kesehatan (minimal 3x).

1. Kunjungan ke-1 pada hari ke 1-7

2. Kunjungan ke-2 pada hari ke 8-28

3. Kunjungan ke-3 pada hari ke 29-40

Layanan yang diberikan pada ibu nifas antara lain :

1. Pemberian vitamin A 2x selama nifas

2. Periksa kesehatan

3. Pelayanan keluarga berencana

55

Page 56: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

4. Deteksi Ibu Hamil Berisiko

Deteksi ibu hamil berisiko dilakukan oleh tenaga kesehatan beserta dengan

masyarakat. Faktor risiko adalah risiko kehamilan yang tidak secara langsung

meningkatkan risiko kematian. Contoh :

- Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

- Anak lebih dari empat

- Jarak persalinan terakhir dengan kehamilan ini kurang dari dua tahun

- Tinggi badan kurang dari 145 cm

- Hipertensi, DM, dan lainnya.

Keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat menyebabkan

kesakitan dan kematian pada ibu maupun bayi, contoh:

1. Hemoglobin < 8 gr/dl

2. Eklamsia

3. Perdarahan pervaginam

4. Infeksi berat/ sepsis

5. Partus premature

6. Ketuban pecah dini

5. Penanganan Komplikasi Kehamilan

Pelayanan Poned pada obstetric

1. Penanganan perdarahan pada kehamilan persalinan dan nifas

2. Pencegahan dan penanganan hipertensi kehamilan

3. Pencegahan dan penanganan infeksi

4. Penanganan partus lama

5. Penanganan abortus

Pelayanan Poned pada Neonatus

1. Pencegahan dan penanganan asfiksia

2. Pencegahan dan penanganan hipotermi

3. Penanganan BBLR

4. Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus, ikterus dan

radang

5. Pencegahan dan penanganan umum

Untuk mengetahui pencapaian target program KIA dibutuhkan data ibu hamil,

56

Page 57: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

bersalin, neonatus, dan balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode

Januari s/d September 2010. Di bawah ini dapat dilihat data ibu hamil dan neonatus di

wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari s/d September 2010.

Tabel 1.22 Indikator Program KIA Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode

Januari s/d September 2010

No.

IndikatorTarget1 tahun

(%)

Target9 bulan

(%)1 K1 100 752 K4 98 73,53 DO K1-K4 <10 <104 Kunjungan Neonatus 92 69

5 Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 91 68,25

6 Deteksi Resiko Tinggi Oleh Tenaga Kesehatan >10 >7,5 (Sumber: Buku Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

Keterangan :

Target 9 bulan (%) = 9/12 x 100% target dalam 1 tahun.

Dari tabel 1.22 merupakan indikator dan target dari progam KIA di Kecamatan

Pademangan bulan Januari s/d September tahun 2010

Tabel 1.23 Cakupan K1 Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode

Januari s/d September 2010

No. Kelurahan Jumlah Rw

Jumlah Penduduk

Sasaran Ibu Hamil

(a)

Kunjungan K1(b)

Target 1 tahun (%)

Target 9 bulan (%)

Cakupan(b/a x 100%)

1 Pademangan Barat 1

16

20613 367 378 100 75 102,92

2 Pademangan Barat 2

42137 751 1233 100 75 164,23

3 Pademangan Timur

10 42137 748 694 100 75 92,82

4 Ancol 7 25568 456 169 100 75 37,145 Total 33 130455 2322 2474 100 75 106,52(Sumber Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

57

Page 58: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Keterangan :

Dari tabel 1.23 merupakan cakupan K1 di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d

September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian K1 di puskesmas Kecamatan

Pademangan melebihi target 75% kecuali kelurahan ancol kurang dari target, yaitu 37,1%.

Tabel 1.24 Cakupan K4 Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode

Januari s/d September 2010

No KelurahanJumlah RW

Jumlah Penduduk

Sasaran Ibu Hamil

(a)

Kunjungan K4(b)

Target 1 tahun (%)

Target 9 bulan (%)

Cakupan(b/a x 100%)

1.Pademangan

Barat 116

20613367 212 98 73,5 57,7

2.Pademangan

Barat 242137

751 887 9873,5

118

3.Pademangan

Timur10 42137 748 561 98

73,575

4. Ancol 7 25568 456 156 9873,5

34,2

5. Jumlah 33 130455 2322 1816 9873,5

78,2

(Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.24 merupakan cakupan K4 di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d

September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian K4 di Kecamatan Pademangan yang

melebihi yaitu kelurahan pademangan barat 2 dan kelurahan pademangan timur sedangkan

kelurahan ancol dan kelurahan pademangan barat 1 kurang dari target.

Tabel 1.25 DO K1-K4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

KelurahanSasaran K1 (a) K4 (b) DO ( < 10%)

(a- b)/a x 100 %Ibu Hamil Jumlah % Jumlah %

Pademangan Barat 1 367 378 77 212 42,1 43,9Pademangan Barat 2 751 1233 123,1 887 86,8 28,1Pademangan Timur 748 694 69,6 561 55,1 19,2Ancol 456 169 27,8 156 25,1 7,7Jumlah 2322 2474 79,9 1816 57,5 26,6 (Sumber Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

58

Page 59: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Keterangan :

Dari tabel 1.25 merupakan DO K1-K4 di Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d

September tahun 2010. Didapatkan angka DO di Kecamatan Pademangan melebihi target

10%, yaitu 26,6%.

Tabel 1.26 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanJumlah

RWJumlah

Penduduk

SasaranIbu Bersalin

(a)

KunjunganIbu Bersalin

(b)

Target 1tahun

(%)

Target9 Bulan

(%)

Cakupan(b/a x100%)

1.Pademangan

Barat 116

20613351 129 91 68,25 36,7

2.Pademangan

Barat 242137

717 455 9168,25

63,5

3.Pademangan

Timur10 42137 714 206 91

68,2528,8

4. Ancol 7 25568 435 87 9168,25

20

5. Jumlah 33 130455 2217 877 9168,25

39,5

(Sumber Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.26 merupakan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kecamatan

Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian

persalinan oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Pademangan kurang dari target 39,5%.

Tabel 1.27 Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No Kelurahan Jumlah RW

Jumlah Penduduk

Sasaran Neonatus

(a)

Kunjungan Neonatus

(b)

Target 1 tahun (%)

Target 9 bulan(%)

Cakupan(b/a x 100%)

1. Pademangan Barat 1

16

20613339 104 92

6930,71

2. Pademangan Barat 2

42137683 381 92

6955,83

3. Pademangan Timur

1042137 680 168 92

6924,71

4. Ancol 725568 414 72 92

6917,42

5. Jumlah 33130455 2796 725 92

6925,91

(Sumber Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Januari s/d September 201

59

Page 60: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Keterangan :

Dari tabel 1.27 merupakan cakupan kunjungan neonatus di Kecamatan Pademangan pada

bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau pencapaian neonatus di Kecamatan

Pademangan kurang dari target 25,91 %.

Tabel 1.28 Cakupan Deteksi Risiko Tinggi Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanJumlah

RWJumlah

Penduduk

Sasaran Ibu

Hamil (a)

DRT oleh

NaKes (b)

Target 1

tahun (%)

Target 9 bulan (%)

Cakupan

(b/a x 100%)

1. Pademangan Barat 1

16

20613367 26 >10 >7,5 7,08

2. Pademangan Barat 2

42137751 52 >10 >7,5 6,93

3. Pademangan Timur

10 42137 748 43 >10 >7,5 5,73

4. Ancol 7 25568 456 17 >10 >7,5 3,72

5. Jumlah 33 130455 2322138 >10 >7,5 5,91

(Sumber Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan januari – September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.28 merupakan cakupan deteksi risiko tinggi oleh tenaga kesehatan di

Kecamatan Pademangan pada bulan Januari s/d September tahun 2010. Cakupan atau

pencapaian Deteksi Resiko Tinggi oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Pademangan

kurang target 5,91%.

1.1.4.4 Program Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana mengalami perkembangan pesat, baik ditinjau dari

sudut tujuan, ruang lingkup geografis, pendekatan, cara operasional, dan dampaknya terhadap

pencegahan kelahiran. Pada tahun 1950an dan 1960an, tujuan KB yang utama adalah

menjarangkan kelahiran. Upaya ini dikaitkan dengan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan

anak. Sejak Pelita V Program Keluarga Berencana (KB) Nasional berubah menjadi Gerakan

KB Nasional. Gerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan

mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan

membudayakan NKKBS dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.

60

Page 61: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Gerakan KB di Indonesia tidak lagi hanya terfokus pada pengaturan kelahiran dalam rangka

pengendalian penduduk dan peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, berkembangnya isu

HAM atau Hak Asasi Manusia, termasuk hak-hak reproduksi dan hak-hak perempuan

(kesejahteraan gender) mendorong program KB untuk memberikan penekanan yang sama

pada program kesehatan reproduksi serta peningkatan partisipasi pria. Pemakaian kontrasepsi

mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pengendalian kelahiran dan peningkatan kualitas

kesehatan reproduksi.

Tujuan

Tujuan keluarga berencana secara umum adalah menurunkan angka kelahiran dan

meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma

Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

Sasaran

Sasaran program Keluarga Berencana adalah (1) Pasangan Usia Subur (PUS), dengan

prioritas PUS muda dengan paritas rendah, (2) Generasi muda dan purna PUS, (3) Pelaksana

dan pengelola KB, dan (4) Sasaran wilayah adalah wilayah dengan laju pertumbuhan

penduduk tinggi dan wilayah khusus seperti sentra industri, pemukiman padat, daerah kumuh,

daerah pantai, dan daerah terpencil. Jumlah pasangan usia subur yang menjadi sasaran

program ditetapkan berdasarkan survei pasangan usia subur yang dilaksanakan sekali setiap

tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh PLKB (Petugas Lapangan Keluarga

Berencana) di masing-masing kelurahan atau dari BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional). Tugas dari PLKB adalah KIE (komunikasi, Edukasi dan Informasi).

Ruang Lingkup

Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat

kunjungan, posyandu, bakti sosial, pertemuan dengan kelompok PKK dan sebagainya).

Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.

Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, berdasarkan jenis kontrasepsinya maka

dibedakan menjadi dua:

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan kontrasepsi yang dapat

bertahan antara 3 tahun sampai seumur hidup. Seperti IUD, Implant/Susuk

61

Page 62: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

KB, Steril pada pria/wanita.

Metode Non-Kontrasepsi Jangka Panjang (Non-MKJP)

Metode Non–Kontrasepsi Jangka Panjang dapat berupa Pil Kombinasi, Suntik

KB, Pil Progestin, Kondom, Metode Sederhana/Vaginal, Sistem Kalender,

Metode LAM (Lactational Amenorrhoe Methode).

Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana di Wilayah Kecamatan Pademangan

Bulan Januari - September 2010

Mengadakan penyuluhan-penyuluhan, memberikan pelayanan KB, konseling bagi

para PUS, menyediakan alat-alat kontrasepsi. Akseptor KB terdiri dari dua, yaitu KB baru

dan KB aktif. KB baru adalah akseptor yang baru mengikuti program KB pertama kali tetapi

belum tentu berdomisili di Kecamatan Pademangan. Sedangkan KB aktif adalah akseptor

yang mengikuti KB terus-menerus yang berdomisili di Kecamatan Pademangan. Pada

program Keluarga Berencana di Puskesmas Pademangan, pencapaian target bersumber dari

PPM (Perencanaan Permintaan Masyarakat) untuk KB baru. PPM merupakan data yang

berdasarkan permintaan KB atas masyarakat yang dibuat untuk mengetahui jumlah

permintaan peserta KB dan tanpa dipengaruhi oleh target. Sedangkan pencapaian target untuk

KB aktif bersumber dari jumlah Pasangan Usia Subur yang ada di kecamatan Pademangan.

Secara umum, berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Utara

Nomor 218 tahun 2008, target untuk peserta KB Baru dan KB Aktif tahun 2010 adalah 65%

dari PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat).

Tabel 1.29 Indikator dan Pencapaian Program KB Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

Program Indikator Target (%) Pencapaian (%)

KB KB Baru 65 79,27%

KB Aktif 65 65,9%

(Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2010)

62

Page 63: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.30 Cakupan Peserta KB Baru di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

Kelurahan

P P

M (

a)

Metode Kontrasepsi

Jum

lah

(b

)

Pen

cap

aian

(

%)

(b/a

x 1

00 %

)

MKJP Non MKJP

IUD

MO

P

MO

W

Imp

lan

t

Su

nti

k

Pil

Kon

dom

Pademangan Barat

2946 48 2 0 132 1361 668 115 2326 78,95

Pademangan Timur

1584 48 0 0 66 493 464 214 1285 81,12

Ancol 1023 16 0 0 67 326 319 63 791 77,32

Jumlah 5553 112 2 0 265 2180 1451 392 4402 79,27

(Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010 )

Keterangan :

Dari tabel 1.30 Cakupan peserta KB Baru di wilayah puskesmas Kecamatan Pademangan

dari bulan Januari sampai dengan bulan September tahun 2010 melebihi target 65 %, yaitu

79,27%.

Tabel 1.31 Cakupan Peserta KB Baru dengan IUD Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. Nama Kelurahan PPM (a)

IUD (b)

Pencapaian (%)(b/a x 100 %)

1 Pademangan Barat 272 48 17,643 Pademangan Timur 161 48 29,814 Ancol 65 16 24,61

Jumlah 498 104 20,88 (Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.31 cakupan peserta KB baru dengan IUD di wilayah puskesmas Kecamatan

Pademangan bulan Januari sampai dengan bulan September Tahun 2010 terlihat bahwa

pencapaian peserta KB Baru dengan IUD kurang dari target 65 % yaitu 20,88%.

63

Page 64: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.32 Cakupan Peserta KB Baru dengan MOW Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No. NamaKelurahan

PPM(a)

MOW(b)

Pencapaian (%)(b/a x 100 %)

1 Pademangan Barat 10 0 03 Pademangan Timur 7 0 04 Ancol 4 0 0

Jumlah 21 0 0 (Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

Keterangan:

Dari tabel 1.32 cakupan peserta KB baru dengan MOW Puskesmas Kecamatan Pademangan

bulan Januari sampai dengan September 2010 terlihat pencapaian peserta KB Baru dengan

MOW kurang dari target 65 % yaitu 0%.

Tabel 1.33 Cakupan Peserta KB Baru dengan MOP Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No. NamaKelurahan

PPM(a)

MOP(b)

Pencapaian (%)(b/a x 100 %)

1 Pademangan Barat 4 2 50%3 Pademangan Timur 2 0 04 Ancol 2 0 0

Jumlah 8 2 25% (Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

Keterangan:

Dari tabel 1.33 cakupan peserta KB baru dengan MOP Puskesmas Kecamatan Pademangan

bulan Januari sampai dengan September 2010 terlihat pencapaian peserta KB Baru dengan

MOW kurang dari target 65 % yaitu 25%.

Tabel 1.34 Cakupan Peserta KB Baru dengan Implant Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. Nama Kelurahan PPM(a)

Implant(b)

Pencapaian (%)(b/a x 100 %)

1 Pademangan Barat 167 132 79,043 Pademangan Timur 105 66 62,864 Ancol 65 67 103,07

Jumlah 337 265 78,63(Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

Keterangan :

64

Page 65: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Dari tabel 1.34 cakupan peserta KB baru dengan Implant Puskesmas Kecamatan

Pademangan bulan Januari sampai dengan September 2010 terlihat pencapaian peserta KB

Baru dengan implant melebihi dari target 65 % yaitu 78,63%.

Tabel 1.35 Cakupan Peserta KB Baru dengan Suntik Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. Nama Kelurahan PPM(a)

Suntik(b)

Pencapaian(b/a x 100 %)

1 Pademangan Barat 1550 1361 87,803 Pademangan Timur 800 493 61,634 Ancol 425 326 76,70

Jumlah 2775 2180 78,56 (Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

Dari tabel 1.35 cakupan peserta KB baru dengan suntik Puskesmas Kecamatan

Pademangan bulan Januari sampai dengan September 2010 terlihat pencapaian peserta KB

Baru dengan suntik melebihi dari target 65 % yaitu 78,56%.

Tabel 1.36 Cakupan Peserta KB Baru dengan Pil Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No. Nama Kelurahan PPM(a)

Pil(b)

Pencapaian (%)(b/a x 100 %)

1 Pademangan Barat 801 668 83,403 Pademangan Timur 400 464 1164 Ancol 402 319 79,35

Jumlah 1603 1451 90,51 (Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

Dari tabel 1.36 cakupan peserta KB baru dengan pil Puskesmas Kecamatan Pademangan

bulan Januari sampai dengan September 2010 terlihat pencapaian peserta KB Baru dengan

pil melebihi dari target 65 % yaitu 90,51%.

Tabel 1.37 Cakupan Peserta KB Baru dengan Kondom Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. Nama Kelurahan PPM(a)

Kondom(b)

Pencapaian (%)(b/a x 100 %)

1 Pademangan Barat 142 115 80,993 Pademangan Timur 109 214 196,334 Ancol 60 63 105

Jumlah 311 392 126,04 (Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

65

Page 66: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Keterangan :

Dari tabel 1.37 cakupan peserta KB baru dengan kondom Puskesmas Kecamatan

Pademangan bulan Januari sampai dengan September 2010 terlihat pencapaian peserta KB

Baru dengan kondom melebihi dari target 65 % yaitu 126,04%.

Tabel 1.38 Cakupan Program KB Aktif di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

Kelurahan

PU

S (

a)

Metode Kontrasepsi

Jum

lah

(b

)

Pen

cap

aian

(%

)(b

/a x

100

%)

MKJP Non MKJP

IUD

MO

P

MO

W

Imp

lan

t

Su

nti

k

Pil

Kon

dom

Pademangan Barat

10680 669 72 194 787 3132 2105 309 7268 68,05

% 6,26 0,67 1,82 7,37 29,3 19,71 2,89Pademangan

Timur6435 495 60 251 353 1591 1421 220 4391 68,23

% 7,69 0,93 3,90 5,48 24,3 22,08 3,42Ancol 4845 208 31 163 176 1080 966 190 2814 58,08

% 4,20 0,64 3,36 3,63 22,9 19,94 3,92

Jumlah 21960 1372 163 608 1316 5803 4492 719 14473 65,90% 6,25 0,74 0,28 5,99 26,43 20,46 3,27

(Sumber: Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Program KB Nasional 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.38 dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB aktif di wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan pada bulan Januari sampai dengan bulan September tahun

2010 sedikit melebihi target 65 % yaitu 65,90%.

1.1.4.5 Program Gizi

Gizi dan Fungsinya

Dalam Kehidupan sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan, karena

makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia, di samping udara

(oksigen). Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk:

a. Memelihara proses tubuh dala pertumbuhan / perkembangan serta mengganti

jaringan tubuh yang rusak.

b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari

66

Page 67: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

c. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagain keseimbangan air, mineral dan

cairan tubuh yang lain.

d. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Gizi klinik dan Gizi masyarakat

Dilihat dari segi sifatnya ilmu gizi dibedakan menjadi dua, yakni gizi yang

berkaitan dengan kesehatan perorangan yang disebut gizi kesehatan perorangan yang

disebut gizi kesehatan perorangan, dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan

masyarakat yang disebut gizi kesehatan masyarakat (public health nutrition). Kedua

sifat keilmuan ini akhirnya masing-masing berkembang menjadi cabang ilmu sendiri,

yakni cabang ilmu gizi kesehatan perorangan atau disebut gizi klini dan cabang ilmu

gizi kesehatan masyarakat atau gizi masyarakat.

Gizi Klinik berurusan dengan masalah klinis pada individu yang mengalami

gangguan gizi, maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk menanganinya.

Sebaliknya gizi masyarakat yang berurutan gangguan gizi pada masyarakat, dimana

masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas, maka penangannanya harus secara

multisektor dan multidisiplin. Profesi dokter saja belum cukup untuk menangani

masalah gizi masyarakat.

Masalah gizi masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan

aspek-aspek terkait lain, seperti ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kependudukan,

dan sebgainya. Oleh sebab itu, penanganan atau perbaikan gizi sebagaiupaya terapi

tidak hanya diarahkan kepada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga ke

asrah bidang-bidang yang lain. Misalnya penyakit gizi KKP (kekurangan kalori dan

protein) pada anak-anak balita, tidak cukup dengan hanya pemberian makanan

tambahan saja (PMT), tetapi juga dilakukan perbaikan ekonomi keluarga, peningkatan

pengetahuan, dan sebagainya.

Penyakit-penyakit gizi

Penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat dari kelebihan

atau kekurangan zat gizi, dan yang telah merupakan masalah kesehatan masyarakat,

khususnya di Indonesia, antara lain sebagai berikut:

1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein

67

Page 68: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan atara konsumsi kalori atau

karbohidarat dan protein dengan kebutuhan energi, atau terjadinya defisiensi atau

defisit energi dan protein. Pada umumnya penyakit ini, terjadi pada anak balita,

karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Apabila

konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori, maka akan terjadi

defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein). Penyakit ini dibagi dalam tingkat-

tingkat, yakni:

a. KKP ringan, kalau berat badan anak mencapai antara 84-95% dari berat badan

menurut standar harvard

b. KKP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 44-60% dari berat badan

menurut standar harvard.

c. KKP berat (gizi buruk), kalau berat badan anak kurang dari 60% dari berat

badan menurut standar harvard.

Penyakit KKP pada orang dewasa memberikan tanda-tanda klinis: oedema

atau honger oedema (H.O) atau juga disebut penyakit kurang makan, kelaparan

dan busung lapar.

2. Penyakit Kegemukan (obesitas)

Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan

keburuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan

kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi di dalam tubuh ini disipan

dalam bentuk lemak. Seseorang dikatakan obesitas bila berat badannya laki-laki

melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat bdan ideal menurut

umurnya.

Berat badan yang ideal pada orang dewasa menurut rumus Dubois ialah:

B (kg) = {(Tcm-100)-10%)} + 10 %

3. Anemia (penyakit kekurang darah)

Penyakit terjadi karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh tidak seimbang

atau kurang dari kebutuhan tubuh. Zat besi merupakan microelemen yang esensial

bagi tubuh, yang sangat diperlukan bagi kebutuhan darah, yakni dalam

hemoglobin (Hb). Di samping Fe juga diperlukan enzim sebagai pengikat.

68

Page 69: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Defisiensi Fe di Indonesia jumlahnya besar sehingga sudah menjadi

masalah kesehatan masyarakat. Program penanggulangan anemia besi, khususnya

untuk ibu hamil sudah dilakukan melalui pemberian Fe secara cuma-cuma melalui

Puskesamas dan Posyandu. Akan tetapi karena masih rendahnya pengetahuan

sebagian besar ibu-ibu hamil masih rendah, maka program ini tampak terjadi

lambat.

4. Xerophtalmia

Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A di dalam

tubuh. Gejala penyakit ini adalah kekeringan epithel biji mata atau kornea, karena

glandula lacrimalis menurun. Fungsi mata berkurang menjadi hemaralopia atau

nictalpia, yan oleh orang awam disebut buta senja atau buta ayam, tidak sanggup

melihat cahaya remang-remang.

5. Penyakit Gondok Endemik

Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan

komponen dari hormon thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan di dalam kelenjar

gondok yang dipergunakan dalam sintesa hormon tyroxyn. Hormon ini ditimbun

dalam folikel kelenjar gondok, terkonjugasi dengan protein (globulin), maka disebut

Thyroglobulin. Apabila diperlukan thyroglobulin ini dipecah dan terlepas hormon

thyroxin yang dikeluarkan dari folikel kelenjar ke dalam aliran darah.

A. Kelompok Rentan Gizi

a. Kelompok bayi, umur 0-1 thn

b. Kelompok dibawah lima tahun (balita); 1-5 thn

c. Kelompok anak sekolah, umur 6-12 thn

d. Kelompok remaja, umur 13-20 thn

e. Kelompok ibu hamil dan menyesui

f. Kelompok usia lanjut

Puskesmas sebagai bagian dari Unit Kerja Bidang Kesehatan di Propinsi DKI

Jakarta khususnya Kecamatan Pademangan berupaya menanggulangi ke masalah gizi

tersebut di atas. Inilah yang menjaadi landasan Kecamatan Pademangan

melaksanakan program gizi tahun 2010 di Wilayah Kecamatan Pademangan yang

69

Page 70: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

meliputi : Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Usaha Perbaikan Gizi Institusi

(UPGI) dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).

Puskesmas Kecamatan Pademangan dalam hal ini memiliki beberapa program

kegiatan yang berkaitan dengan masalah gizi, antara lain:

a. Kegiatan Dalam Gedung

- Konsultasi gizi

- Pembuatan Laporan bulanan

- Pembuatan Laporan tahunan

- Penyuluhan kelompok

b. Kegiatan Luar Gedung

- Pengumpulan data dasar gizi

- Intervensi gizi kepada balita BGM

- Intervensi gizi kepada ibu hamil

- Penanggulangan Kekurangan Vitamin A

- Pemantauan pertumbuhan balita melalui penimbangan.

Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Pademangan meliputi kegiatan rutin antara lain:

1. Pemantauan pertumbuhan berat badan balita

2. PMT (Pemberian Makanan Tambahan) balita gizi buruk dan BGM

3. Penanggulangan Vitamin A

4. Penanggulangan Anemia Zat Besi

Pelaksanaan kegiatan di Posyandu dilaksanakan oleh masyarakat yaitu kader -

kader kesehatan. Untuk masyarakat pada umumnya dilaksanakan secara swadaya dan

swadana. Untuk beberapa Posyandu yang masih kurang diberikan program PMT dan

pengetahuan gizi terutama masyarakat. Dengan meningkatkan pengetahuan

masyarakat maka kemampuan masyarakat dalam upaya memperoleh status gizi yang

baik pada anak balita akan lebih baik dan meningkat baik status gizinya maupun

kesehatannya.

70

Page 71: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.39 Jumlah Sasaran Program Gizi di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari – September 2010

No.

PuskesmasUmur

0-5 bulan

Umur

6-11 bulan

Umur

12-59bulanWUS Bumil Bufas

1. Pad. Barat 1 521 790 1.721 5070 367 351

2. Pad. Barat 2 3.438 4.059 10.017 10365 751 717

3. Pad. Timur 1.542 1.142 1.101 10333 748 714

4. Ancol 1.232 1.242 1.540 6289 456 435

Jumlah 6.733 7.233 10.702 32057 2322 2217

1.1.4.5.1 Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita Di Puskesmas per bulan

Pelaksanaan penimbangan anak balita di Puskesmas dilaksanakan oleh

masyarakat yaitu kader-kader puskesmas yang telah dilatih oleh petugas kesehatan agar

dapat mengelola dan menjalankan pelayanan di Puskesmas. Khususnya dalam

penyampaian informasi mengenai kesehatan dan gizi bagi masyarakat. Tujuan dilakukan

kegiatan penimbangan rutin di Puskesmas adalah untuk memantau pertumbuhan berat

badan balita di wilayah Kecamatan Pademangan dengan sasaran balita usia 0 – 5 tahun

dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat).

Hal penting yang tidak boleh dilewatkan dalam setiap kegiatan penimbangan

adalah pembuatan balok SKDN, yang dapat memberikan gambaran mengenai

keberhasilan program kegiatan di suatu wilayah kerja. Tujuan pembuatan balok SKDN

adalah agar:

- Semua balita yang ada di wilayah kerja terdaftar dan mendapat KMS

- Semua balita hadir untuk ditimbang dan semua balita naik berat badannya sehingga

S=K=D=N

71

Page 72: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.40 SKDN Perbulan di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode

Januari s/d septermber 2010

BULAN

S K D N

A B C D A B C D A B C D A B C D

Januari1218

3684

1123

1457

1038

3684

9851200

483

1400

677

810

216

811465

605

Februari

1218

3684

1128

1457

1218

3684

1020

1300

557

2080

707

900

242

1570

426

479

Maret1291

3684

1128

1572

1145

3684

1020

1200

537

2045

715

716

208

1565

448

373

April1222

3684

1053

1572

1141

3684

8191200

438

2050

485

701

212

1555

219

423

Mei1243

3684

1418

1032

1184

3684

1032

668490

2045

506

421

244

1585

204

227

Juni1243

3684

1282

1572

1148

3684

1032

1200

492

1971

548

629

211

1628

259

367

Juli1243

3684

1527

1572

1148

3684

1527

1200

555

1983

547

804

238

1600

271

505

Agustus

1243

3684

1527

1572

1148

3684

1527

1200

654

3280

683

1148

224

2570

285

810

September

1243

3684

1527

1572

1148

3684

1527

1200

142

0 97 0 71 0 19 0

11164

33156

11713

13378

10318

33156

10489

10368

4352

16854

4965

6129

1866

11541

2596

3789

(Sumber: Laporan bulanan gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari – september 2010)

Keterangan :

A : Pademangan Barat 1

B : Pademangan Barat 2

C : Pademangan Timur

D : Ancol

Tabel 1.41 Cakupan Penimbangan Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

Kelurahan S K D NCakupan Program (%)

%K/S %D/S %N/D %N/S

Pademangan Barat 1 11164 10318 4352 1866 92,4 38,9 42,87 16,7

Pademangan Barat 2 33156 33156 16854 11541 100 50,8 68,4 34,8

Pademangan Timur 11713 10489 4965 2596 89,5 42,4 52,3 22,2

Ancol 13378 10368 6129 3789 77,5 45,8 61,8 28,3

Jumlah 69381 64331 32300 19792 92,7 46,6 61,3 28,5

(Sumber: Laporan bulanan gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari – September 2010)

72

Page 73: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Keterangan :

a) S : Jumlah seluruh balita disuatu wilayah.

b) K : Balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS).

c) D : Balita yang datang dan ditimbang.

d) N : Balita yang ditimbang dan berat badannya naik.

e) K/S :Cakupan program yaitu pemantauan balita yang telah mendapatkan

KMS (Kartu Menuju Sehat),target 90%.

f) D/S : Partisipasi masyarakat yaitu memantau partisipasi masyarakat,

menimbang balita di puskesmas, target 80%.

g) N/S : Efektifitas kegiatan yaitu memantau proporsi balita yang naik berat

badannya dari semua balita yang ada,target 80%.

h) N/D : Kesinambungan status gizi yaitu memantau efektifitas perbaikan gizi

dengan melihat jumlah balita yang berat badannya selama dua kali berturut-

turut datang ke puskesmas,target 60%

Tabel 1.42 Cakupan dan Target Pencapaian Program Gizi di Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

Periode SKDN Cakupan (%) Target (%)

Januari s/d

September

2010

K/S

D/S

N/D

N/S

92,7

46,6

61,3

28,5

90%

80%

60%

80%

(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d september 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.42 didapatkan jumlah cakupan program yang memantau balita telah

mendapatkan KMS (K/S) dari target 90%, yaitu sebesar 92,7%. Cakupan partisipasi

masyarakat yang menimbang balitanya ke puskesmas (D/S) dari target 80%, yaitu

sebesar 46,6%. Cakupan efektivitas kegiatan yaitu memantau proporsi balita yang

naik berat badannya (N/S) dari target 80%, yaitu sebesar 28,5% dan cakupan

kesinambungan status gizi yaitu memantau efektivitas perbaikan gizi dengan melihat

jumlah balita yang berat badannya selama dua kali berturut – turut datang ke

puskesmas (N/D) dari target 60%, yaitu sebesar 61,3%.73

Page 74: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.4.5.2 Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) Balita Gizi Buruk

dan BGM

Intervensi gizi merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan memperbaiki

status gizi, baik gizi buruk maupun gizi kurrang. Kegiatan yang berkaitan dengan

intervensi gizi yang dilakukan Puskesmas Pademangan adalah Pemberian Makanan

Tambahan Pemulihan (PMT-P).

PMT-P ditujukan kepada balita dengan berat badan di bawah garis merah

(BGM) sesuai KMS untuk balita umur 1-5 tahun yang diberikan selama tiga bulan

dengan pemantauan berat badan setiap bulan.

Sasaran PMT-P ditetapkan berdasarkan kriteria :

- Balita BGM atau Bawah Garis Merah :

- Prioritas usia 1-60 bulan

- Status gizi <70%

- Penderita TB

- Berasal dari keluarga miskin

Tabel 1.43 Status Gizi Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode

Januari s/d September 2010

No Kelurahan

Balita yang

Ditimbang (D)

Berat Badan/Umur

Persentase Penilaian Gizi

Berat Badan/Tinggi

Badan

Persentase Penilaian Gizi

Gizi Kurang

(a)

Gizi Buruk

(b)

a/D x 100%

b/D x 100%

Kurus (c)

Kurus Sekali

(e)

c/D x 100%

e/D x 100%

1 Pademangan Barat 1

4352 139 71 3,19 1,63 74 0 1,70 0

2 Pademangan Barat 2

16854 305 227 1,80 1,34 65 5 0,39 0,03

3 Pademangan Timur

4965 91 41 1,83 0,82 42 3 0,85 0,06

4 Ancol 6129 143 57 2,33 0,93 140 1 2,28 0,02

5 Jumlah 32300 678 396 2,09 1,22 321 9 0,99 0,03

(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

74

Page 75: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.44 Rekapitulasi Data Balita BGM

di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. Puskesmas Jumlah Balita Yang Ditimbang

(a)

Balita BGM (b)

Cakupan(b/a x100%)

Target

1. Pademangan Barat 1 4352 210 4,82 <5

2. Pademangan Barat 2 16854 532 3,15 <5

3. Pademangan Timur 4965 132 2,65 <5

4. Ancol 6129 200 3,26 <5

5. Jumlah 32300 1074 3,32 <5

(Sumber: Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Tabel 1.45 Intervensi Balita BGM di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

Bentuk Jumlah Balita BGM

Pademangan Barat 1

Pademangan Barat 2

Pademangan Timur

Ancol

MP-ASI 1074 31 51 55 38PMT-P 1074 15 25 20 20

(Sumber: Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Tabel 1.46 Jumlah Wanita Usia Subur Dengan Lingkar Lengan atas <23,5 cm

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. KelurahanJumlah WUS

(a)

WUSYang Diukur

LILA(b)

WUSdengan LILA

<23,5 cm(c)

Presentasi WUS LILA <23,5 cm

( c/b x 100%)1 Pademangan Barat 1 5070 0 0 0

2 Pademangan Barat 2 10365 365 85 23,29

3 Pademangan Timur 10333 123 46 37,40

4 Ancol 6289 0 0 0

Jumlah 32057 488 131 26,84

(Sumber: Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

75

Page 76: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.4.5.3 Pemberian Suplemen Vitamin A

Dalam rangka mencegah terjadinya kerkurangan vitamin A di wilayah

Kecamatan Pademangan, dilakukan penambahan Vitamin A yang bertujuan

meningkatkan cakupan pemberian vitamin A. Kegiatan yang dilakukan adalah

pemasangan spanduk di tiap PKM kelurahan dan PKM Kecamatan, penyebaran leaflet

dan dengan bantuan kader puskesmas mendatangi balita-balita untuk mendapat vitamin

A pada bulan Februari dan Agustus.

Vitamin A diberikan pada anak bayi dan balita setiap bulan Februari dan

Agustus. Vitamin A biru (100.000 IU) untuk bayi usia 6-11 bulan sedangkan Vitamin A

merah (200.000 IU) untuk balita 12-60 bulan. Hasil pemberian suplemen ini akan

dilaporkan setiap bulan melalui laporan bulanan gizi dari Puskesmas Kelurahan,

Kecamatan sampai ke tingkat Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara. Indikator

target vitamin A untuk balita dan bayi adalah 85 %.

Tabel 1.47 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Puskesmas Kecamatan

Pademangan Bulan Februari Tahun 2010

No Kelurahan

Vitamin A 100.000 IU (BIRU) Vitamin A 200.000 IU (MERAH)

Sasaran Bayi

(6-11 bln)(a)

Jumlah yang diberi

vitamin A (b)

Target %

Pencapaian%

(b/a x 100%)

Sasaran Anak Balita

(12-59 Bulan)

Jumlah yang diberi Vitamin A

Target%

Pen

capa

ian

%

1Pademangan Barat 1

790 68 85% 8,60% 1721 671 85% 38,98%

2PademanganBarat 2

4059 278 85% 6,84% 10017 1802 85% 17,98%

3Pademangan Timur

1142 123 85% 10,77% 1101 1283 85% 166,5%

4 Ancol 1242 165 85% 13,28% 1540 837 85% 54,35%

Jumlah 7233 634 85% 8,76% 10702 4593 85% 42,91%

(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d september 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.47 dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Vitamin A biru bulan

Februari adalah 8,76 %. Hasil cakupan ini sangat kurang dari Standar Pelayanan Minimal

(SPM) yaitu sebesar 85%. Sedangkan cakupan pemberian Vitamin A merah bulan

76

Page 77: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Februari adalah 42,91 %. Hasil cakupan ini pun kurang dari Standar Pelayanan Minimal

(SPM) yaitu sebesar 85%.

Tabel 1.48 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Puskesmas Kecamatan

Pademangan Bulan Agustus Tahun 2010

No Kelurahan

Vitamin A 100.000 IU (BIRU) Vitamin A 200.000 IU (MERAH)

Sasaran Bayi (6-11

bln)(a)

Jumlah yang diberi

vitamin A (b)

Target %

Pencapaian%

(b/a x 100%)

Sasaran Anak Balita

(12-59 Bulan)

Jumlah yang diberi

Vitamin A

Target%

Pen

capa

ian

%

1Pademangan Barat 1

790 93 85% 11,77% 1721 800 85% 46,48%

2PademanganBarat 2

4059 541 85% 13,32% 10017 2948 85% 29,43%

3Pademangan Timur

1142 86 85% 7,53% 1101 1394 85% 126,6%

4 Ancol 1242 303 85% 24,40% 1540 1271 85% 82,53%

Jumlah 7233 1023 85% 14,14% 10702 6413 85% 59,92%

(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.48 dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Vitamin A biru bulan

Agustus adalah 14,14 %. Hasil cakupan ini sangat kurang dari Standar Pelayanan Minimal

(SPM) yaitu sebesar 85%. Sedangkan cakupan pemberian Vitamin A merah bulan Agustus

adalah 59,92 %. Hasil cakupan ini kurang dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu

sebesar 85%.

1.1.4.5.4 Penanggulangan Anemia Zat Besi

Penangulangan anemia zat besi pada ibu hamil dilakukan melalui pemberian tablet

besi dan penyuluhan (kelompok dan individu). Pemberian tablet besi dimulai dari triwulan

awal kehamilan sebanyak 30 tablet untuk tiap triwulan sampai akhir usia kehamilan.

Tabel 1.49 Jumlah Bumil Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode

Januari s/d September 2010

No Nama Kelurahan Ibu Hamil1 Pademangan Barat 1 3672 Pademangan Barat 2 751

77

Page 78: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

3 Pademangan Timur 7484 Ancol 456

Jumlah 2322 (Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Tabel 1.50 Hasil Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No.Puskesmas Kelurahan

Jumlah Ibu

HamilFe1

Target Fe1/1th

TargetFe1/9bln

Cakupan Fe1

Fe3Target

Fe3/1thnTarget

Fe3/9blnCakupan

Fe3

1Pademangan

Barat 1 367 248 100% 75% 67,57% 147 100% 75% 40,05%

2Pademangan

Barat 2 751 788 100% 75% 104,1% 619 100% 75% 81,776%

3Pademangan

Timur 748 380 100% 75% 50,67% 517 100% 75% 68,93%

4 Ancol 456 139 100% 75% 31,93% 118 100% 75% 27,12%

Jumlah 2322 1555 100% 75% 67,34% 1401 100% 75% 60,68%(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Berdasarkan tabel 1.50 dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Fe1 adalah 67,34 %. Hasil

cakupan ini kurang dari Standar Pelayanan minimal (SPM) yaitu sebesar 75% yang

merupakan target sembilan bulan dan target satu tahun sebesar 100%. Sedangkan cakupan

pemberian Fe3 adalah 60,68%. Hasil ini kurang dari Standar Pelayanan Minimal (SPM)

yaitu sebesar 75% yang merupakan target sembilan bulan dan target satu tahun sebesar

100%.

Tabel 1.51 DO Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

KelurahanFe1 (a) Fe3 (b) DO (%)

Target DO/1 th < 10% (a-b/a x 100 %)Jumlah % Jumlah %

Pademangan Barat 1 248 67,57% 147 40,05% 40,73%Pademangan Barat 2 788 104,10% 619 81,77% 21,45%

Pademangan Timur 380 50,67% 517 68,93% -36,04%Ancol 139 31,95% 118 27,12% 15,12%Jumlah 1555 67,34% 1401 60,68% 9,89%

(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Berdasarkan hasil tabel 1.51, dapat diketahui bahwa DO Fe1 dan Fe3 pada Ibu hamil di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September Tahun 2010,

kurang dari target ( < 10%) yaitu 9,89 %. 78

Page 79: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.52 Cakupan Vitamin A dan Fe Bufas di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. PuskesmasSasaran

(a)

Vitamin A Bufas

(b)

Cakupan (b/a x100%) Target

1 thn

Fe Bufas

(c)

Cakupan(c/a x 100%) Target

9 bln1. Pademangan

Barat 1351 30 8,54 100% 22 6,28 75%

2. Pademangan Barat 2

717 175 24,40 100% 145 20,22 75%

3. Pademangan Timur

714 104 14,56 100% 132 18,48 75%

4. Ancol 435 162 37,24 100% 223 51,50 75%

Jumlah 2217 471 21,24 100% 523 23,6 75%

(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Berdasarkan hasil tabel 1.52, dapat diketahui bahwa Cakupan Vitamin A dan Fe Bufas di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010,

kurang dari target, vit A bufas 21,24% dari 100%, dan Fe bufas 23,6% dari 75%.

Tabel 1.53 Cakupan ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010 2010

No. Puskesmas Jumlah Persalinan (a)

ASI ekslusif (b)

Pencapaian (b/a x 100%)

Target (%)

1. Pademangan Barat 1 351 44 12,54 100%

2. Pademangan Barat 2 717 8 0,12 100%

3. Pademangan Timur 714 17 2,38 100%4. Ancol 435 0 0 100%

Jumlah 2217 69 3,11 100%

(Sumber : Buku Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan Bulan Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Berdasarkan hasil tabel 1.53, dapat diketahui bahwa Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010, kurang dari

target 100% yaitu 3,13 %.

1.1.4.5.5. Klinik Gizi

Pada klinik gizi terdapat beberapa kunjungan dengan penyakit misalnya Diabetes

Melitus, Cholesterol, tekanan darah tinggi, asam urat, KKP anak, dll.

79

Page 80: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.54 Jumlah Kunjungan Klinik Gizi di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

Klinik Gizi PAD. BARAT 1

PAD. BARAT 2

PAD.TIMUR ANCOL JUMLAH

Jml Kunjungan baru 142 0 0 13 155

Jml Kunjungan lama 18 0 0 14 32

Jml kunjungan dengan penyakit

a. Diabetes Melitus

28 0 0 30 58

b. Cholesterol 13 0 0 15 28

c. Tekanan darah tinggi

7 0 0 6 13

KKP anak 121 0 0 31 152

Jumlah 329 0 0 109 438

1.1.4.6 Program Pengendalian Penyakit Menular (P2M)

Di berbagai wilayah di Indonesia terdapat perbedaan tingkat endemitas dan jenis

penyakit menular. Di satu wilayah diare (kolera) sebagai penyakit endemis utama, tetapi di

wilayah lainnya mungkin penyakit lain seperti malaria, filariasis, atau demam berdarah dan

sebagainya. Secara umum, penyakit menular yang masih endemis di Indonesia adalah TBC,

kolera, thypus abdominalis, DBD, malaria, frambusia, filariasis, poliomyelitis, batuk rejan

dan cacingan (Muninjaya, 2002).

Tingkat endemitas penyakit menular sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan (fisik,

sosial, ekonomi) dan perilaku masyarakatnya. Kecamatan Pademangan dengan karakteristik

lingkungan dan perilaku masyarakat yang berbeda, sehingga memiliki endemisitas penyakit

menular yang berbeda.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada program

P2M di wilayah Kecamatan Pademangan :

1) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)

2) Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML)

3) Imunisasi

4) Pengamatan Penyakit (Surveilans)

80

Page 81: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Surveilans epidemiologi adalah suatu proses pengamatan terus-menerus dan

sistematik terhadap terjadinya penyebaran penyakit serta kondisi yang memperbesar

risiko penularan dengan melakukan pengumpulan data, analisis, interpretasi dan

penyebaran interpretasi serta tindak lanjut perbaikan dan perubahan.

1.1.4.6.1. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)

Program P2B2 yang akan dievaluasi adalah program pengendalian penyakit DBD

karena Jakarta merupakan daerah endemis DBD. Demam Berdarah Dengue (DBD)

disebabkan oleh virus dengue. DBD hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah

kesehatan masyarakat di Indonesia, yang cenderung meningkat jumlah penderitanya serta

semakin luas penyebarannya. Hal ini disebabkan karena masih tersebarnya nyamuk Aedes

agypti yang merupakan penular penyakit DBD. Peningkatan dan penyebaran kasus DBD

disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi, urbanisasi yang tidak terencana dan

tidak terkendali, tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis dan

peningkatan sarana transportasi. (Myrnawati, 2004).

Kebijakan pemberantasan penyakit DBD di kawasan Pademangan dititik beratkan

pada :

a. Kewaspadaan dini terhadap penyakit DBD dengan melaksanakan surveilens guna

mencegah dan membatasi agar tidak terjadi wabah atau kejadian luar biasa.

b. Pemberantasannya terhadap nyamuk penularnya baik terhadap nyamuk dewasa ataupun

jentiknya

Kewaspadaan dini penyakit DBD atau upaya pemberantasan DBD dilaksanakan

dengan kegiatan sebagai berikut:

1.1.4.6.1.1 Penemuan, pelaporan dan pelacakan kasus penderita DBD yang dilakukan

oleh Petugas.

Diagnosis sementara penyakit DBD/tersangka DBD ditegakkan dengan kriteria yang

longgar yaitu: panas tinggi tanpa sebab yang jelas, adanya tanda-tanda perdarahan :

a. Rumpled leed test

b. Jumlah trombosit <150.000/µL

c. Hematokrit meningkat ± 20 %

81

Page 82: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.55 Kasus DBD per Kelurahan di wilayah puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No. Bulan Pademangan Barat 1

Pademangan Barat 2

Pademangan Timur

Ancol Jumlah

1 Januari 0 3 5 3 11

2 Februari 1 6 2 3 11

3 Maret 1 3 6 1 11

4 April 1 8 3 2 14

5 Mei 1 7 3 3 14

6 Juni 0 3 4 1 8

7 Juli 2 2 3 4 11

8 Agustus 0 4 3 1 8

9 September 3 4 2 3 12

(Sumber: Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec.Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.55 didapatkan bahwa kasus DBD dari bulan Januari s/d September 2010

mencapai puncaknya pada bulan April dan Mei sebesar 14 kasus.

1.1.4.6.1.2 Penanggulangan fokus

Penanggulangan fokus bertujuan untuk membatasi penyebaran penyakit dengan cara :

1.1.4.6.1.2.1 Penyelidikan Epidemiologi ( PE ) Kasus Demam Berdarah

Penyelidikan Epidemiologi (PE) adalah kunjungan ke rumah pada kasus DBD

dan daerah sekitarnya dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter (20 rumah) serta

di sekolah, jika kasus DBD adalah anak sekolah penting dilakukan. Kegiatan ini

meliputi :

- Pencarian kasus / tersangka DBD lainnya, dan

- Pemeriksaan jentik Aedes aegypty

PE ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya kemungkinan terjadinya

penularan lebih lanjut sehingga perlu dilakukan penyemprotan insektisida. PE

82

Page 83: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

dilakukan pada semua laporan yang diterima Puskesmas Kecamatan Pademangan.

Laporan bersumber dari masyarakat, internet, Rumah Sakit, Puskesmas Kelurahan.

Cakupan PE terhadap DBD :

( PE (+) + PE (-) + Non DBD + Tidak ditemukan ) X 100%

Jumlah kasus DBD

1.1.4.6.1.2.2 Fogging Fokus

Fogging Focus DBD pada Laporan DBD yang telah di PE dengan hasil PE

positif. PE positif apabila dalam radius 100 meter (20 rumah yang diperiksa)

ditemukan satu atau lebih penderita DBD atau ditemukan tiga atau lebih penderita

panas tanpa sebab yang jelas dan atau ditemukan jentik. PE negatif apabila tidak

ditemukan panas, jentik atau penderita DBD lain. Fogging Focus dilakukan dua siklus

dengan jarak satu minggu, luas empat Ha sekitar penderita.

Cakupan Fogging focus terhadap PE (+) = Jumlah fogging focus X 100%

PE (+)

Tabel 1.56 Distribusi Kasus Total DBD, Penyelidikan Epidemiologi dan Fogging Fokus

di wilayah puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanJumlah Kasus DBD(c)

Non DBD(d)

Tidak Ditemukan

(e)

Total PEJumlah Fogging Fokus

(h)

Cakupan PE

terhadap kasus DBD

(d+e+f+g)/cx100%

Cakupan Fogging Fokus

terhadap PE(h/f)x100%

+(f)

-(g)

1Pademangan Barat 1

51 0 2 9 40 9 100% 100%

2Pademangan Barat 2

110 0 1 40 69 40 100% 100%

3Pademangan Timur

98 0 1 31 66 31 100% 100%

4 Ancol 79 0 1 21 57 21 100% 100%

5 Jumlah 337 0 5 100 232 100 100% 100%

(Sumber: Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec. Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

83

Page 84: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Dari tabel 1.56 didapatkan cakupan PE terhadap kasus DBD sudah mencapai target yaitu

100%. Cakupan fogging focus terhadap PE juga sudah mencapai target, yaitu 100%.

Tabel 1.57 Incidence Rate Kasus DBD di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No. KelurahanJumlah

Penduduk(a)

Jumlah Kasus DBD(b)

IR per 100.000Penduduk

(b/a x 100.000)1 Pademangan Barat 1 20613 51 2472 Pademangan Barat 2 42137 110 2612 Pademangan Timur 42.137 98 232

2 Ancol 25.568 79 308

4 Jumlah 130.455 337 258 (Sumber: Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec. Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.57 dapat disimpulkan bahwa IR sebesar 258 per 100.000, melebihi target

yaitu 50 per 100.000.

1.1.4.6.1.2.3 Pemberantasan Vektor Intensif

Pemberantasan intensif dilakukan dengan cara:

Penyuluhan, kegiatan ini ditujukan agar masyarakat melakukan usaha-usaha

pencegahan dan membantu memberantas penyakit DBD dengan cara:

a. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan melaksanakan usaha

kebersihan lingkungan.

b. Berobat sedini mungkin ke Puskesmas, dokter praktek dan rumah sakit bila ada

gejala DBD.

c. Mengikuti petunjuk petugas Puskesmas yang berwenang dalam pengasapan dan bila

diperlukan ikut secara aktif dalam melaksanakan abatisasi

d. Kegiatan kerja bakti dalam program PSN ditujukan agar masyarakat melaksanakan

upaya pencegahan dan membantu mengurangi berkembang biaknya jentik-jentik

nyamuk Aedes aegypti sehingga penularan DBD dapat dicegah.

1. Fogging fokus, hanya dilakukan bila hasil PE memenuhi kriteria

84

Page 85: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

2. Abatisasi selektif, dilaksanakan ditempat-tempat penampungan air yang sulit

dilakukan pengurasan. Semua tempat penampungan air di rumah dan bangunan

yang ditemukan jentik Aedes aegepty ditaburi bubuk abate sesuai dosis satu

sendok makan peres (10 G) abate untuk 100 liter air

3. Gerakan PSN dilaksanakan dengan kegiatan 3M oleh masyarakat setiap hari

jumat, yang merupakan perwujudan dari Kegiatan Jum’at Bersih serta perwujudan dari

aspek budaya bersih.

Gerakan 3M dilakukan setiap tahun sehingga dapat menjadi kegiatan sehari-hari yang

selalu dikerjakan masyarakat. Gerakan 3M plus yang biasanya dilakukan adalah

Menguras, Menutup, Menabur abate dan Menyingkirkan atau mengubur barang bekas

serta menghindarkan gigitan nyamuk, misalnya dengan menggunakan repelen atau

kelambu.

1.1.4.6.2 Pengendalian Penyakit menular langsung (P2ML)

1.1.4.6.2.1 Pemberantasan penyakit TB paru

Penyakit Tuberculosis paru (TB paru) adalah suatu penyakit infeksi yang

menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Millenium

Development Goals (MDGs) menjadikan penyakit TB paru sebagai salah satu penyakit yang

menjadi target untuk diturunkan di Indonesia, selain malaria dan HIV/AIDS. Di Indonesia

pada tahun 2006 ditemukan 534.000 kasus baru dengan kematian 88.000 (WHO, 2008). Di

Negara berkembang, kematian TB merupakan 25% dari seluruh kematian yang dapat dicegah

dan TB sebagian besar (75%) menyerang usia produktif.

Mulai tahun 1995 program pengendalian dan penanggulangan penyakit TB

mengadopsi pada strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) seperti

yang telah direkomendasikan WHO, yaitu :

1. Penemuan pasien TB ( diagnosa ) dengan pemeriksaan sputum.

2. Pengobatan jangka pendek ( 6-8 bulan ) dengan kombinasi obat sesuai

anjuran WHO ( tidak tunggal ).

3. Terjaminnya persediaan obatnya sampai selesai pengobatan ( obat diberikan

secara gratis ).

4. Adanya pengawasan minum obat yang akan memastikan penderita minum

obat sampai selesai.

5. Adanya catatan medis yang jelas dan sesuai program nasional

penanggulangan TB.

85

Page 86: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Diperkirakan setiap tahun ditemukan 253 kasus baru TB, di mana sekitar

sepertiga penderita terdapat di sekitar Puskesmas, sepertiga ditemukan di pelayanan

rumah sakit atau klinik pemerintah dan swasta, sisanya belum terjangkau unit

pelayanan kesehatan.

Penemuan kasus dilaksanakan setiap bulan pada saat kunjungan rumah

maupun pada pasien yang datang berobat ke Puskesmas dengan gejala :

1. Batuk lebih dari satu minggu

2. Berkeringat malam hari tanpa aktivitas

3. Nyeri dada

4. Batuk berdahak kadang bercampur darah

5. Sering demam

Apabila dijumpai pasien dengan gejala tersebut maka pasien dianjurkan untuk

memeriksakan dahaknya.

Rumus perhitungan Perkiraan BTA (+) 1 Tahun, CDR, Angka Konversi dan Angka

Kesembuhan :

- Rumus Perkiraan BTA (+) 1 tahun = 107/100.000 x Jumlah Penduduk

- CDR (Case Detection Rate) adalah penemuan pasien baru TB BTA positif pada

penduduk suatu wilayah

=

Jumlah penemuan BTA (+) Jumlah perkiraan BTA (+) pada penduduk wilayah tertentu

×100 %

Dengan target > 70%

- CVR (Conversion Rate ) adalah Angka konversi adalah BTA positif menjadi BTA

negatif setelah menjalani masa pengobatan intensif diantara penderita TB paru

yang diobati.

=

Jumlah BTA positif menjadi BTA (−) setelah fase intensif Jumlah BTA (+)

×100 %

86

Page 87: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Dengan target > 80%

- CR (Cure Rate) adalah Angka kesembuhan adalah BTA positif menjadi BTA

negatif setelah pengobatan selesai

=

Jumlah BTA (+) menjadi BTA (−) setelah pengobatan selesai Jumlah BTA (+)

×100 %

Dengan target > 85%

Error rate = Angka kesalahan laboratorium yang menunjukkan prosentase kesalahan

diagnosis yang dilakukan oleh laboratorium pemeriksaan pertama, setelah diuji silang oleh

BLK atau laboratorium rujukan lain dimana kualitas diagnosis secara mikroskopis di

laboratorium pemeriksaan pertama

=

Jumlah sediaan false positif + sediaan false negatife Jumlah sediaan yang di cross check

×100 %

Tabel 1.58 Angka Penemuan Penderita (CDR) TB di wilayah puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanPerkiraan BTA (+)

(a)

Penemuan penderita BTA (+)

(b)

CDR (%)(b/a x 100%)

1Pademangan Barat 1

35 21 60

2Pademangan Barat 2

48 30 62,5

3Pademangan Timur

45 23 47,9

4 Ancol 33 24 72,75 Jumlah 161 98 60,86

(Sumber: Laporan bulanan hasil pemeriksaan BTA Puskesmas Kec.Pademangan Periode Januari s/d September

2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.58 didapatkan angka penemuan penderita di Kecamatan Pademangan

sebesar 60,86, kurang dari target yaitu > 70%.

87

Page 88: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.59 Angka Konversi TB di wilayah puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanPenemuan

penderita BTA (+) (a)

Penemuan penderita konversi

(b)

Angka konversi TB

(%)(b/a x 100%)

1Pademangan Barat 1

21 17 80,9

2Pademangan Barat 2

30 21 70

3Pademangan Timur

23 15 65

4 Ancol 24 18 755 Jumlah 98 71 72,4

(Sumber: Laporan bulanan hasil pemeriksaan dahak akhir tahap intensif pasien baru BTA Positif P2M Puskesmas Kec.

Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.59 didapatkan angka konversi TB di Kecamatan Pademangan sebesar 72,4

% kurang dari target yaitu > 80%.

Tabel 1.60 Angka Kesembuhan (CR) TB di wilayah puskesmasKecamatan

PademanganPeriode Januari s/d September 2010

No KelurahanPenemuan

penderita BTA (+) (a)

Penemuan penderita sembuh

(b)

Angka kesembuhan

TB (%)(b/a x 100%)

1Pademangan Barat 1

21 15 71,4

2Pademangan Barat 2

30 22 73,3

3Pademangan Timur

23 18 78,2

4 Ancol 24 19 79,15 Jumlah 98 74 75,5

(Sumber: Laporan bulanan hasil pemeriksaan dahak akhir tahap intensif pasien baru BTA Positif P2M Puskesmas Kec.

Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

88

Page 89: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Dari tabel 1.60 didapatkan angka kesembuhan TB di Kecamatan Pademangan sebesar

75,5%, kurang dari target yaitu > 85%.

Error rate tidak dapat dihitung karena tidak terdapatnya data mengenai hasil false

positive dan false negative.

1.1.4.6.2.2 Pengendalian Penyakit ISPA/Pneumonia

Tujuan kegiatan pengendalian penyakit ISPA adalah penemuan pneumonia pada

balita, tatalaksana pneumonia dan menurunkan angka kematian balita. Indikator kinerja

Pengendalian Penyakit ISPA adalah persentase kasus ISPA balita < 10 %.Kegiatan yang

dilaksanakan pada program pengendalian penyakit ISPA/Pneumonia serta

penyebarluasan informasi penyakit pneumonia yaitu melalui leaflet.

Tabel 1.61 Jumlah Penderita ISPA pada Balita di wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No Kelurahan

Jumlah Penderita ISPA Jumlah Seluruh

Balita(c)

Angka kesakitan (a+b)x100%

C< 1 th

(a)1-5 thn

(b)1 Pademangan

Barat 1446 387 1753 47,52%

2 Pademangan Barat 2

827 1865 3584 75,12%

3 Pademangan Timur

198 474 3584 18,7%

4 Ancol 387 1301 2175 77,64%5. Jumlah 1858 4027 11.096 53,03%

(Sumber: Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec.Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.61 Persentase kasus ISPA pada balita di Puskesmas Pademangan sebesar

53,03%, melebihi target yaitu <10%.

1.1.4.6.2.3 Pengendalian Penyakit Diare

Kunjungan masyarakat ke unit-unit pelayanan kesehatan yang disebabkan oleh

penyakit diare masih tinggi. Tujuan kegiatan ini adalah menurunkan angka kematian

akibat diare, tatalaksana diare standar dan meningkatkan penggunaan oralit di tingkat

rumah tangga. 89

Page 90: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Indikator kinerja dan pengendalian penyakit diare di wilayah Puskesmas

Kecamatan Pademangan bulan Januari s/d September 2010 adalah Persentase kasus

diare pada Balita < 5 %.

Jumlah Penderita Diare Incidence rate Diare = X 100 %

Jumlah bayi dan balita

Tabel 1.62 Jumlah Penderita Diare pada Balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode Januari s/d September 2010

No Kelurahan

Jumlah Penderita Diare

Total Seluruh Bayi dan Balita

(c)

Angka kesakitan(a+b)x100% C

< 1 th(a)

1-5 thn(b)

1 Pademangan Barat 1

73 75 2502 5,92%

2 Pademangan Barat 2

175 365 5116 10,54%

3 Pademangan Timur

80 113 5116 3,72%

4 Ancol 58 209 3105 8,63%5 Jumlah 386 762 15.839 7,23%

(Sumber: Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec.Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.62 didapatkan Persentase kasus diare balita di Puskesmas Pademangan

sebesar 7,23 %, melebihi target yaitu <5%.

1.1.4.6.2.4 Pengendalian Penyakit Kusta

Penyakit kusta merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh

kuman Mycobacterium leprae yang terutama menyerang syaraf tepi, kulit, dan organ

tubuh lain kecuali susunan sistem syaraf pusat. Penyakit kusta tersebar di seluruh dunia

dengan endemisitas yang berbeda-beda.

Di antara 122 negara yang endemis pada tahun 1985, 98 negara telah mencapai

eliminasi kusta, yaitu prevalensi rate < 1 per 10.000 penduduk. Di antara 11 negara

penyumbang penderita kusta di dunia, Indonesia menempati urutan ke 3 (tiga) setelah

90

Page 91: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

India dan Brazil. Walaupun ada penurunan cukup drastis dari jumlah kasus yang

terdaftar, namun sesungguhnya jumlah penemuan kasus baru (new case detection) tidak

berkurang sama sekali. Walaupun suatu negara telah mencapai eliminasi, tidak berarti

bahwa kusta tidak lagi menjadi masalah. Nampaknya kasus kusta akan terus ada

setidaknya hingga beberapa tahun ke depan, hingga kesinambungan program kusta

harus tetap di jamin.

Untuk menetapkan satu wilayah sebagai daerah low endemic kusta, digunakan

indikator penemuan kasus baru ( dimana angka tersebut harus di bawah 0,5 per 10.000

atau < 5 per 100.000 ). Dari penemuan kasus baru, dicatat sejumlah propinsi yang

angka penemuan kasusnya per tahun stabil di atas nilai 5 per 100.000 penduduk, antara

lain Nanggroe Aceh Darussalam, DKI, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,

Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi

Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Program Pengendalian Penyakit Kusta.

Tujuan :

1. Tujuan Jangka Panjang :

Eradikasi Kusta di Indonesia

2. Tujuan Jangka pendek :

Menurunkan angka kesakitan kusta menjadi < 1 per 10.000 penduduk pada

tahun 2005 di tingkat kabupaten.

Kebijakan :

- Penderita kusta tidak boleh diisolasi

- Obat kusta diberikan secara cuma – cuma

- Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO

- Program P2 kusta di integrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan dan

rujukan.

- Khusus daerah endemik rendah, ditetapkan Puskesmas Rujukan Kusta (PRK)

berdasarkan wilayah administrasi kabupaten.

Kegiatan Pengendalian penyakit kusta :

91

Page 92: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

- Penemuan penderita : Penemuan penderita secara pasif (sukarela) dan

penemuan secara aktif (pemeriksaan kontak serumah dan tetangga /

lingkungan, pemeriksaan anak sekolah).

- Pengobatan penderita

- Pembinaan pengobatan

- Pencegahan cacat dan perawatan diri.

- Pencatatan dan pelaporan

- Penyuluhan kesehatan dan penggerakan peran serta

- Manajemen logistik

Angka Prevalensi :

Jumlah penderita tercatat pada waktu tertentu

X 10.000

Jumlah penduduk pada waktu tertentu

Tabel 1.63 Prevalensi Penderita Kusta di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanJumlah

Penderita Kusta

(a)

Jumlah Penduduk(b)

Prevalensi Ratea X 10.000

b

1 Pademangan Barat 1

0 20.613 0

2 Pademangan Barat 2

1 42.137 0,23

3 Pademangan Timur

1 42.137 0,23

4 Ancol 1 25.568 0,395 Jumlah 3 130.455 0,85

(Sumber: Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec. Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Dari tabel 1.63 didapatkan prevalensi rate penderita kusta di Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d Agustus 2010 sebesar 0,85 per 10.000 mencapai target yaitu <1 per

10.000.

1.1.4.6.2.5 Pengendalian Penyakit HIV/AIDS

Data penyakit ini pada kecamatan Pademangan belum bisa diuraikan karena

belum mempunyai alokasi anggaran khusus HIV, tetapi dari data secara kasar yang

92

Page 93: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

telah ikut program dalam pengendalian HIV sebanyak 34 orang ( mulai dari tahun 2009

) dan sabagian pasien tersebut sudah melakukan VCT, dan didapatkan 7 orang yang

VCT nya positif. Dan sebagian yang tidak ingin melakukan tes tersebut dikarenakan

rasa takut apabila diketahuinya bahwa dirinya mengidap HIV yang akan menambah

beban pikirannya. Untuk menurunkan angka tertularnya HIV, kecamatan Pademangan

melakukan beberapa program diantaranya, ialah :

- Penyuluhan langsung ke masyarakat ( program ABCD )

- Penukaran jarum suntik bekas dengan jarum suntik yang baru untuk

penggunaan sekali pakai.

- Pemberian kondom gratis.

Menurut sumber yang didapat terjadi peningkatan jumlah pasien yang

dikarenakan pasien terkena HIV sebelum program diatas dilaksanakan, yang mana

program tersebut baru berjalan tahun 2009 dan perjalan HIV tersebut sangatlah lambat.

I.1.4.6.3 Imunisasi

Imunisasi adalah suatu prosedur rutin yang menjaga kesehatan bayi. Fungsi

imunisasi adalah perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit berbahaya dan

sering terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan. Sasaran kegiatan pada ibu hamil. Tujuan

program imunisasi adalah menurunkan angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi.

Ada dua jenis imunisasi, yaitu:

1. Imunisasi aktif (Active immunization)

2. Imunisasi pasif (Passive Immunization)

Imunisasi dasar yang diberikan pada anak adalah:

a. BCG untuk mencegah penyakit TB

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

Tuberkulosis (TB). Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerrin

hidup yang dilemahkan. BCG diberikan satu kali sebelum anak berumur dua

bulan.

b. DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus

Vaksin DPT diberikan dengan cara disuntikkan pada otot lengan atau

paha. Imunisasi DPT diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada saat anak

93

Page 94: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

berumur dua bulan (DPT I), tiga bulan (DPT II) dan empat bulan (DPT III);

selang waktu tidak kurang dari empat minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan

satu tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun). Jika anak

mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka diberikan DT, bukan

DPT.

c. Polio untuk mencegah penyakit Poliomielitis

Imunisasi dasar polio diberikan pada anak umur 0-4 bulan sebanyak empat

kali (polio I, II, III, dan IV) dengan interval tidak kurang dari empat minggu.

Imunisasi polio ulangan diberikan satu tahun setelah imunisasi polio IV,

kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD

(12 tahun). Daya proteksi vaksin polio sangat baik yaitu sebesar 95-100%.

d. Campak untuk mencegah penyakit campak (measles)

Imunisasi campak diberikan sebanyak dua kali. Pertama, pada saat anak

berumur sembilan bulan atau lebih, Campak kedua diberikan pada umur 5-7

tahun. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur enam bulan dan

diulangi enam bulan kemudian. Vaksin disuntikkan secara langsung di bawah

kulit (subkutan). Campak I diperlukan untuk menimbulkan respon kekebalan

primer, sedangkan Campak II diperlukan untuk meningkatkan kekuatan

antibodi sampai pada tingkat yang tertingi.

e. Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B

Imunisasi ini diberikan sebanyak empat kali. Antara suntikan HBV1

dengan HBV2 diberikan dengan selang waktu satu bulan pada saat anak

berumur di bawah empat bulan. Kepada bayi yang lahir dari ibu dengan

hepatitis, vaksin HBV disuntikan dalam waktu 12 jam setelah lahir. Sedangkan

pada bayi yang lahir dari ibu yang status hepatitisnya tidak diketahui, HBV I

diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir. HBV3 diberikan pada usia antara 6-

18 bulan. Imunisasi HBV empat diberikan saat anak berusia 10 tahun.

Imunisasi pada ibu hamil dan calon pengantin adalah imunisasi tetanus toksoid.

Imunisasi ini mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang dilahirkan.

94

Page 95: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Program imunisasi di Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah imunisasi

dasar dan imunisasi TT untuk ibu hamil. Imunisasi dasar mencakup imunisasi BCG,

Hepatitis B, Polio, Campak, DPT. Sasaran kegiatan adalah bayi dan ibu hamil.

Tabel 1.64 Jadwal Program Imunisasi pada Bayi

0 Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 9 Bulan

Hepatitis B BCG

Polio I

DPT/HB I

Polio II

DPT/HB II

Polio III

DPT/HB III

Polio IV

Campak

(Sumber : Puskesmas kecamatan Pademangan tahun bulan Januari s/d September 2010)

Tabel 1.65 Indikator dan Pencapaian Program Imunisasi Balita pada Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

Imunisasi Target 1 tahun (%)

Target 9 Bulan (%)

Pencapaian (%)

BCG 100 75 79,92Polio I 100 75 78,96Polio II 97 72,5 75,99Polio III 95 71,2 75,37PolioIV 90 67,5 67,13Campak 90 67,5 61,80

Hbo 100 75 47,50DPT HB (Combo) I 100 75 76,94DPT HB (Combo) II 95 71,2 70,83DPT HB (Combo) III 90 67,5 74,64

(Sumber: Buku Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec.Pademangan Periode Bulan Januari s/d September 2010)

Tabel 1.66 Cakupan Imunisasi di Puskesmas di wilayah puskesmas kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No

Kelurahan

Sasaran

(Bayi)

BCG

PolioI

PolioII

PolioIII

PolioIV

Campak

Hb0(0-28 hari)

DPTHB I

DPTHB II

DPTHB III

1 Pademangan Barat 1

300 212 237 196 200 252 197 121 227 209 219

% 70,66

79 65,33 66,66 84 65,66

40,33 75,66 69,06 73

2 Pademangan Barat 2

683 582 544 527 572 410 376 448 565 554 516

% 85,21

79,64

77,15 83,74 60,02 55,05

65,55 82,72 81,11 75,54

3 Pademangan Timur

500 431 444 410 389 364 345 185 381 420 414

% 86,20

88,80

82 77,8 72,8 69 37 76,2 84 82,8

4 Ancol 300 200 183 222 183 171 184 93 199 187 182

95

Page 96: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

% 66,66

61 66 61 57 61,33

31 66,33 62,33 60,66

Jumlah

1783 1425

1408 1355 1344 1197 1102 847 1372 1370 1331

% 79,92

78,96

75,99 75,37 67,13 61,80

47,50 76,94 76,83 74,64

(Sumber: Buku Laporan Bulanan P2M Puskesmas Kec.Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.66 didapatkan pencapaian program imunisasi balita pada puskesmas

Kecamatan Pademangan periode bulan Januari s/d September 2010 melebihi target

kecuali target Campak dan HB0.

Tabel 1.67 DO BCG-Campak di Puskesmas di wilayah puskesmas kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d Agustus 2010

KelurahanBCG (a) CAMPAK (b) DO < 10 (%)

(a-b/a x 100)N % N %Pademangan Barat 1 212 70,66 197 65,66 7,07Pademangan Barat 2 582 85,21 376 55,05 35,39Pademangan Timur 431 86,20 345 69 19,95Ancol 200 66,66 184 61,33 7,99Jumlah 1425 79,92 1102 61,80 23,59

(Sumber Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Keterangan :

Dari tabel 1.67 didapatkan DO BCG-Campak pada Puskesmas Kecamatan Pademangan

sebesar 23,59%, melebihi dari target nilai DO nya yaitu < 10 % .

Tabel 1.68 Jadwal Program Imunisasi Pada WUS dan Ibu Hamil

Vaksin Selang Waktu Pemberian

Masa Perlindungan

Dosis

TT1Segera setelah

kehamilan terdeteksi4 minggu 0,5 cc im/sc

TT2 4 minggu setelah TT1 Sampai kehamilan berikut

0,5 cc im/sc

TT36-12 bulan setelah

TT2 atau kehamilan berikutnya

Sampai kehamilan berikut

0,5 cc im/sc

TT41 tahun setelah TT3

atau kehamilan Sampai kehamilan 0,5 cc im/sc

96

Page 97: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

berikutnya berikut

TT51 tahun setelah TT4

atau kehamilan berikutnya

Seumur hidup 0,5cc im/sc

(Sumber : http//www.programimunisasi.com)

Gambaran cakupan imunisasi TT pada ibu hamil Kecamatan Pademangan pada

bulan Januari s/d September 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.69 Indikator dan Pencapaian Program Imunisasi Ibu Hamil pada Puskesmas di

wilayah puskesmas kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

ImunisasiTarget 1 tahun

(%)Target 9 Bulan

(%)Pencapaian (%)

TT1 80 60 40,43TT2 80 60 31,32TT3 60 45 7,36TT4 60 45 1,98TT5 40 30 2,93

(Sumber: Laporan Bulanan Imunisasi

Puskesmas Kec.Pademangan bulan Januari s/d September 2010)

Tabel 1.70 DO TT 1 – TT3 di wilayah puskesmasKecamatan Pademangan Periode Januari s/d september 2010

Tabel 1.71 Jumlah Imunisasi TT pada Ibu Hamil Per Kelurahan

97

KelurahanTT1 (a) TT3 (b) DO < 10 (%)

(a-b/a x 100)N % N %Pademangan Barat 1

149 40,52 53 14,43 64,42

Pademangan Barat 2

518 68,92 61 8,21 88,22

Pademangan Timur

210 28,13 30 4,12 85,71

Ancol 62 13,54 27 5,91 56,45Jumlah 939 40,41 171 7,34 81,78

Page 98: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No KelurahanSasaran Bumil

TT1 TT2 TT3

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1Pademangan Barat 1

367 149 40,52 103 28,12 53 14,43

2Pademangan Barat 2

751 518 68,91 388 51,61 61 8,12

3Pademangan Timur

748 210 28,13 190 25,43 30 4,12

4 Ancol 456 62 13,54 47 10,34 27 5,915 Jumlah 2322 939 4043 728 31,31 171 7,34

(Sumber: Laporan Bulanan Imunisasi Puskesmas Kec.Pademangan Periode Januari s/d september 2010)

Keterangan :

Dari Tabel 1.71 Program Imunisasi TT pada ibu hamil pada Puskesmas Pademangan kurang

dari target baik TT1, TT2, maupun TT3.

I.1.4.6.4. Pengamatan Penyakit (Surveilans)

Surveilens epidemiologi adalah suatu proses pengamatan tarus menerus dan

sistematik terhadap terjadinya penyebaran penyakit serta kondisi yang memperbesar risiko

penularan dengan pengumpulan data, analisis, interpretasi dan penyebaran interpretasi serta

tindak lanjut perbaikan dan perubahan.

Visi Surveilens

Tersedianya informasi epidemiologi yang berkualitas dalam rangka menunjang

pembangunan kesehatan nasional menuju Indonesia 2015.

Misi Surveilens

Meningkatkan kemampuan petugas surveilens dalam melakukan analisis data di

seluruh jenjang administrasi.

Menggalang serta meningkatkan kemitraan unit surveilens dalam pertukaran dan

penyebaran informasi dengan pusat penelitian, perguruan tinggi, LSM dan semua

pihak yang terkait

Memperkuat sistem surveilens penyakit yang telah menjadi prioritas program

pemberantasan internasional, regional, nasional, maupun daerah.

Memperkuat pembangunan SDM di bidang epidemologi di setiap unit program

kesehatan

98

Page 99: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.4.7 Program Pengobatan Dasar

Program balai pengobatan umum memiliki tujuan memberikan pengobatan dan

perawatan kepada individu ataupun masyarakat yang memerlukan pengobatan di sekitar

lingkungan kerja wilayah puskesmas di wilayah kecamatan. Sasaran dari program ini ialah

masyarakat ataupun individu di wilayah kerjanya yang datang ke puskesmas untuk

mencari pengobatan.

Puskesmas Kecamatan Pademangan menjalankan program pengobatan dasar

sebagai salah satu pelaksana program pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas.

Kegiatan pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan di Balai Pengobatan Umum (BPU).

Balai Pengobatan Umum (BPU) di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pademangan

pada bulan Januari s/d September Tahun 2010 dilayani oleh dokter spesialis, dokter

umum, bidan dan perawat yang tersebar dimasing-masing puskesmas kelurahan.

Dilaksanakan setiap hari Senin hingga Jumat pukul 08.00-16.00 WIB.

Khusus pada Puskesmas Kecamatan Pademangan, terdapat beberapa program

penunjangan yang membantu terlaksananya Program Pengobatan Dasar dan lintas

program lainnya, seperti : laboratorium, rontgen toraks, dan balai pengobatan gigi.

Sedangkan lintas program yang menyangkut pengobatan dasar adalah program MTBS

yang merupakan program bersama Gizi dan KIA.

Ruang lingkup pengobatan dasar antara lain yaitu :

1. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang

berobat jalan.

2. Mengirim atau merujuk penderita ke pusat – pusat rujukan medis sesuai

dengan jenis penyakit yang tidak mampu ditangani oleh puskesmas.

Puskesmas Kecamatan Pademangan memberikan rujukan ke RSUD Koja

dan RS. Sulianti Saroso yang merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah

Jakarta Utara.

Kegiatan BPU meliputi:

1. Pengobatan pasien umum, ASKES, JAMSOSTEK.

2. Rujukan pasien.

3. Pembuatan surat keterangan sehat.

4. Pemeriksaan laboratorium

5. Pencatatan dan pelaporan.

99

Page 100: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

1.1.4.7.1 Pengobatan pasien

Gambaran jumlah kunjungan pasien Balai Pengobatan Umum Puskesmas

Kecamatan Pademangan periode bulan Januari s/d September 2010 dapat dilihat pada

tabel 1.72

Tabel 1.72 Jumlah Kunjungan Pasien Balai Pengobatan Umum di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No Bulan Umum ASKES JAMSOSTEK Lansia Gratis Jumlah Pasien

1 Januari 2843 116 31 56 41 30872 Februari 3175 63 35 41 18 33323 Maret 2973 44 33 43 85 31784 April 2668 25 22 52 20 27875 Mei 2582 65 23 28 19 27176 Juni 2694 53 27 33 11 28187 Juli 2847 56 22 41 11 19778 Agustus 3206 38 29 15 9 32979 September 2.709 40 17 6 27 39787 Jumlah 25697 500 239 315 241 28171

8Persentase

(%)91,21% 1,77% 0,84% 1,11% 0,86% 100%

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kec. Pademangan Periode Januari s/d september 2010)

Keterangan :

Pada tabel 1.72 pengguna jasa layanan BPU terbesar pada bulan Januari s/d September

tahun 28171 adalah pasien Umum.

1.1.4.7.2. Pelayanan Rujukan Pasien

Balai pengobatan umum akan merujuk pasien sengan fasilitas kesehatan yang

lebih tinggi bilamana terdapat kasus-kasus yang tidak dapat ditangani.

100

Page 101: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.73 Rujukan Pasien ASKES dari Balai Pengobatan Umum di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari s/d september 2010

No. Bulan Jumlah Rujukan

1 Januari 622

2 Februari 829

3 Maret 1095

4 April 991

5 Mei 991

6 Juni 1151

7 Juli 1151

8 Aguastus 1159

9 September 1140

Jumlah 9129

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kec. Pademangan Periode Januari s/d September 2010)

Pada bulan Januari hingga september 2010 jumlah pelayanan rujukan dari BPU

Puskesmas Pademangan dengan rata-rata 80 pasien perbulan. Tujuan ke Rumah Sakit

penerima ASKES untuk penanganan spesialistik maupun pemeriksaan penunjang diagnosis

lebih lanjut.

1.1.4.7.3. Sepuluh Penyakit Terbesar

101

Page 102: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Tabel 1.74 Sepuluh Penyakit Terbesar di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Periode Januari s/d September 2010

No.

Jenis Penyakit Jumlah

1 Infeksi akut lain pada saluran nafas bagian atas 41.370

2 Penyakit tekanan darah tinggi 5781

3 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 4916

4 Diare 4790

5 Penyakit kulit infeksi 4112

6 Ginggivitis dan penyakit periodontal 2945

7 Penyakit mata lainnya 2.894

No.

Jenis Penyakit Jumlah

8 Penyakit Kulit alergi 2.883

9 Penyakit usus lain 2.650

10 Penyakit tulang belulang dan radang sendi 2.671

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kec. Pademangan Periode Januari s/d september 2010)

Tabel 1.75 Program Kegiatan Dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan Januari s/d September 2010

No. PROGRAM KEGIATANPENCAPAIAN

/CAKUPANTARGET

1 Promosi kesehatan

Sosialisasi program prioritas:

- KIA/KB- Kesling- Gizi- DBD- HIV-AIDS

Tidak ada target

Penyuluhan kesehatan (Penyuluhan dalam dan luar gedung)

Dilakukan pembinaan pada tokoh masyarakat, masyarakat umum, dan masyarakat sekolah -

Penyuluhan PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Dilakukan pembinaan:- Persalinan ditolong NAKES.- ASI eksklusif.- Menimbang tiap bulan.- Air Bersih.- Cuci tangan dengan

Dilakukan 2 kali dalam 1

tahun

102

Page 103: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

sabun.- Jamban sehat.- Memberantas jentik.- Makan buah dan sayur.- Aktivitas fisik.- Tidak merokok dalam rumah

UKBM(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)

- Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)- Dokter kecil- UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)- RW SIAGA- Bina Kader Kesehatan

-

Program Penanggulangan

-Program Kesehatan Jiwa- Sosialisasi Kesehatan

-

No. PROGRAM KEGIATANPENCAPAIAN

/CAKUPANTARGET

Kesehatan jiwa dan

NAPZA

Remaja dan konseling jiwa

masayarakat

2. Kesehatan Lingkungan

Pemantauan kualitas air bersih pada hidran umum/hidran perumahan

100% 70%

Pemantauan Kualitas Depo Isi Ulang

Dilakukan pembinaan pada bulan April ada sepuluh lokasi (90%) Depo isi ulang memenuhi syarat bakteriologis dari sepuluh lokasi PAM yang diperiksa

70%

Pembinaan Kesehatan Lingkungan Di tempat-tempat Ibadah

Pada tahun 2010, masih merupakan perencanaan dan belum berjalan seperti pada tahun 2009

70%

Pembinaan Kesehatan Lingkungan Di Tempa-tempat umum di pasar tradisional/Mall

Pada tahun 2010, masih merupakan perencanaan dan belum berjalan seperti pada tahun 2009

70%

Pengawasan tempat pengelolaan makanan

Pada tahun 2010, masih merupakan perencanaan dan belum berjalan seperti pada tahun 2009

70%

Pengawasan kesehatan kerja Industri

Pada tahun 2010, masih merupakan perencanaan dan 70%

103

Page 104: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

belum berjalan seperti pada tahun 2009

Program Pemeriksaan Jentik Berkala Dan Larvasida

Dilakukan pembinaan tiap bulan, setiap hari jumat hasil cakupan 95%

> 95%

3 KIA Cakupan K1 106,5% 75%Cakupan K4 78,2% 73,5%Cakupan DO K1-K4 26,6% <10%Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan

39,5% 69%

Cakupan kunjungan neonatus

25,9% 68,25%

Cakupan deteksi resiko tinggi

5,9% >7,5

4 KB Cakupan peserta KB br 79,27% 65%

No. PROGRAM KEGIATANPENCAPAIAN

/CAKUPANTARGET

4 KB Cakupan peserta KB baru 79,27% 65%

IUD 20,88% 65%

MOW 0% 65%MOP 25% 65%Implant 78,63% 65%

Suntik 78,56% 65%Pil 90,51% 65%

Kondom 126,04% 65%Cakupan KB aktif 65,90% 65%

5 Gizi Cakupan program memantau balita yang telah mendapat KMS (K/S)

92,7% 90%

Cakupan partisipasi masyarakat (D/S)

46,6% 80%

Cakupan efektivitas kegiatan (N/S)

28,5% 80%

Cakupan kesinambungan status gizi (N/D)

61,3% 60%

Jumlah BGM 2,78% <5 %Jumlah Gizi kurang 9,75% <10%Jumlah Gizi buruk 5,08% 0%Jumlah balita kurus 5,9% <10%Jumlah balita kurus sekali 0,06% 0%

104

Page 105: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi di bulan Februari

41% 85%

Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita pada bulan Februari

75,6% 85%

Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi di bulan Agustus

70,5% 85%

Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita pada bulan Agustus

143,2% 85%

Cakupan pemberian Fe3 pada ibu hamil

45,5% 66,65

Cakupan pemberian Fe1 pada ibu hamil 50,5% 66,6%

No. PROGRAM KEGIATANPENCAPAIAN

/CAKUPANTARGET

Cakupan pemberian Fe3 pada ibu hamil 45,5% 66,6%

DO Fe1-Fe3 9,89% <10%Presentasi WUS dengan <23,5cm

26,8% -

Vitamin A bufas 21,2% 100%Fe bufas 23,6% 75%Cakupan ASI eksklusif 3,1% 100%

6 P2M Cakupan fogging fokus terhadap PE (+)

100% 100%

TB PARU :Angka Penemuan Penderita TB (CDR)

60,86% >70 %

Angka konversi TB 72,4% >80%Cakupan kesembuhan TB (CR)

75,5% >85%

Insiden Rate ISPA pada Balita

53,03% <10%

Insiden rate diare pada Balita

7,2% <5%

Angka prevalensi penyakit kusta

0,85% <1%

IMUNISASI :Cakupan Imunisasi BCG 79,92% 75%Cakupan Imunisasi HB 0 47,50% 75%Cakupan Imunisasi DPT HB 1

76,94 75%

Cakupan Imunisasi DPT 76,83% 71,2%

105

Page 106: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

HB 2Cakupan Imunisasi DPT HB 3

74,64% 67,5

Cakupan Imunisasi Polio 1 78,96% 75%Cakupan Imunisasi Polio 2 75,99% 72,7%Cakupan Imunisasi Polio 3 75,37% 71,2%Cakupan Imunisasi Polio 4 67,13% 67,5%

No

.PROGRAM KEGIATAN

PENCAPAIAN

/CAKUPANTARGET

Cakupan Imunisasi Campak

61,80% 67,5

DO BCG-Campak 23,59% <10%

IMUNISASI IBU HAMIL :Cakupan Imunisasi TT 1

40,43% 60%

Cakupan Imunisasi TT 2 31,32% 60%

Cakupan Imunisasi TT 3 7,365% 45%

DO Imunisasi TT1-TT3 81,78% >10%

7. Pengobatan dasar:

Cakupan kunjungan pasien umum 25697

-

Cakupan kunjungan pasien ASKES

500 -

Cakupan kunjungan pasien JAMSOSTEK

239

Cakupan kunjungan pasien GAKIN

- -

Cakupan kunjungan pasien gratis lainnya

220 -

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari tujuh program yang dikaji di Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari

s/d Agustus 2010, ada tiga program yang akan dievaluasi, program tersebut mencakup

106

Page 107: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

program basic seven yang dilaksanakan oleh puskesmas Kecamatan Pademangan. Program

tersebut adalah :

1. KB

2. Gizi

3. P2M (Pengendalian penyakit menular)

Ketiga program ini dievaluasi karena dilihat banyaknya masalah pada program

tersebut, kemudahan dalam mengakses data serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap.

Dari berbagai hasil pencapaian program kegiatan yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 adalah sebagai berikut :

1.2.1 Program KB

Sasaran program KB adalah Wanita usia subur dengan kegiatan pencapaian

program periode Januari s/d September 2010 sebagai berikut:

1. Cakupan peserta KB baru dengan IUD di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 20,88%.

2. Cakupan peserta KB baru dengan MOW diwilayah Puskesmas kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 0%.

3. Cakupan peserta KB baru dengan MOP diwilayah Puskesmas kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 25%.

4. Cakupan peserta KB baru dengan implant Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat

periode Januari s/d September 2010 sebesar 79,04%.

5. Cakupan peserta KB baru dengan implant Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September 2010 sebesar 62,86%.

6. Cakupan peserta KB baru dengan implant Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September 2010 sebesar 103,67%.

7. Cakupan peserta KB baru dengan suntik Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat

periode Januari s/d September 2010 sebesar 87,80%.

8. Cakupan peserta KB baru dengan suntik Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September tahun 2010 sebesar 61,63%.

9. Cakupan peserta KB baru dengan suntik Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari

s/d September 2010 sebesar 76,7%.

107

Page 108: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

10. Cakupan peserta KB baru dengan pil diwilayah Puskesmas kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 90,51%.

11. Cakupan peserta KB baru dengan kondom diwilayah Puskesmas kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 126,04%.

12. Cakupan program KB aktif dengan IUD di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 6,25%.

13. Cakupan program KB aktif dengan MOP di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 0,74%.

14. Cakupan program KB aktif dengan pil di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 20,46%.

15. Cakupan program KB aktif dengan suntik di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 26,43%.

16. Cakupan program KB aktif dengan kondom di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 3,27%.

17. Cakupan program KB aktif dengan MOW di wilayah Puskesmas Kecamatan

pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 0,28%.

18. Cakupan peserta KB aktif implant diwilayah Puskesmas kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 5,99%

1.2.2 Program Gizi

Sasaran program gizi yaitu bayi dan ibu hamil dengan kegiatan pencapaian

program periode Januari s.d September 2010 sebagai berikut:

1. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 perode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 92,4%.

2. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 periode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 100%.

3. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur periode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 89,5%.

4. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Ancol perode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 77,5%.

5. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 46,6%.

108

Page 109: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

6. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 periode Januari s.d September 2010 sebesar 42,87%.

7. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 periode Januari s.d September 2010 sebesar 68,4%.

8. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur periode Januari s.d September 2010 sebesar 52,3%.

9. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol

periode Januari s.d September 2010 sebesar 61,8%.

10. Cakupan efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah

Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari s.d September 2010 sebesar

28,5%.

11. Jumlah balita BGM di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1 periode

Januari s.d September 2010 sebesar 7,48%.

12. Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan pada bulan Februari 2010 sebesar 8,76%.

13. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 pada bulan Februari 2010 sebesar 38,98%.

14. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 pada bulan Februari 2010 sebesar 17,98%.

15. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur pada bulan Februari 2010 sebesar 166,5%.

16. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Ancol pada bulan Februari 2010 sebesar 54,35%.

17. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 pada bulan Agustus 2010 sebesar 46,48%.

18. Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 pada bulan Agustus 2010 sebesar 29,43%.

19. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur pada bulan Agustus 2010 sebesar 126,61%.

20. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Ancol pada bulan Agustus 2010 sebesar 82,53%.

21. Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan pada bulan Agustus 2010 sebesar 14,14%.

109

Page 110: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

22. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat I sebesar 67,57%.

23. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat II sebesar 104,10%.

24. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur sebesar 50,67%.

25. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Ancol sebesar

31,95%

26. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat I sebesar 40,05%.

27. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat II sebesar 81,77%.

28. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur sebesar 68,93%.

29. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Ancol sebesar

27,12%

30. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat 1 periode Januari s.d September 2010 sebesar 40,73%.

31. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

barat 2 periode Januari s.d September 2010 sebesar 21,45%.

32. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur periode Januari s.d September 2010 sebesar – 36,04%.

33. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol

periode Januari s.d September 2010 sebesar 15,12%.

34. Cakupan pemberian vitamin A pada Bufas di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s.d September 2010 sebesar 21,24%.

35. Cakupan pemberian Fe pada Bufas di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s.d September 2010 sebesar 23,60%.

36. Cakupan ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari

s.d September 2010 sebesar 3,11%.

1.2.3 Program Pengendalian Penyakit Menular

110

Page 111: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

Sasaran Program P2M yaitu penderita TB, ISPA, diare, DBD, balita yang vaksin

BCG , campak, Polio, DPT-HB dan ibu hamil yang menerima vaksin TT dengan kegiatan

pencapaian program periode Januari s/d september 2010 sebagai berikut:

1. Angka kesakitan (IR) kasus DBD di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 258 per 100.000.

2. Angka penemuan penderita (CDR) TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat I periode Januari s/d September 2010 sebesar 60%.

3. Angka penemuan penderita (CDR) TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademanga

Barat II periode Januari s/d September 2010 sebesar 62,5%.

4. Angka penemuan penderita (CDR) TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur periode Januari s/d September 2010 sebesar 47,9%.

5. Angka konversi TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat II periode

Januari s/d September 2010 sebesar 70 %.

6. Angka konversi TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur periode

Januar s/d September 2010 sebesar 65,2%.

7. Angka konversi TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

September 2010 sebesar 75%.

8. Angka kesembuhan TB di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode

Januari s/d September 2010 sebesar 75,5%.

9. Insiden Rate ISPA pada Balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 53,03 %.

10. Insiden Rate Diare di wilayah Puskesmas Kelurahan pademangan Barat I periode

Januari s/d September 2010 sebesar 5,9%.

11. Insiden Rate Diare di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat II periode

Januari s/d September 2010 sebesar 10,5 %.

12. Insiden Rate Diare di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

September 2010 sebesar 8,6%.

13. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d September 2010 sebesar 70,66 %.

14. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d September 2010 sebesar 85,21 %.

111

Page 112: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

15. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 86,20%.

16. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

september 2010 sebesar 66,66%.

17. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september 2010 sebesar 79%.

18. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 79,64%.

19. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 88,80%.

20. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

September 2010 sebesar 61%.

21. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d September 2010 sebesar 65,33%.

22. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 77,5%.

23. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September 2010 sebesar 82%.

24. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 66%.

25. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september sebesar 66,66%.

26. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september sebesar 83,74%.

27. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september sebesar 55,43%.

28. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september sebesar 43,45%.

29. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september sebesar 84%.

30. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d September sebesar 60,02%.

112

Page 113: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

31. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september sebesar 72,8%.

32. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September sebesar 57%.

33. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan barat 1

periode Januari s/d september 2010 sebesar 65,66%.

34. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 55,05%.

35. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 69%.

36. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 61,33%.

37. Cakupan Imunisasi Hb0 di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode

Januari s/d September 2010 sebesar 47,50%.

38. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d September 2010 sebesar 75,66%.

39. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d September 2010 sebesar 82,72%.

40. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September 2010 sebesar 76,2%.

41. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September 2010 sebesar 66,33%.

42. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september 2010 sebesar 69,66%.

43. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 81,11%.

44. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 84%.

45. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September 2010 sebesar 62,33%.

46. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat

1 periode Januari s/d september 2010 sebesar 73%.

113

Page 114: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

47. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat2

periode Januari s/d September 2010 sebesar 75,54%.

48. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September 2010 sebesar 82,8%.

49. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 60,66%.

50. Cakupan DO BCG-CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 35,39%.

51. Cakupan DO BCG-CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 19,95%.

52. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september 2010 sebesar 40,52%.

53. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 68,91%.

54. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 28,13%.

55. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 13,54%.

56. Cakupan TT 2 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d september 2010 sebesar 31,31%.

57. Cakupan TT 3 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 7,34%.

58. Cakupan DO TT1 – TT3 di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode

Januari s/d September 2010 sebesar 81,78%.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program wajib Puskesmas di

Kecamatan Pademangan, maka dipilih tiga program yang menjadi masalah dengan cara

menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan

(expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan perumusan

masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat

114

Page 115: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

diselesaikan. Rumusan masalah dari tiga program wajib Puskesmas adalah sebagai

berikut :

1.3.1 Program KB

Sasaran program KB adalah Wanita usia subur dengan kegiatan pencapaian program

periode Januari s/d September 2010 sebagai berikut:

1. Cakupan peserta KB baru dengan IUD di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 20,88% kurang dari

target 65%.

2. Cakupan peserta KB baru dengan MOW diwilayah Puskesmas kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 0% kurang dari target

65%.

3. Cakupan peserta KB baru dengan MOP diwilayah Puskesmas kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 25% kurang dari target

65%.

4. Cakupan peserta KB baru dengan implant Puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat periode Januari s/d September 2010 sebesar 79,04% melebihi dari target

65%.

5. Cakupan peserta KB baru dengan implant Puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur periode Januari s/d September 2010 sebesar 62,86% kurang dari target

65%.

6. Cakupan peserta KB baru dengan implant Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September 2010 sebesar 103,67% melebihi dari target 65%.

7. Cakupan peserta KB baru dengan suntik Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat

periode Januari s/d September 2010 sebesar 87,80% melebihi dari target 65%.

8. Cakupan peserta KB baru dengan suntik Puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur periode Januari s/d September tahun 2010 sebesar 61,63% kurang dari

target 65%.

9. Cakupan peserta KB baru dengan suntik Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September 2010 sebesar 76,7% melebihi dari target 65%.

10. Cakupan peserta KB baru dengan pil diwilayah Puskesmas kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 90,51% melebihi dari

target 65%.

115

Page 116: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

11. Cakupan peserta KB baru dengan kondom diwilayah Puskesmas kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 126,04% melebihi dari

target 65%.

12. Cakupan program KB aktif dengan IUD di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 6,25% kurang dari

target 65%.

13. Cakupan program KB aktif dengan MOP di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 0,74% kurang dari

target 65%.

14. Cakupan program KB aktif dengan pil di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 20,46% kurang dari

target 65%.

15. Cakupan program KB aktif dengan suntik di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 26,43% kurang dari

target 65%.

16. Cakupan program KB aktif dengan kondom di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 3,27% kurang dari

target 65%.

17. Cakupan program KB aktif dengan MOW di wilayah Puskesmas Kecamatan

pademangan periode Januari s/d September 2010 sebesar 0,28% kurang dari target

65%.

18. Cakupan peserta KB aktif implant diwilayah Puskesmas kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 5,99% kurang dari target 65%.

1.2.2 Program Gizi

Sasaran program gizi yaitu bayi dan ibu hamil dengan kegiatan pencapaian program

periode Januari s.d September 2010 sebagai berikut:

1. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 perode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 92,4%

melebihi dari target 90%.

2. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 periode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 100%

melebihi dari target 90%.

116

Page 117: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

3. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur periode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 89,5% kurang

dari target 90%.

4. Cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Ancol perode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 77,5% kurang dari target

90%.

5. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s.d September tahun 2010 sebesar 46,6% kurang dari target 80%.

6. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 periode Januari s.d September 2010 sebesar 42,87% kurang dari

target 60%.

7. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 periode Januari s.d September 2010 sebesar 68,4% melebihi dari

target 60%.

8. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur periode Januari s.d September 2010 sebesar 52,3% kurang dari

target 60%.

9. Cakupan kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol

periode Januari s.d September 2010 sebesar 61,8% melebihi dari target 60%.

10. Cakupan efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah

Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari s.d September 2010 sebesar

28,5% kurang dari target 80%.

11. Jumlah balita BGM di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1 periode

Januari s.d September 2010 sebesar 7,48% melebihi dari target < 5%.

12. Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan pada bulan Februari 2010 sebesar 8,76% kurang dari target 85%.

13. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 pada bulan Februari 2010 sebesar 38,98% kurang dari target

85%.

14. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 pada bulan Februari 2010 sebesar 17,98% kurang dari target

85%.

117

Page 118: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

15. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur pada bulan Februari 2010 sebesar 166,5% melebihi dari target

85%.

16. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Ancol pada bulan Februari 2010 sebesar 54,35% kurang dari target 85%.

17. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 1 pada bulan Agustus 2010 sebesar 46,48% kurang dari target

85%.

18. Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Barat 2 pada bulan Agustus 2010 sebesar 29,43% kurang dari target

85%.

19. Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Pademangan Timur pada bulan Agustus 2010 sebesar 126,61% lebih dari target 85%.

20. Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan

Ancol pada bulan Agustus 2010 sebesar 128,3% melebihi dari target 85%.

21. Cakupan pemberian vitamin A Biru pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan pada bulan Agustus 2010 sebesar 14,14% kurang dari target 85%.

22. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat I sebesar 67,57% kurang dari target 75%.

23. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat II sebesar 104,10% melebihi dari target 75%.

24. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur sebesar 50,67% kurang dari target 75%.

25. Cakupan pemberian Fe1 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Ancol sebesar

31,95% kurang dari target 75%.

26. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat I sebesar 40,05% kurang dari target 75%.

27. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat II sebesar 81,77% melebihi dari target 75%.

28. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur sebesar 68,93% kurang dari target 75%.

29. Cakupan pemberian Fe3 pada Bumil di wilayah puskesmas Kelurahan Ancol sebesar

27,12% kurang dari target 75%.

118

Page 119: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

30. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat 1 periode Januari s.d September 2010 sebesar 40,73% melebihi dari target

<10%.

31. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

barat 2 periode Januari s.d September 2010 sebesar 21,45% melebihi dari target

<10%.

32. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur periode Januari s.d September 2010 sebesar – 36,04% kurang dari target

<10%.

33. Cakupan DO Fe1 dan Fe3 pada Bumil di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol

periode Januari s.d September 2010 sebesar 15,12% melebihi dari target <10%.

34. Cakupan pemberian vitamin A pada Bufas di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pademangan periode Januari s.d September 2010 sebesar 21,24% kurang dari target

100%.

35. Cakupan pemberian Fe pada Bufas di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s.d September 2010 sebesar 23,60% kurang dari target 75%.

36. Cakupan ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari

s.d September 2010 sebesar 3,11% kurang dari target 100%.

1.2.3 Program Pengendalian Penyakit Menular

Sasaran Program P2M yaitu penderita TB, ISPA, diare, DBD, balita yang vaksin

BCG , campak, Polio, DPT-HB dan ibu hamil yang menerima vaksin TT dengan kegiatan

pencapaian program periode Januari s/d september 2010 sebagai berikut:

1. Angka kesakitan (IR) kasus DBD di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 258 per 100.000 melebihi target

dari 50 per 100.000

2. Angka penemuan penderita (CDR) TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Barat I periode Januari s/d September 2010 sebesar 60% kurang dari target >70%.

3. Angka penemuan penderita (CDR) TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademanga

Barat II periode Januari s/d September 2010 sebesar 62,5% kurang dari target >70%.

4. Angka penemuan penderita (CDR) TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan

Timur periode Januari s/d September 2010 sebesar 47,9% kurang dari target >70%.

119

Page 120: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

5. Angka konversi TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat II periode

Januari s/d September 2010 sebesar 70 % kurang dari target >80%.

6. Angka konversi TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur periode

Januari s/d September 2010 sebesar 65,2% kurang dari target >80%.

7. Angka konversi TB di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

September 2010 sebesar 75% kurang dari target >80%.

8. Angka kesembuhan TB di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode

Januari s/d September 2010 sebesar 75,5% kurang dari target >85%.

9. Insiden Rate ISPA pada Balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 53,03 % melebihi dari target <10%.

10. Insiden Rate Diare di wilayah Puskesmas Kelurahann pademangan Barat I periode

Januari s/d September 2010 sebesar 5,9% melebihi dari target <5%.

11. Insiden Rate Diare di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat II periode

Januari s/d September 2010 sebesar 10,5 % melebihi dari target <5%.

12. Insiden Rate Diare di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

September 2010 sebesar 8,6% melebihi dari target <5%.

13. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d September 2010 sebesar 70,66 % kurang dari target 75%.

14. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d September 2010 sebesar 85,21 % melebihi target 75%.

15. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 86,20% melebihi dari target 75%.

16. Cakupan Imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

september 2010 sebesar 66,66% kurang dari target 75%.

17. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september 2010 sebesar 79% melebihi dari target 75%.

18. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 79,64% melebihi dari target 75%.

19. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 88,80% melebihi dari target 75%.

20. Cakupan Imunisasi polio I di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode Januari s/d

September 2010 sebesar 61% kurang dari target 75%.

120

Page 121: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

21. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d September 2010 sebesar 65,33% kurang dari target 72,7%.

22. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 77,5% melebihi dari target 72,7%.

23. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September 2010 sebesar 82% melebihi dari target 72,7%.

24. Cakupan Imunisasi POLIO II di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 66% kurang dari target 72,7%.

25. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september sebesar 66,66% kurang dari target 71,2%.

26. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september sebesar 83,74% melebihi dari target 71,2%.

27. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september sebesar 55,43% kurang dari target 71,2%.

28. Cakupan Imunisasi POLIO III di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september sebesar 43,45% kurang dari target 71,2%.

29. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september sebesar 84% melebihi dari target 67,5%.

30. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d September sebesar 60,02% kurang dari target 67,5%.

31. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september sebesar 72,8% melebihi dari target 67,5%.

32. Cakupan Imunisasi POLIO IV di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September sebesar 57% kurang dari target 67,5%.

33. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan barat 1

periode Januari s/d september 2010 sebesar 65,66% kurang dari target 67,5%.

34. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 55,05% kurang dari target 67,5%.

35. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 69% melebihi dari target 67,5%.

36. Cakupan Imunisasi CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 61,33% kurang dari target 67,5%.

121

Page 122: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

37. Cakupan Imunisasi Hb0 di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode

Januari s/d September 2010 sebesar 47,50% kurang dari target 75%.

38. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d September 2010 sebesar 75,66% melebihi dari target 75%.

39. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d September 2010 sebesar 82,72% melebihi dari target 75%.

40. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September 2010 sebesar 76,2% melebihi dari target 75%.

41. Cakupan Imunisasi DPT HB I di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September 2010 sebesar 66,33% kurang dari target 75%.

42. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat

periode Januari s/d september 2010 sebesar 69,66% kurang dari target 71,2%.

43. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 81,11% melebihi dari target 71,2%.

44. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 84% melebihi dari target 71,2%.

45. Cakupan Imunisasi DPT HB II di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d September 2010 sebesar 62,33% kurang dari target 71,2%.

46. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat

1 periode Januari s/d september 2010 sebesar 73% melebihi dari target 67,5% .

47. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat2

periode Januari s/d September 2010 sebesar 75,54% melebihi dari target 67,5%.

48. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d September 2010 sebesar 82,8% melebihi dari target 67,5%.

49. Cakupan Imunisasi DPT HB III di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 60,66% kurang dari target67,5%.

50. Cakupan DO BCG-CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 35,39% melebihi dari target <10%.

51. Cakupan DO BCG-CAMPAK di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 19,95% melebihi dari target <10%.

52. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 1

periode Januari s/d september 2010 sebesar 40,52% kurang dari target 60%.

122

Page 123: BAB I LPM PADEMANGAN 2010

53. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat 2

periode Januari s/d september 2010 sebesar 68,91% melebihi dari target 60%.

54. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Pademangan Timur

periode Januari s/d september 2010 sebesar 28,13% kurang dari target 60%.

55. Cakupan TT 1 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan Ancol periode

Januari s/d september 2010 sebesar 13,54% kurang dari target 60%.

56. Cakupan TT 2 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d september 2010 sebesar 31,31% kurang dari target 60%.

57. Cakupan TT 3 pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan

periode Januari s/d September 2010 sebesar 7,34% kurang dari target 45%.

58. Cakupan DO TT1 – TT3 di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode

Januari s/d September 2010 sebesar 81,78% melebihi dari target <10%.

123