5. bab ii. review kepustakaan

10
7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 1/10 4 II. REVIEW KEPUSTAKAAN 2.1. Definisi Tuberculosis Paru Tuberkulosis biasanya disingkat menjadi TB adalah penyakit menular disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis) umumnya menyerang paru, tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput otak, kulit, tulang dan persendian, usus, ginjal dan organ tubuh lainnya (Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia, 2!)" TB sangat berbahaya karena bisa menyebabkan seseorang meninggal dan sangat mudah ditularkan kepada siapa saja dimana ! orang pasien TB dengan BT# positi$ bisa menularkan kepada !%!& orang disekitarnya setiap tahun (PPTI, 2!)" Penyakit TB adalah suatu penyakit in$eksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis" Bakteri ini berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul" Bakteri ini berukuran lebar ,', , mm dan panjang !4 mm" inding M"tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi (*)" Penyusun utama dinding sel M"tuberculosis ialah asam mikolat, lilin kompleks (comple+%a+es), trehalosa dimikolat yang disebut cord $actor dan mycobacterial sul$olipid

Upload: bela-riski-dinanti

Post on 05-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ex

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 1/10

4

II. REVIEW KEPUSTAKAAN

2.1. Definisi Tuberculosis Paru

Tuberkulosis biasanya disingkat menjadi TB adalah penyakit menular 

disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis)

umumnya menyerang paru, tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh lainnya

seperti kelenjar getah bening, selaput otak, kulit, tulang dan persendian,

usus, ginjal dan organ tubuh lainnya (Perkumpulan Pemberantasan

Tuberkulosis Indonesia, 2!)"

TB sangat berbahaya karena bisa menyebabkan seseorang meninggal dan

sangat mudah ditularkan kepada siapa saja dimana ! orang pasien TB

dengan BT# positi$ bisa menularkan kepada !%!& orang disekitarnya setiap

tahun (PPTI, 2!)"

Penyakit TB adalah suatu penyakit in$eksi yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium tuberculosis" Bakteri ini berbentuk batang lurus atau sedikit

melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul" Bakteri ini berukuran lebar 

,', , mm dan panjang !4 mm"

inding M"tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup

tinggi (*)" Penyusun utama dinding sel M"tuberculosis

ialah asam mikolat, lilin kompleks (comple+%a+es), trehalosa dimikolat

yang disebut cord $actor dan mycobacterial sul$olipid

Page 2: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 2/10

&

yang berperan dalam -irulensi" #sam mikolat merupakan asam lemak 

 berantai panjang (. ./) yang dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh

ikatan glikolipid dan dengan peptidoglikan oleh jembatan $os$odiester"

0nsur lain yang terdapat pada dinding sel bakteri tersebut adalah

 polisakarida seperti arabinogalaktan dan arabinomanan" 1truktur apabila

sekali diarnai akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan at arna

dinding sel yang kompleks tersebut menyebabkan M"tuberculosis bersi$at

tahan asam yaitu tersebut dengan larutan asam%alkohol (Perhimpunan

okter Paru Indonesia, 22)"

1uhu optimal untuk tumbuh pada '3. dan p5 ,4%3, jika dipanaskan pada

suhu . akan mati dalam aktu !&%2 menit" 6uman ini sangat rentan

terhadap sinar matahari dan radiasi sinar ultra-iolet" isamping itu

organisme ini agak resisten terhadap bahan%bahan kimia dan tahan

 pengeringan, sehingga memungkinkan untuk tetap hidup dalam periode

yang panjang didalam ruangan%ruangan, selimut dan kain yang ada di kamar 

tidur (Putra, 2!)

2.2. Epideiolo!i Tuberculosis

Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang

disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan

 penyakit in$eksi kronis menular yang menjadi masalah kesehatan dan

 perhatian dunia" iperkirakan sepertiga penduduk dunia telah

terin$eksi oleh bakteri ini sehingga merupakan salah satu

masalah dunia"

7aporan TB. dunia oleh 859 tahun 2, pernah menempatkan

Indonesia sebagai penyumbang terbesar nomor tiga di dunia

setelah India dan .ina dengan jumlah kasus baru sekitar 

&'/" jia dengan jumlah !!" jia per tahun" 1edangkan

 pada tahun 2/ Indonesia menduduki peringkat ke lima di dunia setelah

India, .ina, 1outh #$rika dan :igeria dengan jumlah pre-alensi

Page 3: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 3/10

2;&<!" penduduk, dan angka kematian telah turun menjadi

23<!" penduduk (6emenkes, 2!! = :iar, 2!)" 1epertiga

dari jumlah tersebut terdapat di sekitar 

Puskesmas, pelayanan rumah sakit<klinik pemerintah dan sasta, praktik 

sasta dan sisanya belum terjangkau unit pelayanan kesehatan (epkes,

2!)"

2.". #e$ala %linis Tuberculosis Paru

>ejala utama pasien tuberkulosis paru adalah batuk berdahak selama 2%'

minggu atau lebih" Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak 

 bercampur darah, batuk darah, sesak na$as, badan lemas, na$su makan

menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan $isik 

dan demam meriang lebih dari satu bulan"

Mengingat pre-alensi tuberkulosis di Indonesia saat ini masih tinggi, maka

setiap orang yang datang dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai

seorang tersangka (suspek) pasien tuberkulosis dan perlu dilakukan

 pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung"

2.&. Dia!nosis Tuberculosis Paru

iagnosis tuberkulosis paru ditegakkan melalui pemeriksaan gejala klinis,

mikrobiologi, radiologi, dan patologi klinik" Pada program tuberkulosis

nasional, penemuan BT# melalui pemeriksaan dahak mikroskopis

merupakan diagnosis utama" Pemeriksaan lain seperti radiologi, biakan dan

uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai

dengan indikasinya" Tidak dibenarkan mendiagnosis tuberkulosis hanya

 berdasarkan pemeriksaan $oto toraks saja" ?oto toraks tidak selalu

memberikan gambaran yang khas pada TB paru, sehingga sering terjadi

o-erdiagnosis"

Page 4: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 4/10

3

iagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis,

 pemeriksaan $isis< jasmani, pemeriksaan bakteriologi"engan ditemukannya

 basil tuberkulosis, dapat dipastikan baha proses masih akti$ dan perlu

diberikan pengobatan yang sesuai"

a" Pemeriksaan @asmani

Pada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung luas kelainan

struktur paru" Pada aal perkembangan penyakit umumnya tidak 

menemukan kelainan" 6elainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus

superior terutama daerah apeks dan segmen posterior, serta daerah apeks

lobus in$erior" Pada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan antara lain suara

napas melemah, ronki basah, tanda%tanda penarikan paru, dia$ragma dan

mediastinum"

 b" Pemeriksaan Bakteriologi

Pemeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman tuberkulosis

mempunyai arti yang sangat penting dalam menegakkan diagnosa"Bahannya dapat berasal dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal ,

 bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoal-eolar, urin, $eses dan

 jaringan biopsi" Pemeriksaan bakteriologi dapat

dilakukan dengan cara pemeriksaan mikroskopis dan biakan"

a" Pemeriksaan Mikroskopis

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan hapusan dahak mikroskopis

langsung yang merupakan metode diagnosis standar" Pemeriksaan ini

untuk mengidenti$ikasi BT# yang memegang peranan utama dalam

diagnosis TB Paru" 1elain tidak memerlukan biaya mahal, cepat, mudah

dilakukan, akurat, pemeriksaan mikroskopis merupakan teknologi

diagnostik yang paling sesuai karena mengindikasikan derajat penularan,

risiko kematian serta prioritas pengobatan"

Page 5: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 5/10

;

 b" Pemeriksaan biakan kuman

Melakukan pemeriksaan biakan dimaksudkan untuk mendapatkan

diagnosis pasti dan dapat mendeteksi mikobakterium tuberkulosis dan

 juga Mycobacterium Other Than Tuberculosis (M9TT)"

c" Pemeriksaan Aadiologi

Pemeriksaan standar ialah $oto toraks" Pemeriksaan lain atas indikasi

$otolateral, top lordotik, oblik, .T 1can" Pada pemeriksaan $oto toraks,

tuberkulosis dapat memberi gambaran bermacam%macam bentuk 

(multiform)"

d" Pemeriksaan B#.TC.

Merupakan pemeriksaan teknik yang lebih terbaru yang dapat

mengidenti$ikasi kuman tuberkulosis secara lebih cepat" Metode yang

digunakan adalah metode radiometrik" M" Tuberkulosis metabolisme asam

lemak yang kemudian menghasilkan .92 yang akan dideteksi  growthindexnya oleh mesin ini" 1istem ini dapat menjadi salah satu alternati$ 

 pemeriksaan biakan secara cepat untuk membantu menegakkan diagnosis

dan melakukan uji kepekaan"

e" Pemeriksaan P.A ( Polymerase Chain Reaction)

Pemeriksaan ini adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi :#,

termasuk :# M" Tuberkulosis" 1alah satu masalah dalam pelaksanaan

teknik ini adalah kemungkinan kontaminasi" 5asil pemeriksaan P.A dapat

membantu untuk menegakkan diagnosis sepanjang pemeriksaan tersebut

dikerjakan dengan cara benar dan sesuai dengan standar internasional"

Pada tuberkulosis  pasca  primer, penyebaran kuman terjadi secara

 bronkogen, sehingga penggunaan sampel darah untuk uji P.A tidak 

disarankan" 1ebaliknya bila sampel yang diperiksa merupakan dahak dari

 penderita yang dicurigai menderita tuberkulosis paru, masih ada beberapa

Page 6: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 6/10

/

$aktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan P.A sebagai

sarana diagnosis tuberkulosis paru"

$" Pemeriksaan 1erologi

Pemeriksaan serologi dilakukan dengan beberapa metode seperti

1. n!ym "in#ed $mmunsorbent %ssay (C7I1#)

Teknik ini merupakan salah satu uji serologi yang dapat mendeteksi

respons

humoral berupa proses antigen antibodi yang terjadi" 6elemahan utama

dari teknik C7I1# ini adalah pengenceran serum yang tinggi dan perlu

dilakukan untuk mencegah ikatan nonspesi$ik dari imunoglobulin manusia

 pada plastik"2&

2" I.T ( $mmun Chromatografic Tuberculosis) 0ji I.T adalah uji serologi

untuk mendeteksi antibodi M" Tuberkulosis dalam serum" 0ji ini

merupakan uji diagnostik tuberkulosis yang menggunakan & antigen

spesi$ik yang berasal dari membran sitoplasma M. Tuberculosis"

&. Mycodot 

0ji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh manusia" 0ji

ini menggunakan antigen lipoarabinomanan yang ditempel dengan alat

yang berbentuk sisir plastik"

'. 0ji pero#sidase anti pero#sidase

0ji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi reaksi serologi

yang

terjadi"

&"0ji serologi yang baru< Ig> TB

Page 7: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 7/10

!

0ji ini adalah salah satu pemeriksaan serologi dengan cara mendeteksi

antibodi Ig> dengan antigen spesi$ik untuk mikobakterium tuberkulosis"

i luar negeri metode ini lebih sering digunakan untuk mendiagnosa TB

ekstraparu, tetapi kurang baik untuk diagnosa TB pada anak"

g" Pemeriksaan analisis cairan pleura dan uji Ri(alta cairan pleura

Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien e$usi pleura untuk menegakkan

diagnosis"

h" Pemeriksaan histopatologi jaringan

Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis

tuberkulosis" Bahan jaringan dapat diperoleh melalui biopsi atau otopsi"

i" Pemeriksaan darah

5asill pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indikator yang spesi$ik 

untuk tuberkulosis" 7aju Cndap arah (7C) jam pertama dan kedua dapat

digunakan sebagai indikator penyembuhan pasien" 7C sering meningkat

 pada proses akti$, tetapi 7C yang normal tidak menyingkirkan

tuberkulosis" 7im$osit juga kurang spesi$ik"

 j" 0ji tuberkulin

0ji tuberkulin yang positi$ menunjukkan ada in$eksi tuberkulosis" i

Indonesia dengan pre-alens tuberkulosis yang tinggi, uji tuberkulin sebagai

alat bantu diagnostik penyakit kurang berarti pada orang deasa" 0ji ini

akan ber$ungsi bila didapatkan kon-ersi, hasil uji positi$ yang didapat besar"

Page 8: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 8/10

!!

Pada malnutrisi dan in$eksi 5ID uji tuberkulin dapat memberikan hasil

negati$"

II.& Peeri%saan Da'a% (i%ros%opis

Pemeriksaan dahak ber$ungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai

keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan" Pemeriksaan

dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan '

spesimen dahak yang

dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa 1eaktu%

Pagi%1eaktu (1P1)"

♣ 1 (seaktu) dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung

 pertama kali" Pada saat pulang, suspek membaa sebuah pot dahak untuk 

mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua"

♣P (pagi) dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera

setelah bangun tidur" Pot dibaa dan diserahkan sendiri kepada petugas di

0P6"

♣1 (seaktu) dahak dikumpulkan di 0P6 pada hari kedua, saat

menyerahkan dahak pagi (epkes AI, 23)

II.) Peneuan Pasien Tuberculosis Paru

6egiatan penemuan pasien terdiri dari penjaringan suspek, diagnosis,

 penentuan klasi$ikasi penyakit dan tipe pasien" Penemuan pasien merupakan

langkah pertama dalam kegiatan program penanggulangan TB" Penemuandan penyembuhan pasien TB menular, secara bermakna akan menurunkan

kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di masyarakat dan

sekaligus merupakan kegiatan pencegahan penularan TB yang paling e$ekti$ 

di masyarakat (epkes AI, 23)"

1trategi penemuan pasien TB dilakukan secara pasi$ dengan promosi akti$"

Penjaringan tersangka pasien dilakukan di unit pelayanan kesehatan

didukung dengan penyuluhan secara akti$ baik oleh petugas kesehatan

maupun masyarakat untuk meningkatkan cakupan penemuan tersangka

 pasien TBE pemeriksaan terhadap kontak pasien TB, terutama mereka yang

BT# positi$ dan pada keluarga anak yang menderita TB yang menunjukkan

Page 9: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 9/10

!2

gejala sama, harus diperiksa dahaknyaE penemuan secara akti$ dari rumah ke

rumah dianggap tidak cost e$ekti$ (epkes AI, 23)"

#abar 1. #lur diagnosis TB Paru

II.* Pen!oba+an

Paduan obat TB Paru dapat dibagi atas 4 kategori, yaitu

!" 6ategori I

Page 10: 5. Bab II. Review Kepustakaan

7/21/2019 5. Bab II. Review Kepustakaan

http://slidepdf.com/reader/full/5-bab-ii-review-kepustakaan 10/10

!'

6asus TB paru BT# F, BT# %, lesi luas

Pengobatan 2 A5GC< 4 A5 atau 2 A5GC< 5CE 2A5GC< 4A'5'"

2" 6ategori II

6asus 6ambuh

Pengobatan A5GC1< !A5GC< sesuai hasil uji resistensi atau 2A5GC1<

!A5GC<&A5C

6asus >agal pengobatan

Pengobatan kanamisin, o$loksasin, etionamid, sikloserin< o$loksasin,

etionamid, sikloserin atau 2A5GC1< !A5GC< &A5C

6asus TB Paru putus berobat

Pengobatan 2A5GC1< HA5GC< &A'5'C'

'" 6ategori III

6asus TB paru BT# lesi minimal

Pengobatan 2 A5GC< 4A5 atau A5C atau 2AA5GC 4 A'5'

4" 6ategori ID

6asus 6ronik 

Pengobatan A5GC1< sesuai hasil uji resistensi (minimal 9#T yang

sensiti$) F obat lini 2 (pengobatan minimal !; bulan)"

6asus MA TB

Pengobatan 1esuai uji resistensiF 9#T lini 2 atau 5 seumur hidup"