4. pbb

31
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA YASIHA GUBUG Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Kelas/Semester : XI/ Semester 2 Materi Pokok : Perserikatan Bangsa bangsa Alokasi Waktu : 1 x 4 JP @ 45 menit (180 menit) A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secar a efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 3.6 Menganalisis pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial- ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional. 4.6. Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB ), pergerakan nasional dan regional dalam bentuk tulisan dan media lain. Indikator: 1) Membaca buku teks tentang Lembaga,lebaga dunia yang muncul setelah Perang Dunia khususnya PBB 2) Mencari informasi tentang lembaga lembaga dunia yang muncul setelah Perang Dunia2 ( PBB ) 3) Menganalisis peranan lembaga dunia PBB dalam bidang politik 4) Menganalisis peranan lembaga dunia PBB dalam bidang ekonomi 5) Menganalisis peranan lembaga dunia PBB dalam bidang social budaya 6) Menyajikan hasil tulisan tentang PBB dalam bentuk media power point

Upload: ressa-jokamers

Post on 20-Jul-2015

79 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA YASIHA GUBUG

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Kelas/Semester : XI/ Semester 2 Materi Pokok : Perserikatan Bangsa bangsa

Alokasi Waktu : 1 x 4 JP @ 45 menit (180 menit)

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secar a efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3.6 Menganalisis pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional

dan regional. 4.6. Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh PD I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB

), pergerakan nasional dan regional dalam bentuk tulisan dan media lain. Indikator:

1) Membaca buku teks tentang Lembaga,lebaga dunia yang muncul setelah Perang Dunia khususnya PBB

2) Mencari informasi tentang lembaga lembaga dunia yang muncul

setelah Perang Dunia2 ( PBB ) 3) Menganalisis peranan lembaga dunia PBB dalam bidang

politik 4) Menganalisis peranan lembaga dunia PBB dalam bidang

ekonomi

5) Menganalisis peranan lembaga dunia PBB dalam bidang social budaya

6) Menyajikan hasil tulisan tentang PBB dalam bentuk media

power point

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menunjukkan rasa bersyukur atas kelahiran lembaga dunia PBB dengan diberikan kesempatan untuk mengamati dan

membaca tulisan sejarah mengenai proses kelahiran lembaga dunia PBB.

2. Siswa mampu mengubah perilaku dengan mengikuti keteladanan para pendiri PBB dalam upaya mengakhiri perang dunia 2 dan mewujudkan perdamaian duniadalam setelah diberikan kesempatan

untuk mengamati perilaku tokoh tokoh pemimpin pendiri PBB sebagai perwujudan mengamalkan ajaran agama.

3. Siswa dapat menunjukkan ketekunan dan bertanggung jawab secara individudalam mengumpulkan data dan membuat laporan tentang lembaga dunia secara berkelompok

4. Siswa mampu menolak untuk mencontek dan memberi contekan kepada teman pada saat evaluasi.

5. Siswa mampu membaca buku teks tentang lembaga dunia PBB setelah ditunjukkan buku mana yang dapat menjadi referensi

6. Siswa mampu mengumpulkan informasi mengenai lembaga dunia

PBB, setelah ditunjukkan buku-buku yang terkait dengan lembaga dunia PBB dan tautan-tautan di internet yang dapat diunduh.

7. Siswa dapat menjelaskang tentang latar belakang berdirinya PBB setelah ditunjukkan buku-buku sumber tentang PBB .

8. Siswa dapat menjelaskan tentang struktur organisasi PBB setelah

ditunjukkan sumber sumber tentang PBB. 9. Siswa dapat menjelaskan tentang peranan PBB dalam bidang politik

elah ditunjukkan setelah ditunjukkan sumber sumber tentang PBB. 10. Siswa mampu menjelaskan peranan PBB dalam bidang social budaya

setelah ditunjukkan sumber tentang peranan PBB.

11. Siswa mampu menjelaskan peranan PBB dalam bidang ekonomi setelah ditunjukkan sumber tentang peranan PBB

12. Siswa dapat menampilkan laporan sederhana hasil tulisan tentang PBB yang meliputi latar belakang struktuktur organisasi tujuan perana

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Latar belakang munculnya PBB

2. Pendiri PBB 3. Tujuan PBB 4. Struktur organisasi dan lembaga PBB

5. Peranan PBB dalam bidang Poltik, Ekonomi,social Budaya

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Sciencetific Learning Metode : Diskusi kelompok

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

a. Gambar-gambar yang terkait dengan PBB. b. Manual pembuatan laporan

2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)

No Jenis Jumlah

1 Bagan Struktur PBB 1

2 Gambar tokoh pendiri PBB 1

3 Contoh Gambar peranan PBBdi bid politik 1

4 Contoh Gambar peran PBB dibid social Bud 1

5 contohGambarperan PBB di bid ekonomi 1

6 Kertas HVS/Folio bergaris 4

3. Sumber Belajar

a. Buku Paket Sejarah kelas XI

b. Buku sejarah yang relevan

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN I

1. Pendahuluan (15 menit)

a. Siswa diminta berdoa, sebagai wujud syukur menjadi orang

Indonesia. b. Siswa diperiksa kehadirannya (diabsen)

c. Pemusatan perhatian dan pemotivasian dengan menceritakan tentang buku-buku sejarah yang memuat sekitar PD 2 dan dampaknya

d. Menunjukkan contoh-contoh buku (atau gambar-gambar) yang terkait dengan PBB, kemudian dapat bertanya kepada siswa,

“siapa yang sudah pernah melihat buku-buku/gambar ini, atau mungkin ada yang sudah tahu apa isi dari buku ini?”

e. Siswa diberitahu tentang tujuan yang diharapkan atau garis besar

materi yang akan dipelajari serta alternatif kegiatan pembelajaran. f. Apersepsi: meminta tanggapan siswa mengenai materi

sebelumnya (materi sebelum PBB adalah Perang Dunia dan LBB) dan mengkaitkan dengan materi yang akan dibahas.

2. Kegiatan Inti (150 menit)

a. Menyiapkan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh

siswa. b. Membagi siswa dalam kelompok (6-7 siswa/kelompok) serta

mendistribusikan alat dan bahan kepada masing-masing kelompok

c. Membimbing kelompok untuk melakukan pengamatan melalui membaca buku teks serta sumber belajar lain tentang PBB, .

d. Membimbing kelompok untuk berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman mengenai pengertian PBB latidang politik ekonomiar belakang dan tujuannya

e. Membimbing kelompok untuk merumuskan pertanyaan, bagaimana

latar belakang munculnya, tujuan dan peranan PBB f. Membimbing kelompok untuk mengumpulkan data dan menemukan

latar belakang tujuan tokoh tokoh serta peranan PBB dalam bidang politik ekonomi social budaya.

g. Membimbing kelompok untuk dapat menganalisis informasi yang

didapat dengan mengelompokkannya sesuai dengan topic . h. Memberi kesempatan kepada kelompok untuk mengkomunikasikan

hasil pengamatan dalam bentuk tulisan termasuk mengkombinasikannya dengan gambar yang ada..

i. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil

tentang latar belakang tujuan dan peranan PBB dan ditanggapi kelompok lain serta menemukan simpulan bersama

j. Memberikan kesempatan siswa untuk membaca dan membuat glosarium dalam buku catatan mereka mengenai kata-kata penting. Catatan: sambil melakukan pembimbingan, guru melakukan

penilaian sikap dengan dipandu instrumen lembar penilaian sikap

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur menjadi orang Indonesia.

b. Guru bersama siswa melakukan penilaian bersama, terhadap hasil kinerja kelompok yang dianggap baik, nantinya penilaian tersebut

digabungkan dan diberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik (penghargaan dapat berbentuk pujian atau dibuat piagam sederhana yang dapat ditempelkan di dinding kelas atau penghargaan lain yang

relevan

H. PENILAIAN

1. Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik BentukInstrumen

Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikapdan Rubrik

es Unjuk Kerja Lembar observasi

es Tertulis es Uraian dan Pilihan

2. Contoh Instrumen

a. Lembar Pengamatan Sikap No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1 Menunjukkan rasa bersyukur atas proses kelahiran

manusia Indonesia

2 Mengubah perilaku dengan mengikuti keteladanan para

pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.

3 Menunjukkan sikap dan tindakan cinta damai, responsif

dan pro aktif yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah

dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungannya.

4 Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam

belajar dan bekerja baik secara individu maupun

berkelompok

5 Menolak mencontek dan memberi contekan kepada

teman

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang Dinilai Rubrik

1 Menunjukkan rasa bersyukur atas proses

kelahiran manusia Indonesia

3 Menunjukkan ekspresi rasa bersyukur menjadi orang Indonesia

bisa (verbal dan/atau non verbal)

2 Belum secara eksplisit menunjukkan ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap proses kelahiran

manusia Indonesia

1 Tidak menunjukkan ungkapan syuku dan tidak berminat terhadap proses

kelahiran manusia Indonesia

2 Mengubah perilaku dengan mengikuti

keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran

agama.

3 Menunjukkan perubahan perilaku dalam menjalankan ibadahnya

2 Belum secara langsung menunjukkan

perubahan perilaku dalam menjalankan ibadahnya tetapi sudah

mau untuk diminta menjalankan ibadahnya

1 Sama sekali belum ada perubahan perilaku

3 Menunjukkan sikap dan tindakan cinta damai, responsif dan

pro aktif yang ditunjukkan oleh

tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan

lingkungannya.

3 Menunjukkan tindakan responsif dan pro aktif pada saat teman mendapat kesulitan

2 Menunjukkan tindakan responsif

tetapi belum pro aktif ketika teman mendapat kesulitan

1 Tidak menunjukkan respon dan tidak pro aktif ketika teman mendapat kesulitan

4 Menunjukkan ketekunan dan

tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu

maupun berkelompok

3 Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang dapat

dilakukan dan berupaya tepat waktu

2 Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum

menunjukkan upaya terbaiknya

1 Tidak bersungguh-sungguh dalam menyelsaikan tugas dan tugasnya tidak selesai

5 Menolak mencontek

dan memberi contekan kepada

teman

3 Menolak memberi contekan dan

tidak mencontek pada saat ulangan

2 Tidak mencontek tapi memberikan contekan pada saat ulangan

1 Mencontek dan memberikan

contekan pada saat ulangan

b. Penilaian Unjuk Kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan

untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu. Penilaian menggunakan lembar observasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap pembelajaran.

Pedomanpenilaianunjukkerja:

No UnjukKerja Aspek yang dinilai Skor

1 LaporanHasilDiskusi SistematikaPenulisan 25

Kesesuaian Isi 50

Kesimpulan 25

Total Skor 100

Contoh Lembar Observasi

No Aspek yang diamati B C K Keterangan

1 Komunikasi

a Kemampuan mengemukakan pendapat

b Menghargai pendapat teman

c Keberanian bertanya kepada guru

2 Bekerja sama

a Tanggung jawab terhadap tugas

b Membantu teman

c Kekompakan dalam kelompok

d Menghargai waktu

3 Informasi

a Mencari informasi

b Mengolah informasi

4 Berpikir dan bernalar

a Menganalisis masalah

b Membuat kesimpulan

Keterangan :

B : baik C : cukup

K : kurang

Soal uraian

1 Jelaskan latar belakang lahirnya perserikatan bangsa bangsa bangsa 2 Jelaskan tujuan perserikatan bangsa - bangsa

3 Jelaskan struktur organisasi perserikatan bangsa bangsa, , , , 4 Jelaskan peranan PBB dalam bidang politik 5 Jelaskan peranan PBB dalam Bidang social Budaya

6 Jelaskan peranan PBB dalam Bidang ekonom

Kunci Jawaban 1. Lahirnya perserikatan Bangsa bangsa dilator belakangi oleh . . . .

- Kegagalan LBB

- Memelihara dan mempertahankan perdamaian internasional - Upaya meningkatkan kerjasama international dalam

memecahkan masalah politik,ekonomi social budaya 2. Tujuan PBB

Menjaga perdamaian dunia. Mengembangkan hubungan bersahabat di antara bangsa-bangsa.

Bekerja sama untuk membantu rakyat untuk hidup lebih baik, melenyapkan kemiskinan, penyakit dan buta aksara di dunia,

menghentikan perusakan lingkungan dan mendorong penghormatan terhadap hak-hak dan kebebasan manusia.

Menjadi pusat untuk membantu bangsa-bangsa mencapai tujuan

tersebut di atas.

3. Struktur organisasi PBB Secara umum organisasi PBB terdiri dari

Majelis Umum,Dewan Keamanan Dewan Ekonomi dan Sosial,Dewan Perwalian Mahkamah International,Sekretariat

Kriteria Penilaian

1. Untuk soal uraian: a. Soal 1: Skor maksimal 5

b. Soal 2: Skor maksimal 5 c. Soal 3: Skor maksimal 5 d. Soal 4: Skor maksimal 5

e Soal 5 ; Skor maksimal 5 f Soal 6 : Skor maksimal 5

2. Total Skor: Uraian 30

Untuk nilai akhir Jumlah score : 3

SOAL PILIHAN GANDA

1. Berdirinya organisasi PBB berawal dari pertemuan dua tokoh besar yaitu

a. Winston Churchill dan Franklin Delano Roosevelt

b. Joseph Stalin dan Woodrow Wilson

c. Franklin Delano Roosevelt dan Woodrow Wilson

d. Winston Churchill dan Joseph Stalin

2. Berikut ini tujuan yang ingin ditempuh dengan berdirinya PBB, kecuali

a. mengadakan kerja sama internasional

b. mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa

c. mempertemukan Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk mengakhiri ketegangan dunia

d. sebagai pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara

yang membahayakan perdamaian dunia

3. Dewan keamanan sebagai badan PBB mempunyai tugas … .

a. mengurus masalah kebudayaan dan HAM

b. menyelesaikan konflik di daerah-daerah yang bersengketa

c. mengawasi masa transisi daerah yang belum mempunyai pemerintah sendiri

d. memberi keputusan atas dasar hukum internasional

4. Peran yang ditunjukkan PBB dalam membantu Indonesia menyelesaikan masalah Irian Barat yaitu … .

a. menekan Belanda untuk menarik pasukannya

b. mendesak Amerika Serikat untuk menekan Belanda

c. mendirikan pemerintah sementara melalui UNTEA

d. mengirimkan pasukan internasional untuk membantu Indonesia

5. Alasan yang mendorong Indonesia mengundurkan diri dari keanggotaan

PBB adalah … .

a. sedang konflik dengan organisasi PBB

b. secara politik tidak menguntungkan diplomasi kemerdekaan

c. secara ekonomi tidak mampu membayar iuran

d. Malaysia diangkat menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan

6. Upaya PBB menyelesaikan masalah pengungsi yang diakibatkan oleh

konflik suatu Negara atau antar Negara melalui UNHCR adalah bentuk peranan PBB dalam bidang

a. politik d. sosial

b. ekonomi e. budaya

c. militer

TUGAS PORTO FOLIO

Terbentuknya PBB merupakan salah satu dampak dari PD 2.PBB memiliki

latar belakang pembentukan Tujuan dan Peranannya

Buatlah tulisan tentang PBB mengenai latar belakang tujuan dan

Perananya di bidang politik ekonomi social budaya

Setiap kelompok memilih salah satu bidang misalnya bidang Politk

ekonomi,social atau budaya

Kelas : …………….

Nama Kelompok : …………..

Topik : ……………..

No Aspek Penilaian Nilai Catatan

1 Sistimatika penulisan

2 Kebermaknaan Gagasan

3 Penguasaan gagasan dan pendukungnya

4 Argumentasi gagasan

5 Bahasa dan tehnik penulisan

Jumlah Nilai

Nilai : 5 Amat Baik

4 Baik

3 Cukup

2 KurangNilai akhir

( jumlah nilai : 20 ) x 100 = NA

Gubug Juni 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Syafi’i Sarinah, S.Pd

LAMPIRAN MATERI PELAJARAN

PERSERIKATAN BANGSA BANGSA

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United

Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk

memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia.

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober1945

setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC[2], namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah

organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.

Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang

bergabung menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan.[3] Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional dan

organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus

sebagai pengamat [4].Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)[5]

Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang

menjabat sejak 1 Januari2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan dari Ghana. [6]

Organisasi ini memiliki enam organ utama [7]: Majelis Umum (majelis

musyawarah utama)[8],Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan),Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu

dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan)[9], Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas

yang diperlukan oleh PBB)[10], Mahkamah Internasional (organ peradilan primer),

Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).[11]

Instansi Sistem PBB lainnya yang menonjol termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anak-anak Perserikatan

Bangsa-Bangsa (UNICEF). Tokoh masyrakat PBB yang paling terkenal mungkin adalah Sekretaris Jenderal PBB, saat ini Ban Ki-moon dari Korea Selatan, yang mengambil jabatan itu pada tahun 2007, menggantikan Kofi Annan. Organisasi ini

didanai dari sumbangan yang ditaksir dan sukarela dari negara-negara anggotanya, dan memiliki enam bahasa resmi: Arab, Tionghoa, Inggris, Perancis,

Rusia, dan Spanyol[12]

Sejarah

Penandatanganan Piagam PBB di San Francisco, 1945.

Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk

menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan

masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan internasional.

Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau

Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942,

ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.

Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi

non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh

lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Sidang

Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di

Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.[13]

Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga

1952. Sampai gedung Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.

Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye

"get US out of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya

tidak diikutsertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa

Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.[14]

Dasar hukum pendirian

Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional supaya bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang

Dideritanya"[15] dengan disertai pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah "Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap pemerintahan tertentu terkait cedera

yang diderita oleh PBB, yang diduga telah disebabkan oleh negara/pemerintahan tersebut."

Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak dan

kewajiban, dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban dan menerima hak tertentu yang hanya mungkin dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional yang besar dan mampu untuk beroperasi

dalam ranah internasional. ... Dengan demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi ini (PBB) adalah Badan Hukum Internasional.

Organisasi

Sistem PBB berdasarkan lima organ utama (sebelumnya enam--Dewan Perwalian

dihentikan operasinya pada tahun 1994, setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah perwalian PBB yang tersisa)[16]; Majelis Umum, Dewan Keamanan,

Dewan Ekonomi dan Dewan Sosial (ECOSOC), Sekretariat, dan Mahkamah Internasional. Lima dari enam organ utama Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa berkedudukan di wilayah

internasional di kota New York. Mahkamah Internasional berkedudukan di Den

Haag, sementara lembaga-lembaga besar lainnya berbasis di kantor PBB di

Jenewa, Wina, dan Nairobi. Lembaga PBB lainnya tersebar di seluruh dunia.

Enam bahasa resmi PBB, yang digunakan dalam pertemuan antar pemerintah dan pembuatan dokumen-dokumen, adalah Arab, Tionghoa, Inggris, Perancis, Rusia,

dan Spanyol. Sekretariat dan Dewan Keamanan menggunakan dua bahasa kerja, bahasa Inggris dan Perancis, sedangkan Majelis Umum menggunakan tiga bahasa kerja, bahasa Inggris, Perancis dan Spanyol[17]. Empat dari bahasa resmi adalah

bahasa nasional dari anggota tetap Dewan Keamanan (Britania Raya dan Amerika Serikat masing-masing menggukanan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi secara

de facto), Spanyol dan Arab adalah bahasa dari dua blok terbesar bahasa resmi di luar dari anggota permanen (Spanyol merupakan bahasa resmi di 20 negara, sedangkan Arab di 26). Lima dari bahasa resmi dipilih ketika PBB didirikan; Arab

ditambahkan kemudian pada tahun 1973. Editorial PBB Manual menyatakan bahwa standar untuk dokumen-dokumen bahasa Inggris adalah menggunakan

Bahasa Inggris dari Inggris (British-English) dalam Ejaan Oxford, standar penulisan Bahasa Tionghoa menggunakan Hanzi sederhana, sebelumnya menggunakan Hanzi tradisional sampai pada tahun 1971 ketika representasi PBB

untuk "Tiongkok" berubah dari Republik Tiongkok ke Republik Rakyat Tiongkok.

Majelis Umum

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terdiri dari semua negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan yang dipilih dari negara-negara anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua anggota memiliki kesempatan untuk berpidato di

hadapan majelis. Biasanya Sekretaris Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh pimpinan dewan. Sidang pertama diadakan pada tanggal 10 Januari 1946 di

Westminster Central Hall di London dan dihadiri oleh wakil dari 51 negara.

Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting, minimal diperlukan dua pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir. Contoh

masalah penting ini termasuk: rekomendasi tentang perdamaian dan keamanan; pemilihan anggota untuk badan PBB; pemasukan, suspensi, dan pengusiran anggota; dan hal-hal anggaran. Sedang masalah-masalah lain yang ditentukan

cukup oleh suara mayoritas. Setiap negara anggota memiliki satu suara. Selain hal-hal persetujuan anggaran, resolusi tidak mengikat pada anggota. Majelis dapat

membuat rekomendasi mengenai setiap masalah dalam lingkup PBB, kecuali masalah perdamaian dan keamanan yang berada di bawah pertimbangan Dewan Keamanan.

Dapat dibayangkan, dengan struktur satu negara memiliki satu suara maka dapat

terjadi negara-negara yang mewakili dari hanya delapan persen populasi mampu meloloskan resolusi dengan suara dua-pertiga (lihat Daftar negara menurut jumlah

penduduk). Namun, karena resolusi ini tidak lebih dari sekedar rekomendasi, sulit

dibayangkan situasi dimana ketika rekomendasi dari delapan persen populasi dunia akan diikuti oleh sembilan puluh dua persen lainnhya, jika mereka semua

menolak resolusi tersebut.

Dewan Keamanan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-

Bangsa

Ruangan Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara.[18] Jika organ-organ lain dari PBB hanya bisa membuat 'rekomendasi' untuk pemerintah negara anggota, Dewan Keamanan memiliki kekuatan untuk

membuat keputusan yang mengikat bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk melaksanakan, menurut ketentuan Piagam Pasal 25.[19] Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota

tetap—Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat—dan 10 anggota tidak tetap, saat ini , Bosnia dan Herzegovina, Brasil, Kolombia, Gabon, Jepang,

Jerman, India, Lebanon, Nigeria, Portugal, dan Afrika Selatan[20]. Lima anggota tetap memegang hak veto terhadap resolusi substantif tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk memblokir adopsi tetapi tidak berkuasa untuk

memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk itu. Sepuluh kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara anggota

dipilih oleh Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar secara abjad setiap bulan.

Sekretariat

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa

Gedung Sekretariat PBB di markas PBB di New York City.

Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB, dibantu oleh suatu staf pegawai sipil internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang

Sekretaris-Jenderal adalah menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan PBB untuk pertemuan mereka. Dia juga membawa tugas seperti yang diperintahkan oleh Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum

PBB, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, dan badan PBB lainnya. Piagam PBB menjelaskan bahwa staf yang akan dipilih oleh penerapan "standar tertinggi

efisiensi, kompetensi, dan integritas," dengan memperhatikan pentingnya merekrut luas secara geografis.

Piagam menetapkan bahwa staf tidak akan meminta atau menerima instruksi dari

otoritas lain selain PBB. Setiap negara anggota PBB diperintahkan untuk menghormati karakter internasional dari Sekretariat dan tidak berusaha untuk memengaruhi para stafnya. Sekretaris Jenderal sendiri bertanggung jawab untuk

pemilihan staf.

Tugas Sekretaris-Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa internasional, administrasi operasi penjaga perdamaian, menyelenggarakan

konperensi internasional, mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan keputusan Dewan Keamanan, dan konsultasi dengan pemerintah anggota mengenai berbagai inisiatif. Sekretariat kunci kantor di daerah ini termasuk

Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan dan Departemen Operasi Penjaga Perdamaian. Sekretaris-Jenderal dapat membawa kepada perhatian Dewan

Keamanan setiap masalah yang, menurut nya, bisa mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

Sekretaris Jenderal

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sekretaris Jenderal PBB

Sekretaris Jenderal saat ini, Ban Ki-moon dari Korea Selatan.

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB, yang bertindak sebagai juru bicara de facto dan pemimpin PBB. Sekretaris Jenderal saat ini Ban Ki-moon, yang mengambil alih dari Kofi Annan pada tahun 2007 dan akan memenuhi syarat

untuk pengangkatan kembali ketika masa jabatan pertamanya berakhir pada tahun 2011.[21]

Dibayangkan oleh Franklin D. Roosevelt sebagai "moderator dunia", posisi ini

ditetapkan dalam Piagam PBB sebagai "kepala pegawai administrasi" organisasi, [22] tetapi Piagam juga menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal dapat membawa ke perhatian Dewan Keamanan "setiap masalah yang menurut pendapatnya dapat

mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional"[23], memberikan ruang lingkup yang lebih besar untuk posisi aksi di panggung dunia.

Posisi ini telah berkembang menjadi peran ganda dari administrator organisasi PBB, dan seorang diplomat dan mediator menangani yang sengketa antara negara-negara anggota dan menemukan konsensus dalam menangani isu-isu global.

Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum, setelah direkomendasikan oleh

Dewan Keamanan, setiap anggota yang dapat memveto[24], dan Majelis Umum secara teoritis dapat mengabaikan rekomendasi Dewan Keamanan jika suara

mayoritas tidak tercapai, meskipun smapai sekarang hal ini tidak terjadi. Pada 1996, Dewan Keamanan mengadopsi seperangkat pedoman untuk proses seleksi yang dicetuskan oleh Duta Permanen Indonesia untuk PBB pada waktu itu,

Nugroho Wisnumurti. Pedoman Wisnumurti (Wisnumurti Guidelines) telah mempengaruhi proses seleksi, termasuk penggunaan surat suara berkode warna

untuk memilih kandidat [25]. Tidak ada kriteria khusus untuk jabatan tersebut, tetapi selama bertahun-tahun, telah diterima bahwa jabatan itu bisa dijabat untuk jangka satu atau dua dari lima tahun, dan akan diangkat pada dasar rotasi

geografis, dan bahwa Sekretaris-Jenderal tidak berasal dari salah satu lima negara anggota tetap Dewan Keamanan.[26]

Sekretaris-Jenderal PBB[27]

No. Nama Asal negara Mulai

menjabat

Selesai

menjabat Catatan

1 Trygve Lie 2 Februari 10 Mundur

Norwegia 1946 November

1952

2 Dag

Hammarskjöld

Swedia 10 April

1953

18

September 1961

Meninggal

sewaktu menjabat

3 U Thant Burma

30

November 1961

1 Januari 1972

Sekjen pertama dari Asia

4 Kurt Waldheim Austria 1 Januari 1972

1 Januari 1982

5 Javier Pérez de

Cuéllar

Peru 1 Januari

1982

1 January

1992

Sekjen pertama

dari Amerika

6 Boutros Boutros-

Ghali

Mesir 1 Januari

1992

1 Januari

1997

Sekjen pertama

dari Afrika

7 Kofi Annan Ghana 1 Januari 1997

1 Januari 2007

8 Ban Ki-moon

Korea Selatan

1 Januari

2007 Petahana

Mahkamah Internasional

Istana Perdamaian, markas Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mahkamah Internasional

Pengadilan Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1945 oleh Piagam PBB, Pengadilan mulai bekerja pada tahun 1946 sebagai penerus ke

Mahkamah Tetap Kehakiman Internasional. Statuta Mahkamah Internasional, mirip dengan pendahulunya, adalah dokumen utama yang merupakan

konstitusional dan mengatur Pengadilan.

Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung dengan Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi

hukum internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota fakultas mantan Academy. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara negara. Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan

kejahatan perang, campur tangan negara ilegal dan pembersihan etnis, antara lain,

dan terus untuk mendengar kasus-kasus.

Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh

Majelis Umum. Ini adalah pengadilan internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum internasional, termasuk kejahatan perang dan genosida. ICC secara

fungsional independen dari PBB dalam hal personel dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis Negara Pihak pada

Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC dan PBB yang mengatur bagaimana kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.

Dewan Ekonomi dan Sosial

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dewan Ekonomi dan Sosial

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan sosial internasional dan pembangunan.

ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun dan

dipilah di antara kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli untuk sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, ia telah mengadakan pertemuan lain setiap bulan April dengan

menteri keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Dilihat terpisah dari badan-badan khusus yang ia

koordinasi, fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan koherensi kebijakan dan mengkoordinasikan

fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.

Lembaga khusus

Ada banyak organisasi dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu. Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi

Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan

kemanusiaan. Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan dan gizi buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan

masyarakat rentan dan pengungsi (misalnya, oleh UNHCR).

Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai badan khusus untuk memenuhi tugasnya.

Lembaga khusus PBB

No. Akronim Bendera Lembaga Pusat Kepala Berdiri

1 FAO

Organisasi Pangan

dan Pertanian

Roma,

Italia

José

Graziano da Silva

1945

2 IAEA

Badan Tenaga

Atom Internasional

Wina,

Austria

Yukiya

Amano

1957

3 ICAO

Organisasi

Penerbangan Sipil

Internasional

Montreal, Kanada

Raymond Benjamin

1947

4 IFAD

Dana Internasional

untuk

Pengembangan

Pertanian

Roma,

Italia

Kanayo F. Nwanze

1977

5 ILO

Organisasi Buruh

Internasional

Jenewa,

Swiss

Guy Ryder

1946 (1919)

6 IMO

Organisasi Maritim

Internasional

London, Britania Raya

Koji Sekimizu

1948

7 IMF

Dana Moneter

Internasional

Washington, D.C., AS

Christine Lagarde

1945 (1944)

8 ITU

Uni Telekomunikasi

Internasional

Jenewa,

Swiss Hamadoun Touré

1947 (1865)

9 UNESCO

Organisasi

Pendidikan,

Keilmuan, dan

Kebudayaan PBB

Paris,

Perancis

Irina Bokova

1946

10 UNIDO

Organisasi

Pengembangan

Industri

Perserikatan

Bangsa-Bangsa

Wina,

Austria

Kandeh

Yumkella

1967

11 UNWTO

Organisasi

Pariwisata Dunia

Madrid,

Spanyol

Taleb Rifai

1974

12 UPU

Kesatuan Pos

Sedunia

Bern, Swiss

Edouard Dayan

1947

(1874)

13 WB

Bank Dunia

Washington, D.C., AS

Jim Yong Kim

1945 (1944)

14 WFP

Program Pangan

Dunia

Roma, Italia

Ertharin

Cousin

1963

15 WHO

Organisasi

Kesehatan Dunia

Jenewa, Swiss Margaret

1948

Lembaga khusus PBB

No. Akronim Bendera Lembaga Pusat Kepala Berdiri

Chan

16 WIPO

Organisasi Hak atas

Kekayaan

Intelektual Dunia

Jenewa,

Swiss

Francis Gurry

1974

17 WMO

Organisasi

Meteorologi Dunia

Jenewa,

Swiss Alexander Bedritsky

1950 (1873)

Negara anggota

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dengan penambahan Sudan Selatan pada tanggal 14 Juli 2011, saat ini ada 193

negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan (Tahta Suci, yang memegang kedaulatan atas

Vatikan, adalah pengamat permanen).[28]

Piagam PBB menguraikan aturan untuk keanggotaan:

1. Keanggotaan di PBB terbuka untuk semua negara cinta damai lainnya yang menerima kewajiban yang termuat dalam Piagam ini dan, menurut

penilaian Organisasi, mampu dan mau melaksanakan kewajiban-kewajiban ini.

2. Penerimaan dari negara tersebut kepada keanggotaan di PBB akan

dipengaruhi oleh keputusan Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.[29]

Kelompok 77

Kelompok 77 di PBB merupakan koalisi longgar dari negara-negara berkembang, yang dirancang untuk mempromosikan kepentingan kolektif ekonomi anggotanya dan menciptakan kemampuan bernegosiasi bersama di PBB yang disempurnakan.

Ada 77 anggota pendiri organisasi, namun organisasi akhirnya diperluas menjadi 130 negara anggota. Kelompok ini didirikan pada tanggal 15 Juni 1964 oleh

"Deklarasi Bersama Tujuh puluh Tujuh Negara" yang dikeluarkan pada Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD). Pertemuan pertama dilaksanakan di Aljir pada tahun 1967, dimana Piagam Aljir diadopsi dan

dasar untuk struktur kelembagaan permanen dimulai.

Tujuan Lain

Pemeliharaan perdamaian dan keamanan

Misi penjaga perdamaian PBB sampai dengan tahun 2009. Biru tua menandakan

misi yang sedang berlangsung, sedangkan biru muda menandakan misi yang lalu.

PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke daerah dimana konflik bersenjata baru-baru ini berhenti atau

berhenti sejenak untuk menegakkan persyaratan perjanjian perdamaian dan untuk mencegah pejuang dari kedua belah pihak melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan perdamaian secara sukarela disediakan

oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga disebut "Helm Biru", yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB, yang dianggap dekorasi

internasional bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1988.[30]

Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk mencegah konflik antara negara dan membuat perang pada masa depan

tidak mungkin, namun pecahnya Perang Dingin membuat perjanjian perdamaian sangat sulit karena pembagian dunia ke dalam kamp-kamp yang bermusuhan.

Menyusul akhir Perang Dingin, ada seruan baru bagi PBB untuk menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena ada beberapa lusin konflik berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.

Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari tiga upaya perdamaian. Ini dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan

kasus PBB damai, dibandingkan dengan empat dari delapan kasus AS damai[31]. Juga pada tahun 2005, Laporan Keamanan Manusia mendokumentasikan

penurunan jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme internasional-kebanyakan dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan

konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin[32]. Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak untuk menjaga perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan

termasuk Perang Korea (1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk Persia di 1990.

PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam banyak kasus, negara-negara anggota telah menunjukkan keengganan untuk

mencapai atau melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, sebuah masalah yang berasal dari sifat PBB sebagai organisasi antar pemerintah—dilihat oleh beberapa

orang sebagai hanya sebuah asosiasi dari 192 negara anggota yang harus

mencapai konsensus, bukan sebuah organisasi independen. Perselisihan dalam

Dewan Keamanan tentang aksi militer dan intervensi dipandang sebagai kegagalan untuk mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal untuk menyediakan

bantuan kemanusiaan dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua, gagal untuk campur tangan dalam pembantaian Srebrenica tahun 1995 dan melindungi pengungsi surga dengan mengesahkan pasukan penjaga perdamaian ke

menggunakan kekuatan, kegagalan untuk memberikan makanan untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan

resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan dengan konflik Israel-Palestina, dan terus gagal untuk mencegah genosida atau memberikan bantuan di Darfur. pasukan penjaga perdamaian PBB juga telah dituduh melakukan pemerkosaan

anak, pelecehan seksual atau menggunakan pelacur selama misi penjaga perdamaian , dimulai pada tahun 2003, di Kongo[33], Haiti[34], Liberia, Sudan[35],

Burundi dan Pantai Gading[36]. Pada tahun 2004, mantan Duta Besar Israel untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang disebutnya relativisme moral milik organisasi dalam menghadapi (dan sesekali mendukung) genosida dan terorisme

yang terjadi di antara kejelasan moral antara periode pendirian dan hari ini. Gold juga khusus menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988 untuk berbicara

dengan Majelis Umum sebagai titik yang rendah dalam sejarah PBB.

Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata. Peraturan persenjataan juga dimasukkan dalam penulisan Piagam PBB tahun 1945 dan dilihat sebagai cara untuk membatasi penggunaan sumber daya manusia dan

ekonomi untuk menciptakan mereka[37]. Namun, munculnya senjata nuklir yang datang hanya beberapa minggu setelah penandatanganan piagam segera

menghentikan konsep keterbatasan senjata dan perlucutan senjata, menghasilkan resolusi pertama dari pertemuan pertama Majelis Umum yang meminta proposal khusus untuk "penghapusan senjata atom dari persenjataan nasional dan semua

senjata besar lainnya yang bisa digunakan sebagai pemusnah massal "[38]. Forum-forum utama untuk masalah perlucutan senjata adalah Komite Pertama Majelis

Umum, Komisi Perlucutan Senjata PBB, dan Konferensi Perlucutan Senjata, dan pertimbangan telah dilakukan tentang manfaat larangan pengujian senjata nuklir, pengawasan senjata luar angkasa, pelarangan senjata kimia dan ranjau darat,

perlucutan senjata nuklir dan senjata konvensional, zona bebas-senjata-nuklir, pengurangan anggaran militer, dan langkah- langkah untuk memperkuat keamanan

internasional.

PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan Dunia (World Security Forum), sebuah konferensi internasional besar tentang efek dari bencana global dan bencana, yang terjadi di Uni Emirat Arab, pada bulan Oktober 2008.

Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri dan ketua eksekutif Paramount Group, mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dukungan, pelatihan dan peralatan yang lebih banyak untuk pasukan penjaga

perdamaian Afrika. Ichikowitz mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika harus mendapat dukungan yang sama dengan pasukan PBB.[39]

Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan

Eleanor Roosevelt dengan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia pada tahun 1949.

Penegakan hak asasi manusia merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB. Kekejaman dan genosida pada Perang Dunia II menyebabkan munculnya konsensus bahwa organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah tragedi serupa pada masa mendatang. Tujuan awal adalah menciptakan kerangka hukum untuk

mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Piagam PBB mewajibkan semua negara anggota untuk mempromosikan

"penghargaan universal bagi, dan kepatuhan terhadap, hak asasi manusia" dan mengambil "tindakan bersama dan terpisah" untuk itu. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi oleh Majelis

Umum pada tahun 1948 sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua. Majelis secara teratur mengambil isu-isu hak asasi manusia.

PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam menegakkan dan

melaksanakan prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Salah satu contoh adalah dukungan oleh PBB untuk

negara-negara dalam transisi menuju demokrasi. Bantuan teknis dalam memberikan pemilu yang bebas dan adil, meningkatkan struktur peradilan, penyusunan konstitusi, pelatihan pejabat hak asasi manusia, dan mengubah

gerakan bersenjata menjadi partai politik telah memberikan kontribusi signifikan terhadap demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu pemilihan berjalan di negara-negara dengan sedikit atau tanpa sejarah demokrasi, termasuk baru-baru

ini di Afghanistan dan Timor Timur. PBB juga merupakan forum untuk mendukung hak perempuan untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan

politik, ekonomi, dan sosial negara mereka. PBB memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran konsep hak asasi manusia melalui perjanjian dan perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik melalui Majelis Umum, resolusi

Dewan Keamanan resolusi, atau Mahkamah Internasional.

Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 2006[40] bertujuan untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia. Dewan

adalah penerus Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang sering dikritik karena memberikan jabatan tinggi kepada negara-negara anggota yang tidak menjamin

hak-hak asasi warga negara mereka sendiri.[41] Dewan ini memiliki 47 anggota didistribusikan secara wilayah, dengan masing-masing masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin menjabat selama tiga kali berturut-turut.[42] Sebuah kandidat

untuk Dewan Hak Asasi Manusia harus disetujui oleh mayoritas Majelis Umum.

Selain itu, dewan memiliki aturan ketat untuk keanggotaan, termasuk peninjauan hak asasi manusia universal. Sementara beberapa anggota dengan catatan hak

asasi manusia yang dipertanyakan telah dipilih, hal ini lebih sedikit dari sebelumnya dengan fokus peningkatan pada catatan hak asasi manusia masing-masing negara anggota.[43]

Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu

fokus untuk PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis Umum pada tahun 2007.[44] Deklarasi ini menguraikan hak-

hak individu dan kolektif untuk budaya , bahasa, pendidikan, identitas, pekerjaan dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial yang dihadapi masyarakat adat selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan untuk mempertahankan,

memperkuat dan mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi dan tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap masyarakat adat dan

mendorong partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa depan mereka.

Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang Merah, PBB

menyediakan makanan, air minum, tempat tinggal dan pelayanan kemanusiaa n lainnya untuk orang-orang yang menderita kelaparan, pengungsi akibat perang, atau yang terkena bencana lainnya.[45] Cabang kemanusiaan utama dari PBB

adalah Program Pangan Dunia (yang membantu pakan lebih dari 90 juta orang[46] di 73 negara[47]), kantor Komisaris Tinggi untuk Pengungsi dengan proyek-proyek di lebih dari 116 negara, serta proyek-proyek penjaga perdamaian di lebih dari 24

negara.[48]

Sosial dan pembangunan ekonomi

Sasaran Pembangunan Milenium

1. memberantas kemiskinan ekstrim dan kelaparan;

2. mencapai pendidikan dasar universal;

3. mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan;

4. mengurangi angka kematian anak;

5. meningkatkan kesehatan ibu;

6. memerangi HIV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya;

7. menjamin kelestarian lingkungan; dan 8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan Pembangunan Milenium. Badan Program Pembangunan (UNDP) adalah sumber

multilateral terbesar untuk bantuan hibah teknis di dunia. Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNAIDS, dan Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria merupakan lembaga pemimpin

dalam pertempuran melawan penyakit di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia utama layanan

reproduksi. 32 agen PBB yang bertujuan untuk memajukan pembangunan

mengkoordinasi usaha-usaha mereka lewat Kelompok Pembangunan Perserikatan

Bangsa-Bangsa atau UNDG.[49]

PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi terkait, terutama oleh UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter

Internasional (IMF), misalnya, bersifat independen, dan merupakan badan khusus dan pengamat dalam kerangka PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun 1947. Mereka awalnya dibentuk terpisah dari PBB melalui Perjanjian Bretton Woods

tahun 1944.

PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa negara mengukur perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf,

pendidikan, harapan hidup, dan faktor lainnya.

Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh negara anggota PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015.

Dideklarasikan pada Deklarasi Milenium PBB yang ditandatangani pada bulan September 2000.

Mandat

Dari waktu ke waktu, tubuh yang berbeda dari PBB mengeluarkan resolusi yang

mengandung paragraf operasi yang dimulai dengan "permintaan" kata-kata, "menyerukan", atau "mendorong", yang Sekretaris Jenderal menafsirkan sebagai

mandat untuk membentuk organisasi sementara atau melakukan sesuatu. Mandat ini bisa sesedikit meneliti dan menerbitkan laporan tertulis, atau mounting operasi pemeliharaan perdamaian besar-besaran (biasanya domain eksklusif Dewan

Keamanan).

Meskipun lembaga-lembaga khusus, seperti WHO, yang awalnya dibentuk oleh cara ini, mereka tidak sama dengan mandat karena mereka adalah organisasi

permanen yang ada secara independen dari PBB dengan struktur keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa mengatakan bahwa mandat asli hanya untuk menutupi proses pembentukan lembaga tersebut, dan oleh karenanya lama kadaluarsa.

Sebagian besar mandat berakhir setelah jangka waktu yang terbatas dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang mengaturnya.

Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005 adalah mandat (berlabel id 17171) untuk

Sekretaris-Jenderal untuk "meninjau semua mandat yang lebih tua dari lima tahun yang berasal dari resolusi Majelis Umum dan organ tubuh lainnya". Untuk

memfasilitasi review ini dan akhirnya membawa koherensi kepada organisasi, Sekretariat telah menghasilkan sebuah registri on-line mandat untuk menggambar bersama laporan yang berkaitan dengan masing-masing dan menciptakan

gambaran keseluruhan.

Lainnya

Selama masa hidup PBB, lebih dari 80 koloni telah mencapai kemerdekaan.

Majelis Umum mengadopsi Deklarasi tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara dan Masyarakat Kolonial pada tahun 1960 tanpa suara yang menantang

tetapi semua kekuatan kolonial utama memilih abstain. Melalui Komite PBB tentang Dekolonisasi, yang didirikan pada tahun 1962, PBB telah memfokuskan perhatian pada dekolonisasi. Hal ini juga didukung negara-negara baru yang

berdiri sebagai akibat dari inisiatif penentuan nasib sendiri. Komite telah mengawasi dekolonisasi setiap negara lebih besar dari 20.000 km ² dan

menghapus mereka dari daftar PBB Wilayah Yang Tidak Memerintah Sendiri, selain Sahara Barat, sebuah negara lebih besar dari Inggris yang baru dilepaskan oleh Spanyol pada tahun 1975.

PBB menyatakan dan mengkoordinasi hari peringatan internasional, periode

waktu untuk mengamati beberapa isu atau masalah kepentingan internasional. Menggunakan simbolisme PBB, sebuah logo yang dirancang khusus untuk tahun

ini, dan infrastruktur Sistem PBB, berbagai hari dan tahun-tahun telah menjadi katalisator untuk mendorong isu-isu kunci yang menjadi perhatian dalam skala global. Sebagai contoh, Hari Tuberkulosis Sedunia, Hari Bumi dan Tahun

Internasional Gurun dan Desertifikasi.

Negara anggota lainnya 27,797%

PBB dibiayai dari sumbangan yang dinilai dan bersifat sukarela dari negara-negara anggotanya. Majelis Umum menyetujui anggaran rutin dan menentukan

sumbangan untuk setiap anggota. Hal ini secara luas berdasarkan kapasitas relatif kemampuan membayar dari masing-masing negara, yang diukur dengan

Pendapatan Nasional Bruto (PNB) mereka, dengan penyesuaian untuk utang luar negeri dan rendahnya pendapatan per kapita.[51]

Majelis telah membentuk prinsip bahwa PBB tidak boleh terlalu bergantung pada salah satu anggota untuk membiayai operasinya. Dengan demikian, ada sebuah

tingkat "langit- langit", pengaturan jumlah maksimum sumbangan setiap anggota yang dinilai untuk anggaran rutin. Pada bulan Desember 2000, Majelis merevisi

skala penilaian untuk mencerminkan keadaan global saat ini. Sebagai bagian dari revisi itu, plafon anggaran rutin berkurang dari 25% menjadi 22%. AS adalah satu-satunya anggota yang telah memenuhi langit- langit. Selain tingkat langit-

langit, jumlah minimum yang dinilai untuk setiap negara anggota (atau tingkat 'lantai') ditetapkan sebesar 0,001% dari anggaran PBB. Selain itu, untuk negara-

negara kurang berkembang (LDC), tingkat langit- langit 0,01% diterapkan.[52]

Anggaran operasional saat ini diperkirakan sebesar $ 4.190.000.000 untuk periode dua tahunan dari tahun 2008 sampai 2009, atau sedikit lebih dari 2 miliar dolar per tahun (lihat tabel untuk kontributor utama). [53]

Sebagian besar dari pengeluaran PBB adalah untuk misi inti PBB, yaitu perdamaian dan keamanan. Anggaran pemeliharaan perdamaian untuk tahun fiskal 2010-2011 adalah sekitar $ 7 miliar, dengan sekitar 90.000 tentara

dikerahkan di 14 misi di seluruh dunia.[54] Operasi perdamaian PBB didanai oleh

penilaian, menggunakan formula yang berasal dari dana biasa, tetapi termasuk biaya tambahan tertimbang untuk lima anggota tetap Dewan Keamanan, yang

harus menyetujui semua operasi penjaga perdamaian. Biaya tambahan ini berfungsi untuk mengimbangi tarif penjaga perdamaian yang dikurangi dari negara-negara kurang berkembang. Per 1 Januari 2008, 10 besar penyedia

kontribusi keuangan yang dinilai pada operasi penjaga perdamaian PBB adalah: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Tiongkok, Kanada,

Spanyol, dan Republik Korea

Program PBB khusus yang tidak termasuk dalam anggaran rutin (seperti UNICEF, WFP dan UNDP) didanai oleh sumbangan sukarela dari pemerintah negara anggota lainnya. Sebagian besar sumbangan ini adalah kontribusi

keuangan, tetapi beberapa adalah dalam bentuk komoditas pertanian yang disumbangkan untuk membantu populasi yang membutuhkan. Karena anggaran

mereka bersifat sukarela, banyak dari lembaga-lembaga ini menderita kekurangan dana selama resesi ekonomi. Pada bulan Juli 2009, Program Pangan Dunia melaporkan bahwa ia telah dipaksa untuk memotong jasa karena dana tidak

mencukupi.[55]. PPD telah menerima hampir seperempat dari total yang dibutuhkan untuk tahun keuangan 09/10.

Kebijakan Personil

PBB dan lembaga-lembaganya kebal terhadap hukum negara tempat mereka beroperasi, untuk menjaga ketidakberpihakan PBB sehubungan dengan negara tuan rumah dan anggota.[56]

Meskipun mereka relatif independen dalam hal kebijakan sumber daya manusia,

PBB dan lembaga-lembaganya secara sukarela menerapkan hukum-hukum negara-negara anggota mengenai pernikahan sesama jenis, sehingga keputusan

tentang status karyawan dalam sebuah kemitraan yang sama-seks didasarkan pada kebangsaan karyawan-karyawan tersebut. PBB dan agensi-agensinya mengakui pernikahan sesama jenis hanya jika karyawan itu adalah warga negara dari negara-

negara yang mengakui perkawinan sesama jenis. Praktek ini tidak secara khusus membahas pengakuan perkawinan sesama jenis tetapi mencerminkan praktik

umum PBB untuk sejumlah masalah sumber daya manusia. Perlu dicatat juga bahwa beberapa lembaga memberikan manfaat terbatas pada mitra domestik staf mereka dan beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan sesama jenis atau

kemitraan domestik staf mereka.

Reformasi

Sejak didirikan, ada banyak seruan untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-

Bangsa, meskipun hampir tidak ada yang setuju bagaimana untuk melakukannya. Beberapa ingin PBB untuk memainkan peran yang lebih besar atau lebih efektif dalam urusan dunia, sementara yang lain ingin perannya dikurangi untuk

pekerjaan kemanusiaan [57]. Ada juga sejumlah usulan sudah penambahan

keanggotaan Dewan Keamanan PBB, cara yang lain untuk pemilihan Sekretaris

Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis Parlementer PBB.

PBB juga telah dituduh atas pembuangan sumber daya dan birokrasi yang tidak efisien. Selama tahun 1990-an, Amerika Serikat menunda pembayaran iuran

dengan alasan inefisiensi, dan hanya mulai pembayaran dengan kondisi bahwa akan diadakan suatu inisiatif reformasi. Pada tahun 1994, Kantor Pengawasan Internal Jasa (OIOS) didirikan oleh Majelis Umum sebagai pengawas efisiensi. [58]

Sebuah program reformasi resmi dimulai oleh Kofi Annan pada tahun 1997. Reformasi tersebut termasuk mengubah keanggotaan tetap Dewan Keamanan (yang saat ini mencerminkan hubungan kekuasaan pada 1945), membuat birokrasi

lebih transparan, akuntabel dan efisien, membuat PBB lebih demokratis, dan mulai merencanakan Pakta Perdagangan Senjata.[59]

Pada bulan September 2005, PBB mengadakan KTT Dunia yang dihadiri oleh

sebagian besar kepala negara anggota, menyebut pertemuan iu sebagai "kesempatan sekali dalam segenerasi untuk mengambil keputusan berani dalam bidang pembangunan, keamanan, hak asasi manusia dan reformasi Perserikatan

Bangsa-Bangsa. "[60].

Kofi Annan telah mengusulkan bahwa peserta pertemuan menyetujui " perundingan besar-besaran (grand bargain)" global untuk reformasi PBB,

memperbaharui fokus organisasi tentang perdamaian, keamanan, hak asasi manusia dan pembangunan, dan untuk membuatnya lebih siap dalam menghadapi masalah-masalah di abad ke-21. Dokumen Hasil KTT Dunia menggambarkan

kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk: pembuatan sebuah Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara berkembang dari

konflik; sebuah Dewan Hak Asasi Manusia dan dana demokrasi; sebuah penghukuman yang jelas dan tidak ambigu tentang terorisme "dalam segala bentuk dan manifestasi"; perjanjian untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya

ke

Kantor Layanan Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran lebih dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan

Perwalian, karena misinya sudah terselesaikan; dan, perjanjian bahwa masing-masing negara , dengan bantuan dari masyarakat internasional, memiliki "tanggung jawab untuk melindungi" populasi dari genosida, kejahatan perang,

pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan-dengan pemahaman bahwa masyarakat internasional siap untuk bertindak "kolektif" dan "dengan tepat

waktu dan tegas" untuk melindungi warga sipil yang rentan jika suatu negara "secara nyata gagal" dalam memenuhi tanggung jawabnya.[61]

Kantor Layanan Pengawasan Internal sedang direstrukturisasi untuk memperjelas

ruang lingkup dan mandatnya, dan akan menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan pengawasan dan audit dari Majelis Umum, Audit Independen Komite Penasehat (IAAC) sedang dibuat. Pada bulan

Juni 2007, Komite Kelima menciptakan sebuah rancangan resolusi untuk

kerangka acuan komite ini.[62][63].

Sebuah kantor etika didirikan pada tahun 2006, dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pengungkapan keuangan baru dan kebijakan perlindungan

whistleblower. Bekerja sama dengan OIOS, kantor etika juga merencanakan untuk menerapkan kebijakan untuk menghindari penipuan dan korupsi[64]. Sekretariat sedang dalam proses meninjau semua mandat PBB yang berusia lebih

dari lima tahun. Peninjauan ini ditujukan untuk menentukan program mana yang merupakan duplikat atau tidak perlu yang harus dihilangkan. Tidak semua negara

anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000 mandat yang harus ditinjau ulang.

Sengketa ini berpusat pada apakah mandat yang telah diperbaharui harus

diperiksa[65] Memang, hambatan yang diidentifikasi - pada khususnya, kurangnya informasi tentang implikasi sumber daya mandat masing-masing - merupakan pembenaran yang cukup untuk Majelis Umum untuk menghentikan peninjauan

mandat pada bulan September 2008.

Sementara itu, Majelis Umum meluncurkan sejumlah inisiatif baru yang secara longgar terkait dengan reformasi pada bulan April 2007, meliputi tata kelola

lingkungan internasional, 'Ditayangkan sebagai Satu' pada tingkat negara untuk meningkatkan konsolidasi kegiatan program PBB dan organisasi gender yang bersatu. Sedangkan pencapaian 2 isu pertama itu kecil, Majelis Umum pada

September 2010 menyetujui pembentukan "UN Women" atau Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang baru untuk kesetaraan gender dan

pemberdayaan perempuan. ‘UN Women didirikan dengan mempersatukan sumber daya dan mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak yang lebih besar. Kepala pertama Wanita PBB adalah Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile[66].

Efektivitas

Beberapa telah mempertanyakan apakah PBB masih relevan di abad ke-21.[67]. Sementara mandat pertama dan kedua Piagam PBB membutuhkan PBB:. "Untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional .... (Dan jika perlu untuk

menegakkan perdamaian dengan) mengambil tindakan pencegahan atau penegakan hukum. "[68], karena struktur restriktif administrasi, anggota tetap

Dewan Keamanan sendiri kadang-kadang mencegah PBB dari sepenuhnya melaksanakan dua mandat pertama.[69]. Tanpa persetujuan bulat, dukungan (atau minimal abstain) dari semua 5 dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Piagam

PBB hanya memungkinkan untuk "mengamati", laporan, dan membuat rekomendasi mengenai konflik internasional. Kebulatan tersebut di Dewan

Keamanan tentang otorisasi aksi penegakan hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada waktunya untuk mencegah pecahnya perang internasional. Bahkan dengan semua hambatan dan keterbatasan pada kemampuan PBB untuk

menanggapi situasi konflik, berbagai studi masih telah menemukan PBB telah memiliki banyak keberhasilan penting dalam 65 tahun keberadaannya.

Pada tahun 1962Sekjen PBBU Thant memberikan bantuan yang berharga dan

mengambil banyak waktu, tenaga dan inisiatif sebagai negosiator utama antara Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy selama Krisis Rudal Kuba, sehingga

memberikan hubungan penting dalam pencegahan suatu perang nuklir pada waktu itu [70]. Sebuah penilitan tahun 2005 oleh RAND Corporation menemukan PBB berhasil dalam dua dari tiga upaya perdamaian. Studi ini juga membandingkan

upaya PBB untuk pembangunan bangsa dengan orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai,

bertentangan dengan empat dari delapan kasus AS damai [71] Juga pada tahun 2005, Human Security Report mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun

tidak langsung, bahwa aktivisme internasional - kebanyakan dipelopori oleh PBB - telah menjadi penyebab utama penurunan konflik bersenjata sejak akhir Perang

Dingin.[72]