4 fix

1
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.03/2009 TENTANG TATA CARA PENGHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN UNTUK KEPENTINGAN PENERIMAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang selanjutnya disebut Undang-Undang KUP adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 . 2. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan yang selanjutnya disebut penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya, sepanjang belum dilimpahkan ke pengadilan. 3. Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Upload: niezza-kilingmeinstreet

Post on 05-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pm2

TRANSCRIPT

Page 1: 4 fix

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 130/PMK.03/2009

TENTANG

TATA CARA PENGHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANADI BIDANG PERPAJAKAN UNTUK KEPENTINGAN PENERIMAAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan:

1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang selanjutnya disebut

Undang-Undang KUP adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 16 Tahun 2009.

2. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan yang selanjutnya disebut penyidikan adalah

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti

yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta

menemukan tersangkanya, sepanjang belum dilimpahkan ke pengadilan.

3. Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak

yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di

bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.