4. bab iv fix
DESCRIPTION
gkujTRANSCRIPT
123
BAB IVPELAKSANAAN DAN EVALUASIBerdasarkan rencana kegiatan/Plan Of Action (POA) yang telah disusun maka pelaksanaan dan evaluasi kegiatan menurut masalah sesuai pengkajian di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta dilakukan sebagai berikut:A. Pelaksanaan Continuing Nursing Eduction (CNE) Tentang Komunikasi Terapeutik Di Ruang Parang Seling1. Langkah-langkah kegiatanTabel 4.1Langkah pelaksanaan Continuing Nursing Education Komukasi Terapeutik di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta NoKegiatanPelaksanaanSasaranTujuanWaktuTempat
A. Persiapan
1.Melakukan pengkajian mengenai kuantitas dan kualitas SDM perawat di ruang Parang Seling Co.Ners Perawat raung Parang SelingMendapatkan data tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien
12-18 Januari 2015 Ruang Parang Seling
2.Melakukan koordinasi dengan KaRu dan Katim keperawatn untuk menentukan materi, pemateri, tanggal, dan tempat Co. NersKaRu, Katim KeperawatanMendapatkan persetujuan akan diadakan CNE tentang komunikasi terapeutik 26 Januari 2015 Ruang Parang Seling
B. Pelaksanaan
1.Mencari dan menghubungi narasumberCo. Ners dikoordinasi oleh KaBid keperawatan
Pemateri (Dhiani Budiati.S.Kep,Ns.M,Kes)Untuk mengetahui apakah narasumber bersedia 26 Januari 2015 Ruang Parang Seling
2. Mensosialisasikan rencana CNE kepada perawat Ruang Parang SelingCo. Ners Perawat ruang parang selingPerawat Ruang Parang Seling bersedia menghadiri CNE dengan dibagikannya undangan 26 Januari 2015 Ruang Parang Seling
3. Melaksanakan CNE tentang komunikasi terapeutikCo. NersPerawat ruang parang selingMengikuti CNE 30 Januari 2015 Ruang Parang Seling
c. Evaluasi
1. Mengevaluasi pelaksanaan CNE tentang komunikasi terapeutik di ruang parang selingCo. Ners Perawat ruang parang selingTerlaksananya CNE tentang komunikasi terapeutik 30 Januari 2015 Ruang Parang Seling
2Mengevaluasi pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat setelah diberikan CNECo.NersPerawat ruang parang selingPeningkatan dalam pelaksanaan komunikasi terapeutik31 januari-03 februari 2015Ruang Parang Seling
Sumber : Data Primer 2015
2. Jadwal kegiatan
Tabel 4.2Jadwal Pelaksanaan Continuing Nursing Education (CNE) Komunikasi Terapeutik di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.Uraian KegiatanWaktu Kegiatan
12-18 Januari 201526 januari 2015)30 januari 2015)31 januari-03 februari
Persiapan
1.Melakukan pengkajian mengenai kuantitas dan kualitas SDM perawat di ruang Parang Seling
X
V
2. Melakukan koordinasi dengan KaRu Ruang Parang Seling dan Pembimbing Klinik keperawatan tentang usulan CNE
XV
3. Melakukan koordinasi dengan KaRu dan Pembimbing Klinik untuk menentukan materi, narasumber, tanggal, dan tempatX
V
Pelaksanaan
1. Mencari dan menghubungi pemateri
X
V
2.Mensosialisasikan rencana CNE kepada KaRu dan perawat Ruang Parang Seling
X
V
3.Melaksanakan CNE tentang Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap PasienX
V
Evaluasi
1.Mengevaluasi pelaksanaan CNE tentang Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap PasienX
V
2Mengevaluasi pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat setelah diberikan CNEXV
Sumber : Data Primer 2015Keterangan :
X : Perencanaan
V : Pelaksanaan 3. Evaluasi
a. Evaluasi pelaksanaan CNESecara umum kegiatan sudah terlaksana sesuai dengan apa yang direncanakan, dan untuk komponen yang dievaluasi dari CNE tentang komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien adalah sebagai berikut :Tabel 4.3Evaluasi Pelaksanaan CNE di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.Komponen evaluasiKeterangan
1.Hal yang dievaluasi Pelaksanaan CNE tentang komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien
2.Pihak yang dievaluasi Perawat Ruang Parang Seling
3.Jumlah sampel 7 perawat Ruang Parang Seling
4.Evaluator Co. Ners
5.Instrumen evaluasi Absen kehadiran peserta (perawat Ruang Parang Seling)
6.Metode evaluasi Observasi
7.Waktu evaluasi30 Januari 2015
8.Tempat evaluasi Ruang Parang Seling
9.Kriteria evaluasi CNE dapat terlaksanan 100%,
Sumber : Data Primer 20151) Analisa dan pembahasanKegiatan CNE (Continuing Nursing Education) di laksanakan pada tanggal 30 Januari 2015 jam 13.00 WIB dengan narasumber CNE yaitu Dhiani Budiati S.Kep.,Ns. M.Kes. Tema kegiatan ini yaitu Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Pasien. Tujuan dilaksanakan seminar ini yaitu untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien khususnya tentang komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien di ruang Parang Seling. Pelaksanaan CNE di ruang parang seling berjalan dengan baik, namun dari 16 perawat parang seling hanya ada 7 perawat (43,75%) yang hadir dalam acara tersebut. Perawat yang hadir kurang antusias mengikuti kegiatan ini, dapat terlihat dari tidak ada pertanyaan yang muncul setelah pemberian materi, serta ada perawat yang meninggalkan ruang sebelum acara selesai. Hal ini dikarenakan waktu pelaksanaan CNE dilaksanakan setelah selesainya tindakan keperawatan sehingga perawat banyak yang sudah lelah dan ada juga yang harus melanjutkan shift siang. Sedangkan di ruang Parang Seling pasien tidak memungkinkan untuk di tinggal karena pasien membutuhkan observasi selama tindakan keperawatan di ruang parang seling.2) Faktor pendukung dan penghambat
a) Faktor pendukung
(1) Adanya kemudahan dalam mengadakan CNE karena mendapatkan dukungan dari semua pihak, yaitu pihak KaRu, KaTim, dan AN Ruang Parang Seling.
(2) Adanya dukungan dari pembimbing akademik yang selalu memotivasi kami agar pelaksanaan CNE berjalan dengan lancar.
(3) Terciptanya koordinasi yang baik antara panitia pelaksana dengan pemateri dan peserta CNE.
(4) Tersedianya sarana dan prasarana yang memudahkan terlaksananya kegiatan CNE.b) Faktor penghambat(1) Waktu pelaksanaan CNE yang kurang tepat karena dilaksanakan mendekati pergantian shift sehingga perawat yang mengikuti merasa kelelahan.(2) Kurangnya antusias dari peserta karena waktu yang bersamaan dengan shift jaga siang dan jam pulang untuk yang jaga pagi.3) KesinambunganPelaksanaan komunikasi terapeutik perawat parang seling dari 10 perawat yang kami observasi didapatkan hasil prosentasi 65 %, masuk dalam kategori cukup. Komunikasi terapeutik yang belum dilakukan rata-rata pada tahap orientasi yaitu memperkenalkan nama perawat serta pada tahap terminasi kurang memberikan reinforcement positif kepada pasien. Sehingga setelah dilakukan kegiatan CNE tentang komunikasi terapeutik, perawat dapat mengaplikasikan tahap-tahap dalam komunikasi terapeutik terhadap pasien dan diharapkan KaRu dapat mensosialisasikan dan mengingatkan kepada perawat yang lain untuk selalu mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan dalam seminar khususnya perawat yang tidak menghadiri CNE, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik. Setelah dilakukan kegiatan CNE mengenai komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien, sebagian perawat sudah menerapkan apa yang mereka peroleh dari kegiatan CNE dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik, seperti perawat lebih bersikap lembut dengan menggunakan kalimat yang santun, sehingga tidak memperparah kondisi yang dialami oleh pasien saat ini.4) Saran Setelah dilakukan CNE tentang komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien, diharapkan perawat dapat mengaplikasikan apa yang telah didapatkan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik. b. Evaluasi pelaksanaan komunikasi terapeutik setelah diberikan CNETabel 4.4Evaluasi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo. Komponen evaluasi Keterangan
1.Hal yang dievaluasi Pelaksanaan komunikasi terapeutik
2.Evaluator Co. Ners
3.Pihak yang dievaluasi Perawat Ruang Parang Seling
4.Instrumen evaluasiCheck list
5.Metode evaluasiObservasi pelaksanaan komunikasi terapeutik
6.Tempat evaluasiRuang Parang Seling
7.Waktu evaluasi31 Januari 3februari 2015
8.Jumlah sampel10
Sumber : Data Primer 20151) HasilTabel 4.5Hasil Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNoAspek Yang DinilaiJumlah Sampel (n=10)
Pre ImplementasiPost Implementasi
YaTidakYaTidak
PRE INTERAKSI
1Mengumpulkan data 1010
2Menyiapkan alat 1010
FASE ORIENTASI
1Memberi salam pada pasien 5573
2Tersenyum pada pasien5573
3Melakukan validasi 1010
4Memperkenalkan nama perawat 2846
5Menanyakan nama kesukaan pasien1010
6Memanggil pasien dengan nama 1010
7Menjelaskan tanggung jawab dan peran5555
8Memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan 8282
9Menjelaskan tujuan kegiatan dan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan4673
10Menyatakan akan menyimpan rahasia pasien1010
FASE KERJA
1Memberi kesempatan pasien bertanya 1010
2Menanyakan keluhan pasien1010
3Memulai kegiatan dengan cara yang baik 1010
4Melaksanakan kegiatan dengan baik (menjaga privasi pasien, meminta izin kepada pasien untuk memulai kegiatan tindakan,dsb)8291
FASE TERMINASI
1Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan 5564
2Memberi reinforcemen positif (ucapan terima kasih untuk kerja samanya)5555
3Membuat kontrak pertemuan selanjutnya5564
4Mengakhiri kegiatan dengan baik8282
Jumlah1307014357
Presentase65 %71,5 %
Sumber: Data Primer 20152) Analisa dan pembahasan Berdasarkan tabel diatas, pelaksanaan komunikasi terapeutik setelah diberikan implementasi berupa CNE (Continuing Nursing Education) tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik terdapat peningkatan prosentasi sebesar 6,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa perawat di Ruang Parang Seling seetelah diberikan CNE pelaksanaan komunikasi terapeutik cukup baik. Ada beberapa aspek yang kami observasi masih tidak dilakukan, misalnya pada fase orientasi yaitu tidak memperkenalkan nama perawat. Hal ini diperlukan dalam membina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat. Sedangkan pada fase terminasi yaitu kurang memberikan reinforcement positif (ucapan terima kasih untuk kerja samanya), hal ini juga perlu dilakukan karena kerja sama yang diberikan oleh pasien dapat diapresiasi oleh perawat.
3) Faktor pendukung dan penghambat a) Faktor pendukungAdanya dukungan dari kepala ruang dan pembimbing lahan dalam memotivasi perawat untuk pelaksanaan komunikasi terapeutik terhadap pasien di ruang parang seling.
b) Faktor penghambatKesadaran perawat dalam melaksanakan komunikasi terapeutik masih kurang karena jumlah pasien yang terlalu banyak dan SDM yang sedikit sehingga kurang maksimal dalam melakukan komunikasi terapeutik4) Kesinambungan(1) Memberikan informasi tentang pentingnya komunikasi terapeutik terhadap pasien (2) Diharapkan dengan adanya seminar tentang komunikasi terapeutik, perawat mempunyai kesadaran untuk melaksanakan komunikasi terapeutik terhadap pasien (3) Diharapkan teori yang telah ada dapat dijadikan pedoman dan pengingat untuk melaksanakan komunikasi terapeutik terhadap pasien dan menghindari adanya human error dalam melaksanakan tindakan pada pasien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.5) Saran Perawat dapat meningkatkan pelaksanaan komunikasi terapeutik terhadap pasien dan keluarga sehingga dapat menjalin kerjasama yang optimal dan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.B. Pelaksanaan Penyusunan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) HNP1. Langkah-langkah kegiatan
Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) dilakukan untuk melengkapi SAK yang belum ada, salah satunya adalah penyakit HNP (Hernia Nucleus Pulposus) yang termasuk kasus penyakit 10 terbesar selama 3 bulan terakhir di Ruang Parang Seling RS. Ortopedi Prof.DR.R.Soeharso Surakarta. Tabel 4.6Langkah-langkah Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus Pulposus)No.KegiatanPelaksanaanSasaranTujuanWaktuTempat
A. Persiapan
1.Mengkaji SAK yang belum ada dan yang perlu dibuat
Co. Ners Pelaksanaan Mengklarifikasi kebutuhan ruangan akan SAK yang perlu dibuat
26 Januari 2015Ruang Parang Seling
2. Melakukan koordinasi dengan KaRu dan Pembimbing klinik keperawatan Co. NersKaRu, Katim, Keperawatan
Mendikusikan dan menentukan SAK yang perlu disusun 29 Januari 2015 Ruang Parang Seling
3.Melakukan studi pustaka Co. Ners Buku, Jurnal, Artikel Mendapatkan refrensi/sumber yang tepat untuk penyusunan SAK 29 Januari 2015Internet
B. Pelaksanaan
1.Menyusun draft SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus)
Co. Ners Rancangan SAK PenyusunanSAK HNP (Hernia Nucleus pulposus30 Januari 2015 Ruang Parang Seling
2.Diskusi dan konsultasi dengan KaRu Ruang Parang SelingCo. NersKoreksi SAK sebelum disosialisasikan Mendiskusikan isi SAK yang telah disusun 31 Januari 2015 JRuang Parang Seling
3. Melakukan revisi rancangan SAK Co. Ners Usulan SAK Memperbaiki isi SAK berdasarkan masukan KaRu
02 februari 2015 Ruang Parang Seling
C. Evaluasi
1. Usulan draft SAK diterima Co. Ners
KaBid keperawatan Dokumen Mengusulkan usulan prosedur tetap untuk digunakan sebagai pedoman tindakan keperawatan
Ruang Parang Seling
2.Sosialisasi dengan seluruh staf di Ruang Parang SelingCo. Ners Seluruh staf perawat Ruang Parang SelingRancangan draft SAK disetujui dan dimengerti oleh seluruh staf dan bisa menjadi pedoman dalam perawatan profesional di Ruang Parang SelingRuang Parang Seling
Sumber : Data Primer 20152. Jadwal kegiatanKegiatan dilaksanakan mulai tanggal 12 Januari- 07 februari 2015 dengan uraian sebagai berikut : Tabel 4.7Rencana Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No. Kegiatan 26 januari 201528 januari 201529-30 januari 201531 januari 201501 februari 201502 februari 201503 februari 2015
A. Persiapan
1. Mengkaji SAK yang belum ada dan yang perlu dibuat
X
V
2. Melakukan koordinasi dengan KaRu dan pembimbing lahan keperawatan
X
V
3.Melakukan studi pustakaX
V
B. Pelaksanaan
1. Menyusun draft SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) di Ruang Parang Seling
X
V
2.Diskusi dan konsultasi dengan KaRu Ruang dan pembimbing lahan
X
V
3.Melakukan revisi rancangan SAK
X
V
C. Evaluasi
1.Usulan draft SAK diterima
X
V
2.Sosialisasi dengan seluruh staf di Ruang Parang Seling X
O
Sumber : Data Primer 2015 Keterangan :X : Perencanaan
V : PelaksanaanO : Belum Terlaksana3. Evaluasi a. Ketentuan evaluasi
Tabel 4.8Ketentuan Evaluasi Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.Komponen EvaluasiKeterangan
1.Hal yang dievaluasi Membuat SAK yang belum ada di Ruang Parang Seling.
2.Pihak yang dievaluasi Kepala Ruang Parang Seling
3.Jumlah sampel 10 Sampel SAK
4.Evaluator Co. Ners
5.Instrumen evaluasi Instrumen evaluasi penyusunan SAK
6.Metode evaluasi Diskusi dan Konsultasi
7.Waktu evaluasi----
8.Tempat evaluasi Ruang Parang Seling
Sumber : Data Primer 2015b. HasilTabel 4.9Evaluasi Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.Kriteria EvaluasiHasil SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus)
YaTidak
1.Pengertian
2.Klasifikasi
3.Tanda dan Gejala
4.Etiologi
5.Patofisiologi dan pathway
6.Pemeriksaan Penunjang
7.Penatalaksanaan
8.Komplikasi
9.Pembuatan diagnosa dan intervensi sesuai NANDA NIC, NOC, dan Discharge Planning
10.SAK disosialisasikan-
Jumlah 91
Prosentase 90%10%
Sumber : Data Primer 2015Terbentuknya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) HNP (Hernia Nucleus Pulposus) yang sebelumnya telah dibahas dan dikonsultasikan dengan pembimbing lahan telah terealisasi.c. Analisa dan pembahasan SAK identik dengan standar dari profesi keperawatan yang berguna sebagai pedoman kerja bagi tenaga keperawatan serta untuk mengukur keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan (Depkes, 2000). Di ruang Parang Seling belum ada SAK mengenai HNP (Nernia Nucleus Purposus) sedangkan disetiap ruang harus mempunyai SAK sebagai panduan dalam melakukan asuhan keperawatan. Selain itu manfaat dari SAK diantaranya meliputi keamanan, kenyamanan, dan kepuasan pasien. Proses audit keperawatan juga sangat penting untuk penyusunan dan revisi dari SAK yang ada di Rumah Sakit, hal ini disebabkan SAK yang ada setelah disusun kemudian dilakukan perbandingan dengan kenyataan yang ada di ruangan dan dilakukan perbaikan, sehingga diharapkan ada peningkatan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Ruang Parang Seling memberikan suatu pelayanan keperawatan dengan spesifikasi 3 penyakit yaitu pediatric ortopedi, rekonstruksi dan tulang belakang. Di ruang Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta baru memiliki 10 SAK sebagai landasan perawat untuk melakukan asuhan keperawatan, maka dari itu kami Co-Ners mahasiswa manajemen membuat satu SAK sebagai tambanhan tentang HNP (Nernia Nucleus Purposus) yang kami konsulkan kepada kepala ruang dan pembimbing lahan.d. Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukung
a) Adanya dukungan dari Kepala Ruang, Pembimbing lahan, dan Pembimbing Akademikb) Tersedianya literatur tentang asuhan keperawatan HNP (Nernia Nucleus Purposus)c) Adanya kegiatan diskusi dengan Kepala Ruang dan Pembimbing lahan2) Faktor penghambat
a) Pencarian informasi dan referensi yang terbaru, terkait kasus HNP (Nernia Nucleus Purposus) b) Keterbatasan pengetahuan Co-Ners mengenai bagaimana penyusunanan SAKe. Kesinambungan SAK (Standar Asuhan Keperawatan) HNP (Hernia Nucleus Purposus) disusun untuk melengkapi SAK yang belum ada di ruang Parang Seling. SAK tersebut telah dikonsultasikan kepada Pembimbing lahan dan Kepala Ruang Parang Seling untuk diajukan kepada pihak rumah sakit.
f. Saran Setelah SAK HNP (Hernia Nucleus Purposus) disahkan oleh pihak rumah sakit, perawat ruangan Parang Seling dapat memanfaatkan dan menjadikan SAK HNP (Nernia Nucleus Purposus) ini sebagai acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Diharapkan kepala ruang Parang Seling dapat mensosialisasikan kepada perawat lain yang sedang cuti dan seluruh perawat agar penerapan asuhan keperawatan di ruang Parang Seling dapat dilakukan secara optimal.C. Pelaksanaan SP2KP1. Langkah-langkah pelaksanaan
Kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan SP2KP di ruang Parang Seling sebagai berikut :Tabel 4.10Pelaksanaan SP2KP Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNoKegiatanPelaksanaanSasaranTujuanWaktuTempat
A.
1.Persiapan
Melakukan pengkajian tentang SP2KP Co. Ners Ruang Parang Seling dan perawatMengetahui apakah di ruang Parang Seling di lakukan SP2KP
12 Januari 2015Ruang Parang Seling
2. Mengadakan pertemuan dengan, KaRu & pembimbing lahan untuk membahas masalah SP2KP
Co. NersPembimbing lahan dan KaRu Mengetahui permasalahan di setujui dalam POA atau tidak 19 Januari 2015 Ruang Parang Seling
B. Pelaksanaan
1.Magang KaRu, KaTim,AN Co. Ners Co.NersSebagai pengalaman Co.Ners 20 - 31 Januari 2015Ruang Parang Seling
2.Melakukan observasi pelaksanaan SP2KPCo.NersRuang Parang SelingUntuk mengetahui apakah SP2KP di ruang Parang Seling sudah berjalan atau belum12 - 17 Januari 2015Ruang Parang Seling
C. Evaluasi
1. Evaluasi akhir pelaksanaan SP2KPCo. Ners
Perawat Mengetahui hasil pelaksanaan SP2KP31 Januari 2015Ruang Parang Seling
Sumber : Data Primer 20152. Jadwal kegiatanKegiatan pengkajian hingga evaluasi dimulai dari tanggal 20 Januari 31 Januari 2015 dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 4.11Rencana Pelaksanaan SP2KP
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No. Kegiatan 12 Januari 2015 19 Januari 201523 30 Januari 201512-17 Januari 201531 Januari 2015
A. Persiapan
1. Melakukan pengkajian tentang SP2KPX
V
2. Mengadakan pertemuan dengan KaBid, KaRu untuk membahas masalah SP2KP
X
V
B. Pelaksanaan
1. Magang KaRu, KaTim, AN X
V
2. Melakukan observasi pelaksanaan SP2KP
X
V
C. Evaluasi
1.Evaluasi akhir pelaksanaan SP2KPX
V
Sumber : Data Primer 2015 Keterangan :
X : Perencanaan
V : Pelaksanaan 3. Evaluasi a. Ketentuan evaluasi
Tabel 4.12Evaluasi Pelaksanaan SP2KP
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No. Komponen evaluasi Keterangan
1.Hal yang dievaluasi Pelaksaan SP2KP
2.Evaluator Co. Ners
3.Pihak yang dievaluasi Perawat Ruang Parang Seling
4.Instrumen evaluasiDraf SP2KP
5.Metode evaluasiObservasi pelaksanaan SP2KP
6.Tempat evaluasiRuang Parang Seling
7.Waktu evaluasi31 Januari 2015
Sumber : Data Primer 2015Tabel 4.13Evaluasi Pelaksanaan Meeting Morning Kepala Ruang
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNoVariabel yang Dinilaiselalu
3Sering
2Kdg2
1Tdk prnh
0
1.KaRu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting morningV
2.KaRu memberikan arahan kepada staf dengan materi yang telah disiapkan sebelumnyaV
3.KaRu melakukan klarifikasi apa yang telah disampaikan kepada stafV
4.Memberikan kesempatan staf untuk mengungkapkan permasalahan yang muncul di instalasianV
5.Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat ditempuhV
6.KaRu memberi motivasi dan reinforcement kepada staffV
Jumlah0330
Total (%)(0+6+3+0)/18x100= 50%
Sumber : Data Primer Juli 2015Tabel 4.14Evaluasi Pelaksanaan Pre conferenceDi Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakaarta
NoVariabel yang dinilaiPELAKSANAAN
Selalu(3)Sering(2)Kdg2
(1)Tdk prnh(0)
1Menyiapkan ruangan/tempatV
2Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnyaV
3Menjelaskan tujuan dilakukannya pre conferenceV
4Memandu pelaksanaan pre conferenceV
5Menjelaskan masalah keperawatan pasien, keperawatan dan rencana keperawatan yang menjadi tanggung jawabnyaV
6Membagi tugas kepada AN sesuai kemampuan yang dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan kerjaV
7Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan pasien/tindakanV
8Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan penyelesaian masalah yang sedang didiskusikanV
9Mengklarifikasi kesiapan AN untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnyaV
10Memberikan reinforcement positif pada ANV
11Menyimpulkan hasil pre conferenceV
Jumlah461
Persentase(12+12+1)/33x100= 75,75%
Tabel 4.15Evaluasi Pelaksanaan Post conferenceDi Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNoVariabel yang dinilaiPELAKSANAAN
Slalu
(3)Sring(2)Kdg2
(1)Tdk prnh
(0)
1Menyiapkan ruangan/tempatV
2Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnyaV
3Menjelaskan tujuan dilakukannya post conferenceV
4Menerima penjelasan dari AN tentang hasil tindakan/hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan ANV
5Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam memberikan ASKEP pada pasien dan mencari upaya penyelesaian masalahV
6Memberi reinforcement pada ANV
7Menyimpulkan hasil post conferenceV
8Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan operan tugas jaga shift jaga berikutnya (melakukan ronde keperawatan)V
Jumlah0
Persentase0%
b. Analisa dan pembahasan Berdasarkan tabel rencana pelaksanaan SP2KP di ruang Parang Seling setelah evaluasi diperoleh hasil prosentase meeting morning 50,00 % dalam kategori kurang, pre conference sebanyak 75,75 %, hal ini dikarenakan selama observasi kepala ruang sering melakukan meeting morning dan pre conference setelah Co.Ners magang selama dua minggu. Hasil post conference 0%. Hal ini dikarenakan selama Co.Ners praktik manajemen belum pernah mengikuti kegiatan post conference, dan selama Co.Ners magang juga belum dilaksanakan karena Co.Ners belum bisa menemukan waktu yang tepat untuk melaksanakan post conference.c. Faktor pendukung dan penghambat 1) Faktor pendukungKaRu memotivasi perawat untuk melaksanakan meeting morning2) Faktor penghambata) Waktu pelaksanaan meeting morning yang tidak dilaksanakan di ruang parang seling di karenakan terkendala pelaksanaan reakreditasi rumah sakitb) Kesibukan masing-masing dari perawat
c) Keterbatasan SDMd. KesinambunganMemberikan informasi kepada perawat di ruang Parang Seling tentang pentingnya SP2KP. Co.Ners manajemen juga sudah magang sebagai Kepala Ruang, Ketua Tim dan associated nurse selama dua minggu dari tanggal 2031 Januari 2015.e. SaranSetelah Co. Ners magang KaRu, KaTim, dan AN, Pre conference juga perlu dilaksanakan setiap hari karena untuk mengetahui jumlah pasien, masalah yang terjadi pada pasien, rencana dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. Dan diharapkan perawat di ruang parang seling juga dapat melanjutkan meeting morning. Dengan dilaksanakannya meeting morning, apabila ada informasi terbaru dapat segera diinformasikan kepada perawat yang lain atau jika ada masalah-masalah yang terjadi di dalam ruangan dapat segera diselesaikan bersama-sama.D. Saran Untuk Diadakan Seminar MPKP Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 12-17 Januari 2015 di ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta didapatkan hasil dari 16 perawat belum ada satupun perawat yang mengikuti seminar atau pelatihan khusus tentang MPKP. Oleh karena itu pada tanggal 29 Januari 2015 kami membuat proposal yang berisi tentang saran untuk diadakannya pelatihan atau seminar tentang MPKP yang dilakukan oleh rumah sakit. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjaga konsistensi asuhan keperawatan, mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan, menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan, memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan., menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta. Kami berharap proposal yang kami ajukan dapat ditindak lanjuti.E. Pelaksanaan Perlengkapan Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling1. Langkah-langkah KegiatanTabel 4.16Langkah Pelaksanaan Dalam Melengkapi Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.KegiatanPelaksanaanSasaranTujuanWaktuTempat
A. Persiapan
1.Mengkaji kelengkapan struktur organisasi Di Ruang Parang SelingCo.Ners KaRuMendapatkan informasi tentang struktur organisasi di Ruang Parang Seling
12-17 Januari 2015 Ruang Parang Seling
2. Melakukan koordinasi dengan KaRu dan Pembimbing Lahan dalam seminar penyusunan POACo.NersKaRu, Pembimbing LahanMendapatkan persetujuan dari KaRu Ruang Parang Seling dan Pembimbing Lahan
18 Januari 2015Ruang Parang Seling
B. Pelaksanaan
1.Mencari informasi tentang perubahan struktur organisasi yang baru menyangkut penanggung jawab ruangan, kelengkapan identitas SDM dan NIP di Ruang Parang Seling
Co.Ners KaRu, Ketua Tim, AN Mendapatkan kelengkapan data struktur organisasi di ruang Parang Seling 24-30 Januari 2015Ruang Parang Seling
2.Melakukan koordinasi draft dan design bagan organisasi serta perubahan struktur perawat Ketua Tim dan AN di Ruang Parang Seling Co.NersKaRu Mendapatkan persetujuan draft struktur organisasi dan perubahan struktur perawat Ketua Tim dan AN 04 februari 2015Ruang Parang Seling
C. Evaluasi
1. Mensosialisasikan struktur organisasi yang baru di Ruang Parang SelingCo.Ners Karu, Ketua Tim, dan ANMenginformasikan struktur organisasi yang baru di Ruang Parang Seling06 februari 2015Ruang Parang Seling
Sumber : Data Primer 20152. Jadwal kegiatan
Tabel 4.17Jadwal Kegiatan Melengkapi Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.Kegiatan12-17 Januari 201518 Januari 2015 24-30 Januari 201504 februari 201506 februari 2015
A. Persiapan
1. Mengkaji kelengkapan struktur organisasi Di Ruang Parang Seling X
V
2. Melakukan koordinasi dengan KaRu, pembimbing lahan dan pembimbing akademik dalam seminar penyusunan POAX
V
B. Pelaksanaan
1. Mencari informasi tentang perubahan struktur organisasi yang baru menyangkut penanggung jawab ruangan, kelengkapan identitas SDM dan NIP di Ruang Parang SelingX
V
2.Melakukan koordinasi draft dan design bagan organisasi serta perubahan struktur perawat Ketua Tim dan AN di Ruang Parang SelingX
V
C. Evaluasi
1.Mensosialisasikan struktur organisasi yang baru di Ruang Parang SelingX
V
Sumber : Data Primer 2015KeteranganX : Perencanaan
V : Pelaksanaan Berdasarkan tabel diatas secara umum bahwa rencana kegiatan sudah dapat dilaksanakan dengan perencanaan yang telah ditetapkan.3. Evaluasi a. Ketentuan evaluasi Evaluasi dilakukan pada pembuatan draft sruktur organisasi yang baru dengan mengacu pada susunan struktur organisasi yang baru di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso Surakarta dan dalam penyusunan struktur organisasi di Ruang Parang Seling ada ketentuan yang harus dievaluasi antara lain: Tabel 4.18Ketentuan Evaluasi Perlengkapan Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.Komponen evaluasiKeterangan
1.Hal yang dievaluasi Bagan Struktur organisasi Ruang Parang Seling
2.Pihak yang dievaluasi Bagan Struktur organisasi Ruang Parang Seling
3.Jumlah sampel 1 struktur organisasi ruangan, 16 perawat dan 3 pramuhusada
4.Evaluator Co.Ners dan KaRu Parang Seling
5.Instrumen evaluasi
Struktur organisasi ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
6.Metode evaluasi Observasi
7.Waktu evaluasi10 Juli 2014
8.Tempat evaluasi Ruang Parang Seling
9.Kriteria evaluasi Pencapaian target terlaksananya dalam melengkapi struktur organisasi
Sumber : Data Primer 2015c) Hasil evaluasiTabel 4.19Evaluasi Perlengkapan Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo.Kriteria evaluasiYaTidak
1.Terdapat judul baganV
2.Terdapat nama perawat V
3.Terdapat foto KaRu, Ketua Tim, ANV
Prosentase100%
Sumber : Data Primer 2015d) Analisa dan pembahasan Berdasarkan tabel rencana perlengkapan struktur organisasi di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso Surakarta, dapat disimpulkan bahwa perlengkapan struktur organisasi di Ruang Parang Seling telah terealisasi sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu tanggal 05 februari 2015 dan telah mencapai 100% sesuai dengan yang diharapkan. Dari data yang kami lihat di struktur organisasi yang ada pada pengkajian, belum ada perbaikan dari struktur organisasi lama ke struktur organisasi yang baru. Maka dari itu kami mengganti struktur organisasi yang lama dengan struktur organisasi yang baru sesuai dengan perubahan jabatan, pergantian dan penambahan jabatan.e) Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukungAdanya dukungan dari KaRu ddalam proses pembaharuan bagan n pembimbing lahan organisasi ruang Parang Seling.2) Faktor penghambat
Pelaksanaan dalam mengambil foto mengalami kendala karena perawat yang jaga selalu bergantian, serta ada juga perawat yang sudah ditentukan menggunakan baju yang sama tetapi saat hari pelaksanaan pengambilan foto tidak menggunakan seragam yang ditentukan.f) KesinambunganUpaya revisi dalam melengkapi struktur organisasi diperlukan oleh KaRu, Ketua Tim, AN, dan staff lain di Ruang Parang Seling demi melengkapi struktur organisasi, sehingga diharapkan dengan adanya upaya pembuatan struktur organisasi ruangan dapat:
1) Dijadikan panduan dalam melakukan koordinasi ruangan antara KaRu dengan perawat dan staff lainnya.2) Dijadikan panduan dalam melakukan koordinasi di Ruang Parang Seling antara ketua tim dengan perawat pelaksana.3) Dilakukan pemeliharaan struktur organisasi Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso Surakarta.g) SaranBagan struktur organisasi yang baru telah kami buat dan sudah kami serahkan kepada kepala ruang untuk di gunakan di Ruang Parang SelingF. Upaya Untuk Melengkapi Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Pelayanan Keperawatan 1. Langkah-langkah pelaksanaan
Kegiatan upaya untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam meningkatkan pelayanan keperawatan:
Tabel 4.20Upaya Untuk Melengkapi Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Pelayanan Keperawatan Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. SoeharsoNoKegiatanPelaksanaanSasaranTujuanWaktuTempat
A.
1.Persiapan
Melakukan pengkajian tentang perlengkapan sarana dan prasaranaCo.Ners Data perlengkapan saran dan prasarana
Mendapatkan data tentang sarana dan prasarana ruang parang seling
12-17 Januari 2015Ruang Parang Seling
2. Mengadakan pertemuan dengan Kepala RuangCo.NersKepala ruang Parang SelingMengetahui kelengkapan saran dan prasaran di ruang parang seling
17 Januari 2015Ruang Parang Seling
B. Pelaksanaan
1.Melakukan observasi tentang sarana dan prasaranCo.Ners Sarana dan prasaranaMengetahui kelengkapan sarana dan prasarana12-17 Januari 2015Ruang Parang Seling
2. Melengkapi sarana dan prasaran yang kurang lengkap dan kurang dimanfaaktkan sesuai dengan fungsinya
Co.NersSarana dan prasaranaMelengkapi dan memperbaiki saran dan prasarana 21Januari 4 februari 2015Ruang Parang Seling
C. Evaluasi
1. Evaluasi akhir upaya melengkapi sarana dan prasara Co.Ners
Sarana dan PrasaranaMengetahui hasil kelengkapan sarana dan prasarana4 Februari 2015Ruang Parang Seling
Sumber : Data Primer 20152. Jadwal kegiatan Kegiatan pengkajian hingga evaluasi dimulai dari tanggal 12 Januari- 4 Februari 2015 dengan uraian sebagai berikut:Tabel 4.21Rencana pelaksanaan melengkapi sarana dan prasaranadi Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNo. Kegiatan 12-17 Januari 201517 Januari 201521 Januari-04 Februari 20154 Februari 2015
A. Persiapan
1. Melakukan pengkajian tentang perlengkapan sarana dan prasaranaX
V
2. Mengadakan pertemuan dengan Kepala RuangX
V
B. Pelaksanaan
1. Melakukan observasi tentang sarana dan prasaranaX
V
2.Melengkapi sarana dan prasarana yang kurang lengkap dan kurang dimanfaaktkan sesuai dengan fungsinyaX
V
C. Evaluasi
1.Evaluasi akhir upaya melengkapi sarana dan prasaraX
V
Sumber : Data Primer 2015
Keterangan :
X : Perencanaan
V : Pelaksanaan
3. Evaluasi
Tabel 4.22Komponen evaluasi upaya melengkapi sarana dan prasarana di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso SurakartaNo. Komponen evaluasi Keterangan
1.Hal yang dievaluasi Kelengkapan sarana dan pemanfaatnya
2.evaluator Co. Ners
3.Pihak yang dievaluasi Sarana prasarana dan perawat Ruang Parang Seling
4.Instrumen evaluasiObservasi
5.Metode evaluasiObservasi ruang Parang Seling
6.Tempat evaluasiRuang Parang Seling
7.Waktu evaluasi2-4 Februari 2015
8.Jumlah sampel8
Sumber : Data Primer 2015a. Analisa dan pembahasan
Berdasarkan hasil observasi sarana dan prasarana di ruang parang seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta, dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan observasi perlengkapan sarana dan prasarana di ruang parang seling ada beberapa sarana dan prasarana yang kurang lengkap dan kurang digunakan sesuai dengan fungsinya. sarana dan prasaran tersebut antara lain, bak injeksi, bengkok, tourniquet, gunting perban, pemisahan alat-alat kesehatan, jam dinding, struktur organisasi dan stiker di ruang khusus pediatri. b. Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukung
a) Adanya dukungan dari kepala ruang dan pembimbing lahan dalam upaya melengkapi sarana dan prasaranab) Faktor penghambat
a) Kurangnya kesadaran perawat dalam menggunakan fasilitas kesehatan yang sudah disediakan.c. Kesinambungan
1) Kelompok berusaha melengkapi sarana dan prasarana serta meningkatkan pemanfaatan alat-alat kesehatan dalam menunjang tindakan keperawatan
d. Saran
Perawat dapat meningkatkan kesadaran untuk menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan agar dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya.G. Magang Kepala Ruang, Ketua Tim, AN1. Langkah-langkah pelaksanaanTabel 4.23Langkah-Langkah Magang KaRu, Katim, AN di Ruang Parang SelingRS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta Tanggal 19 Januari 31 Januari 2015NoKegiatanPelaksanaanSasaranTujuanWaktuTempat
A. Persiapan
1.Menyusun POA
Co. NersKaRu & Pembimbing lahanMenentukan tindakan yang akan dilaksanakan
15 Januari 2015Ruang Parang Seling
2.Mempelajari tugas KaRu, Katim, ANCo. NersKaRu dan materi tugas KaRu, KaTim, ANMendapatkan tinjauan teori secara menyeluruh.16 Januari 2015Ruang Parang Seling
B. Pelaksanaan
1.
Melakukan diskusi dan konsultasi dengan pembimbing lahan mengenai jadwal magang KaRu, Katim, AN
Co.NersKaRu, dan pembimbing lahan
Memperoleh gambaran tentang tugas KaRu, KaTim, AN.17 Januari2015Ruang Parang Seling
2.Membuat jadwal magang KaRu, Katim, ANCo. NersKaRu & Pembimbing lahanTersusunya jadwal magang KaRu, KaTim, AN17 Januari2015Ruang Parang Seling
3.Melaksanakan jadwal magang KaRu, Katim, AN.Co. NersKaRu, KaTim, AN
Magang Karu, KaTim, AN berjalan lancar.19 31 Januari 2015Ruang Parang Seling
C. Evaluasi
1.Evaluasi Co. Ners
KaRu, KaTim, ANMengetahui hasil magang KaRu, KaTim, AN31 Januari 2015Ruang Parang Seling
Sumber: Data Primer 20152. Jadwal Kegiatan
Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 19-31 Januari 2015, dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.24Rencana Dan Pelaksanaan Kegiatan Magang KaRu, KaTim, AN Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R Soeharso SurakartaTanggal 20-31 Januri 2015NOKEGIATANTanggal
15Januari201516
Januari 201517Januari
201519-31
Januari
201531
Januari 2015
A. Persiapan
1Menyusun POA
X
2Mempelajari tugas KaRu, PN, AN
X
B. Pelaksanaan
1Melakukan diskusi dan konsultasi dengan KaRu mengenai jadwal magang KaRu
X
2Membuat jadwal magang KaRu, PN, AN
X
3Melaksanakan jadwal magang KaRu, PN, AN
X
C. Evaluasi
1Evaluasi
X
Sumber: Data Primer 2015Keterangan :
: Pelaksanaan
X: Perencanaan3. Evaluasi
a. Ketentuan evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh Pembimbing lahan dengan melihat pelaksanaan tugas magang Co.Ners sebagai KaRu, KaTim dan AN dengan cek list untuk mengetahui keberhasilan magang sebagai KaRu, KaTim dan An pada tanggal 19 Januari - 31 Januari 2015.Tabel 4.25Ketentuan Evaluasi Magang KaRu, Katim dan AN
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surkarta
Tanggal 20 Januari - 31 Januari 2015NoKomponen evaluasiKeterangan
1Hal yang dievaluasiImplementasi tugas magang sebagai KaRu, KaTim dan AN
2EvaluatorPembimbing Lahan, Ketua Tim dan AN di ruang Parang Seling
3Pihak yang di evaluasiMahasiswa
4Jumlah sampel6 sampel
5Instrument yang dievaluasiCheck list tugas KaRu, KaTim dan AN
6Metode evaluasiObservasi, check list tugas KaRu, KaTim dan AN
7Waktu evaluasi24 Juni-30 Juni 2014
8Tempat evaluasiDi Ruang Parang Seling
9Kriteria hasil100%
Sumber: Data primer 2015b. Hasil
Tabel 4.26Evaluasi Magang Kepala Ruang Di Ruang Parang Seling
RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNoVariabel yang dinilaiPelaksanaanKet
YaTidak
1Membagi staf kedalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja 6
2Membuat jadwal koordinasi dengan KaTim6
3Membagi pasien dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja 6
4Melakukan pertemuan pagi (meeting morning) dengan semua staf ruangan6
5Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN/KaTim dan AN6
6Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal6
7Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai dengan kebutuhan klien6
8Mendelegasikan tugas kepada penangguang jawab jaga pada jaga sore, malam, libur 6
9Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas sift melalui daftar hadir yang ada di ruangan6
10Berperan serta sebagai konsultan dari KaTim6
Jumlah 3624
Presentase60%40%
Sumber : Data Primer 2015Tabel 4.27Evaluasi Pelaksanaan Kepala Ruang dengan Metode Tim di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
NoVariabel yang dinilaiPELAKSANAAN
Sll
(3)Srg
(2)Kdg2
(1)Tdk prnh
(0)
1Membagi staf ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerjaV
2Membuat jadwal koordinasi dengan KatimV
3Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja.V
4Mengikuti operan tugas perawat dari jaga malamV
5Melakukan pertemuan pagi (meeting morning) dengan semua staf ruangan.V
6Menfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas Katim dan AN.V
7Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimalV
8Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga sesuai dengan kebutuhan klien.V
9Mendelegasikan tugas kepada penanggung jawab jaga pada jaga sore, malam, libur V
10Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staf melalui daftar hadir yang ada di ruanganV
11Berperan serta sebagai konsultan dari Katim V
Jumlah 6650
Persentase17/33X100%=51,51%
Tabel 4.28Evaluasi Pelaksanaan KaTim dengan Metode Timdi Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R Soeharso Surakarta
Tanggal 20 Januari 31 Januari 2015 ( n=6 )NoVariabel yang dinilaiPelaksanaan
YaTidak
1Bertugas pada pagi hari6
2Bersama AN menerima operan tugas jaga dari AN yang tugas jaga malam6
3Bersama AN melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien operan tugas jaga setiap pasien6
4Bersama AN doa bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga malam6
5Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada dalam grup PNnya setiap awal dinas pagi6
6Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai kemampuan dan beban kerja 6
7Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawab dan ada bukti di rekam keperawatan6
8Memonitor dan membimbing tugas AN6
9Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien 6
10Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada dibawah tanggung jawabnya 33
11Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan42
12Melaksanakan post conference pada setiap akir dinas dan menerima laporan akir tugas jaga dari AN untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya6
13Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN yang tugas jaga berikutnya6
14Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang akan merawat selama pasien dirawat atau kepada pasien keluarga baru6
15Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dengan dokter atau tim kesehatan lain setiap seminggu sekali6
16Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dalam pertemuan rutin keperawatan diruangan minimal 1 bulan sekali6
17Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference sesuai prosedur6
18Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas6
19Menggantikan tugas PJ ruang pada pagi hari jika PJ ruang tidak ada6
20Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore, malam, libur6
21Memberikan bimbingan mahasiswa praktek yang ada dalam grup dalam rangka orientasi dan pelaksanaan praktik keperawatan6
22Menginformasikan peraturan dan tata tertib yang berlaku pada pasien dan keluarga6
23Melakukan visite perkembangan pasien serta persiapan pasien pulang 6
24Menerima konsultasi atau keluhan pasien dan berusaha mengatasinya6
25Membuat laporan tugas pada kepala ruang setiap akhir tugas 6
26Mengikuti pertemuan ilmiah RS6
Jumlah 7977
Persentase 50,64%49,36%
Sumber : Data Primer 2015Tabel 4.29Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso SurakartaNoVariabel yang dinilaiPELAKSANAAN
Sll
(3)Srg
(2)Kdg2
(1)Tdk Penh(0)
1Bertugas pada pagi hariV
2Bersama AN menerima operan tugas jaga dari AN yang tugas jaga malamV
3Bersama AN melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga setiap pasienV
4Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga malamV
5Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada dalam grup KaTimnya pada setiap awal dinas pagiV
6Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai kemampuan dan beban verjaV
7Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawab dan ada bukti di rekam keperawatanV
8Memonitor dan membimbing tugas ANV
9Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien V
10Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada di bawah tanggung jawabnyaV
11Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatanV
12Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari AN untuk persiapan operan tugas jaga berikutnyaV
13Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN yang tugas jaga berikutnyaV
14Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang akan merawat selama pasien dirawat atau kepada Pasien/keluarga baruV
15Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dengan dokter atau tim kesehatan lain setiap seminggu sekaliV
16Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan sekaliV
17Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference sesuai prosedurV
18Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugasV
19Menggantikan tugas PJ ruang pada pagi hari jika PJ ruang tidak adaV
20Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore, malam, liburV
21Memberikan bimbingan mahasiswa praktek yang ada dalam groupnya dalam rangka orientasi dan pelaksanaan praktek keperawatanV
22Menginformasikan peraturan dan tata tertib yang berlaku pada pasien atau keluargaV
23Melakukan visite perkembangan pasien serta persiapan pasien pulangV
24Menerima konsultasi atau keluhan pasien dan berusaha mengatasinyaV
25Membuat laporan tugas pada kepala ruang setiap akhir tugasV
26Mengikuti pertemuan ilmiah RSV
Jumlah 301020
Persentase53,8%
Sumber : Data Primer di Ruang Parang SelingTabel 4.30Evaluasi Pelaksanaan Assosiate Nurse (AN) dengan Metode Tim di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
Tanggal tanggal 20-31 Januari 2015 ( n=6 )NoTugas AN (n=6)PELAKSANAAN
YaTidak
1.Melaksanakan operan tugas setiap awal & akhir jaga dari & kepada AN yang ada dalam satu grupnya60
2.Melakukan konfirmasi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan setiap pasien60
3.Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan setelah serah terima operan tugas jaga.60
4.Mengikuti pre conference yg dilakukan KaTim setiap awal dinas pagi.60
5.Melaksanakan askep pada pasien yg menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan60
6.Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti direkam keperawatan60
7.Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/kel uarga kepada KaTim06
8.Membimbing dan melakukan penyuluhan kesehatan pada pasien yg menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan06
9.Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya.60
10.Melengkapi catatan askep pada semua pasien yg menjadi tanggung jawabnya.60
11.Melakukan evaluasi askep setiap akhir tugas pada semua pasien yg menjadi tanggung.jawabnya dan ada bukti direkam kep.60
12.Mengikuti post conference yg diadakan oleh KaTim pd akhir tugas dan melaporkan kondisi pasien yg menjadi tanggung jawabnya kepada KaTim.06
13.Bila KaTim tak ada, AN wajib mengenalkan diri dalam satu grupnya yg akan memberikan askep pada jaga berikutnya kepada pasien/kel.baru.06
14.Melaksanakan pendelegasian tugas AN pada jaga Siang.60
15.Berkoordinasi dgn penanggungjawab tugas jaga/dokter/timkes lain bila ada masalah klien pada jaga siang06
16.Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/timkes lain setiap seminggu sekali.06
17.Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin di ruangan06
18.Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN60
19.Membantu melakukan bimbingan PKK kepada peserta didik keperawatan06
Jumlah6648
Total (%)66/114x100%=57,89%
Sumber: Data Primer 2015Tabel 4.31Evaluasi Pelaksanaan Tugas Asociate Nurse (AN)
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
(n= 6 AN)
No.Variabel yang dinilaiPELAKSANAAN
SllSrgKdg2
Tdk pernh
1.Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada AN yang ada dalam satu grup6
2.Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang kondisi pasien segera setelah selesai serah terima operan setiap pasien6
3.Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga6
4.Mengikuti pre conference yang dilakukan KaTim setiap awal tugas6
5.Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan6
6.Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam keperawatan6
7.Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada KaTim6
8.Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan6
9.Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya6
10.Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya6
11.Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya6
12.Mengikuti post conference yang diadakan oleh KaTim pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi dan perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada KaTim10
13.Bila tak ada KaTim wajib mengenalkan AN yang ada dalam grup yang akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga berikutnya kepada pasien/keluarga baru 33
14.Melaksanakan pendelegasian tugas KaTim pada sore malam libur6
15.Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/tim kesehatan lain bila ada masalah pasien pada sore malam libur 6
16.Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain setiap seminggu sekali6
17.Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan6
18.Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN6
19.Membantu melakukan bimbingan PKK kepada peserta didik keperawatan6
Jumlah 5718330
Persentase(171+36+3+0)/342x100%=64,40%
Sumber : Data Primer 2015c. Analisa dan pembahasanDari hasil evaluasi pelaksanaan tugas KaRu, KaTim dan AN sesuai Metode Tim yang telah dilakukan oleh perawat Parang Seling yaitu dapat disimpulkan bahwa jadwal magang KaRu, KaTim, dan AN mundur satu hari dikarenakan pada hari Senin tanggal 19 Januari 2015 baru dilaksanakan presentasi hasil pengkajian sehingga pelaksanaan KaRu, Katim dan AN mundur satu hari. Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukung
a) Adanya dukungan dari KaBid Keperawatan RS Ortopedi Prof. DR. R Soeharso Surakartab) Adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari Kepala Ruang dan sebagian besar perawat di ruang Parang Seling.
c) Adanya pedoman tugas dan tanggung jawab KaRu, KaTim dan AN
2) Faktor penghambat
a) Dengan SDM yang sangat terbatas operasional metode Tim belum bisa terlaksana dengan optimal.b) Salah satu tugas KaTim yaitu menyelenggarakan post conference belum bisa optimal, hal ini dikarenakan perawat di ruang Parang Seling belum bisa menyempatkan waktunya untuk melakukan post conference.4. Jadwal Magang Kepala Ruang, Ketua Tim dan AN
Tabel 4.32Jadwal Magang Kepala Ruang, Ketua Tim dan AN
NamaJanuari 2015
2021222324262728293031
SelasaRabuKamisJumatSabtuSeninSelasaRabuKamisJumatSabtu
Agnes Rizki Y DKT/PKA/PAN/SKT/SAN/PAN/PKT/PAN/PAN/PKT/PKT/S
Gilang Rizkia DKA/PKT/PKA/PAN/SKT/SAN/PAN/PKT/PAN/SAN/PKT/P
Kentar AriantoAN/PAN/PKT/PKA/PAN/SKT/SAN/PKA/PKT/PAN/SAN/S
Listyanto Heri MAN/PKT/SAN/PKT/PKA/PAN/SKT/SAN/SKA/PAN/PAN/P
Sri MulyaniKT/SAN/PAN/PAN/PKT/PKA/PAN/SKT/SAN/PKT/SKA/P
Sri Neni Winda SAN/SAN/SKT/SAN/PAN/PKT/PKA/PAN/PKT/SKA/PAN/P
89