31020-4-305048021496
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
MODUL MATA KULIAH : MANAJEMEN INVESTASI
Mata Kuliah : Manajemen Investasi
Dosen : Yuhasril, SE, ME
Semester/ TA : Genap / T.A 2010/2011
Materi Kuliah : Risk and Return
Pertemuan : 4 ( empat )
Fakultas/Jurusan : Ekonomi / S I Akuntansi
Program studi Ilmu Akuntansi PKK Fakultas Ekonomi
Universitas Mercu Buana Jakarta.
Tahun 2011
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 1
RETURN DAN RESIKO INVESTASI
1. Pengertian Return & Risiko Suatu Investasi
Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi
selalu dihadapkan pada risiko dan return yang terkandung dalam investasi tersebut.
Return dapat diartikan sebagai hasil pengembalian investasi (pada umumnya
dinyatakan dalam persentase dari investasi). Pengukuran return ini sangat penting
bagi investor untuk menafsir seberapa baik manajer investasi melakukan investasi.
Sedangkan risiko adalah besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi dari
return yang diharapkan. Kebanyakan para investor mengetahui, bahwa hasil yang
diperoleh sebenarnya kurang dari hasil yang diharapkan. Investor harus mau
membeli asset khusus jika expected return cukup memadai untuk mengganti
kerugian yang ditimbulka, tetapi mereka harus mengerti bahwa harapan mereka
terhadap pengembalian asset tersebut tidak mungkin terwujud.
Tujuan: untuk memahami hubungan antara tingkatan Risk and Return pada
saat berinvestasi dan untuk mengetahui berbagai macam resiko yang ditanggung
oleh investor.
2. RETURN
Return investasi sangat penting bagi para investor; karena segala hal tentang
permainan investasi adalah mengenainya. Pengukuran return yang diketahui
(historis) penting bagi para investor untuk memperkirakan seberapa bagus mereka
telah berbuat atau seberapa bagus para manajer investasi telah berbuat. Selain itu,
return historis memainkan bagian penting dalam memperkirakan msa depan, atau
return yang tidak diketahui.
Keuntungan dari investasi sangatlah penting bagi investor. Alat ukur dari
pengakuan keuntungan adalah penting bagi investor untuk menilai atau menaksir
sejauh mana atau sebaik mana kinerja dari manajer investasi.
A. KOMPONEN RETURN
Return dari suatu investasi terdii dari dua komponen, yaitu :
Yield
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 2
Yield merupakan komponen dasar yang paling sering muncul dalam
investing return yaitu dalam arus khas secara periodik yang diperoleh selama
berinvestasi, baik bunga (interest) ataupun dividen. Dalam berinvestasi
saham yield-nya berupa dividen, sedangkan dalam berinvestasi obligasi,
yield-nya berupa kupon. Pengukuran yield tergantung dari arus kas dan
harga, seperti harga beli atau harga beli sekarang.
Capital gain(loss)
Komponen yang kedua ini juga penting, khususnya dalam saham biasa
(common stock) dan long term bonds. Komponen ini merupakan apresiasi
dari harga suatu asset yang biasanya disebut capital gain (loss). Capital gain
(loss) secara sederhana dapat disebut perbedaan harga atau selisih antara
harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi. Bila harga jual > harga
beli, maka terjadi capital gain dan sebaliknya.
Dari kedua komponen diatas, jika disatukan ke dalam bentuk total return
menjadi
Total Return = Yield + Price Changes
Dimana : Yield bisa 0 atau –
Price Change bias 0, +, atau -
B. PENGUKURAN RETURN RIIL
Total Return
Parameter return yang tepat harus memasukkan dua komponen return,
yaitu yield dan perubahan harga, seperti sudah didiskusikan di depan. Return
dari waktu ke waktu atau dari sekuritas-sekuritas yang berbeda dapat diukur dan
dibandingkan menggunakan konsep return total. Resminya, total return (TR)
untuk satu periode kepemilikan tertentu adalah sebuah angka decimal (atau
persentase) yang mengkaitkan semua cash flow yang diterima oleh seorang
investor selama sembarang periode waktu yang ditentukan terhadap harga
pembelian asset.
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 3
TR =
Perubahan harga dollar selama periode tersebut, didefinisikan sebagai
selisih antara harga awal (atau pembelian) dan harga akhir (penjualan), dapat
positif (harga jual di atas harga pembelian), negatif (harga beli di atas harga jual),
atau nol.
dimana:
CFt = cash flow selama periode pengukuran t
PE = harga di akhir periode t atau harga jual
PB = harga pembelian asset atau harga di awal periode tersebut
PC = perubahan harga selama periode tersebut, atau PE minus PB
Cash flow untuk sebuah bond berasal dari pembayaran-pembayaran
interest yang diterima, dan untuk stock berasal dari dividen yang diterima.
Secara garis besar, konsep total return berharga sebagai alat ukur return
dikarenakan all-inklusif, mengukur total return per dollar investasi awal. Konsep
tersebut memfasilitasi pembandingan asset return sepanjang periode tertentu,
baik apakah pembandingan tersebut adalah dari asset-asset yang berbeda,
seperti stock vs bond, atau sekuritas yang berbeda dengan tipe yang sama,
seperti beberapa common stock.
Return Relatif
Sering penting untuk mengukur return pada basis yang agak berbeda
dibandingkan total return. Hal ini terjadi, baik ketika menghitung indeks
kemakmuran relatif ataupun mean geometris.
Perhitungan-perhitungan Total Return dan Harga Relatif
a. Perhitungan-perhitungan Total Return (TR)
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 4
i. Bond TR
Bond TR = =
It = pembayaran interest yang diterima selama periode tersebut
PB dan PE = harga awal dan akhir
PC = perubahan harga selama periode tersebut
Jika terjadi pembelian treasury bond kupon-10 persen, pada harga $ 960,
dipegang selama setahun, dan dijual dengan harga $ 1.020. TR adalah:
Bond TR =
ii. Stock TR
Stock TR = =
Dt = dividem yang dibayar selama periode tersebut
100 share DataShield diberi pada harga $ 30 per share dan dijual satu tahun
kemudian pada $ 26 per share. Dividen $ 2 per share dibayarkan.
Stock TR =
iii. Warrant TR
Warrant TR = =
Dimana Ct = segala pembayaran tunai yang diterima oleh pemegang warrant
selama periode tersebut. Karena warrant tidak memberikan dividen, maka
penghasilan satu-satunya bagi investor adalah perubahan harga selama
periode.
Jika pembelian warrant DataShield pada $ 3 per lembar, periode penguasaan
enam bulan, dan terjual pada $ 3,75 per lembar.
Warrant TR =
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 5
b. Perhitungan-perhitungan Return Relatif
Return relatif untuk contoh bond di atas adalah sebagai berikut”
Return relatif bond =
Return relatif untuk contoh stock
Return relatif stock =
Return relatif untuk contoh warrant
Return relatif warrant =
Untuk mengkonversi dari return relatif menjadi TR, kurangi 1,0 dari return
relatif.
return relatif menyelesaikan masalah ini dengan menambahkan 1,0 ke return
total.
Contoh dari perhitungan return relarif untuk tiga asset yang sama adalah
seperti sudah ditunjukkan sebelumnya di Perhitungan Total Return (TR) dan
Relative Return.
RETURN-RETURN INTERNASIONAL
c. Inflation Adjusted Cumulative Wealth
Berdasarkan pada inflation adjusted, cumulative ending wealth dapat dihitung
dengan:
CWIIA = CWI
CIINF
Keterangan:
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 6
CWIIA = cumulative wealth index value for any asset on inflation adjusted
basis.
CWI = cumulative wealth index value for any asset on a nominal basis
CIINF = the ending index value for inflation
Komponen dari cumulative wealth:
Cumulative wealth index equivalent dengan cumulative total return index
sehingga komponennya dibagi menjadi 2:
Yield component
Price change component
Rumus :
CPC = CWI
CIINF
Adjusted return dapat dipengaruhi oleh: perubahan inflasi dan perubahan
kurs valas.
Perubahan inflasi
Jika terjadi inflasi maka mata uang Indonesia melemah. Bila investor
menanam modalnya pada perusahaan asing maka return yang didapatpun
berupa mata uang asing, sehingga harus disesuaikan dengan nilai mata
uang Indonesia. Begitu pula sebaliknya.
Perubahan kurs vallas
Kurs vallas dapat saja berubah- ubah. Artinya tidak tetap, tergantung pada
keadaan ekonomi Negara yang bersangkutan. Bila seorang investor hendak
melakukan investasi pada suatu perusahaan asing maka ia harus menanam
modal dalam bentuk mata uang yang bersangkutan sehingga returnnya
berupa mata uang asing yang bila ditukarkan tergantung pada kurs saat
penukaran.
C. RETURN RATA-RATA :ARITMATIK DAN GEOMETRIK
Total return, return relatif, dan indeks kemakmuran adalah ukuran yang
berguna dari return untuk periode waktu yang terspesifikasi. Yang juga
dibutuhkan di dalam analisis investasi adalah statistik-statistik yang digunakan
untuk menjelaskan serangkaian return.
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 7
Mean Aritmetik. Statistik yang paling terkenal bagi sebagian besar orang
adalah mean aritmetik. Sehingga, ketika seseorang menunjuk pada return rata-
rat, biasanya, menunjuk pada mean aritmetik kecuali dispesifikasikan lain.
Mean Geometrik. Return mean aritmetik adalah ukuran yang tepat untuk
kecenderungan pemusatan dari sebuah distribusi, yang berisi return-return yang
dihitung untuk satu periode waktu tertentu, semacam 10 tahun. Namun, ketika
perubahan-perubahan persentase dalam nilai dari waktu ke waktu diikutkan,
dikarenakan percampuran, maka mean aritmetik dari perubahan-perubahan ini
dapat menyesatkan. Mean lainnya, yaitu mean geometris, dibutuhkan untuk
menjelaskan secara akurat tingkat rata-rata yang benar dari return sepanjang
periode multipel.
Mean geometrik didefinisikan sebagai akar ke n dari hasil yang diperoleh
dari perkalian satu rangkaian return relatif terhadap yang lain.
Perbedaan antara Arithmatic mean dan Geometric mean :
o Arithmetic mean adalah pengukuran yang baik atas rata-rata (pada
khususnya) yang ditunjukan dalam satu periode. Arithmetic mean adalah
perkiraan yang terbaik dari pengembalian yang diharapkan (expected return)
untuk periode berikutnya
o Geometric mean adalah pengukuran yang baik atas perubahan kekayaan
sepanjang waktu (multiple period). Geometric mean mengukur hasil susunan
rate of return dimana uang bertambah melewati periode yang ditetapkan.
D. RETURN YANG DISESUAIKAN AKIBAT PERUBAHAN INFLASI DAN FOREX
Inflation Adjusted Returns
Semua returns yang didiskusikan diatas adalah nominal return atau money
return. Mereka mengukur jumlah dolar atau perubahan- perubahan. Tetapi tidak
mengatakan apapun tentang tenaga pembelian dari dolar- dolar ini. Untuk
menangkap dimensi ini, perlu mempertimbangkan real return atau inflation
adjusted returns.
Untuk menghitung inflation adjusted returns, dapat digunakan rumus:
TRia= (1+TR) _ 1
(1+IF)
Keterangan:
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 8
TRia : inflation adjusted total return
IF : rate of inflation
E. PENGUKURAN EXPECTED RETURN
Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah tingkat pengembalian yang
diharapkan akan direalisasi dari investasi rata-rata tertimbang dari distribusi
probabilitas atas hasil yang mungkin.
Ekspektasi return suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang (ditimbang
berdasarkan proporsi nilai modalnya dalam portfolio) dari ekspektasi return
masing-masing asset yang ada dalam portfolio. Formula untuk menghitung
ekspektasi return suatu portfolio , E(Rp), adalah sebagai berikut :
RUMUS :
Keterangan :
E(Rp) adalah tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu
portfolio
E(Ri) adalah ekspektasi return dari sekuritas i
Ri adalah satu outcome dari sekuritas i
Xi adalah proporsi asset /dana yang di investasikan pada saham i
Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidak pastian,
investor hanya dapat mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Mereka tidak dapat mengetahui dengan pasti tingkat keuntungan yang akan
diperoleh. Ketidak-pastian atau risiko investasi tersebut diukur dengan
penyebaran nilai tingkat keuntungan di sekitar nilai tingkat keuntungan yang
diharapkan. Ekspektasi return suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang
ekspektasi return dari asset-asset yang ada dalam portfolio, namun risiko
portfolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari resiko asset-asset dalam
portfolio tersebut. Resiko portfolio dipengaruhi oleh kovarian (covariance) antar
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 9
E(Rp) = ∑ E(Ri) Xi
N
i = 1
asset yang ada di portfolio, dan komponen utama dari kovarian adalah koefisien
korelasi (correlation coefficient). Formula untuk menghitung standar deviasi
sebuah portfolio, σp, adalah sebagai berikut :
RUMUS :
N N N
σp2 = ∑ Xi
2 σi 2 + ∑ ∑ Xi Xj σij
i=1 i=1 j=1
N N N
σp = √ ∑ Xi
2 σi 2 + ∑ ∑ Xi Xj σij
i=1 i=1 j=1
dimana,
σp2 adalah varian portfolio
σi adalah kovarian saham i ( i = 1,2,… ; i ≠ j)
σij adalah kovarian antara i dan j.
Xi adalah proporsi dana ke sekuritas i
Xj adalah proporsi dana ke sekuritas j
Para pemodal melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin
mengurangi risiko yang mereka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang
diharapkan dari portfolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan
yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk portfolio tersebut.
Deviasi standar portfolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang sejauh koefisien
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 10
korelasi antar saham yang membentuk portfolio tersebut lebih kecil dari 1.
Semakin rendah koefisien korelasi, semakin efektif penurunan deviasi standar.
Dengan memperbesar jumlah saham pada portfolio, akhirnya deviasi
standar portfolio tersebut akan tergantung pada covariance saham-saham yang
membentuk portfolio tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dengan
menambah jumlah saham dalam portfolio, deviasi standar portfolio akan makin
berkurang tetapi tidak pernah bisa dihilangkan.
Untuk mengurangi risiko investasi, kita juga bisa melakukan analisis
melalui tingkat korelasi antara instrumen investasi dalam suatu portfolio. Menurut
J. Supranto kuat tidaknya hubungan antar-variabel diukur dengan suatu nilai
yang disebut Koefisien Korelasi. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1
sampai 1 (J. Supranto, Statistik, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994).
Korelasi positif menunjukkan keduanya bergerak dalam arah yang searah.
Artinya jika variabel satunya naik, maka variabel yang lain juga mengalami
kenaikan. Sementara korelasi negatif menunjukkan arah pergerakan yang saling
berlawanan antar-variabel. Jika tidak ada korelasi antara variabel, maka
koefisien korelasinya = 0.
Setelah kita mengetahui hasil korelasi antar-variabel, hubungannya dengan
strategi investasi, maka kita akan memilih portfolio yang mempunyai hubungan
antar-variabel adalah negatif. Efektifitas pengurangan risiko tersebut disebabkan
oleh :
1. Banyaknya jumlah saham yang tersedia di pasar-pasar modal tersebut.
2. Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham-saham yang
terdaftar di bursa tersebut. Semakin rendah koefisien korelasi tingkat
keuntungan, semakin efektif pengurangan risiko.
Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan keseluruhan risiko bisa dikurangi.
3. RESIKO
Sumber risiko ada 8 jenis, antara lain :
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 11
Interest Risk Rate Variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan tingkat
suku bunga yaitu interest rate risk. Interest rate risk mempengaruhi obligasi
secara langsung daipada common stock, tapi itu juga mempengaruhi keduanya
dan membutuhkan pertimbangan yang sangat penting bagi para investor.
Market Risk Variabilitas return, hasil dari fluktuasi dalam keseluruhan pasar
yaitu pasar saham agregat, itulah yang dimaksud dengan market risk. Market
risk juga termasuk faktor-faktor eksogen seperti resesi, perang, perubahan
struktur dalam ekonomi dan perubahan selera konsumen.
Inflation Risk Faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah risiko daya
beli atau berkurangnya kemampuan membeli investasi dalam dollar. Dengan
inflasi yang tidak menentu, return yang nyata juga melibatkan / mengandung
risiko walaupun return nominal cukup aman. Risiko ini berhubungan dengan
interest rate risk, karena interest rate biasanya meningkat seiring peningkatan
inflasi.
Business Risk Risiko melakukan suatu bisnis dalam industri
khusus disebut business risk.
Financial Risk Financial risk berhubungan dengan penggunaan
pembiayaan hutang oleh perusahaan. Besarnya proporsi asset oleh pembiayaan
hutang dan besarnya variabilitas return adalah sama. Konsep financial leverage
juga termasuk di dalam financial risk.
Liquidity Risk Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder dalam
perdagangan sekuritas. Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual secara
cepat dan tanpa harga yang signifikan biasanya bersifat liquid. Semakin tidak
menentunya elemen waktu dan konsesi (kelonggaran) harga, semakin besar
liquidity risk-nya.
Exchange Rate Risk Semua investor yang berinvestasi secara internasional
pada arena investasi global sekarang ini, menghadapi prospek yang tak menentu
dalam return setelah mereka mengubah keuntungan mereka ke dalam mata
uang negara mereka masing-masing. Exchange Rate Risk dapat didefinisikan
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 12
sebagai variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang. Exchange
rate risk biasanya disebut juga currency risk.
Country Risk Country risk biasanya disebut juga political risk,
yaitu risiko yang penting untuk para investor pada zaman sekarang ini. Dengan
banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, baik secara langsung
maupun tidak langsung, stabilitas dan kelangsungan hidup ekonomi suatu
negara perlu dipertimbangkan. United States mempunyai country risk yang
paling rendah, dan beberapa negara lain dapat dinilai dengan menggunakan
ukuran United States sebagai tolok ukurnya.
Tipe Risiko :
Unsystematic Risk / Micro Risk.
Risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi dengan menganekaragamkan
bentuk investasi. Contoh : masalah likuiditas perusahaan, kemampuan
membayar dividen, efisiensi produk, dll.
Systematic Risk / Macro Risk.
Risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Ukuran market risk
adalah beta (β). Contoh : pengaruh inflasi, fluktuasi nilai tukar, economic growth,
dan fluktuasi IHSG terhadap naik turunnya harga suatu asset.
Jenis-jenis investor adalah:
a. Risk seeker investor yang senang dengan risk
b. Risk averter investor penghindar risk
c. Risk indifference investor yang acuh terhadap risk
A. Pengertian resiko investasi
Adalah resiko yang ditanggung investor apabila hanya mengambil satu
kesempatan investasi.
Portofolio merupakan susunan berbagai macam asset dan investasi yang
memiliki profil risk dan return yang berbeda-beda agar risk investasi gabungan
menjadi lebih rendah dengan cara diversifikasi
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 13
Diversifikasi merupakan suatu penganekaragaman bentuk investasi untuk
memperoleh risk dan return yang optimal, guna menekan tingkat resiko
seminimal mungkin.
Diversifikasi yang optimal dapat dilakukan melalui susunan portofolio yang
efisien yaitu portofolio dengan risk yang sebanding dengan return yang didapat,
maksudnya pada return tertentu risk yang ditanggung terkecil atau pada risk
tertentu return yang didapat terbesar.
Macam-macam dari portofolio risk, yakni:
a. Diversifikasi risk
b. Market risk
Covariance dalam portofolio dapat menunjukkan kedua hal dibawah ini:
Bila + berarti menunjukkan penurunan risk portofolio tidak maksimal.
Bila – berarti menunjukkan penurunan risk portofolio maksimal.
B. Resiko dari return riil (data time series)
A. Perhitungan Expected Return
n
Formula = E(R) = Σ [ki] / n T=1
B. Perhitungan Varian
n
Formula = varian = Σ {[ki – E(R) ² } / n-1
T=1
C. Perhitungan Standar Deviasi
Standart deviasi = √Varian
n
Formula = √Σ {[ki – E(R)2}/n-1 T=1
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 14
C. Resiko dari expected return (data probabilitas)
Perhitungan tingkat Expected Return (E(R))
n
Formula = E(R) = Σ [Prob. x ki ] T=1
Perhitungan Varian (Var)
n
Formula = Σ [ki – E(R)]²x Prob.
T=1
Perhitungan Standart Deviasi
Formula = √ Varian
n
Formula =√ Σ [ki –E(R)]2 x Prob. T=1
Perhitungan Koefisien Variasi
Formula = Standar Deviasi / E(R)
Semakin tinggi nilai koefisien variasi berarti risikonya juga semakin besar.
Begitu juga sebaliknya.
4. HUBUNGAN RETURN DAN RESIKO INVESTASI
Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi
selalu dihadapkan pada risk dan return yang terkandung di dalam investasi tersebut.
Higher risk will result in higher return and lower risk will result in lower return.
Risk diartikan sebagai besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi dari
return yang diharapkan. Pada investasi, risk adalah deviasi standar dari expected
return.
Return diartikan sebagai hasil pengembalian investasi. Sementara expected
return diartikan sebagai tingkat pengembalian yang diharapkan akan diterima pada
masa yang akan datang.
Jadi, resiko dan return bagaikan koin. Return disalah satu sisi sedang resiko di
sisi yang lain. Resiko dan return tidak dapat dipisahkan.
Hubungan antara risiko dan pengembalian harus dijabarkan : untuk tingkat
tertentu sebagaimana diukur dengan beta, berapakah tingkat pengembalian yang
diinginkan para investor untuk mengkompensasi risiko tersebut ?
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 15
Premi risiko pasar (market risk premium) adalah pengembalian tambahan
terhadap suku bunga bebas risiko yang diperlukan untuk mengkompensasi investor
dalam menghadapi jumlah risiko rata-rata.
Premi risiko pasar (market risk premium), menunjukkan premi yang diminta
investor untuk menghadapi risiko saham rata-rata, dan hal itu tergantung pada
tingkat penolakan risiko para investor. Mari kita asumsi bahwa pada saat ini, hasil
obligasi Tresury kRF = 6% dan rata-rata saham mempunyai pengembalian yang
diperlukan kM = 11%. Oleh karena itu premi risiko pasar adalah 5% :
RPM = kM-kRF
= 11% - 6%
= 5%
Jika satu saham memiliki risiko dua kali lipat daripada lainnya,maka premi
risikonya akan menjadi dua kali lebih tinggi, sementara jika risiko hanya setengahnya,
maka premi risiko juga akan menjadi setengah lebih kecil. Lebih lanjut, kita dapat
mengukur risiko relative saham dengan koefisien beta. Jika kita mengetahui premi
risiko pasar, RPM, dan risiko saham yang diukur oleh koefisien betanya, βi, kita dapat
menemukan premi risiko saham sebagai hasil kali (RPM)βi. Sebagai contoh, jika βi=
0,5 dan RPM = 5%, maka RPi adalah 2,5% :
Premi risiko untuk saham i = RPi = (RPM)βi
= (5%)(0,5)
= 2,5%
Pengembalian yang diperlukan untuk setiap investasi dapat dinyatakan dalam
rumus sebagai :
Pengembalian yang diperlukan = Pengembalian bebas risiko + Premi risiko.
Disini pengembalian risiko bebas mencakup premi untuk inflasi yang diharapkan,
dan kita mengasumsikan bahwa aktiva mempunyai jatuh tempo dan likuiditas yang
sama. Menurut kondisi ini, pengembalian yang diperlukan atas saham i dapat ditulis
sebagai berikut :
Persamaan SML: ki = kRF + (kM –kRF)βi
= kRF + (RPM)βi
= 6% + (11% - 6%)(0,5)
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 16
= 6% + 5%
= 8,5%
Persamaan di atas ini disebut Security Market Line (SML).
Jika beberapa saham lainnya seperti j adalah lebih berisiko dibandingkan
saham i dan mempunyai βj = 2,0 ,maka tingkat pengembalian yang diperlukan
adalah 16% :
kj = 6% + 5%(2,0) = 16%
Saham rata-rata dengan β = 1,0 akan mempunyai pengembalian yang
diperlukan sebesar 11%, yang sama dengan pengembalian pasar :
kA = 6% + (5%)1,0 = 11% = kM
Manajemen InvestasiYuhasril, SE, ME.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 17