3. kak sid bandung raya

15
 1 KERANGKA ACUAN KERJA SID BANDUNG RAYA 1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan melalui kebijakan Pemerintah, salah satunya adalah dengan membuka 1 juta hektar lahan sawah baru di luar Pulau Jawa. Untuk menunjang pembukaan lahan sawah baru tersebut diperlukan sarana irigasi yang merupakan komponen pendukungnya. Salah satu tugas pokok Dinas Pengairan Kabupaten Musi Rawas adalah melakukan upaya pembangunan irigasi. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membangun bendung berikut jaringan irigasinya. Sebelum memasuki tahapan konstruksi fisik, diperlukan suatu perencanaan yang matang melalui studi perencanaaan pembangunan saluran dan bangunan irigasi secara menyeluruh berdasarkan kajian potensi sumber-sumber air yang telah teridentifikasi sebelumnya. Oleh karena itu pada Tahun Anggaran 2016 ini, Dinas Pengairan Kabupaten Musi Rawas melaksanakan sebuah pekerjaan perencanaan daerah irigasi baru di areal potensi persawahan yang terletak di Desa Bandung Raya. 2. Maksud dan T ujuan Maksud dari pekerjaan SID Bandung Raya adalah:  Melakukan inventarisas i data sumber air yang ada di daerah studi.  Melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan seluas ± 200 hektar  Melakukan perencanaan teknis secara lengkap, meliputi sarana dan prasarana irigasi yang diperlukan.  Melakukan perhitungan rencana anggaran biaya dan spesifikasi teknis. Sedangkan tujuan pekerjaan ini adalah:  Membuat daerah irigasi baru beserta jaringannya guna mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan  Mendapatkan data kondi si fisik y ang ada (eksisting).  Mendapatkan layout/perencanaan pembangunan sarana prasarana irigasi pada posisi yang efisien yang memenuhi persyaratan teknis.  Mendapatka n dokumen tender pekerjaan fisik yang siap lelang. 3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah :  tersusun nya dokumen perencanaan pembangunan Daerah Irigasi yang siap lelang  Optimasi pemanfaatan Sumber Daya air yang ada  T erwujudnya suatu jaringan irigasi teknis yang memadai dan efisien sehingga dapat menunjang program peningkatan produksi pangan.  T erpenuhinya kriteri a pembangunan irigasi baru yaitu : 1). Mempunyai kesubura n lahan, sesuai untuk tanaman padi/pangan, 2). Tersedianya potensi air dengan kualitas yang sesuai dan kuantitas yang mencukupi, 3). Adanya penduduk, atau petani penggarap lahan pertanian, 4). Ada akses jalan ke lokasi, 5). Status tanah untuk jaringan irigasi dan areal pengembangan adalah milik petani (daerah budidaya dan bukan hutan lindung), 6). Tidak ada banjir dan genangan air, 7). Lahan yang dikembangkan sudah sesuai dengan RTRW, 8). Tidak ada masalah sosial (pembebasan tanah dan lain-lain).

Upload: lionel-sholy

Post on 13-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 1/15

  1 

KERANGKA ACUAN KERJASID BANDUNG RAYA

1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan melalui kebijakan Pemerintah, salahsatunya adalah dengan membuka 1 juta hektar lahan sawah baru di luar Pulau Jawa.Untuk menunjang pembukaan lahan sawah baru tersebut diperlukan sarana irigasi yangmerupakan komponen pendukungnya.

Salah satu tugas pokok Dinas Pengairan Kabupaten Musi Rawas adalah melakukanupaya pembangunan irigasi. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membangunbendung berikut jaringan irigasinya.

Sebelum memasuki tahapan konstruksi fisik, diperlukan suatu perencanaan yang matangmelalui studi perencanaaan pembangunan saluran dan bangunan irigasi secaramenyeluruh berdasarkan kajian potensi sumber-sumber air yang telah teridentifikasi

sebelumnya. Oleh karena itu pada Tahun Anggaran 2016 ini, Dinas PengairanKabupaten Musi Rawas melaksanakan sebuah pekerjaan perencanaan daerah irigasibaru di areal potensi persawahan yang terletak di Desa Bandung Raya.

2. Maksud dan TujuanMaksud dari pekerjaan SID Bandung Raya adalah:

  Melakukan inventarisasi data sumber air yang ada di daerah studi.

  Melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan seluas ± 200 hektar

  Melakukan perencanaan teknis secara lengkap, meliputi sarana dan prasarana irigasiyang diperlukan.

  Melakukan perhitungan rencana anggaran biaya dan spesifikasi teknis.

Sedangkan tujuan pekerjaan ini adalah:

  Membuat daerah irigasi baru beserta jaringannya guna mendukung kebijakanpemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan

  Mendapatkan data kondisi fisik yang ada (eksisting).

  Mendapatkan layout/perencanaan pembangunan sarana prasarana irigasi padaposisi yang efisien yang memenuhi persyaratan teknis.

  Mendapatkan dokumen tender pekerjaan fisik yang siap lelang.

3. SasaranSasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah :

  tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan Daerah Irigasi yang siap lelang  Optimasi pemanfaatan Sumber Daya air yang ada

  Terwujudnya suatu jaringan irigasi teknis yang memadai dan efisien sehinggadapat menunjang program peningkatan produksi pangan.

  Terpenuhinya kriteria pembangunan irigasi baru yaitu : 1). Mempunyai kesuburanlahan, sesuai untuk tanaman padi/pangan, 2). Tersedianya potensi air dengankualitas yang sesuai dan kuantitas yang mencukupi, 3). Adanya penduduk, ataupetani penggarap lahan pertanian, 4). Ada akses jalan ke lokasi, 5). Status tanahuntuk jaringan irigasi dan areal pengembangan adalah milik petani (daerahbudidaya dan bukan hutan lindung), 6). Tidak ada banjir dan genangan air, 7).Lahan yang dikembangkan sudah sesuai dengan RTRW, 8). Tidak ada masalahsosial (pembebasan tanah dan lain-lain).

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 2/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

4. Lokasi PekerjaanLokasi pekerjaan SID Bandung Raya ini berada di Kecamatan STL Ulu Terawas,Kabupaten Musi Rawas.

5. Sumber PendanaanKegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kab. Musi Rawas Tahun Anggaran2016 pada SKPD Dinas Pengairan Kabupaten Musi Rawas sebesar Rp.194.000.000,-(Seratus sembilan puluh empat juta rupiah) termasuk PPN.

6. Nama dan Organisasi Prengguna JasaNama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa konsultansi:SKPD : Dinas Pengairan Kabupaten Musi RawasPPK : Perri Putra, SST

7. Data DasarPengumpulan data eksisting termasuk rencana pengembangan wilayah sungai dan

RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-halsebagai berikut:

  Peta dasar skala 1: 25.000

  Peta citra satelit

  Peta tata guna lahan

  Peta RTRW

  Data Pola dan Rencana Pengelolaan SDA

  Data Kawasan Strategis Nasional

  Data Topografi, Geologi, dan Geoteknik ;

  Data Hidrologi;

  Data Sumber Material Konstruksi;

  Data Bangunan Hidrolik eksisting ;  Transportasi ;

  Agronomi dan Agro-ekonomi ;

  Sosial Ekonomi ;

  Lingkungan;

  Infrastruktur ;

8. Standar Teknis

  Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 8 : Bendung, Bendungan, Sungai,Irigasi dan Pantai

  Kriteria Perencanaan 01 Tahun 2010 Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi

  Kriteria Perencanaan 02 Tahun 2010 Bagian Bangunan Utama

  Kriteria Perencanaan 03 Tahun 2010 Bagian Saluran

  Kriteria Perencanaan 04 Tahun 2010 Bagian Bangunan

  Kriteria Perencanaan 05 Tahun 2010 Bagian Petak Tersier

  Kriteria Perencanaan 06 Tahun 2010 Bagian Parameter Bangunan

  Kriteria Perencanaan 07 Tahun 2010 Bagian Standar Penggambaran

  Kriteria Perencanaan 09 Bagian Standar Pintu Pengatur Air Irigasi SpesifikasiTeknis

  BI 01, 02, dan 03 Gambar Tipe dan Standar Bangunan Irigasi

  Persyaratan Teknis 01 Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi

  Persyaratan Teknis 02 Bagian Pemetaan Topografi

  Persyaratan Teknis 03 Bagian Penyelidikan Geoteknik  Persyaratan Teknis 04 Bagian Penyelidikan Model Hidrolis

  Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu;

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 3/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

  SNI 19-6724, 2002 Tata Cara Pengukuran Kontrol Horizontal dan SNI 19-6988,2004 Tata Cara Pengukuran Kontrol Vertikal;

9. Referensi Hukum

Referensi hukum sebagai acuan dalam kegiatan ini meliputi:1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.2. Undang – Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.3. Undang – Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi ;4. Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara ;5. Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara ;6. Undang  –  Undang No. 32 Tahun 2010, tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup ;7. Undang-undang No 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan

untuk Kepentingan Umum;8. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL9. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.

10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 32/PRT /2007 tentang PedomanOperasi Pemeliharaan Irigasi

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 33/PRT /2007 tentangPedoman Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang PerubahanKedua Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

13. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)Nomor 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden RepublikIndonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanPresiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

14. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

Nomor 15 Tahun 2012 tentang Standar Dokumen Pengadaan Barang/JasaPemerintah.

10. Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam mSID Bandung Raya terdiri dari:1. Pekerjaan Pendahuluan

1.1. Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK)Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai acuan konsultan dalampelaksanaaan pekerjaan dan juga sebagai alat kontrol bagi pengguna jasa.Rencana Mutu Kontrak diasistensikan dan disetujui oleh Tim yang dibentukoleh Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Musi Rawas.

1.2. Pengumpulan Data SekunderMeliputi data kondisi eksisting serta pengumpulan data sosial, ekonomilingkungan dan data teknis untuk melakukan orientasi terhadap lokasidaerah irigasi, yang terdiri dari:- Peta topografi cathment area (daerah aliran sungai).- Bangunan sungai dan sarana prasarana yang ada.- Fasilitas yang ada di sekitar lokasi irigasi.- Tata guna lahan sekitar.- Batas administratif, kependudukan desa/kelurahan dan kecamatan.- Data hidrologi (stasiun curah hujan, data curah hujan dan lainnya).- Penggunaan air sungai dan kebutuhan air.

- Sosial masyarakat.- Masalah-masalah di daerah aliran sungai.Hasil pengumpulan data sekunder ini dituangkan dalam LaporanPendahuluan.

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 4/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

1.3. Survey Pendahuluan dan Kajian AwalSurvey ini dilakukan setelah mempelajari peta-peta yang ada hasil daritahapan pengumpulan data sekunder.Maksud dari survey ini untuk mendapatkan gambaran lebih lokasi potensial

pengembangan daerah irigasi dengan melihat langsung lokasi dimaksud.Dari survey ini akan didapatkan antara lain:- Lokasi (administratif, koordinat, nama sungai dan lainnya).- Menentukan batas lokasi pengukuran dan titik referensi topografi.- Menginventarisasi jalur-jalur daerah irigasi yang dapat dikembangkan.- Perkiraan luas area layanan yang akan dialirkan.- Kepemilikan lahan lokasi irigasi.- Dan lainnya yang digunakan sebagai bahan pertimbangan pemilihan

lokasi.Hasil survey pendahuluan dan kajian awal dituangkan dalam LaporanPendahuluan untuk dilakukan pembuatan pra layout yang kemudian akandilakukan tahapan perencanaan berikutnya.

2. Survey LapanganUntuk melengkapi atau memperoleh data-data dan informasi yang diperlukanuntuk perencanaan maka perlu dilakukan survey langsung di lapangan denganmenggunakan alat-alat yang disesuaikan dengan kebutuhan,Survey lapangan yang akan dilaksanakan meliputi:2.1. Pengukuran dan Penggambaran Topografi

2.1.1. Pengukuran Topografi (Pemetaan Situasi)Pengukuran / pemetaan situasi lengkap harus dilakukan dengan rinciankegiatan sebagai berikut:(1) Persiapan

Persiapan administrasi / laporan, peralatan dan personil.

(2) Pengumpulan data pendukung dari instansi terkait, antara lain :  Peta topografi 1:25.000 atau 1:50.000 dari Bakosurtanal

  Foto udara terbaru (jika ada) skala 1:10.000 atau skala lebihbesar.

  Titik referensi yang akan digunakan.

  Sistem Proyeksi (UTM).

(3) Survey lapangan pendahuluan dilakukan bersama-sama antara TimKonsultan dan Tim Teknis, untuk memperoleh informasi:

  Titik awal pengukuran atau lokasi bangunan utama.

  Nama, panjang dan trase jaringan irigasi pembawa dan

pembuang.  Batas areal pengukuran untuk pemetaan daerah irigasitermasuk kemungkinan tambahan perluasan areal.

(4) Pemasangan patok ukur, BM dan CP mengikuti persyaratansebagai berikut: –  Patok ukur polygon terbuat dari kayu ukuran 5/7 atau bambu

bulat, panjang ± 50 cm, ditanam 40 cm dan bagian atasnya ±10 cm diberi cat merah dan paku payung.

 –  Patok dipasang sepanjang / melingkupi batas areal irigasi yangberfungsi sebagai kerangka pengukuran. Apabila kerangka initerlalu besar agar dibuat menjadi beberapa loop sesuai petunjuk

Direksi. –  Patok dipasang setiap jarak ± 100 m untuk pengukuran sungai

dan ± 50 m untuk pengukuran saluran.

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 5/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

 –  BM dan CP harus dipasang sebelum dilaksanakan pengukuran. –  BM dan CP dipasang di tempat yang stabil, aman dari

gangguan dan mudah dicari. Setiap BM dan CP harus difoto,dibuat diskripsinya, diberi nomor dan kode sesuai petunjukDireksi.

 –  Titik referensi yang dipergunakan adalah koordinat atau elevasidari BM yang berada di sekitar lokasi pengukuran misalnya titiktriangulasi NWP atau BM lainnya atas persetujuan PejabatPembuat Komitmen.. Apabila belum ada titik BM maupunreferensi lainnya, maka koordinat referensi dapat ditetapkandengan hasil pembacaan alat GPS.

 –  Pemasangan BM harus direncanakan kerapatannya danmendapat persetujuan Direksi, sehingga memenuhipersyaratan:

  Pengukuran situasi setiap 500 ha

  Pada kerangka setiap 2,5 km dan pada tiap titik simpul.

  Bentuk dan konstruksi BM dan CP sesuai ketentuan yang

berlaku (KP).

(5) Pengukuran Kerangka Horisontal.Pelaksanaan pengukuran kerangka horisontal adalah sebagaiberikut:

  Metode pengukuran adalah Polygon.

  Alat ukur adalah Theodolite T-2 atau alat lain yang sejenis.

  Alat ukur jarak yang digunakan adalah EDM atau roll meterbaja.

  Sudut horisontal diukur 1 (satu) seri lengkap (B,LB).

  Perbedaan sudut horisontal hasil bacaan biasa dan luar biasa ≤

5”.  Jarak antara patok diukur 2 (dua) kali atau bolak balik,perbedaannya harus ≤ L/7500 (L = jarak rata-rata).

  Panjang seksi pengukuran polygon maksimum 2,5 km,dan setiap ujungnya ditandai dengan BM.

  Salah penutup polygon 10” √ N, N = jumlah titik polygon.

  Salah linier poligon 1:7.500.

(6) Pengukuran Kerangka VertikalPelaksanaan pengukuran kerangka vertikal adalah sebagai berikut:

  Menggunakan metode pengukuran sipat datar / waterpass.

  Alat yang digunakan harus alat waterpass otomatis dan

rambu ukur yang dilengkapi dengan nivo.  Ketinggian/elevasi setiap titik polygon dan BM ditentukan

dengan pengukuran waterpass.

  Sebelum dan sesudah pengukuran (setiap hari) harusdilakukan checking garis bidik.

  Metode pengukuran waterpass adalah double stand atau pergi-pulang.

  Perbedaan beda tinggi antara stand I dan stand II ≤ 2 mm.   Salah penutup beda tinggi 10D mm, D = total jarak dalam

Km.

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 6/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

(7) Pelaksanaan Pengukuran Situasi DetailPengukuran situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkangambaran dari bentuk terrain dan channel alignment yangsebenarnya.

  Menggunakan metode pengukuran Tachymetri.

  Alat ukur yang digunakan adalah Theodolite T-0.  Batas-batas petak tersier di lapangan harus diukur.

  Pengukuran ketinggian sawah dilakukan dengan uji petikminimal 3 (tiga) titik per petak tersier.

  Semua kenampakan yang ada baik alami maupun buatanmanusia harus diukur (jaringan saluran irigasi, pembuang, jalan kampung dan lain-lain).

  Pengukuran harus diikatkan pada titik polygon dan diikatkanpada BM/CP.

Khusus dalam pelaksanaan pengukuran situasi sungai dan sitebangunan utama, Konsultan dapat melakukan penyesuaian

dengan batas kondisi alam sebagai berikut:a. Pengukuran situasi sungai

  Sepanjang 2,00 km dengan 1,00 km ke hulu dan 1,00 kmke hilir dari rencana as bangunan utama.

  Sepanjang 250 m ke kiri dan 250 m ke kanan as sungai

b. Pengukuran site bangunan utama

  Lebar sungai 20<B<40; skala 1:200

  Lebar sungai B>40 m; skala 1 : 500

  Patok dipasang tiap jarak profil 25 m, dan tiap jarak profil 5m untuk sekitar bendung sepanjang 25 m ke hulu dan 25 m

ke hilir.

Hal lain yang penting diperhatikan adalah elevasi mercu bendung,ketinggian ambang pintu penguras dan pengambilan, elevasidekzerk dan elevasi penting lainnya harus disipat datar dengantepat.

2.1.2. Penggambaran Peta Situasi(1) Semua gambar termasuk besar dan ketebalan garis harus sesuai

dengan Standar Perencanaan Irigasi, Ditjen Air, Desember 1986(KP-07).

(2) Areal potensial yang akan dicantumkan harus diukur dengan alatplanimeter atau dihitung dengan program Auto CAD, skala 1:2.000atau 1:5.000.

(3) Semua gambar harus di atas kertas kalkir, ukuran A-1 (594x841mm).

(4) Peta Situasi dibuat dalam skala 1:2.000 atau 1:5.000

2.2. Pengumpulan Data HidrologiPekerjaan pengumpulan data hidrologi dimaksudkan untuk mengumpulkandata curah hujan dan iklim dari stasiun hujan dan iklim terdekat gunadianalisa dan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan perencanaanpembangunan daerah irigasi.

Stasiun curah hujan dan iklim yang ada di dalam DAS dan sekitarnya (lokasidan panjang pencatatan) disampaikan kepada Direksi untuk ditentukan yang

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 7/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

akan digunkan pada studi ini dan mendapat persetujuan tertulis. Data-datahidrologi dapat diperoleh dari Dinas Pengairan Provinsi, unit Hidrologi BBWSVIII dan lain-lain. Sedangkan data-data yang belum tersedia dapat diperolehdari instansi terkait lainnya baik yang ada di daerah maupun ada di pusat.Data-data hidrologi yang perlu dikumpulkan serta kegunaannya adalah

sebagai berikut:a. Data iklim dan lainnyaPengumpulan data iklim dan yang lain (terbaru) selama minimum 5tahun berturut turut dari stasiun iklim terdekat.

b. Data curah hujanPengumpulan data curah hujan harian maksimum sekurang-kurangnyaselama 10 tahun berturut-turut dari stasiun yang terdekat yang telahmendapat persetujuan Direksi.Data curah hujan maksimum selanjutnya akan dipakai sebagai dasardalam penentuan debit banjir daerah yang bersangkutan.

2.3. Survey Mekanika TanahPada kegiatan ini secara simultan akan dilakukan pengambilan contoh tanahatau sample yang akan diuji lebih lanjut di laboratorium. Dari hasil ujilaboratorium ini diperoleh paramater-parameter sifat fisik dan mekanis, sifat-sifat tanah bawah permukaan tanah, yang nantinya bermanfaat bagikonsultan dalam menentukan tipe pondasi bangunan air yang cocok dengankeadaan tanah setempat.Uji mekanika tanah ini dilakukan pada lokasi calon bangunan utama.

a. Bor Inti

Pemboran inti dilaksanakan pada Bangunan Utama (Bendung),pemboran dilakukan sebanyak 2 titk yang bertujuan untuk mengetahui jenis dan kondisi tanah. Pemboran dilakukan untuk pengambilan contohtanah tidak terganggu (undisturbed sample) sampai dengan + 10 meterkedalaman pemboran. Setelah diambil sample tanah tidak terganggu,kedua ujung tabung yang berisi tanah tersebut ditutup dengan parafinsupaya terjamin keasliannya. Contoh tanah asli selanjutnya dikirim kelaboratorium mekanika tanah untuk diperiksa/dianalisa gunamemperoleh parameter fisik dan teknik.

b. Pengujian LaboratoriumContoh-contoh tanah yang diambil dari lapangan dibawa ke laboratoriumuntuk diuji guna mendapat besaran-besaran sifat karakteristik fisik danmekanika tanah. Pengujian tanah harus dilakukan untuk jenis contohtanah tidak terganggu (undisturbed sample).  Pengujian laboratoriumharus dilakukan di laboratorium resmi yang terakreditasi. Daftarpengujian contoh tanah di laboratorium ditunjukkan pada tabel hasil ujilaboratorium.

2.4. Survey Tanah PertanianPengamatan detail, dilakukan hand bor dengan kedalaman 1.5 m, sebanyak2 titik. Deskripsi profil penuh, dilakukan menurut pedoman yang diterbitkan

oleh FAO (1990), untuk mengetahui tingkatan tanah.

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 8/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

Pengambilan sampel tanah dilakukan untuk melihat dan menilai statuskesuburan tanah, disesuaikan dengan keadaan fisiografi, bahan induk dansatuan taxonomi tanahnya serta bahan uji lanjutan di laboratorium.

Kegiatan survei tanah pertanian dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

informasi kesesuaiain peruntukan lahan dengan cara pemetaan tanah dalamhubungannya dengan perencanaan penggunaan lahan, penyelidikan berupauraian tanah dan perbedaan tanah akiibat pengaruh faktor pembentukantanah terhadapklasifikasi kesesuaian lahan untuk irigasi.

Selain itu perlu dilakukan uji kualitas air untuk mengetahui sumber airtersebut layak digunakan untuk keperluan pertanian.

2.5. Survey Sosial Ekonomi PertanianSurvei data sosiologi dan sosial ekonomi yang terdiri dari kondisi demografi, matapencaharian, penggunaan air, bahan pangan, data transmigrasi dan data statistik

terkait lainnya; serta kondisi Agronomi dan Agro-ekonomi masyarakat;

Pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :1. Mengadakan survey dan inventarisasi perkembangan sosial penduduk.2. Mengadakan survey dan inventarisasi keadaan agronomi.3. Mengadakan survey dan inventarisasi keadaan ekonomi masyarakat.4. Melakukan survey kelembagaan.5. Melaksanakan identifikasi lingkungan.

3. Pengolahan dan Analisa DataSetelah survey lapangan dan pengumpulan data sekunder selesai dilakukan,

maka melakukan pengolahan data-data yang diperoleh untuk dianalisa sehinggahasilnya dapat digunakan dalam perencanaan. Alternatif perencanaan perludilakukan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang efektif dan efisien. Setiapalternatif yang ditawarkan harus memenuhi dari segi topografi, hidrologi, mekanikatanah, serta sosial ekonomi dan lingkungan. Pengolahan dan analisis data yangdilakukan meliputi:

3.1. Analisa HidrologiData hidrologi yang dikumpulkan berupa data curah hujan dan iklim daristasiun hujan dan iklim, selanjutnya dilakukan beberapa analisa perhitungansebagai berikut:.a. Perhitungan debit banjir yang akan dipakai sebagai parameter desain

bangunan utama.b. Perhitungan nilai debit andalan (dependable flow, Q-80%).c. Perhitungan kebutuhan air irigasi.d. Pembuatan rencana pola tanam.

3.2. Analisa Mekanika Tanah Analisa mekanika tanah dilakukan pada lokasi calon bangunan utama. Analisa ini memberikan gambaran seluas-luasnya tentang kondisi mekanikatanah yang diperlukan untuk perencanaan, menentukan kekuatan dayadukung tanah tempat bangunan akan didirikan. Detail perencanaanbangunan yang akan dibangun harus dipastikan kondisi geologi teknik

tanahnya memungkinkan.

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 9/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

3.3. Analisa Kesesuaian LahanHasil interpretasi terhadap data sumberdaya lahan yang telah dikumpulkandalam bentuk kesesuaian lahan. Kesesuaian lahan mengandung pengertiantentang kecocokan dari sebidang lahan untuk penggunaan tertentu,sementara evaluasi lahan merupakan proses untuk menaksir tingkat

kesesuaian lahan tersebut (FAO, 1976). Oleh karena itu, dalam rangkapenataan lahan untuk memperbaiki fungsi ekologi dan hidrologi DAS,dilakukan evaluasi jenis tanaman yang sesuai di daerah survei. Evaluasilahan dalam laporan ini hanya ditujukan untuk mengevaluasi setiap satuanpeta tanah (SPT) yang terdapat di daerah survei.

Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan pada setiap satuan peta tanah untuktiap-tiap tanaman yang diusulkan. Penilaian kesesuaian tanaman inimengacu pada jenis karakteristik lahan dan jenis tanaman yang dievaluasi.Masing-masing tanaman memiliki persyaratan tumbuh yang berbeda-beda,sehingga hasil evaluasi lahan akan muncul beberapa kelas kesesuaianlahan.Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan ini adalah untuk mendapatkan

suatu kerangka yang digunakan sebagai dasar dalam membuat suatu modelpengelolaan lahan dalam D.I serta untuk menghindari penggunaan lahanyang salah dan kerusakan sumberdaya lahan. Penilaian kesesuaian lahandinilai berdasarkan karakteristik lahan dan persyaratan tumbuh masing-masing tanaman. Kemudian dilakukan penilaian kelas kesesuaian padatingkat ordo (sesuai = S dan tidak sesuai = N).

4. Penyusunan Sistem Perencanaan (System Planning).Dalam menyusun sistem perencanaan harus memperhatikan hal-hal sebagaiberikut:- Elaborasi dan analisis data lapangan yang meliputi data topografi, hidrologi,

geoteknik, sosial ekonomi dan lingkungan.

- Peruntukan wilayah berdasarkan RTRW.- Kepemilikan tanah, penggunaaan tanah dan aspek sosial lainnya.- Dampak utama dari tindakan rencana pembangunan daerah irigasi pada

daerah diluar batas-batas pekerjaan pembangunan daerah irigasi (sepertipeningkatan muka air di bagian hulu dan dampak lainnya).

- Kemudahan akses menuju lokasi rencana bangunan utama.

4.1. Pembuatan Pra Layout Jaringan IrigasiDari hasil penggambaran peta situasi eksisting, tahapan pekerjaanKonsultan selanjutnya adalah pembuatan pra layout jaringan irigasi termasukdraft batas-batas petak tersier yang diusulkan untuk diplot pada peta situasieksisting tersebut.Pra layout harus memuat secara khusus: –  Jaringan utama yang terdiri dari rencana bendung/bangunan

utama dan bangunan lain, saluran-saluran induk dan sekunder dansaluran suplesi dan sungai-sungai.

 –  Saluran tersier harus digambar sampai dengan titik dimana saluranmemasuki petak tersier, dan berakhir dengan ujung panah. Nama tiapsaluran induk dan sekunder dan titik- titik kilometer sepanjang saluran.

 –  Pembuang induk, sekunder dan tersier dengan nama, jikalau adanama sungai-sungai alam yang belum terinventarisasi harusdicantumkan dengan garis ganda atau garis utuh (tidak terputus-putus). Pembuangan yang sudah terinventarisasi harus dicantumkan

sebagai garis tebal putus-putus dengan titik-titik kilometer yangditandai sepanjang saluran pembuang. –  Bangunan-bangunan penting seperti bendungan, bendung / bangunan

utama, bangunan pengatur, bagi sadap, sadap, siphon, talang dan

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 10/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

10 

 jembatan pada saluran induk dan sekunder dan saluran suplesi, harusdicantumkan dengan simbol sesuai Standar Perencanaan (KP).

 –  Batas-batas petak tersier dan batas DI harus dibuat secara tegas,dengan simbol sesuai Standar Perencanaan (KP.07).

 –  Rencana pembuatan bangunan sadap tersier baru sebagai pengganti

sadap liar. Dalam hal ini harus memperhatikan batasan sebagaiberikut:i. Luas petak sawah 0 – 5 ha:

  Pakai sadap pipa (Ø 5 – 10 cm)

  Ketinggian diatur sesuai kebutuhan.ii. Luas petak sawah 5 – 10 ha :

  Pakai pintu sorong (lebar pintu maksimum 30 cm)

  Jika daerah layanan saluran primer / sekunder di hilir > 500 ha.

  Tanpa pintu sorong jika daerah layanan primer/sekunder di hilir< 500 ha.

  Pakai pipa sadap (Ø 10-15 cm)

4.2. Pertemuan Konsultansi Masyarakat (PKM)/SosialisasiDilaksanakannya PKM bertujuan untuk mensosialisasikan kepadamasyarakat (terutama kepada pemilik lahan yang terkena penempatan calonbangunan dan trase jaringan) tentang adanya rencana kegiatanpembangunan irigasi. PKM dilakukan oleh konsultan dengan melibatkansemua pihak yang berkepentingan seperti pamong kecamatan, pamongdesa, tokoh-tokoh masyarakat, dan para pemilik lahan. Hal-hal yang wajibdijelaskan kepada masyarakat dalam kegiatan PKM/sosialisasi adalah:- Pra layout jaringan irigasi yang telah dibuat- Konsep bangunan utama dan bangunan pelengkap lainnya.- Dampak yang mungkin terjadi akibat pembangunan irigasi.- Pertimbangan-pertimbangan kepada masyarakat bila usulan

masyarakat tidak dimungkinkan.

Pada akhir dari kegiatan PKM dibuatkan notulen yang disertai daftar hadirpeserta.

4.3. Pengukuran rencana trase saluranSetelah pra layout jaringan irigasi yang telah dibahas sebelumnya padaforum PKM disetujui oleh PPK dan Tim Teknis, selanjutnya konsultan harusmelakukan pengukuran topografi mengikuti trase jaringan yang akandikonstruksi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui estimasi volumepekerjaan galian, timbunan tanggul, proteksi longsoran atau pasangan lining.

4.4. Penggambaran skema-skema4.4.1. Skema Irigasi

a) Batas-batas daerah pengelolaan jaringan irigasi harus diberibatas pemisah dalam skema irigasi.

b) Memuat informasi:

 Nama dan panjang saluran induk, sekunder, saluran suplesidan saluran pembuang

 Type dan jumlah bangunan sadap atau bagi sadap sepanjangsaluran

 Areal potensial yang akan diairi untuk tiap petak tersier yangditulis dalam kotak petak tersier yang berisi:o  Nama Petak Tersiero  Areal potensial dalam hektar (dibulatkan sampai satu

desimal)

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 11/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

11 

o  Debit rencana untuk saluran tersierc) Untuk system golongan (>1 golongan) harus dibuat skema

golongan.

4.4.2. Skema Bangunana) Skema Bangunan harus menunjukkan semua bangunan yangada dengan Nomenklatur (nama bangunan) dan posisi lokasibangunan yang benar.

b) Pada setiap bangunan yang ada di saluran induk dan sekunderdan di ujung saluran agar dicantumkan km-nya (station) dari titiknol. Titik nol pada saluran dihitung dari pintu pengambilan intakebendung dan pintu sadap masing-masing untuk saluransekunder.

5. Detail Desain Alternatif layout jaringan yang terpilih pada sistem perencanaan menjadi landasan

perencanaan desain selanjutnya (tahapan detailnya).Kegiatan detail desain meliputi hal-hal sebagai berikut:a. Menghitung dimensi bangunan yang aman secara konstruksi, efektif, efisien

dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Semua hasil perhitungan harus dimasukkan dalam catatan desain (laporanNota Desain) yang memuat antara lain:

  Parameter desain yang dipakai untuk saluran dan bangunan (koefisienkekasaran, beban, tegangan).

  Contoh perhitungan hidrolik untuk saluran dan sadap, dengan tabeluntuk semua saluran dan sadap.

  Perhitungan desain bangunan (catatan desain oleh ahli teknik /insinyur)

  Hal-hal lain jika diminta dan disetujui oleh Direksi/Pemilik pekerjaan.Teori tentang desain tidak perlu diberikan, tetapi cukup dengan menyebutkanreferensi buku atau tabel tersebut diambil. 

c. Pembuatan gambar-gambar detail bangunan utama, bangunan pelengkap,saluran, serta bangunan lainnya yang diperlukan, mengikuti StandarPerencanaan Irigasi (KP) antara lain:o  Tampang memanjang dan situasi digambar dalam satu lembar

kertas A 1 dengan ketentuan:i. Situasi skala 1:2.000ii. Tampang memanjang skala horisontal 1:2.000 dan skala vertikal 1:100

untuk daerah datar, atau 1:200 untuk daerah yang mempunyaiterrain curam atau bervariasi.o  Tampang melintang digambar pada kertas A.1 dengan ketentuan:

i. Skala Panjang 1:100 atau 1:50ii. Skala Tinggi 1:100 atau 1:50

o  Gambar BangunanSemua bangunan air pada jaringan irigasi harus digambar dalam skala1:100 dan 1:50.

6. Analisa Biaya Konstruksi (Cost Estimate)Lembar perhitungan volume pekerjaan (BOQ) agar dirinci untuk seluruh itempekerjaan. Khusus untuk back up volume bangunan air harus disediakan skets

yang jelas.Dalam menghitung RAB, setiap item pekerjaan dihitung dengan Analisa HargaSatuan Pekerjaan (AHSP) terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 12/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

12 

Umum. Bila dipandang penggunaan alat-alat berat (mekanis) lebihmenguntungkan, maka analisa harga satuan menggunakan cara mekanis.Selanjutnya dari keseluruhan item pekerjaan konstruksi, harus dibuatkanspesifikasi teknisnya masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk membantu PPKdalam melakukan kontrol kualitas terhadap pelaksanaan pekerjaan fisik nantinya.

Keseluruhan hasil lingkup kegiatan ini, konsultan diminta untuk menyusun dalamformat Laporan Engineer’s Estimate dan Spesifikasi Teknis. 

7. Analisa Finansial Analisis Finansial adalah memberikan keuntungan proyek dari pandangan individuseperti petani, perusahaan swasta, koperasi, proyek, dan sebagainya. Sedangkan Analisis Ekonomi adalah memperkirakan keuntungan proyek dari pandanganumum dan pandangan nasional secara keseluruhan. Kegiatan ini dilakukandengan membandingkan manfaat dalam situasi tanpa proyek dan manfaat dalamsituasi dengan proyek.

Setelah manfaat dan biaya proyek diidentifikasi, dihitung, dan dinilai dari berbagai

alternative usulan proyek, kemudian dapat ditentukan alternativeusulan terbaik. Untuk memilih alternative terbaik dari berbagai usulan proyek,artinya arus biaya dan manfaat yang berbeda-beda di masa yang akan dating,dilakukan dengan perhitungan diskonto dan berdasar pada 3 pendekatan yaitu :Manfaat Netto Sekarang (Net Present Value/ NPV), Tingkat Pengembalian Internal

11. KeluaranLaporan terdiri dari laporan utama dan laporan penunjang yang disajikan secara jelasdan terinci sebagai berikut:1. Rencana Mutu Kontrak : 4 Buku2. Laporan Bulanan : 16 Buku

3. Draft Laporan Pendahuluan dan Lap. Pendahuluan : 20 Buku4. Draft Laporan Akhir dan Laporan Akhir : 20 Buku5. Laporan Penunjang:

- Laporan Pengukuran Topografi : 4 Buku- Laporan Hidrologi : 4 Buku- Laporan Survey Mekanika Tanah : 4 Buku- Laporan Survey Pertanian : 4 Buku- Laporan Nota Desain : 4 Buku- Laporan EE dan Spesifikasi Teknis : 4 Buku

6. Gambar-gambar:- Gambar ukuran A1 : 4 Set- Gambar ukuran A3 : 4 Set

7. Photo Dokumentasi : 2 Album8. Flash Disk : 1 Buah

12. Jangka Waktu Penyelesaian KegiatanJangka waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah 105 (seratus lima) hari kalender sejakditerbitkannya Surat Perintah Mulai kerja (SPMK).

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 13/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

13 

13. Tenaga Ahli

Posisi

Kualifikasi JumlahOrang Bulan

(MM)Pendidikan KeahlianSertifikat

Keahlian

Pengalaman

(Tahun)Tenaga Ahli :

Team Leader

Sarjana TeknikSipil/ TeknikSipil Hidro /Pengairan

Mendesainbendung ataubendungan

SKA AhliMadyaBidang SDA

8 3,5

 Ahli Irigasi /Desain

Sarjana TeknikSipil / TeknikPengairan

Mendesain jaringanirigasi

SKA AhliMuda BidangSDA / Irigasi

5 1,0

 Ahli HidrologiSarjana TeknikSipil / Teknik

Pengairan

 Analisishidrologi

SKA AhliMuda BidangSDA/Teknik

Sipil

5 1,0

 Ahli GeodesiSarjanaGeodesi

Survei danPemetaandan Teristris

SKA AhliMudaGeodesi

5 2,0

 AhliGeoteknik

SarjanaGeologi

Menganalisageoteknik/mekanika tanah

SKA AhliMudaGeoteknik

5 1,0

 Ahli PertanianSarjanaPertanian

Pertanian 5 1,0

 Ahli SosialEkonomi

SarjanaEkonomi/Sosial ekonomi

Menghitunganalisafinansial

5 1,0

Tenaga Pendukung 

Bor Master 1,0

Surveyor Topografi 3,0

Operator CAD 4,0

Operator Komputer 3,5

Tenaga Lokal Survey Topografi 6,0

Tenaga Lokal Survey MekanikaTanah

2,0

14. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan1. Kegiatan Pendahuluan

a. Kegiatan Persiapanb. Pengumpulan Data Sekunderc. Survey Pendahuluan dan Kajian Awal

2. Kegiatan Survey, Investigasi dan Uji Laboratoriuma. Survey Topografi

b. Survey Hidrologic. Survey Mekanika Tanahd. Survey Pertanian

3. Kegiatan Analisa Data

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 14/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

14 

a. Perhitungan dan Penggambaran Topografib. Analisa Hidrologic. Analisa Mekanika Tanahd. Analisa Kesesuaian Lahane. Penyusunan Sistem Perencanaan

4. Kegiatan Detail Desaina. Detail Desain dan Penggambaranb. Analisa Biayac. Analisa Finansial

15. Rencana Mutu KontrakRencana Mutu Kontrak harus dibuat dalam 5 (lima) buku. RMK berisi tentang QualityPlan pekerjaaan. Uang muka dibayarkan bila konsultan telah menyerahkan RMK yangtelah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen. RMK harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak ditandatanganinya SPMK.

16. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan memuat:1. Kemajuan pekerjaan yang telah dan sedang dikerjakan, dilengkapi dengan progress

kegiatan rencana dan realisasi.2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi serta upaya penyelesaian.3. Absensi personil.4. Daftar peralatan yang digunakan.

17. Draft Laporan Pendahuluan dan Laporan PendahuluanDraft Laporan Pendahuluan dan Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya memuat:1. Latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, lingkup pekerjaan.2. Gambaran umum lokasi pekerjaan (daerah studi), pra lay out lokasi pekerjaan, peta-

peta dan gambar terkait dengan pekerjaan.

3. Pendekatan dan metodologi.4. Pelaksanaan dan desk studi.5. Hasil identifikasi pendahuluan (hasil peninjauan awal lokasi pekerjaan).6. Data-data sekunder yang berkaitan dengan pekerjaan dan tinjauan awal tentang

sumber daya air yang ada, topografi, geologi, soaial ekonomi dan lingkungan.7. Program dan rencana kerja secara rinci untuk kegiatan lapangan maupun kegiatan

kantor termasuk menampilkan kurva S, rencana mobilisasi dan jadwal kegiatantenaga personil dan peralatan yang disajikan dalam bentuk bar chart.

8. Permasalahan dan hambatan yang terjadi serta usulan pemecahannya.

Draft Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejakSPMK diterbitkan sebanyak 15 (lima belas) buku untuk keperluan Diskusi Pendahuluandan Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku hasil diskusi (setelah perbaikan).Laporan pendahuluan ini harus dipresentasikan/dibahas dengan tim teknis dan instansiterkait.

18. Draft Laporan Akhir dan Laporan AkhirDraft Laporan Akhir dan Laporan Akhir memuat:1. Gambar daerah studi, lay out lokasi pekerjaan, peta-peta dan gambar terkait

dengan pekerjaan.2. Data-data sekunder dan primer hasil survey sebagaimana diisyaratkan dalam

lingkup pekerjaan dan disajikan dalam bentuk peta, tabel, diagram, kurva danbentuk lainnya untuk memudahkan pemahamannya.

3. Analisa data sekunder dan primer hasil survey dan investigasi sebagai bahan untukpenyusunan perencanaan rinci.4. Dasar-dasar perencanaan atau kriteria desain (konsep perencanaan) yang

dipergunakan untuk melakukan analisis data.

7/26/2019 3. KAK SID Bandung Raya

http://slidepdf.com/reader/full/3-kak-sid-bandung-raya 15/15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

SID BANDUNG RAYA

15 

5. Hasil perencanaan dan manfaat teknis dan non teknis konstruksi yang akandibangun.

6. Permasalahan dan hambatan mungkin terjadi pada saat pelaksanaan konstruksiserta saran upaya pemecahannya.

7. Perencanaan rinci yang meliputi Gambar Desain, Rencana Anggaran Biaya, dan

Spesifikasi Teknis.

Draft Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 3,5 (tiga setengah) bulansejak SPMK diterbitkan sebanyak 15 (lima belas) buku untuk keperluan Diskusi Akhirdan Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) buku hasil diskusi (setelah perbaikan).Draft Laporan Akhir harus dipresentasikan/dibahas dengan tim teknis dan instansiterkait.

Seluruh laporan disajikan dalam Bahasa Indonesia menggunakan kaidah EYD, standarkarya tulis ilmiah serta mengacu pada standar/Kriteria Perencanaan (SNI) yangditerbitkan Dirjen Pengairan.

Laporan Akhir ini harus diserahkan selambat-lambatnya 105 (seratus lima) hari kalendersejak SPMK diterbitkan.

Muara Beliti, Februari 2016PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN(PPK)

PERRI PUTRA, SST.NIP. 19741225 200003 1 001