3. bab i

2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (tiga kali dalam sehari). Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Kejadian diare pada tahun 2000 yaitu sebesar 301 per 1000 penduduk, secara proporsional 55 % dari kejadian diare terjadi pada golongan balita dengan episode diare balita sebesar 1,0 – 1,5 kali per tahun. 1,2 Diare anak secara operasional dapat dibagi 2 klasifikasi, yaitu yang pertama diare akut adalah diare yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari, dan yang kedua yaitu diare bermasalah yang terdiri dari disentri berat, diare persisten, diare dengan kurang energi protein (KEP) berat dan diare dengan penyakit penyerta. 3,4 Selama anak diare, terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit (natrium, kalium dan bikarbonat) yang terkandung dalam tinja cair anak. Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak diganti secara adekuat, sehingga timbullah kekurangan cairan dan elektrolit. Keadaan ini, akan mengakibatkan 1

Upload: edwin-pasha-jr

Post on 18-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ANAK

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPenyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (tiga kali dalam sehari). Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Kejadian diare pada tahun 2000 yaitu sebesar 301 per 1000 penduduk, secara proporsional 55 % dari kejadian diare terjadi pada golongan balita dengan episode diare balita sebesar 1,0 1,5 kali per tahun.1,2Diare anak secara operasional dapat dibagi 2 klasifikasi, yaitu yang pertama diare akut adalah diare yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari, dan yang kedua yaitu diare bermasalah yang terdiri dari disentri berat, diare persisten, diare dengan kurang energi protein (KEP) berat dan diare dengan penyakit penyerta.3,4Selama anak diare, terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit (natrium, kalium dan bikarbonat) yang terkandung dalam tinja cair anak. Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak diganti secara adekuat, sehingga timbullah kekurangan cairan dan elektrolit. Keadaan ini, akan mengakibatkan anak menjadi semakin lemah. Di samping itu, selama diare dapat terjadi penurunan asupan makanan, gangguan penyerapan nutrisi dan pada akhirnya dapat berlanjut ke gagalnya pertumbuhan anak.2

Tujuan Laporan kasus ini disusun untuk membantu penulis mengatahui dan memahami tentang:1. Penegakan diagnosis gastroenteritis akut (GEA) pada anak. 2. Pendekatan dokter keluarga pada pasien anak dengan gastroenteritis akut (GEA). 3. Penatalaksanaan gastroenteritis akut (GEA) pada anak

1.2 ManfaatLaporan kasus ini dapat dimanfaat penulis dan pembaca sebagai:1. Ringkasan dari kasus dan beberapa tinjauan pustaka tentang gastroenteritis akut (GEA) pada anak.2. Mempermudah pemahaman penulis dan pembaca tentang gastroenteritis akut (GEA) pada anak.3. Mengetahui perkembangan pasien anak dengan gastroenteritis akut (GEA).

1