285800527-lp-cva-ivh

Upload: vios-true-blues

Post on 28-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    1/14

    LAPORAN PENDAHULUAN

    CEREBRAL VASKULAR ACCIDENTINTRAVENTRICULAR HEMORRHAGE

    (CVA-IVH)

    Disusun untuk Memenui Tu!"s L"#$%"n In&i'i&u P%$esi Ne%s De#"%temen Me&ik" &i

    Ru"n! *+s RSUD, D%, S"iu An"% M""n!

    OLEH.

    NI MADE ARDANINGSIH

    //0121*1////113

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERA4ATAN

    5AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRA4I6A7A

    MALANG

    *1/0

    CEREBRAL VASCULAR ACCIDENT.INTRAVENTRICULAR HEMORRHAGE (CVA-IVH)

    http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/23/cerebral-vaskular-accident-cva/http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/23/cerebral-vaskular-accident-cva/
  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    2/14

    /, DE5INISIPerdarahan intraventrikel atau yang biasa disebut dengan IVH adalah perdarahan

    yang terdapat pada sistem ventrikel otak, dimana cairan serebrospinal di produksi dan

    disirkulasikan ke ruang subarachnoid. Perdarahan ini dapat disebabkan karena adanya

    trauma ataupun juga perdarahan pada stroke.Disebutkan pula bahwa Primary Intraventricular Hemorrhagemerupakan perdarahan

    intraserebral nontraumatik yang terbatas pada sistem ventrikel. Sedangkan perdarahan

    sekunder intraventrikuler muncul akibat pecahnya pembuluh darah intraserebral dalam

    dan jauh dari daerah periventrikular, yang meluas ke sistem ventrikel. IVH sekunder

    mungkin terjadi akibat perluasan dari perdarahan intraparenkim atau subarachnoid yang

    masuk ke system intraventrikel. ontusio dan perdarahan subarachnoid !S"H#

    berhubungan erat dengan IVH. Perdarahan dapat berasal dari middle communicating

    artery atau dari posterior communicating artery.

    Sepertiga pasien IVH tidak bertahan pada perawatan di rumah sakit !$%. "ngka

    kejadian IVH di antara seluruh pasien dengan perdarahan intrakranial adalah $,'&dengan prognosis yang dilaporkan lebih baik dari prognosis pasien perdarahan

    intraventrikel sekunder. IVH menginduksi morbiditas, termasuk perkembangan

    hidrose(alus dan menurunnya kesadaran. Dilaporkan terdapat banyak (aktor yang

    berhubungan dengan IVH, namun hipertensi merupakan (aktor yang paling sering

    ditemukan. Sering kali kejadian IVH bersamaan dengan munculnya )V" hemoragik lain,

    yang tersering adalah I)H !intra cranial Hematoma#, sehingga kejadian )V" I)H ini juga

    menimbulkan kesan gejala yang sama dengan )V" yang terjadi setelah atau bersamaan.Selain itu kejadian IVH lebih banyak terjadi pada bayi dibandingkan dengan orang

    dewasa. Pada bayi IVH banyak terjadi pada bayi yang prematur atau **+, ha ini

    dikarenakan belum matangnya pembentukan pembuluh darah, terutama di otak.

    etidakmatangan inilah yang akan mengakibatkan adanya ruptur pembuuh darah pada

    sistem ventrikel. Sedangkan pada orang dewasa IVH banyak terjadi karena perdarahan

    dari sistem atau tempat disekitar ventrikel otak.

    *, ETIOLOGI-tiologi PIVH bervariasi dan pada beberapa pasien tidak diketahui. etapi menurut

    penelitian didapatkan /a. Hipertensi, aneurisma bahwa PIVH tersering berasal dari perdarahan hipertensi pada

    arteri parenkim yang sangat kecil dari jaringan yang sangat dekat dengan sistem

    ventrikuler.

    b. ebiasaan merokok dan "lkoholismeDari studi observasional dilaporkan meningkatnya kejadian stroke perdarahan pada

    pasien merokok dan konsumsi alkohol. andungan !0at# yang terkandung dalam

    rokok, terutama nikotin dapat menyebabkan penurunan elastisitas dinding vaskuler.

    onsumsi alkohol dengan jumlah banyak maupun sedikit namun dalam jangka

    waktu yang lama akan bere(ek pada sistem kardiovasluler, gangguan yang mungkin

    muncul pada sistem jantung diantaranya adalah berhubungan dengan (ungsi

    (isiologis jantung, yang tersering diantaranya adalah (ungsi sebagai 1pompa2 darah,

    sedangkan pada sistem vaskuler, konsumsi alkohol dapat mengganggu lipid pro(ile

    yang kedepannya akan mengakibatkan gangguan pada lemak di vaskuler yang

    nantinya dapat menyebabkan penyempitan vaskuler.

    c. -tiologi lain yang mendasari PIVH di antaranya adalah anomali pembuluh darahserebral, mal(ormasi pembuluh darah termasuk angioma kavernosa dan aneurisma

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    3/14

    serebri merupakan penyebab tersering PIVH pada usia muda. Pada orang dewasa,

    PIVH disebabkan karena penyebaran perdarahan akibat hipertensiprimer dari

    struktur periventrikel.

    8, 5AKTOR RESIKO

    a. 3sia tuab. ebiasaan merokokc. "lkoholismed. ekanan darah lebih dari '45 mmHg.e. +okasi dari Intracerebral hemoragik primer.(. Perdarahan yang dalam, pada struktur subkortikal lebih beresiko menjadi

    intraventrikular hemoragik, lokasi yang sering terjadi yaitu putamen !$6765,

    lobus!$5, thalamus !'57'6, pons !6&7'4, caudatus !8 dan serebelum

    !6. "danya perdarahan intraventrikular meningkatkan resiko kematian yang

    berbanding lurus dengan banyaknya volume IVH.

    9, PATO5ISIOLOGI

    0, GE6ALAPada dasarnya gejala dari IVH sama dengan gejala pada perdarahan intraserebral

    lainnya, seperti sakit kepala mendadak, mual dan muntah, perubahan9penurunan status

    mental atau level kesadaran.a. Sakit kepala mendadakb. aku kudukc. :untahd. +etargi.e. Penurunan esadaran.

    (. ;angguan atau penurunan (isiologis pada bagian tubuh tertentu misal pada anggotagerak.

    Hipertensi abnormalitas formasi

    vaskuler otak

    Perdarahan yang terjadimenyebabkan penekanan pada area

    otak (desak ruang)

    Tek. Vaskuler melebihi tek.Maksimal vaskuler otak

    Menyebabkan vaskuler mudahruptur karena formasi vaskuler

    sendiri

    Peningkatan TI

    !pabila dibiarkan akanterjadi edema otak

    Penekananpada area

    sensitif nyeri

    "yeri kepala

    #angguan kesadaran(penurunan)

    Penekanan padaarea tertentu pada

    otak dapatmenyebabkan

    gangguan $siologisotak seperti

    %gangguan bi&ara(area bro&a)'

    gangguan gerak'dll

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    4/14

    +, PROGNOSAPrognosa IVH akan sangat buruk apabila merupakan hasil dari perdarahan intraserebral

    yang disebabkan karena hipertensi, dan prognosa akan bertambah buruk apabila

    hydrocephalus mengikuti. Hal ini dapat menyababkan peningkatan I dan dapat

    menyebabkan hernia otak. Darah yang berada pada ventrikular otak dapat menggumpaldan akan menyumbat aliran dari )S< sehingga dapat terjadi hydrochepalus yang dapat

    dengan cepat meningkatkan I dan dapat menyebabkan kematian. emudian, produk7

    produk pemecahan bekuan darah dapat merangsang pelepasan agen7agen in(lamsi yang

    dapat merusak granulasi dari arachnoid, menghalangi reabsorbsi )S< dan dapat

    menyebabkan hydrochepalus permanen.

    2, KOMPLIKASIa. Hidrose(alus !=ctaviani, 45''#

    Hal ini merupakan komplikasi yang sering dan kemungkinan disebabkan karena

    obstruksi cairan sirkulasi serebrospinal atau berkurangnya absorpsi meningeal.

    Hidrose(alus dapat berkembang pada 65& pasien dan berhubungan dengan keluaranyang buruk.erapi hidrose(alus pada pasien dilanjutkan dengan konsul ke bagian bedah sara(

    dengan rencana tindakan VP shunt cito. Ventriculoperitoneal (VP) Shunt merupakan

    tehnik operasi yang paling popular untuk tatalaksana hidrose(alus, yaitu +)S dialirkan

    dari ventrikel otak ke rongga peritoneum. Sebuah studi tentang hidrose(alus

    menunjukkan rasio kesuksesan perbaikan gejala dan tanda klinis pada 65&7 %5&

    penelitian pada anjing yang mendapatkan tatalaksana ventriculoperitoneal shunting.b. Perdarahan ulang (rebleeding) !=ctaviani, 45''#

    Dapat terjadi setelah serangan hipertensi. indakan medis untuk mencegah

    perdarahan ulang setelah S"H dariAHA Guideline 455%/ '#. ekanan darah sebaiknya

    dimonitor dan dikontrol untuk mengimbangi risiko stroke, hipertensi yang berhubungan

    dengan perdarahan ulang, dan mempertahankan CPP !cerebral perusion pressure#.

    4#. irah baring saja tidak cukup untuk mencegah perdarahan ulang setelah S"H.

    Dapat dipertimbangkan strategi tatalaksana yang lebih luas, bersamaan dengan

    pengukuran yang lebih de(initi(. $#. :eskipun studi yang lalu menunjukkan

    keseluruhan e(ek negati( dari anti(ibrinolitik, bukti sekarang menyarankantatalaksana

    awal dengan pemberian anti(ibrinolitik jangka pendek dilanjutkan dengan penghentian

    anti(ibrinolitik dan pro(ilaksis melawan hipovolemi dan vasospasme&. Vasospasme. !=ctaviani, 45''#

    *eberapa laporan telah menyimpulkan hubungan antara intraventricular hemorrhage

    (IVH) dengan kejadian dari vasospasme serebri, yaitu/ '#. Dis(ungsi arteriovenahipotalamik berperan dalam perkembangan vasospasme intrakranial. 4#.

    Penumpukkan atau jeratan dari bahan spasmogenik akibat gangguan dari sirkulasi

    cairan serebrospinal. ekomendasi tatalaksana vasospasme serebri dari AHA

    Guideline pada S"H, yaitu/ >imodipin oral diindikasikan untuk mengurangi keluaran

    yang buruk yang berhubungan dengan S"H aneurisma !I, "#. >ilai dari pemberian

    antagonis kalsium secara oral atau intravena masih belum jelas. Dosis oral yang

    dianjurkan adalah ?5 mg setiap ? jam.

    3, PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    Diagnosis klinis dari PIVH sangat sulit dan jarang dicurigai sebelum C! scan meskipungejala klinis menunjukkan diagnosis mengarah ke IVH, namun C! Scan kepala diperlukan

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    5/14

    untuk kon(irmasi. ) sangat sensiti( dalam mengidenti(ikasi perdarahan akut dan

    dipertimbangkan sebagai baku emas. ekomendasiAHA Guideline "#$# untuk pencitraan

    pada kasus stroke adalah/

    a. Computed !omography%Scanning (C!% scan)&

    ) Scan merupakan pemeriksaan paling sensiti( untuk PIS !perdarahan intra

    serebral9I)H# dalam beberapa jam pertama setelah perdarahan. )7scan dapatdiulang dalam 4@ jam untuk menilai stabilitas. *edah emergensi dengan

    mengeluarkan massa darah diindikasikan pada pasien sadar yang mengalami

    peningkatan volume perdarahan.

    b. 'agneticresonance imaging ('I)&

    :I dapat menunjukkan perdarahan intraserebral dalam beberapa jam pertama

    setelah perdarahan. Perubahan gambaran :I tergantung stadium disolusi

    hemoglobin oksihemoglobin A deoksihemoglobin A methemoglobin 7 (erritin dan

    hemosiderin.

    c. ) angiograi, ) venogra(i, contrast%enhanced ), contrast%enhanced :I, magnetic

    resonance angiography, and magnetic resonance venography dapat digunakan untukmengevaluasi lesi struktural yang mendasari, termasuk mal(ormasi pembuluh darah

    dan tumor jika terdapat kecurigaan klinis atau radiologis.

    :, PEMERIKSAAN S7ARA5 KRANIAL

    ", 5un!si s"%" k%"ni" I (N O'"kt$%ius)Pastikan rongga hidung tidak tersumbat oleh apapun dan cukup bersih. +akukan

    pemeriksaan dengan menutup sebelah lubang hidung klien dan dekatkan bau7bauan

    seperti kopi dengan mata tertutup klien diminta menebak bau tersebut. +akukan untuk

    lubang hidung yang satunya.;, 5un!si s"%" k%"ni" II (N, O#tikus)

    )atat kelainan pada mata seperti katarak dan in(eksi sebelum pemeriksaan.Periksa ketajaman dengan membaca, perhatikan jarak baca atau menggunakan

    snellenchart untuk jarak jauh.

    Periksa lapang pandang/ lien berhadapan dengan pemeriksa ?57'55 cm, minta

    untuk menutup sebelah mata dan pemeriksa juga menutup sebelah mata dengan

    mata yang berlawanan dengan mata klien. ;unakan benda yang berasal dari arah

    luar klien dank lien diminta , mengucapkan ya bila pertama melihat benda

    tersebut. 3langi pemeriksaan yang sama dengan mata yang sebelahnya. 3kur

    berapa derajat kemampuan klien saat pertama kali melihat objek. ;unakan

    opthalmoskop untuk melihat (undus dan optic disk !warna dan bentuk#

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    6/14

    Dengan menggunakan sensori nyeri menggunakan ujung jarum atau peniti di

    ketiga area wajah tadi dan minta membedakan benda tajam dan tumpul.

    Dengan mengguanakan suhu panas dan dingin juag dapat dilakukan diketiga area

    wajah tersebut. :inta klien menyebabkanutkan area mana yang merasakan

    sentuhan. Cangan lupa mata klien ditutup sebelum pemeriksaan.

    Dengan rasa getar dapat pukla dilakukan dengan menggunakan garputala yang

    digetarkan dan disentuhkan ke ketiga daerah wajah tadi dan minta klien

    mengatakan getaran tersebut terasa atau tidak

    Pemerikasaan corneal dapat dilakukan dengan meminta klien melihat lurus ke

    depan, dekatkan gulungan kapas kecil dari samping kea rah mata dan lihat re(leks

    menutup mata.

    Pemeriksaan motorik dengan mengatupkan rahang dan merapatkan gigi periksa

    otot maseter dan temporalis kiri dan kanan periksa kekuatan ototnya, minta klien

    melakukan gerakan mengunyah dan lihat kesimetrisan gerakan mandibula.e, 5un!si s"%" k%"ni" VII (N, 5"si"is)

    (N, G$s$'"%in!eus &"n V"!us)

    :inta klien mengucapkan aa lihat gerakan ovula dan palatum, normal bila uvula

    terletak di tengan dan palatum sedikit terangkat.

    Periksa gag re(leks dengan menyentuh bagian dinding belakang (aring

    menggunakan aplikator dan observasi gerakan (aring.

    Periksa akti(itas motorik (aring dengan meminta klien menelan air sedikit,

    observasi gerakan meelan dan kesulitan menelan. Periksa getaran pita suara saat

    klien berbicara., 5un!si s"%" k%"ni" >I(N, Ases$%is)

    Periksa (ungsi trape0ius dengan meminta klien menggerakkan kedua bahu secara

    bersamaan dan observasi kesimetrisan gerakan.

    Periksa (ungsi otot sternocleidomastoideus dengan meminta klien menoleh ke

    kanan dan ke kiri, minta klien mendekatkan telinga ke bahu kanan dan kiri

    bergantian tanpa mengangkat bahu lalu observasi rentang pergerakan sendi

    Periksa kekuatanotottrape0ius dengan menahan kedua bahu klien dengan kedua

    telapak tangan danminta klien mendorong telapak tangan pemeriksa sekuat7

    kuatnya ke atas, perhatikan kekuatan daya dorong.

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    7/14

    Periksa kekuatan otot sternocleidomastoideus dengan meminta klien untuk

    menoleh kesatu sisi melawan tahanan telapak tangan pemeriksa, perhatikan

    kekuatan daya dorongi, 5u!si s"%" k%"ni" >II (N, Hi#$!$sus)

    Periksa pergerakan lidah, menggerakkan lidah kekiri dan ke kanan, observasi

    kesimetrisan gerakan lidah Periksa kekuatan lidah dengan meminta klien mendorong salah satu pipi dengan

    ujung lidah, dorong bagian luar pipi dengan ujung lidah, dorong kedua pipi dengan

    kedua jari, observasi kekuatan lidah, ulangi pemeriksaan sisi yang lain

    /1, PEMERIKSAAN 5UNGSI MOTORIK

    Sistem motorik sangat kompleks, berasal dari daerah motorik di corteks cerebri, impuls

    berjalan ke kapsula interna, bersilangan di batang traktus pyramidal medulla spinalis dan

    bersinaps dengan lower motor neuron.Pemeriksaan motorik dilakukan dengan cara observasi dan pemeriksaan kekuatan.

    a. :assa otot / hypertropi, normal dan atropib. onus otot / Dapat dikaji dengan jalan menggerakkan anggota gerak pada berbagai

    persendian secara pasi(. *ila tangan 9 tungkai klien ditekuk secara berganti7ganti dan

    berulang dapat dirasakan oleh pemeriksa suatu tenaga yang agak menahan pergerakan

    pasi( sehingga tenaga itu mencerminkan tonus otot.

    *ila tenaga itu terasa jelas maka tonus otot adalah tinggi. eadaan otot disebut

    kaku. *ila kekuatan otot klien tidak dapat berubah, melainkan tetap sama. Pada

    tiap gerakan pasi( dinamakan kekuatan spastis. Suatu kondisi dimana kekuatan

    otot tidak tetap tapi bergelombang dalam melakukan (leksi dan ekstensi

    eBtremitas klien.

    Sementara penderita dalam keadaan rileks, lakukan test untuk menguji tahanan

    terhadap (leksi pasi( sendi siku, sendi lutut dan sendi pergelangan tangan. >ormal, terhadap tahanan pasi( yang ringan 9 minimal dan halus.

    c. ekuatan otot /"turlah posisi klien agar tercapai (ungsi optimal yang diuji. lien secara akti( menahan

    tenaga yang ditemukan oleh sipemeriksa. =tot yang diuji biasanya dapat dilihat dan

    diraba. ;unakan penentuan singkat kekuatan otot dengan skala +ovettEs !memiliki nilai 5

    A 6#5 F tidak ada kontraksi sama sekali.' F gerakan kontraksi.4 F kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan tahanan atau

    gravitasi.

    $ F cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.@ F cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.6 F kekuatan kontraksi yang penuh.

    //, PEMERIKSAAN 5UNGSI SENSORIK

    Pemeriksaan sensorik adalah pemeriksaan yang paling sulit diantara pemeriksaan sistem

    persara(an yang lain, karena sangat subyekti( sekali. =leh sebab itu sebaiknya dilakukan

    paling akhir dan perlu diulang pada kesempatan yang lain !tetapi ada yang menganjurkan

    dilakukan pada permulaan pemeriksaan karena pasien belum lelah dan masih bisa

    konsentrasi dengan baik#.Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi respon klien terhadap beberapa

    stimulus. Pemeriksaan harus selalu menanyakan kepada klien jenis stimulus.

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    8/14

    ;ejala paresthesia !keluhan sensorik# oleh klien digambarkan sebagai perasaan geli

    !tingling#, mati rasa !numbless#, rasa terbakar9panas !burning#, rasa dingin !coldness# atau

    perasaan7perasaan abnormal yang lain. *ahkan tidak jarang keluhan motorik !kelemahan

    otot, twitching 9 kedutan, miotonia, cramp dan sebagainya# disajikan oleh klien sebagai

    keluhan sensorik. *ahan yang dipakai untuk pemeriksaan sensorik meliputi/

    '. Carum yang ujungnya tajam dan tumpul !jarum bundel atau jarum pada perlengkapanre(leks hammer#, untuk rasa nyeri super(isial.

    4. apas untuk rasa raba.$. *otol berisi air hangat 9 panas dan air dingin, untuk rasa suhu.@. ;arpu tala, untuk rasa getar.6. +ain7lain !untuk pemeriksaan (ungsi sensorik diskriminati(# seperti /

    a. Cangka, untuk 4 !two# point tactile dyscrimination.b. *enda7benda berbentuk !kunci, uang logam, botol, dan sebagainya#, untuk

    pemeriksaan stereognosisc. Pen 9 pensil, untuk graphesthesia.

    /*, PEMERIKSAAN 5UNGSI RE5LEKSPemeriksaan akti(itas re(leks dengan ketukan pada tendon menggunakan re(leks

    hammer. Skala untuk peringkat re(leks yaitu /5 F tidak ada respon' F hypoactive 9 penurunan respon, kelemahan !G#4 F normal !GG#$ F lebih cepat dari rata7rata, tidak perlu dianggap abnormal !GGG#@ F hyperakti(, dengan klonus !GGGG#

    e(leks7re(leks yang diperiksa adalah /", Reeks #"te"

    Pasien berbaring terlentang, lutut diangkat ke atas sampai (leksi kurang lebih $5 5.

    endon patella !ditengah7tengah patella dan tuberositas tibiae# dipukul dengan re(leks

    hammer. espon berupa kontraksi otot uadriceps (emoris yaitu ekstensi dari lutut.;, Reeks ;iormal jika timbul kontraksi otot biceps, sedikit meningkat bila terjadi (leksi sebagian

    dan gerakan pronasi. *ila hyperakti( maka akan terjadi penyebaran gerakan (leksi

    pada lengan dan jari7jari atau sendi bahu.

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    9/14

    a& abinskiStimulus / penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior.

    espons / ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan !(anning# jari A jari kaki.b& Chaddock

    Stimulus / penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral, sekitar malleolus lateralis

    dari posterior ke anterior. espons / seperti babinski.c& *ppenheim

    Stimulus / pengurutan crista anterior tibiae dari proksimal ke distal. espons / seperti

    babinski.d& Gordon

    Stimulus / penekanan betis secara keras, espons / seperti babinski.e& Schaeer

    Stimulus / memencet tendon achilles secara keras. espons / seperti babinski.& Gonda

    Stimulus / penekukan ! planta (leksi# maksimal jari kaki keempat. espons / seperti

    babinski.g& Homan

    Stimulus / goresan pada kuku jari tengah pasien. espons / ibu jari, telunjuk dan jari

    A jari lainnya bere(leksi.h& !romner

    Stimulus / colekan pada ujung jari tengah pasien. espons / seperti Ho((man.

    Pemeriksaan khusus sistem persara(an, untuk mengetahui rangsangan selaput otak

    !misalnya pada meningitis# dilakukan pemeriksaan /", K"ku ku&uk

    *ila leher ditekuk secara pasi( terdapat tahanan, sehingga dagu tidak dapat

    menempel pada dada, kaku kuduk positi( !G#.;, T"n&" B%u&?inski I

    +etakkan satu tangan pemeriksa dibawah kepala klien dantangan lain didada klien untuk mencegah badan tidak

    terangkat. emudian kepala klien di(leksikan kedada

    secara pasi(. *rud0inski I positi( !G# bila kedua tungkai

    bawah akan (leksi pada sendi panggul dan sendi lutut.

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    10/14

    b. -levasi kepala pada posisi $55

    c. :engoreksi demam dengan antipiretik.d. 3saha awal untuk (okus menangani peningkatan tekanan intrakranial !I# sangat

    beralasan, karena peningkatan tekanan intrakranial yang berat berhubungan dengan

    herniasi dan iskemi. asio mortalitas yang lebih rendah konsisten ditemukan pada

    kebijakan terapi dengan/ '# Penggunaan keteter intraventrikuler untukmempertahankan I dalam batas normal dan 4# 3saha untuk menghilangkan

    bekuan darah dengan menyuntikkan trombolitik dosis rendah.

    ekomendasi AHA Guideline "##+,

    a. Pasien dengan nilai ;)S J, dan dengan bukti klinis herniasi transtentorial, atau

    dengan IVH yang nyata atau hidrose(alus dipertimbangkan untuk monitor dan

    tatalaksana I. )erebral per(usion pressure !)PP# 65785 mmHg beralasan

    untuk dipertahankan tergantung dari autoregulasi serebri.b. Drainase ventrikuler sebagai terapi untuk hidrose(alus beralasan pada pasien

    dengan penurunan tingkat kesadaran.c. erapi hidrose(alus pada pasien dilanjutkan dengan konsul ke bagian bedah

    sara( dengan rencana tindakan VP shunt cito. Ventriculoperitoneal !VP#

    Shuntmerupakan tehnik operasi yang paling popular untuk tatalaksana

    hidrose(alus,yaitu +)S dialirkan dari ventrikel otak ke rongga peritoneum.:enurut

    *utler et gambaran klinis pada PIVH dapat berbeda tergantung dari jumlah

    perdarahan dan daerah kerusakan otak di sekitarnya. Pada ) Scan kepala pasien

    tampak bahwa darah sebagian besar mengisi ventrikel sebelah kiri, hal ini yang

    menjelaskan terdapatnya hemiparesis dekstra pada pasienini. erusakan pada

    reticular activating system !"S# dan talamus selama (ase akut dari perluasan

    perdarahan dapat menyebabkan menurunnya derajat kesadaran.

    Pen!k"@i"n Ke#e%""t"n

    Pengkajian adalah merupakan tahap awal dari proses perawatan yaitu suatu pendekatan

    yang sistematis dimana sumber data, diperoleh dari klien, keluarga klien.'. "namnesia9Identitas.

    :eliputi / nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, bangsa9suku, pendidikan,

    bahasa yang digunakan dan alamat rumah.4. eluhan 3tama.

    *iasanya pada klien mengeluh sakit kepala, kadang7kadang nyeri, awalnya bisa pada

    waktu melakukan kegiatan.$. iwayat Penyakit Sekarang.

    lien biasanya datang dengan keluhan pusing yang sangat, parase pada eBtrimitis,yang didapat sesudah bangun tidur baik sinistra atau deBtra, gangguan (okal,

    menurunnya sensasi sensori dan tonus otot biasanya tanpa disertai kejang,

    menurunnya kesadaran seperti )V" *leeding.@. iwayat Penyakit Dahulu.

    Pada klien dengan )V" didapat hipertensi, aktivitas dan olahraga yang tidak adekuat,

    kadang klien juga cidera kepala di masa mudah dan punya riwayat D:.6. iwayat esehatan eluarga.

    Dari pihak keluarga resesi( mempunyai riwayat D: dan hipertensi atau punya anggota

    keluarga yang punya atau pernah mengalami )V" *leeding maupun in(ark?. iwayat esehatan +ingkungan.

    esiko tinggi terjadi )V" berada pada lingkungan yang kurang sehat seperti gi0i yangjelek, aktivitas yang kurang adekuat dan pola hidup yang kurang sehat

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    11/14

    8. iwayat Psikososial.iwayat psikososial sangat berpengaruh dalam psikologi klien dengan timbul gejala7

    gejala yang dialami dalam proses penerimaan terhadap penerimaan terhadap

    penyakitnya.

    J. Pola Sehari7hari /

    '. Pola >utrisi dan :etablisme*iasanya pada klien dengan )V" makanan yang disukai atau tidak disukai oleh

    klien, mual A muntah, penurunan na(su makan sehingga mempengaruhi status

    nutrisi

    4. Pola -liminasi.ebiasaan dalam *"* didapatkan ,sedangkan kebiasaan *" akan terjadi retensi,

    konsumsi cairan tidak sesuai dengan kebutuhan.$. Pola aktivitas dan latihan

    *iasanya klien dengan )V" tidak bisa melakukan aktivitas, badan terasa lemas,

    muntah dan terpasang in(us.@. Pola tidur dan istirahat.

    *iasanya klien sebelum tidur, lama tidur siang dan malam karena nyeri kepala yanghebat maka kebiasaan tidur akan terganggu.

    6. Pola persepsi dan konsep diri.Didalam perubahan konsep diri itu bisa berubah bila kecemasan dan kelemahan

    tidak mampu dalam mengambil sikap.?. Pola sensori dan kogniti(

    Perubahan kondisi kesehatan dan gaya hidup akan mempengaruhi pengetahuan

    dan kemampuan dalam merawat diri.8. Pola reproduksi seBual

    Pada pria reproduksi dan seksual pada klien yang telah9sudah menikah akan terjadi

    perubahan

    J. Pola hubungan dan peran"danya kondisi kesehatan mempengaruhi terhadap hubungan peran dan peran

    serta mengalami tambahan dalam menjalankan perannya selama sakit.%. Pola penanggulangan stress

    Stress timbul apabila seorang klien tidak e(ekti( dalam mengatasi masalah

    penyakitnya.''. Pola tata dan kepercayaan.

    imbulnya distress dalam spiritual pada klien, maka klien akan menjadi cemas dan

    takut akan kematian, serta kebiasaan ibadahnya akan terganggu.K Pemeriksaan

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    12/14

    Pada umumnya klien dengan )V" ditemukan tekanan darah normal9meningkat akan

    tetapi bisa didapatkan achicardi atau *radicardi?. Sistem integument

    Pada umumnya klien )V" turgor kulit menurun, kulit bersih, wajah pucat, berkeringat

    banyak

    8. Sistem eliminasiPada sistem eliminasi urine dan alvi biasanya tidak ditemukan kelainan

    J. Sistem muskulos keletal"pakah ada gangguan pada eBtriminitas atas dan bawah atau tidak ada gangguan

    %. Sistem endoksin"pakah didalam penderita )V" ada pembesaran kelenjar tiroid dan tonsil

    '5. Sistem persyara(an"pakah kesadaran itu penuh atau apatis, somnolen dan koma dalam klien )V"

    Di"!n$s" "n! Mun!kin Mun

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    13/14

    d. :onitor kualitas dan karakteristik gelombang I)Pe. :onitor status neurological

    b. )erebral per(usion promotiona. onsultasikan dengan dokter untuk menetukan parameter

    hemodinamik

    b. :emberikan analgesic sesuai orderc. :emberikan antikoagelan sesuai orderd. :emberikan antiplatelet sesuai ordere. :onitor tekanan darah(. :onitor :"P

    4. Hambatan mobilitas (isik b.d gangguan neuromuskularSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4L4@ klien mampu melakukan

    aktivitas (isik sesuai dengan kemampuannya.>=)/ :obility

    Indicator Severelycompromised

    Substantiallycompromised

    :oderatelycompromised

    :idlycompromised

    >otcompromised

    *alance V

    )oordination V

    :uscle movement V

    Coint movement V

    :oves with ease V

    >I)/'. -Bercise herapy/ balance

    :enentukan kemampuan pasien untukmengikuti latihan

    :engevaluasi kemampuan sensori !penglihatan, pendengaran#

    :enyediakan tempat yang aman untuk latihan

    aji respon klien selama latihan

    4. Coint mobility :enetukan keterbatasan gerak sendi

    olaborasi dengan therapist dalam mengembangkan program latihan

    :engkaji tingkat nyeri sebelum melakukan latihan

    :elindungi klien dari trauma selama latihan

    :embantu klien untuk posisi yang optimal dalam melakukan

    passive9aktive joint movement :endorong klien melakukan latihan =: akti(

    :engajari P=: dan membantu "=: jika diindikasikan

    *erikan pujian yang positi( untuk

    $. De(isit perawatan diri/ :andiSetelah dilaukan tindakan keperawatan selama 'L4@ jam klien nampak bersih

    dan terawat.>=)

    Indicators Severelycompromised

    Substantiallycompromised

    :oderatelycompromised

    :idlycompromised

    >otcompromised

    )uci muka V

    :andi badanbagian atas

    V

    :andi badanbagian bawah

    V

  • 7/25/2019 285800527-LP-CVA-IVH

    14/14

    :emebersihkanarea perineal

    V

    :engeringkanbadan

    V

    >I)/Sel(7care "ssistance/ *athing9Hygiene

    '. :empertimbangkan budaya pasien ketika akan memandikan4. :empertimbangkan usia pasien ketika akan memandikan$. :enetukan jumlah dan jenis bantuan yang dibutuhkan@. :enyiapkan alat7alat mandi !handuk, sabun, deodorant, dan kebutuhan

    mandi lainnya#6. :enyediakan lingkungan yang terapeutik dan mejaga privacy klien?. *antu klien menggosok gigi dengan tepat8. *antu klien membersihkan badannyaJ. :onitor kebersihan kuku klien.%. :onitor integritas kulit klien.

    DA5TAR PUSTAKA

    "rboiB, "dria, dkk. 45'4. Spontaneous Primary Intraventricular Hemorrhage/ )linical