27. nurpi hendrayani.docx

94
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DAN MEMAHAMI BERBAGAI BENTUK ENERGI (IPA) DENGAN METODE EKSPRIMEN MURID KELAS V SDN 3 JURIT TAHUN PEMBELAJARAN 2010 Oleh NURPI HENDRAYANI NIM. 813619097 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TERBUKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH MATARAM 2010 LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN 1

Upload: rei-vanaya

Post on 28-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DAN MEMAHAMI BERBAGAI BENTUK ENERGI (IPA)

DENGAN METODE EKSPRIMEN MURID KELAS V SDN 3 JURIT TAHUN PEMBELAJARAN 2010

Oleh

NURPI HENDRAYANINIM. 813619097

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

MATARAM2010

1

Page 2: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DAN MEMAHAMI BERBAGAI BENTUK ENERGI (IPA)

DENGAN METODE EKSPRIMEN MURID KELAS V SDN 8 JURIT TAHUN PEMBELAJARAN 2010-2011

Nama : NURPI HENDRAYANI NIM : 813619097

Program Studi : Sl PGSD

Tempat Mengajar : SDN 8 JURIT

Tanggal Pelaksanaan:

No

Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus

1 Selasa, 16 September 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia I/I2 Senin, 24 September 2010 07.30- 08.10 IPA I/II3 Selasa, 14 Oktober 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia II/I4 Senin, 21 Oktober 2010 07.30- 08.10 IPA II/II

Jurit, 10 Desember 2010

Menyetujui

Supervisor Mahasiswa,

Drs. Cedin Atmaja, M. Si Nurpi HendrayaniNIP 195612311983011003 NIM. 813619097

2

Page 3: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-

Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan

dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam

kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram

2. Bapak Pembimbing Drs. Cedin Atmaja, M. Si

3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Jurit

4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.

Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari

yang Mahakuasa.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat

memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu

proses pembelajaran berikutnya..

Jurit, 10 Desember 2010

3

Page 4: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

DAFTAR ISIHalaman Judul ....................................................................................... iKata Pengantar ..................................................................................................... ivDaftar Isi .............................................................................................................. vDaftar Lampiran .......................................................................................... ....... vi I. PENDAHULUAN. ................................................... .................. ............... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ ....... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5

C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6

D. Manfaat .......................................... ...................................................... 7

II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 9

III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .................................... 11

A. Subjek Penelitian..................................................................................... 11

B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 11

1. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................................. 12

2. Tahap Pelaksanaa Tindakan .............................................................. 13

3. Tahap Refleksi .................................................................................... 15

4. Analisis Data ..................................................................................... 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 16

A. Siklus Pertama ...................................................................................... 16

B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama..................... 18

C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 22

D. Siklus Kedua ............................................................................................... 24

E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ............................. 27

F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 30

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 34

A. Simpulan ................................................................................................. 35

B. Saran ........................................................................................................... 36

LAMPIRAN-LAMPIRAN

4

Page 5: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

Indonesia berlandaskan Pancasila yang bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi yang

bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan

hidup, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat

kebangsaan sehingga dapat melahirkan manusia-manusia pembangunan yang dapat

membangun dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, guru mempunyai tugas dan peranan yang

sangat penting. Tugas seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa

tetapi lebih jauh dari itu yaitu turut mengambil bagian dalam upaya pembentukan pribadi

moral anak didik agar menjadi manusia pembangunan sesuai dengan palsafah Pancasila

dan UUD 1945.

Pendidikan nasional yang berbasis kompetensi adalah pendidikan yang

menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan.

Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional,

mencakup komponen pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreativitas,

kesehatan, akhlak, ketakwaan, dan kewarganegaraan.

Dalam upaya mencapai tujuan Nasional seperti yang diharapkan di atas,

Departemen Pendidikan Nasional menetapkan kebijakan untuk menyempurnakan

5

Page 6: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 atau dikenal dengan Kurikulum Berbasis

Kompetensi ( KBK ).

Sekolah Dasar (SD) sejak tahun 2004/2005 telah menerapkan Kurikulum 2004

( KBK ). Sesuai dengan tujuan kurikulum KBK itu, maka sekolah dan guru harus

mengembangkan kurikulum tersebut agar apa yang diinginkannya dapat dicapai dengan

cara yang efektif dan efisien. Salah satunya komponen pengembangan kurikulum yang

sangaat penting adalah penetapan Strategi pengajaran yang tepat dan sesuai dengan

tuntutan kurikulum dan tujuan pembelajaran pada masing-masing bidang studi

Strategi pembelajaran dirasakan sangat sesuai dengan kurikulum 2004 untuk

bidang studi bahaasa Indonesia adalah Strategi Pembelajaran dengan sistem kebersamaan

(Cooperativ Learning). Dalam penerapannya dapat digunakan metode pengajaran yang

bervariatif tetapi harus tetap dengan cara saling membagi tugas dan hasil untuk

kepentingan bersama. Metode tersebut adalah metode Pembelajaran permainan ular

tangga dan eksprimen. Pembelajaran tidak hanya dibutuhkan strategi tetapi juga

diperlukan media pengajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dalam hal ini

penulis melakukan aksi penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan

menerapkan Strategi Pembelajaran permainan ular tangga dan eksprimen.

Jadi, tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya agar

mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Guru harus menguasai strategi atau

berbagai kemampuan mengajar. Salah satu bagian dari pengembangan Pembelajaran

permainan ular tangga dan eksprimen.

Dalam Undang-undang Dasar 45 tentang sistem pendidikan Nasional pada pasal

4 menegaskan bahwa pendidiakan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa

6

Page 7: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki

pengetahuan dan ketrampilan, kesehatann jasmani dan rohani, berkepribadian yang

mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam

PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan “pendidikan dasar bertujuan untukl

memmebrikan bekal kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan

kehidupannya sebagai pribadi, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkann

peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”

Guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus memiliki kemampuan

profesional yang memadai agar mampu mencapai tujuan pendidikan Nasional. Guru tidak

mungkin berarti apa-apa tanpa kehadiran peserta didik (siswa), karena objek utama

pengembangan adalah siswa, terutama sekali kemampuan profesional, keluasan dan

kedalaman wawasan yang digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan.

Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran

yang digunakan. Laporan perbaikan salah satu hal yang membantu dalam usaha

meningkatkan kemampuan guru melakukan penelitian tindakan kelas.

Berangakat dari komponen-komponen yang dijabarkan di atas, maka salah satu

yang menjadi persoalan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran bahasa

Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang sangat penting di dalam

mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari

pembelajaran kedua mata pelajaran tersebut menunjukkan tingkat penguasaan siswa

7

Page 8: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai siswa setelah beberapa kali diadakan

ulangan (evaluasi).

Terhadap kenyataan tersebut di atas, tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja (terus

menerus). Dalam hal ini, guru sebagai tenaga pengajar harus bertanggung jawab di dalam

mengartarkan peserta didik agar mampu menguasai materi pelajaran serta keterampilan

yang mendukung materi pelajaran tersebut. Salah satu di antara metode peningkatan

tersebut, tentunya harus dikembalikan kepada tugas seorang guru yaitu melalui penelitian

tindakan kelas.

Memperbaiki pembelajaran terutama pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam di SDN 8 Jurit merupakan tujuan utama dari penelitian tindakan kelas

ini.

Berdasarkan uraian dan temuan peneliti (guru) mata pelajaran Bahasa Indonesia

dan Ilmu Pengetahuan Alam seperti yang disebutkan di atas, dapat dipetakan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru adalah sebagai berikut :

1. Siswa SDN 8 Jurit kurang bergairah dalam pembelajaran/ kurang memperhatikan

guru yang sedang menerangkan;

2. Penanda utama kekuranggairahan siswa tersebut dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam adalah rendahnya partisipasi dan inisiatif

siswa selama proses pembelajaran berlangsung;

3. Kurangnya keberanian mengemukakan pendapat (mengancungkan tangan)

termasuk tidak berani tampil di depan kelas;

4. Guru belum maksimal menggunakan media dan strategi pembelajaran yang

8

Page 9: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

bervariasi; dan

5. Guru membutuhkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kegairahan

siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Jika dicermati secara seksama, akar permasalahan di atas adalah kurangnya

kemampuan menguasai materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam termasuk

kurangnya keberanian siswa untuk tampil di muka kelas. Karena itu, masalah utama yang

perlu segera dicarikan pemecahannya adalah bagaimana meningkatkan aktivitas

penguasaan materi oleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam agar terjadi interaksi positif dalam pembelajaran, yang sekaligus

dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik menggunakan strategi Pembelajaran

permainan ular tangga dan eksprimen.

B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian meta masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat

dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut. (1) bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara dengan media

permainan ular tangga dan mamahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan metode

eksprimen murid kelas V SDN 3 Jurit tahun ajaran 2010-2011?

2. Pemecahan Masalah

Untuk mencapai hasil yang memuaskan, guru harus mengelola kegiatan

pengajaran Bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing

9

Page 10: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

melalui penggunaan strategi permainan ular tangga dan mamahami berbagai bentuk

energi (IPA) dengan metode eksprimen murid kelas V SDN 3 Jurit tahun ajaran 2010-

2011 dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengelola

kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Persiapan

Pertama kali guru harus membentuk kelompok-kelompok siswa. Jumlah

anggata dalam tiap-tiap kelompok antara 5 – 6 oarang. Selanjutnya setiap

kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bahan tertentu yang sudah

diberikan.

2. Aktivitas Belajar-Mengajar

a. Kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar

suasana menjadi menarik.

b. Setelah kelompok diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata

pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Kegiatan ini dapat diulangi kembali untuk meningkatkan antusaisme siswa

untuk menciptakan suasana belajar. Kelompok yang sudah menyelesaikan diskusinya

berdasarkan waktu yang disepakati diberikan penghargaan di hadapan semua kelompok.

Dalam aktivitas ini guru memiliki peranan yang sangat penting. Sebelum guru

memberikan tugas kepada siswa, ia harus memahami dan dapat menjelaskan materi agar

apa yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.

Jadi berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan penelitian

ini adalah sebagai berikut : melalui penggunaan strategi permainan ular tangga dan

10

Page 11: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

mamahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan metode eksprimen murid kelas V SDN

3 Jurit tahun ajaran 2010-2011 akan dapat ditingkatkan.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan aktivitas penguasaan materi

oleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi

permainan ular tangga; dan (2) untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi (metode) eksprimen.

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah

sebagai berikut :

Bagi Siswa :

1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan strategi

Diskusi;

2. Meningkatkan keberanian untuk tampil di muka kelas;

3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa;

4. Meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam; dan

5. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

Bagi guru :

1. Tersusunnya prosedur pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

11

Page 12: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Alam yang benar-benar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan

pemahaman siswa serta meningkatkan keberaniannya tampil di depan kelas;

2. Tersusunnya topik-topik. pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang

menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang

menantang kreativitas berpikir siswa.

Bagi Sekolah :

1. Akan meningkatkan kualitas lulusan;

2. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan

3. Meningkatkan grade sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

12

Page 13: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

A. Pengertian Strategi

Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat

belajar secara efektif dan efisien, menggena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu

langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

biasanya disebut dengan metode mengajar.

Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam sistem instruksional yang

modern, maka perlu diuraikann masing-masing teknik penyajian secara mendalam dan

terinci. Untuk mendalami tentang teknik penyajian pelajaran, maka perlu dijelaskan arti

teknik penyajian tersebut.

Strategi penyajian pembelajaran adalah suatu teknik pengetahuan tentang cara-

cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah

sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajika bahan

pelajaran kepada siswa di dala kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami

dan digunaka oleh siswa dengan baik. Di dalam kenytaa casra atau metode merngajar

atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikann informasi atau

massage lisan kepada siswa dalam menguasai pengetahuann, keterampilann serta sikap.

Metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masaalah yang dihadapi ataupun untuk

mernjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yanh digunakan untuk tujuann

agar isswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam

menghadapi segala ersoalan.

Rumusan instruksiona yang dibat oleh guru tidak selalu hanya satu tujuann,

kadang-kadang banyak atau mungkin bahkan beberapa tujua. Untuk encapai hal tersebut,

13

Page 14: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

maka guru memkerlukan beberapa teknikk penyajian pula yang digunakan agar ada yang

bervariasi. Dalam mencapai tujuan teknik penyajian dipandangs eabagai suatu alat atau

sebagai suatu cara yang harus digunakan oleh guru agar rtujuan dari pelajaran itu

tercapai. Sudahn sewajarnya pula bila setiap teknik mengajar hanya dapat digunakan di

dalam situasi dan tujuan teertentu, kalau situasi dan tujuan berubahh, maka cara

mengajarnya juga harus ain. Karena itu, seorang guru atau instruktur harus menguasai

beberapa macamteknik penyajian dengan baik, sehingga ia mampu memilihh teknik

yang paling efektif untuk mencapai suatu tujuan tersebut, tanpa terasa mengubah situasi

pengajaran.

1. Media

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam penelitian ini maka peranan

media sangatlah penting, untuk itu perlu pemahaman lebih mendalam mengenai

media pembelajaran.

Kata media berasal dari babasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

‘tengah’,’perantara’, atau ‘pengantar’. Dengan kata lain media adala perantara atau

pengantar pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan. Suparman (1997)

mendefinisikan media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau

informasi dan pengirim kepada penerima pesan. (Fathurrobman dan Sutikno dalam

Strategi Belajar Mengajar). Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan

sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi

yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Sedangkan menurut EACT

dalam http II wijayalabs. blogspot. coml2007/1 1 / media pembelajaran .html ) media

adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Djamrah

14

Page 15: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

(1995:136) ( http II wjayalabs. blogspot. corn /2007 /11 / mediapembelajaran.html)

media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna

mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan ( http : //anak-ciremai. blogspot. corn /

2006 / 06/ rnakalah-ilmupendidikan-tentang-media-html) memberi batasan media

pembelajaran sebagai suatu benda, alat, metode untuk memngkatkan efektifitas

seorang siswa dengan guru dalam suatu proses belajar.

Jadi, kesimpulannya media adalah sesuatu yang dapat merangsang peserta didik

untuk menyampaikan informasi dalam pendidikan yang dapat menunjang proses

belajar mengajar di kelas (dalam Fabrizan, 2010).

2. Fungsi Media

Menurut Fathurrohrnan dalam bukunya yang berjudul Sategi Belajar Mengajar

halaman 67, fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah:

a. Menarik perhatian siswa

b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran

c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-

kata tertulis atau lisan)

d. Mengatasi keterbatasan ruang

e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif

f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan

g. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar

h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah

belajar

i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta

15

Page 16: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Sedangkan fungsi atau manfaat media menurut Harjanto (1997:245) yang

dikutip dalam (www.wijayalabs. blogspot. corn 2007 / 11 / media pembelajaran.html)

adalah sebagai berilcut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-kata tapi tidak

tahu maksudnya)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya mdera

c. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi

sikap pasif siswa

d. Dapat menimbulkan presepsi yang sama terhadap suatu masalah.

3. Persyaratan Pemilihan Media

Media yang akan dipergunakan oleh guru pada proses pembelajaran pada

prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses pembelajaran.

Adapun beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam rnemilih alat bantu

pembelajaran (media), (dikutip dalam skripsi Sapiin hal. 13) yaitu antara lain:

1. Wawasan dan kemampuan guru

2. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (sesuai dengan materi yang akan

diajarkan)

3. Fasilitas yang tersedia

4. Sederhana dan mudah dimengerti

5. Menggunakan bahan yang mudah didapat

6. Dapat memotivasi anak dalam pembelajaran

16

Page 17: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

7. Dapat mengganti objek yang sesungguhnya

8. Menarik perhatian, sesuai dan seimbang.

Sedangkan menurut (Sudjana dkk, 2002 :4) syarat pemilihan media adalah

sebagai berikut

a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran

b. Dukungan terhadap isi pelajaran

c. Kemudahan memperoleh media

d. Keterampilan guru dalam menggunakannya

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya

f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa

Berdasarkan beberapa faktor di atas, dapat dikatakan bahwa pemilihan media

permainan ular tangga sudah termasuk di dalamnya. Dengan memanfaatkan

permainan ular tangga, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa

juga bisa belajar sambil bermain. Tentu hal ini akan sangat menyenangkan bagi

siswa.

2.3.3 Ular Tangga

Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2

orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di berapa

kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkannya dengan

kotak lain. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tangga).

Dalam permainan ular tangga,, terdapat istilah dadu. Dadu adalah sebuah obbjek

kecil yang umumnya berbentuk kubus yang digunakan untuk menghasilkan rangka

atau simbol acak. (http: I/id. wikipedia. org / wild / Ular_tangga). Dadu digunakan

17

Page 18: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

dalam permainan ular tangga. Selain dadu, juga digunakan plastik yang menyerupai

kerucut kecil yang digunakan untuk menjalankan permainan.

Permainan ular tangga sangat sederhana. Pemain melempar dadu untuk

rnenghasilkan angka. Ketika mata dadu jatuh pada nomor tertentu, maka disitulah

kerucut kecil diletakkan.

2. Teknik Eksprimen

Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuatu

memerlukan eksprimentasi. Begitu juga dalam cara : baik mengajar, dalam evaluasi,

tidak ketinggalan juga adalah dalam tarap penelitian. Yang dimaksud dengan eksprimen

dalam tulisan ini berangkat dari pendapat Roetiyah (2001 : 80) menyatakan suatu cara

mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati

prosesnya serta menuliskan hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi

oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan

mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih daam cara berpikir yang ilmiah.

Dengan eksprimenn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang

dipealajarinya.

Dalam pelakaan teknik eksprimen itu efesien dan efektif, perlu peneliti

memperhatikan hal-hal sebagai berikut..

a. Dalam eksprimen setiap siswa harus mengadakan percobaann, maka

jumlah alat dan bahan atau materi percobaann harus cukup bagi setiap

siswa.

18

Page 19: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

b. Agar eksprimen iyu tidak gagal dan siswa menemuka bukti yang

meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membawa apa-apa

(membehayakan), maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang

digunakan harus baik dan bersih.

c. Siswa dalam eksprimen adaah seasng belajar dan berlatihh, maka perlu

diberi petunjuk yang jelas, seba mereka di sampingg memperoleh

pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa

dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih objek

eksprimen.

Deskripsi di atas sangat sinkron dengan permasalah yang terjadi dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, yakni menghasilkan peserta didik (murid) mahir

dalam menghadapi suatu teknik percobaan (teknik). Karena teknik eksprimen akan lebih

menuntut kreativitas percobaan dengan sangat teliti dan berhati-hati.

BAB III

METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN

19

Page 20: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

A. SUBJEK PENELITIAN

Pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan

kelas ini dilakukan di kelas II semester satu (I) Sekolah Dasar Negeri 3 Jurit sejak

tanggal 6 September 12 Oktober 2010 dengan jadwal sebai berikut.

1. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

masing-masing sebagai berikut.

<> Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 7 September 2010 untuk siklus I/I

(siklus pertama pada pertemua pertama).

<> Ilmu Pengetahuan Alam, pada hari Senin, 15 September 2010 untuk

siklus I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).

2. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

masing-masing sebagai berikut.

<> Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 3 Oktober 2010 untuk siklus II/I

(siklus Kedua pada pertemua pertama).

<>. Ilmu Pengethuan Alam, pada hari Senin, 9 Oktober 2010 untuk

siklus II/II (siklus Kedua pertemua Kedua).

b. Metode Observasi

Peneliti melakukan pengamatan/observasi terhadap objek penelitian pada saat

pelaksanaan tindakan berlangsung. Untuk lebih memudahkan dalam perekaman data

atau informasi yang diperoleh melalui observasi, peneliti menggunakan instrumen

observasi yaitu ceck list atau bisa disebut daftar cek. Cek list atau daftar cek terdiri

dari daftar item yang berisi nama-nama subyek dan faktor-faktor yang diselidiki.

20

Page 21: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Tabel 1: Format Observasi

NamaSubyek

Aspek Yang Dinilai Keterangan

Disiplin Tekun Dlm Pemb

Konsentrasi Kreatifitas Penampilan SB B C KB SKB

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

KB : Kurang Baik

SKB : Sangat Kurang Baik

Indikator penilaian:

1. Disiplin

SB : Siswa sangat menaati semua peraturan permainan

B : Siswa menaati peraturan permainan

C : Siswa sesekali tidak menaati peraturan permainan

KB : Siswa kurang menaati peraturan permainan

SKB : Siswa tidak menaati peraturan permainan

2 . Tekun dalam pembelajaran

SB : Siswa segera memperhatikan dan melaksanakan dengan baik instruksi

dan arahan guru

B : Siswa memperhatikan dan melaksanakan instruksi dan arahan guru

C : Siswa sesekali tidak memperhatikan dan melaksanakan instruksi dan

arahan guru

21

Page 22: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

KB : Siswa kurang memperhatikan dan kadang tidak melaksanakan instruksi

dan arahan guru

SKB : Siswa tidak memperhatikan dan tidak melaksanakan instruksi dan

arahan guru

3. Konsentrasi belajar

SB :Siswa memperhatikan dengan seksama penampilan teman di depan kelas

B : Siswa memperhatikan penampilan teman di depan kelas

C : Siswa sesekali tidak memperhatikan penampilan teman di depan kelas

KB : Sebagian siswa kurang memperhatikan penampilan teman di depan kelas

SKB : Siswa tidak memperhatikan penampilan teman di depan kelas

4. Kreativitas siswa

SB : Siswa mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam melaksanakan perintah soal

yang diberikan oleh guru

B : Siswa cukup kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru

C : Siswa kurang kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru

KB : Siswa tidak kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru

SKB : Siswa sama sekali tidak kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang

diberikan oleh guru

5. Penampilan

SB : Siswa tampil sangat percaya diri di depan kelas

B : Siswa tampil percaya diri di depan kelas

C : Siswa sesekali tampil kurang percaya diri di depan kelas

KB : Sebagian siswa tampil kurang percaya diri di depan kelas

22

Page 23: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

SKB : Siswa sama sekali tampil tidak percaya diri di depan kelas

C. DESKRIPSI PERBAIKAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Proses pelaksanaan

tindakannya melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2 siklus) mulai dari (1)

perencanaan, (2) tindakan dan pengamatan, dan (3) refleksi.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan kegiatan

sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi

faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan

Ilmu Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk

meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir

siswa dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun rancangan

pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi

permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar,

interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi (1)

23

Page 24: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang

menarik perhatian siswa, yang mampu memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta

yang menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif, efisien, dan

kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman,

nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.

Tabel 1. Rencana Tindakan

No Tahap Fokus Penelitian Tindakan Penelitian1. Persiapan

tindakan

Menyusun rencana tindakan

untuk tahap pelaksanaan

pembelajaran

Menyusun RPP menulis pusi bebas

Mendiskripsikan kriteria pencapaian tujuan pembelaran

Menyiapkan alat pengumpul data, seperti format kuisioner atau wawancara

2. Pelaksanaan

tindakan

Melaksanakan tindakan dengan

menerapkan metode Copy the

Master pada pelakasanaan

pembelajaran menulis puisi

bebas

Melaksanakan kegiatan pembelaran sesuai dengan RPP

Melaksanakan evaluasi proses dan hasil

3. Observasi

tindakan

Melaksanakan observasi terhadap pembelajaran menulis puisi bebas dengan Metode Copy the Master (MC the M)

Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaranyang dilakukan oleh guru dan siswa

Melakukan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa

4. Refleksi Berdiskusi dengan kolaborator tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan metode Copy the Master yang telah dilaksanakan

Menganalisis pelaksanaan tindakan pembelajaran

Memaknai hasil pelaksanaan pembelajaran

Menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran

24

Page 25: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran guru adalah (1) merancang intervensi

yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi

dengan praktisi (guru) sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang

dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang

direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan

pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya

berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan

tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga

diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta

kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permaianan ular tangga

dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-

hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan

menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,

(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta

melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

25

Page 26: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

4. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan masuk pada tahap refleksi. Pada tahap

refleksi, peneliti menganalisis hasil latihan (siklus demi siklus) yang telah dilaksanakan.

Hal-hal yang dilakukan adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas

dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah

dilaksanakan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah

diperoleh, serta melihat hubungan antara teori dan rencana yang telah ditetapkan.

Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama KBM dianalisis dengan

menggunakan persentase (%), yakni menghitung banyaknya frekuensi banyak

yang muncul selama KBM berlangsung sesuai dengan jenis kegiatan dengan

frekuensi aktivitas keseluruhan dikali 100%

fP = ........... x 100%

NKeterangan:

P = Persentase

F = Banyaknya aktivitas guru atau siswa yang muncul

N = Jumlah aktivitas keseluruhan

Selain itu untuk menganalisis data tentang respon siswa digunakan

penarikan, kesimpulan yang didasarkan atas persentase. Persentase respon siswa

didefenisikan sebagai frekuensi siswa yang memberikan jawaban yang sama

dibagi dengan banyaknya siswa dikali 100% dengan rumus:

nP = ................ x 100%

N Keterangan:

26

Page 27: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

P = persentase

n = jumlah aktivitas yang muncul

N = jumlah aktivitas keseluruhan

27

Page 28: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang diperoleh selama pemberian

tindakan. Terutama pada setiap siklus yang dilaksanakan. Pembahasan difokuskan pada

peningkatan penguasaan materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam

hal ini, sebelum dan sesudah diberikan latihan berdaur ulang. Sebelum dideskripsikan

hasil pelaksanaan tindakan, berikut diuraikan proses pelaksanaan tindakan dalam

penelitian ini. Adapun proses pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut: (1)

Persiapan, Pertama kali guru harus membentuk kelompok-kelompok siswa. Jumlah

anggata dalam tiap-tiap kelompok antara 5 – 6 oarang. Selanjutnya setiap kelompok

bertanggung jawab untuk mempelajari bahan tertentu yang sudah diberikan, dan (2)

Aktivitas Belajar-Mengajar : a. Kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat

duduknya agar suasana menjadi menarik, dan b. Setelah kelompok diatur, guru

memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

A. SIKLUS PERTAMA

1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama

Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaburatif mengadakan kegiatan

sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi

faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan

28

Page 29: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Ilmu Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk

meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir

siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun

rancangan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

dengan strategi permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas

pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran.,

yang meliputi (1) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat

siswa, yang menarik perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru,

serta yang menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi

pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif,

efisien, dan kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan

suasana aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah (1) merancang intervensi

yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi

dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang

dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang

direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan

pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya

berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan

29

Page 30: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

tindakan dengan menggunakan instsmmen pengumpul data yang telah dibuat sehingga

diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta

kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permainan ular tangga

dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

Melalui hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan

mengadakan wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberrapa hal

penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia mauopun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai

berikut.

a. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, guru tidak menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

b. guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.

Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini, seorang guru

harus berpedoamann pada rancangan yang sudah dibuat dalam skenario pembelajaran.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-

hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan

menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,

(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta

melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

30

Page 31: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

B. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS PERTAMA

Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: (1)

merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) permaianan

ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan sehingga diperoleh kesepakatan

tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan; (2) peneliti mempersiapkan diri untuk

melaksanakan tindakan yang direncanakan.; (3) peneliti memberikan pengarahan,

motivasi dan stimulus agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat

melaksanakan perannya berdasarkan rencana; (4) peneliti melakukan pemantauan

komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi dengan menggunakan instsmmen

pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan

pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan

dengan teknik permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan

refleksi. Adapun pelaksanaan kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus

pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama Pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.

31

Page 32: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka

diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.

Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas (Siklus I)

No Kegiatan KategoriSB B C KB SKB

1 Disiplin 2 Tekun 3 Konsentrasi 4 Kreativitas 5 Penampilan

Keterangan:

Ketika pembelajaran berlangsung, siswa memperhatikan pembelajaran dan

terlihat senang ketika pembelajaran berlangsung. Semua instruksi dan arahan guru

dilaksanakan. Jika ada hal yang kurang jelas atau yang kurang dimengerti siswa bertanya

kepada guru. Siswa tidak terlihat ragu- ragu ketika mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru

2. Hasil Aktivitas Guru Siklus I

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas

Berikut ini adalah hasil observasi aktivitas guru di kelas yang diobservasi oleh

rekan sesama peneliti

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus I

No Kegiatan Ya Kadang-kadang Tidak 1 Guru membuat RPP

32

Page 33: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

2 Membuka kegaitan pembelajaran

3 Membawa alat bantu

4 Memperkenalkan alat bantu

5 Menyampaikan tujuan pembelajaran

6 Menyampaikan materi pembelajaran

7 Memberikan kesempatan bertanya

8 Memberikan penekanan terhadap materi

9 Guru terlihat senang ketika KBM

10 Menyiapkan LKS

11 Menutup kegiatan PBM

Keterangan:

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru terlebih dahulu membuat

RPP. Ketika pembelajaran berlangsung, guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan

menyapa dan mengabsen siswa. Guru juga memperkenalkan alat bantu serta

menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru terlihat senang dan percaya

diri ketika pembelajaran berlangsung. Ketika pembelajaran harnpir selesai, guru menutup

kegiatan pembelajaran dengan memberi penguatan materi dan ucapan salam.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal penting

yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Siswa sudah mempunyai pengetahuan dasar dalam berbicara / bercerita sehingga

meskipun hanya sedikit dijelaskan pengantar materi, siswa dapat menerima dan

mengerjakan tugas dengan baik.

2. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

33

Page 34: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Tabel l. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa

Indonesia Sebelum Perbaikan

No Nama Siswa L/P 1 Ajrun Tajudin L 72 Ardiansyah Omo L 83 Johan Saputra Herman L 84 Pirawansyah See L 55 Kamarudin Ismail L 56 Almunawara Sulaiman L 57 Fiqirawan Mustakim L 58 Mulyadin Sudirman L 79 Anta Burhan P 510 Amirullah Ambotang L 511 Rizkika Hidayat P 512 Gita Findan P 613 Rani Hasan P 514 Fitrianingsih Juhari P 715 Jusniarti Fatmah P 716 Rahmawati H.M Natsir P 617 Rosmawati Amiruddin P 618 Etikus Endang Abdullah P 619 Miranti M. Amir P 8 Jumlah 116 Rerata 6.10

2. Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan

Alam.

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka

diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Imu Pengetahuan alam.

34

Page 35: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Sebelum Perbaikan

No Nama Siswa L/P

1 Ajrun Tajudin L 6

2 Ardiansyah Omo L 8

3 Johan Saputra Herman L 8

4 Pirawansyah See L 7

5 Kamarudin Ismail L 6

6 Almunawara Sulaiman L 6

7 Fiqirawan Mustakim L 6

8 Mulyadin Sudirman L 6

9 Anita Burhan P 5

10 Amirullah Ambotang L 7

11 Rizkika Hidayat P 5

12 Gita Findan P 6

13 Rani Hasan P 7

14 Fitrianingsih Juhari P 7

15 Jusniarti Fatmah P 7

16 Rahmawati H.M Natsir P 6

17 Rosmawati Amiruddin P 5

18 Etikus Endang Abdullah P 5

19 Miranti M. Amir P 8

Jumlah 121

Rerata 6.36

C. REFLEKSI SIKLUS PERTAMA

35

Page 36: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama

Dari table 1 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah

Dasar Negeri 3 Jurits Kelas V Semester satu (I) Kecamatan Suralaga Kab.

Lombok Timur dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mendapat nilai bervariasi.

Ada siswa yang mendapat nilai cukup baik (80), ada siswa yang mendapat nilai

baik (70), ada juga siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan nilai dalam

kategori kurang (50). Dari 19 siswa yang memiliki nilai cukup baik (80) hanya

tiga orang siswa atau sekitar (15,78%), siswa yang berkemampuan baik (70) hanya

empat orang siswa atau sekitar (21,05%). Sementara itu, yang berkemampuan

cukup (60) tercatat empat orang siswa atau sekitar (21,05%), dan sisanya

sebanyak 9 orang siswa berkemampuan kurang (50) atau sekitar (47,361%). lebih

jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.

1. 80 <> 3 : 19 x 100 = 15,78%

2. 70 <> 4 : 19 x 100 = 21,05%

3. 60 <> 4 : 19 x 100 = 21, 05%

4. 50 <> 8 : 19 x 100 = 47, 36%.

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang

dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.

2. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Dari table 2 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah Dasar

Negeri kelas V Semester satu (I) Suralaga dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

36

Page 37: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

mendapat nilai bervariasi. Ada siswa yang mendapat nilai cukup baik (80), ada siswa

yang mendapat nilai baik (70), ada siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan ada juga

siswa yang mendapat nilai dalam kategori kurang (50). Dari 19 siswa yang memiliki nilai

cukup baik (80) hanya tiga orang siswa atau sekitar (15,78%) siswa yang mendapat nilai

berkemampuan baik (70) hanya lima orang siswa atau sekitar (26,31%). Sementara itu,

siswa yang berkemampuan cukup (60) tercatat tujuh orang atau sekitar (36,84%), dan

sisanya sebanyak empat orang berkemampuan kurang (50) atau sekitar (21,05%).

Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.

1. 80 <> 3 : 19 x 100 = 15,78%

2. 70 <> 5 : 19 x 100 = 26,31%

3. 60 <> 7 : 19 x 100 = 36,84%

4. 50 <> 4 : 19 x 100 = 21,05%.

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan

sebelum siklus kedua dilakukan.

Setelah gambaran awal kemampuan penguasaan materi mata pelajaran bahasa

Indonesia oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di atas diperoleh, pemberian

tindakan berupa bermain peran (diskusi) mulai dilaksanakan. Kegiatan pemberian

tindakan ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang menggambarkan

materi-materi kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk. Adapun deskripsi

yang disiapkan guru yaitu materi yang akan didiskusikan sesuai dengan perencanaan

yang telah dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini

sekaligus merupakan gambaran kemapuan siswa setelah diberi tindakan.

Berkaiatan dengan hal tersebut di atas, kegiatan guru dan siswa berikutnya setelah

37

Page 38: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

memperoleh masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan

materi pelajaran baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam kaitannya dengan yang akan dihadapi pada siklus berikutnya

(berdaur ulang). Dengan demikian, akan diketahui proses perkembangan kemampuan

siswa setelah diadakan/penjelasan beberapa kriteria yang menyangkut masalah materi

pelajaran dengan mengacu kepada beberpa masalah yang menjadi suatu catatan adalah

sebagai berikut.

1. menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan

tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas.

2. memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan

3. memotivasi siswa dalam menghadapi kegiatan belajar.

Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua

aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih

menjadi catatan adalah: (1) terdapat tiga kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal,

yaitu guru memberikan penjelasan tentang maksud serta cara kerja siswa dalam

pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang

dianggap kurang jelas, dan apakah semua perintah dan arahan guru dilaksanakan dengan

sungguh-sungguh dalam diskusi dan (2) terdapat satu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai

dengan yang direncanakan, yaitu guru membentuk kelompok-kelompok siswa yang

terdiri atas 6 – 7 orang per kelompok (masih terdapat kelompok yang anggotanya 8

orang).

38

Page 39: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

D. SIKLUS KEDUA

1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaburatif mengadakan kegiatan

sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi

faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu

Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk meningkatkan

aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam

pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun rancangan pelaksanaan

pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi permaianan ular

tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi

positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi (1) memilih

topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik

perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang

menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi pembelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif, dan

(3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman

dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah (1) merancang intervensi

39

Page 40: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi

dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang

dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang

direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan

pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya

berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan

tindakan dengan menggunakan instsmmen pengumpul data yang telah dibuat sehingga

diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta

kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permaianan ular tangga

dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-

hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan

menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,

(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta

melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

Pada tahap ini peneliti (guru) secara kolaboratif merencanakan berbagai kegiatan

untuk siklus kedua. Kegiatan-kegiatan ini dirancang berdasarkan hasil refleksi siklus

pertama. Adapun kegiatan-kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut: (1)

mengidentifikasi hal-hal yang belum optimal dilakukan pada siklus pertama, termasuk

faktor penyebabnya; (2) merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk

40

Page 41: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

memperoleh hasil yang dihaarpkan; (3) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran,

yang meliputi: (a) menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai, (b) memilih

prosedur atau tata laksana pembelajarannya (sebagai penyempurnaan kegiatan serupa

pada siklus pertama), dan (c) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan

suasana aman, nyaman dan rileks sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar;

serta (4) menyusun dan menyiapkan langkah-langakah pemebelajaran dengan

pembelajaran kebersamaan dengan metode permaianan ular tangga dan Eksprimen.

E. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS KEDUA

Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: (1)

merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) permainan ular

tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan sehingga diperoleh kesepakatan

tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan; (2) peneliti mempersiapkan diri untuk

melaksanakan tindakan yang direncanakan.; (3) peneliti memberikan pengarahan,

motivasi dan stimulus agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat

melaksanakan perannya berdasarkan rencana; (4) peneliti melakukan pemantauan

komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi dengan menggunakan instsmmen

pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan

pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan

dengan teknik permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan

refleksi. Adapun pelaksanaan kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus

41

Page 42: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kegiatan dan Data pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Jika pada siklus pertama pertemuan pertama, anggota peneliti/pelaksana

melakukan penjaringan gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa

Indonesia, maka pada tahap ini kegiatan tersebut tidak dilakukan. Pada tahap ini

pelaksana tindakan melakukan: (1) Kelompok-kelompok siswa (yang sudah dibentuk)

disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik; (2) guru

membagikan naskah soal hasil jawaban siswa pada siklus pertama; (3) siswa diminta

kembali mempelajari soal-soal tersebut berdasarkan masukan dari guru; dan (4) siswa

berlatih kembali menjawab soal-soal tersebut secara kelompok.

Perbaikan hasil tes siswa secara (berdaur ulang), dapat dilihat pada tabel berikut.

Sedangkan, untuk latihan, konsepnya sama dengan kegiatan serupa pada siklus pertama,

yakni latihan dilakukan di dalam kelas (dalam ruangan). Pada kegiatan ini diperoleh data

sebagai berikut.

Guru/pelaksana selanjutnya memberikan kesempatan kepada masing-masing

siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka

diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.

Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas (Siklus II)

No Kegiatan KategoriSB B C KB SKB

1 Disiplin 2 Tekun 3 Konsentrasi

42

Page 43: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

4 Kreativitas 5 Penampilan

Keterangan:

Ketika pembelajaran berlangsung, siswa memperhatikan pembelajaran dan

terlihat senang ketika pembelajaran berlangsung. Semua instruksi dan arahan guru

dilaksanakan. Jika ada hal yang kurang jelas atau yang kurang dimengerti siswa bertanya

kepada guru. Siswa tidak terlihat ragu- ragu ketika mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru

2. Hasil Aktivitas Guru Siklus II

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas

Berikut ini adalah hasil observasi aktivitas guru di kelas yang diobservasi oleh

rekan sesama peneliti

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus II

No Kegiatan Ya Kadang-kadang Tidak 1 Guru membuat RPP

2 Membuka kegaitan pembelajaran

3 Membawa alat bantu

4 Memperkenalkan alat bantu

5 Menyampaikan tujuan pembelajaran

6 Menyampaikan materi pembelajaran

7 Memberikan kesempatan bertanya

8 Memberikan penekanan terhadap materi

9 Guru terlihat senang ketika KBM

10 Menyiapkan LKS

11 Menutup kegiatan PBM

Keterangan:

43

Page 44: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru terlebih dahulu membuat

RPP. Ketika pembelajaran berlangsung, guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan

menyapa dan mengabsen siswa. Guru juga memperkenalkan alat bantu serta

menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru terlihat senang dan percaya

diri ketika pembelajaran berlangsung. Ketika pembelajaran harnpir selesai, guru menutup

kegiatan pembelajaran dengan memberi penguatan materi dan ucapan salam.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal penting

yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Siswa sudah mempunyai pengetahuan dasar dalam berbicara / bercerita sehingga

meskipun hanya sedikit dijelaskan pengantar materi, siswa dapat menerima dan

mengerjakan tugas dengan baik.

2. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Tabel 4.5 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa

Indonesia Sesudah Perbaikan pada siklus kedua pertemua

pertama

No Nama Siswa L/P

1 Ajrun Tajudin L 8

2 Ardiansyah Omo L 8

3 Johan Saputra Herman L 8

4 Pirawansyah See L 8

5 Kamarudin Ismail L 7

6 Almunawara Sulaiman L 7

44

Page 45: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

7 Fiqirawan Mustakim L 7

8 Mulyadin Sudirman L 8

9 Anita Burhan P 7

10 Amirullah Ambotang L 7

11 Rizkika Hidayat P 6

12 Gita Findan P 8

13 Rani Hasan P 8

14 Fitrianingsih Juhari P 8

15 Jusniarti Fatmah P 8

16 Rahmawati H.M Natsir P 8

17 Rosmawati Amiruddin P 8

18 Etikus Endang Abdullah P 8

19 Miranti M. Amir P 8

Jumlah 145

Rerata 7.63

2. Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua

Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh gambaran perkembangan tentang kemampuan penguasaan materi Ilmu

Pengetahuan Alam.

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka

diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Imu Pengetahuan Alam.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

45

Page 46: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

Tabel 4.6 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Sesudah Perbaikan

No Nama Siswa L/P

1 Ajrun Tajudin L 9

2 Ardiansyah Omo L 10

3 Johan Saputra Herman L 10

4 Pirawansyah See L 8

5 Kamarudin Ismail L 8

6 Almunawara Sulaiman L 7

7 Fiqirawan Mustakim L 8

8 Mulyadin Sudirman L 8

9 Anta Burhan P 8

10 Amirullah Ambotang L 8

11 Rizkika Hidayat P 9

12 Gita Findan P 9

13 Rani Hasan P 9

14 Fitrianingsih Juhari P 9

15 Jusniarti Fatmah P 10

16 Rahmawati H.M Natsir P 9

17 Rosmawati Amiruddin P 9

18 Etikus Endang Abdullah P 8

19 Miranti M. Amir P 10

Jumlah 166

Rerata 8.73

F. REFLEKSI SIKLUS KEDUA

1. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Setelah diadakan siklus kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang

telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang

46

Page 47: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil

berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama,

kegiatan ini menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika

pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui delapan siswa memperoleh skor kurang

baik (50), empat siswa mendapat skor cukup (60), empat siswa mendapat nilai bagus

(70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bagus (80). Maka, pada kegiatan ini (siklus

kedua) pada pertemuan pertama diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh

skor kurang (50), hanya satu siswa yang mendapat nilai cukup (60), apalagi kurang atau

sangat kurang. Di sini tercatat (13) tiga belas siswa mendapat nilai sangat baik (80), dan

sisanya lima orang siswa mendapat nilai baik (70). Dengan demikian, berangkat dari

kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatankan bahwa dalam pembelajaran materi

bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik diskusi dapat dikatakan berhasil.

Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua

aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih

belum sempurna pelaksanaanya pada siklus pertama disempurnakan. Pada tahap ini

sudah tidak adalagi kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal meskipun masih

terdapat satu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang direncanakan, yaitu dosen

membentuk kelompok-kelompok siswa yang terdiri atas 6 – 7 orang per kelompok (masih

terdapat kelompok yang anggotanya 8 orang). Yang terakhir ini memang sengaja

dibiarkan karena memang tidak diperlukan pembentukan kelompok tambahan.

2. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Kegiatan pada pertemuan kedua ini merupakan kegiatan penutup untuk siklus

47

Page 48: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

kedua pada pertemuan kedua. Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah

diadakan siklus kedua pertemuan kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang

telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang

telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil

berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama,

kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil.

Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui empat siswa memperoleh skor

kurang baik (50), tujuh siswa mendapat skor cukup (60), lima siswa mendapat nilai bagus

(70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bagus (80). Maka, pada kegiatan ini (siklus

kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh skor

kurang (50), bahkan cukup juga sama sekali tidak ada. hanya satu siswa yang mendapat

nilai baik (70). Di sini tercatat (14) empat belas orang siswa mendapat nilai terbaik (10-

9), dan tujuh orang siswa mendapat skor sangat baik (80), dan sisanya hanya satu orang

siswa mendapat nilai baik (70). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/

permasalahan di atas dapat dikatan bahwa dalam pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan

Alam dengan menggunakan teknik eksprimen dapat dikatakan berhasil.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan

sebayak satu kali (dua siklus), kemampuannya menguasai maupun pemahannya

terhadap materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam dengan pendekatan pemainan ular tangga dan eksprimen tergolong

berkategori baik dan sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 1

setelah siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 – 7 sebanyak 18

orang siswa (90,47%). Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong

48

Page 49: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 2, siswa yang memperoleh skor rerata

10 – 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah menguasai

materi dengan baik

Eksposisi ini menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal ini

ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa

yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik

minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditujukkan bahwa

siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian,

secara otomatis tidak diperlukan siklus berikutnya.

49

Page 50: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kegiatan penelitian ini adalah penelitian terapan yang berupa penelitian untuk

peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

tindakan kelas. Beberapa hal yang patut digarisbawahi sebagai simpulan adalah:

1. Tatacara penggunaan strategi permaianan ular tangga dan Eksprimen

untuk meningkatkan kemampuan penguasaan dan pemahaman siswa

terhadap materi pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah: (a)

persiapan, (b) aktivitas belajar mengajar, dan (c) tahap pelakasanaan

tindakan.

2. Setelah siswa diberi tindakan sebayak satu kali (dua siklus),

kemampuannya menguasai maupun pemahannya terhadap materi baik

pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

dengan pendekatan permaian ular tangga dan eksprimen tergolong

berkategori baik dan sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%.

Berdasarkan tabel 4. 5 dan 4.6 setelah siklus kedua dilaksanakan,

yang memperoleh skor rerata 8 – 7 sebanyak 18 orang siswa (90,47%).

Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong sangat baik.

Sedangkan, berdasarkan tabel 2, siswa yang memperoleh skor rerata

10 – 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah

menguasai materi dengan baik

50

Page 51: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

2. Eksposisi ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai dengan

telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang

memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik

minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh

ditujukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70%

yaitu 90,47%.

5.2 Saran-saran

1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera

disoialisasikan dan ditindaklanjuti. Terutama yang berhubungan dengan bagaimana

memanfaatkan berbagai strategi pembelajran, salah satunya adalah dengan strategi

permaian Ular Tangga dan Eksprimen.

2. Guru-guru Sekolah Dasar harus terus menggiatkan pelaksanaan penelitian tindakan

semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagi strategi dalam upaya

peningkatan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan

kualitas dan kredibilitas suatu sekolah.

51

Page 52: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud

_______. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Depdikbud

Elang, Kusnadi. 2002. Materi Pokok Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta :

Gunung Jati

N.K., Roetiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta

Nurhadi dan Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam

KBK. Malang : Universitas Malang

Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung : PT. Aditya Bakti

Taufik, Agus. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional.

Jakarta : Universitas Terbuka

---------------- ---- . 2005 Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Universitas Terbuka

52

Page 53: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas / Semester : 5/IWaktu : 2 x 30 menit (2 jam pelajaran)Tema : Lingkungan

A. Standar Kompetensi: Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat, dan membaca cerita atau puisi.

B. Kompetensi Dasar: Menemukan hal-hal penting pada cerita legenda yang dibaca.

C. Indikator: Membaca sebuah cerita legenda. Mencatat hal-hal yang mengesankan dari cerita legenda yang dibaca. Mencatat hal-hal penting dari cerita legenda yang dibaca. Membuat sinopsis cerita legenda yang dibaca.

D. Hasil Belajar: Hal-hal mengesankan dari cerita legenda yang dibaca. Hal-hal penting dari cerita legenda yang dibaca. Sebuah sinopsis cerita legenda yang telah dibaca.

E. Metode Pembelajaran: Pemodelan Diskusi Tanya jawab Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran:NO

KEGIATANPENGORGANISASIAN

SISWA WAKTU1 Prakegiatan Klasikal 3 menit

a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.

b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.2 Kegiatan Awal Klasikal 5 menit

a. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran.

b. Guru menginformasikan materi pembelajaran.

c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3 menit

1 menit

1 menit

3 Kegiatan Inti 40 menita. Guru mengondisikan siswa siap Klasikal 1 menit

53

Page 54: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

mendengarkan pembacaan cerita.b. Siswa membaca cerita legenda dan mencatat

hal-hal yang mengesankan pada cerita:- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.- Setiap kelompok siswa mendapatkan 3 atau

5 cerita legenda yang telah disiapkan.- Kelompok siswa memilih salah satu cerita

legenda untuk dibaca (diwakili salah seorang anggota, yang lain mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap mengesankan dari cerita legenda tersebut).

- Siswa dan guru membahas hasil karya siswa.

- Siswa memperoleh penguatan dari guru.- Siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahami dalam cerita.c. Siswa menulis hal-hal penting pada cerita

legenda yang dibaca.- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.- Siswa mencatat hal-hal penting dari cerita

legenda yang dibaca pada LKS yang telah disiapkan.

- Masing-masing wakil kelompok akan menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

- Siswa mendapat penguatan atau tanggapan dari guru dan teman lainnya.

d. Siswa menuliskan sinopsis cerita legenda yang dibaca.- Kelompok siswa berkompetisi menuliskan

sinopsis cerita legenda yang dibaca.- Setiap wakil kelompok membaca sinopsis

yang dibuat di depan kelas.- Siswa dari kelompok lain memberi

tanggapan.- Siswa atau kelompok siswa mendapat

penguatan dari guru.

Kelompok

KelompokKelompok

Kelompok

Kelompok

KelompokIndividu

Kelompok

KelompokKelompok

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Kelompok

10 menit

12 menit

17 menit

4 Kegiatan Akhir Klasikal 12 menita. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran hari itu.b. Guru mengadakan evaluasi.c. Guru dan siswa mengadakan refleksi

terhadap pembelajaran hari itu.d. Guru menugaskan siswa membaca satu cerita

legenda yang lain lalu membuat sinopsisnya (dikerjakan di buku PR sebagai tindak

Klasikal

IndividualKlasikal

Individual

2 menit

7 menit1 menit

2 menit

54

Page 55: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

lanjut).e. Guru menutup pembelajaran.

G. Penilaian (Terlampir)- Jenis tes : tertulis- Bentuk tes : subyektif- Alat penilaian : LKS 1 dan sinopsis hasil kerja siswa (LKS 2)- Prosedur penilaian:

Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsungPenilaian hasil : LKS 1 dan sinopsis hasil kerja siswa (LKS 2)

H. Media dan Sumber Belajar1. Media : Penggalan cerita, LKS, dan buku kumpulan cerita legenda2. Sumber Belajar :

a. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

b. Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia Kelas V A. Jakarta: Erlangga

c. Puspadi, A. Tanpa tahun. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Solo: Bintang Pustaka Abadi

d. Sigar, E. 2001. Buku Pintar Mendongeng. Jakarta: Pustaka Delapratasa

I. Rangkuman Materi (Terlampir)

Jurit, 10 September 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) Nurpi HendrayaniNIP196612311985051004 NIM. 813619097

MengetahuiKepala SDN 8 JURIT,

Nurpi Hendrayani.NIP196112311983031388

55

Page 56: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jenjang : Sekolah Dasar Kelas / Semester : 5/IWaktu : 12 jam pelajaran/4 kali pertemuan (@ 2 x 35 menit)Tema : Kehidupan sehari-hari

A. Standar Kompetensi: 1. IPA/Sains: Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan

fungsinya.

B. Kompetensi Dasar: 1. IPA/Sains: Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dan fungsinya.

C. Indikator: 1.1 IPA/Sains:

1.1.1 Mengidentifikasi struktur akar tumbuhan.

1.1.2 Menjelaskan hubungan struktur akar tumbuhan dengan batang tumbuhan.

1.1.3 Menjelaskan fungsi akar tumbuhan.

D. Hasil Belajar:

1.1 Teks percakapan.

2.1 Hasil penjumlahan dan pengurangan uang.

3.1 Jenis-jenis sumber daya alam.

4.1 Struktur dan fungsi akar tumbuhan.

E. Media dan Literatur:

a. Media:

Aula/panggung.

Uang rupiah.

Beberapa jenis tumbuhan lengkap dengan akarnya (bisa diganti poster

anatomi tumbuhan).

Poster aktivitas kegiatan pasar (kepingan CD tentang aktivitas

pasar/perdagangan), VCD, dan perangkatnya.

56

Page 57: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

b. Literatur (buku lain dari pengarang yang sama untuk mendukung

penggunaan buku inti) dan buku penunjang lainnya:

Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Membongkar Penadah

Berlian. Jakarta: Zikrul Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Hilangnya Anak

Jalanan. Jakarta: Zikrul Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Nenek Misterius.

Jakarta: Zikrul Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Matador Aspal.

Jakarta: Zikrul Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Wayang-wayang Kardus.

Jakarta: Branda Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Kepak Sayap Merpati.

Jakarta: Branda Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Memburu Katak Pohon.

Jakarta: Branda Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Jejak-jejak UFO. Jakarta:

Branda Hikmah

Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Semut-semut Kecil.

Jakarta: Branda Hikmah

Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Jakarta: Tiga Serangkai

Tim Bina Karya Guru. 2007. Sains untuk SD Kelas V A. Jakarta: Erlangga

Tim Bina Karya Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas V A.

Jakarta: Erlangga

F. Metode Pembelajaran:

Demonstrasi

Pemodelan

Tanya jawab

Penugasan

57

Page 58: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

G. Kegiatan PembelajaranPERTEMUAN KEDUA (Fokus IPA/Sains)

NO

KEGIATANPENGORGANISASIAN

SISWA WAKTU1 Prakegiatan Klasikal 3 menit

a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar.

b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.2 Kegiatan Awal Klasikal 10 menit

a. Guru kembali membacakan beberapa fragmen buku inti yang akan menjadi sumber pembelajaran (cerita bagian 2, hal. 45, 47, 48).

b. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran terkait buku inti.

c. Guru menginformasikan materi pembelajaran.

d. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3 Kegiatan Inti 47 menita. Guru mengondisikan siswa siap belajar.

b. Siswa mengamati struktur anatomi tumbuhan

yang ditunjukkan guru (tumbuhan

sesungguhnya atau poster anatomi

tumbuhan)

c. Siswa mengidentifikasi struktur akar

tumbuhan:

- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.

- Siswa membaca kembali fragmen cerita

yang telah disiapkan dengan seksama.

- Siswa menulis bagian cerita yang

menyebutkan struktur tumbuhan bambu

(mengerjakan tugas yang diberikan guru

melalui LKS yang disiapkan).

- Siswa dan guru membahas hasil karya

siswa.

- Siswa memperoleh penguatan dari guru.

KlasikalKelompok

Kelompok

KelompokKelompok

Kelompok

Klasikal

Kelompok

Kelompok

KelompokKelompok

1 menit10 menit

15 menit

21 menit

58

Page 59: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

d. Siswa menjelaskan hubungan struktur akar tumbuhan dengan batang tumbuhan termasuk fungsi akar tumbuhan:- Siswa masih dalam kelompok semula.- Siswa menuliskan hubungan struktur akar

bambu dengan batangnya, termasuk fungsi akar bambu (pada LKS yang telah disiapkan).

- Wakil kelompok siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

- Siswa/kelompok lain memberi tanggapan.- Siswa mendapat penguatan dari guru dan

teman lainnya.

Kelompok

KelompokKelompok

4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menita. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran hari itu.b. Guru dan siswa mengadakan refleksi

terhadap pembelajaran hari itu.c Guru menutup pembelajaran.

Klasikal

KlasikalKlasikal

H. Evaluasi (terlampir) Jenis tes : tertulis Bentuk tes : subyektif Alat penilaian : rubrik dan tugas (LKS) atau hasil kerja siswa. Prosedur penilaian :

o Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsungo Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian proses

Jurit, 10 September 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) Nurpi HendrayaniNIP196612311985051004 NIM. 813619097

MengetahuiKepala SDN 8 JURIT,

Uji Tauhid.NIP196512311985051004

59

Page 60: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

PORMAT OBSERVASI

Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2010 Kelas : V Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Siklus : I

NO

PENGAMATAN

1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.

2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran - Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa

memperhatikan penjelasan guru- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.

3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif

memperhatikan penjelasan guru- Guru aktif membimbing siswa yang kurang

4 Komentar Siswa - Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan

hasil yang kami peroleh.5 Unjuk Kerja Siswa

- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid.

Jurit, 10 September 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) Nurpi HendrayaniNIP196612311985051004 NIM. 813619097

MengetahuiKepala SDN 8 JURIT,

Uji Tauhid.

60

Page 61: 27. NURPI HENDRAYANI.docx

NIP196512311985051004

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurpi Hendrayani

NIM : 813619097

UPBJJ –UT : Mataram

Menyatakan bahwa:

Nama : (Siun, S.Pd )

NIP : 196612311985051004

Tempat Tugas : SDN 8 JURIT

Guru Keas : V

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan

pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan

Profesional (PKP)

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

Jurit, 10 September 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) Nurpi HendrayaniNIP196612311985051004 NIM. 813619097

MengetahuiKepala SDN 8 JURIT,

Uji Tauhid.NIP196512311985051004

61