document26

21
Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangandan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia: Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun) Periode praoperasional (usia 2–7 tahun) Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun) Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa) Periode sensorimotor[sunting | sunting sumber] Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:

Upload: rahmabasri

Post on 15-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nm

TRANSCRIPT

Teori Perkembangan Kognitif,dikembangkan olehJean Piaget, seorangpsikologSwiss yang hidup tahun1896-1980.Teorinyamemberikan banyak konsep utama dalam lapanganpsikologi perkembangandan berpengaruh terhadap perkembangan konsepkecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnyaschemataskema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikaninformasisecara mental. Teori ini digolongkan ke dalamkonstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teorinativisme(yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasidengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperolehErasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakananakuntuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahanusia: Periode sensorimotor (usia 02 tahun) Periode praoperasional (usia 27 tahun) Periode operasional konkrit (usia 711 tahun) Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Periode sensorimotor[sunting|sunting sumber]Menurut Piaget,bayilahir dengan sejumlahrefleksbawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.Periode sensorimotoradalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:1. Sub-tahapanskema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.2. Sub-tahapanfase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.3. Sub-tahapanfase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.4. Sub-tahapankoordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).5. Sub-tahapanfase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.6. Sub-tahapanawal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awalkreativitas.Tahapan praoperasional[sunting|sunting sumber]Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsipsikologismuncul.Pemikiran (Pra)Operasidalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anakbelajarmenggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.Tahapan operasional konkrit[sunting|sunting sumber]Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaanlogikayang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:Pengurutankemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.Klasifikasikemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupaanimisme(anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)Decenteringanak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.Reversibilityanak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.Konservasimemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.Penghilangan sifat Egosentrismekemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.Tahapan operasional formal[sunting|sunting sumber]Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saatpubertas) dan terus berlanjut sampaidewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktorbiologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secarafisiologis, kognitif,penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.Informasi umum mengenai tahapan-tahapan[sunting|sunting sumber]Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur. Universal (tidak terkait budaya) Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi) Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatifProses perkembangan[sunting|sunting sumber]Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperolehskema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan denganburung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekorburung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.Asimilasiadalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.Akomodasiadalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaanequilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.

TEORI KOGNITIF PIAGETHalamanTeori Kognitif PiagetA. Teori Kognitif Jean PiagetTeori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek social seperti diri, orang tua dan teman.Pada pandangan piaget (1952), kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan system nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-kanak sampai remaja, yaitu sensori motor (0-2 tahun) dan praoperasional (2-7 tahun). Yang akan kita bicarakan untuk masa kanak-kanak adalah dua tahap ini lebih dahulu, sedangkan dua tahap yang lain, yaitu operasional konkret (7-11 tahun) dan operasional formal (11-dewasa), akan kita bicarakan pada masa awal pubertas dan masa remaja.Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir konkret secara operasional ke berpikir formal secara operasional. Remaja mulai menyadari batasan-batasan pikiran mereka. Mereka berusaha dengan konsep-konsep yang jauh dari pengalaman mereka sendiri. Inhelder dan Piaget (1978) mengakui bahwa perubahan otak pada pubertas mungkin diperlukan untuk kemajuan kognitif remaja.B. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif PiagetMenurut Jean Piaget, perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah kompleks.Tahap-TahapUmurKemampuan

Sensori-motorik0-2 tahunMenunjuk pada konsep permanensi objek, yaitu kecakapan psikis untuk mengerti bahwa suatu objek masih tetap ada. Meskipun pada waktu itu tidak tampak oleh kita dan tidak bersangkutan dengan aktivitas pada waktu itu. Tetapi, pada stadium ini permanen objek belum sempurna.

Praoperasional2-7 tahunPerkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada di sekitarnya. Berpikir masih egosentris dan berpusat.

Operasional7-11 tahunMampu berpikir logis. Mampu konkret memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga dapat menghubungkan dimensi ini satu sama lain. Kurang egosentris. Belum bisa berpikir abstrak.

Operasional formal11tahun-dewasaMampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.

Periode sensorimotorMenurut Piaget,bayilahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.Periode sensorimotoradalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:1. Sub-tahapanskema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.2. Sub-tahapanfase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.3. Sub-tahapanfase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.4. Sub-tahapankoordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).5. Sub-tahapanfase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.6. Sub-tahapanawal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.Tahapan praoperasionalTahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul.Pemikiran (Pra)Operasidalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.Tahapan operasional konkritTahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:Pengurutankemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.Klasifikasikemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan).Decenteringanak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.Reversibilityanak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.Konservasimemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.Penghilangan sifat Egosentrismekemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.Tahapan operasional formalTahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada gradasi abu-abu di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.Informasi umum mengenai tahapan-tahapanKeempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:1. Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.2. Universal (tidak terkait budaya)3. Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuanTahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logisUrutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif.Menurut Piaget, perkembangan masing-masing tahap tersebut merupakan hasil perbaikan dari perkembangan tahap sebelumnya. Setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif yang bersifat invarian, selalu tetap, tidak melompat atau mundur. Perubahan ini terjadi karena tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta adanya pengorganisasian struktur berpikir.C. Struktur yang Mendasari Pola-pola Tingkah Laku yang Terorganisir.1. Skema (struktur kognitif)Adalah proses atau cara mengorganisir dan merespons berbagai pengalaman. Atau suatu pola sistematis dari tindakan, perilaku, pikiran, dan strategi pemecahan masalah yang memberikan suatu kerangka pemikiran dalam menghadapi berbagai tantangan dan jenis situasi.Contoh : Gerakan refleks menghisap pada bayi, ada gerakan otot pada pipi dan bibir yang menimbulkan gerakan menghisap.2. Adaptasi (struktur fungsional)Piaget menggunakan istilah ini untuk menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif. Piaget yakin bahwa bayi manusia ketika dilahirkan telah dilengkapi dengan kebutuhan-kebutuhan dan juga kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Menurut Piaget, ada dua proses adaptasi yaitu :a) AsimilasiIntegrasi antara elemen-elemen eksternal (dari luar) terhadap struktur yang sudah lengkap pada organism. Asimilasi terjadi ketika individu menggunakan informasi baru ke dalam pengetahuan mendalam yang sudah ada.Contoh : Seorang bayi yang menghisap puting susu ibunya atau dot botol susu, akan melakukan tindakan yang sama (menghisap) terhadap semua objek baru.b) AkomodasiMenciptakan langkah baru atau memperbarui atau menggabung-gabungkan istilah lama untuk menghadapi tantangan baru. Akomodasi kognitif berarti mengubah struktur kognitif yang telah dimiliki sebelumnya untuk disesuaikan dengan objek stimulus eksternal.Contoh : bayi melakukan tindakan yang sama terhadap ibu jarinya, yaitu menghisap. Ini berarti bahwa bayi telah mengubah puting susu ibu menjadi ibu jariJean Piagetadalah seseorang yang mengabdikan dirinya untuk menguak tabir perkembangan kognitif dari bayi. Ia adalah orang yang intens dan konsisten dalam mencari, menemukan, dan mengembangkan berbagai teori tentang anak; mulai dari kognitif, perkembangan bahasa, bahkan pada perkembangan kepribadian. Dan untuk semua ini, ia bahkan menjadikan anak-anaknya (Laurent, Lucienne, dan Jacqueline) sebagai kelinci percobaan yang pada akhirnya menghasilkan sebuah teori tentang psikologi perkembangan.Piaget juga mempunyai pendapat yang besar dalam bidang psikologi pendidikan, karena ia adalah orang yang percaya bahwa perkembangan kognitif seorang anak juga sesuai dengan pertambahan umur, sehingga seorang pendidik harus menyesuaikan pembelajaran dan pendidikannya sesuai dengan perkembangan kognitif seorang anak.Maka, sebagai konsekuensi logisnya adalah, bahwa menjadi sebuah kewajiban, apalagi bagi mereka yang ingin intens dalam psikologi perkembangan, untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang teori yang dihasilkan oleh Piaget, karena hal itu menjadi pegangan awal yang sangat diperlukan dalam memahami teori perkembangan selanjutnya. Teori Piaget bisa dibilang sangat autentik karena berdasarkan penelitian terhadap anak-anaknya sendiri. Sehingga lahirlah beberapa teori tentang perkembangan anak; sebut saja seperti, empat tahap perkembangan bayi, dan perkembangan kognitif bayi yang terdiri dari enam konsep; skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, ekuilibrum, dan ekuilibrasi. Hadirnya beberapa teori itu, selain memudahkan bagi yang mau mempelajarinya, juga seakan layar proyektor besar yang mudah dipahami.Selain itu, sebagaimana kajian psikologi lainnya dengan ciri khasnya, ilmiah kontemporer yang lahirnya di barat, tentu saja akan ada perbedaan (sekaligus persamaan) jika dihadapkan pada dunia islam. Berbeda karena tentu saja sosio-kultural yang terjadi di dunia barat tidak sesuai jika dihadapkan pada problematika yang dihadapi umat islam. Maka, sangat menarik kiranya jika hal itu kemudian di tarik dalam ranah paradigma keislaman.Hal seperti itu dilakukan, pada dasarnya bukan untuk mengklaim siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi hanya sebagai bahan perbandingan yang pada akhirnya memberikan pilihan-pilihan bagi pembaca untuk menentukan sendiri bagaimana seharusnya dan semestinya.

Teori Perkembangan Kognitif Jean PiagetTeori piaget adalah teori umum yang menyatukan bagaimana biologi dan pengalaman membentuk perkembangan kognitif. Menurut piaget, sama seperti tubuh fisik kita yang memiliki struktur yang memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan dunia, kita membangun struktur mental yang membantu kita untuk beradaptasi dengan dunia. Adaptasi melibatkan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan baru. Piaget juga menekankan bahwa anak anak secara aktif membangun dunia kognitif mereka sendiri, informasi tidak sekedar tertuang ke dalam pikiran mereka dari lingkungan. Ia mencoba untuk menemukan bagaimana anak anak pada titik berbeda dalam perkembangan mental mereka memikirkan tentang dunia dan bagaimana perubahan perubahan sistematis dalam pikiran mereka terjadi.Piaget mengembangkan beberapa konsep proses yang digunakan anak anak saat membangun pengetahuan mereka tentang dunia. Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian; terutama yang terpenting adalah skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, ekuilibrium, dan ekuilibrasi.Skema adalah tindakan atau representasi mental yang mengorganisasi pengetahuan. Skema perilaku (aktivitas fisik) membedakan masa bayi dan perkembangan skema mental (aktivita kognitif ) pada masa kanak kanak. Sebuah skema bayi terstruktur oleh tindakan tindakan sederhana yang dapat dilakukan terhadap sebuah objek, seperti mengisap, melihat dan menggenggam. Anak anak yang lebih tua memiliki skema yang meliputi strategi dan rencana untuk memecahkan masalah.Asimilasiadalah proses yang terjadi ketika anak anak melakukan tindakan terhadap lingkungan sesuai dengan struktur pikiran yang sudah ada pada saat itu.Akomodasi, terjadi ketika anak anak menyesuaikan diri dengan skema mereka untuk mempertimbangkan informasi dan pengalaman baru.Asimilisai dan akomodasitermasuk dalam mekanisme perkembangan yang bersifat adaptasi kognitif. Sebagai contoh singkat tentang dua istilah ini adalah;Pada saat anak berusia 1 3 tahun (usia toddler). Orang tua mungkin pernah mengenalkan anaknya tentang sebuah istilah, yaitu mobil. Pada proses selanjutnya, seorang anak mungkin menganggap bahwa semua kendaraan yang bergerak di jalan sebagai mobil, termasuk truk dan sepeda motor; maka anak itu sudah mengasimilasi objek-objek tersebut ke dalam skemanya. Akan tetapi anak tersebut segera belajar bahwa sepeda motor dan truk bukanlah mobil dan menyelaraskan kategori untuk mengecualikan keduanya, sehingga mengakomodasi skema tersebut.Organisasi adalah pengelompokan perilaku dan pemikiran yang terisolasi ke dalam system tatanan yang lebih tinggi. Anak-anak secara kognitif mengatur dan mengorganisasikan pengalaman-pengalaman mereka secara terus menerus.Disekuilibrium, ekuilibrum, dan Ekuilibrasi,Secara sederhana, disekuilibrum bisa diartikan sebagai konflik kognitif. Hal ini terjadi karena perkembangan dan pertambahan pengetahuan yang berlangsung secara terus menerus akan menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan skema yang sudah dibangun sebelumnya. Sebagai contoh; jika seorang anak yakin bahwa menuangkan air dari sebuah wadah pendek yang lebar ke dalam wadah sempit yang tinggi mengubah jumlah air, maka seorang anak mungkin ragu apakah air itu masih dengan kapasitas yang sama atau malah bertambah?. Maka, ekuilibrium adalah proses yang menghasilkan motivasi untuk sebuah perubahan kognitif sehingga menghasilkan cara berpikir yang baru (ekuilibrium).Sedangkan ekuilibrasi adalah mekanisme ketika anak-anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran berikutnya. Sedangkan hasil dari proses ini, menurut Piaget, bahwa individu melewati empat tahap perkembangan.

Tahap Perkembangan Pada AnakPiaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia. Masing-masing tahap terkait dengan usia dan terdiri dari cara berpikir yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:1.Tahap Sensoris motorik(sensorimotor stage)Tahap sensoris motoric berlangsung sejak lahir hingga sekitar usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia dengan menggunakan sensoris (seperti melihat dan mendengar ) melalui gerakan dan tindakan tindakan.Piaget membagi tahap sensoris motorik menjadi enam subtahap, yaitu :a.Reflex sederhana(simple reflex) (lahir 1 bulan )Dalam subtahap ini bayi baru lahir mulai berlatih mengendalikan reflek reflek yang mereka bawa sejak lahir, melibatkan diri dalam tingkah laku walaupun stimulus normalnya tidak hadir, sepertirooting(memalingkan muka bila pipinya disentuh), mengisap ketika bibir mereka disentuh , dan menggenggam. Pada bualan bulan pertama kehidupan, bayi mengambil tindakan dan secara aktif menstrukturkan pengalaman.

b.Kebiasaan pertama dan reaksi sirkular primer(first habit and primary circular reaction)Subtahap yang berkembang antara usia 1 hingga 4 bulan. Dalam sub tahap ini bayi mengoordinasikan sensasi dan dua jenis skema, yaitu kebiasaan dan reaksi sirkural primer. Kebiasaan merupakan skema yang berdasarkan sebuah reflek yang telah menjadi benar benar terpisah dari stimulus yang menimbulkannya. Misalnya, bayi pada tahap 1 mengisap ketika ditaruh dimulut atau ketika melihat botol. bayi pada subtahap ini dapat mengisap bahkan ketika tidak ada botol. Reaksi sirkular primer adalah skema yang berdasarkan pada upaya untuk mengulang sebuah peristiwa yang pertama terjadi secara kebetulan.Sementara untuk reaksi sirkular primer adalah skema yang berdasarkan pada upaya untuk mengulang peristiwa yang awalnya terjadi secara kebetulan. Seperti; bayi yang tidak sengaja menghisap jari-jarinya.

c.Reaksi sirkular sekunder(secondary circular reaction)Subtahap sensoris motorik yang berkembang antara usia 4 dan 8 bulan. Pada sub tahap ini bayi menjadi lebih berorientasi terhadap objek, bergerak diluar kesibukan dengan diri sendiri, mengulangi tindakan yang bawa hasil yang menarik atau menyenangkan, berbagai tindakan disengaja namun belum bertujuan. Contoh, bayi berbisik untuk membuat sesorang tetap dekat, saat orang orang beranjak pergi, bayi berbisik lagi. Bisa juga bayi mengeluarkan gumaman-gumaman kecil.

d.Koordinasi reaksi sirkular sekunder(coordination of secondary circular reaction)Subtahap sensoris motoric yang berkembang antara usia 8 12 bulan. Pada subtahap ini bayi harus mengoordinasikan penglihatan dan sentuhan, tangan dan mata. Tindakan lebih diarahkan keluar. Artinya tindakan itu diarahkan untuk lebih merasakan apa yang dilihat dan terjadi disekitarnya. Mungkin bayi mulai suka bermain kerincing dan sekaligus menyentuhnya.

e.Reaksi sirkular tersier, kebaruan, dan rasa ingin tahu(tertiary circular reaction, novelty and couriosity.Subtahap sensoris motorik yang berkembang antara usia 12 hingga 18 bulan. Dalam subtahap ini, bayi menjadi tertarik oleh banyak objek dan banyak hal yang dapat mereka lakukan terhadap objek. Dan Piaget mengatakan bahwa pada subtahap ini menandai titik awal rasa ingin tahu manusia dan dan minat dalam kebaruan.

f.Internalisasi skema(internalization of scheme)Subtahap sensoris motorik yang terakhir berkembang antara usia 18 hingga 24 bulan. Dalam sub tahap ini, bayi mengembagkan kemampuan untuk menggunakan simbol simbol primitif. Bagi Piaget symbol adalah gambar sensoris yang diinternalisasikan atau katakata yang mewakili suatu peristiwa. Symbol memungkin bayi untuk berpikir tentang peristiwa nyata. Selain itu symbol memungkinkan bayi untuk memanipulasi dan mengubah peristiwa dalam cara cara sederhana. Seperti ketika bayi melihat korek api yang dibuka dan ditutup, ia juga menirukan dengan membuka dan menutup mulutnya.

2.Tahap praoperasional(preoperational stage)Terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua Piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya.Animisme adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, Pohon itu bergoyang-goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh. Sedangkan Intuitif adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. Seperti mereka beranggapan bahwa kapal dan bulan hanyalah benda kecil yang terbang di langit.3. Tahap operasional konkrit(concrete operational stage)Berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam contoh-contoh yang spesifik atau konkrit.Kemampuan berpikir logis muncul pada tahap ini. Mereka dapat berpikir secara sistematisuntuk .mencapai pemecahan masalah. Pada tahap ini anak akan menemui kesulitan bila diberi tugas sekolah yang menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi. Misalnya, anak sering kali menjadi frustrasi bila disuruh mencari arti tersembunyi dari suatu kata dalam tulisan tertentu.4. Tahap operasional formal (formal operational stage)Yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir seperti apakah orang tua yang ideal dan membandingkan orang tua mereka dengan standar ideal yang mereka miliki. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan dan terkagum-kagum terhadap apa yang mereka lakukan.Tahap ini ditandai dengan pola berpikir orang dewasa. Mereka dapat mengaplikasikan cara berpikir terhadap permasalahan dari semua kategor baik yang abstrak maupun yang konkret. Pada tahap ini anak sudah dapet memikirkan buah pikirannya, dapat membentuk ide-ide,berpikir tentang masa depan secara realistis.Perlu diingat, bahwa pada setiap tahap tidak bisa berpindah ke ketahap berikutnya bila tahap sebelumnya belum selesai dan setiap umur tidak bisa menjadi patokan utama seseorang berada pada tahap tertentu karena tergantung dari ciri perkembangan setiap individu yang bersangkutan. Bisa saja seorang anak akan mengalami tahap praoperasional lebih lama dari pada anak yang lainnya sehingga umur bukanlah patokan utama.