25 shinta damayanti 8fd4khusus kuis uas

7
1| Shinta/25/Kelas 8F Nama : Shinta Damayanti Kelas : 8F NPM : 144060005932 Absen : 25 QUIZ AUDIT SEKTOR PEMERINTAHAN 1. Apa yang dimaksud dengan: a. Materialitas b. Perencanaan tingkat materialitas (planning materiality); dan, c. Kesalahan tertoleransi (tolerable error) Jawaban : a. Mulyadi (2002) Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu. Sedangkan dalam buku Aren definisi materialitas adalah Jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi yang dalam kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut. b. Planning Materiality adalah pertimbangan awal tentang tingkat materialitas pada keseluruhan laporan keuangan dalam perencanaan auditnya. Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan pertimbangan kualitatif. Pertimbangan kuantitatif berkaitan dengan hubungan salah saji dalam laporan keuangan seperti Jumlah Realisasi Pendapatan dan Belanja serta Surplus/Defisit. Sedangkan, faktor kualitatif berkaitan dengan penyebab salah saji yang dipertimbangkan dalam penetapan materialitas antara lain meliputi: a) Signifikansi kesalahan tersebut bagi entitas b) Sifat dan dampak kesalahan terhadap laporan keuangan. Dalam perencanaan suatu audit, auditor harus menetapkan materialitas pada dua tingkat berikut ini: a) Tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor mengenai kewajaran atas laporan keuangan secara keseluruhan. b) Tingkat saldo akun, karena auditor menguji saldo akun dalam memperoleh kesimpulan keseluruhan atas kewajaran laporan keuangan. c. Kesalahan Tertoleransi adalah kesalahan maksimum dalam populasi yang dapat diterima oleh auditor untuk tetap menyimpulkan bahwa tujuan audit telah terpenuhi 2. Apa yang Saudara ketahui tentang jenis opini hasil audit atas laporan keuangan? Sebutkan dan berikan penjelasan atas masing-masing jenis opini tersebut!

Upload: shintadamayanti

Post on 30-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

audit sektor publik

TRANSCRIPT

  • 1 | S h i n t a / 2 5 / K e l a s 8 F

    Nama : Shinta DamayantiKelas : 8FNPM : 144060005932Absen : 25

    QUIZ AUDIT SEKTOR PEMERINTAHAN1. Apa yang dimaksud dengan:

    a. Materialitasb. Perencanaan tingkat materialitas (planning materiality); dan,c. Kesalahan tertoleransi (tolerable error)Jawaban :

    a. Mulyadi (2002) Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah sajiinformasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapatmengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yangmeletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atausalah saji itu.Sedangkan dalam buku Aren definisi materialitas adalah Jumlah atau besarnyakekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi yang dalam kaitannya dengankondisi yang bersangkutan mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusanpihak yang berkepentingan berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut.

    b. Planning Materiality adalah pertimbangan awal tentang tingkat materialitas padakeseluruhan laporan keuangan dalam perencanaan auditnya.Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan pertimbangankualitatif. Pertimbangan kuantitatif berkaitan dengan hubungan salah saji dalam laporankeuangan seperti Jumlah Realisasi Pendapatan dan Belanja serta Surplus/Defisit.Sedangkan, faktor kualitatif berkaitan dengan penyebab salah saji yang dipertimbangkandalam penetapan materialitas antara lain meliputi:a) Signifikansi kesalahan tersebut bagi entitasb) Sifat dan dampak kesalahan terhadap laporan keuangan.Dalam perencanaan suatu audit, auditor harus menetapkan materialitas pada duatingkat berikut ini:a) Tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor mengenai kewajaran atas

    laporan keuangan secara keseluruhan.b) Tingkat saldo akun, karena auditor menguji saldo akun dalam memperoleh

    kesimpulan keseluruhan atas kewajaran laporan keuangan.c. Kesalahan Tertoleransi adalah kesalahan maksimum dalam populasi yang dapat diterima

    oleh auditor untuk tetap menyimpulkan bahwa tujuan audit telah terpenuhi

    2. Apa yang Saudara ketahui tentang jenis opini hasil audit atas laporan keuangan? Sebutkandan berikan penjelasan atas masing-masing jenis opini tersebut!

  • 2 | S h i n t a / 2 5 / K e l a s 8 F

    Jawaban

    1. Wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)Opini Wajar tanpa pengecualian (biasa disingkat WTP) adalah opini audit yang akan

    diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah sajimaterial. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakiniberdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, perusahaan/pemerintah dianggap telahmenyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan kalaupun adakesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadappengambilan keputusan.

    Selain opini WTP ada pula opini WTP Dengan Paragraf Penjelasan (biasa disingkat WTP-DPP). Opini WTP-DPP dikeluarkan karena dalam keadaan tertentu auditor harusmenambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit, meskipun tidakmempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporannya. Ada beberapa keadaanyang menyebabkan ditambahkannya paragraf penjelasan. Keadaan itu, misalnya, adanyaketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi, adanya keraguan tentang kelangsunganhidup lembaga pengelola keuangan. Salain itu, bisa juga karena auditor setuju dengan suatupenyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan atau adanya penekanan atas suatu hal. Dan bisa juga karena laporan audit yangmelibatkan auditor lain.2. Wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

    Opini Wajar dengan pengecualian (biasa disingkat WDP) adalah opini audit yangditerbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan keuangan bebas dari salah sajimaterial, kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi pengecualian. Sebagianakuntan memberikan julukan little adverse (ketidakwajaran yang kecil) terhadap opini jenisini, untuk menunjukan adanya ketidakwajaran dalam item tertentu, namun demikianketidakwajaran tersebut tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secarakeseluruhan.3. Tidak wajar (adversed opinion)

    Opini tidak wajar adalah opini audit yang diterbitkan jika laporan keuangan mengandungsalah saji material, atau dengan kata lain laporan keuangan tidak mencerminkan keadaanyang sebenarnya. Jika laporan keuangan mendapatkan opini jenis ini, berarti auditormeyakini laporan keuangan perusahaan/pemerintah diragukan kebenarannya, sehingga bisamenyesatkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.4. Tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion)

    Opini tidak menyatakan pendapat (TMP) oleh sebagian akuntan dianggap bukanlahsebuah opini, dengan asumsi jika auditor menolak memberikan pendapat artinya tidak adaopini yang diberikan. Opini jenis ini diberikan jika auditor itidak bisa meyakini apakahlaporan keuangan wajar atau tidak. Opini ini bisa diterbitkan jika auditor menganggap adaruang lingkup audit yang dibatasi oleh perusahaan/pemerintah yang diaudit, misalnyakarena auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk bisamenyimpulkan dan menyatakan laporan sudah disajikan dengan wajar.

    3. Apa manfaat bagi auditor dengan melakukan pengujian atas sistem pengendalian intern?

  • 3 | S h i n t a / 2 5 / K e l a s 8 F

    JawabanManfaat pengujian atas Sistem Pengendalian Internal adalah memperoleh keyakinan yangmemadai atas efektivitas SPI auditee berdasarkan risiko awal pengendalian yang ditetapkanoleh auditor. Jika hasil dari pengujian SPI sesuai dengan hasil penilaian awal , maka auditordapat mempertimbangkan untuk melakukan pengujian substantif terbatas, namun jika hasildari pengujian tidak sesuai dengan hasil penilaian awal, maka auditor harus merevisi hasilpenilaian awal risiko pengendalian dan mempertimbangkan untuk melakukan pengujiansubstantif mendalam. Dalam memutuskan jenis pengujian substantif yang akan dilakukan,auditor juga mempertimbangkan risiko bawaan (inherent risk) dan risiko pemeriksaan (auditrisk).

    4. Jelaskan pengertian teknik-teknik audit berikut:a. Wawancarab. Kuesionerc. Observasi fisikd. Reviu dokumenJawaban

    a. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaansecara langsung kepada subjek pemeriksaan. Wawancara dilakukan apabila auditor inginmelakukan komunikasi dengan responden.Wawancara dapat dilakukan dengan dua acara, yaitu melalui wawancara tatap mukadan wawancara melalui telepon. Wawancara mealui telepon dapat dilakukan untukmembantu auditor apabila responden yang akan diwawancarai letak geografisnyamenyebar, sehingga hasil wawancara dapat diperoleh lebih cepat dan murah.

    b. Kuesioner adalah teknik pengumpulan informasi untuk menguji pengendalian interndengan cara memberi seperangkat pertanyaan tentang kebijakan-kebijakan danprosedur-prosedur akuntansi dan pengendalian yang menurut auditor penting dalampencapaian tujuan pengendalian.

    c. Observasi FIsik adalah teknik pengumpulan informasi melalui proses pencatatan polaperilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematis tanpa adanyapertanyaan atau komunikasi dengan individu sebagai narasumber.

    d. Review Dokumen adalah teknik pengumpulan informasi melalui prosedur penelusuranangka-angka, permintaan keterangan dan analitis atas dokumen.

    5. Sebutkan prosedur pengujian substantif yang pada umumnya dilakukan untuk melakukanaudit atas pos neraca kas?Jawaban

    1. Prosedur audit awal terhadap kasa. Mengusut saldo kas tercantum di neraca, ke saldo akun kas di buku besar.

    Menghitung kembali saldo akun kas di buku besar: Saldo awal Ditambah jumlah pendebitan Dikurang jumlah pengkreditan

  • 4 | S h i n t a / 2 5 / K e l a s 8 F

    b. Mereview terhadap mtasi luar biasa pada akun kasc. Mengusut saldo awal akun kas (dibuku besar) ke kertas kerja tahun lalu.d. Mengusut posting pendebitan dan pengkreditan akun kas ke jurnal yang

    bersangkutan.2. Prosedur analitik atas kas

    a. Perhitungan rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengann kasb. Rasio-rasio membantu auditor dalam mengungkap

    Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa Perubahan usaha Perubahan akuntansi Fluktuasi acak Salah saji

    3. Pengujian terhadap transaksi rinci atas kasa. Melakukan verifikasi pisah batas (cut off) transaksi penerimaan dan pengeluaran kasb. Membuat daftar tranfer antar bankc. Analisis terhadap rekonsiliasi bank 4 kolomd. Pemeriksaan cut off kase. Rokonsiliasi cut off bank statemen dengan saldo kas menurut catatan klienf. Mengusut deposit in transitg. Memeriksa tanggal pada out standing checkh. Memeriksa not sufficient fund check (cek kosong)i. Memeriksa kemungkinan hilangnya cekj. Membuat daftar transfer antar bank

    4. Pengujian terhadap saldo akun rinci atas kasa. Titik berat pada pengujian keberadaan

    Melakukan penghitungan fisik kas Melakukan konfirmasi saldo kas di bank Meriview rokonsiliasi bank yang dibuat oleh klien

    b. Penghitungan fisik kas Dengan work back prosedure Saldo kas pada tanggal penghitunngan Ditambah pengeluaran kas dari tanggal neraca s/d tanggal perhitungan Dikurang penerimaan kas dari tanggal neraca s/d tanggal perhitungan

    5. Pemeriksaan atas penyajian dan pengungkapan kas Bank over draft (dana cerukan) pad rekening giro yang bersaldo kredit harus disajikan

    sebagai kewajiban Jumlah saldo kas dan setara kas yang disignifikan yang tidak dapat digunakan dengan

    bebas harus dilakukan disclosur.KASUS1. Melakukan audit atas pos piutangSaudara ditugaskan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan sebuah kementerian. Ketua TimAudit, meminta Saudara untuk melakukan audit terhadap pos piutang pada neraca laporankeuangan kementerian tersebut. Salah satu prosedur audit yang ditetapkan dalam program kerja

  • 5 | S h i n t a / 2 5 / K e l a s 8 F

    audit adalah melakukan konfirmasi piutang yang disajikan dalam neraca. Saudara sudah mengujineraca dan menetapkan umur saldo piutang, kemudian untuk menguji ada tidaknya salah saji yangmaterial dalam pos piutang, Saudara memilih debitur yang akan dikonfirmasi. Pemilihan debituryang akan dikonfirmasi sudah dilakukan dengan metode sampel yang telah ditetapkan dalampedoman audit.Sebelum permintaan konfirmasi di kirimkan kepada para debitur, salah seorang pejabat yangmenangani laporan keuangan di kementerian tersebut melihat daftar debitur yang akan dikirimikonfirmasi. Pejabat tersebut melakukan reviu terhadap daftar debitur yang akan dikonfirmasi danmengatakan bahwa terhadap yang saldonya relatif kecil dan bersaldo kredit tidak usah dilakukankonfirmasi. Alasanya adalah karena konfirmasi akan mengganggu debitur yang bersangkutan dandikhawatirkan debitur yang bersaldo kredit akan meminta uangnya kembali. Sebagai gantinya KetuaTim Audit meminta Saudara untuk menambah 30 debitur untuk dikonfirmasi. Pejabat tersebutmelakukan itu karena menganggap konfirmasi sebagai alat penagihan.Pertanyaan:1. Apakah kejadian di atas dimana salah seorang pejabat yang menangani laporan keuangan di

    kementerian tersebut meninjau ulang daftar debitur yang akan Saudara konfirmasi bisaditerima? Jelaskan!

    2. Apakah pengaruhnya terhadap opini yang akan diberikan seandainya Saudara memenuhipermintaan pejabat yang menangani laporan keuangan tersebut?

    Jawaban:1. Hal seperti ini tidak bisa diterima karena tidak sesuai dengan Standar Umum Audit Poin kedua

    yang berbunyi : Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit, organisasi/lembagaaudit dan auditor, baik pemerintah maupun akuntan publik, harus independen (secaraorganisasi maupun secara pribadi), bebas dari gangguan independensi yang bersifat pribadi danyang di luar pribadinya (ekstern), yang dapat mempengaruhi independensinya, serta harusdapat mempertahankan sikap dan penampilan yang independen. Dari sini jelas bahwa auditorharus selalu memperthankan independensinya dari gangguan apapun, termasuk campur tanganpihak auditee.

    2. Apabila auditor memenuhi permintaan pejabat yang bersangkutan maka auditor sudah tidak lagibersikap independen. Oleh karena itu seharusnya auditor tidak memberikan opini atas laporankeuangan auditee.

    2. Melakukan audit atas Siklus PengeluaranDalam siklus pengeluaran diketahui terdapat prosedur sebagai berikut:a. Ketika persediaan barang hampir habis, Bagian Penyimpanan Barang mengisi formulir

    permintaan pembelian kepada Bagian Pengadaan Barang.b. Berdasarkan formulir tersebut jika disetujui, Bagian Pengadaan Barang mengarsipkan satu

    salinan dan menyiapkan pesanan pembelian serta memilih pemasok dengan syarat yang palingmenguntungkan.

    c. Satu salinan dari formulir tersebut dikirim ke Petugas Penerima Barang.d. Ketika barang diterima, petugas penerimaan membandingkan deskripsi barang tersebut dengan

    dokumen pengiriman dan pesanan pembelian kemudian membuat laporan penerimaan yang

  • 6 | S h i n t a / 2 5 / K e l a s 8 F

    berisi nama pemasok, deskripsi barang, kuantitas, tanggal penerimaan dan keterangan kondisibarang.

    e. Laporan penerimaan ini diarsipkan dan salinan lainnya dikirim ke Bagian Keuangan.f. Bagian Keuangan mencocokkan salinan pembelian dan laporan penerimaan dengan faktur

    pemasok dan dijadikan dasar untuk mencatat transaksi pembelian serta pembayaran yangdisetujui.

    g. Bendahara pada Bagian Keuangan menelaah seluruh dokumen terkait pengadaan tersebutkemudian menyiapkan cek dan bukti pembayaran kemudian mengirimkannya ke pemasok. Buktipengadaan kemudian di tandai sudah dibayar dan diarsipkan berdasarkan nomor urut.

    Berdasarkan uraian di atas Saudara diminta untuk:1. Menilai apakah terhadap prosedur tersebut sudah cukup memadai dalam rangka pengendalian

    intern siklus pengeluaran tersebut. Jelaskan pendapat Saudara!2. membuat langkah-langkah audit (program kerja audit) untuk melakukan pengujian terinci atas

    siklus pengeluaran tersebut

    Jawaban:

    1. Prosedur yang berlaku dalam kasus diatas belum memadai karena banyak terdapat kesalahan.Misalnya : Pemilihan pemasok harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa

    bukan dengan mencari pemasok yang paling menguntungkan. Permintaan pembelian diajukan ke PPK bukan ke Bagian Pengadaan Barang. Penunjukan penyedia, penandatanganan kontrak dilakukan oleh PPK bukan oleh Bagian

    Pengadaan Barang Pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran seharusnya atas bukti pengeluaran yang

    telah disahkan oleh PPK

    2. Program Audit PengeluaranNo. Tujuan

    Pengendalian Inten KunciPengujian

    Pengendalian InternPengujian Substansi

    Atas Transaksi1 Keberadaan &

    Keterjadian1. Adanya pemisahantugas yang memadai

    1. Reviu prosedurpengeluaran kas,pastikan adapemisahan tugas yangjelas

    1. Telaah jumlahpengeluaran kasbuku besar,

    Pengeluarankas yangtercatat sesuaidengan SPMyangditerbitkan

    2. Adanya dokumenpendukung sebelum cekditandatangani olehpihak yang berwenang

    2. Review prosedurpengeluaran kas danverifikasi internal untukcek yang dibatalkan

    2. Telusuripencatatanpengeluaran kastersebut ke SPM

    3. Adanya pesetujuanpada dokumenpendukung

    3. Telusuri cek yangdibatalkan ke jurnalyang terkait

    2 Kelengkapan 1. Cek Prenumbered 1. Hitung urutan cek 1. Rekonsiliasi

  • 7 | S h i n t a / 2 5 / K e l a s 8 F

    Pengeluarankas yang tejaditelah dicatatseluruhnya

    2. Teliti cek yangdibatalkan danperhatikan tandatangan dari yangberwenang, cap yangmemadai danpembatalan dari pihakbank

    pengeluaran kas yangdicata denganpengeluaran kaspada rekening koran

    3 Penilaian danAlokasi

    1. Rekonsiliasipengeluaran kas antaracatatan dengan rekeningkoran

    1. Reviu hasilrekonsiliasi antarapencatatan denganrekening koran

    1. Teliti catatanlaporan pengeluaranbendaharapengeluaran. Periksaapakah penghitunganyang dilakukan telahbenar

    TransaksiPengeluarankas telahdicatat denganjumlah yangtepat dansesuai denganperiodepelaporan

    2. Pencatatanpengeluaran kassdilakukan sesegeramungkin setelahtransaksi pengeluarankas terjadi

    2. Reviu prosedurpengeluaran kas danverifikasi intern

    2. Bandingkantanggal cek dengantanggal pada rincianpengeluaran

    4 Pengungkapan 1. Penggunaan baganakun yang memadai

    1. Teliti kecukupanbagan akunpenerimaan kas, danteliti indikasi adanyaverifikasi intern atasketepatan klasifikasitransaksi tersebut

    1. Teliti dokumenpendukungpencatata, pastikantransaksi telahdicatat pada akunyang benar

    Transaksipengeluarankas telahdiklassifikasikansebagaimanamestinya