2007 prov_kepri_lkd

219
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2007 AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI BATAM Nomor : 64a/S/XVIII.TJP/07/2008 Tanggal : 21 JULI 2008

Upload: tiwi-kharina

Post on 27-Jun-2015

783 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2007 Prov_Kepri_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI BATAM

Nomor : 64a/S/XVIII.TJP/07/2008

Tanggal : 21 JULI 2008

Page 2: 2007 Prov_Kepri_LKD

DAFTAR ISI

HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………………………… i LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ii LAPORAN KEUANGAN POKOK………………………………………… 1 1. NERACA KOMPARATIF…………………………………………… 1 2. LAPORAN REALISASI APBD……………………………………... 2 3. LAPORAN ARUS KAS…………………………………………….. 3 4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN………………………. 4 GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN………………………………….. 105

i

Page 3: 2007 Prov_Kepri_LKD

ii

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung jawab Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

(BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau per 31

Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan

adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Tanggung jawab

BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan

yang dilakukan.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar pemeriksaan yang ditetapkan

oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan BPK RI merencanakan

dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan memadai bahwa

laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian,

atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan

dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi

Pemerintahan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh pemerintah

daerah, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI

yakin bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai untuk menyampaikan

pendapat.

Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak, dan bantuan yang berlaku bagi

Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau merupakan tanggung jawab pemerintah

daerah tersebut. Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah

laporan keuangan bebas dari salah saji material, BPK RI melaksanakan pengujian

terhadap kepatuhan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau terhadap pasal-pasal

Page 4: 2007 Prov_Kepri_LKD

iii

tertentu hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan. Namun, tujuan pemeriksaan

BPK RI atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan

kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu

pendapat seperti itu.

Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI menemukan ketidakpatuhan kepada

ketentuan peraturan perundangan-undangan, kecurangan serta ketidakpatuhan yang

material. Temuan ini telah BPK RI muat dalam Laporan Keuangan Hasil Pemeriksaan

Kepatuhan tertanggal 21 Juli 2008 kepada Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau.

Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI mengungkapkan kondisi

pengendalian intern Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang telah BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas pengendalian intern tertanggal 21 Juli 2008

Dalam Neraca per 31 Desember 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyajikan

Aset Tetap sebesar Rp1.024.739.144.640,39. Dari nilai sebesar itu, diantaranya sebesar

Rp331.612.729.781,00 merupakan aset-aset tetap yang berlokasi di wilayah Kepulauan

Riau yang diserahkan oleh Pemerintah Provinsi Riau sebagai provinsi induk kepada

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Diantara aset yang diserahterimakan tersebut,

terdapat aset tetap sebesar Rp20.181.944.200,00 yang merupakan milik PDAM Tirta

Janggi. PDAM ini merupakan BUMD yang berarti merupakan kekayaan daerah yang

dipisahkan sehingga pencatatan aset tersebut oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

belum sepenuhnya memenuhi karakteristik aset dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

Namun demikian, dikeluarkannya aset tetap PDAM Tirta Janggi dari Neraca Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2007 tidak memungkinkan dikarenakan tidak

ada perubahan atas Berita Acara Serah Terima antara Pemerintah Provinsi Riau dan

Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau seperti tersebut di atas.

Selain aset tetap yang diserahterimakan, disebutkan juga dalam berita acara serah terima

tersebut bahwa hutang PDAM Tirta Janggi juga diserahterimakan dari Pemerintah

Provinsi Riau kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau telah menyatakan persetujuannya untuk menanggung utang PDAM Tirta

Janggi sebesar Rp11.637.838.276,95, namun demikian Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau tidak menyajikan hutang ini dalam Neraca per 31 Desember 2007.

Page 5: 2007 Prov_Kepri_LKD

iv

Selain aset tetap yang diserahterimakan, disebutkan juga dalam berita acara serah terima

tersebut bahwa hutang PDAM Tirta Janggi juga diserahterimakan dari Pemerintah Daerah

Provinsi Riau kepada Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Pemerintah Daerah

Provinsi Kepulauan Riau telah menyatakan persetujuannya untuk menanggung utang

PDAM Tirta Janggi sebesar Rp11.637.838.276,95. Namun demikian, Pemerintah Daerah

Provinsi Kepulauan Riau tidak menyajikan hutang ini dalam Neraca per 31 Desember

2007.

Menurut pendapat BPK RI, kecuali untuk dampak atas hal-hal yang diungkapkan pada

paragraf sebelumnya, laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar,

dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan

Riau per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan

atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Batam, 19 Mei 2008

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Batam

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Hery Purwanto, S.E., M.M., Ak. Akuntan, Register Negara No. D-15.023

Page 6: 2007 Prov_Kepri_LKD

- -

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAUNERACA DAERAH

PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

URAIAN TAHUN 2007 TAHUN 2006ASETASET

Kas di Kas Daerah 168,256,496,217.91 382,221,714,128.13 Kas di Bendahara Pengeluaran 16,300,160,608.74 65,279,755,378.00 Piutang Pajak 3,839,200.00 - Piutang Retribusi 25,234,500.00 - Persediaan 11,421,100.00 76,665,355.00

Jumlah Aset Lancar (3 s/d 17) 184,597,151,626.65 447,578,134,861.13 INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Non PermanenInvestasi Non Permanen Lainnya 25,885,000,000.00 22,885,000,000.00 Jumlah Investasi Non Permanen (21 s/d 26) 25,885,000,000.00 22,885,000,000.00

Investasi PermanenPenyertaan Modal Pemerintah Daerah 13,999,000,000.00 10,000,000,000.00

Jumlah Investasi Permanen (29 s/d 30) 13,999,000,000.00 10,000,000,000.00 Jumlah Investasi Jangka Panjang (27 + 31) 39,884,000,000.00 32,885,000,000.00

ASET TETAPTanah 141,214,352,500.00 9,674,529,100.00Peralatan dan Mesin 218,991,250,437.00 122,269,081,564.00Gedung dan Bangunan 170,692,587,173.02 40,469,883,976.01Jalan, Irigasi dan Jaringan 364,788,779,886.37 59,322,303,181.38Aset Tetap Lainnya 20,037,827,244.00 14,503,753,190.00Konstruksi dalam Pengerjaan 109,014,347,400.00 7,566,059,193.00Akumulasi Penyusutan - -

Jumlah Aset Tetap (34 s/d 40) 1,024,739,144,640.39 253,805,610,204.39 DANA CADANGAN

Dana Cadangan - - Jumlah Dana Cadangan (43) - -

ASET LAINNYATuntutan PerbendaharaanTuntutan Perbendaharaan - - Tuntutan Ganti Rugi - -

Jumlah Aset Lainnya (46 s/d 51) - - JUMLAH ASET (18 + 32 + 41 + 44 + 52) 1,249,220,296,267.04 734,268,745,065.52

KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 241,030,877.04 - Utang Jangka Pendek Lainnya 38,425,611.00 -

Jumlah Kewajiban Lancar (56 s/d 64) 279,456,488.04 - KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - Utang Jangka Panjang Lainnya - -

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (67 s/d 72) - - Jumlah Kewajiban (65 + 73) 279,456,488.04 -

EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCAR

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 184,315,625,949.61 447,501,469,506.13 Cadangan Piutang 29,073,700.00 Cadangan Persediaan 11,421,100.00 76,665,355.00 Dana yg Harus Disediakan utk Pembayran Utang Jangka Pendek (38,425,611.00)

Jumlah Ekuitas Dana Lancar (77 s/d 81) 184,317,695,138.61 447,578,134,861.13 EKUITAS DANA INVESTASI

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 39,884,000,000.00 32,885,000,000.00 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1,024,739,144,640.39 253,805,610,204.39

Jumlah Ekuitas Dana Investasi (84 s/d 87) 1,064,623,144,640.39 286,690,610,204.39 EKUITAS DANA CADANGAN

Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - - Jumlah Ekuitas Dana Cadangan (90) - -

Jumlah Ekuitas Dana (82 + 88 + 90) 1,248,940,839,779.00 734,268,745,065.52

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (74 + 92) 1,249,220,296,267.04 734,268,745,065.52 - -

Tanjungpinang, 7 Juli 2008GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

ISMETH ABDULLAH

Lihat catatan atas laporan keuanganyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini

1

Page 7: 2007 Prov_Kepri_LKD

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAULAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

URAIANTAHUN 2007

TAHUN 2006ANGGARAN REALISASI %

PENDAPATANPENDAPATAN ASLI DAERAH

Pajak Daerah 305,450,788,000.00 301,504,796,476.00 98.71 260,511,591,819.00 Retribusi daerah 485,000,000.00 352,158,000.00 72.61 378,480,957.00 Lain-lain PAD Yang sah 19,595,291,192.00 23,976,725,955.74 122.36 20,940,773,603.30 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 325,531,079,192.00 325,833,680,431.74 100.09 281,830,846,379.30

PENDAPATAN TRANSFERTRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGANBagi Hasil Pajak 155,847,988,000.00 159,772,024,918.00 102.52 124,792,905,375.00 Bagi Hasil Sumber Daya Alam 174,789,463,302.00 169,192,001,483.00 96.80 546,679,309,635.00 Dana Alokasi Umum 333,330,000,000.00 333,332,994,000.00 100.00 178,330,990,000.00 Dana Alokasi Khusus - - - -

Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 663,967,451,302.00 662,297,020,401.00 99.75 849,803,205,010.00

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-LAINNYADana Otonomi Khusus - - - - Dana Penyesuaian 30,000,000,000.00 30,000,000,000.00 100.00 -

Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 30,000,000,000.00 30,000,000,000.00 100.00 - Total Pendapatan Transfer 693,967,451,302.00 692,297,020,401.00 99.76 849,803,205,010.00

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAHPendapatan Hibah - - - - Pendapatan Dana Darurat - - - - Pendapatan Lainnya - - - -

Jumlah Pendapatan lain-lain yang sah - - - - JUMLAH PENDAPATAN 1,019,498,530,494.00 1,018,130,700,832.74 99.87 1,131,634,051,389.30

BELANJABELANJA OPERASI

Belanja Pegawai 340,112,606,857.00 279,425,193,721.26 82.16 136,631,618,066.00 Belanja Barang 386,308,828,387.00 337,354,936,068.00 87.33 376,224,007,171.88 Subsidi 14,300,000,000.00 13,423,514,732.00 93.87 9,009,412,530.00 Hibah 500,000,000.00 - - Bantuan Sosial 86,413,550,000.00 , , , 85,733,681,650.00 , , , 99.21 102,258,540,316.00 , , ,Jumlah Belanja Operasi 827,634,985,244.00 715,937,326,171.26 86.50 624,123,578,083.88

BELANJA MODALBelanja Modal Tanah 27,377,557,500.00 23,116,859,400.00 84.44 9,162,259,100.00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 89,137,881,324.00 77,401,859,394.00 86.83 77,239,207,612.00 Belanja Modal Bangunan Gedung 148,104,319,727.00 120,951,724,176.00 81.67 27,545,674,793.01 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 233,219,891,250.00 206,801,513,730.00 88.67 55,367,777,346.38 Belanja Modal Aset tetap lainnya 7,477,582,800.00 6,714,107,055.00 89.79 12,325,111,690.00 Jumlah Belanja Modal 505,317,232,601.00 434,986,063,755.00 86.08 181,640,030,541.39

BELANJA TAK TERDUGABelanja tak terduga 2,000,000,000.00 600,000,000.00 30.00 1,135,800,000.00 Jumlah Belanja Tak Terduga 2,000,000,000.00 600,000,000.00 30.00 1,135,800,000.00

Jumlah Belanja 1,334,952,217,845.00 1,151,523,389,926.26 86.26 806,899,408,625.27

TRANSFERTRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB. / KOTA

Belanja Bagi Hasil Pajak Ke Kabupaten/Kota 126,415,182,155.00 125,794,154,463.00 99.51 105,409,321,875.75 Jumlah Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kab./Kota 126,415,182,155.00 125,794,154,463.00 99.51 105,409,321,875.75

Jumlah Belanja dan Transfer 1,461,367,400,000.00 1,277,317,544,389.26 87.41 912,308,730,501.02 SURPLUS/(DEFISIT) (441,868,869,506.00) (259,186,843,556.52) 58.66 219,325,320,888.28

PEMBIAYAANPENERIMAAN PEMBIAYAAN

Penggunaan SILPA 447,501,469,506.00 447,501,469,506.13 100.00 261,061,148,617.85 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 447,501,469,506.00 447,501,469,506.13 100.00 261,061,148,617.85

PENGELUARAN PEMBIAYAANPenyertaan Modal Pemerintah Daerah 5,632,600,000.00 3,999,000,000.00 71.00 32,885,000,000.00

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 5,632,600,000.00 3,999,000,000.00 71.00 32,885,000,000.00 PEMBIAYAAN NETO 441,868,869,506.00 443,502,469,506.13 100.37 228,176,148,617.85

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran - 184,315,625,949.61 447,501,469,506.13

Tanjungpinang, 7 Juli 2008GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

ISMETH ABDULLAH

Lihat catatan atas laporan keuanganyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

2

Page 8: 2007 Prov_Kepri_LKD

Gedung 120 951 724 176 00 27 545 674 793 01

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAULAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

URAIAN TAHUN 2007 TAHUN 2006

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIArus Kas Masuk

Pendapatan Pajak Daerah 301,504,796,476.00 260,511,591,819.00 Pendapatan Retribusi daerah 352,158,000.00 378,480,957.00 Lain-lain PAD Yang sah 23,976,725,955.74 20,940,773,603.30 Dana Bagi Hasil Pajak 159,772,024,918.00 124,792,905,375.00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 169,192,001,483.00 546,679,309,635.00 Dana Alokasi Umum 333,332,994,000.00 178,330,990,000.00 Dana Penyesuaian 30,000,000,000.00 - Jumlah Arus Kas Masuk 1,018,130,700,832.74 1,131,634,051,389.30

Arus Kas KeluarBelanja Pegawai 279,425,193,721.26 136,631,618,066.00 Belanja Barang 337,354,936,068.00 376,224,007,171.88 Subsidi 13,423,514,732.00 9,009,412,530.00 Bantuan Sosial 85,733,681,650.00 102,258,540,316.00 Belanja Tak Terduga 600,000,000.00 1,135,800,000.00 Belanja Bagi Hasil Pajak Ke Kabupaten/Kota 125,794,154,463.00 105,409,321,875.75 Jumlah Arus Kas Keluar 842,331,480,634.26 730,668,699,959.63

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 175,799,220,198.48 400,965,351,429.67

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIArus Kas Masuk

Pendapatan Penjualan Atas Tanah - - Jumlah Arus Kas Masuk - -

Arus Kas KeluarBelanja Modal Tanah 23,116,859,400.00 9,162,259,100.00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 77,401,859,394.00 77,239,207,612.00 Belanja Modall Bangunan GedungBelanja Modall Bangunan 120 951 724 176 00, , , . 27 545 674 793 01, , , . Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 206,801,513,730.00 55,367,777,346.38 Belanja Modal Aset tetap lainnya 6,714,107,055.00 12,325,111,690.00 Jumlah Arus Kas Keluar 434,986,063,755.00 181,640,030,541.39

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (434,986,063,755.00) (181,640,030,541.39)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANArus Kas Masuk

Pencairan Dana Cadangan - - Jumlah Arus Kas Masuk - -

Arus Kas KeluarPenyertaan Modal Pemerintah Daerah 3,999,000,000.00 32,885,000,000.00 Jumlah Arus Kas Keluar 3,999,000,000.00 32,885,000,000.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (3,999,000,000.00) (32,885,000,000.00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARANArus Kas Masuk

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 57,516,582,296.15 - Jumlah Arus Kas Masuk 57,516,582,296.15 -

Arus Kas KeluarPengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 57,275,551,419.11 - Jumlah Arus Kas Keluar 57,275,551,419.11 -

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran 241,030,877.04 - Kenaikan (Penurunan) Kas Bersih Selama Periode (262,944,812,679.48) 186,440,320,888.28 Saldo Awal Kas 447,501,469,506.13 261,061,148,617.85 Saldo Akhir Kas 184,556,656,826.65 447,501,469,506.13

Tanjungpinang, 7 Juli 2008GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

ISMETH ABDULLAH

Lihat catatan atas laporan keuanganyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

3

Page 9: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

1. GAMBARAN UMUM PEMERINTAH DAERAH

1.1. Pembentukan Pemerintahan Daerah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 25

Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau. Provinsi Kepulauan

Riau berasal dari sebagian wilayah Provinsi Riau yang terdiri atas:

a. Kabupaten Bintan;

b. Kabupaten Karimun;

c. Kabupaten Natuna;

d. Kabupaten Lingga;

e. Kota Batam;

f. Kota Tanjungpinang.

Provinsi Kepulauan Riau secara resmi didirikan pada tanggal 1 Juli 2004 dengan

ibukota provinsi berkedudukan di Tanjungpinang.

1.2. Kondisi Geografis Provinsi Kepulauan Riau terletak antara 04015’ Lintang Utara dan 04045’ Lintang

Selatan serta antara 10301’ sampai dengan 109010’ Bujur Timur. Wilayahnya

berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga dan juga beberapa provinsi.

Berbatasan dengan Negara Vietnam dan Kamboja di sebelah utara, batas selatan

dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi, batas timur dengan Malaysia Timur

dan Kalimantan Barat dan batas barat dengan Singapura, Malaysia dan Riau.

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 2.408 buah pulau, diantaranya sudah

berpenghuni dan sebagian lainnya belum, dengan luas 251.810,71 Km2. Sebagian

besar wilayahnya merupakan perairan seluas 241.215,30 Km2 atau sebesar 95,79%

sedangkan daratannya 10.595,41 Km2 atau sebesar 4,21% dari luas keseluruhan

daratan dan lautan. Kabupaten terluas yaitu Kabupaten Karimun dengan persentase

27,12% dari seluruh luas daratan Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang

2,26% dari seluruh luas daratan Provinsi Kepulauan Riau.

4

Page 10: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

1.3. Struktur Organisasi

Struktur Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau, adalah sebagai berikut:

a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

b. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

c. Sekretariat Daerah

1). Biro Hukum

2). Biro Humas

3). Biro Umum

4). Biro Administrasi Pembangunan

5). Biro Pemberdayaan Perempuan

6). Biro Ekonomi

7). Biro Pemerintahan

8). Biro Kesra

9). Biro Perlengkapan

d. BKKD

e. Sekretariat DPRD

f. Dinas Pendapatan Daerah

g. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

h. Badan Pengawas Daerah

i. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

j. Kantor Penghubung Provinsi Kepulauan Riau

k. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

l. Badan Kepegawaian Daerah

m. Badan Pendidikan dan Pelatihan

n. Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan

o. Dinas Kelautan dan Perikanan

p. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

q. Dinas Koperasi dan UKM

r. Badan Promosi dan Investasi Daerah

5

Page 11: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

s. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya

t. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

u. Dinas Kesehatan

v. Dinas Pendidikan

w. Dinas Pemuda dan Olahraga

x. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

y. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

z. Dinas Sosial

aa. Dinas Pekerjaan Umum

bb. Dinas Pertambangan dan Energi

cc. Dinas Perhubungan

dd. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

ee. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mempunyai tugas melaksanakan

pemerintahan daerah sesuai ketentuan yang berlaku. Tugas yang utama adalah

untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik, seperti pendidikan,

kesehatan, kebersihan, keamanan, ketertiban, sarana dan prasarana umum serta

kesejahteraan masyarakat.

1.5. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan yang disusun Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau

merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

Secara spesifik tujuan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah adalah untuk

menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan dan untuk

menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya, dengan:

a) menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan

ekuitas dana pemerintah;

6

Page 12: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

b) menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

c) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber

daya ekonomi;

d) menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

e) menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya

dan memenuhi kebutuhan kasnya;

f) menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

penyelenggaraan kegiatan pemerintah;

g) menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas

pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

Sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai

posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan Pemerintah

Daerah yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi

keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan

prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya

sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumber daya yang

dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta resiko dan ketidakpastian yang

terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:

a) Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai anggaran;

dan

b) Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan

termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPRD.

Dalam memenuhi tujuan umum tersebut di atas, laporan keuangan tahun 2007 yang

disusun oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyediakan informasi

mengenai entitas pelaporan dalam hal: aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan,

belanja, transfer, pembiayaan, dan arus kas.

7

Page 13: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007

disusun dengan berlandaskan pada :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara 4355 );

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4139);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4139);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8

Page 14: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 4503) ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Entitas Pelaporan Dalam Laporan Keuangan ini, yang dimaksud dengan Entitas Pelaporan adalah

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dengan identitas sebagai berikut :

• Nama Entitas Pelaporan : Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

• A l a m a t : Jl.Basuki Rahmat No 1 Tanjungpinang

• Gubernur : ISMETH ABDULLAH

• Sekretaris Daerah : EDDY WIJAYA

Sebagai entitas pelaporan, pemerintah Provinsi Kepulauan Riau meliputi seluruh

unsur Entitas Akuntansi yang membentuk dan melaksanakan pemerintahan daerah

di Provinsi Kepulauan Riau terdiri:

1. Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu pimpinan pemerintah provinsi,

yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur.

2. Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin oleh

seorang Sekretaris, yang bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan

secara administratif dibina oleh Sekretatis Daerah.

3. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi, dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

9

Page 15: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

4. Lembaga Teknis Daerah adalah merupakan unsur pelaksana tugas tertentu yang

dipimpin oleh seorang Kepala, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Penatausahaan keuangan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau dilaksanakan oleh Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah Provinsi

Kepulauan Riau.

Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis Akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau adalah:

a) Basis Kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam

Laporan Realisasi Anggaran

Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui

pada saat Kas diterima di Rekening Kas Daerah dan belanja diakui pada saat

kas dikeluarkan dari Rekening Kas Daerah.

b) Basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana

diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau

kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa

memperhatikan saat kas diterima atau dibayar.

Basis Pengakuan Dan Pengukuran Yang Digunakan Dalam

Penyusunan Laporan Keuangan Basis pengakuan dan pengukuran atas transaksi kejadian ekonomi yang digunakan

dalam penyusunan Laporan keuangan ini adalah:

10

Page 16: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

Pengakuan Laporan Keuangan :

Aset diakui:

• Jika potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh atau dilepas oleh

pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur

dengan andal

• Pada saat diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada

saat penguasaannya berpindah.

Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat

ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah setelah

periode akuntansi berjalan.

Kewajiban diakui:

• Jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang

mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan

untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan

atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat

diukur dengan andal.

• Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat

kewajiban timbul.

Pendapatan menurut basis kas diakui dalam periode tahun anggaran

berjalan pada saat kas diterima. Pada akhir periode akuntansi, pendapatan

diakui berdasarkan jumlah pendapatan yang telah menjadi hak, yang

sampai dengan akhir periode akuntansi yang bersangkutan belum ada

realisasi penerimaan kas.

Belanja menurut basis kas diakui dalam periode tahun anggaran berjalan

pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah dan telah

dipertanggungjawabkan/di-SPj. Pada akhir periode akuntansi, belanja

diakui berdasarkan jumlah belanja yang telah menjadi kewajiban, yang

sampai dengan akhir periode akuntansi yang bersangkutan belum ada

realisasi pengeluaran kas.

11

Page 17: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

Pengukuran Laporan Keuangan:

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan pemerintah daerah

menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan

yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.

Kewajiban dicatat sebesar jumlah yng diterima sebagai penukar dari

kewajiban, atau nilai sekarang dari jumlah kas yang diharapkan akan

dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.

Transaksi yang menggunakan uang asing harus dikonversi lebih dahulu

dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang

Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintah Kebijakan akuntansi yang diterapkan praktik pengelolaan dan penatausahaan

keuangan daerah adalah sebagai berikut:

Pengakuan :

Aktiva Lancar

a) Kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai

nominal uang.

b) Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas

yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam

periode berjalan.

c) Persediaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai

barang yang belum terjual atau terpakai.

d) Belanja dibayar dimuka diakui dalam periode berjalan berdasarkan

jumlah kas yang dikeluarkan.

12

Page 18: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan

harga perolehan, yaitu jumlah kas yang dikeluarkan atau akan dikeluarkan

dalam rangka memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

Aset Tetap

a. Aset tetap yang diperoleh bukan berasal dari donasi diakui pada akhir

periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang telah

diakui dalam periode berkenaan.

b. Aset tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode

berkenaan, yaitu pada saat aktiva tersebut diterima dan hak

kepemilikannya berpindah.

Dana Cadangan

Dana cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah

pembiayaan yang berupa penerimaan transfer dari dana cadangan atau

jumlah pembiayaan yang berupa pengeluaran transfer ke dana cadangan.

Aset lain-lain

a) Piutang angsuran diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan

jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam periode berjalan dengan

harga nominal dari kontrak penjualan aktiva.

b) BOT diakui berdasarkan harga perolehan pada saat bangunan atau

aktiva lainnya tersebut selesai dibangun.

c) Bangunan dalam pengerjaan diakui pada akhir periode akuntansi

berdasarkan jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir periode

akuntansi.

Pengukuran :

a. Investasi jangka panjang yang diukur dengan valuta asing harus

dikonversi ke mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs

tengah BI) yang berlaku pada saat kepemilikan.

13

Page 19: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

b. Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi diukur berdasarkan nilai wajar

dari harga pasar atau harga gantinya.

c. Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh tanah sampai dengan siap digunakan. Biaya ini meliputi

harga pembelian, biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan

dengan pengukuran dan biaya penimbunan. Nilai tanah termasuk juga

harga pembelian bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli untuk

melaksanakan pembangunan sesuatu yang baru jika bangunan tua itu

dimaksudkan untuk dibongkar.

d. Jalan dan jembatan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk membangun jalan dan jembatan sampai dengan siap digunakan.

Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya-biaya lain (termasuk

didalamnya biaya pembebasan tanah untuk membangun jalan) sampai

dengan jalan dan jembatan tersebut siap untuk digunakan.

e. Instalasi dan jaringan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk membangun instalasi dan jaringan sampai dengan siap digunakan.

Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya-biaya lain (termasuk

didalamnya biaya pembebasan tanah) sampai dengan instalasi dan jaringan

tersebut siap untuk digunakan.

f. Bangunan air diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh atau untuk membangun bangunan irigasi sampai siap

digunakan.

g. Gedung diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh atau untuk membangun bangunan gedung sampai siap

digunakan. Biaya ini meliputi harga beli, biaya pembebasan tanah, biaya

pengurusan IMB, notaris dan pajak.

h. Mesin dan peralatan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai siap digunakan. Biaya ini

meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya langsung lainnya

14

Page 20: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut sehingga dapat

digunakan.

i. Kendaraan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh kendaraan sampai siap digunakan. Biaya ini meliputi harga

pembelian, biaya balik nama dan biaya langsung lainnya untuk

memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut sehingga dapat

digunakan.

j. Meubelair dan perlengkapan diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperolehnya sampai siap digunakan. Biaya ini

meliputi harga pembelian, dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh

serta mempersiapkan aktiva tersebut sehingga dapat digunakan.

Penilaian :

a) Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang diperkirakan dapat direalisasikan.

b) Persediaan dinilai berdasarkan :

Harga pembelian terakhir jika diperoleh dengan pembelian.

Harga standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri.

Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya jika diperoleh

dengan cara lain seperti donasi.

c) Investasi dalam saham BUMD yang dijual / ditukar dengan aktiva yang

lain, nilai sahamnya ditetapkan dengan menggunakan metode penilaian

harga perolehan rata-rata.

d) Aktiva tetap dinilai dengan nilai historis atau harga perolehan. Jika

penilaian aktiva tetap dengan menggunakan nilai historis tidak

memungkinkan, maka nilai aktiva tetap didasarkan pada harga perolehan

yang diestimasikan.

Kebijakan Neraca 1). Neraca menggambarkan posisi aktiva, utang dan ekuitas dana Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau pada suatu saat tertentu.

15

Page 21: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

16

2). Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh

pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang

termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa

bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan

sejarah dan budaya.

3). Aset lancar berupa kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk

direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)

bulan sejak tanggal pelaporan.

4). Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang dan

persediaan.

5). Kas dan setara kas adalah uang tunai, cek, dan surat-surat berharga lainnya

yang berupa investasi jangka pendek dalam bentuk simpanan di bank dan

instrument lainnya yang mempunyai sifat dapat segera diubah menjadi kas

dalam jumlah yang telah diketahui tanpa mengalami resiko perubahan nilai

yang signifikan.

6). Piutang adalah tagihan kepada pegawai, atau pihak ketiga atas penyerahan

barang/jasa/uang yang diperkirakan akan dapat ditagih dalam satu periode

pembukuan. Atas piutang ini tidak ada pencadangan atas piutang yang tidak

tertagih.

7). Pembelian barang-barang habis pakai langsung dibukukan sebagai belanja.

8). Uang muka adalah uang yang diberikan terlebih dahulu (dimuka) kepada

pegawai atau rekanan yang akan melaksanakan suatu kegiatan. Saldo yang

muncul akhir tahun buku merupakan sisa uang muka kerja yang belum ada

pertanggungjawabannya.

9). Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki

selama lebih dari 12 (dua belas) bulan, yang terdiri dari investasi non permanen

dan investasi permanen.

Page 22: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

10) Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12

(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

11) Pengukuran aset sebagai berikut:

a) Kas dicatat sebesar nilai nominal.

b) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal.

c) Piutang dicatat sebesar nilai nominal.

d) Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya

tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah

atas investasi tersebut.

e) Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, namun apabila penilaian aset

tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka

nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

12) Atas nilai aset tetap tidak dilakukan penyusutan.

13) Aset tetap yang tidak digunakan untuk kegiatan operasional dikelompokkan

dalam aset lain-lain.

14) Tanah adalah seluruh tanah yang dikuasai dan atau menjadi hak milik

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

15) Jalan, jembatan dan pelantar adalah infrastruktur yang berupa jalan, jembatan

dan pelantar yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

16) Gedung dan bangunan adalah seluruh gedung dan bangunan yang dikuasai dan

atau menjadi hak milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

17) Alat-alat berat dan kendaraan bermotor adalah seluruh alat berat dan kendaraan

bermotor yang digunakan untuk kegiatan operasional Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau.

18) Peralatan kantor dan rumah tangga adalah adalah seluruh peralatan kantor dan

rumah tangga yang digunakan untuk kegiatan operasional Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau.

17

Page 23: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

19) Aset dalam pelaksanaan adalah aset tetap yang berupa gedung/bangunan yang

masih belum selesai atau masih sedang dikerjakan pembangunannya.

20) Aset tak berwujud adalah aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan

barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas

kekayaan intelektual.

21) Penghapusan piutang tak tertagih, persediaan usang, aset tetap yang sudah tidak

dapat digunakan lagi atau sudah tidak ekonomis lagi dilakukan oleh pejabat

yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.

22) Aset lain-lain adalah kelompok aset yang tidak termasuk dalam klasifikasi aset

lancar dan aset tetap.

23) Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

24) Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang akan dilunasi dalam satu

periode akuntansi/anggaran.

25) Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau yang tidak akan dilunasi dalam satu periode anggaran.

26) Kewajiban diakui pada saat dana diterima, dan dicatat sebesar nilai nominal.

27) Ekuitas dana adalah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban.

28) Ekuitas dana terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas

dana cadangan.

Kebijakan Laporan Realisasi Anggaran 1). Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari data anggaran dan realisasi pendapatan,

belanja, surplus/defisit dan pembiayaan.

2). Anggaran pendapatan adalah jumlah pendapatan yang menjadi target atau

sasaran yang hendak dicapai dalam satu tahun anggaran.

18

Page 24: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

3). Realisasi pendapatan adalah jumlah pendapatan yang telah direalisir dalam satu

tahun anggaran.

4). Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Daerah.

5). Pendapatan diklasifikasi menurut jenis pendapatan, yang terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Penerimaan yang

Sah.

6). Pembukuan pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

7). Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan

pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai

pengurang pendapatan.

8). Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan

pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan

sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.

9). Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan

pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai

pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan

pengembalian tersebut.

10). Anggaran belanja adalah jumlah belanja yang merupakan batas atas (plafond)

yang tidak diperkenankan untuk dilewati dalam satu tahun anggaran.

11). Realisasi belanja adalah jumlah belanja yang direalisir dalam satu tahun

anggaran.

12). Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Daerah.

13). Belanja diklasifikasikan menurut bidang kewenangan.

14). Belanja terdiri dari Kelompok Belanja Langsung dan Kelompok Belanja Tidak

Langsung. Belanja Langsung dirinci menurut jenis belanja yang meliputi

Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal.

19

Page 25: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

15). Belanja Pegawai adalah belanja yang digunakan untuk pengeluaran

honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan

daerah.

16). Belanja Barang dan Jasa adalah belanja yang digunakan untuk pengeluaran

pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas)

bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan

pemerintahan daerah.

17). Belanja Modal adalah belanja langsung yang eksistensinya dipengaruhi oleh

adanya kegiatan terprogram yang bersifat investasi (menambah aset fisik).

18). Belanja Tidak Langsung dirinci menurut jenis belanja yang meliputi belanja

pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial,

belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga.

Belanja tersebut hanya dapat dianggarkan dan direalisasikan pada SKPKD

19). Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan

tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri

sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Sedangkan

Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan

tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penghasilan dan

penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dianggarkan dalam belanja pegawai.

20). Belanja bunga adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan

pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal

outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang.

21). Belanja subsidi adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan bantuan

biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual

produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak

22). Belanja hibah adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan pemberian

hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau

20

Page 26: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2007Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/ perorangan yang secara

spesifik telah ditetapkan peruntukkannya.

23). Bantuan sosial adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan

pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat

yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

24). Belanja bagi hasil adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan dana

bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota

atau pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan

pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

25). Bantuan keuangan adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan

bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada

kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah lainnya atau

dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah

lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.

26). Belanja tidak terduga adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan

belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang

seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak

diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan

daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

27). Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode

pelaporan.

28). Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode

pelaporan.

29). Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik

penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima

kembali yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk

menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

30). Pembiayaan terdiri dari Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah.

21

Page 27: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

22

31). Penerimaan Daerah dari pembiayaan digunakan untuk menutup defisit

anggaran.

32). Pengeluaran Daerah dari pembiayaan digunakan untuk memanfaatkan surplus

anggaran

Kebijakan Laporan Arus Kas 1). Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi penerimaan dan

pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan

aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.

2). Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan

kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk

membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa

mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

3). Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan penerimaan

dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya

ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan

pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.

4). Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran

kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus

anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus

kas pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan

datang.

5). Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja

dan pembiayaan pemerintah.

Page 28: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

23

3. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN

TARGET APBD

3.1. Ekonomi Makro Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu

perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan

dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun

perencanaan pembangunan yang baik perlu mengunakan data statistik yang memuat

informasi tentang kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga kebijaksanaan

dan strategi yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan dievaluasi hasil-

hasilnya.

Salah satu indikator makro yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil

pembangunan di suatu daerah dalam lingkup Provinsi adalah Produk Domestik

Regional Bruto atau PDRB Provinsi menurut lapangan usaha (Industrial Origin).

PDRB merupakan jumlah nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah dalam satu tahun. PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku (ADHB) menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga pada tahun tersebut, sedangkan atas dasar harga

konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan

harga pada tahun dasar (2004). PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk

melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan

digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

Provinsi Kepulauan Riau sebagai daerah yang baru dibentuk, termasuk salah satu

daerah yang potensi hal ini nampak dari nilai PDRB. Setiap tahunnya jumlah

seluruh nilai tambah yang tercipta akibat dari kegiatan ekonomi di Provinsi

Kepulauan Riau atas dasar harga (ADH) berlaku terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2004 PDRB ADH Berlaku hanya sebesar 36,730 trilyun rupiah, tahun

Page 29: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

24

2005 nilainya mencapai 40,984 trilyun rupiah dan pada tahun 2006 sebesar 46,216

trilyun rupiah dengan kata lain pada tahun 2006 ada peningkatan sekitar 13,00

persen dari tahun sebelumnya. Sementara PDRB atas dasar harga (ADH) konstan

(digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi) tahun 2006 mencapai

32,441 trilyun rupiah meningkat 6,78 persen dari tahun sebelumnya.

Tabel 3.1 PDRB Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004 – 2006 (dalam jutaan rupiah)

No

Lapangan Usaha

Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK

1. Pertanian 2.017.833,91 1.388.218,97 2.182.320,45 1.463.152,82 2.369.108,44 1.542.364,49

2. Pertambangan dan Penggalian

3.554.857,13 2.108.643,03 4.077.021,31 2.082.760,89 4.866.027,18 2.139.157,08

3. Industri Pengolahan

22.476.640,90 19.020.538,41 24.870.699,65 20.429.357,36 27.704.444,52 21.798.888,19

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

118.632,37 65.915,49 127.623,40 70.276,39 251.517,42 172.608,58

5. Bangunan 1.337.974,07 750.251,72 1.546.656,55 792.340,84 1.917.794,32 880.576,59

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

3.105.030,10 2.334.998,06 3.419.229,30 2.491.227,07 3.657.525,75 2.577.096,40

7. Pengangkutan dan Komunikasi

1.378.917,18 1.040.554,23 1.574.715,52 1.129.091,06 1.854.662,45 1.266.013,69

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

1.951.275,11 1.249.487,39 2.260.219,57 1.335.625,83 2.518.939,92 1.444.027,78

9. J a s a-Jasa 789.426,70 550.455,80 926.182,30 587.667,95 1.076.056,08 622.282,29 Total 36.730.587,47 28.509.063,10 40.984.738,06 30.381.500,21 46.216.076,08 32.441.003,07

Sumber : PDRB Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2002 - 2006

Dari total PDRB Provinsi Kepulauan Riau yang diperkira kan mencapai 46 trilyun

rupiah, nilai tambah sektor listrik, gas dan air bersih masih memberikan kontribusi

paling besar yaitu 145,61 persen dan kontribusinya cenderung meningkat dari tahun

ke tahun. Diikuti oleh nilai tambah dari sektor pertambangan dan penggalian sekitar

17,71 persen, sektor lain yang juga memberikan kontribusi adalah sektor bangunan

11,41 persen, sektor pertanian sebesar 5,41 persen, dan persen. Sedangkan sektor

yang memberikan kontribusi paling kecil adalah sektor sektor perdagangan, hotel

dan restoran sekitar 3,45.

Page 30: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

25

Tabel 3.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2006

No Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006

1. Pertanian 5,67 5,79 5,70 5,40 5,41

2. Pertambangan dan Penggalian (dengan Migas) Pertambangan dan Penggalian (tanpa Migas)

-28,34 5,16

-9,63 4,36

-4,45 4,08

-1,23 3,84

2,71 15,05

3. Industri Pengolahan 7,64 5,52 7,57 7,41 6,69

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6,74 7,12 6,46 6,62 145,61 5. Bangunan 6,73 7,14 6,27 5,61 11,41

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,20 8,70 6,52 6,69 3,45

7. Pengangkutan dan Komunikasi 11,55 10,35 11,72 8,51 12,13 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,98 12,22 7,39 6,89 8,12

9. J a s a-Jasa 7,83 5,95 6,17 6,76 5,89

PDRB dengan Migas 2,57 4,82 6,47 6,57 6,78

PDRB tanpa Migas 7,44 6,33 7,42 7,16 7,16

Sumber : PDRB Provinsi Kepulauan Riau 2002 – 2006

a. Pertumbuhan ekonomi Berdasarkan data statistik, pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Provinsi

Kepulauan Riau sebesar 6,78 persen. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun

2005 yang mencapai 6,57 persen. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2006

No Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006

1. 2.

Pertambangan dan Penggalian (dengan Migas) Pertambangan dan Penggalian (tanpa Migas)

-28,34 5,16

-9,63 4,36

-4,45 4,08

-1,23 3,84

2,71 15,05

PDRB dengan Migas 2,57 4,82 6,47 6,57 6,78

PDRB tanpa Migas 7,44 6,33 7,42 7,16 7,16

Sumber : PDRB Provinsi Kepulauan Riau 2002 - 2006

Page 31: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

26

Laju pertumbuhan ekonomi menurut PDRB atas dasar harga konstan (yang

digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi) tahun 2005 mencapai

30,381 trilyun rupiah, lebih tinggi dari nilai tahun 2004 yang sebesar 28,509

trilyun rupiah sehingga pertumbuhan ekonomi tahun 2005 mencapai angka 6,57

%, setelah pada tahun sebelumnya mencapai angka pertumbuhan 6,47 %. Pada

tahun 2006 PDRB atas dasar harga konstan meningkat menjadi 32,441 trilyun

rupiah sehingga pertumbuhan ekonominya 6,78 % jadi laju pertumbuhan

ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2006 meningkat sebesar 0,21

% angka atau sebesar 2,059 trilyun rupiah.

b. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita Nilai PDRB perkapita merupakan ukuran rata-rata nilai tambah bruto yang

diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat adanya aktifitas ekonomi,

sedangkan pendapatan perkapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan

yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai keikutsertaannya dalam

proses produksi. Angka tersebut diperoleh dengan cara membagi PDRB atau

pendapatan domestik regional bruto dibagi dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun. Kedua indikator tersebut digunakan untuk mengukur

tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah. Perkembangan PDRB perkapita

Provinsi Kepulauan Riau selama kurun waktu tahun 2002-2006

memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat. Jika pada tahun 2002

hanya sekitar 23,86 juta rupiah perorang, maka pada tahun 2006 angkanya

sudah mencapai 31,36 juta rupiah.

Hal yang sama juga terjadi untuk pendapatan perkapita, Jika pada tahun 2002

angkanya berada pada posisi 19,79 juta rupiah, maka pada tahun 2006 angka

tersebut diperkirakan mencapai menjadi 26,01 juta rupiah. Namun, perlu

diingat bahwa pendapatan perkapita Provinsi Kepulauan Riau, seperti juga

halnya dengan daerah lain di seluruh Indonesia, belum mencerminkan tingkat

kesejahteraan sesungguhnya, hal ini disebabkan pendapatan perkapita

Page 32: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

27

diperoleh berdasarkan PDRB dikurangi dengan penyusutan pajak tak langsung

dan pendapatan netto dari luar daerah. Namun, karena keterbatasan data maka

pendapatan netto dari luar daerah belum dapat dihitung, sementara diduga

pendapatan yang keluar Provinsi Kepulauan Riau sangat besar dibanding

dengan yang masuk sehingga pendapatan perkapita yang sesungguhnya masih

lebih rendah. Tabel 2.4

PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita Tanpa Migas Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2002-2005

(Juta Rp)

Uraian Kepulauan Riau Harga Berlaku Harga Konstan

I. PDRB Per Kapita * * 2002 23,86 9,79 20,59 8,17 2003 25,61 10,72 20,87 8,46 2004 27,16 11,99 21,55 8,72 2005 29,35 12,67 22,42 8,54 2006 31,36 13,54 22,89 8,99

II. Pendapatan Per Kapita 2002 19,79 8,19 17,08 6,84

2003 21,25 8,97 17,31 7,08 2004 22,53 10,02 17,88 7,30 2005 24,35 10,51 18,60 7,08 2006 26,01 11,24 18,99 7,46

Ket.: * Tanpa Kota Batam

3.2. Kebijakan Keuangan Daerah Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau sebagai bagian integral dari

pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan

pengaturan sumber daya nasional telah memberikan kesempatan bagi peningkatan

demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Provinsi Kepulauan Riau secara berkeadilan dan bermanfaat menuju masyarakat

madani dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip transparansi, partisipasi dan

akuntabilitas.

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, merupakan subsistem

Page 33: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

28

keuangan negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah. Pemberian sumber keuangan negara kepada Pemerintah Daerah,

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh

Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah merupakan sistem yang menyeluruh mengenai pendanaan

dalam pelaksanaan desentralisasi, dekonsetrasi dan tugas pembantuan. Pendanaan

tersebut menganut prisip money follows functions, yang mengandung makna bahwa

pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan tanggung

jawab masing-masing tingkat pemerintahan.

Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mencakup

pembagian keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secara

proposional, demokratis, adil dan transparan dengan memperhatikan potensi, kondisi

dan kebutuhan daerah.

Pemerintah pada hakekatnya mengemban tiga fungsi utama, yaitu fungsi distribusi,

fungsi stabilisasi dan fungsi alokasi. Fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi

dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, sedangkan fungsi alokasi oleh Pemerintah

Daerah, yang lebih mengetahui kebutuhan, kondisi dan situasi masyarakat setempat.

Agar pendanaan penyelenggaraan pemerintah dapat terlaksana secara efisien dan

efektif serta untuk mencegah tumpang tindih ataupun tidak tersedianya pendanaan

pada suatu bidang pemerintahan, maka diatur pendanaan penyelenggaraan

pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dibiayai dari APBD, sedangkan

penyelenggaraan kewenangan pemerintah yang menjadi tanggung jawab Pemerintah

Pusat dibiayai dari APBN. Selain itu, agar keuangan Pemerintah Daerah dapat

dikelola dengan baik maka perlu dilakukan perencanaan keuangan dengan selalu

menggali potensi pendapatan daerah juga melakukan efisiensi belanja serta

mengembangkan sumber pembiayaan.

Page 34: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

29

1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah.

Pendapatan Daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas penerimaan

daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan

dan Lain-lain Pendapatan yang sah. Pengelolaan Pendapatan daerah Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau diarahkan pada:

1.1) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD )

Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) merupakan pendapatan daerah yang

bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah, yang semua itu merupakan keleluasaan

daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah

sebagai perwujudan asas desentralisasi.

Dalam rangka meningkatkan sumber-sumber pendanaan pembangunan

daerah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus berupaya

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui penggalian sumber-sumber

penerimaan melalui intensifikasi dan ektensifikasi obyek pendapatan yang

ada dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang

berlaku.

Optimalisasi pendapatan asli daerah melalui intensifikasi pajak daerah

dapat dilakukan antara lain:

a. Pajak Kendaraan Bermotor, masih dapat dioptimalkan dengan cara

meng up date jumlah kendaraan bermotor yang ada di provinsi

kepuluan Riau.

b. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, peningkatan jumlah

penerimaan pajak BBNKB dilakukan dengan cara memberikan

himbauan kepada masyarakat agar membayar pajak BBNKB tepat

pada waktunya agar tidak dikenakan denda keterlambatan atas

pembayaran pajak.

Page 35: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

30

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraaan Bermotor, akan meningkat seiring

dengan kecenderungan meningkatnya masyarakat pengguna kendaraan

bermotor di Provinsi Kepulauan Riau.

d. Pajak Air Permukaan, merupakan potensi pajak yang masih dapat

dioptimalkan mengingat di wilayah Provinsi Kepulauan Riau

banyaknya daerah industri yang menggunakan air permukaan dalam

melaksanakan proses produksinya.

Selain dari Pajak Daerah, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah

kreativitas untuk memperluas cakupan pungutan pada jenis-jenis retribusi

lainnya perlu dilakukan disamping intensifikasi pemungutan terhadap

retribusi yang ada. Optimalisasi pendapatan asli daerah melalui

intensifikasi retribusi, yang dapat digali oleh Pemerintah Daerah Provinsi

Kepulauan Riau, antara lain: Retribusi jasa usaha, terdiri dari retribusi

pemakaian kekayaan yaitu retribusi tera ulang dan Labotarium Pengujian

Mutu Hasil Perikanan (LPMHP) dan retribusi ijin usaha perikanan. Dalam

mengoptimalkan retribusi tersebut perlu dibangun sarana dan prasarana

pendukung dan peningkatan kualitas SDM yang melaksanakan retribusi.

Penerimaan PAD yang berasal dari lain – lain pendapatan asli daerah juga

turut memberikan kontribusi dalam penerimaan peningkatan pendapatan

daerah. Lain - lain pendapatan asli daerah tersebut berupa : jasa giro,

sumbangan pihak ketiga, pengembalian pungutan pajak jasa giro dan

penerimaan lain-lain.

1.2) Peningkatan Dana Perimbangan

Dana Perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari

APBN yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana

Alokasi Khusus. Dana Perimbangan selain untuk membantu Pemerintah

Daerah dalam mendanai kewenangannya, juga bertujuan untuk

Page 36: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

31

mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara Pusat

dan Daerah serta untuk mengurangi kesenjangan antar pemerintah daerah.

Sampai saat ini peranan Dana Perimbangan terhadap struktur pendapatan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau relatif jauh lebih besar jika

dibandingkan dengan sumber-sumber pendapatan lainnya. Dengan kata

lain, sumber-sumber pembiayaan tugas-tugas rutin dan pembangunan yang

berlangsung di Provinsi Kepulauan Riau berasal dan tergantung dari dana

Pemerintah Pusat. Langkah antisipasi apabila suatu saat nanti dana

perimbangan semakin kecil bahkan tidak ada lagi maka Pemerintah

Daerah tentunya harus tetap berupaya untuk menciptakan kemandirian

melalui peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan daerah dan

manajemen pemerintahan.

1.3) Peningkatan Pendapatan Lain-Lain Yang Sah

Sumber-sumber Pendapatan Lain-lain yang memiliki potensi untuk

ditingkatkan, antara lain adalah dana penyesuaian dan otonomi khusus

yang diterima dari pemerintah pusat.

2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah.

Pada era sekarang ini, pengelolaan belanja daerah dan setiap aktivitas

pemerintah perlu disajikan secara transparan dan akuntabel. Perspektif

perubahan yang diinginkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam

pengelolaan keuangan daerah pada umumnya dan belanja daerah pada

khususnya dalam lima tahun kedepannya adalah sebagai berikut:

a. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan atas dasar tiga pilar utama, yaitu

transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif. Hal ini terlihat dengan

pengalokasian anggaran yang berbasis kinerja dan mengacu pada peraturan

perundangan yang berlaku.

b. Kejelasan tentang misi pengelolaan belanja daerah.

Page 37: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

32

c. Penyesuaian kerangka hukum dan administrasi pengelolaan keuangan daerah

dengan perubahan peraturan perundangan yang berlaku sehingga tercipta

sinkronisasi pengelolaan keuangan daerah dengan pembangunan daerah.

d. Tersedianya ketentuan tentang bentuk dan struktur anggaran, anggaran

kinerja dan anggaran multi tahunan.

e. Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang daerah yang lebih profesional.

f. Prinsip akuntansi pemerintah daerah, laporan keuangan dan akuntan publik

dalam pengawasan, pemberian opini dan rating kinerja anggaran, dan

transparansi informasi anggaran kepada publik.

g. Pembinaan dan pengawasan, berperannya asosiasi dan anggota masyarakat

guna pengembangan profesionalisme aparat pemerintah daerah.

h. Pengembangan penyelenggaraan sistem informasi keuangan daerah melalui

teknologi informasi untuk menunjang jalannya pemerintah yang terpadu dan

menyederhanakan akses antar unit kerja.

Berdasarkan hal tersebut di atas, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

merupakan manifestasi pengelolaan belanja daerah adalah merupakan rencana

keuangan tahunan daerah dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah Daerah,

terutama kegiatan yang berkaitan pelaksanaan tugas desentralisasi.

Dalam pengelolaan belanja daerah haruslah ditekankan pada semangat (1)

meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga kuantitas dan

kualitas pelayanan dan kesejahteraan itu terus semakin baik; (2)

mengembangkan kehidupan demokratis, berkeadilan dan pemerataan; (3)

memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah pusat dalam rangka

menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Arah Pengelolaan Pembiayaan Daerah.

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah di era reformasi ini, diharapkan

dapat menjadi spirit bagi Pemerintah Daerah untuk aktif dan membenahi diri

Page 38: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

33

dengan melaksanakan pembangunan baik pembangunan fisik maupun sumber

daya manusia.

Dalam melaksanakan pembangunan tersebut tentunya dibutuhkan dana

pembangunan yang tidak sedikit, sedangkan disisi lain Pemerintah Daerah hanya

memiliki dana yang terbatas. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain sumber

pembiayaan pembangunan daerah agar program pembangunan yang telah

direncanakan dapat terlaksana, baik melalui pinjaman daerah maupun obligasi

daerah.

Agar pinjaman tersebut tidak membawa dampak negatif terhadap kesetabilan

ekonomi makro dalam jangka pendek dan jangka menengah di Provinsi

Kepulauan Riau, maka perlu dikendalikan serta dalam pelaksanaannya harus

hati-hati, misalnya: (1) syarat pinjaman hendaknya dengan bunga lunak dan ada

masa tenggang; (2) tujuan pinjaman hendaknya benar-benar digunakan untuk

kegiatan yang benar-benar prioritas tinggi dan mendesak; (3) tata cara

peminjaman tidak berbelit-belit sehingga tidak mengakibatkan biaya tinggi dan

tidak merugikan; (4) tidak mempunyai persyaratan politik; dan (5) memerlukan

pengawasan yang efektif dan efisien.

3.3. Indikator pencapaian target kinerja APBD

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja APBD, pada laporan

keuangan ini digunakan sistem pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan

salah satu alat manajemen yang digunakan untuk mengetahui dan menilai tingkat

keberhasilan atau kegagalan atas pelaksanaan program atau kegiatan yang telah

dilaksanakan dalam mencapai sasaran dan tujuan, untuk mewujudkan misi dan visi

organisasi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Pada tatanan sistem pengukuran kinerja, ukuran keberhasilan pencapaian sasaran

lebih tinggi dari pada pencapaian program dan kegiatan, karena program merupakan

serangkaian kegiatan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

Page 39: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

34

Oleh karena itu, pengukuran kinerja yang digunakan untuk mengukur pencapaian

target kinerja APBD digunakan pengukuran kinerja pencapaian sasaran, yaitu

dengan cara membandingkan antara realisasi capaian dengan target atau rencana

yang telah ditetapkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut akan disajikan analisis dan evaluasi kinerja

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2007, secara sistematis dan berurutan

mulai dari pencapaian sasaran 1 sampai dengan 25 sebagimana uraian berikut:

Sasaran 1 : Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sasaran utama pencapaian prioritas pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau

adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang dilaksanakan oleh

Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau. Terdapat lima program kerja yang

dilaksanakan dalam mencapai sasaran yaitu :

1. Program Pendidikan Anak usia Dini dengan persentase nilai capaian sasaran

sebesar 100 %, dan terdiri dari 3 kegiatan;

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan

persentase nilai capaian sasaran sebesar 100% dan terdiri dari 14 kegiatan;

3. Program Pendidikan Menengah, dengan persentase nilai capaian sasaran

sebesar 93,85 % dan terdiri dari 101 kegiatan;

4. Prorgam Pendidikan Non Formal, dengan persentase nilai capaian sasaran

sebesar 66,67 % yang terdiri dari 3 kegiatan; dan

5. Program Pendidikan Luar Biasa, dengan persentase nilai capaian sasaran

sebesar 85,71 % yang mencakup 7 kegiatan pendukung program.

Untuk selanjutnya hal tersebut di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini berikut:

Page 40: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

35

Tabel 3.5

Pengukuran Pencapaian Sasaran 1

1 2 4 5 6

1

1 Prog Pendidikan Anak Usia Dini 100.00 100.00 100.00

2 Prog wajib Belajar Pendidikan Dasar 9Th 100.00 100.00 100.00

3 Prog Pendidikan Menengah 100.00 93.85 93.85

4 Prog Pendidikan Non Formal 100.00 66.67 66.67

5 Prog Pendidikan Luar Biasa 100.00 85.71 85.71

Pencapaian Kinerja 89.25

Dinas Pendidikan

No Sasaran

3Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Program Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari kelima program yang

dilaksanakan terdapat beberapa kegiatan yang tidak mencapai target yang telah

direncanakan seperti pada program pendidikan non formal yaitu pada kegiatan

pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) MAN Lingga pada program pendidikan

menengah persentase realisasi capaian sasaran hanya sebesar 85 %, dan pada

program pendidikan luar biasa untuk kegiatan pembangunan gedung

Pustakawan Quran Centre Provinsi Kepulauan Riau realisasi capaian sasaran

pada program pendidikan non formal hanya mencapai 80 %, namun begitu

capaian kinerja pada sasaran peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada

umumnya dapat tercapai dengan baik.

Sasaran 2 : Peningkatan Kualitas Pendidikan

Untuk mencapai sasaran tersebut, terdapat 11 program yang telah dilakukan oleh

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2007 ini, adapun program

tersebut sebagai berikut :

1. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, dengan 20

kegiatan;

Page 41: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

36

2. Program peningkatan perencanaan dan pembangunan daerah, terdiri dari 3

kegiatan;

3. Program peningkatan mutu pendidikan, terdiri dari 15 kegiatan;

4. Program pendidikan tinggi, terdiri dari 17 kegiatan;

5. Program pelayanan masyarakat, terdiri dari 7 kegiatan;

6. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, terdiri

dari 4;

7. Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda, terdiri dari 9

kegiatan;

8. Program peningkatan peran serta kepemudaaan, terdiri dari 3 kegiatan;

9. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan

hidup pemuda, terdiri dari 19 kegiatan;

10. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, terdiri dari 1 kegiatan;

11. Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga, terdiri dari 6 kegiatan.

Dari kesebelas program di atas dilaksanakan oleh tiga SKPD sesuai dengan

tupoksi masing – masing SKPD, untuk peningkatan sarana dan prasarana

pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, sedangkan untuk

menumbuhkan minat masyarakat dalam menigkatkan pengetahuan umum/non

formal dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah terakhir dalam

hal pembinaan kegiatan kepemudaan dan meningkatkan prestasi olah raga

dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga.

Selanjutnya untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai

capaian sasaran yang kedua ini dapat dilihat dari sajian tabel berikut :

Page 42: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

37

Tabel 3.6 Pengukuran Pencapaian Sasaran 2

1 2 4 5 6

2

1 Prog Peningk. Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan 100.00 85.05 85.05

2 Prog Peningk. Perencanaan Pembangunan Daerah 100.00 100.00 100.00

3 Prog Peningk. Mutu Pendidikan 100.00 93.33 93.33

4 Prog Pendidikan Tinggi 100.00 88.24 88.24

5 Pelayanan Masyarakat 100.00 100.00 100.00

6 Prog Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan 100.00 100.00 100.00

Perpustakaan

7 Prog Pengembangan & Keserasian Kebijakan Pemuda 100.00 100.00 100.00

8 Prog Peningk. Peran Serta Kepemudaan 100.00 100.00 100.00

9 Prog Peningk. Upaya Penumbuhan Kewirusahaan 100.00 100.00 100.00

dan Kecakapan Hidup Pemuda

10 Prog Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 100.00 94.74 94.74

11 Prog Peningk. Sarana dan Prasarana Olahraga 100.00 100.00 100.00

96.49

Program Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) No Sasaran

3Peningk. Kualitas Pendidikan

Pencapaian Kinerja

Dinas Pendidikan

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Dinas Pemuda dan Olah Raga

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pencapai kinerja untuk

sasaran peningkatan kualitas pendidikan dapat dilaksanakan dengan cukup baik

terlihat dari pencapaian sasaran terendah pada program penigkatan mutu

pendidik dan tenaga pendidik sebesar Rp 85,05 % yang dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan namun sebaliknya untuk program pengembangan budaya baca dan

pembinaan perpustakaan serta penigkatan peran serta kepemudaan capaian

kinerjanya 100%.

Sasaran 3 : Peningkatan Kesejahteraan Guru

Peningkatan kesejahteraaan guru menjadi salah satu sasaran yang penting untuk

diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan pemberian insentif

kepada guru diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pendidikan pada wilayah

Page 43: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

38

Provinsi Kepulauan Riau dan khususnya pada daerah – daerah yang masih

sangat terpencil.

Sasaran 4 : Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Daerah

Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2007 telah berupaya mencanangkan

program – program kegiatan yang langsung dapat menyentuh masyarakat dan

perbaikan kualitas kesehatan lingkungan di sekitar masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah daerah telah melaksanakan 6

program kerja guna mendukung tercapainya sasaran yang dimaksud dan akan

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan. Pencapaian kinerja untuk sasaran keempat ini sangat baik terlihat

dengan tercapainya kinerja tiap program yang dicanangkan mencapai 100%,

unuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel 3.7 Pengukuran Pencapaian Sasaran 4

1 2 4 5 64.

1 Prog Perbaikan Gizi Masyarakat 100.00 100.00 100.00 2 Prog Peningkatan Yankes Anak Balita 100.00 100.00 100.00 3 Prog P2PM 100.00 100.00 100.00

4 100.00 0.00 -

5 100.00 100.00 100.00

6 100.00 100.00 100.00

83.33

No Sasaran Program Capaian (%)

Target (%)

Realisasi (%)

Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Jumlah

3

Badan Pengendalaian Dampak Lingkungan

Prog Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingk.Hidup

Prog Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Dinas Kesehatan

Prog Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa Dinas Kesehatan Provinsi

Kepulauan Riau dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat lebih

Page 44: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

39

berfokus terhadap kesehatan masyarakat secara kesehatan individu melalui 3

program yaitu : 1). Program perbaikan gizi masyarakat dengan 2 kegiatan; 2).

Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita terdiri dari 1 kegiatan; 3).

Program pencegahan dan penaggulangan Penyakit Menular terdiri dari 12

kegiatan dengan realisasi capaian kinerja program masing-masing 100%.

Sedangkan untuk peningkatan kualitas kesehatan lingkungan masyarakat

dilaksanakan oleh Badan Pengendalian dan Dampak Lingkungan melalui 3

program yaitu : 1). Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

terdiri dari 1 kegiatan; 2). Program Pengendalian Perencanaan dan Perusakan

lingkungan hidup terdiri dari 12 kegiatan; dan 3). Program Peningkatan kualitas

dan akses informasi SDA dan lingkungan hidup terdiri dari 4 kegiatan dengan

rata –rata realisasi capaian indikator kinerja 100%, namun untuk program

pengelolaan sampah tidak terealisir dikarenakan belum terealisasikan anggaran

untuk program dimaksud.

Sasaran 5 : Tersedianya Sarana dan Prasarana Kesehatan Secara Bertahap

Agar tercapainya sasaran penigkatan kesehatan masyarakat perlu didukung oleh

ketersediaanya sarana dan prasarana penunjang kesehatan yang optimal. Dengan

demikian secara bertahap Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas

kesehatan telah memprogramkan pengadaan/penigkatan sarana dan prasarana

RSUD, RS jiwa, RS Paru-paru, RS Mata dengan 9 kegiatan pendukung program

tersebut serta program pengembangan sarana dan prasarana itu yang terdiri dari

8 kegiatan, dengan pencapaian kinerja sebagaimana dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Page 45: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

40

Tabel 3.8 Pengukuran Pencapaian Sasaran 5

1 2 4 5 65.

1 100.00 100.00 100.00

2 Prog pengembangan sarana dan prasarana 100.00 100.00 100.00 100.00

3Tersedianya Sarana dan prasarana kesehatan secara bertahap

Dinas Kesehatan

Capaian (%)

Pencapaian Kinerja

Prog Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

No Sasaran Program Target (%)

Realisasi (%)

Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja Pemerintah

Daerah Provinsi Kepulauan dalam mengoptimalkanya ketersediaan sarana dan

prasarana kesehatan masyarakat dilakukan sangat baik dengan capaian kinerja

sasaran mencapai 100%.

Sasaran 6 : Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Masyarakat

Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat oleh pemerintah daerah

akan dilaksanakan secara simultan dengan peningkatan mutu tenaga kesehatan

masyarakat karena peningkatan kualitas kesehatan masyarakat akan meningkat

apabila ditunjang secara optimal dengan sarana/prasarana yang memadai dan

tenaga kesehatan yang mumpuni sehingga pada akhirnya akan terwujudnya

pelayanan kesehatan yang prima.

Dinas kesehatan sebagai unit pelaksana bidang kesehatan dalam mewujudkan

sasaran ini telah melaksanakan program peningkatan mutu SDM kesehatan dan

pelayanan kesehatan dengan 5 kegiatan pendukung.

Adapun untuk capaian kinerja sasaran ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini

berikut :

Page 46: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

41

Tabel 3.9 Pengukuran Pencapaian Sasaran 6

1 2 4 5 66.

1 Peningk. SDM Kesehatan dan Yankes 100.00 72.00 72.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 72.00

3Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Masyarakat

Dinas Kesehatan

No Sasaran Program Target (%)

Realisasi (%) Capaian (%)

Berdasarkan tabel tersebut capaian sasaran atas program yang telah dilaksanakan

mencapai 72 %, dikarenakan masih terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang

tersedia, dengan begitu diharapkan pada tahun berikutnya pemerintah daerah

akan berupaya menambah jumlah tenaga kesehatan dengan cara rekrutmen

maupun pemberian insentif yang memadai sebagai ransangan bagi tenaga

kesehatan agar bekerja di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Sasaran 7 : Peningkatan Akses Informasi Kesehatan

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta kebijakan dan

manajemen pembangunan kesehatan merupakan 2 program yang ditetapkan

dalam mewujudkan sasaran peningkatan akses informasi kesehatan masyarakat.

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola

hidup sehat sehingga masyarakat secara tidak langsung dapat mencegah penyakit

yang mungkin akan timbul dari lingkungan.

Disamping itu promosi kesehatan dapat memberikan informasi terkini tentang

berbagai penyakit yang mungkin muncul ditengah masyarakat sehingga

diharapkan masyarakat dapat mendeteksi awal penyakit yang mungkin timbul.

Adapun pencapain kinerja atas sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 47: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

42

Tabel 3.10 Pengukuran Pencapaian Sasaran 7

1 2 4 5 67.

1 Prog Promkes & Pemberdayaan Masy. 100.00 100.00 100.00 2 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)

3

Dinas Kesehatan Peningkatan akses informasi kesehatan Kebijakan Dan Manajemen Pembangunan

Kesehatan

No Sasaran Program

Berkaitan dengan tabel di atas, maka sasaran pemerintah daerah dalam

meningkatkan akses informasi kesehatan telah berhasil dilaksanakan dengan

capaian kinerja sasaran sebesar 100%.

Sasaran 8 : meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Arti Pentingnya

Kesehatan Dan Kebersihan Lingkungan

Sebagaimana yang tersebut pada sasaran di atas sebelumnya bahwa peningkatan

kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan akan sangat membantu

pemerintah daerah dalam mewujudkan kualitas kesehatan yang optimal.

Untuk mencapai sasaran tersebut, program penting yang ingin diwujudkan oleh

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2006 ini adalah pengembangan

lingkungan sehat yang terdiri dari 2 kegiatan pendukung. Untuk mengetahui

lebih lanjut mengenai tingkat capaian hasil kinerja sasaran misi kedelapan ini,

berikut disajikan tabel hasil pencapaian kinerja sasaran misi kedelapan :

Page 48: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

43

Tabel 3.11 Pengukuran Pencapaian Sasaran 8

1 2 4 5 68.

1 Prog Pengembangan Lingkungan Sehat 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Capaian (%)

3Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya k h t d

Dinas Kesehatan

No Sasaran Program Target (%)

Realisasi (%)

Pencapaian kinerja sasaran kedelapan secara keseluruhan tercapai dengan baik

dengan nilai capaian 100 %, hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat pada

umumnya sadar akan pentingnya hidup di lingkungan yang sehat sehingga

terwujudnya kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya penyakit yang dapat

ditimbulkan dari lingkungan.

Sasaran 9 : Terciptanya Pelayanan Kesehatan Yang Terjangkau Oleh

Segenap Lapisan Masyarakat

Untuk mewujudkan sasaran pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh segenap

masyarakat pemerintah daerah telah melaksanakan dua program unggulan untuk

mendukung pencapaian sasaran secara optimal, dapat kita lihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.12 Pengukuran Pencapaian Sasaran 9

1 2 4 5 69.

1 Prog Obat & Perbekalan Kesehatan 100.00 100.00 100.00 2 Peningkatan Kesehatan Ibu 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Target (%) Realisasi (%)

Capaian (%)

3Terciptanya pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat

Dinas Kesehatan

No Sasaran Program

Page 49: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

44

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rata – rata pencapaian kinerja sasaran ini

mencapai 100%, hal tersebut dikarenakan capaian kinerja pada program obat dan

perbekalan kesehatan dan program peningkatan kesehatan ibu masing – masing

sebesar 100%.

Sasaran 10 : Meningkatnya Infrastruktur Dibidang Perhubungan Darat,

Laut Dan Udara Guna Mendukung Perekonomian Masyarakat

Dalam upaya meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat di Provinsi

Kepulauan Riau perlu didukung oleh infrastruktur penunjang yang memadai

karena dengan infrastruktur yang baik maka pemerataan pembangunan di

wilayah Kepulauan Riau dapat tercapai.

Dengan memperhatikan wilayah geografis Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri

dari ribuan pulau maka aksesbilitas kedaerah – daerah terpencil sangat

menentukan keberhasilan kegiatan ekonomi di daerah tersebut, karena semakin

mudah daerah tersebut dijangkau maka akan semakin mudah arus barang dan

perdagangan masuk ke wilayah tersebut.

Untuk mengetahui capaian kinerja pada sasaran ini dapat dilihat pada tabel di

bawah berikut :

Page 50: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

45

Tabel 3.13 Pengukuran Pencapaian Sasaran 10

1 2 4 5 610.

1 Prog Pemb. Jalan dan Jembatan 100.00 89.30 89.30

2 100.00 97.22 97.22

3 100.00 100.00 100.00

4 100.00 50.00 50.00

5 Prog Penyediaan& Pengelolaan Air Baku 100.00 0.00 -

6 Prog Pengendalian Banjir 100.00 62.50 62.50

7 Prog Pemb. Infrastruktur Perdesaan 100.00 84.13 84.13

8 Pengembangan Pengelolaan Sampah 100.00 100.00 100.00

9 Pemb. Infrastruktur Ibukota Provinsi 100.00 70.00 70.00 10 Prog Pengembangan Data/Informasi 100.00 100.00 100.00 11 Prog Prasarana & Sarana Pemerintahan 100.00 100.00 100.00 12 Peningk./Pemb. Jalan & Jembatan 100.00 100.00 100.00 13 Pengembangan Permukiman 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 81.01

Capaian (%) No Sasaran Program Target

(%)Realisasi

(%)

3Meningkatnya infrastruktur dibidang perhubungan darat, laut, dan udara guna mendukung perekonomian masyarakat

Dinas PU

Prog Pengembangan & Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya

Prog Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan & Jembatan

Prog Pemb. Saluran Drainase/Gorong-Gorong

Berdasarkan tabel di atas terdapat nilai capaian program terendah pada program

penyediaan dan pengelolaan air baku yang tidak terealisir atau 0 % dan program

pengembangan/pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

sebesar 50%, namun dengan begitu secara umum sasaran peningkatan

infrastruktur di bidang perhubungan darat, laut dan udara yang terdiri dari 13

program dapat dicapai dengan baik dengan nilai capaian kinerja sasaran rata –

rata sebesar 81,01%.

Sasaran 11 : Meningkatnya kualitas tranportasi darat, laut maupun udara

Sasaran selanjutnya adalah peningkatan kualitas transportasi darat, laut maupun

udara yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi,

sebagaimana yang telah disampaikan pada sasaran sebelumnya bahwa

Page 51: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

46

peningkatan pembangunan infrastruktur akan dilaksanakan seiring dengan

peningkatan kualitas transportasi pendukungnya, sehingga pembangunan

infrastruktur dapat secara langsung memberi dampak positif pada masyarakat.

Untuk mencapai sasaran ini, Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Provinsi

Kepulauan Riau telah melaksanakan 13 program pendukung yang akan

diwujudkan dalam 27 kegiatan, selanjunya capaian kinerjanya dijelaskan

sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.14 Pengukuran Pencapaian Sasaran 11

1 2 4 5 611.

1 100.00 94.66 94.66

2 100.00 100.00 100.00

3 100.00 100.00 100.00

4 Peningk. SDM Perhubungan 100.00 100.00 100.00 5 Peningk. Perencanaan Pemb. Daerah 100.00 100.00 100.00 6 Prog Pemb. Transportasi Udara 100.00 100.00 100.00 7 Prog Pemb. Transportasi Laut 100.00 100.00 100.00 8 100.00 100.00 100.00

9 Optimalisasi Transportasi 100.00 100.00 100.00 10 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 99.47

Prog Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

3Meningkatnya Kualitas Transportasi darat, laut maupun udara

Dinas Perhubungan dan TelekomunikasiProg Pemb. Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Prog Pemb. Sarana dan Prasarana Perhubungan

Prog Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%) Realisasi

(%)

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai capaian kinerja terendah terdapat

pada program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan sebesar 94,66%

dan pada 12 program lainya pencapaian kinerja masing – masing program

Page 52: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

47

mencapai 100% jadi secara keseluruhan kinerja sasaran kesebelas ini rata-rata

baik dengan nilai capaian sebesar 99,47%.

Sasaran 12 : Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Telekomunikasi

Salah satu upaya pemerintah daerah dalam pemerataan pembangunan agar

dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di wilayah Kepulauan Riau adalah

dengan meningkatkan sarana dan prasarana telekomunikasi yang menjangkau

sampai ke daerah-daerah terpencil, untuk mewujudkan sasaran tersebut

pemerintah daerah telah melaksanakan program pembinaan dan pengembangan

bidang ketenagalistrikan yang terdiri dari dua kegiatan pendukung. Capaian

kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.15 Pengukuran Pencapaian Sasaran 12

1 2 4 5 6

121 100.00 50.00 50.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 50.00

Capaian (%)

3Meningkatnya sarana dan prasarana telekomunikasi d li t ik b i

Dinas Pertambangan dan EnergiProgram Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

No Sasaran Program Target (%) Realisasi (%)

Pada program tersebut di atas nilai capaian sasaran hanya sebesar 50 %, hal

tersebut dikarenakan pada kegiatan peningkatan dan pengembangan listrik

pedesaan pelaksanaannya ditunda pada tahun 2007 sehingga realisasi kinerjanya

menjadi 0 % namun pada penerangan jalan telah dapat dilaksanakan 100% .

Dengan tidak terealisirnya penigkatan dan pengembangan listrik pedesaan maka

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun

selanjutnya agar dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan

energi pada daerah – daerah terpencil.

Page 53: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

48

Sasaran 13 : Tersedianya Data Mengenai Potensi SDA di Seluruh Kab/Kota

Terutama Di Pulau - Pulau Yang Tersebar Di Seluruh Provinsi Kepulauan

Riau.

Wilayah geografis Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari sekitar 90% lautan

dan 10% persen daratan yang tersebar dengan beribu-ribu pulau dan terletak di

perbatasan dengan negara lain, maka perlu adanya perhatian khusus dari

pemerintah daerah dalam upayanya menjaga integrasi wilayah dan

mengamankan (potensi) sumber daya alam yang terkandung wilayah Provinsi

Kepulauan Riau.

Untuk mendukung tercapainya sasaran ini, perlu adanya koordinasi lintas SKPD

yang tupoksinya saling terkait dalam mencapai tujuan sasaran, adapun SKPD

terkait dimaksud antara lain :

1. Dinas Kelautan dan Perikanan, telah melaksanakan 4 program dan 5 kegiatan

pendukung yang bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan potensi

sumber daya perikanan dan pembinaan terhadap nelayan.

2. Dinas Pertambangan dan Energi melaksanakan 1 program dan 3 kegiatan

yang memiliki tujuan melakukan pembinaan, pengawasan dan meningkatkan

usaha penggalian sumber daya pertambangan dan mineral.

3. Biro Administrasi dan Pembangunan melaksanakan 6 program dan 11

kegiatan yang bertujuan melaksanakan administrasi pembangunan seperti

pengkoordinasian rencana pembangunan dan melakukan monitoring dan

evaluasi pengendalian pembangunan.

Page 54: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

49

Tabel 3.16 Pengukuran Pencapaian Sasaran 13

1 2 4 5 613.

1 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

3 Prog Pengembangan Data/Informasi 100.00 100.00 100.00

4 Prog Rehabilitasi Hutan dan Lahan 100.00 100.00 100.00

5 Peningk. Adm. Pemb. Daerah 100.00 100.00 100.00

6 Peningk. Efektivitas Pengeluaran Daerah 100.00 100.00 100.00

7 100.00 100.00 100.00

8 Peningk. Monev & Pengendalian Pemb. 100.00 100.00 100.00

9 100.00 100.00 100.00

10 100.00 100.00 100.00

11 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Biro Administrasi Pembangunan

No Sasaran Program

Prog Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Dinas Pertambangan dan Energi

Tersedianya data mengenai potensi potensi SDA di seluruh kabupaten dan kota terutama di pulau pulau yang tersebar di seluruh Provinsi

Prog Peningk. dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Prog Peningk. & Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap dan Budidaya

Penyempurnaan & Pengembangan Statistik

Peningk. Koordinasi, Sinkronisasi, dan Asistensi Pembangunan

Peningk. Sistem Manajemen Informasi Daerah

Target (%) Realisasi (%)

Capaian (%)

3

Dinas Kelautan dan Perikanan

Berdasarkan tabel di atas nilai capaian kinerja untuk sasaran ini sebesar 100%, hal

tersebut menandakan bahwa para SKPD yang terkait dalam mewujudkan sasaran

telah melakukan koordinasi dan sinkronisasi program yang baik.

Page 55: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

50

Sasaran 14 : Tersedianya Sarana Dan Prasarana Yang Mendukung

Berjalannya Perekonomian Terutama Arus Barang, Modal Dan Jasa.

Dalam setiap sasaran pembangunan yang disusun pemerintah daerah selalu

mengarah pada peningkatan kegiatan perekonomian di wilayah Kepulauan Riau

agar hasil dari pembangunan dapat dirasakan merata diseluruh lapisan

masyarakat. Peningkatan jumlah arus barang, modal dan jasa secara langsung

dapat meningkatkan aktivitas perekonomian di suatu wilayah sehingga secara

umum pendapatan masyarakat dapat meningkat.

Agar sasaran ini terealisasi maka dilaksanakan oleh 6 SKPD teknis sebagai unit

pelaksana yang dijabarkan dalam 14 program dan 35 kegiatan sesuai pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.17 Pengukuran Pencapaian Sasaran 14

1 2 4 5 614. Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan

1 Prog Peningk. Prod Hasil Peternakan 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan3 Prog Peningk. Kesejahteraan Petani 100.00 100.00 100.00 4 100.00 100.00 100.00

5 100.00 100.00 100.00

6 100.00 100.00 100.00

7 100.00 100.00 100.00 Prog Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

3Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung berjalannya perekonomian terutama arus barang, modal dan jasa

Dinas Kelautan dan PerikananProg Peningk. Prasarana Kelautan Perikanan

Prog Peningk. Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Prog Peningk. Pemasaran Hasil Prod Pertanian/Perkebunan

Prog Peningk. Produksi Pertanian / Perkebunan

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%) Realisasi

(%)

Page 56: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

51

1 2 4 5 6

Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa8 100.00 100.00 100.00

9 100.00 100.00 100.00

10 100.00 100.00 100.00

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

11 100.00 100.00 100.00

Dinas Pendapatan Daerah

12 100.00 100.00 100.00

13 100.00 100.00 100.00

14 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%) Realisasi

(%)

3

Prog Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Prog Pengawasan Pelaksanaan Pungutan Daerah

Prog Peningk. Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

Prog Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Prog Peningk. Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Prog Perluasan Dan Pengembangan Kesempatan Kerja

Prog Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Berkaitan dengan tabel di atas maka dapat kita simpulkan bahwa masing –

masing SKPD dapat menjalankan program – program yang telah ditetapkan hal

ini terlihat dari nilai capaian kinerja sasaran sebesar 100%.

Sasaran 15 : Tersedianya Kondisi Yang Kondudif Bagi Masyarakat dan

Dunia Usaha Dalam Berusaha

Salah satu kunci sukses dalam meningkatkan perekonomian masyarakat adalah

kemampuan pemerintah daerah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif

bagi pelaku usaha. Dalam menciptakan kondisi tersebut peran pemerintah daerah

sebagai regulator dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan perekonomian yang

berpihak pada ekonomi kemasyarakatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip

Page 57: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

52

perekonomian sehingga di dalam masyarakat terciptanya suasana persaingan

yang sehat dalam melakukan kegiatan perekonomian.

Pemerintah daerah bersama-sama dengan partisipasi dari masyarakat dalam

memberikan rasa aman dan tertib juga akan menciptakan suasana yang kondusif,

tenang dan aman dalam melaksanakan aktivitas perekonomian. Selanjutnya

untuk pengukuran kinerja pencapaian sasaran dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 3.18 Pengukuran Pencapaian Sasaran 15

1 2 4 5 615. Dinas Koperasi dan UKM

1 Prog Penciptaan Iklim UKM Yang Kondusif 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

3 Prog Peningk. & Perdag. Industri Dalam LN 100.00 100.00 100.00

4 Prog Pengembangan IKM 100.00 100.00 100.00 Biro Perekonomian

5 100.00 100.00 100.00

6 100.00 100.00 100.00

Badan Kesbang dan Linmas

7 Kerjasama Ketentraman dan Ketertiban 100.00 100.00 100.00 Kantor Penghubung

8 Pengembangan Komunikasi dan Informasi 100.00 0.00 - Sekretariat DPRD

9 Prog Peningk Kapasitas Lembaga DPRD 100.00 100.00 100.00

10 Pembinaan Prog pembangunan daerah 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 90.00

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%) Realisasi

(%)

3Terciptanya kondisi kondusif bagi masyarakat dan dunia usaha dalam berusaha

Prog Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

Peningkatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Asistensi Pembangunan

Penyempurnaan Dan Pengembangan Statistik

Page 58: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

53

Pemerintah daerah telah melaksanakan 10 program dan 24 kegiatan guna

mendukung tercapainya sasaran ini, dilakukan melalui beberapa SKPD yaitu :

1). Dinas Koperasi dan UKM sebagai pelaksana teknis dalam melakukan

pembinaan, pengembangan dan pengawasan terhadap koperasi dan usaha kecil

menengah; 2). Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai pelaksana teknis

dalam mengeluarkan regulasi-regulasi di bidang perdagangan dan perindustrian;

3). Biro Perekonomian melakukan koordinasi, sikronisasi dan pengembangan

statistik perekonomian; 4).Badan Kesbang dan Linmas melaksanakan fungsi

koordinasi ketentraman dan ketertiban di masyarakat; 5.) Kantor penghubung;

dan 6). Sekretariat DPRD sebagai unit administratif kegiatan legislatif bersama-

sama pemerintah dan DPRD untuk mengeluarkan regulasi yang berpihak pada

masyarakat.

Jadi berdasarkan tabel tersebut di atas maka dapat disampaikan bahwa capaian

kinerja sasaran ini adalah baik dengan nilai capaian sebesar 90%, dengan

capaian program terendah pada program pengembangan komunikasi dan

informasi sebesar 0% (tidak terealisir).

Sasaran 16 : Tersedianya SDM Yang Memadai Baik Kuantitas Dan

Kualitas

Tersedianya SDM yang memadai baik kuantitas dan kualitas dalam mendukung

pembangunan, peningkatan kualitas SDM yang handal dan mumpuni dalam

memutuskan suatu kebijakan ekonomi sangat diperlukan agar keputusan yang

diambil oleh aparatur pemerintah lebih memihak kepada kepentingan

masyarakat.

Pemberdayaan ekonomi kerakyatan oleh pemerintah apabila didukung oleh

kesiapan SDM yang terampil dan handal maka tujuan dari pembangunan untuk

mensejahterahkan masyarakat akan dapat terwujud, sehubungan dengan hal

tersebut pemerintah daerah Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan 13

Page 59: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

54

program dan 36 kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa SKPD selanjutnya

penilaian pencapain sasaran dan program dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.19 Pengukuran Pencapaian Sasaran 16

1 2 4 5 616. Dinas Koperasi dan UKM

1 Peningk. Kualitas SDM KUMKM 100.00 100.00 100.00 Badan Promosi dan Investasi Daerah

2 100.00 100.00 100.00

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3 100.00 100.00 100.00

4 100.00 100.00 100.00

Dinas Sosial

5 100.00 100.00 100.00

6 Prog Pelayanan dan rehabilitasi Kessos 100.00 100.00 100.00

7 Prog Pemberdayaan Kelembagaan KessosBiro Pemberdayaan Perempuan

8 100.00 100.00 100.00

9 Prog Peningk. Kualitas Perempuan 100.00 100.00 100.00

10 100.00 100.00 100.00

11 100.00 100.00 100.00

12 100.00 100.00 100.00

Tersedianya SDM yang memadai baik k tit Pembinaan dan Pengembangan Aparatur di

bidang Promosi dan Pelayanan Penanaman Modal tk. Provinsi dan Kab/Kota

Prog Peningk. Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

Prog Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

No Sasaran Program Target (%)

Realisasi (%)

Peningk. Kualitas Dan Perlindungan Perempuan

Capaian (%)

Prog Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Peningk. Kualitas dan Perlindungan Perempuan dan Anak

Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Peningk. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga

3

Page 60: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

55

1 2 4 5 6Dinas Perindustrian dan Perdagangan

13 100.00 97.83 97.83

Pencapaian Kinerja Sasaran 92.14

Target (%)

Realisasi (%)

Prog Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Capaian (%)

3

No Sasaran Program

Berdasarkan tabel di atas secara rata-rata tingkat capaian kinerja sasaran sangat

baik dengan nilai sebesar 92,14%, dimana nilai capaian terendah pada sasaran ini

terdapat pada program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

sebesar 97,83%.

Sasaran 17 : Terciptanya Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Yang Dapat

Menarik Investor dan Pekerja Untuk Menetap

Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu provinsi yang baru 4 tahun berdiri

telah menghadapi berbagai tantangan dalam membangun daerah, salah satunya

adalah bagaimana menciptakan Provinsi Kepulauan Riau sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi yang baru.

Dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau yang dari tahun

ketahun semakin meningkat, hal tersebut menandakan bahwa pemerintah daerah

telah berusaha dengan segala potensi yang dimiliki dalam menciptakan iklim

usaha yang kondusif dan kompetitif.

Sebagai contoh usaha nyata pemerintah daerah dalam menciptakan iklim

investasi adalah dengan ditetapkanya daerah Bintan, Batam dan Karimun (BBK)

sebagai daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) / Special economic zone

(SEZ),

Dengan adanya KEK diwilayah tersebut maka akan meningkatkan minat

investor untuk menanamkan modal (berinvestasi) diwilayah tersebut sehingga

secara langsung akan berdampak pada tingkat pendapatan masyarakat dan secara

Page 61: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

56

makro meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kepulauan Riau. Untuk

menilai capaian kinerja pemerintah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.20 Pengukuran Pencapaian Sasaran 17

1 2 4 5 617. Badan Promosi dan Investasi Daerah

1 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

3 Peningk. dan Pengembangan SIM 100.00 100.00 100.00 4 Peningk. Perenc.Pemb. Daerah 100.00 100.00 100.00 5 100.00 100.00 100.00

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

6 Pengembangan Wilayah Transmigrasi 100.00 100.00 100.00 7 100.00 100.00 100.00

8 Perluasan Dan Pengembangan IPK 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Peningk. Perenc. Pemb. Nakertrans Prov Kepri

3Terciptanya pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat menarik investor dan pekerja untuk menetap

Prog Peningk. Promosi dan Kerjasama Investasi

Prog Peningk. Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Peningk. Promosi & Kerjasama Investasi Pengembangan, Pemerataan dan Peningk. Kualitas Sarana & Prasarana Investasi

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%) Realisasi (%)

Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa komitmen untuk menciptakan Provinsi

Kepulauan Riau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang baru telah

dilaksanakan dengan sangat baik terlihat dari 8 program yang dijalankan melalui

Badan Promosi dan Investasi Kerja dan Dinas Tenaga Kerja masing – masing

dengan tingkat capaian kinerja mencapai 100%.

Sasaran 18 : Berkurangnya Tingkat Pencurian Ikan dan Penyeludupan Kayu dan SDA Lainnya.

Pemberantasan penyeludupan kayu (illegal logging) telah menjadi salah satu

prioritas pemerintah pusat, untuk itu pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan

Riau melalui Dinas Kehutanan, Pertanian dan Peternakan telah melaksanakan

Page 62: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

57

dua program dan 3 kegiatan guna mendukung usaha perlindungan terhadap

hutan dan penyeludupan kayu.

Meskipun sumber daya alam yang berasal dari bidang kehutanan di wilayah

Kepulauan Riau tidak sebesar sumber daya migas dan perikanan namun

pemerintah daerah tetap melakukan langkah – langkah perlindungan dan

pemberdayaan hasil hutan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya hutan sebagai paru – paru dunia. Selanjutnya dapat kita lihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 3.21 Pengukuran Pencapaian Sasaran 18

1 2 4 5 618. Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan

1 Prog Perlindungan dan Konservasi SDH 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

No Sasaran Program Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)

3Berkurangnya tingkat pencurian ikan dan penyelundupan kayu dan SDA lainnya

Prog Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil hutan

Pada tabel di atas dapat disimpulkan pencapaian kinerja sasaran ini adalah baik

dengan nilai capaian 100%, hal tersebut dikarenakan masing – masing program

yang dijalankan oleh Dinas Kehutanan, Pertanian dan Peternakan telah berjalan

dengan baik.

Sasaran 19 : Meningkatnya Perekonomian Masyarakat Provinsi Kepulauan Riau di Wilayah Perbatasan

Pada pembahasan sasaran sebelumnya telah disampaikan bahwa Provinsi

Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang terletak di daerah

perbatasan dengan negara lain dimana banyak pulau – pulau terluar yang

Page 63: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

58

langsung merupakan batas negara kita, misalnya Pulau Nipah yang berbatasan

dengan Singapura.

Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, pemerintah daerah memandang

perlu untuk mengamankan sumber daya alam yang ada di sekitar wilayah

perbatasan dari segala bentuk potensi ancaman yang mungkin dapat merugikan

negara kita, misalnya penjarahan akan hasil perikanan dan penyeludupan barang

ilegal.

Disamping itu juga searah dengan tujuan pembangunan di Provinsi Kepulauan

Riau untuk mensejahterahkan masyarakat di Kepulauan Riau maka melalui

Dinas Kelautan dan Perikanan membuat program – program pemberdayaan

nelayan dan masyarakat yang tinggal pada daerah perbatasan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.22 Pengukuran Pencapaian Sasaran 19

1 2 4 5 619.

1 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%) Realisasi (%)

3Meningkatnya perekonomian masyarakat Provinsi Kepulauan Riau di Wilayah Perbatasan

Dinas Kelautan dan PerikananPengembangan dan Pengelolaan Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Program Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Masyarakat Pesisir Serta Pulau-Pulau Kecil

Program pengembangan dan pengelolaan kelautan pesisir dan pulau – pulau

kecil terdiri dari satu kegiatan dengan capaian kinerja masing sebesar 100%

begitu juga pada program pemberdayaan nelayan, pembudidayaan ikan dan

masyarakat pesisir serta pulau-pulau kecil terdiri dari satu kegiatan dengan

capaian kinerja sebesar 100% sehingga secara keseluruhan capaian kinerja

sasaran ini rata – rata 100%.

Page 64: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

59

Sasaran 20 : Meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur

Sehubungan dengan peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat pada

daerah perbatasan harus didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana

infrastruktur pada daerah tersebut.

Pada saat ini di Provinsi Kepulauan Riau terdapat satu pulau yang diperebutkan

oleh provinsi lainnya yaitu Pulau Berhala yang diklaim oleh Provinsi Jambi,

sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan pembinaan dan

pemberdayaan masyarakat setempat agar lebih memahami posisi geografis dan

historis pulau tersebut. Disamping itu juga pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

telah berperan aktif melakukan dialog dengan Provinsi Jambi dan difasilitasi

oleh pemerintah pusat.

Untuk melihat capaian sasaran dan program – program dalam mewujudkan

sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.23 Pengukuran Pencapaian Sasaran 20

1 2 4 5 620.

1 Peningk. Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100.00 100.00 100.00

2 Prog Pengembangan Wilayah Perbatasan 100.00 100.00 100.00

3 Penataan Daerah Otonomi Baru 100.00 100.00 100.00

4 Prog Pengemb. Wilayah Perbatasan 100.00 100.00 100.00

5 Prog pengemb. wawasan kebangsaan 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Capaian (%) No Sasaran Prorgam Target (%) Realisasi

(%)

3Meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur

Biro Pemerintahan

Bappeda

Badan Kesbang dan Linmas

Berdasarkan tabel di atas terdapat 5 program pendukung yang

dilaksanakan oleh 3 SKPD dimana masing – masing capaian program sebesar

Page 65: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

60

100%, sehingga dapat dikatakan capaian kinerja sasaran secara umum tercapai

dengan baik.

Sasaran 21 : Meningkatnya Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Sehingga Mampu Menciptakan Insan Yang Berakhlak Mulia

Setelah upaya pembangunan infrakstruktur, peningkatan kualitas SDM aparatur

dan peningkatan aktivitas perekonomian maka sasaran selanjutnya yang ingin

dicapai adalah peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

Pembangunan manusia berakhlak mulia yang berlandaskan kepada Ketuhanan

YME menjadi pondasi bagi peningkatan kualitas SDM dalam melaksanakan

tugas – tugas keperintahan dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan.

Biro Kesra sebagai SKPD yang tupoksinya melakukan pemberdayaan nilai-nilai

kehidupan keagamaan di lingkungan Provinsi Kepulauan Riau telah

melaksanakan 4 program dan 13 kegiatan untuk pencapaian sasaran ini, salah

satu kegiatan rutin tersebut adalah pelaksanaan pengajian bulanan yang diikuti

oleh seluruh pegawai di lingkungan Provinsi Kepulauan Riau. Selanjutnya untuk

capaian kinerja program- program tersebut disampaikan pada tabel berikut :

Page 66: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

61

Tabel 3.24 Pengukuran Pencapaian Sasaran 21

1 2 4 5 621.

1 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

3 100.00 100.00 100.00

4 Peningkatan Pely. Kehidupan Beragama 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 80.00

3Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga mampu menciptakan insan yang berakhlaq mulia

Biro KesraPeningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan

Pengembangan Lembaga-lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pend. Keagamaan

Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%)

Realisasi (%)

Berdasarkan tabel tersebut dapat pencapaian sasaran ini dapat dilaksanakan

dengan baik dengan niali capaian kinerja sasaran sebesar 100%.

Sasaran 22 : Meningkatnya Kecintaaan Dan Apresiasi Masyarakat Kepulauan Riau Terhadap Budaya Melayu

Motto Provinsi Kepulauan Riau adalah ”berpancang amanah bersauh marwah”

yang artinya semangat dan tekad serta azam masyarakat Provinsi Kepulauan

Riau dalam menuju cita – cita luhurnya.

Cita – cita luhur tersebut adalah membangun masyarakat Kepulauan Riau yang

berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa dan berbudaya melayu, guna

mendukung sasaran ini Dinas Pariwisata telah melaksanakan 6 program dan 23

kegiatan yang antara lain meliputi program pengembangan budaya melayu dan

meningkatkan pengembangan pariwisata di wilayah Kepulauan Riau.

Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Page 67: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

62

Tabel 3.25 Pengukuran Pencapaian Sasaran 22

1 2 4 5 622.

1 100.00 100.00 100.00

2 Prog Pengembangan Nilai Budaya 100.00 100.00 100.00

3 Prog Pengelolaan Keragaman Budaya 100.00 100.00 100.00

4 Prog Pengembangan Pemasaran pariwisata 100.00 100.00 100.00

5 Prog Pengembangan Destinasi Pariwisata 100.00 100.00 100.00

6 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

3Meningkatnya kecintaan dan apresiasi masyarakat Kepri terhadap budaya melayu

Dinas PariwisataProg Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Prog Pengembangan, Pemeratan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan Penyiaran

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%) Realisasi

(%)

Potensi pendapatan daerah dalam pengembangan pengelolaan

pariwisata di wilayah Kepulauan Riau cukup besar, dimana banyak pantai –

pantai yang representatif untuk dijadikan tempat pariwisata disamping itu juga

tingginya nilai budaya melayu yang dapat dijadikan objek wisata. Berdasarkan

tabel di atas capaian kinerja sasaran dimaksud cukup baik dengan nilai capaian

sebesar 100%.

Sasaran 23 : Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Tenaga Pengelola Kebudayaan Yang Profesional

Peningkatan kualitas tenaga pengelola kebudayaan yang profesional mutlak

diperlukan dalam pengembangan pariwisata kebudayaan di Kepulauan Riau,

karena dengan tenaga pengelola kebudayaan yang terampil maka pelestarian

budaya Kepulauan Riau akan mempunyai nilai seni dan jual yang tinggi bagi

wisatawan.

Selanjutnya perla ada kemitraan berbagai pihak yang berkepentingan dengan

pengembangan kebudayaan misalnya melakukan kerja dengan pihak swsata

Page 68: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

63

untuk dapat mempromosikan Kebudayaan Melayu agar lebih dikenal oleh

masyarakat luas.

Berikut dipaparkan Tabel pengukuran capain kinerja sasaran :

Tabel 3.26 Pengukuran Pencapaian Sasaran 23

1 2 4 5 623

1 Program Pengembangan Kemitraan 100.00 100.00 100.00

2 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Dinas Pariwisata

No Sasaran Program

Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pengelola kebudayaan yang profesional

Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

3

Realisasi program pengembangan kemitraan dan peningkatan sumber

daya aparatur dapat dicapai 100% oleh Dinas Pariwisata sehingga secara

keseluruhan capaian kinerja sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga

pengelola kebudayaan yang profesional mencapai 100% atau baik.

Sasaran 24 : Meningkatnya Pemanfaatan Hasil – Hasil Penelitian Tentang Kebudayaan Melayu Secara Optimal

Budaya melayu di Provinsi Kepulauan Riau memiliki kekayaan nilai budaya

yang sangat besar tercermin dari banyak situs – situs peninggalan sejarah yang

tersebar di beberapa tempat, misalnya Mesjid Penyengat dan syair Gurindam

XII, tarian – tarian adat Kerajaan Melayu dan masih banyak lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas Dinas Pariwisata telah membuat

program pengelolaan kekayaan budaya yang kegiatannya menyelamatkan dan

melestarikan peninggalan sejarah.

Page 69: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

64

Berikut tampilan capaian kinerja sasaran ini :

Tabel 3.27 Pengukuran Pencapaian Sasaran 24

1 2 4 5 624

1 100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 100.00

Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian tentang kebudayaan Melayu secara optimal

Dinas Pariwisata

No Sasaran Program Target (%) Realisasi (%)

Capaian (%)

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

3

Berdasarkan hal di atas bahwa capaian kinerja sasaran dapat dicapai

dengan baik atau 100% terlaksana oleh Dinas Pariwisata, hal tersebut

menggambarkan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau memiliki

komitmen yang kuat atas pengembangan dan pelestarian kekayaan budaya.

Sasaran 25 : Dimilikinya Aparatur yang Handal, Cepat dalam Pemberian Pelayanan, Berakhlak Baik dan Bersih dari KKN.

Diadakannya proses seleksi dalam penerimaan calon pegawai merupakan salah

satu usaha untuk mendapatkan personal yang berkualitas dan diharapkan

memiliki kemampuan serta keterampilan yang baik dalam bekerja. Didukung

dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan yang diperlukan bagi pegawai

untuk lebih memahami lingkup pekerjaannya sesuai dengan ketentuan dan

peraturan yang berlaku. Pemahaman tentang pekerjaan memungkinkan bagi

aparatur untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat bagi

masyarakat yang membutuhkan. Dengan menerapkan disiplin dan kebiasaan

untuk berbudi luhur dan berakhlak baik, dapat tercipta good governance,

pemerintahan yang transparan, dan bersih dari tindakan KKN.

Page 70: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

65

Tabel 3.28

Pengukuran Pencapaian Sasaran 25

1 2 4 5 625

1 100.00 100.00 100.00

2 Prog Peningk. Kerjasama Antar Pemda 100.00 100.00 100.00

3 Peningk. monev dan Pengendalian Pemb 100.00 100.00 100.00

4 Peningk. Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100.00 100.00 100.00

5 Penyelenggaraan Pemerintah Umum Daerah 100.00 100.00 100.00

6 Peningk. Kualitas Pelayanan Publik 100.00 100.00 100.00

7 Penataan Peraturan Perundang-undangan 100.00 100.00 100.00

8 100.00 100.00 100.00

9 100.00 100.00 100.00

Prog Peningk. Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Prog Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Pemerintahan Desa

Prog Peningk. Sarana dan Prasarana Pemerintahan

3

Biro Pemerintahan

Capaian (%)

Dimilikinya aparatur yang handal cepat dalam pemberian pelayanan, berakhlak baik, dan bersih dari KKN

No Sasaran Program Target (%)

Realisasi (%)

Page 71: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

66

1 2 4 5 6

10 Prog Peningk. Sarana & Prasarana Aparatur 100.00 100.00 100.00

11 100.00 100.00 100.00

12 100.00 100.00 100.00

100.00 100.00 100.00

13 Prog Pengembangan Data/Informasi 100.00 100.00 100.00

14 Prog Perencanaan Pembangunan Daerah 100.00 100.00 100.00

15 Prog Perencanaan Pembangunan Ekonomi 100.00 100.00 100.00

16 Prog Perencanaan Sosial dan Budaya 100.00 100.00 100.00

17 Prog Pendidikan Kedinasan 100.00 100.00 100.00

18 Prog Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 100.00 100.00 100.00

19 Peningk. Saranan Dan Prasarana 100.00 100.00 100.00

20 Peningk. Manajemen Kepegawaian 100.00 50.00 50.00

21 Pendidikan dan Pelatihan 100.00 100.00 100.00

22 Peningk. dan pendayagunaan Aparatur 100.00 100.00 100.00

23 Prog Peningk. Kapasitas Sumberdaya Aparatu 100.00 0.00 -

24 Prog Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 100.00 66.67 66.67

25 Pendidikan dan Pelatihan 100.00 89.17 89.17

26 Peningk. dan pendayagunaan Aparatur 100.00 100.00 100.00

27 Prog Penataan Administrasi Kependudukan 100.00 100.00 100.00

28 Prog Penataan Sistem Administrasi Kependud 100.00 99.28 99.28

29 Prog Pembinaan Pelaksanaan Kependudukan 100.00 100.00 100.00

30 Pengendalian/Pengawasan Pelaksanaan Kepe 100.00 100.00 100.00

31 Prog Peningk. Kapasitas Sumber Daya Aparat 100.00 100.00 100.00

32 Prog Optimalisasi Pemanfaatan teknologi Infor 100.00 100.00 100.00

33 Perencanaan dan Pembentukan Hukum 100.00 100.00 100.00

34 Pembinaan dan Peningk. kesadaran hukum da 100.00 100.00 100.00

35 Peningk. pelayanan dan bantuan hukum 100.00 100.00 100.00

Prog Peningk. Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Prog Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Badan Diklat

Dinas Pendudukan dan Capil

Dinas Pendapatan Daerah

Biro Hukum

3

Biro Humas

Bappeda

Badan Kepegawaian Daerah

Capaian (%) No Sasaran Program Target (%)

Realisasi (%)

Page 72: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

67

1 2 4 5 6

36 Penataan Kelembagaan & Ketatalaksanaan 100.00 100.00 100.00

37 100.00 100.00 100.00

38 Peningk. Pengawasan Aparatur Negara 100.00 85.17 85.17

39 Peningk. Koordinasi Dan Akuntabilitas 100.00 100.00 100.00

40 100.00 100.00 100.00

41 Pembentukan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Sebagai Upaya Pencegahan KKN di Wilayah Pemerintah Provinsi Kepri

100.00 100.00 100.00

42 100.00 100.00 100.00

43 Pengembangan Komunikasi Dan Informasi 100.00 100.00 100.00

44 Prog Pencarian Dan Penyelamatan 100.00 100.00 100.00

45 100.00 100.00 100.00

46 100.00 100.00 100.00

47 100.00 100.00 100.00

48 100.00 100.00 100.00

49 100.00 100.00 100.00

50 100.00 100.00 100.00

51 Prog Peningk. Sarana dan Prasarana Aparatur 100.00 100.00 100.00

52 Prog Peningk. Disiplin Aparatur 100.00 100.00 100.00

Prog pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota

Pelayanan Rumah Tangga Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Prog Peningk. Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Badan Kesbang dan Linmas

BKKD

KPAD

Biro Perlengkapan

No Sasaran Indikator

Inspektorat Daerah

3

Prog Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Peningk. Pelayanan Kesehatan Kepala Daerah/wakil Kepala Daerah

Prog Peningk. Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Prog Peningk. dan Pengembangan pengelolaan Keuangan Daerah

Capaian (%) Target (%)

Realisasi (%)

Peningk. Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan Hasil Pengawasan

Peningk. Kapasitas Kelembagaan Dan SDM Aparat Pengawasan

Page 73: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

68

1 2 4 5 6

53 Peningk. Sumber Daya Aparatur Satpol PP 100.00 100.00 100.00

54 100.00 100.00 100.00

55 Prog Pelayanan Administrasi Perkantoran 100.00 100.00 100.00

56 100.00 100.00 100.00

100.00 100.00 100.00

Pencapaian Kinerja Sasaran 99.83

Prog Peningk. Pengamanan, Penjuluhan, Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah Dalam Operasional Lapangan

Pelayanan Rumah Tangga Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Biro Umum

Capaian (%) Target (%)

Realisasi (%)

Kantor Satpol PP

No Sasaran Program

3

Terlihat bahwa kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh para SKPD

dalam usaha untuk menciptakan aparatur yang handal, cepat dalam pemberian

pelayanan, berakhlak baik dan bersih dari KKN dapat terlaksana 100%.

Pengawasan yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai, disertai

dengan penghargaan dan hukuman bagi yang melakukan, dan dijalankan secara

konsisten untuk meningkatkan motivasi aparatur.

Page 74: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

69

4. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

4.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagaimana diuraikan pada Bab II 2.3, dalam

laporan ini dapat diikhtisarkan tingkat pencapaian kinerja keuangan Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2007, selanjutnya bahwa dari 25 sasaran yang

ingin diwujudkan menunjukkan tingkat capaian yang berada pada level capaian angka

89,20 % dari rencana. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tingkat

pencapain kinerja Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2007 ini, berikut

disajikan tabel capaian pengukuran sasaran sbb. :

Tabel 4.1

Pengukuran Pencapaian Sasaran

1 2

1 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan 89.25

2 Peningkatan Kualitas Pendidikan 96.49

3 Peningkatan Kesejahteraan Guru -

4 Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat 83.33

5 Tersedianya Sarana dan prasarana kesehatan secara bertahap 100.00

6 Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Masyarakat 72.00

7 Peningkatan akses informasi kesehatan 100.00

8Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan 100.00

9Terciptanya pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat

100.00

10Meningkatnya infrastruktur dibidang perhubungan darat, laut, dan udara guna mendukung perekonomian masyarakat 81.01

No Sasaran Capaian Kinerja (%)

3

Page 75: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

70

1 2

11 Meningkatnya Kualitas Transportasi darat, laut maupun udara 99.47

12 Meningkatnya sarana dan prasarana telekomunikasi dan listrik bagi masy. 50.00

13Tersedianya data mengenai potensi potensi SDA di seluruh kabupaten dan kota terutama di pulau pulau yang tersebar di seluruh Provinsi 100.00

14Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung berjalannya perekonomian terutama arus barang, modal dan jasa 100.00

15 Terciptanya kondisi kondusif bagi masy. dan dunia usaha dalam berusaha 90.00

16 Tersedianya SDM yang memadai baik kuantitas dan kualitas 92.14

17Terciptanya pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat menarik investor dan pekerja untuk menetap 100.00

18 Berkurangnya tingkat pencurian ikan dan penyelundupan kayu dan SDA lainnya 100.00

19Meningkatnya perekonomian masyarakat Provinsi Kepulauan Riau di Wilayah Perbatasan 100.00

20 Meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur 100.00

21Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga mampu menciptakan insan yang berakhlaq mulia 80.00

22 Meningkatnya kecintaan dan apresiasi masyarakat Kepri terhadap budaya melayu 100.00

23Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pengelola kebudayaan yang profesional 100.00

24Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian tentang kebudayaan Melayu secara optimal 100.00

25Dimilikinya aparatur yang handal cepat dalam pemberian pelayanan, berakhlak baik, dan bersih dari KKN 96.26

89.20 JUMLAH

No Sasaran Capaian Kinerja (%)

3

Page 76: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

71

Berdasarkan pada pelaksanaan APBD Tahun 2007, Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau melaksanakan 1428 kegiatan yang tercakup dalam 310 program untuk mencapai

25 sasaran strategis yang merupakan prioritas pembangunan. Sasaran tersebut

merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian visi

dan misi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Disamping itu juga capaian kinerja tahun 2007 tercermin dari membaiknya beberapa

indiktor makro seperti tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2007 mencapai 7,01%

meningkat dibandingkan tahun 2006 yang sebesar 6,78% dan PDRB tahun 2007

sebesar Rp. 34,71 Trilyun meningkat dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp.32,44

Trilyun. Berikut grafik capaian indikator makro ekonomi 5 tahun terakhir :

Grafik 4.1

Pertumbuhan Ekonomi

2.57

4.82

6.47 6.57 6.78 7.01

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2002 2003 2004 2005 2006 2007

TAHUN

NILAI (%)

Page 77: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

72

Grafik 4.2

PDRB Provinsi Kepulauan Riau

28.51 30.3832.44

34.71

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2004 2005 2006 2007

TAHUN

JUMLA

H (R

p. Trilyun

)

Sedangkan angka Penanaman Modal Asing (PMA) dalam tahun 2007 sebesar US$

10,274.33 juta meningkat dibandingkan tahun 2006 yang sebesar US$ 504.3 juta dan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam tahun 2007 sebesar US$ 0,34 juta

atau Rp.3.204,37 milyar meningkat dibandingkan tahun 2006 yang sebesar Rp.343,63

milyar. Berikut ditampilkan grafik perbandingan PMA dan PMDN dalam 2 tahun

terakhir :

Page 78: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

73

Grafik 4.3 Penanam Modal Asing (PMA)

20062007

504.30

10,274.33

0.00

2,000.00

4,000.00

6,000.00

8,000.00

10,000.00

12,000.00

JUMLA

H ( US$

 JUTA

)

TAHUN

Grafik 4.3 Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN)

20062007

343.63

3,204.37

0.00

500.00

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

3,000.00

3,500.00

JUMLA

H ( Rp

. Milyar)

TAHUN

Pada bidang pendidikan, beberapa indikator utama seperti program penuntasan wajib

belajar 9 tahun dialokasikan dana sesuai amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

Page 79: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

74

yaitu sebesar 20% dari APBD tahun 2007 menunjukan hasil yang cukup signifikan

yaitu angka partisipasi kasar (APK) tahun 2007 sebesar 92,52% meningkat

dibandingkan tahun 2006 sebesar 89,5% dan angka partisipasi murni (APM) tahun

2007 sebesar 72% meningkat dibandingkan tahun 2006 sebesar 71,8%. Berikut dapat

dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.4

APK & APM

20062007

89.50

71.8

92.52

72.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

NILAI (%)

TAHUN

Angka Partisipasi Kasar(APK)

Angka PartisipasiMurni(APM)

Berdasarkan hal tersebut di atas berarti program wajib belajar 9 tahun di Provinsi

Kepulauan Riau dapat segera dituntaskan. Sedangkan dari sisi Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) capaian dalam tahun ini adalah 72,8 dan Provinsi Kepulauan Riau

berada pada peringkat ke 7 secara nasional dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

72,2 yang berada diperingkat ke 8 nasional.

Pada bidang pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan cakupan layanan dasar kesehatan masyarakat yaitu jumlah sarana

pelayanan kesehatan berupa Puskesmas dan Polindes dalam tahun 2007 sebanyak 243

unit meningkat dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar 46 unit. Jumlah tenaga

medis (Dokter, Bidan, Perawat) tahun 2007 masing-masing sebanyak; 266 orang

Page 80: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

75

dokter, 388 Bidan dan 662 Perawat, jika dibandingkan dengan tenaga medis yang ada

tahun 2006 Dokter 237 orang, Bidan 349 orang, dan perawat 659 orang.

Grafik 4.5

Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis

20062007

237

347

659

266

388

662

0100200

300

400

500

600

700

ORA

NG

TAHUN

DokterBidanPerawat

Program pengentasan kemiskinan antara lain berupa pemberian bantuan langsung

kepada setiap desa tertinggal menunjukkan jumlah desa tertinggal yang terus menurun

yaitu dari sebanyak 159 desa dalam tahun 2006 menjadi sebanyak 125 desa dalam

tahun 2007.

Berdasarkan pada penjelasan di atas, apabila ditinjau dari aspek pengukuran capaian

kinerja sasaran sebesar 89,20 % dan capaian indikator ekonomi makro yang rata – rata

meningkat dari tahun sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa program

pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Kepulauan Riau telah

berjalan dengan baik.

Page 81: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

76

5. Hambatan Dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang

Telah Ditetapkan Provinsi Kepulauan Riau yang baru berdiri dalam 3,5 tahun terakhir ini masih tetap

akan melakukan pembenahan di berbagai sektor pembangunan, hal tersebut terlihat dari

25 sasaran pembangunan yang akan dicapai pada tahun 2007 ada beberapa sasaran

yang tidak tercapai dengan maksimal, misalnya pada sasaran peningkatan sarana dan

prasarana pendidikan tidak semua program yang dicanangkan dapat diselesaikan tepat

waktu, hal tersebut dikarenakan kurangnya koordinasi antara aparatur pemerintah yang

melaksanakan program tersebut dengan pihak ketiga.

Dengan melihat kondisi tersebut di atas faktor minimnya kualitas maupun kuantitas

sumber daya manusia juga menjadi salah satu permasalahan yang segera menjadi

perhatian, sehubungan dengan itu maka pemerintah telah menetapkan program –

program kegiatan pendidikan yang lebih nyata, misalnya pembangunan pendidikan

yang lebih dekat dengan kultur budaya masyarakat Kepulauan Riau yaitu dengan

mendirikan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Diharapkan dengan

melimpahnya sumber daya laut di Provinsi Kepulauan Riau ini maka dapat

dimanfaatkan dengan maksimal oleh putera daerah melalui penguasaan iptek kelautan

sehingga dapat memberikan benefit kembali ke daerah.

Hambatan yang lain adalah kondisi geografis Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari

banyak pulau ditambah dengan masih minimnya alat transportasi penghubung antara

pulau–pulau tersebut maka menjadikan sedikit terhambatnya pelaksanaan

pembangunan yang merata dalam tempo waktu yang telah direncanakan.

Page 82: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

77

6. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

6.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca 31 Des 2007

(Rp) 31 Des 2006

(Rp) ASET LANCAR 184.597.151.626,65 447.578.134.861,13

Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika:

- Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam

waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau Berupa kas/setara kas dan persediaan.

Aset Lancar sebesar Rp184.597.151.626,65 terdiri dari Kas di Kas Daerah, Kas di

Bendahara Pengeluaran, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, dan Persediaan dengan

rincian masing-masing sebagai berikut:

6.1.a Kas di Kas Daerah 168.256.496.217,91 382.221.714.128,13 Yang terdiri dari : Saldo Bank pada tanggal 31-12-2007 Bank Riau TPI Kasda

103-01-00310 1.211.676.824,08 0,00

Bank Riau Batam PAD 106-01-00001

17.586.881.940,00 0,00

Bank Riau 01.02.000001-4 0,00 52.967.970.733,00 Bank Riau 01.02.000016.6 0,00 772.193.212,00 Bank Riau 01.02.000003.8 0,00 128.880.275,00 Bank Riau 01.02.000005.0 0,00 1.054.805.144,00 Bank Riau 01.02.000032.3 0,00 2.223.121.993,00 Bank Riau 01.02.000011.0 0,00 99.380.565.102,00 Bank Riau 01.02.000042.6 0,00 2.031.935.599,00 Bank Riau 01.02.000041.4 0,00 413.403.183,00 Bank Mandiri 1090004465936 0,00 115.655.916,00 Bank Mandiri 1090004414728 0,00 194.475.937,00 Bank Mandiri DBH 1090004414751 1.726.688.148,35 5.016.481.251,00 Bank Syariah Mandiri 1910023300 56.434.497.562,00 0,00 Bank Bukopin DAU 1009999249 123.659.349.026,26 214.083.595.700,00 Bank Bukopin PAD 1001370240 471.454.597,14 7.148.011.085,00 Bank Bukopin DBH 1001371246 136.460.013.164,81 73.335.058.363,00 Bank Bukopin 1001353240 0,00 20.000.000.000,00

Page 83: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

78

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

Bank Bukopin Dana Otonomi 1000052392 13.000.000.000,00 0,00

Jumlah Kas di Bank

350.550.561.262,64

478.866.153.493,00 Jumlah Outstanding Check per 31 Des 2007 (150.016.734.701,17) (96.644.439.364,87) Jumlah Hutang pajak tahun berjalan (32.277.330.343,56) (0,00) Jumlah Kas di Bank tanpa Outstanding

Check dan Hutang Pajak

168.256.496.217,91

382.221.714.128,13

Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas pemerintah daerah yang berada di

rekening Kas Daerah pada bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah daerah

dikurangi dengan cek yang telah diterbitkan namun belum dicairkan

(Outstanding Check) dan hutang pajak yang belum disetor ke kas negara

meskipun cek untuk pembayaran tersebut telah diterbitkan.

6.1.b Kas di Bendahara Pengeluaran 16.300.160.608,74 65.279.755.378,00 yang terdapat pada SKPD yaitu : Dinas Kependudukan dan Capil 31.938.064,00 Dinas Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 93.727.858,00

Sekretariat Daerah 1.914.913.358,00 Dinas Pariwisata 80.795.506,00 Dinas Pendidikan 2.236.898.698,00 Dinas Koperasi dan UKM 93.982.990,00 Inspektorat Provinsi 1.063.861.922,00 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 74.236.675,00 Dinas Kesehatan 175.868.731,00 Bappeda 197.755.033,00 Dinas Pendapatan 94.332.559,00 Badan Pendidik dan Pelatihan 182.571.156,00 Dinas Pekerjaan Umum 159.452.727,74 Badan Pemberdayaan Masy.Desa 93.012.545,00 Dinas Kelautan Dan Perikanan 1.845.000,00 Badan Pengendalian Lingkungan 225.526.014,00 Satpol PP 122.849.339,00 Badan Promosi dan Investasi Daerah 44.725.891,00

Page 84: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

79

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 25.446.170,00 Dinas Pertambangan Dan Energi 149.929.560,00 Sekretariat DPRD 5.051.009.661,00 Badan Keuangan dan Kekayaan

Daerah 3.072.177.927,00

Dinas Sosial 209.291.544,00 BKD 219.716.678,00 Badan Kesbangpol dan Linmas 160.454.513,00 Dinas Perhubungan 488.578.206,00 Kantor Penghubung 10.812.217,00 Dinas Pemuda dan Olahraga 24.450.066,00

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan saldo kas pemerintah daerah yang

berada dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran di SKPD atau sisa UYHD

pada Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke Kas Daerah per 31

Desember 2007.

6.1.c Piutang Pajak 3.839.200,00 0,00

Piutang Pajak sebesar Rp3.839.200,00 merupakan piutang Pajak Kendaraan

Bermotor yang belum diterima Kas Daerah per 31 Desember 2007 meskipun

KUPT Dabo Singkep telah menyetorkan ke Bank Riau.

6.1.d Piutang Retribusi 25.234.500,00 0,00

Terdiri dari :

1). Piutang Retribusi LPPMHP 15.605.000,00 0,00

2). Piutang Retribusi Tera Ulang 9.629.500,00 0,00

25.234.500,00 0,00

Piutang Retribusi sebesar Rp25.234.500,00 merupakan retribusi LPPMHP di

Dinas Kelautan dan Perikanan serta retribusi Tera Ulang di Dinas Perdagangan

dan Perindustrian yang diterima di kas daerah pada Tahun Anggaran 2008

Page 85: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

80

31 Des 2007

(Rp) 31 Des 2006

(Rp) 6.1.e Persediaan 11.421.100,00 76.665.355,00

Persediaan sebesar Rp11.421.100,00 merupakan sisa persediaan di SKPD yang

belum dipergunakan per tanggal 31 Desember 2007.

INVESTASI JANGKA PANJANG 39.884.000.000,00 32.885.000.000,00

Investasi Jangka Panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih

dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang terdiri atas Investasi Non Permanen

dan Investasi Permanen.

Investasi Jangka Panjang sebesar Rp39.884.000.000,00 terdiri dari Investasi Non-

Permanen Lainnya berupa dana bergulir dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

kepada PT Pembangunan Kepri dengan rincian sebagai berikut:

6.1.f Investasi Non-Permanen Lainnya 25.885.000.000,00 22.885.000.000,00

Investasi Non-Permanen Lainnya sebesar Rp25.885.000.000,00 merupakan

investasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam bentuk dana bergulir

kepada masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2007 terjadi penambahan

penyaluran dana bergulir sebesar Rp3.000.000.000,00.

6.1.g Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 13.999.000.000,00 10.000.000.000,00

Penyertaan modal sebesar Rp13.999.000.000,00 merupakan penyertaan modal

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada BUMD PT Pembangunan Kepri.

Pada Tahun Anggaran 2007 terjadi penambahan penyertaan modal sebesar

Rp3.999.000.000,00.

Page 86: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

81

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

AKTIVA TETAP 1.024.739.144.640,39 253.805.610.204,39

Aktiva Tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12

(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan

untuk pelayanan umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari

sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi,

pertukaran dengan aset lainnya. Aktiva Tetap sebesar Rp1.024.739.144.640,39 berasal

dari:

Saldo 1 Januari 2007 253.805.610.204,39

Penambahan (pengurangan):

- Belanja Modal TA 2007 434.986.063.755,00

- Aset Ex Pemprov Riau 331.612.729.781,00

- Kapitalisasi Belanja Pemeliharaan 4.334.740.900,00

Jumlah Mutasi 770.933.534.436,00

Saldo 31 Desember 2007 1.024.739.144.640,39

Aktiva tetap tersebut diklasifikasikan dalam Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, dan Konstruksi

Dalam Penyelesaian dengan rincian sebagai berikut:

6.1.h Tanah 141.214.352.500,00 9.674.529.100,00

Tanah senilai Rp141.214.352.500,00 merupakan nilai tanah yang dimiliki dan

atau dikuasai Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau termasuk didalamnya

adalah tanah eks penyerahan provinsi Riau sebanyak 94 bidang tanah. Tanah

senilai tersebut didapat dari perhitungan sebagai berikut:

Page 87: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

82

Saldo 1 Januari 2007 9.674.529.100,00

Penambahan (pengurangan):

- Belanja Modal TA 2007 23.116.859.400,00

- Aset Ex Pemprov Riau 108.422.964.000,00

Jumlah Mutasi 131.539.823.400,00

Saldo 31 Desember 2007 141.214.352.500,00

Tanah eks penyerahan Provinsi Riau sebesar Rp108.422.964.000,00 merupakan

hasil inventarisasi Tim Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK atas Penyerahan

Aset dari Provinsi Riau yang telah dibentuk dengan SK Gubernur Nomor: 291

tahun 2007 tanggal 17 September 2007, dengan simpulan sebagai berikut:

Terdapat dua bidang tanah yang belum diketahui nilai perolehannya yaitu

Tanah Bangunan Kantor Jalan Sultan Mahmud dan Tanah Lapangan Parkir.

Tiga bidang tanah sudah memiliki sertifikat (fotocopy) yaitu Tanah kosong dan

Balai Adat Pulau Penyengat serta Jembatan Timbang (Jl. RE Martadinata No. 1

Tanjungpinang).

Tanah-tanah yang belum diketahui Nilai Perolehannya sudah terbit Nilai Jual

Obyek Pajaknya dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Batam dan

Tanjungpinang.

Selain telah melakukan inventarisasi terhadap aset tetap eks penyerahan

Provinsi Riau, Tim Aset juga melakukan proses pengurusan Hak Kepemilikan

atas Aset Tanah bekerjasama dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional (BPN) Provinsi Kepulauan Riau dan BPN Kabupaten/Kota di seluruh

wilayah Kepulauan Riau.

Page 88: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

83

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

6.1.i Peralatan dan Mesin 218.991.250.437,00 122.269.081.564,00

Peralatan dan Mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat

elektronik, seluruh inventaris kantor dan peralatan lainnya yang nilainya

signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam

kondisi siap pakai. Peralatan dan Mesin senilai tersebut didapat dari

perhitungan sebagai berikut:

Saldo 1 Januari 2007 122.269.081.564,00

Penambahan (pengurangan):

- Belanja Modal TA 2007 77.401.859.394,00

- Aset Ex Pemprov Riau 19.595.167.513,00

- Reklasifikasi berdasarkan

daftar aset TA 2006

(Rp274.858.034,00)

Jumlah Mutasi 96.722.168.873,00

Saldo 31 Desember 2007 218.991.250.437,00

Peralatan dan mesin eks penyerahan Provinsi Riau senilai Rp19.595.167.513,00

merupakan hasil inventarisasi Tim Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI

atas Penyerahan Aset dari Provinsi Riau yang telah dibentuk dengan SK

Gubernur Nomor: 291 tahun 2007 tanggal 17 September 2007. Beberapa hal

berkaitan kondisi dan keberadaan Peralatan dan Mesin eks penyerahan Provinsi

Riau adalah sebagai berikut :

– Kedudukan peralatan dan mesin tersebar di 6 Kabupaten/Kota se-Provinsi

Kepulauan Riau. Sebelas unit kendaraan bermotor sudah terdapat BPKB nya

yaitu 1 unit kendaraan di Kabupaten Bintan, 2 unit di Kota Batam, 1 Unit di

Karimun, 2 Unit di Natuna, dan 5 Unit di Tanjungpinang.

Page 89: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

84

– Untuk peralatan dan mesin eks penyerahan Provinsi Riau yang dikuasai oleh

pemerintah kabupaten/kota/instansi lainnya akan dibentuk tim untuk

penyelesaiannya.

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

6.1.j Gedung dan Bangunan 170.692.587.173,02 40.469.883.976,01

Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan

dalam kondisi siap pakai. Gedung dan Bangunan senilai tersebut didapat dari

perhitungan sebagai berikut:

Saldo 1 Januari 2007 40.469.883.976,01

Penambahan (pengurangan):

- Belanja Modal TA 2007 120.951.724.176,00

- Aset Ex Pemprov Riau 56.071.945.000,00

- Reklasifikasi berdasarkan

daftar aset TA 2006

16.841.546.171,01

- Reklasifikasi dari

Konstruksi Dalam

Penyelesaian TA 2006

2.097.747.250,00

- Reklasifikasi ke Konstruksi

Dalam Penyelesaian TA 2007

(66.383.347.400,00)

- Kapitalisasi Belanja

Pemeliharaan

643.088.000,00

Jumlah Mutasi 130.222.703.197,01

Saldo 31 Desember 2007 170.692.587.173,02

Gedung dan bangunan eks penyerahan Provinsi Riau sebanyak 141 unit senilai

Rp56.071.945.000,00 merupakan hasil inventarisasi Tim Tindak Lanjut Hasil

Page 90: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

85

Pemeriksaan BPK atas Penyerahan Aset dari Provinsi Riau yang telah dibentuk

dengan SK Gubernur Nomor: 291 tahun 2007 tanggal 17 September 2007.

Beberapa kondisi yang berhubungan dengan gedung dan bangunan eks

penyerahan Provinsi Riau adalah sebagai berikut :

- Terdapat 4 (empat) unit bangunan yang sudah hancur total, yaitu bangunan

water tower, laboratorium, dan keramba apung di Desa Dompak Kota

Tanjungpinang.

- Terdapat 16 bidang bangunan dan tanah yang dikuasai oleh Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau yaitu 8 di Tanjungpinang, 8 di Bintan, dan

selebihnya dikuasai oleh 6 Kabupaten/Kota dan Pihak Ketiga.

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

6.1.k Jalan, Irigasi dan Jaringan 364.788.779.886,37 59.322.303.181,38

Jalan, Irigasi, dan Jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun

oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam

kondisi siap pakai. Jalan, Irigasi dan Jaringan senilai tersebut didapat dari

perhitungan sebagai berikut:

Saldo 1 Januari 2007 59.322.303.181,38

Penambahan (pengurangan):

- Belanja Modal TA 2007 206.801.513.730,00

- Aset Ex Pemprov Riau 147.522.653.268,00

- Reklasifikasi berdasarkan

daftar aset TA 2006

(15.386.655.136,01)

- Reklasifikasi dari

Konstruksi Dalam

Penyelesaian TA 2006

5.468.311.943,00

Page 91: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

86

- Reklasifikasi ke Konstruksi

Dalam Penyelesaian TA 2007

(42.631.000.000,00)

- Kapitalisasi Belanja

Pemeliharaan

3.691.652.900,00

Jumlah Mutasi 305.466.476.704,99

Saldo 31 Desember 2007 364.788.779.886,37

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

6.1.l Aset Tetap Lainnya 20.037.827.244,00 14.503.753.190,00

Aset tetap lainnya mencakup buku dan perpustakaan, barang bercorak kesenian,

serta hewan/ternak dan tumbuhan yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh

pemerintah. Aset tetap lainnya senilai tersebut didapat dari perhitungan sebagai

berikut:

Saldo 1 Januari 2007 14.503.753.190,00

Penambahan (pengurangan):

- Belanja Modal TA 2007 6.714.107.055,00

- Reklasifikasi berdasarkan

daftar aset TA 2006

(1.180.033.001,00)

Jumlah Mutasi 5.534.074.054,00

Saldo 31 Desember 2007 20.037.827.244,00

6.1.m Konstruksi Dalam Penyelesaian 109.014.347.400,00 7.566.059.193,00

Konstruksi Dalam Penyelesaian merupakan aset yang sampai dengan 31

Desember 2007 belum selesai dikerjakan. Konstruksi Dalam Penyelesaian

lainnya senilai tersebut didapat dari perhitungan sebagai berikut:

Page 92: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

87

Saldo 1 Januari 2007 7.566.059.193,00Penambahan (pengurangan): - Reklasifikasi KDP TA 2006 yang telah selesai ke Gedung dan Bangunan

(2.097.747.250,00)

- Reklasifikasi KDP TA 2006 yang telah selesai ke Jalan, Irigasi dan Jaringan

(5.468.311.943,00)

- Reklasifikasi dari Gedung dan Bangunan TA 2007 yang belum selesai dikerjakan

66.383.347.400,00 - Reklasifikasi dari Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2007 yang belum selesai dikerjakan

42.631.000.000,00 Jumlah Mutasi 101.448.288.207,00 Saldo 31 Desember 2007 109.014.347.400,00

Rincian Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar Rp109.014.347.400,00 adalah

sebagai berikut:

No Keterangan Nilai

a) Pembangunan Kantor Gub,Dinas,Badan dan Kantor 25.400.000.000,00

b) Pembangunan RSUD Tanjungpinang 9.671.601.000,00

c) Pemb. Kantor (Masjid Raya dan Islamic Centre) 5.840.000.000,00

d) Pembangunan Gedung Dispenda 2.850.000.000,00e) Pemb Gedung DPRD Provinsi 7.140.000.000,00

f) Pemb. Pengeprasan Bukit Bandara Kijang 10.906.071.400,00

g) Pemb. Gedung UMRAH 4.575.675.000,00h) Pemb. Jembatan P.Bintan dan Dompak 22.500.800.000,00i) Pemb. Jalan lokal P. Dompak 11.800.000.000,00j) Pemb. Jalan lokal P. Dompak 3.580.200.000,00k) Pemb. Jalan Penghubung P.Dompak 4.750.000.000,00 JUMLAH 109.014.347.400,00

Dalam aset tetap yang diserahterimakan dari Provinsi Riau sebesar

Rp331.612.729.781,00 di antaranya terdapat aset PDAM Tirta Janggi sebesar

Page 93: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

88

Rp20.181.944.200,00 yang oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dicatat sebagai

Tanah sebesar Rp8.440.275.000,00 dan Peralatan dan Mesin sebesar

Rp11.741.669.200,00.

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 279.456.488,04 0,00

Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang harus dipenuhi/diselesaikan oleh

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam waktu 12 (dua belas) bulan. Kewajiban

jangka pendek sebesar Rp279.456.488,04 terdiri dari Utang Perhitungan Fihak Ketiga

(PFK) dan Utang Jangka Pendek Lainnya dengan rincian sebagai berikut:

6.1.n Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 241.030.877,04

0,00

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) sebesar Rp241.030.877,04 merupakan

potongan-potongan atas SP2D yang telah diterbitkan berupa pajak, astek, iuran

wajib pegawai yang telah dipungut oleh BUD namun belum disetorkan ke

pihak lain dan belum diterbitkan cek pembayarannya.

6.1.o Utang Jangka Pendek Lainnya 38.425.611,00 0,00

Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp38.425.611,00 merupakan Bagi Hasil

Pajak Air Bawah Tanah/Air Permukaan kepada Pemerintah Kota

Tanjungpinang yang telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur namun belum

disalurkan kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Page 94: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

89

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

EKUITAS DANA LANCAR 184.317.695.138,61 447.578.134.861,13 Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka

pendek. Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp184.317.695.138,61 terdiri dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran, Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan, Dana yang Harus

Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek dengan rincian sebagai berikut:

6.1.p Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 184.315.625.949,61 447.501.469.506,13

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran sebesar Rp184.315.625.949,61 merupakan

sisa lebih perhitungan APBD Tahun Anggaran 2007.

6.1.q Cadangan Piutang 29.073.700,00 0,00

Cadangan Piutang sebesar Rp29.073.700,00 merupakan cadangan untuk

piutang pajak sebesar Rp3.839.200,00 dan piutang retribusi sebesar

Rp25.234.500,00.

6.1.r Cadangan Persediaan 11.421.100,00 76.665.355,00

Cadangan Persediaan sebesar Rp11.421.100,00 merupakan cadangan untuk

persediaan.

6.1.s Dana yang Harus Disediakan untuk

Pembayaran Utang Jangka Pendek

(38.425.611,00)

0,00

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek sebesar

Rp38.425.611,00 merupakan dana yang disediakan untuk utang bagi hasil pajak

ABT/AP kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Page 95: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

90

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

EKUITAS DANA INVESTASI 1.064.623.144.640,39 286.690.610.204,39

Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi

dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Investasi sebesar

Rp1.064.623.144.640,39 terdiri dari ekuitas dana yang diinvestasikan dalam investasi

jangka panjang sebesar Rp39.884.000.000,00 dan aset tetap sebesar

Rp1.024.739.144.640,39.

6.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

PENDAPATAN Anggaran 2007 Realisasi 2007

PENDAPATAN ASLI DAERAH 325.531.079.192,00 325.833.680.431,74

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang diperoleh dan digali dari

potensi pendapatan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. PAD sebesar

Rp325.833.680.431,74 terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, dan lain-lain PAD

yang sah dengan rincian sebagai berikut:

6.2.a Pajak Daerah 305.450.788.000,00 301.504.796.476,00

Pajak daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pajak daerah

yang ditetapkan sesuai dengan peraturan daerah (Perda) dan dapat dipungut

serta disetorkan ke Kas Daerah dalam tahun anggaran yang berjalan. Realisasi

pendapatan pajak daerah sebesar Rp301.504.796.476,00 atau 98,71% dari

anggaran terdiri dari:

Page 96: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

91

Anggaran 2007 Realisasi 2007

Pajak Kendaraan Bermotor 131.990.294.000,00 124.926.224.507,00

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 81.591.950.000,00 83.591.958.846,00

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 90.368.544.000,00 91.635.409.563,00

Pajak ABT/AP 1.500.000.000,00 1.351.203.560,00

6.2.b Retribusi Daerah 485.000.000,00 352.158.000,00

Retribusi daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari retribusi

daerah yang ditetapkan sesuai dengan peraturan daerah (Perda) dan dapat

dipungut serta disetorkan ke Kas Daerah dalam tahun anggaran yang berjalan.

Realisasi pendapatan retribusi daerah sebesar Rp352.158.000,00 atau 72,61%

dari anggaran merupakan retribusi jasa usaha yang terdiri dari:

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 110.000.000,00 102.432.500,00

Retribusi Izin Usaha Perikanan 375.000.000,00 249.725.500,00

6.2.c Lain-lain PAD yang Sah 19.595.291.192,00 23.976.725.955,74

Lain-lain PAD yang Sah merupakan pendapatan daerah yang bukan berasal

dari: pajak daerah, restribusi daerah, dan Bagian Laba dari BUMD dan

Investasi lainnya dan dapat dipungut serta disetorkan ke Kas Daerah dalam

tahun anggaran yang berjalan. Realisasi Lain-lain PAD yang Sah sebesar

Rp23.976.725.955,74 atau 122,36% dari anggaran terdiri dari:

Jasa Giro 18.727.391.192,00 19.391.513.431,53

Sumbangan Fihak Ketiga 867.900.000,00 257.819.250,00

Page 97: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

92

Anggaran 2007 Realisasi 2007

Pengembalian pungutan pajak jasa

giro 0,00 1.406.869.621,00

Penerimaan lain-lain 0,00 2.920.523.653,21

PENDAPATAN TRANSFER 693.967.451.302,00

692.297.020.401,00

Pendapatan Transfer merupakan transfer dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau yang sumber dananya berasal dari penerimaan APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka

pelaksanaan Otonomi Daerah. Pendapatan Transfer sebesar Rp692.297.020.401,00

terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan sebesar

Rp692.297.020.410,00 dan Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya sebesar

Rp30.000.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

6.2.d Dana Bagi Hasil Pajak 155.847.988.000,00 159.772.024.918,00

Pendapatan Bagi Hasil Pajak tahun 2007 terealisasi sebesar

Rp159.814.588.218,00 atau 102,55% dari anggaran yang terdiri dari:

Bagi Hasil dari PBB 99.743.508.000,00 96.524.323.580,00

Bagi Hasil dari BPHTB 9.904.480.000,00 14.378.724.971,00

Pajak Penghasilan Orang Pribadi 46.200.000.000,00 48.868.976.367,00

6.2.e Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 174.789.463.302,00 169.192.001.483,00

Pendapatan Bagi Hasil Sumber Daya Alam tahun 2007 terealisasi sebesar

Rp169.192.001.483,00 atau 96,80% dari anggaran, yang terdiri dari:

Provisi sumber daya hutan 0,00 25.023.840,00

Landrent/Deadrent 507.786.279,00 488.849.177,00

Page 98: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

93

Anggaran 2007 Realisasi 2007

Iuran Eksploitasi (Royalti) 6.088.770.000,00 6.129.102.872,00

Minyak Bumi 107.794.983.322,00 83.959.194.450,00

Gas Alam 60.397.923.701,00 78.589.831.144,00

6.2.f Dana Alokasi Umum 333.330.000.000,00 333.332.994.000,00

Pendapatan Dana Alokasi Umum bagi pemerintah daerah berasal dari dana

APBN yang dialokasikan oleh pemerintah pusat. Dana ini dimaksudkan untuk

pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan

pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah. Realisasi Tahun

Anggaran 2007 sebesar Rp333.332.994.000,00 atau 100,00% dari anggaran.

6.2.g Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 30.000.000.000,00 30.000.000.000,00

Pendapatan Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian bagi pemerintah daerah

berasal dari dana APBN yang dialokasikan oleh pemerintah pusat. Dana ini

dimaksudkan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk

membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan Otonomi

Daerah. Realisasi Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp30.000.000.000,00 atau

100,00% dari anggaran.

BELANJA Anggaran 2007 Realisasi 2007

BELANJA OPERASI 827.634.985.244,00 715.937.326.171,26

Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari

pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Realisasi belanja

Page 99: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

94

operasi untuk Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp715.937.326.171,26 terdiri dari belanja

pegawai, belanja barang, subsidi, hibah, dan bantuan sosial, dengan rincian sebagai

berikut:

Anggaran 2007 Realisasi 2007

6.2.h Belanja Pegawai 340.112.606.857,00 279.425.193.721,26

Belanja pegawai merupakan pengeluaran anggaran untuk belanja kompensasi,

dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan

kepada PNS dan Non-PNS yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan. Pada Tahun Anggaran 2007 realisasi belanja pegawai

sebesar Rp279.425.193.721,26 terdiri dari:

Gaji dan Tunjangan 66.796.071.397,00 40.371.079.732,00

Tambahan Penghasilan PNS 54.559.610.163,00 42.621.900.000,00

Belanja Penerimaan Lainnya

Pimpinan & Anggota DPRD serta

KDH/WKDH 4.527.984.000,00 4.455.984.000,00

Biaya Pemungutan Pajak Daerah 17.972.361.903,00 17.660.016.280,00

Honorarium PNS 133.565.643.578,00 124.204.296.873,26

Honorarium Non PNS 43.737.503.656,00 36.807.610.610,00

Uang Lembur 5.756.954.560,00 4.711.198.675,00

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 1.810.500.000,00 1.080.000.000,00

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi

dan Bimbingan Teknis PNS 11.385.977.600,00 7.513.107.551,00

6.2.i Belanja Barang 386.308.828.387,00 337.354.936.068,00

Belanja barang merupakan pengeluaran anggaran untuk pengeluaran pengadaan

barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan atau pemakaian jasa dalam

Page 100: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

95

melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah. Pada Tahun Anggaran

2007 realisasi belanja pegawai sebesar Rp337.354.936.068,00 terdiri dari:

Anggaran 2007 Realisasi 2007

Belanja Barang Pakai Habis 16.334.805.594,00 13.602.606.294,00

Belanja Bahan/Material 62.086.054.551,00 57.659.541.295,00

Belanja Jasa Kantor 73.318.209.040,00 54.497.732.589,00

Belanja Premi Asuransi 1.769.440.000,00 3.993.396.845,00

Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor 9.792.151.000,00 8.878.158.343,00

Belanja Cetak dan Penggandaan 19.822.825.470,00 17.276.452.956,00

Belanja Sewa

Rumah/Gdg/Gudang/Parkir 34.222.623.682,00 31.150.992.397,00

Belanja Sewa SaranaMobilitas 24.129.760.330,00 22.713.219.576,00

Belanja Sewa Perlengkp &

Peralatan Kantor 2.154.300.000,00 2.085.958.000,00

Belanja Makanan dan Minuman 38.041.722.130,00 34.644.717.957,00

Belanja Pakaian Dinas & attributnya 1.768.844.500,00 1.266.603.450,00

Belanja Pakaian Kerja 189.129.200,00 365.779.500,00

Belanja Pakaian Khusus & Hari2

tertentu 2.096.785.700,00 1.765.275.300,00

Belanja Perjalanan Dinas 100.560.177.190,00 87.443.501.566,00

Belanja Pindah Tugas 22.000.000,00 11.000.000,00

Terhadap realisasi Belanja Barang ini dalam kaitannya dengan pemeriksaan

atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran

2007 terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:

Page 101: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

96

a. Pada pos Belanja Bahan/Material di Dinas Pekerjaan Umum terdapat

penganggaran dan realisasi belanja pemeliharaan yang sebenarnya

substansinya adalah belanja modal sebesar Rp4.334.740.900,00. Realisasi

belanja tersebut digunakan untuk melakukan rehabilitasi aset daerah yaitu

gedung daerah, perbaikan jalan, dan normalisasi saluran air yang bersifat

sedang dan/atau berat dengan nilai lebih dari Rp5.000.000,00. Dalam hal ini

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyesuaikan dengan

mengkapitalisir menjadi Aset Tetap di Neraca.

b. Pada pos Belanja Bahan/Material di Dinas Pendidikan terdapat

penganggaran dan realisasi belanja bantuan sebesar Rp7.125.460.000,00.

Anggaran 2007 Realisasi 2007

6.2.j Subsidi 14.300.000.000,00 13.423.514.732,00

Subsidi merupakan pengeluaran anggaran yang ditetapkan untuk pemberian

subsidi kepada perusahaan/lembaga/badan usaha atas dasar tingkat aktivitas

produksi atau jumlah atau nilai dari barang atau jasa yang dihasilkan, dijual,

atau diimpor. Pada Tahun Anggaran 2007 realisasi belanja pegawai sebesar

Rp13.423.514.732,00 merupakan subsidi kepada perusahaan/lembaga.

6.2.k Hibah 500.000.00,00 00,00

Hibah merupakan pengeluaran anggaran yang ditujukan untuk menunjang

peningkatan pelayanan kepada masyarakat, menunjang peningkatan

penyelenggaraan daerah dan layanan dasar umum serta meningkatkan

partisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

6.2.l Bantuan Sosial 86.413.550.000,00 85.733.681.650,00

Bantuan Sosial merupakan pengeluaran anggaran yang ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Page 102: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

97

Anggaran 2007 Realisasi 2007

BELANJA MODAL 505.317.232.601,00 434.986.063.755,00

Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset

tetap lainnya dengan masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi belanja

modal untuk Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp434.986.063.755,00 terdiri dari:

6.2.l BM Tanah 27.377.557.500,00 23.116.859.400,00

6.2.m BM Peralatan dan Mesin 89.137.881.324,00 77.401.859.394,00

6.2.n BM Bangunan Gedung 148.104.319.727,00 120.951.724.176,00

6.2.o BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 233.219.891.250,00 206.801.513.730,00

6.2.p BM Aset tetap lainnya 7.477.582.800,00 6.714.107.055,00

BELANJA TAK TERDUGA 2.000.000.000 600.000.000,00

Belanja Tak Terduga merupakan pengeluaran anggaran yang ditujukan untuk kegiatan-

kegiatan yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya.

BELANJA TRANSFER KE KABUPATEN/KOTA 126.415.182.155,00 125.794.154.463,00

Belanja Transfer ke Kabupaten/Kota dan Pemerintah desa merupakan pengeluaran

anggaran untuk pengeluaran bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi

kepada pemerintah kabupaten/kota dan Pemerintah Desa sesuai dengan peraturan.

PEMBIAYAAN

Anggaran 2007 Realisasi 2007

PENERIMAAN PEMBIAYAAN 447.501.469.506,00 447.501.469.506,13

Penerimaan pembiayaan adalah setiap penerimaan kas daerah yang perlu dibayar

kembali. Realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp447.501.469.506,13 merupakan:

Page 103: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

98

Anggaran 2007 Realisasi 2007

6.2.q Penggunaan SiLPA 447.501.469.506,00 447.501.469.506,13

Penggunaan SiLPA adalah perkiraan untuk membukukan realisasi penggunaan

SiLPA untuk menutup defisit anggaran selama tahun berjalan.

PENGELUARAN PEMBIAYAAN 5.632.600.000,00 3.999.000.000,00

Pengeluaran Pembiayaan adalah pengeluaran kas daerah yang akan diterima kembali.

Pengeluaran pembiayaan dilakukan dalam rangka memanfaatkan surplus anggaran.

Realisasi sebesar Rp3.999.000.000,00 merupakan:

6.2.r Penyertaan Modal kepada BUMD 5.632.600.000,00 3.999.000.000,00

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah adalah perkiraan untuk membukukan

realisasi penyertaan modal pemerintah daerah pada BUMN/D dan lembaga

lainnya selama tahun berjalan. Realisasi sebesar Rp3.999.000.000,00

merupakan penyertaan modal Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau kepada

BUMD PT Pembangunan Kepri yang berkedudukan di Tanjungpinang.

SISA LEBIH PERHITUNGAN APBD 0,00 184.315.625.949,61

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan adalah Selisih lebih/kurang antara

realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode tahun berjalan

Page 104: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

99

6.3. Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas 31 Des 2007

(Rp) 31 Des 2006

(Rp) ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI

175.799.220.198,48

400.965.351.429,67

Aktivitas Operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan

untuk kegiatan operasional pemerintah daerah selama satu periode akuntansi.

Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan

kemampuan operasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam menghasilkan kas

yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang

tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih aktivitas operasi

diperoleh dari perhitungan arus kas masuk dari aktivitas operasi dikurangi arus kas

keluar dari aktivitas operasi, dengan rincian sebagai berikut:

6.3.a Arus Kas Masuk Aktv.Operasi 1.018.130.700.832,74 1.131.634.051.389,30

terdiri dari: Pendapatan Pajak Daerah 301.504.796.476,00 260.511.591.819,00

Pendapatan Retribusi daerah 352.158.000,00 378.480.957,00

Lain-lain PAD Yang sah 23.976.725.955,74 20.940.773.603,30

Dana Bagi Hasil Pajak 159.772.024.918,00 124.792.905.375,00

Dana Bagi Hasil SDA 169.192.001.483,00 546.679.309.635,00

Dana Alokasi Umum 333.332.994.000,00 178.330.990.000,00

Dana Penyesuaian 30.000.000.000,00 -

6.3.b Arus Kas Keluar Aktv.Operasi 842.331.480.634,26 730.668.699.959,63

terdiri dari: Belanja Pegawai 279.425.193.721,26 136.631.618.066,00

Page 105: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

100

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

Belanja Barang 337.354.936.068,00 376.224.007.171,88 Subsidi 13.423.514.732,00 9.009.412.530,00 Bantuan Sosial 85.733.681.650,00 102.258.540.316,00 Belanja Tak Terduga 600.000.000,00 1.135.800.000,00 Belanja Bagi Hasil Pajak Ke

Kabupaten/Kota 125.794.154.463,00

105.409.321.875,75

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI

(434.986.063.755,00) (181.640.030.541,39)

Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan

untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non-keuangan lainnya.

Arus Kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan

untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah daerah kepada

masyarakat di masa yang akan datang. Arus kas bersih aktivitas investasi diperoleh

dari perhitungan arus kas masuk dari aktivitas investasi dikurangi arus kas keluar dari

aktivitas investasi, dengan rincian sebagai berikut:

6.3.c Arus Kas Masuk Aktv.Investasi 0,00 0,00 - - -

6.3.d Arus Kas Keluar Aktv.Investasi 434.986.063.755,00 181.640.030.541,39

terdiri dari: Belanja Modal Tanah 23.116.859.400,00 9.162.259.100,00

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 77.401.859.394,00 77.239.207.612,00

Belanja Modal Bangunan Gedung 120.951.724.176,00 27.545.674.793,01

Page 106: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

101

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan

Jaringan 206.801.513.730,00

55.367.777.346,38

Belanja Modal Aset tetap lainnya 6.714.107.055,00 12.325.111.690,00

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN

(3.999.000.000,00)

(32.885.000.000,00)

Aktivitas Pembiayaan adalah penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan/atau

pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam

jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang

pemerintah daerah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus

anggaran.

Arus Kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran, yang

bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah daerah

dan klaim pemerintah daerah terhadap pihak lain di masa yang akan datang. Arus kas

bersih aktivitas pembiayaan diperoleh dari perhitungan arus kas masuk dari aktivitas

pembiayaan dikurangi arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan, dengan rincian

sebagai berikut:

6.3.e Arus Kas Masuk Aktv.Pembiayaan 0,00 0,00 - - -

6.3.f Arus Kas Keluar Aktv.Pembiayaan 3.999.000.000,00 32.885.000.000,00

merupakan: Penyertaan Modal Pemer. Daerah 3.999.000.000,00 32.885.000.000,00

Page 107: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

102

31 Des 2007 (Rp)

31 Des 2006 (Rp)

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON-ANGGARAN

241.030.877,04

0,00

Aktivitas Non-Anggaran adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak

mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan pemerintah

daerah. Arus kas bersih aktivitas non-anggaran diperoleh dari perhitungan arus kas

masuk dari aktivitas non-anggaran dikurangi arus kas keluar dari aktivitas non-

anggaran, dengan rincian sebagai berikut:

6.3.g Arus Kas Masuk Aktv.Non Anggaran 57.516.582.296,15 0,00 Penerimaan PFK 57.516.582.296,15 -

6.3.h Arus Kas Keluar Aktv.Non Anggaran 57.275.551.419,11 0,00 Pengeluaran PFK 57.275.551.419,11 -

Page 108: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

102

7. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON-

KEUANGAN

Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan

Riau menyatakan bahwa Provinsi Kepulauan Riau mempunyai batas wilayah yang

berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu dengan Negara Malaysia dan

Singapura disamping beberapa provinsi.

Dengan melihat hal tersebut di atas, bahwa Provinsi Kepulauan Riau merupakan

daerah yang strategis baik secara geografis, geopolitik, ekonomi maupun keamanan

dan pertahanan nasional. Sehubungan dengan itu dalam mendukung pembangunan

nasional pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memiliki peran yang penting sehingga

perlunya perangkat regulasi yang sesuai dengan kondisi dan tipikal daerah Kepulauan

Riau.

Berdasarkan kondisi di atas pemerintah pusat melalui Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang –Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang – Undang Nomor 36

Tahun 2000 menetapkan sejumlah kriteria bagi suatu kawasan untuk menjadi Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, diantaranya kriteria yang terkait dengan

letak kawasan tersebut.

Sejalan dengan hal di atas, pemerintah pusat telah menerbitkan 1 paket peraturan

pemerintah tentang Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di 3 daerah kab/kota

yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau yaitu :

1. PP Nomor 46 Tahun 2007 tentang Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas

Batam.

2. PP Nomor 47 Tahun 2007 tentang Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas

Bintan.

3. PP Nomor 48 Tahun 2007 tentang Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas

Karimun.

Page 109: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

103

Letak daerah Batam, Bintan dan Karimun (BBK) yang berada pada jalur perdagangan

internasional (Selat Malaka) memiliki peran yang penting sebagai salah satu gerbang

dan unjung tombak perekonomian nasional karena dapat dijadikan gerbang bagi arus

masuk investasi, barang dan jasa dari luar negeri yang berguna bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat Kepulauan Riau dan rakyat Indonesia pada umumnya.

Disamping itu juga dalam pengembangan daerah BBK sebagai kawasan perdagangan

bebas dan pelabuhan bebas akan disesuaikan dengan keunggulan masing – masing

daerah. Untuk kawasan Batam akan dikembangkan sebagai daerah industri karena

kesiapan infrastruktur yang lebih memadai dan ketersediaan lahan yang cukup bagi

para investor untuk membangun industrinya.

Sedangkan untuk daerah karimun perkembangannya akan lebih difokuskan pada

pelabuahan bebas dan industri galangan kapal karena wilayah Karimun memiliki lahan

dan daerah yang cocok untuk pengembangan industri galangan kapal. Pengembangan

daerah pariwisata akan dikembangkan pada wilayah Bintan dikarenakan potensi

keindahan pariwisata Bintan yang lebih dapat ditonjolkan untuk menarik devisa bagi

Negara dan Provinsi Kepulauan Riau khususnya.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas dapat dikatakan bahwa wilayah Provinsi

Kepulauan Riau merupakan salah satu barometer ekonomi nasional dikarenakan letak

dan besarnya potensi sumber daya alamnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi

perekonomian nasional.

8. P E N U T U P

Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya bahwa Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 disusun untuk sebagai bentuk pelaporan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan tugas pokok fungsinya yang

melingkupi urusan wajib dan urusan pilihan yang telah ditetapkan sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang tentang Perubahan

Page 110: 2007 Prov_Kepri_LKD

Catatan atas Laporan KeuanganTahun Anggaran 2007

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

104

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Selanjutnya Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 ini

disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan yang menjadi dasar dalam proses penyusunan Laporan

Keuangan.

Secara umum pencapaian kinerja atas sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai

dengan baik, namun begitu masih terdapat beberapa kendala dan hambatan yang masih

harus terus dibenahi dan menjadi perhatian oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Dengan memperhatikan strategisnya letak wilayah Provinsi Kepulauan Riau dan

besarnya sumber daya alam yang dimiliki serta perannya dalam perekonomian nasional

dan regional, maka perlunya persiapan yang matang dalam merencanakan program-

program pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

diiringi pembenahan dari segi kualitas maupun kuantitas sumber daya manusianya.

Akhir kata, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengharapkan dalam penyampaian

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 dapat memenuhi

kewajiban kami dalam melaporkan dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada para stakeholders dan berguna bagi

pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan pengawasan keuangan daerah pada

tahun berikutnya.

Tanjungpinang, 7 Juli 2008 GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

ISMETH ABDULLAH

Page 111: 2007 Prov_Kepri_LKD

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Pasal 23E Undang-Undang Dasar Tahun 1945;

b. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

c. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

d. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

e. Pasal 184 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

f. Pasal 81 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

g. Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan;

h. Pasal 102 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

i. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK RI Tahun Anggaran 2008.

2. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan Pemeriksaan adalah untuk memberikan keyakinan apakah Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau sebagai laporan

pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun Anggaran 2007 telah disajikan

secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum yang ditetapkan dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan dan berbagai peraturan perundangan yang berlaku.

3. Sasaran Pemeriksaan

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka sasaran pemeriksaan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau diarahkan pada:

a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2007;

b. Neraca per 31 Desember 2007;

105

Page 112: 2007 Prov_Kepri_LKD

c. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2007;

d. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan;

e. Kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan;

f. Pengendalian intern.

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan

Riau Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan berpedoman pada

a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP), termasuk Buletin Teknis SAP yang merupakan penjelasan

atas Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP);

b. Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara;

c. Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Panduan manajemen

Pemeriksaan,

5. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan LKPD meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan yang meliputi 24

langkah/kegiatan. Pelaksanaan rinci atas metode pemeriksaan ini merujuk pada Juknis

Pemeriksaan LKPD Bab III.

Pemeriksaan LKPD Tahun Anggaran 2007 meliputi pengujian atas bukti

sesuai dengan hasil penelaahan SPI. Pada tingkat objek belanja yang melebihi standar

materialitas (PM) dapat dijadikan sample untuk pengambilan bukti sesuai dengan

judgment auditor. Pengujian terhadap nilai akun dibawahnya minimal 60% dari total

nilai akun pada tingkat objek belanja dan

Penetapan Tingkat Materialitas Awal/Planning Materiality/ PM merupakan

tingkat materialitas pada keseluruhan laporan keuangan. Penetapan PM yaitu sebesar

0,5% sampai dengan 5,0% dari total belanja. Baik atau Kurang Baiknya Sistem

Pengendalian Intern menjadi dasar untuk penghitungan materialitas. Penghitungan

materialitas juga diterapkan untuk pendapatan dan pembiayaan.

106

Page 113: 2007 Prov_Kepri_LKD

6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan selama 40 (empat puluh) hari kalender, terhitung

mulai tanggal 10 April s.d. 19 Mei 2008 berdasarkan Surat Tugas Nomor

40/ST/XVIII.TJP/04/2008 tanggal 4 April 2008.

7. Objek Pemeriksaan

Entitas yang menjadi sasaran pemeriksaan adalah Pemerintah Daerah

Provinsi Kepulauan Riau.

8. Batasan Pemeriksaan

Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan

tanggung jawab manajemen entitas. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa beranggapan

bahwa Pemerintah Daerah telah menyediakan data dan informasi yang benar dan

lengkap serta tidak menyembunyikan informasi yang material untuk keperluan

pemeriksaan. Oleh karena itu, BPK RI tidak bertanggung jawab terhadap salah

interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik yang

sengaja maupun tidak oleh entitas yang diperiksa.

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun

2007 tidak ditujukan untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan, tetapi untuk

memberikan keyakinan bahwa LKPD entitas yang diperiksa bebas dari salah saji

material. Akan tetapi, jika dari hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan, tim

pemeriksa wajib mengungkapkan penyimpangan itu dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk

memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah

saji yang berpengaruh material terhadap laporan keuangan. Prosedur-prosedur itu

dilakukan karena disadari bahwa kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan

melanggar hukum yang dilakukan oleh entitas dalam pelaksanaan APBD. Namun

pemeriksaan ini tidak memberikan jaminan bahwa tindakan melanggar hukum akan

terdeteksi dan hanya memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar

107

Page 114: 2007 Prov_Kepri_LKD

108

hukum yang berpengaruh secara langsung dan material terhadap angka-angka dalam

laporan keuangan akan terdeteksi. Pemeriksa berkewajiban menginformasikan bila

ada perbuatan melanggar hukum atau kesalahan/penyimpangan material yang

mungkin ditemukan selama pemeriksaan.

Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas perundang-undangan,

pemeriksa hanya menguji kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan

yang terkait langsung dengan kewajaran laporan keuangan termasuk asersi

manajemen entitas yang diperiksa. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa masih

terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 115: 2007 Prov_Kepri_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI BATAM

Nomor : 64b/S/XVIII.TJP/07/2008

Tanggal : 21 JULI 2008

Page 116: 2007 Prov_Kepri_LKD

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………………………… i RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007………………………….

ii

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN 1. Status Aset Tetap Sebesar Rp20.181.944.200,00 dan Utang PDAM

Tirta Janggi dalam Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007 Belum Jelas.......................................................................................................

1

2. Belanja Perawatan Sebesar Rp69.296.400,00 Direalisasikan Sebagai

Belanja Bahan Material Tidak Sesuai Ketentuan………..................... 4

3. Belanja Modal Sebesar Rp4.334.740.900,00 Dianggarkan dan

Direalisasikan Sebagai Belanja Pemeliharaan Tidak Sesuai Ketentuan……………………………………………………………..

6

4. Penganggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Operasional di Dinas

Pendidikan Sebesar Rp7.125.460.000,00 Tidak Dianggarkan Pada SKPKD……………..............................................................................

10 5. Pertanggungjawaban Atas Belanja Daerah Tidak Dilengkapi Bukti

Pendukung yang Lengkap Sebesar Rp1.731.118.880,00.....................

14 6. Pekerjaan Pembangunan Gedung Perawatan Rumah Sakit Umum

Tanjung Uban dan Penataan Landscape Mengalami Kontrak Kritis dan Tidak Sesuai Spesifikasi ................................................................

19 7. Terjadi Kelebihan Pembayaran Atas Pekerjaan Pembangunan Rumah

Dinas Dokter di Tanjunguban Sebesar Rp20.707.242,68 ....................

23 8. Sisa UYHD Tahun Anggaran 2007 Sebesar Rp8.364.897.166,34

Terlambat Setor dan Sisa UUDP Tahun 2005 Sebesar Rp728.378.026,00 Belum Disetor Ke Kas Daerah...............................

25 LAMPIRAN

i

Page 117: 2007 Prov_Kepri_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN ATAS KEPATUHAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau, tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

Ketidakpatuhan kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau sebagai bagian dalam perolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, BPK RI melakukan pengujian kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatuhan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. Namun pemeriksaan yang BPK RI lakukan tidak dirancang khusus untuk menemukan ketidakpatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan, dan BPK RI tidak mengeluarkan opini atas laporan kepatuhan. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang yang terkait apabila terjadi ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan menemukan hal-hal tersebut.

Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas LKPD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2007 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian dengan nomor 64a/XVIII.TJP/07/2008 tanggal 21 Juli 2008 dan Laporan atas Pengendalian Intern dalam kerangka pemeriksaan laporan LKPD dengan nomor 64c/XVIII.TJP/07/2008 tanggal 21 Juli 2008.

ii

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau tersebut dilakukan berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang

Page 118: 2007 Prov_Kepri_LKD

cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai standar untuk memberikan pendapat. Standar tersebut juga mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan dalam pelaporan keuangan.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta

ketidakpatutan dalam pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Status aset tetap sebesar Rp20.181.944.200,00 dan utang PDAM Tirta Janggi dalam Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007 belum jelas.

2. Belanja perawatan sebesar Rp69.296.400,00 direalisasikan sebagai belanja bahan material tidak

sesuai ketentuan.

3. Belanja modal sebesar Rp4.334.740.900,00 dianggarkan dan direalisasikan dalam belanja

pemeliharaan tidak sesuai ketentuan.

4. Penganggaran dan realisasi belanja bantuan operasional di Dinas Pendidikan sebesar

Rp7.125.460.000,00 tidak dianggarkan pada SKPKD.

5. Pertanggungjawaban atas belanja daerah tidak dilengkapi bukti pendukung yang lengkap sebesar

Rp1.731.118.880,00.

6. Pekerjaan pembangunan gedung perawatan Rumah Sakit Umum Tanjunguban dan penataan

landscape mengalami kontrak kritis dan tidak sesuai spesifikasi.

7. Terjadi kelebihan pembayaran atas pekerjaan pembangunan Rumah Dinas Dokter di

Tanjunguban sebesar Rp20.707.242,68.

8. Sisa UYHD Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp8.364.897.166,34 terlambat disetor dan sisa

UUDP Tahun 2005 sebesar Rp728.378.026,00 belum disetor ke kas daerah.

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI menyarankan Gubernur Kepulauan Riau agar:

1. Memerintahkan Sekretaris Daerah bersama Tim Inventarisasi Aset Daerah untuk berkoordinasi

dengan pihak terkait dan segera memastikan kejelasan status Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau dalam kaitannya dengan kepemilikan PDAM Tirta Janggi, khususnya terhadap aset tetap

dan hutang sehingga segera dapat ditetapkan perlakuan akuntansi atas aset tetap dan hutang

PDAM Tirta Janggi dalam laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

2. Menegur secara berjenjang kepada Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan supaya dalam

merealisasikan belanja di SKPD-nya mempedomani ketentuan yang berlaku.

iii

Page 119: 2007 Prov_Kepri_LKD

iv

3. Bersama Ketua DPRD menegur secara tertulis Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Panitia

Anggaran DPRD supaya mempedomani peraturan dan kebijakan akuntansi yang telah

ditetapkan dalam menetapkan APBD serta memperhatikan substansi belanja.

4. Bersama Ketua DPRD menegur secara tertulis Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Panitia

Anggaran DPRD supaya dalam menyusun dan mengesahkan APBD mempedomani peraturan

yang berlaku.

5. Menegur secara berjenjang kepada PPTK dan Bendahara Pengeluaran di Sekretariat DPRD,

Sekretariat Daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Pos, dan Telekomunikasi,

dan Satuan Polisi Pamong Praja supaya mempedomani ketentuan yang berlaku dalam

mempertanggungjawabkan pengeluaran-pengeluaran di SKPD masing-masing serta menegur

secara berjenjang kepada PPK di 5 SKPD tersebut supaya lebih cermat dalam melakukan

verifikasi terhadap bukti-bukti pertanggungjawaban pengeluaran di SKPD masing-masing.

6. Memerintahkan secara berjenjang kepada PPTK pembangunan gedung perawatan RSU Tanjung

Uban untuk meminta rekanan agar mempercepat penyelesaian pembangunan RSU tersebut

sesuai spesifikasi, membayar denda keterlambatan dan mengganti pekerjaan keramik yang tidak

sesuai spesifikasi dengan keramik yang sesuai spesifikasi.

7. Memerintahkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas

Dokter Type 70 untuk menarik kelebihan pembayaran sebesar Rp20.707.242,68 dari rekanan

dan menyetorkannya ke Kas Daerah.

8. Memerintahkan atasan langsung bendahara supaya menegur secara tertulis kepada bendahara

atas ketidaktertibannya dalam menyetorkan sisa UYHD tepat pada waktunya dan

memerintahkan Pemegang Kas Sekretariat Daerah TA 2005 supaya segera menyetorkan

kekurangan sisa UUDP yang menjadi tanggung jawabnya.

Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan.

Batam, 19 Mei 2008 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Batam Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Hery Purwanto, S.E., M.M., Ak. Akuntan, Register Negara No. D-15.023

Page 120: 2007 Prov_Kepri_LKD

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

1. Status Aset Tetap Sebesar Rp20.181.944.200,00 dan Utang PDAM Tirta Janggi

dalam Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun

Anggaran 2007 Belum Jelas

Dalam Neraca per tanggal 31 Desember 2007, Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau mencatat saldo Aktiva Tetap sebesar Rp1.024.739.144.640,39 dengan rincian

saldo awal 1 Januari 2007 sebesar Rp253.805.610.204,39 ditambah realisasi belanja

modal Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp434.986.063.755,00, penerimaan aset tetap

dari Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp331.612.729.781,00, dan Kapitalisasi atas

Belanja Pemeliharaan sebesar Rp4.334.740.900,00.

Aset tetap dari Pemerintah Provinsi Riau diterima oleh Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau sebagai implementasi dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002

tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau antara lain ditetapkan bahwa dalam

jangka waktu selambat-lambatnya satu tahun setelah diresmikannya Provinsi

Kepulauan Riau dilakukan serah terima aset, utang piutang yang kegunaannya untuk

Provinsi Kepulauan Riau. Serah terima dilakukan pada Tahun 2006 dan 2007 yang

dituangkan dalam Berita Acara Nomor 02/BA/2006 tanggal 31 Mei 2006, Nomor

04/BA/2006 tanggal 31 Oktober 2006, dan Nomor 04/BA/2007 tanggal 14 Mei 2007.

Ketiga berita acara serah terima tersebut ditandatangani oleh kedua Sekretaris Daerah

yang mewakili Gubernur masing-masing.

Serah terima aset tersebut tidak disertai dengan bukti kepemilikan yang kuat.

Hal ini telah menjadi catatan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau TA 2006 yang dituangkan dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan Kepatuhan No.47b/S/XIV.10/07/2007 tanggal 30 Juli 2007 catatan no.3.

Sebagai tindak lanjut atas catatan tersebut Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

membentuk Tim Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK atas Penyerahan Aset dari

Provinsi Riau dengan SK Gubernur No.291 Tahun 2007 tanggal 17 September 2007.

Tim ini belum selesai bekerja, hasil kerja sementara tim ini diungkapkan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2007.

Dari berita acara serah terima juga diketahui bahwa dari nilai sebesar

Rp331.612.729.781,00 tersebut, diantaranya sebesar Rp20.181.944.200,00 merupakan

1

Page 121: 2007 Prov_Kepri_LKD

aset yang dimiliki dan dikuasai oleh PDAM Tirta Janggi Tanjungpinang, dengan

rincian sebagai berikut:

No Jenis Aset Nilai Keterangan 1 Tanah 8.440.275.000 2 Bangunan 3.207.220.000 Dicatat sebagai peralatan dan mesin 3 Peralatan dan Mesin 8.534.449.200 TOTAL 20.181.944.200

(rincian lihat Lampiran 3.1)

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau TA 2006 pada bagian Peristiwa Setelah Tanggal

Neraca diungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyatakan

persetujuannya untuk menanggung utang PDAM Tirta Janggi sebesar

Rp11.637.838.276,95, namun tidak demikian halnya dengan Pemerintah Provinsi

Riau.

Persetujuan ini tertuang dalam surat Dirjen Perbendaharaan No. S-

266/PB/2007 tanggal 15 Januari 2007 sebagai tindak lanjut dari rapat yang dihadiri

wakil Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Provinsi Riau, DPRD kedua

provinsi serta PDAM Tirta Janggi tanggal 3 Januari 2007. Diungkapkan juga bahwa

kumulatif utang PDAM Tirta Janggi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau belum dapat dipastikan dan berpotensi menanggung utang

yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya sehingga Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau belum dapat menyajikannya dalam Neraca Tahun 2007. Namun

demikian, karena sudah menyatakan persetujuan yang dituangkan dalam surat resmi,

utang tersebut berpotensi membebani keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

a. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menerima aset tetap PDAM Tirta Janggi

sebesar Rp20.181.944.200,00 dan berpotensi menanggung utang PDAM Tirta

Janggi Tanjungpinang sebesar Rp11.637.838.276,95. Oleh karena itu, untuk

Neraca Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah

mencatat aset tetap PDAM Tirta Janggi tersebut tetapi belum mencatat utangnya.

b. PDAM Tirta Janggi merupakan BUMD yang berbadan hukum sendiri dan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tidak memiliki penyertaan modal di PDAM

Tirta Janggi. Dalam ketiga berita acara serah terima tersebut di atas tidak

disebutkan penyerahan bukti penyertaan modal atas PDAM Tirta Janggi dari

Pemerintah Provinsi Riau kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Akibatnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tidak memiliki wewenang untuk

2

Page 122: 2007 Prov_Kepri_LKD

mengelola PDAM Tirta Janggi. Seluruh aset dan kewajiban PDAM Tirta Janggi

merupakan tanggung jawab PDAM Tirta Janggi sendiri karena PDAM Tirta

Janggi merupakan BUMD atau kekayaan daerah yang dipisahkan.

c. Dikeluarkannya aset tetap PDAM Tirta Janggi dari Neraca Tahun Anggaran 2007

tidak memungkinkan dikarenakan belum ada perubahan atas Berita Acara Serah

Terima antara Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

seperti tersebut di atas.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang Undang No.5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah pasal 2 yang

menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Perusahaan Daerah ialah semua

perusahaan yang didirikan berdasarkan Undang-undang ini yang modalnya untuk

seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan,

kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan Undang-undang,

Penjelasan pasal 2 yang menyatakan bahwa Kekayaan Daerah yang dipisahkan

berarti kekayaan Daerah yang dilepaskan dari penguasaan umum yang

dipertanggungjawabkan melalui anggaran Belanja Daerah dan dimaksudkan untuk

dikuasai dan dipertanggungjawabkan tersendiri.

b. PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pernyataan

Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 07 tentang Akuntansi Aktiva Tetap

paragraf 20 yang menyatakan bahwa pengakuan aset tetap akan sangat andal bila

aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat

penguasaannya berpindah.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Pencatatan atas aktiva tetap PDAM Tirta Janggi yang disajikan dalam Neraca

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007 sebesar

Rp20.181.944.200,00 belum sepenuhnya memenuhi karakteristik aset.

b. Pemerintah Provinsi Riau berpotensi menanggung utang PDAM Tirta Janggi

sebesar Rp11.637.838.276,95.

c. Status kepemilikan PDAM Tirta Janggi sebagai BUMD tidak jelas apakah

dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau atau Kabupaten/Kota di

wilayah Kepulauan Riau.

3

Page 123: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hal tersebut disebabkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tidak segera

menindaklanjuti serah terima dari Pemerintah Provinsi Riau khususnya atas aset

PDAM Tirta Janggi.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa:

a. Pencatatan aset tetap PDAM Tirta Janggi dalam Neraca Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007 dilakukan karena sudah adanya

pemindahan penguasaan aset tetap tersebut dari Pemerintah Provinsi Riau ke

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

b. Hutang PDAM Tirta Janggi belum dicatat dalam Neraca Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007 karena belum ada addendum terhadap

surat perjanjian pinjaman No.RDA-259/DPB/1996 tanggal 23 Mei 1996 yang

menyatakan bahwa penjamin atas hutang tersebut adalah Pemerintah Provinsi

Riau. Selain itu menurut tinjauan hukum dari Kantor Advokat Hantrada Law

Offices antara lain menyatakan bahwa pengalihan kewajiban atas tunggakan

PDAM Tirta Janggi kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tidak memenuhi

kaidah hukum.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Kepulauan Riau agar

memerintahkan Sekretaris Daerah bersama Tim Inventarisasi Aset Daerah untuk

berkoordinasi dengan pihak terkait dan segera memastikan kejelasan status

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam kaitannya dengan kepemilikan PDAM

Tirta Janggi, khususnya terhadap aset tetap dan utang sehingga dapat ditetapkan

perlakuan akuntansi atas aset tetap dan hutang PDAM Tirta Janggi dalam laporan

keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

2. Belanja Perawatan Sebesar Rp69.296.400,00 Direalisasikan Sebagai Belanja

Bahan Material Tidak Sesuai Ketentuan

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas daerah dalam rangka

menyediakan pelayanan yang memadai, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah

menganggarkan belanja perawatan kendaraan bermotor dan belanja barang pakai

habis melalui belanja barang dan jasa. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran

Tahun Anggaran 2007 diketahui bahwa jumlah anggaran untuk belanja barang dan

4

Page 124: 2007 Prov_Kepri_LKD

jasa (5.2.2) sebesar Rp386.308.828.387,00 dengan realisasi sebesar

Rp337.354.936.068,00 atau 87,33% dari anggaran.

Dalam Tahun Anggaran 2007 Dinas Pendapatan Daerah telah menganggarkan

belanja barang dan jasa (5.2.2) sebesar Rp15.278.947.745,00 dengan realisasi sebesar

Rp13.946.254.728,00 atau 91,28%.

Hasil penelusuran dan rekomputasi atas Register Lembar Pengesahan Surat

Pertanggungjawaban belanja langsung per kegiatan diketahui bahwa terdapat belanja

perawatan kendaraan bermotor (5.2.2.05) yang dibebankan pada belanja bahan

material (5.2.2.02). Terhadap kesalahan pembebanan ini tidak bisa dilakukan jurnal

reklasifikasi karena akan menyebabkan terjadinya pelampauan anggaran belanja

perawatan kendaraan bermotor di Dinas Pendapatan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 122:

a. Ayat (5) yang menyatakan bahwa jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD

merupakan batas tertinggi untuk setiap pengeluaran belanja

b. Ayat (6) yang menyatakan bahwa pengeluaran tidak dapat dibebankan pada

anggaran belanja jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup

tersedia dalam APBD.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja barang dan jasa dalam Laporan

Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2007 belum menggambarkan keadaan yang

senyatanya.

Hal ini disebabkan:

a. Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan tidak mempedomani ketentuan yang

berlaku dalam merealisasikan belanja di SKPD-nya.

b. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dari Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran Dinas Pendapatan dalam realisasi belanja.

5

Page 125: 2007 Prov_Kepri_LKD

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan mengecek ulang dan

menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan.

BPK RI merekomendasikan Gubernur Kepulauan Riau agar:

a. Menegur secara berjenjang kepada Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan

supaya dalam merealisasikan belanja di SKPD-nya mempedomani ketentuan yang

berlaku.

b. Menegur Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Pendapatan

supaya meningkatkan pengawasan dan pengendalian.

3. Belanja Modal Sebesar Rp4.334.740.900,00 Dianggarkan dan Direalisasikan

Dalam Belanja Pemeliharaan Tidak Sesuai Ketentuan

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas daerah dalam rangka

menyediakan infrastruktur yang memadai, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah

melakukan pengadaan aset melalui belanja modal. Berdasarkan Laporan Realisasi

Anggaran Tahun Anggaran 2007 diketahui bahwa jumlah anggaran untuk belanja

modal (5.2.3) sebesar Rp505.317.232.601,00 dengan realisasi sebesar

Rp434.986.063.755,00 atau 86,08% dari anggaran. Realisasi sebesar itu pada akhir

tahun akan dilakukan penyesuaian sebagai penambah aset tetap di neraca. Dalam Tahun Anggaran 2007 Dinas PU telah menganggarkan belanja

pemeliharaan (5.2.2.02.07) sebesar Rp5.981.080.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp4.584.655.769,00 atau 76,65%. Hasil pemeriksaan Surat Pertanggungjawaban belanja pemeliharaan diketahui

bahwa dari realisasi tersebut di antaranya sebesar Rp4.334.740.900,00 digunakan

untuk melakukan rehabilitasi aset daerah yaitu gedung daerah, perbaikan jalan, dan

normalisasi saluran air yang bersifat sedang dan/berat dengan nilai lebih dari

Rp5.000.000,00 dan memenuhi salah satu kriteria menambah volume, menambah

kapasitas, meningkatkan fungsi, meningkatkan efisiensi dan/atau menambah masa

manfaat sehingga layak dikapitalisir sebagai penambah aset daerah. Kegiatan tersebut

adalah sebagai berikut: a. Kontrak rehabilitasi Kantor Dinas Pekerjaan Umum. Pekerjaan tersebut

diborongkan kepada CV. Bina Kita sesuai dengan kontrak Nomor

34/SPPP/SEKT-DPU/XI/2007 Tanggal 1 November 2007 senilai

6

Page 126: 2007 Prov_Kepri_LKD

Rp48.827.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan 30 hari kalender terhitung

sejak tanggal 1 November 2007 sampai dengan tanggal 30 November 2007.

Dengan uraian pekerjaan adalah pembuatan toilet, pemasangan utility kamar

mandi, pembuatan septitank, rehab lantai, pekerjaan struktur, pekerjaan dinding

dan plafon serta pembuatan partisi ruangan

b. Kontrak rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Eks PSKW Km.10 untuk

laboratorium PU-TAMBEN. Pekerjaan tersebut diborongkan kepada CV.

Makassar Berkarya sesuai dengan kontrak Nomor 01.02/SPPP-

CK/PU/APBD/2007 Tanggal 22 Oktober 2007 senilai Rp96.759.000,00 dengan

jangka waktu pelaksanaan 30 hari kalender terhitung sejak tanggal 22 Oktober

2007 sampai dengan tanggal 20 November 2007. dengan uraian pekerjaan

meliputi pekerjaan umum dan struktur.

c. Kontrak rehabilitasi sedang/berat gedung daerah. Pekerjaan tersebut diborongkan

kepada CV. Cakra Buana Sentosa sesuai dengan kontrak Nomor 01/SPPP/PU-

TAMBEN/CK/APBD/2007 Tanggal 17 April 2007 senilai Rp497.502.000,00

dengan jangka waktu pelaksanaan 60 hari kalender terhitung sejak tanggal 17

April 2007 sampai dengan tanggal 5 Juni 2007 dengan uraian pekerjaan meliputi

pekerjaan umum, pekerjaan struktur, pengadaan dan pemasangan keramik lantai.

d. Kontrak normalisasi sungai lokasi SD Kobel Desa Sawang Kecamatan Kundur

Barat. Pekerjaan tersebut diborongkan kepada PT. Batura Putera Mandiri sesuai

dengan kontrak Nomor 14/SPPP/DPU/SDA-FSK/APBD/VII/2007 Tanggal 26

Juli 2007 senilai Rp615.232.303,00 dengan jangka waktu pelaksanaan 180 hari

kalender terhitung sejak tanggal 26 Juli 2007 sampai dengan tanggal 22

November 2007 dengan uraian pekerjaan pengembangan jaringan irigasi, rawa

dan jaringan pengairan lainnya di lokasi tersebut.

e. Kontrak normalisasi saluran utama Km.12 arah Tanjunguban. Pekerjaan tersebut

diborongkan kepada PT. Komering Bersatu sesuai dengan kontrak Nomor

13/SPPP/DPU/SDA-FSK/APBD/VIII/2007 Tanggal 31 Agustus 2007 senilai

Rp1.248.448.597,00 dengan jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender

terhitung sejak tanggal 31 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 28 Desember

2007 dengan uraian pekerjaan pengembangan jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainnya di lokasi tersebut.

f. Kontrak pemeliharaan/perbaikan Jalan Simpang Taiwan Kota Batam. Pekerjaan

tersebut diborongkan kepada PT. Eka Supra Perkasa sesuai dengan kontrak

7

Page 127: 2007 Prov_Kepri_LKD

Nomor 25/SPPP-BM/PU-TAMBEN/V/2007 Tanggal 16 Mei 2007 senilai

Rp1.084.059.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender

terhitung sejak tanggal 26 Juli 2007 sampai dengan tanggal 8 September 2007

dengan uraian pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pekerjaan drainase, pekerjaan

tanah, perkerasan berbutir dan beton semen, perkerasan aspal dan pekerjaan

struktur.

g. Kontrak pemeliharaan/perbaikan Jalan Simpang Resun-Sei Tenam. Pekerjaan

tersebut diborongkan kepada CV. Bina Mekar Lestari sesuai dengan kontrak

Nomor 24/SPPP-BM/PU-TAMBEN/V/2007 Tanggal 11 Mei 2007 senilai

Rp743.913.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender terhitung

sejak tanggal 11 Mei 2007 sampai dengan tanggal 3 September 2007 dengan

uraian pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pekerjaan drainase, pekerjaan tanah,

perkerasan berbutir dan beton semen, perkerasan aspal dan pekerjaan struktur.

Pekerjaan-pekerjaan di atas layak diklasifikasikan pada Belanja Modal karena

pengeluaran anggarannya untuk perolehan aset tetap. Namun demikian terhadap

realisasi pengeluaran tersebut tidak dapat dilakukan jurnal reklasifikasi pada Laporan

Realisasi Anggaran sebagai belanja modal karena akan mengakibatkan pelampauan

anggaran. Pengeluaran ini sudah dianggarkan dalam DPA sebagai belanja

pemeliharaan yang berarti tidak dikapitalisir sebagai aktiva tetap. Sedangkan koreksi

atas aktiva tetap di neraca telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Hal ini tidak sesuai dengan:

a. Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintah No.04 yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Standar Akuntansi Pemerintah Bab IV angka 3.1 yang

antara lain menyatakan bahwa suatu belanja dapat dikategorikan sebagai Belanja

Modal jika:

1) pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset

lainnya yang dengan demikian menambah aset pemerintah;

2) pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset

lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah;

3) perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.

b. Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

pasal 53 ayat (1) yang menyatakan bahwa Belanja modal digunakan untuk

pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau

8

Page 128: 2007 Prov_Kepri_LKD

pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12

(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam

bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan dan aset tetap lainnya.

c. Kepmenkeu No.01/KM.12/2001 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang

Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah pasal 6 ayat (2) b

yang menyatakan bahwa nilai satuan maksimum kapitalisasi aset tetap meliputi

pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari

Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

d. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengenai kapitalisasi

pengeluaran butir ke-148 yang menyatakan bahwa perolehan/pengadaan asset

tetap atau rehabilitasi asset tetap yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi

apabila nilai pengeluaran belanja mencapai Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) atau

lebih dan memenuhi salah satu kriteria menambah volume, menambah kapasitas,

meningkatkan fungsi, meningkatkan efisiensi dan/atau menambah masa manfaat.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja modal sebesar

Rp4.334.740.900,00 dalam Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Provinsi Tahun

Anggaran 2007 tidak menggambarkan keadaan sebenarnya.

Hal ini disebabkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan

Riau dan Panitia Anggaran DPRD Tahun Anggaran 2007 kurang memahami

peraturan dan kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan.

Pemerintah Provinsi menyetujui untuk mengkapitalisasi realisasi belanja

tersebut di atas pada neraca dalam Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau.

BPK RI merekomendasikan Gubernur dan Ketua DPRD Kepulauan Riau agar

masing-masing menegur secara tertulis Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Panitia

Anggaran DPRD supaya mempedomani peraturan dan kebijakan akuntansi yang telah

ditetapkan dalam menetapkan APBD serta memperhatikan substansi belanja.

9

Page 129: 2007 Prov_Kepri_LKD

4. Penganggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Operasional di Dinas Pendidikan

Sebesar Rp7.125.460.000,00 Tidak Dianggarkan Pada SKPKD

Dalam APBD Tahun 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

menganggarkan belanja bantuan operasional di Dinas Pendidikan sebesar

Rp7.964.450.000,00 dengan realisasi sebesar Rp7.125.460.000,00 atau 89,47%, yang

terdiri dari:

a. Belanja bantuan operasional untuk kegiatan kemitraan Institut Teknologi Sepuluh

November (ITS) Surabaya sebesar Rp480.000.000,00.

Pemberian bantuan ini berdasarkan SK Gubernur Kepulauan Riau Nomor 376

Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007 tentang Bantuan Kemitraan Institut

Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Tahun Anggaran 2007. Dalam SK

tersebut dinyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan

bantuan kepada 12 mahasiswa yang berprestasi sesuai dengan hasil seleksi siswa

SLTA Se-Provinsi Kepulauan Riau yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Nomor

420/DISDIK/KPTS/2007. Perincian realisasi bantuan terlihat dalam lampiran 3.2.

b. Belanja Bantuan Operasional untuk Kegiatan Kemitraan Universitas Hasanuddin

(UNHAS) Makassar sebesar Rp330.000.000,00.

Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 374 Tahun 2007

bulan Desember 2007 (tidak disebutkan tanggalnya). Dalam SK tersebut

dinyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan bantuan

kepada 11 mahasiswa yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Nomor 419/DISDIK/KPTS/2007 tanggal 2

Juli 2007. Perincian realisasi bantuan terlihat dalam lampiran 3.2.

c. Belanja bantuan operasional untuk kegiatan tenaga tutor keaksaraan fungsional,

Paket A, B, C dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar

Rp2.247.960.000,00.

Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 360.a Tahun

2007 tanggal 30 November 2007. Bantuan ini diberikan kepada tenaga tutor

keaksaraan fungsional, Paket A, B, C dan PAUD se-Provinsi Kepulauan Riau

sebanyak 1.441 orang. Perincian realisasi bantuan terlihat dalam lampiran 3.2.

10

Page 130: 2007 Prov_Kepri_LKD

d. Belanja bantuan operasional untuk kegiatan peningkatan keterampilan siswa SMK

se-Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp1.357.500.000,00.

Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 378 Tahun 2007

tanggal 5 Desember 2007 yang diberikan kepada siswa SMK se-Provinsi

Kepulauan Riau untuk peningkatan keterampilan. Perincian realisasi bantuan

terlihat dalam lampiran 3.2.

e. Belanja pemberdayaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar

Rp425.000.000,00. Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan Gubernur

Nomor 382 Tahun 2007 tanggal 12 Desember 2007. Pengelolaan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dengan dana bantuan

tersebut mengacu kepada petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan yang diatur dan

ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas Pendidikan. Penyaluran bantuan ini

melalui Bank BRI atau rekening bank lembaga penerima yang ditetapkan.

Penggunaan dan pertanggungjawaban bantuan tersebut diserahkan kepada

lembaga penerima. Perincian realisasi bantuan terlihat dalam lampiran 3.2.

f. Belanja dana sharing untuk sarana prasarana dan pendidikan SMK se-Provinsi

Kepri sebesar Rp39.100.000,00. Belanja bantuan ini diberikan sebagai dana

pendamping kegiatan APBN yaitu membiayai program/kegiatan Pembangunan

Hotel Training. Penyaluran dana diberikan melalui rekening giro/tabungan

masing-masing sekolah yang menerima oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

Kepulauan Riau. Penggunaan dan pertanggungjawaban bantuan diserahkan

kepada sekolah penerima. Adapun sekolah penerima tersebut adalah:

No Penerima Nilai Tgl Rekening No SK Gub No 1 SMK Teladan

Batam 20.000.000 26 Nov 2007 109-0000491716

(Bank Mandiri) 379, Des 2007 (tanpa tgl)

2 SMKN 1 Batam 19.100.000 7 Des 2007 106-2101527 (Bank Riau)

341, Des 2007 (tanpa tgl)

Jumlah 39.100.000

g. Belanja dana sharing hotel training SMKN 2 Tanjungpinang sebesar

Rp250.000.000,00. Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan Gubernur

Nomor 359 Tahun 2007 November 2007 (tanpa tanggal). Penyaluran bantuan ini

dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau kepada Kepala

SMK Negeri 2 Tanjungpinang pada tanggal 4 September 2007, melalui rekening

giro/tabungan a.n. SMK Negeri 2 Tanjungpinang Nomor Rekening: 0174-01-

022108-50-0 pada Bank BRI Britama Cabang Tanjungpinang. Bantuan ini

11

Page 131: 2007 Prov_Kepri_LKD

diberikan sebagai dana pendamping dari kegiatan/proyek yang dibiayai APBN.

Penggunaan dan pertanggungjawaban bantuan ini diserahkan kepada sekolah yang

bersangkutan.

h. Belanja pelaksanaan akreditasi Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Kepulauan

Riau sebesar Rp583.900.000,00. Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan

Gubernur Nomor 187.b Tahun 2007 tanggal 30 Mei 2007 yang diberikan kepada

Badan Akreditasi Sekolah. Penyaluran dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Kepulauan Riau kepada Badan Akreditasi Sekolah yang bertugas

melakukan akreditasi sekolah/madrasah. Penggunaan dan pertanggungjawaban

atas bantuan tersebut diserahkan kepada Badan Akreditasi Sekolah sebagai

penerima bantuan.

i. Penyediaan dukungan terhadap sekolah internasional SMAN 1 dan SMKN 3

Batam sebesar Rp600.000.000,00. Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan

Gubernur Nomor 378 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007. Penyaluran

dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau kepada Kepala

Sekolah SMAN 1 Batam dan SMKN 3 Tanjungpinang masing-masing sebesar

Rp300.000.000,00 dan pertanggungjawabannya diserahkan kepada sekolah

masing-masing.

j. Belanja pembentukan dan pembinaan Majelis Pendidikan Provinsi Kepulauan

Riau sebesar Rp500.000.000,00. Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan

Gubernur Nomor 377 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007. Belanja bantuan ini

langsung diserahkan kepada Majelis Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.

k. Bantuan untuk Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) sebesar

Rp312.000.000,00. Pemberian bantuan ini berdasarkan Keputusan Gubernur

Nomor 373 Tahun 2007 Desember 2007 (tanpa tanggal) yang diberikan kepada

STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang untuk pengadaan buku dan pengembangan

profesi.

Belanja bantuan di atas dianggarkan dalam Belanja Barang dan Jasa Dinas Pendidikan

meskipun substansi dari pengeluaran kas tersebut adalah belanja bantuan.

12

Page 132: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

pasal 27 ayat (8) yang menyatakan bahwa penganggaran dalam APBD untuk

setiap jenis belanja berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 49 ayat (2) yang menyatakan bahwa belanja

bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil,

belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud

dalam pasal 37 huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf h

hanya dapat dianggarkan pada belanja SKPKD.

Hal tersebut mengakibatkan penganggaran dan realisasi belanja bantuan

operasional pada Laporan Realisasi Anggaran Provinsi Kepulauan Riau Tahun

Anggaran 2007 sebesar Rp7.125.460.000,00 tidak dianggarkan pada SKPKD.

Hal tersebut disebabkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Panitia

Anggaran DPRD tidak mempedomani peraturan yang berlaku dalam menyusun dan

mengesahkan APBD Tahun 2007.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengakui kondisi tersebut dan akan

menjadi perhatian dalam perbaikan di masa mendatang. Belanja bantuan operasional

tersebut dianggarkan dalam Belanja Langsung karena dalam rangka melaksanakan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sehingga harus dituangkan

dalam bentuk program dan kegiatan.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur agar menegur secara tertulis

Tim Anggaran Pemerintah Daerah serta kepada Ketua DPRD Kepulauan Riau agar

menegur secara tertulis Panitia Anggaran DPRD supaya dalam menyusun dan

mengesahkan APBD mempedomani peraturan yang berlaku.

13

Page 133: 2007 Prov_Kepri_LKD

5. Pertanggungjawaban Atas Belanja Daerah Tidak Dilengkapi Bukti Pendukung

yang Lengkap Sebesar Rp1.731.118.880,00

Dalam Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

menganggarkan belanja pada 7 satuan kerja pemerintah daerah sebagai berikut:

NO BELANJA ANGGARAN REALISASI % 1 2 3 4 5

1. Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah a. Kegiatan Reses b. Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota

DPRD Dalam Daerah c. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan

dan Anggota DPRD d. Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota

DPRD Ke Luar Daerah

5.737.500.000 2.048.000.000

11.151.000.000

8.970.740.000

4.737.368,900 1.020.435.000

9.351.551.000

6.841.937.886

82,57 49,83

83,86

76,27

2.

Sekretariat Daerah Biro Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kegiatan Safari Ramadhan 1428 Provinsi Kepulauan Riau

2.504.250.000

2.409.347.500

96,20

3. Dinas Pekerjaan Umum Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

3.721.400.000

1.726.150.000

46,38

4. Dinas Perhubungan, Pos, dan Telekomunikasi Pelaksanaan Koordinasi/Konsultasi ke Dalam dan ke Luar Daerah

1.339.300.000

1.332.050.000

99,45

5. Satuan Polisi Pamong Praja Pelaksanaan Koordinasi/Konsultasi ke Dalam dan ke Luar Daerah

302.800.000

301.642.000

99,62

Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Sekretariat

DPRD, Sekretariat Daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Pos, dan

Telekomunikasi, dan Satuan Polisi Pamong Praja diketahui bahwa terdapat

pengeluaran-pengeluaran sebesar Rp1.731.118.880,00 yang tidak disertai bukti

pendukung yang lengkap. Adapun rinciannya sebagai berikut:

a. Sekretariat DPRD

Kegiatan reses meliputi belanja bahan habis pakai, belanja sewa

rumah/gedung/gudang/parkir, belanja makanan dan minuman, dan belanja

perjalanan dinas. Bukti pertanggungjawaban untuk kegiatan reses sebesar

Rp537.603.000,00 kuitansi intern dan pihak ketiga tidak dilengkapi materai,

tanggal, cap/nama suplier dan jumlah uang yang dipertanggungjawabkan di

kuitansi intern tidak sama dengan kuitansi pihak ketiga dan tiket pulang pergi.

14

Page 134: 2007 Prov_Kepri_LKD

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

1. 5.2.2.06 Belanja cetak dan penggandaan

124.400.000 Kuitansi intern tidak dilengkapi materai, tanggal, jumlah tidak sesuai dengan kuitansi pihak ketiga, dan kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan kegiatan yang dimaksud

2. 5.2.2.07 Belanja Sewa Rumah/Gedung/ Gudang/Parkir

120.600.000 Kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan tempat kegiatan yang dimaksud

3. 5.2.2.07 Belanja Sewa Mobilitas

93.400.000 Kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan tempat kegiatan yang dimaksud

4. 5.2.2.11.01 Belanja Makanan dan Minuman

193.503.000 Kuitansi pihak tiga tidak sesuai dengan kegiatan belanja yang dimaksud

5. 5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

5.700.000 Tidak dilengkapi dengan tiket pulang pergi baik tiket kapal atau pesawat

Jumlah 537.603.000 (rincian lihat Lampiran 3.3)

Kegiatan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD ke dalam daerah adalah

belanja sewa mobilitas dan biaya perjalanan dinas ke dalam daerah. Bukti

pertanggungjawaban untuk kegiatan kunjungan kerja pimpinan dan anggota

DPRD ke dalam daerah sebesar Rp9.900.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

1. 5.2.2.08 Belanja Sewa Sarana Mobilitas

3.050.000 Hanya kuitansi intern, tanpa kuitansi pihak ketiga

2. 5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

6.850.000 Tidak ada tiket pulang pergi,

Jumlah 9.900.000 (rincian lihat Lampiran 3.3)

Kegiatan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD ke luar daerah adalah

belanja perjalanan dinas. Bukti pertanggungjawaban untuk kegiatan kerja

pimpinan dan anggota DPRD ke luar daerah sebesar Rp121.630.880,00 dengan

rincian sebagai berikut:

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

1. 5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

121.630.880 Tidak dilengkapi tiket pulang/pergi pesawat atau kapal

(rincian lihat Lampiran 3.3)

15

Page 135: 2007 Prov_Kepri_LKD

Kegiatan peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD adalah belanja

perjalanan dinas ke luar daerah sebesar. Bukti kegiatan peningkatan kapasitas

pimpinan dan anggota DPRD sebesar Rp131.260.000,00 tidak dilengkapi dengan

tiket pesawat pulang.

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

1. 5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

131.260.000 Tidak dilengkapi dengan tiket kembali

(rincian lihat Lampiran 3.3)

b. Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Kegiatan safari ramadhan yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi

Kesejahteraan rakyat Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

mengeluarkan bantuan, belanja barang habis pakai, dan belanja sewa sarana

mobilisasi. Bukti pertanggungjawaban kegiatan safari ramadhan di Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp275.475.000,00 tidak dilengkapi dengan

kuitansi pihak ketiga, rincian sebagai berikut:

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp) Keterangan 1. 5.2.2.01 Belanja Barang

Habis Pakai 206.500.000 Tidak ada kuitansi pihak ketiga

2. 5.2.2.08 Belanja Sewa Sarana Mobilitas

68.975.000 Tidak ada kuitansi pihak ketiga

Jumlah 275.475.000 (rincian lihat Lampiran 3.3)

c. Dinas Pekerjaan Umum

Pertanggungjawaban terhadap belanja perjalanan dinas sebesar Rp597.450.000,00

yang tidak dilengkapi dengan bukti-bukti yang lengkap dan sah, dengan rincian

sebagai berikut:

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

1. 5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

597.450.000 Tidak dilengkapi dengan tiket pulang pergi.

(rincian lihat Lampiran 3.3)

16

Page 136: 2007 Prov_Kepri_LKD

d. Dinas Perhubungan, Pos, dan Telekomunikasi

Pertanggungjawaban terhadap belanja perjalanan dinas sebesar Rp48.750.000,00

pada kegiatan pelaksanaan koordinasi/konsultasi ke dalam dan keluar daerah tidak

dilengkapi dengan bukti-bukti yang lengkap dan sah, dengan rincian sebagai

berikut:

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

1. 5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

48.750.000 Tidak dilengkapi dengan tiket pulang/pergi

e. Satuan Polisi Pamong Praja

Pertanggungjawaban terhadap belanja perjalanan dinas sebesar Rp9.050.000,00

pada kegiatan pelaksanaan koordinasi/konsultasi ke dalam dan keluar daerah tidak

dilengkapi dengan bukti-bukti yang lengkap dan sah, dengan rincian sebagai

berikut:

No Kode Rek. Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

1. 5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas

9.050.000 Tidak dilengkapi dengan tiket pulang/pergi

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang Undang RI No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 54

ayat (2) yang menyatakan bahwa Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab

secara formal dan material kepada Pengguna Anggaran atas pelaksanaan kegiatan

yang berada dalam penguasaannya.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah pasal 61 ayat (1) bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti

yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap

pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap

dan sah.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi pengeluaran sebesar

Rp1.731.118.880,00 belum dapat dipertanggungjawabkan dan tidak sesuai ketentuan.

17

Page 137: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Bendahara Sekretariat DPRD,

Sekretariat Daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Pos, dan

Telekomunikasi, dan Satuan Polisi Pamong Praja kurang cermat dalam

mempertanggungjawabkan pengeluaran-pengeluaran di satuan kerjanya masing-

masing.

b. Pejabat Penatausahaan Keuangan Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Dinas

Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Pos, dan Telekomunikasi, dan Satuan

Polisi Pamong Praja kurang cermat dalam melakukan verifikasi atas kelengkapan

bukti pertanggungjawaban.

c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dari Pengguna Anggaran dan Kuasa

Pengguna Anggaran Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Dinas Pekerjaan

Umum, Dinas Perhubungan, Pos, dan Telekomunikasi, dan Satuan Polisi Pamong

Praja dalam pertanggungjawaban belanja di SKPD masing-masing.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memahami kondisi di atas dan akan

menjadi perhatian untuk perbaikan di masa mendatang dan melengkapi bukti

pendukung yang belum lengkap. Khusus untuk bantuan kesra saat kegiatan safari

Ramadhan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa tidak adanya

kuitansi eksternal karena pengurus masjid, panti asuhan, dan lainnya tidak

menyediakan sehingga bukti tanda terima hanya kuitansi internal dari panitia

kegiatan.

BPK RI merekomendasikan Gubernur Kepulauan Riau agar:

a. Menegur secara berjenjang kepada PPTK dan Bendahara Pengeluaran di

Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas

Perhubungan, Pos, dan Telekomunikasi, dan Satuan Polisi Pamong Praja supaya

mempedomani ketentuan yang berlaku dalam mempertanggungjawabkan

pengeluaran-pengeluaran di SKPD masing-masing.

b. Menegur secara berjenjang kepada PPK di Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah,

Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Pos, dan Telekomunikasi, dan

Satuan Polisi Pamong Praja supaya lebih cermat dalam melakukan verifikasi

terhadap bukti-bukti pertanggungjawaban pengeluaran di SKPD masing-masing.

18

Page 138: 2007 Prov_Kepri_LKD

c. Menegur Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat DPRD,

Sekretariat Daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Pos, dan

Telekomunikasi, dan Satuan Polisi Pamong Praja supaya lebih meningkatkan

pengawasan dan pengendalian dalam pertanggungjawaban pengeluaran di SKPD

masing-masing.

6. Pekerjaan Pembangunan Gedung Perawatan Rumah Sakit Umum Tanjung

Uban dan Penataan Landscape Mengalami Kontrak Kritis dan Tidak Sesuai

Spesifikasi

Pada Tahun Anggaran 2007 Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

melaksanakan kegiatan pembangunan gedung perawatan rumah sakit umum Tanjung

Uban dan penataan landscape dilaksanakan oleh PT Aditya Wiguna Kencana.

Kegiatan tersebut dituangkan dalam Kontrak Nomor 511/SPPP/DINKES/VI/2007

tanggal 19 Juni 2007 senilai Rp6.216.749.587,00 dengan jangka waktu pelaksanaan

180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal 19 Juni 2007 sampai

dengan tanggal 15 Desember 2007. Sampai dengan berakhirnya masa kontrak prestasi

pekerjaan baru sebesar 30,113%. Realisasi pembayaran sebesar Rp1.865.024.876,00

atau 30% dalam dua kali pembayaran yaitu:

a. SP2D No.3349/KEU-SP2D/IX/2007 tanggal 7 September 2007 sebesar

Rp1.243.349.917,00.

b. SP2D No.8437/KEU-SP2D/XII/2007 tanggal 27 Desember 2007 sebesar

Rp621.674.959,00.

Sebelum masa kontrak berakhir telah dilakukan addendum yang tertuang

dalam Surat Perjanjian Addendum Kontrak I No.05/AK/DINKES/XII/2007 tanggal 8

Desember 2007 yang menambah waktu pelaksanaan 100 hari sampai dengan 23

Maret 2008. Sampai masa addendum I berakhir ternyata prestasi pekerjaan hanya

39,782%.

Kemudian pihak kontraktor mengajukan Surat Permohonan Adendum Kontrak

II Nomor 03/AWK/III/2008 yang menambah waktu pelaksanaan maksimal sampai

dengan 31 Mei 2008. Namun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan addendum II

belum disepakati.

19

Page 139: 2007 Prov_Kepri_LKD

Pada tanggal 5 Mei 2008 telah dilakukan pemeriksaan fisik bersama-sama

dengan PPTK dan Konsultan Pengawas yang dituangkan dalam Berita Acara

Pemeriksaan Fisik. Hasil pemeriksaan fisik diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Untuk pekerjaan atap, pemasangan keramik lantai IV dan V, pekerjaan lantai

tangga, pekerjaan sanitair dan pekerjaan finishing belum dilakukan. Hal ini

didukung dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulan XII dari Konsultan

Pengawas tanggal 20 April 2008 bahwa memang selalu terjadi keterlambatan

pelaksanaan pekerjaan sesuai tabel berikut:

Bulan Ke

Kumulatif Rencana

(%)

Kumulatif Realisasi

(%)

Deviasi (%)

Keterangan Tindakan

7 100 30,113 -69,887 Addendum I 8 49,569 37,572 -11,997 9 77,975 37,832 -40,143

10 99,655 39,068 -60,587 Surat teguran Permohonan Addendum II

11 100,000 39,782 -60,218 12 71,259 55,135 -16,124 Surat teguran

Atas keterlambatan tersebut konsultan pengawas telah memberikan surat teguran

Nomor 36/SPb-RSU III/CK/II/2008 tanggal 11 Februari 2008 yang isinya antara

lain menyatakan bahwa kemajuan fisik di lapangan masih mengalami

keterlambatan dari time schedule yang direncanakan. Untuk mengejar

keterlambatan tersebut konsultan pengawas menyarankan kepada kontraktor

pelaksana agar menambah tenaga kerja, memasukkan material pekerjaan,

menggunakan alat-alat mekanis untuk mempermudah pekerjaan.

Berdasarkan Surat Teguran dan Laporan Konsultan Pengawas, Kuasa Pengguna

Anggaran memberikan dua kali surat teguran kepada kontraktor yaitu:

1) Surat Teguran Nomor 102/Dinkes/YKF-1/II/2008 tanggal 13 Februari 2008

yang isinya antara lain menyatakan bahwa pekerjaan masih mengalami

keterlambatan dari schedule yang direncanakan dengan deviasi sebesar -

40,143%.

2) Surat Teguran II Nomor 291/Dinkes/YKF-1/IV/2008 tanggal 23 April 2008

yang isinya agar rekanan mengejar keterlambatan dengan melaksanakan saran

dari kontraktor pengawas

Laporan Mingguan Pengawasan Bulan XIII minggu I dan II belum dibuat oleh

konsultan pengawas sehingga tidak diketahui volume pekerjaan pada periode

20

Page 140: 2007 Prov_Kepri_LKD

tersebut. Untuk menyelesaikan sisa pekerjaan dengan bobot 44,865% (100% -

55,135%) berdasarkan time schedule dibutuhkan waktu selama 9 minggu

sedangkan sisa waktu pelaksanaan selama 3 minggu. Sehingga pekerjaan ini

mengalami kontrak kritis karena diperkirakan tidak dapat diselesaikan sampai

dengan tanggal 31 Mei 2008.

b. Terdapat pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis,

yaitu pekerjaan pemasangan lantai keramik di lantai I, II, dan III. Dalam kontrak

disebutkan bahwa keramik yang digunakan adalah jenis keramik granite merk

Essenza seharga Rp195.000,00/m2 akan tetapi yang dipasang jenis keramik merk

Shunli buatan Cina dengan ukuran yang sama.

Permasalahan kontrak kritis ini telah menjadi catatan pemeriksaan atas

Belanja Modal Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pekerjaan Umum

Tahun Anggaran 2007 yang dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan No.

37/S/XVIII.PEK/01/2008 tanggal 30 Januari 2008 catatan nomor 7. Dalam laporan

tersebut BPK-RI merekomendasikan kepada Gubernur Kepulauan Riau antara lain

untuk menagih denda keterlambatan serta melakukan pemutusan kontrak atau

meminta kesanggupan dari kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sampai dengan pemeriksaan LKPD TA 2007 ini berakhir rekomendasi

tersebut belum ditindaklanjuti. Hal ini terbukti tidak adanya denda keterlambatan

yang disetor ke Kas Daerah atau pemutusan kontrak kepada PT Aditya Wiguna

Kencana, padahal telah banyak pelanggaran yang dilakukan oleh rekanan tersebut,

antara lain:

a. Mengabaikan teguran berkali-kali dari konsultan pengawas dan Kuasa Pengguna

Anggaran atas prestasi pekerjaannya yang minim.

b. Pekerjaan yang dilaksanakan mulai 24 Maret 2008 s.d. saat pemeriksaan fisik

tidak memiliki dasar hukumnya karena Addendum I telah berakhir masanya dan

Addendum II belum disepakati.

c. Melakukan pekerjaan pemasangan lantai keramik yang tidak sesuai dengan

spesifikasi teknis dalam kontrak.

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. Peraturan Presiden RI No.70 Tahun 2005 tentang Perubahan Ketiga atas

Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

21

Page 141: 2007 Prov_Kepri_LKD

Barang/Jasa Pemerintah Pasal 37 Ayat (1) yang menyebutkan bahwa bila terjadi

keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa,

sebagaimana diatur dalam kontrak, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan

dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 %o (satu perseribu) per

hari dari nilai kontrak.

b. Peraturan Presiden RI No.85 Tahun 2006 tentang Perubahan Keenam atas Kepres

No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah pasal 23 tentang penghentian dan pemutusan kontrak ayat (2) yang

menyatakan bahwa pemutusan kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak

cidera janji dan/atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya

sebagaimana diatur dalam kontrak dan ayat (3) yang menyatakan bahwa

pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian penyedia barang/jasa

dikenakan sanksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak berupa :

1) Jaminan pelaksanaan menjadi milik negara

2) Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa

3) Membayar denda dan ganti rugi kepada negara

4) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Tujuan pembangunan Gedung Perawatan RSU Tanjung Uban dan Penataan

Landscape untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat tidak tercapai

karena gedung tersebut tidak dapat digunakan tepat waktu.

b. Terjadi kerugian apabila denda yang timbul karena keterlambatan tersebut tidak

dipungut.

Hal tersebut terjadi karena :

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya

agar kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya bisa selesai tepat waktu dan

sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

b. Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran lemah dalam melakukan

pengawasan dan tidak serius dalam melakukan tindak lanjut atas rekomendasi

BPK RI.

c. Rekanan tidak beritikad baik untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

jangka waktu yang telah ditetapkan dan spesifikasi teknis.

22

Page 142: 2007 Prov_Kepri_LKD

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengakui kondisi tersebut dan telah

meminta kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaannya pada Bulan Juni 2008 sesuai

komitmen yang bersangkutan dikarenakan akan dilakukan soft opening oleh Menteri

Kesehatan pada awal Bulan Juli 2008.

BPK RI merekomendasikan Gubernur Kepulauan Riau agar:

a. Memberikan teguran kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

Dinas Kesehatan agar lebih meningkatkan fungsi pengawasan dan pengendalian

terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek.

b. Memerintahkan secara berjenjang kepada PPTK pembangunan gedung perawatan

RSU Tanjung Uban untuk meminta rekanan agar:

1) Mempercepat penyelesaian pembangunan RSU tersebut sesuai spesifikasi.

2) Membayar denda keterlambatan sebesar Rp310.837.479,35

(Rp6.216.749.587,00 x 5%)

3) Mengganti pekerjaan keramik yang tidak sesuai spesifikasi (merk Shunli)

dengan keramik yang sesuai spesifikasi (merk Essenza).

7. Terjadi Kelebihan Pembayaran Atas Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas

Dokter di Tanjunguban Sebesar Rp20.707.242,68

Dalam Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah

menganggarkan belanja modal melalui Dinas Kesehatan sebesar

Rp34.527.349.544,00 dengan realisasi sebesar Rp27.865.208.376,00. Dari realisasi

sebesar itu, di antaranya adalah pembangunan rumah dinas dokter di Tanjunguban

sebesar Rp692.072.000,00.

Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Dokter Type 70 diborongkan kepada

CV. Sakera Jaya sesuai dengan kontrak Nomor 574/SPPP/DINKES/VIII/2007 tanggal

20 Agustus 2007 senilai Rp692.072.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan 120

hari kalender terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 19

Desember 2007. Pekerjaan telah selesai dan dibayar lunas dengan SP2D

No.4020/KEU-SP2D/X/2007 tanggal 3 Oktober 2007 sebesar Rp207.621.600,00 dan

SP2D No.7380/KEU-SP2D/XII/2007 tanggal 18 Desember 2007 sebesar

Rp484.450.400,00.

23

Page 143: 2007 Prov_Kepri_LKD

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap fisik bangunan dan dokumen

pendukung diketahui bahwa terdapat beberapa item pekerjaan yang tidak

dilaksanakan yaitu:

a. Pemasangan arus (meteran) PLN untuk 1 rumah single dan 2 kopel sebesar

Rp10.060.000,00 (Rp2.012.000,00 + Rp8.048.000,00).

b. Pekerjaan air bersih tidak dilakukan berupa:

No Uraian Pekerjaan Vol Satuan Harga Sat Total Single 1 Pemasangan Meteran air 1 bh 1.207.200,00 1.207.200,00 2 Pipa PVC dia 1” 23 m’ 8.047,50 185.092,50 3 Aksesoris pipa 1 ls 27.763,88 27.763,88 Kople 1 Pemasangan Meteran air 4 bh 1.207.200,00 4.828.800,00 2 Pipa PVC dia 1” 92 m’ 8.047,50 740.370,00 3 Aksesoris pipa 1 Ls 111.055,50 111.055,50

JUMLAH 7.100.281,88

c. Pekerjaan pemasangan keramik tidak dilakukan berupa:

No Uraian Pekerjaan Vol Satuan Harga Sat Total Single 1 Pemasangan keramik

Lantai 20x20 8 m2 88.674,02 709.392,16

Kople 1 Pemasangan keramik

Lantai 20x20 32 m2 88.674,02 2.837.568,64

JUMLAH 3.546.960,80

Sehingga seluruh komponen biaya di atas sebesar Rp20.707.242,68 (Rp10.060.000,00

+ Rp7.100.281,88 + Rp3.546.960,80) seharusnya tidak perlu dibayar.

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan bahwa khusus

untuk pekerjaan konstruksi, pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan

yang telah terpasang, tidak termasuk bahan-bahan, alat-alat yang ada di lapangan.

b. Kontrak Nomor 574/SPPP/DINKES/VIII/2007 tanggal 20 Agustus 2007 tentang

Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Dokter Type 70.

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kerugian daerah sebesar

Rp20.707.242,68.

24

Page 144: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hal tersebut disebabkan karena:

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Konsultan Pengawas, Pengguna Anggaran

lalai dalam melaksanakan tugasnya sebagai penanggung jawab kegiatan.

b. Lemahnya pengendalian dan pengawasan dari Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran dan Konsultan Pengawas terhadap pelaksanaan pekerjaan.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengakui kondisi di atas dan akan

segera ditindaklanjuti sesuai rekomendasi.

BPK RI merekomendasikan Gubernur Kepulauan Riau agar:

a. Memberikan teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran Dinas Kesehatan agar lebih meningkatkan fungsi pengawasan dan

pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek serta mempertimbangkan

supaya konsultan pengawas yang menyatakan pekerjaan selesai 100% tidak

diikutsertakan dalam kegiatan pengawasan proyek di lingkungan Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau.

b. Memerintahkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pekerjaan Pembangunan

Rumah Dinas Dokter Type 70 untuk menarik kelebihan pembayaran sebesar

Rp20.707.242,68 dari rekanan/CV. Sakera Jaya dan menyetorkannya ke Kas

Daerah.

8. Sisa UYHD Tahun Anggaran 2007 Sebesar Rp8.364.897.166,34 Terlambat

Disetor dan Sisa UUDP Tahun 2005 Sebesar Rp728.378.026,00 Belum Disetor

Ke Kas Daerah

Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menerbitkan

SP2D sebesar Rp1.307.353.269.208,66 dan direalisasikan sebagai belanja sebesar

Rp1.281.316.525.785,66 sehingga terdapat sisa belanja sebesar Rp26.036.743.423,00.

Dari jumlah sebesar itu di antaranya sebesar Rp10.490.806.158,00 telah disetor ke kas

daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 sehingga uang yang harus

dipertanggungjawabkan (UYHD) oleh Bendahara Pengeluaran di 31 Satuan Kerja

Pemerintah Daerah (SKPD) Tahun Anggaran 2007 adalah sebesar

Rp15.545.937.265,00. Jumlah sebesar Rp15.545.937.265,00 merupakan salah satu

bagian dari saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2007 yaitu sebesar

25

Page 145: 2007 Prov_Kepri_LKD

Rp16.300.160.608,74. Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti penyetoran Sisa UYHD,

diketahui bahwa:

a. Dari Sisa UYHD Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp15.545.937.265,00 di

antaranya sebesar Rp7.215.896.947,66 disetor sampai dengan 10 Januari 2008,

dan sisanya sebesar Rp8.364.897.166,34 disetor melewati tanggal 10 Januari

2008. Daftar keterlambatan penyetoran sisa UYHD adalah sebagai berikut:

No. Satuan Kerja Tanggal Penyetoran Jumlah (Rp) 1 BPID 14/1/2008 s.d. 24/1/2008 40.873.724,002 Dinas PU 5/2/2008 s.d. 11/2/2008 21.206.473,003 BAPPEDA 11/1/2008 s.d. 18/1/2008 191.178.483,004 Dinas TAMBEN 14/1/2008 149.929.560,005 Kantor PENGHUBUNG 28/1/2008 s.d. 14/2/2008 10.804.952,006 Dinas KOPERASI & UKM 14/1/2008 93.982.990,007 BAPEDALDA 15/1/2008 s.d. 25/2/2008 225.526.014,008 Dinas PARSENIBUD 11/1/2008 s.d. 31/1/2008 27.958.788,009 SETDA:

9.a Biro Adm Pemerintahan 14/1/2008 s.d. 30/1/2008 121.095.192,009.b Biro Adm Pembangunan 11/1/2008 s.d. 30/1/2008 52.489.404,009.c Biro Adm Perekonomian 11/1/2008 s.d. 14/1/2008 58.036.900,009.d Biro Perlengkapan 22/1/2008 s.d. 4/2/2008 68.633.400,009.e Biro Pemberdayaan Perempuan 18/1/2008 s.d. 5/2/2008 125.188.361,009.f Biro Humas dan Protokol 15/1/2008 s.d. 30/1/2008 3.217.760,009.g Biro Hukum dan Organisasi 30/1/2008 228.268.454,009.h Biro Umum 24/1/2008 s.d. 6/2/2008 397.423.556,009.i Biro Kesra 11/1/2008 s.d. 5/2/2008 76.424.946,009.j Biro Keuangan 27/3/2008 450.060,0010 SATPOL PP 15/1/2008 s.d. 13/3/2008 117.111.069,0011 DISPERINDAG 22/1/2008 s.d. 29/1/2008 74.236.675,00 12 DISTANHUTNAK 11/1/2008 93.727.858,00 13 DISPENDA 14/1/2008 s.d. 16/1/2008 93.314.559,00 14 BKKD 16/1/2008 s.d. 14/2/2008 3.031.922.250,00 15 DINSOS 1/2/2008 209.291.544,00 16 BANDIKLAT 31/1/2008 s.d. 5/2/2008 163.535.456,00 17 BKD 15/1/2008 s.d. 25/1/2008 219.716.678,00 18 DISDUKCAPIL 14/1/2008 s.d. 14/2/2008 21.473.525,00 19 KESBANGPOL 14/1/2008 160.454.513,00 20 INSPEKTORAT 11/1/2008 1.063.861.922,00 21 DISPORA 15/1/2008 s.d. 13/3/2008 24.450.066,00 22 DINKES 15/1/2008 s.d. 10/4/2008 33.341.890,00 23 DISDIK 21/1/2008 s.d. 31/3/2008 677.191.938,34 24 DISHUBPOSTEL 16/1/2008 s.d. 6/2/2008 488.578.206,00

TOTAL 8.364.897.166,34

b. Dalam Laporan atas Pengendalian Intern pada Pemeriksaan LKPD TA 2006

catatan No.3 diungkapkan bahwa terdapat Sisa UYHD TA 2005 s.d. pemeriksaan

tanggal 12 Mei 2007 belum disetor ke Kas Daerah sebesar Rp869.910.006,00

yaitu sisa UUDP TA 2005 di Sekretariat Daerah. Dari jumlah tersebut di

antaranya sebesar Rp141.531.980,00 disetor ke Kas Daerah pada tanggal 8 Januari

26

Page 146: 2007 Prov_Kepri_LKD

2007. Sisanya sebesar Rp728.378.026,00 sampai dengan pemeriksaan atas LKPD

TA 2007 berakhir belum disetor ke Kas Daerah.

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. Undang Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 Ayat (1)

yang menyatakan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

b. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 220 Ayat (10) yang menyatakan Bendahara Pengeluaran pada SKPD wajib

mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi

tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada

PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Hal tersebut mengakibatkan sisa UYHD Tahun Anggaran 2007 sebesar

Rp8.364.897.166,34 tidak dapat segera dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau dan sisa UUDP Tahun Anggaran 2005 yang belum disetor sebesar

Rp728.378.026,00 berpotensi merugikan daerah.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Para Bendahara SKPD TA 2007 tidak tertib waktu dalam menyetorkan sisa

UYHD ke Kas Daerah.

b. Pemegang Kas Sekretariat Daerah TA 2005 beritikad tidak baik dengan tidak

menyetorkan kekurangan sisa UUDP yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Para Atasan Langsung Bendahara belum optimal dalam melakukan pengendalian

dan pengawasan khususnya yang terkait dengan ketertiban penyetoran sisa UYHD

di lingkungan kerja masing-masing

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengakui kondisi di atas dan akan

menjadi perhatian untuk perbaikan di masa mendatang.

27

Page 147: 2007 Prov_Kepri_LKD

28

BPK RI merekomendasikan Gubernur Kepulauan Riau agar:

a. Memberikan teguran tertulis kepada Kepala SKPD sebagai atasan langsung

bendahara supaya meningkatkan pengendalian dan pengawasan khususnya yang

terkait dengan ketertiban penyetoran sisa UYHD di lingkungan kerja masing-

masing.

b. Memerintahkan atasan langsung bendahara supaya menegur secara tertulis

kepada bendahara atas ketidaktertibannya dalam menyetorkan sisa UYHD tepat

pada waktunya.

c. Memerintahkan Pemegang Kas Sekretariat Daerah TA 2005 supaya segera

menyetorkan kekurangan sisa UUDP yang menjadi tanggung jawabnya.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 148: 2007 Prov_Kepri_LKD

Lampiran 3.1.

NO JENIS BARANG JUMLAH HARGATanah:

1 Tanah Kantor jalan Se.Jang 103,625,000           2 Tanah untuk bangunan instalansi air bersih sungai pulau KM 14 3,676,000,000         3 Tanah untuk bangunan instalansi air bersih/danau 4,500,000,000         4 Tanah untuk bangunan instalansi air bersih luas 1.017M2 Jl. DI Panjaitan 160,650,000           

Jumlah Tanah 8,440,275,000        

Bangunan:5 Bangunan Rumah Pompa 3,500,000                6 Bangunan Filter Air 3,000,000                7 Bangunan Gardu Listrik 7,000,000                8 Bangunan Dam/Air Tangga Beton 79,420,000             9 Bangunan Power Station (IPA) 2,354,925,000         

10 Bangunan Intake 444,875,000           11 Bangunan Pembubuh Kimia 8,350,000                12 Bangunan Pembubuh Kimia 8,350,000                13 Bangunan Rumah Genset 30,500,000             

DAFTAR ASET PDAM YANG DISERAHTERIMAKANDARI PEMERINTAH PROVINSI RIAU KEPADA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

g , ,14 Bangunan Rumah Genset 30,500,000             15 Bangunan Kolam Lumpur 36,300,000             16 Bangunan Kolam Lumpur 30,500,000             17 Rumah Tempat Tinggal 35,000,000             18 Rumah Tempat Tinggal 35,000,000             19 Rumah Tempat Tinggal 35,000,000             20 Bangunan Bengkel 15,000,000             21 Pos Jaga 12,500,000             22 Pos Jaga Lower 12,500,000             23 Pos Jaga Lower 12,500,000             24 Pos Jaga Upper 12,500,000             

Jumlah Bangunan 3,207,220,000        

Peralatan dan Mesin:25 Elektrik Generating Set Sungai Pulai 25,000,000             26 Elektrik Generating Set Sungai Pulai 25,000,000             27 Elektrik Generating Set Sungai Pulai 25,000,000             28 Elektrik Generating Set Sungai Pulai 40,000,000             29 Elektrik Generating Set Sungai Pulai 40,000,000             30 Elektrik Generating Set Sungai Pulai 185,000,000           31 Elektrik Generating Set Sungai Pulai 185,000,000           32 Stationary Water Pump Sei Pulai 15,000,000             33 Stationary Water Pump Sei Pulai 15,000,000             34 Stationary Water Pump Sei Pulai 15,000,000             35 Stationary Water Pump Sei Pulai 15,000,000             

Page 149: 2007 Prov_Kepri_LKD

Lampiran 3.1.

NO JENIS BARANG JUMLAH HARGA

DAFTAR ASET PDAM YANG DISERAHTERIMAKANDARI PEMERINTAH PROVINSI RIAU KEPADA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

36 Stationary Water Pump Sei Pulai 15,000,000             37 Stationary Water Pump Sei Pulai 15,000,000             38 Stationary Water Pump Sei Pulai 15,000,000             39 Pompa distribusi 25,000,000             40 Pompa distribusi 25,000,000             41 Pompa distribusi 25,000,000             42 Pompa distribusi 25,000,000             43 Pompa distribusi 25,000,000             44 Pompa distribusi 25,000,000             45 Injection 3,000,000                46 Injection 3,000,000                47 Injection 3,000,000                48 Pompa distribusi ‐                                49 Pompa distribusi ‐                                50 Pompa distribusi ‐                                51 Stadionary Water Pump ‐                                52 Stadionary Water Pump ‐                                53 Pump Injection ‐                                p j54 Pump Injection ‐                                55 Pump Injection ‐                                56 Pump Injection ‐                                57 Pump Injection ‐                                58 Pump Injection ‐                                59 Pump Injection ‐                                60 Pump Injection ‐                                61 Pump Injection 3,000,000                62 Pump Injection 3,000,000                63 Pump Injection 3,000,000                64 Pump Injection 3,000,000                65 Mekanikal & Electrical 75,000,000             66 Bak Air 1,206,920,000         67 Ent Flow 1,836,000                68 Ent Flow 1,836,000                69 Ent Flow 1,836,000                70 Bak Kimia 1,650,000                71 Bak Kimia 1,650,000                72 Bak Kimia 1,650,000                73 Bak Kimia 1,650,000                74 Bak Kimia 1,650,000                75 Bak Kimia 1,650,000                76 Bak Kimia 1,650,000                77 Bak Kimia 1,650,000                78 Ind Filter 25,000,000             79 Ind Filter 25,000,000             

Page 150: 2007 Prov_Kepri_LKD

Lampiran 3.1.

NO JENIS BARANG JUMLAH HARGA

DAFTAR ASET PDAM YANG DISERAHTERIMAKANDARI PEMERINTAH PROVINSI RIAU KEPADA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

80 Ind Filter 25,000,000             81 Ind Filter 25,000,000             82 Ind Filter 25,000,000             83 Tank 12,000,000             84 Tank 12,000,000             85 Tank 12,000,000             86 Bak Penampung Air 9,000,000                87 Blower 1,500,000                88 Blower 1,500,000                89 Mekanikal & Electrical 75,000,000             90 Mekanikal & Electrical 75,000,000             91 Mekanikal & Electrical 75,000,000             92 Mekanikal & Electrical 75,000,000             93 Mekanikal & Electrical 75,000,000             94 Mekanikal & Electrical 75,000,000             95 Tank 150,000,000           96 Tank 150,000,000           97 Filter Air 6,500,000                 , ,98 Filter Air 6,500,000                99 Bak Penampung Air 150,000,000           

100 Mekanikal & Elect Pompa PA 75,000,000             101 Mekanikal & Elect Pompa PA Ntake 75,000,000             102 Mekanikal & Elect Pompa PA Reservoir 75,000,000             103 Mekanic dan Elect Rmn Kimia 75,000,000             104 Mekanic dan Elect Barg Perun 75,000,000             105 Jembatan Pipa 200,800,000           106 Transmisi 16" & 12" 551,250,000           107 Transmisi 12" steel 1,264,029,000         108 Transmisi PVC 759,375,000           109 Distribusi 6" PVC 130,000,000           110 Distribusi 4" PVC 75,000,000             111 Distribusi 3" PVC 112,500,000           112 Distribusi 4" PVC 45,000,000             113 Distribusi 3" PVC 7,500,000                114 Diras 1,750,000,000         115 Tersier 650,000                   116 Distribusi 500,000                   117 BAN 25,000,000             118 Filling Kabinet 750,000                   119 Filling Kabinet 750,000                   120 Filling Kabinet 750,000                   121 Filling Kabinet 750,000                   122 Kipas Angin 285,000                   123 Kipas Angin 285,000                   

Page 151: 2007 Prov_Kepri_LKD

Lampiran 3.1.

NO JENIS BARANG JUMLAH HARGA

DAFTAR ASET PDAM YANG DISERAHTERIMAKANDARI PEMERINTAH PROVINSI RIAU KEPADA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

124 Kalkulator 305,000                   125 Kalkulator 599,900                   126 Kalkulator 599,900                   127 Kalkulator 599,900                   128 Kalkulator 418,000                   129 Kalkulator 1,256,500                130 Kalkulator 1,256,500                131 Kalkulator 1,256,500                132 Kalkulator 1,256,500                133 Kalkulator 1,256,500                134 Racun Api 250,000                   135 Meja Komputer 500,000                   136 Meja Kerja 540,000                   137 Kursi Kerja 240,000                   138 Kursi Kerja 240,000                   139 UPS 1,590,000                140 Komputer 5,250,000                141 Mesin Rumput 5,250,000                p , ,142 Mesin Rumput 880,000                   143 Kamar 3,002,500                144 Meja Kerja/Kursi 3,002,500                145 Meja Kerja/Kursi 1,980,000                146 Meja Kerja/Kursi 1,980,000                147 Mesin Pompa Air 3,190,000                148 Mesin Tik 400,000                   149 Komunikasi/Air Phone 2,905,000                150 Telepon 90,000                     151 Monitor Komputer 1,650,000                152 Bahan Arsip 100,000                   153 Kawat Telepon 348,000                   154 Kawat Telepon 348,000                   155 Kipas Angin 418,000                   156 Kipas Angin 418,000                   157 Meja Kerja 770,000                   158 Speaker/Mic Audio 2,500,000                

Jumlah Peralatan dan Mesin 8,534,449,200        

20,181,944,200      TOTAL

Page 152: 2007 Prov_Kepri_LKD

Lampiran: 3.2.

5.2.2.02.16. Belanja Bantuan Operasional 7,964,450,000.00 7,125,460,000.00

NO KEGIATAN REALISASI ANGGARAN PERSENTASE1 BANTUAN KEMITRAAN ITS 12 ORANG 480,000,000.00 480,000,000.00 100.00

Karimuna. Ninuk Susiyanti 15,000,000.00 b. Abdul Rahman 15,000,000.00 Tanjungpinangc. Risandi Dwirama Putra 15,000,000.00 d. Arfena Diah Lestari 15,000,000.00 e. Hafiz Nurqulbuzaky 15,000,000.00 Senayangf. Suparno 15,000,000.00 Bintang. Eko Prasetyo 15,000,000.00 h. Hendra Saputra 15,000,000.00 i. Riki Andri Kurniawan 15,000,000.00 Natunaj. Oktavia Zuhri 17,000,000.00 k. Haidir 14,000,000.00 l. Adang 14,000,000.00 j. Rektor ITS Surabaya untuk sumbangan pengembangan institusi

300,000,000.00

2 BANTUAN KEMITRAAN UNHASS 11 ORANG 330,000,000.00 330,000,000.00 100.00a. Okto Rindi Bakkara 15,000,000.00 b. Dwi Septiani Putri 15,000,000.00 c. Indra Candra 15,000,000.00 d. Rambow 15,000,000.00 e. Agus Pranata 15,000,000.00 f. Dedy Kurniawan 15,000,000.00 g. Ade Purnama Putra 15,000,000.00

BELANJA BANTUAN OPERASIONAL DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU

Anggaran:Realisasi:

h. Jumsurizal 15,000,000.00 i. Mega Tania 15,000,000.00 j. Angga Reni 15,000,000.00 k. Susiana 15,000,000.00 l. Rektor UNHAS 165,000,000.00

3 BANTUAN KHUSUS TENAGA TUTOR KEAKSARAAN FUNGSIONAL PAKET A, B, C DIBERIKAN KEPADA:

2,247,960,000.00 2,328,550,000.00 96.54

a. Tutor di Kota Batam (354 orang) 552,240,000.00 b. Tutor di Kab. Natuna (201 orang) 313,560,000.00 c. Tutor di Kab. Bintan (267 orang) 416,520,000.00 d. Tutor di Kab. Karimun (191 orang) 297,960,000.00 e. Tutor di Kota Tanjungpinang (149 orang) 232,440,000.00 f. Tutor di Kab. Lingga (279 orang) 435,240,000.00

4 PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA SMK SE PROP.KEPRI

1,357,500,000.00 1,500,000,000.00 90.50

a. Disdik Kota Batam 522,500,000.00 b. Disdik Kota Tanjungpinang 478,000,000.00 c. Disdik Kab. Karimun 276,000,000.00 d. Disdik Kab. Bintan 49,500,000.00 e. Disdik Kab. Natuna 6,500,000.00 f. DisdikKab. Lingga 25,000,000.00

Page 153: 2007 Prov_Kepri_LKD

5.2.2.02.16. Belanja Bantuan Operasional 7,964,450,000.00 7,125,460,000.00

NO KEGIATAN REALISASI ANGGARAN PERSENTASE

BELANJA BANTUAN OPERASIONAL DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU

Anggaran:Realisasi:

5 PEMBERDAYAAN LEMBAGA PAUD 425,000,000.00 450,000,000.00 94.44Kota Tanjung Pinanga. KB Smansa 87 25,000,000.00 b. PAUD Permata Bunda 25,000,000.00 c. PAUD Anakku Sayang 25,000,000.00 Kota Bintand. Pos PAUD Nusa Indah III 25,000,000.00 e. Pos PAUD Intan Payung 25,000,000.00 f. Pos PAUD Nusa Indah 25,000,000.00 g. Pos PAUD Permata Bunda 25,000,000.00 Kota Batamh. TPA Restu 25,000,000.00 i. KB Hidayahtusallam - j. PAUD Aulia 25,000,000.00 k. KB Ananda 25,000,000.00 l. TPA Al Hidayah 25,000,000.00 Kabupaten Karimunm. KB Al Maidah Kolam Air 25,000,000.00 n. PAUD Matahari 25,000,000.00 Kabupaten Linggao. KB. Tunas Karya 25,000,000.00 p. PAUD Nyiur Hijau 25,000,000.00 Kabupaten Natunaq. TPA Al Muhajirin 25,000,000.00 r. PAUD Miftahul Jannah 25,000,000.00

6 DANA SHARING UNTUK SARANA PRASARANA DAN PENDIDIKAN SMK SE PROP. KEPRI

39,100,000.00 400,000,000.00 9.78

a. SMK Teladan Batam 20,000,000.00 b. SMKN 1 Batam 19,100,000.00

7 DANA SHARING HOTEL TRAINING SMK 2 TJP 250,000,000.00 250,000,000.00 250,000,000.00 100.008 PELAKSANAAN AKREDITASI BAS PROP.KEPRI 583,900,000.00 583,900,000.00 583,900,000.00 100.00

9 PENYEDIAAN DUKUNGAN TERHADAP SEKOLAH INTERNASIONAL SMAN 1 BATAM DAN SMKN 3 TANJUNGPINANG

600,000,000.00 600,000,000.00 100.00

a. SMAN 1 Batam 300,000,000.00 b. SMKN 3 Tanjungpinang 300,000,000.00

10 PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MAJELIS PENDIDIKAN PROP.KEPRI

500,000,000.00 500,000,000.00 500,000,000.00 100.00

11 BANTUAN STISIPOL 312,000,000.00 312,000,000.00 100.00a. Bantuan buku perpustakaan 225,000,000.00 b. Bantuan pengembangan profesi STISIPOL Tanjungpinang 87,000,000.00

12 DANA BANTUAN PENUNTASAN BUTA AKSARA - - 230,000,000.00

TOTAL 7,125,460,000.00 7,964,450,000.00

Page 154: 2007 Prov_Kepri_LKD

Lampiran : 3.3.

ANGGARAN : Rp5.737.500.000,00REALISASI : Rp4.737.368.900,00

5.2. Kegiatan Reses5.2.2.06. Belanja Cetak dan Penggandaan

No KEGIATAN NAMA PENERIMA JUMLAH KETIDAKLENGKAPAN

1 Belanja alat tulis kantor kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Karimun

Supriadi 6,950,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan kegiatan

2 Belanja barang cetak kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Natuna

Sofyan 9,850,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan jumlah uang tunai yang dibayarkan

3 Belanja barang cetak kegiatan reses daerah pemilihan Kota Batam

Udin 75,400,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan jumlah uang tunai yang dibayarkan

4 Belanja pengadaan kegiatan reses daerah Ali P 32,200,000 kuitansi pihak ketiga tidak

SKPD : SEKRETARIAT DPRD PROPINSI KEPULAUAN RIAUREKAP SPJ KEGIATAN RESES PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

e a ja pe gadaa eg ata eses dae apemilihan Kota Batam

3 , 00,000 u ta s p a et ga t dasesuai dengan kegiatan

Total 124,400,000

5.2. Kegiatan Reses5.2.2.07. Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

No KEGIATAN NAMA PENERIMA JUMLAH KETIDAKLENGKAPAN

1 Belanja sewa ruangan rapat/pertemuan kegiatan reses daerah pemilihan Kota Tanjungpinang

Nani S 44,800,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan jumlah uang tunai yang dibayarkan

2 Belanja sewa ruangan rapat/pertemuan kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Natuna

Agus 21,000,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan kegiatan yang dimaksud

3 Belanja sewa tenda kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Bintan

Udin 26,800,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan kegiatan yang dimaksud

4 Belanja sewa tenda kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Natuna

Sudi 9,000,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan kegiatan yang dimaksud

5 Belanja sewa peralatan sound system kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Bintan

Lisnawati 19,000,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan kegiatan yang dimaksud

120,600,000 Total

Page 155: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp5.737.500.000,00REALISASI : Rp4.737.368.900,00

SKPD : SEKRETARIAT DPRD PROPINSI KEPULAUAN RIAUREKAP SPJ KEGIATAN RESES PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

5.2. Kegiatan Reses5.2.2.07. Belanja Sewa Sarana Mobilitas

No KEGIATAN NAMA PENERIMA JUMLAH KETIDAKLENGKAPAN

1 Belanja sewa transportasi kegiatan reses daerah pemilihan Kota Batam

Sukri 93,400,000 kuitansi pihak ketiga tidak ada cap dari suplier

93,400,000

5.2. Kegiatan Reses5.2.2.11. Belanja Makanana dan Minuman

No KEGIATAN NAMA PENERIMA JUMLAH KETIDAKLENGKAPAN

1 Belanja makanan dan minuman kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Bintan

Lisda 46,800,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan jumlah uang

Total

reses daerah pemilihan Kabupaten Bintan sesuai dengan jumlah uang tunai yang dibayarkan, dan tidak dilengkapi dengan materai

2 Belanja makanan dan minuman kegiatan reses daerah pemilihan Kabupaten Natuna

Toni 18,278,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan jumlah uang tunai yang dibayarkan, dan tidak dilengkapi dengan materai

3 Belanja makanan dan minuman kegiatan reses daerah pemilihan Kota Batam

Supri 128,425,000 kuitansi pihak ketiga tidak sesuai dengan jumlah uang tunai yang dibayarkan, dan tidak dilengkapi dengan materai

193,503,000 Total

Page 156: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp5.737.500.000,00REALISASI : Rp4.737.368.900,00

5.2.2. Kegiatan Reses5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

No KEGIATAN NAMA PENERIMA JUMLAH KETIDAKLENGKAPAN

1 Belanja perjalanan dinas dalam daerah ke Kab. Karimun an Andi Lolo

Andi Lolo 4,100,000 tiket berangkat

2 Belanja perjalanan dinas dalam daerah ke Kab. Bintan dan Lingga, Irin Ari Muriyanti

Irin Ari Muriyanti 1,600,000 tiket berangkat

TOTAL 5,700,000

REKAP SPJ KEGIATAN RESES PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRDSKPD : SEKRETARIAT DPRD PROPINSI KEPULAUAN RIAU

Page 157: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN: Rp2.048.000.000,00REALISASI: Rp1.020.435.000,00

5.2.2.08. Belanja Sewa Sarana Mobilitas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

1 biaya sarana mobilitas darat pada acara kunjungan kerja di kabupaten karimun - Karimun 3,050,000

tidak ada cap dan nama dari pihak ketiga di kuitansinya

3,050,000

5.2.2.15. Biaya Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

REKAP SPJ KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRDKE DALAM DAERAH

SKPD : SEKRETARIAT DPRD PROPINSI KEPULAUAN RIAU

Total

UP/GU/TU LENGKAPAN

1 kegiatan sidak ke samsat Prop. Kepri Andi Anhar Chalid Batam 1,550,000

tiket kembali

2 kegiatan sidak ke samsat Prop. Kepri Yudi Carsana Batam 1,550,000

tiket kembali

3 kegiatan sidak ke samsat Prop. Kepri Oki Wirawan Batam 1,550,000

tiket kembali

4 kegiatan sidak ke samsat Prop. Kepri Ahmas Darwis Batam 1,550,000

tiket kembali

5 mendampingi anggota DPRD dalam rangka kegiatan sidak ke samsat Prop. Kepri

Fitriani Batam 650,000tiket kembali

6,850,000Total

Page 158: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp8.970.740.000,00REALISASI : Rp6.841.937.886,00

5.2.2.15. Biaya Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU KETIDAKLENGKAPAN

1 Kunjungan kerja Pansus HIV/AIDS dan IMS Kepri Jumlah Peserta yang mengikuti sebanyak

Jhon Richard Tulenan Jakarta 6,600,000tiket kembali

2 Menghadiri study banding tentang pengembangan wawasan SDM Mohammad Firdaus Semarang-

Surabaya 11,919,000tiket pulang pergi

3 Mendampingi anggota Dprd Prop. Kepri kegiatan halal bihalal 1428 Syudartinah Jakarta 5,250,000

tiket kembali

4 Kunjungan kerja panitia anggaran DPRD propoinsi kepulauan Riau ke panitia anggaran DPRD Propinsi Jawa Timur

Sahat Hutapea Surabaya 8,220,000

tiket kembali

5 Menghadiri hala bihalal dan silahturahmi BP3KR Hotman Hutapea Bandung 5,750,000

tiket berangkat

REKAP SPJ KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRDKE LUAR DAERAH

SKPD : SEKRETARIAT DPRD PROPINSI KEPULAUAN RIAU

6 Menghadiri undangan Silatnas VI FBSA Muhammad Nabil Medan 5,450,000

tiket kembali

7 Mendampingi disnaker dan transmigrasi Prop Kepri ke Vietnam

Emtizar Karyan Vietnam 13,421,500tiket kembali

8 Kunjungan kerja ke PLTU STX Energy Hotman Hutapea Korsel 21,673,460

tiket pulang pergi

9 Kunjungan kerja ke PLTU STX Energy Rudy Korsel 21,673,460

tiket pulang pergi

10 Kunjungan kerja ke PLTU STX Energy Johnson Napitupulu Korsel 21,673,460

tiket pulang pergi

121,630,880Total

Page 159: 2007 Prov_Kepri_LKD

Rp11.151.000.000,00Rp9.351.551.000,00

5.2.2.15. Biaya Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

1 Pelatihan Peningkatan Fungsi Budgeting, Legislatif dalam mengevaluasi usulan APBD Pemda Lis Darmansyah Jakarta 6,600,000

tiket kembali

2 Pelatihan Peningkatan Fungsi Budgeting, Legislatif dalam mengevaluasi usulan APBD Pemda Johnson Napitupulu Jakarta 6,600,000

tiket kembali

3 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan Sabar P. Hasibuan Surabaya 9,120,000

tiket kembali

4 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan Andi Lolo Surabaya 9,120,000

tiket kembali

5 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan Lis Darmansyah Surabaya 9,120,000

tiket kembali

6 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka

tiket kembali

REKAP SPPD KEGIATAN KAPASITAS PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRDSKPD : SEKRETARIAT DPRD PROPINSI KEPULAUAN RIAU

ANGGARAN : REALISASI :

53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan H. Nurudin Surabaya 9,120,000

7 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan H. Taba Iskandar Surabaya 9,120,000

tiket kembali

8 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan Sahat Hutapea Surabaya 9,120,000

tiket kembali

9 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan Syahniar Usman Surabaya 9,120,000

tiket kembali

10 Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Persepektif PP 53 Tahun 2005, Pembentukan Badan Kehormatan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja dan Mengokohkan Etika Anggota Dewan Sahat Hutapea Surabaya 9,120,000

tiket kembali

11 Pelatihan dan Sosialisasi Aturan Perjalanan Dinas serta Sinergitas Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan Uang Negara/Daerah terhadap Penerapan Standar Biaya TA 2008 Muhammad Amin Surabaya 9,120,000

tiket kembali

12 Pelatihan dan Sosialisasi Aturan Perjalanan Dinas serta Sinergitas Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan Uang Negara/Daerah terhadap Penerapan Standar Biaya TA 2008 Saidul Khudri Surabaya 9,120,000

tiket kembali

13 Pelatihan dan Sosialisasi Aturan Perjalanan Dinas serta Sinergitas Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan Uang Negara/Daerah terhadap Penerapan Standar Biaya TA 2008 Oki Wirawan Surabaya 8,220,000

tiket kembali

14 Undangan Achievment For Motivation Training (AMT) Herlie Irawan Malang 9,320,000 tiket kembali15 Undangan Achievment For Motivation Training (AMT) Syahniar Usman Malang 9 320 000 tiket kembali15 Undangan Achievment For Motivation Training (AMT) Syahniar Usman Malang 9,320,000 tiket kembali

TOTAL 131,260,000.00

Page 160: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp2.504.250.000,00REALISASI : Rp2.409.347.500,00

5.2.2.01. Belanja Barang Habis Pakai

NO TGL KEGIATAN NAMA PENERIMA JUMLAH KETIDAKLENGKAPAN

1 ../9/2007 sewa pesawat pelita air service rute dumai-batam-ranai-batam-dumai - 70,000,000

tidak ada kuitansi pihak ketiga, hanya ada delivery

order

2 ../9/2007 sewa pesawat pelita air service rute dumai-batam-matak-batam-dumai - 70,000,000

tidak ada kuitansi pihak ketiga, hanya ada delivery

order

3 ../10/2007 sewa pesawat pelita air service rute dumai-batam-dabo-batam-dumai - 60,000,000

tidak ada kuitansi pihak ketiga, hanya ada delivery

order

4 25/9/2007 belanja inland dan transport di tanjung batu Yunizar 1,000,000

kuitansi pihak ketiga

5 1/10/2007 belanja inland dan transport di palmatak Surahmat 1,000,000

kuitansi pihak ketiga

6 1/10/2007 belanja inland transport di tarempaBram 1,000,000

kuitansi pihak ketiga

7 3/10/2007 belanja inland transport di daik Hamid 1,750,000 kuitansi pihak ketiga8 5/10/2007 b l j i l d t t di R d 750 000 k it i ih k k ti

REKAP SPJ KEGIATAN SAFARI RAMADHAN 1428 HSKPD : BIRO ADMINISTRASI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PROPINSI KEPULAUAN RIAU

8 5/10/2007 belanja inland transport di moro Ramdan 750,000 kuitansi pihak ketiga9 7/10/2007 belanja inland transport di dumai Yamsuri 1,000,000 kuitansi pihak ketiga

206,500,000

5.2.2.08. Belanja Sewa Sarana Mobilitas

NO TGL KEGIATAN NAMA PENERIMA JUMLAH KETIDAKLENGKAPAN

1 ..2007 pembelian bbm solar untuk kapal kepri rute tpi moro tpi pada saat safari ramdhan 1428 @3000

- 13,350,000kuitansi pihak ketiga

2 ..2007 pembelian bbm solar untuk kapal kepri rute tpi daik tpi pada saat safari ramdhan 1428 @3500

- 15,575,000kuitansi pihak ketiga

3 …2007 pembelian bbm solar untuk kapal kepri rute tpi tg.batu tpi pada saat safari ramdhan 1428 @3000

- 13,350,000kuitansi pihak ketiga

4 …2008 pembelian bbm solar untuk kapal kepri rute tpi tg.batu tpi pada saat safari ramdhan 1428 @3001

- 13,350,000kuitansi pihak ketiga

5 …2007 pembelian bbm solar untuk kapal kepri rute tpi karimun tpi pada saat safari ramdhan 1428 @3000

- 13,350,000kuitansi pihak ketiga

68,975,000

Total

Total

Page 161: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

1 biaya perjalanan dinas dalam rangka konsultsi kegiatan multy yeards pembangunan kawasan pusat pemprop kepri ke departemen PU di Jakarta

Ismanullah Jakarta 6,350,000 Tiket berangkat

2 biaya perjalanan dinas dalam rangka konsultsi kegiatan multy yeards pembangunan kawasan pusat pemprop kepri ke departemen PU di Jakarta

Suriyanto Untung Jakarta 5,750,000 tiket kembali

3 biaya perjalanan dinas dalam rangka konsultsi kegiatan multy yeards pembangunan kawasan pusat pemprop kepri ke departemen PU di Jakarta

Indra Norza Jakarta 5,750,000 tiket kembali

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

4 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembanguanan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

H. Adlin Jakarta 4,250,000 tiket berangkat

5 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembanguanan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

Suriyanto Untung Jakarta 4,250,000 tiket kembali

6 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembanguanan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

Rody Yantari Jakarta 4,250,000 tiket kembali

7 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembanguanan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

Suriyanto Untung Jakarta 4,250,000 tiket kembali

8 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembanguanan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

Heni Ariputranti Jakarta 4,250,000 tiket berangkat

9 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembanguanan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

Wan Evrizal Jakarta 4,250,000 tiket kembali

10 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembangunan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

Ibnu Khaldun Jakarta 4,250,000 tiket berangkat

Page 162: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

11 biaya perjalanan dinas dalam konsultasi pembangunan kawasan ibukota Prop. Kepri ke Departemen PU di Jakarta

Ibnu Khaldun Jakarta 4,250,000 tiket berangkat

12 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti rapat kerja departemen PU di jakarta

Ismanullah Jakarta 6,350,000 tiket berangkat

13 baiya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri rapat koordinasi perhitungan realisasi lifting migas triwulan IV/2006 di Jakarta

Roby Cahyadi Jakarta 5,000,000 tiket kembali

14 biaya perjalanan dinas dalam rangka mewakili kadis dinas PU untuk mengikuti acara pelantikan KA Satker di M d

H. Adlin Medan 3,750,000 tiket kembali

di Medan15 biaya perjalanan dinas dalam rangka

mengikuti rapat koordinasi nasional tingkat propinsi di jakarta

Ismanullah Jakarta 6,350,000 tiket kembali

16 biaya perjalanan dinas dalam rangka pengawasan monitoring proyek pembangunan jembatan 5 unit, pemeliharaan jalan dabo jago dan final design jalan dan jembatan untuk pendukung kegiatan APBD 2007 di Lingga

M.Tamsil Rahman Lingga 2,400,000 tiket kembali

17 biaya perjalanan dinas dalam rangka pengawasan monitoring proyek pembangunan jembatan 5 unit, pemeliharaan jalan dabo jago dan final design jalan dan jembatan untuk pendukung kegiatan APBD 2007 di Lingga

Muhammad Yasin Lingga 2,400,000 tiket kembali

18 baiya perjalanan dinas dalam rangka monitoring kegiatan APBD Prop.Kepri TA 2006 dan final desgin jalan dan jembatan untuk pendukung kegiatan APBD TA. 2007, di Kab. Natuna

Hendriza Natuna 3,000,000 tiket pulang pergi

19 biaya perjalanan dinas dalm rangka mengikuti rapat pimpinan paripurna pandangan akhir fraksi tentang ranperda di Batam

M. Yahya Batam 500,000 tiket kembali

Page 163: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

20 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pelatihan bidang jasa konstruksi bersertifikat TA 2007 di hotel harmoni batam

Bambang Sumanto Batam 800,000 tiket kembali

21 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pelatihan bidang jasa konstruksi bersertifikat TA 2007 di hotel harmoni batam

Hendriza Batam 1,550,000 tiket kembali

22 biaya perjalanan dinas dalm rangka mengikuti rapat paripurna jawaban pemerintah Prop. Kepri terhadap pandangan umum anggota DPRD Prop Kepri

Fauzi Fadli Batam 1,550,000 tiket kembali

23 biaya perjalanan dinas dalam rangka l k k j l j

M.Tamsil Rahman Batam 1,950,000 tiket kembali melaksanakan survey jalan menuju kawasan industri taiwan, kegiatan APBD TA. 2007 Propinsi Kepulauan Riau di Batam

24 biaya perjalanan dinas dalam rangka melaksanakan survey jalan pengukuran design proyekmenuju hinterland dan jalan menuju kawasan industri taiwan

Hendriza Batam 1,950,000 tiket kembali

25 biaya perjalanan dinas dalam rangka melaksanakan survey jalan pengukuran design proyekmenuju hinterland dan jalan menuju kawasan industri taiwan

Muhammad Yazid Batam 1,950,000 tiket kembali

26 biaya perjalanan dinas dalam rangka melaksanakan survey jalan pengukuran design proyekmenuju hinterland dan jalan menuju kawasan industri taiwan

Martasoni Batam 850,000 tiket kembali

27 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pembahasan pelaksanaan konfirmasi terhadap rencana penggunaan dana penyesuaian infrastruktur jalan lainnya TA 2007 di Batam

Heni Ariputranti Batam 1,150,000 tiket kembali

Page 164: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

28 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pembahasan pelaksanaan konfirmasi terhadap rencana penggunaan dana penyesuaian infrastruktur jalan lainnya TA 2007 di Batam

Rody Yantari Batam 1,150,000 tiket kembali

29 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pembahasan pelaksanaan konfirmasi terhadap rencana penggunaan dana penyesuaian infrastruktur jalan lainnya TA 2007 di Batam

Teguh Marsetiawan Batam 1,150,000 tiket kembali

30 biaya perjalanan dinas dalam rangka rapat paripurna laporan pagar terhadap

b h RAPBD d d

Fauzi Fadli Batam 2,150,000 tiket kembali

pembahasan RAPBD dan pandangan akhir fraksi-fraksi terhadap pembentukan kab. Kepulauan Anambas di Batam

31 biaya perjalanan dinas dalam rangka rapat paripurna laporan pagar terhadap pembahasan RAPBD dan pandangan akhir fraksi-fraksi terhadap pembentukan kab. Kepulauan Anambas di Batam

Mangara Batam 1,550,000 tiket kembali

32 biaya perjalanan dinas dalam rangka konsultasi dan koordinasi ke BPKSDM tentang pemantapan kegiatan pelelangan di dinas PU

Ismanullah Jakarta 5,450,000 tiket berangkat

33 biaya perjalanan dinas dalam rangka konsultasi dan koordinasi ke BPKSDM tentang pemantapan kegiatan pelelangan di dinas PU

H. Adlin Jakarta 5,000,000 tiket berangkat

34 biaya perjalanan dinas dalam rangka konsultasi dan koordinasi ke BPKSDM tentang pemantapan kegiatan pelelangan di dinas PU

Indra Norza Jakarta 5,000,000 tiket berangkat

35 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti konfirmasi terhadap penggunaan dana penyesuaian infrastruktur jalan dan lainnya tahun 2007 di Jakarta

Rody Yantari Jakarta 5,000,000 tiket berangkat

Page 165: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

36 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti konfirmasi terhadap penggunaan dana penyesuaian infrastruktur jalan dan lainnya tahun 2007 di Jakarta

H. Adlin Jakarta 5,000,000 tiket kembali

37 biaya perjalanan dinas dalam rnagka mewakili kepala dinas unutk mengikuti rapat koordinasi nasional tingkat propinsi di Jakarta

Mangara Jakarta 4,550,000 tiket berangkat

38 biaya perjalanan dinas dalam rangka menindaklanjuti tentang konsultasi pembangunan kawasan ibu kota prop.kepri dengan dep. PU di Jakarta

Rody Yantari Jakarta 5,750,000 tiket berangkat

39 bi j l di d l k I d N J k 5 750 000 ik k b li39 biaya perjalana dinas dalam rangka menindaklanjuti tentang konsultasi pembangunan kawasan ibukota prop.kepri dengan dep. PU di Jakarta

Indra Norza Jakarta 5,750,000 tiket kembali

40 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pelaksanaan konfirmasi terhadap rencana pengunaan dana penyesuaian infrastruktur jalan dan lainnya tahun 2007 di batam

M. Yahya Batam 650,000 tiket kembali

41 biaya perjalanan dians dalam rangka survey peninjauan lokasi pra perencanaan proyek APBD Prop.Kepri di Kab. Karimun

Afrizal Karimun 1,700,000 tiket kembali

42 biaya perjalanan dinas dalam rangka rekayasa lapangan pekerjaan pemeliharaan berkala jalan tanjung balai- pasir panjang dan tanjung batu selat belian di Kab karimun

Hendriza Karimun 1,300,000 tiket kembali

43 biaya perjalanan dinas dalam rangka rekayasa lapangan pekerjaan pemeliharaan berkala jalan tanjung balai- pasir panjang dan tanjung batu selat belian di Kab karimun

Herman Karimun 1,300,000 tiket kembali

Page 166: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

44 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan survey dan peninjauan lokasi pra perencanaan proyekAPBD Prop. Kepri TA 2007 di Tanjungbalai Karimun

Herman Karimun 1,000,000 tiket kembali

45 biaya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan daerah tingkat kota batam tahun 2007

Mangara Batam 1,550,000 tiket kembali

46 biaya perjalanan dinas dalam rangka rekayasa lapangan pekerjaan pemeliharaan berkala jalan tanjung balai- pasir panjang dan tanjung batu selat belian di Kab karimun

M. Tamsil Rahman Karimun 1,700,000 tiket kembali

47 biaya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri rapat pembahasan tindak lanjut pembangunan boelevard jodoh di batam

Ibnu Khaldun Batam 750,000 tiket kembali

48 biaya perjalanan dinas dalam rangka peninjauan pelaksanaan pekerjaan pelantar beton di kec. Tambelan

Irwan Batam 2,600,000 tiket kembali

49 biaya perjalanan dinas dalam rangka peninjauan pelaksanaan pekerjaan pelantar beton di kec. Tambelan

Ibnu Khaldun Batam 2,600,000 tiket kembali

50 biaya perjalanan dinas dalam rangka peninjauan pelaksanaan pekerjaan pelantar beton di kec. Tambelan

Teguh Marsetiawan Batam 2,600,000 tiket kembali

51 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan survey dan peninjauan lokasi yang akan dilaksanakan pada APBD TA 2007 untuk pekerjaan pembangunan jembatan 3 unit dan 4 box culverrd pada ruas jalan daek resun di kab. Lingga

Hendriza Lingga 2,400,000 tiket kembali

Page 167: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

52 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan survey dan peninjauan lokasi yang akan dilaksanakan pada APBD TA 2007 untuk pekerjaan jalan bandarsyah Pering penigi di kab. Natuna

Herman Natuna 3,000,000 tiket pulang pergi

53 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan survey dan peninjauan lokasi yang akan dilaksankan pada APBD TA 2007 untuk pekerjaan pembanguna jalan daek resun dan pembangunan jembatan 3 unit dan 4 box culverrd pada ruas jalan daek - resun di Kab Lingga

M. Tamsil Rahman Lingga 2,400,000 tiket kembali

resun di Kab. Lingga

54 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan peninjauan lokasi perbaikan pekerjaan pembangunan drainase primer depan SMK muka kuning di kota Batam

Afrizal Batam 1,550,000 tiket kembali

55 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan peninjauan lokasi perbaikan pekerjaan pembangunan drainase primer depan SMK muka kuning di kota Batam

Mawardi Batam 1,100,000 tiket kembali

56 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan peninjauan lapangan pada pekerjaan pembangunan jalan TA 2007, peningkatan jalan bengkong kota batam

Rody Yantari Batam 1,550,000 tiket kembali

57 biaya perjalanan dinas dalan rangka melakukan peninjauan pra perencanaan proyek APBD prop.kepri TA 2007 di kab. Karimun

Sulaiman Karimun 1,250,000 tiket kembali

58 biaya perjalanan dinas dalan rangka melakukan peninjauan pra perencanaan proyek APBD prop.kepri TA 2007 di kab. Karimun

Nono Sudarsono Karimun 1,250,000 tiket kembali

Page 168: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

59 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan pengawasan k3 dan lingkungan pertambangan di lingga

Anang Aiansyah Lingga 2,000,000 tiket kembali

60 biaya perjalanan dinas dalam rangka mewakili kepala dinas PU Tamben Prop. Kepri untuk menghadiri undangan pembukaan pada acara apresiasi NSPM penetaan wilayah Iijawa bali di Hotel Nagoya

Mardianto Batam 750,000 tiket kembali

61 biaya perjalanan dinas dalanm rangka konsultasi dan koordinasi ke BPKSDM tentang pemantapan k i t l l di di PU

Suriyanto Untung Jakarta 5,000,000 tiket kembali

kegiatan pelelangan di dinas PU Tamben Jakarta

62 biaya perjalanan dinas dalanm rangka konsultasi dan koordinasi ke BPKSDM tentang pemantapan kegiatan pelelangan di dinas PU Tamben Jakarta

Rody Yantari Jakarta 5,000,000 tiket berangkat

63 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan rangka melakukan koordinasi ke BPKSDM dalam rangka pemantapan kegiatan bidang marga di dinas PU Tamben

Said Salikin Jakarta 5,000,000 tiket kembali

64 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan penyampaian DIPA dan konsultasi ke ditjen anggaran departemen keuangan di jakarta.

Irwan Jakarta 5,450,000 tiket kembali

65 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti musrembangnas

Ismanullah Jakarta 5,450,000 tiket kembali

66 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti musrembangnas

Ibnu Khaldun Jakarta 500,000 tiket kembali

67 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan konsultsi alat laoratorium dan lapangan serta peralatan penunjang pada PT. Mektan Babakan tujuh di bandung

Waluyo Bandung 5,750,000 tiket kembali

68 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti musrembangnas

Suriyanto Untung Jakarta 5,000,000 tiket kembali

Page 169: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

69 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti musrembangnas

Heni Ariputranti Jakarta 5,000,000 tiket kembali

70 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan di balai diklat pekerjaan umum wilayah I medan

Rasyidah Syafara Medan 4,750,000 tiket pulang pergi

71 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan di balai diklat pekerjaan umum wilayah I medan

Jennie Medan 4,000,000 tiket pulang pergi

72 biaya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri undangan rapat penyaluran DBH SDA i k b i d b i

Hanafi Jakarta 4,250,000 tiket kembali

DBH SDA minyak bumi dan gas bumi triwulan I TA 2007 di jakarta

73 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan koordinasi dan konsultasi tindak CAP tahun anggaran 2007 dengan kementrian perumahan rakyat di jakarta

Khaidir Yedi Jakarta 5,000,000 tiket kembali

74 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan konsultasi kegiatan bidang SDA unutk tahun anggaran 2008 ke dirjen SDA departemen PU di Jakarta

Dadan Soleh Jakarta 5,000,000 tiket kembali

75 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan koordinasi dan konsultasi tindak CAP tahun anggaran 2007 dengan kementrian perumahan rakyat di jakarta

Ismanullah Jakarta 5,450,000 tiket kembali

76 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan koordinasi dan konsultasi kegiatan bidang bina marga untuk Tahun 2008 Dirjen Bina Marga Departemen PU di Jakarta

Adlin Jakarta 4,750,000 tiket kembali

77 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan koordinasi dan konsultasi kegiatan bidang bina marga untuk Tahun 2008 Dirjen Bina Marga Departemen PU di Jakarta

Edy Damhuri Jakarta 4,750,000 tiket kembali

Page 170: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

78 biaya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri undangan presentasi manfaat dan aplikasi early warning system bagi penunjang kehidupan dan pelestarian lingkungan di Batam

Afrizal Batam 1,150,000 tiket kembali

79 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti workshop keterpaduan penanganan perumahan swadaya di kota batam berdasarkan undangan dan sekretariat daerah kota batam

Mardianto Batam 1,150,000 tiket kembali

80 biaya perjalanan dinas dalam rangka mendampingi kunjungan kerja tim b d d h i i

Muhammad Yazid Lingga 2,100,000 tiket kembali

badan pengawas daerah propinsi kepulauan riau untuk pekerjaan pembangunan jembatan ruas jalan dabo jago kab. Lingga

81 biaya perjalanan dinas dalam rangka mendampingi kunjungan kerja tim badan pengawas daerah propinsi kepulauan riau untuk pekerjaan pembangunan jembatan ruas jalan dabo jago kab. Lingga

Syafril Lingga 1,500,000 tiket kembali

82 biaya perjalanan dinas dalam rangka mendampingi komisi III DPRD Prop.Kepri dalam rangka peninjauan lokasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada TA 2006, serta rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada TA 2007

Suriyanto Untung Natuna 3,600,000 tiket berangkat

83 biaya perjalanan dinas dalam rangka mendampingi komisi III DPRD Prop.Kepri dalam rangka peninjauan lokasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada TA 2006, serta rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada TA 2007

Adlin Natuna 3,600,000 tiket pulang pergi

84 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring terhadap kegiatan pekerjaan APBD tahun anggaran 2007 yang ada di daerah kab. Karimun dan sekitarnya

Adlin Karimun 2,100,000 tiket berangkat

Page 171: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

85 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring terhadap kegiatan pekerjaan APBD tahun anggaran 2007 yang ada di daerah kab. Karimun dan sekitarnya

Eko Sutarso Karimun 2,100,000 tiket berangkat

86 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring terhadap kegiatan pekerjaan APBD tahun anggaran 2007 yang ada di daerah kab. Karimun dan sekitarnya

Herman Karimun 1,500,000 tiket berangkat

87 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan kordinasi dan konsultasi d l l h t d h

Indra Norza Jakarta 5,000,000 tiket kembali

dalam masalah penata ruang daerah Prop. Kepri

88 biaya perjalanan dinas dalam rangka mendampingi tim panitia anggaran dengan panitia anggaran DPRD Riau untuk audiensi

Afrizal Jakarta 5,000,000 tiket kembali

89 biaya perjalanan dinas dalam rangka mendampingi tim panitia anggaran dengan panitia anggaran DPRD Riau untuk audiensi

Dadan Soleh Jakarta 5,000,000 tiket kembali

90 biaya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri panggilan tata usaha negara pekanbaru

Edy Damhuri Pekanbaru 4,250,000 tiket kembali

91 biaya perjalanan dinas dalam rangka menghadiri panggilan tata usaha negara pekanbaru

Edy Damhuri Pekanbaru 4,250,000 tiket kembali

92 mengikuti penyelenggaraan pemberdayaan anggota tim pembina jasa konstruksi tingkat propinsi

Khaidir Yedi Jakarta 5,000,000 tiket kembali

93 biaya perjalanan dinas dalam rangka menidaklanjuti tentang revisi atau perubahan petunjuk operasional kegiatan jalan dan jembatan di Prop Kepri

Hendriza Jakarta 5,750,000 tiket kembali

94 biaya perjalanan dinas dalam rangka menidaklanjuti tentang revisi atau perubahan petunjuk operasional kegiatan jalan dan jembatan di Prop

Hendriza Jakarta 5,750,000 tiket kembali

Page 172: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

95 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

Rasyidah Syafara Karimun 1,300,000 tiket kembali

96 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

Nurzulaicha Karimun 1,000,000 tiket kembali

97 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri k b k i t k b h l h

Suriyanto Untung Karimun 1,300,000 tiket kembali

kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

98 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

Herman Karimun 1,000,000 tiket kembali

99 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti audiensi komisi III DPRD prop.kepri ke departemen pU di Jakarta

Dadan Soleh Jakarta 5,750,000 tiket berangkat

100 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pelaksanaan bimtek jembatan di Sumbar

Eko Sutarso Padang 4,250,000 tiket berangkat

101 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan normalisasi sungai selangat lanjutan dan normalisasi sungai lokasi SD kobel desa sawang kec.kundur di kab.karimun

Mawardi Karimun 1,250,000 tiket berangkat

102 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

Herman Karimun 1,000,000 tiket berangkat

Page 173: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

103 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring pada pryek APBD tahun anggaran 207 di Kab. Lingga yang terdiri darai pembangunan 3 unit jembatan dan 4 unit box culverd pada ruas jalan daik resun pembangunan4 unit jembatan dan 3 bix culverd pada ruas jalan dabo jago di kab.lingga

Muhammad Yazid Lingga 2,500,000 tiket kembali

104 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring pekerjaan pembangunan jalan lingkar pulai midai di Kab. Natuna

Iswanto Natuna 3,250,000 tiket kembali

105 biaya perjalanan dinas dalam rangka l k k it i k j

Iswanto Natuna 4,000,000 tiket kembalimelakukan monitoring pekerjaan pembangunan jalan lingkar pulai midai di Kab. Natuna

106 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan penngawasan proyek peningkatan jalan kavling nongsa peningkatan jalan batu aji sagulung dan pemeliharaan berkala jalan simpang taiwan kota batam

Waluyo Batam 1,950,000 tiket kembali

107 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

Syafril Karimun 1,000,000 tiket kembali

108 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

Andoko Karimun 1,000,000 tiket kembali

109 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring pada pryek APBD tahun anggaran 207 di Kab. Lingga yang terdiri darai pembangunan 3 unit jembatan dan 4 unit box culverd pada ruas jalan daik resun pembangunan4 unit jembatan dan 3 bix culverd pada ruas jalan dabo

Eko Sutarso Lingga 2,500,000 tiket kembali

Page 174: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

110 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan normalisasi sungai selangat lanjutan dan normalisasi sungai lokasi SD kobel desa sawang kec.kundur di kab.karimun

Afrizal Karimun 1,700,000 tiket kembali

111 biaya perjalanan dinas dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan negeri kab.karimun untuk membahas masalah pekerjaan pembangunan jalan lingkar moro di kab.karimun

Waluyo Karimun 1,300,000 tiket berangkat

112 biaya perjalanan dinas dalam rangka l k k ik k j

Eko Sutarso Matak 3,600,000 tiket pulang pergimelakukan pemeriksaan kemajuan pekerjaan peningkatan jalan ladan air port matak di kab. Natuna

113 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan monitring proses pemancanga pada proyek APBD tahun anggaran 2007 di Kab. Lingga

Muhammad Yazid Lingga 2,100,000 tiket kembali

114 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan pemeriksaan kemajuan pekerjaan peningkatan jalan ladan air port matak di kab. Natuna

Hendriza Matak 3,600,000 tiket pulang pergi

115 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pelaksanaan bimtek jembatan di Sumbar

Hendriza Padang 4,250,000 tiket berangkat

116 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan konsultasi masalah penyehatan lingkungan dan permukiman kedeparteman di jakarta

Edy Damhuri Jakarta 4,250,000 tiket kembali

117 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan konsultasi masalah penyehatan lingkungan dan permukiman kedeparteman di jakarta

Indra Norza Jakarta 4,250,000 tiket kembali

Page 175: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

118 biaya perjalanan dinas dalam rangka melakukan konsultasi masalah penyehatan lingkungan dan permukiman kedeparteman di jakarta

Heni Ariputranti Jakarta 4,250,000 tiket kembali

119 biaya perjalan dinas dalam rangka melakukan konsultasi dan koordinasi mengenai laboratorium pengujian mutu bahan bangunan dan jasa konstruksi di bandung

Edy Damhuri Bandung 5,750,000 tiket berangkat

120 biaya perjalan dinas dalam rangka melakukan konsultasi dan koordinasi mengenai laboratorium pengujian mutu bahan bangunan dan jasa konstr ksi di band ng

Robert Pasaribu Bandung 5,750,000 tiket kembali

konstruksi di bandung121 biaya perjalanan dinas dalam rangka

membahas permasalahan pemprop dalam penyelenggaraan jalan kabupaten dan kota di Jakarta

Eko Sutarso Jakarta 5,750,000 tiket kembali

122 biaya perjalanan dinas dalam rangka membahas permasalahan pemprop dalam penyelenggaraan jalan kabupaten dan kota di Jakarta

Adlin Jakarta 5,750,000 tiket kembali

123 biaya perjalanan dalam rangka mengahdiri rapat koordinasi dilingkungan dirjen bina marga tahun 2007 di jakarta

Ismanullah Jakarta 4,550,000 tiket kembali

124 biaya perjalanan dalam rangka melakukan koordinasi usulan pengarahan tentang penanganan jalan di Prop. Kepri di dep.PU Jakarta

Said Salikin Jakarta 5,000,000 tiket kembali

125 biaya perjalana dinas dalam rangka melakukan kosultasi ususlan status penanganan jalandi propinis kepri di jakarta

Suriyanto Untung Jakarta 5,000,000 tiket kembali

126 biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti konferensi nasional teknik jalan ke 8 di jakarta

Khaidir Yedi Jakarta 5,000,000 tiket berangkat

127 Memenuhi panggilan PTUN Pekanbaru

M.Tamsil Rahman Pekanbaru 5,000,000 tiket kembali

Page 176: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

128 Melakukan konsultasi tentang kebijakan dan harapan yang terkait dengan Penyelenggaraan tata ruang dan irigasi sekaligus membahas bentuk-bentuk pemikiran tentang Alternatif Sumber Pendanaan atas Penyelenggaraan Pekerjaan Bidang Cipta Karya Tahun 2008

Wan Evrizal, S. Kom, MT

Pekanbaru 5,000,000 tiket kembali

129 Melakukan konsultasi tentang kebijakan dan harapan yang terkait dengan Penyelenggaraan tata ruang dan irigasi sekaligus membahas bentuk-bentuk pemikiran tentang Alternatif Sumber Pendanaan atas

Indra Norza Pekanbaru 5,000,000 tiket kembali

Sumber Pendanaan atas Penyelenggaraan Pekerjaan Bidang Cipta Karya Tahun 2009

130 Sosialisasi juknis pelaksanaan DAK Bidang Infrakstruktur Tahun 2008 Sub bidang jalan dengan DPU

Adlin,ST,MM Jakarta 5,750,000 tiket kembali

131 Konsultasi tentang usulan status penanganan jalan dan jembatan di Prov Kepri ke DPU di Jakarta

Said Salikin Jakarta 5,000,000 tiket kembali

132 Konsultasi JUKNIS DAK bidang infrastruktur TA 2008

Adlin,ST,MM Palembang 4,250,000 tiket kembali

133 Konsultasi JUKNIS DAK bidang infrastruktur TA 2009

Eko Sutarso,ST.MM Palembang 4,250,000 tiket kembali

134 Konsultasi dan koordinasi tentang usulan program kegiatan pekerjaan umum bidang sumber daya air untuk TA 2008 ke DPU di Jakarta

Dadan Soleh S, ST, MT

Jakarta 5,000,000 tiket berangkat

135 Konsultasi dan koordinasi tentang usulan program kegiatan pekerjaan umum bidang sumber daya air untuk TA 2008 ke DPU di Jakarta

Afrizal N,ST Jakarta 5,000,000 tiket kembali

136 Undangan diseminasi pemanfaatan absolut TA 2008 Wilayah Sumatera

Said Salikin Medan 5,500,000 tiket kembali

137 Undangan diseminasi pemanfaatan absolut TA 2008 Wilayah Sumatera

Muhammad Yazid, ST Medan 5,500,000 tiket kembali

Page 177: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

138 Memenuhi panggilan PTUN Pekanbaru untuk kelanjutan persidangan terhadap proses pelelangan di Bina Marga TA 2007

Ir. Edi Damhuri, MT Pekanbaru 5,000,000 tiket kembali

139 Memenuhi panggilan PTUN Pekanbaru untuk kelanjutan persidangan terhadap proses pelelangan di Bina Marga TA 2008

Adlin,ST,MM Pekanbaru 5,000,000 tiket kembali

140 Singkronisasi dan konsultasi tentang kegiatan jasa konstruksi sekaligus tentang kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kegiatan konstruksi dan membahas bentuk-bentuk pemikiran tentang alternatif sumber pendanaan atas penyelenggaraan pekerjaan TA

Ir. Edi Damhuri, MT Solo 5,750,000 tiket kembali

atas penyelenggaraan pekerjaan TA 2008

141 Pembahasan, penyusunan rencana induk pengembangan SPAM lintas kabupaten/kota serta penanggulangan kebocoran sistem manual dan mutu serta penjelasan TOT penyelenggaraan SPAM pedesaan

Ir. M. Ibnu Khaldun, MM

Jakarta 5,750,000 tiket kembali

142 Pembahasan, penyusunan rencana induk pengembangan SPAM lintas kabupaten/kota serta penanggulangan kebocoran sistem manual dan mutu serta penjelasan TOT penyelenggaraan SPAM pedesaan

Afrizal N,ST Jakarta 5,750,000 Tiket berangkat

143 Monitoring lapangan proyek pembangunan jalan pesisir pantai, pembangunan jalan lingkar Moro dan pembangunan jalan Tg.Melolo

Hendrija,ST Kab.Karimun 2,100,000 tiket berangkat

144 Monitoring lapangan proyek pembangunan jalan pesisir pantai, pembangunan jalan lingkar Moro dan pembangunan jalan Tg.Melolo

Herman, ST Kab.Karimun 2,100,000 tiket kembali

145 Memenuhi panggilan PTUN Pekanbaru

Adlin,ST,MM Pekanbaru 5,000,000 tiket berangkat

146 Memenuhi panggilan PTUN Pekanbaru

Ir. Edi Damhuri, MT Pekanbaru 5,000,000 tiket berangkat

147 Konsultasi pelelangan multy years ke Ir. Edi Damhuri, MT Jakarta 4,250,000 tiket kembali

Page 178: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

148 Konsultasi dan koordinasi tentang usulan program kegiatan pekerjaan umum bidang sumber daya air untuk TA 2008 ke DPU di Jakarta

Aris Padillah, S.Sos Jakarta 5,000,000 tiket kembali

149 Memenuhi panggilan PTUN Pekanbaru

Adlin,ST,MM Pekanbaru 4,250,000 tiket berangkat

150 Memenuhi panggilan PTUN Pekanbaru

Ir. Edi Damhuri, MT Pekanbaru 4,250,000 tiket berangkat

151 Kunjungan Pansus Ranperda pengikatan dana dan penetapan kegiatan tahun jamak

M. Ibnu Khaldun, MM Jakarta 5,000,000 tiket kembali

152 Raker penyusunan program peningkatan pelayanan air minum dan sanitasi menuju kota yang aman dan

Ir. M. Ibnu Khaldun, MM

Solo 5,000,000 tiket kembali

nyaman153 Konsultasi tentang desimenasi

peraturan perundang-undangan bidang bangun gedung dan lingkungan serta air bersih wilayah I (Jawa dan Sumatra) ke DPU di Jakarta

Wan Evrizal, S. Kom, MT

Jakarta 5,000,000 Tiket berangkat

154 Konsultasi dan koordinasi tentang usulan program kegiatan pekerjaan umum bidang bina marga untuk TA 2008 ke DPU di Jakarta

Eko Sutarso,ST.MM Jakarta 5,000,000 Tiket berangkat

155 Pembahasan tentang pembangunan sistem penyediaan air minum ibu kota kecamatan dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Afrizal N,ST Jakarta 5,000,000 tiket kembali

156 Konsultasi dengan diseminasi peraturan perundang-undangan bidang bangunan gedung dan lingkungan serta air wilayah I (Jawa dan Sumatera) ke DPU di Jakarta

Afrizal N,ST Jakarta 5,000,000 tiket kembali

157 Sosialisasi juknis pelaksanaan DAK Bidang Infrakstruktur Tahun 2008 Sub bidang jalan dengan DPU

Ismanullah Jakarta 6,350,000 tiket kembali

158 Sosialisasi juknis pelaksanaan DAK Bidang Infrakstruktur Tahun 2008 Sub bidang jalan dengan DPU

Rodi Yantaris, ST Jakarta 5,750,000 tiket kembali

159 Monitoring pelaksanaan pekerjaan normalisasi sungai lokasi SD Kobel

Ir. Mangara M. Simarmata

Kab. Karimun 2,300,000 tiket berangkat

Page 179: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN : Rp3.721.400.000,00REALISASI : Rp1.726.150.000,00

5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA TUJUAN JUMLAH UP/GU/TU

KETIDAK-LENGKAPAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUMREKAP KELENGKAPAN SPPD BELANJA PERJALANAN DINAS KE LUAR KOTA

160 Monitoring pelaksanaan pekerjaan normalisasi sungai Selangat Lanjutan dan Normalisasi sungai lokasi SD. Kobel Desa Sawang Kec. Kundur

Mawardi Kab. Karimun 1,250,000 tiket kembali

161 Memenuhi panggilan dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha RI guna menyampaikan klarifikasi dan dokumen terkait pelelangan pada bidang bina marga dinas PU Prov. Kepri

Ir. Edi Damhuri, MT Jakarta 5,750,000 tiket kembali

162 Koordinasi kegiatan bidang sumber daya air untuk satuan wilayah sungai dan rawa Kepri ke DPU di Jakarta

Ir. Mangara M. Simarmata

Jakarta 5,450,000 tiket pulang pergi

163 Kunjungan Pansus Ranperda pengikatan dana dan penetapan kegiatan tahun jamak

Heni Ariputranti, ST Yogyakarta dan Jakarta

6,500,000 tiket kembali

597,450,000Total

Page 180: 2007 Prov_Kepri_LKD

ANGGARAN: 1.339.300.000,00REALISASI: 1.332.050.000,00

5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA PENERIMA TUJUAN JUMLAH KETIDAK-

LENGKAPAN1 Pembahasan final nota kesepahaman antara PT.

Angkasa Pura II dengan Pemerintah Prop. Kepri Tentang pengembangan bandar Udara di Prop. K i

Azibar Jakarta 5,450,000.00 tiket pulang

2 Rapat Pembahasan Pelaksanaan Kegiatan Unit Penelitian Kecelakaan dan Konsolidasi UPK dalam rangka Angkutan Lebaran Tahun 2007 di Dep.Hub

Azibar Jakarta 4,550,000.00 tiket pulang pergi

3 Acara telaah proyek pembangunan TA 2008 sub sektor transportasi laut

Ayi Mandaris Jakarta 4,250,000.00 tiket pulang pergi

4 Acara telaah proyek pembangunan TA 2008 sub sektor transportasi laut

Endang Warsono Jakarta 4,250,000.00 tiket pulang pergi

5 Penelaahan/pembahasan RKA Kl Dephub Tahun 2008

Masnur Jakarta 7,250,000.00 tiket kembali

6 Rapat dinas kehumasan pusat komunikasi publik

Masnur Jakarta 6,350,000.00 tiket pulang pergi

REKAP SPPD DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KEPULAUAN RIAUKEGIATAN: PELAKSANAAN KOORDINASI/KONSULTASI KE DALAM DAN KE LUAR DAERAH

publik 7 Rapat dinas kehumasan pusat komunikasi

publikAmir Hamzah Jakarta 5,750,000.00 tiket pulang pergi

8 Kunjungan dn Peninjauan bersama Pt Angakasa Pura II ke bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

Azibar Palembang 5,450,000.00 tiket pulang pergi

9 Acara Sea Trial Kapal Perintis yang dibangun oleh Dep.Hub

Azibar Semarang 5,450,000.00 tiket pulang pergi

48,750,000.00

REKAP SPPD SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN RIAUKEGIATAN: PELAKSANAAN KOORDINASI/KONSULTASI KE DALAM DAN KE LUAR DAERAH

ANGGARAN: Rp302.800.000,00REALISASI: Rp301.642.000,00

5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas

NO KEGIATAN NAMA PENERIMA TUJUAN JUMLAH KETIDAK-

LENGKAPAN1 Rapat penyusunan pedoman pelaporan

akuntabilitas satpol PP Tugini Jakarta 5,750,000.00 Tiket pulang

2 Melaksanakan sosialisasi peraturan pemerintah Nomor 32 tahun 2004 tentang pedoman satuan polisi pamong praja

Muhammad Amin Natuna 3,300,000.00 tiket pulang pergi

9,050,000.00

Total

Total

Page 181: 2007 Prov_Kepri_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI BATAM

Nomor : 64c/S/XVIII.TJP/07/2008

Tanggal : 21 JULI 2008

Page 182: 2007 Prov_Kepri_LKD

DAFTAR ISI

HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………………………… i RESUME LAPORAN ATAS PENGENDALIAN ………………………… ii A. GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TA 2007.....................

1

B. TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN 1. Penulisan Nomor Rekening Bank pada Bilyet Giro Tidak sesuai nota

dinas transfer antar rekening yang dibuat BUD ……………………

7

2. Hasil Kegiatan yang Dibiayai dari Belanja Modal Provinsi di atas Aset Milik Pemerintah Kabupaten/Kota dan Swasta Belum Dihibahkan Minimal Sebesar Rp78.351.678.543,00 ...................................................

9

3. Pencatatan Pendapatan yang Dilakukan oleh Tiga Dinas Tidak Tertib ...

12

4. Pendapatan Retribusi Izin Usaha Perikanan Belum Mempedomani Perda No.6 Tahun 2006 ............................................................................

17

LAMPIRAN

i

Page 183: 2007 Prov_Kepri_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas LKPD Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian dengan nomor 64a/XVIII.TJP/07/2008 tanggal 21 Juli 2008 dan Laporan atas Kepatuhan dengan nomor 64b/XVIII.TJP/07/2008 tanggal 21 Juli 2008.

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau tersebut dilakukan berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai standar untuk memberikan pendapat. Standar tersebut juga mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan keuangan.

Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut: 1. Penulisan nomor rekening bank pada bilyet giro tidak sesuai nota dinas transfer antar

rekening yang dibuat BUD;

2. Hasil kegiatan yang dibiayai dari belanja modal provinsi di atas aset milik pemerintah

kabupaten/kota dan swasta belum dihibahkan minimal sebesar Rp78.351.678.543,00;

3. Pencatatan pendapatan yang dilakukan oleh tiga dinas tidak tertib;

4. Pendapatan retribusi izin usaha perikanan belum mempedomani Perda No.6 Tahun 2006.

ii

Page 184: 2007 Prov_Kepri_LKD

iii

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI menyarankan Gubernur Kepulauan Riau

agar:

1. Menegur secara tertulis BUD atau Kuasa BUD supaya lebih cermat dalam membuat Nota

Dinas maupun menuliskan bilyet giro dalam rangka melakukan transfer atau pemindahan

dana ke rekening yang pengelolaannya ditujukan untuk belanja;

2. Memerintahkan Tim Inventarisasi untuk bekerja lebih optimal dalam melakukan

inventarisasi kegiatan-kegiatan yang berlokasi dan atau di atas aset milik pemerintah

kabupaten/pemerintah kota serta menetapkan kebijakan tentang hibah terhadap aset yang

dikuasai/dimiliki oleh pemerintah kabupaten/pemerintah kota;

3. Memerintahkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan,

serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan supaya menegur secara tertulis petugas

pembukuan Dinas Pendapatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Perindustrian dan

Perdagangan yang ditugaskan untuk melakukan pencatatan supaya lebih cermat dalam

melaksanakan tugasnya;

4. Memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan supaya dalam memungut retribusi Izin

Usaha Perikanan sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan.

Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian Temuan Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern.

Batam, 19 Mei 2008

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPK RI di Batam

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Hery Purwanto, S.E., M.M., Ak. Akuntan, Register Negara No. D-15.023

Page 185: 2007 Prov_Kepri_LKD

A. Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau TA 2007

Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berkewajiban

menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Pada

Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyusun Laporan

Keuangan secara lengkap.

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan dilakukan oleh masing-

masing satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) sebagai entitas pelaporan tersendiri.

Selanjutnya laporan keuangan SKPD tersebut akan dikonsolidasikan oleh satuan kerja

pengelola keuangan daerah (SKPKD) menjadi Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau. SKPKD di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau adalah

Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD). Laporan keuangan konsolidasi

disusun oleh petugas Liaison Officer (LO) pada Badan Keuangan dan Kekayaan

Daerah Provinsi Kepulauan Riau dengan terlebih dahulu melakukan rekonsiliasi

dengan masing-masing SKPD.

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2007 diselenggarakan dengan menggunakan sistem

pembukuan ganda (double entry) dengan dasar kas (cash basis) untuk Laporan

Realisasi APBD (LRA) dan dasar akrual (accrual basis) untuk penyusunan Neraca

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Permendagri No.59 Tahun 2007 Tentang

Perubahan Atas Permendagri No.13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

Hasil penelaahan sistem pengendalian intern atas pengelolaan keuangan

daerah serta penyelenggaraan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan oleh

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau diketahui hal-hal sebagai berikut:

1

Page 186: 2007 Prov_Kepri_LKD

1. Organisasi

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit

kerja/dinas/badan/kantor di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah

ditetapkan beberapa Perda dan Peraturan Gubernur yang terkait dengan Struktur

Organisasi dan Tata Kerja masing-masing unit kerja/dinas/badan/kantor, di

antaranya:

a. Perda No. 05 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi Kepulauan Riau.

b. Perda No. 06 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

c. Perda No. 07 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Badan Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

d. Perda No. 08 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

e. Perda No. 09 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Satuan Polisi Pamong Praja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau.

Selain menegaskan kedudukan dan struktur organisasi unit kerja/dinas/badan/

kantor, dalam masing-masing Perda juga telah diatur secara jelas tugas pokok dan

fungsi serta tanggung jawab dan wewenang setiap unit kerja/dinas/badan/kantor

maupun unit kerja atau bagian yang ada di bawahnya.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005, tugas

pengelolaan APBD dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang

memimpin satuan kerja pengelola keuangan daerah dan bertindak sebagai

Bendahara Umum Daerah. Dalam Tahun Anggaran 2007 tugas tersebut dijabat

oleh Kepala Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah.

2. Kebijakan

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari berbagai ketentuan perundang-undangan yang

harus dipedomani dalam penyelenggaraan penatausahaan keuangan daerah telah

ditetapkan beberapa kebijaksanaan antara lain:

a. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah dan Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2007 tentang

2

Page 187: 2007 Prov_Kepri_LKD

Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah.

b. Mengangkat dan menetapkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dari

unsur eksekutif yang bertugas menyusun, mengkaji dan mengembangkan

usulan belanja sesuai dengan arah dan kebijaksanaan penyusunan APBD.

c. Mengangkat dan menetapkan pejabat dan pegawai yang diberi wewenang

untuk menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) di tingkat SKPKD serta pejabat dan pegawai yang

diberi wewenang untuk menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP),

Surat Perintah Membayar (SPM) dan melakukan verifikasi/mengesahkan

Surat Pertanggungjawaban masing-masing bendahara di tingkat SKPD.

d. Mengangkat dan menetapkan bendahara dan atasan langsung bendahara serta

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada setiap unit kerja/dinas/badan/kantor

yang antara lain bertanggung jawab atas setiap pengeluaran yang menjadi

beban APBD.

Namun demikian masih ditemukan adanya beberapa kelemahan antara lain:

a. Belum adanya kebijakan yang wajar dan layak atas kapitalisasi asset dari

belanja pemeliharaan yang akan menambah aktiva tetap yang mengatur

besaran pengeluaran biaya pemeliharaan yang dianggap sebagai pengeluaran

modal (capital expenditure) dan kriteria belanja pemeliharaan yang bersifat

rutin dan/ berkala.

b. Belum ditetapkan sebuah unit kerja yang bertugas menyusun Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau secara konsolidasi.

3. Prosedur

Secara umum prosedur yang berlaku dalam pengelolaan keuangan daerah telah

mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Namun demikian masih ditemukan adanya beberapa

kelemahan antara lain:

a. Pengamanan atas aset tetap daerah belum dilakukan secara optimal, terutama

aset tetap yang diterima dari Pemerintah Provinsi Riau yang belum seluruhnya

dimiliki bukti kepemilikannya yang sah.

3

Page 188: 2007 Prov_Kepri_LKD

b. Pengamanan atas kas belum dilakukan secara optimal. Hal ini diketahui

dengan adanya SKPD yang belum memiliki brankas untuk menyimpan uang

kas yaitu SKPD Badan Pendidikan dan Pelatihan.

c. Rekonsiliasi yang dilakukan antara BKKD dengan Bendahara SKPD belum

optimal. Berita acara rekonsiliasi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak

selalu menyatakan bahwa pembukuan dan pencatatan di BKKD dan SKPD

yang bersangkutan telah sesuai dan tidak menampilkan alur rekonsiliasi.

Padahal dalam kenyataannya masih terdapat ketidaksesuaian antara

pembukuan, pencatatan, dan pelaporan oleh SKPD bila dibandingkan dengan

pembukuan dan pencatatan oleh BKKD.

d. Pengisian nomor rekening tujuan pada Bilyet Giro tidak berdasarkan SP2D

yang diterbitkan.

e. Penulisan nomor rekening bank pada bilyet giro tidak sesuai nota dinas

transfer antar rekening yang dibuat oleh Bendahara Umum Daerah.

f. Belum semua SKPD melakukan opname kas secara rutin oleh bendahara dan

Kepala SKPD.

g. Daftar hasil pengadaan barang dan daftar hasil pemeliharaan barang belum

dibuat dan disampaikan oleh 24 SKPD ke Biro Perlengkapan.

h. Jasa giro yang telah diterima dalam rekening SKPD belum seluruhnya

disetorkan ke Kas Daerah.

i. Pemungutan retribusi izin usaha perikanan belum mempedomani Perda No.6

Tahun 2006 sebagai peraturan sudah berlaku pada Tahun Anggaran 2007.

j. Pemantauan terhadap dana bergulir yang disalurkan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau melalui bank belum optimal. Bank tidak melaporkan secara

rutin mengenai penyaluran yang dilakukan dan pengembalian yang diterima,

sementara Kelompok Kerja (Pokja) Dana Bergulir tidak berupaya pro aktif

memantaunya.

4. Personalia

Dalam upaya menghindari terjadinya tumpang tindih pekerjaan telah ditetapkan

uraian tugas, tanggung jawab, dan fungsi dari masing-masing personalia di tiap

unit kerja/dinas/badan/kantor. Untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaan

keuangan daerah, pada beberapa posisi jabatan penting telah ditempatkan

beberapa personil yang mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang

4

Page 189: 2007 Prov_Kepri_LKD

akuntansi maupun auditing. Selain itu kepada personil yang ada juga telah

diberikan berbagai pelatihan dan kursus yang disesuaikan dengan bidang dan

beban tugas masing-masing.

5. Perencanaan

Dalam penyusunan anggaran belanja daerah telah diupayakan agar dapat lebih

tertib, ekonomis, efisien dan efektif sesuai dengan prioritas pembangunan yang

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Kebijakan Umum

APBD, dan Rencana Kerja APBD. Namun pada kenyataannya perencanaan yang

telah disusun dan tercermin dalam APBD tersebut masih mengandung beberapa

kelemahan, antara lain:

a. Dalam menetapkan pola pembiayaan untuk kegiatan pembangunan yang

berlokasi di kabupaten/kota. Pada Tahun Anggaran 2007 pola pembiayaan

untuk kegiatan seperti itu dibebankan pada belanja modal seperti Tahun

Anggaran 2006. Dari sisi penganggaran hal tersebut memungkinkan dan tidak

bertentangan dengan ketentuan, tetapi hal seperti itu akan menimbulkan

permasalahan khususnya dalam pengakuan dan kapitalisasi aset dalam neraca.

b. Dalam menganggarkan belanja bantuan operasional di Dinas Pendidikan tidak

sesuai ketentuan yang berlaku. Belanja bantuan merupakan belanja tidak

langsung yang berarti tidak bisa digunakan sebagai tolok ukur kinerja satuan

kerja pemerintah daerah (SKPD) sehingga seharusnya dianggarkan dan

direalisasikan di satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD).

c. Dalam menganggarkan belanja pemeliharaan di Dinas Pekerjaan Umum.

Kegiatan-kegiatan yang dimasukkan dalam belanja pemeliharaan tersebut

substansinya merupakan belanja modal.

6. Pembukuan dan Pencatatan

Pada Tahun Anggaran 2007, pembukuan dan pencatatan keuangan daerah

mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun dalam pelaksanaannya

masih terdapat beberapa kelemahan yaitu antara lain:

a. Dalam pencatatan aset tetap yang memasukkan aset tetap PDAM Tirta Janggi

yang merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan.

5

Page 190: 2007 Prov_Kepri_LKD

b. Dalam pencatatan dan pembukuan pendapatan daerah yang tidak sesuai

dengan dokumen sumber seperti surat tanda setoran (STS), bukti setoran bank,

dan rekening koran kas daerah.

c. Persediaan dan aset tetap di Dinas Sosial yang berasal dari bantuan tidak

dicatat dalam laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau karena

tidak ada nilainya.

d. Efisiensi dan efektifitas anggaran sebagai fungsi dari pengendalian anggaran

masih belum optimal terlihat masih adanya kesalahan pembebanan antar akun,

kesalahan pembuatan kode rekening dan duplikasi anggaran untuk mata

anggaran biaya fotocopy dan biaya penggandaan untuk beberapa SKPD yang

mempunyai kesamaan jenis SPJ-nya.

7. Pelaporan

Dalam kaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan sebagai bagian dari

pertanggungjawaban APBD masih ditemukan beberapa kelemahan dalam

penyampaian dan pelaporan keuangan di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau belum dilengkapi

dengan laporan keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki.

b. Penyusunan laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tidak

dilaksanakan oleh unit kerja yang khusus menangani penyusunan laporan

keuangan, melainkan dilaksanakan oleh Bidang Pendapatan Badan Keuangan

dan Kekayaan Daerah.

c. Masih terdapat ketidaklengkapan bukti pertanggungjawaban oleh bendahara di

beberapa SKPD

8. Pengawasan Intern

Kegiatan pengawasan intern telah dilaksanakan secara berjenjang namun

demikian komitmen untuk memperbaiki kinerja belum optimal yang ditandai

dengan terulangnya kembali permasalahan yang sebelumnya telah ditemukan.

Atas kelemahan pengendalian intern tersebut, BPK RI merekomendasikan agar

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan riviu atas sistem pengendalian intern

yang diterapkan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6

Page 191: 2007 Prov_Kepri_LKD

B. Temuan Pemeriksaan

1. Penulisan Nomor Rekening Bank pada Bilyet Giro Tidak Sesuai Nota Dinas

Transfer Antar Rekening yang Dibuat BUD

Pada awal Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

mempunyai rekening kas daerah sebanyak 15 buah dengan rincian sebagai berikut:

NO BANK NOMOR REKENING SALDO PER 31 Desember 2006

1 BANK RIAU TPI NO.REK.103-01-00310 (KASDA) 99.380.565.102,15

2 BANK RIAU TPI NO.REK.103-01-00323 (DAU) 2.223.121.993,00

3 BANK RIAU TPI NO.REK.103-01-00426 (PAD) 2.031.935.599,00

4 BANK RIAU TPI NO.REK.103-01-00414 (PENAMPUNG JASA GIRO) 413.403.183,00

5 BANK RIAU BATAM NO.REK.106-01-00001(PAD) 52.967.970.733,66

6 BANK RIAU BATAM NO.REK.106-01-00016 (DBH) 772.193.212,00

7 BANK RIAU BATAM NO.REK.106-01-00005 (PENAMPUNG JASA GIRO) 1.054.805.144,00

8 BANK RIAU BATAM NO.REK.106-01-00003 (DAU) 128.880.275,00

9 BANK MANDIRI NO.REK.109-00-0446593-6 (DAU) 115.655.916,27

10 BANK MANDIRI NO.REK.109-00-0441472-8 (PAD) 194.475.937,80

11 BANK MANDIRI NO.REK.109-00-0441475-1 (DBH) 5.016.481.251,47

12 BANK BUKOPIN NO.REK.1001370-24-0 (PAD) 7.148.011.085,00

13 BANK BUKOPIN NO.REK.1001371-24-6 (DBH) 73.335.058.363,34

14 BANK BUKOPIN NO.REK.100 9999249 (DAU) 214.083.595.700,00

15 BANK BUKOPIN NO.REK.100 1353-24-8 (DANA CADANGAN) 20.000.000.000,00

JUMLAH 478.866.153.495,69

Namun pada akhir Tahun Anggaran 2007 rekening bank yang tersisa adalah

delapan nomor rekening bank, sembilan rekening bank ditutup dan dua rekening baru

dengan rincian sebagai berikut:

NO BANK NOMOR REKENING SALDO PER 31 DES 2007

1 BANK RIAU TPI NO.REK.103-01-00310 (KASDA) 1.211.676.824,08 2 BANK RIAU BATAM NO.REK.106-01-00001(PAD) 17.586.881.940,36 3 BANK MANDIRI NO.REK.109-00-0441475-1 (DBH) 1.726.688.148,35 4 BANK BUKOPIN NO.REK.1001370-24-0 (PAD) 471.454.597,14 5 BANK BUKOPIN NO.REK.1001371-24-6 (DBH) 136.460.013.164,81 6 BANK BUKOPIN NO.REK.100 9999249 (DAU) 123.659.349.026,26

7 BANK SYARIAH MANDIRI

NO.REK 009-0023-300 (KASDA KANTOR GUB KEPULAUAN RIAU) 56.434.497.562,00

8 BUKOPIN NO.REK 100-0052-392 (DANA OTONOMI KHUSUS PENYEIMBANG) 13.000.000.000,00

JUMLAH 350.550.561.263,00

Banyaknya rekening bank yang dibuka dimaksudkan untuk pemisahan

fungsi/tujuan penggunaan rekening bank tersebut, seperti rekening khusus menerima

7

Page 192: 2007 Prov_Kepri_LKD

DAU, DBH, Penampung Jasa Giro dan rekening khusus pencairan SP2D untuk

belanja. Rekening bank tersebut tidak semuanya aktif sehingga dilakukan penutupan

terhadap rekening yang tidak aktif.

Untuk nomor rekening yang aktif menerima pendapatan harus melakukan

transfer atau pemindahan dana ke rekening yang pengelolaannya ditujukan untuk

belanja.

Namun karena banyaknya transfer atau pemindahan dana yang harus

dilakukan oleh Bendahara Umum Daerah, banyak terjadi kekeliruan antara Nota

Dinas yang dibuat oleh BUD dalam hal ini Kepala BKKD dengan bilyet giro yang

dibuat yaitu: No. Tanggal Rek Asal Rek Tujuan Jumlah (Rp) Keterangan 1. 11 Juli 2007 Bank Bukopin

100.1371-24-6 Bank Syariah Mandiri 091.0023300

5.000.000.000,00 Seharusnya rekening asal : 100.9999-2-49

2. 24 Agustus 2007

Bank Bukopin 100.1371-24-6

Bank Syariah Mandiri 091.0023300

5.000.000.000,00 Seharusnya rekening asal : 100.9999-2-49

3. 11 September 2007

Bank Bukopin 100.1371-24-6

Bank Syariah Mandiri 091.0023300

5.000.000.000,00 Seharusnya rekening asal : 100.9999-2-49

4. 10 Oktober 2007 Bank Bukopin 100.1371-24-6

Bank Syariah Mandiri 091.0023300

5.000.000.000,00 Seharusnya rekening asal : 100.9999-2-49

5. 4 Oktober 2007 Bank Bukopin 100.1371-24-6

Bank Syariah Mandiri 091.0023300

5.000.000.000,00 Seharusnya rekening asal : 100.9999-2-49

6. 13 November 2007 Bank Bukopin 100.1371-24-6

Bank Syariah Mandiri 091.0023300

10.000.000.000,00 Seharusnya rekening asal : 100.9999-2-49

Jumlah 35.000.000.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 ayat (1) yang

menyatakan bahwa Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, efisiensi, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung

jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa

Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,

efisiensi, efektif, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat

8

Page 193: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hal tersebut mengakibatkan pengendalian atas pengelolaan uang di bank

menjadi lemah dan dapat menimbulkan peluang terjadinya penyimpangan.

Hal tersebut terjadi karena:

a. BUD tidak cermat dalam membuat Nota Dinas maupun menuliskan bilyet giro.

b. Kurangnya koordinasi antara BUD dan staf di bagian perbendaharaan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa hal ini terjadi karena

adanya penggantian Nota Dinas transfer antar rekening kas daerah yang belum diikuti

dengan penggantian bilyet giro. Nota Dinas yang dibuat semula terdapat kesalahan

penulisan rekening asal yang seharusnya pemindahan berasal dari rekening Bank

Bukopin nomor 100.1371-24-6 tertulis dari rekening Bank Bukopin nomor 100.1371-

24-9 atas nota dinas tersebut sudah diganti namun belum diikuti dengan penggantian

bilyet giro sesuai dengan nota dinas yang baru.

BPK RI merekomendasikan Gubernur Kepulauan Riau agar menegur secara

tertulis BUD atau Kuasa BUD supaya:

a. Lebih cermat dalam membuat Nota Dinas maupun menuliskan bilyet giro dalam

rangka melakukan transfer atau pemindahan dana ke rekening yang

pengelolaannya ditujukan untuk belanja.

b. Lebih meningkatkan koordinasi dengan staf di Bidang Perbendaharaan dalam

membuat Nota Dinas maupun menuliskan bilyet giro untuk melakukan transfer

atau pemindahan dana ke rekening yang pengelolaannya ditujukan untuk belanja.

2. Hasil Kegiatan yang Dibiayai dari Belanja Modal Provinsi di atas Aset Milik

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Swasta Belum Dihibahkan Minimal Sebesar

Rp78.351.678.543,00

Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

menganggarkan dana untuk belanja modal sebesar Rp505.317.232.601,00 dengan

realisasi sebesar Rp434.986.063.755,00 atau 86,08%. Realisasi belanja modal tersebut

seluruhnya dikapitalisasi ke aktiva tetap sehingga menambah nilai aktiva tetap yang

dicatat dalam Neraca Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

9

Page 194: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hasil pemeriksaan secara uji petik diketahui bahwa dari realisasi sebesar

Rp434.986.063.755,00 tersebut di antaranya minimal sebesar Rp78.351.678.543,00

merupakan belanja modal di beberapa dinas yang dialokasikan untuk membiayai

kegiatan atas aset milik pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dan swasta yang

tidak dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Belanja modal

tersebut terdapat pada dinas-dinas berikut ini:

a. Dinas Pendidikan menganggarkan belanja modal sebesar Rp91.214.306.240,00

dengan realisasi sebesar Rp78.624.442.677,00 atau 86,20% yang di antaranya

minimal sebesar Rp51.458.309.367,00 dialokasikan untuk membiayai kegiatan

pembangunan/rehabilitasi/revitalisasi sekolah-sekolah, asrama, laboratorium dan

pengadaan peralatan praktikum yang dimiliki/dikuasai oleh pemerintah

kabupaten/pemerintah kota/swasta. (rincian lihat Lampiran 1).

b. Dinas Kesehatan menganggarkan belanja modal sebesar Rp34.527.349.544,00

dengan realisasi sebesar Rp27.865.208.376,00 atau 80,70% yang di antaranya

minimal sebesar Rp24.058.562.176,00 dialokasikan untuk membiayai kegiatan

pembangunan/rehabilitasi puskesmas dan rumah sakit serta pengadaan peralatan

kedokteran dan mobil ambulance yang dimiliki/dikuasai oleh pemerintah

kabupaten/pemerintah kota. (rincian lihat Lampiran 1).

c. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya menganggarkan belanja modal sebesar

Rp7.383.790.800,00 dengan realisasi sebesar Rp6.702.991.800,00 atau 90,78%

yang di antaranya minimal sebesar Rp2.834.807.000,00 dialokasikan untuk

membiayai kegiatan pembangunan/rehabilitasi/renovasi tempat wisata, rekreasi,

dan bersejarah yang dimiliki/dikuasai oleh pemerintah kabupaten/pemerintah kota.

(rincian lihat Lampiran 1).

Pembebanan pekerjaan tersebut ke dalam belanja modal pada satu sisi

memenuhi karakteristik belanja modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam

rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang

mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintahan, namun pada sisi yang lain berpengaruh terhadap nilai yang

dikapitalisasi ke aktiva tetap karena aset tersebut sebagian adalah milik pemerintah

kabupaten/pemerintah kota dan atau secara fisik dikuasai/diserahkan ke masing-

masing pemerintah kabupaten/ pemerintah kota.

10

Page 195: 2007 Prov_Kepri_LKD

Permasalahan ini telah menjadi catatan pemeriksaan BPK RI terhadap

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2006

sebagaimana tertuang dalam Laporan atas Pengendalian Intern No.

47c/S/XIV.10/07/2007 tanggal 30 Juli 2007 pada catatan No.4. Dalam laporan

tersebut BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Kepulauan Riau agar

memerintahkan aparat terkait untuk menginventarisir kegiatan-kegiatan yang

berlokasi dan atau di atas aset milik Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota dan

mengatur tata cara penyerahannya sesuai ketentuan yang berlaku.

Untuk menindaklanjuti permasalahan ini Gubernur Kepulauan Riau telah

membentuk Tim Inventarisasi Tahun 2007 dengan SK Gubernur No.291 Tahun 2007

dan diperbarui dengan SK Gubernur No.76.b Tahun 2008. Sementara dalam rangka

pelaksanaan hibah Gubernur telah membentuk Panitia Penghapusan Barang Inventaris

Milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan SK No.63.c Tahun 2008. Namun

sampai dengan pemeriksaan atas LKPD Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun

Anggaran 2007 berakhir, aset tetap yang dimaksud belum diserahkan kepada

pemerintah kabupaten/pemerintah kota.

Hal tersebut tidak sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan, Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 07

tentang Akuntansi Aktiva Tetap:

a. paragraf 5 yang menyatakan bahwa aset adalah sumber daya ekonomi yang

dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat

diperoleh.

b. paragraf 21 yang menyatakan bahwa saat pengakuan aset akan lebih diandalkan

apabila terdapat bukti telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan atau

penguasaan secara hukum.

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengeluaran untuk

membiayai kegiatan seperti diuraikan di atas dapat dibebankan pada belanja selain

belanja modal.

Hal tersebut mengakibatkan pengendalian atas aktiva tetap yang dimiliki oleh

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp78.351.678.543,00 tidak dapat

dilakukan.

11

Page 196: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau belum optimal menindaklanjuti proses

penghibahan hasil kegiatan kepada pemerintah kota/kabupaten.

b. Belum adanya aturan tentang hibah.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa Gubernur Kepulauan

Riau telah membentuk Tim Inventarisasi dan Panitia Penghapusan Barang Inventaris

Milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang bertugas menginventarisasi aset-aset

pemerintah kota/kabupaten yang dibiayai oleh APBD Provinsi Kepulauan Riau yang

ke depannya akan dihibahkan kepada pemerintah kota/kabupaten. Penyajian aset

tersebut dalam Neraca Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau didasarkan pertimbangan

belum dilakukannya hibah kepada pemerintah kota/kabupaten.

BPK RI merekomendasikan kepada Gubernur Kepulauan Riau agar:

a. Memerintahkan Tim Inventarisasi untuk bekerja lebih optimal dalam melakukan

inventarisasi kegiatan-kegiatan yang berlokasi dan atau di atas aset milik

pemerintah kabupaten/pemerintah kota.

b. Menetapkan kebijakan tentang hibah terhadap aset yang dikuasai/dimiliki oleh

pemerintah kabupaten/pemerintah kota.

3. Pencatatan Pendapatan yang Dilakukan oleh Tiga Dinas Tidak Tertib

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun Anggaran 2007

menganggarkan pendapatan sebesar Rp1.019.498.530.494,00 dengan realisasi sebesar

Rp1.018.130.700.832,74 atau 99,87%. Realisasi pendapatan tersebut meliputi

Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp325.833.680.431,74 dan Pendapatan Transfer

sebesar Rp692.297.020.401,00. Pengelolaan dan pencatatan pendapatan dilakukan

oleh tiga satuan kerja pemerintah daerah (SKPD), yaitu Dinas Pendapatan Daerah,

Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dinas

Kelautan dan Perikanan mengelola Retribusi Izin Usaha Perikanan (IUP) dan

Retribusi LPPMHP, sedangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengelola

Retribusi Tera Ulang. Selain ketiga jenis retribusi tersebut, seluruh jenis pendapatan

dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah.

12

Page 197: 2007 Prov_Kepri_LKD

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen pendapatan di ketiga dinas

tersebut diketahui beberapa ketidaktertiban dalam pencatatan pendapatan yang

dilakukan oleh ketiga dinas tersebut yang berakibat pencatatan pendapatan lebih catat

sebesar Rp959.776,24 yaitu: No SKPD Lebih catat Kurang catat Selisih 1 Dipenda 12.597.218,09 15.022.941,85 (2.425.723,76) 2 Dislutkan 31.160.000,00 0,00 31.160.000,00 3 Disperindag 0,00 27.774.500,00 (27.774.500,00) Total 43.757.218,09 42.797.441,85 959.776,24

Adapun penjelasan dari selisih tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dinas Pendapatan Daerah

Penelusuran terhadap bukti-bukti penerimaan berupa Surat Tanda Setoran (STS),

bukti setoran bank dan rekening koran kas daerah (R/K Kasda) diketahui bahwa

terdapat pencatatan yang dilakukan oleh Dipenda yang tidak sesuai dengan bukti-

bukti tersebut sehingga terdapat kurang catat sebesar Rp15.022.941,85 dan lebih

catat sebesar Rp12.597.218,09, yang terdiri dari:

1) Dalam STS PKB KUPT Tanjung Balai Karimun dan denda PKB serta R/K

Kasda terdapat penyetoran PKB dan denda PKB dari KUPT Tanjung Balai

Karimun tanggal 24 September 2007 sebesar Rp24.824.200,00 tetapi

penerimaan ini dicatat oleh Dipenda sebesar Rp25.091.200,00 sehingga terjadi

lebih catat penerimaan PKB dan denda PKB sebesar Rp267.000,00

2) Dalam R/K Bank Bukopin No. 100 1370240 Penerimaan Jasa Giro bulan

Desember 2007 adalah Rp486.471.538,99 tetapi Dipenda mencatat

penerimaan tersebut sebesar Rp471.454.597,14 maka terdapat selisih kurang

catat sebesar Rp15.016.941,85

3) Dalam R/K Bank Syariah Mandiri No. 910023300 pada bulan April 2007

tidak ada penerimaan Jasa Giro tetapi Dipenda mencatat penerimaan jasa giro

sebesar Rp11.390.218,09 maka terdapat selisih lebih catat sebesar

Rp11.390.218,09

4) Pada tanggal 20 Agustus 2007 terdapat penerimaan sebesar Rp940.000,00

dalam dua kali penyetoran masing-masing sebesar Rp500.000,00 dan

440.000,00 yang dicatat oleh Dipenda sebagai penerimaan lain-lain.

Penerimaan ini sebenarnya adalah penerimaan retribusi izin usaha perikanan

yang telah dicatat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan sehingga terdapat

pencatatan ganda atau penerimaan lain-lain lebih catat sebesar Rp940.000,00.

13

Page 198: 2007 Prov_Kepri_LKD

5) Penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2007 sesuai

dengan R/K Kasda adalah sebesar Rp333.333.000.000,00 sedangkan Dipenda

mencatat Penerimaan DAU sebesar Rp333.332.994.000,00 maka terdapat

selisih kurang catat sebesar Rp6.000,00 yaitu penerimaan bulan Januari.

b. Dinas Kelautan dan Perikanan

Penelusuran terhadap bukti-bukti penerimaan berupa Surat Tanda Setoran (STS),

bukti setoran bank dan rekening koran kas daerah (R/K Kasda) diketahui bahwa

terdapat pencatatan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan yang tidak

sesuai dengan bukti-bukti tersebut sehingga terdapat lebih catat sebesar

Rp31.160.000,00, yang terdiri dari:

1) Dalam bukti setor bank yang diterima oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

diketahui bahwa total penerimaan Retribusi Izin Usaha Perikanan selama

Tahun Anggaran 2007 adalah sebesar Rp242.290.000,00 tetapi Dinas

Kelautan dan Perikanan melakukan pencatatan sebesar Rp249.725.500,00

sehingga terdapat lebih catat penerimaan tersebut sebesar Rp7.435.500,00

2) Dalam STS diketahui bahwa total penerimaan retribusi atas pemakaian

kekayaan daerah pada LPPMHP Tanjungpinang selama Tahun Anggaran 2007

adalah sebesar Rp54.855.000,00 tetapi Dinas Kelautan dan Perikanan

melakukan pencatatan sebesar Rp78.579.500,00 sehingga terdapat lebih catat

penerimaan tersebut sebesar Rp23.724.500,00. Lebih catat tersebut berasal

dari penerimaan yang seharusnya masuk ke penerimaaan retribusi tera ulang

yaitu penerimaan pada tanggal:

a) 7 Maret 2007 sebesar Rp5.094.000,00

b) 29 Oktober 2007 sebesar Rp 9.328.500,00

c) 11 Desember 2007 sebesar Rp.9.302.000,00

Terhadap lebih catat ini telah dilakukan jurnal reklasifikasi. Dari realisasi

sebesar Rp54.855.000,00 terdapat keterlambatan dalam penerimaan ke Kasda

tiap bulannya, sedangkan penerimaan untuk periode November dan Desember

2007 sebesar Rp15.605.000,00 baru diterima di R/K Kasda pada Tahun 2008,

yang dapat dirinci sebagai berikut: Periode penerimaan Tgl Penerimaan di R/K Kasda Jumlah penerimaan

Desember 2006 23 Januari 2007 Rp4.450.000,00 Januari 2007 14 Mei 2007 Rp4.020.000,00 Februari 2007 14 Mei 2007 Rp4.980.000,00 Maret 2007 31 Mei 2007 Rp5.035.000,00 April 2007 31 Mei 2007 Rp4.635.000,00

14

Page 199: 2007 Prov_Kepri_LKD

Mei 2007 18 Juni 2007 Rp5.370.000,00 Juni 2007 24 Juli 2007 Rp4.570.000,00 Juli 2007 27 Agustus 2007 Rp3.835.000,00 Agustus 2007 27 September 2007 Rp4.985.000,00 September 2007 29 Oktober 2007 Rp7.320.000,00 Oktober 2007 28 Nopember 2007 Rp5.655.000,00

Total Penerimaan 2007 Rp54.855.000,00

November 2007 4 Januari 2008 Rp8.220.000,00 Desember 2007 1 Februari 2008 Rp7.385.000,00

Penerimaan di 2008 Rp15.605.000,00

c. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dari STS retribusi tera ulang diketahui bahwa total penerimaan retribusi selama

Tahun Anggaran 2007 adalah sebesar Rp51.627.500,00 tetapi Dinas Perindustrian

dan Perdagangan melakukan pencatatan sebesar Rp56.442.000,00 sehingga

terdapat selisih lebih catat penerimaan tersebut sebesar Rp4.814.500,00.

Penerimaan ini dicatat dalam LRA sebesar Rp23.853.000,00 sehingga terdapat

selisih kurang catat sebesar Rp27.774.500,00 yaitu terdiri dari:

1) Salah catat sebagai Retribusi LPPMHP sebesar Rp23.724.500,00. Terhadap

salah catat ini telah dilakukan jurnal reklasifikasi.

2) Kurang catat penerimaan tanggal 10 Agustus 2007 sebesar Rp4.050.000,00

Dari realisasi sebesar Rp51.627.500,00 terdapat keterlambatan dalam penerimaan

ke Kasda tiap bulannya, sedangkan penerimaan untuk periode Desember 2007

sebesar Rp9.629.500,00 baru diterima di R/K Kasda pada tanggal 8 Januari 2008,

yang dapat dirinci sebagai berikut: Periode penerimaan Tgl Penerimaan di R/K Kasda Jumlah penerimaan

Desember 2006 15 Januari 2007 Rp4.921.500,00 Januari 2007 5 Februari 2007 Rp567.500,00 Februari 2007 8 Maret 2007 Rp5.094.000,00 Maret 2007 1 Mei 2007 Rp970.000,00 April 2007 25 Mei 2007 Rp4.610.000,00 Mei 2007 20 Juni 2007 Rp1.553.500,00 Juni 2007 10 Agustus 2007 Rp4.050.000,00 Juli 2007 14 Agustus 2007 Rp6.484.500,00 Agustus 2007 4 September 2007 Rp4.746.000,00 September 2007 3 Oktober 2007 Rp9.328.500,00 November 2007 11 Desember 2007 Rp9.302.000,00

Total Penerimaan 2007 Rp51.627.500,00

Desember 2007 8 Januari 2008 Rp2.565.000,00 Desember 2007 8 Januari 2008 Rp7.064.500,00

Penerimaan di 2008 Rp9.629.500,00

15

Page 200: 2007 Prov_Kepri_LKD

Ketidaktertiban pencatatan pendapatan ini telah menjadi catatan pemeriksaan

BPK RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun

Anggaran 2006 sebagaimana tertuang dalam Laporan atas Pengendalian Intern No.

47c/S/XIV.10/07/2007 tanggal 30 Juli 2007 pada catatan No.2.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 ayat (1) yang

menyatakan bahwa Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, efisiensi, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung

jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

b. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah pasal 242 ayat (1) yang menyatakan bahwa bukti transaksi yang

digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas mencakup surat tanda bukti

pembayaran, STS, bukti transfer, dan nota kredit bank.

Hal tersebut mengakibatkan pengendalian atas pendapatan pada Dinas

Pendapatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Perindustrian dan

Perdagangan sebesar Rp959.776,24 lemah sehingga membuka peluang terjadinya

penyimpangan.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Ketidakcermatan petugas pembukuan pada Dinas Pendapatan, Dinas Kelautan dan

Perikanan, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang ditugaskan untuk

melakukan pencatatan.

b. Pengendalian dan pengawasan dari para kepala dinas yang bersangkutan belum

optimal.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyetujui kondisi di atas dan akan

menjadi perhatian untuk melakukan perbaikan.

BPK RI merekomendasikan Gubernur Provinsi Kepulauan riau agar

memerintahkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan, serta Kepala Dinas Perindustrian supaya menegur secara tertulis petugas

pembukuan Dinas Pendapatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas

16

Page 201: 2007 Prov_Kepri_LKD

Perindustrian dan Perdagangan yang ditugaskan untuk melakukan pencatatan supaya

lebih cermat dalam melaksanakan tugasnya.

4. Pendapatan Retribusi Izin Usaha Perikanan Belum Mempedomani Peraturan

Daerah No.6 Tahun 2006

Dalam draft Laporan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007 Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau menganggarkan penerimaan Retribusi Jasa Usaha adalah

sebesar Rp485,000,000.00 dengan realisasi sebesar Rp352,158,000.00 atau sebesar

72,60%. Dalam Retribusi Jasa Usaha terdapat pos Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah dan Retribusi Izin Usaha Perikanan. Anggaran penerimaan Retribusi Izin

Usaha Perikanan adalah sebesar Rp375,000,000.00 dengan realisasi sebesar

Rp249,725,500.00 atau sebesar 66,59%.

Hasil pemeriksaan terhadap laporan realisasi penerimaan dari Dinas Kelautan

dan Perikanan, bukti setoran bank dan rekening koran kas daerah diketahui bahwa

realisasi penerimaan sebesar Rp249.725.500,00 merupakan setoran dari permohonan

IUP (Izin Usaha Perikanan) selama tahun anggaran 2007 di daerah Karimun, Natuna,

Tanjungpinang, Lingga, Bintan dan Batam. Pemungutan Retribusi Izin Usaha

Perikanan tersebut berdasarkan perhitungan jumlah satuan berat alat penangkap ikan

(dalam Gross Tonage) dikalikan dengan tarif. Untuk realisasi penerimaan Retribusi

Izin Usaha Perikanan Tahun Anggaran 2007, tarif didasarkan pada Keputusan

Gubernur Riau Nomor 1 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah

Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Izin Usaha Perikanan. Berdasarkan

konfirmasi dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan diketahui bahwa Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006

tanggal 16 November 2006 tentang Usaha Perikanan Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau yang berlaku sejak tanggal diundangkan.

Dalam Peraturan Daerah No.6 Tahun 2006 tersebut terdapat kenaikan

pengenaan tarif Retribusi Izin Usaha Perikanan bila dibandingkan dengan tarif yang

ditetapkan di Keputusan Gubernur Riau Nomor 1 Tahun 2004, yaitu sebagai berikut:

17

Page 202: 2007 Prov_Kepri_LKD

JENIS USAHA DAN JENIS ALAT TANGKAP

SATUAN TARIF SESUAI SK Gubernur Riau No. 1 Tahun 2004

TARIF SESUAI Peraturan Daerah

Provinsi Kepulauan riau No. 6 Tahun 2006

SELISIH

A.Penangkapan Ikan 1. Long Line (Rawai) Per GT Rp30,000.00 Rp40,000.00 Rp10,000.00 2. Pancing dan sejenisnya Per GT - Rp25,000.00 Rp25,000.00 3. Bouke Ami Per GT Rp20,000.00 Rp30,000.00 Rp10,000.00 4. Drift Gill Net (Jaring Insang Hanyut)

Per GT Rp20,000.00 Rp30,000.00 Rp10,000.00

5. Puese Seine Per GT Rp30,000.00 Rp30,000.00 - 6. Bubu Per GT Rp30,000.00 Rp30,000.00 - 7. Squid Jigging Per GT - Rp25,000.00 Rp25,000.00 8. Lain-lain Per GT Rp15,000.00 Rp25,000.00 Rp10,000.00 B. Pengangkutan Ikan Per GT Rp50,000.00 Rp50,000.00 - C. Budidaya Ikan Per M2 - Rp3,000.00 Rp3,000.00

Namun Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

belum menerapkan Peraturan Daerah yang baru yaitu Peraturan Daerah Nomor 6

Tahun 2006 tersebut. Menurut penjelasan Kasi Perizinan dan Pengendalian Usaha

Dinas Kelautan dan Perikanan Perda tersebut belum diterapkan karena belum ada

sosialisasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan kepada para pemohon Izin Usaha

Perikanan.

Apabila Perda tersebut sudah diterapkan maka Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau dapat memperoleh lebih besar dari retribusi izin usaha perikanan. Dari

perhitungan dengan membandingkan tarif lama dengan tarif baru diketahui selisihnya

sebesar Rp75.580.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

No Daerah Perhitungan berdasar Tarif

lama

Perhitungan berdasar Tarif

baru

Selisih

1 Karimun 168,610,000 222,790,000 54,180,0002 Natuna 5,920,000 6,460,000 540,0003 Tanjungpinang 3,680,000 4,800,000 1,120,0004 Lingga - - -5 Bintan 50,780,000 69,440,000 18,660,0006 Batam 13,300,000 14,380,000 1,080,000 Total 242,290,000 317,870,000 75.580.000

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang

RI Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 24 ayat (1)

yang menyatakan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

18

Page 203: 2007 Prov_Kepri_LKD

19

b. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2006 tentang Usaha Perikanan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau pada Lampiran yang memuat tarif retribusi perikanan.

Hal tersebut mengakibatkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau kehilangan

kesempatan memperoleh pendapatan dari retribusi izin usaha perikanan sebesar

Rp75.580.000,00.

Hal tersebut disebabkan Dinas Kelautan dan Perikanan lalai tidak menerapkan

tarif baru sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 6 Tahun 2006

dalam memungut retribusi Izin Usaha Perikanan selama Tahun Anggaran 2007.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyetujui kondisi di atas dan akan

menjadi perhatian untuk melakukan perbaikan.

BPK RI merekomendasikan Gubernur Provinsi Kepulauan riau agar

memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan supaya dalam memungut

retribusi Izin Usaha Perikanan sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 204: 2007 Prov_Kepri_LKD

NO KEGIATAN NILAI LOKASI/MILIKDinas Pendidikan

1 Pembangunan USB MAN Sedanau 1,508,093,000 Pemkab Natuna2 Pembangunan USB SMPN Pulau Mubur 1,465,035,000 Pemkab Natuna3 Pembangunan USB SMKN 1 Bintan Timur 1,156,498,000 Pemkab Bintan 4 Pembangunan ruang serbaguna dan majelis guru SMPN 1 Tanjungpinang 754,829,600 Pemko Tanjungpinang5 Pembangunan majelis guru SMAN Teluk Bintan 220,908,000 Pemkab Bintan 6 Pembangunan 3 RKB SMAN 6 Tanjungpinang 368,447,000 Pemko Tanjungpinang7 Pembangunan RKB SMAN 1 Dabo Singkep 391,313,750 Pemkab Lingga8 Revitalisasi 3 lokal ruang belajar SMAN Moro Karimun 481,249,500 Pemkab Karimun9 Pembangunan Lab IPA SMAN Midai Natuna 267,568,000 Pemkab Natuna

10 Pembangunan labor komputer SMAN Teluk Bintan 227,537,000 Pemkab Bintan 11 Pembangunan Lab SMAN 1 Dabo Singkep 226,138,000 Pemkab Lingga

DAFTAR BELANJA MODAL ATAS ASET TETAP YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

12 Pembangunan Lab Bahasa SMAN 1 Gunung Kijang 212,262,000 Pemkab Bintan 13 Pembangunan Lab Bahasa SMAN 1 Bintan Timur 219,804,000 Pemkab Bintan 14 Pembangunan Lab Bahasa SMA 2 Singkep Lingga 221,968,000 Pemkab Lingga15 Pembangunan Labor fisika/biologi SMAN Buru Karimun 273,524,435 Pemkab Karimun16 Pembangunan USB Bertingkat SMKN 1 Moro 1,337,657,240 Pemkab Karimun17 Pembangunan USB SMAN Durai Karimun 673,689,935 Pemkab Karimun18 Pembangunan Lab kimia SMAN 1 Tanjung Batu 211,106,327 Pemkab Karimun19 Pembangunan Lab fisika SMAN 3 Karimun 208,831,504 Pemkab Karimun20 Pembuatan pagar dan batu miring SMA PGRI Tanjungpinang 634,391,000 Kota Tanjungpinang21 Pembangunan labor bahasa arab STAI Natuna 142,279,000 Kab. Natuna22 Pembangunan pagar dan batu miring SMAN 6 Tanjungpinang 669,681,000 Pemko Tanjungpinang23 Pembangunan RKB STAI Tanjungpinang 345,926,000 Kota Tanjungpinang24 Pembangunan MAN Bintan Timur 564,179,015 Pemkab Bintan 25 Pembangunan gedung serbaguna SMPN 4 Tanjungpinang 660,000,000 Pemko Tanjungpinang26 Pembangunan lab bahasa SMKN 3 Tanjungpinang 158,506,000 Pemko Tanjungpinang27 Pembangunan lab komputer SMKN 1 Batam 220,575,000 Pemko Batam28 Pembangunan SMKN 4 Tanjungpinang 868,968,000 Pemko Tanjungpinang29 Pembangunan lab mekatronik SMKN 1 Batam 211,326,000 Pemko Batam30 Pembangunan USB bertingkat SMKN 3 Tg Piayu Batam 1,144,742,376 Pemko Batam31 Pembangunan USB MAN Lingga 1,401,413,253 Pemkab Lingga

Page 205: 2007 Prov_Kepri_LKD

NO KEGIATAN NILAI LOKASI/MILIK

DAFTAR BELANJA MODAL ATAS ASET TETAP YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

32 Pembangunan USB bertingkat SMKN 4 Tiban Batam 1,071,231,715 Pemko Batam33 Pembangunan RKB STAI Ibnu Sina Batam 361,506,010 Kota Batam34 Rehabilitasi aula SMKN 1 Tanjungpinang 540,233,945 Pemko Tanjungpinang35 Rehabilitasi ruang kelas dan rumah dinas SMAN Senayang 117,900,548 Pemkab Lingga36 Pembangunan hotel training SMKN 2 Batam 913,431,906 Pemko Batam37 Pembangunan USB MAN Karimun 898,152,160 Pemkab Karimun38 Pembangunan USB SMAN Pulau Tiga Natuna 800,960,680 Pemkab Natuna39 Pembangunan USB MAN Batam 1,245,889,000 Pemko Batam40 Pembangunan USB SMP Desa Seluan Kelarik Barat 553,514,650 Pemkab Natuna41 Rehabilitasi ruang kelas SMAN 1 Lingga 183,733,000 Pemkab Lingga42 Pembangunan gedung serbaguna SMAN 1 Singkep 568,803,600 Pemkab Lingga43 Pembangunan lab bahasa SMAN 1 Lingga Utara 251,010,000 Pemkab Lingga44 Pembangunan gedung majelis guru SMAN Lingga Utara 216,265,000 Pemkab Lingga45 Pembangunan 3 RKB MTs Attaufik Urung Kundur 462,164,000 Kab. Karimun46 Pembangunan 2 RKB SMPN 1 Bintan Utara 273,000,000 Pemkab Bintan 47 Pembangunan RKB bertingkat MAS Fatahillah Siantan Natuna 344,883,000 Kab. Natuna48 Pembangunan peerpustakaan SMA Muhammadiyah Batam 227,017,000 Kota Batam49 Revitalisasi MTs Lingga 404,641,000 Kab. Lingga50 Pembangunan gedung serbaguna SMA Muhammadiyah Batam 593,255,895 Kota Batam51 Revitalisasi ruang serbaguna SMAN 1 Tanjungpinang 613,121,600 Pemko Tanjungpinang52 Pembangunan ruang kasek, TU, dan majelis guru SMA Muhammadiyah Tanjun 262,766,400 Kota Tanjungpinang53 Pembangunan lab IPA MA Midai Natuna 244,851,000 Kab. Natuna54 Pembangunan lab bahasa SMAN Teluk Bintan 227,938,000 Pemkab Bintan 55 Rehabilitasi dan penghijauan Politeknik Senggarang 2,756,922,360 Kota Tanjungpinang56 Pembangunan lab bahasa SMAN 1 Bintan Utara 236,629,000 Pemkab Bintan 57 Pembangunan lab bahasa SMAN 1 Teluk Sebung 252,007,000 Pemkab Bintan 58 Pembangunan majelis guru SMAN 1 Singkep 201,165,000 Pemkab Lingga59 Pembangunan majelis guru SMAN 2 Singkep 203,518,000 Pemkab Lingga60 Pembangunan gedung serbaguna SMA Imanuel 901,460,000 Kota Batam61 Revitalisasi ruang kasek, TU, dan majelis guru SMA Muhammadiyah Tanjungpi 515,352,000 Kota Tanjungpinang62 Pembangunan RKB SMKN Bintan Utara 854,999,000 Pemkab Bintan 63 Pembangunan 2 RKB Malay School 181,987,000 Kota Batam

Page 206: 2007 Prov_Kepri_LKD

NO KEGIATAN NILAI LOKASI/MILIK

DAFTAR BELANJA MODAL ATAS ASET TETAP YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

64 Revitalisasi ruang kelas SMAN 1 Lingga 403,441,000 Pemkab Lingga65 Pembangunan lab komputer SMA Muhammadiyah Batam 224,232,000 Kota Batam66 Pembangunan ruang genset SMKN 1 Senayang Lingga 33,314,000 Pemkab Lingga67 Pembangunan 3 RKB MAS Hidayatulah Batam 406,511,200 Kota Batam68 Pembangunan taman bacaan masyarakat SDN Nyiur Moro Karimun 172,610,000 Pemkab Karimun69 Pembangunan RKB dan majelis guru SMK Pelayaran Maritim Nasional Batam 628,304,000 Kota Batam70 Pembangunan lab bahasa SMAN 8 Batam 171,000,000 Pemko Batam71 Pembangunan ruang serbaguna SMAN Gunung Kijang 713,594,557 Pemkab Bintan 72 Pembangunan lab pembenihan perikanan SMKN 1 Senayang 581,596,000 Pemkab Lingga73 Pembangunan RKB TK Islam Nusantara Batam 35,500,000 Kota Batam74 Rehabilitasi ruang kelas SMA PGRI Tanjungpinang 99,240,000 Kota Tanjungpinang75 Rehabilitasi ruang kelas SLB 99,500,000 Kota Tanjungpinang76 Rehabilitasi ruang praktek kecantikan SMKN 2 Tanjungpinang 99,700,000 Pemko Tanjungpinang77 Pembangunan SMAN Alai Kundur 250,377,800 Pemkab Karimun78 Rehabilitasi ruang pustaka SMAN 2 Karimun 49,950,000 Pemkab Karimun79 Penimbunan lahan SMPN 24 Bengkong Sadai Batam 98,571,000 Pemko Batam80 Pembangunan USB SMPN 24 Bengkong Sadai Batam 709,533,000 Pemko Batam81 Pembangunan USB SMAN Pulau Laut Natuna 357,964,000 Pemkab Natuna82 Pembangunan rumah guru SMKN Kelautan & Perikanan 232,862,000 Pemkab Natuna83 Pembangunan lapangan olahraga SMAN Teluk Sebung 99,225,000 Pemkab Bintan 84 Revitalisasi majelis guru SMA 1 Tanjungpinang 40,220,000 Pemko Tanjungpinang85 Pembangunan asrama putri MAN Natuna 852,258,000 Pemkab Natuna86 Pembangunan asrama siswa SLTP Belakang Padang 237,744,900 Pemko Batam87 Pembangunan asrama putri SMKN 1 Kelautan dan Perikanan Ranai 1,518,518,760 Pemkab Natuna88 Pembangunan asrama putra/putri 660,349,249 Pemkab Karimun89 Pembangunan asrama siswa Tambelan 588,568,952 Pemkab Bintan 90 Pembangunan asrama putra pesantren Madani Bintan 926,640,000 Kab. Bintan91 Pembangunan asrama siswa Singkep Barat Lingga 241,838,400 Pemkab Lingga92 Pembangunan asrama putra/putri SMK 1 Senayang 694,511,545 Pemkab Lingga93 Pengadaan Alat Praktikum Budidaya Perikanan SMK Moro 277,951,000 Pemkab Karimun94 Pengadaan Lab Bahasa Se-Provinsi Kepri 5,023,926,600 pemkab/pemko se-prov kepri

51,458,309,367

Page 207: 2007 Prov_Kepri_LKD

NO KEGIATAN NILAI LOKASI/MILIK

DAFTAR BELANJA MODAL ATAS ASET TETAP YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH YANG TIDAK DIMILIKI/DIKUASAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Dinas Kesehatan1 Peningkatan Pustu Kawal menjadi Puskesmas Kawal 773,151,000 Pemkab Bintan2 Pembangunan ruang rawat inap Puskesmas Durai Karimun 142,600,600 Pemkab Karimun3 Pembangunan gedung perawatan RSU Tg.Uban dan penataan landscape 1,865,024,876 Pemkab Bintan4 Pembangunan perluasan Puskesmas Senayang 110,423,310 Pemkab Lingga5 Pengadaan RSUD di Tanjungpinang 9,671,601,000 Pemko Tanjungpinang6 Pembangunan ruang X-ray Puskesmas Tambelan 77,582,000 Pemkab Bintan7 Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit 768,020,000 Pemko Tanjungpinang8 Pengadaan kapal Motor/Puskesmas laut Natuna & Karimun 3,193,157,000 Pemkab Natuna & Pemkab Karimun9 Pengadaan Alat Kedokteran Bedah dan ICU RSUD Tg Uban 5,858,777,000 Pemkab Bintan

10 Pengadaan Ambulance Puskesmas 2 Unit (Batam & Matak) 292,600,000 Pemko Batam & Pemkab Natuna11 Pengadaan Sistem Instalasi Air Bersih RSUD Tj Uban (Luncuran) 226,227,000 Pemkab Bintan12 Pengadaan Switch Otomatic dan Pemindahaan Genset dan Instalasi ListrikSRS 129,672,000 Pemkab Bintan13 Pembangunan Rumah Dinas Dokter Tj. Uban 257,654,390 Pemkab Bintan14 Pembangunan Rumah Dinas Dokter Tj Uban 692,072,000 Pemkab Bintan

24,058,562,176

Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya1 Pembangunan Objek Wisata pantai Trikora 252,826,000 Kab. Bintan2 Pembangunan Taman Kota di Kab. Karimun 318,480,000 Kab. Karimun3 Renovasi Gedung Tengku Bilik Pulau Penyengat 447,800,000 Kota Tanjungpinang4 Rehabilitasi Dermaga Balai Adat Pulau Penyengat Tahap I 678,081,000 Kota Tanjungpinang5 Rehabilitasi Istana Damnah 495,620,000 Kab. Lingga6 Renovasi Gedung Museum Kota Tanjungpinang 642,000,000 Kota Tanjungpinang

2,834,807,000

TOTAL 78,351,678,543

Page 208: 2007 Prov_Kepri_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMANTAUAN

ATAS

PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2007

PADA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI BATAM

Nomor : 64d/S/XVIII.TJP/07/2008

Tanggal : 21 JULI 2008

Page 209: 2007 Prov_Kepri_LKD

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI………………………...…………….…………………………...… i 1. Dasar Pemantauan........................................................................................... 1 2. Entitas Pemantauan......................................................................................... 1 3. Tahun Anggaran Pemantauan.......................................................................... 1 4. Tujuan Pemantauan......................................................................................... 1 5. Jangka Waktu Pemantauan.............................................................................. 2 6. Gambaran Umum Entitas................................................................................ 2 a. Organisasi dan Prosedur Kerja.................................................................... 2 b. Penyelesaian Kerugian Daerah.................................................................... 3 c. Penatausahaan dan Pelaporan...................................................................... 3 7. Hasil Pemantauan............................................................................................ 4 a. Hasil Pemantauan....................................................................................... 4 b. Permasalahan Dalam Penyelesaian Kerugian Daerah................................ 5 c. Rekomendasi............................................................................................... 5 LAMPIRAN

i

Page 210: 2007 Prov_Kepri_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN ATAS

PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH PADA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DI

TANJUNGPINANG

SEMESTER I TAHUN 2008

1. Dasar Pemantauan

a. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara.

b. Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Entitas Pemantauan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

3. Tahun Anggaran Pemantauan

Tahun Anggaran 2007

4. Tujuan Pemantauan

Pemantauan atas penyelesaian kerugian daerah dilakukan untuk mengetahui :

a. Keberadaan dan pelaksanaan tugas Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan

Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dalam menangani kerugian daerah.

1

Page 211: 2007 Prov_Kepri_LKD

b. Posisi kasus kerugian daerah pada instansi yang dipantau per 31 Desember 2007 meliputi:

kasus yang telah ditetapkan SK pembebanannya, kasus yang sedang dalam proses

penyelesaian pembebanan dan kasus yang berupa informasi kerugian negara/daerah

namun belum diproses penyelesaian kerugian negara/daerahnya.

c. Ketepatan pengenaan kerugian daerah.

5. Jangka Waktu Pemantauan

Pemantauan dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 28 Februari 2008 sampai dengan

tanggal 3 Maret 2008

6. Gambaran Umum Entitas

a. Organisasi dan Prosedur Kerja

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau belum membentuk Majelis Pertimbangan Tuntutan

Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah. Tetapi

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah membentuk tim sementara untuk menangani

kasus-kasus/pengaduan yang menyangkut masalah TP dan TGR dengan Surat Keputusan

Inspektur Provinsi Kepulauan Riau Nomor 09b/SK/ITPROV-KEPRI/IX/2007 tanggal 10

September 2007

Susunan pejabat yang menangani TP dan TGR di lingkungan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau sesuai Surat Keputusan tersebut terdiri dari:

1) Penanggung jawab : Agus Setianto 2) Pengendali Teknis Kegiatan : Bambang Husdijanto 3) Ketua : Amri Rasahan 4) Anggota : Fauziah 5) Anggota : Syamsul Rahman P 6) Anggota : Darmanto 7) Anggota : Arnawati 8) Anggota : Fathurrahman 9) Anggota : Jatmiko 10) Anggota : Juana Suri 11) Anggota : Said Karwadi Noprian 12) Anggota : Al Amin 13) Anggota : Bajora Paruhum 14) Anggota : Donny Hadipriatna 15) Anggota : Sofyan

2

Page 212: 2007 Prov_Kepri_LKD

Dalam Surat Keputusan tersebut ditetapkan tugas Pejabat yang menangani Tuntutan

Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau adalah

1. Melaksanakan pengumpulan data hasil pemeriksaan BPK dan aparat pengawasan

fungsional pemerintah (BPKP, Inspektorat Jenderal Departemen/Kementerian Negara,

dan Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau);

2. Melakukan inventarisasi dan identifikasi temuan hasil pemeriksaan yang berkenaan

dengan adanya TP/TGR;

3. Melaksanakan penelitian dan tindak lanjut TP/TGR;

4. Memonitor pelaksanaan tindak lanjut TP/TGR;

5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan TP/TGR kepada Inspektur Provinsi Kepulauan

Riau.

b. Penyelesaian Kerugian Daerah

Posisi Kerugian Daerah per tanggal 31 Desember 2007 sebanyak 5 kasus senilai

Rp2.100.298.469,54 dengan rincian sebagai berikut:

1) Kerugian Daerah yang telah ditetapkan (SK Pembebanan/SKTJM) sebanyak 0 kasus,

senilai Rp0,00

2) Kerugian Daerah yang sedang dalam proses penetapan sebanyak 0 kasus, senilai

Rp0,00

3) Kerugian Daerah yang masih berupa informasi sebanyak 5 kasus, senilai

Rp2.100.298.469,54

c. Penatausahaan dan Pelaporan

1. Penatausahaan dokumen

a) Penatausahaan dokumen kerugian daerah dilaksanakan oleh Tim Sementara yang

tidak sesuai dengan peraturan yang ada.

b) Dokumen kerugian daerah mudah diperoleh oleh Tim Pemantauan Penyelesaian

Kerugian Daerah.

c) Dokumen kerugian daerah yang diperoleh lengkap.

3

Page 213: 2007 Prov_Kepri_LKD

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penatausahaan dokumen kerugian

daerah belum dilaksanakan dengan baik.

2. Pelaporan

a) Entitas belum melaporkan terjadinya kerugian daerah kepada Pimpinan Instansi dan

BPK dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sebagaimana yang ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan.

b) Entitas belum melaporkan kerugian daerah per jenis kerugian, yaitu kerugian daerah

yang dilakukan oleh bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, dan pihak ketiga.

c) Pelaporan yang diperoleh terdokumentasi secara tidak lengkap.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaporan dokumen kerugian

daerah belum dilaksanakan dengan baik.

7. HASIL PEMANTAUAN

a. Hasil Pemantauan

1) Kasus kerugian daerah yang tercatat pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

sampai dengan tanggal 3 Maret 2008 sebanyak 5 kasus senilai Rp2.100.298.469,54

terdiri dari :

a) Kerugian daerah yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap baik dengan SK

Pembebanan, Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) dan Putusan

Pengadilan adalah sebanyak 0 kasus senilai Rp0.00, terdiri dari :

(1) kasus kerugian daerah yang dilakukan oleh Bendahara sebanyak 0 kasus

dengan nilai Rp0,00

(2) kasus kerugian daerah yang dilakukan oleh pegawai negeri bukan bendahara

sebanyak 0 kasus dengan nilai Rp0,00

(3) kasus kerugian daerah yang dilakukan oleh pihak ketiga sebanyak 0 kasus

dengan nilai Rp0,00

4

Page 214: 2007 Prov_Kepri_LKD

5

b) Kasus kerugian daerah yang sedang dalam proses penetapan pembebanannya

sebanyak 0 kasus senilai Rp0,00 terdiri dari:

(1) Kasus kerugian daerah yang dilakukan oleh Bendahara sebanyak 0 kasus

dengan nilai Rp0,00

(2) Kasus kerugian daerah yang dilakukan oleh pegawai negeri bukan bendahara

sebanyak 0 kasus dengan nilai Rp0,00

(3) Kasus kerugian daerah yang dilakukan oleh pihak ketiga sebanyak 0 kasus

dengan nilai Rp0,00

c) Kasus kerugian daerah yang masih berupa informasi atau berasal dari hasil

pemeriksaan BPK dan aparat pengawasan fungsional dan atau belum diproses

penyelesaiannya sebanyak 5 kasus senilai Rp2.100.298.469,54

Rincian atas hasil pemantauan di atas dapat dilihat pada lampiran 1.

b. Permasalahan Dalam Penyelesaian Kerugian Daerah

Penyelesaian kerugian daerah belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau.

c. Rekomendasi

Sehubungan dengan hasil pemantauan tersebut, BPK menyarankan kepada Gubernur

Kepulauan Riau untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan.

b. Memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK tentang tindak lanjut atas

rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 215: 2007 Prov_Kepri_LKD

Lampiran 1

DAFTAR PERKEMBANGAN PENYELESAIAN KASUS KERUGIAN DAERAH

PADA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DI

TANJUNGPINANG

POSISI S.D. 3 MARET 2008

I. Kerugian daerah yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap baik dengan SK Pembebanan, Surat

Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) dan Putusan Pengadilan

No.

Nama, NIP, Jabatan,

Penanggung Jawab,

& Unit Kerja

Jenis

Kasus

(Tahun Kejadian)

Jumlah

Kerugian

(Rp)

Angsuran

(Rp)

Sisa

(Rp)

Data/

Dokumen Yang

Ada

Masalah Komentar

Instansi Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

- - - - - - - - - -

6

Page 216: 2007 Prov_Kepri_LKD

II. Kasus kerugian daerah yang sedang dalam proses penetapan pembebanannya

No.

Nama, NIP, Jabatan,

Penanggung Jawab,

& Unit Kerja

Jenis

Kasus

(Tahun Kejadian)

Jumlah

Kerugian

(Rp)

Angsuran

(Rp)

Sisa

(Rp)

Data/

Dokumen Yang

Ada

Masalah Komentar

Instansi Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

- - - - - - - - - -

III. Kasus kerugian daerah yang masih berupa informasi atau berasal dari hasil pemeriksaan BPK dan aparat

pengawasan fungsional dan atau belum diproses penyelesaiannya. No. Sumber Informasi

(LHP No, Tanggal)

Uraian Kasus Nilai Kerugian Keterangan

1 2 3 4 5

1. LHP BPK-RI Atas Belanja Modal TA 2006 Pemeriksaan secara uji petik atas pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan

Tahun Anggaran 2006 diketahui terdapat Kegiatan Pembersihan Lahan

dan Cut And Fill serta Tembok Penahan senilai Rp540.274.150,00

dilaksanakan oleh CV. Bintan Yakin Teguh berdasarkan Surat Perjanjian

Pemborongan Pekerjaan Nomor 424/SPPP/DINKES/VIII/2006 (Pihak

Pertama) atau 023/BYT/VII/2006 (Pihak kedua) tanggal 4 Agustus s.d. 2

Oktober 2006, dan masa pemeliharaan selama 180 hari. Dalam

Rekapitulasi Anggaran Biaya yang diajukan oleh kontraktor, telah

disetujui oleh Pihak Pertama maupun Pihak Kedua, yaitu Pekerjaan

Persiapan, Pekerjaan Tanah dan Pekerjaan Batu Miring. Pekerjaan

249.602.435,31

7

Page 217: 2007 Prov_Kepri_LKD

No. Sumber Informasi

(LHP No, Tanggal)

Uraian Kasus Nilai Kerugian Keterangan

1 2 3 4 5

Tanah senilai Rp249.602.435,31 terdiri dari tiga item pekerjaan, yaitu

Pekerjaan Land Clearing, Pekerjaan Cut To Fill dan Pekerjaan Fill.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tanggal 23 Desember 2006

diketahui bahwa pekerjaan pemadatan tanah tidak diselesaikan dengan

sempurna. Hal ini menyebabkan item pekerjaan tanah tidak terlaksana

dengan baik

2. LHP BPK-RI Atas Belanja Modal TA 2006 a. Pengadaan Alat Kesehatan, Perawatan, Kegiatan Pemberantasan

Penyakit Bersumber Binatang senilai Rp505.400.000,00 dilaksanakan

oleh CV. Khalifah Selingsing berdasarkan Surat Perjanjian

Pemborongan Pekerjaan Nomor 236/SPP/DINKES/VI/2006 (Pihak

Pertama) tanggal 28 Juni 2006. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik

tanggal 16 Desember 2006 diketahui bahwa Alat-alat Kesehatan,

Perawatan, Kegiatan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang

belum dilakukan serah terima dan ditemukan kekurangan volume

terhadap beberapa pekerjaan dengan total nilai sebesar

Rp273.400.000,00

b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Penunjang, Non Medis, dan Medis

RSUP di Tanjunguban dilaksanakan oleh PT. Rajawali Nusindo

berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Nomor

1182/SPP/DINKES/XI/2006 (Pihak Pertama) atau

166/S.Pr/Nus.04.2.11/X/06 (Pihak Kedua) tanggal 4 November 2006

senilai Rp4.399.650.000,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik

tanggal 23 Desember 2006, ditemukan kekurangan volume terhadap

273.400.000,00

dan

641.200.000,00

8

Page 218: 2007 Prov_Kepri_LKD

No. Sumber Informasi

(LHP No, Tanggal)

Uraian Kasus Nilai Kerugian Keterangan

1 2 3 4 5

beberapa pekerjaan dengan total nilai sebesar Rp641.200.000,00

3. LHP BPK-RI Atas Belanja Modal TA 2006 Hasil pemeriksaan dokumen diketahui bahwa: Peningkatan/Pelebaran

Jalan D.I. Panjaitan Km 8 – 10 sebesar Rp3.017.856.000,00

dilaksanakan oleh PT. Amanah Anak Negeri berdasarkan kontrak

No.45/SPPP-BM/PU-TAMBEN/VIII/2006 tanggal 24 Agustus 2006.

Dalam RAB kontrak antara lain terdapat pekerjaan timbunan biasa

volume 1.323,50 m3 harga satuan Rp33.972,38 atau seluruhnya sebesar

Rp44.962.442,28. Hasil pemeriksaan fisik tanggal 20 Desember 2006

diketahui bahwa pekerjaan timbunan biasa menggunakan bahan berupa

tanah timbunan yang bersumber dari galian setempat, sehingga harga

satuan pekerjaan untuk timbunan biasa adalah sebesar Rp15.492,37/m3.

Dengan demikian terjadi kelebihan perhitungan harga satuan pekerjaan

timbunan biasa sebesar Rp18.480,01/m3 (Rp33.972,38/m3 –

Rp15.492,37) atau seluruhnya sebesar Rp24.458.293,23 (1.323,50 m3 x

Rp18.480,01)

24.458.293,23

4. LHP BPK-RI Atas Belanja Modal TA 2005 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau pada

Tahun Anggaran 2005 melakukan kegiatan Pembangunan Gedung SMU

Negeri Lingga Utara (Pancor) – Kabupaten Lingga. Penetapan

pemenang lelang dilakukan melalui pelelangan umum dengan kontraktor

pelaksana PT. Graha Citra Perdana (GCP) berdasarkan kontrak No.

14/PDK/SPPP/2005 tanggal 1 Oktober 2005 senilai

Rp1.097.261.000,00. Pekerjaan selesai 100% pada tanggal 16 Januari

2006, yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Barang dan

41.727.735,00

9

Page 219: 2007 Prov_Kepri_LKD

10

No. Sumber Informasi

(LHP No, Tanggal)

Uraian Kasus Nilai Kerugian Keterangan

1 2 3 4 5

jasa No.043/BAPB/APBD/VII/2006 dan Berita Acara Serah Terima

Pertama (PHO) No.020/BA-PHO/PDK/APBD/VII/2006 tanggal 16

Januari 2006 atau mengalami keterlambatan selama 17 hari. Pembayaran

telah dilakukan sebesar 100% dengan pembayaran terakhir berdasarkan

SPM No. 702/KEU-SPM/BT/VII/2006 tanggal 25 Juli 2006 sebesar

Rp314.086.700,00 Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tanggal 8

Desember 2006 dibandingkan dengan dokumen kontrak (spesifikasi

bangunan) diketahui bahwa terdapat perbedaan volume kontrak dengan

fisik pada beberapa item pekerjaan dengan total nilai sebesar

Rp41.727.735,00.

5. LHP BPK-RI TA 2006 Atas Laporan

Keuangan Provinsi Kepulauan Riau TA

2006

Terdapat sisa kas sebesar Rp7.492.326.902,00 telah disetor ke kas

daerah sebesar Rp6.622.416.896,00 sehingga masih terdapat sisa kas

yang belum disetor oleh Pemegang Kas Sekretariat Daerah sebesar

Rp869.910.006,00

869.910.006,00

JUMLAH 2.100.298.469,54