18 b selly

5
Siti Selly Aprida 04011281320040 1. BAK warna kuning dan tampak berbusa. a. Bagaimana ciri-ciri urin normal? Sifat fisis air kemih, terdiri dari: a. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya. b. Warna bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh. c. Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet, obat- obatan dan sebagainya. d. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak. e. Berat jenis 1,015-1,020. f. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung daripada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein member reaksi asam). Komposisi air kemih, terdiri dari: a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air. b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin. c. Elektrolit natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat. d. Pigmen (bilirubin dan urobilin). e. Toksin. f. Hormon (Velho, 2013).

Upload: selly-aprida

Post on 25-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

----

TRANSCRIPT

Page 1: 18 B Selly

Siti Selly Aprida

04011281320040

1. BAK warna kuning dan tampak berbusa.

a. Bagaimana ciri-ciri urin normal?

Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

a. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake)

cairan dan faktor lainnya.

b. Warna bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.

c. Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya.

d. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.

e. Berat jenis 1,015-1,020.

f. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung daripada diet

(sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein member reaksi asam).

Komposisi air kemih, terdiri dari:

a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.

b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan

kreatinin.

c. Elektrolit natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat.

d. Pigmen (bilirubin dan urobilin).

e. Toksin. f. Hormon (Velho, 2013).

2. Analisis Masalah Aspek Klinis

a. Apa diagnosis pada kasus?

Sindrom Nefrotik

b. Bagaimana faktor resiko pada kasus?

Faktor resiko dari Sindrom Nefrotik adalah sebagai berikut :

Berat badan lahir rendah cukup bulan

Usia awitan >/= 6 tahun

Jenis kelamin, laki-laki : perempuan = 2 : 1

Page 2: 18 B Selly

Siti Selly Aprida

04011281320040

Ada beberapa hal yang dianggap menjadi faktor penyebab rusaknya glomerulus

serta meningkatkan risiko sindrom nefrotik, seperti:

Focal segmental glomerulosclerosis

Sebuah kondisi yang ditandai dengan adanya jaringan parut pada beberapa

daerah di glomerulus. Hal ini muncul akibat penyakit lain, cacat genetik,

atau terkadang tidak diketahui penyebabnya.

Membranous nephropathy

Gangguan pada organ ginjal yang disebabkan oleh adanya penebalan pada

membran dalam glomeruli. Penyebab dari penebalan ini tidak diketahui

secara pasti. Namun, beberapa kondisi medis, seperti hepatitis B, malaria,

lupus, dan kanker dikaitkan sebagai faktor penyebabnya.

Penyakit diabetes

Diabetes dapat merusak organ ginjal dan mempengaruhi glomeruli.

Systemic lupus erythematosus

Penyakit yang menyebabkan organ ginjal mengalami peradangan kronis

dan menyebabkan kerusakan serius.

Amiloidosis

Gangguan yang terjadi ketika zat protein amiloid terakumulasi dalam

organ tubuh. Akibatnya, zat tersebut akan menumpuk dan seringkali

mempengaruhi fungsi dari organ-organ tubuh Anda, salah satunya ginjal.

Gagal jantung

Beberapa bentuk gagal jantung seperti perikarditis konstriktif dapat

menyebabkan sindrom nefrotik.

Page 3: 18 B Selly

Siti Selly Aprida

04011281320040

Bekuan darah di pembuluh darah dalam organ ginjal

Bila ada gumpalan darah dalam pembuluh darah organ ginjal, hal itu akan

menghambat aliran darah dan bisa menyebabkan sindrom nefrotik.

Infeksi

Ada beberapa jenis infeksi yang dapat meningkatkan risiko sindrom

nefrotik, seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan malaria.

Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat, seperti obat anti-inflamasi dan obat yang digunakan

untuk melawan infeksi, dapat menyebabkan sindrom nefrotik.

c. Bagaimana prognosis pada kasus?

Prognosis Baik. Angka kejadian relaps sindrom nefrotik pada anak yang responsif

terhadap steroid berkisar antara 60-80%. Angka tersebut berkurang seiring

bertambahnya usia anak.

d. Apa SKDI pada kasus?

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan

menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.

Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Daftar Pustaka

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39905/4/Chapter%20II.pdf