praktikalitas media pembelajaran berbentuk...
TRANSCRIPT
PRAKTIKALITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK
PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP UNTUK SISWA KELAS VII SMP
ARTIKEL E-JOURNAL
SELLY
NIM. 140384205045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG
2019
1
2
3
PRAKTIKALITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK PERMAINAN
ULAR TANGGA PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK
SISWA KELAS VII SMP
Selly1, Nurul Asikin
2, Azza Nuzullah Putri
3
1, 2, 3Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran
permainan ular tangga materi klasifikasi makhluk hidup yang praktis digunakan
dalam kegiatan belajar siswa kelas VII SMP. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan R&D (research and development) model pengembangan Plomp.
Pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan 4 fase, yaitu: 1) fase
investigasi awal, 2) fase desain, 3) fase realisasi, dan 4) fase tes, evaluasi dan
revisi. Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran permainan ular
tangga diketahui bahwa hasil praktikalitas berdasarkan respon guru “sangat
praktis” dengan persentase sebesar 82,5% dan hasil praktikalitas berdasarkan
respon siswa “sangat praktis” dengan persentase sebesar 82,9%, maka media
pembelajaran permainan ular tangga materi klasifikasi makhluk hidup
dikategorikan praktis digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas VII
SMP.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Permainan Ular Tangga, Klasifikasi Makhluk
Hidup
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi
dengan lingkungan. Adapun perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti: penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lainnya yang ada
pada individu-individu yang belajar (Hamalik, 2010:30). Kegiatan pembelajaran
dalam dunia pendidikan bertujuan untuk memenuhi amanah dari Undang-undang
4
Dasar yaitu mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, karena itu setiap guru
bertanggungjawab untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Menurut Hamalik (2010:126) tanggung jawab guru yang terpenting ialah
merencanakan dan menuntut siswa melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Proses belajar
mengajar tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sumber-sumber belajar,
yakni meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Guru selalu
dituntut untuk memberikan inovasi baru agar siswa mampu mendapatkan
pengalaman baru dalam proses pembelajaran. Inovasi dalam proses belajar
mengajar sangat diperlukan agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan
menarik, inovasi ini dapat berupa pengembangan media pembelajaran.
Hamiyah (2012:44) mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif. Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa media pembelajaran
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran
yang belum dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar membuat proses
pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.
Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 3 Bintan adanya keterbatasan
media pembelajaran pada materi klasifikasi makhluk hidup di sekolah tersebut.
Proses belajar mengajar yang monoton dan tidak adanya inovasi dalam proses
pembelajaran membuat siswa jenuh saat proses belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajarann tidak tercapai. Mengatasi permasalahan di atas, maka perlu
5
dikembangkan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik yaitu dengan membuat media pembelajaran yang mampu membuat
siswa tidak merasa jenuh dalam proses pembelajaran.
Melihat sedemikian kompleksnya masalah proses belajar mengajar dan
peran guru, maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
proses belajar mengajar perlu dikembangkan pembelajaran dengan menggunakan
media permainan. Permainan merupakan proses alamiah yang dengan sendirinya
dilakukan oleh anak-anak, melalui permainan dapat disisipkan materi pelajaran
sehingga siswa tidak hanya bermain tetapi juga dapat melakukan proses
pembelajaran. Salah satu media pembelajaran permainan adalah media permainan
ular tangga.
Permainan ular tangga adalah permainan untuk anak-anak yang dimainkan
oleh dua orang atau lebih. Permainan ular tangga dibagi dalam kotak-kotak kecil
dan beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang
menghubungkannya dengan kotak lain. Tidak ada permainan standar dalam ular
tangga, jadi setiap orang dapat menciptakan ukuran permainan ular tangga dengan
jumlah kotak, ular, dan tangga sesuai yang diinginkan., maka pengembangan
permainan ular tangga sebagai salah satu media pembelajaran sangatlah penting.
Hal ini dikarenakan minat belajar siswa dipengaruhi oleh media pembelajaran
yang digunakan oleh guru, melalui media ular tangga siswa akan lebih tertarik
untuk belajar karena konsep media ular tangga menggunakan konsep belajar
sambil bermain, sehingga sangat dimungkinkan minat belajarnya akan meningkat.
Selain mudah dalam pembuatan, juga praktis dalam penggunaan sehingga
memungkinkan guru untuk lebih kreatif di dalam mengemas permainan ular
6
tangga sebagai media pembelajaran khususnya pada mata pelajar Klasifikasi
Makhluk Hidup.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka didapatkan rumusan masalah
pada penelitian ini yaitu bagaimana pengembangan media pembelajaran
berbentuk permainan ular tangga pada materi klasifikasi makhluk hidup untuk
siswa kelas VII SMP yang praktis?. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan media pembelajaran berbentuk permainan ular tangga pada
materi klasifikasi makhluk hidup untuk siswa kelas VII SMP yang praktis.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2015:407). Penelitian dan pengembangan merupakan
jenis penelitian yang berorientasi pada produk. Produk-produk yang dihasilkan
dalam penelitian pengembangan antara lain materi-materi pelatihan untuk guru
atau pelatih, materi pembelajaran untuk peserta didik, media pembelajaran untuk
memudahkan belajar, dan lain sebagainya.
Model penelitian pengembangan yang dilakuan oleh peneliti untuk
penelitian ini yaitu penelitian Research and Development dengan menggunakan
model pengembangan Plomp (1997). Adapun model pengembangan Plomp ini
terdiri dari lima fase, yaitu 1) investigasi awal, 2) desain, 3) realisasi, 4) tes,
evaluasi, dan revisi, 5) implementasi. Namun, penelitian ini hanya dilakukan
sampai fase ke-4. Dikarenakan fase ke-5 memerlukan proses waktu yang lama.
Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbentuk
7
permainan ular tangga pada mata pelajaran IPA dengan materi klasifikasi
makhluk hidup. Tingkat kelayakan media ular tangga pada mata pelajaran IPA
dengan materi klasifikasi makhluk hidup ini diketahui melalui praktikalitas oleh
guru dan siswa.
HASIL
Pada tahap praktikalitas media yang telah divalidasi diuji cobakan kepada
siswa kemudian guru sebagai pengamat dan siswa sebagai pengguna media
menilai media dari segi kepraktisannya. Uji praktikalitas didapatkan dari lembar
praktikalitas yang diisi oleh guru dan siswa. Guru yang menilai pada penelitian
ini adalah Novia Velianti, M.Pd. yang merupakan guru di SMP Negeri 3 Bintan
dan 26 orang siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Bintan.
1) Hasil praktikalitas oleh guru
Setelah guru mengamati proses pembelajaran menggunakan media
pembelajaran permainan ular tangga kemudian guru memberikan penilaian
dengan mengisi lembar praktikalitas. Berikut hasil penilaian praktikalitas oleh
guru.
Tabel 1. Data Tingkat Praktikalitas Oleh Guru
Responden Total Jawaban N.I.R Persentase Kategori
Guru 33 40 82,5% Sangat Praktis
Jumlah 82,5% Sangat Praktis
Pada tabel di atas adalah hasil penilaian dari guru terhadap kepraktisan
dari media pembelajaran permainan ular tangga diketahui jumlah rata-rata
persentase 82,5%. Maka apabila dikonversikan kedalam data kualitatif termasuk
dalam kategori “Sangat praktis”.
2) Hasil praktikalitas oleh siswa
8
Setelah siswa melakukan proses pembelajaran menggunakan media
pembelajaran permainan ular tangga kemudian siswa diminta untuk mengisi
lembar praktikalitas. Berikut hasil penilaian praktikalitas oleh siswa.
Tabel 2. Data Tingkat Praktikalitas Oleh Siswa
Responden Total Jawaban N.I.R Persentase Kategori
Siswa 863 1040 82,9% Sangat Praktis
Jumlah 82,9% Sangat Praktis
Pada tabel di atas adalah hasil penilaian dari 26 orang siswa kelas VII B
terhadap kepraktisan dari media pembelajaran permainan ular tangga diketahui
jumlah rata-rata persentase 82,9%. Maka apabila dikonversikan kedalam data
kualitatif termasuk dalam kategori “Sangat praktis”.
PEMBAHASAN
Tabel 3. Hasil Praktikalitas
Praktikalitas
Respon guru
82,5 %
Respon siswa
82,9 %
a) Praktikalitas berdasarkan respon guru
Media pembelajaran permainan ular tangga ini dikategorikan sangat
praktis oleh guru dengan persentase sebesar 82,5%. Hal ini dikarenakan media
pembelajaran permainan ular tangga yang telah dikembangkan memiliki panduan
permainan yang sistematis dengan penggunaan bahasa yang komunikatif sehingga
mudah dipahami. Seperti yang dikatakan oleh Daryanto (2013:35) untuk
mencegah terjadinya salah pengoperasian dalam mengunakan media,
sebaiknnya dilengkapi dengan panduan prosedur penggunaan media. Selain
itu, kejelasan teks, materi, gambar, dan bahasa dinilai sangat baik bagi guru,
sesuai dengan yang dikatakan Arsyad (2017:90) media pembelajaran yang
diproyeksikan harus ditekankan pada kejelasan dan ketepatan dalam segala hal.
9
Penggunan media yang dapat digunakan dimana dan kapan saja juga
diniliai baik bagi guru, seperti yang dikatakan Arief (2011:27) bahwa media
pembelajaran digunakan berdasarkan ruang lingkup proses pembelajaran, yang
dinilai dari kemudahan dalam menggunakan media, kemampuan untuk
membangkitkan indera penglihatan dan pendengaran.
b) Praktikalitas oleh siswa
Media pembelajaran permainan ular tangga ini dikategorikan sangat
praktis oleh 26 orang siswa kelas VII B dengan persentase sebesar 82,9% hal
tersebut karena media pembelajaran permainan ular tangga yang dikembangkan
dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan dapat mengasah ingatan peserta didik
melalui pembelajaran sambil bermain, Seperti yang dikatakan Arief (2011:78)
bahwa permainan yang dikemas dalam media pembelajaran dapat menyenangkan
untuk menghibur siswa, dapat menunjang partisipasi siswa dalam belajar,
memberikan umpan balik langsung saat melakukan kegiatan belajar menggunakan
media pembelajaran. Media pembelajaran permainan ular tangga dapat
menimbulkan interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar karena
siswa menggunakan langsung media pembelajaran yang diterapkan tidak hanya
berpusat kepada guru saja, dengan media pembelajaran siswa juga lebih mandiri
dalam mengerjakan tugas dan dapat memecahkan masalah sendiri.
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan maka dapat ditarik
simpulan bahwa media pembelajaran permainan ular tangga yang dikembangkan
sangat praktis. Sangat praktis berdasarkan respon guru dan respon siswa dalam
10
segi kemudahan penggunaan, kejelasan dan tampilan media, dengan persentase
kepraktisan 82,5% dari respon guru dan 82,9% dari respon siswa.
IMPLIKASI
Pengembangan media pembelajaran permainan ular tangga pada materi
klasifikasi makhluk hidup untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran di
dalam kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran permainan ular tangga ini dapat digunakan secara individu maupun
kelompok dalam proses pembelajan, media pembelajaran permainan ular tangga
dapat digunakan secara mandiri oleh siswa maupun didemonstrasikan oleh guru.
Media pembelajaran permainan ular tangga dapat menjadi solusi bagi guru yang
kesulitan dalam menjelaskan materi kepada siswa.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian telah dinyatakan bahwa media pembelajaran
permainan ular tangga pada materi klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 3
Bintan sudah divalidasi oleh ahli dan efektif setelah diujicobakan, maka
disarankan:
a. Bagi sekolah, agar dapat memanfaatkan media pembelajaran permainan ular
tangga ini dalam proses pembelajaran, dengan begitu proses pembelajaran
menjadi lebih menarik dan bervariasi.
b. Bagi guru, diharapkan agar menjadikan Media Pembelajaran Permainan Ular
Tangga sebagai salah satu alternatif media pembelajaran agar siswa lebih
mudah memahami materi.
c. Bagi siswa, agar bisa memanfaatkan media pembelajaran ini sebagai alternatif
belajar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamiyah, N. 2012. Strategi Belajar Mengajar di kelas. Jakarta: Prestasi
Pustakarya.
Sadiman, Arief S, dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian, pengembangan, dan
pemanfaatanya. Depok: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.