1*, eka putra ramdhani , dan syafsir akhlus...
TRANSCRIPT
1
Pengembangan Media Pembelajaran Pasangan Kartu Unsur (Pakansur) Pada
Materi Unsur Kelas VII Untuk Siswa SMP/MTs
Retno Sui Seiki 1*
, Eka Putra Ramdhani2, dan Syafsir Akhlus
2
* Keperluan korespondasi, e-mail : [email protected]
Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang Kepulauan Riau
ABSTRAK
Media pembelajaran sebagai sarana untuk membantu menyampaikan informasi
dari guru kepada siswa. Sasaran penggunaan media pembelajaran adalah untuk
membantu peserta didik lebih memahami konsep materi sehingga mencapai hasil belajar
yang optimal. Penelitian yang berjudul pengembangan media pembelajaran pasangan
kartu unsur (PAKANSUR) pada materi unsur kelas VII untuk siswa SMP/MTs
bertujuan untuk 1) menghasilkan media pembelajaran berupa pasangan kartu unsur serta
mengetahui validitas dan praktikalitas kartu yang dihasilkan; 2) tanggapan siswa
terhadap media pembelajaran pasangan kartu unsur yang dikembangkan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan pendekatan deskriptif.
Jenis penelitian ini menggunakan desain pengembangan 4D yang dilakukan melalui 4
(empat) tahap, yaitu (1) define, (2) design, (3) development, (4) Desiminate, dalam
penelitian ini hanya di gunakan sampai tahap development. Pengumpulan data
dilakukan di SMP Swasta Bintan Tanjungpinang, dengan siswa sebanyak 9 orang. Hasil
pengembangan media pembelelajaran pasangan kartu unsur ini memenuhi kriteria valid
dengan hasil uji ahli materi mencapai tingkat validasi 91%, dan uji ahli media mencapai
tingkat validasi 96%. Persentase tanggapan siswa terhadap media pembelajaran
pasangan kartu unsur dikembangkan sebesar 81,67% dengan kriteria baik. Berdasarkan
hasil penelitian yang didapat bahwa media pembelajaran pasangan kartu unsur yang
telah dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran materi unsur.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Pasangan Kartu Unsur (PAKANSUR),
2
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan Negara Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Pasal 1 Ayat 1) (2016).
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, sebuah proses pembelajaran
harus dilakukan secara efektif dan menyenangkan. Salah satu mata pelajaran yang
penting untuk diberikan kepada siswa disekolah adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa pelajaran IPA masih dianggap sebagai mata
pelajaran yang sulit dipahami oleh sebagian besar siswa. Salah satu materi IPA yang
menjadi tolak ukur dalam penelitian ini adalah materi unsur.
Berdasarkan pengalaman yang dipeoleh pada saat melakukan observasi di SMP
Swasta Bintan. Permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut, yaitu: 1) proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas, dalam pelaksanaanya bahwa peserta didik
lebih berorientasi pada penerimaan materi dan hapalan, sehingga dalam hal pemahaman
materi yang disampaikan masih kurang 2) Variasi pembelajaran di sekolah SMP Swasta
Bintan hanya melibatkan beberapa media, yaitu papan tulis, spidol, kertas, dan bentuk
penggunaanya masih monoton tanpa adanya bentuk penggunaan lain seperti permainan
media dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti perlu melakukan
penelitian untuk mengembangkan media pembelajaran pasangan kartu unsur
(PAKANSUR) dengan kelebihan pasangan kartu unsur (PAKANSUR) yang peneliti
buat yaitu 1) Perserta didik bisa memperoleh pengetahuan dan memahami nama unsur,
lambang unsur dan kegunaan unsur dalam kehidupan sehari-hari 2) Peserta didik lebih
berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan 3) Media pasangan kartu unsur
(PAKANSUR) yang disajikan oleh peneliti lebih menarik minat peserta didik dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengembangkan suatu produk
dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Pasangan Kartu Unsur Pada Materi
Unsur Kelas VII Untuk Siswa SMP/MTs”.
3
METODE PENELITIAN
Penelitian terhadap pengembangan media pembelajaran pasangan kartu unsur
(PAKANSUR) ini dilakukan di SMP Swasta Bintan Tanjungpinang. Subjek penelitian
dalam penelitian ini adalah ahli validasi untuk uji validitas dan peserta didik kelas VII
dengan jumlah 9 orang untuk uji praktikalitas tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini
digolongkan ke dalam penelitian R & D (Research and Development) untuk
menghasilkan produk tertentu meliputi validitas dan praktikalitas (Sugiyono, 2015).
Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D, model ini terdiri dari 4
tahap yaitu : pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop),
dan penyebaran (disseminate). Dalam penelitian ini peneliti hanya sampai pada tahap
pengembangan, karena peneliti hanya melakukan uji validitas dan uji praktikalitas dari
pengembangan produk media pembelajaran pasangan kartu unsur (PAKANSUR).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yaitu angket
validasi oleh ahli media, angket validasi oleh ahli materi dan angket respon peserta
didik yang diadopsi dari (Fatimah, 2015). Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif
HASIL
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Tahap Pendefinisin (define) merupakan hasil pengembangan awal oleh
peneliti untuk mengetahui kebutuhan pendidik dan kesulitan serta kurangnya minta
belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Analisis kebutuhan ini dilakukan
untuk membantu pendidik dalam menyampaikan materi dan mempermudah proses
belajar mengajar, sehingga peserta didik dapat memahami materi yang dipelajari
dengan baik dengan menggunakan bahan ajar. Analisis kebutuhan ini juga
membantu peneliti mengetahui permasalahan yang terjadi dan untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi, maka peneliti dapat mengembangkan salah satu media
pembelajaran yaitu pasangan kartu unsur (PAKANSUR) agar permasalahan yang
terjadi terhadap peserta didik dapat diatasi dengan baik.
Analisis kebutuhan diawali dengan melakukan observasi lapangan secara
langsung di SMP Swasta Bintan Tanjungpinang melalui kegiatan peraktik
lapangan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi
dilapangan terkait dengan penggunaan media pembelajaran.
Hasil observasi lapangan yang dilakukan terhadap peserta didik, materi
yang dianggap sulit dipahami oleh peserta didik adalah materi unsur. Pendidik
biasanya berorientasi pada pemberian materi dan hafalan saja, dalam artian bahwa
materi yang diterima oleh peserta didik lebih banyak transfer pengetahuan saja.
4
Peserta didik lebih senang dengan proses pembelajaran yang melibatkan media
pembelajaran
Berdasarkan dari data hasil observasi lapangan diatas dapat disimpulkan
bahwa peserta didik kurang dalam memahami materi dalam proses pembelajaran.
Dikarenakan kurang adanya variasi pembelajaran seperti adanya media
pembelajaran sehingga proses pembelajaran dikelas masih bersifat monoton, hal
tersebut dikarenakan pendidik lebih kepada penyapaian materi dan hapalan dalam
proses pembelajaran.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan (design) merupakan tahapan perancangan terhadap
produk, maka dibutuhkan alat dan bahan bahan dalam pembuatan media
pembelajaran pasangan kartu unsur yaitu kertas, aplikasi photoshop dan Coreldraw,
Laptop. Media PAKANSUR dirancang berdasarkan beberapa langkah, yaitu: 1)
pemilihan layout pasangan kartu unsur, 2) desain kartu pertanyaan pasangan kartu
usnur, 3) desain jawaban pasangan kartu usnur, 4) langkah dan desain aturan
permainan kartu unsur.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap pengembangan (develop) merupakan tahap validasi oleh ahli dan uji
coba pada peserta didik. tahap pengembangan dilakukan mulai tanggal 3 September
2018 sampai dengan tanggal 12 Desember 2018. Tahap pengembangan ini meliputi
pembuatan produk, validasi ahli (ahli media dan ahli materi), dan uji praktikalitas
(peserta didik).
a. Uji Validasi (Ahli Media dan Ahli Materi)
Validasi ini dilakukan atas saran dan komentar ahli media dan ahli
materi. Pada validasi media yang dilakukan oleh satu orang dosen kimia
terhadap media pembelajaran PAKANSUR yang dikembangkan dengan 3 aspek
penilaian. Validasi materi dilakukan oleh satu guru IPA dengan 2 aspek
penilaian, sehingga media pembelajaran PAKANSUR yang dikembangkan
sudah layak yang dilihat dari segi media dan segi materi yang digunakan
dilapangan. validasi yang dilakukan dengan cara membubuhkan tanda checklist
(√) pada angket dengan 4 alternatif penilaian. Rekapitulasi hasil penilaian ahli
media dan ahli materi dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
5
Berdasarkan tabel hasil rekaptulasi jumlah persentase penilaian terhadap
media dan materi pada media pembelajaran PAKANSUR, untuk hasil validasi
yang dilakukan oleh dosen terhadap media yang dinilai dari 3 aspek yaitu
tampilan, kriteria fisik dan ketertarikan mendapatkan persentase rata-rata
penilaian sebesar 96% dengan katagori sangat baik. Validasi materi yang
dilakukan oleh pendidik dengan 2 aspek penilaian yaitu penyajian materi dan
kebahasaan. validasi yang materi yang dilakukan oleh pendidik mendapatkan
persentase rata-rata sebesar 91% dengan katagori sangat baik. Jadi media
pembelajaran pasangan kartu unsur (PAKANSUR) yang dilakukan validasi dari
segi media dan materi layak untuk digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran dikelas VII SMP.
b. Uji Praktikalitas (Peserta Didik)
Media yang telah dikembangkan dan divalidasi oleh validator ahli, maka
dilakukan uji coba terhadap peserta didik di SMP Swasta Bintan Tanjungpinang. uji
coba dilakukan terhadap peserta didik dengan mengisi lembar angket yang telah
disediakan oleh peneliti terhadap respon pendidik mengenai media pasangan kartu
unsur (PAKANSUR) yang dikembangkan oleh penenliti. Uji coba data yang
dieperoleh dan dianalisis.
No Aspek Penilaian
Rata-Rata
Persentase (%)
Validasi II
1 Tampilan 96
2 Kriteria Fisik 96
3 Ketertarikan 95
Total skor keseluruhan 287
Rata-rata 96
Kriteria Sangat baik
No Aspek Penilaian
Rata-Rata
Persentase (%)
Validasi II
1 Penyajian Materi 91
2 Kebahasaan 92
Total Skor Keseluruhan 183
Rata-rata 91
Kriteria Sangat baik
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi
Media
6
Hasil praktikalitas diperoleh melalui angket respon peserta didik yang telah
menggunakan media pasangan kartu unsur (PAKANSUR). Uji coba produk
merupakan tahap pengujian keampuhan produk yang diperoleh dari repon pendidik
dan peserta didik terhadap media pasangan kartu unsur (PAKANSUR). Hasil untuk
respon peserta didik berjumlah 9 peserta didik terhadap media pasangan kartu unsur
(PAKANSUR).. Hasil praktikalitas peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3
dibawah ini.
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan suatu media pembelajaran yaitu
pasangan kartu unsur (PAKANSUR) yang dilakukan uji validassinya dan
praktikalitasnya. Pengembangan media pasangan kartu unsur (PAKANSUR) dapat
menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik dalam memahami materi
yang dipelajari. Media pasangan kartu unsur (PAKANSUR) yang dibuat oleh peneliti
sangat menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik dalam proses pembelajaran,
karena terdiri atas tampilan, desain yang menarik dan kartu yang mudah untuk
digunakan.
Adapun media pembelajran pasangan kartu unsur (PAKANSUR) dikembangkan
oleh peneliti memiliki beberapa kelebihan yaitu: yaitu 1) Perserta didik bisa
memperoleh pengetahuan dan memahami nama unsur, lambang unsur dan kegunaan
unsur dalam kehidupan sehari-hari 2) Peserta didik lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran, dan 3) Media pasangan kartu unsur (PAKANSUR) yang disajikan oleh
peneliti lebih menarik minat peserta didik dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pada Tabel 1 yaitu rekapitulasi yang didapatkan dari ahli media
terhadap media PAKANSUR dengan katagori yang ada pada angket tersebut
No Aspek Penilaian
Rata-Rata
Persentase (%)
Validasi I
1 Ketertarikan 84,38
2 Materi 80,56
3 Bahasa 75,93
Total skor keseluruhan 240,87
Rata-rata 81,67
Kriteria baik
Tabel 3. Hasil Praktikalitas Peserta Didik
7
menggunakan skala likert (Sukardi, 2003). Hasil persentase yang diperoleh pada
masing-masing aspek, yaitu: aspek tampilan 96%, aspek kriteria fisik 96%, dan
ketertarikan 95% Hasil validasi media dapat dilihat pada Diagram dibawah ini.
Gambar 1. Diagram Hasil Validasi Ahli Media
Berdasarkan pada Tabel 2 yaitu rekapitulasi yang didapatkan dari ahli materi
(pendidik) terhadap media PAKANSUR dengan katagori yang ada pada angket tersebut
menggunakan skala likert (Sukardi, 2003). Hasil persentase yang diperoleh pada
masing-masing aspek, yaitu: aspek penyajian materi 91%, aspek kebahasaan 92%. Hasil
validasi ahli materi dapat dilihat pada Diagram dibawah ini.
Gambar 2. Diagram Hasil Validasi Ahli Materi
Berdasarkan pada Tabel 3 yaitu hasil uji praktikalitas yang didapatkan oleh
peserta didik terhadap media PAKANSUR. untuk respon Peserta didik yang dilakukan
96% 96% 95%
TAMPILAN KRITERIA FISIK KETERTARIKAN
Pe
rse
nta
se A
hli
Me
dia
HASIL VALIDASI AHLI MEDIA
Aspek
91% 92%
PENYAJIAN MATERI KEBAHASAAN
Pe
rse
nta
si A
hli
Mat
eri
HASIL VALIDASI AHLI MATERI
8
uji coba terhadap peserta didik mendapatkan persentase 81,67%. Hasil persentase yang
diperoleh pada masing-masing aspek, yaitu: aspek ketertarikan 84,38%, aspek materi
80,56%, dan bahasa 75,93% Berikut hasil respon pendidik dan peserta didik dapat
dilihat pada Grafik dibawah ini.
Gambar 3. Grafik Persentase Hasil Respon Peserta Didik
Hasil respon peserta didik mendapatkan kriteria baik, karena menunjukkan
kepraktisan dari penggunaan media pembelajaran pasangan kartu unsur (PAKANSUR)
kelas VII SMP yang dikembangkan oleh peneliti. Menurut (Fatimah, 2015) media kartu
yang baik digunakan dalam proses pembelajaran adalah media yang praktis dan
menyenangkan bagi siswa dalam penggunaanya.
KESIMPULAN
1. Media pembelajaran pasangan kartu unsur dikembangkan melalui model 4D, yaitu:
1) define, 2) design, 3) develop, 4) dessiminate. Namun, peneliti hanya sampai tahap
develop.
2. Pengembangan media pembelajaran yang dikembangkan berupa pasangan kartu
unsur (PAKANSUR), yaitu 2 buah kartu yang berupa kartu pertanyaan dan kartu
jawaban.
3. Media pembelajaran pasangan kartu unsur yang dikembangkan layak digunakan
dengan persentase penilaian kelayakan oleh validator ahli materi diperoleh
84.38% 80.56% 75.93%
KETERTARIKAN MATERI BAHASA
Pe
rse
nta
se R
esp
on
Sis
wa
HASIL RESPON SISWA
9
persentase sebesar 95% dan validator ahli media diperoleh persentase sebesar 96%
maka, media pembelajaran pasangan kartu unsur ini termasuk kategori sangat baik.
4. Tanggapan siswa terhadap media pembelajaran pasangan kartu unsur memperoleh
persentase 81,67% masuk pada kategori baik.
DAFTAR PUSTAKA
Addiin, I., Redjeki, T., & Ariani, R. S. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok Larutan Asam Dan Basa Di Kelas
XII IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal
Pendidikan Kimia.
Anggarawati, G. A., Kristiantari, M. R., & Sri, G. A. (2014). Pengaruh Make A Match
Berbantuan Media Kartu Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS SD.
Astika, N., & Nyoman M, N. A. (2012). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Asyhar, B. (2010). Kreatif Mengembangkan media Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Jakarta.
Carera, I. P., & Dasna, I. W. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Kimia Rintisan SMA
Bertaraf Internasional Kelas XI Materi Laju Reaksi.
Dompu, S. (2011, Maret 22). SlideShare. Retrieved Maret 1, 2018, from SlideShare
Web Site: https://www.slideshare.net
Fatimah, N. (2015). Pengembangan Media Kartu Bergambar Wayang Pandawa Untuk
Pelajaran Bahasa Jawa Di Kelas IV SD Wonosari IV.
Haryati, S. (2012). Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model
Penelitian Dalam Bidang Pendidikan.
Khairini. (2017). Pengaruh Model Make A Match Dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA Bina Bangsa Aceh Besar Pada Materi Tata Nama Senyawa.
Kurniawan, A. H. (2016). Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode
Pembelajaran Role Playing.
Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bndung: Rosda.
Marwah, Sabang, S. M., & Tangkas, I. M. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Kartu
Struktur Atom Dan Sistem Periodik Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri PALU.
10
Mulyono. (2001). Ilmu Kimia. In Jilid 1 untuk kelas 1 SMU/SMA (p. 1). Bandung:
Acarya Media Utama.
Nugraha, D. A., VH, E. S., & Masykuri, M. (2013). Efektivitas Metode Pembelajaran
Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan
(Index Card Match) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Semester Gasal
SMA N 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.
Putu Rahyuni, S. A., Agung, A. G., & Suarni, N. K. (2014). Penerapan Model
Pembelajaran Make A Match Berbantuan Media Kartu Bergambar Untuk
Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak. Jurnal PG-PAUD Universitas Pendidikan
Ganesha.
Ramadhani, K. P. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Komik Dengan Tema
Petualangan Untuk SMA/MA Kelas XII Semester Gasal Dengan Materi Kimia
Unsur.
Rusman.(2012). Model-model Pembelajaran. Mengembangkan Profisionalisme Guru,
Edisi Kedua. Jakarta: Grafindo.
Rusman. (2014). Model - Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
S, M. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, R. P., Erviyenni, E., & Haryati, S. (2018). Pengembangan Modul Berbasis POE
(Predict, Observe, Explain) pada Kd 3.10 Materi Asam Basa Kelas XI Sekolah
Menengah Atas (SMA). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
Sugiyarto, T., & Ismawati, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional .
Sukardi. (2003). Metedelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Askara.
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Winarsih, A. (2008). IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Retrieved from United Science web site:
https://unitedscience.wordpress.com
11
12