133968585-sop-igd

2
TINDAKAN TRIASE SAAT KEADAAN BENCANA PENGERTIAN: Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia. TUJUAN: Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya yang minimal d apat menyelamatkan korban sebanyak mungkin. KEBIJAKAN: 1. Memilah korban berdasar: a. Beratnya cidera b. Besarnya kemungkinan untuk hidup c. Fasilitas yang ada / kemungkinan keberhasilan tindakan 2. Triase tidak disertai tindakan 3. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan haru s dilakukan sesegera mungkin. PROSEDUR: 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD. 2. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas ) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter. 3. Namun bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triase dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan gedung IGD). 4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode warna : Segera- Immediate (I)- MERAH. Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemung kinan besar dapat hidup bila ditolong segera. Misalnya : Tension pneumothorax, d istress pernafasan (RR< 30x/mnt), perdarahan internal vasa besar dsb. Tunda-Delayed (II)-KUNING. Pasien memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada ancaman jiwa segera. Misalnya : Perdarahan laserasi terkontrol, fraktur tertutup pada ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol, luka bakar <25%

Upload: muhlis-kurniawan

Post on 27-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 133968585-SOP-IGD

TINDAKAN TRIASE SAAT KEADAAN BENCANA

PENGERTIAN:

Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera,

kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM dan sarana) yang

tersedia.

TUJUAN:

Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya yang

minimal d

apat menyelamatkan korban sebanyak

mungkin.

KEBIJAKAN:

1. Memilah korban

berdasar:

a. Beratnya cidera

b. Besarnya kemungkinan untuk hidup

c. Fasilitas yang ada / kemungkinan keberhasilan tindakan

2. Triase tidak disertai

tindakan

3. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap

pertolongan haru

s dilakukan sesegera

mungkin.

PROSEDUR:

1. Penderita datang diterima petugas /

paramedis UGD.

2. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan

cepat (selintas

) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang

terlatih / dokter.

3. Namun bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang,

maka triase

dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan

gedung IGD).

4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode

warna :

Segera- Immediate (I)- MERAH. Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang

kemung

kinan besar dapat hidup bila ditolong segera. Misalnya : Tension

pneumothorax, d

istress pernafasan (RR< 30x/mnt), perdarahan internal vasa

besar dsb.

Tunda-Delayed (II)-KUNING. Pasien memerlukan tindakan defintif tetapi

tidak ada

ancaman jiwa segera. Misalnya : Perdarahan laserasi terkontrol,

fraktur tertutup

pada ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol, luka bakar <25%

luas="" permukaa

n="" tubuh="" dsb=""

br="">

Minimal (III)-HIJAU. Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan

menolong

diri sendiri atau mencari pertolongan. Misalnya : Laserasi minor,

memar dan lec

et, luka bakar

superfisial.

Page 2: 133968585-SOP-IGD

Expextant (0)-HITAM. Pasien menglami cedera mematikan dan akan meninggal

meski m

endapat pertolongan. Misalnya : Luka bakar derajat 3 hampir

diseluruh tubuh, ker

usakan organ vital,

dsb.

5. Penderita/korban mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna

: merah,

kuning, hijau, hitam.

6. Penderita/korban kategori triase merah dapat langsung diberikan

pengobatan di

ruang tindakan IGD. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih

lanjut, penderit

a/korban dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk ke rumah

sakit lain.

7. Penderita/korban dengan kategori triase kuning yang memerlukan

tindakan medis

lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu

giliran setelah

pasien dengan kategori triase merah selesai

ditangani.

8. Penderita/korban dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan

ke rawat jal

an, atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka

penderita/korban dapat

diperbolehkan untuk

pulang.

9. Penderita/korban kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan

ke kamar je

nazah

.