132_kab_kulon_progo_lkd

171
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN ANGGARAN 2007 AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA Nomor : 43A/LHP/XVIII.YOG/6/2008 Tanggal : 25 Juni 2008

Upload: yogi-gustriansyah

Post on 30-Dec-2014

250 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

Nomor : 43A/LHP/XVIII.YOG/6/2008 Tanggal : 25 Juni 2008

Page 2: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

i

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI…………………………………………………………………........................ i

OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN…………………………….......................... ii

LAPORAN KEUANGAN POKOK .............................................................................. 1

1. NERACA KOMPARATIF.................................................................................... 1

2. LAPORAN REALISASI APBD............................................................................ 3

3. LAPORAN ARUS KAS. ..................................................................................... 5

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. ....................................................... 8

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN…………………………………......................... 64

Page 3: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

ii

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Kepada para pengguna laporan keuangan, Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Kulon Progo per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam Tahun Anggaran 2007 : 1. Mengelola keuangan dalam pelaksanaan APBD pada Sekretariat DPRD sebesar

Rp7.361.285.032,00 tidak tertib, sehingga Realisasi belanja sebesar Rp7.361.285.032,00 tidak diyakini kewajarannya, sebagaimana dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Bab V, Nomor 5.1.2;

2. Mengelola bantuan dana pemberdayaan masyarakat atas program Community Development (CD) dari pemerintah Propinsi DIY sebesar Rp4.000.000.000,00 tidak melalui mekanisme APBD, sehingga tidak ada pengendalian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan bantuan dana pemberdayaan masyarakat,

Page 4: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

iii

sehingga sampai dengan akhir tahun anggaran kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya, sebagaimana dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Bab V, Nomor 5.1.1 dan 5.1.2;

3. Mengalokasikan anggaran belanja modal pada 4 (empat) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) direalisasikan sebagai bantuan minimal sebesar Rp12.211.905.758,00, sehingga. nilai aset tetap pada Neraca per 31 Desember 2007 dicatat terlalu tinggi sebesar Rp12.211.905.758,00, sebagaimana dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Bab V, Nomor 5.1.4. angka 5;

4. Mencatat penambahan aset tetap sebesar Rp79.802.775.890,00 pada neraca Per 31 Desember 2007 tidak sesuai dengan bukti pendukung, sehingga penambahan asset ini tidak dapat diyakini kewajarannya sebagaimana dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Bab V, Nomor 5.1.4. angka 5.

Menurut pendapat BPK RI, kecuali untuk dampak atas hal-hal yang diungkapkan pada paragraf sebelumnya, laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan sistem pengendalian intern kami sajikan dalam bagian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Yogyakarta, 25 Juni 2008 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Yogyakarta Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Nelson H.H. Siregar, S.E.,M.Acc, CFE Akuntan, Register Negara No. D-17.235

Page 5: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

2007 2006(Rp) (Rp)

ASET LANCARKas di Kas Daerah 49.030.904.651,65 23.589.239.075,00 Kas di Bendahara Pengeluaran 6.361.078.278,00 8.053.598.332,99 Piutang Pajak 14.961.120,00 6.894.483,25 Piutang Retribusi 3.915.477.696,00 3.619.801.930,00 Piutang Lain-lain 382.000.000,00 10.984.028.655,00 Persediaan 4.441.919.869,00 5.739.819.181,67

Jumlah Aset Lancar 64.146.341.614,65 51.993.381.657,91

INVESTASI JANGKA PANJANGInvestasi Non Permanen 9.998.065.281,00 Investasi Permanen

36.016.818.147,45 30.233.818.147,45 Jumlah Investasi Jangka Panjang 46.014.883.428,45 30.233.818.147,45

ASET TETAPTanah 124.184.210.901,75 118.375.090.351,75 Peralatan dan Mesin 96.316.277.857,44 74.057.777.894,44 Gedung dan Bangunan 146.918.575.966,99 116.748.909.666,99 Jalan, Irigasi dan Jaringan 370.684.168.099,71 334.399.359.570,71 Aset Tetap Lainnya 11.177.498.449,00 10.174.927.131,00 Konstruksi dalam Pengerjaan - - Bangunan dalam Pengerjaan - Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aset Tetap 749.280.731.274,89 653.756.064.614,89

DANA CADANGAN- -

Jumlah Dana Cadangan - -

ASET LAINNYATagihan Penjualan Angsuran - - Tuntutan Ganti Rugi - - Kemitraan dengan pihak ketiga - - Aset Tak Berwujud - - Aset Lain-lain 958.016.584,00 -

Jumlah Aset Lainnya 958.016.584,00 -

860.399.972.901,99 735.983.264.420,25

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

NERACA Per 31 Desember 2007 dan 2006

ASSET

Dana Cadangan Pemberdayaan Masyarakat Desa

TOTAL AKTIVA

Penyertaan Modal Pemerintah

1

Page 6: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 20.440.223,00 202.760.915,00

94.283.119,39 91.387.284,00 Utang Jangka Pendek Lainnya 1.139.438.534,01 740.579.105,00

Jumlah Kewajiban Lancar 1.254.161.876,40 1.034.727.304,00

KEWAJIBAN JANGKA PANJANGUtang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 971.154.905,82 731.098.278,40 Utang jangka panjang lainnya

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 971.154.905,82 731.098.278,40 Jumlah Kewajiban 2.225.316.782,22 1.765.825.582,40

EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 55.391.982.929,65 31.642.837.407,99 Cadangan Piutang 4.312.438.816,00 14.610.725.068,25 Cadangan Persediaan 4.441.919.869,00 5.739.819.181,67

(1.254.161.876,40) (1.034.727.304,00) Jumlah Ekuitas Dana Lancar 62.892.179.738,25 50.958.654.353,91

EKUITAS DANA INVESTASI46.014.883.428,45 30.233.818.147,45

Diinvestasikan dalam Aset Tetap 749.280.731.274,89 653.756.064.614,89 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 958.016.584,00 -

(971.154.905,82) (731.098.278,40) Jumlah Ekuitas Dana Investasi 795.282.476.381,52 683.258.784.483,94

EKUITAS DANA CADANGANDiinvestasikan dalam Dana Cadangan - - Jumlah Ekuitas Dana Cadangan - -

Jumlah Ekuitas 858.174.656.119,77 734.217.438.837,85

860.399.972.901,99 735.983.264.420,25

Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang

H. TOYO SANTOSO DIPO

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang

Wates, 25 Juni 2008BUPATI KULON PROGO

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2

Page 7: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

Lebih/Kurang

Anggaran Realisasi RealisasiRp Rp Rp

PENDAPATANPENDAPATAN ASLI DAERAH

Pendapatan Pajak daerah 3.148.025.000,00 3.366.877.168,76 218.852.168,76 Pendapatan Retribusi daerah 20.585.388.800,00 22.355.637.683,00 1.770.248.883,00

- 4.331.533.869,00 3.805.164.956,58 (526.368.912,42)

Lain-Lain PAD yang Sah 7.279.431.882,00 9.110.153.695,00 1.830.721.813,00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 35.344.379.551,00 38.637.833.503,34 3.293.453.952,34

PENDAPATAN TRANSFERTRANSFER PEMERINTAHPUSAT-

DANA PERIMBANGANBagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 18.780.798.746,00 20.928.278.545,37 2.147.479.799,37 Dana Alokasi Umum 374.760.000.000,00 378.145.129.800,00 3.385.129.800,00 Dana Alokasi Khusus 42.119.000.000,00 42.156.538.164,00 37.538.164,00

- TRANSFER PEMERINTAH PUSAT- LAINNYA -

Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang – Pusat 13.500.000.000,00 12.150.000.000,00 (1.350.000.000,00) -

TRANSFER PEMERINTAH PROPINSI - dari Propinsi 21.928.312.300,00 29.331.209.200,00 7.402.896.900,00 Jumlah Pendapatan Transfer -

- 471.088.111.046,00 482.711.155.709,37 11.623.044.663,37

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAHPendapatan Hibah 275.130.000,00 107.110.000,00 (168.020.000,00) Dana Darurat - - - Lain-lain Pendapatan yang Sah - 1.481.714.397,95 1.481.714.397,95 Pen. Kelebihan Pembyrn PPh Pasal 21 Gaji PNS - - -

Jumlah Lain-Lain Pendapatan yang Sah 275.130.000,00 1.588.824.397,95 1.313.694.397,95 -

JUMLAH PENDAPATAN 506.707.620.597,00 522.937.813.610,66 16.230.193.013,66

BELANJABELANJA OPERASI

Belanja Pegawai/Personalia 309.067.121.690,00 292.800.835.972,37 16.266.285.717,63 Belanja Barang dan Jasa 82.079.186.397,00 74.605.437.192,00 7.473.749.205,00 Bunga 108.000.000,00 95.258.147,34 12.741.852,66 Subsidi 170.000.000,00 170.000.000,00 - Hibah 1.229.500.000,00 1.229.500.000,00 - Bantuan Sosial 7.997.000.000,00 7.573.782.525,00 423.217.475,00 Bantuan Keuangan 22.932.146.345,00 22.421.441.155,00 510.705.190,00

Jumlah Belanja Operasional 423.582.954.432,00 398.896.254.991,71 24.686.699.440,29

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN REALISASI ANGGARANUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2006

Total Pendapatan Transfer

2007PERHITUNGAN ANGGARAN

Pengelolaan Kekayaan Daerah yangDipisahkan

3

Page 8: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

BELANJA MODALBelanja Tanah 9.060.762.120,00 5.809.120.550,00 3.251.641.570,00 Belanja Peralatan dan Mesin 23.539.970.070,00 20.521.396.705,00 3.018.573.365,00 Belanja Gedung dan Bangunan 37.263.928.265,00 30.170.542.500,00 7.093.385.765,00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 39.360.064.025,00 36.284.808.529,00 3.075.255.496,00 Belanja Aset Tetap Lainnya 2.557.961.000,00 940.985.818,00 1.616.975.182,00 Belanja Aset Lainnya - - -

Jumlah Belanja Modal 111.782.685.480,00 93.726.854.102,00 18.055.831.378,00

BELANJA TAK TERDUGABelanja Tak Terduga 2.284.305.486,00 216.998.000,00 2.067.307.486,00

Jumlah Belanja Tak terduga 2.284.305.486,00 216.998.000,00 2.067.307.486,00 - JUMLAH BELANJA 537.649.945.398,00 492.840.107.093,71 44.809.838.304,29

TRANSFERTRANSFER BAGI HASIL KE DESA

Bagi Hasil Pajak/Retribusi - - - Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa - - - Bantuan Keuangan untuk Instansi - - -

Jumlah Transfer Bagi Hasil Ke Desa - - - Jumlah Transfer - -

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 537.649.945.398,00 492.840.107.093,71 44.809.838.304,29

SURPLUS/DEFISIT (30.942.324.801,00) 30.097.706.516,95 (28.579.645.290,63)

PEMBIAYAANPENERIMAAN DAERAH

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 30.678.427.823,50 30.664.700.323,50 13.727.500,00 Pencairan dari dana cadangan - - Penerimaan pinjaman dan obligasi - - Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan - - Penerimaan Piutang 8.489.246.977,50 2.854.313.374,00 5.634.933.603,50

Jumlah Penerimaan 39.167.674.801,00 33.519.013.697,50 5.648.661.103,50

PENGELUARAN DAERAHPembentukan Dana Cadangan - - - Penyertaan Modal 5.783.000.000,00 5.783.000.000,00 - Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 92.000.000,00 91.387.284,80 612.715,20 Penguatan Modal 2.350.350.000,00 2.350.350.000,00 - Pemberian Pinjaman/Dana Talangan - - -

Jumlah Pengeluaran 8.225.350.000,00 8.224.737.284,80 612.715,20

PEMBIAYAAN NETTO 30.942.324.801,00 25.294.276.412,70 5.648.048.388,30 -

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN - 55.391.982.929,65 (55.391.982.929,65)

4

Page 9: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

2007 2006Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIArus Masuk Kas

a. Pendapatan Pajak Daerah 3.366.877.168,76 3.320.982.073,18b. Pndptn Retribusi Daerah 22.355.637.683,00 20.018.580.396,00c. Pndptn Hsl Pglln Kkyn Daerah yg Dipisahkan 3.805.164.956,58 3.781.700.430,17d. Lain-lain PAD yang Sah 8.856.880.095,00 8.082.012.223,00e. Dana Bagi Hasil Pajak 20.474.082.528,37 17.844.066.201,00f. Dana Bagi Hasil SDA 454.196.017,00 -g. Dana Alokasi Umum 378.145.129.800,00 344.035.000.000,00h. Dana Alokasi Khusus 42.156.538.164,00 32.865.000.000,00i. Dana Otonomi Khusus 0,00 -j. Dana Penyesuaian 12.150.000.000,00 -k. Pendapatan Bagi Hsl Pjk dari Propinsi 17.531.209.200,00 16.567.634.973,91l. Pndptn Bagi Hsl Lainnya 11.800.000.000,00 -m. Pendapatan Hibah 107.110.000,00 -n. Pndptn Dana Darurat 0,00 -o. Pndptn Lainnya 1.481.714.397,95 1.856.826.485,00Jumlah Arus Masuk Kas 522.684.540.010,66 448.371.802.782,26

Arus Keluar Kasa. Belanja Pegawai 292.800.835.972,37 238.634.204.484,00b. Belanja Barang 74.605.437.192,00 95.067.448.394,50c. Bunga 95.258.147,34 106.127.292,28d. Subsidi 170.000.000,00 -e. Hibah 1.229.500.000,00 -f. Bantuan Sosial 7.573.782.525,00 8.168.898.500,00g. Belanja Tak Terduga 216.998.000,00 1.457.427.854,16h. Bagi Hasil Pajak / Retribusi 22.421.441.155,00 933.262.500,00i. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa 0,00 35.697.739.400,00j. Bantuan Keuangan untuk Instansi 0,00 4.134.204.810,00

Jumlah Arus Keluar Kas 399.113.252.991,71 384.199.313.234,94Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 123.571.287.018,95 64.172.489.547,32

ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN ARUS KASUntuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

5

Page 10: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI NON KEUANGANArus Masuk Kas

a. Pndptn Penj. tanah . 0,00 0,00b. Pndptn Penj. alat&mesin 74.400.000,00 0,00c. Pndptn Penj. gdg&bngn 178.873.600,00 0,00d. Pndptn Penj. jalan, irigasi &jaringan 0,00 0,00e. Pndptn Penj.aset tetap 0,00 0,00f. Pndptn Penj.aset lainnya 0,00 0,00

Jumlah Arus Masuk Kas 253.273.600,00 0,00

Arus Keluar Kasa. Belanja tanah 5.809.120.550,00 2.934.276.745,00b. Belanja peralatan&mesin 20.521.396.705,00 13.888.313.863,00c. Belanja gdg&bngnn 30.170.542.500,00 17.427.528.225,00d. Belanja jalan, irigasi & jaringan 36.284.808.529,00 37.256.820.844,00e. Belanja aset tetap lainnya 940.985.818,00 3.203.609.200,00f. Belanja aset lainnya 0,00 0,00

Jumlah Arus Keluar Kas 93.726.854.102,00 74.710.548.877,00Arus Kas Bersih dari Akt Inv Nonkeuangan (93.473.580.502,00) (74.710.548.877,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANArus Masuk Kas

a. Pencairan Dana Cdgn 0,00 22.000.000.000,00 b. Hasil Penj.Kekayaan Daerah yg Dipisahkan 0,00 -

c. Pinj.Dlm Negeri-Pusat 0,00 -d. Pinj.Dlm Negeri Lainnya 0,00 -a. Pnrm setoran sisa th lalu 0,00 -b. Penerimaan piutang 2.854.313.374,00 2.241.858.914,00

Jumlah Arus Masuk Kas 2.854.313.374,00 24.241.858.914,00

Arus Keluar Kasa. Pembentukan dana cad. 0,00 0,00b. Penyertaan modal Pemda 5.783.000.000,00 4.000.000.000,00c. Pembayaran pokok pinj. Dalam negeri-Pusat 91.387.284,80 91.387.284,80d. Pengeluaran investasi 0,00 1.064.500.000,00e. Dana talangan/Pinjaman 2.350.350.000,00 0,00

Jumlah Arus Keluar Kas 8.224.737.284,80 5.155.887.284,80Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (5.370.423.910,80) 19.085.971.629,20

6

Page 11: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARANArus Masuk Kas Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 22.571.724.769,00 18.680.730.037,00 Jumlah Arus Masuk Kas 22.571.724.769,00 18.680.730.037,00

Arus Keluar Kas Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 22.571.724.769,00 18.680.730.037,00 Jumlah Arus Keluar Kas 22.571.724.769,00 18.680.730.037,00Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non anggaran 0,00 0,00

Kenaikan/Penurunan Kas 24.727.282.606,15 8.547.912.299,52 Saldo Awal Kas 30.664.700.323,50 23.094.905.108,47Saldo Akhir Kas 55.391.982.929,65 31.642.817.407,99

Penjelasan perbedaan Saldo Awal Tahun 2007Saldo Akhir 2006 31.642.817.407,99Dikurangi :Sisa Kas di Pemegang Kas sebelum tahun 2006 964.409.584,49

Pencatatan lebih atas belanja modal pada RSUD (20.000,00) Sisa Kas di Pemegang Kas Tahun 2006 13.727.500,00 Jumlah 978.117.084,49Saldo Awal 2007 30.664.700.323,50

7

Page 12: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

8

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I

PENDAHULUAN

Tahun Anggaran 2007 merupakan tahun pertama diterapkannya Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang baru yaitu berdasarkan Peraturan Perundang-undangan paket keuangan negara yang meliputi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.

Dengan demikian berdasar pada Undang-undang tersebut diatas, sistem pengelolaan keuangan daerah mengalami perubahan fundamental dari sistem uang untuk dipertanggungjawabkan (UUDP) ke sistem uang yang dipertanggungjawabkan (UYHD).

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) tahun 2007 yang diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang mendesak seperti kemiskinan, pengangguran dan ketertinggalan daerah.

Adapun prioritas Pembangunan Daerah dalam tahun 2007 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan mitigasi serta pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

2. Revitalisasi pertanian dan pedesaan dalam peningkatan ketahanan pangan dan penyediaan bahan baku industri.

3. Penciptaan lapangan kerja serta peningkatan investasi dan ekspot daerah.

4. Penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

5. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

6. Penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.

Page 13: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

9

7. Peningkatan sarana dan prasarana umum.

8. Pemantapan keamanan dan ketertiban masyarakat.

9. Peningkatan akuntabilitas dan transparan perencanaan dan pengendalian pembangunan.

10. Peningkatan kapasitas aparatur daerah dan pelayanan publik.

Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo menyusun Laporan Keuangan Daerah yang meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran.

2. Neraca

3. Laporan Arus Kas

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

Maksud penyusunan Laporan Keuangan adalah untuk memenuhi ketentuan Perundangan-undangan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa tujuan penyusunan laporan keuangan adalah :

Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007 Kabupaten Kulon Progo.

Menyediakan dan menyampaikan laporan keuangan dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007 Kabupaten Kulon Progo kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk diadakan pencermatan dan pembahasan kemudian ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007.

1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

Landasan hukum dari penyusunan Laporan Keuangan tersebut adalah :

Page 14: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

10

a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.;

b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

d. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

g. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

h. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJMD;

i. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

j. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun Tahun 2007 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007;

k. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007;

l. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007;

m. Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2007 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007;

n. Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 67 Tahun 2007 tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007;

o. Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 68 Tahun 2007 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007.

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab. I Pendahuluan

1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

1.2. Landasan Hukum penyusunan laporan keuangan

1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Page 15: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

11

Bab.II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD

2.1. Ekonomi makro

2.2. Kebijakan Keuangan;

2.3. Pencapaian target kinerja APBD

Bab. III. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan.

3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan.

3.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Bab. IV. Kebijakan Akuntansi

4.1. Entitas Pelaporan

4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintah.

Bab. V. Penjelasan pos-pos laporan keuangan.

5.1. Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan.

5.1.1. Pendapatan.

5.1.2. Belanja.

5.1.3. Pembiayaan.

5.1.4. Aset.

5.1.5. Kewajiban.

5.1.6. Ekuitas Dana.

5.1.7. Komponen-komponen laporan arus kas.

5.2. Pengungkapan atas pos-pos asset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.

Bab. VI. Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan.

Bab. VII. Penutup.

Page 16: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

12

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi makro

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kondisi perekonomian daerah dapat digambarkan dengan nilai pertambahan barang dan jasa di suatu daerah yang ditunjukkan dari perhitungan PDRB. Sementara itu pertumbuhan ekonomi dapat dihitung menggunakan pertumbuhan nilai PDRB atas dasar harga konstan. Kabupaten Kulon Progo tahun 2006, nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar Rp.1.524.848.000.000,-. Dengan berbagai kebijakan dan program yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo serta iklim investasi yang semakin membaik, pertumbuhan ekonomi selama kurun waktu tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 menunjukkan adanya kenaikan yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 sebesar 4,19%, berturut-turut naik menjadi 4,49% pada tahun 2004 dan 4,77% pada tahun 2005, namun pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi hanya mencapai sebesar 4,05% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003 sampai 2005. Penyebab utama terjadinya hal ini karena kinerja lapangan Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dalam komponen ”Bank” terjadi pertumbuhan minus sebesar 7,62 %.

Adapun perkembangan Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kulon Progo selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 1

Tabel Nilai PDRB Kab. Kulon Progo Tahun Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2000, Tahun 2003 – 2006

No. Tahun Nilai (Jutaan Rp.) Pertumbuhan (%)

1 2003 1.338.700 4,19 2 2004 1.398.744 4,49 3 2005 1.465.477 4,77 *)

4 2006 1.524.848 4,05 **)

Sumber : BPS Kab. Kulon Progo

Ket : *) : angka sementara, **) : angka sangat sementara.

Page 17: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

13

Tabel 2

Tabel Nilai PDRB Kab. Kulon Progo Tahun Atas Dasar Harga Berlaku,

Tahun 2003 – 2006

No. Tahun Nilai PDRB (Jutaan Rp.)

Nilai PDRB Perkapita (Rp.)

Penduduk Pertengahan Tahun ***)

1 2003 1.639.205 4.398.048 372.712

2 2004 1.832.453 4.909.425 373.252

3 2005 2.074.363*) 5.549.837*) 373.770

4 2006 2.414.960**) 6.455.179**) 374.112

Sumber : BPS Kab. Kulon Progo

Ket : *) : angka sementara, **) : angka sangat sementara,

***) : Hasil proyeksi berdasarkan SP 2000 – SUPAS 2005

Nilai PDRB Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2006, Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 sebesar Rp. 1.524.848.000.000,-. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2006 sebesar lebih dari 2,41 trilyun rupiah, nilai PDRB tersebut dari tahun 2003 sampai dengan 2006 juga mengalami kenaikan. PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo mengalami kenaikan darii tahun ke tahun dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006. Pada tahun 2006 PDRB per kapita Kulon Progo sebesar Rp.6.455.179,00.

b. Struktur Perekonomian Daerah

Struktur perekonomian suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Stuktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo di tahun 2006 tidak jauh berbeda dari keadaan tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari urutan kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB pada tahun 2006 yang masih relative sama dengan tahun 2005.

Secara umum sektor ekonomi di Kabupaten Kulon Progo dikelompokkan dalam 3 kelompok.

Kelompok pertama dengan sektor yang mendominasi pembentukan PDRB dengan kontribusi di atas 15 % adalah sektor pertanian dengan kontribusi 23,88 %, sektor jasa-jasa 20,81 %, sektor perdagangan, hotel dan restoran

Page 18: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

14

mempunyai kontribusi 16,24 % dan sektor industri pengolahan dengan kontribusi 15,40 %.

Sektor-sektor tersebut disebut sektor utama dalam mengangkat taraf perekonomian secara keseluruhan.

Kelompok kedua adalah sektor yang memberikan kontribusi 5-15%, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi 10,02 % dan sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan sebesar 5,76 %.

Kelompok ketiga terdiri dari tiga sektor dengan kontribusi dibawah 5 %, yaitu sektor Bangunan dengan kontribusi sebesar 4,87 % dan sektor penggalian sebesar 1,19 % serta sektor listrik dan air bersih dengan kontribusi 0,83 %.

Selama tiga tahun terakhir struktur perekonomian Kab.Kulon progo terjadi kecenderungan bergesernya kontribusi sektor primer ke sektor tersier. Pada tahun 2004 sampai 2006 kontribusi sektor primer terus menurun yaitu berturut-turut sebesar 28,66% (tahun 2004); 28,44%(tahun 2005); dan 28,30%(tahun 2006). Sementara itu sektor tersier kontribusinya mengalami fluktuasi dari 50,21%(tahun 2004); 50,38% (tahun 2005); dan 50,36% (tahun 2006). Sedangkan sektor sekunder relatif stabil. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo mengarah pada sektor tersier, dimana sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa terus mengalami akselerasi pertumbuhan.

c. Perbandingan Antar Daerah

Perkembangan kemajuan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat perekonomiannya. Sebagai barometer salah satunya dengan melihat nilai PDRB. Dilihat dari PDRB Tahun 2001–2006, menunjukkan Kabupaten.Kulon Progo adalah paling rendah dibanding Kabupaten/Kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peran sektor primer tertinggi adalah Kabupaten.Gunung Kidul, Sektor sekunder tertinggi ditempati Kabupaten Sleman dan sektor tersier tertinggi ditempati Kota Yogyakarta.

Distribusi Prosentase PDRB Kabupaten Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku terhadap PDRB Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2001-2006 adalah terendah yaitu 8,52 %, disusul Kabupaten Gunung Kidul sebesar 16,13 %, Kabupaten Bantul 19,07%, Kabupaten Sleman 29,97 % dan Kota Yogyakarta 26,31 %.

Page 19: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

15

d. Inflasi

Bulan Februari 2007 Kulon Progo mengalami inflasi sebesar 0,60 persen dengan indeks 149,10. Inflasi tahun 2007 (Januari-Pebruari) sebesar 1,37 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Pebruari 2007 terhadap pebruari 2006) sebesar 6,52 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Pebruari 2007 disebabkan oleh naiknya harga-harga pada hampir semua kelompok pengeluaran. 6 kelompok yang mengalami kenaikan angka indek adalah : kelompok bahan makanan 1,51 persen; kelompok makanan jadi 0,48 persen; kelompok perumahan 0,11 persen; kelompok sandang 0,20 persen; kelompok kesehatan 0,25 persen dan kelompok transportasi 0,80 persen.

Bulan Juni 2007 Kulon Progo mengalami inflasi sebesar 0,47 persen dengan indek 152,98. Inflasi tahun 2007 (Januari-Juni) sebesar 4,01 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Juni 2007 terhadap Juni 2006) sebesar 7,285 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Juni 2007 disebabkan oleh naiknya harga-harga pada hampir semua kelompok pengeluaran. Tujuh kelompok yang mengalami kenaikan angka indeks adalah : kelompok bahan makanan 0,18 persen; kelompok makanan jadi 0,34 persen; kelompok perumahan 0,22 persen; kelompok sandang 0,09 persen; kelompok kesehatan 0,38 persen; kelompok transportasi 0,03 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 2,95 persen.

Bulan Desember 2007 dengan indeks 159,68 Kulon Progo mengalami inflasi sebesar 0,20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan pada bulan Desember tahun 2006 yaitu sebesar 0,06 persen. Inflasi tahun kalender 2007 (Januari-Desember ) sebesar 8,78 persen lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi kota Yogyakarta sebesar 7,99 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2007 disebabkan oleh naiknya harga pada hampir semua kelompok pengeluaran. Enam kelompok yang mengalami kenaikan angka indeks adalah : kelompok bahan makanan 0,26 persen; kelompok perumahan 0,12 persen; kelompok sandang 1,30 persen; kelompok kesehatan 0,46 persen; kelompok transportasi 0,46 persen dan ; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,13 persen.

Page 20: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

16

2.2 Kebijakan Keuangan

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada tahun anggaran 2007 di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang merupakan pengganti Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Dengan adanya perubahan peraturan perundang-undangan tersebut, maka pengelolaan keuangan daerah mengalami perubahan yang fundamental yaitu :

Sistem UUDP ke sistem UYHD

Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan struktur Laporan Realisasi Anggaran sesuai dengan struktur yang ada pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

Adapun program dan kegiatan yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2007 berdasarkan pada Nota kesepakatan Bupati Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulon Progo tentang :

Kebijakan Umum Anggaran ( KUA )

Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA)

Page 21: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

17

2.3. Pencapaian target kinerja APBD

Adapun ringkasan dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 sebelum dan sesudah perubahan sebagai berikut :

ANGGARAN ANGGARAN SEBELUM

PERUBAHAN SETELAH

PERUBAHAN URAIAN

( Rp.) ( Rp.) PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah 33.129.459.851,05 35.344.379.551,00 Pendapatan Transfer 464.388.111.046,00 471.088.111.046,00 Lain-lain PAD yang sah 1.125.130.000,00 275.130.000,00

Jumlah Pendapatan 498.642.700.897,05 506.707.620.597,00 BELANJA Belanja Operasi 412.660.150.797,24 423.582.954.432,00 Belanja Modal 98.102.156.325,00 111.782.685.480,00 Belanja Tak Terduga 12.599.869.396,00 2.284.305.486,00 Transfer Bagi Hasil ke Desa 0,00 0,00

Jumlah Belanja 523.362.176.518,24 537.649.945.398,00 Surplus / (Defisit) (24.719.475.621,19) (30.942.324.801,00)

PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan 30.680.475.622,00 39.167.674.801,00Pengeluaran Pembiayaan 5.961.000.000,00 8.225.350.000,00

Pembiayaan Netto 24.719.475.622,00 30.942.324.801,00

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ( SILPA ) 0,00 0,00

Dalam pelaksanaan APBD sebagai langkah pencapaian target dituangkan dalam tabel berikut ini :

ANGGARAN Realisasi APBD SETELAH

PERUBAHAN URAIAN

( Rp.) PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah 35.344.379.551,00 38.637.833.503,34 Pendapatan Transfer 471.088.111.046,00 482.711.155.709,37 Lain-lain PAD yang sah 275.130.000,00 1.588.824.397,95

Jumlah Pendapatan 506.707.620.597,00 522.937.813.610,66 BELANJA Belanja Operasi 423.582.954.432,00 398.896.254.991,71 Belanja Modal 111.782.685.480,00 93.726.854.102,00 Belanja Tak Terduga 2.284.305.486,00 216.998.000,00 Transfer Bagi Hasil ke Desa 0,00 0,00

Jumlah Belanja 537.649.945.398,00 492.840.107.093,71 Surplus / (Defisit) (30.942.324.801,00) 30.097.706.516,95

PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan 39.167.674.801,00 33.519.013.697,50Pengeluaran Pembiayaan 8.225.350.000,00 8.224.737.284,80

Pembiayaan Netto 30.942.324.801,00 25.294.276.412,70Sisa Lebih Anggaran ( SILPA ) 0,00 55.391.982.929,65

Page 22: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

18

Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian target APBD atas pendapatan adalah sebesar 103,20% dan realisasi belanja adalah 91,67% dari anggaran. Analisasi pendapatan menunjukkan bahwa realisasi pendapatan tahun anggaran 2007 melebihi target yang telah ditetapkan kecuali pendapatan hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, yang dianggarkan sebesar Rp4.331.533.869,00 dan direalisasikan sebesar Rp3.805.164.956,58 atau sebesar 87,85%. Selain itu, pendapatan transfer pemerintah pusat lainnya berupa bantuan dana kontinjensi/penyeimbang juga tidak mencapai target. Pendapatan ini dianggarkan sebesar Rp13.500.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp12.150.000.000,00 atau 90% dari anggaran.

Untuk belanja, semua realisasi belanja tidak melampaui plafon anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD T.A. 2007.

Page 23: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

19

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

1. Pencapaian Target Keuangan

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Kabupaten Kulon Progo merupakan rekapitulasi realisasi keuangan pada tahun 2007. Realisasi keuangan ini merupakan angka kumulatif dari semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sampai dengan bulan Desember 2007. Adapun pencapaian realisasi keuangan tahun 2007 dibandingkan dengan target tahun 2007 sebagai berikut :

Realisasi Keuangan Tahun 2007 dibandingkan dengan Target Tahun 2007

ANGGARAN REALISASI 2007 2007 URAIAN ( Rp.) ( Rp.)

%

PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah 35.344.379.551,00 38.637.833.503,34 109,32Pendapatan Transfer 471.088.111.046,00 482.711.155.709,37 102,47Lain-lain PAD yang sah 275.130.000,00 1.588.824.397,95 577,48

Jumlah Pendapatan 506.707.620.597,00 522.937.813.610,66 103,20 BELANJA Belanja Operasi 423.582.954.432,00 398.896.254.991,71 94,17Belanja Modal 111.782.685.480,00 93.726.854.102,00 83,85Belanja Tak Terduga 2.284.305.486,00 216.998.000,00 9,50Transfer Bagi Hasil ke Desa 0,00 0,00

Jumlah Belanja 537.649.945.398,00 492.840.107.093,71 91,67Surplus / (Defisit) (30.942.324.801,00) 30.097.706.516,95

PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan 39.167.674.801,00 33.519.013.697,50 85,58Pengeluaran Pembiayaan 8.225.350.000,00 8.224.737.284,80 99,99

Pembiayaan Netto 30.942.324.801,00 25.294.276.412,70 81,75 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ( SILPA ) 0,00 55.391.982.929,65 0,00

Ralisasi pendapatan melampui target sebesar Rp. 16.230.193.013,66 atau 3,20 % terutama disebabkan :

Intensifikasi pelaksanaan pemungutan pajak dan retribusi daerah ;

Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat lebih tinggi 2,47 %.

Page 24: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

20

Realisasi Belanja dibawah target sebesar Rp. 44.809.838.304,29 atau 8,33% terutama disebabkan adanya efisiensi penggunaan anggaran dan penajaman pelaksanaan kegiatan/program. Sedangkan pengeluaran pembiaayaan relatif sesuai dengan target.

3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan

Pada tahun-tahun sebelumnya, proses pengolahan data/informasi dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Daerah masih bersifat sentralisasi di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) selaku pengelola keuangan daerah. Pengguna Anggaran/Satuan Kerja Perangkat Daerah mengirimkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran kepada BPKD dalam bentuk Surat Pertanggungjawaban (SPJ) bulanan dilampiri dengan bukti-bukti pendukung. Hal ini disadari bahwa pola sentralisasi tersebut berpengaruh terhadap akurasi dan ketepatan waktu penyusunan dan penyampaian laporan keuangan, karena beban kerja cenderung menumpuk pada akhir periode akuntansi. Oleh karena ini, sejalan dengan berlakunya Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melakukan upaya responsif dengan memberlakukan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 19 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah dengan ketentuan strategis yaitu proses pengolahan data/informasi keuangan besifat desentralisasi :

- Satuan Kerja Perangkat Daerah menyelenggarakan proses akuntansi sebagai dasar penyusunan laporan keuangan atas pelaksanaan keuangan daerah yang menjadi tanggungjawabnya.

- BPKD selaku pengelola keuangan daerah menyelenggarakan proses konsolidasian atas laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Satuan Kerja Perangkat Daerah ini setiap bulan wajib menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang dilampiri dengan salinan dokumen jurnal. buku besar, neraca saldo / sisa, serta pada akhir periode akuntansi menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan atas pelaksanaan keuangan daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Page 25: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

21

Berkaitan dengan itu, telah diadakan bimbingan teknis dan konseling kepada petugas penyelenggara akuntansi pada satuan kerja perangkat daerah. Dari hasil evaluasi terhadap dokumen Surat Pertanggungjawaban (SPJ) secara umum proses pengolahan data/informasi akuntansi cukup lancar. Laporan keuangan dari masing-masing SKPD tersebut meliputi :

1. Neraca SKPD

2. Laporan Realisasi Anggaran SKPD

3. Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD

Dari laporan – laporan keuangan SKPD yang telah disampaikan, masih ada beberapa SKPD yang mengalami hambatan antara lain :

1. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan SKPD

2. Keakuratan data keuangan SKPD

3. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kelancaran kerja

Pada tahun 2007 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat pemantapan pengetahuan dan ketrampilan para pengelola dan penyelenggaran akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah, bersamaan dengan kegiatan sinkronisasi Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2005 sehubungan dengan terbitnya peraturan perundang-undangan yang baru dibidang keuangan Negara.

Page 26: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

22

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kulon Progo selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah bertanggung jawab menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, untuk disampaikan kepada Bupati Kulon Progo dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2007 mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Adapun entitas akuntansi Kabupaten Kulon Progo meliputi :

4.1.1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

4.1.2. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

4.1.3. Sekretariat Daerah

4.1.4. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

4.1.5. Badan Pengelola Keuangan Daerah

4.1.6. Badan Pengawasan Daerah

4.1.7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

4.1.8. Badan Kepegawaian Daerah

4.1.9. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

4.1.10. Kantor Polisi Pamong Praja

4.1.11. Kantor Pengolahan Data Elektronik

4.1.12. Kantor Arsip Daerah

4.1.13. Kantor Hubungan Masyarakat

4.1.14. Kecamatan Temon

4.1.15. Kecamatan Wates

4.1.16. Kecamatan Panjatan

4.1.17. Kecamatan Galur

4.1.18. Kecamatan Lendah

4.1.19. Kecamatan Sentolo

4.1.20. KecamatanPengasih

Page 27: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

23

4.1.21. Kecamatan Kokap

4.1.22. Kecamatan Girimulyo

4.1.23. Kecamatan Nanggulan

4.1.24. Kecamatan Samigaluh

4.1.25. Kecamatan Kalibawang

4.1.26. Dinas Pertanian dan Kelautan

4.1.27. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan

4.1.28. Kantor Pengelola Pasar

4.1.29. Dinas Kesehatan

4.1.30. Rumah Sakit Umum Daerah Wates

4.1.31. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

4.1.32. Dinas Pendidikan

4.1.33. Kantor Perpustakaan Umum

4.1.34. Dinas Pekerjaan Umum

4.1.35. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat

4.1.36. Dinas Perhubungan

4.1.37. Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan

4.1.38. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2007 adalah sebagai berikut :

a. Basis Kas untuk pengakuan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran

b. Basis Akrual untuk pengakuan Asset, Kewajiban dan Ekuitas dalam Neraca

4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Pos-pos dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2007 disajikan menggunakan mata uang rupiah. Pendapatan, Belanja, Pembiayaan, Aset dan kewajiban dalam mata uang asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pertanggal neraca.

Page 28: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

24

Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1) Pos – pos Anggaran Pedapatan dan Belanja

- Pendapatan diakui sebesar nominal penerimaan di Kas Daerah.

Penerimaan oleh Bendahara Penerima pada Satuan Kerja Perangkat Daerah diakui sebagai pendapatan berdasarkan bukti setor ke Kas Daerah.

- Belanja diakui sebesar nominal pengeluaran dari Kas Daerah.

Pengeluaran oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah diakui sebagai belanja setelah dokumen pertanggungjawabannya disahkan oleh verifikator masing-masing SKPD.

- Penerimaan pembiayaan diakui sebesar nominal penerimaan di Kas Daerah dan pengeluaran pembiayaan diakui sebesar nominal pengeluaran dari Kas Daerah.

Pengelompokan pendapatan dan pembiayaan dalam laporan keuangan tahun 2007 mengacu pada Pernyataan 02 Standar Akuntansi Pemerintahan tentang Laporan Realisasi Anggaran klasifikasi belanja merupakan konversi dari APBD tahun 2007 yang mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 ke dalam klasifikasi sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai berikut :

(1) Belanja Operasi terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Soaial dan Belanja Bantuan Keuangan.

(2) Belanja Modal terdiri dari Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap Lainnya dan Belanja Aset Lainnya.

(3) Belanja Tidak Terduga

(4) Belanja Transfer terdiri dari Bagi Hasil Pajak Kabupaten, Bagi Hasil Retribusi ke Kabupaten dan Bagi Hasil Pendapatan lainnya ke Kabupaten.

2) Pos – pos Neraca

(1) Kas

- Kas di Kas Daerah adalah sisa uang tunai yang tercatat di rekening Kas Daerah yang diakui sebesar nilai nominalnya.

- Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sisa uang persediaan di Bendaha Pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan per neraca.

Page 29: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

25

(2) Piutang

Piutang diakui pada saat timbulnya hak Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kepada pihak ketiga sebesar nilai nominalnya, yaitu :

- Piutang pajak diakui sebesar nominal Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang belum dilunasi oleh wajib pajak.

- Piutang Retribusi diakui sebesar nilai nominal Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang belum dilunasi oleh wajib retribusi.

- Piutang lainnya diakui sebesar nominal surat tagihan/dokumen yang diperlakukan sama yang belum dilunasi oleh pihak ketiga.

(3) Persediaan

Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

Persediaan dicatat pada akhir tahun periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan.

(4) Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang diakui sebesar nilai nominal pengeluaran uang dari Kas Daerah yang dipergunakan untuk tujuan investasi.

Investasi Permanen.

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah menggambarkan jumlah yang dibayar oleh Pemerintah Daerah untuk penyertaan modal dalam BUMD.

(5) Aset Tetap

- Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan/operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh dan atau untuk kepentingan masyarakat umum.

- Aset Tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai perolehannya yaitu sebesar nominal belanja modal. Apabila Aset Tetap dengan menggunakan nilai perolehan tidak memungkinkan maka nilai Aset Tetap didasarkan pada harga perolehan yang wajar / diestimasikan.

Page 30: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

26

Dalam hal penilaian aset tetap dengan nilai historis maupun harga perolehan yang diestimasikan tidak memungkinkan maka Aset Tetap yang bersangkutan dinyatakan dalam neraca dengan nilai Rp.1,00 untuk tiap satuan barang.

- Aset Tetap yang berasal dari hibah/donasi dari pemerintah atasan atau pihak ketiga diakui pada saat kepemilikannya sudah berpindah kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

- Aset Pemerintah Daerah tidak dilakukan penyusutan

- Aset Tetap akan dihapuskan apabila rusak berat, berlebih, usang, hilang dan sebagainya berdasarkan Surat Keputusan (SK) penghapusan dan nilainya dikeluarkan dari nilai Aset Tetap.

- Atas pengeluaran Non Belanja Modal yang berkaitan dengan Aset Tetap tidak ditetapkan kebijakan kapitalisasi biaya/belanja .

- Pengelompokan Aset Tetap tahun 2007 sesuai dengan Pernyataan 02 Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ).

(6) Dana Cadangan

Dana Cadangan adalah dana yang dibentuk untuk membiayai kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran. Pertambahan dana cadangan diakui sebesar nominal pengeluaran dari Kas Daerah untuk pembentukan dana cadangan dan pengurangannya diakui sebesar nominal penerimaan di Kas Daerah atas penarikan/pencairan Dana Cadangan.

(7) Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar, aset tetap dan investasi permanen.

Aset lainnya terdiri dari :

- Tagihan penjualan angsuran diakui sebesar nominal perjanjian jual beli/kontrak penjualan angsuran.

- Kemitraan dengan Pihak Ketiga atau Built Operate and Transfer (BOT) diakui sebesar nilai nominal / perolehan aset sesuai dengan perjanjian BOT

- Lain-lain aset dinilai sebesar nilai perolehannya

Page 31: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

27

(8) Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban kepada pihak ketiga yang harus/diharapkan dibayar dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan/neraca, yang terdiri dari :

- Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) diakui sebesar sisa pungutan yang belum disetorkan kepada pihak yang berhak atas pelaksanaan potongan nilai SP2D oleh BPKD berupa iuran wajib, gaji PNS dan pungutan pajak-pajak pusat

- Bagian Lancar Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat diakui sebesar nominal dari bagian utang jangka panjang kepada pemerintah pusat yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.

- Utang jangka pendek lainnya diakui sebesar nominal kewajiban kepada pihak ketiga yang harus dibayar.

(9) Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang adalah utang yang harus/diharapkan dapat dibayar kembali dalam waktu lebih dari 1 periode akuntansi , dapat berupa :

a. Utang kepada Pemerintah Pusat

b. Utang kepada Lembaga Keuangan

c. Utang kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank

d. Utang Obligasi

e. Utang Jangka Panjang Lainnya

Kewajiban Jangka Panjang diakui sebesar akumulasi jumlah utang pokok ditambah utang bunga ditambah biaya-biaya lain yang menjadi tanggungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sesuai dengan ketentuan dalam dokumen perjanjian pinjaman.

(10) Ekuitas Dana

Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Daerah, terdiri dari :

- Ekuitas Dana Lancar diakui sebesar selisih antara Aset Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek.

Page 32: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

28

- Ekuitas Dana Investasi diakui sebesar nilai Investasi Jangka Panjang ditambah Aset Tetap ditambah Aset Lainnya dikurangi Kewajiban Jangka Panjang

- Ekuitas Dana Cadangan diakui sebesar nilai Dana Cadangan

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2007 di Kabupaten Kulon Progo telah berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk pelaksanaan telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan, demikian juga dalam menyusun Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007. Pemerintah Kulon Progo juga telah merespon Peraturan Perundangan tersebut dengan menerbitkan Surat Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 19 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah tertanggal 13 Juni 2005 untuk pelaksanaan akuntansi di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Page 33: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

29

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan

PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1.1 Pendapatan

Pendapatan Daerah Kabupaten Kulon Progo meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan anggaran dan realisasi dalam TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pendapatan Daerah Rp Rp Rp

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 35.344.379.551,00 38.637.833.503,34 3.293.453.952,34 2. Penerimaan Transfer 471.088.111.046,00 482.711.155.709,37 11.623.044.663,37 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 275.130.000,00 1.588.824.397,95 1.313.694.397,95

Jumlah Pendapatan Daerah 506.707.620.597,00 522.937.813.610,66 16.230.193.013,66

Realisasi Pendapatan Daerah TA 2007 sebesar Rp522.937.813.610,66 atau 103,20% dari anggarannya sebesar Rp506.707.620.597,00.

Atas realisasi pendapatan tersebut, belum termasuk didalamnya pendapatan dari pemerintah Propinsi atas dana Community Development (CD) sebesar Rp4.000.000.000,00 sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Nomor 4.

Realisasi masing-masing akun pendapatan daerah, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Akun ini menggambarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk periode Tahun Anggaran 2007, dengan rincian pos dan jumlah PAD sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pendapatan Asli Daerah (PAD) : Rp Rp Rp

a. Pajak Daerah 3.148.025.000,00 3.366.877.168,76 218.852.168,76 b. Retribusi Daerah 20.585.388.800,00 22.355.637.683,00 1.770.248.883,00

c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4.331.533.869,00 3.805.164.956,58 (526.368.912,42)

d. Lain-lain PAD yang Sah 7.279.431.882,00 9.110.153.695,00 1.830.721.813,00

Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) 35.344.379.551,00 38.637.833.503,34 3.293.453.952,34

Page 34: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

30

Realisasi PAD TA 2007 sebesar Rp38.637.833.503,34 atau 109,325% dari anggarannya sebesar Rp35.344.379.551,00.

a. Pajak Daerah Pajak Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda). Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Kulon Progo dikelola oleh BPKD, dengan realisasi selama TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pajak Daerah : Rp Rp Rp

1) Hotel dan Restoran 3.000.000,00 3.342.000,00 342.000,00 2) Hiburan 47.795.000,00 83.073.279,00 35.278.279,00 3) Reklame 10.200.000,00 11.456.360,00 1.256.360,00 4) Penerangan Jalan 307.220.000,00 396.327.437,76 89.107.437,76

5) Pengambilan/Pengolahan Bahan Galian Gol.C

2.600.000.000,00 2.693.063.291,00 93.063.291,00

6) Pengambilan Sarang Burung Walet 170.000.000,00 170.201.901,00 201.901,00 7) Pajak Parkir 9.810.000,00 9.412.900,00 (397.100,00) Jumlah pendapatan pajak daerah 3.148.025.000,00 3.366.877.168,76 218.852.168,76

Realisasi pendapatan pajak daerah TA 2007 sebesar Rp3.366.877.168,76 atau 106,95% dari anggarannya sebesar Rp3.148.025.000,00.

b . Retribusi Daerah

Retribusi Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda). Pendapatan Retribusi Daerah dikelola oleh masing-masing Satker Penghasil, dengan realisasi selama TA 2007 sebagai berikut:

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Retribusi Daerah: Rp Rp Rp

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan 325.291.550,00 325.523.810,00 232.260,00

2) Retribusi Layanan Persampahan/Kebersihan 17700316800 19.302.025.628,00 1.601.708.828,00

3) Retribusi penggantian Biaya Cetak KTP 71.847.400,00 76.955.400,00 5.108.000,00

4) Retr. Penggantian Biaya Ctk Akta Catatan Sipil 455.621.000,00 481.842.500,00 26.221.500,00

5) Retr. Pel. Parkir ditepi jalan umum 28.132.800,00 32.485.200,00 4.352.400,00 6) Retribusi Pelayanan Pasar 464.700.050,00 487.493.950,00 22.793.900,00

7) Retribusi Pengujian Kendaraan Bernotor 216.674.500,00 218.917.760,00 2.243.260,00

8) Retribusi Jasa pemakaian kekeyaan daerah 291.292.000,00 305.941.650,00 14.649.650,00

9) Retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir Dan atau Pertokoan 47.212.000,00 48.222.000,00 1.010.000,00

10) Retribusi Jasa Usaha Terminal 250.776.000,00 251.788.900,00 1.012.900,00

11) Retribusi Jasa Usaha Tempat Khusus Parkir 24.624.000,00 25.744.000,00 1.120.000,00

12) Retribusi Jasa Usaha Penyedotan 1.350.000,00 2.475.000,00 1.125.000,00

Page 35: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

31

Kakus

13) Retribusi Jasa Usaha Rumah Potong Hewan 3.100.700,00 3.101.200,00 500,00

14) Retr. Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olah Raga 316.050.000,00 323.696.050,00 7.646.050,00

15) Retr. Jasa Usaha Penjualan Prod. Usaha Daerah 146.600.000,00 67.978.250,00 (78.621.750,00)

16) Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan 75.000.000,00 186.484.200,00 111.484.200,00

17) Retribusi Ijin Gangguan 100.000.000,00 118.468.685,00 18.468.685,00 18) Retribusi Ijin Trayek 28.345.000,00 26.421.000,00 (1.924.000,00)

19) Retribusi Ijin Eksploitasi Bahan Gol. C 1.400.000,00 5.940.000,00 4.540.000,00

20) Retribusi Surat Ijin Usaha Konstruksi (IUJK) 3.450.000,00 10.498.500,00 7.048.500,00

21) Retribusi Ijin Praktek 6.250.000,00 16.350.000,00 10.100.000,00

22) Retribusi Ijin Pengelolaan Balai Pengobatan 1.250.000,00 8.000.000,00 6.750.000,00

23) Retribusi Ijin Pengelolaan Rumah Bersalin 2.000.000,00 - (2.000.000,00)

24) Retribusi Ijin Usaha Toko Obat/ Pedagang Eceran Obat 1.125.000,00 3.875.000,00 2.750.000,00

25) Retribusi Ijin Usaha Perdagangan 6.700.000,00 9.095.000,00 2.395.000,00

26) Retribusi Ijin Penggunaan Tempat Dasaran (KPP) 16.280.000,00 16.314.000,00 34.000,00

27) Retribusi Administrasi Wajib Daftar Perusahaan 0 - -

Jumlah pendapatan retribusi

daerah 20.585.388.800,00 22.355.637.683,00 1.770.248.883,00

Realisasi pendapatan retribusi daerah TA 2007 sebesar

Rp22.355.637.683,00 atau 108,60% dari anggarannya sebesar

Rp20.585.388.800,00.

a. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan

Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan merupakan PAD dari pembagian atas laba perusahaan milik daerah TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan Rp Rp Rp

1) Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah 2.260.255.743,00 1.731.988.643,00

(528.267.100,00)

2) Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank 2.071.278.126,00 2.073.176.313,58

1.898.187,58

Jumlah bagian laba perusahaan daerah 4.331.533.869,00 3.805.164.956,58 (526.368.912,42)

Realisasi pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan TA 2007 sebesar Rp3.805.164.956,58 atau 87,85 % dari anggarannya sebesar Rp4.331.533.869,00.

Page 36: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

32

Realisasi masing-masing jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan berupa Bagian Laba Perusahan Daerah TA 2007 tersaji sebagai berikut :

1) Anggaran Realisasi Lebih/Kurang

Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah : Rp Rp Rp

a) Bagian Laba PD Air Minum (PDAM) - - -

b) Bagian Laba PD Bank Pasar 1.390.855.743,00 1.390.855.743,00 - c) PD Aneka Usaha ( SPBU ) 315.000.000,00 341.132.900,00 26.132.900,00 d) PT Selo Adikarto 554.400.000,00 - (554.400.000,00)

Jumlah bagian laba prshn milik daerah 2.260.255.743,00 1.731.988.643,00 (528.267.100,00)

2) Anggaran Realisasi Lebih/Kurang

Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank : Rp Rp Rp

a) Bagian Laba BPD DIY 2.062.000.000,00 2.062.821.129,30 821.129,30 b) BUKP 9.278.126,00 10.355.184,28 1.077.058,28

Jumlah bagian laba lmbg keuangan 2.071.278.126,00 2.073.176.313,58 1.898.187,58

d. Lain-lain PAD yang Sah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah merupakan PAD dari berbagai sumber yang bersifat tidak tetap/rutin, dengan realisasi selama TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Lain-lain PAD yang Sah: Rp Rp Rp

1) Hasil Penjualan Barang Milik Daerah

753.617.500,00 856.761.700,00 103.144.200,00

2) Jasa Giro dan Deposito 240.000.000,00 495.729.113,00 255.729.113,00 3) Bunga Deposito 3.505.000.000,00 5.030.156.515,00 1.525.156.515,00 4) Sumbangan Pihak Ketiga 1.805.000.000,00 1.953.925.438,00 148.925.438,00 5) Denda Ktrlmbt Pek Daerah 16.800.000,00 16.800.000,00 - 6) Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah - - 7) Penerimaan Bunga Pengauatan

Modal 959.014.382,00 756.780.929,00 (202.233.453,00)

8) Penerimaan Tanda daftar perusahaan 0 - -

9) Ganti Ongkos Cetak 0 - - 10) Pen. Bunga Dana Cad.

Pemberdayaan Desa - - 11) Penerimaan usaha pertanian 0 - - Jumlah lain-lain PAD yang sah 7.279.431.882,00 9.110.153.695,00 1.830.721.813,00

Realisasi Lain-lain PAD yang Sah TA 2007 sebesar Rp9.110.153.695,00 atau 125,15% dari anggarannya sebesar Rp7.279.431.882,00.

2. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer berasal dari Pemerintah Pusat dan Propinsi, meliputi Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan, Transfer

Page 37: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

33

Pemerintah Pusat- Lainnya dan Transfer Pemerintah Propinsi dengan realisasi dalam TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pendapatan Transfer : Rp Rp Rp

a. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 435.659.798.746,00 441.229.946.509,37 5.570.147.763,37

b. Transfer Pemerintah Pusat- Lainnya 13.500.000.000,00 12.150.000.000,00

(1.350.000.000,00) c. Transfer Pemerintah Propinsi 21.928.312.300,00 29.331.209.200,00 7.402.896.900,00

Jumlah Pendapatan Transfer 471.088.111.046,00 482.711.155.709,37 11.623.044.663,37

a. Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan Pendapatan Transfer berasal dari Pemerintah Pusat, meliputi Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan realisasi dalam TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pendapatan Transfer PP- Dana Perimbangan : Rp Rp Rp

a. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

18.780.798.746,00 20.928.278.545,37 2.147.479.799,37

b. Dana Alokasi Umum 374.760.000.000,00 378.145.129.800,00 3.385.129.800,00 c. Dana Alokasi Khusus 42.119.000.000,00 42.156.538.164,00 37.538.164,00

Jumlah pendapatan transfer PP - Dana Perimbangan 435.659.798.746,00 441.229.946.509,37 5.570.147.763,37

Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan TA 2007 Rp441.229.946.509,37 atau 101,28% dari anggaran Rp435.659.798.746,00.

b. Transfer Pemerintah Pusat- Lainnya Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya berasal dari Pemerintah Pusat, meliputi Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian, dengan realisasi dalam TA 2006 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pendapatan Transfer PP- Lainnya : Rp Rp Rp

1) Dana Otonomi Khusus - -

2) Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang – Pusat

13.500.000.000,00 12.150.000.000,00

(1.350.000.000,00)

Jumlah Lainnya 13.500.000.000,00 12.150.000.000,00 (1.350.000.000,00)

Realisasi Penerimaan TA 2007 sebesar Rp12.150.000.000,00 atau 90% dari anggaran sebesar Rp13.500.000.000,00.

Page 38: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

34

c. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi:

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi: Rp Rp Rp 1) Bagi Hasil Pajak Propinsi 15.928.312.300,00 17.531.209.200,00 1.602.896.900,00

2) Bantuan Keuangan dari Propinsi 6.000.000.000,00

11.800.000.000,00

5.800.000.000,00

Jumlah bagi hasil & bantuan Propinsi 21.928.312.300,00 29.331.209.200,00 7.402.896.900,00

Realisasi Penerimaan Pendapatan Transfer Pemerintah Propinsi TA 2007 sebesar Rp29.331.209.200,00 atau 133,76 % dari anggaran sebesar Rp21.928.312.300,00. Realisasi penerimaan tersebut belum termasuk Bantuan Dana Pemberdayaan Masyarakat atas Program Community Development (CD) Tahun 2006 sebesar Rp4.000.000.000,00.

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah

Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah penerimaan daerah selain yang telah dikelompokkan di atas, dengan realisasi dalam TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Lain-lain Pendapatan yang Sah : Rp Rp Rp

a. Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang – Pusat

275.130.000,00 107.110.000,00 (168.020.000,00)

b. Lain-lain Bantuan Pemerintah Pusat - c. Dana Darurat 1.481.714.397,95 1.481.714.397,95 d. Lain-lain Pendapatan yang Sah - e. Pen. Kelebihan Pembyrn PPh Pasal 21

Gaji PNS -

Jumlah Lain-lain Penerimaan yang Sah 275.130.000,00 1.588.824.397,95 1.313.694.397,95

Realisasi Lain-lain Pendapatan TA 2007 sebesar Rp1.588.824.397,95 atau 577,41% dari anggaran sebesar Rp275.130.000,00.

5.1.2 Belanja

Belanja Daerah meliputi Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga (BTT) dan Belanja Transfer/Bagi Hasil ke Desa. Dalam TA 2007 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terdapat sebanyak 38 Satker, dimana Satker- satker tersebut merupakan pengguna anggaran.

Page 39: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

35

Anggaran dan realisasi belanja daerah TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Belanja Daerah : Rp Rp Rp

1. Belanja Operasi 423.582.954.432,00 398.896.254.991,71 (24.686.699.440,29)

2. Belanja Modal 111.782.685.480,00 93.726.854.102,00 (18.055.831.378,00)

3. Belanja Tidak Terduga (BTT) 2.284.305.486,00 216.998.000,00 (2.067.307.486,00)

4. Belanja Transfer / Bagi Hasil - - Jumlah Belanja Daerah 537.649.945.398,00 492.840.107.093,71 (44.809.838.304,29)

Jumlah realisasi belanja daerah TA 2007 sebesar Rp492.703.080.293,71 atau 91,64% dari anggaran sebesar Rp537.649.945.398,00.

Atas realisasi belanja tersebut, belum termasuk didalamnya pengeluaran dalam rangka pengelolaan dana Community Development (CD) yang berasal dari pemerintah propinsi sebesar Rp4.000.000.000,00 sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Nomor 4.

Realisasi belanja sebesar Rp537.649.945.398,00 termasuk didalamnya adalah realisasi belanja pada Sekretariat DPRD sebesar Rp7.361.285.032,00 yang tidak dapat diyakini kewajarannya karena pengendalian intern yang lemah. Pelaksaan pengelolaan keuangan tidak tertib, sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Nomor 3.

1. Belanja Operasi Belanja Operasi Kabupaten Kulon Progo meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga, Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial dengan realisasi TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Belanja Operasi : Rp Rp Rp

a. Belanja Pegawai 309.067.121.690,00 292.876.607.672,37 (16.190.514.017,63) b. Belanja Barang 82.079.186.397,00 74.392.638.692,00 (7.686.547.705,00) c. Bunga 108.000.000,00 95.258.147,34 (12.741.852,66) d. Subsidi 170.000.000,00 170.000.000,00 - e. Hibah 1.229.500.000,00 1.229.500.000,00 - f. Bantuan Sosial 7.997.000.000,00 7.573.782.525,00 (423.217.475,00) g. Belanja Bantuan Keuangan 22.932.146.345,00 22.421.441.155,00 (510.705.190,00) Jumlah Belanja Operasi 423.582.954.432,00 398.759.228.191,71 (24.823.726.240,29)

Page 40: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

36

Realisasi Belanja Operasi TA 2007 sebesar Rp398.759.228.191,71 atau 94,14% dari anggaran Rp423.582.954.432,00. Realisasi belanja tersebut termasuk belanja Barang dan Jasa pihak ketiga pada Dinas Pendidikan direalisasikan untuk bantuan dan membiayai kegiatan Dinas Pendidikan minimal sebesar Rp4.968.289.000,00 sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Nomor 5. Dengan demikian, belanja operasi yang dicatat dalam LRA adalah overstated.

2. Belanja Modal

Belanja Modal Kabupaten Kulon Progo meliputi Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap Lainnya dan Belanja Aset Lainnya dengan realisasi TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Belanja Modal Rp Rp Rp

a. Tanah 9.060.762.120,00 5.809.120.550,00 (3.251.641.570,00) b. Peralatan & Mesin 23.539.970.070,00 20.521.396.705,00 (3.018.573.365,00) c. Gedung & Bangunan 37.263.928.265,00 30.170.542.500,00 (7.093.385.765,00) d. Jalan, Irigasi, Jaringan 39.360.064.025,00 36.284.808.529,00 (3.075.255.496,00) e. Aset Tetap Lainnya 2.557.961.000,00 940.985.818,00 (1.616.975.182,00) f. Belanja Aset Lainnya - - - Jumlah Modal 111.782.685.480,00 93.726.854.102,00 (18.055.831.378,00)

Realisasi Belanja Modal TA 2007 sebesar Rp93.726.854.102,00 atau 83,85% dari anggaran sebesar Rp111.782.685.480,00.

3. Belanja Tak Terduga (BTT) Belanja Tak Terduga (BTT) dialokasikan dalam APBD dalam rangka penanganan akibat dari bencana alam, dan pelaksanaan kewenangan daerah selainnya yang telah disebutkan di atas. Realisasi BTT TA 2007 sebesar Rp216.998.000,00 atau 9,5% dari

anggaran sebesar Rp22.843.054.86,00.

5.1.3 Pembiayaan

Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan Daerah dan Pengeluaran, dengan anggaran dan realisasi TA 2007, termasuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Berkenaan, adalah sebagai berikut:

Page 41: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

37

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pembiayaan: Rp Rp Rp

1. Penerimaan Pembiayaan 39.167.674.801,00 33.519.013.697,50 (5.621.206.103,50)

2. Pengeluaran Pembiayaan 8.225.350.000,00 8.224.737.284,80 (612.715,20) Pembiayaan Neto 30.942.324.800,50 25.294.276.412,70 (5.620.593.388,30)

SILPA - 55.391.982.929,65 55.391.982.929,65 Realisasi pembiayaan daerah TA 2007 sebesar Rp25.294.276.412,70 atau 81,75% dari anggarannya sebesar Rp30.942.324.800,50.

1. Penerimaan Pembiayaan

Realisasi penerimaan pembiayaan TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Penerimaan Pembiayaan : Rp Rp Rp

a. SILPA . 30.678.427.823,50 30.664.700.323,50 13.727.500,00

b. Pencairan Dana Cadangan - - - c. Hasil Penjualan Kekayaan

Daerah yg Dipisahkan - - - d. Pinjaman Dalam Negeri-

Pemerintah Pusat ..... - - - e. Pinjaman Dalam Negeri –

Penerimaan Pinjaman dari Obligasi

- -

f. Penerimaan dari Piutang 8.489.246.978,50 2.854.313.374,00 (5.634.933.603,50)

Jumlah Penerimaan 39.167.674.801,00 33.519.013.697,50 (5.621.206.103,50)

2. Pengeluaran Pembiayaan

Realisasi pengeluaran pembiayaan TA 2007 sebagai berikut :

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Pengeluaran Pembiayaan : Rp Rp Rp

a. Transfer ke Dana Cadangan 0 - - b. Penyertaan Modal Pemda 5.783.000.000,00 5.783.000.000,00 - c. Pembayaran Utang Pokok

yang Jatuh Tempo 92.000.000,00 91.387.284,80 (612.715,20)

d. Penguatan Modal 2.350.350.000,00 2.350.350.000,00 - e. Dana Talangan/Pinjaman - - - Jumlah Pengeluaran 8.225.350.000,00 8.224.737.284,80 (612.715,20)

Realisasi pengeluaran pembiayaan tersebut termasuk pengeluaran untuk penguatan modal koperasi simpan pinjam sebesar Rp1.264.350.000,00 yang direalisasikan setelah berakhirnya tahun anggaran 2007, sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Page 42: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

38

Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Nomor 6. Dengan demikian, belanja operasi yang dicatat dalam LRA adalah overstated.

3. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) TA 2007 dan 2006,

dapat dirinci sebagai berikut : 2007 2006

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) : Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

1) Pendapatan dan Biaya :

a) Realisasi Pendapatan 522.937.613.610,66 448.371.802.782,26

b) Realisasi Belanja 448.371.802.782,26 458.909.862.111,94

Surplus (Defisit) Anggaran : a) – b) . 30.097.706.516,95 (10.538.059.329,68)

2) Pembiayaan :

a) Penerimaan Daerah 33.519.013.697,50 47.336.764.022.,47

b) Pengeluaran Daerah 8.224.737.284,80 5.155.887.284,80

Surplus (Defisit) Pembiayaan : a) – b) 25.294.276.412,70 42.180.876.737,67

3) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran : 1) + 2) 55.391.982.929,65 31.642.817.407,99

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) TA 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp. 55.391.982.929,65 dan Rp31.642.817.407,99 tersebut, dengan rincian sebagai berikut :

2007 2006 Rincian SILPA :

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

1) Sisa Kas di BUD/Kas Daerah

2) Rekening Giro Bank 18.603.954.835,28 11.530.941.936,63

3) Kas di PK 990.483.928,00 4.411.916.492,99

4) Sisa UUDP sudah disetor - -

5) Deposito 30.000.000.000,00 12.000.000.000,00

6) Tabungan 426.949.816,37 58.297.138,37

5) Sisa Dana RSUD 5.370.594.350,00 3.641.681.840,00

6) Sisa Kas di PK 2004 62.000.000,00

7) Sisa belum disetor 25.100.000,00

8) Sisa UUDP Setda 2005 757.189.084,00

9) Uang hilang di BPKD 20.120.500,49

10) Sisa UUDP Setda 2006 13.727.500,00

Jumlah 55.391.982.929,65 31.642.837.407,99

Realisasi Silpa tersebut termasuk pengeluaran untuk penguatan modal koperasi simpan pinjam sebesar Rp1.264.350.000,00 yang direalisasikan setelah berakhirnya tahun anggaran 2007, sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan

Page 43: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

39

Perundang-Undangan Nomor 6. Dengan demikian, Silpa yang disajikan bukan merupakan silpa riil, karena diakuinya pengeluaran penguatan modal kepada koperasi yang direalisasikan setelah berakhirnya tahun anggaran sebagai realisasi pengeluaran pembiayaan tahun anggaran 2007.

PENJELASAN POS-POS NERACA

5.1.4 Aset

1. Kas dan Setara Kas

2007 2006 Kas dan Bank Rp Rp

a. Kas di Kas Daerah 49.030.904.651,65 23.589.239.075,00 b. Kas di Bendahara Pengeluaran 6.361.078.278,00 8.053.598.332,99 Jumlah Kas dan Bank 55.391.982.929,65 31.642.837.407,99

a. Kas di Kas Daerah

Akun ini menggambarkan saldo Kas Daerah yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah/Pemegang Kas Daerah (BUD/PKD), baik berupa uang tunai maupun dana yang ditempatkan di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan maupun deposito, dengan rincian saldo per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 sebagai berikut :

2007 2006 Kas di Kas Daerah Rp Rp

a) Rekening Giro 18.603.954.835,28 11.530.941.936,63 b) Rekening Tabungan 426.949.816,37 58.297.138,37 c) Deposito 30.000.000.000,00 12.000.000.000,00 Jumlah Kas di BUD/PKD 49.030.904.651,65 23.589.239.075,00

Rincian dari masing-masing rekening adalah sebagai berikut:

1. Rekening Giro 2007 2006 Rekening Giro : Rp Rp

1) Rekening Giro No. 20.02.1.00001-1 6.276.336.824,86 9.488.917.285,07 2) Rekening Giro No. 20.02.3.00004-6 4.861.315.606,13 1.074.361.131,27 3) Rekening Giro No. 20.02.3.00052-2 117.645.743,29 117.645.743,29 4) Rekening Giro No. 20.02.1.00003-1 2.210.370.150,00 39.600.000,00 5) Rekening Giro No. 20.02.1.00001-0 92.771.684,00 1.650.960,00 6) Rekening Giro No. 20.02.1.00005-3 18.587.250,00 361.239.174,00 7) Rekening Giro No. 20.02.1.00006-5 297.793.752,00 22.437.600,00 8) Rekening Giro No. 20.02.1.00007-7 4.729.133.825,00 425.090.043,00 Jumlah Rekening Giro 18.603.954.835,28 11.530.941.936,63

Page 44: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

40

2. Rekening Tabungan 2007 2006 Rekening Tabungan : Rp Rp

1) Tabungan No. 22.02.1.08857-0 426.949.816,37 58.297.138,37 Jumlah Rekening Tabungan 426.949.816,37 58.297.138,37 3. Deposito

2007 2006 Deposito : Rp Rp

1) Bank BRI - 5.000.000.000,00 2) Bank Pasar 30.000.000.000,00 7.000.000.000,00 Jumlah Deposito 30.000.000.000,00 12.000.000.000,00

b. Kas di Bendahara Pengeluaran

Akun ini mengggambarkan saldo / sisa dana anggaran per 31 Desember 2007 dan 2006 yang belum disetorkan ke Kas Daerah oleh para Pemegang Kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006 1) Kas di Bendahara Pengeluaran: Rp Rp

1 Kas di Bendahara Pengeluaran 990.483.928,00 4.411.916.492,99 2 Kas di Kas Swadana 5.370.594.350,00 3.641.681.840,00

Jumlah Kas di PK SKPD 6.361.078.278,00 8.053.598.332,99 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran pada masing-masing SKPD adalah sebagai berikut:

2007 2006 1) Kas di PK SKPD Rp Rp

1 DPRD - 2.790.659,00 2 Setwan 251.706.525,00 762.350.181,00 3 Bupati - 98.585.731,00 4 Sekertariat Daerah 214.476.636,00 479.088.148,00 5 BPKD 200.416.800,00 515.173.140,50 6 Badan Pengawasan Daerah - 28.055.101,00 7 BAPPEDA - 29.653.125,00 8 Badan Kepegawaian Daerah 55.160.150,00 499.782.759,00 9 Kantor Pol PP - 1.000,00

10 Kantor Arsip Daerah - 2.510.920,00 11 Kantor Humas 8.717.820,00 5.748.136,00 12 Kecamatan Temon - 2.190.141,00 13 Kecamatan Wates - 9.090.593,00 14 Kecamatan Sentolo - 7.470.667,00 15 Kecamatan Kokap - 2.995.027,00 16 Kecamatan Girimulyo - 1.119.184,00 17 Dinas Pertanian dan Kelautan - 305.440.691,00 18 Dinas Perindagkoptam 43.994.275,00 14.264.110,00 19 Kantor Pengelola Pasar - 3.266.163,00 20 Dinas Kesehatan 191.938.095,00 302.383.539,00 21 Dinas Nakertrans 1.020.000,00 32.717.899,00

Page 45: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

41

22 Dinas Pendidikan - 32.903.866,00 23 UPTD SKB - 4.015.371,00 24 Cabdin Pend Kec. Temon - 16.761.121,00 25 Cabdin Pend Kec. Panjatan - 2.753.565,00 26 Dinas Pekerjaan Umum - 52.521.429,00 27 Dinas KPM - 185.695.171,00 28 Dinas Perhubungan 95.343,00 12.053.292,00 29 Kantor Pedal 6.697.988,00 7.077.001,00 30 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata - 29.049.178,00 31 Cabdin Pend Kec. Lendah - - 32 Kecamatan Samigaluh - - 33 Kecamatan Giri Mulyo 2.456.021,00 - 34 Kantor Perpustakaan Umum 21.775,00 - 35 Kantor Kesbanglingmas 55.000,00 -

Sub Jumlah Kas di PK SKPD 976.756.428,00 3.447.506.908,50 36 Kas di PK BPKD Tahun 2005 100.000.000,00 37 Sisa UUDP Setda Tahun 2004 0,00 62.000.000,00 38 BPKD (uang hilang) 0,00 20.120.500,49 39 Sisa perhitungan 2003 0,00 25.100.000,00 40 Sisa UUDP Setda 2005 0,00 757.189.084,00 41 Sisa UUDP Setda 2006 13.727.500,00

Jumlah Kas di PK SKPD 990.483.928,00 4.411.916.492,99

2007 2006 2) Kas diKas Swadana Rp Rp

a) Kas RSUD Wates di Bank 5.370.594.350,00 3.641.681.840,00 Jumlah Kas di RSUD Wates 5.370.594.350,00 3.641.681.840,00

Nilai tercatat kas dan setara kas tersebut belum termasuk kas penguatan modal koperasi simpan pinjam sebesar Rp1.264.350.000,00 yang direalisasikan setelah berakhirnya tahun anggaran 2007, sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Nomor 6. Dengan demikian, kas dan setara kas yang dicatat pada Neraca per 31Desember 2007 adalah understated.

2. Piutang

Akun ini menggambarkan hak Pemerintah Daerah yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 belum diterima, dengan rincian sebagai berikut :

2007 2006 Piutang : Rp Rp

a. Pajak Daerah 14.961.120,00 6.894.483,25 b. Retribusi Daerah 3.915.477.696,00 3.619.801.930,00 c. Lain-lain 382.000.000,00 10.984.028.655,00 Jumlah Piutang Bruto 4.312.438.816,00 14.610.725.068,25 d. Cadangan Penyisihan Piutang Ragu-ragu - - Jumlah Piutang Neto 4.312.438.816,00 14.610.725.068,25

Page 46: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

42

a. Piutang Pajak

Piutang pajak adalah hak Pemerintah Daerah atas pendapatan pajak tahun berkenaan, yang sudah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 belum dibayar oleh Wajib Pajak bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut :

2007 2006 Piutang Pajak : Rp Rp

1) Hotel 3.521.850,00 1.756.000,00 2) Restoran - - 3) Hiburan - - 4) Reklame 11.439.270,00 5.138.483,25 5) Penerangan Jalan - - 6) Bahan Galian Golongan C - - 7) Lainnya - - Jumlah Piutang Pajak 14.961.120,00 6.894.483,25

b. Piutang Retribusi

Piutang retribusi adalah hak Pemerintah Daerah atas pendapatan retribusi tahun berkenaan, yang sudah diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen yang dipersamakan namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 belum dibayar oleh Wajib Retribusi bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut :

2007 2006 Piutang Retribusi : Rp Rp

1) Piutang Perawatan dan obat pasien 137.939.570,00 120.294.727,00 2) Bon Obat Karyawan - 6.807.550,00 3) Klaim Gakin Jamkesos 250.436.287,00 60.021.557,00 4) Klaim Askes Maskin 1.999.762.786,00 2.081.296.136,00 5) Klaim Askes PNS 504.312.816,00 480.564.551,00

6) Selisih Biaya Pelayanan Pasien Gakin - 804.105.009,00

7) Klaim Asursani Tafakul - -

8) Klaim Gakin APBD Rawat Inap dan Rawat Jalan - -

9) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 60.768.563,00 66.712.400,00

Jumlah Piutang Retribusi 3.915.477.696,00 3.619.801.930,00

Page 47: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

43

c . Piutang Lain-lain Piutang Lain-lain adalah piutang/tagihan yang timbul dari pinjaman penguatan modal kepada usaha kecil dan mikro yang disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah dan lembaga lain.

2007 2006 Piutang Lain-lain : Rp Rp

1) Dinas Pertanian dan Kelautan - 3.024.302.944,00 2) Dinas Nakertrans - 17.010.550,00 3) Dinas Pendidikan - - 4) Dinas Perindagkoptam - 2.682.565.161,00 5) Bank Pasar - 4.573.050.000,00 6) KOPPAS - 205.100.000,00 7) PT. Tiga Pilar Bagia 382.000.000 482.000.000,00 Jumlah Piutang Lain-lain 382.000.000,00 10.984.028.655,00

Piutang Pemda pada PT Tiga Pilar Bagia sebesar Rp 382.000.000,00 merupakan sisa dana talangan untuk pengadaan tanah yang dipakai untuk perumahan PNS di kabupaten Kulon Progo yang semula sebesar Rp 1.648.000.000,00 dan telah dikembalikan sebesar Rp 1.300.000.000,00.

3. Persediaan

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Daerah, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di Satuan Kerja, dengan rincian saldo per 31 Desember 2007 dan 2006, sebagai berikut :

2007 2006 Persediaan : Rp Rp

a. Alat Tulis Kantor (ATK) 142.268.499,00 710.186.693,46 b. Hewan Ternak - 0,00 c. Ikan dan Benih Ikan 601.750,00 406.500,00 d. Bibit Tanaman 177.061.000,00 120.263.000,00 e. Obat-obatan Medis 3.694.766.881,00 4.357.037.488,21 f. Lainnya 427.221.739,00 551.925.500,00 Jumlah Persediaan 4.441.919.869,00 5.739.819.181,67

a. Persediaan Alat Tulis Kantor (ATK)

Saldo persediaan Alat Tulis Kantor (ATK) sebesar Rp142.268.499,00 dan Rp710.186.693,46 adalah pengadaan TA 2007 dan 2006 yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan

Page 48: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

44

2006, belum terpakai habis. Pengadaan ATK tersebut oleh masing-masing Satker dilakukan melalui Belanja Barang dan Jasa, baik dalam kelompok BAU maupun BOP.

b. Persediaan Ikan dan Benih Ikan Saldo persediaan ikan dan benih ikan per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp601.750,00 dan Rp406.500,00. Persediaan tersebut berada pada Dinas Pertanian dan Kelautan.

c. Persediaan Bibit Tanaman Saldo persediaan bibit tanaman per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp177.061.000,00 dan Rp120.263.000,00. Persediaan tersebut berada pada Dinas Pertanian dan Kelautan. Persediaan bibit tanaman sebesar Rp177.061.000,00 per 31 Desember 2007 terdiri dari:

1 Bibit Tanaman - Rambutan Rp 896.000,00 - Panili UGM Rp 54.800.000,00 - Lada Rp - - Mangga Rp 7.500,00 - Jeruk Rp 12.412.500,00 - Bibit Buah Naga Rp 101.520.000,00 - Kelapa Rp 7.025.000,00

- Durian Menoreh

Rp 120.000,00

2 Seling Tanaman - Rambutan Rp - - Mangga Rp - - Durian Menoreh Rp 70.000,00 - Stek Buah Naga Rp - - Jeruk Rp 210.000,00 - Panili Rp - Jumlah Persediaan Bibit Tanaman Rp 177.061.000,00

e. Persediaan Obat dan Alat Kesehatan

Saldo persediaan obat dan alat kesehatan pakai habis per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp3.702.351.587,00 dan Rp4.357.037.488,27, dengan rincian sebagai berikut :

2007 2006 Persediaan Obat dan Alat Kesehatan Rp Rp

1) Puskesmas di seluruh Kabupaten 160.694.759,00 332.382.965,21 2) RSUD Wates 1.445.134.907,00 1.025.359.604,00 3) Gudang Farmasi 2.094.719.921,00 2.990.465.854,00 4) Pelayanan Kesehatan Hewan 1.802.000,00 8.829.065,00

Jumlah Persediaan Obat dan Alat Kesehatan 3.702.351.587,00 4.357.037.488,21

Page 49: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

45

f. Persediaan Lainnya Saldo persediaan Lain-lain per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp427.221.739,00 dan Rp551.925.500,00 dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006 Persediaan Lainnya Rp Rp

Persediaan lain-lain terdiri dari : 1) Karcis Retribusi PAD dan blanko perijinan: - BPKD 15.330.000,00 19.905.000,00 - Kantor Pengelola Pasar 17.202.000,00 11.954.000,00 - Dinas Perhubungan 28.757.970,00 29.239.500,00

2) Bahan/alat lain di Balai Pembenihan dan Pembibitan 0 1.859.500,00

5) Bahan/alat Lain di RSUD Wates 124.140.169,00 274.568.984,00 6) Blanko Kutipan/KTP Dukcapil KB

Bermas 227.680.000,00 233.320,00 7) Barang Pakai Habis di DPU 106.730.000,00

8) Barang Pakai Habis Peralatan Sekolah: 0,00

- SLTP 33.675.470,00 - SMU/K 68.586.776,00 - SD 1.847.250,00 9) Barang Pakai Habis di Cab. dinas

Pendidikan Temon 79.500,00 10) Barang Pakai Habis di Cab. dinas

Pertalut Kalibawang 11.500,00 11) Barang pakai habis di Puskesmas 3.234.700,00

Bahan Dinas Pertanian 761.600,00

Jumlah Persediaan Lainnya 427.221.739,00 551.925.500,00

4. Investasi Jangka Panjang Akun ini menggambarkan jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (PMPD) Kabupaten Kulon Progo pada Bank dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dengan saldo per 31 Desember 2007 dan 2006, sebagai berikut :

2007 2006 Investasi Jangka Panjang : Rp Rp

a. Investasi Nonpermanen 9.998.065.281,00 - b. Investasi Permanen 36.016.818.147,45 30.233.818.147,45 Jumlah PMPD 46.014.883.428,45 30.233.818.147,45

Rincian masing-masing investasi adalah sebagai berikut:

a. Investasi Nonpermanen 2007 2006

Investasi Nonpermanen Rp Rp

1) Pinjaman Kepada Perusahaan

Negara - -

Page 50: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

46

2) Pinjaman Kepada Perusahaan

Daerah - -

3) Pinjaman Kepada Pemerintah

Daerah Lainnya - - 4) Surat Utang Negara - - 5) Proyek Pembangunan - - 6) Dana Penguatan Modal 9.998.065.281,00 7) Lainnya - - Jumlah Investasi Nonpermanen 9.998.065.281,00 -

b. Investasi Permanen 2007 2006 Investasi Permanen

Rp Rp

1) Penyertaan pada PT Bank BPD

DIY 10.977.478.959,45 8.977.478.959,45

2) Penyertaan pada Perusahaan Daerah

Air Minum 6.136.139.925,00 5.353.139.925,00 3) Penyertaan pada BUKP 153.199.263,00 153.199.263,00 4) Penyertaan pada BPR-Bank Pasar 9.750.000.000,00 6.750.000.000,00 5) Perusda Aneka Usaha (SPBU) 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 6) PT. Selo Adikarto 8.000.000.000,00 8.000.000.000,00 Jumlah Investasi Permanen 36.016.818.147,45 30.233.818.147,45

Mutasi penambahan dalam Tahun 2007 sebesar Rp5.783.000.000,00 merupakan penambahan penyertaan modal pada PD BPR Bank Pasar Kulon Progo dan Bank BPD DIY Yogyakarta masing-masing sebesar Rp2.000.000.000,00, penambahan pada Perusahaan Daerah Air Minum sebesar Rp783.000.000,00 dan penambahan Penyertaan pada BPR-Bank Pasar sebesar Rp2.000.000.000,00

5. Aset Tetap

Akun ini menggambarkan saldo asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum per 31 Desember 2007 dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006 Aset Tetap : Rp Rp

a. Tanah 124.184.210.901,75 118.375.090.351,75 b. Peralatan dan Mesin 96.316.277.857,44 74.057.777.894,44 c. Gedung dan Bangunan 146.918.575.966,99 116.748.909.666,99 d. Jalan, Irigasi dan Jaringan 370.684.168.099,71 334.399.359.570,71 e. Aset Tetap Lainnya 11.177.498.449,00 10.174.927.131,00 f. Konstruksi dalam Pengerjaan - g. Akumulasi Penyusutan - Jumlah Aset Tetap 749.280.731.274,89 653.756.064.614,89

Page 51: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

47

Nilai aset tetap sebesar Rp749.280.731.274,89 belum termasuk didalamnya aset yang berasal dari kapitalisasi minimal sebesar Rp2.245.441.246,00. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo belum mengatur tentang biaya kapitalisasi, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset, hanya nilai fisik yang diakui menambah nilai aset. Penilaian aset belum berdasar pada harga perolehan, sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan nomor 7. Dengan demikian, aset tetap yang dicatat pada Neraca per 31Desember 2007 adalah understated minimal sebesar Rp2.245.441.246,00.

Realisasi belanja modal yang diakui dan dicatat sebagai aset tetap termasuk didalamnya realisasi belanja modal yang direalisasikan sebagai bantuan kepada masyarakat, sebagaimana sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan nomor 8. Dengan demikian, aset tetap yang dicatat pada Neraca per 31Desember 2007 adalah overstated sebesar Rp 12.211.905.758,00.

Penghapusan yang dilaksanakan adalah berdasar pada harga taksiran,

sehingga nilai aset tidak dapat diyakini kewajarannya sebagaimana

dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan nomor 11. Mutasi Aset Tetap Tahun 2007 dan 2006 dapat dirinci sebagai berikut:

Ikhtisar Mutasi Selama tahun 2007 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Tanah 118.375.090.351,75 5.809.120.550,00 - 124.184.210.901,75 Peralatan dan Mesin 74.057.777.894,44 31.151.987.163,00 8.893.487.200,00 96.316.277.857,44 Gedung dan Bangunan 116.748.909.666,99 80.164.863.200,00 49.995.196.900,00 146.918.575.966,99 Jalan, Irigasi dan Jaringan 334.399.359.570,71 62.421.558.819,00 26.136.750.290,00 370.684.168.099,71 Aset Tetap Lainnya 10.174.927.131,00 1.066.821.318,00 64.250.000,00 11.177.498.449,00 Konstruksi dalam Pengerjaan - - - -

Akumulasi Penyusutan - - - - Jumlah 653.756.064.614,89 180.614.351.050,00 85.089.684.390,00 749.280.731.274,89

Ikhtisar Mutasi Selama tahun 2006

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Tanah 115.440.813.606,75 2.934.276.745,00 0 118.375.090.351,75 Peralatan dan Mesin 58.959.215.131,44 15.136.812.763,00 38.250.000,00 74.057.777.894,44 Gedung dan Bangunan 98.330.718.504,99 18.418.191.162,00 0 116.748.909.666,99 Jalan, Irigasi dan Jaringan 297.142.538.726,71 37.256.820.844,00 0 334.399.359.570,71 Aset Tetap Lainnya 6.371.071.779,00 3.803.855.352,00 0 10.174.927.131,00 Konstruksi dalam Pengerjaan 0 0 0 - Akumulasi Penyusutan 0 0 0 - Jumlah 576.244.357.748,89 77.549.956.866,00 38.250.000,00 653.756.064.614,89

Page 52: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

48

a. Tanah Saldo tanah per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp124.184.210.901,75 dan Rp118.375.090.351,75.

2007 2006 Tanah Rp Rp

1) Tanah Lapang 88.340.171.314,00 88.340.171.314,00 2) Tanah Bangunan/ gedung 9.880.914.522,00 7.540.719.922,00 3) Tanah Pertanian 25.963.125.065,75 22.494.199.115,75 Jumlah Tanah 124.184.210.901,75 118.375.090.351,75

b. Peralatan dan Mesin

Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp96.316.277.857,44 dan Rp74.057.777.894,44 dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006 Peralatan dan Mesin Rp Rp

1) Alat Kantor dan Rumah Tangga 37.283.350.843,50 33.021.652.153,50 2) Alat Berat/Besar 5.194.790.863,00 4.194.522.863,00 3) Alat Angkutan 17.522.013.912,00 14.203.986.012,00 4) Alat Bengkel dan Ukur 2.551.861.237,00 2.503.123.637,00 5) Alat Studio dan Komunikasi 1.937.223.478,00 976.618.028,00 6) Alat Kedoteran dan Laboratorium 30.506.868.577,94 18.244.201.254,94 7) Alat Pertanian dan Perkebunan 1.278.923.946,00 872.398.946,00 8) Alat Lainnya 41.245.000,00 41.275.000,00

Jumlah peralatan & mesin menurut jenisnya 96.316.277.857,44 74.057.777.894,44

c. Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp146.918.575.966,99 dan Rp116.748.909.666,99

2007 2006 Gedung dan Bangunan Rp Rp

1) Gedung/ Bangunan Tempat Kerja 146.011.526.716,99 116.538.270.666,99 2) Gedung/ Bangunan Tempat Tinggal 696.410.250,00 3) Gedung/ Bangunan Lainnya 210.639.000,00 210.639.000,00 Jumlah Gedung dan Bangunan 146.918.575.966,99 116.748.909.666,99

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo jalan, irigasi dan jaringan per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp370.684.168.099,71 dan Rp334.399.359.570,71 dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp Rp

1) Jalan dan Jembatan 267.503.689.301,71 241.380.755.144,71 2) Saluran Irigasi 92.971.991.089,00 86.926.100.429,00 3) Jaringan dan Instalasi 4.150.373.989,00 4.150.373.989,00

Page 53: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

49

4) Lainnya 6.058.113.720,00 1.942.130.008,00 Jumlah jalan, irigasi dan jaringan 370.684.168.099,71 334.399.359.570,71

e. Aset Tetap Lainnya Saldo asset tetap lainnya per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp11.177.498.449,00 dan Rp10.174.927.131,00 dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006 Aset Tetap Lainnya Rp Rp

1) Buku Perpustakaan 9.001.430.602,00 8.691.729.352,00 2) Barang Bercorak Seni dan Budaya 538.742.279,00 539.992.279,00 3) Hewan, Ternak dan Tanaman 1.637.325.568,00 943.205.500,00 4) Lainnya - - 5) - -

Jumlah aset tetap lainnya menurut jenisnya 11.177.498.449,00 10.174.927.131,00

5.1.5 Kewajiban

1. Kewajiban Jangka Pendek Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, yang meliputi Hutang PFK, Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang, dan Lain- lain kewajiban jangka pendek sebagai berikut :

2007 2006 Kewajiban Jangka Pendek : Rp Rp

a. Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 20.440.223,00 202.760.915,00 b. Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang 94.283.119,39 91.387.284,00 c. Lain-lain Kewajiban Jangka Pendek 1.139.438.534,01 740.579.105,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1.254.161.876,40 1.034.727.340,00

Rincian masing-masing kewajiban jangka pendek adalah sebagai berikut:

a. Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

2007 2006

Hutang Perhitungan Pihak Ketiga : Rp Rp

1) Potongan PPh 21 DPRD yang belum disetor 20.440.223,00 202.760.915,00

2) Potongan Askes Pegawai belum disetor - -

Jumlah hutang perhitungan pihak ketiga 20.440.223,00

202.760.915,00

b. Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang 2007 2006

Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang: Rp Rp

1) Bag.Lcr.Htg.Jgk.Panjang - Pokok 45.693.642,40 91.387.284,00 2) Bag.Lcr.Htg.Jgk.Panjang - Bunga 47.555.658,33 -

3) Bag.Lcr.Htg.Jgk.Panjang - Jasa Bank 1.033.818,66 -

Page 54: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

50

4) Bag.Lcr.Htg.Jgk.Panjang - Commitment Fee - -

Jumlah bagian lancar hutang jangka panjang . 94.283.119,39 91.387.284,00

c. Lain-lain Kewajiban Jangka Pendek 2007 2006

Lain-lain kewajiban jangka pendek : Rp Rp

1) Pengadaan obat-obatan 192.073.400,50 11.526.243,00 2) Pengadaan Bahan laboratorium - 150.639.300,00 3) Pengadaan bahan makanan 7.518.662,00 4) Jasa Medis 857.071.133,51 570.894.900,00 5) Lainnya 90.294.000,00

Jumlah lain-lain kewajiban jangka pendek 1.139.438.534,01 740.579.105,00

2. Kewajiban Jangka Panjang

Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, yaitu Hutang Penerusan Pinjaman (Sub Loan Agreement – SLA) Nomor SLA-845/DP3/1996 dengan saldo sebagai berikut:

2007 2006 Hutang Jangka Panjang : Rp Rp

- Hutang Penerusan Pinjaman No.SLA 845/DP3/1996 971.154.905,82 731.098.278,40

Jumlah Hutang Jangka Panjang 971.154.905,82 731.098.278,40 Pinjaman tersebut didasarkan atas Perjanjian Penerusan Pinjaman antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Nomor : SLA-845/DP3/1996 tanggal 19 Januari 1996. Sumber dana pinjaman tersebut berasal dari Asian Development Bank (ADB) sesuai Loan Agreement Nomor : 1198- INO tanggal 10 Februari 1993 antara Pemerintah RI dengan ADB. Pinjaman tersebut digunakan dalam rangka membiayai Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta Urban Development ( Sector ) Project. Berdasarkan pasal III ayat 3.1 (a) dari perjanjian pinjaman dan surat Menteri Keuangan nomor : S-1664 / MK.17 / 1994 tanggal 26 Desember 1995 Pemerintah telah menyetujui untuk meneruskan kembali pinjaman , sebagian pinjaman yang berasal dari ADB tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Pembayaran angsuran selama 30 kali per setengah tahunan secara prorata tanggal 20 Januari dan 20 Juli dengan angsuran I tanggal 20 Juli 2001 dan berakhir tanggal 20 Januari 2016. Tingkat bunga ditetapkan sebesar 11,75 % per tahun dari jumlah pinjaman yang telah ditarik dan masih terhutang dari waktu ke waktu . Dalam tingkat bunga tersebut termasuk jasa perbankan sebesar 0,25 % untuk bank penata usaha dan dibayar bersamaan dengan pembayaran angsuran.

Page 55: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

51

5.1.6 Ekuitas Dana Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, meliputi Ekuitas Dana Lancar (EDL), Ekuitas Dana Investasi (EDI) dan Ekuitas Dana Dicadangkan (EDC). Saldo per 31 Desember 2007 dan 2006 dapat dirinci sebagai berikut :

2007 2006 Ekuitas Dana : Rp Rp

a. Ekuitas Dana Lancar (EDL) 62.892.179.738,25 50.958.654.353,91 b. Ekuitas Dana Dicadangkan (EDC) - c. Ekuitas Dana Investasi (EDI) 795.282.506.381,52 683.258.784.483,94 Jumlah Ekuitas Dana 858.174.686.119,77 734.217.438.837,85

Saldo-saldo akun ekuitas dana per 31 Desember 2007 dan 2006 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Ekuitas Dana Lancar 2007 2006 Ekuitas Dana Lancar (EDL) :

Rp Rp

1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

(SiLPA) 55.391.982.929,65 31.642.837.407,99 2) Pendapatan yang Ditangguhkan - - 3) Cadangan Piutang 4.312.438.816,00 14.610.725.068,25 4) Cadangan Belanja Dibayar Dimuka - -

5) Cadangan Persediaan

4.441.919.869,00 5.739.819.181,67

6) Dana yang Hrs Disediakan utk

Pmbyr Htg Jgk Pdk (1.254.161.876,40) (1.034.727.304,00)

Jumlah Ekuitas Dana Lancar (EDL) 62.892.179.738,25 50.958.654.353,91

b. Ekuitas Dana Dicadangkan (EDC) 2007 2006 Ekuitas Dana Dicadangkan (EDC) :

Rp Rp

1) Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa -

-

2) Tambahan cadangan tahun berjalan - - Jumlah (EDC) - -

c. Ekuitas Dana Investasi (EDI) 2007 2006

Ekuitas Dana Investasi (EDI) : Rp Rp

1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 46.014.883.428,45 30.233.818.147,45

2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap 749.280.761.274,89 653.756.064.614,89 3) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 958.016.584,00 0

4) Dana yang Hrs Disediakan utk Pmbyr Htg Jgk Pjg (971.154.905,82) -731.098.278,40

Jumlah Ekuitas Dana Investasi (EDI) 795.282.506.381,52 683.258.784.483,94

Page 56: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

52

PENJELASAN POS-POS ARUS KAS

5.17 Komponen-komponen arus kas Laporan Aliran Kas menyajikan informasi aliran penerimaan dan pengeluaran kas selama Tahun 2007 dan 2006 meliputi Aliran Kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan, Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas Non Anggaran dengan anggaran dan realisasi TA 2007 dan 2006, termasuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun berkenaan, sebagai berikut :

2007 2006 Aliran Kas dari :

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1. Aktivitas Operasi 123.571.087.018,95 64.172.489.547,32 2. Investasi Aset

Nonkeuangan (93.473.380.502,00) (74.710.528.877,00) 3. Aktivitas Pembiayaan (5.370.423.910,80) 19.085.971.629,20 4. Aktivitas Non Anggaran - -

Kenaikan/ Penurunan Kas 24.727.282.606,15 8.547.932.299,52 Saldo Awal Kas di BUD 30.664.700.323,50 23.094.905.108,47 Saldo Akhir Kas di BUD Saldo Akhir Kas di Bend. Pnglr - -

Saldo Akhir Kas di Bend.Pnrm - -

Saldo Akhir Kas 55.391.982.929,65 31.642.837.407,99

Saldo awal kas di BUD per 1 Januari 2007 sebesar Rp123.571.087.018,95 sedangkan saldo akhir kas di BUD per 31 Desember 2007 sebesar Rp55.391.982.929,65. Realisasi masing-masing jenis pembiayaan TA 2007 dan 2006, dapat disajikan sebagai berikut :

1. Aliran Kas dari Aktivitas Operasi

Aliran kas bersih aktivitas operasi surplus sebesar Rp123.571.087.018,95 merupakan indikator yang menunjukan kemampuan Pemkab Kulon Progo dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya.

Aliran kas bersih aktivitas operasi merupakan selisih dari aliran kas masuk dengan aliran kas keluar yang terdiri dari :

Page 57: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

53

2007 2006 Aliran Kas dari Aktivitas

Operasi : Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Aliran Masuk Kas: a. Pendapatan Pajak Daerah 3.366.877.168,76 3.320.982.073,18 b. Pndptn Retribusi Daerah 22.355.637.683,00 20.018.580.396,00 c. Pndptn Hsl Pglln Kkyn

Daerah yg Dipisahkan 3.805.164.956,58 3.781.700.430,17 d. Lain-lain PAD yang Sah 8.856.880.095,00 8.082.012.223,00 e. Dana Bagi Hasil Pajak 20.474.082.528,37 17.844.066.201,00 f. Dana Bagi Hasil SDA 454.196.017,00 - g. Dana Alokasi Umum 378.145.129.800,00 344.035.000.000,00 h. Dana Alokasi Khusus 42.156.538.164,00 32.865.000.000,00 i. Dana Otonomi Khusus 0,00 - j. Dana Penyesuaian 12.150.000.000,00 - k. Pendapatan Bagi Hsl Pjk

dari Propinsi 17.531.209.200,00

16.567.634.973,91 l. Pndptn Bagi Hsl Lainnya 11.800.000.000,00 - m. Pendapatan Hibah 107.110.000,00 - n. Pndptn Dana Darurat 0,00 -

o. Pndptn Lainnya 1.481.714.397,95

1.856.826.485,00 Jumlah 522.684.540.010,66 448.371.802.782,26 Aliran Keluar Kas: a. Belanja Pegawai 292.800.835.972,37 238.634.204.484,00 b. Belanja Barang 74.605.437.192,00 95.067.448.394,50 c. Bunga 95.258.147,34 106.127.292,28 d. Subsidi 170.000.000,00 - e. Hibah 1.229.500.000,00 - f. Bantuan Sosial 7.573.782.525,00 8.168.898.500,00 g. Belanja Tak Terduga 216.998.000,00 1.457.427.854,16 h. Bagi Hasil Pajak /

Retribusi 22.421.441.155,00 933.262.500,00

i. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa - 35.697.739.400,00

j. Bantuan Keuangan untuk Instansi 4.134.204.810,00

Jumlah 399.113.252.991,71 384.199.313.234,94 Aliran Kas Bersih dr Aktvts. Operasi 123.571.087.018,95 64.172.489.547,32

2. Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan Aliran kas bersih dari aktivitas investasi adalah defisit sebesar Rp 93.473.580.502,00 mencerminkan adanya pengadaan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah di masa yang akan datang.

Page 58: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

54

Aliran kas bersih aktivitas investasi aset nonkeuangan merupakan selisih dari aliran kas masuk dengan aliran kas keluar yang terdiri dari :

2007 2006 Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Nonkeuangan : Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Aliran Masuk Kas: a. Pndptn Penj. tanah . - - b. Pndptn Penj. alat&mesin 74.400.000,00 - c. Pndptn Penj. gdg&bngn 178.873.600,00 - d. Pndptn Penj. jalan, irigasi

&jaringan - -

e. Pndptn Penj.aset tetap - -

f. Pndptn Penj.aset lainnya - -

Jumlah 253.273.600,00 -

Aliran Keluar Kas:

a. Belanja tanah 5.809.120.550,00 2.934.276.745,00

b. Belanja peralatan&mesin 20.521.396.705,00 13.888.313.863,00

c. Belanja gdg&bngnn 30.170.542.500,00 17.427.528.225,00 d. Belanja jalan, irigasi &

jaringan 36.284.808.529,00 37.256.820.844,00

e. Belanja aset tetap lainnya 940.985.818,00 3.203.609.200,00

f. Belanja aset lainnya - -

Jumlah 93.726.854.102,00 74.710.548.877,00 Aliran Kas Bersih dari Aktv. Investasi Nonkeuangan (93.473.580.502,00) (74.710.548.877,00)

3. Aliran Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Aliran kas bersih dari aktivitas pembiayaan defisit sebesar Rp(5.370.423.910,80)mencerminkan adanya pengeluaran pemerintah yang terkait dengan aliran kas di masa yang akan datang. Aliran kas bersih dari aktivitas pembiayaan merupakan selisih dari aliran kas masuk dengan aliran kas keluar atas aktivitas pembiayaan.

2007 2006 Aliran Kas dari Aktivitas Pembiayaan : Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Aliran Masuk Kas: a. Pencairan Dana Cdgn - 22.000.000.000,00 b. Hasil Penj.Kekayaan

Daerah yg Dipisahkan - -

c. Pinj.Dlm Negeri-Pusat - - d. Pinj.Dlm Negeri Lainnya - - e. Pnrm setoran sisa th lalu - - f. Penerimaan piutang 2.854.313.374,00 2.241.858.914,00 Jumlah 2.854.313.374,00 24.241.858.914,00

Page 59: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

55

Aliran Keluar Kas: a. Pembentukan dana cad. - - b. Penyertaan modal Pemda 5.783.000.000,00 4.000.000.000,00 c. Pembayaran pokok pinj.

Dalam negeri-Pusat 91.387.284,80 91.387.284,80

d. Pengeluaran investasi 1.064.500.000,00 e. Dana talangan/Pinjaman 2.350.350.000,00 - Jumlah 8.224.737.284,80 5.155.887.284,80

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (5.370.423.910,80) 19.085.971.629,20

4. Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Aliran kas bersih dari aktivitas non anggaran nihil, yang mencerminkan saldo penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran. Realisasi TA 2007 dan 2006 sebagai berikut :

2007 2006 Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran : Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Aliran Masuk Kas: Penerimaan prhtgn phk ketiga - 18.680.730.037,00 Jumlah - 18.680.730.037,00 Aliran Keluar Kas: Pengeluaran prhtg phk ketiga - 18.680.730.037,00 Jumlah - 18.680.730.037,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran - -

Page 60: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

56

BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

6.1 Domisili Entitas Pelaporan

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kulon Progo

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Satuan Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Kulon Progo dalam tahun 2007 terdiri dari 4 badan, 9 Dinas, 25

Kantor. Adapun domisili dari entitas pelaporan tersebut meliputi : No. Nama Entitas Alamat Ket. 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

DPRD

Bupati dan Wakil Bupati

Sekretariat Daerah

Sekretariat DPRD

BPKD

Badan Pengawasan Daerah

Bappeda

Badan Kepegawaian Daerah

Kantor Kesbanglinmas

Kantor Pol PP

Kantor PDE

Kantor Arsip Daerah

Kantor Humas

Kecamatan Temon

Kecamatan Wates

Kecamatan Panjatan

Kecamatan Galur

Kecamatan Lendah

Kecamatan Sentolo

Kecamatan Pengasih

Kecamatan Kokap

Kecamatan Girimulyo

Kecamatan Nanggulan

Kecamatan Samigaluh

Kecamatan Kalibawang

Dinas Pertanian dan Kelautan

Dinas Indagkoptam

Kantor Pengelola Pasar

Dinas Kesehatan

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Perwakilan No. 2, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Bhayangkara, Wates

Jln. Perwakilan No. 1, Wates

Jln. Wates - Purworejo Km. 10,4 Temon

Jln. Nagung-Toyan No. 83, Bendungan,

Jln. Nagung-Brosot No. 27, Panjatan

Jln. Brosot-Nagung No. 27, Galur

Botokan, Jatirejo, Lendah

Jln. Gatot Subroto No. 6 Sentolo

Jln. Purbo Winoto No. 6, Pengasih

Jln. Ngaseman, Hargorejo, Kokap

Jln. Grigak, Giripurwo, Girimulyo

Jln. Sentolo Km 8 Jatisarono, Nanggulan

Jln. Dekso-Plono, Jetis, Gerbosari, Samigaluh

Jln. Sentolo – Muntilan Km 28,

Pantok Wetan, Banjaroyo, Kalibawang

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Gedung Kesenian, Wates

Jln. Pengasih No. 4 Wates

Jln. Suparman No. 1 Wates

Page 61: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

57

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

RSUD Wates

Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Dinas Pendidikan

Kantor Perpustakaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Dukcapil KB Bermas

Dinas Perhubungan

Kantor Pedal

Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

Jln. Beji, Wates

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Gedung Kesenian Wates

Jln. Tunjungan Wates

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Khudori No. 55 Wates

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

Jln. Sugiman, Watulunyu, Wates

6.2 Pengguna Anggaran Kabupaten Kulon Progo

Pengguna Anggaran wajib dan telah menyampaikan laporan keuangan yang telah

manjadi tanggung jawabnya selama tahun 2007 kepada Badan Pengelola Keuangan

Daerah selaku SKPKD dan dilakukan konsolidasi untuk menyusun Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Adapun nama-nama dari Pengguna

Anggaran di Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

No Nama SKPD Nama Pengguna Anggaran NIP Ket. 1 2 3 4 5 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Drs. Kasdiyono 2 Bupati dan Wakil Bupati 3 Sekretariat Daerah Drs. HM So'im, MM 010105316

4 Sekretariat Daerah Perwakilan Rakyat Daerah Drs. Juwardi 010125558

5 Badan Pengelola Keuangan Daerah Suta'at, Ak 060066635 6 Badan Pengawasan Daerah Hendro Purnomo Sigit, SH 010162498 7 Bappeda Budi Wibowo, SH MM 010184127 8 Badan Kepegawaian Daerah Drs. Moch Maknun 490018607

9 Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Drs. R Harry Santosa 490017292

10 Kantor Polisi Pamong Praja Drs. Ayub Sriyanto 490024694 11 Kantor Pengolahan Data Elektronik Drs. Bisono Indro Cahyo 380003881 12 Kantor Arsip Daerah Drs. Marsinggih 490029103 Plt. 13 Kantor Hubungan Masyarakat Drs. R Agus Santosa, MA 490025231 14 Kecamatan Temon Tukadi, BA 490017336 15 Kecamatan Wates Drs. Anang Suharsa 490024986 16 Kecamatan Panjatan Ir. Aspiyah, Msi 010257778 17 Kecamatan Galur Jumanto, SH 490020623 18 Kecamatan Lendah Drs. Eka Pranyata 490024358 19 Kecamatan Sentolo Drs. Jalil Ambar Was'an 010240722 20 Kecamatan Pengasih Dra. Sri Hermintarti, MM 050067380 21 Kecamatan Kokap Dra. Sri Utami, M.Hum 490030228 22 Kecamatan Girimulyo Drs. Sumiran 490024564 23 Kecamatan Nanggulan L Bowo Pristiyanto 490028809 24 Kecamatan Samigaluh Rudy Widiayatmoko, S.Sos 010227403

Page 62: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

58

25 Kecamatan Kalibawang Drs. Ramijo 490015137 26 Dinas Pertanian dan Kelautan Ir. Langgeng Basuki 490027258

27 Dinas Peindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan Drs. H Darto, MM 490019803

28 Kantor Pengelola Pasar Drs. Agus Subagya 490027941 29 Dinas Kesehatan dr. Lestaryono, M. Kes. 140165141 30 RSUD Wates Dr. Bambang Haryatno, M.Kes 140203301 31 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs. Musodo 730002144 32 Dinas Pendidikan Muhammad Mastur, BA 130530785 33 Kantor Perpustakaan Umum Drs. Bambang Heruntoro 490024826 34 Dinas Pekerjaan Umum Ir.H Mochammad Nadjib, MT 490026176

35

Dinas Kependudukan Catatan Sipil Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat

Drs. Sarjana 490025004

dan Pemberdayaan Masyarakat Drs. Sarjana 490025004 36 Dinas Perhubungan Drs. M. Rossajuddin 490024649

37 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan drh. Sabar Widodo 080078610

38 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Drs. Bambang Pidegso, Msi 490017972

6.3 Tugas Pembantuan

Disamping penyelenggaraan pemerintah daerah yang telah direalisasikan melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

juga menyelenggarakan tugas pembantuan yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat.

Adapun tugas pembantuan meliputi beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah

meliputi :

1. Dinas Pendidikan

Departemen pemberi : Departemen Pendidikan Eselon I : Ditjen PLS Anggaran : Rp. 126.240.000,00 Realisasi : Rp. 119.515.500,00 Kegiatan : Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini

2. Dinas Pertanian dan Kelautan

Departemen pemberi : Departemen Pertanian Eselon I : Ditjen Tanaman Pangan Anggaran : Rp. 6.708.690.000,00 Realisasi : Rp. 5.620.180.640,00 Kegiatan : 1. Pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan

prasarana 2. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil

pertanian

Page 63: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

59

3. Pengembangan penyediaan prasarana dan sarana pertanian

4. Pengembangan perbenihan/pembibitan 5. Pengembangan perlindungan tanaman

6. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian

7. Pembinaan dan pengembangan manajemen pembangunan pertanian

8. Pembinaan dan pengembangan konsumsi dan keamanan pangan

3. Dinas Pertanian dan Kelautan

Departemen pemberi : Departemen Pertanian Eselon I : Holtikultura Anggaran : Rp. 2.070.000.000,00 Realisasi : Rp. 2.051.411.500,00

Kegiatan : 1. Pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur pertanian dan perdesaan

2. Pengembangan usaha tani komoditas bernilai

tinggi/pengutuhan sentra komoditas unggulan bernilai tinggi

4. Dinas Pertanian dan Kelautan

Departemen pemberi : Departemen Pertanian Eselon I : Ditjen Perkebunan Anggaran : Rp. 622.500.000,00 Realisasi : Rp. 320.051.490,00

Kegiatan : 1. Pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur pertanian dan perdesaan

2. Pembinaan dan pengembangan manajemen pembangunan perkebunan

5. Dinas Pertanian dan Kelautan

Departemen pemberi : Departemen Pertanian Eselon I : Peternakan Anggaran : Rp. 928.100.000,00 Realisasi : Rp. 921.630.000,00 Kegiatan : Peningkatan populasi ternak

Page 64: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

60

6. Dinas Pertanian dan Kelautan

Departemen pemberi : Kelautan dan Perikanan Eselon I : Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Anggaran : Rp. 850.000.000,00 Realisasi : Rp. 363.003.000,00

Kegiatan : Pemberdayaan ekonomi social, budaya, pelaku usaha perikanan dan masyarakat pesisir

7. Dinas Pertanian dan Kelautan

Departemen pemberi : Pertanian Eselon I : Badan Pengembangan SDM Pertanian Anggaran : Rp. 2.870.657.000,00 Realisasi : Rp. 210.222.020,00 Kegiatan : Pemberdayaan petani, pelaku agribisnis dan

penyuluhan pertanian

8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Departemen pemberi : Departemen Tenaga Kerja Eselon I : Ditjen Pembinaan dan Penempatan Naker DM Anggaran : Rp. 500.000.000,00 Realisasi : Rp. 488.082.00,00 Kegiatan : 1. Pengembangan pasar kerja dalam negeri

2. Pengembangan sistem dan perluasan kesempatan kerja dalam negeri

3. Penyelenggaraan padat karya produktiv

9. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Departemen pemberi : Departemen Tenaga Kerja Eselon I : Ditjen PHI dan Jaminan Sosial Anggaran : Rp. 145.000.000,00 Realisasi : Rp. 130.566.400,00 Kegiatan : 1. Pembinaan/koordinasi/pelaksanaan monitoring,

evaluasi dan pelaporan 2. Pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana

dan prasarana 3. Pembinaan administrasi dan pengelolaan

keuangan 4. Pemberian dorongan dan penyempurnaan

pelaksanaan negosiasi bipartit antara pekerja dan

Page 65: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

61

pemberi kerja 5. Pembinaan kelembagaan dan pemasyarakatan

hubungan industrial 6. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial

10. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Departemen pemberi : Departemen Tenaga Kerja

Eselon I : Ditjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat Kawasan Transmigrasi

Anggaran : Rp. 397.600.000,00 Realisasi : Rp. 374.386.000,00 Kegiatan : Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku

dan antar sektor di wilayah strategis dan cepat tumbuh

11. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Departemen pemberi : Departemen Tenaga Kerja Eselon I : Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Anggaran : Rp. 955.000.000,00 Realisasi : Rp. 934.598.100,00

Kegiatan : 1. Pembinaan/penyusunan program, rencana kerja dan anggaran

2. Penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi

3. Penyelenggaraan program pelatihan kerja berbasis masyarakat

4. Penyelenggaraan pelatihan non institusional/ pelatihan keliling (MTU)

5. Pembinaan/penyusunan program, rencana kerja dan anggaran

12. Dinas Pekerjaan Umum

Departemen pemberi : Departemen Pekerjaan Umum Eselon I : Cipta Karya Anggaran : Rp. 3.383.099.000,00 Realisasi : Rp. 3.368.739.000,00 Kegiatan : Pembangunan infrastruktur pedesaan

13. Dinas Pekerjaan Umum

Departemen pemberi : Departemen Pekerjaan Umum Eselon I : Sumber Daya Air

Page 66: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

62

Anggaran : Rp. 1.168.856.000,00 Realisasi : Rp. 959.903.500,00

Kegiatan : Peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif (WISMP)

14. RSUD Wates

Departemen pemberi : Departemen Kesehatan Eselon I : Ditjen Bina Pelayanan Medik Anggaran : Rp. 4.000.000.000,00 Realisasi : Rp. 3.521.674.500,00 Kegiatan : Pemenuhan dan peningkatan fasilitas sarana dan

prasarana kesehatan rujukan

15. Dinas Dukcapil KB Pemberdayaan Masyarakat

Departemen pemberi : Departemen Dalam Negeri Eselon I : Ditjen PMD Anggaran : Rp. 8.250.000.000,00 Realisasi : Rp. 8.250.000.000,00 Kegiatan : Peningkatan pemberdayaan masyarakat perdesaan

melalui program pengembangan kecamatan

16. Dinas Pertanian dan Kelautan

Departemen pemberi : Departemen Pertanian

Eselon I : Belanja lain-lain

Anggaran : Rp. 3.128.720.000,00

Realisasi : Rp. 1.499.774.450,00

Kegiatan : Pengembangan dana reboisasi

Page 67: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007

63

BAB VII

PENUTUP

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah mutlak diperlukan akuntabilitas kinerja

sebagai wujud dari pertanggungjawaban kepada publik. Hal ini menuntut seluruh

komponen jajaran dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dari seluruh pencapaian kinerja yang telah kami sampaikan pada Tahun Anggaran

2007 dapat kaminyatakan bahwa selama Tahun Anggaran 2007 meskipun dengan

anggaran yang terbatas, secara keseluruhan program kerja baik bidang pemerintahan,

pemberdayan masyarakat serta pelayanan umum telah dapat dilaksanakan dengan

mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) tahun 2007

yang telah ditetapkan bersama dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tidak lepas dari

dukungan dan partisipasi dari segenap potensi dan komponen masyarakat, kerja keras dan

komitmen segenap aparatur pemerintah daerah yang kesemuanya diarahkan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat guna meningkatkan kemampuan dan kemandirian

daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab.

Berbagai permasalahan dan hambatan yang terjadi selama tahun 2007 baik yang

disebabkan oleh faktor internal maupun ekternal telah diupayakan pemecahannya melalui

koordinasi dengan instansi terkait serta melalui konsultasi yang dilaksanakan dengan

jajaran DPRD, agar program yang digariskan itu dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Namun, kami menyadari belum sepenuhnya permasalahan yang timbul selama

tahun 2007 terselesaikan, untuk itu akan kami upayakan sehingga diperoleh solusi sebaik-

baiknya.

Wates, 25 Juni 2008 .

BUPATI KULON PROGO

H. TOYO SANTOSO DIPO

Page 68: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

64

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

b. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;

c. RKP Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2008.

2. Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah bertujuan untuk memberikan Opini atas Kewajaran Laporan Keuangan.

3. Sasaran Pemeriksaan

a. Pengelolaan keuangan pemerintah daerah dalam melaksanakan APBD 2007 untuk pemberian opini ;

b. Rancangan dan penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam pengelolaan keuangan dan pelaksanaan APBD pada pemerintah daerah;

c. Pengelolaan dan pertanggungjawaban atas saldo, mutasi penerimaan dan penggunaan dana pada rekening-rekening yang ditetapkan untuk semua transaksi penerimaan dan pengeluaran.

4. Standar Pemeriksaan

Peraturan BPK-RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN);

5. Metode Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dilakukan dengan pendekatan-pendekatan berikut:

a. Pendekatan Risiko

Metodologi yang diterapkan dalam melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah menggunakan pendekatan risiko, yang didasarkan pada pemahaman dan pengujian atas efektivitas SPI atas pengelolaan keuangan pemerintah daerah, serta pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya. Hasil pemahaman dan pengujian tersebut akan menentukan tingkat keandalan asersi manajemen dan ketentuan yang berlaku.

Page 69: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

65

Penetapan risiko pemeriksaan (audit risk) simultan dengan tingkat keandalan pengendalian (risiko pengendalian) serta tingkat bawaan (inherent risk) entitas yang akan diperiksa digunakan sebagai acuan dalam menentukan risiko deteksi (detection risk) yang diharapkan dan jumlah pengujian yang akan dilakukan serta menentukan fokus pemeriksaan.

b. Materialitas

Materialitas dalam pemeriksaan ditetapkan dengan menggunakan persentase atas total saldo rekening yang akan diperiksa. Penerapan tingkat materialitas pemeriksaan adalah konservatif atau rendah, dengan mempertimbangkan bahwa pengguna laporan dhi. DPRD akan memperhatikan aspek legalitas dan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku dalam proses pertanggungjawaban keuangan. Tingkat materialitas dalam pemeriksaan ini ditetapkan sebesar 0,5 % dan akan dijadikan pertimbangan dalam menentukan kedalaman pengujian yang akan dilakukan. Standar materialitas di atas terutama berkaitan dengan mutasi pendebetan dan pengkreditan rekening, namun tidak berlaku atas penyimpangan yang mengandung unsur kolusi korupsi dan nepotisme (KKN) dan pelanggaran hukum.

c. Uji petik pemeriksaan (sampling audit)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian secara uji-petik atas unit-unit dalam populasi yang akan diuji. Kesimpulan pemeriksaan akan diperoleh berdasarkan hasil uji-petik yang dijadikan dasar untuk menggambarkan kondisi dari populasinya. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa menggunakan metode non statistical sampling dengan memperhatikan kecukupan jumlah sampel yang dipilih baik dari segi nilai rupiah atau jenis transaksinya.

d. Pelaporan

a) Setiap permasalahan yang ditemukan dalam pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dikomunikasikan dengan entitas yang diperiksa untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat serta untuk memperoleh tanggapan tertulis sebelum disajikan sebagai temuan pemeriksaan;

b) Temuan pemeriksaan akan disajikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan LKPD.

6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari.

Page 70: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

66

7. Objek Pemeriksaan

Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun

Anggaran (TA) 2007 8. Kendala Pemeriksaan

Data yang diperlukan tidak selalu tersedia

Page 71: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

Nomor : 43B/LHP/XVIII.YOG/6/2008 Tanggal : 25 Juni 2008

Page 72: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 2

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI…………………………………………………………………............... 2

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN..........

3

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH…...............

5

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN……....................

13

1. Belum ada bukti pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan........................................................................

13

2. Pencairan SP2D (GU/TU) bulan Desember digunakan untuk belanja kegiatan bulan sebelumnya minimal sebesar Rp2.870.84.8447,00 ……………………….

16

3. Pengelolaan keuangan pada Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp7,361,285,032.00 tidak tertib............................................................................

21

Tindak Lanjut................................................................................................................... 27

Page 73: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 3

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Kulon Progo per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Namun, tujuan pemeriksaan BPK-RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait dengan laporan keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bertanggung jawab untuk mengatur dan menyelenggarakan pengendalian tersebut.

Standar pemeriksaan yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

Page 74: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 4

1. Belum ada pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan ;

2. Pencairan SP2D (GU/TU) bulan Desember digunakan untuk belanja kegiatan bulan sebelumnya minimal sebesar Rp2.870.84.8447,00;

3. Pengelolaan keuangan pada Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp7,361,285,032.00 tidak tertib.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan Bupati Kulon Progo agar :

1. Menegur dan memerintahkan BUD untuk melaksanakan pengesahan atas SPJ SKPD pada Tahun Anggaran berikutnya ;

2. Memerintahkan Sekda selaku koordinator pengelola keuangan daerah untuk lebih menertibkan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dengan melakukan pengendalian yang memadai mengacu pada katentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

3. Memerintahkan Sekretaris DPRD selaku pengguna anggaran untuk : a. Memberikan masukan kepada Pimpinan DPRD dalam pelaksanaan kegiatan;

b. Tidak menggunakan sisa UP T.A. sebelumnya untuk membiayai kegiatan T.A. berjalan;

c. Melakukan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan minimal tiap tiga bulan sekali;

d. Memerintahkan bendahara pengeluaran menutup Buku Kas Umum (BKU) setiap akhir bulan .

Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern.

Yogyakarta, 25 Juni 2008 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Yogyakarta Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Nelson H.H. Siregar, S.E.,M.Acc, CFE Akuntan, Register Negara No. D-17.235

Page 75: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 5

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN KABUPATEN KULON PROGO

Sistem Pengendalian Intern (SPI) terkait dengan struktur dan proses pengendalian, pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meliputi organisasi, kebijakan, personalia, perencanaan, prosedur, pembukuan dan pencatatan, pelaporan/pertanggungjawaban, serta pengawasan dan pemeriksaan. Tujuan utama perancangan SPI adalah untuk pengamanan aset daerah, dan mendorong dipatuhi dan ditaatinya peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Gambaran umum mengenai sistem pengendalian intern dalam penatausahaan keuangan daerah dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, secara garis besar belum dilaksanakan secara memadai.

Sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Perencanaan pembangunan dan penganggaran dalam rangka penyusunan APBD TA 2007 meliputi perencanaan program dan kegiatan yang prosesnya dimulai dari penyusunan Kebijakan Umum dan Prioritas APBD sampai dengan penyusunan dan pembiayaannya. Mekanisme perencanaan program dan kegiatan APBD TA 2007 meliputi penjaringan aspirasi masyarakat, forum komunikasi dialog pembangunan, penyusunan dan penetapan kebijakan umum dan prioritas APBD, rapat koordinasi teknis, dan rapat koordinasi Bidang Perencanaan Pembiayaan Program dan kegiatan melalui mekanisme penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA).

Penyusunan dan pelaksanaan APBD Kabupaten Kulon Progo TA 2007 dilakukan dengan berpedoman pada Petunjuk Pelaksanaan APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2007 yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2006 tanggal 18 Desember 2006.

Gambaran umum atas pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Kulon Progo TA

2007, adalah sebagai berikut :

A. ORGANISASI

Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2000 Tanggal 28 Nopember 2000 Tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Struktur organisasi yang ada mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 84

Page 76: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 6

Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo, selaku entitas pelaporan, terdiri dari 15 bidang pemerintahan, dan terbagi kedalam 51 entitas.

Berdasar pada Perda Kabupaten Kulon Progo diketahui bahwa perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 37 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu terdiri dari DPRD, Sekretariat DPRD, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Sekretariat Daerah, RSU, 9 (sembilan) Dinas, 4 (empat) Badan, 6 (enam) Kantor, dan 12 (dua belas) Kecamatan.

Dalam pengelolaan keuangan daerah, secara teknis adalah merupakan tugas pokok

dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), yang dijabarkan dalam Keputusan Bupati Nomor 858 Tahun 2001 tanggal 8 Desember 2001 tentang Uraian tugas pada unsur organisasi terendah Badan Pengelola Keuangan Daerah.

B. KEBIJAKAN

Dalam rangka menatausahakan keuangan daerah dan pertanggungjawaban

APBD sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2006 tanggal 18 Desember 2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan APBD T.A. 2007. Secara teknis, untuk mempermudah pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah, Kepala BPKD selaku BUD membuat Surat Edaran Nomor 930/221/2007 tanggal 14 April 2007 tentang Pelaksanaan Akuntansi 2007 pada SKPD. Selain dua acuan tersebut, Bupati juga membuat kebijakan dalam rangka penatausahaan keuangan, yaitu dengan menunjuk BPD sebagai Kasda, Keputusan Bupati tentang Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Keputusan Penunjukan BUD dan Kuasa BUD, serta penunjukkan pejabat yang diberi wewenang menandatangani kuitansi/bukti penerimaan dana perimbangan, surat permintaan pembayaran (SPP), dan Surat Perintah Membayar (SPM) beserta rekeningnya untuk dan atas nama Bupati Tahun Anggaran 2007.

Sebelum terbit dua pedoman pelaksanaan APBD tersebut, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah menerbitkan Perda Nomor 11 Tahun 2001 tanggal 8 Juni 2001 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Perda tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah.

Page 77: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 7

Untuk melakukan penatausahaan APBD T.A.2007 pada SKPD, Bupati Kabupaten Kulon Progo menerbitkan Surat Keputusan Nomor 29 Tahun 2007 Tanggal 25 Januari 2007 Tentang Penunjukkan/Pengangkatan atasan langsung bendahara, Bendahara Pengeluaran, Pembantu Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Penerimaan Pembantu Tahun Anggaran 2007.

C. PERSONALIA

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meliputi DPRD dan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, yang dipilih secara langsung oleh rakyat Kulon Progo melalui suatu pemilihan umum secara langsung. Dalam pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo, Kepala Daerah dibantu oleh pimpinan dan staf pada SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo. DPRD Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 35 Anggota, dengan nama-nama Ketua dan Wakil Ketua sebagai berikut :

Jabatan Nama

Ketua DPRD Drs. Kasdiyono Wakil Ketua I H. Sumariyo, SH Wakil Ketua II Drs. Sudarto

Penatausahaan keuangan daerah dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola

Keuangan Daerah (PPKD), BUD dan Kuasa BUD yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati, yaitu Keputusan Bupati Nomor 74 Tahun 2007 tanggal 12 April 2007 tentang Penunjukkan Bendahara Umum Daerah (BUD) dan Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD).

D. PERENCANAAN

Rencana Pembangunan Daerah adalah tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia yang dilaksanakan oleh semua komponen dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Page 78: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 8

Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2005-2025 ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 18 Juli 2007, dan Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-2011 ditetapkan dengan Perda Nomor 17 Tahun 2007 Tanggal 18 Juli 2007. RPJMD Tahun 2006-2011 merupakan uraian rincian daftar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rentang periode 5 (lima ) tahunan terhitung mulai tanggal 24 Agustus 2006 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2011 dengan sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang berfungsi sebagai acuan/rujukan penilaian kinerja Bupati pada setiap akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan.

Dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 67 Tahun 2007 tanggal 27 Juli 2007 Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007, diuraikan Program dan kegiatan Pemerintahan yang tertuang dalam APBD Tahun 2007 mencakup 25 urusan wajib dan 8 urusan pilihan.

Perencanaan pendapatan dan belanja daerah ditetapkan dalam APBD TA 2007 yang kemudian diubah dalam Perubahan APBD. Dalam perubahan APBD tersebut telah ditetapkan target pendapatan yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Rincian target pendapatan tersebut ditetapkan sesuai dengan dinas yang terkait dengan pendapatan atau SKPD yang mempunyai kewenangan memungut pendapatan berupa pajak dan retribusi, yaitu Kantor Pengelola Pasar, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanlaut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Dukcapilkabermas, serta Rumah Sakit Umum Daerah. Rencana atau target pendapatan per SKPD ditetapkan dalam penjabaran APBD T.A. 2007 yang sejalan dengan KUA dan PPAS. Dari penjabaran, dituangkan lebih lanjut dalam DPA SKPD. APBD Kulon Progo Tahun 2007 ditetapkan dengan anggaran defisit yaitu rencana/target penerimaan pendapatan lebih kecil dari target pengeluaran belanja. Defisit tersebut ditutup dari pembiayaan neto.

E. PROSEDUR

Prosedur penatausaahaan keuangan daerah TA 2007 di Kabupaten Kulon Progo ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 49 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan APBD Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan prosedur dan kebijakan akuntansi ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 19 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah.

Buku-buku yang digunakan dalam pelaksanaan sistem dan prosedur tersebut, meliputi Buku Jurnal Penerimaan Kas, Buku Jurnal Pengeluaran Kas, Buku Jurnal

Page 79: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 9

Umum, Buku Besar, dan Buku Besar Pembantu. yang formatnya mengacu Lampiran XXX, Lampiran XXXI, Lampiran XXXII, Lampiran XXXIII, dan Lampiran XXXIV Keputusan Mendagri No.29 Tahun 2002.

Sistem dan prosedur pendapatan adalah sistem dan prosedur yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas. Sistem dan prosedur pendapatan yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, ditetapkan dengan Perda Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2001 tanggal 8 Juni 2001 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Perda tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah. Jaringan prosedur yang membentuk sub sistem penerimaan ini terdiri dari prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan. Setiap penerimaan kas disetor sepenuhnya ke Rekening Kas Daerah pada Bank, Bank mengeluarkan STS atau Bukti Penerimaan Kas lainnya yang sah, STS atau bukti Penerimaan Kas Lainnya yang sah merupakan dokumen atau bukti transaksi yang menjadi dasar pencatatan akuntansi.

Sistem dan prosedur yang diterapkan dalam pengeluaran kas adalah mencakup semua transaksi kas melalui pembayaran tunai maupun transfer melalui rekening. Proses pengeluaran dimulai dari Bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilampiri dengan daftar rincian rencana penggunaan dana dan beban jenis yang diminta kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD. Ada beberapa jenis SPP yaitu SPP Uang Persediaan (SPP-UP) yaitu untuk pengajuan permintaan pembayaran uang muka kerja, SPP Ganti Uang (SPP-GU) yaitu pengajuan permintaan pembayaran untuk pengganti uang persediaan, SPP Tambahan Uang (SPP-TU) yaitu pengajuan permintaan pembayaran untuk tambahan uang persediaan. Hal ini diajukan karena ada kebutuhan SKPD yang bersifat mendesak dan SPP Langsung (SPP-LS) yang merupakan pengajuan permintaan pembayaran kepada pihak ketiga berdasarkan kontrak atau surat perjanjian. SPP diajukan untuk memperoleh persetujuan PPK- SKPD, kemudian oleh PPK-SKPD kelengkapan dokumen SPP diteliti sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Setelah disetujui PPK-SKPD menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). SPP dan SPM tersebut kemudian diajukan ke Kepala BPKD sebagai Kuasa BUD untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Namun apabila dokumen yang dipersyaratkan tidak lengkap atau melebihi pagu anggaran maka kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D. SP2D yang telah diterbitkan oleh Kuasa BUD untuk keperluan UP, GU dan TU disampaikan kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran sedangkan SP2D untuk pembayaran langsung diserahkan kepada pihak ke tiga. Untuk keperluan tertib penatausahaan maka kuasa BUD melakukan pencatatan dokumen melalui

Page 80: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 10

Register SP2D,. Register Penolakan SP2D dan Buku Kas Penerimaan dan Buku Kas Pengeluaran. Setelah menerima SP2D, Bendahara Pengeluaran SKPD kemudian mencairkan uang untuk membiayai belanja keperluan kegiatan SKPD.

F. PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

Pengolahan data/informasi keuangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam tahun 2007 dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan khusus yang bersifat tekhnis administratif diantaranya adalah: - Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; - Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 19 Tahun 2005 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2005, Satuan kerja perangkat daerah mengolah data/informasi keuangan yang menjadi lingkup tanggung jawabnya dan setiap bulan menyampaikan laporan ke Badan Pengelola Keuangan Daerah (di samping ke Bupati dan Bawasda) dalam bentuk Surat Pertanggungjawaban (SPJ). Dokumen SPJ tersebut berupa ikhtisar pelaksanaan anggaran dilampiri bukti-bukti penerimaan pendapatan dan pengeluaran belanja, serta pelaporan yang dilengkapi dengan salinan jurnal, buku besar, dan neraca saldo bulanan. Berdasarkan SPJ satuan kerja perangkat daerah (setelah proses verifikasi), BPKD melakukan pengolahan data keuangan konsolidasian untuk tingkat Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Dengan berlakunya Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara dan Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melakukan langkah responsif melalui pemberlakuan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah dengan ketentuan strategis yaitu proses pengolahan data/informasi keuangan daerah bersifat desentralisasi :

• Satuan kerja perangkat daerah menyelenggarakan proses akuntansi sebagai

dasar penyusunan laporan keuangan atas pelaksanaan keuangan daerah yang menjadi tanggung jawabnya;

• BPKD selaku pengelola keuangan daerah menyelenggarakan proses konsolidasian atas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah dalam rangka menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Satuan kerja perangkat daerah setiap bulan wajib menyampaikan SPJ dilampiri dengan salinan dokumen jurnal, buku besar, neraca saldo/sisa, serta pada

Page 81: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 11

akhir periode akuntansi menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi APBD, neraca, dan catatan atas laporan keuangan atas pelaksanaan keuangan daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Laporan Keuangan SKPD yang harus dibuat meliputi: a. Neraca SKPD b. Laporan Realisasi Anggaran SKPD c. Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa data-data yang disajikan oleh SKPD adakalanya tidak selalu akurat, misalnya penyajian aset tetap. Saldo aset tetap di Neraca disajikan berdasarkan mutasi aset tetap menurut LRA dengan dilakukan beberapa penyesuaian data Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah.

G. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007 disusun dan disajikan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mengamanatkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), dilampiri dengan ikhtisar kinerja dan laporan keuangan Badan Usaha Milik Daerah/Perusahaan Daerah (BUMD/PD).

Prinsip Penggabungan Laporan Keuangan Satker Pengguna Anggaran yaitu Satker Pengguna Anggaran selaku entitas akuntansi menyusun LPKD, yang kemudian akan digabungkan menjadi LKPD sebagai bentuk LPKD Kepala Daerah kepada DPRD. Penggabungan laporan keuangan Satker ini dilakukan berdasarkan prinsip kompilasi, yaitu penggabungan laporan keuangan secara aritmatis dengan menjumlahkan (akumulasi) saldo pos-pos yang sama.

Berdasarkan pembukuan yang dilakukan, Bendahara Penerimaan SKPD membuat Laporan Pendapatan berupa Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan Administratif, dan Pertanggungjawaban Penerimaan Fungsional.

Bendahara Pengeluaran SKPD mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan uang yang dikelolanya. Apabila SP2D telah dicairkan Bendahara, kemudian uang telah dibelanjakan ternyata masih terdapat sisa kas, maka Bendahara pengeluaran wajib menyetorkan sisa tersebut ke kas daerah. Selain itu Bendahara Pengeluaran secara administratif dan secara fungsional juga membuat Laporan Pertanggungjawaban Pengeluaran Administratif dan Laporan Pengesahan

Page 82: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 12

SPJ yang disampaikan ke BPKD. Setelah diverifikasi kemudian oleh SKPD dibuat sebagai bahan penyusunan Laporan Keuangan SKPD.

H. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

Pengawasan terhadap pelaksanaan APBD Kabupaten Kulon Progo dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yang dalam hal ini adalah Badan Pengawasan Daerah Kabupaten (Bawaskab) dan Badan Pengawasaan Daerah Provinsi (Bawasprov). Pelaksanaan pengawasaan oleh Bawaskab Kulon Progo dibiayai dengan dana APBD Kabupaten Kulon Progo, berdasarkan Program Kegiatan Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang disetujui dan disahkan oleh Kepala Daerah. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Bawaskab Kulon Progo sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan PKPT, berikut rekomendasi atas permasalahan yang diungkapkan, disampaikan kepada Kepala Daerah dan ditembuskan kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), yang dalam hal ini adalah Perwakilan BPK-RI di Yogyakarta.

Sedangkan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan APBD kepada DPRD, dilakukan oleh Perwakilan BPK-RI di Yogyakarta. Pemeriksaan BPK-RI atas LKPD Kabupaten Kulon Progo dalam rangka pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, telah dilaksanakan terhitung sejak TA 2003, yang meliputi pemeriksaan atas Laporan Realisasi APBD (LRA), Neraca Daerah, Laporan Arus Kas, Laporan Surplus Defisit dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang memuat opini terhadap LKPD Kabupaten Kulon Progo, dan rekomendasi atas permasalahan yang diungkapkan berkenaan dengan kepatuhan terhadap peraturan perundangan-undangan dan ketaatan terhadap pengendalian intern, disampaikan BPK-RI kepada Pimpinan DPRD dan Kepala Daerah Kabupaten Kulon Progo.

Page 83: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 13

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1. Belum ada bukti pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan

Selama Tahun Anggaran 2007, Bendahara Umum Daerah (BUD) Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, melalui kuasa BUD telah menerbitkan SP2D minimal sebesar Rp474.378.547.790,51. Penerbitan SP2D ini dilakukan dengan berdasar pada Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2006 Tanggal 30 Desember 2006 tentang petunjuk pelaksanaan APBD 2007 yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagai petunjuk pelaksanaan atas ketentuan tersebut dan untuk memudahkan SKPD dalam mencatat setiap transaksi, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 930/221/2007 tanggal 14 April 2007 yang berisi tentang Pelaksanaan Akuntansi 2007 pada SKPD.

Sesuai dengan ketentuan petunjuk pelaksanaan APBD T.A. 2007, dinyatakan bahwa salah satu syarat pengajuan SP2D-GU adalah SPJ yang sudah disahkan oleh PPK-SKPD. Syarat ini dipenuhi oleh SKPD untuk mendapatkan SP2D-GU, namun atas SPJ ini tidak disahkan oleh fungsi perbendaharaan pada BUD. Bidang perbendaharaan sudah melakukan verifikasi ulang atas SPJ SKPD yang mengajukan SP2D, namun atas verifikasi ini tidak ada bukti pengesahan, dan register pengesahan SPJ belum dibuat, sebagai suatu bentuk pengendalian pertanggungjawaban pengeluaran kas. Daftar SP2D yang diterbitkan diantaranya adalah sebagai berikut :

No. SKPD SP2D Jumlah SP2D GU/TU/UP/LS Gaji

1 DPRD - 4,856,339,357.00 4,856,339,357.00 Setwan 6,636,868,024.00 922,263,008.00 7,559,131,032.00 Gaji dan tunjangan Setwan 6,636,868,024.00 5,778,602,365.00 12,415,470,389.00 2 Setda 18,247,684,272.00 5,305,485,821.00 23,553,170,093.00 Bupati 353,966,800.00 87,957,153.00 441,923,953.00 Wabup - 75,422,995.00 75,422,995.00 Jumlah Setda 24,070,517,041.00 3 Dinas Perindagkoptam 1,796,843,690.00 2,527,132,977.00 4,323,976,667.00 4 Dinas Kesehatan 19,081,962,053.00 16,398,730,775.00 35,480,692,828.00 5 DPU 50,350,484,847.00 5,596,253,778.00 55,946,738,625.00

Page 84: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 14

No. SKPD SP2D Jumlah SP2D GU/TU/UP/LS Gaji

6 Diknas 44,732,797,034.00 164,200,269,383.00 208,933,066,417.00 7 Dinas Pertanlaut 12,932,406,607.00 8,746,938,767.00 21,679,345,374.00

8 Dinas Kebudayaan Pariwisata 2,558,796,554.00 1,028,393,534.00 3,587,190,088.00 9 BPKD 49,213,730,235.51 2,747,234,545.00 51,960,964,780.51

10 Bappeda 3,406,862,907.00 1,642,584,488.00 5,049,447,395.00 11 Dishub 950,266,340.00 1,657,947,109.00 2,608,213,449.00 12 Disnakertrans 1,662,057,756.00 3,102,966,145.00 4,765,023,901.00

13 Dinas Dukcapilkabermas 5,549,838,134.00 3,909,989,206.00 9,459,827,340.00

14 Kantor Pedal 1,279,163,598.00 467,881,787.00 1,747,045,385.00 15 Kantor Pasar 774,935,033.00 1,644,388,091.00 2,419,323,124.00 16 Kantor Humas 554,467,494.00 619,375,916.00 1,173,843,410.00

17 Arsip 189,384,400.00 485,404,106.00 674,788,506.00 18 KPDE 283,919,896.00 510,637,826.00 794,557,722.00 19 Pol PP 388,408,335.00 858,311,262.00 1,246,719,597.00

20 Kesbanglinmas 352,350,940.00 881,397,169.00 1,233,748,109.00 21 BKD 12,313,771,308.00 1,614,372,598.00 13,928,143,906.00 22 Bawasda 1,127,070,367.00 1,885,215,792.00 3,012,286,159.00 23 Perpustakaan 258,598,213.00 552,628,721.00 811,226,934.00

24 Kec Wates 156,226,754.00 741,305,791.00 897,532,545.00

25 Kec Panjatan 139,123,100.00 740,817,927.00 879,941,027.00

26 Kec Galur 135,912,126.00 803,730,774.00 939,642,900.00

27 Kec Samigaluh 143,913,970.00 786,353,106.00 930,267,076.00

27 Kec Temon 144,357,112.00 695,667,845.00 840,024,957.00

28 Kec Sentolo 155,307,915.00 722,387,416.00 877,695,331.00

29 Kec. Kokap 184,068,599.00 701,475,793.00 885,544,392.00

30 Kec. Pengasih 126,027,237.00 679,715,179.00 805,742,416.00

Jumlah 236,181,571,650.51 238,196,976,140,00 474,378,547,790.51 Selama Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Bendahara Umum Daerah (BUD) telah menerbitkan SP2D GU/TU/LS non gaji minimal sebesar Rp236,181,571,650.51 dan SP2D Gaji sebesar Rp238,196,976,140,00, sehingga total SP2D diterbitkan minimal adalah sebesar Rp474,378,547,790.51. Nilai ini merupakan nilai sampel atas keseluruhan SP2D diterbitkan.

Page 85: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 15

Permasalahan ini tidak sesuai dengan : a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tanggal 13 Juni 2005 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, Pernyataan No. 02 Laporan Realisasi Anggaran paragraph 32 yaitu, khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan ;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tanggal 9 Desember 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1, angka : (1) 6. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah ;

(2) 11. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah;

(3) 12. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tanggal 9 Desember 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 7 angka (1) PPKD mempunyai tugas sebagai tercantum pada huruf d, yaitu melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD).

Kondisi diatas mengakibatkan pencairan SP2D yang dicatat sebagai realisasi

belanja pada Laporan Realisasi Anggaran belum dapat diakui sebagai belanja. Tidak adanya pengesahan SPJ oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan

disebabkan oleh pemahaman bahwa SPJ cukup disahkan oleh PPK-SKPD sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang merupakan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Atas permasalahan tersebut diatas BUD menyatakan bahwa hal tersebut

disebabkan karena pemahaman bahwa pengesahan SPJ hanya dilakukan oleh PPK SKPD berdasar pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006. Namun demikian, untuk tahun berikutnya akan dilaksanakan pengesahan sebagaiman diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Rekomendasi BPK-RI Bupati Kulon Progo agar menegur dan memerintahkan BUD untuk melaksanakan pengesahan atas SPJ SKPD.

Page 86: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 16

2. Pencairan SP2D (GU/TU) bulan Desember digunakan untuk belanja kegiatan bulan

sebelumnya minimal sebesar Rp2.870.848.447,00

Dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan Tahun Anggaran (T.A) 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2007 tanggal 2 Nopember 2007 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD) Perubahan T.A. 2007 dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 38 Tahun 2007 Tanggal 3 Nopember 2007 Tentang Penjabaran Perubahan APBD T.A. 2007.

Sesuai dengan Perda penetapan APBD, dikeluarkan Peraturan Bupati Nomor 58

Tahun 2006 Tanggal 30 Desember 2006 tentang petunjuk pelaksanaan APBD 2007 yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagai petunjuk pelaksanaan atas ketentuan tersebut dan untuk memudahkan SKPD dalam mencatat setiap transaksi, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 930/221/2007 tanggal 14 April 2007 yang berisi tentang Pelaksanaan Akuntansi 2007 pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Sesuai dengan ketentuan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dinyatakan

bahwa berdasarkan pada Surat Penyediaan Dana (SPD), bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Penguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD. SPP ini terdiri dari: a. SPP Uang Persediaan (SPP-UP); b. SPP Ganti Uang Persediaan (SPP-GU); c. SPP Tambah Uang Persediaan (SPP-TU) Setelah dokumen SPP dinyatakan lengkap dan sah, Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran menerbitkan SPM untuk kemudian diajukan kepada kuasa BUD untuk dimintakan penerbitan SP2D. Untuk memenuhi pembayaran atas belanja yang bukan untuk pihak ketiga dan pengisian uang persediaan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo telah menerbitkan SP2D (UP/GU/TU) yaitu uang persediaan, ganti uang persediaan dan tambah uang persediaan.

SP2D UP/TU/GU yang telah dicairkan digunakan untuk beban pengeluaran DPA-

SKPD yang dananya dipergunakan untuk mengganti uang persediaan yang telah dibelanjakan. Atas pengeluaran (belanja) terebut bendahara pengeluaran wajib pempertanggungjawabkan pada bulan berikutnya. Bendahara dapat mengajukan pengisian uang persediaan berikutnya setelah meng-SPJ-kan minimal 80% dari jamlah uang

Page 87: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 17

persediaan yang telah dibelanjakan. Dengan mekanisme pengisian kas tersebut seharusnya pencairan dana (SP2D) digunakan untuk mebiayai belanja kegiatan setelah diterima atau dicairkannya SP2D.

Hasil pemeriksaan atas pencairan dan penggunaan SP2D (GU/TU) yang

dicairkan bulan Desember 2007 serta BKU bendahara pengeluaran pada 10 (sepuluh) SKPD diketahui adanya pencairan SP2D sebesar Rp8.127.199.702,00 digunakan untuk membayar belanja kegiatan bulan sebelumnya sebesar Rp2.870.84.8447,00 dengan rincian sebagai berikut:

Pencairan SP2D

(GU/TU) Digunakan bulan sebelumnya

No

SKPD (Rp) Jumlah (Rp) Keterangan

1 BKD 362.406.911,00 252.661.621,00 2 Disnakertran 436.150.226,00 62.402.500,00 3 Setwan 1.696.999.315 807.679.235 4 DPU 975.781.370,00 13.953.376,00 5 Dinas Dukcapilbermas 810.266.353,00 810.266.353,00 Pencairan dicatat pada sisi

akhir dalam BKU setelah pengeluaran

6 Bappeda 1.527.452.577,00 658.703.400,00 7 Dintanlut 1.309.089.889,00 126.950.150,00 8 Dishub 133.947.724,00 38.556.200,00 Terdapat 4 (empat) SP2D/GU

No.674, 682, 696, dan 699 dicatat dalam BKU sisi penerimaan 17/12/07

9 Satpol PP 111.098.680,00 21.972.600,00 10 Dinkes 764.006.657,00 77.703.012,00 Pencatatan dalam BKU tanpa

tanggal penerimaan dan pengeluaran

Jumlah 8.127.199.702,00 2.870.848.447,00 Pembayaran belanja sebesar Rp2.870.848.447,00 merupakan belanja barang dan jasa antara lain belanja perjalanan dinas, honorariun, jamuan (makan dan minum rapat) bulan sebelumnya sejak Januari sampai dengan Nopember 2007. Hal ini menunjukkan adanya indikasi pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai scedule pendanaan dan membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas Pencatatan Pencairan (penerimaan) dan pengeluaran dalam BKU bendahara pengeluaran diketahui bahwa Bendahara SKPD Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Pemberdayaan Masyarakat (Dukcapilbermas), Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan tidak tertib yaitu:

Page 88: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 18

a. Bendahara Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Pemberdayaan Masayarakat

(Dukcapilbermas)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2006 Tanggal 30 Desember 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan APBD T.A. 2007, dinyatakan bahwa penerbitan SP2D paling lambat adalah tanggal 15 Desember 2007. Namun dalam prakteknya, pencairan SP2D/GU Nomor 592, 641, 678 dan 738, dicairkan tanggal 19 Desember 2007 dicatat dalam BKU pada sisi akhir setelah tanggal pengeluaran, sedangkan pengeluaran terakhir tanggal 19 Desember, berarti SP2D tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan sebelumnya dengan tanggal penerbitan dan penerimaan sebagai berikut :

Tanggal Penerimaan Nomor dan tanggal penerbitan SP2D

Jumlah (Rp)

19-12-2007 738/GU/SP2D/2007 tgl 17-12-2007 229.107.036,00 19-12-2007 678/GU/SP2D/2007 tgl 13-12-2007 228.872.202,00 19-12-2007 641/GU/SP2D/2007 tgl 10-12-2007 217.422.245,00 19-12-2007 592/GU/SP2D/2007 tgl 28-12-2007 134.864.870,00 Jumlah 810.266.353,00

b. Dinas Kesehatan

Pencatatan dalam BKU tanpa nomor pembukuan, tanggal penerimaan dan

pengeluaran sehingga sulit diketahui kapan terjadinya transaksi. Menurut keterangan bendahara pengeluaran Dinas Perhubungan dan Bappeda

perihal pencairan SP2D untuk membayar belanja kegiatan bulan sebelumnya, diketahui bahwa adanya pemberian uang persediaan dari bendahara pengeluaran kepada PPTK untuk belanja pelaksanaan kegiatan tidak segera dilengkapi bukti pengeluaran sebagai pendukung SPJ. Terhadap PPTK yang belum mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan tersebut oleh bendahara tidak diperbolehkan mengajukan pernintaan uang persediaan berikutnya.

Terjadinya kelambatan dalam penetapan APBD Tahun Anggaran 2007

mengakibatkan pendanaan belanja kegiatan pada awal tahun mengalami hambatan, sehingga terjadi berbagai upaya pemenuhan dana untuk mencukupi belanja pada awal tahun anggaran dari masing-masing SKPD sebelum dapat dicairkannya uang persediaan dan pada akhir tahun terjadi upaya bagaimana caranya untuk menyerap anggaran yang tersedia.

Page 89: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 19

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah :

1. Pasal 220 ayat (1) yang menyatakan bahwa bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya ;

2. Pasal 232 ayat (3) yang menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer;

3. Pasal 236

a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa semua transaksi dan/atau kejadian keuangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dicatat pada buku jurnal berdasarkan bukti transaksi yang sah;

b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara kronologis sesuai dengan terjadinya transaksi dan/atau kejadian keuangan.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja sebelum bulan desember sebesar Rp2.870.848.447,00 menggunakan dana yang tidak bersumber dari APBD. Permasalahan ini disebabkan oleh : a. Rendahnya tingkat pengendalian oleh atasan langsung/pengguna anggaran; b. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya pengendalian yang memadai atas

pelaksanaan kegiatan.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, Sekda selaku koordinator pengelola keuangan daerah menyatakan bahwa kondisi pelaksanaan pengelolaan keuangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo belum sepenuhnya tertib, yang disebabkan antara lain, pemahaman PPK SKPD dan Bendahara penerima/pengeluaran/bendahara pembantu terhadap PP Nomor 58 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 belum optimal, masih perlu belajar dan pendalaman lebih lanjut serta Penetapan APBD sehingga waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan APBD tahun anggaran 2007 relatif pendek dengan beban pekerjaan yang realtif tinggi sehingga dimungkinkan terjadi kesalahan.

Page 90: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 20

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar memerintahkan Sekda selaku koordinator pengelola keuangan daerah untuk lebih menertibkan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dengan melakukan pengendalian yang memadai mengacu pada katentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 91: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 21

3. Pengelolaan keuangan pada Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2007 sebesar

Rp7.361.285.032,00 tidak tertib Dalam Tahun Anggaran (T.A.) 2007, Sekretariat DPRD mendapatkan alokasi anggaran setelah perubahan sebesar Rp8.502.417.017,00. Alokasi anggaran ini berdasar pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kulon Progo Nomor 19 Tahun 2007 tanggal 2 Nopember 2007 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007. Pencairan SP2D dalam T.A. 2007 adalah sebesar Rp7.559.131.032,00 yang dipertanggungjawabkan sebagai realiasasi belanja sebesar Rp7,361,285,032.00.

Mekanisme pencairan SP2D sudah sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku mengenai Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran (SE) BPKD Kabupaten Kulon Progo Nomor 930/21/2007 tanggal 14 April 2007 tentang Pelaksanaan Akuntansi 2007 pada SKPD sebagai petunjuk teknis pelaksanaan pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Pelaksanaan akuntansi pada Sekretariat DPRD (Setwan) selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengacu pada surat edaran yang diterbitkan oleh BPKD. Proses pencatatan akuntansi tersebut adalah pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran pada Buku Kas Umum (BKU) oleh Bendahara Pengeluaran, pembuatan Laporan Akuntansi dan Lembar Pengesahan oleh PPK SKPD dan pembuatan Laporan Realisasi Anggaran SKPD dan Neraca SKPD oleh PPK SKPD.

Hasil pemeriksaan atas dokumen pencatatan yang dilaksanakan oleh Bendahara Pengeluaran dan telaah sistem pengelolaan keuangan pada Sekretariat DPRD (Setwan) menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. Bendahara pengeluaran tidak membuat buku panjar pendistribusian uang kepada

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), tidak ada bukti berupa paraf atau tanda tangan penerimaan uang oleh PPTK, sehingga bendahara pengeluaran tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah uang yang diterima oleh masing-masing PPTK dalam satu tahun anggaran. Setelah akhir tahun anggaran, dilakukan pencocokan antara bendahara pengeluaran dan PPTK. Karena tidak tertib pencatatan atas pendistribusian uang yang menjadi tanggung jawab masing-masing PPTK, sampai dengan tanggal 25 Februari 2008 masih terdapat selisih yang belum dapat dijelaskan antara pencatatan di bendahara pengeluaran dengan pencatatan di masing-masing PPTK;

b. Tidak ada penutupan BKU setiap bulan. Sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku, bendahara pengeluaran secara administratif wajib

Page 92: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 22

mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada Kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persediaan, dokumen laporan pertanggungjawaban yang disampaikan diantaranya adalah Buku Kas Umum dan Register Penutupan Kas. Buku Kas Umum seharusnya ditutup setiap bulan dengan sepengetahuan dan persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran;

c. Tidak ada pemeriksaan kas oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan;

d. Laporan Pertanggungjawaban bulan Desember belum dikerjakan. Dalam

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 pasal 220 ayat (8) dinyatakan bahwa untuk tertib laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan Desember disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember;

e. Perbedaan sisa UP T.A. 2007, antara BKU Bendahara Pengeluaran, penjelasan lesan

Bendahara pengeluaran dan Laporan Pengesahan PPK-SKPD. Perbedaan pencatatan antara Bendahara Pengeluaran berdasar pada BKU yang tidak ditutup setiap bulan (sehinga tidak dapat diyakini kebenarannya) dengan Laporan Pengesahan dari PPK-SKPD, mengakibatkan adanya perbedaaan pengakuan sisa UP. Berdasar pada BKU, bendahara pengeluaran mencatat sisa UP adalah sebesar Rp378.731.907,00 (termasuk pajak belum disetor) sedangkan PPK-SKPD mencatat sisa UP adalah sebesar Rp410.186.078,00 (termasuk pajak) sehingga ada selisih sebesar Rp31.454.171,00. Sisa UP yang dicatat PPK-SKPD adalah berdasar pada Laporan Pengesahan PPK-SKPD yang merupakan pengesahan atas Laporan Pertanggungjawaban dan verifikasi dokumen pertanggungjawaban Sedangkan menurut penjelasan secara lesan dari bendahara pengeluaran, sisa UP atas pencairan SP2D sebesar Rp376.439.857,00 (termasukpajak). Nilai ini berbeda dengan BKU dan Laporan Pengesahan. Berdasar pada Lembar Pengesahan, sisa UP Setwan T.A. 2007 adalah sebesar Rp238.086.641,00 (Rp410.186.078,00 - Rp172.099.437,00).

Pada tanggal 20 Februari 2008 dilakukan pemeriksaan kas untuk mengetahui riil

uang yang ada dalam pegelolaan bendahara pengeluaran Sekretariat Dewan, dan pemeriksaan menunjukkan bahwa brankas dalam keadaan kosong/tidak ada uang yang tersimpan. Berdasar pada BKU bendahara pengeluaran, sisa UP minimal dan pajak adalah sebesar Rp376.439.857,00 yang sampai dengan tanggal pemeriksaan kas dilakukan,sisa UP Setwan belum disetor. Atas kondisi tersebut, diperoleh penjelasan dari Bendahara

Page 93: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 23

Pengeluaran sebagai berikut :

1. Uang tersimpan di rekening giro BPD DIY Cabang Wates dengan rekening Nomor 20.02.9.00187-6 atas nama Bendahara Pengeluaran dengan saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp17.934.228,00 dan sampai dengan tanggal 25 Februari 2008 uang tersebut belum disetor ke Kas Daerah;

2. Uang yang belum dipertanggungjawabkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) sebesar Rp136,784,421.00. Ketika dilakukan konfirmasi, masing-masing PPTK menjelaskan bahwa nilai uang yang belum dipertanggungjawabkan berbeda dengan yang disajikan oleh bendahara pengeluaran, untuk itu masih dilakukan pencocokan dengan bendahara pengeluaran.

3. Sisa uang sebesar Rp227,858,000.00 digunakan untuk membiayai kegiatan tahun 2008. Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengeluaran sebelum APBD ditetapkan hanya diperbolehkan atas belanja-belanja yang sifatnya wajib, seperti gaji. Pengeluaran atas belanja pada bulan Januari adalah sebesar Rp17.138.000,00 dan Februari 2008 sebesar Rp210.720.000,00. Rincian pengeluaran tersebut adalah :

Januari Nilai (Rp) a BPO Pimpianan DPRD sebesar 900.000,00b. Honor tenaga kontrak bulan Januari 6.300.000,00c. Biaya makan minum rapat 2.000.000,00d. Biaya barang dan jasa 788.000,00e. Plakat 850.000,00f. SPPD anggota ke Jakarta 1.500.000,00g. Kontribusi 3.500.000,00h. Tiket 1.300.000,00 Jumlah 17.138.000,00 Februari a BPO Pimpianan DPRD sebesar 250.000,00b. Plakat 850.000,00c. Jamuan Tamu 400.000,00d. Materai 48.000,00e. Porsekot ATK 16.900.000,00f. Porsekot BBM 20.000.000,00g. Porsekot Pemeliharaan Gedung 15.000.000,00h. Porsekot Biaya Cetak 5.000.000,00i. Kunjungan 33 anggota DPRD dan 10

staf Setwan ke Jakarta 152.272.000,00

Jumlah 210.720.000,00

Page 94: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 24

Dari tabel diatas diketahui bahwa pada bulan Januari, terdapat pengeluaran

sebesar Rp6.300.000,00 atau 36,76% dari total pengeluaran sebesar Rp17.138.000,00 yang digunakan oleh satu orang anggota DPRD dari Fraksi Binangun untuk melakukan perjalanan dinas ke Jakarta.

Kemudian pada bulan Februari, terdapat pemberian uang muka sebesar

Rp56.900.000,00 (Rp16.900.000,00 + Rp20.000.000,00 + Rp15.000.000,00 + Rp5.000.000,00) atau 27% dari total pengeluaran sebesar Rp210.720.000,00 yang diterima oleh saudara Sunardi untuk biaya operasional Setwan Tahun Anggaran 2008. Sampai dengan tanggal 25 Februari 2008 tidak ada penjelasan apakah uang tersebut sudah dibelanjakan seluruhnya atau dibelanjakan sebagian.

Selain uang muka, alokasi pengeluaran bulan Februari juga digunakan untuk

membiayai kunjungan ke Jakarta anggota DPRD sebesar Rp152.272.000,00 atau 72,26% dari pengeluaran sebesar Rp210.720.000,00. Perjalanan dinas ini dilakukan dalam rangka konsultasi pembahasan dan penyusunan Enam Raperda tentang Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 Tentang SOT ke Depdagri. Anggota Pansus yang berangkat adalah sebanyak 33 orang, merupakan anggota dari tiga pansus yang dibentuk berdasar Keputusan DPRD Kabupaten Kulon Progo Nomor 23/KEP/DPRD/2007, Keputusan DPRD Nomor 24/KEP/DPRD/2007 dan Keputusan DPRD Kabupaten Kulon Progo Nomor 25/KEP/DPRD/2007. Kunjungan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 20 dan 21 Februari 2008.

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003

tentang Keuangan Negara, pasal 34 yang menyatakan bahwa, Pimpinan Unit Organisasi Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terbukti melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang tentang APBN/Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan Undang-Undang;

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara : 2) Pasal 18 ayat (3) yang menyatakan bahwa Pejabat yang menandatangani dan/atau

mengesahkan dokumen yang berakitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud;

3) Pasal 21 ayat yang menyebutkan bahwa Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya;

Page 95: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 25

4) Pasal 54 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengguna Anggaran bertanggung jawab secara formal dan material kepada Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota atas pelaksanaan kebijakan anggaran yang berada dalam penguasaannya;

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa : 1) Pasal 1 ayat 24 : Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk

menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

2) Pasal 4 ayat (3) dinyatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan;

3) Pasal 10 : dinyatakan bahwa Kepala SKPD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah;

4) Pasal 220 ayat 1 : Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

5) Pasal 223 ayat 1 : Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan .

Pengelolaan keuangan yang tidak tertib tersebut mengakibatkan : a. Terjadi selisih penghitungan sisa Uang Persediaan antara Bendahara Pengeluaran

dengan PPK SKPD;

b. Penggunaan sisa UP T.A. 2007 untuk membiayai kegiatan T.A. 2008;

c. Realisasi belanja sebesar Rp7,361,285,032.00 diragukan kewajarannya.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh :

a. Keputusan Pimpinan DPRD memberi perintah melaksanakan kegiatan tanpa mempertimbangkan kesediaan dana;

b. Kebijakan Sekwan untuk membiayai kegiatan DPRD menggunakan sisa Uang Persediaan tahun 2007;

c. Tidak adanya pengendalian intern yang memadai dari Kepala SKPD selaku pengguna anggaran ;

Page 96: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA 26

d. Tidak adanya buku bantu bendahara pengeluaran yang mencatat pendistribusian pencairan uang ke masing-masing PPTK.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas, Sekretaris Dewan selaku

pengguna anggaran memahami dan sependapat dengan temuan diatas. Sehubungan dengan temuan tersebut, pada tanggal 5 Maret 2008 Setwan melakukan tindak lanjut, dengan menyetor sisa UP ke Kasda dan pajak ke KPPN. Rincian setoran tersebut adalah sebagai berikut : a. Sisa UP sebesar Rp28.000.000,00 (bukti setor terlampir);

b. Sisa UP sebesar Rp17.934.228,00 (bukti setor terlampir);

c. Sisa UP sebesar Rp162.102.797,00 (bukti setor terlampir);

d. PPh 21 sebesar Rp135.164.761,00;

e. PPh 23 sebesar Rp2.948.371,00;

f. PP 1 sebesar Rp33.461.297,00.

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar memerintahkan Sekretaris DPRD selaku pengguna anggaran untuk : a. Tidak menggunakan sisa UP T.A. sebelumnya untuk membiayai kegiatan T.A. berjalan;

b. Melakukan pemeriksaan kas atas pengelolaan keuangan minimal tiap tiga bulan sekali;

c. Memerintahkan bendahara pengeluaran menutup Buku Kas Umum (BKU) setiap akhir bulan .

Page 97: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

Nomor : 43C/LHP/XVIII.YOG/6/2008 Tanggal : 25 Juni 2008

Page 98: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

2

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI………………………………………………………………….................. 2 RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN........................................

4

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN..........................................................

7

1. Pembukaan rekening bank Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menampung dana pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2007 tanpa melalui ijin Kepala Daerah................................................................................................................................

7

2. Pemungutan pajak restoran atas pelayanan makanan dan minuman Sekretariat DPRD tidak tepat dan digunakan langsung sebesar Rp35.148.797,00.........................................

11

3. Pengelolaan dana Asuransi Kesehatan Warga Miskin (Askeskin) Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp775.402.000,00 tidak dilaporkan dalam APBD.....................................

13

4. Pengelolaan bantuan dana pemberdayaan masyarakat atas program Community Development (CD) dari pemerintah Propinsi DIY sebesar Rp4.000.000.000,00 tidak melalui mekanisme APBD................................................................................................

22

5. Belanja Barang dan Jasa pihak ketiga pada Dinas Pendidikan direalisasikan untuk bantuan dan membiayai kegiatan Dinas Pendidikan minimal sebesar Rp4.968.289.000,00 .........................................................................................................

28

6. Pelaksanaan kegiatan penguatan modal pada koperasi T.A. 2007 tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sebesar Rp1.264.350.000,00........................................

32

7. Pengakuan belanja modal pada neraca minimal sebesar Rp2.245.441.246,00 tidak berdasarkan harga perolehan.............................................................................................

39

8. Anggaran belanja modal pada 4 (empat) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) direalisasikan sebagai bantuan sebesar Rp12.211.905.758,00.........................................

41

9. Uang muka kegiatan infrastruktur T.A. 2007 dicatat sebagai realisasi belanja sebesar Rp977.031.800,00.............................................................................................................

50

Page 99: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

3

10. Bantuan kepada masyarakat dalam kegiatan fasilitasi pertanahan pada belanja barang

dan jasa sebesar Rp440.000.000,00 tidak tepat dan surat pertanggungjawaban tidak lengkap sebesar Rp375.000.000,00 sehingga tidak dapat diyakini kebenarannya.....................................................................................................................

54

11. Penilaian penghapusan aset daerah sebesar Rp2.822.303.400,00 tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan......................................................................................

57

12. Penghapusan obat kadaluwarsa/rusak pada Dinas Kesehatan dan RSUD Wates sebesar Rp649.695.528,00 tidak sesuai ketentuan.........................................................................

61

13. Penambahan aset tetap sebesar Rp79.802.775.890,00 pada neraca Per 31 Desember 2007 tidak sesuai dengan bukti pendukung.......................................................................

65

Page 100: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

4

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Kulon Progo per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Namun, tujuan pemeriksaan BPK-RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berindikasi unsur tindak pidana.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan rekening bank Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menampung dana pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2007 tanpa melalui ijin Kepala Daerah ;

Page 101: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

5

2. Belanja pihak ketiga pada belanja barang dan jasa tidak sesuai peruntukan minimal sebesar Rp4.968.289.000,00;

3. Pelaksanaan kegiatan penguatan modal pada koperasi T.A. 2007 tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sebesar Rp1.264.350.000,00 ;

4. Pengakuan belanja modal pada neraca tidak berdasarkan harga perolehan;

5. Anggaran belanja modal pada empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) direalisasikan sebagai bantuan sebesar Rp12.211.905.758,00 ;

6. Penambahan aset tetap sebesar Rp79.802.775.890,00 pada Neraca Per 31 Desember 2007 tidak sesuai dengan bukti pendukung.

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Bupati Kulon Progo agar:

1. Membuat Surat Keputusan yang berisi tentang Pemberian Ijin dan mekanisme Pembukaan Rekening Bendahara Penerimaan/Pengeluaran pada masing-masing SKPD untuk keperluan pelaksanaan penerimaan/pengeluaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ;

2. Menegur dan memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dalam menganggarkan belanja sesuai dengan pengelompokan belanja yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 dan PP Nomor 58 Tahun 2005;

3. Menegur dan memerintahkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan supaya dalam merealisasikan anggaran memperhatikan batas waktu tahun anggaran ;

4. Memerintahkan BUD menyusun Raperda Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan daerah yang ditindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Bupati tentang pedoman kapitalisasi aset ;

5. Menegur : a. Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas

Kependudukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat serta Dinas Pendidikan supaya dalam menganggarkan belanja modal sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan ;

b. Panitia Anggaran lebih teliti dalam memverifikasi RKA-SKPD untuk penyusunan APBD yang diusulkan oleh masing-masing SKPD;

6. Memerintahkan : a. Kepala BPKD untuk menegur Kepala Bidang Pembukuan supaya lebih teliti

dalam menyusun Laporan Keuangan dengan berkoordinasi dengan Bagian

Page 102: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

6

Perlengkapan; b. Kepala Bagian Perlengkapan lebih cermat dalam melakukan kompilasi data aset

dari SKPD.

Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan.

Yogyakarta, 25 Juni 2008 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Yogyakarta Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Nelson H.H. Siregar, S.E.,M.Acc, CFE Akuntan, Register Negara No. D-17.235

Page 103: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

7

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

1. Pembukaan rekening bank Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menampung dana pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2007 tanpa melalui ijin Kepala Daerah

Dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

menuangkan kebijakan pelaksanaan kegiatan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kulon Progo Nomor 19 Tahun 2007 tanggal 2 Nopember 2007 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD) Tahun Anggaran (T.A. 2007) dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 38 Tahun 2007 Tanggal 3 Nopember 2007 Tentang Penjabaran APBD Perubahan T.A. 2007. Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut, dana disimpan dalam Rekening Kasda Nomor rekening 20.02.1.0000.1-1 di Bank BPD DIY Cabang Wates yang ditunjuk sebagai Kas Daerah dengan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 4 Tahun 2005 Tanggal 19 Januari 2005 Tentang Penunjukan Bank Pembangunan daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Cabang Wates Sebagai Kas Daerah.

Mekanisme pencairan uang untuk melaksanakan kegiatan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Selama tahun 2007, BUD telah menerbitkan SP2D sebesar Rp241.742.109.634,51 dari 38 SKPD. Atas penerbitan SP2D tersebut, masing-masing SKPD telah membuka rekening giro di Bank BPD DIY Cabang Wates tanpa melalui persetujuan Bupati. Selain rekening giro, SKPD juga membuka rekening lain untuk menampung dana yang berasal dari Propinsi maupun dari Pemerintah Pusat, dan untuk menampung dana kegiatan (Rekening penampung). Rekening yang ditujukan sebagai rekening penampung ini berbentuk buku tabungan.

Hasil pemeriksaan secara uji petik menunjukkan bahwa SKPD mempunyai rekening penampung yang digunakan untuk menampung dana kegiatan. Pada Puskesmas terdapat buku tabungan yang digunakan untuk menampung dana Askeskin yang berasal dari anggaran bantuan Departemen Kesehatan, dan menampung dana PKPS BBM. Pada Dinas Perindagkoptam, terdapat rekening tabungan pada Bank BPD DIY Cabang Wates dan PD BPR Bank Pasar untuk menampung pengembalian pokok dan bunga dana penguatan modal, pada Dinas Nakertrans, membuka rekening untuk menampung dana dari APBN pada Balai Latihan Kerja, Dinas Pertanlut, membuka rekening untuk menampung pengembalian pokok dan bunga dana penguatan modal dan dana Community Development (CD) atas kegiatan pemberdayaan masyarakat, pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU), membuka rekening untuk menampung dana CD. Atas semua pembukaan rekening tersebut, tanpa persetujuan dan pengendalian dari Pejabat Pengelola Keuangan

Page 104: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

8

Daerah (PPKD) yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD. Dengan adanya pembukaan rekening SKPD tanpa persetujuan Bupati dan tidak adanya sistem pengelolaan kas yang memadai, maka pengendalian atas kas pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kurang memadai. Beberapa rekening SKPD tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Pemegang

No. Nama SKPD No Rek Nama Bank Nama Jabatan sebagai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) D.1 D.2 D.2/3 A/D.5

1 Kec. Samigaluh 20.02.9.00137-2 BPD DIY Cab. Wates Agus Budiarto Bend. Pengeluaran 2 Kecamatan Kokap 20.02.2.00032-0 BPD DIY Cab. Wates Marjiyati Bend. Pengeluaran 3 Kecamatan Sentolo 20.02.9.00139-6 BPD DIY Cab. Wates Suparna Bend. Pengeluaran 4 Kecamatan Wates 20.02.9.00148-7 BPD DIY Cab. Wates Fajar Dwi Astuti Bend. Pengeluaran

5 Kecamatan Girimulyo 20.02.9.00141-4 BPD DIY Cab. Wates Marga Subekti Bend. Pengeluaran

6 Kecamatan Nanggulan 20.02.2.00035-7 BPD DIY Cab. Wates Maryati Bend. Pengeluaran

7 Kecamatan Kalibawang 20.02.2.00033-3 BPD DIY Cab. Wates Sutarto, S. Sos Bend. Pengeluaran

8 Kecamatan Pengasih 20.02.9.00142-6 BPD DIY Cab. Wates MM. Afianti Bend. Pengeluaran 9 Kecamatan Temon 20.02.9.00135-9 BPD DIY Cab. Wates Suprihantoro Bend. Pengeluaran

10 Kecamatan Panjatan 20.02.9.00138-4 BPD DIY Cab. Wates Karmini Bend. Pengeluaran 11 Kecamatan Lendah 20.02.9.00140-2 BPD DIY Cab. Wates Partiningsih Bend. Pengeluaran 12 Kecamatan Galur 20.02.9.00145-0 BPD DIY Cab. Wates Winardi SE Bend. Pengeluaran 13 Setwan 20.01.1.00030-9 BPD DIY Cab. Wates Tisnga Fajar Rofa'i Bend. Pengeluaran 14 Setwan 20.02.9.00187-6 BPD DIY Cab. Wates Tisnga Fajar Rofa'i Bend. Pengeluaran 15 Setda 20.02.9.00153-1 BPD DIY Cab. Wates Retno Marhaeni Bend. Pengeluaran 16 Setda 20.02.2.00027-8 BPD DIY Cab. Wates Sri Widada Bend. Pengeluaran 17 Pedal 20.02.9.00152-9 BPD DIY Cab. Wates Jemino Bend. Pengeluaran 18 Humas 20.02.2.00037-1 BPD DIY Cab. Wates Sri Asih Bend. Pengeluaran 19 Satpol PP 20.02.9.00151-7 BPD DIY Cab. Wates Tukiran Bend. Pengeluaran 20 Kantor PDE 20.01.1.00046-9 BPD DIY Cab. Wates Haryadi Bend. Pengeluaran 21 Kesbanglinmas 20.02.9.00143-8 BPD DIY Cab. Wates Tumiati Bend. Pengeluaran 22 Diperindagkoptam 20.02.2.00031-1 BPD DIY Cab. Wates Tri Haryani Bend. Pengeluaran 23 Diperindagkoptam 22.02.1.11080-2 BPD DIY Cab. Wates Ir. Subito Bend. Pengeluaran 24 Diperindagkoptam 22.02.1.08519-3 BPD DIY Cab. Wates Sudarsono Bend. Pengeluaran 25 Diperindagkoptam 22.02.1.08520-1 BPD DIY Cab. Wates Sudarsono Bend. Pengeluaran 26 Diperindagkoptam 22.02.1.08518-0 BPD DIY Cab. Wates Sudarsono Bend. Pengeluaran 27 Diperindagkoptam 22.02.1.08517-1 BPD DIY Cab. Wates Sudarsono Bend. Pengeluaran 28 Dinhub 20.02.9.00136-1 BPD DIY Cab. Wates Festi Indriyani Bend. Pengeluaran 29 Perpustakaan Umum 20.02.2.00036-9 BPD DIY Cab. Wates Siti Sukarni Bend. Pengeluaran 30 Bawasda 20.02.2.00028-1 BPD DIY Cab. Wates Edy Saputra Bend. Pengeluaran

Page 105: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

9

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 31 Kantor Arda 20.02.9.00154-2 BPD DIY Cab. Wates Subarjo Bend. Pengeluaran 32 Disbudpar 20.02.2.00029-0 BPD DIY Cab. Wates Suharja Bend. Pengeluaran 33 BPKD 20.02.2.00026-6 BPD DIY Cab. Wates Sri Sugiyarti Bend. Pengeluaran 34 BPKD 22.01.1.16341-1 BPD DIY Cab. Wates Ngadiyanto Bend. Pengeluaran 35 BPKD 20.02.9.00155-4 BPD DIY Cab. Wates Ngadiyanto Bend. Pengeluaran 36 Dinkes 20.02.9.00149-9 BPD DIY Cab. Wates Siti Fatimah Bend. Pengeluaran 37 Puskesmas Sentolo I 22.01.1.20121-6 BPD DIY Cab. Wates Sandrawati/Sumarsih Bend. Pengeluaran 38 Pusk Samigaluh I 22.01.1.20152-6 BPD DIY Cab. Wates Sajarwadi AM dr Bend. Pengeluaran 39 Pusk Girimulyo II 22.02.1.18062-2 BPD DIY Cab. Wates dr Y Agus W/ Widhi S Bend. Pengeluaran 40 Puskesmas Temon I 22.01.1.20117-4 BPD DIY Cab. Wates dr Y Trishartanto Bend. Pengeluaran

41 Puskesmas Galur II 22.01.1.20150-2 BPD DIY Cab. Wates dr Ananta Kogam / Eny R Bend. Pengeluaran

42 Puskesmas Lendah I 22.01.1.20124-0 BPD DIY Cab. Wates dr Rina N/Sukristi Bend. Pengeluaran 43 Puskesmas Panjatan 22.01.1.20485-1 BPD DIY Cab. Wates dr Agus W/Any Nur I Bend. Pengeluaran 44 Dipertalut 20.02.9.00146-3 BPD DIY Cab. Wates Nunuk Kusmini Bend. Pengeluaran 45 Dipertalut 22.02.1.16551-7 BPD DIY Cab. Wates Agus Langgeng Basuki Bend. Pengeluaran 46 KPP 20.02.2.00038-2 BPD DIY Cab. Wates Paridi Bend. Pengeluaran

47 RSUD Wates 20.04.1.00005-0 BPD DIY Cab. Wates Siti Murwani / Dalimun Bend. Pengeluaran

48 RSUD Wates 20.02.2.00006-1 BPD DIY Cab. Wates Siti S & Bambang H DR Bend. Pengeluaran

49 BKD 20.02.9.00144-1 BPD DIY Cab. Wates Eko Purwanto Bend. Pengeluaran 50 Dukcapilkabermas 20.02.2.00030-8 BPD DIY Cab. Wates Sumiyati SIP Bend. Pengeluaran 51 Disnakertrans 20.02.2.00034-5 BPD DIY Cab. Wates RR Respita Murti BA Bend. Pengeluaran

52 Disnakertrans 20.01.9.00059-1 BPD DIY Cab. Wates Sarti Nurmiyati Bend. Pengeluaran 53 Diknas 20.02.2.00025-4 BPD DIY Cab. Wates Ngadi Sunarya Bend. Pengeluaran 54 DPU 20.02.9.00150-5 BPD DIY Cab. Wates Sumpena Bend. Pengeluaran 55 Bappeda 20.02.9.00147-5 BPD DIY Cab. Wates Mursitowati Bend. Pengeluaran

Permasalahan tersebut di atas tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara : a. Pasal 30 ayat (1), Gubernur/Bupati/Walikota dapat memberikan ijin pembukaan

rekening untuk keperluan pelaksanaan penerimaan di lingkungan pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Pasal 32 ayat (1), Gubernur/Bupati/Walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran di lingkungan satuan kerja perangkat daerah

Pembukaan rekening tanpa ijin Bupati mengakibatkan rekening yang menampung

dana APBN/APBD tidak sepengetahuan Bupati melalui BUD, sehingga aliran dan peruntukan dana tidak dalam pengendalian Bupati melalui BUD.

Page 106: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

10

Kondisi di atas disebabkan oleh : a. Ketidaktahuan Bendahara akan ketentuan peraturan yang mengatur tentang

perbendaharaan; b. Tidak adanya sosialisasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari

2004 tentang Perbendaharaan Negara oleh PPKD; c. Tidak adanya Sistem Pengelolaan Kas yang memadai.

Atas permasalahan tersebut diatas, PPKD selaku BUD menyatakan bahwa untuk pemberian ijin pembukaan rekening bagi masing-masing Bendahara untuk Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo belum ada, karena Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah tidak mengatur. Namun untuk selanjutnya, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, telah diterbitkan Keputusan Bendahara Umum Daerah Nomor 23 Tahun 2008 tanggal 22 Februari 2008 tentang pemberian ijin kepada Bendahara Pengeluaran SKPD untuk membuka Rekening Kas pada BPD Propinsi DIY Cabang Wates. Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar membuat Surat Keputusan yang berisi tentang

Pemberian Ijin dan mekanisme Pembukaan Rekening Bendahara Penerimaan/Pengeluaran pada masing-masing SKPD untuk keperluan pelaksanaan penerimaan/pengeluaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Page 107: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

11

2. Pemungutan pajak restoran atas pelayanan makanan dan minuman Sekretariat DPRD tidak tepat dan digunakan langsung sebesar Rp35.148.797,00 Selaku pejabat fungsional, bendahara pengeluaran bertugas untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD. Disamping itu, Bendahara pengeluaran berfungsi juga sebagai wajib pungut pajak serta wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara. Hasil pemeriksaan atas buku kas umum yang digunakan untuk penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pada Bendahara Pengeluaran Sekretariat DPRD menunjukkan adanya sisa kas berdasarkan BKU sebesar Rp388.801.625,00. Sisa kas tersebut diantaranya merupakan uang hasil pungutan Pajak Restoran yang dipungut oleh bendahara pengeluaran sebesar Rp35.148.797,00. Pajak Restoran yang dipungut yaitu pajak atas pelayanan makan dan minum yang disediakan oleh pihak katering untuk berbagai kegiatan seperti rapat untuk reses, rapat rutin DPRD, rapat pembahasan raperda dan lain-lain. Pihak katering selaku penyedia makanan dan minuman dikenakan Pajak Restoran dengan cara dipotong oleh bendahara pengeluaran sebesar 10% dari nilai makanan dan minuman. Dalam Tahun 2007, pajak yang telah dipungut sebesar Rp35.148.797,00, sedangkan pajak yang sudah disetor sebesar Rp1.687.500,00, sehingga pajak yang belum disetor sebesar Rp33.461.297,00. Sampai dengan tanggal 21 Februari 2008 saat dilaksanakan pemeriksaan fisik atas brankas bendahara pengeluaran, tidak terdapat uang sama sekali. Pajak restoran yang telah dipungut tersebut belum disetorkan ke kas daerah dan fisik uang yang seharusnya tersimpan dalam brankas nihil/tidak ada uang yang tersimpan. Berdasarkan bukti kuitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) uang tersebut telah digunakan untuk membiayai kegiatan Tahun 2008. Jika mengacu pada tugas fungsional bendahara pengeluaran yang bertugas untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah, pemungutan Pajak Restoran oleh bendahara pengeluaran tidak tepat. Pajak Restoran merupakan pajak daerah yang dipungut dan harus disetorkan ke kas daerah oleh bendahara penerima, bukan menjadi tugas bendahara pengeluaran. Disamping itu, Sekretariat DPRD bukan merupakan unit penghasil pendapatan daerah.

Page 108: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

12

Kondisi di atas tidak sesuai dengan :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 58 ayat (1) yang menyatakan bahwa SKPD dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan daerah ;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 1 ayat 24 menyebutkan bahwa Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

Pemungutan Pajak Restoran atas pelayanan makanan dan minuman pada Sekretariat DPRD mengakibatkan pemungutan pajak yang tidak sah. Permasalahan tersebut disebabkan kekurangfahaman bendahara pengeluaran Sekretariat DPRD atas tugas yang seharusnya dilaksanakan selaku bendahara. Atas permasalahan tersebut, Sekretariat DPRD menyatakan bahwa untuk yang akan datang tidak memungut pajak restoran atas pelayanan makanan dan minuman serta uang pajak hasil pungutan telah disetorkan ke kas daerah tanggal 4 Maret 2008 sebesar Rp33.461.297,00 Rekomendasi BPK-RI Bupati Kulon Progo menegur dan memerintahkan Sekretaris DPRD agar tidak memungut pejak restoran.

Page 109: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

13

3. Pengelolaan dana Asuransi Kesehatan Warga Miskin (Askeskin) Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp775.402.000,00 tidak dilaporkan dalam APBD

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

296/Menkes/SK/III/2007 Tentang Penerima Dana Yankesdas dan Persalinan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya untuk tiap Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2007 tanggal 13 Maret 2007 dinyatakan bahwa anggaran untuk dana tersebut dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Nomor 0674.0/024-03.0/-/2007 tanggal 31 Desember 2006 tentang program pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. Keputusan Menteri Kesehatan ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007, sehingga ketentuan ini berlaku surut.

Alokasi dana pelayanan kesehatan dasar per puskesmas ditetapkan oleh Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan dasar Keputusan Menteri Kesehatan tentang alokasi anggaran per Kabupaten/Kota.

Pada lampiran Keputusan Menkes diketahui bahwa alokasi anggaran untuk

Propinsi DIY adalah sebesar Rp5.791.122.000,00. Dari nilai tersebut, Kabupaten Kulon Progo mendapat anggaran sebesar Rp775.402.000,00. Keputusan Menkes ini ditindaklanjuti dengan Surat dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dengan Surat Nomor KU.01.05/BI.3/1043.A/2007 tanggal 27 April 2007 perihal Informasi Penyaluran Dana Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya Tahun Anggaran 2007. Dalam Surat Edaran yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia diinformasikan beberapa hal sebagai berikut : a. Kegiatan pokok program terdiri dari Pelayanan Kesehatan Dasar (Yankesdas) di

Puskesmas dan Jaringannya dan Pelayanan Pertolongan Persalinan di Puskesmas dan Jaringannya;

b. Dana disalurkan melalui PT Pos Indonesia; c. Dengan dikoordinir oleh Kepala Dinas, masing-masing Puskesmas membuka

rekening giro pos. Dalam surat Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat juga diatur tentang perhitungan

alokasi pelayanan kesehatan dasar dan perhitungan alokasi pertolongan persalinan untuk tiap-tiap puskesmas.

Berdasar pada Surat Dirjen tersebut, Dinas Kesehatan Propinsi DIY mengeluarkan

surat Nomor 445/2856/IV.1 tanggal 28 Mei 2007 perihal Informasi Penyaluran Dana Yankesdas bagi penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya T.A. 2007. Surat ini meminta kepada seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk segera menerbitkan SK

Page 110: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

14

Penerima Dana Palayanan Kesehatan Dasar dan Pertolongan Persalinan untuk Puskesmas di wilayah kewenangannya. Selanjutnya, Puskesmas agar membuka rekening giro pos di Kantor Pos setempat atas nama Puskesmas, dan mengirimkan data Nomor Rekening kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY c.q Ka Sie Kesehatan Dasar dan Rujukan Bidang Yankes.

Surat yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi yang dikeluarkan pada

tanggal 28 Mei, dilanjutkan dengan terbitnya Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Nomor 188/043 tanggal 30 Juni 2007 tentang Penerima Dana Yankesdas dan Persalinan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya Tahun Anggaran 2007.

Alokasi Dana Yankesdas dan Persalinan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo berdasar pada Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, nampak dalam tabel berikut :

No Puskesmas Sasaran Yankesdas sesuai SLT

Dana Yankesdas

(Rawat Jalan) 2007 (Rp)

Jml persalinan

miskin 2006

Dana Persalinan 2007

(Rp)

Jumlah Dana Askeskin 2007

(Rp)

1. Wates 11.525 49.992.414 277 25.445.548 75.437.9612. Kokap I 9.884 44.063.226 127 11.666.370 55.729.5963. Kokap II 5.532 30.194.277 28 2.572.113 32.766.3904. Samigaluh I 6.866 29.686.061 51 4.684.920 34.370.9815. Samigaluh II 4.667 20.805.653 52 4.776.781 25.582.4356. Galur I 5.405 24.095.684 41 3.766.308 27.861.9927. Galur II 5.369 11.180.754 84 7.716.339 18.897.0938. Kalibawang 9.676 54.486.114 66 6.062.838 60.548.9529. Pengasih I 7.296 32.525.829 53 4.868.643 37.394.47210. Pengasih II 5.380 43.135.955 96 8.818.674 51.954.62811. Nanggulan 12.222 36.261.663 49 4.501.198 40.762.86112. Sentolo I 2.508 31.059.136 121 11.115.203 42.174.33913. Sentolo II 6.773 30.608.874 187 17.178.041 47.786.91514. Girimulyo I 5.880 23.984.233 44 4.041.892 28.026.12515. Girimulyo II 11.214 29.418.578 52 4.776.781 34.195.36016. Temon I 3.315 24.661.854 76 6.981.450 31.643.30417. Temon II 6.659 14.778.389 15 1.377.918 16.156.30618. Panjatan 6.599 51.378.863 41 3.766.308 55.145.17119. Lendah I 6.967 23.935.194 18 1.653.501 25.588.69620. Lendah II 8.134 26.213.251 78 7.165.172 33.378.423 Jumlah 141.871 632.466.002,00 1.556 142.935.998 775.402.000 Pembulatan 141.871 632.466.000,00 1.556 142.936.000 775.402.000

Page 111: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

15

Selanjutnya, pada tanggal 30 Agustus 2007, PT Pos Indonesia menerbitkan nomor rekening giro pos bagi setiap puskesmas dan menyalurkan dana ke setiap rekening giro pos puskesmas sesuai SK Kepala Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum pada tabel diatas. Nomor rekening masing-masing puskesmas tersebut adalah :

No Puskesmas No Rekening 1. Wates 55600000962. Kokap I 55600001093. Kokap II 55600001104. Samigaluh I 55600001215. Samigaluh II 55600000746. Galur I 55600000857. Galur II 55600001328. Kalibawang 55600002569. Pengasih I 556000026710. Pengasih II 556000023411. Nanggulan 556000014312. Sentolo I 556000015413. Sentolo II 556000017614. Girimulyo I 556000019815. Girimulyo II 556000020116. Temon I 556000021217. Temon II 556000022318. Panjatan 556000024519. Lendah I 556000016520. Lendah II 5560000187

Berdasar pada Surat dari PT Pos tersebut, pada tanggal 2 Oktober 2007, Kepala

Dinas Kesehatan dengan surat Nomor 460/2334 Tahun 2007 menyampaikan kepada puskesmas nomor rekening masing-masing puskesmas.

Pengambilan dana dari rekening giro puskesmas didahului dengan pembuatan

Plan Of Action (POA) kegiatan dan pembiayaan oleh masing-masing puskesmas. Berdasar pada POA tersebut, puskesmas mencairkan dana setelah mendapat persetujuan tertulis Kepala Dinas Kesehatan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan bagi warga miskin mengacu

pada Petunjuk Teknis (Juknis) Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pertolongan Persalinan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin di Puskesmas dan Jaringannya Tahun 2007 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Nomor HK.03.05/BI.3/2036/2007 tanggal 21 Agustus 2007. Juknis ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2007, tetapi ditetapkan pada tanggal 21

Page 112: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

16

Agustus 2007, sehingga ketentuan ini berlaku surut. Selain itu, untuk lebih memudahkan pemahaman Puskesmas dalam melaksanakan

kegiatan ini, diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 61 Tahun 2006 tanggal 30 Desember 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin.

Berdasar pada rekapitulasi Laporan Pendanaan Pelayanan Kesehatan peserta

Askeskin di Puskesmas Tahun 2007 Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo menunjukkan bahwa saldo pada tahun 2007 adalah sebesar Rp840.857.835,00, dengan rincian sebagai berikut :

Pengeluaran 2007 (Rp) No Puskesmas Saldo 2006

(Rp) Penerimaan 2007 (Rp)

Jumlah (Rp) Yandas (Rp) Persalinan

(Rp)

Saldo 2007 (Rp)

1. Panjatan 5.368.689 55.145.171 60.513.860 18.245.250 3.100.000 39.168.610 2. Kokap I 29.177.600 55.729.596 84.907.196 43.667.526 11.049.500 30.190.170 3. Temon I 65.412.000 31.643.304 97.055.304 55.246.204 0 41.809.100 4. Sentolo II 41.675.655 47.786.915 89.442.570 35.805.034 550.000 53.087.538 5. Samigaluh II 29.380.042 25.582.434 54.962.476 29.499.700 0 25.462.776 6. Galur I 82.279.950 27.861.992 110.141.942 97.038.450 350.000 12.753.492 7. Lendah I 0 25.588.695 25.588.695 19.929.000 1.650.695 4.009.000 8. Pengasih II 1.828.068 51.954.629 53.782.697 12.309.050 0 41.473.647 9. Pengasih I 48.317.000 37.394.472 85.711.472 0 0 85.711.472 10. Girimulyo I 9.514.872 28.026.125 37.540.997 0 0 37.540.997 11. Kalibawang 62.685.748 60.548.952 123.234.700 99.676.700 13.548.000 10.010.000 12. Galur II 17.238.593 18.897.093 36.135.686 1.658.500 0 34.477.186 13. Kokap II 16.676.500 32.766.390 49.442.890 26.733.300 0 22.709.590 14. Lendah II 22.544.328 33.378.423 55.922.751 10.669.290 6.660.000 38.593.461 15. Wates 128.319.160 75.437.962 203.757.122 105.217.800 0 98.539.322 16. Temon II 24.576.200 16.156.307 40.732.507 38.473.878 0 2.258.629 17. Samigaluh I 12.715.724 34.370.981 47.086.705 0 0 47.086.705 18. Girimulyo II 12.408.000 34.195.359 46.603.359 6.839.000 0 39.764.359 19. Sentolo I 54.126.339 42.174.339 96.300.678 37.057.000 3.391.000 55.852.678 20. Nanggulan 93.507.294 40.762.861 134.270.155 10.061.050 3.850.000 120.359.105 Jumlah 757.751.762 775.382.000 1.533.133.762 648.126.732 44.149.195 840.857.835

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT), puskesmas telah melaporkan setiap

penerimaan dan pengeluaran atas pelaksanaan kegiatan ke Dinas Kesehatan sebagaimana diatur dalam Perbup tentang petunjuk pelaksanaan program Askeskin, pasal 20 yang menyatakan bahwa puskesmas wajib memberikan laporan pelaksanaan program Askeskin ke Dinas paling lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan disampaikan ke Dinas, diserahkan ke Bagian Monitoring untuk pelaksanaan kegiatan dan Bagian Keuangan untuk pelaporan keuangannya.

Page 113: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

17

Hasil pemeriksaan atas Laporan Pelaksanaan Program JPKMM Askeskin pada masing-masing puskesmas yang telah diserahkan ke Dinas Kesehatan dan sampel Laporan Bulanan atas pelaksanaan program Askeskin pada empat puskesmas menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

a. Puskesmas Lendah II

Laporan Bulanan Program Askeskin Puskesmas Lendah II sebagai berikut : Saldo 2006 (Rp) Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo 2007 (Rp)

54.318.891,00 Terdiri dari : - saldo Bank

Rp49.260.912,00; - uang tunai

Rp5.057.979,00.

35.241.949,00 68.570.224,00 20.990.616,00

Tabel diatas menunjukkan perbedaan data antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas. Saldo 2006 sebagai saldo awal 2007 terdapat selisih sebesar Rp31.774.563,00 (Rp54.318.891,00-Rp22.544.328,00). Penerimaan Tahun 2007 juga berbeda, hal ini disebabkan karena pengambilan dana pada PT Pos harus dilampiri perencanaan penggunaan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan, sehingga dana yang diambil tidak dapat sekaligus, melainkan bertahap. Penerimaan sebesar Rp35.241.949,00 merupakan penerimaan Tahun 2007 dan tahun 2006 yang belum diambil, serta bunga simpanan. Pengeluaran sebesar Rp68.570.224,00 termasuk didalamnya adalah pajak bunga simpanan. Saldo 2007 sebesar Rp20.990.616,00 adalah riil kas yang ada pada bendahara pengeluaran, dalam bentuk uang tunai sebesar Rp1.346.283,00 dan uang di bank sebesar Rp19.644.333,00. Sisa dana yang masih ada pada PT Pos sesuai dengan giro pos pada tanggal 24 Januari 2008 adalah sebesar Rp21.307.773,00. Dari uraian tersebut, diketahui bahwa rekening puskesmas yang digunakan untuk menyimpan dana askeskis dikenakan pajak bunga. Sesuai ketentuan perpajakan, rekening yang digunakan untuk menyimpan dana APBN/APBD tidak dikenakan pajak. Dan bunga bank yang diterima oleh Puskesmas, adalah merupakan penerimaan daerah, yang seharusnya disetor ke kas daerah. Namun sampai dengan akhir Maret 2008, tidak ada setoran atas bunga simpanan.

b. Puskesmas Temon II Laporan Bulanan Program Askeskin Puskesmas Temon II menunjukkan nilai sebagai berikut :

Page 114: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

18

Saldo 2006 (Rp) Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo 2007 (Rp)

24.576.200,00 16.156.307,00 38.473.878,00 2.258.629,00 Terdiri dari : - saldo Bank

Rp988.514,00; - uang tunai

Rp1.370.115,00. Dari tabel diatas diketahui bahwa tidak ada perbedaan data antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas. Untuk menampung dana dari rekening giro pos, puskesmas membuka rekening pada Bank BPD-DIY, dan menunjukkan bahwa dana yang disimpan dikenakan pajak bunga dan bunga simpanan tidak disetor ke kasda.

c. Puskesmas Galur II Laporan Bulanan Program Askeskin Puskesmas Galur II menunjukkan nilai sebagai berikut :

Saldo 2006 (Rp) Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo 2007 (Rp) 31.832.421,00 18.897.093,00 44.290.944,00 6.438.570,00

Terdiri dari : - saldo Bank

Rp31.024.886,00; - uang tunai

Rp807.535,00.

Laporan Keuangan yang dibuat oleh Puskesmas Galur II tidak menunjukkan nilai saldo awal 2007, penerimaan dan pengeluaran selama tahun 2007, sehingga nilai saldo akhir 2007 tidak dapat diyakini kebenarannya. Nilai yang tercantum pada tabel diatas diambil dari Laporan bulanan, dan fotocopy rekening tabungan.

d. Temon I Laporan Bulanan Program Askeskin Puskesmas Temon I menunjukkan nilai sebagai berikut :

Saldo 2006 (Rp) Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo 2007 (Rp) 65.412.000,00 31.643.304,00 55.246.204,00 41.809.100,00

Dari tabel diatas diketahui bahwa tidak ada perbedaan data antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas. Untuk menampung dana dari rekening giro pos, puskesmas membuka rekening pada Bank BPD-DIY, dan menunjukkan bahwa dana yang disimpan dikenakan pajak bunga dan bunga simpanan tidak disetor ke kasda.

Berdasar pada uraian tersebut diatas, diketahui bahwa :

Page 115: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

19

a. Format Laporan Pelaksanaan dan Laporan Keuangan kegiatan program Askeskin tidak sama antara satu puskesmas dengan puskesmas yang lain;

b. Rekening yang menampung dana daerah dikenakan biaya pajak, penerimaan bunga sejak tahun 2005 dicatat sebagai penerimaan puskesmas, penerimaan bunga tidak disetorkan ke kas daerah dan pelaksanaan program JPKMM Askeskin tidak dilaporkan dan dicatat sebagai penerimaan dan pengeluaran Dinas Kesehatan pada APBD 2007. Dengan demikian diketahui bahwa saldo kas di Puskesmas sebesar Rp840.857.835,00 tidak diperhitungkan sebagai komponen Kasda.

Mengacu pada juknis Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat pada poin pertanggungjawaban, dinyatakan bahwa penggunaan dana harus disesuaikan pemanfaatannya dan tidak dibatasi oleh berakhirnya tahun anggaran sehingga dana tersebut dapat terus bergulir di tahun berikutnya. Klausul ini dijadikan pegangan oleh dinas teknis dalam melaksanakan kegiatan pelayanan askeskin sehingga puskesmas maupun dinas kesehatan berpendapat bahwa penerimaan dan pengeluaran pelayanan kesehatan yang menggunakan dana askeskin tidak perlu di laporkan dan saldo akhir tahun tidak dicatat sebagai komponen kasda. Sisa dana tahun 2006 dan tahun sebelumya di puskesmas dan jaringannya dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan menunjang operasional dan manajemen. Dalam Juknis juga dinyatakan bahwa Bunga tabungan/jasa giro tidak dapat dipergunakan oleh penerima dana. Jasa giro tersebut untuk sementara tetap berada di rekening penerima dana (Pukesmas) sampai adanya peraturan lebih lanjut dari Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan RI. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan dinyatakan bahwa bunga/jasa giro merupakan penerimaan Negara/daerah. Dengan demikian, penerimaan bunga tersebut harus disetor ke kasda.

Atas semua kondisi tersebut, dapat diketahui bahwa petunjuk teknis dan pedoman

pelaksanaan yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan adalah dalam rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin, sedang pengelolaan dan penatausahaan keuangan adalah berpedoman kepada ketentuan yang mengatur tentang keuangan dan perbendaharaan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004

tentang Perbendaharaan Negara telah dinyatakan bahwa semua penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan melalui Rekening Kas Umum Negara (RKUN) dan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, petunjuk teknis adalah petunjuk dalam hal pelayanan kesehatan, sedangkan pengelolaan keuangan tetap mengacu pada peraturan tentang Pengelolaan Keuangan, yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 Tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Page 116: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

20

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dengan tidak dianggarkan pada APBD, pembukaan rekening tidak mendapat persetujuan Bupati dan tanpa sepengetahuan BUD, maka pihak Bank memberlakukan rekening tersebut sama dengan rekening umum, sehingga dikenakan pajak atas bunga bank, dan bunga simpanan tidak disetor.

Permasalahan tersebut diatas tidak sesuai dengan :

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 Tentang Keuangan Negara : (1) Pasal 7 ayat (2) dinyatakan bahwa dalam rangka penyelenggaraan fungsi

pemerintahan untukmencapaui tujuanbernegara, setiaptahun disusun APBN dan APBD;

(2) Pasal 17 ayat (2) dinyatakan bahwa penyusunan Rancangan APBD berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara : (1) Pasal 11 dinyatakan bahwa Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun mulai

tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember ; (2) Pasal 12 ayat (2) dinyatakan bahwa semua penerimaan dan pengeluaran Negara

dilakukan melalui Rekening Kas Umum Negara; (3) Pasal 13 ayat (2) dinyatakan bahwa semua penerimaan dan pengeluaran Daerah

dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah; (4) Pasal 25 ayat (1) Bunga dan/atau jasa giro yang diperoleh Pemerintah merupakan

Pendapatan Negara/Daerah; c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang ketentuan Umum Perpajakan, yang

menyatakan bahwa Rekening yang diperuntukan menampung dana daerah tidak dikenakan pajak.

Penerimaan dan pengeluaran dana Askeskin yang tidak dicatat melalui mekanisme APBD mengakibatkan : a. Penerimaan daerah kurang diterima (dari penerimaan bunga simpanan); b. Rekening yang dibuka dikenakan pajak ; c. Tidak ada pengawasan/pengendalian atas pelaksanaan pemberian pelayanan

kesehatan kepada masyarakat miskin melalui kegiatan Askeskin ; d. Kas Daerah dicatat lebih rendah sebesar Rp840.857.835,00.

Page 117: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

21

Tidak dicatatnya penerimaan dan pengeluaran dana askeskin dalam APBD disebabkan oleh pemahaman Puskesmas dan Dinas Kesehatan bahwa penggunaan dana askes hanya mengacu pada pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan;

Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas, Kepala Dinas Kesehatan sependapat dan menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin dilaksanakan dengan menggunakan Pedoman Pelaksanaan yang diterbitkan Departemen Kesehatan. Pedoman tersebut tidak mengatur tentang keuangan dan perbendaharaan. Namun demikian, untuk Tahun 2008 Dinas Kesehatan telah berupaya memperbaiki pengelolaan dan penatausahaan keuangan dengan memasukkan Dana Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin sebagai pendapatan dalam APBD Tahun 2008 dan sisa dana Tahun 2006 dan 2007 serta pendapatan dari bunga bank akan dimasukkan dalam APBD Perubahan Tahun 2008, dan akan dilakukan penghitungan ulang.

Rekomendasi BPK-RI Bupati Kulon Progo agar memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan selaku pengguna anggaran untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran setiap kegiatan dalam APBD sebagai alat kendali kegiatan.

Page 118: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

22

4. Pengelolaan bantuan dana pemberdayaan masyarakat atas program Community Development (CD) dari pemerintah Propinsi DIY sebesar Rp4.000.000.000,00 tidak melalui mekanisme APBD Pada Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mendapatkan bantuan dana pemberdayaan masyarakat desa yang bersumber dari APBD Propinsi DIY Tahun 2006 sebesar Rp4.000.000.000,00. Alokasi dana untuk masing-masing program ditentukan dalam Keputusan Bupati Nomor 337 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, dengan rincian sebagai berikut : No SKPD/Program/Kegiatan Vol Biaya (Rp) Lokasi

1 a. Program Pembangunan Infrastuktur Pedesaan 1)Pembangunan Pasar Pedesaan 1 paket 250.000.000 Gerbosari, Samigaluh 2)Bantuan semen untuk lingkungan perumahan 1 paket 300.000.000 Kab. Kulonprogo 3)Bantuan instalasi air bersih 1 paket 80.000.000 Donomulyo, Nanggulan b. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Pemanfaatan energi alternatif untuk pengairan lahan

pantai 1 paket 75.000.000 Karangsewu, Galur

1 paket 75.000.000 Karangwuni, Galur 2 a. Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian 1) Pengembangan agribisnis pembibitan sapi potong 135 ekor 810.000.000 Temon, Sentolo,

Girimulyo 2) Pengembangan agribisnis kambing lokal 270 ekor 135.000.000 Galur, Panjatan, Wates,

Temon 3) Pengembangan agribisnis kambing PE 110 ekor 165.000.000 Girimulyo, Samigaluh b Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Bantuan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat

guna (biogas) 96 paket 768.000.000 88 desa

c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 1) Bantuan bibit jeruk 40.000

batang 200.000.000 Galur, Panjatan, Wates,

Temon 2) Bantuan bibit vanili 3.467

batang 52.000.000 Samigaluh, Girimulyo,

Nanggulan, Kalibawang, Kokap, Pengasih

d. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1) Pengembangan kemitraan usaha pertanian 1 paket 100.000.000 Kec. Wates a) Perencanaan b) Bantuan dan fasilitasi petani pelaku kemitraan 2) Pagar tanaman hidup untuk tapal batas 1 paket 25.000.000 Jembatan Srandakan 3) Bantuan pengelolaan agribisnis kawasan agropolitan

1 paket 50.000.000 Kec. Kalibawang

3 Program Pengembangan Budidaya Perikanan 1) Bantuan semen untuk kolam ikan 1 paket 300.000.000 Panjatan, Galur

Page 119: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

23

No SKPD/Program/Kegiatan Vol Biaya (Rp) Lokasi 2) Bantuan bibit ikan tawar 400.000

ekor 150.000.000 12 kecamatan

3) Bantuan sarana pamasaran ikan 40 paket 40.000.000 4 TPI 4 a. Program Pengembanan Industri Kecil dan Menengah Penguatan modal industri pengolahan VCO 1 paket 100.000.000 Kec. Panjatan b. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Bantuan alat pengolahan limbah VCO 1 paket 75.000.000 Galur, Panjatan 5 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan wisata alam dan pedesaan “Menoreh

Green Land” Kabupaten Kulonprogo

1) Persiapan 1 paket 10.000.000 2) Penghijauan kawasan 2 ha 20.000.000 3) Biaya pihak ketiga 1 paket 35.000.000 4) Pengembangan Green Cottage 1 paket 100.000.000 5) Pembangunan Camping Ground 1 paket 50.000.000 6) Pengembangan Outbond Centre 1 paket 35.000.000 Jumlah 4.000.000.000

Bantuan dana pemberdayaan masyarakat desa tersebut telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp4.000.000.000,00 disimpan pada rekening Pemda Kulon Progo dengan Nomor 22.01.1.10394-0. Bantuan dana dari APBD Propinsi DIY tersebut tidak dianggarkan dalam penyusunan APBD maupun Perubahan APBD Tahun 2007. Sampai dengan akhir Tahun 2007, masing-masing dinas teknis telah mencairkan dana sesuai dengan alokasi yang diatur dengan Keputusan Bupati dengan rincian sebagai berikut : No Tanggal Pencairan Uraian/Kegiatan SKPD Jumlah (Rp) 1 19 Sept ‘07 Pengembangan wisata alam dan

pedesaan “Menoreh Green Land” Dinas Pariwisata 125.000.000,00

2 10 Sept ‘07 Pembangunan Pasar Gerbosari, Samigaluh

Kantor Pengelolaan Pasar 125.000.000,00

3 21 Nop ‘07 Pembayaran tahap 1 instalasi air bersih Donomulyo

Dinas PU 40.000.000,00

4 22 Nop ‘07 Pengembangan wisata alam dan pedesaan “Menoreh Green Land”

Dinas Pariwisata 125.000.000,00

5 23 Nop ‘07 Pemanfaatan energi alternatif untuk pengairan lahan pantai tahap 1 (Karangsewu)

Dinas PU 75.000.000,00

6 23 Nop ‘07 Pemanfaatan energi alternatif untuk pengairan lahan pantai tahap 1 (Karangwuni)

Dinas PU 75.000.000,00

7 30 Nop ‘07 Pagar tanaman hidup untuk tapal batas

Dinas Pertanian dan Kelautan

25.000.000,00

Page 120: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

24

No Tanggal Pencairan Uraian/Kegiatan SKPD Jumlah (Rp) 8 30 Nop ‘07 Bantuan sarana dan prasarana

teknologi peternakan tepat guna (biogas)

Dinas Pertanian dan Kelautan

768.000.000,00

9 26 Des ‘07 Pembayaran tahap 2 instalasi air bersih Donomulyo

Dinas PU 40.000.000,00

10 27 Des ‘07 Bantuan alat pengolahan limbah VCO

Kantor Pedal 74.970.000,00

Jumlah 1.472.970.000,00

Dari tabel di atas, diketahui bahwa per tanggal 31 Desember 2007, dana pemberdayaan masyarakat yang sudah direalisasikan adalah sebesar Rp1.472.970.000,00 sehingga masih tersisa sebesar Rp2.527.030.000,00 (Rp4.000.000.000,00 – Rp1.472.970.000,00). Dana tersebut seharusnya disetorkan ke kas daerah pada akhir tahun anggaran untuk kemudian dianggarkan lagi pada tahun anggaran berikutnya. Hasil pemeriksaan secara uji petik atas pengelolaan dana pemberdayaan masyarakat, berdasarkan SK Bupati Nomor 337 Tahun 2007, menunjukkan bahwa Dinas Pertanian dan Kelautan Kabupaten Kulon Progo mendapatkan alokasi dana pemberdayaan masyarakat sebesar Rp2.795.000.000,00 dengan penggunaan sebagai berikut :

a. Penguatan Modal sebesar Rp1.110.000.000,00 melalui Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;

Penyaluran Penguatan Modal kepada peternak melalui Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan bekerjasama dengan PD. Bank Pasar Kabupaten Kulon Progo. Atas dana tersebut, Bank Pasar telah menyalurkan dana dengan rincian sebagai berikut : 1) Pengembangan Pengembangan agribisnis pembibitan sapi potong, dari alokasi

sebesar Rp810.000.000,00 telah disalurkan kepada 16 peternak sapi senilai Rp554.000.000,00 sehingga sisa alokasi dana yang belum disalurkan sebesar Rp256.000.000,00;

2) Pengembangan agribisnis kambing lokal, dari alokasi sebesar Rp135.000.000,00 telah disalurkan kepada 2 peternak kambing lokal senilai Rp37.000.000,00 sehingga sisa alokasi dana yang belum disalurkan sebesar Rp98.000.000,00;

3) Pengembangan agribisnis kambing PE, dari alokasi sebesar Rp165.000.000,00 telah disalurkan kepada 4 peternak kambing PE senilai Rp80.000.000,00 sehingga sisa alokasi dana yang belum disalurkan sebesar Rp85.000.000,00.

Dengan demikian, dari alokasi dana yang diterima oleh PD. Bank Pasar Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp1.110.000.000,00, telah disalurkan sebesar Rp671.000.000,00 (Rp554.000.000,00 + Rp37.000.000,00 + Rp80.000.000,00) sehingga, terdapat sisa

Page 121: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

25

alokasi dana yang belum disalurkan sebesar Rp439.000.000,00 (Rp256.000.000,00 + Rp98.000.000,00 + Rp85.000.000,00).

b. Hibah sebesar Rp1.685.000.000,00, yang akan digunakan untuk pemberian bantuan kepada masyarakat/kelompok-kelompok tani.

Permasalahan yang dapat diungkapkan dalam pengelolaan dana hibah/bantuan sebagai berikut : 1) Pencairan dana pemberdayaan masyarakat oleh Dinas Pertanian dan Kelautan

yang digunakan untuk kegiatan pemberian bantuan kepada masyarakat Rp1.685.000.000,00 dilakukan dengan 2 tahap yaitu pada tanggal 30 Nopember 2007 sebesar Rp793.000.000,00 dan tanggal 26 Januari 2008 sebesar Rp892.000.000,00. Dana tersebut ditampung pada BPD DIY Cabang Wates dengan rekening No. 20.02.9.00146-3 an. Bendahara Pengeluaran Dinas Pertanian dan Kelautan Kabupaten Kulon Progo. Pada tanggal 30 Nopember 2007 dana tersebut telah digunakan untuk pembayaran kegiatan penanaman pagar hidup untuk tapal batas dengan Kabupaten Bantul dengan pelaksana Formasba Institute sebesar Rp25.000.000,00. Kemudian, tanggal 12 Januari 2008 dilakukan pembayaran untuk bantuan sarana dan prasarana teknologi tepat guna (biogas) sebesar Rp160.000.000,00, sehingga terdapat sisa dana sebesar Rp1.500.000.000,00 (Rp1.685.000.000,00 – Rp185.000.000,00). Sisa dana tersebut pada 31 Januari 2008 dipindahkan ke rekening baru sebagai rekening penampung pada BPD DIY Cabang Wates dengan rekening No. 22.01.1.21015-0.

2) Beberapa pekerjaan belum selesai dilaksanakan : a) Bantuan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna (biogas)

Pengadaan bantuan sarana dan prasarana teknologi peternakan (biogas) bekerja sama dengan Sanggar Solidaritas Petani “Lestari” yang beralamat di Karangwuni RT.04/02, Wates, berdasarkan surat perjanjian No. 600/1747/XI/2007 tanggal 6 Nopember 2007. Pekerjaan tersebut berupa Pembuatan Biodigister (Alat Pengolah Limbah Ternak) sebanyak 96 unit senilai Rp768.000.000,00 yang tersebar di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Berdasarkan surat perjanjian tersebut, jangka waktu pelaksanaan kegiatan berlaku selama 5 (lima) bulan, sehingga perjanjian tersebut berakhir sampai dengan 6 April 2008. Namun demikian, tanggal 8 April 2008, pekerjaan tersebut baru dilaksanakan sebanyak 43 unit senilai Rp344.000.000,00 sehingga terdapat pekerjaan yang belum dilaksanakan sebanyak 53 unit senilai Rp424.000.000,00.

b) Bantuan bibit vanili sebanyak 3.467 batang senilai Rp52.000.000,00;

Page 122: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

26

c. Terdapat sisa dana sampai dengan pemeriksaan berakhir belum digunakan sebesar Rp707.433.400,00

Berdasarkan pembukuan yang diselenggarakan oleh Bendahara Pengeluaran Dinas Pertanian dan Kelautan, sampai dengan tanggal 4 April 2008 pencairan uang yang telah digunakan untuk pemberian bantuan sebagai berikut :

No Tgl Uraian Jumlah (Rp) 1 30 Nop ‘07 Pagar tanaman hidup untuk tapal batas 25.000.000,00 2 30 Nop ‘07 Bantuan sarana dan prasarana teknologi peternakan

tepat guna (biogas) 160.000.000,00

3 4 Mar ‘08 Kegiatan show room agropolitan 50.000.000,00 4 8 Mar ‘08 Pembuatan biogas sebanyak 23 unit 184.000.000,00 5 17 Mar ‘08 Bahan dan peralatan pertanian kegiatan pengembangan

kemitrausahaan pertanian 9.919.600,00

6 17 Mar ‘08 Pupuk dan obat-obatan kegiatan pengembangan kemitrausahaan pertanian

17.391.000,00

7 26 Mar ‘08 Bibit tanaman kegiatan pengembangan kemitrausahaan pertanian

29.775.000,00

8 26 Mar ‘08 Perencanaan dan penyuluhan kegiatan budidaya terong jepang

4.000.000,00

9 27 Mar ‘08 Timbangan dan trays 39.927.000,00 10 1 Apr ‘08 Pengadaan bibit jeruk 132.030.000,00 11 2 Apr ‘08 Pembuatan rumah lindung 31.923.000,00 12 3 Apr ‘08 Pengadaan semen 293.601.000,00 Jumlah 977.566.600,00

Dengan demikian, sisa dana yang belum digunakan sebesar Rp707.433.400,00 (Rp1.685.000.000,00 – Rp977.566.600,00). Sisa dana tersebut masih tersimpan dalam rekening yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran. Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada pasal 17 ayat (1) yang menyatakan bahwa semua penerimaan dan pengeluaran daerah baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada pasal menyebutkan bahwa : 1) Pasal 21 : APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1

(satu) tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

2) Pasal 44 ayat (1) Belanja hibah bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

Page 123: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

27

dalam naskah perjanjian hibah daerah dan ayat (2) Belanja hibah kepada pemerintah dikelola sesuai dengan mekanisme APBN, serta hibah kepada pemerintah daerah lainnya dan kepada perusahaan daerah, badan/lembaga/organisasi swasta dan/atau kelompok masyarakat/perorangan dikelola dengan mekanisme APBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

c. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pertanian dan Kelautan dengan Sanggar Solidaritas Petani “Lestari” Kabupaten Kulon Progo Nomor 600/1747/X/2007 tanggal 6 Nopember 2007 antara lain menyebutkan : 1) Pasal 2 : ruang lingkup pekerjaan dalam hal ini adalah Pembuatan Biodigister

(Alat Pengolah Limbah Ternak) sebanyak 96 unit dengan kapasitas 9 m3; 2) Pasal 6 : jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) bulan

terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini. Pengelolaan bantuan dana yang tidak melalui APBD tersebut mengakibatkan tidak ada pengendalian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan bantuan dana pemberdayaan masyarakat, sehingga sampai dengan akhir tahun anggaran kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya.

Permasalahan tersebut disebabkan kelalaian Panitia Anggaran yang tidak mencatat bantuan dari Propinsi kedalam APBD Kabupaten Kulon Progo.

Atas permasalahan ini, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah menyatakan

bahwa Bantuan Dana Pemberdayaan Masyarakat atas Program Community Development dari Pemerintah Propinsi sebesar Rp4.000.000.000,00 baru diterima tanggal 29 Desember 2006 sedangkan RAPBD TA. 2007 telah memasuki proses finalisasi. Sedangkan mekanisme peng-SPJ-an dilakukan oleh SKPD masing-masing. Namun demikian Dana CD dari Pemerintah Propinsi Tahun 2007 telah dimasukkan dalam APBD Perubahan Tahun 2007.

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar menegur dan memerintahkan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan dan sisa dana yang tidak digunakan agar disetorkan ke kas daerah.

Page 124: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

28

5. Belanja Barang dan Jasa pihak ketiga pada Dinas Pendidikan direalisasikan untuk bantuan dan membiayai kegiatan Dinas Pendidikan minimal sebesar Rp4.968.289.000,00 Tahun anggaran 2007, Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo mendapatkan alokasi dana belanja barang dan jasa sebesar Rp17.472.799.532,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp16.665.610.915,00 atau sebsar 95,38%. Dari realisasi tersebut diantaranya untuk belanja pihak ketiga yang dianggarkan sebesar Rp9.430.804.500,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp9.260.887.600,00 atau sebesar 98,20%. Hasil pemeriksaan atas Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan laporan akhir kegiatan belanja pihak ketiga, menunjukkan bahwa belanja pihak ketiga Dinas Pendidikan yang dianggarkan pada belanja barang dan jasa, digunakan untuk belanja barang dan jasa sekolah-sekolah (TK, SD, SMP, SMA dan SMK) Negeri dan bantuan keuangan kepada sekolah-sekolah swasta serta lembaga kemasyarakatan. Bantuan diberikan kepada sekolah yang telah mengajukan proposal yang memuat rincian kebutuhan dan besaran dana yang diperlukan. Penunjukan penerima dana belanja pihak ketiga ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan. Realisasi belanja pihak ketiga diberikan oleh Bendahara pengeluaran melalui bendahara pengeluaran Sub Dinas masing-masing secara tunai kepada sekolah dan/atau lembaga kemasyarakatan yang memerlukan. Bukti pelaksanaan kegiatan berupa bukti pengeluaran kas (ben. 26a) yang selanjutnya digunakan sebagai SPJ pengeluaran Dinas Pendidikan yang disampaikan ke BPKD. Atas realisasi belanja pihak ketiga tersebut masing-masing pihak yang menerima uang (belanja pihak ketiga) membuat laporan akhir kegiatan sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi belanja uang yang telah diterima. Hasil pemeriksaan secara uji petik atas realisasi belanja pihak ketiga menunjukkan bahwa realisasi belanja sebesar Rp 4.968.289.000,00 digunakan untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp2.865.027.900,00 dan untuk bantuan keuangan sebesar Rp2.103.261.100,00 dengan rincian sebagai berikut :

Kode rekeniong Nama Kegiatan Belanja Pihak Ketiga Blj barang

dan jasa (Rp) Bantuan

(Rp) Jumlah

(Rp)

1.01.01.15.23.5.2.2.18 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah (TK)

672.366.000

672.366.000

1.01.01.16.23.5.2.2.18 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah (SD) 1.440.248.900

363.101.100

1.803.350.000

1.01.01.18.19.5.2.2.18 Bantuan operasional pendidikan non formal 80.000.000 80.000.000 1.01.01.18.20.5.2.2.18 Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan non

formal

591.456.000

591.456.000

Page 125: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

29

1.01.01.25.08.5.2.2.18 Penyelenggaraan pendidikan TK dan SD 1.224.779.000 396.338.000 1621117000 1.01.01.26.40.5.2.2.18 Pengembangan dan pemanfaatan ICT 200.000.000 200.000.000 Jumlah 2.865.027.900 2.103.261.100 4.968.289.000

Dari data yang disajikan oleh bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu Sub Dinas serta seksi sarana prasarana masing-masing Sub Dinas Pengguna anggaran (PPTK) yang mengelola belanja pihak ketiga lebih lanjut dapat dirinci sebagai berikut :

No Nama dan Kegiatan Belanja Pihak Ketiga Rincian (Rp) Jumlah (Rp) 1 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah (TK) 672.366.000 Digunakan untuk bantuan operasional TK swasta 672.366.000 2 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah (SD) 1.803.350.000 Digunakan untuk Biaya Operasional SD Negeri 1.440.248.900 Digunakan untuk Biaya operasional SD swasta dan MI 363.101.100 3 Bantuan operasional pendidikan non formal 80.000.000 Digunakan untuk bantuan PKBM 34.000000 Bea siswa kursus untuk warga masyarakat 46.000.000 4 Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan non formal 591.456.000 Digunakan untuk fasilitasi kelembagaan Majelis Taklim 591.456.000 5 Penyelenggaraan pendidikan TK dan SD 1.621.117.000 Tes kendali mutu Semester I Rp610.528.000,- a. SD Negeri 495.616.000 b. SD Swasta 85.376.000 c. MIN/MI 29.536.000 Ulangan Umum Bersama Semester II Rp518.464.000,- a. SD Negeri 422.688.000 b. SD Swasta 70.736.000 c. MIN/MI 25.040.000 Ujian sekolah Rp154.725.000,- a. SD Negeri 126.475.000 b. SD Swasta 20.875.000 c. MIN/MI 7.375.000 Pendataan dan pelaporan Kabupaten/Dinas Pendidikan 4.000.000 Pendataan dan pelaporan Kecamatan/Cabang Dinas 4.800.000 Pendataan dan pelaporan Kabupaten/Dinas Pendidikan 9.600.000 Pendataan dan pelaporan Sekolah (TK/SD) Rp139.800.000,- a. TK Negeri 400.000 b. TK Swasta 62.800.000 a. SD Negeri 59.000.000

Page 126: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

30

b. SD Swasta 12.200.000 c. MIN/MI 5.400.000 Bantuan Penyusunan KTSP SD/MI Rp77.200.000,- a. SD Negeri 60.200.000 b. SD Swasta 12.000.000 c. MIN/MI 5.000.000 Bantuan MPMBS Rp30.000.000,- a. Untuk lomba sekolah tingkat nasional (TK/SD) 20.000.000 b. Tim Pembina UKS Kabupaten(rehab dan operasional) 10.000.000 Bantuan pembinaan KTSP di Kecamatan (12 kecamatan) 12.000.000 Bantuan pembinaan KTSP 12 kecamatan (10 gugus wilayah) 60.000.000 6 Pengembangan dan pemanfaatan ICT 200.000.000 Pengadaan Peralatan ICT pada SMK Negeri I Pengasih 200.000.000 Jumlah 4.968.289.000 4.968.289.000

Hasil diskusi dengan Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan diperoleh penjelasan bahwa belanja pihak ketiga telah dianggarkan dalam dalam APBD dan dalam SKPD DPA Dinas Pendidikan. Dalam realisasinya diberikan tunai berdasarkan proposal yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan yang kemudian dipertanggungjawabkan oleh penerima dalam bentuk laporan akhir kegiatan. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pernyataan SAP Nomor 02 Laporan Realisasi Anggaran, paragraf : a. 34; Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi

dan fungsi ; b. 36; Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari

pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah,bantuan sosial ;

c. paragraph 44, Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran.

Permasalahan tesebut mengakibatkan realisasi belanja Barang dan Jasa pihak

ketiga pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo tidak sesuai peruntukan minimal sebesar Rp4.968.289.000,00.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Pengguna Anggaran yang

menganggarkan dan merealisasikan belanja barang dan jasa pihak ketiga untuk bantuan dan belanja sekolah.

Page 127: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

31

Atas permasalahan ini, Dinas Pendidikan menyatakan bahwa dalam pelaksanaan

anggaran tahun berikutnya akan disesuaikan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 dan PP Nomor 58 Tahun 2005.

Rekomendasi BPK-RI Bupati Kulon Progo agar menegur dan memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan

dalam menganggarkan belanja sesuai dengan pengelompokan belanja yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 dan PP Nomor 58 Tahun 2005.

Page 128: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

32

6. Pelaksanaan kegiatan penguatan modal pada koperasi T.A. 2007 tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sebesar Rp1.264.350.000,00 Pada Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengalokasikan dana penguatan modal pada pembiayaan pengeluaran sebesar Rp2.350.350.000,00 yang dianggarkan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD). Berdasar pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) SKPD, menunjukkan bahwa pengelolaan kegiatan penguatan modal dianggarkan pada satu urusan wajib, yaitu Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebesar Rp1.950.350.000,00 dan satu urusan pilihan, yaitu Urusan Pertanian sebesar Rp400.000.000,00.

Bendahara Pengeluaran Belanja Tidak Langsung (BTL) Non Gaji dan Pembiayaan mengeluarkan uang sebesar Rp400.000.000,00 untuk Penguatan Modal Bidang Pertanian dengan bukti pengeluaran Nomor 209/XII/2007 pada tanggal 19 Desember 2007 kepada PD Bank Pasar. Pada tanggal yang sama, dibayarkan juga oleh Bendahara Pengeluaran BTL Non Gaji dan Pembiayaan uang sebesar Rp686.000.000,00 untuk Penguatan Modal bidang perindustrian, perdagangan dan koperasi. Pencairan dana ini didasarkan atas surat rekomendasi dari Sekretaris Daerah dengan surat Nomor 600/3338 tanggal 15 Desember 2007 perihal Rekomendasi pencairan dana penguatan modal tahun 2007 yang dikeluarkan sebagai bentuk persetujuan atas surat Direktur PD BPR Bank Pasar Nomor 166/043/BP/XII/2007 tanggal 14 Desember 2007. Dana penguatan modal yang dikelola oleh PD BPR Bank Pasar pada tahun 2007 sebesar Rp1.086.000.000,00 (Rp400.000.000,00 + Rp686.000.000,00) dianggarkan pada APBD T.A. 2007. Dalam surat Bupati Kulon Progo Nomor 900/3247 tanggal 14 Desember 2007 yang ditujukan kepada Direktur PD Bank Pasar dinyatakan bahwa PD BPR Bank Pasar selaku bank teknis pengelola dana penguatan modal untuk mengelola dana dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Selain dana tersebut, terdapat dana penguatan modal yang dikelola oleh Dinas

Perindagkoptam selaku dinas teknis sebesar Rp1.264.350.000,00. Alokasi dana ini dianggarkan pada APBD Perubahan dan merupakan dana dari Propinsi DIY yaitu dana bantuan pemberdayaan masyarakat atau Community Development (CD). Kegiatan ini berdasar pada Surat Bupati Kulon Progo Nomor 900/3248 tanggal 14 Desember 2007 tentang Penguatan Modal Tahun 2007, Peraturan Bupati kulon Progo Nomro 48 Tahun 2007 tanggal 13 Desember 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Penguatan Modal, Peraturan Daerah (Perda) Kulon Progo Nomor 19 Tahun 2007 tanggal 2 Nopember 2007 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD) Tahun Anggaran (T.A. 2007) dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 38 Tahun 2007 Tanggal 3 Nopember 2007 Tentang Penjabaran APBD Perubahan T.A. 2007 dan hasil rapat

Page 129: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

33

koordinasi tanggal 14 Desember 2007 di Bagian Pembangunan, Setda. Kemudian pada tanggal 15 Desember 2007, ditindaklanjuti dengan Surat Permohonan Kepala Diperindagkoptam Nomor 518/1284 perihal Permohonan Pencairan Penguatan Modal Tahun 2007. Selanjutnya, dikeluarkan surat persetujuan pencairan dana penguatan modal tahun 2007 Nomor 600/3291 tanggal 15 Desember 2007. Berdasar pada surat persetujuan, Sekda mengeluarkan Surat Rekomendasi Pencairan Dana Penguatan Modal Tahun 2007 Nomor 600/3339 pada tanggal 15 Desember 2007.

Surat Bupati Kulon Progo Nomor 900/3248 tanggal 14 Desember 2007 tentang

Penguatan Modal Tahun 2007 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Perindagkoptam berisi tentang nama Koperasi penerima penguatan modal dan jumlah diterima oleh masing-masing koperasi serta meminta kepada Dinas Perindagkoptam selaku SKPD yang membidangi koperasi untuk menyalurkan dan bertanggungjawab terhadap pengembalian dana dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jangka waktu pengembalian maksimal 5 (lima) tahun dengan bunga 9% per tahun

flat; b. Alokasi bunga 9% adalah 6% untuk Pemerintah Daerah dan 3 % dikembalikan kepada

Koperasi pemanfaat dana penguatan modal (jika pengembalian lancar), dan apabila pengembalian tidak lancar maka 3% tersebut disetorkan ke Pemerintah Daerah;

c. Menyetorkan pengembalian pinjaman tersebut (pokok dan bunga) ke kasda setiap bulannya paling lambat tanggal 10 pada bulan berikutnya.

Sebagai tindak lanjut Surat Bupati dan Peraturan Bupati sebagaimana tercantum

pada alenia diatas, Kepala Dinas Perindagkoptam mengeluarkan keputusan Nomor 518/11/KPTS/2007 Tentang Koperasi Penerima Penguatan Modal Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Nomor 10/Per/PPKP/XII/2007 tanggal 16 Desember 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa Untuk Penguatan Modal Koperasi.

Pada tanggal 28 Desember 2007, bendahara pengeluaran Belanja Tidak Langsung (BTL) Non Gaji dan Pembiayaan mengeluarkan uang sebesar Rp1.264.350.000,00 untuk pembayaran penguatan modal bidang koperasi dengan bukti pengeluaran kas nomor 212/XII/2007 kepada Ir. Subito selaku Kepala Dinas Perindagkoptam Kabupaten Kulon Progo, melalui transfer dari rekening kasda ke rekening tabungan Dinas Perindagkoptam a.n. Kepala Dinas pada Bank BPD DIY Cabang Wates dengan nomor rekening 22.01.1.20885-5. Setelah uang masuk ke rekening penguatan modal, dilakukan perjanjian antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Diperindagkoptam dengan Koperasi pada tanggal 29 Januari 2008, dan tanggal 31 Januari 2008 uang disalurkan ke masing-masing koperasi sesuai dengan nama dan nilai yang tercantum dalam surat rekomendasi.

Empat koperasi penerima dana penguatan modal tersebut adalah :

Page 130: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

34

a. Penguatan Modal Koperasi Pinunjul Nanggulan sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan Surat Perjanjian Nomor 518/58.1; 06/581/KKP/I/2008;

b. Penguatan Modal Koperasi Gangsar Sentolo sebesar Rp200.000.000,00 dengan Surat Perjanjian Nomor 518/58.1; 13/KUD/STL1I/2008;

c. Penguatan Modal bagi Koperasi Agro Cipta Mandiri berupa sewa lahan sebesar Rp17.500.000,00 dengn Surat Perjanjian Nomor 518/58.1; 12/ACM/I/2008;

d. Penguatan Modal bagi Koperasi Mina Prospek Mandiri dengan Surat Perjanjian Nomor.518/58.1; 005/KSU.MPM/SK/I/2008, berupa : (1) Sewa lahan sebesar Rp1.200.000,00; (2) Kolam pembenihan sebesar Rp4.650.000,00; dan (3) Kolam Pembesaran sebesar Rp41.000.000,00.

Pada setiap surat perjanjian, telah dicantumkan tabel angsuran pokok dan bunga yang menjadi kewajiban koperasi setiap bulannya untuk disetor ke kas daerah.

Sampel dilakukan pada Koperasi Sekunder Pinunjul yang mendapat alokasi dana

penguatan modal terbesar, yaitu sebesar Rp1.000.000.000,00. Koperasi ini didirikan berdasar pada Badan Hukum nomor 518/57/BH/VI/2006 Tanggal 8 Juni 2006 beranggotakan 6 koperasi dengan susunan pengurus sebagai berikut :

No Nama Jabatan 1. KRT Sudomowiwoho Ketua 2. Subiyakto,S.E Wakil Ketua 3. Sulton Sekretaris I 4. Sukirdi,S.T. Sekretaris II 5. AJ. Sukardi A.Ma.Pd Bendahara 6. Sumanto, BA Ketua/Anggota Pengawas 7. Drs. Suranto Upoyo Anggota 8. Hartono, SPd Anggota

Sampai dengan bulan Maret 2008, anggota Kopdit Pinunjul telah bertambah

sebanyak 9 koperasi sehingga menjadi 15 koperasi. Neraca Per 31 Desember 2006 menunjukkan posisi aset sebesar Rp55.746.200,00 dan perhitungan hasil usaha menunjukkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp2.446.200,00. Neraca per 31 Desember 2007 menunjukkan posisi aset sebesar Rp78.771.058,00 dengan SHU sebesar Rp4.009.508,00. Pemberian dana penguatan modal ini didasarkan pada proposal yang diajukan oleh Kopdit Pinunjul kepada Bupati Kulon Progo Nomor 16/412/21/KKP/XI/2007 tanggal 20 Nopember 2007. Dalam proposal menyebutkan dana penguatan modal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan bunga 6% per tahun dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun.

Page 131: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

35

Daftar penerima dana penguatan modal dari kopdit pinunjul sampai dengan Maret 2008 adalah sebagai berikut :

No Nama Koperasi Dana diterima

(Rp) Anggota Tahun 2006 1. KUD Sido Subur Samigaluh 100.000.000,00 2. KSP Sido Subur Samigaluh 0,00 3. Koperasi Tani Pancasila Kalibawang 75.000.000,00 4. KSU trijata Wates 50.000.000,00 5. KUD Rekeji Mulyo Kokap 110.000.000,00 6. KPRI Sejahtera Temon 200.000.000,00 7. KPRI Agung Kokap 250.000.000,00 Anggota Tahun 2007 8. KSU Chaka Domas Payung Agung Pengasih 45.000.000,00 Anggota Tahun 2008 9. KSU Wetpas Wates 30.000.000,00 10. Kopdit Mulya Promasan 30.000.000,00 11. Primkopabri BKP-AL Sentolo 30.000.000,00 12. KPRI Teguh Samigaluh 24.000.000,00 13. Koperasi AL-Amin Samigaluh 24.000.000,00 14. KSU Mandiri Kebonharjo 30.000.000,00 15. KSU Mitra Barokah Pasar Wates 50.000.000,00 Jumlah 1.048.000.000,00

Dana yang dialokasikan adalah sebesar Rp1.048.000.000,00 , lebih besar dari dana yang diterima, karena sudah ada pengembalian pokok dan bunga atas dana yang sudah dipinjam pada bulan Februari. Dana ini kemudian dipinjamkan kepada anggota. Hasil cek fisik di kantor Kopdit Pinunjul menunjukkan bahwa pembagian kepada anggota tidak didasari dengan analisa perhitungan apapun. Dasar yang digunakan hanyalah kepercayaan dan keyakinan, terutama untuk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), karena merupakan koperasi pegawai,maka mendapat alokasi kredit terbesar. Dengan pertimbangan, penghasilan peminjam tetap dan dipotong gaji, sehingga resiko menunggak adalah kecil.

Dari uraian diatas diketahui bahwa dana penguatan modal, yang dianggarkan pada perubahan APBD tanggal 2 Nopember 2007 berdasar pada Surat Bupati tanggal 14 Desember 2007, dana ditampung dalam rekening penampung Dinas Perindagkoptam tanggal 28 Desember 2007, surat perjanjian antara Dinas Perindagkoptam dengan Koperasi ditandatangani tanggal 29 Januari 2008 dan dana diterima oleh Koperasi pada

Page 132: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

36

tanggal 31 Januari 2008, adalah tidak sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Kegiatan yang dilaksanakan melewati Tahun Anggaran tidak dapat diakui sebagai realisasi belanja tahun anggaran bersangkutan. Selain itu, dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 Tentang Keuangan Negara Pasal 28 ayat (3) dinyatakan bahwa Penyesuaian APBD dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan dibahas bersama DPRD dengan Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan prakiraan Perubahan atas APBD tahun anggaran yang bersangkutan, apabila terjadi, pada huruf a, yaitu perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD.

Dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 67 Tahun 2007 Tanggal 27 Juli 2007 Tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUA) Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007, telah dituangkan beberapa urusan wajib yang menjadi prioritas untuk dianggarkan dalam perubahan APBD 2007. Dalam KUA perubahan diuraikan beberapa urusan wajib dan pilihan yang dituangkan dalamAPBD perubahan, dengan diberi gambaran tentang kondisi umum, permasalahan dan tantangan yang dihadapi pada tahun 2005, 2006 dan 2007. Bertitik tolak dari kondisi, tantangan dan permasalahan yang dihadapi, prediksi kemampuan keuangan daerah dan dalam upaya mencapai sasaran yang akan dicapai pada tahun 2007 melalui urusan wajib dan urusan pilihan, dijabarkan dalam tabel Rekapitulasi Kebijakan Umum Anggaran Perubahan Tahun 2007, Pagu indikatif untuk urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah sebesar Rp380.616.400,00, yang terdiri dari Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah sebesar Rp372.616.400,00 dan Program peningkatan kualitas organisasi, manajemen dan usaha dan keuangan koperasi sebesar Rp8.000.000,00.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa anggaran untuk kegiatan penguatan modal pada APBD perubahan tidak sejalan dengan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran 2007, dan tidak didasarkan pada prioritas anggaran. Selain itu, pelaksanaan kegiatan yang melewati tahun anggaran tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga kegiatan penguatan modal sebesar Rp1.264.350.000,00 yang diakui dan dicatat sebagai realisasi pengeluaran pembiayaan Tahun 2007 dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007 menjadikan realisasi pengeluaran pembiayaan dicatat lebih tinggi.

Permasalahan tersebut di atas tidak sesuai dengan :

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 Tentang Keuangan Negara :

Page 133: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

37

(1) Pasal 17 ayat (2) dinyatakan bahwa penyusunan Rancangan APBD berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara;

(2) Pasal 28 ayat (3), Penyesuaian APBD dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan dibahas bersama DPRD dengan Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan prakiraan Perubahan atas APBD tahun anggaran yang bersangkutan, apabila terjadi, huruf a, perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 11 dinyatakan bahwa Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember ;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tanggal 13 Juni 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pernyataan No. 02 Laporan Realisasi Anggaran paragraph 56 menyatakan bahwa Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tanggal 9 Desember 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 angka 21, menyatakan bahwa Rekening Kas Umum Daerah (RKUD adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.

Kondisi diatas mengakibatkan :

a. Posisi kas per 31 Desember 2007 dan Silpa Tahun 2007 dicatat lebih rendah sebesar Rp1.264.350.000,00 ;

b. Realisasi pengeluaran pembiayaan pada Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007 dicatat lebih tinggi sebesar Rp1.264.350.000,00 ;

Hal ini disebabkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas

Perindagkoptam tidak memahami peraturan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

Atas permasalahan tersebut diatas, Dinas Perindagkoptam menyatakan bahwa Dana Bantuan Pemberdayaan Masyarakat dari Pemerintah Propinsi DIY diterima di rekening pengelola (Dinas Perindagkoptam) tanggal 31 Desember 2007 dan disalurkan tanggal 31 Januari 2008.

Page 134: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

38

Rekomendasi BPK-RI

Bupati agar menegur dan memerintahkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan supaya dalam merealisasikan anggaran memperhatikan batas waktu tahun anggaran.

Page 135: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

39

7. Pengakuan belanja modal pada neraca minimal sebesar Rp2.245.441.246,00 tidak berdasarkan harga perolehan Dalam melaksanakan suatu kegiatan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengelompokkan belanja langsung menjadi 3 (tiga) jenis yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Belanja modal tersebut digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, melalui Surat Edaran BPKD Nomor 930/221/2007 tanggal 14 April 2007 tentang Pelaksanaan Akuntansi 2007 pada SKPD telah menyusun sistem akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang harus dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD. Sistem akuntansi tersebut antara lain memuat prosedur akuntansi aset. Dalam prosedur akuntansi aset tersebut PPK SKPD mempunyai tugas mencatat harga perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi terhadap aset yang dikuasai SKPD. Bukti transaksi yang dipergunakan adalah berita acara penerimaan barang, berita acara serah terima barang dan berita acara penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan bukti transaksi tersebut PPK SKPD membuat bukti memorial yang memuat informasi mengenai jenis/nama aset tetap, kode rekening, klasifikasi aset tetap, nilai aset tetap, tanggal transaksi dan atau kejadian. Dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp111.782.685.480,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp93.726.854.102,00. Realisasi belanja modal tersebut telah dicatat sebagai mutasi penambahan aset tetap dalam Neraca Tahun 2007.

Hasil pemeriksaan atas Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Akuntansi dan Laporan Keuangan serta Surat Pertanggungjawaban secara uji petik pada beberapa SKPD diketahui bahwa terdapat biaya-biaya selain yang dianggarkan pada belanja modal untuk melaksanakan kegiatan pengadaan aset tetap. Untuk kegiatan pengadaan aset Tanah, selain dianggarkan pada belanja modal, terdapat biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung sebagai harga perolehan dianggarkan pada belanja barang dan jasa. Biaya -biaya tersebut antara lain biaya pengukuran & biaya pungutan desa. Untuk kegiatan pengadaan konstruksi bangunan, disamping biaya konstruksi yang telah dianggarkan pada belanja modal, juga dianggarkan biaya perencanaan dan pengawasan dalam rangka pengadaan konstruksi bangunan tersebut. Biaya perencanaan dan pengawasan dianggarkan pada belanja barang dan jasa. Adapun realisasi biaya-biaya yang dapat diatribusikan sebagai harga perolehan sebesar Rp2.245.441.246,00. Rincian biaya-biaya tersebut pada Lampiran.

Page 136: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

40

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tanggal 13 Juni 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan Nomor 07 : a. Paragraf 22 dan 23 menyebutkan bahwa Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan.

Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.

b. Paragraf 31 : Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai.

Kondisi ini mengakibatkan nilai asset pada Neraca per 31 Desember 2007 dicatat lebih rendah sebesar biaya kapitalisasi yang dianggarkan pada belanja barang dan jasa, yaitu sebesar Rp2.245.441.246,00. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman PPK-SKPD, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan SKPKD atas kapitalisasi asset dan belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang biaya kapitalisasi. Atas permasalahan ini Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa biaya kapitalisasi yang belum dimasukkan sebagai harga perolehan dipengaruhi oleh belum adanya ketentuan yang baku tentang pedoman pengelolaan barang milik daerah yang diantaranya mengatur kapitalisasi asset. Untu selanjutnya, akan disusun petunjuk baku pelaksanaan kapitalisasi asset.

Rekomendasi BPK-RI Bupati Kulon Progo agar memerintahkan BUD menyusun Raperda Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan daerah yang ditindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Bupati tentang pedoman kapitalisasi aset.

Page 137: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

Lamplran Belanja Modal No a

' mil Kerja Kegiatan Aset Belanja Modal Belanja Barang dan JasaPemerintahan Desa 1 Beianja modal pengadaan tanah sarana kesehatan mmah sakit: Tanah 375.000.000,00 Biaya Panitia Pelepasan, Pengadaan Tanas Kas Desa 4% x Rp375 000.000,00 15.000.000,00

Biaya pensertifikatan tanah pengganti (1 % x Rp375.000.000,00) 3.750.000,00

2 Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan menenqah lanjutan dan kejuruan Tanah 1.014.930.000.00 SMK t Temon Rp55S.S30.000.00 : Biaya Panitia Pelepasan, Pengadaan Tanas Kas Desa 4% x Rp559.930.000,00 22.397.200,00

Biaya pensertifikatan tanah pengganti (1% x Rp559.930.000,00) 5.599.300,00

SMKN i Panjatan Rp455.000.000,00:

Biaya Panitia Pelepasan, Pengadaan Tanas Kas Desa 4% x Rp455.000.000,00 18.200.000,00

Biaya pensertifikatan tanah pengganti (1%x Rp455.000.000,00) 4.550J300,00

— --------------------- 3 Beianja model pengadaan tanah sarana umum dermaga Tanah 379.404.600,00 ---- — ------------------

— Biaya Panitia Pelepasan, Pengadaan Tanas Kas Desa 4% x Rp379 404.600,00 Biaya pensertifikatan lanah pengganti (1%x Rp379.404.600,00)

-— - ... ----- 15.176.184,00 3.794.046,00

91,904.830,00

Bagian Tapem 4 Pengadaan tanah utk TPA sampah (lanjutan ) 10 000 m2 Tanah 300.610.000,00^ Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 3.366.200,00

5 Pengadaan tanah untuk pembangunan perluasan Pasar Pripih seluas 1.300 m2

Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa Tanah 180.000.000,00 2.945.500,00

• 6 Pengadaan tanah untuk pembangunan jembatan Sawah Aking seluas 2 000 m2 Tanah 126.000.000,00 Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 3.713.000,00

7 Pengadaan tanah untuk pembangunan jembatan Sungapan 3.000 m2 Tanah 132.620.000,00

Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 2.726,800,008 Pengadaan tanah untuk pembangunan reversoir PDAM di Selo Sarat seluas 500 m2 Tanah 23.625.000,00 . __ -------------------

Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 620,775,00

Page 138: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

No Unit Kerja Kegiatan Aset Belanja Modal Belanja Barang dan Jasa

9 Pengadaan tanah untuk pembangunan jembatan Kebonagung seluas 750 m2 Tanah 371.724.900,00

Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 12.552.273,00

10 Pengadaan tanah untuk jalan trase Sentolo-Sermo Tanah 1.362.538.900,00

Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 31.376,968^00

11 Pengadaan tanah untuk pintu gertang wisata Glagah (lanjutan) Tanah 26.663.000,00 Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 1.500.000,00

TanahTanah

285.060.000,00 4.275.900,00

12 Pengadaan tanah untuk jalan dl Lokasi Wisata C'agah Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa

13 Pengadaan tanah untuk investasi 503.800 000,00

Pengukuran.pengurusan tanah dan pembayaran pungutan desa 9.352.400,00

14 Pemeliharaan rutln/berkala gedung kantor Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian bangunan (perbaikan gypsum joglo

bupati dan talang (eras dan eternit dan pengecatan gedung PKK) Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor (Perbaikan gedung kantor, dinding depan, parkir, halaman dl!)

Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan

16.240.000,00

68.700.000,00

--------------------------------

Jasa konsultan perencanaan (UPPSA) 3.000.000,00

Jasa konsultan pengawasan (UPPSA) 3.000.000,00

78.429.816,00

c Bawasda 15 Pembangunan kamar mandi Gedung dan Bangunan 18.960.000,00

Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor (pembuatan kamar mandi 1 unit oleh Cv. Tanah Mas)

I.OOO.OOOjOO

Jasa Konsultan Perencanaan

Page 139: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

No Unit Kerja Keglatan Aset Belanja Modal Betanja 8arang dan Jasa

d Dinas Kependudukan dan 16

Catatan Sipil, KB dan Pemberdayaan Masyaraka. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi (radio SSB)

Peralatan dan Mesin 552.805.000,00 ---------------------- _ ---------

Jasa Konsultan Perencanaan 31.680.000,00

e Dinas Pendidikan 17 Program Pendidikan Anak Usia Dini

Pernbangunan gedung sekolah Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor Gedung dan Bangunan 145.000.000,00 ---------------------- Jasa Konsuttan Perencanaan

Jasa Konsultan Pengawasan ---------------------- 6.000.000,00

4.000.000,00

16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah ( DAK bidang pendidikan ) Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor (Rehab Gedung SD/MI

52 Sekolah} Gedung dan Bangunan 15.425.800.000,00

Jasa Konsultan Perencanaan 177.250.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 129.090.000,00

19 Program Pendidikan Menengah

Pern bangu nan gedung sekolah Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor Gedung dan Bangunan 343.882.000,00 Jasa Konsultan Perencanaan 10.875.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 7.912.000,00

20 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Lanjutan) Rehabilitasi berat/sedang bangunan Sekoiah SMP Belanja modal Pengadaan

konstruksi/pembelian gedung kantor (4 paket rehab)

Gedung dan Bangunan 312.632.000,00

Jasa Konsultan Perencanaan 8.412.000,00- Jasa Konsuttan Pengawasan . 8.418.000,00

Page 140: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

No Unit Kerja Kegiatan Aset Belanja Modal Belanja Barang dan Jasa

21 Program Pendidikan Menengah (Lanjutan)

Rehabilitasi sedang/berat bangurtan sekolah Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor Gedung dan Sangunan 310.643.000,00 Jasa Konsultan Perencanaan 8.921 .OOOjOO

f Jasa Konsultan Pengawasan 8.931.000,00

402.489.000,00KANTOR PENGELOLA PASAR

22 Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor Gedung dan Bangunan 380.044.500,00

Jasa Konsultan Perencanaan 5.880.000,00Jasa Konsultan Pengawasan 3.900.000,00

9 DPU 23 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Pembangunan Jalan Kabupaten Belanja modal pengadaan konstruksi jalan Gedung dan Bangunan 3.126.589.961,00 Jasa Konsultan Perencanaan 75.026.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 75.009.000,00

24 Prog.Pemb.sal drainase/gorcng2 Pembangunan/Rehabilitasi Saluran Drainase/Gorong-gorong Belanja mdl peng konstruksi jaringan irigasi Jalan Irigasi dan Jaringan 2.355.533.000,00 Jasa Konsultan Perencanaan 31.800.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 29.000.000,00

25 Program rehaWpemel Jalan & Jembatan Pemeliharaan Berkala jalan kabupaten

Belanja modal pengadaan konstruksi jalan Jalan Irigasi dan Jaringan 7.415.517.064,00

Jasa Konsultan Perencanaan 84.975.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 99.927.000,00

Page 141: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

No Unit Kerja Kegiatan Aset Beianja Modal Beianja Barang dan Jasa

---------------------- 26 Peningkatan Jalan KabupatenBeianja modal pengadaan konstruksi jalan

Jalan Irigasi dan Jaringan 4.257.338 134,00

Jasa Konsultan Perencanaan 74.700.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 61.960.000,00

26 Pemeliharaan LPJU Jalan Irigasi da'ri Jaringan 171.968.000,00

Beianja modal pengadaan instalasi Itstrik

---------------------- ---- Jasa konsultan perencanaan 12.276.000.0ff

27 Pembanqunan LPJU Beianja modal pengadaan instalasi Itstrik Jalan Irigasi dan Jaringan 896.831.000,00

Jasa Konsultan Perencanaan 34.210.000,00

28 Jasa Konsultan Pengawasan Program Pengemb &

19.778.000,00

Pemb. Rehabilitasi / Pemel Jaringan irigasi Beianja mdl peng konstruksi Jaringan irigasi Jalan Irigasi dan Jaringan 3.379.135.000,00

Jasa konsultan perencanaan 37.250,000,00

Jasa konsultan Pengawasan 29.750.000,00

29 Operasi dan Pemeliharaan jaringan Irigasi Kab Kulon Progo Beianja modal peng konst Jaringan Irigasi Jalan Irigasi dan Jaringan 115.250.000,00 Jasa Konsultan Perencanaan 9.900.000,00

30 Program Pengemb.Wil Strategis S. cepattumbuh Pern ba ng u na n/pe n i ng kata n i nfra stru ktu r Jalan Irigasi dan Jaringan

Beianja modal pengadaan konstruksi jalan 1.751.118.000,00

Jasa Konsultan Perencanaan 94.421.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 69.800.000,00

Page 142: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

No Unit Kerja Keglatan Aset Belanja Modal Beianja Barang dan Jasa

31 Program Pembangunan Infrastruktur perdesaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan

Belanja modal pengadaan konstruksi jalan Jalan Irigasi dan Jaringan 2.097.649.000,00

Jasa konsultan perencanaan 97.800.000,00

Jasa konsultan pengawasan 85.00O.OD0,O0

32 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor akibat bencana gempa Belanja pengadaan konstr/pembeltan gdg kantor Bangunan dan Gedung 615.685.400,00 ... Jasa Konsultan Perencanaan

Jasa Konsultan Pengawasan 25.696.000,00

20 086.000,00

------- 33 Rehab Kantor Kecamatan Belanja modal peng konstruksr/pembelian bang

Bangunan dan Gedung 1.032.104.000, DO

Jasa konsultan perencanaan 49.000.000,00

Jasa konsultan pengawasan 39.735.000,00

34 Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan santtasi dasar Belanja modal pengadaan konstruksi jaringan air bersih minum Jalan Irigasi dan J jringan 2.510.199.987,00 -- Jasa Konsultan perencanaan

Jasa Konsultan pengawasan

—— ---------------- 49.404.000,00 41.884.000,00

35 Rehabilitasi taman kota Blnja mdl pengd konstruksi/pembelian gdg kantor Bangunan dan Gedung 246.500.000,00

Jasa Konsultan perencanaan 12.800.000,00

Jasa Konsultan pengawasan 98QQ.0OO.00 1.280.757.000,00

h Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 36 Pembangunan Area Parkir dan Kios Belanja modal pengadaan konstruksi bangunan lainnya Bangunan dan Gedung 145.253.000,00

Jasa Konsultan Perencanaan 4.470,00q,00

Jasa Konsultan Pengawasan 3.543.000,00

Page 143: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

No Unit Kerja Kegiatan Aset Belanja Modal Belanja Barang dan Jasa

37 Pemeliharaan Sarana Obyek Wisata Belanja modal pengadaan konstruksi bangunan hinnya

Jasa Konsultan Perencanaan

Bangunan dan Gedung 87.596.000,00 2.500.000,00

38 Pembangjnan Landscape di Sendang Kawidodaren Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian bangunan bersejarah Bangunan dan Gedung 61.741.000,00 Jasa Konsultan Perencanaan 2.350.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 1.650.000,00

39 Pembangunan Landscape dan Pagar Pengama,, di Puncak Suroioyo Belanja modal Pengadaan konstruksi/pembelian bangunan bersejarah Bangunan dan Gedung 71.100.000,00 2650.000,00

1.900.000,00 Jasa Konsultan Perencanaan Jasa Konsultan Pengawasan

------- .. 40 Pembangunan Taman Bunga dan Kios Souvenir Belanja modal pengadaan konstruksi ban< lunan lainnya Bangunan dan Gedung 93.710.000,00 _.. Jasa Konsultan Perencanaan 3.500.000,00

2.500.000,00 Jasa Konsultan Pengawasan

41 Rehab Sarana Obyek Wisata Pasca Gempa

Belanja modal pengadaan konstruksi bangunan lainnya Bangunan dan Gedung 147.441.000,00 Jasa Konsultan Perencanaan 5.250.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 3.750.000,00

34.063.000,00i

Dinas Pertanian dan Kelautan 42 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Belanja moda! Pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor Bangunan dan Gedung 146.580.000,00

Jasa Konsultan Perencanaan 7.350.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 4.360.000,00

Page 144: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

No Unit Kerja Keglatan Aset Belanja Modal Belanja Barang dan Jasa

i Dinas Kesehatan 43 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / p us kesm as pem ba ntu Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor

Peralatan dan Mesin 630.397.000,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel Peralatan dan Mesin 11.655.000,00

Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor Peralatan dan Mesin 248.689 390,00 Belanja Modal Pengadaan Komputer Peralatan dan Mesin 194.746.610,00 Belanja Modal Pengadaan Mebeulair Peralatan dan Mesin 603.338.000.00 - Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio Peralatan dan Mesin 124.278.000,00 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Peralatan dan Mesin 2.280.339.800,00

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium Peralatan dan Mesin 176.204.700,00 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Bangunan dan Gedung 2.437.718.250,00

Jasa Konsultan Perencanaan 113.060.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 50.463.600,00

44 Pendampingan dana penyesuaian infrastrukturjalan dan lainnya 304.144.375,00 --------------------------. ------ Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor Peralatan dan Mesin

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Peralatan dan Mesin 6.070.000.000,00 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Bangunan dan Gedung 1.046.721.800,00

Jasa Konsultan Perencanaan 155.534.000,00

Jasa Konsultan Pengawasan 26.950.000,00

357.787.600,00

Jumlah 2.245.441.246,00

Page 145: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

41

8. Anggaran belanja modal pada empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) direalisasikan sebagai bantuan sebesar Rp12.211.905.758,00 Dalam Tahun Anggaran 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menganggarkan Belanja Modal sebesar Rp111.782.685.480,00 dengan realisasi sebesar Rp93.726.854.102,00. Penganggaran Belanja Modal dimaksudkan untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan akan digunakan untuk kegiatan pemerintah daerah. Hasil pemeriksaan secara uji petik pada Dinas Pertanian dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan Nasional dan Dinas Kependukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat menunjukkan adanya belanja bantuan yang dianggarkan dan direalisasikan pada belanja moda sebesar Rp12.211.905.758,00. Penganggaran dan realisasi bantuan pada belanja modal tersebut tidak tepat, karena belanja modal akan direklasifikasi menjadi aset tetap dalam neraca. Ketidaktepatan tersebut nampak dalam uraian sebagai berikut : a. Dinas Pertanian dan Kelautan

Tahun Anggaran 2007, Dinas Pertanian dan Kelautan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp24.337.030.757,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp21.643.946.478,00. Dari realisasi tersebut sebesar Rp7.624.463.508,00 merupakan realisasi belanja modal. Atas realisasi belanja modal, sebesar Rp2.453.975.068,00 (32,18%) adalah merupakan realisasi belanja bantuan.

Penetapan kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan pada Dinas Pertanian dan Kelautan didasarkan pada pengajuan permohonan bantuan dan hasil koordinasi serta peninjauan lokasi. Penyerahan bantuan dilakukan antara Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan dengan penerima bantuan yang dituangkan dalam surat perjanjian. Belanja bantuan yang dianggarkan dan direalisasikan pada belanja modal melalui kegiatan sebagai berikut :

1. DAK Bidang Pertanian

Penetapan kelompok tani penerima bantuan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Nomor 188/771 melalui kegiatan-kegiatan DAK Bidang Pertanian sebagai berikut : a) Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin

Realisasi pengadaan peralatan dan mesin pertanian adalah sebesar Rp520.625.000,00. Peralatan dan mesin yang diberikan sebagai bantuan kepada kelompok-kelompok tani sebesar Rp170.100.000,00, dengan rincian sebagai berikut :

Page 146: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

42

No Uraian Penerima Bantuan Jumlah Harga Satuan Nilai Bantuan (Rp) 1 Gerobak Sorong 13 Kelompok Tani 29 unit 350.000,00 10.150.000,00 2 Pompa air 1 Kelompok Tani 1 unit 13.000.000,00 13.000.000,00 3 Hand traktor 9 Kelompok Tani 9 unit 14.500.000,00 130.000.000,00 4 Hand sprayer 12 Kelompok Tani 15 unit 900.000,00 13.500.000,00 6 Timbangan 2 Kelompok Tani 2 unit 1.725.000,00 3.450.000,00 Jumlah 170.100.000,00

b) Belanja Modal Kontruksi Jalan merupakan pekerjaan pengadaan Jalan Usaha

Tani No Penerima Bantuan Nilai Bantuan 1 KT. Maju II, Banaran Galur 99.065.000,00 2 KT. Ngudi Kismo, Palihan, Temon 97.693.000,00 3 KT. Pasir Sari, Pleret, Panjatan 99.200.000,00 4 KT. Manunggal, , Jangkaran, Temon 98.395.000,00 Jumlah 394.353.000,00

c) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Gedung berupa gudang benih, screen

house, kandang koloni sapi dan kandang koloni domba : No Penerima Bantuan Nilai Bantuan (Rp) a. Gudang Benih : 1 Kelompok Tani Maju II, Banaran Galur 86.600.000,00 2 Kelompok Tani Makaryo, Banguncipto, Sentolo 52.200.000,00 3 Kelompok Tani Sari Bumi, Demen, Temon 52.200.000,00 4 Kelompok Tani Sewu Rejo, Karangsewu, Galur 86.700.000,00 b. Screen House Asosiasi Petani Tanaman Hias “Sekar Binangun” ,

Karangsari, Pengasih 89.500.000,00

c. Kandang Koloni Sapi : 1 KT. Eko Martani, Sogan, Wates 22.350.000,00 2 KT. Bangun Karyo, Kulwaru, Wates 22.350.000,00 d. Kandang Koloni Domba 1 KT. Ben Makmur, Tayuban, Panjatan 63.700.000,00 2 KT. Rojo Koyo Perkasa, Tayuban, Panjatan 64.400.000,00 Jumlah 540.000.000,00

d) Belanja Modal Pengadaan Jaringan Irigasi Tersier

No Penerima Bantuan Nilai Bantuan 1 KT. Manunggal, , Jangkaran, Temon 99.198.000,00 2 KT. Maju II, Banaran Galur 99.100.000,00 3 KT. Mardi Makmur, Karangwuni, Wates 99.891.000,00 4 KT. P4A Tirto Martani, Pleret, Panjatan 98.507.000,00

Page 147: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

43

5 KT. P4A. Tirta Morgana, Garongan, Panjatan 99.500.000,00 Jumlah 496.000.000,00

2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat

Belanja modal pengadaan tanaman. No Uraian Jumlah Penerima Bantuan Nilai Bantuan (Rp) 1 Bibit mangga 20.000 btg 22 Kelompok Tani 150.000.000,00 2 Bibit manggis 6.480 btg 12 Kelompok Tani 46.980.000,00 3 Bibit kakao 70.175 btg 26 Kelompok Tani 98.245.000,00 4 Bibit jati 30.000 btg 21 Kelompok Tani 116.640.000,00 5 Bibit mahoni 40.161 btg 21 Kelompok Tani 39.679.068,00 Jumlah 451.544.068,00

3. Pengembangan Agribisnis Peternakan dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat

Belanja Modal Pengadaan ternak

No Uraian Jumlah Penerima Bantuan Nilai Bantuan (Rp) 1 Pengadaam benih : 83.300.000,00 Gurameh 60.000 ekor Lele 160.000 ekor Nila 25.000 ekor 25 Kelompok Tani Bawal 10.000 ekor 12 Kelompok Tani 2 Gurameh (APBD Perubahan) 50.000 ekor 27 Kelompok Tani 49.950.000,00 Jumlah 133.250.000,00

4. Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan dalam rangka

Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan ini dianggarkan pada Belanja Modal Pengadan Konstruksi/

Bangunan Lainnya. Pada kenyataannya kegiatan ini merupakan pengadaan semen yang digunakan untuk pemberian bantuan kepada kelompok pembudidaya perikanan dalam pembuatan kolam ikan dengan realisasi sebesar Rp268.728.000,00 dengan semen sebanyak 7.253 zak. Penerima bantuan semen tersebut telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Nomor 188/356 Tahun 2007.

b. Dinas Pekerjaan Umum

Tahun Anggaran 2007, Dinas Pekerjaan Umum mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp60.642.398.054,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp55.902.538.532,00. Dari realisasi tersebut sebesar Rp40.385.079.354,00 merupakan realisasi belanja modal. Atas realisasi belanja modal, sebesar Rp5.596.484.000,00 (13,85%) adalah merupakan realisasi belanja bantuan.

Page 148: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

44

Pemberian bantuan tersebut dilakukan berdasarkan proposal permohonan bantuan dari masyarakat dan hasil survey dan kajian teknis Tim Monitoring Evaluasi dan Pengendalian Kegiatan Pembangunan. Kegiatan-kegiatan pemberian bantuan yang direalisasikan melalui Belanja Modal tersebut adalah : 1) Pengadaan semen dan aspal untuk bantuan ke desa-desa;

Kegiatan pengadaan semen untuk bantuan ke desa-desa dianggarkan pada Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan dengan nilai Rp3.712.655.000,00. Kegiatan tersebut berupa pengadaan semen sebanyak 82.508 zak senilai Rp2.774.950.000,00 dan aspal sebanyak 1.124 drum senilai Rp937.705.000,00. Penerima bantuan semen ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 265 tanggal 30 Juli 2007, sedangkan penerima bantuan aspal ditetapkan SK Bupati Nomor 443 tanggal 5 Desember 2007.

2) Penataan Lingkungan Pemukiman Penduduk Pedesaan (Pipa Air Bersih)

Rp358.676.000,00 Kegiatan ini merupakan pemberian bantuan berupa pipa, pompa air dan hidran umum kepada penduduk desa yang kekurangan air bersih. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Nomor 70/Kep.D/XI/2007 tanggal 5 Nopember 2007, penerima bantuan tersebut terdapat di 7 kecamatan yaitu Kecamatan Samigaluh, Pengasih, Girimulyo, Kokap, Temon, Kalibawang dan Sentolo.

3) Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih (Penampungan Air Hujan) Rp769.250.000,00 Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Nomor 61/Kep.D/XI/2007 tanggal 7 Nopember 2007, Sarana Penampungan Air Hujan merupakan bantuan yang diberikan penduduk yang kekurangan air bersih yang terdapat di 4 kecamatan sebanyak 71 unit yaitu Kecamatan Kokap, Kecamatan Pengasih, Kecamatan Samigaluh dan Kecamatan Girimulyo dengan rincian sebagai berikut :

No Desa Unit 1 Kecamatan Kokap a. Desa Hargowilis 12 b. Desa Hargomulyo 20 c. Desa Hargorejo 12 d. Desa Hargotirto 5 2 Kecamatan Pengasih Desa Sidomulyo 17 3 Kecamatan Samigaluh Desa Banjarsari 3

Page 149: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

45

No Desa Unit 4 Kecamatan Girimulyo Desa Purwosari 2 Jumlah 71

4) Kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman Penduduk Pedesaan

Rp755.903.000,00 Kegiatan ini berupa pengadaan semen untuk bantuan pembuatan corblok di

lingkungan pedesaan sebanyak 21.276 zak dengan nilai sebesar Rp755.903.000,00. Penerima bantuan ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 444 tanggal 5 Desember 2007 tentang Lokasi dan Alokasi Distribusi Bantuan Semen Pemberdayaan Masyarakat.

c. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat

Tahun Anggaran 2007, Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp9.803.145.131,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp9.322.183.590,00 Dari realisasi tersebut sebesar Rp737.453.650,00 merupakan realisasi belanja modal. Atas realisasi belanja modal. sebesar Rp29.900.000,00 (4,05%) adalah merupakan realisasi belanja bantuan.

Belanja bantuan tersebut adalah Kegiatan Pendampingan Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE FM). Kegiatan tersebut merupakan bantuan yang diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Nomor 1471.a Tahun 2007 tentang Penetapan KUBE FM Penerima Bantuan Kambing kepada 12 kelompok KUBE FM yang tersebar di wilayah Kabupaten Kulon Progo sebanyak 24 ekor kambing yang terdiri 12 kambing jantan dan 12 kambing betina senilai Rp29.900.000,00.

d. Dinas Pendidikan

Tahun Anggaran 2007, Dinas Pendidikan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp220.354.750.622,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp209.299.043.333,00. Dari realisasi tersebut sebesar Rp18.925.302.850,00 merupakan realisasi belanja modal. Atas realisasi belanja modal. sebesar Rp4.131.546.690,00 (21,83%) adalah merupakan realisasi belanja bantuan.

Realisasi bantuan merupakan pengadaan aset untuk sekolah-sekolah swasta di

Page 150: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

46

wilayah Kabupaten Kulon Progo. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah : 1) Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah (Program PAUD)

Realisasi Belanja Modal untuk Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah merupakan bantuan dana rehabilitasi kepada TK-TK swasta sebesar Rp145.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut : a) TK. Pembina Galur Rp45.000.000,00 b) TK. Mashitoh Tejogan Kokap Rp40.000.000,00 c) TK Ring I Galur Rp20.000.000,00 d) TK ABA Bantar I Sentolo Rp20.000.000,00 e) TK ABA Pamadi Putra IV Pengasih Rp10.000.000,00 f) TK Al Hidayah Triharjo Wates Rp 5.000.000,00 g) TK Kencana Putra Pengasih Rp 5.000.000,00

2) Kegiatan Pengadaan Buku-buku dan Alat Tulis Siswa (Program PAUD) Realisasi Belanja Modal untuk Pengadaan Buku-buku dan Alat Tulis

Siswa merupakan pengadaan buku rapor untuk TK sebesar Rp45.900.000,00 yang disalurkan ke seluruh TK-TK swasta di wilayah Kabupaten Kulon Progo.

3) Kegiatan Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa (Program PAUD) Realisasi Belanja Modal untuk Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa

sebesar Rp49.300.000,00 yang diberikan ke TK-TK swasta di wilayah Kabupaten Kulon Progo.

4) Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Masyarakat (Program PAUD) Realisasi Belanja Modal untuk Penyelenggaraan Pendidikan Masyarakat

sebesar Rp20.000.000,00 yang diberikan kepada 20 Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan nilai Rp1.000.000,00 per kelompok di wilayah Kabupaten Kulon Progo.

5) Kegiatan Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa (Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun) Realisasi Belanja Modal untuk Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa

merupakan pengadaan Alat Laboratorium Fisika, Alat Laboratorim Bahasa dan Alat Ketrampilan Komputer sebesar Rp266.746.650,00. Peralatan tersebut senilai Rp84.235.855,00 diberikan ke SMP swasta, adapun rinciannya sebagai berikut : a) Laboratorium Fisika SMP diberikan kepada 3 SMP swasta yaitu SMP

Muhammadiyah Temon, SMP Muhammadiyah 1 Sentolo dan SMP Muhammadiyah 2 Galur senilai Rp5.981.195,00/sekolah, sehingga keseluruhannya sebesar Rp17.943.585,00;

b) Alat Ketrampilan Komputer diberikan kepada 2 SMP swasta yaitu :

Page 151: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

47

(1) SMP Muhammadiyah 2 Wates : komputer 7 unit senilai Rp27.806.086,00 dan printer 2 unit senilai Rp3.353.900,00;

(2) SMP Muhammadiyah 1 Kalibawang : komputer 8 unit senilai Rp31,778,384.00 dan printer 2 unit senilai Rp3.353.900,00

6) Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah (DAK Bidang Pendidikan) Realisasi Belanja Modal untuk Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan

Sekolah berupa rehabilitasi sebanyak 52 sekolah gedung SD/MI dengan nilai rehab sebesar Rp296.650.000,00 per sekolah atau keseluruhan sebesar Rp15.425.800.000,00. Dari realisasi tersebut diantaranya sebanyak 11 SD/MI merupakan rehabilitasi sekolah swasta dengan nilai sebesar Rp3.263.150.000,00.

7) Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal

Realisasi Belanja Modal untuk Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal merupakan pemberian bantuan alat-alat ibadah Rp26.400.000,00 dan buku-buku keagamaan Rp39.600.000,00 kepada 66 majelis taklim.

8) Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Gedung SMP Realisasi Belanja Modal untuk Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Gedung

SMP merupakan pengadaan kontruksi bangunan sebanyak 4 paket rehab senilai Rp312.632.000,00. Dari realisasi tersebut diantaranya terdapat rehabilitasi gedung SMP swasta sebanyak 1 paket yatu SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang senilai Rp46.917.000,00.

9) Kegiatan Pengadaan Media Pembelajaran dan Alat Ketrampilan Menjahit Siswa SMP

Realisasi Belanja Modal untuk Kegiatan Pengadaan Media Pembelajaran dan Alat Ketrampilan Menjahit Siswa SMP berupa pengadaan 20 unit mesin jahit dan 9 unit laptop senilai Rp123.207.000,00. Dari realisasi tersebut, diantaranya 20 unit mesin jahit dan 5 unit laptop diberikan kepada sekolah swasta senilai Rp79.448.875,00 yaitu : a) SMP Muhammadiyah 1 Wates (10 unit mesin jahit) Rp12.375.000,00 b) SMP Muhammadiyah 2 Galur (10 unit mesin jahit) Rp12.375.000,00 c) SMP Maarif, Kalibawang (1 unit laptop) Rp10.939.775,00 d) SMP Muhammadiyah 2 Wates (1 unit laptop) Rp10.939.775,00 e) SMP Muhammadiyah 2 Galur (1 unit laptop) Rp10.939.775,00 f) SMP Muhammadiyah Temon (1 unit laptop) Rp10.939.775,00 g) SMP Muhammadiyah 2 Sentolo (1 unit laptop) Rp10.939.775,00

10) Kegiatan Pengadaan Alat Praktek SMK

Realisasi Belanja Modal untuk Kegiatan Pengadaan Alat Praktek SMK

Page 152: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

48

merupakan pengadaan komputer, printer, UPS/satbilizer serta mebelair sebanyak masing-masing 40 unit senilai Rp255.660.000,00. Dari realisasi tersebut diantaranya diberikan kepada sekolah 25 SMK swasta senilai Rp159.912.,500,00.

11) Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan

Realisasi Belanja Modal Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat 4 gedung SMA senilai Rp310.643.000,00. Dari realisasi tersebut diantaranya merupakan rehabiltasi 2 SMA swasta yaitu SMA Maarif Wates dan SMA Muhammadiyah Wates senilai Rp125.000.000,00.

12) Kegiatan Pengadaan Mebelair Sekolah

Realisasi Belanja Modal Kegiatan Pengadaan Mebelair Sekolah merupakan pengadaan meja 126 buah dan kursi 252 untuk 7 SMP dan SMA senilai Rp81.694.000,00. Dari realisasi tersebut diantaranya merupakan pengadaan meja dan kursi untuk 4 sekolah swasta yaitu SMA Sanjaya, SMP Kemasyarakatan, SMP Muhammadiyah Temon dan SMP Muhammadiyah 1 Wates senilai Rp46.682.460,00.

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan : a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

pada Penjelasan pasal 27 ayat 7 huruf C menyebutkan bahwa belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian / pengadaan aset tetap dan aset lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, buku perpustakaan, dan hewan.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah tanggal 15 Mei 2006 menyebutkan bahwa : 1) Pasal 37 : Kelompok belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang

terdiri dari: a) belanja pegawai; b) bunga; c) subsidi; d) hibah; e) bantuan sosial; f) belanja bagi basil; g) bantuan keuangan; dan h) belanja tidak terduga.

Page 153: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

49

2) Pasal 42 ayat (1) Belanja hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/ perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.

3) Pasal 53 ayat (1) Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya;

Realisasi belanja bantuan pada belanja modal mengakibatkan nilai aset tetap pada Neraca per 31 Desember 2007 dicatat terlalu tinggi Rp12.211.905.758,00.

Permasalahan tersebut disebabkan :

a. SKPD dalam menganggarkan dan mengelompokkan belanja tidak berdasar pada Standar Akuntanasi Pemerintahan (SAP);

b. Panitia Anggaran kurang teliti saat melakukan verifikasi RKA-SKPD dalam rangka penyusunan APBD.

Atas permasalahan ini masing-masing SKPD menjelaskan sebagai berikut :

a. Kepala BPKD : belanja modal yang direalisasi sebagai bantuan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD. Kemudian, setelah barang diserahkan kepada panitia penerima barang selanjutnya barang tersebut diserahkan kepada masyarakat sebagai bantuan;

b. Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan sependapat dengan Tim dikarenakan kurang dipahaminya PP Nomor 58 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk selanjutnya, penganggaran dan realisasi akan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

c. Kepala Dinas Pendidikan sependapat dengan Tim dan untuk yang akan datang akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Rekomendasi BPK-RI Bupati Kulon Progo agar menegur :

a. Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat serta Dinas Pendidikan supaya dalam menganggarkan belanja modal sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

b. Tim Anggaran lebih teliti dalam melakukan verifikasi RKA-SKPD untuk penyusunan APBD yang diusulkan oleh masing-masing SKPD.

Page 154: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

50

9. Uang muka kegiatan infrastruktur T.A. 2007 dicatat sebagai realisasi belanja sebesar Rp977.031.800,00

Dalam rangka meningkatkan sarana dan prasana pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas kesehatan telah mengalokasikan dana kegiatan pendampingan dana penyesuaian infrastruktur jalan dan lainnya (bidang kesehatan) dengan anggaran sebesar Rp13.940.389.000,00 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Alokasi anggaran ini telah direalisasikan sebesar Rp7.646.848.620,00 atau sebesar 54%. Dari realisasi tersebut, diantaranya digunakan untuk pengadaan gedung kantor (kode rekening 1.02.01.25.31.5.2.3.26.01) yang dianggarkan sebesar Rp5.637.480.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp1.457.721.800,00 atau sebesar 18,57%. Kegiatan ini berupa rehabilitasi tempat pendaftaran dan pelayanan pasien RSU Wates, Pembangunan Gedung Operasi RSU Wates, relokasi Puskesmas Wates, relokasi Puskesmas Galur II dan Relokasi Puskesmas Temon I.

Hasil Pemeriksaan atas SPP,SPM, SP2D dan bukti pendukung kelengkapan SPJ menunjukkan bahwa realisasi anggaran belanja sarana prasarana gedung kantor sebesar Rp1.457.721.800,00 merupakan jumlah realisasi pembayaran fisik bangunan sebesar Rp69.690.000,00 dan uang muka kegiatan yang diakui sebagai realisasi belanja sebesar Rp977.031.800,00 dengan rincian sebagai berikut : No Kegiatan Kontrak Uang muka Pembayaran Sisa (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 1 Pembangunan

Gedung Operasi RSU Wates

1.185.190.000,00 237.038.000,00 0,00 1.185.190.000,00

2 Relokasi Puskesmas Galur II

1.437.179.000,00 287.435.800,00 0,00 1.437.179.000,00

3 Relokasi Puskesmas Wates

1.257.710.000,00 251.542.000,00 0,00 1.257.710.000,00

4 Relokasi Puskesmas Temon I

1.005.080.000,00 201.016.000,00 0,00 1.005.080.000,00

5 Rehab Tempat Pendaftaran dan Pelayanan Pasien

69.690.000,00 69.690.000,00 0,00

Jumlah 4.885.159.000,00 977.031.800,00 69.690.000,00 4.885.159.000,00

Dari tabel tersebut diketahui bahwa pengeluaran sebesar Rp69.690.000,00 adalah

merupakan pembayaran 100% atas kegiatan Rehabilitasi tempat pendaftaran dan

Page 155: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

51

pelayanan pasien RSU Wates. Sedangkan pembayaran uang muka atas pekerjaan sebesar Rp977.031.800,00 adalah merupakan pembayaran uang muka kegiatan. Dalam Laporan Keuangan SKPD yang dibuat oleh Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan dan dalam Draft Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang disusun oleh Sub Bidang Pembukuan Badan Pengelola Daerah (BPKD), uang muka tersebut diakui dan dicatat sebagai belanja. Atas kondisi ini, realisasi belanja pada Dinas Kesehatan lebih dicatat sebesar Rp977.031.800,00 dan asset gedung dan bangunan tidak dapat diakui, karena masih merupakan uang muka. Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas kontrak perjanjian pemberian pekerjaan dan berita acara kemajuan fisik menunjukkan bahwa uang muka yang tidak dikembalikan sampai akhir Tahun 2007 merupakan pemberian uang muka sebesar 20% atas 4 unit pembangunan gedung senilai Rp4.885.159.000,00 yang belum dapat diselesaikan pada akhir Tahun Anggaran 2007. Terhadap pekerjaan yang telah dikontrakkan tetapi tidak dapat diselesaikan, oleh pemimpin kegiatan diteruskan pelaksanaannya Tahun Anggaran 2008 dengan cara pembayaran voor financering yaitu : 1. PT. Nayaka Agung, Jl. Bali no. 2 Cilacap, berdasarkan kontrak nomor 123/SP3/K/

INFRA-KES/KONST/KP/XII/2007, tanggal 12 Desember 2007 untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan gedung operasi RSU Wates, nilai Kontrak Rp1.185.190.000,00, pembayaran 100% - Uang Muka Kerja (20%) akan dilakukan setelah prestasi kerja mencapai 100% setelah DPAL (ABT) disahkan;

2. PT. Aneka Bangun Cemerlang Jaya, Jl. Kasongan no. 20 Karangpule, Tirtonirmolo, Bantul, berdasarkan kontrak nomor 122/SP3/K/INFRA-KES/KONST/KP/XII/2007, tanggal 12 Desember 2007 untuk melaksanakan pekerjaan relokasi Puskemas Galur II, nilai kontrak Rp1.437.179.000,00, pembayaran 100% - Uang Muka Kerja (20%) akan dilakukan setelah prestasi kerja mencapai 100%, setelah DPAL (ABT) disahkan;

3. PT. Hikmah Kurnia, Jl. Raya Selomereto Km 05 Campursari RT 05/RW 01 No.12B Selomerto, wonosobo, berdasarkan kontrak nomor 121/SP3/K/INFRA-KES/KONST/KP/XII/2007, tanggal 12 Desember 2007 untuk melaksanakan pekerjaan relokasi Puskesmas Temon I, nilai kontrak Rp1.005.800.000,00, pembayaran 100% - Uang Muka Kerja (20%) dilakukan setelah prestasi kerja mencapai 100%, dibayarkan setelah DPAL (ABT) disahkan;

4. PT. Lima Sarana Paramamadya, Jl. Lingkar Selatan N0.25 Miriombo, Rojoimo, Wonosobo, berdasarkan kontra nomor 120/SP3/K/INFRA-KES/KONST/KP/XII/2007, tanggal 12 Desember 2007 untuk melaksanakan pekerjaan relokasi Puskesmas Wates, dengan nilai kontrak Rp1.257.710.000,00, pembayaran 100% - Uang Muka Kerja (20%) dilakukan setelah prestasi kerja mencapai 100%, dibayarkan setelah DPAL (ABT) disahkan.

Dalam hal jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan cara pembayaran masing-

Page 156: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

52

masing kontrak disebutkan sebagai berikut : - Pasal 6 ayat (1) seluruh biaya pemborongan pekerjaan, dibebankan DPA Kegiatan Dana

Infrastruktur Jalan dan Lainnya Bidang Kesehatan Kabupaten Kulon Progo TA 2007 dan DPAL Kegiatan Dana Infrastruktur Jalan dan Lainnya Bidang Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Anggaran 2008 setelah disahkan,

- Pasal 8 ayat (1) Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan 120 hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya SPMK, setelah ditandatangani kontrak mulai 12 Desember 2007 – 10 April 2008, Pihak kedua bertanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tersebut di atas sesuai dengan dokumen perjanjian pemberian pekerjaan/kontrak dengan jaminan voorfinancering. Segera setelah pekerjaan selesai PIHAK KEDUA dapat mengajukan permintaan tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk melakanakan serah terima sementara pekerjaan tersebut.

Untuk pelaksanaan kegiatan yang belum dapat diselesaikan tersebut, dalam APBD 2008 tidak dianggarkan, sehingga Kepala Dinas Kesehatan diajukan permohonan penerbitan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan kepada Kepala BPKD Kabupaten Kulon Progo dengan surat tanggal 12 Desembeer 2007 nomor : 900/2911. Kondisi tersebut tidaksesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tanggal 13 Juni 2005 Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No. 02 Laporan Realisasi Anggaran ; - Paragraf 31. belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum

negara/daerah; - Paragraf 32. khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Hal tersebut mengakibatkan aset gedung dan bangunan dicatat lebih tinggi sebesar Rp977.031.800,00. Kondisi tersebut disebabkan : a. Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan dan Sub Bidang Pembukuan yang

mencatat uang muka diakui sebagai realisasi belanja sebesar Rp977.031.800,00; b. Kesengajaan Pemimpin Kegiatan untuk melanjutkan pelaksanaan pekerjaan tahun

berikutnya tanpa memperhatikan batas waktu anggaran.

Atas permasalahan tersebut di atas Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa pengambilan langkah untuk melanjutkan kegiatan setelah melewati batas waktu dengan pertimbangan agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat lancar dan tidak terganggu. Disamping itu, berdasarkan hasil konsultasi dengan Tim Pengadaan Barang/Jasa dengan

Page 157: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

53

BPKD disepakati bahwa pembangunan dilanjutkan dan dilakukan pelelangan. Jika pelaksanaan tidak selesai akan diusulkan melalui mekanisme DPAL.

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo menegur Kepala Dinas Kehatan, agar memerintahkan Kepala

Sub Bagian Keuangan dan Sub Bidang Pembukuan untuk mencatat realisasi belanja setelah dilakukan pengesahan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan, sebagaimana diatur diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

Page 158: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

54

10. Bantuan kepada masyarakat dalam kegiatan fasilitasi pertanahan pada belanja barang dan jasa sebesar Rp440.000.000,00 tidak tepat dan surat pertanggungjawaban tidak lengkap sebesar Rp375.000.000,00 sehingga tidak dapat diyakini kebenarannya

Dalam rangka melaksanakan tertib administrasi pertanahan yang bertujuan untuk memperoleh bukti kepemilikan tanah, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah merencanakan Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Pertanahan dalam kegiatan Fasilitasi Pertanahan pada SKPD Sekretariat Daerah pada Kuasa Pengguna Anggaran Bagian Pemerintahan (kode rikening 1.09.03.16.04.5.2.2.18.04) telah dianggarkan sebesar Rp440.000.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp440.000.000,00 atau 100%. Realisasi belanja kegiatan pihak ketiga sebesar Rp440.000.000,00 dibayarkan secara tunai oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu Bagian pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kulon Progo digunakan untuk : a. Diberikan untuk bantuan masyarakat peserta LMPDP yang diterimakan kepada

Kepala Desa peserta LMPDP sebesar Rp375.000.000,00 ; b. Biaya pembuatan data base tanah absentia pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon

Progo sebesaar Rp5.000.000,00; c. Biaya pemasangan TDT orde 4 pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon Progo

sebesasar Rp60.000.000,00. Pembayaran oleh bendahara pengeluaran pembantu Bagian Pemerintahan dengan bukti pengeluaran kas (Bend. 26a) dilampiri bukti pendukung SPJ sebagai berikut : - pembayaran yang diterima Kepala Desa dilampiri Keputusan Kepala Desa, kwitansi,

dan Berita Acara Pembayaran; - Pembayaran yang diterima Kantor Pertanahan dilampiri kwitansi, surat perjanjian kerja

sama, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran. Berdasarkan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 430 Tahun 2007 tanggal 22

Nopember 2007 tentang Pemberian pendampingan kepada masyarakat peserta program pengembangan kebijakan dan manajemen pertanahan (Land Management and Policy Pepelopment Program/LMPDP) sebagai petunjuk pelaksanaan kegiatan bantuan program pensertifikatan tanah tenentukan bahwa bagi setiap warga masyarakat peserta pensertifikatan tanah diberikan bantuan sebesar Rp25.000,00 per bidang tanah dengan rincian penggunaan sebagai berikut: a. Pengadaan patok batas tanah sebesar Rp8.000,00; b. Biaya administrasi sebesar Rp5.000,00; c. Biaya operasional petugas desa Rp12.000,00. Ketentuan teknis penyalururan bantuan pendampingan kepada masyarakat dikoordinasikan oleh kepala Desa LMPDP masing-masing. Untuk melaksanakan ketentuan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 430 Tahun

Page 159: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

55

2007 tanggal 22 Nopember 2007 tentang Pemberian pendampingan kepada masyarakat peserta program pengembangan kebijakan dan manajemen pertanahan Land Management and Policy Pepelopment Program/LMPDP, Kepala Desa LMPDP masing-masing menerbitkan Keputusan Kepala Desa yang menentukan penetapan jumlah peserta yang ikut dalam program LPDP di wilayah desanya guna mendapatkan bantuan pendampingan peserta LMPDP. Sesuai dengan Keputusan Kepala Desa tentang penetapan masyarakat dalam program LMPDP di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007 diketahui ada l5.000 warga dari 8 desa dengan jumlah bantuan sebesar @ Rp25.000,00 dengan rician sebagai berikut : No. Nama Desa/Kecamatan Jumlah

warga Bantuan

Per orang (Rp) Jumlah

(Rp) 1 Sukoreno, Senolo 1.762 25.000 44.050.0002 Kaliagung, Sentolo 1.900 25.000 47.500.0003 Banguncipto, Sentolo 2.339 25.000 58.475.0004 Sentolo, Sentolo 1.350 25.000 33.750.0005 Salamrejo, Sentolo 1.189 25.000 29.725.0006 Wijimulyo, Nanggulan 2.661 25.000 66.525.0007 Kedungsari, Pengasih 1.750 25.000 43.750.0008 Srikayangan, Sentolo 2.049 25.000 51.225.000 Jumlah 15.000 375.000.000

Realisasi penerimaan bantuan dimaksud diterima oleh Kepala Desa masing-

masing dan selanjutnya tidak ada bukti penditribusian kepada penerima bantuan. Hasil diskusi dengan pejabat PPTK kegiatan Fasilitasi Pertanahan diperoleh penjelasan bahwa pemberian bantuan kepada masyarakat peserta LMPDP dilaksanakan setelah warga masyarakat menyelesaikan proses pensertifikatan tanah yang bersangkutan dan dikoordinir Kepala Desa serta ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Desa. masing-masing sesuai dengan wialayah tempat tinggal warga masyarakat yang bersangkutan. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah : 1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah dikelola

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

2) Pasal 61 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

Page 160: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

56

Permasalahan tersebut mengakibatkan realisasi belanja barang tidak dapat diyakini kebenarannya sebesar Rp440.000.000,00. Hal tersebut disebabkan Tim Anggaran yang tidak cermat dalam menyusun anggaran dan para Kepala Desa peserta LMPDP yang tidak segera melengkapi bukti penerimaan bantuan masyarakat peserta LMPDP. Atas permasalahan tersebut Sekretariat Daerah menjelaskan bahwa bukti yang kurang lengkap tersebut dikarenakan pada Kepala Desa peserta LMPDP belum menyerahkan bukti penerimaan bantuan yang ditandatangani masyarakat peserta LMPDP ke Bagian Pemerintahan. Untuk selanjutnya, bukti-bukti tersebut akan segera dilengkapi.

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar menegur Kepala Bagian Pemerintahan melalui

Sekretaris Daerah untuk segera menagih bukti-bukti penerimaan bantuan dari masing-masing Kepala Desa peserta LMPDP.

Page 161: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

57

11. Penilaian penghapusan aset daerah sebesar Rp2.822.303.400,00 tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

Dalam neraca daerah per 31 Desember 2007 tersaji Aktiva Tetap sebesar Rp829.205.648.307,18. Nilai tersebut merupakan Nilai bersih Aktiva yang berasal dari Saldo Aktiva Tetap per 31 Desember 2006 sebesar Rp653.756.084.615,00 ditambah Penambahan selama TA 2007 sebesar Rp177.133.151.092,00 dikurangi Penghapusan sebesar Rp1.683.587.400,00. Berdasarkan Dokumen yang ada diketahui hal-hal sebagai berikut: 1. Surat Keputusan Penghapusan atas Barang Inventaris sebesar Rp386.837.000,00

berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor: 028/0712.a.Th 2007. a. Rincian Inventaris yang dihapuskan sebagai berikut:

No Keterangan Jumlah 1 Instalasi Pembangkit Listrik 1.110.000,00 2 Alat Rumah tangga 292.821.500,00 3 Alat Studio dan Komunikasi 9.779.000,00 4 Alat Kedokteran 30.331.500,00 5 Alat Laboratorium 4.200.000,00 6 Kendaraan Bermotor 48.595.000,00 386.837.000,00

Sesuai ketentuan pengelolaan barang daerah, penghapusan Barang Milik Daerah seharusnya dilaksanakan dengan keputusan Kepala Daerah.

b. Terdapat sejumlah Barang Milik Daerah yang tidak diketahui Nilai perolehannya diantaranya penghapusan Aset yang berada di Bagian Kesra, BKD, Kecamatan Pengasih, Puskesmas Pengasih I, SKB, SMP 1 Nanggulan, Puskesmas Lendah II, Diperlaut, Kantor Perpustakaan Umum, Bawasda, Puskesmas Sentolo I, Puskesmas Lendah II, dan Bagian Pembangunan.

2. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor Nomor 66 Tahun 2007, Nomor 437

Tahun 2007, dan Nomor 467 Tahun 2007 diketahui bahwa penghapusan Aktiva Tetap-Gedung dan Bangunan berdasarkan Nilai bersih (setelah memperhitungkan penyusutan) dengan total nilai sebesar Rp1.245.409.820,00. Nilai bersih adalah Harga taksiran dari Dinas Pekerjaan Umum dikurangi Penyusutan (berdasarkan Taksiran 2% pertahun). Perincian Gedung dan Bangunan yang dihapuskan adalah sebagai berikut:

Page 162: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

58

Nilai perolehan Gedung dan Bangunan yang dihapuskan tidak diketahui. Penghapusan seharusnya berdasarkan Nilai yang tercatat dalam Neraca yaitu sebesar Nilai perolehan Aktiva, karena Pemerintah Daerah belum mengakui adanya Penyusutan terhadap Aktiva yang dimiliki. Selain penghapusan yang dilakukan dalam tahun 2007, penghapusan juga dilakukan sejak Neraca Awal, yaitu sejak tahun 2002 dengan rincian penghapusan sebagai berikut :

No Keterangan Nilai Taksiran Penyusutan Nilai Setelah Penyusutan

SK Bupati No 437 Tahun 2007 1 Puskesmas Galur II 265.516.000,00 87.389.360,00 178.126.640,00 2 Puskesmas Temon I 137.952.000,00 90.170.880,00 47.781.120,00

SK Bupati No 467 Tahun 2007 3 Kantor Kec Samigaluh 88.752.000,00 36.387.560,00 52.364.440,00 4 Kantor Kec Kokap 35.250.000,00 21.855.000,00 13.395.000,00 5 Kantor Kec Sentolo 35.640.000,00 2.138.400,00 33.501.600,00 6 SDN Karangsari Pengasih 196.864.000,00 57.492.080,00 139.371.920,00 7 SDN Dukuh Wates 103.530.000,00 60.047.400,00 43.482.600,00 8 SDN Wates IV 64.512.000,00 51.609.600,00 12.902.400,00 9 SDN Garongan Panjatan 30.096.000,00 16.251.840,00 13.844.160,00

10 SMPN I Pengasih 23.370.000,00 15.891.600,00 7.478.400,00 11 SMPN 2 Wates 40.128.000,00 23.274.000,00 16.854.000,00 12 SMPN I Wates 73.440.000,00 16.156.000,00 57.284.000,00 13 SDN Menguri Kokap 65.360.000,00 38.759.600,00 26.600.400,00 14 SDN Kepundung Kokap 29.400.000,00 18.228.000, 00 11.172.000,00 15 SDN Hargorejo Kokap 176.000.000,00 65.120.000,00 110.880.000,00 16 SDN Kalikutuk Sentolo 159.159.000,00 92.312.220,00 66.846.780,00 17 SDN Patuk Galur 156.588.000,00 91.745.040,00 64.842.960,00 18 SDN Brosot Galur 117.824.000,00 58.912.000,00 58.912.000,00 19 RSUD Wates 94.560.000,00 35.591.040,00 58.968.960,00 20 Kantor Pedal 11.588.500,00 7.416.640,00 4.171.860,00 21 SDN Bendo 2.400.000,00 864.000,00 1.536.000,00

22 SMPN I Galur 151.488.000,00 110.502.560,00 40.985.440,00

23 Camping Ground Glagah 48.900.000,00 20.538.000,00 28.362.000,00 SK Bupati No 66 Tahun 2007 24 SMPN I Kalibawang 32.725.000,00 11.126.500,00 21.598.500,00 25 Puskesmas Sentolo II 176.880.000,00 33.607.200,00 143.272.800,00

2.317.922.500,00 1.063.386.520,00 1.254.535.980,00

Page 163: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

59

No. Tahun Akun Nilai Penghapusan (Rp) 2002 Peralatan dan Mesin 4.477.500,00

2003 Peralatan dan Mesin 111.003.500,00

Aktiva Tetap Lainnya 3.587.000,00

2004 Gedung dan Bangunan 447.433.000,00

2005 Jalan, Irigasi dan Jaringan 8.200,000,00

Gedung dan bangunan 15.500.000,00

Peralatan dan Mesin 510.265.000,00 2006 Peralatan dan Mesin 38.250.000,00

Jumlah 1.138.716.000,00

Dengan demikian, sejak penyusunan neraca awal tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah melakukan penghapusan asset sebesar Rp2.822.303.400,00 (Rp1.683.587.400,00 + Rp1.138.716.000,00), dengan sistem penghapusan yang sama, yaitu penghapusan berdasar pada harga taksiran, bukan harga wajar jika harga perolehan tidak diketahui ataupun nilai buku (jika sudah melakukan penyusutan). Permasalahan diatas tidak sesuai dengan : a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah paragraph (78) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah tidak memenuhi definisi asset tetap dan harus dipindahkan ke pos asset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya ;

b. Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Pasal 54 Ayat (4) Penghapusan daftar Barang Milik Daerah yang dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lain, dilaksanakan dengan keputusan Kepala Daerah.

Kondisi di atas mengakibatkan :

a. Pengendalian terhadap Penghapusan Aset Daerah dari Daftar Aset Milik Daerah tidak memadai;

b. Penghapusan yang berdasarkan pada Nilai Taksiran mengakibatkan Nilai Gedung dan Bangunan disajikan lebih tinggi.

Page 164: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

60

Permasalahan tersebut disebabkan oleh : a. Kekurangfahaman Bagian Perlengkapan terhadap Permendagri Nomor 17 Tahun 2007

tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah khususnya tentang Penghapusan Barang.

b. Kekurangpahaman penyusunan Laporan Keuangan Daerah terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa dokumen

pendukung tentang nilai barang yang diusulkan penghapusan oleh SKPD tidak lengkap, sehingga ada beberapa barang inventaris yang tidak diketahui nilainya/harga perolehannya. Untuk selanjutnya, nilai aset-aset daerah tersebut akan diidentifikasi kembali.

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar menegur Kepala Bagian Perlengkapan melalui

Sekretaris Daerah untuk lebih tertib dalam pengelolaan barang daerah dan melakukan penghapusan aset sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku sebagaimana dituangkan dalam kriteria diatas.

Page 165: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

61

12. Penghapusan obat kadaluwarsa/rusak pada Dinas Kesehatan dan RSUD Wates sebesar Rp649.695.528,00 tidak sesuai ketentuan

Guna optimalisasi pengelolaan barang milik daerah dan menghindari bahaya pemakaian obat yang telah rusak/kadaluwarsa, Rumah Sakit Umum Wates (RSU Wates) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2007 telah melaksanakan penghapusan obat yang telah melewati batas waktu penggunaan dan alat habis pakai senilai Rp683.047.552,00 terdiri dari obat dan alat habis pakai yang berasal dari RSU Wates senilai Rp40.633.147,00 dan dari Dinas Kesehatan senilai Rp642.414.405,00. Hasil pemeriksaan atas prosedur penghapusan obat kadaluwarsa/rusak dan alat-alat habis pakai pada RSU Wates dan Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa penghapusan yang dilakukan belum sepenuhnya sesuai ketentuan yang berlaku yaitu Panitia/Tim Penghapusan RSU Wates dibentuk berdasarkan penunjukan dari Kepala Instalasi Farmasi RSUD, dan Panitia/Tim Penghapusan Dinas Kesehatan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 188/068 tanggal 17 September 2007 tentang Pembentukan Tim Penghapusan Obat. Adapun prosedur kegiatan penghapusan obat yang dilakukan di RSU Wates dan Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut : a. Prosedur Penghapusan Obat rusak/kadaluwarsa Pada Dinas Kesehatan :

1) Pengumpulan data obat-obatan yang akan dihapuskan di lingkungan Dinas Kesehatan, baik yang ada di gudang farmasi maupun pengembalian dari Puskesmas yang dilakukan oleh Seksi farmasi;

2) Hasil pengumpulan data atas jenis obat yang akan dihapuskan dibuatkan daftar dan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan selanjutnya disampaikan kepada Bupati Kulon Progo untuk dimintakan ijin penghapusan/pemusnahan dengan surat nomor 442/1275 tanggal 14 Juni 2007 perihal Permohonan ijin penghapusan obat rusak/kadaluwarsa;

3) Bupati memberi ijin penghapusan obat rusak/kadaluwarsa dengan surat Bupati nomor 442/1514 tanggal 2 Juli 2007 perihal Ijin penghapusan obat rusak/kadaluwarsa);

4) Menindaklanjuti ijin pemusnahan obat rusak/kadaluwarsa dari Bupati kemudian dibentuk Tim Penghapusan obat rusak/kadaluwarsa berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan nomor : 188/06 tanggal 17 September 2007 tentang Pembentukan tim Penghapusan Obat Rusak/Kadaluwarso dan SK Kepala Dinas Kesehatan Nomor : 188/609 tanggal 17 September 2007 tentang Pembentukan Tim Tenaga Penataan Obat Rusak Gudang dan Tenaga Penghapusan obat rusak/kadaluwarsa Tahun Anggaran 2007;

5) Mengajukan permohonan bantuan pemeriksaan atas obat rusak/kadaluwarsa kepada Balai Besar Pengawas Obat Makanan DIY (BBPOM DIY) dengan surat nomor

Page 166: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

62

442/2172 tanggal 17 September 2007 perihal permohonan bantuan pemeriksaan obat rusak/kadaluwarsa;

6) Rapat Tim Penghapusan Obat Rusak/Kadaluwarsa tanggal 28 September untuk mempersiapkan administrasi, meneliti barang/obat rusak, pembagian tugas dan menyusun jadwal kegiatan Tim pelaksanaan penghapusan;

7) Melakukan pemeriksaan fisik obat rusak/kadaluwarsa oleh Tim Penghapusan bersama dengan BBPOM DIY dengan dibuatkan berita acara hasil pemeriksaan obat rusak/kadaluwarsa tanggal 1 Oktober 2007;

8) Pengepakan dan penimbangan obat rusak/kadaluwarsa yang akan dihapuskan; 9) Pengajuan pemusnahan ke Insenerator di Puskesmas Sentolo I; 10) Pengiriman/penyerahan obat ED yang akan dihapuskan kepada Puskesmas Sentolo

I sebagai tempat Insenerator dengan berita acara serah terima barang; 11) Pelaksanakan Penghapusan dengan cara pemusnahan dengan Berita Acara

Penghapusan nomor : 04/TIM.PO/XI/2007; 12) Loporan pelaksanaan penghapusan (dalam bentuk buku laporan penghapusan).

b. Prosedur Penghapusan Obat Rusak/Kadaluwarsa pada RSU Wates : 1) Pengumpulan data obat-obatan Rusak/Kadaluwarsa yang akan dihapuskan yang ada

di lingkungan RSU Wates yang dilakukan oleh Instalasi farmasi (daftar terlampir); 2) Hasil pengumpulan data atas jenis obat rusak/kadaluwarso dibuatkan daftar dan

disampaikan kepada Direktur RSU Wates untuk disampaikan kepada Bupati Kulon Progo untuk dimintakan ijin penghapusan/pemusnahan dengan surat nomor 442/1587/RS/VIII/07 tanggal 31 Agustus 2007 perihal Permohonan ijin penghapusan obat dan alat kesehatan;

3) Berdasarkan ijin pemusnahan obat Rusak/Kadaluwarsa dari Bupati ( surat Bupati nomor 028/2246 tanggal 22 September 2007 perihal Ijin penghapusan obat rusak/kadaluwarsa) kemudian ditunjuk Tim Penghapusan obat rusak/kadaluwarsa penunjukan dari Kepala Instalasi Farmasi sebagai ketua Tim penghapusan dengan anggota 7 orang dari unsur farmasi 4 orang, seorang penanggung jawab gudang, seorang operator incenerator dan seorang satpam.

4) Mengajukan bantuan pemeriksaan atas obat rusak/kadaluwarsa dari BPOM DIY; 5) Pmeriksaan obat Rusak/Kadaluwarsa oleh Tim Penghapusan bekerja sama dengan

BPOM DIY, pengepakan dan pembuatan daftar obat Rusak/Kadaluwarsa yang akan dihapuskan dengan berita acara pemeriksaan obat tanggal 2 April 2007;

6) Pemusnahan dengan alat Insenerator di RSU Wates; 7) Pelaksanakan Penghapusan dengan cara pemusnahan obat rusak/kadaluwarsa

dengan Berita Acara Penghapusan : a. Nomor : 442/2032/RS/XII/07 tanggal 8 Desember 2007; b. Nomor : 442/2085.1/RS/XII/07 tanggal 15 Desember 2007;

Page 167: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

63

c. Nomor : 442/2101.1/RS/XII/07 tanggal 22 Desember 2007; d. Nomor :442/2111.1/RS/XII/07 tanggal 28 Desember 2007; e. Nomor : 442/2113.1/RS/XII/07 tanggal 29 Desember 2007.

Dalam hal penghapusan obat dan alat kesehatan tertentu, Kepala Instalasi Farmasi menjelaskan bahwa penghapusan obat rusak/kadaluwarso dilaksanakan tim penghapusan yang ditunjuk secara langsung tidak tertulis oleh Kepala Instalasi Farmasi dengan susunan tim Kepala Instalasi Farmasi sebagai ketua dan dibantu anggota 7 orang dari unsur farmasi 4 orang, seorang penanggung jawab gudang, seorang operator incenerator dan seorang satpam.

Sebagaimana diuraikan dalam Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tanggal 22 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Pedoman teknis pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah, penghapusan barang daerah adalah tindakan penghapusan barang Pengguna/Kuasa Pengguna dan penghapusan dari daftar inventaris barang milik daerah. Penghapusan tersebut di atas dilakukan dengan menerbitkan keputusan Kepala Daerah tentang Penghapusan Barang Milik Daerah. Kepala Daerah membentuk Panitia Penghapusan Barang milik Daerah yang susunan personilnya terdiri dari unsur teknis terkait. Tugas Panitia Penghapusan meneliti barang yang rusak, dokumen kepemilikan, administrasi, penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan/ perbaikan maupun data lainnya yang dipandang perlu. Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan melampirkan data kerusakan, laporan hilang dari kepolisian, surat keterangan sebab kematian dan lain-lain. Selanjutnya Pengelola mengajukan permohonan persetujuan kepada Kepala Daerah mengenai rencana penghapusan barang dimaksud dengan melampirkan Berita Acara hasil penelitian Panitia Penghapusan. Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah, penghapusan ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengelola atas nama Kepala Daerah, juga menetapkan cara penjualan dengan cara lelang umum melalui Kantor Lelang Negara atau lelang terbatas dan/atau disumbangkan/dihibahkan atau dimusnahkan. Apabila akan dilakukan lelang terbatas, Kepala Daerah membentuk Panitia Pelelangan terbatas untuk melaksanakan penjualan/pelelangan terhadap barang yang telah dihapuskan dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah. Khusus penghapusan untuk barang bergerak karena rusak berat dan tidak dapat dipergunakan lagi seperti alat Kantor dan Alat Rumah Tangga yang sejenis termasuk kendaraan khusus lapangan seperti Alat Angkutan berupa kendaraan Alat Berat, Mobil Jenazah, Truk, Ambulance atau kendaraan lapangan lainnya ditetapkan penghapusannya oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.

Penghapusan obat kadaluarsa tanpa Surat Keputusan Kepala Daerah ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tanggal 22 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah : 1. Pasal 53 , Penghapusan barang daerah meliputi :

Page 168: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

64

a) Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna; dan b) Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah.;

2. Pasal 54 a) Penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 huruf a,

dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/atau kuasa pengguna.

b) Penghapusan barang milik derah sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 huruf b, dilakukan dalam hal barang milik milik daerah dimaksud sadah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lain.

c) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan keputusan pengelola atas nama kepala daerah;

d) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan dengan keputusan kepala daerah.

Kondisi tersebut diatas mengakibatkan akun persediaan obat tidak dapat diyakini kewajarannya. Hal tersebut disebabkan Pengguna Anggaran dan Kepala Farmasi kurang memahami prosedur penghapusan barang milik daerah Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa pemahaman penghapusan obat rusak/kadaluarsa dilakukan dengan pengahapusan dari daftar barang pengguna dan/ atau kuasa pengguna dengan Keputusan Pengelola setelah mendapat persetujuan Bupati. Untuk yang akan datang, akan dilaksanakan sesuai dengan Permendagri 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah.

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar menegur Pengguna Anggaran dan Kepala Instalasi

Farmasi untuk melakukan penghapusan obat rusak/kadaluarsa sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan ketentuan perundangan yang berlaku sebagaimana dituangkan dalam kriteria diatas.

Page 169: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

65

13. Penambahan aset tetap sebesar Rp79.802.775.890,00 pada neraca Per 31 Desember 2007 tidak sesuai dengan bukti pendukung

Draft Peraturan Daerah (Perda) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Kulon Progo terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sesuai dengan draft tersebut, Realisasi belanja tahun 2007 adalah sebesar Rp575.892.179.283,71 dengan realisasi belanja modal sebesar Rp177.132.951.092,00 atau sebesar 30,76% dari total belanja. Nilai ini menjadi mutasi tambah pada Neraca per 31 Desember 2007. Saldo asset tetap tahun 2006 adalah Rp653.756.064.614,89, sehingga nilai asset tetap tahun 2007 Seharusnya adalah sebesar Rp830.889.015.706,89 (Rp177.132.951.092,00 + Rp653.756.064.614,89). Saldo Aset tetap yang tersaji pada Neraca Per 31 Desember tahun 2007 adalah sebesar Rp829.205.648.307,18. Perbedaan ini dikarenakan adanya penghapusan, sebesar Rp 1.683.367.399,71 sehingga mutasi nilai asset tetap adalah sebesar Rp175.449.583.692,29 dengan rincian sebagai berikut :

Akun 2007 Mutasi tambah/kurang 2006 Tanah 124.184.210.901,75 5.809.120.550,00 118.375.090.351,75Peralatan dan Mesin 102.818.923.726,44 28.761.145.832,00 74.057.777.894,44Gedung dan Bangunan 193.025.156.220,99 76.276.246.554,00 116.748.909.666,99Jalan, Irigasi, dan Jaringan 398.546.648.990,00 64.147.289.419,29 334.399.359.570,71Aset Tetap Lainnya 10.630.708.468,00 455.781.337,00 10.174.927.131,00Konstruksi Dalam Pengerjaan 0.00 - 0.00Akumulasi Penyusutan 0.00 - 0.00Jumlah Aset Tetap 829.205.648.307,18 175.449.583.692,29 653.756.064.614,89

Atas nilai mutasi tersebut, kemudian dilakukan penghitungan dengan membuat

rekapitulasi belanja modal berdasar pada penjabaran Laporan Realisasi Anggaran. Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa realisasi belanja modal T.A. 2007 adalah sebesar Rp93.726.854.102,00 dengan rincian sebagai berikut :

No Akun Nilai (Rp) 1. Tanah 5.809.120.550,002. Peralatan dan Mesin 20.504.271.705,003. Gedung dan Bangunan 30.170.542.500,004. Jalan, Irigasi dan Jaringan 36.284.808.529,005. Aset Tetap Lainnya 958.110.818,00 Jumlah Mutasi 93.726.854.102.00

Hasil rekapitulasi realisasi belanja modal tersebut diatas nilainya tidak sama

dengan realisasi belanja modal yang tersaji pada Laporan Realisasi Anggaran.. Terdapat selisih sebesar Rp83.406.096.990,00 (Rp177.132.951.092,00 - Rp93.726.854.102,00).

Page 170: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

66

Berdasar pada dokumen penambahan asset dari Bagian Perlengkapan diketahui

bahwa nilai ini adalah merupakan nilai mutasi tambah asset tetap dari belanja modal yang bersumber dari dana non APBD, dengan rincian sebagai berikut :

No Akun Nilai (Rp) 1. Tanah 698.075.450,002. Peralatan dan Mesin 8.841.975.800,00 3. Gedung dan Bangunan 50.476.420.900,004. Jalan, Irigasi dan Jaringan 23.326.624.840,005. Aset Tetap Lainnya 63.000.000,00 Jumlah Mutasi 83.406.096.990,00

Telaah lebih lanjut atas dokumen tersebut menunjukkan bahwa nilai yang tercatat

sebagai penambahan asset tidak dapat dicatat menambah nilai asset pada Neraca karena asset tersebut adalah asset yang pengadaannya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dalam APBD Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, dana DAU dan DAK sudah dianggarkan dan direalisasikan dalam Lapoaran Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2007.

Pencatatan oleh Bidang Pembukuan berdasar pada data dari Bagian Perlengkapan yang menyebarkan formulir isian kepada tiap SKPD untuk menyampaikan data asset yang bersumber dari dana non APBD. Total asset yang pengadaannya dari dana non APBD (DAU dan DAK) adalah sebesar Rp83.406.096.990,00. Dari nilai tersebut terdapat asset yang bersumber dari dana tugas pembantuan dan dekonsentrasi sebesar Rp3.603.321.100,00 dengan rincian sebagai berikut :

No Akun Nilai (Rp) 1 Peralatan dan Mesin 2.183.906.300.00 2. Gedung dan Bangunan 1.356.414.800,003. Aset Tetap Lainnya 63.000.000,00 Jumlah 3.603.321.100,00

Dengan demikian, penambahan asset sebesar Rp79.802.775.890,00 (Rp83.406.096.990,00 - Rp3.603.321.100,00) telah dicatat dalam realisasi anggaran belanja, dan tidak tepat dicatat menambah asset pemerintah kabupaten kulon progo. Kondisi diatas tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

Page 171: 132_Kab_Kulon_Progo_LKD

PERWAKILAN BPK RI DI YOGYAKARTA

67

Penambahan asset pada Neraca per 31 Desember 2007 sebesar Rp79.802.775.890,00 tidak dapat diyakini kewajarannya. Hal ini disebabkan oleh : a. Bidang Pembukuan kurang teliti dalam menyusun Laporan Keuangan berdasar data

yang diberikan oleh Bagian Perlengkapan; ; b. Bagian Perlengkapan kurang cermat dalam membuat Daftar Rekapitulasi Aset atas

Aset yang bersumber dari dana non APBD.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa Bagian Perlengkapan telah mengumpulkan data aset tetap setiap akhir tahun anggaran dari setiap unit pemakai barang untuk dikompilasi sebagai pendukung neraca. Namun data-data tersebut tidak lengkap misalnya sumber dana pengadaan aset tidak dijelaskan dari APBD atau APBN. Untuk selanjutnya, Bagian Perlengkapan akan berkoordinasi dengan unit kerja lain yang terkait untuk melakukan croscek data aset.

Rekomendasi BPK-RI

Bupati Kulon Progo agar memerintahkan :

a. Kepala BPKD untuk menegur Kepala Bidang Pembukuan supaya lebih teliti dalam menyusun Laporan Keuangan dengan berkoordinasi dengan Bagian Perlengkapan;

b. Kepala Bagian Perlengkapan lebih cermat dalam melakukan kompilasi data aset dari SKPD.