13. konseling kasus kta - copy

22
Konseling Kasus KtA Pelatihan Tatalaksana Kasus KtA

Upload: rreey

Post on 31-Jan-2016

265 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konseling kekerasan terhadap anak

TRANSCRIPT

Page 1: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Konseling Kasus KtA

Pelatihan Tatalaksana Kasus KtA

Page 2: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Konseling

• Hubungan antara 2 orang (konselor & klien), bersifat saling membantu, untuk menyelesaikan masalah tertentu• Bertujuan memberdayakan klien dalam menanggapi

masalah kehidupan• Mengembangkan mekanisme adaptasi yang efektif

dalam menghadapi masalah kehidupan

Page 3: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Konseling

• Proses pertolongan dengan tujuan yang jelas, memberikan waktu khusus, memberikan perhatian dan keahlian untuk membantu korban KtA

• Konseling tidak sama dengan memberikan nasehat• Merupakan rangkaian proses yang membantu

konselor dan klien (korban & orangtuanya) untuk mampu menanggulangi masalah yg ada

Page 4: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Peran Pendamping & Konselor

Peran pendamping adalah sebagai fasilitator membantu, mempermudah, memberi dukungan/motivasi

Pendamping/ Konselor seyogyanya mampu

melihat masalah dari berbagai sudut pandang, mampu berempati pada individu/masyarakat yang didampingi; tetapi tidak memperlihatkan keberpihakan dan tidak memiliki prasangka

Page 5: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Jenis & Pemberi Konseling

• Jenis• Konseling keluarga• Konseling individu• Konseling kelompok

• Pemberi konseling• Tenaga kesehatan• Pemuka agama• Guru• Pekerja sosial

Page 6: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Konselor & Petugas Konseling

• Konselor : mendapatkan pendidikan formal konseling dan atau pelatihan konseling oleh lembaga / institusi yang kompeten

• Petugas konseling : orang yg mempunyai kemampuan untuk memberikan konseling & mendapat pelatihan formal maupun informal

• Seperti pekerja kemanusiaan, pekerja sosial, psikolog

• Konselor litigasi: proses mediasi sebelum ke ranah hukum

Page 7: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Azas konseling

• Tidak mengadili/tidak menyalahkan korban• Egaliter : membangun hubungan yg setara

antara konselor & korban)• Mendorong klien untuk mengambil keputusan

sendiri (self determination)

Konseling harus menggunakan pendekatan holistik

Page 8: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Prinsip Konseling

• Pendekatan yg hangat, terbuka & tidak menghakimi, penuh perhatian

• Ciptakan suasana aman• Aktif mendengarkan• Tenang, percaya diri & dapat mengendalikan diri• Menentramkan & memahami• Berbagi pengetahuan & pengalaman• Empati• Menjernihkan situasi

Page 9: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Syarat Ruang Konseling

1. Tenang dan nyaman2. Suara pembicaraan tidak keluar ruangan

sehingga rahasia terjaga3. Cukup penerangan4. Mudah diakses5. Dapat tersendiri, atau terintegrasi dengan

layanan klinik yang ada

Page 10: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Keterampilan Dasar Konseling

• Kemampuan berempati, menghayati penderitaan klien• Keterampilan membina hubungan saling percaya• Keterampilan berkomunikasi• Keterampilan mendengar aktif• Keterampilan memberi dukungan & membangun

semangat klien

Page 11: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Empati

• Adalah kemampuan untuk merasakan hal-hal yang dihayati orang lain; bagaimana jika berada dalam posisi orang lain tsb, namun tetap sebagai pihak yang berdiri di luar masalah

• Dapat jatuh dalam simpati, bila terlarut dalam situasi yang dihadapi orang tsb, lalu gagal bersikap objektif

• Empati berkaitan dengan kepedulian, pemahaman, serta sikap menghargai/menghormati

Page 12: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Mendengar Aktif-Reflektif

1. Membiarkan orang lain berbicara2. Memperlihatkan kepedulian kita melalui bahasa

tubuhcth: memandang matanya, sesekali mengangguk, menampilkan ekspresi yang sesuai, dll

3. Ekspresi verbal singkat dapat memperlihatkan bahwa kita menghargai dan memahami cth: “oh ya…, mmm…, saya mengerti…”

Page 13: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka (open-ended questions) untuk mengeksplorasicth: “bagaimana kelanjutannya?”; “lalu?”; :oh… begitu. Lalu bagaimana?”

5. Mengulang isi cerita dalam bahasa yang lebih singkat & padat memastikan pemahaman kita tidak keliru, dan meyakinkannya bahwa ia sungguh-sungguh didengarcth: “Tadi ibu bercerita tentang anak….., dan perasaan ibu yang…Betul begitu bu?”

6. Merefleksikan perasaan yang terkandung dalam ceritacth: “Tampaknya anda kecewa karena….Anda jadi bingung harus berbuat apa…”; Saya mengerti, rasanya akan menyakitkan ya?”

Mendengar Aktif-Reflektif

Page 14: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

• Hindari menginterupsi, menyetop, memberikan komentar saat orang tsb masih berbicara• Jangan mengkritik atau merendahkan

cth: “masa ibu merasa seperti itu?”• Perhatikan metafora-metafora dan pesan tersirat• Perhatikan ekspresi non-verbal, intonasi suara,

bahasa tubuh

Mendengar Aktif-Reflektif

Page 15: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

• Fokuskan pada penilaian aspek psikologis dan bukan ukuran-ukuran moral• Hindarkan bersimpati• Setiap akhir sesi berikan simpulan akan proses, hasil

yang telah dicapai, dan rencana mendatang

Mendengar Aktif-Reflektif

Page 16: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Teknik Konseling Bagi Konselor1. Mendengarkan aktif &

mengamati2. Mengajukan pertanyaan &

menghayati3. Merangkum &

mengklarifikasi kembali apa yg disampaikan klien

4. Memahami & merefleksikan perasaan klien

5. Membangun relasi & persetujuan pelayanan

6. Menggali & memahami masalah, penyebab & kebutuhannya

7. Ventilasi(membuka diri), menguatkan diri

8. Mengenalkan alternatif penyelesaian masalah & membantu dlm menentukan pilihannya

9. Menjelaskan konsekuensi dampak positif & negatif logis atas pilihannya

10.Mengakhiri konseling

Page 17: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Bagaimana Mengakhiri Konseling??

• Sebaiknya mengakhiri konseling dengan memberikan keyakinan bahwa :1. Pertemuan ini merupakan langkah positif dan benar yg telah

anda (klien) lakukan2. Memberikan jaminan bahwa konselor selalu siap membantu &

mendampingi klien serta bersedia dihubungi kembali.3. Memberikan jaminan bahwa konselor menjaga kerahasiaan 4. Memberikan kepastian bahwa klien tidak akan mengalami

kekerasan kembali dengan kerjasama yang baik 5. Membuat kesepakatan waktu kunjungan ulang bila diperlukan

Page 18: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Materi Konseling Kasus KtA

• Membangun kepercayaan anak terhadap konselor• Identifikasi & upaya menghindari faktor-faktor risiko• Identifikasi & menjelaskan mengenai dampak jangka

pendek & jangka panjang baik secara fisik maupun psikologis

• Menumbuhkan penilaian positif tentang dirinya• Mencegah kejadian berulang dengan memberikan

informasi tentang layanan yang dibutuhkan • Pentingnya pemantauan jangka panjang kasus KtA

(pemeriksaan berkala)

Page 19: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Pendampingan pada Anak Usia Dini (1-5 th)

Difokuskan pada:• Pemberian rasa aman; seperti memberikan kata-kata &

sentuhan yg menenangkan,menyediakan kegiatan rutin sebelum tidur, menghindarkan situasi keterpisahan dgn orang yg dekat dgn anak

• Pengungkapan perasaan-perasaan negatif agar tidak terpendam & termanifestasi dlm bentuk-bentuk yg merusak

• Bermain adalah ekspresi diri ciri khas anak yg harus diintegrasikan dalam pendampingan

Page 20: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Pendampingan pada Anak Usia Sekolah (6-12 th)

• Memberikan rasa aman, membantu merefleksikan pengalaman traumatis dgn mendengarkan atau mengadakan kegiatan diskusi & permainan • Mengajak anak mulai bernalar & merefleksi

pengalamannya dgn mengolah & memanfaatkan kemampuan kognitifnya dalam bahasa sederhana

Page 21: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

Pendampingan pada Remaja

• Diajak bernalar & berefleksi terhadap pengalamannya secara lebih komprehensif, sekaligus memasukkan nilai-nilai non-kekerasan dalam penyelesaian masalah• Remaja perlu diarahkan untuk banyak melakukan

kegiatan atau aktivitas-aktivitas untuk menyalurkan energinya

Page 22: 13. Konseling Kasus KtA - Copy

ABC Konseling Akibat kekerasan

• Approach and assess survivors needs (Dekati dan nilai kebutuhan korban)

- Tanyakan kebutuhan korban• Beside and sensitive (Dampingi dan bersikap sensitif) - Beri sentuhan dan dengarkan - Jangan bicara terlalu banyak• Comfort and care (Berikan rasa nyaman dan

perhatian) - Jangan paksa untuk berbicara - Dampingi korban