laporan 1 kta

16
Hari, tanggal : Jumat, 5 September 2014 Laporan Praktikum ke-1 Mata Kuliah Konservasi Tanah dan Air Pengenalan dan Spesifikasi Alat-alat Konservasi Tanah dan Air Disusun oleh: 1. Annisa Nur Wardani J3M113059 2. Aulia Radhika J3M113081 3. Sisca Audyna Rizha J3M113080 4. Safirah Farhah J3M113070 5. Miranti Sapitri J3M213093 6. Algafhiqi Syafrizal Mukti J3M213092 7. Wahyu Wisnu Perdana J3M113052 8.Kiki Andian J3M113073 9. Maulana Fahmy N.A. J3M113045

Upload: annisa-nur-wardani

Post on 09-Nov-2015

73 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

konservasi tanah dan air

TRANSCRIPT

Hari, tanggal : Jumat, 5 September 2014

Laporan Praktikum ke-1 Mata KuliahKonservasi Tanah dan Air

Pengenalan dan Spesifikasi Alat-alat Konservasi Tanah dan Air

Disusun oleh:1. Annisa Nur Wardani

J3M113059

2. Aulia Radhika

J3M113081

3. Sisca Audyna Rizha

J3M113080

4. Safirah Farhah

J3M113070

5. Miranti Sapitri

J3M213093

6. Algafhiqi Syafrizal MuktiJ3M213092

7. Wahyu Wisnu Perdana

J3M113052

8. Kiki Andian

J3M113073

9. Maulana Fahmy N.A.

J3M113045

Teknik dan Manajemen Lingkungan

Program Diploma

Institut Pertanian Bogor

2014

I. Pendahuluan1.1 Latar belakang

Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaengksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasi dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana) (Arsyad, 2006).Konservasi tanah dan air atau yang sering disebut pengawetan tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah, kuantitas dan kualitas air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang (Kartasapoetra, 2008).Konservasi tanah dan air membutuhkan alat-alat bantu untuk penunjang praktikum. Alat-alat yang digunakan pasti mempunyai spesifikasi yang berbeda pula. Tujuan dari pengenalan dan spesifikasi adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis-jenis alat, dan nama masing-masing alat. Prinsip pengenalan alat ini adalah berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya. Bekerja dengan menggunakan alat-alat laboratorium tidaklah sama dengan bekerja menggunakan alat-alat lain. Bekerja di laboratorium atau di lapangan dengan menggunakan peralatan harus memerlukan keterampilan, kecermatan dan ketelitian. Peralatan sangat diperlukan dalam mengumpulkan data atau informasi, terutama data kuantitatif. Praktikan dalam menggunakan peralatan laboratorium atau peralatan lapang harus memiliki keterampilan, kecermatan dan ketelitian agar data yang diperoleh akurat. Oleh sebab itu, praktikan dituntut harus mengenal setiap peralatan yang biasa digunakan di lapang (Suripin, 2004).1.2 Tujuan

Mengetahui dan memahami spesifikasi alat-alat yang digunakan dalam praktikum Konservasi Tanah dan Air.

II. Isi Praktikum

2.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah ring sampel, golok, parang, palu, cutter, gelas plastik, busur derajat, pisau lapang, pisau pahat, pisau dapur, linggis, tali raffia, pipa, selang water pass, kompas, karet gelang, stopwatch, buku munsell, alat tulis, balicong, kantong plastik, label, sepatu boot, arit, sekop, pisau lipat, double ring infiltrometer, millimeter block, abney level, tas, bor gambut, kored, kapak, kape, gergaji, indikator pH universal, gergaji U, garpu cangkul, garpu, botol plastik, balok kayu, ember, gala, dan bor mineral.

2.2 Proses kegiatan

Praktikum Konservasi Tanah dan Air dilakukan dengan membagi satu kelas praktikum menjadi 3 kelompok yang terdiridari 8 sampai 9 orang. Di laboratorium terdapat tiga spot alat-alat Konservasi Tanah dan Air yang biasa digunakan saat praktikum. Setiap kelompok ditugasi mengitari setiap spot. Di setiap spot setiap kelompok dapat melihat dan mengidentifikasi spesifikasi alat dengan bantuan tim teaching. Setiap kelompok dijelaskan mengenai spesifikasi alat oleh tim teaching apabila terdapat beberapa alat yang belum dikenal. Setelah alat diidentifikasi, alat tersebut dipresentasikan di depan kelas oleh setiap mahasiswa satu per satu.

III. Hasil Kegiatan dan Pembahasan3.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Nama, gambar, dan spesifikasi alat pada Spot A

No.Nama alat dan GambarSpesifikasi

1Ring sampel

Ring sampel memiliki diameter 4.9 cm dan dengan tinggi 5 cm. Bagian ujung ring ditutup oleh plastik yang berbentuk lingkaran agar sampel tanah tidak tumpah ketika pengambilan sampel dan agar tidak terkontaminasi. Bagian badan ring terbuat dari besi yang berbentuk lingkaran.

2.Golok

Golok memiliki panjang 40 cm pada bagian besinya dan 15 cm pada bagian pegangan kayunya. Bagian besinya memiliki ketebalan 0,7 cm dan semakin ke ujung golok, ketebalannya semakin berkurang. Bagian pegangan kayunya dibuat agak sedikit bengkok agar memudahkan ketika memegang golok.

3.Parang

Parang memiliki panjang 60 cm dan pegangan kayu berukuran 15 cm. Pegangan kayu dibuat agak sedikit melengkung pada bagian bawahnya memudahkan ketika memegang parang dan tidak licin. Bagian besinya memiliki ketebalan 0,01 mm dan merata hingga ke pangkal parang. Bagian ujung parang dibuat meruncing agar memudahkan pencongkelan pada tanah yang keras di lapang.

4.Palu

Palu memiliki panjan total 40 cm. Palu memiliki 2 bagian yaitu pegangan (terbuat dari kayu) dan bagian besinya. Bagian kayunya memiliki panjang 29 cm dan bagian besi yang melintang membentuk tegak lurus sepanjan 11 cm. Bagian besinya dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian pemukul yang memiliki diameter 2,5 cm yang berbentuk datar pada ujungnya dan bagian lain yang berbentuk seperti pengungkit yang digunakan untuk mencongkel paku yang ada di lapangan. Palu digunakan untuk memukul ring sampel ketika mengambil sampel tanah.

5.Cutter

Cutter memiliki panjang total 15 cm dan terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar adalah tempat pegangan cutter. Di dalamnya terdapat besi yang digunakan untuk memotong ranting yang ada di lapang. Besi ini memiliki ketebalan 0,001 mm. Bagian ujung cutter yang meruncing digunakan untuk memudahkan saat memotong ranting atau tali rafia di lapang.

6.Gelas plastik

Gelas plastik memiliki tingi 9 cm dan diameter 7 cm. Gelas ini terbuat dari bahan plastik transparan yang ringan dan digunakan sebagai tempat air ketika di lapangan. Gelas ini berbentuk tabung tanpa tutup yang semakin mengecil diameternya pada bagian bawah.

7.Busur derajat

Busur derajat digunakan untuk mengukur kemiringan dan sudut yang ada di lapang.terbuat dari bahan plastik yang ringan, transparan, mudah dibawa dan memiliki sudut-sudut yang yang tepat dan akurat.

8.Pisau lapang dan pisau dapur

Pisau lapang dan pisau dapur merupakan alat lapang sekunder yang dibutuhkan. Pisau lapang memiliki panjang 18 cm, memiliki panjang pegangan 11 cm terbuat dari bahan plastik, yang memiliki tali pada bagian tempat penutupnya, digunakan untuk memotong ranting atau tali rafia.Pisau dapur digunakan jika tidak memiliki pisau lapang atau sebagai pengganti pisau lapang. Pisau dapur memiliki panjang 17 cm dan pegangan 11 cm. Pisau dapur lebih ringan dibawa dan tidak memiliki penutup.

9.Pisau pahat

Pisau pahat ini memiliki panjang total 14,5 cm, pegangan pisau terbuat dari karet dengan panjang 8 cm dan bagian lain terbut dari besi dengan panjang 6,5 cm. pada salah satu ujungnya berbentuk menipis yang digunakan untuk memahat atau meratakan tanah.

10.Linggis kecil

Linggis kecil ini memiliki panjang total 16,5 cm dan di salah satu ujungnya menipis yang digunakan untuk mencongkel tanah. Bagian batangnya dibuat bergerigi supaya tidak licin ketika digunakan untuk melubangi tanah atau mencongkel tanah dan terbuat dari besi yang tebal, keras, dan berat.

11.Selang water pass

Selang ini terbuat dari bahan plastik yang ringan dibawa dan praktis, serta transparan. Selang memiliki panjang sekitar 10 m, yang digunakan untuk mengukur tingkat kerataan suatu lahan atau kemiringan suatu lahan. Selang ini memiliki lubang disetiap sudutnya yang memiliki diameter 0,3 mm yang digunakan untuk mempermudah dimasukinya atau sebagai jalan air yang akan digunakan untuk mengukur kemiringan lahan.

12.Tali raffia

Tali rafia ini terbuat dari plastik panjang yang memiliki aneka warna dengan panjang sekitar 10 m. Tali rafia ringan ketika dibawa kemana-mana, dan mudah dilipat. Tali rafia digunakan untuk mengikat tanaman, barang sampel atau karung rang berisi sampel agar tidak tercecer dan tumpah.

13.Karet gelang

Karet gelang memiliki bentuk melingkar dan bersifat lentur dan elastis. Karet gelang memiliki beraneka warna seperti kuning, merah, dan hijau. Karet berguna untuk mengikat plastik dan digunakan sesuai kebutuhan.

14.Bor gambut

Bor gambut lebih panjang dari bor tanah mineral. Bor memiliki 3 bagian utama yaitu pegangan, mata bor dan sambungan kunci. Pegangan bor berbentuk seperti huruf T. Pada mata bor terdapat lubang. Bor gambut dibuat lebih panjang karena tanah gambut memiliki kedalaman yang lebih tebal dan padat.

Tabel 2. Nama, gambar, dan spesifikasi alat pada Spot B

No.Nama alat dan GambarSpesifikasi

1Kompas

Kompas terbuat dari besi, kompas memiliki panjang 13 cm lebar 7 cm, dan diameter 5 cm. Kompas terdiri dari 3 komponen, yaitu badan kompas, jarum magnet, dan skala mata angin. Kompas merupakan alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan magnet.

2.Stopwatch

Stopwatch memiliki panjang 8 cm, dan lebar 7cm, stopwatch ini merupakan stopwatch digital yang dilengkapi dengan pluit dan kompas serta dengan tali sepanjag 50cm. Stopwatch berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu pengamatan.

3.Buku munsell

Munsell memiliki panjang 20cm dan lebar 15cm. Buku munssel merupakan panduan dalam menentukan warna tanah di lapang. Munsell terdiri dari hue, chroma, dan value. Hue berada dibagian pojok berfungsi sebagai nama warna, chroma berada dibagian bawah berfungsi sebagai petunjuk kecerahan dan value berada ditepi sebelah kanan berfungsi sebagai petunjuk kecerahan.

4.Kantong plastik

Kantong plastik memiliki panjang 21cm dan lebar 12cm, plastik berwarna bening digunakan untuk menampung sampel yang akan digunakan saat pengamatan, contohnya seperti tanah terganggu

5.Alat tulis (ATK)

Alat tulis terdiri dari pulpen, pensil, penggaris, penghapus. Alat tulis merupakan alat yang digunakan untuk membantu pengguna dalam menulis hasil yang diperoleh dari suatu pengamatan.

6.Gunting

Gunting mempunyai dua bolongan sebagai pegangan. Ujung gunting melancip dan tajam. Gunting terbuat dari alumunium. Gunting digunakan untuk memotong kertas, tali raffia atau plastik.

7.Label

Label merupakan kertas berbentuk persegi panjang yang dapat ditulis. Label dapat menempel di berbagai alat. Label digunakan untuk menulis identitas suatu sampel.

8.Sepatu boat

Sepatu boot memiliki panjang 25 cm dan lebar 28 cm, diameter atas sepatu boot yaitu 18cm. Sepatu boot ini terbuat dari karet. Sepatu boot digunakan sebagai alat pelindung diri yang menutupi kaki hingga setengah betis, khas dari sepatu boot yaitu dari jempol hingga mata kaki tertutup dan sepatu boot memiliki alas yang bergerigi agar tidak licin.

9.Arit

Arit terdiri dari 2 bagian yaitu pegangan dan mata arit yang berbentuk melengkung, pengangan arit terbuat dari pipa memiliki panjang 18 cm dengan diameter 3 cm, sedangkan mata arit memiliki panjang 17,5 cm dan lebar 16,5 cm. Mata arit dibuat melengkung dan tajam untuk memudahkan dalam proses memotong rerumputan dan membersihkan permukaan tanah dari rerumputan. Pengangan arit terbuat dari pipa dengan berbentuk lingkaran untuk memudahkan pengguna dalam pemakaiannya.

10.Sekop

Sekop terdiri dari 2 bagian yaitu pegangan dan mata sekop, pengangan sekop terbuat dari kayu memiliki panjang 27 cm, sedangkan mata sekop terbuat dari besi berbentuk lempengan melebar memiliki panjang 17 cm dan lebar 11 cm. sekop digunakan untuk membantu pengguna dalam membersihkan permukaan tanah dari rerumputan.

11.Millimeter blok

Millimeter blok merupakan buku yang memiliki garis-garis vertikal dan horizontal. Kertasnya lebih tipis dari buku biasa. Ukuran buku A4. Pada garis-garisnya terdapat angka yang menunjukan panjang dalam satuan cm.

12.Pisau lipat

Pisau lipat memiliki panjang 9 cm dan lebar 2 cm. pisau lipet memiliki kualitas yang cukup tinggi, pisau lipet mempunyai fungsi yaitu memotong alat-alat lapang yang akan digunakan.

13.Double ring

Double ring terbuat dari besi terdiri dari 2 bagian yaitu ring kecil dan ring besar. diameter ring yang di dalam yaitu 10,5 cm dan diameter ring luar yaitu 28,5 cm. Double ring berfungsi untuk mengukur kecepatan resapan air dalam tanah.

14.Abney level

Abney level memiliki panjang 17 cm dan lebar 7 cm. Abney level terdiri dari busur untuk menentukan sudut , teropong, dan tabung air. Abny level digunakan untuk menentukan kemiringan dari suatu lereng.

15.Linggis

Linggis memiliki panjang 1,20 m terbuat dari besi baja, linggis memiliki 2 mata sisi yaitu berbentuk lancip dan memiliki 2 garpu yang melengkung. Linggis berbentuk spiral tujuannya membantu pengguna untuk mempermudah pemakaiaannya. Mata linggis yang lancip berfungsi untuk menggemurkan tanah sedangkan sisi yang berbentuk garpu berfungsi untuk mencongkel paku.

Tabel 3. Nama, gambar, dan spesifikasi alat pada Spot C

No.Nama alat dan BahanSpesifikasi

1Kored

Kored memiliki panjang 30 cm, berbentuk seperti huruf L dan memiliki pegangan yang terbuat dari kayu dengan panjang 18 cm. Panjang mata kored 12 cm x 8 cm berbentuk seperti cangkul. Kored berfungsi untuk membersihkan rumput di permukaan tanah.

2.Cutter panjang

Mata cutter terbuat dari besi berukuran 19 cm x 3 cm. Sisi dalam cutter memiliki gerigi dan sisi luarnya tajam seperti pisau. Cutter ini memiliki pegangan yang terbuat dari bambu sepanjang 43 cm. Cutter berfungsi untuk memotong tanah,

3.Sekop

Sekop memiliki panjang total 30 cm. digunakan untuk mengambil suatu sampel tanah. Mata sekop berbentuk lingkarang tak beraturan. Mata sekop biasanya terbuat dari besi dan pegangannya terbuat dari kayu.

4.Gergaji

Gergaji memiliki 2 jenis yaitu gergaji kayu dan gergaji besi. Bagian bawah dari gergaji bergerigi. Mata gergaji semakin keujung mempunyai lebar semakin sempit karena akan memudahkan pemotongan karena adanya gaya gesekan sehingga memudahkan dalam pemotongan bahan. Mata gergaji besi seperti sabit dan terdapat pegangan pada salah satu ujungnya yang berpotongan. Gergaji biasanya digunakan untuk memotong kayu. Kelebihan dari gergaji ini dapat digunakan untuk membentuk dengan bentuk yang fleksibel.

5.Garpu

Garpu memiliki panjang 25 cm sisi ujungnya bercabang tiga dan berbentuk seperti huruf L, mata garpu terbuat dari besi dan dapat digunakan untuk menggaali tanah dan menggemburkan tanah.

6.Kapak

Kapak memiliki mata kapak yang terbuat dari besi berukuran 15 cm x 9,5 cm dan panjang keseluruhan dari pegangan kayu sampai mata kapak sebesar 48 cm. Kapak berfungsi untuk memotong batang kayu berdiameter cukup besar.

7.Kape

Kape berbentuk segitiga dengan tidak bersudut. Kape memiliki mata yang terbuat dari besi. Mata kape berukuran 6 cm dan panjang pegangan kayunya 8 cm. Total panjangnya adalah 15cm, biasanya digunakan untuk membersihkan kotoran pada alas.

8.Indikator pH universal

Indikator pH universal memiliki ukuran 7 cm x 0,5 cm. Indicator pH universal berupa kertas persegi panjang yang memiliki warna yang berbeda-beda sebagai penunjuk pH suatu cairan. Apabila kertas dicelupkan akan menunjukkan perubahan warna uang dapat menunjukkan pH cairan tersebut.

9.Garpu canggul

Garpu canggul memiliki panjang 23 cm. Kelebihan dari alat ini yaitu memiliki dua mata sekaligus yaitu garpu dan cangkul. Panjang dari mata cangkul adalah 10 cm dan masing-masing mata garpunya 11 cm. Selain mata cangkul yang berfungsi untuk menggali tanah, mata garpunya dapat digunakan untuk menggemburkan tanah.

10.Botol air

Botol air memiliki berbagai macam ukuran seperti ukuran 350 ml, 500 ml, dan 1500 ml. Botol air digunakan untuk mengambil dan menyimpan sampel air, penggunaan ukuran botol disesuaikan dengan kebutuhan sampel yang ingin diambil serta bahan pembuat dari botol tersebut tidak boleh bereaksi dengan sampel air yang diambil. Botol air juga dapat berisi air minum pada saat di lapang.

11.Balok kayu

Balok kayu ini memiliki ukuran yang bervariasi sesuai dengan ring sampel yang digunakan. Fungsi dari balok ini adalah untuk membenamkan ring sampel sehingga ring tersebut dapat terbenam dengan lurus. Balok kayu juga dapat digunakan sebagai patok pembatas areal sampel.

12.Gala

Gala yang digunakan sudah dibelah dan memiliki panjang 108cm lebar sekitar 3cm dapat digunakan untuk menandai lokasi tanah yang diambil untuk sampel selain itu dapat disusun sebagai threeangel.

13.Ember

Ember memiliki diameter 31 cm dan tinggi 37 cm. Ember digunakan untuk menyimpan sampel tanah dan dapat digunakan sebagai menampung air. Ember terbuat dari plastik dan memiliki pegangan yang terbuat dari kawat besi.

14.Bor tanah mineral

Bor memiliki 3 bagian utama yaitu pegangan, mata bor dan sambungan kunci. Pegangan bor berbentuk seperti hutuf T, tegak lurus. Pada mata bor terdapat lubang. Bor digunakan untuk membuat lubang pada tanah mineral. Panjang bor sebesar 70 cm. Bor dilengkapi dengan tas untuk menyimpannya.

3.2 Pembahasan

Alat-alat lapang dibutuhkan untuk menunjang praktikum mata kuliah Konservasi Tanah dan Air. Sebelum menggunakannya akan lebih baik jika mahasiswa mengetahui bentuk fisik dan spesifikasi alat yang akan digunakan agar lebih mudah kedepannya dan tidak asing lagi dengan alat tersebut. Setelah mengenal alat-alat yang digunakan, alat-alat ini dapat digunakan sesuai kebutuhan praktikum (Arsyad, 2006).

Alat-alat yang digunakan dalam Konservasi Tanah dan Air sangat beragam di antaranya ring sampel, golok, parang, palu, cutter, gelas plastik, busur derajat, pisau lapang, pisau pahat, pisau dapur, linggis, tali raffia, pipa, selang water pass, karet gelang, kompas, stopwatch, buku munsell, alat tulis, kantong plastik, label, sepatu boot, balicong, arit, sekop, pisau lipat, double ring infiltrometer, millimeter block, abney level, tas, bor gambut, kored, kapak, kape, gergaji, indikator pH universal, gergaji U, garpu cangkul, garpu, botol plastik, balok kayu, ember, galah, dan bor mineral. Setiap alat memiliki spesifikasi dan fungsinya masing-masing, oleh karena itu alat tersebut digunakan sesuai keperluan. Terdapat juga alat yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama (Suripin, 2004).

Beberapa alat yang biasa digunakan yaitu linggis, garpu, abney level, ring sampel, . Linggis dapat digunakan untuk mencongkel atau mengambil batuan keras dalam tanah dan mempunyai ciri khas yang ujungnya melengkung dan pegangan garis melinggar kebawah. Linggis terbuat dari besi yang kuat sehingga dapat digunakan setiap waktu. Garpu adalah alat tradisional dalam bidang pertanian yang digunakan untuk menggemburkan tanah, menguraikan kotoran ternak, dan dapat meratakan tumpukan sampah. Garpu tanah dalam bidang pertanian berbentuk seperti garpu makan tetapi garpu tanah terbuat dari besi sehingga kuat digunakan pada saat bekerja. Abney level terdiri dari busur untuk menentukan sudut , teropong, dan tabung air. Abny level digunakan untuk menentukan kemiringan dari suatu lereng. Ring sampel merupakan alat untuk mengambil sampel tanah utuh. Bagian ujung ring ditutup oleh plastik yang berbentuk lingkaran agar sampel tanah tidak tumpah ketika pengambilan sampel dan agar tidak terkontaminasi. Bagian badan ring terbuat dari besi yang berbentuk lingkaran. Alat yang tak kalah penting dalam praktikum Konservasi Tanah dan Air adalah bor. Bor gambut lebih panjang dari bor tanah mineral. Bor memiliki 3 bagian utama yaitu pegangan, mata bor dan sambungan kunci. Pada mata bor terdapat lubang. Pegangan bor berbentuk seperti huruf T. Bor gambut dibuat lebih panjang karena tanah gambut memiliki kedalaman yang lebih tebal dan padat. Bor digunakan untuk membuat lubang pada tanah.IV. Kesimpulan

Alat-alat lapang yang digunakan saat praktikum Konservasi Tanah dan Air di antaranya ring sampel, golok, parang, palu, cutter, gelas plastik, busur derajat, pisau lapang, pisau pahat, pisau dapur, linggis, tali raffia, pipa, selang water pass, kompas, karet gelang, stopwatch, buku munsell, alat tulis, kantong plastik, label, sepatu boot, balicong, arit, sekop, pisau lipat, double ring infiltrometer, millimeter block, abney level, tas, bor gambut, kored, kapak, kape, gergaji, indikator pH universal, gergaji U, garpu cangkul, garpu, botol plastik, balok kayu, ember, galah, dan bor mineral. Setiap alat memiliki spesifikasi dan fungsi yang berbeda-beda.V. Daftar Pustaka

Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Kartasapoetra. 2008. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Bandung: Rineka Cipta.

Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi.15cm

40cm

16 cm

60 cm

40cm

11cm

Pisau

dapur

Pisau

lapang

14,5 cm

6,5 cm

8 cm

16,5 cm

16,5 cm

17,5 cm

18 cm