12345 radiasi ionizingtik

7
RADIASI IONIZING Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Lingkungan Oleh : Lilis Andryani (100210102054) Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2013

Upload: erlintt-neptunnianzzgirlalways

Post on 26-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

new makalah

TRANSCRIPT

Page 1: 12345 radiasi ionizingtik

RADIASI IONIZING

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Lingkungan

Oleh :

Lilis Andryani (100210102054)

Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

2013

Page 2: 12345 radiasi ionizingtik

RADIASI IONIZINING

Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari

sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium, misalnya perambatan panas,

perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Dikenal dua jenis radiasi, yaitu

radiasi pengion (ionizing radiation) dan radiasi nonpengion (non-ionizing radiation).

Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul

partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion

ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup.

Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Yang termasuk ke dalam radiasi

pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron.

1. Sumber Radiasi Ionizing

Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber

radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang

sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.

Sumber Radiasi Alam

a. Sumber radiasi kosmis

Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan

matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi

dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3,

Natrium -22, dan Be-7.

b. Sumber radiasi terestrial

Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi.

Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak

terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret

Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium

(U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).

c. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri

Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke

dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama

diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, dll.

Page 3: 12345 radiasi ionizingtik

Sumber Radiasi Buatan

Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-X

oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang

berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).

Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak

radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom.

Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.

Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator.

Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang

dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika

berkas elektron ditumbukan pada bahan target.

2. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh Manusia

Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek genetik atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi.

Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik adalah efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi, sedangkan efek stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel.

Paparan radiasi dosis rendah dapat menigkatkan resiko kanker dan efek pewarisan yang secara statistik dapat dideteksi pada suatu populasi, namun tidak secara serta merta terkait dengan paparan individu.

Respon dari berbagai jaringan dan organ tubuh terhadap radiasi pengion sangat bervariasi. Selain bergantung pada sifat fisik radiasi juga bergantung pada karakteristik biologi dari sel penyusun jaringan/organ tubuh terpajan. Berikut ini adalah efek radiasi pada sebagian organ tubuh akibat pajanan radiasi eksterna (dari luar tubuh) yang terjadi secara akut.

1) Sistem Pembentukan darah

Sumsum tulang adalah organ sasaran dari sistem pembentukan darah karena pajanan radiasi dosis tinggi akan mengakibatkan kematian dalam waktu beberapa minggu. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah sel basal pada sumsum tulang secara tajam.

Page 4: 12345 radiasi ionizingtik

2) Kulit

Efek deterministik pada kulit bervariasi dengan besarnya dosis. Pajanan radiasi sekitar 2-3 Gy dapat menimbulkan efek kemerahan (eritema) sementara yang timbul dalam waktu beberapa jam. Dosis sekitar 3 – 8 Gy menyebabkan terjadinya kerontokan rambut (epilasi) dan pengelupasan kering (deskuamasi kering) dalam waktu 3 – 6 minggu setelah pajanan radiasi. Pada dosis yang lebih tinggi, 12 – 20 Gy, akan mengakibatkan terjadinya pengelupasan kulit disertai dengan pelepuhan dan bernanah (blister) serta peradangan akibat infeksi pada lapisan dalam kulit (dermis) sekitar 4 – 6 minggu kemudian.

3) Mata

Lensa mata merupakan bagian dari struktur mata yang paling sensitif terhadap radiasi. Terjadinya kekeruhan atau hilangnya sifat transparansi lensa mata sudah mulai dapat dideteksi setelah pajanan radiasi yang relatif rendah yaitu sekitar 0,5 Gy dan bersifat akumulatif.

4) Organ reproduksi

Efek deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah sterilitas atau kemandulan. Pajanan radiasi pada testis akan mengganggu proses pembentukan sel sperma yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang akan dihasilkan. Pengaruh radiasi pada sel telur sangat bergantung pada usia. Semakin tua usia, semakin sensitif terhadap radiasi karena semakin sedikit sel telur yang masih tersisa dalam ovarium. Selain sterilitas, radiasi dapat menyebabkan menopuse dini sebagai akibat dari gangguan hormonal sistem reproduksi.

5) Paru

Paru dapat terkena pajanan radiasi secara eksterna dan interna. Efek deterministik berupa pneumonitis biasanya mulai timbul setelah beberapa minggu atau bulan. Efek stokastik berupa kanker paru

6) Sistem Pencernaan

Bagian dari sistim ini yang paling sensitif terhadap radiasi adalah usus halus. Kerusakan pada saluran pencernaan menimbulkan gejala mual, muntah, diare, dan gangguan sistem pencernaan dan penyerapan makanan. Dosis radiasi yang tinggi dapat mengakibatkan kematian karena dehidrasi akibat muntah dan diare yang parah. Efek stokastik yang timbul berupa kanker pada epitel saluran pencernaan

Page 5: 12345 radiasi ionizingtik

Daftar Pustaka

• Alatas, Zubaidah. 2004. Efek Radiasi Pengion Dan Non Pengion Pada Manusia. Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir – BATAN: Jakarta

• Anis. 2007. Mengatasi Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Radiasi Elektromagnetik dengan Manajemen Berbasis Lingkungan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

• Bernhardt, J H. 1992. Non-ionizing radiation safety: radiofrekuensi radiation, electricand magnetic fields. Jurnal elektronik Phys. Med. Biol vol 37, No 4, 807-844 http://www.iop.org/EJ/abstract/0031-9155/37/4/001

DENNIS, J.A. and STATHER, J. Non-Ionising Radiation. Radiation Protection Dosimetry. Vol. 72 (3-4), 161-313 (1997).

http://ss-radiology.blogspot.com/2008/08/efek-radiasi.html