keselamatan radiasi

36
KESELAMATAN RADIASI Created by: Mila Amalia

Upload: mila-amalia

Post on 12-Aug-2015

124 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESELAMATAN RADIASI

KESELAMATAN RADIASI

C r e a t e d b y :

Mila Amalia

Page 2: KESELAMATAN RADIASI

Pengertian dan tujuan

Dosis Ekivalen Efektif

Filosofi Keselamatan Radiasi dan ALARA

Ketentuan Umum Proteksi Radiasi

Nilai Batas Masukan dan Tahunan Batas Turunan

Manjemen Keselamatan Pemanfaatan Tenaga

Nuklir

Pertahanan Berlapis

Landasan Teknis Umum

Prinsip Dasar Keselamatan

Evaluasi Pelaksanaan Kegian dam Pencatatan

Kegiatan Pokok dan Rincian KegiatanTanggung Jawab

Sistem Pembatasan Dosis

KESIMPULAN

KESELAMATAN RADIASI

CLICK ME!

HO

ME

Page 3: KESELAMATAN RADIASI

Pengertian

Keselamatan Radiasi / Proteksi Radiasi / Fisika Kesehatan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik kesehatan lingkungan yaitu tentang proteksi yang perlu diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang terhadap kemungkinan diperolehnya “akibat negatif” dari radiasi pengion, sementara kegiatan yang diperlukan dalam pemakaian sumber radiasi pengion masih tetap dilakukan.

Akibat negatif yang dimaksud tersebut disebut Somatik apabila diderita oleh orang yang terkena radiasi dan disebut akibat genetik apabila dialami oleh keturunannya.

Akibat negatif juga dapat menimbulkan :

Efek Stokastik : akibat dimana kemungkinan terjadinya efek tersebut merupakan fungsi dan dosis radiasi yang diterima oleh seseorang tanpa suatu nilai ambang.

Page 4: KESELAMATAN RADIASI

Efek Non Stokastik : akibat dimana tingkat keparahan dari akibat radiasi ini tergantung pada dosis radiasi yang diterima dan oleh karena itu diperlukan nilai ambang.

TujuanKhusus :

Mencegah terjadinya efek non stokastik yang membahayakan dan membatasi peluang terjadinya efek stokastik.

Umum :

Tercapainya keselamatan petugas, pasien dan masyarakat sekitar dari bahaya radiasi

Terlaksananya pemantauan kesehatan bagi petugas radiasi

Terlaksananya penggunaan APD bagi petugas dan pasien

Terlaksananya pemantauan dosis radiasi hambur yang diterima oleh petugas

Page 5: KESELAMATAN RADIASI

Filosofi Keselamatan Radiasi dan ALARADalam menentukan untung-rugi atau risiko manfaat dari kegiatan yang menggunakan sumber radiasi perlu ditetapkan suatu sistem pembatasan dosis berdasarkan pada :

Setiap pemakaian zat radioaktif dan/atau sumber radiasi lainnya hanya didasarkan pada azas manfaat dan harus lebih dahulu memperoleh persetuuan BAPETEN

Semua penyinaran harus diusahakan serendah – rendahnya (ALARA) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan social

Dosis ekivalen yang diterima oleh seseorang tidak boleh melampaui NBD yang telah ditetapkan.

Dalam menerapkan sistem pembatasan dosis ini maka rekomendasi yang dikeluarkan Komisi Internasional untuk Proteksi Radiasi (ICRP) dibuat sedemikian rupa sehingga efek non stokastik dapat dihindari dan untuk memperkecil efek stokastik (kanker) sampai pada suatu nilai yang dapat diterima.

Risiko kematian yang dapat diterima oleh seorang pekerja dalam 1 tahun adalah 1 dari 10.000 untuk NBD yang berlakun sekarang ini 50mSv/thn

Jika bekerja di industri risiko tesebut besarnya 1 dari 2.000 atau 5 kali besar risikonya.

Page 6: KESELAMATAN RADIASI

Nilai tersebut dapat tinggi apabila ALARA tidak diterapkan.

Untuk tujuan standar keselamatan radiasi ICRP membedakan 3 macam kategori penyinaran :

Penyinaran terhadap pekerja radiasi dewasa (di atas 18 tahun), dibagi lagi penyinaran untuk wanita hamil dan pekerja radiasi lainnya

Anggota masyarakat terdiri dari anggota masyarakat perorangan dan keseluruhan masyarakat

Penyinaran medik yaitu memperoleh dosis radiasi dengan sengaja yang diberikan oleh tenaga medik dan paramedik yang mampu.

Dalam membatasi akibat negatif yang dapat terjadi pada pekerja radiasi maka dalam SK Kepala BAPETEN No. 01/1999 tentang Ketentuan Keselamatan Terhadap Radiasi ditetapka NBD sbb:

Untuk menghindari efek non stokastik, ditetapkan NBD :

0.5 Sv (5 rem) untuk semua jaringan kecuali lensa mata sedangkan untuk lensa mata 0.15 Sv (15 rem)

Untuk membatasi dosis efek stokastik ditetapkan NBD ekivalen efektif untuk penyinaran seluruh tubuh adalah 50 mSv/thn.

Page 7: KESELAMATAN RADIASI

Dosis Ekivalen Efektif

Karena adanya perbedaan kepekaan di antara jaringan yang berbeda, terjadi perbedaan faktor perbandingan antara jaringan tersebut. Perbedaan tersebut sebagai akibat dari masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh manusia, dosis ekivalen efektif HE besarnya adlh :

Wt adalah faktor bobot dari jaringan T yang menunjukan kepekaan dari organ tubuh terhadap efek stokastik. HE tidak akan > 50 mSv/thn

HE = ∑ Wt Ht

Page 8: KESELAMATAN RADIASI

Faktor Bobot dan Faktor Risiko Jaringan terhadap Efek Stokastik

Jaringan Risiko Keterangan Faktor Bobot

Gonad 4.0 x 10-3 Risiko genetik terhadap 2 generasi pertama

0.25

Payudara 2.5 x 10-3 Rata – rata untuk semua usia dan sama untuk pria dan wanita

0.15

Sumsum Tulang Belakang

2.0 x 10-3 Leukimia 0.12

Paru-Paru 2.0 x 10-3 Cancer 0.12

Thyroid 5.0 x 10-4 Cancer 0.03

Permukaan Tulang

5.0 x 10-3 Oseteosarcoma 0.03

Selebihnya 5.0 x 10-3 Cancer 0.30

Risiko Total 1.65 x 10-2

Page 9: KESELAMATAN RADIASI

Dalam SK BAPETEN No. 01/1999 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi bahwa pekerja radiasi tidak boleh berumur kurang dari 18 tahun dan pekerja wanita dalam masa menyususi tidak diizinkan bertugas di daerah radiasi dengan risiko kontaminasi tinggi.

NBD untuk penyinaran seluruh tubuh 50 mSv

NBD untuk wanita dalam usia subur 13 mSv

NBD untuk wanita hamil 10 mSv

NBD untuk penyinaran lokal adalah 500 mSv dalam 1 tahun

Pembatasan dosis untuk penyinaran khusus direncanakan.

Penyinaran khusus tersebut tidak boleh diberikan kepada pekerja radiasi apabila :

Selama 12 bulan sebelumnya pernah menerima dosis lebih besar daripada NBD seluruh tubuh

Pernah menerima penyinaran akibat keadaan darurat atau kecelakaan

Wanita usia subur

Pembatasan dosis untuk anggota masyarakat

Penyinaran anggota masyaraktat secara keseluruhan

Page 10: KESELAMATAN RADIASI

NBD dalam satu tahun untuk magang dan siswa yang harus menggunakan sumber radiasi :

Yang berusia diatas 18 tahun, smaa dengan NBD untuk pekerja radiasi

Yang berusia antara 16 dan 18 tahun adalah 0.3 dari NBD untuk pekerja radiasi

Yang berusia dibawah 16 tahun adlah 0.1 dari NBD untuk masyarakat umum dan tidak boleh menerima dosis sebesar 0.01 dari NBD masyarakat umum, dalam sekali penyinaran

Page 11: KESELAMATAN RADIASI

Nilai Batas Masukan dan Tahunan Batas Turunan

Ditentukan dengan memperhatikan efek stokastik dan non-stokastik yaitu tidak melebihi penerimaan dosis ekivalen sebesar 50 mSv dan dosis yang diterima jaringan lunak dan organ tidak melebihi 500 mSv.

Disamping itu ada pula terdapat nilai Batas Masukan Tahunan (BMT) yang selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai batas turunan yaitu kadar radioaktivitas udara di tempat kerja bagi pekerja radiasi dan batas masukan tahunan melalui saluran pencernaan makanan.

Page 12: KESELAMATAN RADIASI

Ketentuan Umum Proteksi RadiasiDalam SK Kepala BAPETEN No. 01/1999 tersebut diatur hal – hal sbb :

Pembatasan Penyinaran : dilakukan dengan cara pembagian daerah kerja, klasifikasi pekerja radiasi, dan pemeriksaan dan pengujian perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.

Daerah Pengawasan (daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis radiasi < 15 mSv dalam setahun dan bebas kontaminasi)

Daerah Pengendalian (daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis radiasi 15 mSv / lebih dalam setahun)

Petugas Proteksi Radiasi : bertanggung jawab atas terlaksananya tugas – tugas dalam daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis lebih dari 5 mSv dalam satu tahun dan dalam daerah kontaminasi.

Ada berbagai hal yang perlu kita lakukan ketika kita menjadi petugas PPR maupun pekerja radiasi agar keselamatan radiasi boleh tercapai :

Page 13: KESELAMATAN RADIASI

Melakukan pemantauan terhadap kebocoran dinding / tembok ruangan pemeriksaan, dimana besaran paparan radiasi pada ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi 100mR/minggu sedangkan di ruangan yang digunakan selaian pekerja radiasi 10 mR/minggu

Melakukan pengukuran terhadap sumber radiasi yang dikenal dengan Uji Kesesuaian / kalibrasi

Melakukan pemantauan dan perawatan terhadap Alat Proteksi Radiasi (APD Apron, Pelindung Tiroid, Glove Pb, Gogle Pb, Shielding Pb) dengan cara melakukan kalibrasi setiap 6 bulan sekali. Dan untuk APD yang telah dikalibrasi diberi sticker yang berisiskan tanggal pelaksanaan dan tanggal masa berlaku.

Menggunakan peralatan pemantauan dosis radiasi per orangan (TLD, Pen Dosimetri, Survey meter)

Memasang tanda – tanda bahaya pada daerah kerja

Melakukan pemantauan kesehatan terhadapa pekerja radiasi. Pemeriksaan kesehatan meliputi: pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan khusus.

Page 14: KESELAMATAN RADIASI

Manjemen Keselamatan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Potensi tenaga nulir yang cukup besar tersebut dikembangkan dan dimanfaatkan

bagi sebesar – besarnya kemampuan rakyat.

Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bidang kesehatan di bagi dalam tiga kelompok kegiatan , yaitu : kedokteran nuklir, bidang radioterapi, dan radiodiagnostik.

Namun, disamping manfaatnya yang begitu besar tenaga nuklir juga mempunyai potensi bahaya radiasi terhadap pekerja, masyarakat, dan lingkungan.

Pemanfaatan tenaga nuklir ini harus mendapat penanganan yang lebih cermat dan teliti agar selalu mengikuti segala ketentuan di bidang keselamatan

Keselamatan nuklir dapat dibagi dua, yaitu:

Keselamatan Instalasi Nuklir

mencegah dan menjamin dengan tingkat kepercayaan yang tinggi

Keselamatan Radiasi

menjamin penyinaran radiasi didalam instalasi nuklir yang beroperasi dalam keadaan normal dan setiap pelepasan bahan radioaktif dari instalasi nuklir dipertahankan serendah yang masih dapat dicapai (ALARA)

Page 15: KESELAMATAN RADIASI

Prinsip Dasar Keselamatan Tanggung Jawab Manajemen

Budaya Keselamatan

budaya yang mapan akan mengatur perilaku dan interaksi antar karyawan dan organisasi yang berkecimpung dalam pemanfaatan tenaga nuklir

Komitmen pada Tingkat Kebijakan

o Pernyataan kebijakan tentang keselamatan

o Struktur Manajemen

o Sumber daya

o Pengaturan Diri

Komitmen pada Tingkat Manajer

o Definisi dan Tanggung Jawab

o Definisi dan Kontrol Praktek Keselamatan

o Penghargaan dan sanksi

Page 16: KESELAMATAN RADIASI

o Kualifikasi dan training

o Audit, review dan perbandingan

Komitmen Individu

o Sikap ingin tahu

o Pendekatan yang ketat dan bijaksana

o Pendekatan melalui komunikasi

Tanggung Jawab Organisasi Pengoperasian

prinsip utamanya adalah tanggung jawab utama untuk keselamatan instalasi nuklir terletak pada organisasi pengoperasian (pemegang izin)

Pengaturan dan Penilaian yang Independen

prinsipnya adalah pemerintah membentuk peraturan perundangan Ketenaganukliran dan menetapkan badan pengawas yang independen yang bertanggung jawab dalam menyusun peraturan, memberikan izin dan inspeksi dengan konsekuen peraturan yang relevan

Page 17: KESELAMATAN RADIASI

Pertahanan Berlapis

Prinsip dasarnya yaitu untuk mengkompensasi kemungkinan kegagalan manusis dan mesin dipusatkan pada beberapa lapis proteksi termasuk penghalang ganda untuk mencegah pelepasan unsur radioaktif ke lingkungan

Pertahanan berlapis yang diterapkan antara lain :

Pencegahan dari keadaan normal (desain dan dibangun & dioperasikan yang tepat)

Mendeteksi dan meniadakan deviasi dari keadaan normal (antisipasi dari kecelakaan yang dipostulisasikan)

Mengendalikan kecelakaan (peralatan tambahan dan prosedur)

Manajemen kecelakaan di dalam instalasi

Manajemen kecelakaan bila terjadi pelepasan ke lingkungan

Page 18: KESELAMATAN RADIASI

Landasan Teknis Umum

Design yang mapan

Jaminan Kualitas

Faktor Manusia

Penilaian Keselamatan dan Vertifikasi

Proteksi Radiasi

Pengalaman Operasi dan Penelitian Keselamatan

Page 19: KESELAMATAN RADIASI

Sistem Pembatasan Dosis

Prinsip – prinsip keselamatan dan kesehatan agar dapat menjamin keselamatan kepada setiap pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup :

Setiap pemanfaatan tenaga nuklir harus mempunyai manfaat lebih besar dengan risiko yang ditimbulkan

Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja atau masyarakat tidak melebihi NBD yang ditetapkan oleh Badan Pengawas

Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber radiasi harus dirancang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi ditekan serendah – rendahnya

Pengusaha instalasi merancang, membuat, mengoperasikan dan merawat sistem dan komponen sumber radiasi yang mempunyai potensi bahaya radiasi

Sistem dan komponen sumber radiasi harus dirancang dan dibuat sesuia dengan standar

Page 20: KESELAMATAN RADIASI

Sistem pembatasan dosis ini harus memenuhi prinsip – prinsip keselamatan dan kesehatan, yaitu :

Justifikasi

Pemanfaatan tenaga nuklir harus berlandaskan azas manfaat dimana risiko yang ditimbulkan oleh pemanfaatan tenaga nuklir harus jauh lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang diterima

Limitasi

NBD yang ditetapkan oleh peraturan tidak boleh dilampaui

Optimasi

pemanfaatan tenaga nuklir penyinaran harus diupayakan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi

Page 21: KESELAMATAN RADIASI

Dalam pemanfaatan teknologi radiasi pengusaha instalasi adalah orang yang mempunyai wewenang tertinggi di instansi tersebut

Pengusaha instalasi dapat juga menjadi PPR (pasal 9 ayat 2 PP No. 63 tahun 2000) apabila PPR tidak ada dalam instansi tersebut

Dalam hal ini pengusaha instalasi mempunyai tanggung jawab keselamatan radiasi secara intern maupun ekstern

Dalam melaksanakan tugas keselamatan ini tentunya hubungan antara PPR dengan Pengusaha Instalasi serta Pekerja Radiasi lainnya harus terjalin dengan baik sehingga dalam pelaksanaan keselamatan dibutuhkan juga Organisasi Proteksi Radiasi yang terdiri dari pengusaha instalasi, PPR dan pekerja radiasi.

Page 22: KESELAMATAN RADIASI

Tanggung Jawab

Pengusaha Instalasi

o Membentuk Organisasi Proteksi Radiasi dan menunjuk PPR

o Hanya mengizinkan seseorang bekerja dengan sumber radiasi setelah memperhatikan segi kesehatan, pendidikan dan pengalaman kerja dengan sumber radiasi

o Memberitahukan kepada semua pekerja radiasi tentang adanya potensi bahaya radiasi

o Menyediakan prosedur kerja yang diperlukan

o Menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan

o Menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk bekerja dengan sumber radiasi

o Memberitahukan BAPETEN dan Instansi lain bila terjadi bahaya radiasi

Page 23: KESELAMATAN RADIASI

Petugas Proteksi Radiasi

o Memberikan instruksi teknis dan administratif secara lisan atau tertulis kepada pekerja radiasi yang baik

o Mengambil tindakan untuk menjamin agar tingkat penyinaran serendah mungkin dan tidak akan mencapai batas tertinggi

o Mencegah dilakukannya perubahan terhadap segala sesuatu sehingga dapat menimbulkan kecelakaan radiasi

o Mencegah zat radioaktif jatuh ketangan orang yang tidak berhak

o Mencegah kehadiran orang yang tidak berkepentingan ke dalam daerah pengenadalian

o Menyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan proteksi radiasi

o menyarankan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja radiasi

o Memeberikan penjelasan dan menyediakan perlengkapan proteksi radiasi yang memadai

Page 24: KESELAMATAN RADIASI

Pekerja Radiasi

o Mengetahui, mamahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan radiasi

o Memanfaatkan sebaik – baiknya peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bertindak hati – hati, serta bekerja secara aman untuk melindungi baik dirinya sendiri maupun orang lain

o Melaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada PPR

o Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, yang diduga akibat penyinaran lebih atau masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh

Page 25: KESELAMATAN RADIASI

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Melakukan pemantauan terhadap kebocoran dinding atau tembok ruangan pemeriksaan, dimana besaran paparan radiasi pada ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi adalah sebesar 100mR/ minggu sedangkan pada ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi sebesar 10mR/ minggu.

Pengukuran tersebut meliputi pengukuran pada daerah :

Disekitar ruangan operator

Dibelakang pintu, sekitar lobang kunci atau handle

Pada sekitar diding yang dicurigai adanya kebocoran

Diruangan ganti baju pasien

Disekitar kaca Pb

Page 26: KESELAMATAN RADIASI

2. Melakukan pengukuran terhadap sumber radiasi / Pesawat Sinar-X. yang dikenal juga dengan istilah Uji kesesuaian atau kalibrasi. Pelaksanaan dari uji kesesuaian ini adalah suatu badan yang telah di tunjuk oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai.

Ketentuan uji kesesuaian :

Sertifikasi Lolos Uji Kesesuaian Pesawat Sinar –X berlaku selama 4 (empat) tahun.

Khusus dalam hal Pesawat Sinar-X Mammografi, Sertifikasi Lolos Uji Kesesuaian berlaku selama 3 (tiga) tahun.

Masa berlaku Notisi Lolos Uji Kesesuaian Dengan Perbaikan adalah sejak tanggal penerbitan notisi sampai dengan tanggal berakhirnya masa berlaku Izin Penggunaan Pesawat Sinar-X dari Kepala BAPETEN.

Setiap Pesawat Sinar-X yang telah memiliki Sertifikasi Lolos Uji Kesesuaian atau Notisi Lolos Uji Kesesuaian Dengan Perbaikan harus diuji ulang paling lama 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal berakirnya masa berlaku sertifikasi atau notisi tersebut. Tata cara Uji Kesesuaian kembali sebagaimana dimaksud dilakukan dengan ketentuan sebagaimana tata cara Uji Kesesuaian awal.

Setiap alat yang sudah lolos uji kesesuaian diberi tanda atau sticker yang berisikan tanggal pelaksanaan dan tanggal masa berlaku.

Page 27: KESELAMATAN RADIASI

3. Melakukan pemantauan dan perawatan terhadap Alat Proteksi Diri (APD) dengan cara melakukan kalibrasi setiap 6 bulan sekali. Untuk APD yang telah di kalibrasi diberi Sticker yang berisikan tanggal pelaksanaan dan tanggal masa berlaku.

Jenis APD yang digunakan adalah :

Apron,

Ketebalan apron untuk radiodiagnostik adalah

setara dengan 0,2 mmPb atau 0,25 mmPb.

Sedangkan untuk ruangan fluoroscopy setara

dengan 0,35 mmPb atatu 0,5 mmPb. Yang ditulis

secara permanen dan mudah terlihat pada apron

tersebut. Pemeliharaan dilakukan dengan cara

digantung.

Page 28: KESELAMATAN RADIASI

Perlindungan Tiroid, dengan ketebalan

yang setara dengan 1 mmPb. Sarung tangan Pb

(Glove Pb), dengan ketebalan yang setara dengan

0,25 mmPb pada 150KVp.

Kaca mata Pb (Gogle), setara dengan 1 mmPb.

Page 29: KESELAMATAN RADIASI

Tabir pelindung (Shielding Pb),

dengan ketebalan yang setara dengan

1 mmPb, dengan ukuran tinggi 2 m,

lebar 1 m yang dilengkapi dengan

kaca intip Pb yang setara dengan 1 mmPb.

Page 30: KESELAMATAN RADIASI

4. Menggunakan peralatan pemantauan dosis radiasi per orangan.

Peralatan yang digunakan adalah :

Termo Luminisensi Dosimeter (TLD)

TLD yang disediakan oleh Balai Pengamanan

Fasilitas Kesehatan (BPFK) – Departemen Kesehatan

atau Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Radiasi (PTKMR) – Badan Tenaga Nuklir (BATAN).

Pengukuran TLD ini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Page 31: KESELAMATAN RADIASI

Pendos (Pen Dosimetri)

Peralatan dosimeter perorangan pembacaan

Langsung secara analog atau digital. Alat ini

di gunakan selama berada dalam medan radiasi

yang nilai nya akan langsung bisa terlihat namun

tidak bisa diakumulasikan. Dimana petugas harus

membuat daftar perolehan dosis yang diterima

setiap kali kegiatan. Keuntungannya kita langsung dapat menilai daerah yang banyak mengeluarkan radiasi.Sedangkan kelemahannya setiap pekerja harus rajindan teliti dalam melakukan pencatat dosis.

Survey meter

Tersedianya survey meter untu

penggunaan pesawat intervensional.

Agar setiap saat dapat mengukur paparan

radiasi di sekitar lokasi pemeriksaan.

Page 32: KESELAMATAN RADIASI

5. Memasang tanda-tanda radiasi pada daerah kerja, seperti :

Memasang lampu merah pada ruangan

pemeriksaan yang menggunakan pesawat sinar – x ,

disertai adanya tulisan “DILARANG MASUK JIKA

LAMPU MERAH MENYALA”

Memasang stiker tanda bahaya radiasi

di depan pintu ruangan pemeriksaan

yang menggunakan sinar – x.

Page 33: KESELAMATAN RADIASI

Poster peringatan bahaya Radiasi harus

dipasang di dalam ruangan pesawat sinar-x, yang

memuat tulisan “WANITA HAMIL ATAU DIDUGA

HAMIL HARUS MEMBERITAHU DOKTER ATAU

RADIOGRAFER”

6. Melakukan pemantauan kesehatan terhadap pekerja radiasi. Pemeriksaan kesehatan meliputi :

Pemeriksaan kesehatan umum, dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja dan pada saat akan memutuskan hubungan kerja / pension.

Pemeriksaan kesehatan khusus, dilakukan pada pekerja radiasi yang mengalami atau diduga mengala,I gejala sakit akibat radiasi serta bagi pekerja yang mendapatkan paparan radiasi yang melibihi nilai ambang batas.

Page 34: KESELAMATAN RADIASI

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENCATATAN

Melakukan pencatatan pada formulir pemeliharaan / kalibrasi pesawat sinar x dan peralatan APD.

Melakukan pencatatan dan penyimpanan hasil penerimaan dosis radiasi perorangan (TLD).

Melakukan pencatatan hasil pengukuran dosis radiasi hambur pada sekitar ruangan pemeriksaan.

Melakukan pencatatan inventaris data – data pesawat sinar – x.

Melakukan peng arsipan hasil – hasil pemeriksaan kesehatan.

Melakukan pemantauan terhadap terjadinya kecelakaan radiasi.

Page 35: KESELAMATAN RADIASI

Kesimpulan Keselamatan radiasi ini diterapkan agar mampu mencegah dan membatasi peluang

terjadinya efek stokastik dan non stokastik yang dapat terjadi pada setiap pekerja yang bekerja dengan penyinaran radiasi

Untuk menerapkan setiap tujuan dari keselamatan radiasi berbagai standar ditetapkan salah satunya adalah ditetapkannya NBD ekivalen efektif untuk penyinaran seluruh tubuh 50 mSv / tahun

Pencapaian dari setiap tujuan keselamatan radiasi tersebut diperlukan pihak – pihak yang mampu bekerja sama dengan baik yaitu Pengusaha Instalasi, Petugas Proteksi Radiasi dan Pekerja Radiasi dengan bersungguh – sungguh menjalankan tanggung jawabnya masing – masing

Keselamatan radiasi ini diterapkan agar mampu mencegah dan membatasi peluang terjadinya efek stokastik dan non stokastik yang dapat terjadi pada setiap pekerja yang bekerja dengan penyinaran radiasi

Untuk menerapkan setiap tujuan dari keselamatan radiasi berbagai standar ditetapkan salah satunya adalah ditetapkannya NBD ekivalen efektif untuk penyinaran seluruh tubuh 50 mSv / tahun

Pencapaian dari setiap tujuan keselamatan radiasi tersebut diperlukan pihak – pihak yang mampu bekerja sama dengan baik yaitu Pengusaha Instalasi, Petugas Proteksi Radiasi dan Pekerja Radiasi dengan bersungguh – sungguh menjalankan tanggung jawabnya masing - masing

Page 36: KESELAMATAN RADIASI

Terimakasih