unud-1248-789421186-2. bab 12345

Upload: ibal-laode

Post on 06-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    1/64

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 

    Latar Belakang

    Energi Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan penting bagi

    masyarakat, sejalan dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan penduduk

    dan kegiatan pembangunan di segala bidang. Menurut Undang - Undang Republik

    Indonesia Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi, bahwa peranan energi sangat

     penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi dan ketahanan nasional,

    sehingga pengelolaan energi yang meliputi penyediaan, pemanfaatan, dan

     pengusahaannya harus dilaksanakan secara berkeadilan, berkelanjutan, rasional,

    optimal dan terpadu. Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat

    tersebut, maka pemerintah terus meningkatkan program pembangunan prasarana

    dan sarana tenaga listrik untuk menjangkau wilayah yang lebih luas. Akan tetapi,

    dengan kondisi geografis wilayah Bali yang penyebaran penduduknya tidak

    merata merupakan kendala utama untuk menambah jaringan distribusi listrik PLN

    ke setiap pelosok daerah. Selain faktor geografis, kendala lainnya adalah investasi

     jaringan listrik yang mahal, daya beli masyarakat yang rendah dan kapasitas

    sistem kelistrikan yang terbatas. Oleh karena itu, masih banyak dijumpai

    masyarakat di pedesaan, khususnya yang tinggal di daerah terpencil belum dapat

    terlayani listrik.

    Daerah yang belum dapat terlayani listrik salah satunya adalah di Dusun

    Yeh Mampeh Kabupaten Bangli, hal ini terjadi karena sebagian penduduk di

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    2/64

    2

    dusun ini tinggal dengan jarak yang berjauhan sehingga jauh dari jaringan listrik

    PLN. Kabupaten Bangli terdiri dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Bangli,

    Tembuku, Susut, dan Kintamani. Lokasi penelitian di Dusun Yeh Mampeh Desa

    Batur Selatan ini berada pada kaki Gunung Batur, berada di dekat galian C dari

    kawasan terlindungi kaldera gunung batur ketinggian 900 s.d. 1.550 meter,

    dengan kondisi topografi landai hingga berbukit. Tingkat kemiringan lahan pada

    daerah penelitian berada pada kondisi datar hingga kemiringan, dengan sebagian

     besar wilayah Kecamatan Kintamani merupakan pedesaan.

    Menyadari hal itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

    (ESDM) memanfaatkan energi terbarukan yaitu energi matahari sebagai sumber

     pembangkit tenaga listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS sangat

    dipengaruhi oleh intensitas radiasi cahaya matahari yang diterima oleh sistem

    solar panel. PLTS di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan

    Kintamani, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali beroperasi mulai bulan Pebruari 2013

    dengan luas lahan 3 are yang memiliki 150 unit solar modul yang mampu

    menghasilkan daya listrik sebesar 15 kWp. Tujuan pembangunan PLTS Yeh

    Mampeh ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada konsumen energi listrik

    di Dusun Yeh Mampeh kepada 150 pelanggan yang belum terlayani listrik PLN,

    tetapi saat ini kondisi terpasang hanya pada 47 pelanggan. PLTS ini dirancang

     beroperasi mandiri tanpa bantuan pasokan dari sumber energi listrik PLN atau

    disebut dengan sistem  stand alone. Untuk dapat memberikan pelayanan secara

    optimal dan berkelanjutan digunakan baterai sebanyak 72 buah yang berfungsi

    sebagai alat untuk menyimpan energli listrik yang dihasilkan oleh PLTS ini.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    3/64

    3

    Proyek ini merupakan percontohan bahwa tenaga surya adalah energi alternatif

    yang sangat baik dikembangkan saat ini dan masa yang akan datang untuk

    memenuhi kebutuhan energi listrik. Masyarakat dan Kementerian ESDM berharap

    PLTS ini dapat secara optimal dan berkelanjutan melayani kebutuhan energi

    listrik masyarakat di Dusun Yeh Mampeh. Untuk melayani energi listrik secara

     berkelanjutan perlu adanya SOP sebagai acuan pengelolaan PLTS, namun saat ini

     belum ada SOP ataupun metode untuk pengelolaan PLTS, sumbangan biaya dari

     pelanggan PLTS hanya berdasarkan kesukarelaan sebesar Rp. 10.000 setiap bulan

    setiap pelanggan. Perawataan dan pengelolaan dilakukan secara individu dan tidak

    ada acuan untuk mendapatkan biaya dari pelanggan PLTS tersebut, dimana biaya

    tersebut sangat penting untuk repair komponen yang rusak agar PLTS dapat

    melayani energi listrik secara berkelanjutan.

    Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini akan membahas

    mengenai sistem pengelolaan PLTS di Dusun yeh Mampeh sesuai dengan

    keinginan dan kemampuan masyarakat, sehingga harapan warga masyarakat untuk

    dapat terlayani listrik PLTS secara optimal dan berkelanjutan dapat terpenuhi dan

    mampu membiayai biaya operasional PLTS agar energi listriknya dapat

     berkelanjutan melayani kebutuhan energi listrik masyarakat. Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah metode kano. Metode ini digunakan untuk

    dapat mengetahui harapan dan kepuasan masyarakat terhadap PLTS serta apa

    yang tidak diharapkan dan menjadi kekecewaan masyarakat secara bersamaan.

    Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat Dusun Yeh Mampeh dengan

    menggunakan kuisioner. Dengan ini harapan penelitian ini adalah masyarakat

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    4/64

    4

    memiliki SOP dengan mempertimbangkan harapan dan kekecewaan pelanggan

    sehingga PLTS dapat dikelola dengan baik dan mampu melayani energi listrik

    secara berkelanjutan.

    1.2  Rumusan Masalah

    Berdasarkan permasalahan diatas dapat ditarik masalah sebagai berikut :

    1.  Bagaimana sistem pengelolaan PLTS yang diharapkan masyarakat Dusun

    Yeh mampeh?

    2. 

    Bagaimana sistem pengelolaan agar PLTS dapat dimanfaatkan secara

    optimal dan berkelanjutan oleh masyarakat Dusun Yeh Mampeh ?

    1.3 

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1.  Mengetahui harapan masyarakat terhadap sistem pengelolaan PLTS Dusun

    Yeh Mampeh.

    2.  Merencanakan sistem pengelolaan untuk PLTS, untuk memenuhi biaya

    operasional PLTS dengan mempertimbangkan harapan masyarakat.

    3. 

    Memberikan pengetahuan pada masyarakat agar bijaksana menggunakan

    dan memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi listriknya.

    1.4  Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1.  Membantu merencanakan pengelolaan PLTS Dusun Yeh Mampeh.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    5/64

    5

    2. 

    Memberikan pengetahuan tentang teknologi sistem PLTS terhadap

    masyarakat untuk lebih bijaksana menggunakan dan memanfaatkan PLTS

    sebagai sumber energi listriknya.

    3.  Memberikan sumbangan pemikiran berupa aplikasi dari teori dalam

    memperkaya wawasan pengembangan pembangkit energi listrik dari

    energi terbarukan.

    4.  Memberikan informasi dan pengetahuan tentang teknologi sistem

     pembangkitan energi terbarukan kepada masyarakat luas dan terutama

    mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Teknik Elektro.

    1.5 Batasan Masalah

    Ada beberapa batasan yang dipergunakan untuk penyelesaian masalah

    dalam penelitian ini, antara lain : 

    1.  Pembahasan yang dilakukan sebatas pada besar daya dan energi listrik

    yang dihasilkan PLTS di Dusun Yeh Mampeh.

    2.  Besar energi listrik masyarakat yang dibahas meliputi kebutuhan listrik

    terhadap penerangan.

    3. 

    Data pengukuran di lapangan dicatat melalu alat pencatat hasil energi

    listrik yang dihasilkan oleh PLTS pada sistem charge control .

    4.  Pembahasan yang dilakukan sebatas pada hubungan peranan penggunaan

    PLTS terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di dusun yeh

    mampeh. 

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    6/64

    6

    5. 

    Peranan penggunaan PLTS yang dibahas dari segi teknis terdiri dari empat

    indikator, yaitu: daya listrik PLTS, pengetahuan tentang PLTS,

    kemampuan memperbaiki PLTS, dan pengelolaan PLTS. 

    6.  Responden dalam penelitian adalah penduduk di dusun yeh mampeh yang

    menerima bantuan PLTS dari Kementerian Energi dan Sumber Daya

    Mineral (ESDM).

    7.  Biaya investasi sama dengan nol karena PLTS dalam bentuk hibah dari

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

    8. 

    Biaya operasional dihitung dari gaji teknisi dan pengurus PLTS  

    9. 

    Kebutuhan kas masuk untuk keberlangsungan peralatan PLTS dihitung

    dari biaya penyusutan. 

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    7/64

    7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 State of The Ar t Review  

    Analisis Keekonomian Kompleks Perumahan Berbasis Energi Sel Surya

    oleh Patricia Hanna J (2012), melakukan penelitian tentang pemanfaatan

    teknologi sel surya sebagai sumber energi listrik di Indonsia masih belum

     berkembang baik padahal Indonesia terletak di garis khatulistiwa sehingga

    mendapat sinar matahari yang melimpah. Hal ini sangat disayangkan mengingat

    tingkat kebutuhan listrik yang terus meningkat terutama dari konsumen rumah

    tagga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknis penggunaan panel sel

    surya sebagai sumber energi dan tingkat kelayakan untuk diimplementasikan di

     perumahan tipe menengah. Ada dua jenis sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

    yang ditinjau dalam penelitian ini yaitu sistem PLTS menggunakan baterai dan

    tanpa baterai. Hasil penelitian menunjukkan untuk saat ini penggunaan sistem

    PLTS di perumahan untuk memenuhi kebutuhan listriknya tidak menguntungkan

    secara ekonomis. Hal ini karena tingginya biaya investasi sistem PLTS

    dibandingkan dengan biaya listrik yang dibeli dari sumber konvensional. Namun

    analisis sensitivitas yang dilakukan menunjukkan sistem PLTS menjadi layak

     pada beberapa kondisi. 

     An Economic Analysis of Solar PV Micro-Utility in Rural Areas of

     Bangladesh  oleh Faisal Ahammed dan Abdullahil Azeem (2009), melakukan

     penelitian tentang menganalisis kelayakan ekonomi  PV Micro-Utility di

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    8/64

    8

    Manikgang Bazaar Bangladesh, dengan menggunakan  Net Present Value (NPV),

     Benefit Cost Ratio (BCR),  Internal Rate of Return (IRR) dan  Discounted Pay

     Back Period  (DPP). Untuk mengatasi biaya investasi awal PV yang relatif mahal

    maka diperlakukan konsep pembayaran tarif harian untuk setiap pelanggan yang 

    terhubung ke Utility. Diasumsikan discount rate sebesar 10% untuk pertimbangan

    nilai waktu uang. Hasil analisis menunjukkan bahwa NPV lebih besar dari 0 (nol),

    sedangkan untuk BCR menunjukkan nilai lebih besar dari 1 (satu).  Discount

     payback period  pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada tahun ke-11,

     biaya investasi proyek akan kembali. Dari tingkat diskonto terlihat bahwa IRR

     proyek lebih besar, adalah sebesar 14%, nilai lebih besar dari nilai biaya modal

    (10%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proyek  PV Micro-Utility telah

    layak secara ekonomi.

     Design and Economic Analysis of a Stand-Alone PV System to Electricity

    a Remote Area Household in Egypt   dilakukan oleh Abd El-Shafy A. Nafeh

    (2009). Penelitian ini menyajikan sebuah design lengkap dan analisis biaya siklus

    hidup untuk sistem  Photovoltaic (PV) stand-alone, yang dilakukan untuk satu

    rumah tangga di kota rudies abu semenajung Sinai mesir, yang letaknya terisolasi

    dan terpencil serta jauh dari jaringan listrik nasional. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa sistem PV yang dikembangkan untuk isolasi terpencil yang

     jauh dari jaringan listrik mesir, berada pada kisaran harga $ 0,74/kWh. Harga ini

    sangat tinggia bila dibandingkan dengan biaya listrik mesir % 0,1/kWh. Akan

    tetapi pada penelitian ini juga dinyatakan bahwa harga sistem PV dapat turun

    menjadi $ 0,49/kWh jika biaya awal modul PV turun $ 0,1/Wp. Pada saat yang

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    9/64

    9

    sama, karena peningkatan dalam harga bahan bakar konvensional maka biaya

    listrik di mesir menjadi lima kali nilai saat ini. Hal ini menunjukkna bahwa

     pembangkit sistem PV bermafaat dan cocok untuk investasi jangka panjang,

    terutama jika harga awal sistem PV mengalami penurun serta didukung oleh

     peningkatan efisiensi komponennya.

    Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu

    Menggunakan Software PVSYST Pada Komplek Perumahan di Banda Aceh oleh

    Suriadi dan Mahdi Syukri melakukan penelitian tentang perencanaan sebuah

     pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada perumahan. Dalam perencanaan ini

    dilakukan perhitungan untuk kebutuhan distribusi listrik rumah tangga sebesar

    26,927 kWh perharinya dengan menggunakan sofware PVsyst. Karakteristik

    modul surya yang digunakan berkapasitas 200 Wp baterai sebanyak 30 unit

    dengan kapasitas 100 Ah, baterai charge regulator (BCR) dengan kapasitas

    arusnya sebesar 500 A dan inverter dengan kapasitas daya 12 kW. Apabila setiap

    komponen terpasang telah memenuhi spesifikasi, maka sistem PLTS ini akan

    mampu melayani 10 rumah dengan daya sambung 6 A. Hasil dari penelitian ini

    adalah kapasitas masing-masing komponen PLTS telah dihitung dan telah

    memenuhi spesifikasi dalam perhitungan, maka kontinuitas PLTS pada rumah

    tangga dapat terpenuhi.

    Pemanfaatan Sel Surya Sebagai Catu Daya Sistem Pendingin Mekanis

     pada Kapal Ikan oleh Ir. Sardono Sarwito, M.Sc, Eddy Setyo, ST, MSc dan

    Rahadian Muda melakukan penelitian tentang Sumber energy terbesar yang

    selama ini tidak di sadari adalah energy matahari. Matahari menyediakan energi

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    10/64

    10

    sekitar 100.000 terawatt ke bumi yang sekitar 10.000 kali lebih banyak dari pada

    energi yang dikonsumsi bumi saat ini. Pada tugas akhir ini di analisa pemakaian

    solar cell pada kapal ikan yang dimanfaatkan untuk supplay daya dari compressor

    yang di gunakan untuk system pendingin ruang muat kapal di KM. Samodra-46.

    Berdasarkan perhitungan data kapal diperolehlah 36 buah solar modul yang dapat

    mensupply daya selama 10 jam (07.00  –  17.00) dan dengan 2 buah battery untuk

    supply daya selama satu jam. Daya tersebut untuk mengatasi daya compressor

    sebesar 5.700 Watt dari total beban 21.763 Watt. Pemakaian solarcell ini akan

    mengurangi pembebanan generator sebesar 26,19%. Diharapkan pemakaian

    energy matahari ini dapat mengurangi pemakaian minyak bakar dari fossil dan

    dapat menghemat biaya operasional kapal.

    Pemetaan preferensi konsumen supermarket dengan metode kano

     berdasarkan dimensi servqual oleh Kriswanto Widiawan pada tahun 2004

    melakukan penelitian tentang manajemen  supermarket . Managemen supermarket  

     pada umumnya memiliki asumsi-asumsi mengenai harapan konsumen yang belum

    tentu sama dengan harapan konsumen sesungguhnya. Akibat ketidaktahuan

    informasi penting tersebut, tidak sedikit  supermarket yang mengalami kerugian

    atau kinerjanya tidak efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui harapan

    konsumen tentang fasilitas dan layanan  supermarket menurut dimensi  servqual

    yang dipetakan ke dalam kategori Kano. Penelitian dilakukan terhadap konsumen

    dan manajer dengan cara memberikan kuesioner. Menurut responden konsumen

     supermarket , dimensi  servqual yang tergolong kategori one dimensional adalah

    tangible, reliability dan assurance. Sedangkan dimensi responsiveness dan 

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    11/64

    11

    emphaty termasuk kategori indifferent . Sementara itu, responden manajer

     supermarket   berpendapat semua dimensi  servqual termasuk kategori one

    dimensional . Dari empat supermarket  yang diteliti, diketahui ada tiga supermarket

    yang cocok persepsinya antara manajer dengan konsumennya.

    2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

    PLTS memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik DC,

    yang dapat diubah menjadi listrik AC, konversi energi ini terjadi pada panel surya

    yang terdiri dari sel-sel Photovoltaic (Patricia Hanna,2012)

    Gambar 2.1 PLTS

    PLTS pada dasarnya adalah catu daya dan dapat dirancang untuk mencatu

    kebutuhan listrik yang kecil sampai dengan besar, baik secara mandiri, maupun

    hibrid. Dengan metode desentralisasi (satu rumah satu pembangkit) maupun

    dengan metoda sentralisasi.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    12/64

    12

    2.2.1 Pembagian sistem kelistrikan PLTS

    Secara garis besar sistem kelistrikan tenaga surya dapat dibagi menjadi :

    2.2.1.1 Sistem Terintegrasi

    Energi listrik yang dihasilkan oleh array dirubah menjadi listrik AC

    melalui power conditioner , lalu dialirkan ke AC load . AC load disini dapat berupa

    listrik yang diperlukan di perumahan atau kantor. Yang menjadi ciri utama dari

    sistem ini adalah dihubungkannya AC load ke jaringan distribusi listrik yang

    dimiliki oleh perusahaan listrik. Jadi apabila listrik yang dihasilkan oleh  solar

     panel cukup banyak melebihi yang dibutuhkan oleh AC load maka listrik tersebut

    dapat dialirkan ke jaringan distribusi yang ada. Sebaliknya apabila listrik yang

    dihasilkan  solar panel sedikit kurang dari kebutuhan AC load maka kekurangan

    itu dapat diambil dari listrik yang dihasilkan perusahaan listrik. Hal ini di banyak

    negara-negara industri maju secara peraturan telah memungkinkan (patricia,2012).

    Keuntungan dari sistem ini adalah tidak diperlukan lagi baterai. Biaya

     baterai dapat dikurangi. Selain dari itu bagi rumah atau kantor yang memasang

     solar panel , mereka akan mendapatkan keuntungan dengan penjualan listrik.

    Persoalan yang dihadapi sekarang adalah soal teknis. Karena terhubungi dengan

    sistem distribusi, maka masalah keselamatan menjadi perhatian yang utama. Salah

    satu dari pemecahannya adalah membuat  power conditioner yang mampu

    mendeteksi apabila terjadi kecelakaan dan mampu mengkontrol tegangan apabila

    terjadi perubahan tegangan di AC load dan beberapa soal teknis yang lain.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    13/64

    13

    2.2.1.2 Sistem Independensi

    Sistem independensi dapat dibagi lagi yaitu yang dihubungkan dengan DC

    load dan yang dihubungkan dengan AC load. Contoh dari sistem yang

    dihubungkan dengan DC load adalah pembangkit listrik untuk peralatan

    komunikasi. Misalnya peralatan komunikasi yang dipasang di pegunungan.

    Sedangkan yang dihubungakan dengan AC load adalah sistem pembangkit listrik

    untuk pulau-pulau yang terpencil. Dalam sistem ini, baterai memainkan peranan

    yang sangat vital. Bila ada kelebihan listrik yang dihasilkan, misalnya pada siang

    hari, listrik ini disimpan di baterai. Pada malam hari listrik yang disimpan ini

    dialirkan ke beban (mulyanto,2000).

    2.2.2 Cara Kerja Solar Sel/Sel Fotovoltaik  

    Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini

    dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya fotovoltaik berupa

    semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis

    n  dan jenis  p. Semikonduktor jenis n  merupakan semikonduktor yang memiliki

    kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan

    semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan  p ( p =

     positif) karena kelebihan muatan positif (Ebd El shafy,2009). Caranya, dengan

    menambahkan unsur lain ke dalam semkonduktor, maka kita dapat mengontrol

     jenis semikonduktor tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah

    ini.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    14/64

    14

    Gambar 2.2 Ilustrasi Proses Terjadinya Listrik Pada Sel Surya Fotovoltaik

    Pada awalnya, pembuatan dua jenis semikonduktor ini dimaksudkan untuk

    meningkatkan tingkat konduktifitas atau tingkat kemampuan daya hantar listrik

    dan panas semikonduktor alami. Di dalam semikonduktor alami (disebut dengan

    semikonduktor intrinsik) ini, elektron maupun hole memiliki jumlah yang sama.

    Kelebihan elektron atau hole dapat meningkatkan daya hantar listrik maupun

     panas dari sebuah semikoduktor. Misal semikonduktor intrinsik yang dimaksud

    ialah silikon (Si). Semikonduktor jenis  p, biasanya dibuat dengan menambahkan

    unsur boron (B), aluminum (Al), gallium (Ga) atau Indium (In) ke dalam Si.

    Unsur-unsur tambahan ini akan menambah jumlah hole. Sedangkan

    semikonduktor jenis n dibuat dengan menambahkan nitrogen (N), fosfor (P) atau

    arsen (As) ke dalam Si. Dari sini, tambahan elektron dapat diperoleh. Sedangkan,

    Si intrinsik sendiri tidak mengandung unsur tambahan. Usaha menambahkan

    unsur tambahan ini disebut dengan doping   yang jumlahnya tidak lebih dari 1 %

    dibandingkan dengan berat Si yang hendak di-doping. Untuk keperluan sel surya,

    semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan  p  yang menghadap kearah

    datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari semikonduktor  p,

    http://energisurya.files.wordpress.com/2007/11/solar-cell-description.jpg

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    15/64

    15

    sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat terus terserap

    dan masuk ke daerah deplesi dan semikonduktor p ( Ebd El Shafy, 2009).

    Ketika sambungan semikonduktor ini terkena cahaya matahari, maka

    elektron mendapat energi dari cahaya matahari untuk melepaskan dirinya dari

    semikonduktor n, daerah deplesi maupun semikonduktor. Terlepasnya elektron ini

    meninggalkan hole pada daerah yang ditinggalkan oleh elektron yang disebut

    dengan fotogenerasi elektron-hole yakni, terbentuknya pasangan elektron dan hole

    akibat cahaya matahari. Selanjutnya, dikarenakan pada sambungan  pn  terdapat

    medan listrik  E , elektron hasil fotogenerasi tertarik ke arah semikonduktor n,

     begitu pula dengan hole yang tertarik ke arah semikonduktor  p. Apabila rangkaian

    kabel dihubungkan ke dua bagian semikonduktor, maka elektron akan mengalir

    melalui kabel. Jika sebuah lampu kecil dihubungkan ke kabel, lampu tersebut

    menyala dikarenakan mendapat arus listrik, dimana arus listrik ini timbul akibat

     pergerakan elektron.

    2.2.3 Karakteristik Sel Surya

    Total output dari sel surya adalah sama denga tegangan (V) operasi

    dikalikan arus (I) operasi. Tegangan serta arus keluaran yang dihasilkan ketika sel

    surya memperoleh penyinaran merupakan karakteristik yang disajikan dalam

     bentuk kurva I-V pada gambar 2.5. Kurva ini menunjukkan bahwa pada saat arus

    dan tegangan berada pada titik kerja maksimal ( Maximum Power Point ) maka

    akan menghasilkan daya keluaran maksimum (PMPP). Tegangan di maximum

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    16/64

    16

     power point (MPP) VMPP, lebih kecil dari tegangan rangkaian terbuka (Voc) dan

    arus saat MPP (Isc) (Quaschning, 2005).

    a)  Short circuit current (Isc), terjadi pada suatu titik dimana arusnya adalah

    nol sehingga pada saat ini, daya keluaran adalah nol.

     b)  Open circuit voltage (Voc), terjadi pada suatu titik dimana tegangannya

    adalah nol, sehingga pada saat ini pun daya keluaran adalah nol.

    c)   Maximum power point (MPP) adalah titik daya ouput maksimum, yang

    sering dinyatakan sebagai “knee” dari kurva I-V.

    Gambar 2.3 Kurva I - V

    2.2.4 Komponen-komponen PLTS 

    2.2.4.1 Solar Panel

    Sebelum membahas sistem pembangkit listrik tenaga surya, akan

    dijelaskan secara singkat komponen penting dalam sistem ini yang berfungsi

    sebagai perubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Listrik tenaga

    matahari dibangkitkan oleh komponen yang disebut solar panel yang besarnya

    sekitar 10 - 15 cm persegi. Komponen ini mengkonversikan energi dari cahaya

    Cell Voltage in V

    Cell

    Current

    in ACell

    Power

    in W

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    17/64

    17

    matahari menjadi energi listrik. Solar panel merupakan komponen vital yang

    umumnya terbuat dari bahan semikonduktor. Ada beberapa tipe solar panel yaitu :

    a. 

    Monokristal Silikon ( Mono-crystalline Silicon), merupakan panel (modul)

    yang paling effisien mencapai 16-25%.

     b.  Polikristal Silikon ( Poly-crystalline Silicon), merupakan panel surya yang

    memiliki kristal acak yang memiliki effisien mencapai 14-16%.

    c.   Amorphous Silicon, merupakan tipe panel dengan harga yang paling

    murah akan tetapi efisiensinya paling rendah, yaitu antara 9-10,4%. 

    Tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu solar panel sangat kecil maka

     beberapa solar panel harus digabungkan sehingga terbentuklah satuan komponen

    yang disebut module.  Solar panel yang digunakan di PLTS dusun yeh mampeh

    Bangli adalah isolar-1 dengan spesifikasi sebagai berikut : 

    Produk yang dikeluarkan oleh industri-industri solar panel adalah dalam

     bentuk module. Pada applikasinya, karena tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu

    module masih cukup kecil, maka dalam pemanfaatannya beberapa module

    digabungkan dan terbentuklah apa yang disebut array. 

    Spesifikasi :

    Output power(Pmax) : 100 Wp  3%Short cicuit current (Isc)  : 6,15 AOpen cicuit voltage (Voc) : 21,6 V

     Eficiency : 15 %

    Weight : 15 kg

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    18/64

    18

    Gambar 2.4  Hirarki Module

    2.2.4.2 Charger Controller  

    Charger controller   adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk

    mengatur arus searah yang diisi ke  baterai dan diambil dari baterai ke beban.

    Charger controller   mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kapasitas baterai.

    Bila baterai sudah terisi penuh maka secara otomatis pengisian arus dari panel

    surya berhenti. Cara deteksi adalah melalui monitor level tegangan baterai,

    kelebihan pengisian akan mengurangi umur  baterai.  Fungsi  solar charger

    controller  adalah sebagai berikut:

      Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging , dan

    overvoltage.

      Mengartur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai agar baterai tidak

    'full discharge' , dan overloading. 

      Monitoring temperatur  baterai

    Charger controller   yang digunakan di PLTS dusun yeh mampeh Bangli

    adalah LEONICS solarcon SCB-48120 dengan spesifikasi sebagai berikut :

    http://www.tenaga-surya.com/index.php/baterehttp://www.tenaga-surya.com/index.php/baterehttp://www.tenaga-surya.com/index.php/baterehttp://www.tenaga-surya.com/index.php/baterehttp://www.tenaga-surya.com/index.php/baterehttp://www.tenaga-surya.com/index.php/baterehttp://www.tenaga-surya.com/index.php/baterehttp://www.tenaga-surya.com/index.php/batere

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    19/64

    19

    2.2.4.3 Inverter

    Inverter adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah arus listrik

    searah (DC)  menjadi arus listrik dua arah (AC).  Inverter mengkonversi DC dari

     perangkat seperti baterai dan solar panel DC menjadi AC. Penggunaan inverter

    dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah untuk mengubah arus

    listrik DC yang dihasilkan PLTS menjadi arus listrik AC sehingga dapat

    memenuhi kebutuhan energi listrik  AC 220 Volt. 

    Inverter yang digunakan di PLTS dusun yeh mampeh Bangli adalah

    LEONICS Apollo S-219 C ia dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Spesifikasi :

    Vmp of PV   : 64 - 116 VdcVoc of PV   : ≤ 145 Vdc 

     Max PV power   : 6,6 kWp Nominal Batt Volt   : 48 VdcType  : Deep cycle lead acidCharg peak efficiency : 98 %

     Dimension  : 50x64x26,6

    Weight : 42 Kg

    Spesifikasi :

     PV Input   : 5.7 kWp AC Output   : 5.0 kW Nominal Batt Volt   : 48 Vdc Efficiency  : 98 % Dimension  : 60x105x46

    Weight : 45 Kg

    http://tenaga-surya.com/http://tenaga-surya.com/

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    20/64

    20

    2.2.4.4 Baterai / Aki

    Baterai / Aki pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin Franklin pada

    tahun 1748, merupakan kombinasi dari dua atau lebihsel elektrokimia yang

    digunakan untuk mengkonversi energi kimia disimpan menjadi enrgi listrik.

    Baterai/Aki adalah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik arus

    searah ( DC ).

    Secara garis besar, baterai dibedakan berdasarkan aplikasi dan

    konstruksinya. Berdasarkan aplikasi maka baterai  dibedakan untuk automotif,

    marine dan deep cycle.  Deep cycle  itu meliputi baterai yang biasa digunakan

    untuk PV ( PhotoVoltaic) dan back up power. Sedangkan secara konstruksi maka

     baterai dibedakan menjadi type basah, gel dan AGM ( Absorbed Glass Mat ).

    Baterai jenis AGM biasanya juga dikenal dengan VRLA (Valve Regulated Lead

     Acid ). Baterai kering  Deep Cycle  juga dirancang untuk menghasilkan tegangan

    yang stabil. Penurunan kemampuannya tidak lebih dari 1-2% per bulan tanpa

     perlu dicharge.

    Konsekuensinya untuk pengisian arus ke dalam baterai Deep Cycle harus

    lebih kecil dibandingkan baterai konvensional sehingga butuh waktu yang lebih

    lama untuk mengisi muatannya. Antara tipe gel dan AGM hampir mirip hanya

    saja baterai AGM mempunyai semua kelebihan yang dimiliki tipe gel tanpa

    memiliki kekurangannya. Kekurangan tipe Gel adalah pada waktu dicharge maka

    tegangannya harus 20% lebih rendah dari baterai tipe AGM ataupun basah. Bila

    overcharged   maka akan timbul rongga di dalam gelnya yg sulit diperbaiki

    sehingga berkurang kapasitas muatannya, karena tidak ada cairan yang dapat

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    21/64

    21

    membeku maupun mengembang, membuat baterai  Deep Cycle  tahan terhadap

    cuaca ekstrim yang membekukan.

    Baterai/aki yang digunakan di PLTS dusun yeh mampeh Bangli adalah

    SHOTO GFMJ-1000 Solar Deep Cycle dengan spesifikasi sebagai berikut : 

    2.2.5 Sistem PLTS

    Umumnya diklasifikasikan menurut konfigurasi komponennya. Pada

     prinsipnya ada dua klasifikasi sistem PLTS, yaitu PLTS yang berdiri sendiri

    (Stand Alone) dan PLTS yang terhubung dengan jaringan listrik (PLTS Grid

    Connected ) sebagai berikut :

    2.2.5.1 PLTS berdiri sendiri (stand alone ) 

    Sistem ini dirancang beroperasi mandiri untuk memasok beban DC atau

    AC. Jenis sistem ini dapat diaktifkan oleh array photovoltaic saja, atau dapat

    menggunakan sumber tambahan energi lain, seperti air angin dan mesin diesel.

    Baterai digunakan pada kebanyakn sistem PLTS ini.

    Spesifikasi : Rated Voltage  : 2 VCapacity : 1000 Ah

     Max charge current : 200 A

     Max discharge current  : 3000 A Dimension  : 64x21x23

    Weight : 80 Kg

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    22/64

    22

    Gambar 2.5 Diargam sistem PLTS stand alone dengan baterai

    Dari gambar diagram  stand alone  diatas dapat dilihat daya DC yang

    dihasilkan oleh PV array PLTS dikirim ke charger controller   untuk melakukan

    charging ke baterai dan melayani beban DC, charger controller   juga mengatur

    overcharging   atau kelebihan pengisian karena baterai sudah penuh. Untuk

    memenuhi kebutuhan beban AC digunakan baterai yang telah di charge oleh PV

    array, dan arus searah DC yang berasal dari baterai telah dikonversi oleh inverter

    menjadi arus listrik bolak balik (AC) sehingga dapat memenuhi kebutuhan beban

    AC.

    2.2.5.2 PLTS Grid Connected  

    PLTS grid connected  pada dasarnya adalah menggabungkan PLTS dengan

     jaringan listrik PLN. Komponen utama dalam sistem ini adalah inverter atau

     power conditioning unit (PCU). Inverter inilah yang berfungsi untuk mengubah

    daya DC yang dihasilkan oleh PLTS menjadi daya AC sesuai dengan persyaratan

    dari jaringan listrik yang terhubung (Utility Grid)

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    23/64

    23

    Gambar 2.6 Diagram sistem PLTS grid connected

    Dari gambar diagram  grid connected   diatas dapat dilihat daya DC yang

    dihasilkan oleh PV array PLTS dikirim ke inverter atau  power conditioning unit  

    (PCU) untuk untuk mengubah daya DC yang dihasilkan oleh PLTS menjadi daya

    AC, sehingga distribution panel  dapat mengirim daya ke jaringan listrik ( Electric

    utility) dan dapat memenuhi kebutuhan beban AC.

    2.2.6 Faktor pengoperasian maksimum solar panel

    Faktor pengoperasian maksimum solar panel tergantung pada Temperatur,

    Intensitas Radiasi Matahari, Kecepatan angin bertiup, Keadaan atmosfir bumi,

    Orientasi panel kearah matahari secara optimum sebagai berikut :

    2.2.6.1 Temperatur

    Sebuah sel surya dapat beroperasi secara maksimum jika temperature sel

    tetap normal pada 25 derajat Celsius. Kenaikan temperature lebih tinggi dari

    temperature normal pada sel surya akan melemahkan tegangan Voc. Setiap

    kenaikan temperature sel surya 10 derajat celcius dari 25 derajat celsius akan

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    24/64

    24

     berkurang sekitar 0,4 % pada total tenaga yang di hasilkan atau akan melemah dua

    kali lipat untuk kenaikan temperature sel per 10 derajat Celsius (Foster dkk.2010).

    Gambar 2.7 Karakteristik penurunan voltage terhadap kenaikan temperature 

    2.2.6.2 Intensitas Radiasi Matahari

    Radiasi matahari di bumi pada lokasi yang berbeda akan bervariable dan

    sangat tergantung dengan keadaan sepektrum matahari ke bumi. Matahari akan

     banyak berpengaruh terhadap arus (I) dan sedikit terhadap tegangan (v).

    2.2.6.3 Kecepatan Angin Bertiup 

    Kecepatan tiupan angin disekitar lokasi sel surya akan sangat membantu

    terhadap pendinginan temperature permukaan sel surya sehingga temperature

    dapat terjaga dikisaran 25 derajat Celsius.

    2.2.6.4 Keadaan Atmosfir Bumi

    Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis partikel debu udara,

    asap, uap air udara, kabut dan polusi sangat menentukan hasil maksimum arus

    listrik dari sel surya.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    25/64

    25

    2.2.6.5 Orientasi Panel Kearah Matahari

    Orintasi dari rangkaian panel kearah matahari secara optimum adalah

    sangat penting untuk menghasilkan energi yang maksimum. Selain arah orientasi

    sudut orientasi ( tilt engle ) dari panel juga sangat mempengaruhi hasil energi

    yang maksimum. Misalnya, untuk lokasi yang terletak di belahan bumi utara

    maka panel surya (array) sebaiknya diorientasikan ke selatan. Begitu pula untuk

    lokasi yang terletak di belahan bumi selatan maka panel surya (array)

    diorientasikan ke utara (Foster.2010).

    2.2.7 Daya dan Efesiensi Solar Cell

    Sebelum mengetahui berapa nilai daya sesaat yang dihasilkan kita harus

    mengetahui daya yang dihasilkan (daya output), daya tersebut adalah perkalian

    antara intensitas radiasi matahari yang diterima dengan luas area  PV module 

    dengan persamaan sebagai berikut (Mulyatno,2000):

    Daya yang dapat diperoleh dari konversi sinar matahari secara umum

    dirumus kan sebagai berikut:

    = I x A (watt) ………………………………………………. ( 2.1 ) 

    dengan:

    I = intensitas radiasi matahari (w/2) A= luas permukaan PV module (2)

    Daya keluaran yang dikeluarkan sel fotovoltaik  dengan rumus :

    = I x A x   (watt) ..…………………………………….………. ( 2.2 ) 

    dengan :

     = efisiensi sel fotovoltaik (%)

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    26/64

    26

    Besarnya energi radiasi matahari yang dapat diserap oleh sel fotovoltaik :

    =  x t (watt/hour) …..………………………………………. ( 2.3 )

    dengan :

    = daya keluaran sel fotovoltaik (watt)

    t = lamanya penyinaran efektif rata-rata matahari yang mengenai

     permukaan

    Efesiensi yang terjadi pada sel fotovoltaik adalah merupakan perbandingan

    dari daya output yang dapat dibandingkan oleh sel surya dengan daya yang

    diperoleh dari konversi sinar matahari sebagai daya input, dapat ditentukan

    dengan :

     =

    .  ……………………………………………. ( 2.4 ) 

      =

      ..……………………….………….………. ( 2.5 ) 

    dengan :

    = daya output sel fotovoltaik (watt)

      = daya yang diperoleh dari konveri radiasi sinar matahari (watt)

    2.3 Metode kuisioner

    Kuisioner adalah salah satu cara untuk mendapatkan pendapat dan

    keinginan masyarakat terhadap sesuatu .  Metode yang digunakan untuk

    mendapatkan keinginan atau harapan pelanggan atau masyarakat dalam sebuah

    atribut salah satunya adalah metode servqual dan metode kano.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    27/64

    27

    2.3.1 Metode Servqual

    Salah astu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas

     perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada

     pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang bermutu

    kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta

     peningkatan profit perusahaan sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan

    ( Parasuraman et.al., 1990).

    Salah satu pendekatan pengukuran kualitas pelayanan yang banyak

    dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah metode SERVQUAL (Service

    Quality) yang dikembangkan oleh  Parasuraman, Zeithml, dan Berry dalam

    serangkaian penelitian yang mereka lakukan terhadap enem sector jasa, yakni

     peralatan rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak jauh,

     perbankan, ritel, dan pialang sekuritas. Pengukuran dengan metode SERQUAL

    merupakan pendekatan user-based approach (pendekatan berbasis pengguna).

    Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang

    yang memandangnya sehingga produk yang paling memuaskan preferensi

    seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Adapun kelebihan

    dan kekurangan metode ini, yaitu :

    1.  Dapat diketahui nilai gap dari setiap atribut.

    2.  Dapat diketahui bagaimana

    3.  Dapat diketahui atribut mana yang harus menjadi fokus untuk perbaikan

    4.  selanjutnya.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    28/64

    28

    5. 

    Metode Sevqual telah menjadi standart penilaian atas berbagai dimensi

    kulaitas pelayanan.

    6. 

    Berbagi riset menunjukkan bahwa Metode Servqual valid untuk

     berbagai konteks layanan.

    7.  Kuesioner Servqual adalah reliabel, artinya pertanyan - pertanyaan

    dipersepsikan sama oleh responden yang berbeda

    Kekurangan metode serqual adalah penilaiannya Subyektif.

    2.3.2 Metode Kano

    Metode Kano dikembangkan oleh Noriaki Kano (Kano, 1984). Model

    Kano adalah model yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut-atribut dari

     produk maupun jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu

    memuaskan kebutuhan pelanggan. Atribut-atribut layanan dapat dibedakan

    menjadi beberapa kategori. Dalam merencanakan suatu produk atau layanan, kita

    dapat membuat suatu daftar kebutuhan yang dapat membuat produk atau layanan

    tersebut sebisanya memuaskan calon pelanggan (customer ). Menemui secara

    langsung pelanggan yang sudah ada atau mereka yang berpotensi untuk menjadi

     pelanggan, adalah cara yang baik untuk memperoleh masukan tentang hal apa saja

    yang harus ada di dalam daftar keperluan dari pelanggan yang potensial tadi.

    Untuk mengetahuinya, kita harus melakukan penyelidikan terhadap setiap daftar

    kebutuhan yang dibuat sedetail mungkin untuk lebih memahami persyaratan apa

    yang benar-benar perlu ada dalam produk atau layanan akhir.

    Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis tersebut

    adalah metode kano yang ditemukan oleh Profesor Noriaki kano dari Tokyo Rika

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    29/64

    29

    University. Metode Kano membedakan antara tiga tipe dari persyaratan produk

    yang mempengaruhi kepuasan pelanggan seperti pada gambar 2.8, yaitu

    (kriswanto,2004):

    1.  Persyaratan yang Bersifat Must-Be (Harus Ada). Persyaratan yang bersifat

    must-be adalah kriteria dasar dari suatu produk. Pemenuhannya hanya

    akan mencapai  pernyataan “tidak mengecewakan”.  Persyaratan ini dalam

     beberapa kasus justru menentukan faktor kompetitif, dimana pelanggan

    menjadi tidak tertarik akan produk tersebut jika persyaratan ini tidak

    dipenuhi. Jika persyaratan ini tidak dipenuhi, pelanggan akan sangat

    kecewa. Tapi di sisi lain, saat pelanggan memerlukan kebutuhan ini untuk

    kesenangannya, ternyata pemenuhan persyaratan ini tidak menaikkan

    kepuasan mereka.

    2. 

    Persyaratan yang Bersifat One-Dimensional (satu dimensi). Karena

    menghargai persyaratan ini, kepuasan pelanggan pada tingkatan

     pemenuhannya bersifat proporsional. Artinya, semakin tinggi tingkat

     pemenuhannya, maka kepuasan pelanggan pun akan semakin tinggi,

     begitu pula sebaliknya, semakin rendah pemenuhannya maka kepuasan

     pun akan semakin menurun. Persyaratan onedimensional   ini biasanya

    secara eksplisit diminta oleh pelanggan.

    3.  Persyaratan yang Bersifat  Attractive (Menarik). Persyaratan ini adalah

    kriteria produk yang memiliki pengaruh yang besar pada bagaimana

     produk tersebut dapat memuaskan pelanggan. Persyaratan attractive tidak

    diungkapkan secara eksplisit dan tidak pula diharapkan oleh pelanggan.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    30/64

    30

    Pemenuhan persyaratan ini mengantarkan pada lebih dari kepuasan  yang

     proporsional. Tetapi jika tidak ada, ternyata, tidak membuat pelanggan

    merasa kecewa.

    Gambar 2.8 Penggolongan Tipe Metode Kano 

    4. Persyaratan yang bersifat Indifference adalah kriteria produk yang tidak

    akan menimbulkan reaksi apapun pada konsumen. Kriteria ini biasanya

    adalah kretiria yang bersifat netral.

    5. Persyaratan yang bersifat  Reverse  adalah kreteria yang bahkan akan

    menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen apabila dikembangkan dalam

     produk.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    31/64

    31

    Keuntungan dari pengklasifkasian kebutuhan pelanggan dengan

    menggunakan metode kano ini diantaranya adalah :

    1. 

    Prioritas pada pengembangan produk. Sebagai contoh, tidak banyak

    keuntungannya jika kita menginvestasikan pada perbaikan persyaratan

    must-be yang memang sudah ada pada tingkat kepuasan, tetapi lebih baik

    meningkatkan persyaratan onedimensional   atau attractive yang memang

     jelas berpengaruh pada kualitas produk dan juga mempengaruhi tingkat

    kepuasan pelanggan.

    2. 

    Syarat produk lebih dimengerti. Kriteria produk yang memiliki

     pengaruh terbesar pada kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi.

    Penggolongan persyaratan produk ke dalam dimensi must-be,

    onedimensional , dan attractive dapat digunakan untuk lebih fokus pada

    sesuatu. 

    3.  Kepuasan pelanggan menggunakan model kano dapat secara optimal

    dikombinasikan dengan penyebaran fungsi kualitas. Suatu prasyarat

    mengidentifikasi kebutuhan, hirarki dan prioritas pelanggan. Model Kano

    digunakan untuk menetapkan pentingnya fitur produk untuk kepuasan

     pelanggan dan itu dapat menciptakan prasarat yang optimal pada kegiatan

     pengembangan produk berorientasi proses. 

    Kekurangan dari metode kano adalah kurang mampu menangkap seluruh

    suara dari konsumen. 

    Sehingga dalam penelitian ini, untuk mengetahui harapan masyarakat

    digunakan kuisioner dengan metode kano karena dapat memprioritaskan

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    32/64

    32

     pengembangan atribut , kebutuhan produk mudah dipahami, dapat

    mengindentifikasi atribut yang paling mempengaruhi kepuasan masyarakat atau

     pelanggan.

    2.4 Analisis Kebutuhan

    Menganalisa kebutuhan dan kemauan masyarakat/konsumen dapat

    dilakukan dengan beberapa cara, yaitu (Sri nurhayati, 2011) :

    1. 

    Identifikasi Pengguna

    Tahapan ini akan menganalisis siapa saja pengguna dari proses bisnis dari

    sistem disebuah perusahaan. Perlu juga di analisis apakah produk dan layanan

    memang dibutuhkan atau tidak oleh pengguna sistem.

    2.  Metode Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan untuk metode kano adalah

    menggunakan survey dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan

    menggunakan kuisoner. Keseluruhan pengamatan yang ingin kita teliti, berhingga

    atau tidak, membentuk apa yang disebut populasi. Agar inferensi dari sampel pada

     populasi tersebut meyakinkan, maka sampel haruslah diambil sehingga mewakili

     populasi.

    Kuesioner yang akan disebarkan memiliki bentuk yang khusus. Bentuk ini

    disesuaikan dengan metode yang diperkenalkan oleh Kano, dimana setiap

     pertanyaan mengandung komponen pilihan jawaban yang sama terlihat pada tabel

    2.1 dibawah ini.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    33/64

    33

    Tabel 2.1 Tabel Evaluasi Metode kano

    KEBUTUHAN

    PELANGGAN

    PERTANYAAN DISFUNGSIONAL (NEGATIF)

    SUKA HARUS NETRAL BOLEH TIDAK SUKA

    Pertanyan

    Fungsional

    (positif) 

    Suka Q A A A O

    Harus R I I I M

     Netral R I I I M

    Boleh R I I I M

    Tidak Suka R R R R Q

    Setiap pertanyaan ditanyakan dua kali kepada responden, dimana

     pertanyaan pertama bersifat positif dan yang kedua bersifat negatif

    (kebalikannya). Contohnya:

      Positif: Bagaimana seandainya jika terdapat fasilitas A?

       Negatif: Bagaimana seandainya jika tidak terdapat fasilitas A?

    Dua jawaban dari pertanyaan positif dan negatif ini kemudian

    dikombinasikan dalam tabel evaluasi sehingga fitur produk dapat digolongkan.

    Dari tabel ini dapat disimpulkan apakah kebutuhan pelanggan ini termasuk:

    A = Attractive (Menarik) M = Must-be (Harus Ada)

    O = One-Dimensional (Satu Dimensi) R = Reverse (Kebalikan)

    I = Indifferent (Biasa Saja)

    Dari semua responden yang ada dihitung hasil pengisian kuesioner

    tersebut untuk setiap pertanyaan. Kesimpulan diambil dari mayoritas jawaban

    yang dipilih. 

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    34/64

    34

    3. 

    Daftar Pertanyaan

    Daftar pertanyaan yang dimasukkan ke dalam kuesioner didasarkan pada

    komponen-komponen fitur yang sudah ada sebelumnya pada system di sebuah

     perusahaan ditambah komponen lain yang kira-kira diperlukan oleh pengguna

    model bisnisnya. Komponen e-bisnis yang telah ada pun perlu dievaluasi apakah

    memang diperlukan atau tidak. Jika tidak diperlukan sebaiknya dihilangkan dan

    diganti dengan fitur lain yang lebih memuaskan pengguna. masing-masing

     jawaban pertanyaan dikonversi ke dalam bentuk AMORI, maka langkah

    selanjutnya adalah melakukan penghitungan jumlah masing-masing komponen A,

    M, O, R, , dan I untuk setiap pertanyaan. Dari hasil yang telah kita peroleh ini,

    dapat pula kita hitung koefisien kepuasan konsumen dengan rumusan, yaitu

    koefisian tingkat kepuasan berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin dekat

    dengan nilai 1 maka semakin mempengaruhi kepuasan konsumen, sebaliknya jika

    nilai mendekati ke 0 maka dikatakan tidak begitu mempengaruhi kepuasan

    konsumen.

    A+O

    A+O+M+I………………………………………………………………………(2.6)

    Tingkat kekecewaan, yaitu jika nilai semakin mendekati angka -1 maka pengaruh

    terhadap kekecewaan konsumen semakin kuat, sebaliknya jika nilainya 0 maka

    tidak mempengaruhi kekecewaan konsumen.

    A+O

    (A+O+M+I)(−)………………………………………………………………(2.7)

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    35/64

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    36/64

    36

    Biaya tetap O&M merupakan biaya operasional rutin yang antara lain meliputi

     biaya pegawai, property tax, plant insurance,dan life cycle maintenance .

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    37/64

    37

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian tentang Studi Sistem Pengelolaan PLTS 15 KW Stand Alone di

    Dusun Yeh Mampeh Kabupaten Bangli, dilakukan di PLTS Dusun Yeh Mampeh,

    Kabupaten Bangli. Waktu dilakukanya penelitian dari bulan Nopember 2013

    sampai dengan Oktober 2014.

    3.2 Metode Pengumpulan Data

    Sistem PLTS ini menggambarkan suatu proses pemanfaatan energi yang

    terbarukan secara maksimum. Metode pengumpulan data dilakukan sebagai

     berikut:

    1.  Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan

     penelitian secara langsung di PLTS Dusun Yeh Mampeh, Kabupaten

    Bangli. Dalam penelitian ini data yang akan di kumpulkan adalah :

    a.  Foto - foto sistem dan komponen - komponen PLTS

     b. 

    One Line Diagram PLTS.

    c.  Kapasitas PLTS yang terpasang.

    d.  Data teknis solar panel.

    e.  Pencatatan produksi energi PLTS

    f.  Jumlah modul yang digunakan pada PLTS

    g.  Kapasitas dan jumlah baterai yang terpasang.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    38/64

    38

    h. 

    Hasil kuisioner pada masyarakat Dusun Yeh Mampeh

    2. 

    Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi, jurnal

    - jurnal yang relevan dengan topik penelitian.

    3.  Kuesioner pada responden, yaitu data diperoleh dari hasil kuisioner

    dengan masyarakat Dusun Yeh Mampeh dan wawancara pada pihak

     pengelola atau perusahaan yang menjual sistem tersebut secara langsung.

    Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyan-pertanyaan secara

    lisan maupun tulisan.

    3.3 Jenis Data

    Data - data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

    3.3.1 Data primer

    Data primer  merupakan data yang diperoleh berdasarkan survei langsung

    ke lokasi penelitian. Data - data tersebut adalah data produksi PLTS Dusun Yeh

    Mampeh yang telah dikembangkan oleh Kementrian ESDM dari bulan Pebruari

    tahun 2013.

    3.3.2 Data sekunder

    Data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan data-data yang

    sudah ada di lapangan. Data Sekunder tersebut adalah data yang diperoleh melalui

    literatur dan jurnal - jurnal yang berkaitan dengan sistem pambangkit listrik

    tenaga surya, spesifikasi dari komponen PLTS .

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    39/64

    39

    3.4 Tahapan Penelitian

    Penelitian tentang Studi pemanfaatan pembangkit listrik tenaaga surya di

    Dusun Yeh Mampeh Kabupaten Bangli, dilaksanakan dengan tahapan

     penelitiannya sebagai berikut :

    1.  Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan peninjauan yang

     berhubungan dengan penggunaan energi listrik yang bersumber dari PLTS

    dan pengelolaan PLTS di Dusun Yeh Mampeh Kabupaten Bangli.

    2. 

    Pengumpulan data harga dan life time seluruh komponen PLTS

    3. 

    Pengumpulan data kuesioner dan wawancara dilakukan dengan pertanyaan

    atau pernyataan tertulis kepada masyarakat untuk mengetahui hal-hal dari

    responden secara lebih mendalam, mengenai harapan, kemauan dan

    kemampuan masyarakat terhadap PLTS.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    40/64

    40

    3.5 Alur Analisis Usulan penelitian

    Secara sistematik, prosedur perencanaan alur analisis usulan penelitian

    dari laporan penelitian di atas dapat dilihat di bawah ini :

    Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

    Observasi Lapangan

    Analisis Data :1. Analisa kuisioner dengan metode kano untuk mendapatkan harapan dan kemampuanmasyarakat dalam sistem pengelolaan PLTS2. Analisa karakteristik dari komponen peralatan yang digunakan pada sistem PLTS3. Analisa penyusutan peralatan sistem PLTS4. Analisa sistem pengelolaan PLTS yang berkelanjutan

    START

    Pengambilan data-data :Data karakteristik komponen PLTSData produksi energi listrik yang dihasilkan PLTSData pelanggan yg menggunakan energi listrik PLTSKoesioner dan Wawancara

    STOP

    Kesimpulan antara harapan masyarakat dengan sistem pengelolaan PLTS

    dengan memperhitungkan life time. 

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    41/64

    41

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Statistik Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan

    Kintamani, Kabupaten Bangli.

    PLTS 15 kW yang dibangun oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya

    Mineral (ESDM) terletak di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan

    Kintamani, Kabupaten Bangli. Adapun data statistik dari Dusun Yeh Mampeh,

    Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli adalah sebagai

     berikut :

    4.1.1 Keadaan Geografis

    Kabupaten Bangli terletak diantara 115o  13’ 48’’ sampai 115o  27’ 24”

    Bujur Timur dan 8o 8’ 30” sampai 8o 31’ 87” Lintang Selatan. Posisinya berada di

    tengah - tengah Pulau Bali, sehingga meupakan satu - satunya Kabupaten yang

    tidak memiliki pantai / laut.

    Gambar 4.1 Keadaan Geografis Kabupaten Bangli

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    42/64

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    43/64

    43

    Peningkatan produksi tanaman pangan baik beras maupun non beras tetap

    diupayakan untuk memantapkan swasembada pangan dan seiring dengan

     peningkatan kebutuhan terhadap pangan sabagai akibat meningkatnya jumlah

     penduduk.

     Namun data produksi pertanian sesuai Badan Pusat Statistik Kabupaten

    Bangli untuk tanaman padi di kecamatan kintamani tahun 2012 mengalami

     peningkatan menjadi sebesar 556,48 ton dibandingkan pada tahun sebelumnya

    yaitu sebesar 529,96 ton.

    4.1.4 Peternakan

    Perkembangan peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan

     produksi melalui diversifikasi dan intensifikasi untuk memenuhi kebutuhan gizi

    masyarakat.

    Perkembangan ternak terbesar di Kecamatan Kintamani adalah pada sektor

     peternakan sapi pada tahun 2012 sebanyak 57.790 ekor sedangkan untuk Desa

    Batur Selatan populasi peternakan sapi pada tahun 2012 menghasilkan 1.816 ekor,

    kambing 57 ekor dan babi 514 ekor dan untuk Populasi unggas pada tahun 2012

    menghasilkan ayam ras petelur 3.800 ekor dan ayam buras 10.088 ekor.

    4.2 PLTS 15 kW di Dusun Yeh Mampeh 

    PLTS 15 kW yang dihibahkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya

    Mineral (ESDM) terletak di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan

    Kintamani, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali. Beroperasi sejak bulan Pebruari

    2013 yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 15 kW.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    44/64

    44

    4.2.1 Existing  PLTS 15 kW di Dusun Yeh Mampeh 

    PLTS 15 kW di Dusun Yeh Mampeh dibangun diatas lahan seluas 3 are

    dengan solar panel terpasang sebanyak 150 unit. Solar panel yang digunakan di

    PLTS dusun yeh mampeh Bangli adalah merk isolar-1 dengan spesifikasi yaitu

    Output power (Pmax) : 100 Wp  3%, Short cicuit current (Isc)  : 6,15 A, Open

    cicuit voltage (Voc) : 21,6 V, Eficiency : 15 % dan Weight : 15 kg.

    Gambar 4.2 Solar Panel terpasang di PLTS 15 kW di Dusun Yeh Mampeh

    PLTS ini dirancang beroperasi mandiri tanpa bantuan pasokan dari sumber

    energi listrik PLN atau disebut dengan sistem Stand Alone. PLTS 15 kW

    memberikan pelayanan kepada konsumen energi listrik di Dusun Yeh Mampeh

    kepada 50 pelanggan yang belum terlayani listrik PLN. PLTS ini telah melayani

     pelanggan sejak bulan Pebruari 2013. Pelanggan selama ini dibebani iuran sebesar

    Rp.10.000 setiap bulan untuk digunakan sebagai biaya pembelian material seperti

    kabel, fiting lampu, lampu LED dll bagi pelanggan baru yang ingin menikmati

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    45/64

    45

    energi listrik dari PLTS. Penggunaan daya untuk setiap pelanggan dibatasi sebesar

    100 WH setiap hari.

    Gambar 4.3 Rumah pelanggan PLTS

    PLTS memiliki 2 teknisi sekaligus sebagai pengurus untuk melayani

     pelanggan tetapi mereka melayani pelanggan tanpa imbalan. Untuk perawatan

    mereka hanya melakukan pembersihan di lokasi sekitar PLTS, pembersihan di

    ruang sistem kontrol dan ruang baterai PLTS. Jadwal pembersihan ditentukan

    oleh pengurus sendiri.

    Untuk dapat memberikan pelayanan secara optimal dan berkelanjutan

    digunakan baterai sebanyak 72 unit yang berfungsi sebagai alat untuk menyimpan

    energli listrik yang dihasilkan oleh PLTS ini. Baterai atau aki yang digunakan di

    PLTS Dusun Yeh Mampeh Bangli adalah merk SHOTO GFMJ-1000 Solar Deep

    Cycle dengan spesifikasi  Rated Voltage  : 2 V, Capacity : 1000 Ah,  Max charge

    current : 200 A, Dimension : 64x21x23 cm, Weight  : 80 Kg.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    46/64

    46

    Gambar 4.4 Baterai PLTS 72 unit

    Untuk mengatur tegangan yang dihasilkan oleh solar panel digunakanlah

    alat  Charger controller , selain itu charger controller   mempunyai kemampuan

    untuk mendeteksi kapasitas baterai. Bila baterai sudah terisi penuh maka secara

    otomatis pengisian arus dari solar panel berhenti. Charger controller   yang

    digunakan di PLTS dusun yeh mampeh Bangli adalah LEONICS solarcon SCB-

    48120 sebanyak 3 unit dengan Max PV power  6,6 kWp dan efisiensi 98%.

    Gambar 4.5 Solar charger controller  3 unit

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    47/64

    47

    Tegangan yang dihasilkan oleh solar panel adalah arus listrik searah DC

    sehingga untuk mengubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC digunakan alat

    Inverter, sehingga dapat melayani kebutuhan energi listrik pelanggan PLTS.

    Inverter yang digunakan di PLTS adalah LEONICS Apollo S-219 C sebanyak 3

    unit dengan PV Input  = 5.7 kWp , AC Output  = 5.0 kW dan efisiensi 98 %.

    Gambar 4.6 Inverter 3 unit

    4.3 Pengelolaan PLTS 15 kW di Dusun Yeh Mampeh

    Pengelolaan PLTS di Dusun Yeh Mampeh dapat mengacu dari hasil

    kuisioner. Hasil kuisioner tersebut menjadi harapan masyarakat terhadap

     bagaimana pengelolaan yang diinginkan masyarakat, namun harapan tersebut

     belum sepenuhnya dapat menghasilkan hasil pengelolaan yg optimal untuk PLTS

    sehingga dapat melayani kebutuhan energi listrik pelanggan secara terus menerus.

    Pengeloaan PLTS agar dapat dirasakan maanfaatnya secara terus menerus dapat

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    48/64

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    49/64

    49

    Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Metode Kano 

    No FITUR Jumlah Responden

    Kategori Kano

    Total Grade

    O M I A R

    1 Pelayanan energi listrik PLTS secaraterus menerus

    31 17 1 0 1 50 O

    2 Keperluan memiliki teknis dan pengurus untuk pemeliharaan PLTS

    28 18 0 4 0 50 O

    3 Keperluan penambahan teknisi dan pengurus PLTS ( lebih dari 2 )

    1 3 4 37 5 50 A

    4 Kemampuan teknisi atau pengurustentang pengetahuan PLTS

    14 4 3 26 3 50 A

    5 Teknisi atau pengurus PLTS adalahwarga setempat

    23 22 2 3 0 50 O

    6 Teknisi atau pengurus PLTS diberigaji setiap bulan

    4 21` 7 18 0 50 M

    7 Gaji setiap bulan untuk teknisi atau pengurus 450rb/bln/org atau lebih.

    6 2 31 11 0 50 I

    8 Iuran setiap bulan kurang dari150rb/bln

    16 1 7 14 12 50 O

    9 Keperluan untuk mengelola hasiliuran bulanan.

    6 13 11 19 1 50 A

    10  pelayanan energi listrik dr PLTStidak dapat melayani terus menerus.

    3 0 24 2 21 50 I

    11 PLTS tidak memiliki teknisi atau pengurus untuk pemeliharaan PLTS

    0 6 28 1 15 50 I

    12  jumlah teknisi atau pengurus PLTStidak ditambahkan ( sama dengan 2 ) 12 0 15 21 0 50 A

    13 teknisi atau pengurus PLTS tidakmemiliki Pengetahuan tentang PLTS

    0 9 17 4 21 50 R

    14 teknisi atau pengurus PLTS bukanwarga setempat

    2 1 15 28 4 50 A

    15 teknisi atau pengurus PLTS tidakdiberi gaji/bulan

    11 7 4 20 8 50 A

    16 Gaji setiap bulan teknisi atau pengurus dibawah 450rb/bln/org

    4 0 13 30 3 50 A

    17 Iuran setiap bulan lebih 150rb/bulan 1 3 24 10 22 50 I

    18 Hasil iuran bulanan tidak dikelola 0 9 26 2 14 50 I

    Setelah menentukan requirement tertinggi dari masing-masing item,

    selanjutnya hitung presentase dan Extent Of Satisfaction / Disatisfaction dari tiap

    item dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    Persentase = %

      =

    A+O

    A+O+M+I

      =O+M

    (A+O+M+I)(−)

     

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    50/64

    50

    4.3.2 Persentase dan Extent Of Satisfaction / D issatisfaction  

    Tingkat kepuasan pengguna tergantung pada koefisian tingkat kepuasan

     berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin dekat dengan nilai 1 maka semakin

    mempengaruhi kepuasan konsumen, sebaliknya jika nilai mendekati ke 0 maka

    dikatakan tidak begitu mempengaruhi kepuasan konsumen. Misalnya pada fitur

    no.1, nilai extent of satisfaction (EOS) yaitu 0,62. Hal ini menunjukkan bahwa

     jika fitur no.1 disediakan maka pengguna akan merasa puas.

    Sedangkan, tingkat kekecewaan.dilihat dari nilai extent of dissatisfaction

    (EOD). Jika nilai semakin mendekati angka -1 maka pengaruh terhadap

    kekecewaan konsumen semakin kuat, sebaliknya jika nilainya 0 maka tidak  

    mempengaruhi kekecewaan konsumen.  Misalnya pada fitur no.1, nilai extent of

    dissatisfaction yaitu -0,98. Hal ini menunjukkan bahwa jika fitur ini tidak

    disediakan maka pengguna akan merasa kecewa. 

    Perhitungan pada tabel 4.2 dibawah fitur no.1 yaitu pelayanan energi

    listrik dari PLTS dapat melayani terus menerus adalah sbb :

    Persentase = %

    5  = 62%

    =0 3 1

    0 3 1 1 7 1  = 0,63

    =3117

    (0 3 1 1 7 1)x(1)= 0,98 

    Hal ini menunjukan bahwa jika pelayanan energi listrik dari PLTS

    disediakan maka masyarakat akan merasa puas, dan jika pelayanan energi listrik

    dari PLTS tidak disediakan maka masyarakat akan kecewa.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    51/64

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    52/64

    52

    PLTS tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listriknya. Energi PLTS ini sangat

    membatu masyarakat, khususnya dalam penerangan. Energi listrik yang

    didapatkan tanpa mengeluarkan biaya yang mahal setiap bulannya menjadi

    kepuasan untuk masyarakat.

    Pada fitur 2, pelanggan ingin memiliki teknisi atau pengurus untuk dapat

    melayani segala kebutuhan dan kerusakan PLTS yang akan mempengaruhi

     pelayanan PLTS terhadap masyarakat. Kekecewaan pada masyarakat akan timbul

     jika tidak ada teknisi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap

    PLTS.

    Pada fitur 3, penambahan teknisi akan meningkatkan kepuasan bagi

     pelanggan. Jika teknisi ditambahkan, maka semakin cepat penanganan dan

     pelayanan terhadap pelanggan PLTS. Namun jika teknisi atau pengurus tidak

    ditambahkan, tidak membuat pelanggan kecewa karena pelanggan menganggap

    teknisi atau pengurus saat ini sudah cukup untuk menangani pelayanan PLTS

    terhadap pelanggan.

    Pada fitur 4, pelanggan mengharapkan pengurus dan teknisi sama-sama

    memiliki pengetahuan tentang PLTS, namun jika pengurus dan teknisi tidak

    memiliki pengetahuan tentang PLTS tidak membuat pelanggan kecewa.

    Pelanggan hanya ingin pengurus maupun teknisi mampu melayani kebutuhan

     pelanggan terhadap energi listrik PLTS.

    Pada fitur 5, pelanggan mengharapkan teknisi dan pengurus adalah warga

    setempat. Pelanggan lebih mempercayai teknisi dan pengurus dari warga

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    53/64

    53

    setempat. Jika teknisi dan pengurus tidak warga setempat, maka pelanggan akan

    merasa kecewa . Tingkat kepercayaan terhadap warga luar sangat kecil.

    Pada fitur 6, untuk gaji pengurus dan teknisi, masyarakat mengharapkan

    keiklasan dari pengurus dan teknisi untuk bekerja secara sosial, namun jika

     pengurus dan teknisi diberi gaji pelanggan tidak memiliki rasa kecewa terhadap

    hal tersebut.

    Pada fitur 7, gaji atau upah untuk pengurus dan teknisi tidak lebih dari

    Rp.450.000. Masyarakat akan puas jika teknisi atau pengurus digaji dibawah

    Rp.450.000, namun jika digaji Rp.450.000 tidak membuat masyarakat kecewa .

    Pada fitur 8, masyarakat ingin iuran yang dibebankan kepada mereka

    adalah sekecil mungkin. Masyarakat menginginkan iuran di bawah Rp.150.000.

    Jika iuran di atas Rp.150.000, masyarakat akan merasa kecewa.

    Pada fitur 9, untuk hasil iuran ini, masyarakat berharap dapat di kelola

    oleh Banjar Yeh Mampeh.

    Fitur 10 sampai dengan fitur 18 merupakan pertanyaan negative dari fitur

    1 sampai 9. Pada Fitur 10, masyarakat akan kecewa bila energi listrik PLTS tidak

    dapat melayani kebutuhan listrik secara terus menerus.

    Pada fitur 11, pelanggan akan merasa kecewa jika tidak memiliki teknisi

    atau pengurus untuk dapat melayani segala kebutuhan dan kerusakan PLTS yang

    akan mempengaruhi pelayanan PLTS terhadap masyarakat. Kepuasan pada

    masyarakat akan timbul jika ada teknisi yang mampu memenuhi kebutuhan

    masyarakat terhadap PLTS.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    54/64

    54

    Pada fitur 12, pelanggan merasa puas jika teknisi atau pengurus tidak

    ditambahkan. Pelanggan menganggap teknisi atau pengurus saat ini sudah cukup

    untuk menangani pelayanan PLTS terhadap pelanggan. Jumlah teknisi sekaligus

     pengurus saat ini adalah 2 orang. Kekecewaan akan timbul pada pelanggan jika

    teknisi dan pengurus ditambahkan. Pelanggan beranggapan, jika teknisi dan

     pengurus ditambahkan maka semakin banyak biaya yang akan menjadi beban

     pelanggan.

    Pada fitur 13, pelanggan akan merasa kecewa jika pengurus dan teknisi

    tidak memiliki pengetahuan tentang PLTS. Pelanggan akan puas jika pengurus

    dan teknisi memiliki pengetahuan tentang PLTS . Jika teknisi dan pengurus

    memahami tentang PLTS maka tingkat kepercayaan pelanggan terhadap

    kemampuan teknisi dalam melayani kebutuhan pelanggan terhadap PLTS akan

    semakin meningkat.

    Pada fitur 14, pelanggan merasa kecewa jika teknisi atau pengurus adalah

     bukan warga setempat. Tingkat kepercayaan terhadap warga luar sangat kecil.

    Jika teknisi dan pengurus adalah warga setempat, maka pelanggan akan merasa

     puas . Pelanggan lebih mempercayai teknisi dan pengurus dari warga setempat .

    Pada fitur 15, untuk gaji pengurus dan teknisi, masyarakat akan merasa

     puas jika teknisi tidak diberikan gaji. Pelanggan mengharapkan keiklasan dari

    teknisi dan pengurus untuk bekerja secara sosial, namun jika diberi gajipun

     pelanggan tidak memiliki rasa kecewa terhadap hal tersebut.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    55/64

    55

    Pada fitur 16, pelanggan akan puas jika teknisi atau pengurus digaji

    dibawah Rp.450.000 , namun jika digaji Rp.450.000 tidak membuat masyarakat

    kecewa .

    Pada fitur 17, Jika iuran lebih dari Rp.150.000 maka masyarakat akan

    merasa kecewa. Masyarakat akan merasa puas jika iuran di bawah Rp.150.000.

    Pada fitur 18, untuk hasil iuran ini, jika iuran tidak dikelola maka

    masyarakat akan kecewa dan jika iuran tersebut dikelola maka pelanggan akan

    merasa puas.

    4.3.4 Pengelolaan Studi Ekonomi PLTS

    Setiap komponen PLTS memiliki karakteristik dan umur yang berbeda.

    Untuk memperoleh biaya yang dibutuhkan PLTS untuk dapat melayani

    masyarakat secara terus menerus, dapat dihitung dengan mengetahui harga

    komponen - komponen utama PLTS dengan life time komponen tersebut. 

    Tabel 4.3 Biaya Komponen dan Life Time PLTS

    No Nama Komponen Life Time

    (Tahun)

    Harga / unit

    (Rp.)

    Unit Total Biaya

    (Rp.)

    1. Solar Panel 100 Wp 25 1.500.000 150 225.000.000

    2 Baterai 2V 1000 AH 15 4.432.500 72 319.140.000

    3 Inverter 5 kW 5 22.670.000 3 68.010.000

    4 C.Controller 6,6 kW 5 4.790.000 3 14.370.000

    TOTAL BIAYA KOMPONEN PLTS 626.520.000

    Dari total biaya dan life time setiap komponen, dapat diperhitungkan total

     penyusutan setiap bulan, seperti tabel 4.4 dibawah ini.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    56/64

    56

    Tabel 4.4 Penyusutan setiap bulan pada komponen PLTS

    No Nama Komponen L if e time

    (tahun)

    Harga

    (Rp.)

    Penyusutan/bulan

    (Rp.)

    1. Solar Panel 100 Wp 25 225.000.000 750.000

    2 Baterai 2V 1000 AH 15 319.140.000 1.773.000

    3 Inverter 5 kW 5 68.010.000 1.133.500

    4 C.Controller 6,6 kW 5 14.370.000 239.500

    TOTAL BIAYA PENYUSUTAN 3.896.000

    Biaya penyusutan tersebut dapat digunakan sebaagai acuan untuk iuran

    yang di bebankan kepada masyarakat. Selain biaya penyusutan, harus dihitung

     pula gaji dari pengurus dan teknisi PLTS untuk biaya pemeliharaan PLTS.

    Adapun pemeliharaan rutin tersebut, yaitu pada tabel 4.5.

    Tabel 4.5 Jadwal pemeliharan PLTS

    No. Bagian

    Pemeliharaan

    Jenis Pemeliharaan Waktu

    1. PLTS

    1. Solar Panel 1. Pembersihan permukaan solar panel

    1 minggu

    2. Pemeriksaan pemasangan instalasi 2 minggu

    2. Charger

    Controller  

    1. Pembersihan permukaan chargercontrol. 

    1 minggu

    2. Pemeriksaan pemasangan instalasi 2 minggu

    3. Pemeriksaan pengaturan operasi. 2 minggu

    3. Inverter 1. Pembersihan permukaan Inverter 1 minggu

    2. Pemeriksaan pemasangan instalasi 2 minggu

    4. Baterai 1. Pembersihan baterai 1 minggu

    2. Pemeriksaan instalasi 1 bulan

    3. Pemeriksaan Tegangan floatingchaging pada baterai

    3 bulan

    2.Bagian

    Sipil

    1. Lingkungan

    sekitar PLTS

    1. Pembersihan sampah organik dannon organik

    2 kali/

    minggu

    2. Ruangan

    sistem kontrol

    1. Pembersihan ruangan dari debu dll 2 kali/minggu

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    57/64

    57

    Peralatan pada PLTS harus diperiksa dan dipelihara secara berkala untuk

    memastikan  life time  pelayanannya. Pemeliharaan berkala meliputi pemeliharaan

    mingguan, bulanan dan triwulanan. Tabel 4.5 menujukkan jadwal pemeliharaan

    yang dilakukan oleh 2 orang teknisi yang rutin dilakukan setiap 1 minggu 2 kali.

    Untuk bagian Pemeliharaan pada PLTS dengan jenis peralatan pada solar panel

    dilakukan dengan cara membersihkan permukaan solar panel dengan kain lembut,

    dilakukan setiap minggu. Pembersihan ini dilakukan untuk mencegah

    menumpuknya debu di permukaan solar panel karena dapat berpengaruh terhadap

    hasil produksi energi listrik dari solar panel. Pemeriksaan pemasangan instalasi

    atau sambungan listrik harus diperiksa secara berkala setiap 2 minggu oleh

    teknisi, untuk memastikan bahwa sambungan tersebut bersih, aman dan dalam

    keadaan baik.

    Untuk bagian pemeliharaan pada PLTS dengan jenis peralatan pada

    Charger Controller   dilakukan dengan cara membersihkan permukaan Charger

    Controller   dengan kain lembut dilakukan setiap minggu.  Pemeriksaan

     pemasangan instalasi atau sambungan listrik harus diperiksa secara berkala setiap

    2 minggu oleh teknisi, untuk memastikan bahwa sambungan tersebut bersih, aman

    dan dalam keadaan baik. Pemeriksaan pengaturan operasi dilakukan dengan cara

    memeriksa control inverter set points, pengaturan alarm, pengaturan waktu dan

    tanggal, menghapus records dan logs energi, pengaturan konfigurasi dan

     pengaturan parameter baterai. 

    Pemeliharaan pada PLTS dengan jenis peralatan pada  Inverter dilakukan

    dengan cara membersihkan permukaan  Inverter dengan kain lembut dilakukan

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    58/64

    58

    setiap minggu.  Pemeriksaan pemasangan instalasi atau sambungan listrik harus

    diperiksa secara berkala setiap 2 minggu oleh teknisi, untuk memastikan bahwa

    sambungan tersebut bersih, aman dan dalam keadaan baik.  

    Pemeliharaan pada baterai dilakukan dengan cara membersihkan

     permukaan Baterai  dengan kain lembut dilakukan setiap minggu. Memeriksa

     pembungkus baterai dan plat untuk keluarnya elektrolit, memeriksa rak instalasi

    vertical, koneksi kabel, terminal positif dan negative dari karat, memeriksa baut

    dan mur kencang, dilakukan setiap 1 bulan. Pemeriksaan tegangan  floating

    chaging  pada baterai dilakukan untuk mendeteksi tegangan setiap satuan baterai

    dengan persyaratan tegangan floating chaging  kompensasi temperature ± 240 mV,

     pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan.

    Untuk bagian pemeliharaan pada bagian sipil PLTS dengan membersihkan

    lingkungan sekitar PLTS dari sampah organik dan non organic, dilakukan setiap 2

    kali setiap minggu. Pada ruangan sistem kontrol dilakukan pembersihan dari debu

    yang dapat mengganggu kinerja peralatan PLTS.

    Untuk perhitungan gaji teknisi dan pengurus, dapat di hitung dari upah

    minimum regional Bangli. UMR Bangli adalah Rp. 1.500.000 yaitu 20 hari kerja 

    setiap  bulan , dengan 8 jam kerja efektif setiap hari.Dari penyusutan komponen dan gaji teknisi dan pengurus , maka total

     biaya yang harus dikumpulkan oleh masyarakat Dusun Yeh Mampeh sbb :

    Rp. 3.896.000 + Rp. 3.000.000 = Rp.6.896.000.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    59/64

    59

    Iuaran setiap bulan yang dibebankan ke 50 pelanggan PLTS sesuai dengan

     perhitungan penyusutan PLTS dan UMR Bangli sebagai upah dari pengurus dan

    teknisi sbb :

    Rp. 6.896.000 : 50 pelanggan = Rp. 138.000 / bulan / pelanggan.

    4.4 Pengelolaan Harapan Masyarakat dan Ekonomi PLTS

    Pengelolaan PLTS agar dapat melayani masyarakat secara terus menerus

    harus mempertimbangkan apa yang menjadi harapan masyarakat dan

    mempertimbangkan juga perhitungan teknisnya, dengan demikian ada beberapa

    model yang bisa digunakan di masyarakat Dusun Yeh Mampeh dan nantinya

    masyarakat dapat menerima dan menerapkan salah satu model tersebut. Setiap

     pelanggan menggunakan 3 lampu LED dengan penggunaan daya yang sudah

    dibatasi 100 Wh .

    4.4.1 Pengelolaan PLTS dengan model 1

    Pengelolaan pada model 1, pekerja akan bekerja 2 kali dalam seminggu

    dengan 4 jam kerja setiap hari kerjanya dengan 2 orang pekerja. Sesuai UMR

    Bangli maka upah pegawai setiap orang setiap bulan yaitu Rp.300.000. Jumlah

     pelanggan sesuai dengan yang terpasang saat ini yaitu 50 pelanggan.

    Tabel 4.6 Pengelolaan PLTS dengan model 1

    No Jenis Biaya Kebutuhan Biaya (Rp.)

    1. Penyusutan PLTS 3.896.000

    2 Upah Pegawai (2 org) 600.000

    Total kebutuhan biaya 4.196.000

    Iuran/bulan/pelanggan 84.000

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    60/64

    60

    Dari tabel 4.6, Dengan jenis biaya penyusutan PLTS, upah pegawai dan

     jumlah pelanggan 50 pelangan maka iuran yang dibebankan kepada masyarakat

    setiap orang setiap bulannya adalah Rp.84.000.

    4.4.2 Pengelolaan PLTS dengan model 2

    Pada model 2 , pekerja akan bekerja 2 kali dalam seminggu dengan 4 jam

    kerja setiap hari kerja dengan jumlah 2 orang pekerja. Jumlah pelanggan yang

    terpasang saat ini yaitu 50 pelanggan dijumlah dengan penggunaan lampu jalan

    sebanyak 25 pelanggan sosial sehingga menjadi 75 pelanggan.

    Tabel 4.7 Pengelolaan PLTS dengan model 2 

    No Jenis Biaya Kebutuhan Biaya (Rp.)

    1. Penyusutan PLTS 3.896.000

    2 Upah Pegawai (2 org) 600.000

    Total kebutuhan biaya 4.196.000

    Iuran/bulan/pelanggan 56.000

    Dari tabel 4.7, Dengan jenis biaya penyusutan PLTS, upah pegawai dan

     jumlah pelanggan total 75 pelangan maka iuran yang dibebankan kepada

    masyarakat setiap orang setiap bulannya adalah Rp.56.000 , dimana 25 pelanggan

    sosial dari penerangan lampu jalan akan dibebankan ke banjar setempat.

    4.4.3 Pengelolaan PLTS dengan model 3

    Pada model 3, pekerja akan bekerja 2 kali dalam seminggu dengan 4 jam

    kerja setiap hari kerjanya dengan 2 orang pekerja. Jumlah pelanggan sesuai

    dengan yang diharapkan terpasang yaitu 150 pelanggan.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    61/64

    61

    Tabel 4.8 Pengelolaan PLTS dengan model 3

    No Jenis Biaya Kebutuhan Biaya (Rp.)

    1. Penyusutan PLTS 3.896.000

    2 Upah Pegawai (2 org) 600.000

    Total kebutuhan biaya 4.196.000

    Iuran/bulan/pelanggan 28.000

    Dari tabel 4.8, dengan jumlah pelanggan 150 pelanggan maka iuran yang

    dibebankan kemasyarakat setiap orang setiap bulannya adalah Rp. 28.000.

    Pemasangan pelanggan baru, instalasi seperti kabel dapat di bebankan ke

     pelanggan, kWh meter masih tersedia 75 buah sesuai rencana pemasangan PLTS.

    Kelian Dusun Yeh Mampeh dapat mengajukan proposal donatur kabel ke

     pemerintah pusat Bangli.

    4.5 Rekomendasi Pengelolaan PLTS 15 kW di Dusun Yeh Mampeh 

    Masyarakat menginginkan energi listrik dari PLTS dapat melayani

    masyarakat di Dusun Yeh Mampeh secara terus menerus, sehingga untuk

    mencapai harapan tersebut membutuhkan iuran yang dibebankan pada pelanggan.

    Mengacu kepada hasil perhitungan ekonomi komponen PLTS dan hasil kuesioner,

     bahwa masyarakat menginginkan iuran yang dibebankan pada pelanggan PLTS

    sekecil mungkin maka rekomendasi pengelolaan PLTS yaitu pada model 3. Iuran

    yang dibebankan pada pelanggan yaitu minimal sebesar Rp.28.000, dengan 150

     pelanggan PLTS yang terpasang, namun sampai saat ini jumlah pelanggan yang

    terpasang hanya sebanyak 75 pelanggan. Pelanggan pribadi dan pelanggan sosial

    diberlakukan iuran dan pelayanan yang sama. Untuk iuran dari 50 pelanggan

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    62/64

    62

     pribadi dibebankan pada warga masyarakat yang terlayani energi listrik PLTS dan

    iuran dari 25 pelanggan sosial dibebankan pada Banjar Yeh Mampeh, iuran dari

     penggunaan energi listrik dari PLTS ini diharapkan oleh masyarakat dapat

    dikelola oleh Banjar Yeh Mampeh. Setiap pelanggan menggunakan 3 lampu LED

    sebagai penerangan dengan penggunaan daya yang sudah dibatasi 100 Wh setiap

    kWh pelanggan sehingga untuk memaksimalkan penggunaan energi listrik yg

    diproduksi oleh PLTS sebesar 15 kW perlu mencari pelanggan baru sebanyak 75

     pelanggan.

    Pemeliharaan menjadi faktor penting dalam kinerja PLTS yang maksimal.

    Pemeliharaan rutin setiap minggu, setiap bulan dan setiap triwulan sesuai jadwal

     pemeliharaan yaitu 2 kali seminggu dengan 4 jam kerja setiap hari kerja, dimana

     pemeliharaan ini dilakukan oleh 2 orang teknisi yang sekaligus menjadi pengurus

    PLTS dan teknisi diharapkan berasal dari warga setempat yang diberi imbalan

    sebagai gaji Rp.300.000 setiap bulan.

    Jika seluruh komponen pada model 3 diatas terpenuhi, maka setiap

     pelanggan hanya dibebankan iuran sebesar Rp.28.000 setiap bulan dengan kualitas

    PLTS yang maksimal dan masyarakat dapat menikmati pelayanan PLTS secara

    terus -menerus.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    63/64

    63

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Simpulan

    Setelah melakukan penelitian sistem pengelolaan PLTS 15 kW  stand

    alone dengan Metode Kano di Dusun Yeh Mampeh Kabupaten Bangli, maka

    simpulannya adalah :

    1. 

    Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan kuesioner kepada

    masyarakat Dusun Yeh Mampeh menggunakan metode kano dapat

    diketahui sistem pengelolaan yang diharapkan oleh masyarakat yaitu

    Pelanggan mengharapkan PLTS dapat melayani kebutuhan listrik secara

    terus - menerus, energi PLTS ini sangat membatu masyarakat, khususnya

    dalam penerangan. Energi listrik yang didapatkan tanpa mengeluarkan

     biaya yang mahal setiap bulannya menjadi kepuasan untuk masyarakat.

    Hasil iuran masyarakat di kelola oleh Banjar Yeh Mampeh.

    2.  Sistem pengelolaan yang direkomendasikan agar PLTS dapat

    dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan oleh masyarakat Dusun

    Yeh Mampeh adalah pengelolaan yang mengacu kepada hasil perhitungan

    ekonomi komponen PLTS dan hasil kuesioner pada sistem pengelolaan

    model 3, karena masyarakat menginginkan iuran yang dibebankan pada

     pelanggan PLTS sekecil mungkin.

  • 8/17/2019 unud-1248-789421186-2. bab 12345

    64/64

    64

    5.2 Saran

    Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian sistem pengelolaan PLTS

    15 kW  stand alone dengan Metode Kano di Dusun Yeh Mampeh Kabupaten

    Bangli, adalah :

    1.  Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan sistem pengelolaan

    yang memperhitungkan ekonomi yang berbeda dari setiap komponen

    PLTS.

    2. 

    Melanjutkan penelitian tentang dampak sosial dan ekonomi tehadap

    masyarakat Dusun Yeh Mampeh dengan adanya sumber energi listrik dari

    PLTS.

    3. 

    Sebaiknya pemanfaantan pembangkitan produksi energi listrik dari PLTS

    dioptimalkan penggunaanya dengan memeiliki 150 pelanggan.