ampun coy 12345

75
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jambi terdiri dari 10 kabupaten, setiap kabupaten memiliki jarak yang cukup jauh, untuk menghubungkan antara satu kabupaten ke kabupaten lainnya dapat dijangkau melalui jalan darat dan sungai. Transportasi sangat penting untuk menghubungkan kota yang satu ke kota yang lain terutama dalam Kota Jambi. Semenjak adanya transportasi yang menghubungkan antar satu kota ke kota yang lain segala urusan menjadi lancar. Hasil bumi dan alam untuk dipasarkan ke konsumen diperlukan suatu alat transportasi untuk mengangkutnya, sehingga hasil produksi tidak menumpuk atau rusak. Dinas Perhubungan Kota Jambi dalam mengolah data retribusi terminal truck masih menggunakan sistem manual, yaitu dengan mencatat data melalui buku dan kemudian data tersebut dipindahkan lagi ke komputer. 1

Upload: husni-hidayat

Post on 05-Jul-2015

4.232 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: ampun coy 12345

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Jambi terdiri dari 10 kabupaten, setiap kabupaten memiliki jarak yang cukup

jauh, untuk menghubungkan antara satu kabupaten ke kabupaten lainnya dapat

dijangkau melalui jalan darat dan sungai.

Transportasi sangat penting untuk menghubungkan kota yang satu ke kota

yang lain terutama dalam Kota Jambi. Semenjak adanya transportasi yang

menghubungkan antar satu kota ke kota yang lain segala urusan menjadi lancar.

Hasil bumi dan alam untuk dipasarkan ke konsumen diperlukan suatu alat

transportasi untuk mengangkutnya, sehingga hasil produksi tidak menumpuk atau

rusak.

Dinas Perhubungan Kota Jambi dalam mengolah data retribusi terminal

truck masih menggunakan sistem manual, yaitu dengan mencatat data melalui

buku dan kemudian data tersebut dipindahkan lagi ke komputer. Hal ini jelas

menghambat pekerjaan yang efisiensi dan efektifitas dalam hal pelayanan. Karena

proses mengolah data tersebut membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang

relatif banyak.

Banyak data tentang retribusi terminal truck yang harus dicatat dengan baik,

membutuhkan suatu alat untuk mengolah data yang dapat mempercepat waktu

pengolahan. Sistem ini akan dapat berjalan dengan baik, dengan bantuan

komputer sebagai alat pengolahan data.

1

1

Page 2: ampun coy 12345

Berdasarkan hal di atas, maka penulis bermaksud merancang suatu sistem

agar dapat mengatasi masalah - masalah yang timbul pada proses pengolahan data

retribusi terminal truck pada instansi yang bersangkutan.

Dalam penulisan penelitian ini, penulis berupaya untuk mengangkat sebuah

judul “RANCANGAN SISTEM INFORMASI RETRIBUSI TERMINAL

TRUCK PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA JAMBI”.

1.2 Perumusan Masalah

Untuk mengolah data retribusi terminal truck diperlukan ketelitian dan

kecepatan tangan agar informasi dapat diberikan kepada sipemakai dalam waktu

yang cepat, sehingga diperlukan suatu sistem baru untuk menghasilkan informasi

dan laporan yang diinginkan.

Adapun permasalahan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian sewaktu

penulis mengadakan penelitian terhadap instansi tersebut dapat didefinisikan

sebagai berikut yaitu “bagaimana merancang aplikasi sistem informasi retribusi

terminal truck dengan secara terkomputerisasi ”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Membuat sistem informasi retribusi terminal truck di Dinas Perhubungan

Kota Jambi dengan menggunakan komputer, adapun tujuan dan manfaatnya

sebagai berikut :

2

Page 3: ampun coy 12345

1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Untuk mempelajari Rancangan Sistem Informasi Retribusi

Terminal Truck pada Dinas Perhubungan Kota Jambi.

b. Melakukan analisa dan mencari kelemahan - kelemahan dari proses

pengolahan data terminal truck yang sedang berjalan dan mencari solusinya.

c. Untuk merancang suatu sistem baru dalam pengolahan data terminal truck

guna menyempurnakan sistem yang lama sehingga menghasilkan laporan

yang diinginkan oleh Dinas Perhubungan Kota Jambi.

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan informasi bagi Intansi dalam hal pengolahan data terminal

truck Pada Dinas Perhubungan Kota Jambi.

b. Rancangan yang baru diharapkan dapat membantu manajemen Dinas

Perhubungan Kota Jambi, khususnya pada bagian terminal truck dan sebagai

bahan masukan bagi Dinas Perhubungan Kota Jambi.

c. Memberikan alternatif bagi Instansi dalam pengolahan data terminal truck

Pada Dinas Perhubungan Kota Jambi.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahani isi skripsi ini, maka

penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

3

Page 4: ampun coy 12345

1. Ruang Lingkup Materi

Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah

penerapan sistem informasi retribusi terminal truck pada Dinas Perhubungan

Kota Jambi.

2. Ruang Lingkup Subjek

Subjek penelitian adalah suatu yang menjadi kajian pokok penelitian. Maka

dari ini yang menjadi subjek adalah data keluar masuk mobil angkutan barang

seperti : mobil pick up, truck, colt diesel pada Dinas Perhubungan Kota

Jambi.

3. Ruang Lingkup Lokasi

Lokasi adalah tempat sesuatu berada. Maka dalam hal ini adalah tempat

subjek berada. Jadi lokasi penelitian ini adalah retribusi terminal truck pada

Dinas Perhubungan Kota Jambi.

4. Ruang Lingkup Waktu

Waktu adalah masa kapan terjadinya sesuatu. Dalam hal ini waktu penelitian

adalah pada tahun 2010.

1.5 Metodologi Penelitian

Untuk pencapaian target atau sasaran ynag lebih baik dalam penulisan

skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode atau cara penelitian dalam

menganalisa data yaitu:

4

Page 5: ampun coy 12345

1. Penelitian Lapangan (field research)

Merupakan suatu cara mengumpulkan data melalui lapangan dilapangan.

Adapun metode itu terdiri dari :

a. Wawancara

Penelitian terjun langsung kelapangan dan melakukan Tanya jawab

langsung dengan bidang yang bersangkutan dengan mengajukan

beberapa pertanyaan sehingga penulis dapat menyimpulkan beberapa

fakta yang sebenarnya untuk pengumpulan data tersebut.

b. Observasi

Yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap

suatu instansi atau perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Bagaimana suatu instansi atau perusahaan tersebut melakukan

mekanisme kerja dalam pengolahan atau penyimpanan suatu informasi.

2 Penelitian Kepustakaan (library research)

Pengambilan data-data melalui buku-buku yang dapat dijadikan referensi

dalam pembuatan laporan. Dalam hal ini penulis melakukan tinjauan

keperpustakaaan Dinas Perhubungan Kota Jambi, dengan membaca buku-

buku atau majalah di perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas dan ada kaitannya dengan pengolahan data terminal truck.

5

Page 6: ampun coy 12345

3 Penelitian Laboratorium (laboratory research)

Metode ini digunakan untuk pembuatan program yang akan dimasukan

melalui mesin komputer, sehingga dapat menghasilkan keluaran atau output

seperti yang diinginkan.

1.6 Gambaran Umum

Dinas Perhubungan Kota Jambi merupakan salah satu instansi yang bergerak

dibidang pelayanan dan jasa angkutan darat, laut, dan udara. Berikut ini penulis

akan menuliskan sejarah singkat Dinas Perhubungan Kota Jambi tersebut.

1.6.1 Sejarah Dinas Perhubungan Kota Jambi

Sebenarnya aspek Perhubungan meliputi matra darat, laut, dan udara, namun

sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 dan berdasarkan kondisi

riil Kota Jambi saat ini maka pemerintah Kota Jambi mengelola dua matra yaitu

unsur jalan dan sungai yang merupakan gabungan dari dua struktur organisasi

yaitu Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) dengan kantor Lalu Lintas

Angkutan Sungai dan Danau (LLASDP).

Kemudian pada tahun 2001 Dinas lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ)

dengan kantor Lalu Lintas dan Angkutan Sungai dan Danau bergabung menjadi

satu instansi yang saat ini dikenal namanya dengan Dinas Pehubungan Kota

Jambi. Penggabungan dua instansi tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Kota

Jambi No. 3 tahun 2001 tentang pembentukan Dinas – Dinas Perhubungan Daerah

Kota Jambi yang merupakan realisasi dan pelaksanaan Undang – Undang No. 22

tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah serta Peraturan Pemerintah No. 25 tahun

6

Page 7: ampun coy 12345

2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi sebagai daerah

otonom.

Kedudukan Dinas Perhubunngan didalam penyelenggaraan tugas-tugas

pemerintah adalah unsur – unsur pelaksana dalam bidang Perhubungan Darat dan

Sungai yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Wali

Kota melalui sekretaris daerah.

Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan wewenang

Disentralisasi dan tugas Dekonsentralisasi dibidang Perhubungan. Untuk

melaksanakan tugas di atas, Dinas perhubungan mempunyai fungsi sebagai

berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

perhubungan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup bidang

perhubungan.

d. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian di bidang

perhubungan.

e. Pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah

maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Sejalan dengan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP) dikeluarkan sebagai wujud pengembangan dan

7

Page 8: ampun coy 12345

penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legilimiate. Dan

dengan dikeluarkannya Inpers ini pemerintah telah menerapkan sistem

pertanggung jawaban yang berfokus kepada kinerja yang meliputi penyusunan

Rencana Strategik (RENSTRA), pengukuran kinerja secara terpadu dalam

pertanggung jawaban keberhasilan / kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi serta misi organisasi.

Sejalan dengan visi Dinas Perhubungan Kota Jambi yaitu “ Terwujudnya

Transportasi yang handal dan dinamis ” maka secara operasional Dinas

Perhubungan Kota Jambi adalah pendorong terwujuudnya visi Kota Jambi

BERNAS 2013 yaitu mewujudkan Kota Jambi Bersih, Ekonomi Maju, Rukun,

Aman, Adil, dan Sejahtera maka peran transportasi yang meliputi lalu lintas

angkutan jalan, pelayaran, penerbangan dan moda lainnya harus handal artinya

melayani masyarakat dan sektor- sektor pembangunan segala bidang secara

selamat, cepat, lancar, besih, aman, nyaman, dengan biaya transportasi yang dapat

terjangkau oleh masyarakat.

1.6.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Jambi

Pada umunya organisasi yang baik haruslah sederhana, fleksibel, dan adanya

fungsi yang tepat serta adanya penetapan wewenang dan tanggung jawab. Alasan

penting penyusunan organisasi adalah untuk membedakan suatu tugas dengan

tugas yang lainnya, sehingga diperoleh efisiensi yang lebih besar, karena

dimungkinkan setiap individu menspesifikan dirinya. Pembatasan tanggung jawab

ini harus dicerminkan dalam mata rantai atau garis wewenang dari pimpinan atau

Kepala Dinas sampai pada bawahan yaitu staf pelaksana.

8

Page 9: ampun coy 12345

struktur organisasi pada Dinas Perhubungsn Kota Jambi dapat di lihat pada

penjelasan dan gambar 1.1 beriku

9

Gamba

r 1.1. struktur Organisasi Dinas Perhubungan

Kota

Jambi

Sumber :

Dinas Perhubungan

Kota

Jambi

Page 10: ampun coy 12345

1.6.3 Tugas Dan Wewenang

1. Kepala Dinas

Dinas Perhubungan Kota Jambi mempunyai tugas melaksanakan sebagian

urusan pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan

dibidang Perhubungan. Memberikan saran – saran dan atau pertimbangan kepada

Walikota baik diminta atau tidak, sehubungan dengan langkah – langkah atau

tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya tepat pada waktunya dan

mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan dinas. Adapun tugas pokok dari

Kepala Dinas :

a. Membantu Walikota dibidang tugasnya.

b. Memimpin kegiatan dinas.

2. Sekretaris

Sekretaris berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsinya. Sekretaris yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas dalam urusan penyusunan program, keuangan, umum dan kepegawaian

serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Adapun fungsi

dari Sekretasis adalah :

a. Penyusunan rencana, pengembangan dan evaluasi program kerja dinas

sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Penyelenggaraan, pembinaan, ketatausahaan dan kepegawaian.

c. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan.

10

Page 11: ampun coy 12345

d. Penghimpunan bahan pelaksanaan program kerja dari bidang – bidang

guna penyusunan laporan tahunan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

Sekretaris sebagaimana yang dimaksud diatas terdiri dari :

1. Sub Bagian Program.

Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang

bertanggung jawab tehadap Sekretaris dan mempunyai tugas

membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan penyusunan

program di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Jambi.

2. Sub Bagian Keuangan.

Sub Bagian Keuangan dipmpin oleh Kepala Sub Bagian yang

bertanggung jawab terhadap Sekretaris dan mempunyai tugas

membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan keuangan di

lingkungan Dinas Perhubungan Kota Jambi.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala

Sub Bagian yang bertanggung jawab terhadap Sekretaris dan

mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan

umum dan kepegawaian di lingkungan Dinas Perhubungan Kota

Jambi.

11

Page 12: ampun coy 12345

3. Bidang Lalu Lintas

Bidang Lalu Lintas dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Kepala

Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

melaksanakan urusan penataan jaringan, rancang bangun lalu lintas, bimbingan

dan keselamatan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas – tugas tersebut

Bidang Lalu Lintas mempunyai fungsi :

a. Penataan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi dalam

kota.

b. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kota.

c. Penyelenggaraan analisa dampak lalu lintas.

d. Penataan dan pengendalian perparkiran jaringan dan ruas – ruas jalan.

e. Penyelenggaraan dan manajemen dan rekayasa lalu lintas dijalan.

f. Penyelenggaraan fasilitas perlengkapan jalan.

g. Pembinaan keselamatan lalu lintas jalan dan analisa daerah rawan

kecelakaan.

Bidang Lalu Lintas sebagaimana yang disebutkan diatas terdiri dari :

1. Seksi Pengelolaan Lalu Lintas.

Seksi Pengelolaan Lalu Lintas dipimpin oleh Kepala Seksi yang

bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang dalam pengelolaan Lalu Lintas.

12

Page 13: ampun coy 12345

2. Seksi Rancang Bangun Lalu Lintas.

Seksi Rancang Bangun Lalu Lintas dipimpin oleh Kepala Seksi yang

bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang dalam merancang dan membangun sarana

Lalu Lintas.

3. Seksi Bimbingan dan Keselamatan Lalu Lintas.

Seksi Bimbingan dan Keselamatan Lalu Lintas dipimpin oleh Kepala

Seksi yang bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang yang

mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam membimbing

masyarakat atas keselamatan Lalu Lintas.

4. Bidang Pelayaran dan Udara.

Bidang Pelayaran dan Udara berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala

Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. Bidang Pelayaran dan Udara

dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Kepala Bidang Pelayaran dan

Udara mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan

Angkutan Pelayaran, Prasarana Pelayaran, Udara dan Pengembangan moda serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang

tugasnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud bidang Pelayaran

dan Udara mempunyai fungsi sebagai berikut :

13

Page 14: ampun coy 12345

a. Penyusunan program kerja pengembangan bidang pelayaran dan udara.

b. Penyelenggaraan, pengembangan, penataan, dan penetapan jaringan

pelayaran dalam kota.

c. Pengaturan, pembinaan, pengendalian, pengawasan, pengoperasian

pelayaran dan penyelenggaraan keselamatan sarana, prasarana

pelayaran.

d. Pembinaan usaha pelayaran dan udara dalam kota.

e. Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi sarana, prasarana,

dan keselamatan udara.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Pelayaran dan Udara sebagaimana yang dimaksud diatas terdiri

dari :

1. Seksi Pengujian Surat Tanda Kecakapan.

Seksi Pengujian Surat Tanda Kecakapan dipimpin oleh Kepala Seksi

yang bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai

tugas membantu Kepala Bidang dan mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang dalam Pengujian Surat Tanda Kecakapan.

2. Seksi Perambuan Sungai

Seksi Perambuan Sungai dipimpin oleh Kepala Seksi yang

bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang dalam membuat rambu – rambu sungai.

14

Page 15: ampun coy 12345

3. Seksi Ketertiban Pelayaran.

Seksi Ketertiban Pelayaran dipimpin oleh Kepala Seksi yang

bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang dalam penertiban pelayaran.

5. Bidang Pengendalian Operasional.

Bidang Pengendalian Operasional berkedudukan sebagai unsur pembantu

Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. Bidang

Pengendalian Operasional dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Kepala Bidang

Pengendalian Operasional mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

melaksanakan urusan dan pengawasan dan pengendalian, ketertiban dan

penindakan, analisa dan data serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugsnya. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana mestinya, Bidang Pengendalian Operasional mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja di bidang Pengendalian dan Operasional.

b. Pengawasan dan pengendalian kelancaran lalu lintas dan angkutan

jalan.

c. Perencanaan dan evaluasi perilaku masyarakat menaati aturan sektor

perhubungan.

d. Penyusunan dan pelaksanaan penindakan penegakan hukum sektor

perhubungan.

15

Page 16: ampun coy 12345

e. Pengawasan, pengendalian, penertiban, dan penindakan hukum sesuai

larangan parkir di jalan.

f. Pembuatan statistik dan pemetaan daerah rawan pelanggaran aturan

perhubungan dan penanganannya.

g. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Pengendalian Operasional sebagaimana yang dimaksud diatas terdiri dari :

1. Seksi Analisis dan Data.

Seksi Analisis dan Data dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung

jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang dalam mengumpulkan dan mengolah data.

2. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

Seksi Pengawasan dan Pengendalian dipimpin oleh Kepala Seksi yang

bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempnyai tugas

membantu kepala bidang dalam pengawasan dan pengendalian lalu

lintas.

3. Seksi Ketertiban dan Pendidikan.

Seksi Ketertiban dan Pendidikan dipimpin oleh Kepala Seksi yang

bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang dalam Ketertiban dan Pendidikan.

16

Page 17: ampun coy 12345

4. Bidang Angkutan dan Teknik Sarana dan Prasarana.

Bidang Angkutan dan Teknik Sarana Prasarana dipimpin oleh Kepala

bidang berkedudukan dibawah dan betanggung jawab kepada Kepala

Dinas melalui Sekretaris. Kepala Bidang Angkutan dan Teknik Sarana

dan Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

melaksanakan urusan Angkutan Orang dan Barang, Teknik Kendaraan

dan Perbengkelan, Terminal serta melaksanakan tugas lain yang

diberiakan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Angkutan dan

Teknik Sarana Prasarana mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan, penataan, pembinaan dan pengembangan angkutan

jalan.

b. Perencanaan, pembangunan, pengawasan, dan pemeliharaan

terminal.

c. Tehnis layak jalan dan perbengkelan.

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan angkutan

jalan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

penyelenggaraan, pengawasan, dan pembinaan pemenuhan standar

dengan bidang tugasnya.

Bidang Angkutan dan Teknik Sarana dan Prasarana sebagaimana yang

dimaksud diatas terdiri dari :

17

Page 18: ampun coy 12345

1. Seksi Terminal.

Seksi Terminal dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab

terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang dalam pengelolaan terminal.

2. Seksi Angkutan Orang dan Barang

Seksi Angkutan Orang dan Barang dipimpin oleh Kepala Seksi yang

bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang dalam mengawasi Angkutan Orang dan

Barang.

3. Seksi Sarana Prasarana Sungai dan Danau.

Seksi Sarana dan Prasarana Sungai dan Danau dipimpin oleh Kepala

Seksi yang bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang dan

mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam Pengelolaan

Sarana Prasarana Sungai dan Danau.

18

Page 19: ampun coy 12345

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dan arti dari skripsi ini

serta untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis menyusun urutan

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menerangkan tentang latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup

penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan dan gambaran

umum.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas tentang beberapa definisi rancangan, sistem, informasi,

sistem informasi, pengertian data, pengetian retribusi dan sekilas

tentang Visual Basic 6.0.

BAB III RANCANGAN SISTEM INFORMASI RETRIBUSI TERMINAL

TRUCK PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA JAMBI

Pada bab ini membahas tentang sistem yang sedang berjalan, kendala

sistem yang berjalan, aliran informasi yang baru, rancangan program,

rancangan input, dan rancangan output.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan kesimpulan terdahulu dari

bab-bab dan saran-saran penulis terhadap pembaca.

19

Sumber :

Dinas Perhubungan

Kota

Jambi

Page 20: ampun coy 12345

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Perancangan Sistem

Perancangan suatu sistem sangat penting dilakukan dalam menjalankan

operasi suatu sistem. Tanpa adannya suatu sistem, opeasi tidak bisa berfungsi

dengan baik, apalagi tanpa adanya perancangan terhadap sistem. Karena setiap

sistem terdiri dari bagian – bagian (sub sistem) yang saling berinteraksi untuk

mencapai tujuan dari sistem sangat perlu dilakukan perancangan.

2.1.1 Arti Perancangan Sistem

Dalam membuat sebuah program kita harus membuat sebuah rancangan

program.

Menurut Jogiyanto HM (2001 : 1), Rancangan adalah Gambaran rencana

untuk pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang

utuh dan berfungsi.

Menurut Edhy Sutanta (2002 : 2), Rancangan adalah Membuat atau

mengembangkan suatu sistem, sehingga akan menghasilkan yang lebih baik dari

sistem sebelumnya.

Untuk mencapai tujuan itu maka sasaran - sasaran yang harus diketahui

adalah sebagai berikut :

20

20

Page 21: ampun coy 12345

a. Rancangan harus berguna, mudah dipahami dan mudah untuk

digunakan.

b. Rancangan harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung

pengolahan transaksi pelaporan manajemen dan mendukung pengolahan

keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen termasuk tugas – tugas yang

dilakukan secara manual.

c. Rancangan harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang rinci

untuk masing – masing komponen dan suatu sistem informasi yang meliputi

data dan informasi.

2.1.2 Tujuan Perancangan Sistem

Proses perancangan sistem bertujuan untuk merancang proyek sistem yang

akan dikembangkan nantinya, hasil dari perancangan ini adalah laporan rancangan

sistem yang dapat berupa perencanaan yang melakukan proses perancangan ini

adalah staf perancangan sistem yang berkonsultasi dengan komite pengarah.

Menurut Wing Wahyu Winarno (2006 : 9.4), Tahap rancangan sistem

mempunyai tujuan utama yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan si pemakai sistem.

Sistem informasi dikembangkan dalam waktu yang relatif lama dan biaya

mahal, oleh karenanya diharapkan agar sistem informasi dapat bermanfaat

tidak hanya setelah selesai dirancang, tetapi juga bertahun - tahun

setelahnya.

21

Page 22: ampun coy 12345

2. Untuk memuaskan pemakai sistem.

Syarat utama agar pemakai sistem puas dengan sistem yang harus

dipakainya adalah sistem yang dibuat harus memiliki kriteria :

a) Mudah digunakan.

b) Mencegah terjadinya resiko kesalahan.

c) Menarik tampilannya, rapi dan tidak membosankan.

d) Aman dari gangguan.

e) Prosesnya tidak lama.

Selain perancang sistem harus menguasai seni merancang sistem, para

pemakai juga harus dilibatkan dalam penggembangan sistem, agar diketahui

rincian pekerjaannya, sehingga dapat dibuat lebih sederhana.

2.1.3 Tahapan Perancangan Sistem

Tahapan – tahapan dalam perancangan sistem menurut Wing Wahyu

Winarno (2006 : 9.10), adalah Proses untuk merancang sistem yang baru.

Perancangan dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu:

1. Perancangan Awal.

2. Perancangan Rinci.

Dalam tahap perancangan ini, perancang sistem berkomunikasi dengan

managemen untuk mengetahui strategi yang ditempuh perusahaan dengan

dibuatnya sistem, dan berkomunikasi dengan para pemakai sistem, untuk

mengetahui proses pencatatan dan pengolahan data yang sesuai dengan kebutuhan

22

Page 23: ampun coy 12345

pemakai. Hal ini bukan berarti perancang sistem akan memenuhi keinginan para

pemakai, tetapi untuk menyesuaikan antara konsep perancang sistem dengan

kebiasaan para pemakai, sehingga tidak terjadi perbedaan yang mencolok.

Perbedaan akan menyebabkan resistensi atau penolakan terhadap sistem, yang

akhirnya justru menggagalkan proyek sistem yang baru.

1. Perancangan Awal.

Pada tahap perancangan awal (konseptual) ini, perancang sistem merancang

berbagai komponen sistem di atas kertas atau masih dalam konsep. Berbagai hal

yang dirancang dalam tahap ini adalah:

a. Strukur organisasi yang terkait dalam sistem yang dirancang.

b. Prosedur yang harus dilakukan.

c. Dokumen dan laporan yang diperlukan.

d. Basis data yang digunakan untuk mencatat berbagai data dan transaksi.

e. Berbagai diagram, yaitu diagram aliran (flowchart), DFD (Data Flow

Diagram), struktur organisasi, dan sebagainya.

f. Berbagai tampilan layar yang akan diterjemahkan ke dalam program

komputer.

Tahap perancangan merupakan tahap awal pembuatan sisetm. Apabila ada

kesalahan, kesalahan tersebut akan tejadi berulang-ulang. Kesalahanpun ada

tindakan koreksi, akan memerlukan biaya yang sangat mahal.

23

Page 24: ampun coy 12345

2. Perancangan Rinci.

Perancangan rinci merupakan tahap perancangn lanjutan dari rancangan

awal. Dalam tahap perancangan fisik, perancang sistem mulai mewujudkan

berbagai rancangan yang telah dibuatnya. Tidak semua rancangan pada tahap

perancangan konseptual dapat dilanjutkan ke dalam tahap perancangan rinci,

misalnya struktur organisasi yang dirancang pada tahap awal, tidak perlu

dilanjutkan pada tahap rinci.

2.2 Konsep Pengolahan Data

Pada dasarnya data adalah bahan mentah yang harus ditangani dan

ditempatkan dalam hubungan yang berarti sebelum data tersebut menjadi berarti

bagi penerima.

2.2.1 Pengertian Data

Di bawah ini pengertian data menurut pendapat beberapa ahli :

Menurut Laudon dalam buku Abdul Kadir (2001 : 8), Data adalah Fakta-

fakta mentah yang mewakili kejadian - kejadian yang berlangsung dalam

organisasi atau lingkungan fisik sebelum ditata dan diatur kedalam bentuk yang

dapat dipahami dan digunakan orang.

Menurut Kadir dalam buku Abdul Kadir (2003 : 8), Data adalah Deskripsi

tentang benda, kejadian, aktifitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau

tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

24

Page 25: ampun coy 12345

Menurut Wilkinson dalam buku Abdul Kadir (2001 : 8), Data adalah Fakta,

angka, bahkan SIMBOL mentah. Secara bersama-sama merupakan masukan bagi

suatu sistem informasi.

Jadi, data merupakan bahan utama dari pekerjaan manajemen sistem

informasi, tanpa ada data pekerjaan informasi tidak akan pernah ada. Data adalah

fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada setiap

kegiatan organisasi.

2.2.2 Pengolahan Data

Di bawah ini pengertian pengolahan data menurut pendapat beberapa ahli :

Menurut Moekijat (2003 : 5), Pengolahan data adalah Kegiatan pikiran

dengan bantuan tangan atau dengan suatu peralatan dan mengikuti serangkaian

langkah, perumusan atau pola tertentu untuk mengubah data sehingga data

tersebut baik bentuk, susunan, sifat, atau isinya menjadi lebih berguna.

Menurut Mahyuzir (2001 : 99), Pengolahan data adalah Suatu kesatuan

prosedur-prosedur yang terlibat langsung dengan pengolahan data, prosedur-

prosedur tersebut seperti prosedur penerimaan, pencatatan, penyimpanan,

persiapan dan penyajian informasi yang di perlukan untuk mecapai tujuan, beliau

juga menuturkan bahwa pengolahan data adalah segala macam manipulasi

terhadap data agar data itu dapat berguna sesuai dengan yang di inginkan.

Menurut Budi Sutedjo (2002 : 14), Pengolahan data adalah Tahap ini

merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah

dimasukan.

25

Page 26: ampun coy 12345

Jadi, Pengolahan data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang

lebih berguna, pengolahan data ini tidak hanya melibatkan perhitungan numerik

tetapi juga operasi - operasi, klasifikasi data dan perpindahan data suatu tempat

ketempat lain atau segala macam pengolahan terhadap data agar data itu berguna

sesuai dengan diinginkan.

Pengolahan data sangat penting peranannya didalam menghasilkan

informasi, sebab dengan pengolahan data maka informasi dapat tersaji secara tepat

dan akurat sesuai dengan kebutuhan informasi.

2.2.3 Siklus Pengolahan Data

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan

lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambahkan 3

(tiga) tahapan lagi, yaitu : Organization, Storage dan Distribution.

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan

26

Page 27: ampun coy 12345

Adapun penjelasan dari gambar tersebut :

1. Original.

Tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya

merupakan proses pencatatan data kedokumen dasar.

2. Input.

Tahap ini merupakan proses pemasukan data kedalam proses komputer

melalui alat input (input device).

3. Proses (Processing).

Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan, oleh

alat pemrosesan (Processing device) yang dapat berupa proses menghitung,

membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, dan mengandalkan

output.

4 Output.

Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data

ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

5. Distribution.

Tahap ini merupakan proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak

dan membutuhkan informasi.

27

Page 28: ampun coy 12345

6 Storage

Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan data kesimpulan

luar, hasil pengolahan disimpan di storage dapat dipergunakan sebagai bahan

input untuk proses selanjutnya.

2.3 Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen adalah Suatu sistem yang dirancang untuk

menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan

manajemen dalam suatu organisasi.

2.3.1 Pengetian Sistem

Menurut Henry C Lucas (2001 : 12), Sistem adalah Suatu sistem yang dibuat

dari sejumlah komponen - komponen yang saling berhubungan dan hanya

beberapa komponen saja yang dapat dilihat.

Menurut Tanvri D. Mahyuzir (2001 : 90), Sistem adalah Suatu kerangka dari

prosedur - prosedur yang saling berhubungan yang disusun dengan suatu skema

yang menyeluruh untuk melaksanakaan suatu kegiatan atau fungsi utama dari

perusahaan.

Menurut Gordon B. Davis (2001 : 1), Sistem adalah Kumpulan dari bagian

yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya serta mempunyai

suatu tujuan atau sasaran tertentu.

28

Page 29: ampun coy 12345

Jadi dari pendapat beberapa ahli diatas, sistem adalah kumpulan dari

sejumlah komponen yang disusun saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto HM (2001 : 2), Sistem adalah kumpulan dari elemen –

elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem

mempunyai karakteristik atau sifat - sifat yang tertentu yaitu : komponen Sistem

(Component), batas sistem (Boundary), Lingkungan luar sistem (Enviroments),

Penghubung sistem (Interface), Masukan sistem (input), Keluaran sistem

(Output), Sistem (Proses), Sasaran sistem (Objective) atau Tujuan (goal).

Komponen Sistem ( Components).

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang artinya saling bekerja

sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem atau elemen -

elemen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian - bagian dari sistem. Suatu

sistem mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

Batas Sistem.

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukan ruang lingkup (scrope) dari sistem tersebut.

29

Page 30: ampun coy 12345

Lingkungan Luar Sistem (Environment).

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas - batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan.

Penghubung Sistem (interface).

Penghubung merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan

yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber -sumber daya

mengalir dari sub sistem ke sub sistem lainnya. Dengan penghubung satu sub

sistem dan berintegrasi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

Masukan Sistem (Input).

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (Maintenance input) dan masukan sinyal (Signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan

keluaran.

Keluaran Sistem (Output).

Keluaran adalah Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk

sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna

merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

30

Page 31: ampun coy 12345

Pengolah Sistem (Process).

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan keluaran. Suatu sistem prduksi akan mengolah masukan berupa bahan

baku dan bahan - bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

Sasaran Sistem ( Objectives) atau Tujuan Sistem (Goal).

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau sistem tidak

mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari

sistem sangat menentukan sekali masukan yang di butuhkan sistem dan keluaran

yang dihasilkan sistem.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari

komponen – komponen atau sub sistem yang tidak dapat berdiri lepas sendiri –

sendiri. Komponen – komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling

berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem

tersebut dapat tercapai.

2.3.2 Pengertian Informasi

Menurut Henry C. Lucas (2001 : 4), Informasi adalah Kenyataan yang

tampak maupun yang tidak tampak yang tersedia untuk mengurangi

ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau kejadian.

Menurut Zulkifli Amsyah (2001 : 2), Informasi adalah Data yang sudah

diolah dan dibentuk sesuai dengan keperluan tertentu, pekerjaan informasi

meliputi pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannnya ke unit lain

atau ke langsung diolah menjadi informasi.

31

Page 32: ampun coy 12345

Menurut Jogiyanto HM (2001 : 8), Informasi adalah Data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Informasi akan akurat apabila didukung oleh manajemen yang baik pada suatu

organisasi atau perusahaan.

2.3.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto HM (2002 : 35), Sistem informasi adalah Suatu

kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur - prosedur dan

pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,

memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal pada manajemen dan

lainnya terhadap kejadian - kejadian internal dan eksternal yang penting dan

menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

Menurut Robert A. Leitch dalam bukunya Analisis Dan desain (2001 : 11),

yang telah diterjemahkan oleh Jogiyanto HM, Sistem Informasi adalah suatu

sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi

dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan -

laporan yang diperlukan.

32

Page 33: ampun coy 12345

Menurut Abdul Kadir (2003 : 10), sistem informasi adalah Sistem informasi

mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan

prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informsi), dan

dimaksudkan untuk mncapai suatu sasaran atau tujuan.

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

a. Perangkat Keras (hardware) : mencakup peranti - peranti fisik seperti

komputer dan printer.

b. Perangkat Lunak (software) atau program : sekumpulan intruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem

informasi.

e. Basis Data (database) : sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data : sistem penghubungan yang

memungkinkan sesumber dipakai secara bersama atau diakses oleh

sejumlah pemakai.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu usaha dan

kegiatan manusia dalam berorganisasi, yang dikerjakan dengan menggunakan

prinsip - prinsip manajemen agar tujuan dapat tercapai secara cepat dan mudah.

33

Page 34: ampun coy 12345

2.4 Pengertian Retribusi

Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan lagsung dengan kembalinya

prestasi, karena pembayaran tersebut ditunjukkan semata - mata untuk

mendapatkan suatu prestasi diri pemerintah, misalnya karcis masuk terminal,

kartu langganan, dll.

Menurut Waluyo (2006 : 7) Retribusi adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau

diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Untuk tata cara pemungutannya, retribusi tidak dapat diborongkan dan

retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau

dokumen yang di persamakan.

2.5 Konsep Dasar Pemrograman Visual Basic

Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer,

dimana bahasa pemrograman adalah perintah-perintah atau intruksi-intruksi yang

dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

2.5.1 Sekilas Tentang Visual Basic

Menurut Adi Kurnadi dalam bukunya yang berjudul Pemograman Visual

Basic 6.0, Visual Basic (Yang sering disebut dengan VB) selain sebagai bahasa

pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan

program aplikasi berbasiskan windows.

34

Page 35: ampun coy 12345

Visual Basic mempunyai beberapa kemampuan yang handal diantaranya :

1. Kecepatan Tinggi.

Visual Basic mampu mengelola dan mencapai database yang besar dan

relatif cepat.

2. Sarana Program Bantu.

Visual Basic menyediakan banyak sarana bantu program aplikasi

dengan cepat dan mudah.

3. Sarana Bantu Visual.

Sesuai dengan namanya, Visual Basic menerapkan prinsip visual

dalam menangani database maupun dalam membuat program aplikasi.

4. Kemudahan Dalam Pemrograman.

Dalam mengetikkan kode program untuk membuat suatu program

yang berkelas dari jendela-jendela bantuan, anda dapat memilih sintaks

dan format yang dibutuhkan hanya menekan dengan tombol mouse

saja.

5. Keistimewaan Class.

Bisa membuat objek yang dapat digunakan berkali-kali dalam satu

program maupun dalam pengolahan data yang berlainan.

35

Page 36: ampun coy 12345

2.5.2 Lingkungan Visual Basic 6.0

Layar Visual Basic adalah suatu lingkungan besar yang terdiri dari

beberapa bagian - bagian kecil yang kesemuanya memiliki sifat :

1. Floating : Dapat digeser keposisi mana saja. Untuk menggeser

elemen layar Visual Basic klik dan tahan tombol mouse pada judul

(Title Bar) elemen tersebut.

2. Sizable : Dapat diubah-ubah ukurannya, seperti mengubah

ukuran jendela windows. Untuk mengubah ukuran suatu elemen atau

jendela, klik dan tahan tombol pada sisi (border) jendela tersebut.

3. Dockable : Dapat menempel dengan bagian lain yang

berdekatan, untuk menempelkan elemen layar Visual Basic ke elemen

lainnya cukup tempelkan sisi - sisi elemen tersebut, dan secara

otomatis akan menempel ketempat yang diinginkan.

2.5.3 Toolbar

Toolbar adalah tombol tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari

Visual Basic. Setiap tombol tersebut dapat langsung di klik untuk melakukan

perintah tertentu, biasanya tombol - tombol ini merupakan perintah - perintah

yang sering digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic.

Gambar 2.3. Toolbar

36

Page 37: ampun coy 12345

2.6 Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto HM (2001 : 23), Data Flow Diagram (DFD) sering

digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir.

2.6.1 Simbol

Adapun komponen - komponen DFD terdiri dari :

a Kesatuan luar.

Suatu sistem mempunyai batasan sistem yang memisahkan suatu

sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan

menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Notasi kesatuan luar

digambarkan pada gambar berikut:

Simbol 1 : Kesatuan Luar

b. Arus Data.

Arus data disimbolkan dengan anak panah. Arus data mengalir

diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini

37

Page 38: ampun coy 12345

menunjukan arus data dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil proses sistem.

Arus data ini dapat dinotasikan sebagai berikut:

Simbol 2 : Arus Data

c. Proses.

Proses adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau

mesin komputer dari suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk

dihasilkan arus data yang keluar dari proses.

Simbol 3 : Proses

38

Indentifikasi

Nama

Proses

Page 39: ampun coy 12345

d. Simpanan Data.

Simpanan data merupakan simpanan data yang dapat berupa suatu file

database, arsip, kotak tempat data, suatu table, suatu agenda atau buku.

Simbol 4 : Simpanan Data

2.7 Kamus Data

Menurut Jogiyanto HM (2001 : 725) Kamus data atau dictionary atau juga

disebut dengan istilah Sistem Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data

dan kebutuhan - kebutuhan informasi dari sebuah sistem informasi.

Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data

yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Pada tahap perancangan ini sistem kamus data digunakan untuk merancang

input, laporan dan database, kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada

pada sebuah sistem DAD, isi kamus data antara lain :

1. Nama Arus Data, Kamus data dibuat didasarkan arus data yang

mengalir di DAD, nama dari arus data harus dicatat.

2. Alias, atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ada.

3. Bentuk Data,

39

Page 40: ampun coy 12345

4. Arus Data, menunjukan dari nama data mengalir dan kemana akan

menuju.

5. Penjelasan, berisi keterangan - keterangan arus data tersebut.

6. Periode, menunjukan kapan terjadinya arus data.

7. Struktur Data, menunjukan arus data yang dicatat dikamus data terdiri

dari item - item data apa saja.

40

Page 41: ampun coy 12345

BAB III

RANCANGAN SISTEM

3.1. Sistem Yang Sedang Berjalan dan Kebutuhan Sistem

Dalam usaha merancang sistem, yang harus dipahami dan dimengerti

terlebih dahulu adalah sistem yang sedang dipergunakan, untuk mengetahui

kelemahan dan permasalahan yang ditemui pada Dinas Perhbungan Kota Jambi

dalam pengolahan data retribusi.

3.1.1. Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisa sistem yang sedang berlangsung pada instansi tersebut terhadap

pengolahan data retribusi angkutan darat masih dilakukan secara manual misalnya

pencatatan data secara menyeluruh dicatat dalam daftar data retribusi, kemudian

data tersebut kemudian dipindahkan kedalam komputer.

3.1.2. Kebutuhan Sistem

Untuk dapat mengatasi kelemahan-kelamahan dari sistem yang sedang

berjalan, khususnya data penretribusian. Penulis menyarankan untuk dirancangan

sistem yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.sistem yang baru diharapkan

dapat memberikan hasil yang memadai, dan selanjutnya penulis mencoba

merancang bangun suatu sistem pengolahan data yang baru dengan mengunakan

aplikasi Visual Basic 6.0.

41

41

Page 42: ampun coy 12345

3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Permodelan atau Data Flow Diagram (DFD) adalah salah satu cara untuk

mempermudah dalam memahami retribusi angkutan pada Dinas Perhubungan

Kota Jambi. Dengan memakai Data Flow Diagram (DFD) akan membantu penulis

mengetahui sistem secara logika sebelum membuat atau mengembangkan suatu

sistem.

A. Diagram Context

Gambar 3.1. Diagram Konteks

42

A.

Petugas

0

Sistem Pengolahan

Data Retribusi

Data Retribusi

B.

Dishub Kota Jambi

(Bag. retribusi)

Laporan

retribusi

Laporan retribusi

Page 43: ampun coy 12345

B. Diagram Nol

Diagram Nol menunjang dari pembuatan laporan secara mendetail,

turunan dari diagram konteks. Bentuk diagram nol tersebut adalah :

Gambar 3.2. Diagram Nol

43

Data retribusi

A.

Petugas

1.0

Sistem Pengolahan Data Retribusi

2.0

Membuat

Laporan

Pengolahan Data retribusi

Tembusan Penerimaan

Lap. Data Distribusi

Tanda terima Pengiriman

laporanretribusi

B

Kepala Terminal

A.1

A.2

Page 44: ampun coy 12345

3.2.3 Diagram Rinci / Detail

Diagram rinci ini mengambarkan turunan dari diagram level 0, karena

menggambarkan lebih terinci lagi disebut juga dengan diagram level 1, tiap- tiap

proses dalam pengelolahan data level 0 akan lebih terinci lagi. Berikut adalah

diagram rinci tersebut adalah :

Laporan data retribusi

Gambar 3.3 Diagram detail

44

Level 1 proses no .1

B.

Dishub Kota Jambi

(Bag. retribusi)

Tembusan Data

Data

retribusi

A1 data retribusissssssi

Laporan Data

retribusi

1.1p

Membuat laporan

data

retribusi

2.1p

Membuat laporan data

retribusi

A.2Laporan data retribusi

Page 45: ampun coy 12345

3.3 Rancangan Masukan dan Keluaran

3.3.1 Rancangan File / Tabel

Rancangan tabel berikut ini menggambarkan field-field apa saja yang

termasuk dalam sebuah program, dalam menyusun aplikasi ini penulis

menggunakan 1 (satu) database dengan nama Retribusi.MDB dan menggunakan

2 (dua) tabel yaitu:

Tabel 3.2: Data Petugas

FIELD NAME

FIELD TYPE FIELD SIZE DESCRIPTION

Sip Text 10 Pembagi Waktu KerjaPosJaga Text 20 Pos Jaga Lokasi Text 20 Lokasi DataPetugas Text 50 Data Petugas PetugasI Text 15 Ketua TimPetugasII Text 20 Petugas IPetugasIII Text 50 Petugas II PetugasIV Text 50 Petugas III

Tabel 3.2: Laporan Retribusi

FIELD NAME

FIELD TYPE FIELD SIZE DESCRIPTION

Tanggal Date / Time 10 Tanggal TransaksiNo_Seri Texrt 20 No Seri Jenis_Retribusi Text 20 Jenis Retribusi Petugas Text 50 Petugas

45

Page 46: ampun coy 12345

3.3.2 Rancangan Masukan

Masukan atau Input adalah merupakan awal dimulainya proses informasi.

Data dari hasil terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan organisasi

merupakan input-input untuk perancangan suatu informasi.

Dalam rancangan ini, digunakan 2 (dua) rancangan input, yaitu :

Bentuk daripada rancangan input ini penulis memasukkan data retribusi yang akan

dijadikan data utama dalam proses penretribusian nantinya. Bentuk rancangan

input tersebut dapat dilihat berikut ini :

1. Rancangan Input Data Jenis Retribusi ini digunakan untuk memasukkan

data jenis retribusi yang nantinya akan menjadi bagian dari kelompok

dari retribusi yang akan dimasukkan kedalam database

Gambar 3.4. Rancangan Input Jenis Retribusi

46

Page 47: ampun coy 12345

2. Rancangan Input Penerimaan Retribusi, digunakan sebagai proses untuk

melakukan penngurangan data retribusi juga sekaligus melakukan

proses entri data.

Gambar 3.5 Rancangan Input Data Penerimaan Retribusi

47

Page 48: ampun coy 12345

3.3.3 Rancangan Keluaran

Pada rancangan output berikut ini terdiri dari 2 (dua) hasil keluaran yang

terdiri dari:

1. Rancangan Output Laporan Penerimaan Retribusi / Bulan

LAPORAN PENERIMAAN RETRIBUSI

DISHUB KOTA JAMBI

BULAN : XXXXX 9999

NO NO. SERIJENIS

RETRIBUSIHARGA PETUGAS KET

99 999999 XXXXXXX 9999 XXXXX XXXXX

99 999999 XXXXXXX 9999 XXXXX XXXXX

99 999999 XXXXXXX 9999 XXXXX XXXXX

99 999999 XXXXXXX 9999 XXXXX XXXXX

99 999999 XXXXXXX 9999 XXXXX XXXXX

TOTAL RETRIBUSI 9999[[[

Gambar 3.6: Rancangan Output Laporan Data Retribusi

48

Page 49: ampun coy 12345

2. Rancangan Output Laporan Data Penerimaan Retribusi / Tahun

LAPORAN PENERIMAAN RETRIBUSI

DISHUB KOTA JAMBI

TAHUN : 9999

NO BULANJENIS

RETRIBUSIPENDAPATAN KET

99 XXXXX XXXXXXX 9999999 XXXX

99 XXXXX XXXXXXX 9999999 XXXX

99 XXXXX XXXXXXX 9999999 XXXX

99 XXXXX XXXXXXX 9999999 XXXX

99 XXXXX XXXXXXX 9999999 XXXX

TOTAL 9999999

Gambar 3.7: Rancangan Output Laporan Penretribusian Retribusi

49

Page 50: ampun coy 12345

3.3.4 Rancangan Menu

Rancangan Menu Utama digunakan untuk menggabungkan beberapa

aplikasi lainnya. Dengan adanya rancangan menu maka akan mempermudah

dalam mengoperasikan program yang dirancang dan juga akan mempersingkat

waktu pengerjaan. Adapun rancangan menu yang penulis buat adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.8 Rancangan Menu

50

:: APLIKASI PENERIMAAN RETRIBUSI::

FILE LAPORAN

DATA PETUGAS CTRL+A

PUNGUTAN CTRL+B

KELUAR

LAPORAN PENERIMAAN RETRIBUSI / HARIAN

LAPORAN PENERIMAAN RETRIBUSI / BULAN

LAPORAN PENERIMAAN RETRIBUSI / TAHUN

Page 51: ampun coy 12345

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian yang penulis lakukan pada

Dinas Perhubungan Kota Jambi, maka penulis menarik kesimpulan yang perlu

dikemukakan untuk kemudian diberikan saran – saran yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi pembaca yang umumnya dan pihak retribusi yang bersangkutan

pada khususnya.

Adapun kesimpulan yang dapat dikemukakan antara lain :

1. Pada Dinas Perhubungan Kota Jambi pengolahan datanya masih

menggunakan sistem manual yaitu dengan melalui pencatatan daftar

pungutan penerimaan retribusi sehingga sering ditemukan kelemahan –

kelemahan sistem.

2. Dengan diketahuinya sistem yang berjalan maka penulis memberikan

solusi pada Dinas Perhubungan Kota Jambi, sebaiknya sistem yang saat ini

digunakan diganti dengan sistem yang baru. Sehingga diharapkan adanya

perubahan dan peningkatan dalam pengolahan data penerimaan retribusi

dapat lebih efisien dan efektif. Dan rancangan yang penulis tawarkan adalah

bahasa pemrograman aplikasi Visual Basic 6.0.

3. Pengolahan data yang berubah dari system manual ke system berabsis

ke computer lebih efisien dan efektif dalam hal meakukan pekerjaan yang

ada pada instansi.

51

50

Page 52: ampun coy 12345

4.2. Saran – Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan antara lain :

1. Hendaknya Dinas Perhubungan Kota Jambi dalam pengolahan data

penerimaan retribusi, hendaknya beralih keprogram baru yaitu :

aplikasi komputer dengan program Visual Basic 6.0 dan dapat

memakai orang – orang yang benar – benar mampu mengoperasikan

program tersebut.

2. Diharapkan kepada pihak Dinas Perhubungan Kota Jambi agar dapat

menggunakan sistem baru ini dengan semaksimal mungkin agar dapat

menigkatkan sistem kerja pengolahan data yang lebih optimal.

3. Hendaknya Dinas Perhubungan Kota Jambi memberikan pelatihan

kepada karyawan yang lama agar dapat menggunakan sistem baru, ini

juga merupakan penghematan dalam biaya operasi dalam pencari

pegawai baru yang sudah mampu menggunkaan komputer.

4. Hendaknya Dinas Perhubungan Kota Jambi menggunakan program

yang penulis rancang karena memang dalam penggunaannya memang

efisien.

52