skripsi - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4412/1/bab...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER
MENGGUNAKAN METODE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK
PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI
KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
PUJI LESTARI
NIM.115-14-129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER
MENGGUNAKAN METODE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK
PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI
KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
PUJI LESTARI
NIM. 115-14-129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Sutrisna, S.Ag., M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudara : Puji Lestari
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
Kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Puji Lestari
NIM : 115-14-129
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / PGMI
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER
MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEDIA
AUDIO VISUAL GERAKPADA SISWA KELAS V
SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI
KECAMATAN BANCAK KABUPATEN
SEMARANGTAHUN PELAJARAN 2018/2019
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Dosen Pembimbing
Sutrisna, S. Ag., M.Pd
NIP. 19661029 200112 100
iii
KEMENTERIAN AGAMAREPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364
Website:www.iainsalatiga.ac.ide-mail:[email protected]
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI TEKS PENJELASAN NARASUMBER MENGGUNAKAN
METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V
SEMESTER I MI DARUSSALAM REJOSARI KECAMATAN BANCAK
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
DISUSUN OLEH
PUJI LESTARI
NIM: 115-14-129
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 25 September 2018dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi,M.Pd.
Sekretaris Penguji :Sutrisna, S.Ag., M.Pd.
Penguji1 : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Penguji 2 : Drs. Abdul Syukur, M.Si.
Salatiga, 3 Oktober 2018
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : PUJI LESTARI
NIM : 115-14-129
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks
penjelasan narasumber menggunakan metode student teams
achievement divisions dengan media audio visual gerak pada
siswa kelas V semester I MI Darussalam rejosari kecamatan
bancak kabupaten semarang tahun pelajaran 2018/2019
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Selanjutnya, saya bersedia skripsi ini di
publikasikan oleh e-repository IAIN salatiga.
Salatiga,14 september 2018
Yang menyatakan,
PUJI LESTARI
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Ilmu itu diperoleh dari lidah yang bertanya serta akal yang suka berfikir
(Kata mutiara dari Abdullah bin Abbas)
Persembahan
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI
4. Bapak Sutrisna, S.Ag.,M.Pd.selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
5. Ibu Eva Palupi,S.Psi, M.Si. Selaku dosen pembimbing Akademik yang
telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini
6. Bapakku Sutarso (almarhum) terimaksih telah merawatku dari kecil
hingga aku menemukan laki-laki yang istimewa sepertimu, sudah
menjadi Sosok Bapak sekaligus Ibu untukku
7. Suamiku Nur Khasanudin yang selalu memberi dukungan dan semangat
kepada saya.
8. Ibuku Sutatik,terimakasih untuk semua pengorbananmu.
9. Putriku tercinta Asma Humaira Khasanudin.
10. Manusia-manusia istimewa yang mengisi hidupku 4 tahun belakang ini
Riskha Fatmaningrum dan Anis aulia A, Kalian terrbaik.
11. Teman-teman PGMI satu angkatan 2014
12. Sedulur KKN Kedung jati, terimaksih sudah banyak membantu.
vi
13. Teman-teman solikhah Wisma Safira,Najwa,Najma Togaten.
14. Kampusku Tercinta, IAIN Salatiga.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidahyah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung
Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya diahirat nanti.
Penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Materi Teks Penejelasan Narasumber Menggunakan Metode
Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dengan Media Audio Visual Gerak pada Siswa Kelas V Semester I MI Darussala
Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019”.Ini, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik
Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI
4. Ibu Eva Palupi,S.Psi, M.Si. Selaku dosen pembimbing Akademik yang
telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang
meluangkan waktu untuk bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran.
viii
5. Bapak Sutrisna, S.Ag.,M.Pd.selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
6. Bapak, Ibu Dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material
kepada saya.
8. Bapak Heri Susanto,S.PdI selaku kepala sekolah MI Darussalam Rejosari
Bancak, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
9. Bpak Wahyudi S.Pd selaku guru kelas 4 MI Darussalam Rejosari Bancak,
yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
10. Sahabat dan teman-teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang
bersama-sama dan saling memberikan dukungan.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna.Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi
ini.Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Salatiga, 14 September 2018
Puji Lestari
ix
ABSTRAK
Lestari, Puji. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Teks
Penejelasan Narasumber Menggunakan Metode Cooperative
Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dengan Media Audio Visual Gerak pada Siswa Kelas V Semester I
MI Darussala Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen
Pembimbing: Sutrisna, S.Ag.,M.Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar,Bahasa Indonesia, Metode Kooperatif STAD
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia materi Teks Penjelasan Narasumber pada siswa kelas V MI
Darussalam Rejosari Bancak Kabupaten Semarang. Pernyataan utama yang
akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode
Student Teams Achievement Divisions dengan media audio visual gerak dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia Materi Teks penjelasan
Narasumberpada siswa kelas V MI Darussalam Rejosari Bancak Kabupaten
Semarang Tahun Pelajarann 2018/2019, untuk menjawab pertanyaan tersebut
maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research)
sebanyak dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I
dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Adapun metode metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang
dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus
dengan ditandai peningkatan Keriteria Ketuntasan Klasikal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil
belajar siswa untuk mata pelajaran Bahsa Indonesia materi Teks Penjelasan
Narasumber pada siswa kelas IV MI Darussalam Rejosari Bancak Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Dengan metode kooperatifstudent teams
achievement divisions dan media audio visual gerak ada peningkatan hasil
belajar, hal ini dapat dilihat kondisi awal yaitu 25% siswa yang tuntas belajar.
Pada siklus I meningkat menjadi 68,75% dan meningkat lagi pada siklus II
menjadi 94,75% siswa tuntas . berdasarkan hasil belajar tersebut dapat
disimpulkan bahwa menggunakan metode student teams achievement divisions
dan media audio visual gerakdapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
materi Teks Penjelasan narasumber pada siswa kelas V MI Darussalam Rejosari
Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I .................................................................................................................... 17
PENDAHULUAN................................................................................................. 17
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 17
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 21
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 22
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 7
E. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 22
1. Manfaat Teoritis .................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis ..................................................................................... 8
G. Definisi Operasional ............................................................................... 22
xi
1. Hasil Belajar ......................................................................................... 9
2. Bahasa Indonesia ................................................................................ 10
3. Materi .................................................................................................. 10
4. Metode Pembelajaran ......................................................................... 25
H. Metode Penelitian ................................................................................... 13
1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ............................................... 13
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ................................................. 14
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................... 15
4. Instrumen penelitian ........................................................................... 18
5. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 19
6. Analisis Data ....................................................................................... 20
I. Sistematika Penulisan................................................................................. 21
BAB II ................................................................................................................... 24
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 24
A. Hasil Belajar ........................................................................................... 24
1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 25
2. Pengetian Belajar ................................................................................ 25
3. Macam-macam Belajar ....................................................................... 26
4. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................................ 27
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ......................................... 28
B. Bahasa Indonesia .................................................................................... 29
1. Pengertian Bahasa Indonesia .............................................................. 29
2. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ........................................... 31
3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ........................................... 32
C. Materi .................................................................................................. 32
D. Hakikat Metode ...................................................................................... 33
xii
1. Pengertian Metode .............................................................................. 34
2. Macam-macam Metode STAD ........................................................... 34
3. Prinsip reaksi dan situasi sosial………………………………………39
4. Efek Pembelajaran dan Efek Pengiring .............................................. 40
6. Kelemahan dan Kelebihan Metode Kooperatif Jigsaw....................... 40
E. Metode Pembelajaran Audio Visual Gerak……………………………...…41
1. Pengertian Metode………………………………………………………….41
2. Metode Audio Visual Gerak………………………………………………..42
F. Penerapan metode STAD dan Media audio visual gerak…………………...43
G.KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 45
BAB III.................................................................................................................. 55
PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................................... 55
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ...................................................... 49
1. Letak Geografis MI Darussalam Rejosari Bancak ............................. 49
2. Profil Sekolah .................................................................................... 49
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ........................................................... 50
4. Sejarah Berdirinya MI Darussalam Rejosari Bancak ......................... 50
5. Keadaan Guru MI Darussalam Rejosari Bancak ................................ 52
6. Keadaan siswa MI Darussalam Rejosari Bancak ............................... 52
7. Susunan Organisasi Sekolah ............................................................... 54
B. Subjek Penelitian .................................................................................... 54
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I .............................................. 60
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................. 65
BAB IV ................................................................................................................. 75
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 75
A. Deskripsi Paparan Siklus............................................................................... 75
xiii
1. Pra Siklus ............................................................................................ 75
2. Siklus I ................................................................................................ 80
3. Siklus II ............................................................................................... 83
B. Perbandingan Hasil Antar Siklus............................................................ 87
BAB V ................................................................................................................... 88
PENUTUP ............................................................................................................. 89
A. Kesimpulan ............................................................................................. 89
B. Saran ....................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 92
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Data Guru 52
Tabel 3.2 Data Siswa 53
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas IV 53
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus 75
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus 76
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I 78
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I 80
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II 81
Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II 84
Tabel 4.7 Data Nilai Rata-Rata antar Siklus 87
Tabel 4.8 Data Ketuntasan KKM Siswa antar Siklus 88
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Siklus Penelitian Tindakan Kelas 18
Gambar 3.1 Susunan Organisasi Guru 54
Gambar 4.1 Diagram Ketentusan Nilai Pra Siklus 76
Gambar 4.2 Diagram Data Pengamatan Pra Siklus 77
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I 80
Gambar 4.4 Diagram Data Pengamatan Siklus I 81
Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II 84
Gambar 4.6 Diagram Pengamatan Siklus II 85
Gambar 4.7 Diagram Data Rata-Rata antar Siklus 86
Gambar 4.8 Diagram Ketuntasan KKM antar Siklus 87
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Jawaban Evaluasi Siklus I
Lampiran 7Jawaban Evaluasi Siklus II
Lampiran 8 Nilai UAS IPA Kelas IV
Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus I
Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siklus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 15 Profil Sekolah
Lampiran 16Lembar Konsultasi
Lampiran 17Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
Lampiran18Surat Keterangan Lembaga
Lampiran19Surat Keterangan Penelitian
Lampiran20Daftar Nilai SKK
Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan proses beraktivitas yang berlangsung secara bertahap dan tidak langsung
menuju pada hasil. Pembelajaran adalah adanya kegiatan belajar dan mengajar , dimana pihak
yang mengajar adalah guru dan belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengejarkan
materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta sebagai
sasaran pembelajaran. Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk
mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Seluruh penilaian
dilakukan oleh guru, untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa
kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran. (E.Mulyasa
2009:243).
Bloom mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Bloom menyatakan bahwa variasi dalam cognitive entry baheviours dan afektif entry
characteristic dan kualitas pengajaran menentukan hasil belajar. Kualitas pengajaran yang baik
ditentukan salah satunya oleh metode pengajaran. Metode adalah cara yang ditempuh oleh guru
untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi
kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi anaka yang memuaskan.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa metode adalah cara-cara yang
ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran dimaksut antara
lain, situasi pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat mendukung tercapainya belajar
siswa. Ada beberapa metode yang dapat membantu tujuan pembelajaran anatara lain : metode
ceramah, metode eksperimen, metode demonstrasi dll.
18
Selain metode, media / alat pembelajaran juga merupakan komponen-komponen
pembelajaran yang harus diperhatikan dalam pross belajar mengajar.Menurut permana, alat
peraga mempunyai pengertian segala alat fisik yang dapat menjadikan peran serta perangsang
peserta didik untuk belajar. Misalkan, buku, film, kaset, alat-alat demonstrasi,dll.(Kastolani 2014
: 7).
Bahasa Indonesia merupakan salah satu illmu yang wajib dipelajari dalam jenjang
pendidikan dasar. Peranan Bahasa Indonesia sangat penting yaitu sebagai sarana komunikasi dan
interaksi dalam proses belajar mengajar. Dalam suatu kegiatan pembelajaran, Bahasa Indonesia
merupakan salah satu pelajaran yang membosankan bagi siswa, hal ini disebabkan karena
seringnya guru yang memberikan pembelajaran dengan metode yang masih sangat monoton
seperti metode ceramah, sedangkan pelajaran Bahasa Indonesia memerlukan ketelatenan
membaca teks tulisan untuk dapat memahami materi, perlunya penalaran ketika merangkai
kalimat untuk mendapatkan tulisan yang bermakna, sehingga dibutuhkan adanya inovasi-inovasi
pembelajaran untuk menarik minat belajar siswa salah satunya dengan adanya metode-metode
dan media pembelajaran sebagai penunjang terlebih dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi
teks penjelasan narasumber, yang mana dalam materi tersebut siswa harus lebih memahami
bahwa mereka tidak hanya belajar akan tetapi dapat mengambil hikmah dari suatu pembelajaran
yang dapat diambil dari suatu kejadian seperti yang di Firmankan Allah SWT dalam Q.S Al
Baqarah ayat 269
ر إل أ ك ولو اللبابيؤتي الحكمة من يشاء ومن يؤت الحكمة فقد أوتي خيرا كثيرا وما يذ
Artinya
“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa
yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan
19
hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”
(QS. Al-Baqarah [2]: 269)
Metode pembeljaran Bahasa Indonesia yang tepat dan di dukung dengan media
pembelajaran yang menyenangkan, akan menarik minat belajar siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan begitu wali siswa akan merasa bangga dan menaruh
kepercayaan pada guru untuk mendidik anaknya. Karna dewasa ini banyak orang tua siswa yang
semakin menipis rasa percaya mereka terhadap guru-guru, yang disebabkan tidak adanya
peningkatan hasil belajar anak-anak mereka, karena target orang tua biasanya membidik pada
aspek symbol nilai angka yang bersifat kuantitatif saja. Sehingga apabila anak memperoleh
symbol angka lebih tinggi dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada pelajaran bahasa
Indonesia 70 maka anak akan dianggap berhasil dalam belajar, tetapi jika sebaliknya maka
meraka dianggap gagal. seringnya ketika anak mereka pulang sekolah yang ditanyakan bukan apa
yang kalian pelajari di sekolah?, apakah kamu mengikuti pembelajran hari ini dengan baik?
Akan tetapi ulangan hari ini kamu mendapatkan nilai berapa?
Sebagian orang awam menganggap bahwa belajar adalah siswa yang dapat menguasai
semua yang disampaikan oleh guru, buku-buku pelajaran yang diberikan oleh sekolah dan bisa
menjawab soal-soal yang ada di dalamnya. Orang tua akan merasa bangga apabila anaknya
berhasil mengungkap secara verbal (lisan) sebagian atau seluruh isi buku.
S. Nasution mendefinisikan belajar sebgai perubahan-perubahan pada system saraf,
penambahan pengetahuan, dan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.
Biggs merumuskan definisi belajar menjadi tiga macam, yaitu secara kuantitatif,
instusional, dan kualitatif.Secara kuantitatif, belajar merupakan aktifitas pengisian atau
pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara instusional berarti
proses validasi terhadap penguasan siswa atas materi yang telah ia pelajari. Secara kualitatif ialah
20
proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia
disekeliling siswa. (Kastolani 2014:52-54).
Berdasarkan peryataan tersebut guru harus memliki progress mengajar dengan metode-
metode dan media pembelajaran yang inovatif, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan
belajar-mengajar, dan meningkatkan motivasi sisawa untuk belaja. Agar siswa dapat belajar
dengan baik, maka metode dan strategi harus diusahakan yang tepat, efisien, efektif (Slameto
2010:65)
Hal tersebut berbeda dengan pembelaajran Bahasa Indonesia yang ada di MI Darussalam
Rejosari.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan guru kelas V MI Rejosari
kecamatan Bancak kabupaten Semarang, penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa factor yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks
penjelasan narasumber yaitu guru dalam menyampaikan materi tersebut kurang adanya inovasi
dan terkesan monoton, kurang adanya keaktifan siswa yang berarti karena semua proses
penyampaian pembelajaran terpusat pada guru. Hal ini menyebabkan siswa kurang
memperhatikan dan kurang tertarik untuk megikuti proses belajar mengajar sehingga berdampak
pada rendahnya hasil belajar siswa.
Dari masalah yang telah diuraikan diatas, penulis menawarkan sebuah metode dan media
pembelajaran Bahasa Indonesia materi Teks penjelasan narasumber yaitu metodepembelajaran
kooperatif Student Team Achievement Divisons dan media audio visual gerak, Metode Student
Team Achievement Divisons adalah metode pemebelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan model pembelajaran yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif. Metode STAD merupakan metode yang menekankan pada
aktivitas dan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal (Robert E Slavin,2009:143).
21
Sedangkan media audio visual gerak adalah film hidup bersuara atau gambar hidup berupa
rekaman atau film yang berisikan hal-hal yang menunjang proses pembelajaran, dalam mata
pelajaran teks penjelasan narasumber bisa berisi tentang rekaman narasumber
petani,nelayan,pedagang atau narasumber dalam suatu kejadian peristiwa. Metode dan media ini
digunakan sebagai metode yang alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik siswa dan
materi yang dimaksud diatas.Karakteristik siswa yang dimaksud disini adalah karakte siswa
SD/MI yang lebih jelas dalam menerima pelajaran dengan melihat langsung suatu kejadian untuk
menarik sebuah kesimpulan. Karakteristik materi pelajaran disini adalah karakteristik materi
penjelasan narasumber secara langsung, sehingga akan membuat siswa lebih memahami dalam
menangkap materi pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan diatas perlu adanya penyelesaiaan masalah yang akan dibahas
secara detail dalam skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia materi Teks Penjelasan Narasumbe Menggunakan Metode Cooperative Learning
Type Sutendt Team Achievement DivisionsdenganMedia Audio Visual Gerak Pada siswa
Kelas V Semester I MI Darussalam Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan
penelitian, yakni:
Apakah penggunaan pembelajaran kooperatif learning student team achievement divisons
denganmedia audio visual gerakpada mata pelajaran Bahasa Indonesai materi teks penjelasan
narasumber dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester 1 MI Darussalam Rejosari
Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019?
22
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
ialah :
Untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks
Penjelasan Narasumber pada siswa kelas V MI Darussalam Rejosari, Kecamatan Bancak,
Kabupaten Semarang tahun ajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan
Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipeStudent teams Achievement Divisions dan
media audio visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
materi teks penjelasan narasumber pada siswa kelas V semester I di MI Darussalam Rejosari,
Bancak, Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2018/2019.
E. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisionsdengan media Audio visual gerak dikatan efektif dan berhasil apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Adapun indicator keberhasilan yang dapat dirumuskan penulis sebagai
berikut:
1. Kriteria ketuntasan klasikal keseluruhan siswa ≥85%
2. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kriteria ketuntasan minimal Individual, siswa
mencapai nilain ≥70.
Ada peninggkatan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus I ke siklus II
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Teoristik
23
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan
pengembangan barupa kajian ilmu pengetahuan. Khususnya dalam metode pembelajaran
kooperaif STAD dengandan Media audio visual gerak yang dilakukan di MI Darussalam
Rejosari pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber serta dapat
juga digunakan untuk pembelajaran yang lainnya.
2. Manfaat secara praktis
a. Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Darussalam
Rejosari materi Teks Penjelasan Narasumber.
b. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di MI
Darussalam Rejosari.
c. Sebagai masukan bagi guru MI Darussalam Rejosari dalam melakukan inovasi dan
implementasi berbagai metode dan media pembelajaran Bahasa Indonesia.
d. Sebagai masukan bagi Madrasah dan jajaran terkait untuk melakukan pembinaan guru
dalam implementasi penggunaan metode dan penggunaan media pembeljaran Bahasa
Indonesia.
G. Definisi Operasional
1. Peningkatan
Kata “peningkatan” dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan arti
antara lain : 1. Menaikkan (derajat, taraf, dsb). Sedangkan peningkatan yang penulias maksud
disini adalah peningkatan hasil belajar siswa.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar.Dalam KBBI hasil adalah sesuatu
yang diraih dari jerih payah sedangkan belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian
atau ilmu.Biggs : merumuskan definisi belajar menjadi tida macam, yaitu secara kuantitatif,
24
institusional dan kualitatif. Secara kuantitatif, belajar merupakan aktivitas pengiisan atau
pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional
berarrti proses validasi terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah dipelajari. Secara
kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman –pemahaman serta cara
menafsirkan dunia di sekeliling siswa (Kastolani 2014 : 54).
Hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan
perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan
memberikan pengaruh dalam dua bentuk : (1) peserta didik akan mempunyai perspektif
terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan; (2) Mereka mendapatkan
bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga
timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang
diinginkan, kesinambungan tersebut merupakan dinamika proses sepanjang hayat, dan
pendidikan yang berkesinambungn (E.Mulyasa 2009 : 243).
3. Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif, mutlak diperelukan setiap
bangsa.Tanpa Bahasa bangsa tidak mungkin dapat berkembang. Sejarah mencata bahwa
bahasa Indonesia berasal dari Sumatera. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para
pemda pada kongres pemuda menjadi Bahasa Indonesia. Pengangkatan dan penamaan
bahasa Melayu-Riau menjadi Bahasa Indonesia oleh pemuda pada saat itu lebih berdifat
“politis” daripda bersifat “linguistic” tujuannya untuk memperatukan para pemuda Indonesia,
alih-alih disebut bangsa Indonesia. (Muslich dan I Gusti Ngurah,2010 :40)
25
4. Kajian Materi Teks Penjelasan Narasumber
a. Mendengarkan dan menanggapi penjelasan narasumber
Pernahkah kalian mendengarkan penjelasan tentang suatu peristiwa? Orrang yang
dapt menjelaskan suatu peristiwa disebut naras umber. Agar dapat memahami isi
penjelasa dari narasumber, kita harus memperhatikan dengan cermat.Setalah kalian
dapat memahaminya.Untuk menanggapi penjelasan narasumber, hendaknya dengan
menggunakan bhasa yang santun.
Sekarang kita akan melakukan kegiatan mendengarkan penjelasan narasumber.
Pada hari senin , 11 maret 2008 terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 20 mobil.
Tabrakan yang terjadi jalan raya antara Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat arab ini
menegaskan bahwa tiga orang tewas dan 27 lainnya luka luka.
Dari gambar tersebut pasti kalian dapat membayangkan betapa besar kecelakaan
itu.Tabrakan ini terjadiakibat kabut tebal yang menutupi kawasan itu.
b. Metode Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions
Kooperatif adalah bentuk pengajaran yang membagi siswa dalam beberapa kelompok
yang bekerja sama antara satu siswa dengan lainya untuk memecahkan masalah. Tiap-tiap
kelompok telah diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal atau bisa masalah lain yang
bisa dijadikan bahan diskusi dengan teman-teman kelompoknya. Tiap-tiap diharapkan mampu
terlibat aktif dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.
Setiap kelompok dalam pembelajaran kooperatif tidak membedakan etnis, bahasa, jenis
kelamin, kemampuan akademik, serta suku yang berbeda. Semuanya membaur dalam satu
kelompok, saling mengisi, menambahkan, memberi masukan dan tentu belajar menerima
kekurangan teman (Hartono,2013:103). Metode Student Team Achievement
26
Divisions(Pembagian Pencapaian Tim Siswa), STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu
preentasi kelas, tim, kuis, skorkemajuan individual, rekognisi tim.
1. Presentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas
seperti pelajaran biasa yang disampaikan oleh guru. Presentasi harus benar-benar
diperhatikan oleh siswa karena ini akan sangat berpengaruh pada saat mereka mengerjakan
kuis.
2. Tim
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari dalam kelas
dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi tim adalah memastikan
bahwa semua anggota tim benar-benar belajar.
3. Kuis
Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar
satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa
tidak diperbolehkan saling membantu dalam mengerjakan kuis individual tersebut.
4. Skor kemajuan individual
Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa
tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan
kinerja lebih baik dari sebelumnya.
5. Rekognisi tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan apabila rata-rata mereka mencapai
criteria tertentu.
c. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
27
Dalam kasus ini rancangan penelitian yang digunakan olehpeneliti adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK merupakan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan (Suyadi, 2010 : 18). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action
Research) sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru mampu menemukan
sebuah solusi ketika nanti menemukan sebuah masalah yang akan terjadi di kelas, dengan
menerapkan beragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif, PTK
merupakan suatu penelitian yang mengangkat berbagai masalah yang seringkali dihadapi
oleh guru di lapangan.
Berdasarkan dari pemaparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK
merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan memecahkan masalah-
masalah yang berhubungan dengan pembelajaran ataupun untuk meningkatkan mutu
disekolah dan bukan untuk menghasilkan teori-teori yang baru.
Penulis memilih menggunakan PTK dalam metode penelitian dengan beberapa
alasan, yaitu :
a. Guru kelas menjadi lebih kreatif dan inovatif karena selalu mengupayakan berbagai
metode untuk mengatasi permasalahan dalam KBM.
b. Melalui tahapan-tahapan PTK guru mampu mengevaluasi dan memperbaiki proses
pembelajaran dengan suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dalam
kegiatan belajar mengajar.
c. Dengan temuan adanya masalah dalam kelas yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam
pelajaran Bahasa Indonesia dan dari pihak guru juga ada keinginan untuk memperbaiki
28
hasil belajar dengan memperbaiki metode yang digunakan, sehingga sangat sesuai jika
metode penelitian yang digunakan adalah PTK.
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
a. Lokasi : MI Darussalam Rejosari
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Teks penjelasan narasumber
Kelas/Semester : V / Ganjil
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.
1) Siklus I dilaksanakan 8 september 2018
2) Siklus II dilaksanakan 10 sempember 2018
c. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Darussalam Rejosari Kecmatan Bancak
Kabupaten Semarang, dengan jumlah 16 siswa.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang digunakan disini berbentuk siklus, dimana siklus tidak
hanya dilakukan satu kali, namun beberapa kali hingga ditemukan tujuan pencapaian
pembelajaran dikelas.Penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Menurut Suyadi dalam bukunya Panduan Penelitian Tindakan Kelas (2014:50) langkah-
langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Secara matang dan teliti. Maka kegiatan yang akan dilakukan yaitu:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
29
2) Membuat sekenario pembelajaran yang sesuai.
3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang
direncanakan pada tahap satu, kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan
pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi) dan penutup.Peneliti akan menggunakan metode pembelajaranCooperative
type Student teams Achievement divisions dan media audio visual gerakuntuk mengajar.
Sekenario kerja dan tahap pelaksanaan meliputi:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan
proses pembelajaran. Peneliti akan menggunakan metode pembelajaran STAD dan
media audio visual gerak.yang digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti
(eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) dan penurup.
2) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang. Setiap kelompok diberi tugas
materi yang dipelajari.
3) Setelah selesai, bentuk kelompok STAD. Setiap kelompok memiliki wakil dari
masing-masing kelompok dalam kelas.
4) Mengkoordinasi diskusi kelompok, dan guru mengarahkan pada materi yang akan
di bahas.
5) Mempresentasikan hasil yang dipelajari dengan diwakili satu anggota.
6) Memberikan bimbingan.
7) Guru memberikan soal indivual.
8) Member kesempatan siswa untuk mendapatkan skor dari hasil mengerjakan soal
individual.
30
9) Membahas bersama-sama apa yang sudah dipelajari.
10) Guru member penghargaan untuk tim dengan nilai terbaik dan siswa dengan nilai
terbaik
c. Pengamatan
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar siswa. Peneliti
akan menggunakan teknik tes dan pengamatan untuk melihat efek penggunaan metode
pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisionsdengan Media Audio
Visual Gerak dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi merupakan tahap untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, dan dievaluasi.Hal ini dilakukan untuk
menyempurna tindakan berikutnya.
Setelah pelaksanaan observasi kemudian peneliti menganalisis, berdasarkan analisis
guru dapat mengemukakan kembali tentang kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.Semua data dari kegiatan yang telah berlangsung dievaluasi kembali, sehingga
dapat disajikan landasan untuk memperbaiki kelemahan siklus I, siklus II atau pun
kelemahan lainnya.gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut:
31
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
4. Instrumen penelitian
Yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Pedoman Observasi
Hal-hal yang diperlukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran sebagai pedoman
observasi berisi indikator yang telah disesuaikan dengan focus penelitian. Mencatat
bagaiman keterampilam guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar dengan menrapkan
metode pembelajaran kooperatif student team achievement divisions dan media audio
visual gerak.
b. Soal Tes
Tes tertulis dilaksanakan untuk mendapatkan data berupa nulai yang menjadikan
gambaran atas kemampuan siswa mengerjakan soal yang diperlukan setelah kegiatan
pembelajaran menggunakan metode STAD dengan media audio visual gerak.
c. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang akan membantu peneliti dalam
mengumpulkan data penlitian berupa foto disetiap tahapan proses pembelajaran dengan
32
menggunakan metode eksperimen dan alat peraga. Dengan mendokumentasikan setian
tahap data yang didapatkan menjadi semakin akurat dan dipercaya.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Pada tahap ini tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam PTK yaitu:
a. Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsure-unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek
pengukur (Eko Putro Wiyoko,2014 :83). Disini peneliti melakukan pengamatan
terhadap upaya guru Bahasa Indonesia menggunakan metode pembelajaran kooperatif
Student Teams Achievemnt Divisionsdengan media pembelajaran audio visual gerak
dalam pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber
b. Tes tertulis
Tes tertulis merupakan bentuk tes yang dalam pelaksanaanya menggunakan
kertas dan alat tulis, tes tertulis diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran. Hal
tersbut bertujuan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang
menggambarkan target kompetensi yang harus dicapai serta sejauh mana hasil belajar
siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber
menggunakan metode pembelajara kooperatif STAD dengan media audio visual
gerak
c. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan anatara skor nilai pada setiap
siklus dengan KKm yang telah ditentukan MI Darussalam Rejosari yaitu ≥70.Oleh
karena itu setiap siswa kelas V dikatakan tuntas belajar pada materi pelajaran Bahasa
33
Indonesia jika nilainya mencapai atau lebih dari KKM.Hasil belajar siswa
dikumpulkan dalam bentuk data.Data yang telah dikumpulakan dianalisis dengan
menggunakan rumus prosentase sebagai berikut.
a. Penilaian tes
S =
x 100
Ket:
S : Nilai yang diharapkan
R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N : Skor maksimum dari tes tersebut
b. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi
dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.
X=
Dengan:
X: nilai rata-rata
∑X: jumlah semua nilai siswa
∑N: Jumlah siswa
c. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P=
Keterangan:
P: Jumlah nilai dalam persen
∑siswa yang tuntas yang tuntas belajar: jumlah siswa yang tuntas belajar
∑siswa: jumlah siswa dalam kelas
34
d. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang diajukan dibagi
menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing
bagian dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagian awal meliputi:
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Halaman Berlogo
d. Halaman Persetujuan Pembimbing
e. Halaman Pengesahan
f. Pernyataan Keaslian Tulisan
g. Motto dan Persembahan
h. Kata Pengantar
i. Abstrak
j. Daftar Isi
k. Daftar Tabel
l. Daftar Lampiran
2. Bagian inti
Bagian inti Skripsi PTK ini memuat: Pendahuluan, landasan teori, pelaksanaan
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup.
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
35
D. Hipotesis Tindakan
E. Indikator Keberhasilan
F. Manfaat Penelitian
G. Definisi Operasional
H. Metode Penelitian
I. Sistematika Penelitian
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
B. Bahasa Indonesia
C. Materi Tek Penjelasan Narasumber
D. Metode kooperafit Student Teams Achievement Divisions
E. Media Audio Visual Gerak
F. Kajian Pustaka
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Darussalam Rejosari
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
B. Perbandingan Hasil Antar Siklus
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
36
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Hasil Belajar
1. Peningkatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti
Peningkatan hasil belajar yang dimaksut dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber
yang ditandai dengan adanya kenaikan persentase nilai individual siswa dari pra siklus, siklus
I, dan siklus II.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar dalah perubahan-perubahan yang terjadi pada driri siswa, baik yang
menangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan
belajar.Pengertian hasil belajar sebagaimana diatas diuraikan dipertegad lagi oleh Nawawi
dalam K.Brahim (2007:39) Yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagaia
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertenutu. Secara
sederhana hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui
kegiatan belajar.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993 : 94
) bahwa evaluasi adalah proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa
efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukan evaluasi
dapat dijadikan feedback atau tindakan lanjut.
37
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik
kemampuan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.
3. Pengetian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti
“berusaha memperoleh kepribadian ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar
adalah suatu aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu. (Rahyubi, 2014:2)
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
berubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
didalam interaksi dengan lingkunganya.
Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1986) adalah suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi antara individu dengan lingkungan.
4. Macam – macam Hasil Belajar
a. Pemahaman konsep
Pemahaman menurut bloom (1979 : 89) diartikan sebagai kemampuan menyerap arti
dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa
besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami elajaran yang diberikan oleh
guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat mengerti apa yang ia baca, dilihat, yang
dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
b. Keterampilan proses
38
Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keterampilan proses
merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik
dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan
perbuatan secara efektif dan eisisen untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk
kreativitasnya.
c. Sikap
Menurut Lange dan Azwar (199 : 3), sikap tidak hanya merupakan aspel mental
semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.Jika mental saja yang dimunculkan,
maka brlum tampak jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya.Selanjutnya, Azwar
mengemukakan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang
yaitu komponen Kognitif, afektif, dan konatif.
Kognitif merupakan representasiapa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap;
komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional ; dan komponen konatif
adalah aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki
seseorang.(Ahmad Susanto, 2013 :5-11)
5. Prinsip-prinsip Belajar
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya
peningkatan potensi siswa secara komprehensif, maka pembelajaran harus dikembangkan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk
belajar. Davies (1991:32) dalam buku anurrahman (2014:113) mengingatkan beberapa hal
yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses
pembelajaran, yaitu:
39
a. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak
seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
b. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatanya) sendiri dan untuk setiap kelompok
umur, terdapat variasai dalam kecepatan belajar.
c. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan
penguatan (reinforcement).
d. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan
murid belajar secara lebih berarti.
e. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih
termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Menurtu teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa
secara kodrat jiwa raga anak mengalami perkembangan.perkembangan sendiri memerlukan
sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sndiri maupun pengaruh lingkungannya. Berdasarkan
teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal,Pertama, Siswa: dalam arti kemampuan
berfikir atau intelektual,motivasi, minat, an kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani.
Kedua, lingkungan: yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-
sumber belajar, metode, serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan.
Selanjutnya dikemukakan oleh Wasliman (2007 : 1590 bahwa sekolah merupakan
salah satu factor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar
siswa dan kualitas pengajran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. (Ahmad
Susanto, 2013 :12-15)
B. Bahasa Indonesia
40
1. Pengertian dan SejarahBahasa Indonesia
Bahasa indonesia adalahbentuk normatif dari bahasa Melayu yang dijadikan
sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa pemersatubangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu
Riau(wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia
mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi
kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia"
diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan
berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau
maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa
Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia
menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesiasebagai bahasa ibu. Penutur
bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau
mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian,
bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra,
41
perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya. sehingga dapatlah
dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang
penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu
(Muslih dan I Gusti N, 2010:40).
2. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Hasil perumusan seminar politik Bahasa nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada
25-28 februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukanya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Lambang kebanggan nasional.
b. Lambang identitas nasional.
c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social, sudaya
dan bahsanya..
d. Alat perhubungan antar budaya, antar daerah (Muslich dan I Gusti N,2010:30).
3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Belajar Bahasa Indonesia bagi siswa-siswa di Indonesia adalah belajar bahasa
kedua.W.F Mackey menguraikan bahwa siswa-siswa yang belajr bahasa kedua telah
mengusai penggnaan bahsa ibu yang tidak dapat diabaikan. Memperhatikan atau meramalkan
kesultan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para siswa berkenaan dengan bahasa ibu mereka
(Broto, 1978 :41).
Bahsa sebagai alat komunikasi yang efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa.Bahasa
menunjukan identitas bangsa.Bahasa, sebgaia bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi
42
rendahnya kebudayaan bangsa. Bahsa sebagai alat komunikasi yang palinh efektif oleh
karena itu pelajaran bahsa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis(Garnida dan
Budiman, 2002:254).
C. Materi Teks Penejelasan narasumber
A. Mendengarkan dan menanggapi penjelasan narasumber
Pernahkah kalian mendengarkan penjelasan tentang suatu peristiwa? Orrang yang
dapt menjelaskan suatu peristiwa disebut naras umber. Agar dapat memahami isi
penjelasa dari narasumber, kita harus memperhatikan dengan cermat.Setalah kalian
dapat memahaminya.Untuk menanggapi penjelasan narasumber, hendaknya dengan
menggunakan bhasa yang santun.
Sekarang kita akan melakukan kegiatan mendengarkan penjelasan narasumber.
Pada hari senin , 11 maret 2008 terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 20 mobil.
Tabrakan yang terjadi jalan raya antara Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat arab ini
menegaskan bahwa tiga orang tewas dan 27 lainnya luka luka.
Dari gambar tersebut pasti kalian dapat membayangkan betapa besar kecelakaan
itu.Tabrakan ini terjadiakibat kabut tebal yang menutupi kawasan itu.
3. menanggapi penjelasan narasumber.
Setelah mendengarkan peristiwa tersebut, hikmah apa yang kalian petik?
Berdasarkan kalimat tersebut, akan muncul berbagai tanggapan, diantaranya sebagai
brikut.
a. Kita harus berhati-hati di jalan raya
b. Keselamatan kita di jalan raya ditentukan oleh kehati0hatian kita.
43
D. Hakikat Metode
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sedangkan bila ditinjau dari segi terminology (istilah) metode dapat dimaknai
sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik
dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan imlu pengetahuan dan lainnya”.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/metode) 14/9/2018 12:00
Di era globalisasi, pendidikan memang peranan penting dalam mempersiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola
dengan baik. Salah satu faktor yang ada diluar pendidik adalah guru profesional yang
mampu mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi
kemudahan bagi peserta didik untuk mempelajarai materi pelajaran, sehingga
menghasilkan belajar yang baik. Dalam kamus besar bahasa indonesia, metode adalah
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan suatu cara yang sistematis untuk mencapai
apa yang telah di tentukan.
Sedangkan metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum,
metode diartikan sebagai suatu cara untuk prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu.Kata “pembelajaran” berarti segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses belajar pada diri peserta didik.Metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu
berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pembelajaran (Hamdani, 2011:80). Jadi, metode pembelajaran adalah
44
cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
belajar pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan (Sutikno,2014: 33-34)
2. Pengertian Metode Kooperatif Student Teams Achievement Divisions
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau
pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru
mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu
metode pembelajaran kooperatif yang efektif.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri
lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan
dan penghargaan kelompok. Selain itu Student Teams Achievement Divisions juga terdiri
dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.
1. Variasi Model Student Temas Achievement Divisions
2. Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe Student Temas Achievement
Divisions yaitu:
a) Penyajian kelas.
b) Belajar kelompok.
c) Kuis.
d) Skor Perkembangan.
e) Penghargaan kelompok.
Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe StudentTeams
Achievement Division (STAD).
1. Pengajaran
45
Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai
dengan yang direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu
dimulai dengan penyajian kelas.
Penyajian tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing dari
keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.
a. Pembukaan
1. Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu
penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan
teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.
2. Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep
atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.
3. Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.
b. Pengembangan
1. Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa
dalam kelompok.
2. Pembelajaran kooperatif menekankan, bahwa belajar adalah memahami makna
bukan hapalan.
3. Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan.
4. Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.
5. Beralih pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.
46
c. Latihan Terbimbing
1. Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.
2. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini
bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin.
3. Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya siswa
mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik.
2. Belajar Kelompok
Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang
diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut.
Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan yang
sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.
Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru juga perlu
memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau menjawab
pertanyaan.
Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut:
1. Mintalah anggota kelompok memindahkan meja / bangku mereka bersama-sama dan
pindah kemeja kelompok.
2. Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok.
3. Bagikan lembar kegiatan siswa.
4. Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu
kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka
47
mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan
kemudian dicocokkan dengan temannya.
5. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok
bertanggung jawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban
pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman saling
bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu.
6. Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin
teman-teman satu kelompokpaham dengan materi yg sedang merka pelajari. Pastikan
siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi
dan diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk
mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka
belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya
menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya guru.
Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru
sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang
anggotanya duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota
yang lain bekerja dan sebagainya.
3. Kuis
Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja
yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai
nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.
4. Penghargaan Kelompok
Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai
kelompok dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau penghargaan
48
kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai
perkembangan individu dalam kelompoknya.(Robert E.Slavin,2009:143-162)
4. Prinsip Reaksi dan Sistem Sosial
Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu mengoptimalkan interaksi antara
peserta didik satu dengan yang lain, interaksi dengan guru, dan peserta didik dengan sumber
belajar yang ada. Sistem sosial yang dibangun dari tipe jigsaw adalah tanggung jawab penuh
dalam menyampikan materi pada temanya. Hal ini disebabkan tipe Student Teams
Achievement Divisions, seorang peserta didik harus mampu memahami materi yang menjadi
bagianya dan mampu menyampaikan kepada teman-temannya ( Wisudawati, 2017:63).
4. Efek Pembelajaran dan Efek Pengiring
Hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor dari metode kooperatif jigsaw akan lebih
baik dari pada proses pembelajaran klasikal jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh
peserta didik, adanya kesadaran diri (self awareness) pesrta didik yang tinggi, dan lingkungan
yang mendukung. Efek pengiring dari semua tipe dari metode kooperatif hampir sama, yaitu
meningkatkan relasi sosial dalam bentuk kerjasama yang baik dan serta sikap saling
menghargai orang lain dan tanggung jawab. Tipe student teams achievement divisions
memiliki efek pengiring yang berciri khusus, yaitu memupuk rasa tanggung jawab peserta
didik lebih besar (Wisudawati, 2017:64).
5. Kelemahan dan Kelebihan Metode Kooperatif STAD
a. Kelebihan metode kooperatif STAD
1) Melalui pembelajaran kooperatif STAD siswa tidak terlalu mengantungkan pada
guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri,
menentukan informasi dari berbagai sumber, belajar dari siswa lain.
49
2) Pembelajaran kooperatif STAD mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide-
ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkan dengan ide
yang lain.
3) Pembelajaran kooperatif STAD membantu anak respek pada orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasanya serta menerima segala perbedaan.
4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar.
b. Kekurangan metode kooperatif STAD
1) Kekuranganya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran kooperatif
STAD.
2) Jumlah siswa yang terlalu banyak mengakibatkan perhatian guru terhadap proses
pembelajaran relatif kecil sehingga hanya seglintir orang yang menguasai arena
kelas, yang lain hanya sebagai penonton.
3) Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran kooperatif.
4) Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.
5) Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat
mendukung proses pembelajaran dan proses pembelajaran membutuhkan waktu lama
(Kastolani,2014:191-192).
E. Media Pembelajaran Audio Visual Gerak
1. Pengertian Media
Alat peraga dapat juga disebut media pembelajaran, menurut Simak Y dan Syafei,
2012 mengemukakan bahwa alat peraga ialah alat-alat yang digunakan guru yang
berfungsi membantu guru dalam proses pemblejaran dan membantu peserta didik dalam
proses belajarnya
50
Alat peraga/media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan pemahaman
murid terhadap materi pelajaran. Alat peraga mangandung dua unsur yaitu
a. Pesan atau bahan pembelajran yang akan disampaikan atau disebut juga software
b. Alat penunjang atau hardware pembelajan.
Seringkali orang menyebut media sebgai alat bantu pengajaran, tetapi media
pembelajaran dapat dibedakan dari alat bantu pengajaran dalam hal fungsinya. Alat
bantu mengajar bukanlah bagian integral dari kegiatan pembelajaran tetati hanya
membantu meningkatkan efesiensi pembelajran.
Jadi dapat disimpulkan disini bahwa alat peraga (media pembelajaran) adalah
semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar,
dengan maksut utnuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari
sumber(guru maupun sumber lain) kepada penerima , dengan menggunakan alat
indera mereka.
2. Audio visual Gerak
Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media
yang dapat dilihat dan didengar”
Media audio visual gerak adalah merupakan media berupa film bersuara atau
gambar hidup, televise, rekaman gambar bersuara dan lain-lain.
F. Penerapan Metode Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Media
Audio Visual Gerak dalam Proses pembelajaran Bahsa Indonesia
1. Persiapan
a. Materi
51
Guru mempersiapkan materi tentang teks penjelasan narasumber berupa lembar
rangkuman dan video rekaman suatu kejadian kecelekaan lalu lintas.
b. Membagi siswa dalam suatu tim
Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok dengan beranggotakan masing-masing
kelopok 4 siswa dengan ketentuan membagi siswa yang masing-masing kelompok ada
kesetaraan akdemik.
c. Mempersiapkan lembar skor
Guru mempersiapkan lembar skor siswa yang berisikan table skor kelompok dan skor
individual.
d. Membangun Tim
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk membangun
semngat tim dengan cara membuat yel-yel atau untuk membakar semangat anggota
kelompoknya.
2. Kegiatan
a. Mengajar
Guru mempresentasikan materi terlebih dahulu dengan memberikan penjelasan dari
materi teks penjelasan narasumber, setelah itu pastikan bahwa setiap siswa
memperhatikan, kemudian tampilkan media audio visual gerak berupa rekaman sebuah
kejadian kecelakaan dengan seorang narasumber yang tengah menjelaskan asal mula
kejadian tersebut.
b. Belajar Tim
Tiap siswa bekerja dengan lembar-kegiatan dalam tim merka untuk menguasai materi
yang telah di presentasikan oleh guru.
c. Tes
52
Kemudian tiap siswa diberi kuis yang dikerjakan secara individual dan pastikan tidak
ada yang saling membantu.
d. Rekognisi tim
Sesegera mungkin guru melakukan penilaian dari hasil kerja siswa, kemudian
didapatkan nilai terbaik-terendah. Guru memberikan penghargaan kepada tim tertinggi
berupa bintang di papan prestasi dan memberikan semangat serta motivasi kepad tim
yang nilainya masih rendah.
G. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa penelitian yang relevan adalah:
Temuan skripsi terdahulu yang memiliki judul yang sama dengan objek yang berbeda untuk
melakukan penelitina, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian penelitan-penelitian yang
terdahulu. Yaitu:
Skripsi berjudul “Peningktan Hasil Belejar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Udara Melalui
Penerapan Student team achivemeny divisions pada Siswa kelas III MI Al Iman kota Magelang
Tahun pelajaran 2015/2016” yang di susun oleh Desy Retno Larasati NIM 115-12-007 Jurusan
pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan Institut Agama Islam
negeri salatiga 2016. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode STAD
yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat
meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra siklus 40,625%, siklus I
61,3%, dan siklus II 80,64%. Mengacu pada pada hasil penelitian peneliti menyarankan kepada
para guru atau calon guru untuk selalu menignkatkan inovasi pembelajarannya dengan
menggunakan media, metode, dan teknik yang bervariasi.
Skripsi berjudul “peningkatan prestasi belajar IPA materi benda dan sifatnya melalui metode
Student Teams Achievement Divisions pada siswa kelas III di MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
53
tahun pelajaran 2015/2016” yang disusun oleh Abidu Rakhman Tamim NIM 115 11 071 Jurusan
pendidikan guru madrasah ibtidaiyah Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan institut agama islam
negeri Salatiga 2016
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan kesimpulkan bahwa penerapan metode
student teams achievement divisions dapat meningktakan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA tentang materi benda dan sifatnya di kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.
Hal ini dapat dilihat dari hasil terhadap prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Dari 12
siswa yang tidak tuntas pada saat pra siklus menjadi hanya 3 siswa saja yang tidak tuntas sampai
pada siklus kedua. Dari rata-rata KKM siswa 60,38 (53,8) menjadi 73,26 (73,07) pada siklus I
dan menjadi 80,1 (88,46%) pada siklus kedua.
Skripsi berjudul pengaruh penggunaan media Audi Visual Gerak IPA terhadap prestasi
belajar pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD N 4 Wates yang disusun oleh Nur Helny
Kuswanty NIM 08108241163
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean prestasi belajar pada kelompok eksperimen
sebesar 81,94 dan pada kelompok control sebesar 76,86. Analisis data uji t menghasilkan nilai p >
0,01, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar antara
pembelajran menggunakan Media Audio visual gerak mapel IPA degan pembelajaran yang tidak
menggunakan Media Audio visual gerak IPA. Kesimpulannya adalah pembelajaran dengan
menggunakan Media Audio visual gerak mapel IPA mempunyai pengaruh yang sangat signifikan
terhadap prestasi belajar pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD N 4 Wates.
Berdasarkan kajian pustaka diatas dapat dilihat terdapat adanya kesamaan dan perbedaan.
Kesamaannya yaitu sama – sama penelitian tindakan kelas yang menggunakan metode Student
teams achievement divisions dan media audio visual gerak mengalami peningkatan hasil belajar /
prestasi belajar. Perbedaannya Desy Retno Larasati mmebahas tentang Peningktan Hasil Belejar
54
Ilmu Pengetahuan Alam Materi Udara Melalui Penerapan Metode STAD pada Siswa kelas III MI
Al Iman kota Magelang, Abidu Rakhman Tamim membahas tentang peningkatan prestasi belajar
IPA materi benda dan sifatnya melalui metode STAD pada siswa kelas III di MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga. Sedangkan Nur Helny Kuswanty meneliti tentang pengaruh penggunaan
media audio visual gerak IPA terhadap prestasi belajar pada materi pesawat sederhana siswa kelas
V SD N 4 Wates
Berdasarkan mengkaji dari berbagai sumber dengan hasil penelitian tersebut, maka
peneliti tertarik melakukakn penelitian yang sama dengan menggunakan metode STAD dan
Media Audio visual gerak di MI Rejosari kecamatan Bancak kabupaten Semarang dikarekan
melihat hasil belajr siswa yang masih dibawah KKM sehingga mendorong peneliti melakukan
penelititan di sekolahan tersebut yang kemudian peneliti memberikan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Bahasa Indinesia Materi Teks penjelasan narasumber metode STAD danAudio visal gerak
pada siswa kelas V MI Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018/2019”
55
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Darussalam Rejosari kecamatan Bancak Kabupaten
Semarang.Dalam bagian ini penulis ingin paparkan lokasi dilaksanakan penelitian ini. Hal ini
penulis pandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian
yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisis data yang akan dilakukan. Secara garis besar
lokasi penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:
1. Letak Geografis MI Darussalam Rejosari Bancak
MI Darussalam Rejosari kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Adapun batasan-
batasannya adalah sebagai berikut:
a. Sebelah timur berbatasan dengan sawah dari bapak Abdurrahman (mbah dur).
b. Sebelah barat berbatasan dengan persawahan masyarakat sekitar.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan kampung.
d. Sebelah utara berbatasan dengan batas jalan utama congol beran.
2. Profil Sekolah
a. Nama Satuan Pendidikan : MIDarussalam Rejosari Bancak
Alamat Lengkap : Kromo, Rejosari kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang
Tanggal Ijin Operasional : 01/01/1957
Nama Kepala Sekolah : Heri Susanto, M.Ma
b. Data Progam
56
Jumlah Rombel : 6
Jumlah Siswa : 116
Jam Pelajaran : 40 jam
Jumlah Guru DPK : 1
Jumlah Guru Sertifikasi : 2
Jumlah GTT/PPT : 4
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
IMAN MELEKAT PRESTASI MENINGKAT
b. Misi Madrasah
1) Menanamkan aqidah dengan beribadah
2) Menumbuhkan semangat untuk maju
3) Membiasakan berperilaku sesuai ajaran islam
4) Menjadikan siswa belajar PAKEM (Pembelajran Akti, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan)
4. Sejarah Berdirinya MI Darussalam Rejosari Bancak
Dengan krisisnya keimanan pada masyarakat Desa Rejosari, maka pemuka agama
Islam prihatin, kemudian dengan tekat yang bulat para tokoh ulama khususnya Nahdhotul
Ulama desa Rejosari spakat untuk mendirikan pendidikan islam yang dinamakan madrasah
diniyah, adapun keputusa hasil rapat pendirian madrasah diniyah ditetapkan pada tanggal 01
Januari 1957, maka berdirilah madrasah diniyah dan sekaligus dibentuk pengurus-pengurus
madrasah diniyah tersebut
1. Penasehat : Bapak Jamal
57
2. Ketua I : Bapak Mahmudi
3. Ketua II : Bapak Sahudi
4. Sekertaris I : Bapak Sarmin
5. Sekertaris II : Bapak Parmo
6. Bendahara I : Bapak Parmin
7. Bendahara II : Bapak Danuri
8. Anggota : 1. Bapak Suradji
2. Bapak Marlan
3. Bapak Kamsin
4. Bapak Pardi
Kemudian semakin pesatnya kemajuan negara republik Indonesia untuk menyesuaikan
tuntutan jaman dan demi kemajuan umat islam Desa Rejosari khususnya, umat islam di
Indonesia pada umumnya, maka madrasah diniyah diubah dengan nama menjadi Madrasah
Ibtidaiyah
Pada tanggal 1 jnuari 1967 secara resmi madrasah ibtidaiyah dimulai dengan mata pelajaran
agama dan umum.
Akhirnya dengan bimbingan dan ridlo Allah SWT. Pendidikan di madrasah ibtidaiyah
berjalan dengan baik tanpa ada rintangan suatu apapun. Telah diikuti oleh pemerintah
republik Indonesia sebagai pendidikan formal sama dengan sekolah umum yang setingkat.
5. Keadaan Guru MI Darussalam Rejosari
Jumlah guru yang mengajar di MI Darussalam Rejosari seluruhnya 7 guru, selain
bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar para guru juga bertanggung jawab
terhadap program kerja ekstra kulikuler. Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MI
Darussalam Rejosari dapat dilihat pada tabel berikut ini:
58
Tabel 3.1
Data Guru MIDarussalam Rejosari tahun Pelajaran 2018/2019
No Nama Guru Tugas
Kelas
Pendidikan
Terakhir
1 Heri Susanto. A. Ma Kepala sekolah - D-II
2 Muh. Mathori .A. Ma Guru Kelas Kelas 6 D-II
3 M. Wahyudi .S.PdI Guru Kelas Kelas 5 S-1
4 Siti Nur Patonah.S.PdI Guru Kelas Kelas 4 S-1
5 Siti Asiyah.S.PdI Guru Kelas Kelas 2 S-1
6 Haryono Guru Kelas Kelas 3 SMA
7 Rani Indah Setiyawati Guru Kelas Kelas 1 SMA
6. Keadaan siswa MI Darussalam Rejosari
Jumlah peserta didik MI Darussalam Rejosaridari kelas I samapaikelas VI tahun pelajaran
2018/2019 seluruhnya berjumlah 108.
Tabel 3.
Data Keadaan Siswa MI Darussalam Rejosari
tahun pelajaran 2018/2019
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah
L P
1. I 12 9 21
2. II 12 6 18
3. III 10 8 18
4. IV 11 8 19
5. V 9 7 16
6. VI 9 7 16
Jumlah 64 44 108
Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas V MI Darussalam Rejosari yang berjumlah
16siswa siswa dengan keterangan 7siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Selama proses penelitian
semua siswa mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin sakit atau tanpa alasan. Berikut nama siswa
kelas V:
59
Tabel 3.3
Daftar Siswa Kelas V MI Darussalam Rejosari tahun Pelajaran 2018/2019
No Nama Jenis Kelamin
1. Dwi Siswoyo Laki-laki
2. Rafi mahikul Hikam Laki-laki
3. Sabilatul Hidayati Perempuan
4. Asyifa Abhni Maulina Perempuan
5. Khairunnisa Perempuan
6. Nala Hikatuzzulfa Perempuan
7. Ali Nafiudin Laki-laki
8. Ifatul Aulia Perempuan
9. Ritas Aprilia Perempuan
10. Aji Muhammad Susanto Laki-laki
11. Muhammad Miftah Laki-laki
12. Ersa Dewi Aryanti Perempuan
13 M. Abdul Afif Laki-laki
14 Adi Bima Saputra Laki-laki
15 Muhammad Khalid Laki-laki
16. Muhammad Kahfi Laki-laki
7. Susunan Organisasi Sekolah
Untuk dapat berjalan dengan baik perlu dibuat susunan yang baik agar tujuan sekolah
dapat berjalan dengan lancer selain itu dapat membantu tugas dari kepala sekolah berikut
adalah susunan organisasi di MI Darussalam Rejosari.
Gambar 3.1 Susunan Organisasi Sekolah
kep.sek
heri susanto
guru kelas I
Indah Rani guru kelas II
Siti Asiyah
guru kelas IV
Siti nur patonah
guru kelas V
Wahyudi
guru kelas III
Hartono
guru kelas VI
M.Mathori
60
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V MI Darussalam Rejosari yang berjumlah 16
siswa, yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki, yang pada tahun pelajaran
2018/2019 tercatat sebagai siswa kelas V di MI Darussalam Rejosari.
Mata pelajaran yang dijadikan objek kajian penelitian adalah mata pelajaran Bahasa
Indoensia sesuai dengan silabus atau kompetensi dasar peneliti mengambil bahan penelitian pada
materi Teks Penjelasan Narasumber.
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks Penejelasan
Narasumber semester ganjil tahun 2018/2019 dan dilaksanakan dengan menggunakna jam
pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan jadwal pelajaran Bhs Indoneisa kelas V di MI
Darussalam Rejosari.
Waktu pelaksanaan penelitianya adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus2018
2. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 8September 2018
3. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 10September 2018
Penelitian menggunakan metode pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement
Divisions dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri 4 tahap yaitu: perencanaan,pelaksanaan
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan semester I, pada tanggal 8 September 2018.
Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Bahasa Indonesia
smester I. Standar kopetensi memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.
Dengan kompetensi dasar mendengarkan, menanggapi penjelasan narasumber, petani,pedagang,
61
nelayan dll dengan memperhatikan santun bahasa. Dengan pokok bahasan teks penjelasan
narasumber.
Pada proses perencanaan siklus I ini guru merencanakan proses pembelajaran dengan
membuat RPP, pembuatan lembar observasi aktifitas siswa, lembar observasi guru. Pembuatan
RPP ini disesuaikan dengan metode pembelajaran yang akan di terapkan sehingga dapat berjalan
dengan lancar saat pelaksanaan tindakan.
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu: dengan perencanaan,
tindakan, observasi, refleksi, secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai
berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkian
kegiatan belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif student
teams achievement divisions dan media audio visual gerak. Adapun materi yang
dibahas adalah Teks penjelasan narasumber. Dalam hal ini guru mentusun tujuan
pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator pembelajaran.
b. Menyiapkan seperangkat pertanyaan dan jawaban yang digunakan dalam metode
pembelajaran Kooperatif STAD dan media audio visual gerak yang berhubungan
dengan materi teks penjelasan narasumber. Berbentuk video narasumber suatu
peristiwa, lembar kerja siswa (LKS) berupa permasalahan yang harus dikerjakan
secara individu dan kelompok.
c. Menyiapkan bahan ajar juga bahan-bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
d. Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, lembar hasil belajar siswa
dan lembar pengamatan peformen guru untuk melihat kondisi belajar mengajar
62
menggunakan metode pembelajaran Kooperatif STAD dan media audio visual
gerak.
e. Menyusun soal evaluasi siklus I yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa. Tes formatif ini berbentuk soal esai.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini dilakuakan guru kelas yang melaksanakan
tindakan pembelajaran, sementara peneliti bertindak sebagai pengamat. Pada
pelaksanaan tindakan pembelajaran, guru melaksanakan sesuai dengan apa yang sudah
tertulis dalam RPP seperti saat kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Guru menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa tentang teks penjelasan narsumber dengan media audio visual gerak.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang di dalamnya beranggotakan
secara acak dengan satu siswa yang dipandang guru lebih menonjol dalam
akademiknya guna membantu anggota yg lain untuk memahami materi. Kemudian
guru meminta salah satu perwakilan dari kelompok yang berani maju kedepan untuk
menjelaskan apa yang hasil dari diskusi kelompok mereka untuk mendapatkan skors
kelompok. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa setelah selesai tanya jawab guru
memberikan tugas secara individu untuk dikerjakan setiap anak dengan tanpa kerja
sama dengan temanya terkait materi yang sudah di presntasikan oleh guru di awal
pelajaran tadi. Sedangakan pada kegiatan akhir guru melakukan tes evaluasi
pembelajaran. Dalam pelaksanann tindakan hal-hal yang harus dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif Student Teams Achieven
Divisions adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan apresepsi kepada siswa
63
1) Guru mengucspkan salam
2) Guru memimpin peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran dimulai
dan mengabsensi siswa
3) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
4) Guru bertanya jawab untuk memotivasi siswa.
Siapa yang tadi pagi sarapan sebelum berangkat kesekolah?
Kenapa kita membutuhkan makanan? Apa gunanya?
5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada siswa tentang teks penjelasan
narasumber.
c. Secara sekilas siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pembelajaran dengan
menggunakan metode Kooperatif Student Teams Achievement Divisions
d. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara acak.
e. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang teks penjelasan narasumber.
f. Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara kelompok untuk
mendiskusikan dengan temanya terkait materi
g. Guru memeriksa kerja kelompok sembari bertanya jika ada yang kesulitan
mengerjakan.
h. Guru member kesempatan bagi kelompok yang berani maju untuk menjelaskan
hasil diskusi mereka untuk berebut skors kelompok.
i. Kemudian guru melakukan Tanya jawab kepada siswa
j. Guru memberikan kuis untuk dikerjakan secara individual dan tidak boleh saling
kerjasama.
k. Kemudian bersama siswa guru membahas soal dari kuis yang sudah dilaksanakan.
64
l. Setelah hasil didapatkan guru memberikan apresiai berupa serfikat atau
penghargaan bagi kelompok dengan nilai terbaik, dan memberikan penghargaan
untuk siswa dengan nilai terbaik.
m. Guru bersama siswa meluruskan pembahasan dan penguatan terhadap materi yang
sudah dipelajari
n. Guru membuat kesimpulan dari setiap materi
o. Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan mengenai materi teks penjelasan
narasumber.
p. Guru memberikan tindak lanjut
q. Guru mengahiri pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa dan dilanjut
dengan salam
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
Kooperatif student teams achievement divisions dan media audio visual gerak dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan dengan
mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu untuk mengamati
aktivitas belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan
narasumber menggunakan metode kooperatif STADdan media audio visual
gerka.Selanjutnya, dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi.
a. Performansi Guru
65
Pengamatan perfomansi guru meliputi penguasaan materi, penguasaan dalam
menerapkan metode Kooperatif Student teams achievement divisions dan
pengelolaan kelas (manajemen kelas) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi
teks penjelasan narasumber.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut:
1) Guru belum mampu menguasai siswa sepenuhnya selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga siswa masih ada yang tidak memperhatikan
2) Guru kurang maksimal menggunakan media.
3) Guru kurang mampu menghidupkan suasana kelas, siswa masih cenderung
pasif
4) Guru kurang lantang dalam menjelaskan materi
5) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
b. Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar Siswa
Proses pengamatan dilakukan terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat
keberhasilan belajar. Hasil belajar yang dijadikan pengamtan yakni:
1) Nilai rata-rata kelas
2) Nilai presentase banyaknya siswa yang tuntas
3) Nilai presentase banyaknya siswa yang tidak tuntas
Selain hasil belajar, guru juga melakukan pengamatan terhadap keaktifan
belajar siswa. Pengamatan dilakukan pada proses pembelajaran dengan mengfokuskan
pengamatan terhadap:
1) Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru
2) Kerjasama siswa pada saat kerja kelompok
66
3) Ketekunan siswa dalam menyelesaikan soal kerja kelompok
4) Keberanian siswa dalam mengemukaakan pendapat
5) Ketekunan siswa mengerjakan soal individual.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran
2) Siswa masih bermain dikelas dan berguarau dengan teman ketika guru sedang
menerangkan
3) Siswa masih takut atau ragu dalam mengutarakan pendapatnya
4) Siswa kurang lantang dalam menjawab pertanyaan guru
5) Siswa masih bergantung kepada temanya pada saat berdiskusi
6) Siswa masih ada yang bingung dengan petunjuk proses pembelajaran yang
diberikan guru
c. Refleksi pra siklus
Hasil belajar pada pra siklus menunjukkan bahwa keaktifan siswa masih sangat
rendah, ketika guru menjelaskan masih banyak yang sibuk sendiri, ketika guru
mengajukan pertanyaan untuk menstimulus siswa sama sekali tidak ada yang
menanggapi bahkan ketika ditunjuk untuk menjelaskan apa yang sudah di jelaskan
guru siswa terkesan bingung untuk menjawab.
Dalam hasil observasi pra siklus guru hanya sebagai penyampai materi, kurang
adanya bimbingan khusus terhadap siswa sehingga guru tidak dapat maksimal
memastikan siswa-siswanya memperhatikan dengan baik atau tidak.
Selama pengamatan berlangsung ditemukan masalah-masalah, yaitu:
1. Guru kurang maksimal memanfaatkan waktu pembelajaran.
67
2. Guru monoton dalam menyampaikan materi.
3. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa yang berarti.
4. Siswa masih bermain sendiri.
5. Siswa terkesan merasa bosan denga metode yang digunakan oleh guru.
6. Siswa kurang tertantang untuk menyampaikan pendapat atau menjawab
pertanyaan dari guru.
d. Refleksi
Hasil belajar siklus I ini menujukkan bahwa keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran meningkat dibandingkan pra siklus. Guru berperan sebagai fasilitator,
pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Metode
pembelajaran Kooperatif STAD dan Media audio visual ini membuat semua siswa
aktif karena dalam pembelajaran siswa dapat berinteraksi dengan kelompoknya dan
juga dapat melatih keberanian siswa pada saat mengutarakan hasil diskusinya didepan
kelas.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah, yaitu:
1) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat penggunaan metode pembelajaran
Kooperatif STAD
2) Fasilitas yang kurang mendukung maksimalnya penggunaan media audio
visual.
3) Penguasaan kelas yang kurang optimal saat menggunakan metode Kooperatif
STAD
4) Suara guru kurang lantang dalam menjelaskan materi
68
5) Beberapa siswa belum menunjukkan ketertarikannya dalam metode dan media
tersebut.
6) Siswa masih banyak binggung dan bergantung kepada temanya saat diskusi
berlangsung
7) Masih ada siswa yang kurang berani untuk mengutarakan hasil diskusi.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan
pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan, pada tanggal 10 september
2018.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester pelajaran Bahasa Indoesia kelas V
semester I. Standar kompetensi memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.
Dengan kompetensi dasar mendengarkan menanggapi penjelasan narasumber petani,pedagang,
nelayan ddl dengan memperhatikan santun bahasa.
Siklus II dilaksanakan karena hasil evaluasi siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan.Perencanaan pada siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I dengan tujuan
untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Pelaksanaan silklus II ini dilakukan dengan 4 tahapan,
yaitu dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, secara garis besar pelaksanaan dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian
kegiatan belajara mengajar menggunakan metode pembelajaran Kooperatif STAD
dan media audi visual gerak. Adapun materi yang dibahas adalah teks penjelasan
69
narsumbe. Dalam hal ini guru menyusun tujuan pembelajaran yang disesuaikan
dengan indikator pembelajaran.
b. Menyiapkan seperangakat pertanyaan dan jawaban yang digunakan dalam metode
pembelajaran Kooperatif STAD , yang berhubungan dengan materi teks penjelasan
narasumber. Berbentuk lembar kerja siswa (LKS) berupa permasalahan yang harus
dikerjakan secara individu dan kelompok.
c. Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajran.
d. Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, lembar hasil belajar siswa
dan lembar pengamatan peformen guru untuk melihat kondisi belajar mengajar
menggunakan metode pembelajaran Kooperatif STAD dan media audio visual.
e. Menyusun soal evaluasi siklus II yang akan digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa. Tes formatif ini berbentuk soal esai.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada penelitian ini guru kelas melaksanakan tindakan pembelajaran, sementara
peneliti bertindak sebagai pengamat. Pelaksanaan tindakan ini pembelajaran, guru
melaksanakan sesuai dengan apa yang sudah tertulis dalam RPP seperti saat kegiatan
awal guru menyampaikan tugas pembelajaran. Guru menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok. Guru
melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi teks penjelasan narasumber.
setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara kelompok untuk
mendiskusikan dengan temanya terkait materi. Sedangakan pada kegiatan akhir guru
melakukan tes evaluasi pembelajaran.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan apresepsi kepada siswa
1) Guru mengucspkan salam
70
2) Guru memimpin peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran dimulai
dan mengabsensi siswa
3) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
4) Guru bertanya jawab untuk memotivasi siswa.
Saiapa yang tadi pagi sarapan sebelum berangkat kesekolah?
Kenapa kita membutuhkan makanan? Apa gunanya?
5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akn dicapai
b. Guru mempresentasikan materi pembelajaran pada siswa tentang teks penjelasan
narasumber.
c. Guru menunjukkan beberapa ciontoh penjelasan narasumber dari suatu kejadian
menggunakan media audio visual.
d. Secara sekilas siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pembelajaran dengan
menggunakan metode Kooperatif STAD
e. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok secara acak.
f. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi.
g. Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara kelompok untuk
mendiskusikan dengan temanya terkait materi
h. Guru berkeliling mengecek kerja siswa dalam kelompok dan menjelaskan jika ada
yang belum faham
i. Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota
kelompok
j. Setelah selesai melakukan diskusi guru member kesempatan bagi kelompok untuk
salah satu anggota maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil diskusi mereka.
k. Kemudain guru memberikan Tanya jawab unutk di jawab siswa.
71
l. Guru memebrikan tugas esay untuk di kerjakan secara individual dengan tanpa
saling kerjasama antar siswa
m. Guru bersama siswa mengecek hasil kerja individu mereka
n. Kemudian guru memberikan penghargaan untuk siswa yang paling aktif dalam
melakukakn Tanya jawab
o. Guru memberikan apresiasi penghargaan uttuk kelompok yang terbaik.
p. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
q. Guru memberi penguatan terhadap kelompok mendapat nilai baik dan memberi
motivasi terhadap kelompok yang mendapatkan nilai kurang
r. Guru bersama siswa meluruskan pembahasan dan penguatan terhadap materi yang
sudah dipelajari
s. Guru membuat kesimpulan dari setiap materi
t. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah di pelajari
u. Guru menutup mempelajaran dengan bedoa dan dilanjut dengan salam
3. Pengamatan/Oservasi
Selama pelaksanaan pembelajaran secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
Kooperatif STAD dan penggunaan medai audio vidsual dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan dengan
mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu untuk mengamati
aktivitas belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan
narasumber menggunakan metode kooperatif student teams achievement divisions dan
72
media audio visual gerak.Selanjutnya, dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi energi dan penggunaanya
a. Performansi Guru
Pengamatan perfomansi guru meliputi penguasaan materi, penguasaan dalam
menerapkan metode Kooperatif STAD,mediadan pengelolaan kelas (manajemen
kelas) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru sudah mulai mampu menguasai siswa sepenuhnya dalam proses
pembelajaran berlangsung sehingga siswa memperhatikan
2) Guru sudah optimal dalam memotivasi siswa
3) Guru sudah bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
telah direncanakan
4) Guru sudah mampu menggunakan media
5) Guru sudah mampu dalam menghidupkan suasan kelas
6) Suara guru lantang pada saat menjelaskan materi
b. Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa
Proses pengamatan dilakukan terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui
tingkat keberhasilan belajar. Hasil belajar yang dijadikan pengamtan yakni:
1) Nilai rata-rata kelas
2) Nilai presentase banyaknya siswa yang tuntas
3) Nilai presentase banyaknya siswa yang tidak tuntas
73
Selain hasil belajar, guru juga melakukan pengamtan terhadap keaktifan belajar
siswa. Pengamatan dilakukan pada proses pembelajaran dengan mengfokuskan
pengamatan terhadap:
1) Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru
2) Kerjasama siswa pada saat kerja kelompok
3) Ketekunan siswa dalam menyelesaikan soal kerja kelompok
4) Keberanian siswa dalam mengemukaakan pendapat atau tanggapan saat diskusi
didalam kelas
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Siswa sudah aktif dengan motivasi yang diberikan oleh guru dalam proses
belajar
2) Siswa mulai antusias dalm mengikuti proses pembelajaran
3) Siswa sudah mulai percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya dan aktif
dalam menjawab pertanyaan guru
4) Siswa sudah mulai berkerja sama kepada temanya saat diskusi
5) Optimalnya hasil belajar dan aktivitas siswa
6) Siswa sudah runtut dalam mempraktikan percobaan pada saat kegiatan
praktikum berlangsung sesuai dengan petunjuk
c. Refleksi
Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran meningkat dari proses pembelajran siklus I. Siswa terlihat antusias
dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
Kooperatif student teams achievement divisions dan menggunakan media audio
74
visual gerak. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat
pembelajaran berada pada siswa. Metode pembelajaran Kooperatif STAD dan
media audio visual bergerak ini membuat siswa jadi aktif karena dalam
pembelajaran siswa dapat berinteraksi dengan teman sekelompoknya dan juga
dapat melatih keberanian siswa pada saat mengutarakan hasil diskusinya di depan
kelas.
Selama pengamatan berlangsung permasalahan-permasalahan yang ditemukan
pada siklus I sudah menurun dan diperbaiki.Kebingungan siswa dalam berdiskusi
dan menjawab pertanyaan sudah menurun dan siswa sudah melakukanya dengan
baik sesuai dengan arahan guru.Pada praktikum siswa juga dapat melakukan
dengan baik sesuai dengan petunjuk yang diberikan.Siswa juga sudah berani dan
percaya diri dalam menjawab pertanyaan juga mengutarakan pendapatnya.
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan penelitian yaitu
untuk mengetahui bahwa metode Kooperatif student teams achievement divisions dengan media
audio visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
materi teks penjelasan narasumber pada kelas V di MI Darussalam Rejosari Kecamatan BAncak
Kabuapaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Dalam
penelitian ini tes tertulis yang berbentuk lembar essay untuk mengukur hasil belajar Bahasa
Indonesia. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:
1. Pra Siklu
No Nama Jenis Kelamin
1. Dwi Siswoyo Laki-laki
2. Rafi mahikul Hikam Laki-laki
3. Sabilatul Hidayati Perempuan
4. Asyifa Abhni Maulina Perempuan
5. Khairunnisa Perempuan
6. Nala Hikatuzzulfa Perempuan
7. Ali Nafiudin Laki-laki
8. Ifatul Aulia Perempuan
9. Ritas Aprilia Perempuan
10. Aji Muhammad Susanto Laki-laki
11. Muhammad Miftah Laki-laki
12. Ersa Dewi Aryanti Perempuan
13 M. Abdul Afif Laki-laki
14 Adi Bima Saputra Laki-laki
15 Muhammad Khalid Laki-laki
16. Muhammad Kahfi Laki-laki
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus
No Nama Nilai Keterangan
1. Dwi Siswoyo 45 Tidak Tuntas
76
2 Rafi mahikul Hikam 65 Tidak tuntas
3 Sabilatul Hidayati 65 Tidak tuntas
4 Asyifa Abhni Maulina 65 Tidak tuntas
5 Khairunnisa 70 Tuntas
6 Nala Hikatuzzulfa 55 Tidak Tuntas
7 Ali Nafiudin 55 Tidak Tuntas
8 Ifatul Aulia 50 Tidak Tuntas
9 Ritas Aprilia 70 Tuntas
10 Aji Muhammad Susanto 65 Tidak Tuntas
11 Muhammad Miftah 85 Tuntas
12 Ersa Dewi Aryanti 95 Tuntas
13 M. Abdul Afif 60 Tidak Tuntas
14 Adi Bima Saputra 65 Tidak Tuntas
15 Muhammad Khalid 65 Tidak Tuntas
16 Muhammad Kahfi 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1.035
Rata-rata Kelas 64,68
Presentase Siswa Tuntas 25% (4 siswa)
Presentase Siswa Tidak Tuntas 75% (12 siswa)
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada
kelas IV MI Darussalam Rejosari Kecamatan Bancak Kbaupaten Smerang tahun pelajaran
2018/2019 adalah 70.
a. Nilai rata-rata hasil tes siswa pra siklus
X =
X = 64,68
b. Nilai presentase hasil tes siswa yang tuntas pra siklus
77
c. Nilai presentase hasil tes siswa yang tidak tuntas pra siklus
Tabel4.2 Data perolehan nilai KKM pra siklus
No Rentang Nilai Jumlah
Siswa Presentase
Angka Ketuntasan
1 ≥70 Tuntas 4 25%
2 <70 Tidak Tuntas 12 75%
Jumlah 16 100%
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Dalam pembelajaran pra siklus ini keaktifan siswa masih dikatakan kurang.
Siswa juga belum bersemangat, malas dan belum percaya diri dalam proses pembelajran
serta belum ada keaktifan selama mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu peneliti
melakukan perbaikan pembelajaran dengan cara dilaksanakan dalam dua siklus.
75%
25%
PRA SIKLUS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
78
Gambar 4.2Diagram data pengamatan
Kinerja Siswa Prasiklus
Refleksi:
Dalam pra siklus ini ditemukan beberapa kekurangan yaitu:
a. Dalam kegiatan pembelajaran belum sesuai dengan RPP yang dirancang
sebelumnya
b. Sebagian siswa belum aktif semua dalam mengikuti pembelajaran
c. Dari hasil evaluasi masih banyak yang belum tuntas
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus ini yaitu:
a. Mengondisikan siswa sebelum pembelajaran dimulai, memberi motivasi ketika
sebelum pembelajran dimulai.
b. Memberi arahan kepada siswa supaya pada saat pembelajaran siswa
memperhatikan.
c. Membuat kelompok dalam mempelajari materi yang diajarakan agar kondisi kelas
menjadi kondusif dan para siswa mudah terkontrol.
d. Dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw dengan
tujuan agar siswa mudah memahami saat pembelajaran.
0
5
10
15
20
25
30
35
79
2. Siklus I
Table 4.3 Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1. Dwi Siswoyo 60 Tidak Tuntas
2 Rafi mahikul Hikam 75 Tuntas
3 Sabilatul Hidayati 70 Tuntas
4 Asyifa Abhni Maulina 80 Tuntas
5 Khairunnisa 70 Tuntas
6 Nala Hikatuzzulfa 90 Tuntas
7 Ali Nafiudin 75 Tuntas
8 Ifatul Aulia 80 Tuntas
9 Ritas Aprilia 70 Tuntas
10 Aji Muhammad Susanto 65 Tidak Tuntas
11 Muhammad Miftah 85 Tuntas
12 Ersa Dewi Aryanti 95 Tuntas
13 M. Abdul Afif 65 Tidak Tuntas
14 Adi Bima Saputra 65 Tidak Tuntas
15 Muhammad Khalid 70 Tuntas
16 Muhammad Kahfi 65 Tidak Tuntas
Jumlah 1.180
Rata-rata Kelas 73.75
Presentase Siswa Tuntas 68,7% (11 siswa)
Presentase Siswa Tidak Tuntas 31,2% (5 siswa)
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia mater
teks penjelasan narasumberpada kelas V MI Darussalam Rejosari kecamatana Bancak
Kabupaten searang tahun pelajaran 2018/2019 adalah 70
a. Nilai rata-rata hasil tes siswa siklus I
X = 73,75
b. Nilai presentase hasil tes siswa yang tuntas siklus I
80
p = 68,75%
dibulatkan menjadi 69%
c. Nilai presentase hasil tes siswa tidak tuntas siklus I
p = 31,25%
dibulatkan menjadi 31%
Tabel 4.4 Data Perolehan KKM Siklus I
No Rentang Nilai Jumlah
Siswa Presentase
Angka Keterangan
1 ≥ 70 Tuntas 11 68,75%
2 < 70 Tidak
Tuntas 5 31,25%
Jumlah 16 100%
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
69%
31%
0% 0%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus 1
Tuntas
Tidak Tuntas
81
Dalam pembelajaran siklus I ini keaktifan siswa masih bisa dikatakan sudah membaik
dari pada pertemuan yang sebelumnya. Sebagian siswa sudah bersemangat untuk
mengikuti pembelajaran di bandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Dalam
pembelajaran sebagian siswa sudah bersemangat tetapi belum mempunyai keberanian
untuk bertanya, namun keaktifan selama mengikuti pembelajaran sudah mulai aktif. Oleh
karena itu peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan cara dilaksanan siklus kedua
Gambar 4.4 Diagram Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I
Refleksi:
Berdasarkan pengamatan yang dilakuakan oleh peneliti, dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa dalam siklus I ini sudah membuat sedikit perubahan yang terjadi pada
siswa, selain itu terdapat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, untuk mengatasi
kekurangan tersebut maka peneliti harus membuat perbaikan dalam siklus yang akan
dilaksanakan pada pertemuan yang berikutnya. Hal ini dilakukan agar dalam siklus II nanti
tidak mengulang kesalahan yang sama.
Dalam siklus I ini terdapat beberapa kekurangan yaitu:
Column1
Column2Column3
35
40
45
50
82
a. Ketika peneliti mengajar dalam kegiatan pembelajaran belum sesuai dengan RPP
yang dirancang sebelumnya, sehingga alokasi waktunya kurang sesuai dengan yang
sudah direncanakan.
b. Sebagian siswa belum aktif semua dalam pembelajaran, karena masih ada yang
belum paham dengan jalanya pembelajaran kooperatif STAD.
c. Ketika diberi waktu untuk bertanya belum semua siswa aktif tentang pembelajaran
yang kurang paham atau yang belum dipahami, hal ini terlihat ketika hasil evaluasi
di koreksi masih banyak yang belum tuntas.
Adapun perbaikan untuk siklus ini yaitu:
a. Peneliti mengondisikan terlebih dahulu alur dari metode pembelajaran kooperatif
STAD supaya semua siswa paham materi yang akan diajarkan.
b. Memberi arahan kepada siswa supaya memperhatikan materi yang akan diajarkan
melalui media audio visual yang si=udah dipersiapkan guru.
c. Membuat kelompok dalam mempelajarai materi yang akan diajarkan, agar kelas
menjadi kondusif.
Setelah pembelajaran selesai, maka dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar yang
telah diajarkan.Evaluasi atau penilaian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman
dan penguasaan materi siswa setelah diberi pelajaran.
83
3. Siklus II
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1. Dwi Siswoyo 60 Tidak Tuntas
2 Rafi mahikul Hikam 80 Tuntas
3 Sabilatul Hidayati 85 Tuntas
4 Asyifa Abhni Maulina 90 Tuntas
5 Khairunnisa 85 Tuntas
6 Nala Hikatuzzulfa 95 Tuntas
7 Ali Nafiudin 95 Tuntas
8 Ifatul Aulia 100 Tuntas
9 Ritas Aprilia 100 Tuntas
10 Aji Muhammad Susanto 75 Tuntas
11 Muhammad Miftah 90 Tuntas
12 Ersa Dewi Aryanti 95 Tuntas
13 M. Abdul Afif 70 Tuntas
14 Adi Bima Saputra 75 Tuntas
15 Muhammad Khalid 80 Tuntas
16 Muhammad Kahfi 85 Tuntas
Jumlah 1.357
Rata-rata Kelas 84,81
Presentase Siswa Tuntas 93,75% (15 siswa)
Presentase Siswa Tidak Tuntas 6.25% (1 siswa)
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
teks penjelasan narasumber pada kelas V MI Darussalam Rejosari kecmata bancak
kabupaten semarang tahun pelajaran 2017/2018 adalah 70.
a. Nilai rata-rata hasil tes siswa siklus II
b. Nilai presentase hasil tes siswa yang tuntas siklus II
84
Dibulatkan menjadi 94%
c. Nilai presentase hasil tes siswa yang tidak tuntas siklus II
Dibulatkan menjadi 6%
Tabel 4.6 Data perolehan nilai KKM siklus II
No. Rentang Nilai Jumlah
Siswa
Presentase
Angka Ketuntasan
1. ≥ 70 Tuntas 15
93,75%
2. < 70 Tidak Tuntas 1 6,25%
Jumlah 16 100%
85
Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Ketuntasan nilai pada siklus II adalah banyak yang tuntas, rata-rata nilai kelaspun juga
sudah melebihi KKM yang ditetapkan.Selain itu dalam pembelajaran siklus II ini keaktifan
siswa sudah meningkat 85%.Dengan menggunakan metode yang diterapkan oleh peneliti
mampu meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi teks penjelasan narasumber.
Selain itu, siswa lebih bersemangat dan sudah mempunyai keberanian dalam bertanya
maupun menjawab. Keaktifan selama mengikuti pembelajaran juga sudah meningkat dari
pada pertemuan yang sebelumnya.
94%
6%
0% 0%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
86
Gambar 4.6 Diagram Pengamtan Kinerja Siswa Siklus II
Refleksi :
Tahap akhir dari siklus II ini sudah banyak siswa yang sudah tuntas dalam pembelajaran
Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
meningkat dari proses pembelajran siklus I. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Kooperatif STAD dan media audio
visual gerak. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat
pembelajaran berada pada siswa. Metode pembelajaran Kooperatif STAD ini membuat
siswa jadi aktif karena dalam pembelajaran siswa dapat berinteraksi dengan teman
seklompoknya dan juga dapat melatih keberanian siswa pada saat mengutarakan hasil
diskusinya didalam kelas.
Selama pengamatan berlangsung permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada
siklus I sudah menurun dan diperbaiki.Kebingungan siswa dalam berdiskusi dan menjawab
pertanyaan sudah menurun dan siswa sudah melakukanya dengan baik sesuai dengan
arahan guru.Pada praktikum siswa juga dapat melakukan dengan baik sesuai dengan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
keaktifansemangat
keberaniankreatifitas
87
petunjuk yang diberikan.Siswa juga sudah berani dan percaya diri dalam menjawab
pertanyaan juga mengutarakan pendapatnya.
B. Perbandingan Hasil Antar Siklus
Dalam bagian ini disajikan data rata-rata antar siklus yang dipaparkan senagai berikut:
Tabel 4.7 Data Nilai rata-rata antar siklus
No. Ketuntasan Pelaksanaan Nilai rata-rata
1. Pra siklus 64,68
2. Siklus I 73,75
3. Siklus II 84,81
Gambar 4.7 Diagram Data Nilai rata-rata antar Siklus
Selanjutnya dalam bagian ini disajikan data ketuntasan KKM siswa antar siklus yang
dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.8 Data ketuntasan KKM siswa antar siklus
No Pelaksanaan Kategori Jumlah
Siswa
Presentase
1. Pra siklus Tuntas 4 25%
Tidak Tuntas 12 75%
2. Siklus I Tuntas 11 68,75%
Tidak Tuntas 5 31,25%
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Axis Title
88
3. Siklus II Tuntas 15 93,75%
Tidak Tuntas 1 6,25%
Gambar 4.8 Diagram ketuntasan KKM siswa antar Siklus
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
atau prestasi belajar.Banyaknya siswa yang mulanya prestasi hasil belajar relative rendah,
cenderung naik secara perlahan, kegiatan aktifitas siswa mengikuti pembelajran juga
meningkat sehingga kualitas hasil belajar siswa cukup memuasakan.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
PraSiklus
Siklus I Siklus II
Diagram KetuntasanKKM siswa antarSIKLUS
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian perbaikan pembelajaran yang dilakukan di MI Darussalam Rejosari
bancak kabupaten semarangtahun pelajaran 2018/2019 dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode kooperatif Student teams Achievement divisons dengan media audio visual gerak dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi tek penjelasn narasumber. Peningkatan hasil
belajar ditandai dengan nilai siswa yang mencapai KKM sebesar ≥70, yakni pada pra siklus
pertama nilai dari 16 siswa di ketahui hanya 4 (25%) siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas 12
(75%) siswa. Kemudian pada siklus I Meningkat menjadi 11 (68,75%) siswa yang tuntas dan
siswa yang tidak tuntas 5 (31,25%) siswa. Pada siklus ke II mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 15 (93,75%) siswa tuntas dan tidak tuntas 1 (6,25%) siswa serta adanya peningkatan
Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus I sebesar 68,75% dan siklus II sebesar 93,75%.Jadi siklus
dihentikan karena sudah memenuhi indicator keberhasilan individual yaitu ≥70 dan Kriteria
Kentutasan Klasikal yaitu ≥ 85%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, hal-hal yang perlu di perhatikan sebagai berikut.
1. Guru
Hendaknya guru lebih kreatif dalam mengemas pembelajaran agar siswa tidak mudah bosan
pada saat pembelajaran berlangsung, serta mengikut sertakan siswa dalam proses
pembelajaran.
2. Siswa
90
Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh
guru sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.
3. Sekolah
Pihak sekolah sebaiknya mengadakan pembinaan terhadap guru untuk melatih guru terutama
pembinaan tentang nagaimana guru harus mengemas pembelajaran, karena jika guru berhasil
dalam mengemas pembelajaran dengan menarik maka siswa akan lebih tertarik dan lebih
memperhatikan pada saat proses pembelajaran.
91
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sam’s, Hartiny Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
Slamento. 1991. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Asnawir dan umar,Basyiruddin. 2002.Media Pembelajaran. Padang: Ciputat Press.
Bahrudin dan Wahyuni, Esa Nur.2008.Teori belajar dan pembelajaran. Jogjakarta : Ar-
Ruzzmedia.
Keraf,G. 1991. Tata bahasa rujukan bahasa indonesia. Jakarta: PT.Grasindo.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Susanto, Ahmad. 2013.Teori-teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada
Media Grub.
Aqib,Zaina, dkkl. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Husdarta,JS,M Saputra,Yudha. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: IKAPI.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dr.Rusman. 2014.Model-Model Pembelajran. Jogjakarta: Kharsima Putra Utama.
Djamarah,Syaiful Bahri, Zain,Aswan. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT RINEKA
CIPTA.
Zaini,Hisyam, Munthe,Bermawy, Aryani,Sekar Ayu. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Insan Madani.
https://id.m.wikipedia.org/wiki.metode
92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
93
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah : MI Darussalam Rejosari
Kelas : V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : I (satu)
Standar Kompetensi
1. Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.
Kompetensi Dasar
1.1 Mendengarkan
Menanggapi penjelasan narasumber petani, pedagang, nelayan, karyawan dll) dengan
memperhatikan santun berbahasa
Indikator
1.1.1 Siswa dapat menejlaskan pengertian Narasumber, Wawancara.
1.1.2 Siswa dapat menceritakan kembali penjelasan narasumber.
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode STAD dan Media Audio Visual Gerak Peserta didik mampu:
94
1. Menanggapi menjelaskan kembali pengertian narasumber.
3. Menceritakan kembali penejelasan narasumber
B. Materi Pembelajaran
1 Pengertian Narasumber, Wawancara.
2. Kalimat – kalimat santun untuk menanggapi dan menceritakan kembali penjelasan
narasumber.
C. Metode dan Media Pembelajaran
1. Metode
a) Student teams achievement divisions (STAD)
2. Media
b) Audio Visual Gerak
Materi Pembelajaran
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivai siswa untuk mengeluakan pendapat mengenai materi.
b. Kegiatan Inti
eksplorasi
1) Guru menjelaskan tentang teks penjelasan narasumber.
95
2) Guru mengarahkan jawaban petanyaan dengan meminta peserta didik untuk
membuka dan membaca buku siswa.
3) Guru mempresentasikan pengetahuan tentang teks penjelasan narasumber.
4) Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok.
Elaborasi
5) Guru guru memberikan lembar tugas untuk dikerjakan secra berkelompok
6) Guru meminta peserta didik mengerjakan yang sudah disiapkan oleh guru.
8) Guru memeriksa kegiatan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan
benar jika masih ada peserta didik yang belum dapat melakukan kegiatan
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
9) siswa bersama-sama dengan guru membahas lembar kerja yang sudah
dikerjakan oleh siswa.
Konfirmasi
10) Guru member apresiasi gambar bintang untuk kelopok dengan nilai terbaik.
11) Guru member apresiasi gambar bintang untuk individu dengan nilai skor terbaik.
12) Guru meminta siswa untuk menjelaskan secara rangkum materi yang sudah
dipelajari.
c. Kegiatan Penutup
1) guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pelajaran.
2) guru memimpin doa dan mengucapkan salam.
.
E. Sumber belajar
1. Buku siswa
2. Rangkuman Teks penjelasan suatu kcelekaan
96
F. Penilaian
1. Tehnik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Tehnik Bentuk instrumen
Tes tertulis Essay
Rejosari 8 September 2018
Mengetahui,
Kepala MI Darussalam Rejosari Guru Kelas V
Heri Susantoso, S. PdI Wahyudi S.Pd.I
97
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah : MI Darussalam Rejosari
Kelas : V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : I (satu)
Standar Kompetensi
1. Mengungkap pikiran,pendapat,perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan,
menceriterkan hasil pengamatan atau berwawancara.
Kompetensi Dasar
1.2 Berbicara
Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran pemecahannya dengan
Indikator
1.2.3 Siswa Dapat mengidentifikasi apa yang terjadi dalam suatu tragedi / kejadian.
1.2.4 Siswa dapat menyimpulkan dari suatu kejadian.
A. Tujuan Pembelajaran
98
Peserta didik mampu:
1. Siswa dapat mengidentifikasi yang terjadi dalam suatu kejadian.
2. Siswa dapat menyimpulkan suatu kejadian.
B. Materi Pembelajaran
e. Mendengarkan dan menanggapi penjelasan narasumber
Pernahkah kalian mendengarkan penjelasan tentang suatu peristiwa? Orrang yang
dapt menjelaskan suatu peristiwa disebut naras umber. Agar dapat memahami isi
penjelasa dari narasumber, kita harus memperhatikan dengan cermat. Setalah kalian
dapat memahaminya. Untuk menanggapi penjelasan narasumber, hendaknya dengan
menggunakan bhasa yang santun.
Sekarang kita akan melakukan kegiatan mendengarkan penjelasan narasumber.
“Pada hari senin , 11 maret 2008 terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan 20 mobil.
Tabrakan yang terjadi jalan raya antara Abu Dhabi dan Dubai, Uni Emirat arab ini
menegaskan bahwa tiga orang tewas dan 27 lainnya luka luka.”
f. Mennyimpulkan penjelasan narasumber dari kejadian kecelakaan.
C. Metode dan media Pembelajaran
1. Metode
Student teams achievement divisions
2. Media
Audio visual gerak
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
4) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
99
5) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivai siswa untuk mengeluakan pendapat mengenai materi
b. Kegiatan Inti
Ekplorasi
1) Guru menjelaskan tentang pengertian narsumber, wawancara dan unsure-
unsur dalam berwawancara.
2) Guru memperlihatkan contoh wawancara terhadap narasumber dalam suatu
kejadian.
3) Guru membagi siswa dalam 4 kelompok.
4) Guru memberikan lembar tugas untuk dikerjakan secara berkelompok.
Elaborasi
7) Guru meminta peserta didik mengerjakan LKS yang sudah disiapkan secara
berkelompok.
8) Guru memeriksa kegiatan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan
benar jika masih ada peserta didik yang belum dapat melakukan kegiatan
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
9) Guru bersama siswa mengevaluasi hasil belajar kelompok.
10) Guru membagikan lembar kerja siswa individual unutk dikerjakan secara
indiviu
Konfirmasi
11) Guru mengevaluasi hasil kerja siswa.
12) Guru memberikan apresiasi berupa bintang untuk kelompok dan siswa dg nilai skor
terbaik.
13) Guru melemparkan pertanyaan untuk dijawab oleh siswa
100
10) Guru meminta siswa untuk menjelaskan secara rangkum materi yang sudah
dipelajari.
c. Kegiatan Penutup
11) guru melakukan evaluasi terhadap hasil kerja siswa.
12) guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
13) guru memimpin doa dan mengucapkan salam.
E. Sumber belajar
1. Buku siswa
2. video wawancara suatu kegiatan
F. Penilaian
1. Tehnik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Tehnik : Tes tertulis
Bentuk instrument : Essay
Rejosari 10 September 2018
Mengetahui,
kepala MI Darussalam Rejosari Guru Mata Pelajaran
Heri Susantoso, S. PdI Wahyudi ,S.Pd.I
1
Materi Siklus I
Narasumber adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang,
baik mewakili pribadi maupun suatu lembaga, yang memberikan atau
mengetahui secara jelas tentang suatu informasi, atau menjadi sumber
informasi untuk kepentinganbaikpribadimaupun media massa.
Wawancara adalah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau
lebih secara langsung.
Tujuan Wawancara yaitu, sebagai berikut :
1. Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan data dari tangan
pertama (primer).
2. Tujuan wawancara yaitu sebagai pelengkap teknik pengumpulan
lainnya.
3. Tujuan wawancara ialah untuk menguji hasil pengumpulan data
lainnya
Tema atauperihal yang diwawancarakan.
Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal
ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang
dibicarakan.
Etika atau santun berwawancara.
1. Memastikan kesediaan narasumber untuk diwawancarai.
2. Mengawali berwawancara dengan salam.
3. Menggunakan bahasa yang santun.
4. Menghindari pertanyaan yang menyinggung.
WawancaraSederhana
2
Ani : Selamat siang pak, boleh saya minta waktu bapak
sebentar?
Pak Jono : Oh.. silahkan. Ada apa ya?
Ani : boleh saya mewawancarai bapak?
Pak Jono : boleh.
Ani : sudah berapa lama bapak berjualan bakso?
Pak Jono : kira-kira 5 tahun dek.
Ani : siapa saja yang biasa membeli bakso buatan bapak?
Pak Jono : umumnya orang disekitar dan orang-orang sehabis
pulang kantor.
Ani : bapak berjualan bakso dengan berkeliling atau
menetap?
Pak Jono : sebelumnya saya berjualan bakso dengan berkeliling.
setelah 2 tahun, saya dapat mendirikan sebuah ruko untuk berjualan
bakso.
Ani : mengapa bapak lebih memilih berjualan bakso? Apa
alasannya?
Pak Jono : karena bakso digemari banyak orang.
Ani : apa saja bahan-bahan yang bapak gunakan untuk
membuat bakso?
Pak Jono : daging sapi, garam, tepung kanji, dan bumbu khas
buatan saya. Untuk isinya bisa Polos, telor dan urat.
Ani : apa saja menu yang bapak hidangkan?
Pak Jono : Bakso biasa, bakso telor, bakso urat, dan menu spesial
bakso urat super besar. Dan beragam minuman
Ani : berapa harga per-1 porsinya?
3
Pak Jono : jika bakso biasa harganya Rp.12.000. bakso urat biasa
harganya Rp.17.000. bakso telor harganya Rp.14.000. dan bakso urat
super besar harganya R19.500.
Ani : berapa keuntungan yang dihasilkan dari penjualan
bapak selama sebulan?,
Pak Jono : keuntunganperbualnnya kurang lebih Rp.5.500.000.
Ani : apa yang memotivasi bapak untuk berjualan bakso?
Pak Jono : untuk menjadi pedagang bakso yang sejahtera.
Ani : terima kasih atas waktunya pak. Semoga kios bakso
bapak semakin maju
Pak Jono : iya, sama-sama.
Soal Siklus I
1. Apa pengertian narasumber ?
2. Apa sebutan orang yang meminta informasi ?
3. Apa istilah dari dua orang atau lebih yg melakukan proses Tanya jawab?
4. Bagaimana etika berwawancara yang baik itu ?
5. Apa tujuan dari wawancara ?
6. Dari dialog wawancara di atas siapakah yang berperan sebagai narasumber
?
7. Siapa yang berperan sebagai pewawancara ?
8. Apa tema yang ada dalam wawancara tersebut?
9. Apa yang terjadi ketika berwawancara kita menggunakan kata-kata yang
kurang sopan ?
10. Dalam dialog apakah pewawancara sudah menggunakan etika
berwawancara yang baik?
4
MateriSiklus II
5
Tragedy KecelakaanNgawi
Tiga bus AKAP (antar kota antar provinsi) dan sebuah mobil Toyota
Kijang Innova terlibat kecelakaan beruntun di ruas Jalan Solo-Ngawi, tepatnya di
Desa Soko Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi Jawa Timur,
Selasa (17/4) siang. Beruntung tak ada korban dalam peristiwa tersebut. Namun
11 orang mengalami luka-luka dan masih dalam penanganan rumah sakit
setempat.
Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu membenarkan kejadian tersebut.
Ketiga bus yang terlibat kecelakaan adalah PO Mira, Eka dan Sumber Selamat
jurusanSurabaya-Solo-Yogyakarta dan sebaliknya. Sedangkan Toyota Kijang
Innova bernomor polisi N 19 DP merupakan mobil dinas berplat merah.
"Kecelakaan terjadi siang tadi pukul 12.30, di Jalan Raya Ngawi-Solo km 8-
9 Kabupaten Ngawi. Saat ini semua korban luka sudah ditangani. Tidak ada
korban meninggal, semua kendaraan yang terlibat sudah dievakuasi. Arus
lalulintas dari Solo ke Surabaya dan sebaliknya sudah lancar," ujar Kapolres
kepada merdeka.com.
Terkait kronologi terjadinya kecelakaan, Kapolres menjelaskan, semula
kendaraan bus pariwisata berjalan dari arah barat atau Solo. Searah dibelakangnya
melaju 2 sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya. Sementara di
belakangnya melaju dengan kecepatan tinggi Bus Mira S 7526 US dan Toyota
Innova plat merah, sedangkan dari arah timur melajubus Eka Patas S 7523 US.
6
Sesampainya di lokasi kecelakaan, bus Mira bermaksud mendahului
dengan mengambil haluan terlalu ke kanan dan bertabrakan dengan bus Eka Patas.
Akibatnya Bus Mira melintang di jalan raya dan kemudian ditabrak oleh Toyota
Innova yang ada di belakangnya. Sedangkan Bus Eka Patas banting setir ke kiri
sehingga masuk ke areal persawahan.
"Bus Sumber Selamat yang melaju di belakang Toyota Innova berusaha
menghindari tabrakan dengan banting setir ke kiri dan masuk ke parit," urainya.
Akibat kejadian tersebut, lanjut Kapolres, mengakibatkan sejumlah korban
luka-luka. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit At-Tiin Ngawi dan UPT
Puskesmas Gemarang.
Berikut identitas korban :
Korban di Rs. At tien husada:
1. Iptu. Priyoto alamat Aspol Brimob Serondol, mengalami robek kaki kiri.
2. Ipda Triarso, alamat, Polresta Sidoarjo, mengalami robek kepala depan.
3. Heliyanti, (58) PNS, (penumpang Innova) alamat Jl.
Pamali, Malang mengalami luka nyeri tangan kiri.
7
4. Priyo Hatmanto (67) warga, Oerum Sedap, Bantul. Mengalami luka nyeri leher.
5. Rebi (62), (penumpang bus Mira) warga Saradan, Madiun, mengalami luka
robek tangan kiri.
6. Hanafi (38), kenek bus Mira warga Desa Kedungmlaten Kecamatan Lengkong,
Nganjuk, mengalami robek dah, dang.
7. Sunardi (70), penumpang bus Mira, alamat, Desa Beran, Donoyudan,
Kalijambe, Sragen mengalami luka robek pelipis kanan, lecet tangan kiri,.
8. Adi Susilo (40) ,! sopir bus Mira, alamat Kendal, Jateng mengalami luka cedera
kepala, luka robek kaki kiri, penurunan kesadaran.
9. Arya (6) pelajar, Bantul, Yogyakarta, mengalami luka babras lutut kiri.
8
Soal Siklus II
1. Tragedi apa yg di jelaskan dalam penjelasan narasumber diatas ?
2. Apa saja yg terlibat dalam kecelakaan diatas?
3. Dimanakah kejadian kecelakaan tersebut?
4. Kapan kejadian tersebut terjadi?
5. Siapa yang memberikan informasi berita diatas ?
6. Ada berapa korban dari kejadian diatas ?
7. Bagaimana pendapat kalian mengenai berita tersebut diatas ?
8. Bagaimana saran kalian untuk semua yang terlibat dalam kejadian
tersbeut?
9. Apa yang harus dilakukan oleh para pengendara di jalan raya agar
tidak terjadi kecelakaan ?
10. Apa kesimpulan dari kejadian tersebut ?
9
Dokumen – dokumen
Gambar sekolah
10
11
Gambar Data-data sekolah
12
13
Gambar Keadaan kelas saat pembelajaran
14
15
Nilai Prasiklus
Dwi Siswoyo 45 Tidak Tuntas
Rafi mahikul Hikam 65 Tidak tuntas
Sabilatul Hidayati 65 Tidak tuntas
Asyifa Abhni Maulina 65 Tidak tuntas
Khairunnisa 70 Tuntas
Nala Hikatuzzulfa 55 Tidak Tuntas
Ali Nafiudin 55 Tidak Tuntas
Ifatul Aulia 50 Tidak Tuntas
Ritas Aprilia 70 Tuntas
Aji Muhammad Susanto 65 Tidak Tuntas
Muhammad Miftah 85 Tuntas
Ersa Dewi Aryanti 95 Tuntas
M. Abdul Afif 60 Tidak Tuntas
Adi Bima Saputra 65 Tidak Tuntas
Muhammad Khalid 65 Tidak Tuntas
Muhammad Kahfi 60 Tidak Tuntas
16
Profil Sekolah
Nama Satuan Pendidikan : MI Darussalam Rejosari Bancak
Alamat Lengkap : Kromo, Rejosari kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang
Tanggal Ijin Operasional : 01/01/1957
MI Darussalam Rejosari kecamatan Bancak Kabupaten Semarang.
Adapun batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
e. Sebelah timur berbatasan dengan sawah dari bapak Abdurrahman
(mbah dur).
f. Sebelah barat berbatasan dengan persawahan masyarakat sekitar.
g. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan kampung.
Sebelah utara berbatasan dengan batas jalan utama congol beran.
17
Lembar Observasi Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Menarik perhatian siswa dalam kegiatan
belajar menggunakan metode bermain
peran dan media komik
√
10. Memberikan perhatian yang sama pada
setiap kelompok
√
Penguasaan bahan belajar
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
13. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan bahan ajar melalui metode
bermain peran dan media komik
√
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telah ditetapkan
√
18
15. Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar melalui metode bermain
peran dan media komik
√
16. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu √
17. Memfasilatasi siswa selama proses kegiatan
belajar melalui metode bermain peran dan
media komik
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
√
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak lanjut / Follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi/bahan ajar yang
akan dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
√
Jumlah 52 30 4
Total 86
Kategori Baik
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Rentang Kategori :
Nilai 76 - 100 ( Baik )
Nilai 51 - 75 ( Sedang )
Nilai 25 - 50 (kurang )
19
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Siskap siswa dalam kegiatan membuka
pelajaran
1. Siswa mempersiapkan pembelajaran √
2. Antusias siswa menerima apersepsi √
3. Siswa menanggapi umpan balik guru
tentang apersepsi (kaitannya dengan materi)
√
4. Memperhatikan tujuan pembelajaran dari
guru
√
5. Menerima acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap Siswa dalam proses pembelajaran
6. Perhatian siswa pada guru saat guru
memulai kegiatan pembelajaran.
√
7. Keadaan siswa saat memperhatikan
pelajaran
√
8. Antusiasme siswa √
9. Sikap siswa dalam menanggapi materi teks
penjelasan narasumber.
√
10. Tidak gaduh saat pembagian kelompok √
11. Siswa tidak saling menggangu anggota
kelompok yang lain.
√
12. Bekerja kelompok dengan baik dan bekerja
sama.
√
13. Bekerja sama dan saling membantu pada
anggota lain yang belum faham materi
√
14. Mampu memberikan tanggapan apabila guru
menanyakan hal-hal mengenai materi
√
15. Berani maju ke depan kelas utuk
menyampaikan hasil bekerja kelompok.
√
16. Mampu menjawab apabila guru menanyakan
alasan siswa menjawab deemikian.
√
17. Siswa mampu bekerja sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan guru.
√
Evaluasi Pembelajaran
20
18. Siswa mengerjakan soal individual dengan
tenang
√
19. Mengerjakan soal evaluasi secara mandiri
dan tidak minta bantuan pada yang lain.
√
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Siswa mampu menyimpulkan kembali
materi yang telah diberikan
√
21. Siswa mampu menjawab lemparan-
lemparan pertanyaan dari guru.
√
22. Siswa mampu member kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak lanjut / Follow up
23. Menerima tugas guru. √
24. Mencatat materi yang akan disampaikan
pada pertemuan selanjutnya.
√
25. Antusisme menerima motivasi dari guru. √
Jumlah 5
2
3
0
4
Total 86
Kategori Baik
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Rentang Kategori :
Nilai 76 - 100 ( Baik )
Nilai 51 - 75 ( Sedang )
Nilai 25 - 50 (kurang )
21
Lembar Observasi Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka
pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
√
Sikap guru dalam proses
pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Menarik perhatian siswa dalam
kegiatan belajar menggunakan
metode bermain peran dan media
komik
√
10. Memberikan perhatian yang sama
pada setiap kelompok
√
Penguasaan bahan belajar
11. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang dibuat
dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
√
13. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan bahan ajar melalui
metode bermain peran dan media
komik
√
22
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang
telah ditetapkan
√
15. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar melalui
metode bermain peran dan media
komik
√
16. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu
√
17. Memfasilatasi siswa selama proses
kegiatan belajar melalui metode
bermain peran dan media komik
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak lanjut / Follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi/bahan ajar
yang akan dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu
terus belajar
√
Jumlah 52 30 4
Total 86
Kategori Baik
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
Rentang Kategori :
Nilai 76 - 100 ( Baik )
23
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Nilai 51 - 75 ( Sedang )
Nilai 25 - 50 (kurang )
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Siskap siswa dalam kegiatan
membuka pelajaran
1. Siswa mempersiapkan pembelajaran √
2. Antusias siswa menerima apersepsi √
3. Siswa menanggapi umpan balik
guru tentang apersepsi (kaitannya
dengan materi)
√
4. Memperhatikan tujuan
pembelajaran dari guru
√
5. Menerima acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
√
Sikap Siswa dalam proses
pembelajaran
6. Perhatian siswa pada guru saat guru
memulai kegiatan pembelajaran.
√
7. Keadaan siswa saat memperhatikan
pelajaran
√
8. Antusiasme siswa √
9. Sikap siswa dalam menanggapi
materi teks penjelasan narasumber.
√
10. Tidak gaduh saat pembagian
kelompok
√
11. Siswa tidak saling menggangu
anggota kelompok yang lain.
√
12. Bekerja kelompok dengan baik dan
bekerja sama.
√
13. Bekerja sama dan saling membantu
pada anggota lain yang belum
faham materi
√
24
14. Mampu memberikan tanggapan
apabila guru menanyakan hal-hal
mengenai materi
√
15. Berani maju ke depan kelas utuk
menyampaikan hasil bekerja
kelompok.
√
16. Mampu menjawab apabila guru
menanyakan alasan siswa menjawab
deemikian.
√
17. Siswa mampu bekerja sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan guru.
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Siswa mengerjakan soal individual
dengan tenang
√
19. Mengerjakan soal evaluasi secara
mandiri dan tidak minta bantuan
pada yang lain.
√
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Siswa mampu menyimpulkan
kembali materi yang telah diberikan
√
21. Siswa mampu menjawab lemparan-
lemparan pertanyaan dari guru.
√
22. Siswa mampu member kesimpulan
kegiatan pembelajaran
√
Tindak lanjut / Follow up
23. Menerima tugas guru. √
24. Mencatat materi yang akan
disampaikan pada pertemuan
selanjutnya.
√
25. Antusisme menerima motivasi dari
guru.
√
Jumlah 52 30 4
Total 86
Kategori Baik
Lembar Observasi Siswa Siklus II
25
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Rentang Kategori :
Nilai 76 - 100 ( Baik )
Nilai 51 - 75 ( Sedang )
Nilai 25 - 50 (kurang )
26
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Puji Lestari
NIM :115-14-129
Jurusan : PGMI
Dosen Pembimbing Akademik : Eva Palupi, S.Psi, M.Si.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1 OPAK STAIN
SALATIGA 2014
“AKTUALISASI
GERAKAN
MAHASISWA YANG
BERETIKA, DISIPLIN
DAN BERFIKIT
TERBUKA”
diselenggarakan oleh
DEMA STAIN
SALATIGA
18-19 Agustus
2014
Peserta 3
2 OPAK JURUSAN
TARBIYAH STAIN
SALATIGA 2014
“AKTUALISASI
PENDIDIKAN
KARAKTER SEBAGAI
PEMBENTUK
GENERASI YANG
RELIGIUS,
EDUCATIVE, DAN
HUMANIS”
20-21 Agustus
2014
Peserta 3
27
diselenggrakan oleh HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
3 LIBRARY USER
EDUCATION
(Pendidikan
Pemustakaan) UPT
PERPUSTAKAAN
STAIN SALATIGA
diselenggrakan 2oleh
kepala perpustakaan
28 Agustus
2014
Peserta 2
4 TALK SHOW DENGAN
TEMA “Ciptakan
Karakter Mahasiswa
Religius dan Berakhlak
Mulia” diselenggarakan
oleh Al Khidmah
Kampus Kota Salatiga
19 September
2014
Peserta 2
5 Ibtida’ dengan tema
“Ikatan Bingkai Cinta
dalam Titian Dakwah
Menuju Insan Kamil”
yang diselenggarakan
oleh LDK FA IAIN
Salatiga
18 Oktober
2014
Peserta 2
6 SERTIFIKAT dalam
rangka “SIBA-SIBI’’
Training UTS Semeter
Ganjil Tahun 2014
diselenggarakan oleh
CEC dan ITTAQO
24-25 Oktober
2014
Peserta 3
28
7 PAB (Penerimaan
Anggota Baru) JQH Al
furqan STAIN Salatiga
dengan tema
“Menumbuhkan Karakter
Islami dan Qura’ani
13-14
Desember
2014
peserta 3
8 “SIBA-SIBI” Training
UAS Semester Ganjil
tahun 2014
diselenggarakan oleh
CEC dan ITTAQO
19-20
Desember
2014
Peserta 3
9 SEMINAR NASIONAL
“ Peranan Technopreneur
dalam Mendukung
Program Pemerintah
Melelui Ekonomi
Kreatif” diselenggarakan
oleh KOPMA
“FATAWA” IAIN
Salatiga.
15 April 2015
Peserta 8
10 Workshop Terapi Hati
diselenggarakan oleh
Biro Konsultan Psikologi
TAZKIA
05 Juni 2015 Peserta 2
11 PIAGAM
PENGHARGAAN oleh
kepala sekolah selaku
Penanggung Jawab
Pesantren Ramadhan &
MOPD SMP Negeri 9
11 Juli 2015
Pembimbing
pesantren
Ramadhan
4
29
Saatiga 2015/2016
12 Talkshow Sukses Kuliah
Bersama KAMMI
Salatiga yang
diselenggarakan oleh
KAMMI Salatiga
16 September
2015
Peserta 2
13 SEMINAR NASIONAL
dengan tema
“PENDIDIKAN
KARAKTER UNTUK
MELAHIRKAN
PEMIMPIN MASA
DEPAN” diselnggarakan
oleh HMJ IAIN Salatiga
17 November
2015
Peserta 8
14 SEMINAR NASIONAL
LDK Fathir Ar Rasyid
IAIN Salatiga dengan
Tema “ Muslimah Sejati
Bertabur Inspirasi”
29 November
2015
Peserta 8
15 SK Pengurus Himpunan
Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)
28 Maret 2016
Bendahara 6
16 TABLIGH AKBAR
“surat cinta dari surga”
Dalam Rangka
GARDIKA
diselenggarakan oleh
LDK Fathir Ar-Rasyid
13 Juni 2016
Panitia 4
30
IAIN Salatiga
17 PESANTREN KILAT
RAMADHAN LDK
FATHIR AR RASYID di
SMP N 3 Salatiga
13-15 Juli
2016
Pemateri 6
18 WORKSHOP
NASIONAL PASAR
MODAL SYARIAH
“PERAN PASAR
MODAL SYARI’AH
BAGI MAHASISWA
EKONOMI UNTUK
MENYONGSONG
INDONESIA
SEJAHTERA”
Diselenggrakan oleh
DEMA FEBI IAIN
Salatiga.
19 Oktober
2016
Peserta 8
19 SK Panitia dan Juri
kegiatan festival Tari dan
MUSWIL yang
diselenggaraka oleh HMJ
PGMI IAIN Salatiga
9 November
2016
Sie. Perkap 4
20 KEGIATAN FESTIVAL
TARI DAN
MUSYAWARAH
WILAYAH (MUSWIL)
IKATAN MAHASISWA
PENDIDIKAN GURU
MADRASAH
IBTIDAIYAH (IMPI)
10 November
2016
Panitia 4
31
WILAYAH III di
selenggrakan oleh HMJ
PGMI Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga
21 SEMINAR NASIONAL
dengan tema
“PENGELOLAAN BIRO
HAJI,UMROH, BISNIS
atau IBADAH”
diselenggrakan oleh HMJ
Manajemen Dakwah
16 November
2017
Peserta 8
22 SEMINAR NASIONAL
“Reaktualisasi Cantik
Dhohir dan Batin dalam
Kacamata Islam”
diselenggarakan oleh
LDK-FA IAIN Salatiga
18 November
2017
Peserta 8
Jumlah 101
Salatiga, 15 Agustus 2018
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan
Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.
NIP. 19710309 200003 1 001