training radiasi

39

Upload: abu-al-buchorie

Post on 22-Nov-2014

783 views

Category:

Technology


5 download

DESCRIPTION

Radiasi Pengion

TRANSCRIPT

Page 1: Training Radiasi
Page 2: Training Radiasi

Pancaran dan perambatan energi melalui materi atau ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau partikel Ex. Gelombang panas gelombang cahaya perambatan gelombang radio

Apakah berbahaya???Radiasi bukan pengion tidak (microwave, lampu, Hp)

Radiasi pengion YA2 sifat khas radiasi pengion yaitu tidak dapat dirasakan secara langsung oleh panca indera manusia dan beberapa jenis radiasi dapat menembus berbagai bahan.

Page 3: Training Radiasi

Radiasi yang berasal dari suatu proses fisika di dalam atom

MENGAPA BISA TERJADI ???

Atom tidak stabil Atom stabil

radiasi

Materi : tersusun dari molekul yg terdiri atas beberapa atomAtom : bagian terkecil dari suatu materi yang masih memiliki sifat dasar materi tersebut.

Page 4: Training Radiasi

2. No. 03/Ka-BAPETEN/V-99 tentang KETENTUAN KESELAMATAN PENG ELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF.

3.No. 04/Ka-BAPETEN/V-99 tentang KETENTUAN KESELAMATAN UNTUK PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF.

4.No. 17/Ka-BAPETEN/IX-99 tentang PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH IZIN BAGI PETUGAS PADA INSTALASI NUKLIR DAN INSTALASI YANG MEMANFAATKAN RADIASI PENGION.

1. Surat Keputusan Badan: Pengawas No. 01/Ka-BAPETEN/V-1999 tentang KETENTUAN KESELAMATAN KERJA DENGAN RADIASI.

Page 5: Training Radiasi

1. Zat Radioaktif: Cs-137, Tipe/No. Seri : VZ-79-001/-,

Sumber Cs-137 : waktu paruh 30thn

2. Zat Radioaktif: Cs-137, Tipe/No. Seri : -/B11 Sumber Cs-137 : waktu paruh 30thn

3. Kode : SicoScan, Tipe : DLS167 / 99084 Kode : SicoScan, Tipe : MSX147 / 7980 X-ray 32kV & 40kV 4. Kode : IMAL, Tipe : DPX200, No. Seri : M102359 X-ray 25kV

5. Zat Radioaktif : Am-241, Tipe/No. Seri : -/B11 Sumber Am-241, waktu paruh 432thn

Page 6: Training Radiasi
Page 7: Training Radiasi
Page 8: Training Radiasi
Page 9: Training Radiasi
Page 10: Training Radiasi
Page 11: Training Radiasi
Page 12: Training Radiasi

Alat ukur radiasi: Untuk mendeteksi dan mengukur radiasi, apa yang di

ukur??? - Kuantitas (fluks) - Energi - Intensitas (laju dosis)

Fluks (Kuantitas):Jumlah radiasi pada suatu lokasi pengukuran (radiasi per

detik m2)Energi:Kekuatan dari setiap radiasi yang dipancarkan (keV, MeV)

Page 13: Training Radiasi

Intensitas: Hasil perkalian fluks dengan energi (MeV per detik m2)Laju Dosis:Intensitas dalam bentuk satuan proteksi radiasi (Roentgen,

Rem, Sievert)

Page 14: Training Radiasi

Alat yang digunakan untuk memantau paparan radiasi:

• Surveymeter• TLD Badge• Film Badge• Pen Dose

Page 15: Training Radiasi
Page 16: Training Radiasi
Page 17: Training Radiasi
Page 18: Training Radiasi

Klasifikasi efek radiasi:1. Jenis sel: - genetik (pewaris) - somatik (segera & tertunda)2. Waktu muncul efek: - segera - tertunda3. Dosis radiasi: - stokastik & deterministik

Page 19: Training Radiasi

Efek stokastik dapat terjadi jika sel yang terkena paparan radiasi pengion mengalami modifikasi

Ciri-ciri efek stokastik:- Bersifat random- Tidak memiliki dosis ambang- Probabilitas kejadian tergantung dosis (semakin tinggi dosis

efeknya semakin tinggi)- Dapat terjadi pada individu terpapar dan turunannya

Contoh: Kanker, efek pewarisan, Leukimia

Page 20: Training Radiasi

Efek deterministik terjadi karena adanya kematian sel sebagai akibat dari paparan radiasi baik pada sebagian atau seluruh tubuh

Ciri-ciri efek deterministik:- Memiliki dosis ambang- Tingkat keparahan tergantung dosis- Terjadi hanya pada individu terpapar

Contoh: Efek segera: Eritrema, Sterilitas, retardasi mentalEfek tertunda: katarak

Page 21: Training Radiasi

Efek radiasi Rentang dosis (Gy)

Waktu efeknya

Eritema awal (iritasi kulit)

Epilasi dan deskuamasi kering (rambut rontok)

Deskuamasi basah (borok)

Nekrosis (kematian jaringan)

2 – 3

3 – 8

12 – 20

>20

6 – 24 jam

3 – 6 minggu

4 – 6 minggu

10 minggu

Page 22: Training Radiasi

Paling sensitif : lensa mata : katarak Dosis 0,5 Gy : kekeruhan lensa yang teramati Dosis 2 – 10Gy: katarak dalam 6bulan – 35tahun

Page 23: Training Radiasi

Efek radiasi Rentang Dosis (Gy)

Oligosperma 0,15

Steril utk beberapa bulan < 1

Steril untuk 1 – 2 tahun 1 – 3

Steril permanen 3,5 - 6

Page 24: Training Radiasi

Efek Radiasi Rentang Dosis (Gy)

Steril sementara 0,65

Steril pada usia 40tahunan 5 – 7

Steril pada usia 20tahunan 12 - 15

Page 25: Training Radiasi

Dosis ambang (Gy) Waktu (minggu) Gejala sakit

1 2 - 4 Anemia, infeksi, penurunan sistem kekebalan tubuh

2 2 - 8 kematian

Page 26: Training Radiasi

Dosis Ambang (Gy) Waktu Gejala sakit

20 3 jam Pembengkakan otak, paru, jantung, otot

dan jaringan sel

50 < 3 hari kematian

Page 27: Training Radiasi

Pengertian: sekumpulan sindrom yg timbul akibat paparan radiasi dosis tinggi, lebih besar dari 1Gy, pada seluruh tubuh secara akut.

Tahapanya:1. Prodromal, timbulnya gejala sakit awal pasca paparan2. Masa laten, masa dimana tidak timbul gejala sakit3.Perwujudan SRA, timbulnya sindrom pada sistem

hematopoitik, pencernaan, dan sistem syaraf pusat4. Masa penyembuhan atau kematian

Page 28: Training Radiasi

Beberapa faktor untuk mengurangi dampak radiasi yang diterima oleh tubuh:1.Jarak2.Waktu3.Penahan

1. Jarak Untuk mengatasi penerimaan dosis radiasi dalam pekerjaan, maka harus diusahakan berada pada jarak yang sejauh mungkin. Apabila tidak diperlukan maka janganlah berada dekat sumber radiasi.

Page 29: Training Radiasi

Contoh :Laju dosis pada jarak 5 cm adalah 0,2 mR/jam (2 µSv/jam)Maka laju dosis pada jarak 1 m adalah :2 x (0,05) = d2 x 1

0,1 = d2 x 1

d2 = 0,1/1

d2 = 0.1µSv/jam

dari contoh di atas terlihat jelas bahwa bertambah jauh jarak pekerja ke sumber radiasi bertambah kecil laju dosis.

Page 30: Training Radiasi

Rumus :D = Ld X t

D = Dosis total pada waktu tLd = Laju dosis

T = Waktu penyinaranContoh :Laju dosis pada jarak 5 cm adalah 0,2 mR/jam (2 µSv/jam)Maka dosis selama (a) 30 menit, (b) 2 jam adalah :a. 2 µSv/jam X 30/60 = 1 µSv/jamb. 2 µSv/jam X 120/60 = 4 µSv/jamdari contoh di atas jelas terlihat bahwa bertambah cepat

waktu berada dekat sumber radiasi bertambah kecil dosis yang diterima.

Page 31: Training Radiasi

Dalam faktor penahan dikenal adanya nilai HVL (Half Value Layer/tebal nilai paruh).

HVL adalah ketebalan pelindung yang akan mengurangi laju paparan radiasi setengah dari mula-mula.

Rumus :I = I0 / 2T/HVT

I0 = Laju dosis sebelum pelindung

I = Laju dosis setelah pelindungT = Tebal pelindungHVT = Nilai Tebal Paruh Pelindung

Page 32: Training Radiasi

Contoh :Laju dosis sebelum pelindung adalah 10 mRem/jamTebal pelindung 2mm, 4mm, 8mm, dengan HVL 2mm.I2 mm = 10 / 22/2 = 5 mRem/jam

I4 mm = 10 / 24/2 = 2.5 mRem/jam

I8 mm = 10 / 28/2 = 0.625 mRem/jam

Dari contoh di atas jelas terlihat bahwa bertambah tebal pelindung bertambah kecil laju dosis yang keluar dari pelindung tersebut.

Page 33: Training Radiasi

NBD Pekerja Radiasi

Dosis Efektif (mSv) Efek radiasi

20 Seluruh tubuh rata-rata lima tahun

50 Seluruh tubuh dalam 1 tahun tertentu

Dosis ekivalen 150 Lensa mata dalam 1 tahun

Dosis ekivalen 500 Kulit, tangan, kaki, dalam 1 tahun

Page 34: Training Radiasi

Dosis efektif (mSv) Efek radiasi

1 Seluruh tubuh dalam 1 tahun

Dosis ekivalen 15 Lensa mata dalam 1 tahun

Dosis ekivalen 50 Kulit dalam 1 tahun

Page 35: Training Radiasi

1. Mengetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi .

2. Memanfaatkan sebaik-baiknya semua peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bertindak hati-hati, serta bekerja dengan aman untuk melindungi baik dirinya maupun pekerja lain.

3. Melaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada PPR.

4. Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, yang diduga akibat penyinaran lebih atau masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh.

Page 36: Training Radiasi

Keadaan darurat atau kecelakaan adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian ini yang menjurus timbulnya dampak radiasi, kondisi paparan radiasi yang melampaui batas keselamatan.

Tindakan pertama apabila terjadi kecelakaan adalah 1.Mengevaluasi dan mengisolasi tempat kejadian untuk menghindari adanya penerimaan dosis berlebih dan mempersiapkan rencana penanggulangannya.2.Meninjau kemungkinan-kemungkinan yang terjadi serta mencatat semua kejadian kecelakaan untuk dilaporkan ke BAPETEN oleh petugas proteksi radiasi serta diketahui oleh pengusaha instalasi

Page 37: Training Radiasi

Sumber radioaktif pecah Langkah Penanggulangan:1. Matikan Alat Gammasilometer Cs-137 gamma sources (VZ-

79-001)2. Jika batang sumber radioaktif pecah atau hilang, segera

isolasi area dengan diberi pagar pengaman. 3. Membuat tanda bahaya radiasi4. Melarang orang mendekati tanda bahaya 5. Melarang orang yang bukan pekerja proteksi radiasi

mendekati sumber 6. Lakukan Perbaikan 7. Lapor ke BAPETEN

Page 38: Training Radiasi

Langkah Penanggulangan1. Putar anak kunci ke posisi off atau tekan tombol

emergency 2. Jika masih belum bisa mati sumber x-ray, cabut/turunkan

breaker arus listrik yang mensupplai ke alat density profil tersebut

3. Membuat tanda bahaya radiasi4. Melarang orang mendekati tanda bahaya 5. Melarang orang yang bukan pekerja protesi radiasi

mendekati sumber 6. Lakukan Perbaikan 7. Lapor ke BAPETEN

Page 39: Training Radiasi