119882367 obesitas jenis dan penyebab
DESCRIPTION
oTRANSCRIPT
Jenis Obesitas
Dahulu jenis Obesitas dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Obesitas hiperplastik : obesitas yang ditandai dengan penambahan jumlah sel adiposa yang
terjadi pada masa kanak-kanak akibat kelebihan asupan energi.
Obesitas hipertrofik : terjadi pada orang dewasa disebabkan peningkatan ukuran sel adiposa.
Akan tetapi beberapa penelitian terkini perkembangan obesitas pada orang dewasa terjadi
akibat penambahan ukuran sel diikuti juga dengan penambahan besar sel. Pada obesitas yang
berat ukuran sel bisa mencapai 4x ukuran sel adiposa normal.
Penyebab Obesitas
Penurunan Aktivitas Fisik dan Pengaturan Makanan yang tidak baik
Faktor Gen berperan penting dalam menentukan asupan makanan dan metabolisme
energi,tetapi Faktor lingkungan dan Gaya Hidup menjadi yang utama sebagai faktor
penyebab obesitas. Dalam kurun waktu 20 – 30 tahun terakhir peningkatan orang dengan
obesitas meningkat ini memperkuat gaya hidup dan faktor lingkungan sebagai faktor
utama.Karena Faktor genetik tidak dapat menimbulkan isidensi yang secepat itu.Faktor
genetik mengambil 20-25 % isidensi (Guyton)
Gaya Hidup tidak Aktif ( Sedentary Life Style ) Penyebab utama obesitas.
Gaya hidup sedentarty lifestyle adalah gaya hidup tanpa aktivitas fisik atau adanya aktivitas
fisik tetapi tidak teratur.Biasanya hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman yang
semakin canggih dan memudahkan segala aktivitas.Contoh gaya hidup ini : menonton
TV,membaca buku,bermain komputer sampai sepanjang hari tanpa adanya aktivitas fisik.
Aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi
massa lemak tubuh,sedangkan gaya hidup sedentary lifestyle berefek sebaliknya massa otot
berkurang tetapi massa lemak bertambah.
Perilaku makanan yang tidak baik menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Dengan perkembangan zaman yang terus pesat maka masyarakat dituntut untuk hidup serba
cepat. Maka dari itu banyak makanan yang disajikan secara cepat. Makanan ini kandungan
dan nutrisinya kebanyakan tidak mencukupi gizi tubuh dan kebanyakan makanan ini adalah
junk food yang memiliki kadar sodium tinggi dan padat akan lemak. Sehingga dapat memicu
terjadinya obesitas.
Faktor Lingkungan ,Sosial dan Psikologis menyebabkan perilaku makan menjadi
Abnormal.
Faktor lingkungan dapat menjadi faktor pemicu cepat dalam obesitas.Seperti yang dijelaskan
di atas. Lingkungan di negara yang maju dengan perkembangan zaman yang serba cepat dan
mobilitas tinggi memicu masyarakat untuk bergaya hidup serba cepat termasuk dalam hal
makanan.
Faktor Psikologis dapat juga menyebabkan obsesitas pada beberapa individu.Contohnya pada
individu yang meningkat berat badannya ketika dia mengalami stress berat contohnya
kematian orang tua,penyakit parah,depresi. Dengan makan dapat menjadi sarana penyaluran
stress.
Nutrisi yang berlebih pada masa kanak – kanak
Kebiasaan makan sehari tiga kali dan harus mengenyangkan. Banyak anak yang dipaksa
melakukan kegiatan ini oleh kedua orang tuanya. Ini dapat menjadi salah satu pemicu
obesitas.
Kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang baru terutama meningkat pada tahun pertama
kehidupan dan makin besar kecepatan penyimpanan lemak makin besar pula jumlah sel
lemak.Jumlah sel lemak pada anak obese 3 x dari sel lemak anak dengan BB normal.Oleh
karena itu nutrisi yang berlebih pada bayi seperti minum susu formula dengan melebihi porsi
yang dibutuhkan dapat menimbulkan obesitas di kemudian hari.Pada masa kanak-kanak
rentan umur 4-7 tahun juga merupakan usia kritis dalam pertumbuhan jika dalam masa ini
anak mengonsumsi nutrisi dalam jumlah berlebih (banyak memakan kalori tinggi tanpa
diikuti dengan sayura/serat) maka akan menambah kemungkinan obesitas di kemudian hari.
Kelainan Neurogenik menyebabkan Obesitas
Penelitian terhadap hewan percobaan pada lesi di nukleus ventromerdial hipotalamus dapat
menyebabkan seekor binatang makan berlebihan dan menjadi obese.Orang yang terkena
tumor hipotalamus yang menginvasi(menyerang) hipotalamus sering kali mengalami obesitas
yang progresif (bertahap).
Walaupun kelainan hipotalamus tidak dijumpai pada setiap orang dengan obese, tetapi
susunan fungsional orang obese dengan orang normal berbeda. Terdapat abnormalitas
neurotransmiter atau mekanisme reseptor yang mengatur perilaku makan.
Hal ini dipertegas dengan seorang peneliti yang seseorang obese lalu melakukan diet ketat
sehingga beratnya seperti orang normal. Pada kondisi ini dia akan mendapatkan rasa lapar
yang lebih hebat dari orang normal biasa.Ini membuktikan bahwa “ Set-point” pengatur
perilaku makan pada orang obese diatur pada tingkat penyimpanan zat nutrisi yang lebih
tinggi dari pada orang biasa.
Penelitian terhadap hewan obese yang dibatasi asupan makannya akan terjadi perubahan
neurotransmiter pada hipotalmus yang menyebabkan kelaparan hebat dan penurunan berat
badan. Sebagian perubahan ini adanya peningkatan produksi neurotransmiter
oreksigenik(perangsang makan) seperti NPY dan penurunan zat anoreksigenik ( penghambat
makan) seperti leptin dan alfa-MSH.
Faktor Genetik
Obesitas juga menurun dalam keluarga.Namun masih sangat jarang dan susah untuk
dibuktikan. Penelitian 20-25 % kasus obesitas faktor genetik.
Gen dapat berperan dalam obesitas dengan menyebabkan kelainan pada
1. Pada pengatur pusat makan
2. Pengeluaran energi dan penyimpanan lemak
3. Mutasi pada MCR-4 gen tunggal yang menyebabkan obesitas
4. Defisiensi leptin kongenital
5. Mutasi reseptor leptin
3,4,5 jarang ditemui.