119429421-kontruksi
DESCRIPTION
kontrakTRANSCRIPT
A. Perencanaan Pelaksanaan dilapangan
a.) Perencanaan Teknis :
- Site Plan
- Gambar Detail
- Gambar Kerja
- Metoda Kerja
b.) Perencanaan Manajerial :
- Organisasi Pelaksanaan
- Waktu / Penjadualan
- Sumber Daya
B. Perencanaan Waktu / Penjadualan
Barchart Network
//ContacPerson : 08122360154
//ContacPerson : 08122360154
a. PERENCANAAN TEKNIS :
SITE PLANS :
Pemilihan tata letak bangunan (Site) adalah pemilihan lokasi untuk
penempatan site maupunbangunan sementara lainnya, agar tercapainya
efesiensi pelaksanaan pekerjaan.
Pertimbangan pengaturan tata letak di site antara lain :
1. Bangunan Gedung ;
- Kantor : menghindari suara gaduh, debu dan lain-lain.
- Gudang : keamanan.
- Mes, Kantin, Toilet : bebas dari tempat kerja.
- Rumah Jaga : pandangan yang baik.
- Barak Kerja : disesuaikan dengan kondisi lokasi gudang.
2. Peralatan dan Plant :
- Crane : kapasitas radius jangkauan.
- Mixer : disesuaikan penempatan bahan dalam radius dan jangkauan
crane.
- Generator : jauh dari fasilitas kerja lainnya.
3. Gudang Bahan :
- Semen : keamanan, dekat dengan mixer.
- Koral, Pasir : dekat dengan mixer.
- Bahan Bakar : jauh dari fasilitas kerja lainnya, tersedia pemadam
kebakaran.
4. Jalan Lingkungan :
- Pintu Masuk : keamanan, pengawasan lalu lintas.
- Jalan Lingkngan : tempat parkir, jalan tanah.
//ContacPerson : 08122360154
GAMBAR DETAIL :
- Gambar detail adalah :
Menggambarkan secara khusus bagian-bagian yang dianggap penting dan perlu
diperjelas.
- Gambar berskala besar agar terlihat jelas kekhususannya dan tampak melintang
sehingga memudahkan perhitungan dan pelaksanaannya.
Contoh :
Gambar kusen, dapat dihitung volume kayu kusen, penampang luas kaca, pengecatan
kusen, daun pintu dan daun jendela.
GAMBAR KERJA :
Gambar Kerja adalah :
Pembuatan gambar-gambar bangunan yang mendukung pelaksanaan (Shop Drawing)
antara lain :
- Gambar jalan kerja.
- Gambar bidang kerja.
- Gambar kantor.
- Gambar gudang.
- Gambar-gambar detail yang dibuat oleh pelaksanan / kontraktor.
//ContacPerson : 08122360154
METODA KERJA :
- Metoda Kerja adalah :
kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilakukan secara sistematis untuk
mewujudkan bangunan sesuai dengan rencana.
- Langkah yang harus dilakukan dalam menyusun kegiatan pelaksanaan adalah
menginvetarisasi dan menyusun seluruh kegiatan dalam rangka mewujudkan suatu
bangunan dalam susunan yang urut.
Susunan kegiatan tersebut harus sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan dari
bangunan yang akan dibuat.
b. PERENCANAAN MANAJERIAL
- ORGANISASI PELAKSANAAN :
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan-kegiatan
pelaksanaan dibawah satu koordinasi, dan berfungsi mempertemukan pihak-pihak
tersebut menjadi satu tujuan.
- Bentuk / tipe organisasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
o) Organisasi Garis.
o) Organisasi Garis dan Staff.
o) Organisasi Fungsional.
o) Organisasi Matrik.
o) Organisasi Panitia.
//ContacPerson : 08122360154
- Karakteristik : Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana.
Jumlah karyawan sedikit, pemilik merupakan pimpinan tertinggi.
Pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal dari atas ke bawah.
- Keunggulan : Bentuk organisasi sederhana mudah dipahami dan dilaksanakan.
Pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenangcukup jelas.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat karena komunikasi mudah.
- Kekurangan : Bentuk organisasi tidak fleksibel.
Kemungknan pimpinan bertindak Otokratis besar.
Ketergantungan pada seseorang cukup besar, jika salah satu kurang akan terjadi
kekacauan.
ORGANISASI GARIS OWNER
Manager
Proyek
Manager
Perencana
Layanan
Pendukung
Manager
Konstruksi
//ContacPerson : 08122360154
- Karakteristik : Terdapat kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi, yaitu :
Orang yang menjalankan tujuan pokok untuk pencapaian tujuan.
Orang yang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki, berfungsi
memberikan saran kepada unit operasional.
- Keunggulan : Pembagian tugas jelas (antara orang yang menjalankan tugas pokok dan pemberi saran).
Pengambilan keputusan lebih matang.
Adanya staff ahli yang memungkinkan pencapaian pekerjaan lebih baik.
- Kekurangan : Saran dari staff mungkin sulit dilaksanakan karena kurang adanya tanggung jawab
pekerjaan.
JIka pejabat garis mengabaikan gagasan dari staff maka gagasan tidak berguna.
Bagi pelaksana operasional, perbedaan antara perintah dengan saran tidak selalu jelas.
ORGANISASI GARIS dan STAFF
OWNER
Manager
Proyek
Manager
Perencana
Layanan
Pendukung
Manager
Konstruksi
DIVISI
Perencana DIVISI
Konstruksi
//ContacPerson : 08122360154
- Karakteristik : Mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada spesialisasi yang dimiliki
pejabatnya.
Organisasi ini, seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa
pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat
yang bersangkutan.
- Keunggulan : Adanya spesialisasi yang menyebabkan tugas dilaksanakan dengan baik
Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan.
- Kekurangan : Ditinjau dari sudut karyawan, banyaknya aturan akan membingungkan.
Terjadi salingmementingkan fungsi masing-masing sehingga menyebabkan koordinasi
menyeluruh sulit dijalankan.
Mutasi pekerjaan sulit dikerjakan karena telah terspesialisasi.
ORGANISASI FUNGSIONAL OWNER
Manager
Proyek
DIVISI
Perencana
DIVISI
Konstruksi
//ContacPerson : 08122360154
WAKTU / PENJADWALAN
- Sebagai pedoman untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang telah di tentukan dalam dokumen kontrak.
- Pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu atau lebih cepat maka suatutanda
pelaksana lapangan berhasil dalam menjalankan tugasnya.
- Sebaliknya bila lambat dari waktu yang ditentukan dan tidak ada alasan yang
kuat mendukung keterlambatan, maka suatu tanda kurang berhasil.
- Waktu yang hilang berarti kerugian, oleh karena itu waktu harus dikelola,
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
//ContacPerson : 08122360154
SUMBER DAYA
Sebelum memulai melakukan perencanaan pelaksanaan secara detail, maka pelaksana
harus memperhitungkan sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh perusahaan antara lain :
- Tenaga Kerja.
- Bahan
- Alat
- Uang/Modal
- Sumber daya lainnya
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimilki akan mengetahui sejauh mana kemampuan tenaga kerja
untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan.
Jumlah tenaga kerja yang tersedia juga turut menentukan sampai seberapa lama
pekerjaan itu bisa diselesaikan.
b. Bahan
Survey mengenai bahan perlu dilakukan oleh pelaksana agar dapat diketahui lokasi
sumber, jenis bahan yang dapat didatangkan serta kemampuan pengadaannya baik
dalam jumlah maupun waktunya.
//ContacPerson : 08122360154
c. Alat
Survey mengenai alat akan diperoleh data-data sumber dari pengadaan alat,alamat /
lokasi sumber, jenis alat apa saja yang dapat didtangkan, serta kemampuan
pengadaannya bahwa dalam jumlah maupun waktu.
Sumber bisa dari perusahaan sendiri yaitu dengan investasi atau mutasi dari tempat
lain.
d. Uang/Modal
Dari hasil survey diperoleh data-data modal kerja, alamat/lokasi sumber, serta
kemampuan pengadaannya baik dalam jumlah maupun waktu sumber tersebut bisa saja
dari perusahaan sendiri.
e. Sumber Daya Lainnya
Perlu di survey sumber daya lainnya seperti sub kontraktor.
Disini kita bisa tahu nama kontraktor, kemampuan dan jenis-jenis pekerjaan yang
dilakukan, serta jumlah yang ada dan waktu dimana kita bisa mengadakan ikatan
kerja.
PENYUSUNAN KEGIATAN PELAKSANAAN
1 Pengertian :
Dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi, kegiatan yang dilakukan
mengikuti urutan pekerjaan yang
sesuai dengan metoda pelaksanaan
konstruksi yang ditetapkan. Oleh
karena itu sebelum melangkah
membuat perencanaan-perencanaan
pelaksanaan lain maka terlebih
dahulu perlu menyusun kegiatan
pelaksanaannya.
2 Kegiatan Pelaksanaan
Adalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan secara sistematis untuk
dilakukan secara sistematis untuk
mewujudkan bangunan sesuai
dengan rencana. Langkah yang
harus dilakukan dalam menyusun
kegiatan dalam rangka mewujudkan
suatu bangunan dalam susunan
yang urut. Susunan kegiatan
tersebut harus sesuai dengan urutan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dari bangunan yang akan dibuat itu.
//ContacPerson : 08122360154
Daftar Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Membuat Gedung
Yang Tidak Urut dan yang Urut
Tidak urut Urut
1. Membersihkan dan meratakan tanah
2. Menggali Tanah untuk Pondasi
3. Membuat Dinding
4. Membuat Pondasi
5. Membuat kerangka atap dan penutup
atap
6. Membuat lantai
1. Membersihkan dan meratakan tanah
2. Menggali Tanah untuk Pondasi
(umpak)
3. Membuat Pondasi
4. Membuat Kerangka Dinding dan atap
5. Memasang Penutup atap
6. Membuat Lantai
Contoh
//ContacPerson : 08122360154
Kontraktor yang sudah berpengalaman banyak,
biasanya telah mempunyai daftar urut kegiatan
pelaksanaan dari berbagai jenis bangunan, seperti
daftar susunan bangunan Rumah, Gedung, Jalan,
Jembatan, Irigasi dan yang lainnya. Dalam kegiatan itu
selain digunakan untuk membuat rencana waktu,
dapat digunakan pula dalam menghitung volume dan
harga penawaran, biaya pelaksanaan, alat kontrol
dan lainnya.
Contoh
//ContacPerson : 08122360154
Daftar Kegiatan Pekerjaan rumah
Pekerjaan
1. Pembersihan Lahan
2. Perataan lahan
3. Uit Set dan pasang Bouwplank
4. Galian Tanah
5. Pasang Profil pondasi
6. Pasangan Pondasi
7. Urugan tanah samping Pondasi
8. Perataan dan Pemadatan tanah lantai
9. Sloof dan trasraam
10. Stel kosen
11. Pasang bata / dinding
12. Ring Balok
13. Instalasi Listrik
14. Plesteran dinding
15. Rangka Atap
16. Langit-langit / Plafond
17. Lantai
18. Daun Pintu dan Jendela
19. Finishing ( cat, Kunci-kunci, dll )
Daftar Kegiatan seperti itu, harus dibuat pula tahapan untuk pekerjaan lainnya
//ContacPerson : 08122360154
A. Perencanaan Pelaksanaan dilapangan
a.) Perencanaan Teknis :
- Site Plan
- Gambar Detail
- Gambar Kerja
- Metoda Kerja
b.) Perencanaan Manajerial :
- Organisasi Pelaksanaan
- Waktu / Penjadualan
- Sumber Daya
B. Perencanaan Waktu / Penjadualan
Barchart Network
//ContacPerson : 08122360154
W A K T U
Yang dimaksud dengan waktu disini adalah jumlah hari yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Misalnya berapa hari yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan pondasi ?,
Untuk menetapkan jumlah hari untuk setiap kegiatan dapat dilakukan secara
teoritis atau dilakukan secara perkiraan berdasar pengalaman.
Bagi para pelaksana lapangan yang sudah berpengalaman dengan mudah
akan dapat memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan. Perhitungan cara analisis perlu dilakukan untuk mencegah
kekeliruan.
Dalam menghitung waktu, faktor yang menentukan adalah volume
pekerjaan, metoda kerja dan keadaan lapangan serta keterampilan tenaga
kerja yang melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan.
Menghitung volume pekerjaan tertentu sudah dikuasai oleh para pelaksana
lapangan.
Dalam menghitung waktu keadaan lapangan dapat mempengaruhi
kecepatan.
Misalnya memasang bata untuk dinding pada ketinggian lebih dari 1,50 m
tentu lebih lama dari kecepatan memasang dinding dibawah 1,50 m,
sekalipun dilakukan oleh tukang yang sama.
//ContacPerson : 08122360154
Metoda Kerja juga mempengaruhi kecepatan kerja.
Misalnya karena sesuatu hal, metoda kerja dalam memasang bata harus
dilakukan tidak sesuai dengan kebiasaan kerja tukang bersangkutan, maka
kecepatan kerjanya akan berkurang.
Daftar menghitung waktu biasanya dibuat dalam tabel, seperti dibawah ini :
N
O
JENIS PEKERJAAN VOLUM
E
SATUAN WAKTU
1 Pembersihan dan Perataan
tanah
150 m2 1
2 Uit Set dan pasang bouplank 45 m’ 7
3 Galian Tanah Pondasi 135 m3 3
4 dst
//ContacPerson : 08122360154
DIAGRAM BATANG (BARCHART)
1. Pengertian
Diagram Batang (Barchart) adalah pelaksanaan pekerjaan konstruksi berupa kertas kerja yang memuat urutan pekerjaan dan gambar balok / batang dan menunjukan waktu yang diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan / kegiatan yang berlainan.
Urutan pekerjaan adalah daftar pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan selama pekerjaan konstruksi yang telah diurutkan menurut metoda kerja yang digunakan.
Gambar balok/batang adalah garis yang menggambarkan lama atau periode pelaksanaan suatu pekerjaan.
Waktu adalah batasan yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan, ini dipengaruhi banyak faktor diantaranya : Volume, tingkat kesulitan, ruang kerja, keterampilan tenaga kerja, bahan, alat dll.
//ContacPerson : 08122360154
NO PEKERJAAN
WAKTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pekerjaan Tanah
2 Pekerjaan Struktur
3 Pekerjaan Fasilitas
4 Pekerjaan Finishing
Barchart sederhana
Contoh
//ContacPerson : 08122360154
I. Time Schedule / Barchart
Barchart merupakan bentuk rencana pelaksanaan pekerjaan yang paling
sederhana digunakan dilapangan, kegiatan digambarkan dalam bentuk balok pada skala Waktu.
Dengan Barchart dapat dibaca waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu jenis kegiatan, hal ini disebabkan awal serta akhir suatu kegiatan dapat terbaca pada skala waktunya.
Dalam pembuatannya harus diketahui jenis-jenis kegiatan yang ada pada suatu pekerjaan, kemudian ditentukan urutan-urutannya.
Untuk mengetahui lama waktu penyelesaian suatu jenis pekerjaan, harus diketahui volume pekerjaan kemudian ditentukan, metoda dan analisis kerja (Gambar 1 – terlampir)
//ContacPerson : 08122360154
“K U R V A – S “ :
a. P e n g e r t i a n
Adalah suatu gambaran komulatif progres setiap waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kurva S dibuat berdasarkan rencanaatau pelaksanaan (actual) progres pekerjaan setiap kegiatan (seperti dijelaskan pada diagram barchart).
Setiap barchart yang dilengkapi dengan progres dapat dibuat kurva S.
b. F u n g s i
Untuk menggambarkan progres pada moment tertentu.
Rencana Progres dalam kurva S merupakan referensi / kesepakatan dari semua pihak atas progres yang dihasilkan oleh pelaksana pekerjaan (kontraktor) pada setiap moment tertentu.
Bila Kurva S dari rencana Progres dan pelaksanaan (actual) dibandingkan, maka dapat diketahui secara visual besarnya dan kecenderungan (trend) dari penyimpangan (progres) yang terjadi.
//ContacPerson : 08122360154
Hal ini akan terlihat apakah pelaksanaan lebih cepat atau sebaliknya dari
rencana yang disepakati.
Dengan demikian dapat diketahui dan dapat dimulai tindakan-tindakan koreksi, sehingga pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan yang direncanakan
c. Membuat Kurva – S
Contoh barchart pekerjaan jalan (gambar-1).
Untuk dapat menghitung progres perlu mengetahui biaya yang diperlukan setiap kegiatan.
Kemudian prosentase setiap kegiatan dihitung dengan cara membagi harga setiap kegiatan dengan jumlah total. (gambar-2) terlampir.
//ContacPerson : 08122360154
NETWORK PLANNING 1. Pengertian
Network Planning dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah jaringan kerja atau jaringan kegiatan atau gambar pekerjaan, seluruh kegiatan / pekerjaan konstruksi.
MENGAPA PERLU NETWORK PLANNING ?
Untuk pekerjaan yang mempunyai daftar kegiatan yang banyak, dan hubungan atau kaitan dari kegiatan-kegiatan itu sangat komplek, maka penjadualan dengan sistem barchart akan sulit. Maka dikembangkan oleh ahli-ahli bidang sistem penjadualan kerja, dalam bentuk jaringan kerja
//ContacPerson : 08122360154
1 2 3 4 5
A B
C
D
E
F
A = Galian Pondasi
B = Pasangan Pondasi
C = Membuat Kusen
D = Pasangan dinding dan stel kosen
E = Pembuatan Rangka Atap
F = Pekerjaan Atap
Untuk dapat membaca atau membuat network planning maka perlu
dikenali simbol-simbol serta cara-cara menggambar suatu network
//ContacPerson : 08122360154
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN NETWORK PLANNING
Pembuatan Network Planning pada dasarnya sama dengan pembuatan Time Schedule, hasil akan lebih baik sebelum membuat Network Planning dibuat terlebih dahulu Time Schedulenya.
1. Tentukan jenis-jenis kegiatan yang ada
2. Urutkan jenis-jenis kegiatan tersebut
3. Kaitkan jenis-jenis kegiatan yang mempunyai kaitan
4. Tentukan lamanya waktu penyelesaian setiap jenis kegiatan
5. Buatkan daftar kegiatan yang berdasarkan time Schedule (kegiatan yang mana yang mendahulukan kegiatan lainnya)
6. Buat Network Planningnya
//ContacPerson : 08122360154
a. Penyusunan Network Planning
1. Memperinci proyek dalam kegiatan-kegiatan
2. Menyusun urutan kegiatan
3. Menggambar diagram Network
4. Menentukan waktu penyelesaian masing-masing kegiatan
5. Menghitung waktu penyelesaian proyek
6. Mencari kegiatan kritis dan Lintasan Kritis
7. Menghitung Float masing-masing kegiatan
8. Menghitung biaya proyek dan pemerataan pembiayaan
Dalam membuat Network Planning diadakan langkah-langkah sbb :
//ContacPerson : 08122360154
SIMBOL - SIMBOL
1. Pemakaian Simbol Dasar
Kejadian (Event) Rangkaian 2 Kejadian Aktivitas Penghubung peristiwa
(garis Dummy)
Beberapa Cara merangkai kejadian-kejadian
A B
Hubungan Seri
Aktivitas A da B
A
B
Hubungan Paralel
Aktivitas A dan B
A
B
Aktivitas A dan B selesai
Bersama-sama, saat
Mulainya tidak saling
tergantung [email protected]
//ContacPerson : 08122360154
2. Ketentuan arti penomoran dan satuan waktu
Nomor Kejadian
EET = Earliest Event Time ( saat paling awal )
LET = Lates Event Time ( saat paling lambat )
Contoh : Suatu rangkaian kejadian-kejadian dalam jaringan kerja.
1 0
0
4 2
8
2 4
13
3 6
6
5 16
16 8
23
23 11
28
28
6 13
17
7 6
12 10
13
17
9 18
25 12
32
32
A 4
B
3
C
7
D
5
F
6
F 2
H
7
G 10
L
4
M
5
I
5
J
7
N
15
E 4
//ContacPerson : 08122360154
Lama Kegiatan ( Duration )
Lama Kegiatan dari suatu kegiatan biasanya dinyatakan dengan angka dibawah
simbol kegiatan.
Contoh : tanda/angka dibawah anak panah menunjukan perkiraan waktu dari
lamanya suatu kegiatan.
1 2 5 6 7
4
3
A
3
B 3
C 2
D
1
E
1
F
A = 3 hari, B = 3 hari, C = 2 hari, D = 1 hari, E = 1 hari, F = 1 hari
//ContacPerson : 08122360154
1 2 5 6 7
4
3
A
C
B
D E F
Network Pembuatan pondasi Plat Beton
Gambar (3)
A = Pekerjaan Persiapan
B = Membuat Cetakan
C = Membuat Pembesian
D = Galian Tanah
E = Pemasangan Cetakan dan Besi
F = Pengecoran
Kegiatan semu mulai kejadian 3 menuju 5 dan 4 menuju 5. Semua Kegiatan
Semu adalah untuk mengingatkan kita bahwa acuan akhir ( 5 – 6 ) tidak dapat
dilaksanakan sebelum galian selesai ( 2 – 5 )
//ContacPerson : 08122360154
3. Cara Menghitung Waktu untuk EET dan LET
Tiap kejadian selalu memiliki harga satuan waktu untuk EET dan LET dengan
cara perhitungan waktu yang diperlukan pada jenis aktifitas (dengan kode
hurup) dan dirangkaikan ke arah kejadian baik sebelum (yang mendahului)
maupun terhadap kejadian yang kemudian.
Untuk EET : 15
21
10
a. Perhitungan kedepan
( dari kiri ke kanan )
b. Hanya diperhatikan aktivitas yang
masuk kedalam lingkaran
c. Harga yang terbesar yang dipakai
21
//ContacPerson : 08122360154
Contoh
Penyelesaian Akhir untuk harga EET pada tiap lingkaran kejadian.
0 0
3 7
1 4
2 8
4 19
5 20
6 20
7 31
8 36
A 4
F
15
B
8
E 7
G
12
D 6
K
9
L
11
H
10
C
3
I 5
21
30
28
21
Untuk LET :
a. Perhitungan kebelakang
(dari kanan)
c. Yang diperhatikan harga yang
terkecil b. Hanya diperhatikan aktivitas yang
meninggalkan lingkaran kejadian.
//ContacPerson : 08122360154
Contoh
Penyelesaian Akhir untuk harga LET pada tiap lingkaran kejadian.
0
3 11
1 18
2 8
4 33
5 20
6 20
7 31
8 36
A 4
F
15
B
8
E 7
G
12
D 6
K
9
L
11
H
10
C
3
I 5
//ContacPerson : 08122360154
Contoh Penyelesaian Akhir untuk harga EET dan LET pada tiap lingkaran kejadian.
0
3 11
1 18
2 8
4 33
5 20
6 20
7 31
8 36
A 4
F
15
B
8
E 7
G
12
D 6
K
9
L
11
H
10
C
3
I 5
0
0
4 19
8
7 20
20 36
31
D. Lintasan Jalur Kritis :
Dalam setiap bentuk jaringan Kerja yang lengkap pada lingkaran kegiatan (Event) dapat
dihitung angka EET dan LET masing-masing.
Pada saat event memiliki harga EET = LET atau besarnya selisih (slack) berharga nol
atau EET – LET = 0 maka dikatakan lintasan ini lewat Jalur Kritis
Lintasan Kritis pada gambar diatas digabungkan harga EET dan harga LET maka
akan terlihat aktivitas-aktivitas B, G lewat Dummy, L, I atau pada lingkaran kejadian
No 0,2,5,6,7 dan 8
//ContacPerson : 08122360154
Lintasan kritis merupakan lintas yang terpanjang waktunya.
Penyimpangan yang terjadi pada lintasan kritis akan mempengaruhi waktu penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
E. Mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan (Crash Program)
Apabila diperlukan pekerjaan harus dipercepat penyelesainnya secara keseluruhan, hal
tersebut dapat dilakukan dengan pertimbangan sbb :
Areal kerja mencukupi untuk kelancaran pekerjaan
Peralatan mencukupi
Tenaga Kerja mencukupi
Dana yang tesebia mencukupi
Pekerjaan yang dilaksanakan memungkinkan, misalnya untuk pekerjaan beton harus
mempunyai kekuatan yang cukup.
Dengan mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan berarti diperlukan kerja lembur atau
menambah tenaga, alat dan biaya.
//ContacPerson : 08122360154
3. Lintasan Kritis
Sekarang kita mendapatkan semua informasi yang diperlukan untuk mempersiapkan
Network suatu proyek. Kita mengetahui lamanya setiap kegiatan dan bagaimana
mengklopkannya. Ini maksudnya bahwa sekarang mungkin memperoleh waktu minimum,
untuk menyelesaikan proyek dan kegiatan-kegiatan harus diselesaikan tepat pada bila
pada waktu periode waktu kontrak minimum tidak dapat dicapai.
Lintasan pada Network yang menunjukan semua kegiatan kritis disebut Lintasan Kritis.
Mencari Lintasan Kritis
Perhatikan diagram Network diatas dan dihitung waktu yang diambil untuk mendapatkan
dari kejadian 1 sampai kejadian 7, jika anda telah mengerjakannya tandai lintasan melalui
diagram yang memberikan sejumlah waktu. Jangan melangkah ke hal yang lain sebelum
anda membuat ini.
Total waktu dari kejadian 1 sampai kejadian 7 adalah 8 (delapan) hari lintasan yang
menunjukan jumlah egiatan terlalu lama adalah lintasan yang melalui kejadian-kejadian :
1, 2, 3, 5, 6, 7, termasuk kegiatan semu, tapi hal ini tidak mempengaruhi perhitungan
analisa Network.
//ContacPerson : 08122360154
Catatan : Critical Path melalui event-event yang :
EET = LET, yaitu event No. 1 – 3 – 5 – 8 – 11 – 12 - 13
1 0
0
4 2
9
2 4
13
3 6
6
5 16
16 8
23
23 11
28
28
6 12
17
7 6
13 9
12
17
10 17
24 12
32
32
A 4
B
3
C
7
D
5
F
6
K 2
H
6
G 10
L
4
M
4
I
5
J
N
16
E 4
13 37
37 8
P
5
//ContacPerson : 08122360154
Ada 5 kemungkinan lintasan, kelima lintasan tersebut adalah :
Dari start sampai finish ditempuh lintasan-lintasan :
Melalui aktivitas-aktivitas : A – B – C – D – E – P
4 + 8 + 7 + 5 + 4 + 5 = 28
w a k t u = 28 hari
Melalui aktivitas-aktivitas : F – G – C – D – E – P
6 + 10 + 7 + 5 + 4 + 5 = 37
w a k t u = 37 hari
Melalui aktivitas-aktivitas : F – H – I – J – P
6 + 6 + 5 + 8 + 5 = 30
w a k t u = 30 hari
Melalui aktivitas-aktivitas : F – H – N – P
6 + 6 + 15 + 5 = 32
w a k t u = 32 hari
Melalui aktivitas-aktivitas : K – L – M – N - P
2 + 4 + 4 + 15 + 5 = 30
w a k t u = 30 hari
1.
2.
3.
4.
5.
//ContacPerson : 08122360154
NO KEGIATAN
WAKTU PENYELESAIAN
(HARI) BIAYA (Rp,-) X 103
COST SLOP
(Rp,- 103/hari) NORMAL
CRASH
PROGRAM NORMAL
CRASH
PROGRAM
1 A 10 7 3,000 3,600 200
2 B 20 15 5,000 6,500 300
3 C 30 25 6,000 6,400 80
4 D 15 11 2,000 2,200 50
5 E 20 16 1,800 2,100 75
6 F 20 16 600 1,000 100
7 G 10 6 1,000 1,200 50
JUMLAH 19,400 23,000 855
Contoh
1 0
0
2 10
25
3 30
30 5
50
50
4 25
40 6
60
60
A 10
B
20
C 30
E
20
G 10
D 15
F
20
Percepatan Waktu :
Total biaya pada keadaan normal Rp,- 19.400.000, Lintasan Kritis C – E – G,
Cost Slop yang terkecil ; yaitu kegiatan G = 6 hari, Kegiatan G dipercepat dari
10 hari menjadi 6 hari
Tambahan biaya = (10 hari - 6hari) x Rp,- 50.000 = Rp,- 200.000,-
Jumlah biaya = Rp,- 19.400.000 + Rp,- 200.000 = Rp,- 19.600.000
//ContacPerson : 08122360154
1 0
0
2 10
25
3 30
30 5
50
50
4 25
40 6
56
56
A 10
B
20
C 30
E
20
G 6
D 15
F
20
Contoh
• Lintasan Kritis : C – E – G
• Waktu Penyelesaian = 56 Hari
• Kegiatan E dipercepat dari 20 hari menjadi 16 hari
• Cost Slop kegiatan E = Rp,- 75.000 / hari
• Jumlah Biaya = Rp,- 19.600.000 + Rp,- 300.000 = Rp,- 19.900.000
//ContacPerson : 08122360154
1 0
0
2 10
25
3 30
30 5
46
46
4 25
40 6
52
52
A 10
B
20
C 30
E
16
G 6
D 15
F
20
1 0
0
2 10
12
3 25
25 5
41
41
4 25
27 6
47
47
A 10
B
20
C 25
E
16
G 6
D 15
F
20
Lintasan Kritis : C – E – G
Waktu penyelesaian = 52 Hari
Kegiatan C dipercepat dari 30 hari menjadi 25 hari
Cost Slop kegiatan C = Rp. 80.000 / hari
Tambahan Biaya = (30-25) x Rp. 80. 000
= Rp,- 400.000
Jumlah Biaya :
Rp. 19.900.000 + Rp. 400.000 = Rp. 20.300.000,-
Lintasan Kritis : C – E – G
Waktu Penyelesaian = 47 Hari
Kesimpulan :
Bahwa Lintasan Kritis tetap C – E – G,
oleh karenanya untuk kegiatan A, B, D
dan E tidak perlu dipercepat karena
waktu penyelesaiannya tetap 47 hari
//ContacPerson : 08122360154
1 2 5 6 7
4
3
A
3
C 2
B
D
1
E
1
F 0
0
3
3
5
6
6
6
7
7
8
8 1
Gambar (3)
6
6
Pada gambar diatas jadi Lintasan Kritis ialah lintasan melalui diagram
yang menghasilkan sejumlah lamanya kegiatan yang memberikan total
waktu terpanjang / lama
//ContacPerson : 08122360154
1 2 5 6 7
4
3
A
2
C 3
B
D
4
E
2
F 0
0
2
2
5
7
7
7
9
9
11
11 2
7
7
5
A = PEKERJAAN PERSIAPAN : 2 HARI
B = MEMBUAT CETAKAN : 5 HARI
C = PEMOTONGAN PEMBESIAN : 3 HARI
D = GALIAN TANAH PONDASI : 4 HARI
E = PEMASANGAN CETAKAN & BESI : 2 HARI
F = PEKERJAAN PENGECORAN : 2 HARI
NETWORK PONDASI PLAT BETON
EETo EET1
LET1
FREE FLOAT : <FF>
FF.A = EET 1 – D.A – EET0
FF.A = 2 – 2 – 0 = 0
FF.B = 7 – 5 – 2 = 0
FF.C = 5 – 3 – 2 = 0
FF.D = 7 – 4 – 2 = 1
FF.E = 9 – 2 – 7 = 0
FF.F = 11 – 2 – 9 = 0
TOTAL FLOAT : <TF>
TF.A = LET 1 – DA – EET0
TF.A = 2 – 2 – 0 = 0
TF.B = 7 – 5 – 2 = 0
TF.C = 7 – 3 – 2 = 0
TF.D = 7 – 4 – 2 = 1
TF.E = 9 – 2 – 7 = 0
TF.F = 11 – 2 – 9 = 0
KETERANGAN
• JALUR KRITIS : A – B – DUMMY – E – F
2 + 5 + 0 + 2 + 2 = 11 HARI
• FREE FLOAT : JUMLAH WAKTU YANG
TERLAMBAT PELAKSANAAN
KEGIATAN TANPA
MEMPENGARUHI KEGIATAN
BERIKUTNYA
• TOTAL FLOAT : JUMLAH WAKTU YANG
TERLAMBAT PELAKSANAAN
KEGIATAN TANPA
MEMPENGARUHI SELESAI
PROYEK SECARA
KESELURUHAN
//ContacPerson : 08122360154
//ContacPerson : 08122360154