113087851-traktus-biliaris

Upload: siti-pradyta-kasim

Post on 21-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    1/22

    TRAKTUS BILIARIS

    EMBRIOLOGI DAN ANATOMI

    Perkembangan duktus biliaris dan hati berasal dari divertikulum yang munculdari bagian

    ventral foregut. Bagian kranial menjadi hati, kaudal menjadi bagian ventral pankreas dan

    bagian intermediet berkembang menjadi kandung empedu. Awalnya kosong, divertikulum

    hepatik menjadi sel yang nantinya akan rekanalisasi untuk membentuk saluran.

    Saluranterkecilkanalikulusbiliarispertama kali terlihat sebagai penghubung hepatocit

    primitif yang nantinyamembesar sesuai dengan hati. Banyaknya mikrovilli meningkatkan

    areapermukaan kanalikular. !mpedu disekresi di kanalikulus biliaris melalui

    duktusinterlobular "canals of #ering$ dan duktus lobaris dan melalui duktus hepatikus

    dihilum. %alam banyak kasus, duktus hepatikus komunis merupakan persatuandari duktus

    hepatikus kanan dan kiri, tapi &'( individu tidak bergabung. Permulaan dari duktus

    hepatikus komunis dekat dengan hati, tetapi selalu diluarhati. Panjangnya sekitar ) cm

    sebelum bergabung dengan duktus sistikusmembentuk duktus koledokus "duktus biliaris

    komunis$. %uktus koledokus bermula di ligamentum hepatoduodenale, melewati bagian

    pertama duodenum dan masuk ke facies posterior pankreas sebelum memasuki duodenum.Panjangtotal dari duktus koledokus sekitar * cm.+-*( individu, duktus pancreatikus

    bergabung dengan duktus biliaris komunismembentuk saluran sekitar cm. Segmen

    intraduodenal dari saluran tersebutdisebut ampulla hepatopankreas atau ampulla /atery.

    0rifisiumnya dikelilingioleh sfingter 0ddi.1andung empedu adalah organ berbentuk pear

    terletak pada permukaan bawahhati diantara lobus kiri dan kanan hati. 1andung empedu

    dapat menampungsekitar ' m2 cairan empedu.%i dalam ligamentum hepatoduodenale, arteri

    hepatika sebelah kiri dari duktusbiliaris komunis, dan vena porta sebelah posterior dan

    medial.%inding duktus biliaris ekstrahepatik dan kandung empedu mengandung jaringan

    fibrosa dan otot polos. 3embran mukosa mengandung kelenjar-kelenjarmukosa dan dilapisi

    oleh selapis sel kolumnar. 4raktus biliaris menerima persarafan parasimpatik dan simpatik.

    Saraf motormenuju ke kandung empedu dan saraf sekretorik menuju ke epitel duktus.

    Saraf afferen pada persarafan simpatis beperan dalam penyampaian rasa nyeri padakolik

    biliaris.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    2/22

    FISIOLOGI

    Aliran Empedu

    !mpedu dihasilkan rata-rata '-' m25hari oleh hepatocit dan sel dalamduktus. Sekresi

    aktif dari garam empedu ke kanalikulus biliaris bertanggung jawab terhadap volume empedu

    dan fluktuasinya. 6a7 dan air secara pasif menyeimbangkan isosmolalitas dan netralitas

    listrik. 2esitin dan kolesterolmasuk ke kanalikulus rata-rata tergantung dari banyaknya garam

    empedu yang keluar.

    Bilirubin dan garam garam organik lainya seperti estrogen,sulfobromophthalein disekresikan

    secara aktif oleh hepatocit dengan sistemtranspor yang berbeda dengan garam empedu.Sel

    kolumnar dari ductus menambahkan aliran kaya akan #809- dalamkanalikulus. :ni termasuk

    sekresi aktif dari 6a7 dan #809- dengan pompa selularyang distimulasi oleh sekretin, /:P,

    dan kolesistokinin. 1 7 dan air terdistribusipasif melalui duktus.%iantara waktu makan,

    empedu disimpan dalam kandung empedu, dimanakonsentrasinya rata-rata mencapai &( per

    jam. 6a7dan #809- ataupun 8l- ditranspor aktif dari lumen selama absorpsi. 4iga faktor

    yang mempengaruhi regulasi aliran empedu; sekresi hepatik,kontraksi kandung empedu, dan

    resistensi sfingter 0ddi. %alam keadaandiantara waktu makan, tekanan di duktus biliaris

    komunis adalah '- cm #&0,dan produksi empedu dalam hati dialihkan ke kandung

    empedu. Setelah makan, kandung empedu kontraksi, relaksasi sfingter, dan empedu keluar ke

    duodenum.Selama kontraksi, tekanan di dalam kandung empedu sekitar &' cm #&0 dan

    didalam duktus biliaris komunis '-& cm #&0.1olesistokinin adalah stimulus fisiologis

    utama untuk postprandial kontraksikandung empedu dan relaksasi dari sfingter, tetapi impuls

    vagal memfasilitasikejadian ini. 1olesistokinin dikeluarkan ke dalam aliran darah dari

    mukosa usushalus dengan lemak atau produk lipolitik di dalam lumen. Asam amino

    danpolipeptida kecil adalah stimulus lemah, dan karbohidrat tidak efektif. Aliranempedu

    selama makan meningkat dengan kembalinya garam empedu dalamsirkulasi enterohepatik

    dan stimulasi dari sekresi duktus oleh sekretin, /:P, dankolesistokinin. 3otilin menstimulasi

    pengosongan partial episodik dari kandungempedu diantara waktu makan.

    Garam Empedu dan Sirkulasi Enteroepatik

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    3/22

    mengandung ( bahan padat dan memiliki konsentrasigaram empedu antara &-9

    mmol52.=ungsi dari garam empedu adalah "$ menginduksi aliran empedu, "&$ transporlipid,

    dan "9$ mengikat ion kalsium dalam empedu.!mpedu terdiri dari garam empedu, pigmen

    empedu, dan bahan-bahan lain yanglarut dalam larutan elektrolit alkalis yang mirip dengan

    getah pankreas. Sekitar'ml disekresikan setiap hari. Sebagian komponen empedu diserap

    ulangdalam usus kemudian diekskresikan kembali oleh hati "sirkulasi

    enterohepatik$.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    4/22

    dan diubah menjadi garam-garam deoksikolat dan asamlitokolat. 2itokolat relatif tidak larut

    dan sebagian besar diekskresikan dalamtinja> hanya ( yang diserap. 6amun, deoksikolat

    diserap.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    5/22

    "ATOGENESIS BATU EM"EDU

    :nsiden batu empedu meningkat sesuai dengan umur, sehingga antara umur '-@' tahun

    sekitar &( wanita dan '( laki-laki mengalami batu empedu.Pada '( pasien dengan batu

    empedu adalah jenis kolesterol, sisanya &'(adalah batu pigmen. Semua jenis batu empedu

    memberikan gambaran klinisyang sama.

    Batu Empedu Kolesterol

    Batu empedu kolesterol merupakan hasil sekresi dari empedu hati dengankolesterol yang

    berlebihan. %ipicu oleh berbagai faktor, precipitat kolesterol daricairan membentuk kristal

    sampai batu yang makroskopik.Sebelum pubertas, penyakit ini jarang tetapi memiliki

    frekuensi yang samaantara perempuan dan laki-laki. Setelah pubertas, wanita lebih sering

    terkenadibanding laki-laki sampai setelah menopause. !fek hormon juga

    mempengaruhimeningkatnya insiden batu empedu, seperti wanita dengan

    multipara,supersaturasi kolesterol pada empedu, dan peminum pil kontrasepsi.

    0besitasmerupakan faktor risiko utama.Seperti diketahui, kolesterol merupakan water

    insoluble dan dalam empeduharus ditranspor dengan misel garam empedu dan fosfolipid

    "lesitin$. 1etikakadar kolesterol dalam empedu meningkat melebihi kapasitas garam

    empedu,kristal kolesterol mulai terbentuk.Sekresi garam empedu dan masuknya kolesterol ke

    dalam empeduberhubungan.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    6/22

    glikoprotein, apolipoprotein, sitokeratin$. /ariasi dari protein tersebut merupakan faktor

    penting dalam membedakan yang manaempedu orang yang berkembang menjadi batu.

    Batu "i#men

    Batu pigmen berwarna hitam sampai coklat tua, diameter &-' mm, dan amorf.1omposisinya

    gabungan dari kalsium bilirubinate, polimer bilirubin kompleks,asam empedu, dan bahan

    lainnya. Sekitar '( radioopaD.=aktor predisposisi adalah sirosis, stasis empedu "contoh,

    striktur atau dilatasiduktus biliaris komunis$, dan hemolisis kronis. Beberapa pasien dengan

    batupigmen memiliki peningkatan konsentrasi dari unconjugated bilirubin diempedunya.

    Pada mikroskop elektron memperlihatkan *( dari batu pigmenmemiliki komposisi bakteri.

    1enyataan ini mengarah bahwa bakteri memilikiperan penting dalam pembentukan batu

    pigmen empedu, dan juga pasiendengan batu pigmen lebih sering mengalami sepsis

    dibanding dengan batukolesterol. Bakteri Beta glukoronidase yang mengubah bilirubin

    diglukuronidasesoluble menjadi unconjugated bilirubin insoluble, bergabung dengan

    glycocaliEmenjadi batu makroskopik.

    "en$akit pada kantun# empedu dan saluran empedu

    BATU EM"EDU ASIM"TOMATIK

    Prevalensi batu empedu di SA mengindikasikan bahwa hanya 9( dari manusiadengan

    kolelitiasis datang ke bagian bedah. Setiap tahun, sekitar &( pasiendengan batu empedu

    asimptomatik berkembang menjadi gejala, biasanya kolikbiliaris. Penatalaksanaan operasi

    dilakukan hanya pada pasien dengan gejalaklinis. Profilaksis operasi pada pasien

    asimptomatik, dilakukan pada; "$ batuyang besar "diameter F & cm$, karena lebih sering

    terjadi kolesistitis akutdibanding batu yang kecil> dan "&$ 1alsifikasi kandung empedu,

    karena seringberhubungan dengan karsinoma.

    KOLEDOKOLIATIASIS

    Penting dalam diagnosis

    - 6yeri biliaris

    - :kterus

    - 1olangitis episodik

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    7/22

    Batu dalam kandung empedu atau riwayat kolesistektomiSekitar ' ( dari pasien dengan

    batu kandung empedu ditemukan pada saluranempedu. Batu duktus biliaris komunis biasanya

    berhubungan dengan batukandung empedu, tapi pada '( kasus, kandung empedu tidak ada

    batu.Banyaknya batu pada duktus bervariasi dari satu sampai lebih dari .Ada dua

    kemungkinan etiologi untuk batu duktus biliaris komunis. Penelitianmengarah bahwa

    kebanyakan batu kolesterol berkembang di kandung empedu dan ditemukan di duktus biliaris

    komunis setelah melewati duktus sistikus. Batuini disebut batu sekunder. Batu pigmen

    biasanya keturunan, atau lebih sering,berkembang de novo pada duktus biliaris komunis.

    Batu ini disebut batu duktusbiliaris komunis primer. Sekitar @( batu duktus biliaris komunis

    adalah batukolesterol dan )(nya adalah batu pigmen. Pada akhirnya, rata-rataberhubungan

    dengan banyak gambaran klinis yang berat.Pasien mungkin memiliki satu atau lebih

    gambaran klinis, semuanya disebabkanoleh obstruksi aliran empedu atau dengan pankreas;

    kolik biliari, kolangitis,ikterus, pankreatitis. 4etapi sebanyak '( pasien dengan

    koledokoliatiasisasimptomatik.%uktus komunis mungkin dilatasi &-9 cm proEimal dari lesi

    obstruksi, dan duktusyang sangat membesar berkembang pada pasien dengan tumor biliaris.

    Pada koledokolitiasis atau striktur biliaris, reaksi inflamasi mengurangi dilatasi,

    makadilatasi duktus pada koledokolitiasis lebih tidak terlihat. %ilatasi sistem duktusdalam

    hati dapat juga disebabkan oleh sirosis.1olik biliaris merupakan hasil dari meningkatnya

    tekanan biliaris akibattersumbatnya duktus komunis atau leher dari kandung empedu. Pada

    pasiendengan kanker pada duktus jarang memiliki nyeri yang sama dengan penyakitbatu

    empedu.

    Gam!aran Klinis

    A%GE&ALA

    1oledokoliatiasis mungkin asimptomatik atau menghasilkan kolangitis toksik,yang

    berujung pada kematian. 1eseriusan penyakit tergantung pada derajatobstruksi, lamanya

    gejala penyakit, dan infeksi bakteri sekunder. 1olik biliaris,ikterus, atau pankreatitis.1olik

    biliaris dari obstruksi duktus komunis tidak dapat dipisahkan dari penyebabbatu pada

    kandung empedu. 6yeri dirasakan pada regio subkostal kanan,epigastrium, atau bahkan pada

    substernal. 6yeri menjalar ke skapula kanandapat terjadi.1oledokoliatiasis harus dipikirkan

    pada pasien yang menggigil, demam, atauikterus dengan kolik biliaris. Beberapa pasien

    mengeluh urin yang gelapwalaupun tidak ada ikterus.Pruritus biasanya hasil dari lamanya

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    8/22

    obstruksi.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    9/22

    eksplorasiterbuka duktus biliaris komunis untuk membersihkan batu pada duktus.6ilai

    bilirubin melebihi mg5dl sangat jarang terjadi pada koledokolitiasis,kolangiografi

    seharusnya dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan obstruksineoplastik.

    Dia#nosis Di(erensial

    Pemeriksaan seharusnya memikirkan juga kemungkinan diagnosis diferensialuntuk

    kolesistitis.6ilai amilase serum melebihi ' unit5dl dapat terjadi pada pankreatitis

    akut,kolesistitis akut, atau koledokoliatiasis.Sirosis alkoholik atau hepatitis alkoholik akutmungkin menampilkan ikterus,nyeri abdomen kuadran kanan atas, dan leukositosis. Sulit

    membedakannyadengan kolangitis. Pemeriksaan percutaneous liver biopsy mungkin

    spesifik.1olestasis intrahepatik dari obat, kehamilan, hepatitis kronik aktif, atau sirosisbiliaris

    primer mungkin sulit dibedakan dari obstruksi ekstrahepatik. !G8Pmerupakan pemeiksaan

    yang paling tepat untuk membuat keputusan, jika pemeriksaan lain seperti S< gagal untuk

    membuktikan penyakit batu empedu. ?ika ikterus menetap untuk )-@ minggu, kemungkinan

    disebabkan oleh sebabmekanik. :kterus yang persisten seharusnya jangan diasumsikan

    sebagai hasildari penyakit parenkim sampai hasil normal dari kolangiogram

    menyingkirkanobstruksi dari duktus.:kterus intermiten dan kolangitis setelah kolesistektomi

    cocok dengan strikturbiliaris, dan pembuktiannya dilakukan !G8P. 4umor biliaris biasanya

    menghasilkan ikterus tanpa adanya kolik biliaris ataudemam, dan sekali terjadi, jarang ikterus

    itu menjadi berkurang.

    Komplikasi

    :nfeksi duktus yang lama dapat mengakibatkan abses intrahepatik.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    10/22

    Pasien dengan kolangitis akut harus ditangani dengan antibiotik, dan terusdipantau>

    biasanya dapat mengontrol serangan dalam &)-)+ jam. ?ika kondisipasien memburuk atau

    tidak ada perbaikan dalam &-) hari, sfingterektomiendoskopik atau operasi eksplorasi duktus

    biliaris komunis dilakukan.

    Hang sering pasien dengan kolangitis ringan dan pada ultrasound scan terlihatbatu

    kandung empedu. 1olesistektomi laparoskopi diindikasikan dan, tegantungpengalaman

    dokter bedah, eksplorasi laparoskopi duktus komunis jikakolangiogram atau ultrasound

    laparoskopi memperlihatkan kemungkinan batuduktus komunis. 2aparoskopi duktus komunis

    biasanya melewati duktus sistikus"yang biasanya dilatasi$, tetapi ketika duktus komunis

    membesar "F ,' cm$,hanya bisa dilakukan melalui incisi koledokotomi, dengan operasi

    terbuka.Biasanya, kasus batu duktus komunis dapat ditangani dengan tekniklaparoskopi.

    4etapi jika dokter bedah berpikir batu duktus komunis tidak dapatdikeluarkan melalui

    laparoskopi, kemungkinan terbaik adalah membuangkandung empedu dengan laparoskopi

    dan batu duktus komunis dengansfingterektomi endoskopi. ?ika batu tidak dapat dikeluarkan

    dengansfingterektomi, operasi terbuka dilakukan.1etika duktus komunis dieksplorasi melalui

    duktus sistikus dan batu empedudibuang, duktus sistikus harus diligasi, tetapi drainage

    kateter biasanya tidakmelewati duktus komunis. 1etika duktus komunis dieksplorasi

    melaluikoledokotomi "laparoskopi maupun operasi terbuka$, 4 tube biasanyadisambungkan

    pada duktus, dan kolangigram diambil seminggu setelah operasi.

    Pasien dengan koledokolitiasis yang memiliki riwayat kolesistektomi ditanganipaling

    baik dengan sfingterektomi endoskopi. 3enggunakan duodenoskop,ampulla dikanulasi, incisi

    cm dibuat di sfingter dengan elektrokauter.Pembukaan ini membuat batu keluar dari duktus

    ke dalam duodenum.Sfingterektomi endoskopi tidak berhasil pada batu yang besar "F &cm$,

    dankontraindikasi bila ada stenosis proksimal duktus biliaris dari sfingter.2aparotomi dan

    eksplorasi duktus komunis dibutuhkan pada beberapa kasus.Batu pada cabang intrahepatik

    duktus biliaris biasanya dapat dikeluarkan tanpakesusahan selama eksplorasi duktus komunis.

    Pada beberapa kasus, satu ataulebih duktus intrahepatik terdapat batu, dan berhubungan

    dengan inflamasikronik menghasilkan stenosis pada duktus dekat dengan duktus

    hepatikuskomunis. Seringkali tidak mungkin dalam kasus tersebut untuk mengeluarkanbatu,

    dan jika penyakit ini mengenai hanya satu lobus "biasanya lobus kiri$,lobektomi hepar

    diindikasikan.

    SINDROM "OSTKOLESISTEKTOMI

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    11/22

    Alasan yang biasa terjadi untuk penyembuhan yang inkomplit setelahkolesistektomi

    adalah diagnosis kolesistitis kronik tidak benar. 1arakteristikgejala kolesistitis kronik adalah

    kolik biliaris. 1etika batu kandung empedudikeluarkan dengan harapan pasien akan

    mengalami penyembuhan daridispepsia, intoleransi makanan berlemak, kembung, dll, operasi

    memungkinkantidak mengalami perubahan.Simptom yang ditampilkan mungkin ditampilkan

    mungkin dispepsia atau nyeri.=ungsi hati yang abnormal, ikterus, dan kolangitis adalah

    manifestasi lain yangmengindikasikan penyakit biliaris residual. Pasien yang dicurigai harus

    diperiksadengan !G8P atau 4#8. 1oledokoliatiasis, striktur biliaris, dan pankreatitis

    kronisadalah penyebab tersering dari gejala.

    TUMOR MALIGNA DARI DUKTUS BILIARIS

    - Penting untuk diagnosis

    - :kterus kolestatik dan pruritus

    - AnoreEia dan nyeri abdomen kuadran kanan atas

    - %ilatasi duktus biliaris intrahepatik pada ultrasound atau 84 scan

    - Striktur fokal pada transhepatik atau retrograde kolangiogram endoskopi.

    Epidemiolo#i

    4umor duktus biliaris komunis primer tidak lebih sering terjadi pada pasiendengan

    kolelitiasis, dan pria serta wanita memiliki frekuensi yang sama. 4umorterjadi rata-rata pada

    umur @ tahun tetapi mungkin terjadi pada umur &-+tahun. 1olitis ulserativa adalah

    kondisi yang sering terjadi berhubungan dengantumor duktus biliaris, dan terkadang pada

    kasus kanker duktus biliaris berkembang pada pasien dengan kolitis ulserativa yang diketahui

    telah memilikikolangitis sklerosig untuk beberapa tahun. :nfestasi parasit kronik dari

    duktusbiliaris pada orang timur mungkin bertanggung jawab untuk besarnya insidentumor

    duktus biliaris. 4umor biliaris maligna kebanyakan adalah adenokarsinoma yang berlokasi

    diduktus hepatikus atau duktus biliaris komunis.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    12/22

    pasien tetap ada. Bilirubinuria tampak dari awal, dan warnafeses yang pucat. AnoreEia dan

    penurunan berat badan berkembang seiringberjalannya waktu.:kterus adalah pemeriksaan

    fisik yang paling dimengerti. ?ika tumor berlokasi diduktus komunis, kandung empedu akan

    teregang dan teraba pada kuadrankanan atas. 4umor itu sendiri tidak pernah teraba. Pasien

    dengan tumor padaduktus hepatikus, kandung empedu tetap tidak teraba. Biasanya

    terjadihepatomegali. ?ika obstruksi tidak diperbaiki, hati akan menjadi sirosis,

    dansplenomegali, ascites, atau perdarahan varices menjadi manifestasi sekunder.

    B%"EMERIKSAAN LABORATORIUM

    Selama duktus obstruksi komplit, bilirubin serum biasanya akan melebihi nilai' mg5dl.

    Alkali fosfatase serum juga meningkat. %emam dan leukositosis tidakbiasa terjadi, selama

    empedu steril pada kebanyakan kasus. =eses mungkin adadarah, tetapi lebih sering terjadi

    pada tumor pankreas atau tumor ampullahepatopankreatik dibanding tumor duktus biliaris.

    '%"EMERIKSAAN RADIOLOGI

    ltrasound atau 84 scan biasanya mendeteksi adanya dilatasi duktus

    biliarisintrahepatik. 4#8 atau !G8P sangat menggambarkan lesinya, dan

    keduanyadiindikasikan pada banyak kasus. 4#8 memiliki nilai lebih, sejak lebih baik

    dalammenampilkan anatomi duktus pada sisi hepatik dari lesi. %engan tumor padabifurcatio

    duktus hepatikus komunis "tumor 1latskin$, penting untuk melihatbagian proEimal dari lesi

    "misalnya cabang pertama dari duktus lobaris jugaikut$. !G8P berguna pada tumor proEimal

    karena juga dapat melihat obstruksidari duktus sistikus, diagnosis akan sering membuktikan

    kanker kandungempedu menyerang duktus komunis "bukan neoplasma duktus komunis

    primer$.Pola tipikal pada kanker duktus biliaris distal mengakibatkan stenosis duktusbiliaris

    tanpa stenosis duktus pankreatikus. #ubungan antara stenosis keduaduktus "the double-duct

    sign$ mengindikasikan kanker primer pada pankreas. 3Gkolangiopankreatografi mungkin

    berguna. 4erkadang, contoh empedu yang diambil saat 4#8 memperlihatkan sel malignapada

    pemeriksaan PA, tetapi pemeriksaan ini tidak berguna karena diagnosiskanker harus

    dibuktikan dari kolangiografik dan hasil negatif saat PA tidak dapatdipercaya. Angiografi

    dilakukan untuk melihat invasi ke vena porta atau kasusarteri hepatikus. =alse positif

    mungkin terjadi.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    13/22

    Dia#nosis Di(erensial

    %iagnosis diferensial harus melihat penyebab ikterus kolestatik intrahepatik

    danekstehepatik. 1oledokolitiasis dikarakterisasikan sebagai episode obstruksiparsial, nyeri,

    kolangitis. Pada obstruksi neoplastik bilirubin biasanya melewati' mg5dl. %ilatasi kandung

    empedu mungkin terjadi pada tumor di distal duktusbiliaris komunis tetapi jarang pada

    obstruksi batu.1ombinasi dari pembesaran kandung empedu dengan ikterus obstruksi

    biasanyadisebabkan oleh tumor. Stenosis duktus biliaris fokal pada pasien yang belumpernah

    operasi adalah patognomonik pada neoplasma.

    "enatalaksanaan

    Pasien tanpa metastase atau tanda lain kanker stadium lanjut "seperti

    ascites$dianjurkan untuk laparotomi. 4iga puluh persen pasien yang tidak dapat dilaparotomi

    mungkin dapat ditangani dengan memasukkan tube stent ke dalamduktus biliaris transhepatik

    dibawah kontrol radiologi atau dari duodenumdibawah kontrol endoskopik. 4ube diposisikan

    sehingga lubang diatas dan dibawah tumor dapat mengalirkan empedu ke dalam duodenum.

    ?ika kedua duktuslobaris dihambat oleh tumor pada bifurcatio duktus hepatikus komunis,

    biasanyapenting untuk menempatkan transhepatic tube ke satu duktus lobaris saja.2aparotomi

    diindikasikan pada kebanyakan kasus, dengan objektivitaspembuangan tumor. %ekompresi

    duktus biliaris dengan kateter perkutaneusuntuk menyembuhkan ikterus tidak mengurangi

    insiden komplikasi post operatif.Saat operasi , yang mana dimulai dengan laparoskopi

    diagnostik, besarnyatumor harus ditentukan melalui pemeriksaan eksternal duktus biliaris

    danpenempelan vena porta dan arteri hepatika. 4umor distal dari duktus komunis harus

    ditangani dengan pankreatikoduodenectomi radikal "Ihipple procedure$. ?ika tumor tidak

    dapatdieksisi, aliran empedu harus dialihkan ke usus halus dengankolesistojejunostomi atau

    GouE-en-H koledokojejunostomi. 4umor pada hilum hati harus direseksi jika mungkin dandilakukan GouE-en-Hhepatikojejunostomi. Anastomosis biasanya antara hilum dan usus

    dibandingantara duktus biliaris dengan usus.Gadoterapi postoperatif biasanya

    direkomendasikan.

    "ro#nosis

    Gata-rata pasien dengan adenocarcinoma dari duktus biliaris bertahan kurangdari

    tahun. '-year survival rate '(. %engan operasi radikal '-year survivalrate meningkatmenjadi )(. Sirosis biliaris, infeksi intrahepatik biasanyamenjadi penyebab kematian.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    14/22

    Geseksi paliatif dan pemasangan stentmeningkatkan kualitas hidup pada penyakit ini

    walaupun operasi jarangdilakukan.

    BATU KANDUNG EM"EDU DAN KOLESISTITIS KRONIK )KolikBiliaris*

    - Penting untuk diagnosis

    - 6yeri abdomen episodik

    - %ispepsi

    - Batu empedu pada kolesistografi atau ultrasound scan

    Epidemiolo#i

    1olesistitis kronis adalah bentuk yang paling sering terjadi pada penyakitempedu

    simptomatik dan berhubungan dengan batu empedu hampir di semuakasus. Pada umumnya,

    kolesistitis timbul ketika batu empedu tampak padakandung empedu. 0bstruksi minor

    berulang dari duktus sistikus menyebabkankolik biliaris yang intermiten dan mengakibatkan

    inflamasi serta pembentukan jaringan parut. 1andung empedu dari pasien batu empedu

    simptomatik yangbelum pernah mengalami serangan kolesistitis akut ada dua tipe;

    "$kebanyakan, mukosa menjadi rata, tetapi dinding menipis dan tidak ada jaringanparut dan,

    kecualiuntuk batu, tampak normal. "&$ tanda lain untuk inflamasikronik dengan penipisan,

    infiltrasi selular, menghilangnya elastisitas, danfibrosis. Giwayat klinis pada dua grup ini

    tidak selalu dapat dibedakan, danperubahan inflamasi juga dapat ditemukan pada batu

    empedu asimptomatik.

    "enemuan Klinis

    A%TANDA DAN GE&ALA

    1olik biliaris, gejala yang paling khas, disebabkan oleh obstruksi duktus

    sistikusakibat batu. 6yeri biasanya tiba-tiba dan berkurang perlahan-lahan, beberapamenit

    sampai beberapa jam. 6yeri dari kolik biliaris biasanya menetap tidakhilang timbul, seperti

    kolik intestinal. Pada beberapa pasien, serangan terjadisetelah makan> pada yang lainnya

    tidak berhubungan dengan makan. 6auseadan vomitus dapat terjadi bersamaan dengan

    nyeri.1olik biliaris biasanya dirasakan pada perut kuadran kanan atas, tetapi nyeriepigastrik

    dan nyeri abdomen kiri biasa terjadi, dan beberapa pasien ditemukannyeri prekordial. 6yeri

    dirasakan menjalar di sekitar kosta sampai ke belakangatau mungkin menjalar sampai ke

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    15/22

    skapula. 6yeri pada bahu tidak biasa danmengarah pada iritasi diafragma. Pada serangan

    yang gawat, pasien biasanyapindah-pindah posisi sampai menemukan posisi yang paling

    nyaman.

    Selama serangan, dirasakan nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dankandung empedu

    yang teraba tapi jarang.:ntoleransi makanan berlemak, dispepsia, kembung, heartburn, mual,

    dankeluhan lain menyertai penyakit empedu.

    B%"EMERIKSAAN LABORATORIUM

    ltrasound scan dari kandung empedu biasanya menjadi pemeriksaan yangpertama.

    1olesistogram oral harusnya dilakukan jika pemeriksaan ultrasoundterlihat ambigu, jika

    pasien pernah melakukan litotripsi atau terapi ursodiol, atau jika gejala sangat mendukung

    dan hasil ultrasound normal.Sekitar &( pasien dengan penyakit batu empedu terlihat normal

    padapemeriksaan ultrasound dan kolesistogram oral. 4etapi, jika dicuragai penyakitempedu

    dari gejala klinis dan kedua pemeriksaan ini negatif , pasien harusdiperiksa !G8P "untuk

    opasifikasi kandung empedu dalam pencarian batu$ atauintubasi duodenal dan pemeriksaan

    empedu duodenal untuk kristal kolesterolatau granul bilirubinate.

    Dia#nosis Di(erensial

    1olik kandung empedu mungkin sangat terlihat dari riwayat, tetapi tetap

    harusdibuktikan melalui pemeriksaan ultrasound. 1olik biliaris mungkin mirip dengannyeri

    pada duodenal ulcer, hiatal hernia, pankreatitis, dan infark miokardial.!8< dan foto toraks

    harus dilakukan untuk mencari adanya penyakitkardiopulmonar. 3ungkin kolik biliaris

    kadang-kadang bersamaan dengan anginapektoris atau !8< yang abnormal, keadaan ini

    jarang dilakukan kolesistektomi.6yeri kanan yang menjalar pada 4@-4 membingungkan

    dengan kolik biliaris.Spur osteoartritis, lesi vertebral, atau tumor terlihat pada pemeriksaan E-

    raytulang belakang atau mungkin hiperestesia kulit abdomen.

    ntuk gastrointestinal atas mungkin mengindikasikan adanya esofageal spasme,hiatal

    hernia, peptic ulcer, atau tumor gaster. Pada beberapa pasien, irritablebowel syndrome

    mungkin terdapat ketidaknyamanan kandung empedu.8arcinoma caecum atau kolon

    ascenden bisa disalah artikan nyeri setelahmakan akibat batu empedu.

    Komplikasi

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    16/22

    1olesistitis kronis merupakan faktor predisposisi dari kolesistitis akut, batusaluran

    empedu, dan adenokarsinoma dari kandung empedu.

    "enatalaksanaan

    A%"ENATALAKSANAAN MEDIS

    Pencegahan makanan yang mengiritasi mungkin menolong.

    Batu kolesterol pada kandung empedu dapat dilarutkan pada beberapakasus dengan

    ursodiol, yang mana mengurangi saturasi kolesterol padaempedu dengan menghambat sekresi

    kolesterol. Pelan-pelan batukolesterol akan larut dalam empedu.Sayangnya terapi garam

    empedu bukan merupakan terapi utama. Batuempedu harus kecil "kurang dari ' mm$ dan

    bukan batu kalsium "nonopaDpada 84 scan$, dan kandung empedu harus diopasifikasi

    padakolesistografi oral "indikasi untuk aliran empedu yang tidak obstruksiantara duktus

    biliaris dan kandung empedu$. Sekitar '( pasien denganbatu empedu dapat diterapi seperti

    ini. Pelarutan batu empedumembutuhkan waktu & tahun pada '( pasien. Batu kembali pada

    '(kasus dalam waktu ' tahun. Pada umumnya, terapi pelarutan sendiri ataudigabung

    dengan litotripsi sangat jarang diterapkan.&.2itotripsi dan pelarutan. !Etracorporeal shock

    wave lithotripsy "!SI2$.Batu dipecahkan dengan ledakan gelembung udara kecil diantara

    batutersebut.2itotripsi merupakan terapi bernilai kecil karena fragmen batu tetap ada didalam

    kandung empedu sampai fragmen tersebut dilarutkan. Pasien yangdi litotripsi harus juga

    menggunakan terapi ursodiol!liminasi komplit dari batu kandung empedu biasanya dalam

    kurun waktu* bulan pada &'( pasien. 4erapi ini kurang menguntungkan.

    B%"ENATALAKSANAAN O"ERASI

    1olesistektomi diindikasikan pada pasien dengan simptom. Prosedur operasidapat

    dijadwalkan sampai pasien merasa nyaman, beberapa minggu sampaibulan setelah

    diagnosis.1olesistektomi paling sering dilakukan secara laparoskopi, tetapi ketikalaparoskopi

    menjadi kontraindikasi "seperti, terlalu banyak perlengketan$ atautidak berhasil, mungkin

    dilakukan laparotomi. 1olangiografi biasanya termasukuntuk melihat batu duktus komunis.

    ?ika batu ditemukan, dilakukan eksplorasiduktus komunis.

    "ro#nosis

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    17/22

    1omplikasi serius dan kematian akibat operasi sangat jarang. 1ematian akibatoperasi

    sekitar .( pada pasien dibawah ' tahun dan sekitar .'( padapasien diatas ' tahun.

    1ematian terjadi akibat persiapan preoperatif yangkurang baik. %engan operasi, gejala

    berkurang pada *'( kasus.

    KOLESISTITIS AKUT

    Penting untuk diagnosis

    - 6yeri akut abdomen kuadran kanan atas

    - %emam dan leukositosis

    - 1andung empedu nonopasifikasi pada radionuclide ekskresi

    - Sonographic 3urphy Sign

    Epidemiolo#i

    Pada +( kasus, kolesistitis akut merupakan akibat dari obstruksi dari duktussistikus

    oleh batu empedu pada #artmannJs pouch. 1andung empedu menjadiradang dan melebar,

    mengakibatkan nyeri abdomen. Giwayat kolesistitis akutbervariasi, tergantung perbaikan dari

    obstruksi, perpanjangan infeksi sekunder,umur pasien, dan faktor lain seperti diabetes

    mellitus. 1ebanyakan serangansembuh tanpa operasi atau terapi spesifik lainnya, tetapi

    beberapa meningkatmenjadi pembentukkan abces atau perforasi dengan peritonitis

    generalisata.Perubahan patologik pada kandung empedu berkembang menjadi pola

    yangtipikal. !dema subserosa dan perdarahan dan nekrosis mukosa iregular adalahperubahan

    yang pertama. 2ebih lanjut, tampak P36. Stadium akhir terdapatfibrosis.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    18/22

    Sekitar &( kasus kolesistitis akut terjadi tanpa adanya kolelitiasis

    "kolesistitisakalkulus$. Beberapa dari kolesistitis akalkulus disebabkan oleh obstruksi

    duktussistikus dengan proses lain seperti tumor maligna. 1olesistitis akalkulus akut juga

    dapat diakibatkan oleh oklusi arteri sistikus atau infeksi bakterial primeroleh ! coli,

    8lostridia, atau, terkadang, Salmonella typhii. 4etapi keadaan ini jarang. 1ebanyakan kasus

    terjadi pada pasien rumah sakit dengan penyakit yanglain> kolesistitis akalkulus akut biasa

    terjadi pada pasien yang menerima nutrisiparenteral total.

    Gam!aran Klinis

    A%GE&ALA

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    19/22

    akan terlihat batu, lumpur, dan penipisan dinding kandungempedu, dan alat S< dapat

    membedakan nyeri tekan pada kandung empedulebih baik dibanding dokter sendiri

    "ultrsonographic 3urphyJs sign$.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    20/22

    membuat fistula. Perforasi mungkin terjadi setidaknya 9hari setelah onset kolesistitis akut

    atau sampai & minggu. 4otal insiden perforasimencapai (.

    1. Perikolesistik abces. Perikolesistik abces, bentuk perforasi yang palingsering, harus

    dipikirkan jika gejala bertambah, terutama terjadi perabaanmassa. Pasien menjadi

    toksik, dengan demam sampai 9*o8 dan hitungleukosit mencapai lebih dari

    '.5ul, tetapi kadang tidak berhubungandengan tanda klinis dan perkembangan

    abses lokal. 1olesistektomi dandrainage abses dapat dilakukan secara aman pada

    beberapa pasien,tetapi jika kondisi pasien tidak stabil, kolesistektomi perkutaneus

    lebihdipilih.

    2. Perforasi bebas. Perforasi bebas terjadi hanya pada -&( pasien,kebanyakan yang

    sering terjadi di awal penyakit ketika gangrenberkembang sebelum perlengketan

    dinding kandung empedu. Padabeberapa pasien dengan nyeri lokal, nyeri yangmenjalar tiba-tiba dannyeri tekan pada bagian lain abdomen mendukung diagnosis ini.

    Perforasibebas harus ditangani dengan laparotomi emergency. 0perasi yang

    awal,menentukan baiknya prognosis.

    9. =istula 1olesistenterik. ?ika inflamasi akut dari kandung empedu

    menjadiperlengketan ke lambung, duodenum, atau kolon dan nekrosis terjadipada

    salah satu perlengketan, perforasi terjadi ke dalam lumen usus. ?ikabatu empedu

    melewati fistula dan cukup besar, keadaan ini akan membuat usus halus obstruksi

    "ileus batu empedu$. Pasien bisamemuntahkan batu yang masuk ke lambung melalui

    kolesistogastrikfistula, tetapi jarang.

    1olesistenterik fistula biasanya tidak bergejala kecuali ketika kandung empeduobstruksi

    partial oleh batu atau jaringan parut. 1olangiogram oral atau intravenaakan mengopasifikasi

    kandung empedu atau fistula, tapi pada pemeriksaan jugaakan terlihat saluran gastrointestinal

    bagian atas, yang harus dibedakan fistuladari ulkus peptikum. 3alabsorpsi dan steatore

    terjadi pada fistulakolesistokolonik. Steatore dalam kasus ini bisa terjadi karena tidakadanyaempedu di usus proEimal diikuti gangguan ke kolon atau, yang lebih jarang,banyaknya

    bakteri di usus halus atas.1olesistenterikfistula harus ditangani dengan kolesistektomi dan

    penutupanfistula.

    "enatalaksanaan

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    21/22

    8airan intravena harus diberikan untuk mengkoreksi dehidrasi dan imbalanselektrolit,

    dan nasogastric tube harus dimasukkan. ntuk kolesistitis akut tingkatsedang, cefaColin

    parenteral "&-) g per hari$ harus diberikan. Penicillin parenteral"& juta unit per hari$,

    klindamisin, dan aminoglikosida harus diberikan padapenyakit yang berat. Single drug terapi

    menggunakan imipenem merupakanalternativ yang baik.Pilihan terbaik adalah melakukan

    kolesistektomi pada semua pasien kecualiketika ada kontraindikasi spesifik untuk operasi

    "misalnya penyakit serius yangmenyertai$. 4iga alasan dilakukannya operasi awal; "$ insiden

    komplikasi tidaklebih besar dengan operasi awal> "&$ operasi awal mengurangi total durasi

    sakitdan pengurangan biaya> "9$ angka kematian lebih rendah dengan operasi awal.Sekitar

    ( pasien membutuhkan penanganan emergency. Pada umumnyamerupakan situasi klinis

    dimana penyakit sudah mengakibatkan komplikasi.%emam tinggi "9*08$, leukositosis

    "F'.5ul$, atau menggigil mengarah padaperkembangan yang supurativ. 1olesistitis akut

    akalkulus otomatis masuk dalamsituasi ini. 1etika keadaan umum pasien jelek, kolsistostomi

    kateter perkutaneusdipilih untuk penangan. Pasien dengan keadaan umum yang lebih baik

    harusditangani dengan kolesistektomi.6yeri abdomen generalisata yang tiba-tiba

    mengindikasikan adanya perforasibebas. Adanya massa tanda dari perforasi lokal dan formasi

    abses. Perubahan iniadalah indikasi operasi emergency .

    1olesistektomi adalah operasi pilihan pada kolesistitis akut, dan dapat

    dilakukanlaparoskopi pada '( pasien. 1olangiografi operatif harus dilakukan padabeberapa

    kasus, dan eksplorasi duktus biliaris komunis dilakukan atas indikasi.Pasien dengan

    kolesistitis akut berat dengan keadaan umum jelek untukkolesistektomi emergency harus

    ditangani dengan kolesistostomi perkutaneus.1olesistostomi perkutaneus juga pilihan terapi

    untuk kolesistitis akalkulus akut.1ateter masuk dengan petunjuk ultrasound atau 84 untuk

    drainage cairan empedu atau pus, tetapi batu empedu tidak dapat dibuang. ?adi

    kolesistektomiharus dilakukan untuk mencegah kekambuhan serangan.

    "ro#nosis

    Angka kematian keseluruhan dari kolesistitis akut sekitar '(. 1ebanyakan dariyang

    meninggal adalah pasien diatas umur @ tahun dengan diabetes mellitus.Pada usia tua,

    komplikasi kardiovaskular atau pulmonar sekunder memberikankontribusi pada angka

    kematian. Sepsis yang tidak terkontrol dengan peritonitisdan abses intrahepatik adalah

    kondisi yang bisa menyebabkan kematian.Batu duktus komunis tampak pada '( pasien

    kolesistitis akut, dan beberapalebih serius memiliki kolangitis akibat obstruksi biliaris.

  • 7/24/2019 113087851-TRAKTUS-BILIARIS

    22/22

    Pankreatitis akut jugamungkin menjadi komplikasi kolesistitis akut.Pasien yang berkembang

    menjadi bentuk supurativ dari penyakit kandungempedu seperti empiema atau perforasi kecil

    kemungkinan untuk sembuh.1olesistektomi awal akan mengurangi komplikasi.