11111 ulll 111111 1111 -...

118
METODE PENDIDIKAN DALAM HADIS (Telaalt Kitab Riyad al-Saliltfn) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islarri (S.Pd.l) 11111 111111 1111 - Ulll Unlversllas Islam Negerl SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Disusun oleh: ABDUL KAMAL NIM. 1 0 5 0 I I 0 0 dari ' 'il\T'. ..... , .. Tg!. : .............. . . .No. fm!uk : (QC ( ....... .. Dosen Pemb1mb1!ttgrn;kasi : .. .f.!1.f.}.! ...................................... 0 ••••••••• Dr. H. Abdul Majid Khou, M.Ag NIP. 19580707 198703 1 005 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: dolien

Post on 01-Oct-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

METODE PENDIDIKAN DALAM HADIS

(Telaalt Kitab Riyad al-Saliltfn)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islarri (S.Pd.l)

11111 111111 1111 -

Ulll Unlversllas Islam Negerl

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Disusun oleh:

ABDUL KAMAL

NIM. 1 0 5 0 I I 0 0 9,~,.f;,1, dari • ' 'il\T'. ..... , .. Tg!. : ~ 0')":"~ .............. .

. . No. fm!uk : (QC ( .Fj"=~:Qf::::IJ.'. ....... .. Dosen Pemb1mb1!ttgrn;kasi : .. .f.!1.f.}.!

...................................... 0 •••••••••

Dr. H. Abdul Majid Khou, M.Ag

NIP. 19580707 198703 1 005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

METODE PENDIDIKAN DALAM HAD IS

(Telaalt Kitab Riyutl al-Sulif11n)

"Skripsi"

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Abdul Kamal

NIM. 105011000127

DR. H. Abd 1 Ma"id Khon M.A

NIP. 1958 707 198703 1 005

JURUSAN PENDIDlKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN)

SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen

UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit -I I FITK No. Revisi: JI fr_ H. Juanda No 95 C1putat 15412 Indonesia Hal

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ·----- -- --- --~- ---···

a yang bertanda tangan di bawah ini,

na

ipat I Tgl. Lahir

1san I Prodi

Abdul Kamal

Jakarta, 15 Oktober 1986

105011000127

Pendidikan Agama Islam

-

FITK-FR-AKD-098 5 Januari 2009

00

1 /1

--------

JI Skripsi

en Pernbimbing

Metocle Penclidikan dalarn Hadis (Telaah Kitab Riyadh al-Shalihin)

Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag

gan ini rnenyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar basil karya sendiri clan saya

anggung jawab secara _akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 2 9 F elm:tari-7ttt+Jc.__

Abdul Karn NIM. 1050 1000127

Page 4: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

Abdul Kamal Nll\1.105011000127

ABSTRAK

l\1etode Pendidikan dalam Hadis (Telaalt Kitab Riyad al-Siililtin)

Metode sebagai salah satu komponen yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan belajar-mengajar, maka metode merupakan komponen terpenting yang harus dipelajari, dipahami dan dipraktekkan dengan benar sehingga metode tetap berada pada posisinya yang urgen dalam mep.entukan keberhasilan kegiatan pembelajaran. Bahkan, keharusan mengajar atau mendidik dengan menggunakan metode itu bisa disebut wajib hukumnya, mengingat ada kaidah fiqhiyyah yang menyatakan bahwa segala alat yang dipergunakan untuk mencapai sesuatu yang wajib, maka hukumnya wajib pula. Mendidik adalah suatu kewajiban orang dewasa agar anak-anak tumbuh dengan sempurna, maka penggunaan suatu metode yang sesuai adalah wajib pula hukumnya guna menciptakan hasil pembelajaran yang sempurna.

Sebagai umat Islam, Nabi Muhammad saw adalah teladan dalam segala aspek kehidupan. Karenanya, mengikuti jejak langkahnya -termasuk dalam ha! pendidikan- adalah suatu kewajiban bagi Umat Islam. Mengikuti Nabi Muhammad saw meniscayakan adanya kajian terhadap kitab-kitab Hadis yang 'merekam' perilaku hidup berikut kisi-kisi kehidupan Nabi saw. Kitab Riyad al­$dlihfn, adalah kitab kumpulan Hadis yang mencakup seluruh pedoman Umat Islam dalam berakhlak kepada Allah swt dan kepada sesama manusia. Kitab yang disusun oleh Imam Nawawi ra ini cukup komprehensif dalam ha! pendidikan alchlak dari Nabi saw dalam berbagai aspek, sehingga dapat diasumsikan bahwa kitab ini mengandung metode pendidikan Nabi saw. Dengan demikian, kitab ini menjadi layak untuk dikaji.

Dalam mengkaji Hadis-hadis yang berkaitan dengan metode pendidikan dalam kitab ini, penulis menggunakan salah satu metode takhrij Hadis, yakni dengan menggunakan keyword (kata kunci) yang terdapat dalam Hadis dengan menggunakan CD Program Maktabah Syilmilah. Keyword yang dijadikan pedoman adalah kata-kata yang menunjuldcan makna pendidikan dan metode pendidikan baik secara eksplisit maupun implisit. Setelal1 terkumpul, Hadis-hadis tersebut dikaji dengan menguraikan ilmu pendidikan yang terkandung dalam Hadis-hadis itu. Hadis-hadis yang penulis peroleh, mengandung ilmu tentang metode pendidikan Nabi saw. Ada enam metode pendidikan yang berhasil didapatkan dari Hadis-hadis yang ada, yaitu metode ceramah, metode sosiodrama, metode tanya-j awab, metode drill, metode graduasi, metode asistensi, dan metode demonstrasi. Selain variasi metode pendidikan, s~ripsi ini juga membahas prinsip­prinsip dan efektivitas metode pendidikan yang digunakan oleh Nabi saw. Prinsip­prinsip metode pendidikan Nabi adalah prinsip aktivitas, prinsip motivasi, prinsip peragaan dan prinsip apersepsi. Penulis menyimpulkan semua metode pendidikan .. . -

Page 5: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

~ (] r ~ ri ~ '=:. '=:.' C.· er· -r. r. i ;r· C.· '=:. ·~ l f ~ 1= 't: { 1, ~ ~ -'· - t n[ .t-'

L \ :. ~· -~· ~. ~ 5 ~. f' \ 1 1 ~ ._:_ .;:_ l ' ';, ',: r f f -• •{;, ' ' l' - \;;' -~ .f f · t E ·- ~ t;· '"' ·& c. f. (;-: ~ ~· .., r- -· - ,f: - r .,y., 't:.. f. c.. ' " 11 ·~ .r q \,__ · . .L f. r - . ~. l-; ' ~ C.· [

l - 1.....' t::-~K... ~c .. i...L'

~·, f. . '1 f. ,r:· ·~ B t:: ·t:: -~ ·f "· -· ~- ~ ·~ -i° ~-r[r't'\,_-T- ;...""L;c:. '¥1 ;:-"t-· t =~ : .. .. 'h- -: C.· r· \,_ ~ ~- ~ .... ·~ .c ~ - r.: c.. r ..'.. (' 1 ~ r. ·- - .r- ·\;, ~ 1- .t (;," ·C {; 1 t· ,l..o.~\.L r C.·~f::: c... "'.. ~2-~ "='" •t. r. c.· l- { L ~,, - l- i_ " - :..... ~·

e.,\>,[" Y-, l"{ l' C..-r

1: ._ ~ ,~' r' L..' - 5 C., 1-- f< '" C., ~ tr' 'Es t {>; '1..-, , r- c- c,. • t; C· _ '."\ ,r r- i::,., . ¥ f',.., ·~ t;= c ·s. ' t" r- \;'' ·~ c. t ·~ - ·~ - "' <.;"'

~ (;, !:= ,r:· r.. ti\ V\ C.· ~,, '1 ~ : ~, 1- - c;- "-r ·C.· 1--,/: 1 (] \,__ ,L •r.: r · ,., ' C- .( 1- c; ,,.. · (] f',_ '< l - " ')> .. 'l c;_ "- ·- l- L.. ~ .l ' 'j'.... -rt~ ;., . q y r \,_ 1:. ,-:- .... 't' c,. o• 1= ·- ..:.. n - >- r ~· 'L l- - >. ~,, ~ c.. C.·' c.· r. L.. "' ·t. . - . 1. '(] L.. c. (;__ 0' L.. ""= f;. . c· .c· ..,. , ·'"

~ !: ~ ·~ ~ B .... 1 ~ '{: ·z. \ ~ 0 - 1- :'\ ~ ·~' ·~ · fl fl \ r T- T- c.;, - ~· 'f. ·r: r .r. ' 1:· £: ~ ~. -c· 1 .1 1 : t q if ~- -~ 1- ~- f .r· i- ;· ·f · ~

.. -.c ~ B -~ ~ .~· ~ .- -c. ~ c.;, ~ r ,r:· ~,, 1= ~· r ·t r '- T- 0 r.. (] Fi: b. r.. };,· ~· \,__ 1- t ·~ r ~.. ..c ~' ~ .r I{ 1 I>: r" ·\:, 1. Q ; ·\:, 't-- - - ' ' ·- er- 'i'' -r l, S; .C <. ,/" \;'' (;.. '- [ F C.· ' ·~ ' ' \. ~· q ~ .r::. C.· 1:- , v , ·t.. r, 1 .... ..

,1... L' "L- i..L" ~ ..L." - C- l L . - - c. ;.._, - - "" C: 'f - <i,. Gt:.. • ...:. 1 .r ~ ..:. 1. r:t_ _ .. .. o "-· c:, r,: .c c;;, ·C c- - '-- ~ - ..... 1; . . 1:· r; h ·~ ';, ~ Q '- \ '--, · (. C" i=.. ""= c;- "1 '-- -" '- · 'f tr." 'r~ 'v. b. C:. f <(~ c.· 'l- ~ c.· r · ·~ 1-- '1..-, c.· b ~ ~ ~· c.. <;,,' r;,_ c.· b. r,: f' ,c' c;;, t c-'· c;;, .r_ c- ~ r.. c;;,

i [ ;.. ,c .... {

~ :~. t'

.:;.-., ~

,[" ~ ~ - Ul c.. 0 •t' ..... ...... 'l;,. 0 L - 0 f" ~ e ~ {; N l­

-:i ·~

<:t t { '!::- ~· 5

.t t

Page 6: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

~)1~)1~1~

KATA PENGANTAR

Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak terbatas penulis panjatkan ke hadirat

Allah swt yang telah memberikan nikmat yang tiada tara sehingga sampai dengan

saat ini, saat penulisan skripsi yang dalam proses penulisannya tidak sedikit

hambatan yang datang, dengan izin-Nya-lah usaha untuk merampungkan skripsi

ini telah membuahkan hasilnya. Selawat dan salam Allah swt semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad saw, yang membawa ajaran

Islam cahaya bagi s~luruh alam, dan semoga tercurah pula kepada keluarganya,

sahabatnya, dan seluruh pengikutnya sampai akhir zaman.

Pembahasan dalam skripsi ini adalah pembahasan yang paling penulis

suka, karena membahas keberhasilan Nabi Muhammad saw dalam mendidik

umatnya. Keberhasilannya ini mengindikasikan bahwa beliau adalah seorang guru

yang profesional. Guru yang telah berhasil mendidik umatnya. Betapa tidak!

Umat Islam yang tersebar di seluruh dunia menunjukkan bahwa beliau benar­

benar berhasil dalam mendidik. Tidak hanya berhasil dalam men-transfer ilmu,

tetapi juga merubah akhlak umat yang rusak menjadi akhlak yang mulia.

Ilmu pendidikan dari Nabi saw amat banyak jika dikaji. Salah satu ilmu

Pendidikan yang dapat digali adalah metode pendidikan. Metode pendidikan

inilah yang merupakan kajian skripsi ini. Sedangkan kitab Hadis yang dipilih

adala11 Riyad al-$dlib_in min Kaldm Sayyid al-Mursalfn karya Imam Nawawi.

Kitab Hadis populer yang sudal1 diterima oleh umat Islam sejak diterbitkannya

sampai sekarang.

Nial penulis untuk merampungkan hal-hal di atas tidak akan terwujud jika

tidak ada 'tangan-tangan' yang ikut membantu, baik secara langsung atau pun

tidak langsung. Karenanya, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

I. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Page 7: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

3. Dosen Pembimbing, al-Mukarram Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon,

M.Ag, yang dengan senang hati mencurahkan ilmunya kepada penulis.

Jaziihulliih a!1sanal Jazii ... Amfn ...

4. Dosen Penasehat Akademik, al-Mukarram Bapak Dr. H. Zaimuddin,

M.Ag. Semoga tetap selalu semangat dalam membimbing mahasiswanya.

5. Murabbf sejati penulis, al-Mukarram Bapak Prof. Dr. KH. Ali Mustafa

Yaqub, MA. Hafizhahulliih, Amfn ...

6. Seluruh dosen yang telah mencurahkan ilmunya dengan ikhlas selama ini.

7. Kedua orang tua penulis yang tercinta; Bpk. Ustadz H.Ujang Abdul

Mutthalib dan Ibu Susnaningsih yang dengan jerih payah usahanya,

keduanya berhasil memberikan kepuasan materi dan batin kepada penulis.

Harapan terbesar semoga penulis menjadi anak yang saleh seperti yang

mereka harapkan.

8. Kepada Abang-abangku tercinta: Ipul, Didin, dan Dadan, juga untuk adik­

ku Nina Setianingsih .. Alliihumma Biirik Lahum Ff Hayiitihim ... Ami in..

9. Untuk orangtua kedua penulis; Bibi Fatimah dan Om Hasan, kaka angkat;

Amelia Hidayat, saudara sekaligus sahabat; Irwan Hakim, mereka-lah para

pioneer pembentukan semangat juang penulis dalam mendalami ilmu-ilmu

khususnya ilmu agama sewaktu MTS. Fajaziihumulliihu A!1sanal Jazii ...

10. Teman-teman Darus-Sunnah yang hebat! Fazlurrahman, Adithia, Amirul,

Nasrulloh, Ubaid, 'Ali, Kholis, Mau'izhoh dan lain-lain.

11. Teman-teman satu jurusan, yang secara tidak langsung mengajarkan

persahabatan, solidaritas dan banyak pengalaman, terkhusus kepada

Fadlalah, Asep, Bambang dan semua teman-teman kelas D PAI, Bravo!

dan dari hati yang bening penulis ucapkan terima kasih kepada my best

friend Mir'atulhayati yang banyak membantu terutama support-nya

selama ini. Innalliiha Lii Yutlf'u Ajr al-Mu!1sinfn.

Semoga Allah swt senantiasa menambahkan ilmu dan amal kepada kita

semua. Amfn ...

Page 8: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

ABSTRAK ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISi ............................................................................................................ v

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. viii

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 6

1. Identifikasi Masalah ............................................................ 6

2. Pembatasan Masalah ............................................................ 7

3. Perumusan Masalah ............................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian .................................................................. 8

E. Metodologi Penelitian dan Penulisan .............................................. 8

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Metode Pendidikan ................................................................... 11

1. Pengertian Metode ............................................................... 11

2. Pengertian Pendidikan ........................................................... 13

3. Pengertian Metode Pendidikan ................................................ 17.

B. Macam-macam Metode Pendidikan ....... : ... ..................................... 20

1. Metode Ceramah ................................................................ 21

2. Metode Diskusi. ................................................................. 23

3. Metode Demonstrasi ............................................................ 24

4. Metode Eksperimen ............................................................. 25

5. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran (Role Playing) ............ ....... 26

6. Metode Ke1ja Kelompok ....................................................... 27

7. Metode Tanya-Jawab ..................................................................... 28

8. Metode Latihan Siap (Drill) ..................................................... 32

9. Metode Pemberian Tu gas (Resitasi) ............................................ 3 3

10. Metode Sistem Regn (Team Teaching) ....................................... 33.

11. Metode Insersi (sisipan) ......................................................... 34

Page 9: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

13. Metode Audio-Visual.. ........................................................ 36

14. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) ............................. 36

15. Metode Jnqury ............ ....................................................... 3 7

16. Metode Karya Wisata .......................................................... 3 7

17. Metode Proyek (Project Method) ........ ..................................... 3 8

18. Metode Socrates ................................................................. 39

19. Metode Keteladanan (al-Uswah wa al-Qudwah) ............ .............. .40

20. Metode Pembiasaan ............................................................ .40

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pendidikan ........... .41

D. Prinsip-prinsip Penerapan Metode Pendidikan .................................. 45.

E. Pendapat Para Tokoh tentang Metode Pendidikan .............................. 50

1. Imam Gazali. .................................................................... 51

2. IbnuKhaldfin ..................................................................... 52

3. Ibnu Sina ......................................................................... 53

4. Muhammad 'Abduh ............................................................ 54

BAB III HADIS-HADIS RIYAD AL-SALIHiN

A. Pengertian Hadis ...................................................................... 56

B. Otoritas Hadis Sebagai Dalil ........................................................ 57

C. Kitab Riyad al-$dlifJ.fn ............................................................... 60

1. Biografi Penyusun Kitab ....................................................... 61

2. Isi/Kandungan ................................................................... 65

3. Komentar Ulama ................................................................ 66

BAB IV V ARIASI METODE PENDIDIKAN DALAM HAD IS

A. Metode Ceramah ..................................................................... 69

B. Metode Sosiodrama .................................................................. 77

C. Metode Tanya-Jawab ................................................................ 82

D. Metode Drill ........................................................................... 87

E. Metode Graduasi ..................................................................... 90

F. Metode Asistensi ..................................................................... 92

G. Metode Demonstrasi .................................................................. 95

Page 10: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 100

B. Rekomendasi .................................. ,. ...................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 102

Page 11: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

Pedoman Transliterasi

A. Konsonan

Huruf Arab HurufLatin Keterangan I - Tidak dilambangkan

y b be

"' t te ..,_, s es dengan koma di atas

c J JC

c h ha dengan garis bawah

t kh kadan ha

' d de

; z zet dengan titik di atas

) r er

) z zet

cf s es

J- sy es dan ye

<.f' ~ es dengan koma di bawah

cf> d de dengan garis coret di bagian atas

.b l te dengan koma di bawah

.b f; zet dengan garis bawah

' koma terbalik di atas hadap kanan t t g ge dengan titik di atas

J f ef

J q ki

.!l k ka

J I el

I m em

" 11 en

) w we

... h ha ' apostrof '

cf y ye

Page 12: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

B. Vokal

Untuk vokal tunggal, ketentuan aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

, a Fath.ah -

I Kasrah ,

' u aammah -

Adapun untuk vokal rangkap, keterangan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

i.f ai a dan i

-)

au a dan u -

Ketentuan ahh aksara vokal panjang (madd), yang dalarn bahasa Arab dilarnbangkan dengan !J.arakdt dan huruf, yaitu sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

\. a a dengan topi di atas

<.,? i i dengan topi di atas

fl u dengan topi di atas j

C. Ta' Marbu(alz

1. Ta' marbufah hidup transliterasinya adalah /t/.

2. Ta' marbufah mati transliterasinya adalah /h/.

3. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya adalah ta' marbufah diikuti

oleh kata yang menggunakan kata sandang al-, serta bacaan kedua kata

itu terpisah maka ta' marbiifah itu ditransliterasikan dengan /ti.

Contoh:

wLll~I ~_,_,_ = Hadfqat al-!J.ayawiiniit atau

Page 13: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

:\.;.il~)'I ;\.,..,j.WI = al-Madrasat al-lbtidaiyyah atau

al-Madrasatul Jbtidiiiyyah

D. Syiddah (Tasydfd)

Syiddah atau tasydfd ditransliterasikan dengan huruf yang sama dengan ,

huruf yang diberi tanda syiddah (digandakan). Contoh: kata ~ ditransliterasikan

dengan 'allama.

E. Huruf Ka pita!

Huruf kapital dimulai pada awal nama diri, nama tempat, bukan kata ' ,

sandangnya. Contoh: L>(,.O.ll, ditransliterasikan dengan al-Qur 'an, begitu juga kata

} 0 } o.-

0~~1 ;c;;,w1, ditransliterasikan dengan al-Madfnatul Munawwarah.

Page 14: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengetahui metode pendidikan itu amat penting sekali bagi para guru.

Jika pengetahuannya tentang metode baik, maka ia akan mampu menggunakan

metode dalam mengajar dengan baik puky'Sukses atau tidaknya seorang guru itu

dalam mendidik terletak pada keterampilannya dalam menggunakan metode.

Apabila penggunaan metodenya baik dan serasi, maka hasil pembelajaran juga

akan memuaskan. Begitu juga sebaliknya, apabila penggunaan guru terhadap

metode buruk, maka hasil pembelajaran yang buruk akan diperolehny17

Untuk dapat menggunakan metode dengan baik, sang guru hams mampu

memahami karateristik metode dengan berbagai. macamnya. "Dalam pandangan

yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap metode mempunyai

sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-kebaikannya maupun mengenai

kelemahan-kelemahannya. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang

paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami

sifat-sifat masing-masing metode tersebut".'

Hal ini penting karena penggunaan metode yang tidak sesuai dengan

tujuan pengajaran misalnya, akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang

telah dirumuskan.

Page 15: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

2

Sebagai contoh, misalnya mengajarkan salat yang idealnya lebih

berorientasi pada praktek, diajarkan dengan menggunakan metode ceramah.

Padahal jika dipahami dengan baik bahwa karakteristik dari metode ceramah itu

sama sekali tidak berorientasi pada praktek, tentu metode yang dipilih adalah

metode latihan.

Selain itu, urgensi metode pendidikan juga tercermin pada kedudukannya.

Metode pendidikan memiliki kedudukan sebagai berikut:

I. Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar

2. Sebagai upaya untuk menyiasati perbedaan individual peserta didik

3. Sebagai usaha untuk mencapai tujuan pengajaran.'

, Peserta didik sebagai penikmat apa yang disajikan gurunya akan merasa

bangkit untuk mendengar, memberikan perhatian penuh, mengingat pelajaran dan

membiarkan jiwanya terpengaruh dengan pelajaran itu jika sang guru mampu

menggunakan metode dengan baik. Dalam ha!- ini, penggunaan metode yang

bervariasi amat berguna.

Perbedaan individual peserta didik menjadi persoalan tersendiri bagi sang

guru. Terkhusus lagi perbedaan intelektualitas yang hams mendapatkan perhatian

lebih khusus. Sebab, diantara peserta didik, disamping ada yang cepat dalam

memahami sesuatu, ada yang sedang dan ada juga yang lambat. Keterampilan

menggunakan metode dengan baik akan sangat membantu bagi sang guru guna

mengakomodir perbedaan individual masing-masing peserta didik.

Selain itu, sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh

metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik.

Sebuah metode akan mempengaruhi sampai atau tidaknya suatu informasi secara

lengkap. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting

daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan hams

dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga

hasil pendidikan dapat memuaskan.:

Page 16: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

3

Bahkan, keharusan mengajar atau mendidik dengan menggunakan metode

itu bisa disebutkan wajib secara jelas, mengingat ada kaidah fiqhiyyah yang

menerangkan bahwa segala alat yang dipergunakan untuk mencapai sesuatu yang

wajib, hukumya wajib pula.4 Mendidik adalah suatu kewajiban orang dewasa agar

anak-anak tumbuh dengan sempurna, maka penggunaan suatu metode yang sesuai

adalah wajib pula hukumnya.

Apabila sedemikian pentingnya kedudukan metode dalam proses belajar

mengajar, maka profesionalisme seorang guru amat dituntut. Idealnya seorang

guru adalah orang yang empati terhadap peserta didik. Bersedia memahami

perbedaan anak didilmya dan memikirkan apa yang harus dilakukan untuk

memberikan pengajaran yang terbaik. Sehingga, metode tetap berada pada

kedudukannya yang tinggi.

1 Terkait dengan ha! ini, Hadis bisa dijadikan rujukan. Sebagaimana yang

telah dikatakan oleh Yusuf al-Qardawi, bahwa sejak <lulu umat Islam telah

mengakui Sunah Nabi saw sebagai sumber kedua syariat Islam setelah al-Qur'an.

Se lain itu, visi keilmuan dan pendidikan merupakan bagian dari fungsi kenabian. 5

Hal ini diperkuat oleh kandungan Qs.al-Baqarah ayat 129 yang terjemahnya

sebagai berikut: ,. _, oJ1 -'OP o "/I ; ,,_ J " o ,,

cif 2J.;1 '. , <'-'' ~i- ;:_,1301 '. ~: 1::- ~a '. :1;:; 1~: · ': u ' - · · ~i- G" '.~.I-) , ) , , ~) ,. ~ y-;.~ YJ~ .) .J

~1~;l1 Wahai Tuhan kami, utuslah diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka yang membacakan ayat-ayat Engkau dan mengajarkan kepada mereka al-Kittib (al-Qur 'an) dan al-Hikmah (al-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Mu'awiyah bin al-Hakam al-Sullami pernah menuturkan:

4Muhammad bin 'Ali bin Muhammad al-Syawkiini, Irsydd al-Fuflzil ild Taflqiq al-Haq min 'Ilm al-U~fil,j.2, (Beirut: Dar al-Kitab al-' Arabi, 1999M/1419H), Cet.l, h.194

5Yusuf al-Qardawi, Sunah Rasul; Sumber I/mu Pengetahuan dan Peradaban, Terj. dari al-Szmnah Ma~daran Ii al-Ma'rifah Wa al-H_addrah, oleh 'Abdul Hayy al-Kattani, dkk., (Jakarta:

Page 17: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

4

Demi bapak dan ibuku! Aku belum pernah melihat seorang guru yang pengajarannya lebih baik daripada beliau. Demi Allah! Beliau tidak pernah membentakku, memuku/ku dan juga tidak pernah mencaciku.

Yang lebih menakjubkan, Nabi Muhammad saw mampu mengarahkan

umatnya kepada kebajikan sebagaimana tertera dalam Qs. Ali'Imran ayat 110

yang terjemahnya sebagai berikut:

j.:.f ;;t :,J:, Ji~ 0 _By) p1 <)- 0~:, ~ J;.:J~ 0 J/t Y'~:.:..;,. ;-f ~f:;;,:. ~ ,, J ..-o Al ... ,, 0 ... ... ... ... 0

0hLl.li ~}s'i) ~_Bj'.J1;. €~: ~ \~ 0\5J '.""'"'G?Ji Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang­orang yang Jasik.

Beliau juga mampu menceritakan dengan baik kisah- kisah umat terdahulu

yang tidak pernah dikenal dan didengarkan oleh bangsa Arab sebelumnya,

sehingga mereka sangat terkejut dengan ha! itu dan mengakui bahwa cerita itu

mereka peroleh setelah Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul.7

Karenanya, dapat dikatakan bahwa Nabi Muhammad saw sejak awal

sudah mencontohkan dalam mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat

kepada para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat

dalam menyampaikan ajaran Islam. Nabi Muhammad saw sangat memperhatikan

situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai Islami dapat ditransfer

dengan baik. Beliau juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang,

sehingga beliau mampu menjadikan mereka suka cita, baik material maupun

spiritual, beliau senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah swt dan

syariat-Nya.

Dengan keberhasilannya mendidik umat, Nabi Muhammad saw pasti

mempunyai metode pendidikan dan ini menarik untuk dikaji. Pembahasan

mengenai metode pendidikan ini perlu, karena pada umumnya orang berpendapat

bahwa Hadis atau Sunah itu hanya sebagai dasar hukum untuk beribadah

Page 18: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

5

(ma[J/lah), padahal lebih dari itu, Hadis memberikan gambaran bagaimana cara

Nabi saw bersikap dalam kehidupan sehari-hari termasuk bagaimana metode

beliau dalam mendidik umatnya.

Hadis tidak dipakai sebagai landasan dalam Ilmu Pendidikan khususnya

metode pendidikan oleh sementara orang bukan hanya karena mereka tidak

tertarik mengkajinya, tetapi keengganan mereka adalah karena penolakan mereka

terhadap otoritas Hadis sebagai argumen. Pad aha!, N abi saw berpesan bahwa

sepeninggal beliau, umat Islam harus berpegang teguh kepada 2 hal yang

menyebabkan mereka tidak akan sesat selama mereka berpegang teguh kepada

keduanya, yakni al-Qur'an dan Hadis.

Riwayat dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Aku tinggalkan untuk kalian dua pedoman, kalian tidak akan tersesat selama berpegang dengan keduanya, yaitu Kitabullah (al-Qur 'an) dan Sunahku. Keduanya tidak akan berpisah hingga sampai telaga (hari Kiamat).

Kelompok yang menolak otoritas Hadis sebagai argumen ini dikenal

sebagai aliran lnkar al-Sunnah. Kelompok yang pemikirannya berbahaya yang

pernah ada dalan1 sejarah Islam. Kelompok lnkar al-Sunnah ini lebih tertarik

mencari referensi selain Hadis untuk dijadikan pedoman, termasuk dalam ha!

metode pendidikan yang mereka gunakan.

, Imam Nawawi (w.643 H) telah menyusun kitab yang berisi Hadis-hadis

Nabi saw tentang berbagai macam akhlak, baik akhlak kepada Tuhan maupun

akhlak kepada sesama manusia. Akhlak kepada Tuhan ditunjukkan dengan adanya

beberapa bah yang terkait dengan tata cara ibadah ma!J.dah yang benar dan yang

terkait dengan keyakinan kepada Allah swt. Akhlak kepada mam1sia ditunjukkan

dengan adanya bab yang menerangkan tentang cara berakhlak kepada tetangga

dan lain sebagainya. Kitab ini diberi nama Riyad al-$dlihfn min Kalam Sayyid al­

Mursalfn.

Page 19: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

6

Ada satu ha! yang menarik perhatian penulis dari kitab Riyad al-$alihfn,

penulisnya yakni Imam Nawawi menjelaskan dalam kata pengantar kitabnya itu

bahwa Hadis-hadis tentang pedoman hidup manusia dalam berbagai aspek itu

mayoritas berkualitas sahih atau yang dapat dipertanggung jawabkan validitasnya.

Karnnanya Imam Nawawi berkeinginan untuk menyusun satu kitab yang

membicarakan Hadis-hadis tersebut dan berkomitmen untuk tidak mencantumkan

Hadis yang tidak bisa dipertanggungjawabkan validitasnya atau tidak sahih.

Beliau berkata:

9ul )g 0

': i1 , )

Saya berkomitmen, untuk tidak menyebutkan Hadis di dalamnya (kitab Riyad al-$alihfn) kecuali Hadis itu berkualitas sahih dengan berpedoman pada kitab-kitab referensi Hadis sahih yang populer.

Ucapan seorang ahli Hadis sekaliber ·Imam Nawawi di atas tidak

diragukan lagi kredibilitasnya, apalagi komentar para Ulama mengenai kitab

Riyad al-$alihfn ini memperkukuh kedudukan dan nilainya.

Atas dasar itulah, maka dalam penulisan skripsi yang membahas metode

pendidikan ini, penulis hanya membahas satu kitab yaitu Riyad al-$alihfn,

sebagaimana telah dijelaskan. Dan skripsi ini penulis beri judul Metode

Pe11didika11 dalam Hadis, (Telaalt Kitab Riyail al-$ali!J_f11).

B. ldentifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Penulis menemukan beberapa persoalan yang dapat diidentifikasi

terkait dengan metode pendidikan ini. Persoalan-persoalan itu adalah

sebagai berikut:

a. Urgensi penguasaan guru terhadap metode pendidikan

b. Pentingnya menjadikan Nabi saw sebagai panutan dalam segala

aspek kehidupan termasuk dalam hal mendidik

Page 20: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

7

c. Pentingnya mengkaji kitab-kitab Hadis guna mencontoh Nabi saw

dengan benar

d. Urgensi mengadakan kajian terhadap kitab Riydtl al-$dlibJn karena

kandungan kitab ini begitu bagus dan lengkap

e. Hadis-hadis Nabi saw yang menerangkan ketepatan penggunaan

metode pendidikan

f. Hadis-hadis Nabi saw yang mengandung variasi metode

pendidikan

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan banyaknya masalah yang tercakup tentang metode

pendidikan ini, penulis membatasi permasalahan hanya seputar variasi

metode pendidikan Nabi saw dan ketepatan pemilihan metode pendidikan

Nabi saw.

3. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang penulis angk;at dalam penulisan skripsi 1111,

dapat difonnulasikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

a. Apa saja metode pendidikan yang terdapat dalam Hadis-hadis di

dalam kitab Riydtl al-$dlib.fn?

b. Apa sajakah prinsip Nabi saw dalam menggunakan metode

pendidikan menurut Hadis-hadis dalam kitab Riydtl al-$filib.fn?

c. Apakah efektivitas metode pendidikan yang digunakan oleh Nabi

saw tercennin dalam Hadis-hadis kitab Riyad al-$dlib.fn?

C. Tujuan Penelitian

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk:

I. Mengetahui metode-metode Nabi saw dalam mendidik.

2. Mengetahui prinsip Nabi saw dalam penerapan metode pendidikan.

3. Memretahui efektivitas metocle nencliclikm1 vona rliannolrnn Nohi oom

Page 21: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

8

D. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penyusunan skripsi yang mengangkat tema metode

pendidikan dalam Hadis ini diharapkan diperoleh beberapa manfaat berikut:

I. Mengetahui Hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Riyail al-$dlib_fn

yang membicarakan tentang pendidikan khususnya mengenai metode

pendidikan Nabi saw.

2. Hadis-hadis Nabi saw yang berkaitan dengan metode pendidikan

dijadikan sebagai pedoman di dalam mendidik.

3. Menjadi bahan pengembangan pema~aman penulis tentang berbagai

Hadis Nabi saw yang berkaitan dengan pendidikan.

4. Secara teoritis, karya tulis ini diharapkan dapat memperlengkap

khazanah kajian Ilmu Pendidikan khususnya mengenai metode

pendidikan Nabi saw.

E. Metodologi Penelitian dan Penulisan

Dalam penulisan skripsi, penulis menempuh langkah-langkah berikut:

I. Teknik Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan Hadis-hadis yang di dalamnya terdapat kata­

kata yang menunjukkan makna pendidikan dan metode pendidikan baik

secara eksplisit maupw1 implisit. Hal ini "dilakukan dengan menggunakan

CD Program al-Maktabah al-Syamilah.

' Diantara keyword yang digunakan adalah i:,,,; ~,, J ,..,,.

\/Ji. '<,jJ atau

'10 i... J .,, ,, J 0 ...... t ,, ;;; " \.,!~\; 'Y~J! \,s'!>l,y>I. Kata-kata itulah yang penulis gunakan yang secara

eksplisit atau tegas menunjukkan makna pendidikan.

Adapun kata yang menunjukkan makna pendidikan secara implisit

, '~ dan sebagainya yang - ,

Page 22: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

9

tersebut mengandung arti pengajaran, penulis menilai kegiatan pengajaran

Nabi saw adalah dalam konteks mendidik. Penulis juga menggunakan kata

tJpf, yang mempunyai arti beritahukanlah ia a tau berarti berikan

informasi kepadanya.

Dalam sejarah, Nabi saw berperan dalam banyak fungsi, antara lain

sebagai Rasul, kepala negara, pemimpin masyarakat, panglima perang,

hakim dan guru. Dengan berpedoman pada Hadis-hadis yang memenuhi

kriteria di atas, adanya penjelasan terkait dengan Ilmu Pendidikan di dalam

Hadis-hadis tersebut menjadi suatu keniscayaan. Dengan begitu, peran

beliau dalam Hadis itu lebih memungkinkan berperan sebagai seorang

guru bagi umatnya.

2. Teknik Pengolahan Data

Setelah Hadis-hadis yang memenuhi kriteria di atas terkumpul, Hadis­

hadis tersebut ditelaah untuk kemudian diklasifikasikan menjadi beberapa

tema pokok yang sesuai dengan teorisasi dalam Ilmu Pendidikan. Hal ini

dilakukan berangkat dari asumsi bahwa Hadis-hadis tersebut

membicarakan beragam tema yang berkaitan dengan pendidikan, ada yang

mengandung penjelasan mengenai media pendidikan, materi pendidikan,

sarana dan prasarana pendidikan, karakter anak didik, dan sifat pendidik.

Hadis yang akan ditindaklanjuti ke dalam proses berikutnya hanyalah

Hadis yang membicarakan metode pendidikan.

Penelaahan ini dilakukan dengan menggunakan kitab-kitab syarab. al­

Hadf§/ulasan Hadis dan buku-buku pendidikan modern. Kitab syarab. al­

Hadf§ utama yang penulis gunakan dalam penelaahan ini adalah kitab

Nuzhat al-Muttaqfn Syarab. Riyad al-$dlib.fn.

3. Analisis Data

Hadis-hadis yang terpilih akan dijadikan data utama yang selanjutnya

Page 23: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

10

dan buku-buku pendidikan modem terkait dengan mainstream kajian

metode pendidikan.

Selain itu, Hadis yang terpilih ini juga dianalisis dengan menggunakan

metode al-Jam 'u bayn al-Riwdydt, yakni dengan menelusuri Hadis lain

yang semakna namun dengan sedikit perbedaan redaksi. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar dapat memahami Hadis secara lebih menyeluruh dan

kesalahan dalam memahami Hadis dapat diminimalisir.

Kesimpulan penjelasan dari Hadis terkait dengan metode pendidikan

dan kesimpulan penjelasan yang bersumber dari buku-buku pendidikan

akan dianalisis dari segi persamaannya, dan jika ada perbedaan antara

keduanya, maka akan dikompromikan. Jika tidak dapat dikompromikan,

maka riwayat yang kualitasnya lebih tinggi dari lainnya itulah yang

digunakan.

Hadis yang mengandung nilai metode pendidikan namun tidak ada

teorinya dalam buku-buku pendidikan modern tetap akan dibahas untuk

menunjukkan bahwa ada sumbangan pemikiran khusus dari Hadis bagi

dunia pendidikan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang

menggambarkan dan menguraikan data-data yang ada kaitannya dengan metode

pendidikan untuk kemudian disimpulkan.

Metode penulisan skripsi ini, penulis mengacu kepada buku Pedoman

Penulisan Skripsi, yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Jakarta, tahun 2007.

Page 24: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

BABU

KAJIAN TEORITIS

A. Metode Pendidikan

I. Penge1iian Metode

Secara bahasa, istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata metodos. Kata ini terdiri dari 2 suku kata yaitu meta, yang berarti melalui atau melewati, sedangkan hodos, berarti jalan atau cara. Dengan demikian, metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.'

Abudin Nata mengutip pendapat yang menyatakan bahwa dalam

bahasa Arab, kata metode terkadang digunakan kata al-Tarfqah (jalan), al­

Manhaj (sistem), dan al-Wasflah (perantara).2

Dalam kamus Lisdn al- 'Arab, kata al-.Tarfqah diantaranya mempunyai

makna al-Sfrah, al-b.dl, dan al-Khatf fl al-Syai.3 Dalam kamus al­

Munawwir, kata al-Sfrah berarti perjalanan, jalan, cara, mazhab, tingkah

laku, 4 al-b.dl berarti keadaan, dan al-Khatf fl al-Syai berarti garis pada

sesuatu.

lbnu Manzhur menjelaskan bahwa kata al-Manhaj sama dengan kata

al-Minhdj, yakni sama-sama mengandung arti "jalan yangjelas".

1 Armai Arief, Pengantar I/mu dan Metodo/ogi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.40

2Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet.Vll, h.92-93

Page 25: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

13

2. Pengertian Pendidikan

Skripsi ini membahas metode pendidikan dalam Hadis, maka

disamping dijelaskan makna pendidikan pada umumnya, penulis merasa

perlu menjelaskan makna pendidikan Islam.

Dalam bahasa Arab, kata tarbiyah, (a 'dfb, ta 'lfm dan tah:ifb adalah

kata-kata yang berdekatan maknanya yakni berkutat kepada arti

pendidikan, meskipun ada pula perbedaannya.

Tarbiyah mempunyai makna memelihara, mengasuh dan mendidik."

Al-Jauhar! -sebagaimana dikutip oleh Ibnu Manzhur- menambahkan, jika

kata tarbiyah dikaitkan dengan segala sesuatu yang berkembang seperti

anak, tanaman dan yang seumpamanya, maka ia berarti bermakna

memberikan gizi. 12

Tah:ifb secara harfiah berarti tanqfh dan ikhld§, yang bermakna

membersihkan. Jika dikatakan al-Muha:i:iab min al-Rijdl, berarti

maknanya adalah yang bersih daripada kekurangan. Ia juga bermakna

i;;ldb. yang berarti memperbaiki. 13

Ta 'lfm mempunyai arti mengajar, memberi tanda dan mendidik. 14

Selain itu, kata ta 'lfm juga berarti memudahkan dan juga berarti merubah

sesuatu agar berbeda dengan yang lainnya. Dalam kamus Lisdn al- 'Arab, ; Jo OI

penafsiran kata 'allama dalam ayat 0i:,AJ1 ~ adalah menyampaikan al-

Qur'an dengan tujuan memberikan kemudahan. Kalimat 0g1 ;:.IP

dimaknai menjadikan manusia mumayyiz, yakni mempunyai kemampuan

untuk membedakan sesuatu, sehingga manusia dapat dibedakan dengan

semua hewan. 15

Ta'dfb mempunyai arti (tah:ifb), y~ng dalam kamus al-Munawwir

mempunyai arti "mendidik, memperbaiki, melatih disiplin, menghukum,

11Ahmad Warson Munawir, al-Munmvwir; Kamus .. , h.462 12Ibnu Manzur, Lisdn al- 'Arab, j.4, h.56

Page 26: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

14

dan mengambil tindakan." 16 Sedangkan dalam kamus Lisiin al- 'Arab

disebutkan bahwa makna ta 'dfb adalah ta 'lfm, yakni mengaj arkan ilmu. 17

Jika diperhatikan keempat kata di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa hanya kata ta 'dfb saja yang representatif bagi tiga kata lainnya.

Ta'dfb mengandung arti mengasuh dan mendidik (tarbiyah), memperbaiki

(tahzfb), dan mengajarkan suatu ilmu (ta'lfm). Jika demikian, maka

idealnya kata yang digunakan untuk makna pendidikan adalah kata ta 'dfb.

Karena kata ta 'dfb ini lebih komprehensif:

Kesimpulan di atas sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Syed

M. al-Naquib al-'AWis bahwa kata yang paling tepat dan cermat untuk

menunjukkan arti pendidikan adalah kata ta 'dfb bukan tarbiyah.

Menurutnya, kata tarbiyah lebih menonjolkan arti memberikan kasih

sayang dan bukan pengetahuan. Sedangkan kata ta 'dfb sudah mencakup

unsur-unsur pengetahuan, pengajaran dan pengasuhan yang baik. 18

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th.2003

disebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana be/ajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara."

Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk

membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat

dan kebudayaan. John S. Brubacher -sebagaimana yang dikutip oleh

Zuhairini- menyatakan bahwa "pendidikan diartikan sebagai sebuah proses

16Ahmad Warson Munawir, al-Munawwir; Kamus ... , h.12 17Ibnu Manzur, Lisan al- 'Arab, j. l, h.100 . 18Syed M. al-Naquib al-' A!(iis, Konsep Pendidikan Islam, Terj. dari The Concept of

Education in Islam; a Frame Work for an Islamic Philosophy of Education oleh Haidar Baqir,

Page 27: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

15

timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaiaan dirinya dengan

alam, teman dan alam semesta."20

John Dewey (seorang filosof Amerika), sebagaimana yang dikutip

oleh Zuhairini, menjelaskan bahwa "pendidikan sebagai salah satu

kebutuhan hidup manusia dan juga fungsi sosial yang berfungsi sebagai

bimbingan, sarana pertumbuhan, yang mempersiapkan dan membukakan

serta membentuk disiplin hidup dan transmisi, baik dalam bentuk

informal, formal, maupun non-formal."21

M.Arifin menulis arti pendidikan yang benar adalah "pendidikan yang

memberikan kesempatan kepada keterbukaan terhadap pengaruh dari

dunia luar dan perkembangan dari dalam diri anak didik. Karenanya,

hakikatnya pendidikan itu mempunyai 2 aspek, yaitu aspek menjaga atau

memperbaiki dan aspek menumbuhkan atau membina."22

J adi, pendidikan adalah suatu bimbingan yang dilakukan seseorang

yang dewasa kepada dirinya sendiri atau orang lain agar potensinya dapat

berkembang dan mampu berinteraksi dengan alam sekitar tanpa adanya

unsur paksaan terhadap batas potensi yang dimilikinya, namun tetap

memberikan kontrol yang baik kepadanya agar tetap berkembang secara

baik dan normal sampai bisa mandiri dan bermanfaat kepada siapa pun dan

apa pun yang ada di sekelilingnya.

Dengan ujaran lain, pendidikan dapat berarti suatu bimbingan agar

anak didik mencapai tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut:

a. Pembinaan kepribadian, yang mencakup pembinaan atas sikap, daya pikir praktis, obyektivitas, loyalitas kepada bangsa, dan kesadaran nilai-nilai moral dan nilai agama

b. Pembinaan aspek pengetahuan (nilai materi), yaitu materi ilmu itu sendiri

c. Pembinaan aspek kecakapan, keterampilan nilai-nilai praktis d. Pembinaanjasmani yang sehat.23

:'.Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet Ill, h.150

Page 28: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

16

Adapun pendidikan Islam, maka kata "Islam" dalam ha! ini

mempakan norma/nilai atau ajaran yang menjadi dasar atau sifat

pendidikan yang dilaksanakan. 24

Zuhairini, dkk., menuturkan bahwa "pendidikan Islam adalah usaha

yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan

ajaran Islam atau suatu upaya yang mempunyai nilai ajaran Islam, yang

berpikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta

bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam."25

M.Arifin mengutip untaian kalimat Omar Muhammad al-Toumi al­

Syaibani yang mengartikan pendidikan Islam sebagai "usaha mengubah

tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan

kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses

kependidikan dengan dilandasi dengan nilai-nilai Islami."26

M.Alisuf sobri mengutip pendapat Zakiah Daradjat, dkk, yang

menyatakan bahwa "pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian;

pendidikan Islam ini lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap

mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan sesuai dengan petunjuk

ajaran Islam; karena itu pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis

tetapi praktis, yakni pendidikan iman dan amal."27

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

Islam sama artinya dengan arti pendidikan pada umumnya, yang

membedakannya adalah pada norma atau sifat pendidikan yang

berdasarkan ajaran Islam. Jika dikaitkan dengan tujuan pendidikan Islam,

maka idealnya pendidikan Islam adalal1 suatu bimbingan agar tujuan

pendidikan Islam tercapai. Prof. Mohammad 'Atiyyah al-Abrasyi -

sebagaimana yang dikutip oleh Zuhairini- menyimpulkan lima tujuan yang

asasi bagi pendidikan Islam, sebagai berikut:

24M. Alisuf Sabri, Pengantar I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet.1, h. 149 .,,._ ...

Page 29: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

17

a. Untuk membantu pembentukan akhlak mulia b. Persiapan untuk menjalani kehidupan baik di dunia maupun di

akhirat c. Menumbuhkan semangat belajar terhadap ilmu umum d. Menyiapkan peserta didik agar mempunyai satu profesionalitas

yang dengannya ia mampu mencari rezeki e. Persiapan untuk fokus kepada memberikan kemampuan agar

peserta didik mampu mencukupi Kebutuhan minimal untuk dirinya sendiri."

3. Pengertian Metode Pendidikan

Secara terminologi, para ahli memberikan definisi yang beragam

tentang metode. Diantaranya adalah pengertian yang dikemukakan oleh

Herman H. Horne -sebagaimana yang dikutip oleh M.Arifin- yang

memberikan pembatasan arti metode dalam pendidikan sebagai suatu

prosedur dalam mengajar.29 Ini terlalu sederhana karena memandang

metode sebagai kegiatan guru saja.

Berbeda dengan pendapat Herman di atas, jika metode diberi

penge1iian yang lebih luas, ia diaiiikan sebagai "cara" bukan "langkah"

atau "prosedur''. Poerwakatja yang mengemukakan bahwa "metode

pembelajaran berarti jalan ke arah suatu tujuan yang mengatur secara

praktis bahan pelajaran, cara mengajarkannya dan cara mengelolanya."30

Dengan pengertian "cara" ini, metode mengandung pengertian yang

fleksibel sesuai kondisi dan situasi, dan terkandung di dalamnya makna

"mempengaruhi" serta saling ketergantungan antara pendidik dan pese1ia

didik.31

Dengan uj aran lain, dengan pengertian yang lebih Iuas ini, metode

dipandang tidak hanya sebagai kegiatan guru tetapi juga kegiatan murid

yang oleh karenanya harus berorientasi pula pada cara untuk menciptakan

kegiatan belaj ar peserta didik yang aktif.

28Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan ... , h.165-166 '.Hhk, ,,... ~·• n - •·•·• • ---

Page 30: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

18 .

Jalaludin dan Usman mengutip pendapat Edgar Bruce Wesley yang

mendefinisikan "metode pendidikan sebagai kegiatan yang terarab bagi

guru yang menyebabkan terjadinya proses pembelajaran, sehingga

pelajaran jadi berkesan."32 Tentu yang berkesan adalah peserta didik. Dari

definisi ini juga menghendaki adanya kegiatan peserta didik yang aktif.

Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat itu mempunyai 2

macam, polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis, bila metode itu

mengandung kegunaan ganda, satu sisi ia bermanfaat dan di sisi lain ia

bersifat merusak. Contohnya adalah Video CD. Sedangkan monopragmatis

adalah yang hanya mempunyai satu kegunaan saja. Misalnya, laboratorium

Ilmu Alam yang hanya dapat digunakan untuk Ilmn Alam saja, tidak untuk

Ilmu Kedokteran, dan lain-lain.33

Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli mengenai

pengertian metode pendidikan, beberapa ha! yang mesti ada dalam metode

pendidikan, yaitu:

a. Melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan penuh kesadaran dan

tanggung jawab

b. Aktivitas tersebut berdasarkan cara yang sistematis dan terencana

c. Aktivitas tersebut memiliki tujuan tertentu

d. Tujuan harus dicapai secara efektif.

Mengenai perbedaan antara metode dengan strategi dan teknik

pembelajaran, maka terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian strategi

dan teknik pembelajaran.

Strategi Pembelajaran adalab suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Selanjutnya, Winarno mengutip pemikiran J. R David,

ia menyebutkan "babwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna

perencanaan. Artinya, bahwa strategi ·pada dasarnya masih bersifat

Page 31: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

19

' konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu

pelaksanaan pembelajaran."34

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk

mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran

tertentu, sedangkan rnetode adalah "a way in achieving something",'' yang

bera1ii bahwa metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

rnengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

nyata dan praktis untuk mencapai suatu tujuan.

Selanjutnya, metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan

gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan

sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu

metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas

dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,

yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode

ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula,

dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda

pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya

tergolong pasif. Dalam ha! ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik

meskipun dalam koridor metode yang sama.36

Adapun metode pendidikan Islam, maka dapat diartikan sebagai

kegiatan yang terencana, terarah dan teratur dalam mengendalikan

kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam berbagai aspeknya

agar tujuan pendidikan yang Islami dan berdasarkan ajaran Islam dapat

diwujudkan.

Sebagai salah satu komponen operasional Ilmu Pendidikan Islam,

metode harus mengandung potensi mengarahkan materi pelajaran pada

tujuan pendidikan. Maka metode pendidikan Islam yang baik adalah

metode yang mampu mendapatkan hasil pembelajaran berupa peserta didik

34Winarno Surakhmad, Pengantar Jnteraksi Be/ajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1998),

Page 32: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

20

yang mempunyai ilmu pengetahuan yang luas baik umum maupun ajaran

Islam dan berakhlak mulia kepada Allah swt dan kepada manusia.

Selain itu, Hasan Galunggung -sebagaimana dikutip oleh Abudin-

menuturkan bahwa

Pelajaran agama Islam ini bermacam-macam, ada yang melibatkan aspek kognitif seperti fakta-fakta sejarah dan syarat sah sembahyang, yang melibatkan aspek afektifnya seperti penghayatan nilai-nilai keimanan dan akhlak, dan ada juga yang melibatkan aspek psikomotorilmya seperti praktek salat, haji dan sebagainya. Karenanya, metode pendidikan Islam itu dapat diartikan sebagai metode pengajaran yang disesuaikan dengan materi atau bahan pelajaran yang terdapat dalam Islam itu sendiri.37

Dalam pengertian lain, metode pendidikan Islam dapat diartikan

sebagai cara-cara mendidik yang digali dari al-Qur'an dan Hadis.

Metode pendidikan di sini diartikan secara luas, sehingga metode

mengajar pun termasuk di dalamnya karena sejatinya mengajar adalah

salah satu bentuk mendidik. Kendati keduanya berbeda, yakni berbeda

karena pengajaran itu lebih mengintelektualisasikan manusia dengan ilmu

pengetahuan, sedangkan sasaran psikologis proses kependidikan

menekankan pada usaha mengintemalisasikan nilai-nilai atau

mempribadikan nilai-nilai.38

B. Macam-Macam Metode Pendidikan

Alunad Tafsir menyebutkan bahwa pengajaran agama Islam mencakup

pembinan keterampilan, kognitif, dan afektif. Menurutnya, bagian afektif inilah

yang paling rumit, karenanya membutuhkan metode yang khusus. Dan masih

menurutnya,'Abdurra.hman al-Nab)awi telah menyajikan metode-metode

menanamkan rasa keberagamaan yang bersifat afektif itu yang terdapat dalam al­

Qur'an dan Hadis itu dalam bukunya U§ul al-Tarbiyat al-lslamiyyah. 39

Metode-metode pendidikan yang disampaikan berikut adalah metode

pendidikan instruksional yang biasa diterapkan di sekolah-sekolah dewasa ini,

37Abudin Nata. Fi/safat Pendidikan .... h.93

Page 33: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

F'°JI ~JI ~\ i-'. KATA PENGANTAR

Al!J.amdulillah. Segala puji yang tidak terbatas penulis panjatkan ke hadirat

Allah swt yang telah memberikan nikmat yang tiada tara sehingga sampai dengan

saat ini, saat penulisan skripsi yang dalam proses penulisannya tidak sedikit

hambatan yang datang, dengan izin-Nya-lah usaha untuk merampungkan skripsi

ini telah membuahkan hasilnya. Selawat dan salam Allah swt semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad saw, yang membawa ajaran

Islam cahaya bagi seluruh alam, dan semoga tercurah pula kepada keluarganya,

sahabatnya, dan seluruh pengikutnya sampai akhir zaman.

Pembahasan dalam skripsi ini adalah pembahasan yang paling penulis

suka, karena membahas keberhasilan Nabi Muhammad saw dalam mendidik

umatnya. Keberhasilannya ini mengindikasikan bahwa beliau adalah seorang guru

yang profesional. Guru yang telah berhasil mendidik umatnya. Betapa tidak!

Umat Islam yang tersebar di seluruh dunia menunjukkan bahwa beliau benar­

benar berhasil dalam mendidik. Tidak hanya berhasil dalam men-transfer ilmu,

tetapi juga merubah akhlak umat yang rusak menjadi akhlak yang mulia.

Ilmu pendidikan dari Nabi saw amat banyak jika dikaji. Salah satu ilmu

Pendidikan yang dapat digali adalah metode pendidikan. Metode pendidikan

inilah yang merupakan kajian skripsi ini. Sedangkan kitab Hadis yang dipilih

adalah Riyad al-$alih_in min Kaltim Sayyid al-Mursalfn karya Imam Nawawi.

Kitab Hadis populer yang sudah diterima oleh umat Islam sejak diterbitkannya

sampai sekarang.

Niat penulis untuk merampungkan hal-hal di atas tidak akan terwujud jika

tidalc ada 'tangan-tangan' yang ikut membantu, baik secara langsung atau pun

tidak langsung. Karenanya, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

I. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

,.... TT ,

Page 34: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

21

yang bersumber dari Ilmu Pendidikan modem. Diantara metode-metode

pendidikan tersebut ada yang sengaja dikombinasikan dengan metode yang

terkandung dalam al-Qur'an dan Hadis hasil kajian an-Na,hlawl.

Ada 20 metode yang disajikan, metode-metode itu adalah:

I. Metode Ceramah

Yang dimaksud dengan metode ceramah yaitu cara menyampaikan suatu

pelajaran tertentu dengan jalan penuturan secara lisan kepada anak didik atau khalayak ramai. 40

"Metode ini Iazim pula disebut metode kuliah atau pun pidato."41

Untuk penggunaan metode ceramah secara baik perlu diperhatikan hal­

hal berikut:

a. Dalam menjelaskan, hendaknya menggunakan kata-kata yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh anak didik

b. Gunakan alat visualisasi seperti penggunaan papan tulis atau media lainnya yang tersedia tmtuk menjelaskan pokok bahasan yang disampaikan. Misalnya dengan menggambarkan sesuatu atau memberikan ilustrasi dan menghubungkan materi-materi dengan contoh yang konkrit

c. Mengulang kata atau istilah yang digunakan secara jelas karena berfaidah membantu anak didik yang kurang atau lambat kemampuan dan daya tangkapnya

d. Mencari umpan balik sebanyak mungkin sewaktu ceramah berlangsung

e. Adakan rekapitulasi dan ulang kembali rumusan-rumusan yang dianggap penting. Yang dimaksud rekapitulasi di sini adalah mengingat kembali dengan contoh-contoh, keterangan-keterangan, fakta-fakta dan lain sebagainya.42

Keuntungan metode ceramah adalah sebagai berikut:

a. Bahan dapat disampaikan sebanyak mungkin dalam jangka waktu

yang singkat

b. Guru dapat menguasai situasi kelas

c. Organisasi kelas lebih sederhana dan mudah dilaksanakan

d. Tidak terlalu banyak memakan biaya dan tenaga.

'.'.Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran. ... , h.41

Page 35: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

22 .

Adapun kelemahan metode ceramah adalah sebagai berikut:

a. Ceramah hanya cenderung mempertimbangkan segi banyaknya bahan pelajaran yang akan dijadikan, dan kurang memperhatikan/mementingkan segi kualitas (mutu) penguasaan bahan pelajaran

b. Bila situasi kelas tidak dapat dikuasai oleh guru secara baik, maka proses pengajaran akan dapat menjadi tidak efektif. Bahkan dapat berkaitan lebih jauh (misalnya kacaunya situasi proses pengajaran)

c. Pada metode ceranmh proses komunikasi banyak terpusat kepada guru. Dan siswa banyak berperan sebagai pendengar setia. Sehingga proses pengajaran sering dikritik sebagai sekolah dengar, murid terlalu pasif

d. Sulit mengukur sejauh mana penguasaan bahan pelajaran yang telah diberikan itu oleh anak didik

e. Apabila ceramah tidak mempertimbangkan segi psikologis dan diktatis, maka ceramah dapat bersifat melantur tanpa arah dan tujuan yangjelas.43

Jika dilihat dari metode ceramah yang digunakan Nabi, maka akan

terlihat bahwa Nabi saw mengkombinasikan metode ceramahnya itu

dengan metode kisah (al-Qi;p;ah). metode kisah adalah menyajikan materi

pelajaran dengan membawakan cerita yang sejalan dengan materi.44

Terkadang Nabi saw juga mengkombinasikan metode ceramah ini

dengan metode amsi'tl, yaitu mendidik dengan memberikan perumpamaan

dari yang abstrak kepada yang lain yang lebih konkrit untuk mencapai

tujuan dan atau mengambil manfaat dari perumpamaan tersebut.45

Pengungkapannya tentu sama saja dengan metode kisah, yaitu dengan

berceramah atau membaca teks.46 Contohnya adalah Hadis berikut:

,, 0 "' ;;>J ) } _, "' ~ ,, ,, . _., y, 1" ' • ' • 'JS',, ~··ts' ''1 ,. 1"' ·'1 )J. "''1·'1 • . ..A-" ( V . .....;>- e <\.;.. " ..\;.- <.-)W ..dJ U " ))' ,:fe>·· ,/v 11' , • , ... _,,,- t"'J. ,,, ,, ,, ,..

43Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran. ... , h.42-43 44Al-Nahlaw1, Prinsip-prinsip ... , Terj. dari U~u/' al-Tarbiyah. ... oleh Herry Noer Ali,

h.284-285 A<--

Page 36: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

23

Riwayat dari Abu Hurairah ra ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Bagaimana pendapat kalian, seandainya ada sebentang sungai di depan pintu salah seorang diantara kalian, ia mandi dari sungai itu setiap hari Zima kali, apakah masih tersisa kotoran?. Para sahabat menjawab: Tidak. Rasu/ullah saw bersabda: "Maka demikianlah perumpamaan salat Zima waktu. Dengannya Allah swt menghapus semua kesalahan (dosa kecil yang berhubungan dengan Allah swt). (HR. Bukharf dan Muslim). Kerapkali Nabi saw juga mewarnai metode ceramahnya dengan

memberikan motivasi kepada para sahabat. Pemberian motivasi oleh Nabi

saw ini adalah dalam bentuk metode targfb dan tarhfb.

Yang dimaksud dengan targfb adalah janji terhadap kesenangan dan

kenikmatan akhirat yang disertai bujukan. tarhfb adalah ancaman karena

dosa yang dilakukan. Targfb bertujuan agar orang mematuhi peraturan

Allah swt, demikian juga Tarhfb. Akan tetapi, tekanannya berbeda, targfb

agar melakukan kebaikan sedangkan tarhfb agar menjauhi kejahatan.48

Metode targfb dan tarhfb berbeda dengan metode ganjaran dan

hukuman dalam pendidikan barat. "Perbedaan utamanya ialah targfb dan

tarhfb bersandarkan ajaran Allah swt, sedangkan ganjaran dan hukuman

bersandarkan hukuman dan ganjaran duniawi."49

2. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah sebuah cara yang dilakukan dalam mempelajari bahan atau menyampaikan materi dengan jalan mendiskusikannya dengan tujuan dapat memberikan pengertian serta perubahan tingkah laku siswa. 50

Tujuan dari metode diskusi ini adalah untuk memotivasi dan memberi

stimulasi kepada anak didik agar serius memikirkan pelajaran.51

• 47Muslim bin al-.!::[ajjiij al-Qusyair1, $ab_ib_ Muslim, (Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah,

2008), Cet.V, h.242 "Ahmad Tafsir, I/mu Pendidikan ... , h. 146 49At..~nA'T'~Cn!•• Tl ..••. n ___ J:J:L_._ t- 1,1..,

Page 37: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

24

Ada beberapa syarat dalam mengaplikasikan metode diskusi m1,

syarat-syarat itu adalah:

a. Permasalahan yang didiskusikan hendaknya menarik perhatian ·

anak didik dan memancing anak didik untuk bertanya

b. Peran moderator yang aspiratif dan proporsional

c. Permasalahan yang memerlukan banyak pertimbangan dari banyak

pihak.'2

Adapun masalah-masalah yang baik didiskusikan adalah:

a. Menarik minat siswa dan sesuai dengan taraf perkembangannya

b. Mempunyai kemungkinan jawaban lebih dari satu, yang masing­

masing dapat dipertahankan kebenarannya

c. Bila pertanyaan dimaksudkan untuk mencari pertimbangan dan

perbandingan daripadanya.53

Ada 3 peranan guru dalam diskusi. "Pertama, sebagai pemicu agar

diskusi berjalan lancar. Kedua, sebagai mediator pertanyaan agar seluruh

peserta diskusilah yang secara bersama-sama memecahkan masalah.

Ketiga, sebagai pengatur arah pembicaraan. "54

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan alat peraga untuk memperjelas suatu pengertian, atau untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan jalannya suatu proses pembuatan te1ientu kepada siswa.55

"Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi ini adalah untuk

memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan

sesuatu atau proses terjadinya sesuatu."56

Metode demonstrasi ini disamping mempunyai kelebihan juga

kekurangan. Kelebihan dari metode ini adalah dapat merangsang siswa

agar siswa aktif dalam mengikuti pelaj aran, dapat membantu siswa untuk

52Armai Arief, Pengantar I/mu .. ., h.147 53Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran ... ., h. 45 54 "1"'-- _ ,, £' 1 n 'f' I • • r • • • •

Page 38: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

25

lebih mengingat pelajaran, dapat memfokuskan siswa terhadap materi

pelajaran dalam waktu yang relatif singkat, dapat menambah pengalaman

siswa, dan dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran menjadi

lebih jelas dan konkrit.

Adapun kelemahan metode demonstrasi ini adalah memerlukan waktu

yang cukup lama, be1jalan kurang efektif jika kekurangan media,

memerlukan biaya yang tidak sedikit karena metode ini membutuhkan

banyak alat-alat dan media, guru dan siswa harus mempersiapkan tenaga

yang tidak sedikit karena metode ini cukup melelahkan, dan metode ini

menjadi tidak efektif apabila ada siswa yang tidak aktif. 57

4. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah melakukan percobaan/praktek langsung atau dengan cara meneliti dan mengamati secara seksama. 58 Metode eksperimen ini melibatkan anak didik dalam pekerjaan akademis, latihan dan pemecahan masalah atau topik seperti salat, puasa, haji, pembangunan masyarakat dan lain-lain.59

Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

metode eksperimen adalah membuat siswa percaya diri atas hasil dari

percobaan yang dilakukannya, merupakan pembinaan sekaligus motivasi

bagi siswa untuk melakukan terobosan-terobosan barn yang bennanfaat

bagi kehidupan manusia, dan hasil-hasil percobaan yang berhasil akan

dapat dimanfaatkan.

Adapun kekurangan metode ini adalah bahwa tidak semua pelajaran bisa diterapkan metode ini karena lebih cocok dengan bidang studi sains dan teknologi, memerlukan fasilitas yang biayanya cukup mahal, menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan, dan terakhir adalah bahwa setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan. 60

Metode demonstrasi dan eksperimen dalam pelaksanaan dapat dipakai

bersama-sama atau bergantian. Kedua metode ini tepat digunakan apabila:

57 Armai Arief, Pengantar I/mu ... , h.191-192 '.'.Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodo!ogi pengajaran .... , h.49

Page 39: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

26

a. Dimaksudkan untuk memberikan keterangan dan keterampilan

tertentu kepada anak didik

b. Untuk memudahkan penjelasan, sebab penggunaan bahasa dalam

pengajaran memiliki keterbatasan

c. Untuk menghindari verbalisme dalam pengajaran

d. Untuk meneliti sejumlah fakta dan obyek tertentu secara seksama.61

5. Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan (Role Playing)

Metode sosiodrama adalah suatu · cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial. Sedangkan metode bermain peran titik tekannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi.62

Keuntungan atau kelebihan metode sosiodrama adalah melatih siswa

untuk mendramatisasikan sesuatu dengan keberanian, lebih menarik

perhatian siswa, para siswa dapat menemukan pelajaran dari pengalaman

belajar mereka sendiri, dan para siswa dapat mengekspresikan gejolak

keinginan-keinginannya.

Adapun kelemahan metode ini adalah bahwa kondisi belajar yang tercipta dengan metode ini bukanlah sebenarnya, sukar untuk memilih siswa yang benar-benar cemerlang dalam memecahkan masalah, perbedaan individualitas siswa menyebabkan sulitnya pengaplikasian metode ini, kadang-kadang ada siswa yang malu untuk berperan, memerlukan waktu yang cukup panjang, dan terakhir anak-anak yang tidak mendapatkan giliran akan pasif, tidak mau ikut serta dalam belajar.63

Tujuan penggunaan metode sosiodrama adalah sebagai berikut:

a. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain

b. Siswa dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab

c. Siswa dapat belajar bagaimana mengambil keputusan

d. Merangsang siswa agar mau berpikir dan memecahkan masalah.64

'.'.Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran ... , h.50

Page 40: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

28 ~-------·--

/ PERPUSTJ1l<~N ~-~/,\MA .. ,

'·· UfN SYAHID JAKARTA --·-·--- ___ _,

g. Masing-masing siswa dalam kelompok hams mau bekerja sama dan bertanggungjawab.68

Kelebihan metode kelompok ini adalah sebagai bahwa metode ini

dapat menumbuhkan rasa toleransi dan kebersamaan dalam sikap dan

perbuatan, menumbuhkan rasa ingin maju dan mendorong anggota

kelompok untuk tampil sebagai yang terbaik, adanya saling transfer

pengetahuan dan pengalaman antar anggota kelompok, timbulnya rasa

kesetiakawanan sosial antar kelompok, dan terakhir dapat meringankan

tugas guru.

Adapun kekurangan yang terkandung dalam metode ini adalah bahwa metode ini memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang, persaingan yang tidak sehat akan te1jadi manakala guru tidak dapat memberikan pengertian kepada siswa, tidak semua siswa dapat aktif dalam pembelajaran, terkadang sifat dan kemampuan individualitas terabaikan, jika tidak diberikan batas-batas waktu tertentu maka cenderung terabaikan, tugas juga dapat terbengkalai manakala tidak mempertimbangkan segi psikologis dan didaktis anak didik. 69

7. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran

dengan jalan guru mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan kepada anak

didik untuk dij awab, a tau bis a pula pe1ianyaan bersumber dari anak didik

untuk kemudian dijawab oleh anak lainnya.70

Tujuan digunakan metode ini adalah untuk merangsang s1swa agar

berpikir danjuga untuk membimbing siswa dalam mencapai kebenaran.71

Metode tanya jawab tepat digunakan apabila:

a. Untuk merangsang anak didik agar perhatian mereka terpusat kepada materi yang sedang dibicarakan

b. Sebagai pre-test atas pelajaran yang telah diberikan sebelumnya c. Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama dari anak

didik d. Memimpin pengamatan dan pikiran anak didik agar terarah e. Untuk menguatkan pengamatan dan pengetahuan anak didik yang

telal1 dimiliki.72

68Armai Arief, Pengantar !lmu dan Metodologi..., h.199-200 69'T'_, •-M ''··-··C ,.! __ t'.'. ,_!C;.1 A -···-·· l F _, _ _ /_I _ _ , __ - '

Page 41: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

29

Ada beberapa saran bagi pelaksanaan metode tanya jawab ini, yakni

sebagai berikut:

a. Merumuskan pertanyaan secara matang dan terencana b. Pertanyaan yang diajukan harus singkat dan padat c. Pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan

s1swa d. Pertanyaan memiliki jawaban yang pasti e. Jawaban dari anak didik bisa disempurnakan jika kurang tepat dan

mengenai sasaran. 73

Abdurrahman Al-Nal1lawl yang sudah menggali metode pendidikan

dalam al-Qur'an dan Hadis menyajikan metode tanya jawab ini dengan

nama metode dialog (Hiwiir). Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut:

Hiwiir (Dialog) adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih melalui tanya jawab mengenai suatu topik dan mengarah kepada suatu tujuan. 74

Metode Hiwiir dalam al-Qur'an dan Hadis ada beberapa macam, yaitu:

a. Hiwiir khifiibf atau ta 'abbudf (Percakapan Pengabdian). Metode ini merupakan dialog yang diambil dari dialog antara Tuhan dan hamba-Nya.75

Bentuk bJwiir khi{iibf atau ta 'abbudf adalah sebagai berikut:

I) Khi{iib yang diarahkan kepada orang-orang yang beriman.

S eperti ayat-ayat yang terdapat ungkapan sapaan "Wahai

orang-orang yang beriman .. "

2) Khi{iib yang bersifat mengingatkan. Contoh dalam al-Qur'an: ,, 0 ,, J o.., ,, .-4 J. ,. ,, ;; J 0 ,. ,.

'. ti;J\ I~.' C1,:.; '\' '<"'1~ :- ',;;\ -1\' -"· \ '<~\ I<(' I ·' \., <..!':¢' LS"' r--~ cs' J I'"""""'" Ls;' ~ J .r cl".- r, <fi -- - - ,. ,, - ,.

Wahai Bani lsrail, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku anugerahkan kepada kalian dan Aku telah melebihkan kalian alas segala umat (Qs.al-Baqarah: 122)

3) Khi{iib tanbfhf a tau filiif1f, yakni memperingatkan atau

menjelaskan. Gambarannya adalah pertanyaan Allah swt dan

jawabannya yang bertujuan mengarahkan perhatian kepada

suatu perkara penting. Sepe1ii surat al-Naba ayat I, "Tentang

72Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodo/ogi pengajaran .... , h. 62 73Syaiful dan Aswan, Strategi Be/ajar .. ., h. 83 74Abdurrahmil.n Al-Nahlaw1, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Terj. dari

Tf_~J ,,,.,., ,, 1 1T1~ • • ,., .. f~ ''"" •

Page 42: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

h ')Q(..;

30

apakah orang-orang kafir Quraisy itu sating bertanya? ". Dan

juga sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

"Tahukah kamu apakah arti ghibah itu?. "76

4) Khithdbi 'afifi (Emosional), yaitu khifdb atau pertanyaan yang

berorientasi kepada pembangkitan berbagai emosi insanf,

seperti rasa cemas, harap, senang dan takut. Seperti surat al­

Mulk, ayat 3-4 yang berisi perintah Allah swt agar melihat dan

memperhatikan ciptaan-Nya dengan bemlang kali, dan

mendesak kepada pembaca agar menyimpulkan sendiri bahwa

tidak ada ciptaan Allah swt yang tidak seimbang.

5) Hiwdr 'afifi tardidf (Pengulangan), yaitu f1fwdr dimana

pertanyaan tertentu selalu temlang dan mengundang lahimya

perasaan-perasaan serupa. Seperti diulang-ulangnya ayat

berikut dalam surat al-Rahman: "maka nikmat Tuhan-mu yang

manakah yang dapat kamu dustakan?"

6) Hiwdr khithdbf ta 'rfiJf, yaitu khifdb dari Allah swt kepada

Rasul-Nya yang mengandung suatu sindiran berkenaan dengan

orang-orang musyrik. Seperti menerangkan keburukan mereka,

mencemooh kebatilan mereka, atau mengancam mereka

dengan azab Allah swt.77 Contoh, dalam surat al-Tur ayat 29:

Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Rabb-mu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang gila. "

b. Hiwdr Wa,fi (Percalrnpan Deskriptif)

Hiwdr wa,fi adalah dialog antara Tuhan dengan malaikat atau

dengan makhluk gaib lainnya semisal penghuni neraka atau penghuni

surga. Dengan adanya dialog antara Tuhan dengan penghuni neraka

sepetii ini, seakan pembaca menyaksikan secara langsung keadaan

76Al-Nahlaw1, Prinsip-prinsip ... , Terj. dari u,n1. a/-Tarbiyah. .. , oleh Herry Noer Ali,

Page 43: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

31

penghuni neraka itu sehingga berusaha agar tidak menjadi seperti ahli

neraka tersebut. 78

Seperti dialog Tuhan dengan penghuni neraka dalam Qs. Al-

Shaffat ayat 20-23 yang terjemahnya sebagai berikut:

Dan mereka berkata:"Aduhai celakalah kita!" lnilah hari pemba/asan. lnilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya. (kepada ma/aikat diperintahkan): Kumpulkan/ah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang se/alu mereka sembah, se/ain Allah; maka tunjukkan/ah kepada mereka ja/an ke neraka.

Ada dua implikasi edukatif dalam Hiwiir Wa§fi. Pertama,

menyajikan gambaran yang hidup tentang kondisi psikis ahli neraka

dan ahli surga. Kedua, bersandar kepada pengisyaratan akan instruksi

Tuhan.

c. Hiwiir Qi§a§f (Percakapan Berkisah)

"Hiwiir qi§a§f terdapat dalam al-Qur'an, yang baik bentuk maupun

rangkaian ceritanya sangat jelas, merupakan bagian dari us/Ub kisah

dalam al-Qur'an. Jika ada dialog langsungnya, maka itu yang

sekarang disebut sandiwara."79 Seperti kisah Nabi Syu'aib dan

kaumnya yang panjang yang terdapat dalam Qs. Hud ayat 84-95.

d. Hiwdr Jada/f (Percakapan Dialektis)

"Hiwiir jadalf ini adalah suatu metode diskusi atau perdebatan

yang bertujuan untuk memantapkan argumen kepada para peserta

diskusi tersebut."'0 Seperti dalam Qs. Al-Najm ayat 24-25:

c25) JJG1::, ~~ti1 ~ <24) J:.i ~ ~l.'..]~ (f Atau apakah manusia akan mendapat sega/a yang dicita­citakannya? (f'idak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.

"Ahmad Tafsir, I/mu Pendidikan ... , h.307 79 A 1 _ I....., I'• U

Page 44: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

32

e. Hiwdr Nabawf (Percakapan yang Bersumber dari Hadis)

Hiwdr inilah yang merupakan metode Nabi saw dalam mendidik

umatnya dengan metode tanya ja"".ab. Metode fJJwdr nabawf ini

memiliki 2 jenis: Pertama, !JJwdr nabawf 'dfifi (Afektif), yakni yang

berorientasi pada kesadaran jiwa sahabat sebagai peserta didik bahkan

sampai menangis. Seperti kisah pembagian gonfmah, dimana para

sahabat menuduh Nabi saw tidak adil dalam membagi harta rampasan,

lalu Nabi saw memberikan pernyataan yang menggugah hati mereka.

Kedua, fJ.iwdr nabawf iqnd'f (Memuaskan), yakni teknik Nabi saw

dalam memuaskan pikiran dan menegakkan argumen kebenaran.81

Seperti kisah orang yang datang kepada Nabi saw meminta izin untuk

berzina, namun diberikan penyadaran oleh Nabi saw, sehingga orang

itu mengurungkan niatnya untuk berzina.

8. Metode Latihan Siap (drill)

"Metode latihan siap (drill) adalah suatu cara menyajikan bahan

pelajaran dengan jalan/cara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan

terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan. ""

Metode drill ini biasanya digunakan untuk tujuan agar anak didik

memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai.

Prinsip-prinsip metode drill adalah sebagai berikut:

a. Waktu yang digunakan cukup tersedia b. Penerapan metode Drill ini hendaknya menyesuaikan dengan

taraf kemampuan dan perkembangan anak didik c. Hams mampu menarik anak didi~ untuk berlatih dengan sungguh­

sungguh d. Orientasi pertama dari latihan ini adalah ketepatan selanjutnya

kecepatan dan akhirnya kedua-duanya e. Latihan dapat mengakomodir seluruh perbedaan kecakapan

masing-masing individual anak didik f. Hendaknya latihan diiringi dengan selingan agar tidak

membosankan

81 • 1 .,. ~ 1 1 A ,... < •

Page 45: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

33

g. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan dari seorang guru, terutama guru agama. 83

9. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)

Metode resitasi dimaksudkan sebagai metode dimana guru

menyajikan bahan pelajaran dengan cara memberikan tugas kepada siswa,

untuk dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesadaran.

Dalam pendidikan agama, metode ini tepat digunakan terutama pada

materi pelajaran yang bersifat praktis. 84 Seperti tugas terjemah, kliping,

tugas wawancara, dan menyusun laporan.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode ini adalah sebagai berkut: a. Merumuskan tujuan yang operasional dan spesifik mengenai

target yang akan dicapai b. Memperkirakan efektivitas waktu, tenaga dan juga sarana yang

tersedia dalam mencapai tujuan c. Dapat mendorong anak didik secara aktif dan kreatif untuk

mempelajari dan mempraktekan materi yang diberikan d. Agar anak didik mempunyai pengetahuan yang terpadu.85

10. Metode Sistem Regu (Team Teaching)

"Sistem regu adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran di mana

dua orang guru atau lebih bekerja sama untuk mengajar suatu kelompok

(group) siswa/kelas tertentu.""

Sistem regu tepat digunakan apabila:

a. Jumlah siswa terlalu besar, sehingga pembagian tugas belajar

kurang merata dan penangkapan siswa kurang sempurna

b. Pelajaran yang diberikan dimaksudkan agar pengertian dan

pemahaman siswa lebih mendalam.

c. Fasilitas dan sarana untuk itu cukup tersedia. 87

83 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran ... , h. 67 84Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran .... , h. 67-68 85Tavar Yu~ufc1)1n Svllifnl An'lvnr Mot11A11lriai nottnnirr••rr"' h hQ

Page 46: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

34 .

Kelebihan metode ini adalah: a. Karena adanya interaksi mengajar yang lancar sehingga menjadi

menguntungkan b. Penguasaan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang

diberikan dapat mendalam c. Tugas guru menjadi lebih ringan, sehingga rencana pengajaran

selanjutnya dapat menjadi lebih baik d. Pelajaran yang diberikan dapat lebih bisa dipertanggungjawabkan

karena ditangani oleh beberapa orang guru Adapun kekurangan metode ini adalah bahwa apabila masing-masing guru berjalan sendiri-sendiri, maka pelajaran akan tidak sistematis. Bagi guru yang kurang disiplin, waktu bebas tugas dijadikan untuk istirahat bukan untuk mempersiapkan perencanaan pelajaran yang lebih matang. Dan terakhir, jika keharmonisan ke1jasama antar guru tidak baik, maka akan berakibat fatal bagi tujuan pembelaj aran."

11. Metode Insersi (Sisipan)

"Metode lampiran (insersi) yaitu cara menyajikan bahan/materi

pelajaran dengan cara; inti sari ajaran-ajaran Islam atau jiwa agama/emosi

religius disisipkan di dalam mata pelajaran umum. Ini dilakukan secara

halus sehingga siswa tidak merasa bahwa mereka telah diberikan pelajaran

agama."89

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode ini adalah setelah

berakhirnya pelajaran umum lalu dihubungkan sebentar (sekitar 2/3 menit)

dengan ha! yang mengandung nilai agama. Tujuan pokok adalah pelajaran

umum sedangkan agama hanya bersifat selipan saja.90

Ada beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk menerapkan metode insersi, yaitu sebagai berikut: a. Sebaiknya guru agama Islam meningkatkan pengetahuannya di

bidang pengetahuan umum b. Guru agama Islam hendaknya menguasai metodologi pengajaran

dengan baik c. Setiap ingin menyampaikan materi, sebaiknya guru merencanakan

materi secara matang. Karena penggabungan materi umum dan agama ini agak sulit

Page 47: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

35

d. Seorang guru hendaknya menjaga kepribadian dan akhlak yang baik, karena tingkah laku sang guru akan menjadi contoh anak didiknya.91

12. Metode Menyelubung (Wrapping)

Metode menyelubung adalah cara menyajikan bahan/materi pelajaran agama atau hikmah keimanan dan sebagainya diselubungi atau dibungkus dengan ilmu-ilmu umum. Semisal mengajarkan sejarah Pangeran Diponegoro, sengaja dihadirkan jiwa keimanan, keutanrnan­keutamaan agama serta fungsi ke-Mahakuasaan Tuhan.92

Perbedaan metode ini dengan metode insersi adalah pada tugas pokok

guru. Tugas pokok guru dalam metode insersi adalah materi umum,

sedangkan metode wrapping yang pokok adalah materi agama dan ilmu

umum hanya sebagai pembungkusnya saja.

Kebaikan metode wrapping :

a. Melalui metode membungkus/wrapping, ini berarti guru dituntut

disamping menguasai vak agama, sebaga tugas pokoknya, juga

harus menguasai vak umum. Hal ini memungkinkan wawasan guru

menjadi luas dan integral.

b. Pengetahuan siswa menjadi luas, sebagai konsekuensi dari poin

pertama diatas

c. Bila guru trampil dan simpatik dalam menyajikan materi pelajaran,

dengan sendirinya citra agama dan guru agama yang tadinya

dianggap remeh/rendal1 akan menjadi disenangi/dicintai, bahkan

ada keinginan untuk memperdalam ajaran-ajaran agama tersebut.

Sebagaimana halnya metode lampiran/insersi, maka metode wrapping

memiliki unsur kelemahan yang cukup mendasar, yaitu :

a. Penyajian materi agama biasanya tidak jelas, bahkan tersamar

dengan vak umum yang merupakan sandaran I pembungkusnya

b. Kebanyakan guru agama Islam/dosen agama, lemah dalam

menguasai pelajaran vak umum. Akibatnya kesulitan dalam

meramu I menyajikan pelajaran agama itu kedalam vak umum

Page 48: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

36

c. Memerlukan perencanaan yang matang. Disini setiap saat akan

mengajar guru/dosen agama, bukan saja hams menyiapkan dan

menguasai pelajaran agama. Akan tetapi juga harus menyiapkan

dan menguasai pelajaran vak umum. Dan untuk berarti tugas guru I

dosen agama menjadi tidak ringan

d. Tidak semua pelajaran agama sesuai dengan pelajaran vak umum.

13. Metode Audio-Visual

Metode audio-visual adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat-alat/media pengajaran agar dapat memperdengarkan, memperagakan bahan-bahan tersebut sehingga siswa dapat menyaksikan secara langsung, mengamati dengan cermat, dan merasakan bahan pelajaran yang disajikan.93

"Pada pengajaran agama, dengan melalui metode audio-visual ini

diharapkan pengajaran menjadi lebih bern;iakna dan mudah dipahami serta

dihayati. "94

Langkah-langkah yang hams dijalankan adalah sebagai berikut: a. Jika memungkinkan, bendanya yang asli perlu diperagakan di

depan kelas b. Benda yang menjadi contoh, hendaknya kecil. Seperti perahu­

perahuan, kapal-kapalan dan lain sebagainya c. Foto-foto, bentuk-bentuk gambar lain atau gambar yang guru buat

sendiri di papan tulis d. Jika ketiga ha! di atas tidak bisa diusahakan, hendaknya guru

menjelaskan sifat dan ciri-ciri bendanya.95

14. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode ini bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga

merupakan metode berpikir, sebab dalain metode problem solving ini

dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari

data sampai kepada penarikan kesimpulan. 96

Metode pemecahan masalah adalah suatu cara menyajikan bahan

pelajaran denganjalan dimana siswa dihadapkan dengan kondisi masalah.

93Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengqjaran ... , h. 78 94Tl'IVJ'll' V11<.::11frll'ln (;:\/11ifi1l Anu111r liAntrvloln.nT .. ,.,...,,..,.,.,;,... .. ,.,.., I-. OA

Page 49: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

37

Metode ini tepat digunakan apabila:

a. Pelajaran dimaksudkan agar siswa berpikir ilmiah dan kritis

b. Pelajaran dimaksudkan untuk melatih keberanian siswa dan rasa

tanggung jawab.

c. Pelajaran dimaksudkan untuk berpikir mandiri dan berdikari.

d. Pelajaran bertujuan untuk menumbuhkan wawasan yang luas.97

15. Metode Inquiry

"Metode Inquiry adalah metode pengaJaran dimana guru

menyuguhkan suatu peristiwa kepada siswa yang menimbulkan teka-teki

dan memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah. Metode ini

sedildt lebih maju daripada problem solving karena permasalahannya

bersifat penelitian. "98

Hal-ha! yang dapat mempertinggi teknik inquily adalah sebagai

berikut:

a. Menciptakan situasi dan kondisi ·yang fleksibel dalam interaksi

pembelajaran dan siswa bebas dari perasaan takut dan tekanan

b. Kondisi lingkungan yang dapat memancing gairah intelektual dan

semangat belajar yang tinggi

c. Guru marnpu menciptakan situasi belajar yang kondusif dan

responsif.99

16. Metode Karya Wisata

"Metode karya Wisata yaitu cara mengajar denganjalan guru mengajar

atau membawa siswa ke tempat/objek tertentu yang ada hubungannnya

dengan pendidikan atau memiliki nilai sejarah dan sebagainya. ,,ioo

Langkah-langkah pelaksanaan karyawisata sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai secara matang

97Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran ... , h.80 98TavarY11<:::nfch111 ·"vriifnl Anu1~r /t.AotnArilnn; ..,,.,.,,,..,.,...;,..,,.,....,, \, o.-,

Page 50: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

38 .

b. Dapat mempertimbangkan segi untung dan rugi serta manfaat karya

wisata yang dilaksanakan

c. Ter!ebih dabulu menghubungi pihak penanggung jawab tempat

yang akan dikunjungi

d. Mempersiapkan segala perangkat yang diperlukan dalam

perjalanan

e. Hendaknya membentuk panitiajika dipandang perlu. 101

Kelebihan metode karya wisata ini adalah: a. Karya wisata memiliki prms1p pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajarn b. Membuat pelajaran di sekolab lebih relevan dengan kenyataan dan

kebutuhan masyarakat c. Dapat lebih merangsang kreativitas para siswa d. Informasi sebagai bahan pelajar lebih luas dan aktual Kekurangan metode karya wisata adalah: a. Membutuhkan lebih banyak fasilitas dan biaya sehingga agak

merepotkan siswa dan juga guru b. Sangat membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang c. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan

mengarahkan mereka untuk fokus di alam terbuka atau langsung d. Seringkali rekreasi menjadi prioritas utama sehingga tujuan utama

tidak tercapai. 102

17. Metode Proyek (Project Method)

Metode proyek adalab cara mengajar dengan jalan memberikan

kegiatan belajar kepada siswa dengan memberikan kesempatan untuk

memilih, merancang dan memimpin pikiran serta pekerjaannya. Dengan

metode ini, anak-anak dilatih agar berencana di dalam tugasnya. 103

Metode ini digunakan karena bertolak dari anggapan bahwa

pemecahan masalab tidak akan tuntas jika hanya ditinjau dari satu segi,

padahal untuk memecahkan masalah perlu meninjau dari ban yak segi. Segi

yang dimaksud adalah mata pelajaran. Jadi, masalah itu bisa dipecahkan

Page 51: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

39

jika melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitan dan

sumbangannya terhadap pemecahan masalab tersebut104•

Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam pengajarannya perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Kemampuan individual anak didik dan kerja sama dalam kelompok

b. Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan nyata sehari-hari yang penuh dengan masalah

c. Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman anak didik banyak dilalrnkan

d. Agar teori yang dipelajari di sekolab dan prakteknya di lingkungan masyarakat menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 10

'

18. Metode Socrates

Metode Socrates adalah suatu cara menyajikan bahan/materi

pelajaran, dimana anak didik dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan­

pertanyaan, yang dari pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan anak didik

mampu menemukan jawabannya sendiri dengan kecerdasan mereka

sendiri. 10'

Ada beberapa saran dalam penerapan metode Socrates sebagai

berikut:

a. Metode Socrates sangat baik diterapkan pada pelajar tingkat atas

dan perguruan tinggi

b. Perlu perencanaan yang amat matang agar pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan teratur

c. Perlu diselingi dengan metode-metode lain

d. Pada setiap akhir dari pertanyaan selesai dijawab oleh anak didik,

sebaiknya guru memberikan ulasan dan kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan itu. 107

104Syaiful dan Aswan, Strategi Be/ajar ... , h. 83 105Svaiful dan Aswan . .';trnfPCTi Ralninr h R~

Page 52: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

40

Nabi saw juga mempunyai metode pendidikan sendiri yang Iain dari

metode yang telah disebutkan, yaitu metode kete.Jadanan dan metode pembiasaan

dan berikut penjelasannya.

19. Metode Keteladanan (al-Uswah wa al-Qudwah)

Metode keteladanan adalah mengajar dengan cara memberikan contoh

yang baik kepada para peserta didik, baik berupa ucapan maupun dalam

perbuatan. '°' Metode keteladanan ada yang secara sengaja dan tidak disengaja.

Teladan yang sengaja diberikan seperti perintah Rasul saw agar para

sahabat mengikutinya dalam tata cara salat, perintah jenis pertama ini

disertai dengan penjelasan dan arahan. Sedangkan teladan yang tidak

disengaj a adalab seperti keilmuan, kepeinimpinan, sifat keikhlasan dan

lain sebagainya. '00

"Secara psikologis, ternyata manusrn memang memerlukan tokoh

teladan dalam hidupnya. Hal ini adalah sifat bawaan manusia.""0

20. Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan adalah mengajarkan anak didik agar

mempraktekkan teori ilmu pengetahuan yang telab diajarkan untuk

kemudian dijadikan kebiasaan.

Nabi saw mempraktekkan metode ini dengan dua bentuk, dalam

membiasakan pengamalan ibadah yang .berupa gerak tubuh dan dalam

bentuk pembiasaan hafalan. 111

Implikasi pedagogis dari pengajaran dengan metode ini adalah: a. Kerapihan kerja, baik dalam hal menghafal maupun dalam

melaksanakan ibadah b. Rasa tanggungjawab akan ketepatan melaksanakan pekerjaan

'°'Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, h.224 '°9 Al-Nahlaw1, Prinsip-prinsip ... , Terj. dari U§itl al-Tarbiyah ... , oleh Herry Noer Ali,

h.372-373 110 A hn·v:1rl T.:if<-'; .. TT .. ,., p,..,..-J;,..J;I,,...,, l. 1 A".1

Page 53: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

41

c. Merendahkan diri, suka bekerja, menjauhkan diri dari tipu daya setan dan lain sebagainya

d. Rasa berhasil yang mendalam. 112

Sebagai penutup bab, penulis mengatakan bahwa masih banyak lagi

metode pendidikan selain yang disebutkan di atas. Metode pendidikan yang

disaj ikan di atas adalah metode pendidikan modem dan metode pendidikan yang

digali dari al-Qur'an dan Hadis. Penulis merasa cukup dengan hanya menyajikan

kedua jenis metode tersebut di atas.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pendidikan

Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar menyebutkan beberapa ha! yang harus

diperhatikan dalam pemilihan metode adalah I) tujuan yang hendak dicapai, 2)

kemampuan guru, 3) anak didik, 4) situasi dan kondisi ketika pengajaran

berlangsung, 5) fasilitas yang tersedia, 6) waktu yang tersedia dan 7) kebaikan dan

kekurangan suatu metode. 113

I. Tujuan Yang Hendak Dicapai

Pada setiap mata pelajaran tertentu biasanya memiliki tujuan yang

berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Pembelajaran bahasa lebih

berorientasi kepada praktek, sedangkan Ilmu Tauhid cenderung

orientasinya itu lebih kepada pemahaman. Jika kita mempertimbangkan

tujuan atau orientasi dari kedua pelajaran ini, maka pembelajaran bahasa

lebih banyak menggunakan metode drill dan pembelajaran Ilmu Tauhid

cenderung menggunakan metode diskusi dan atau tanya jawab untuk lebih

memantapkan pemahaman anak didik.

2. Kemampuan Guru

Guru harus memahami dirinya sendiri tentang kapabilitas yang

dimilikinya agar ia mampu menerapkan secara tepat antara

kemampuannya mengelola metode tertentu dengan metode itu sendiri.

Page 54: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

42

Selain itu, guru juga harus jujur mengenai metode apa saja yang sudah

ia kuasai dengan benar. Sebabnya jelas, karena mengerjakan suatu

pekerjaan yang tidak dikuasai itu akan sia-sia.

Sebagai contoh, guru yang pintar berbicara, menguasai Ilmu Retorika

yang baik, akan lebih mudah dan lebih tepat jika menggunakan metode

cerarnah.

3. Anak Didik

Anak didik harus dipahami secara mendalarn dari berbagai aspeknya;

kecenderungannya, motivasinya, minatnya, bakatnya, kebutuhannya, latar

belakang ekonominya, perbedaan kemampuannya dan lain-lain.

Dari segi umur, ada perlakuan-perlakuan khusus sebagai berikut:

a. U sia 0 - 7 tahun, metode pendidikan yang terbaik adalah dengan

memperlakukan anak didik secara lemah lembut dan kasih sayang

b. Usia 7 - 14 tahun, caranya diubah dan ditekankan ke arah

pembentukan disiplin

c. Usia 14 - 21 tahun, cara yang tepat adalah dengan berdiskusi,

bertukar pikiran dengan anak didlk, mengajak berpikir kritis dan

lain sebagainya. 114

"Dari aspek psikologis misalnya sifat pendiam, periang, tertutup,

terbuka, pemurung bahkan ada yang menunjukkan perilaku yang sulit

dikenal."' 15

Prinsip yang harus dipegang adalah -sebagaimana disebutkan di atas

tentang hakikat pendidikan- bahwa pendidikan itu mempunyai 2 aspek,

yaitu aspek menjaga atau memperbaiki dan aspek menumbuhkan atau

membina. Dengan prinsip ini, menjaga dan membina serta

mengembangkan kecenderungan, motivasi, minat, bakat, kebutuhan anak

didik menuju kesempurnaannya.

Page 55: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

43

Sebagai implementasinya, misal anak didik yang masih kecil yang

kecenderungannya bermain, maka metode yang dipilih adalah games,

yakni proses pembelajaran yang dibungkus dengan permainan. Juga

menghindari metode diskusi pada anak-anak SD, dan seterusnya.

4. Situasi dan Kondisi Ketika Berlangsung Pengajaran

Guru harus teliti dalam melihat situasi dan kondisi dimana

pembelajaran berlangsung, karena sifat situasi dan kondisi ini dinamis.

Sebagai contoh, tidak tepatnya penerapan metode ceramah ketika hari

sudah siang karena anak didik dalam keadaan lelah bahkan merasakan

kantuk. Gedung sekolah yang berada di pinggir jalan menyebabkan

kebisingan juga harus dipertimbangkan.

5. Fasilitas Yang Tersedia

Fasilitas yang ada juga ikut berperan dalam mendukung penerapan

metode pendidikan. Jika kekurangan fasilitas maka akan kesulitan dalam

menggunakan metode tertentu.

Sebagai contoh, penerapan metode eksperimen atau demonstrasi

memerlukan ruangan laboratorium praktek. Jika laboratorium tidak ada,

maka jelas tidak mendukung penerapan metode eksperimen dan

demonstrasi.

6. Waktu Yang Tersedia

Guru harus memahami metode apa saja yang penerapannya

membutuhkan waktu cukup lama. Guru harus jeli terhadap durasi waktu

mengajarnya. Jika terbatas sebaiknya tidak menggunakan metode

eksperimen dan demonstrasi, karena kedua metode itu memerlukan waktu

cukup lama untuk menerapkannya. 116

Page 56: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

44

7. Kelebihan dan Kekurangan Suatu Me~ode

Pemahaman guru terhadap kelebihan dan kekurangan suatu metode

akan membantu guru dalam menggunakan metode. Diantaranya adalah

agar guru berinisiatif dalam mengkombinasikan beberapa metode. Misal

dalam sekali pengajaran, gum menggunakan empat metode. Dengan begitu

kekurangan yang ada akan tertutupi dengan kelebihan metode yang Ian

atau saling melengkapi.

Menurut Mohammad al-Toumi al-Syaibanl, sebagaimana yang dikutip

oleh Jalaludin dan Usman, ada empat yang menjadi dasar pertimbangan

penggunaan metode pendidikan Islam, yaitu dasar agama, biologis, psikologis dan

sosial. "7

I. Dasar Agama

Meliputi pertimbangan bahwa metode harus bersumber dari ajaran

Islam, yakni bersumber dari al-Qur'an, Hadis dan pengamalan para ulama

yang memiliki otoritas keilmuan yang mumpuni.

2. Dasar Biologis

Meliputi pertimbangan kebutuhan jasmani dan tingkat perkembangan

usia anak didik. Contoh, dalam mengajarkan anak didik yang masih kecil

perlu dipertimbangan penggunaan metode pendidikan yang sifatnya

menguras tenaga.

3. Dasar Psikologis

Meliputi pertimbangan terhadap mo\ivasi, kebutuhan, emosi, minat,

sikap, keinginan, kesediaan, bakat dan intelektual anak didik. Pendidik

harus peka terhadap kemampuan dan kecenderungan anak didiknya.

Pendidik tidak menganggap kemampuan dan kecenderungan anak-anak

didiknya yang bermacam-macam itu sama.

Page 57: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

45

4. Dasar Sosial

Meliputi pertimbangan kebutuhan sosial anak didik. Metode yang

dapat mensinergikan komunitas peserta didik menjadi komunitas yang

saling bekerja sama perlu digunakan. "'

Dalam suatu referensi, disebutkan faktor materi sebagai faktor pemilihan

metode. Sebenarnya faktor materi ini sudah tercakup ke dalam faktor tujuan

sebagaimana jelas dari keterangan di atas, karenanya penulis tidak menyebutkan

lagi faktor materi ini.

D. Prinsip-Prinsip Penerapan Metode Pendidikan

Prinsip-Prinsip yang dimaksudkan di sini adalah beberapa prinsip yang

hams diperhatikan ketika menerapkan metode pendidikan. Dalam buku Metodik

Khusus Pengajaran Agama Islam yang disusun oleh Zakiah Daradjat, dkk.,

disebutkan prinsip-prinsip metode mengajar. Prinsip-prinsip tersebut tidak berdiri

sendiri melainkan saling berhubungan erat satu sama Iain. Prinsip-prinsip tersebut

adalah individualitas, kebebasan, peranan Iingkungan, globalisasi, pusat minat,

aktivitas, motivasi, peragaan, pengajaran berkorelasi dan konsentrasi. 119

1. Prinsip Individualitas

Prinsip individualitas dalam pengajaran menghendaki bahwa guru

dalam mengajar harus memperhatikan sifat pembawaan dan kemampuan

masing-masing individu anak didik karena masing-masing anak didik

disamping memiliki kesamaan, namun memiliki banyak perbedaan berupa

pembawaan dan kemampuan. 120

Secara terperinci perbedaan itu dapat dilihat pada perbedaan umur,

perbedaan intelegensi (kecerdasaan) dan perbedaan kesanggupan dan juga

kecepatan. 121

118Jalaludin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan. .. , h.52-53 119Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Penzaiaran AP-a1na l.<o:lnm ffrilcrirt~· Anrni

Page 58: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

46

Prinsip individualitas ini menegaskan bahwa masing-masing anak

didik memiliki karakter yang berbeda-beda. Sedangkan faktor anak didik

dalam pemilihan metode penekanannya lebih luas, mencakup perbedaan

dan persamaan karakter masing-masing anak didik.

2. Prinsip Kebebasan

Kebebasan yang dimaksud di sini bukan kebebasan yang tak terbatas,

tetapi yang dimaksud di sini adalah kebebasan yang memiliki tiga aspek,

yaitu: self-direction, self discipline dan self-control.

Self-direction mengindikasikan adanya gerak langkah yang bersumber

dari kesadaran diri sendiri. Self-disipline mengindikasikan adanya

keputusan-keputusan tentang tindakan-tindakan seseorang didasarkan pada

ukuran kebajikan dan datang dari diri sendiri. Self-control hampir sama

pengertiannya dengan self-disipline yakni sama-sama harus datang dari diri

sendiri, tetapi beberapa pengarahan dan disipilin harus datang dari luar diri

sehingga sistem !control diri berkembang. 122

Dengan kata lain, kebebasan yang· dimaksud dalam pembelajaran

adalah memberikan segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

peserta didik sesuai yang diinginkannya selama tidak keluar dari norma

kebaikan dan tetap mendapatkan pengawasan dari luar. Karenanya,

pendidik tetap mendapatkan peran dalam ha! ini.

3. Prinsip Peranan Lingkungan

Pada intinya, prinsip peranan lingkungan ini adalah prinsip yang

mempersilahkan lingkungan -dimana kegiatan pembelajaran berlangsung­

untnk turut berperan dalam mempengaruhi anak didik agar mau belajar dan

mengembangkan potensi mereka.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melaksanakan prinsip peranan lingkungan dalam pengajaran adalah: a. Memberikan pengetahuan tentang lingkungan kepada anak didik

Page 59: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

47

b. Mengusahakan agar ada diantara alat pendidikan yang digunakan berasal dari lingkungan anak didik

c. Mengadakan karyawisata ke tempat-tempat yang mengandung nilai pelajarannya

d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan observasi lingkungan untuk kemudian dilaporkan. 123

4. Prinsip Globalisasi

Prinsip globalisasi dalam pengajaran menekankan bahwa keseluruhan

itulah yang harus menjadi titik permulaan pengajaran. Anak didik selalu

mengamati keseluruhan terlebih dahulu baru kemudian bagian-bagiannya.

Misalnya, untuk mendidik hafalan surat al-Quran pada anak, harus terlebih

dahulu membacanya secara tuntas dari awal sampai akhir baru kemudian

anak disuruh menghafal satu per satu. 124

Dalam implementasinya, sang guru harus memberikan gambaran awal

yang representatif dari keseluruhan materi pelajaran yang akan

disampaikan. Mengajarkan Ilmu Tajwid bagian mad misalnya, sebaiknya

diberikan terlebih <lulu gambaran pembagian mad secara garis besar ada

dua, mad a~lf dan mad far'f yang berjumlah 13 macam itu. Setelah itu,

barulah materi mad di berikan satu per satu.

5. Prinsip Pusat Minat

Prinsip pusat-pusat minat berarti bahan belajar anak didik diambil dari

pusat-pusat minat mereka. Menurut Decroly, kebutuhan yang paling

penting dan umum adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan akan makanan

b. Kebutuhan akan perlindungan terhadap pengaruh iklim atau

kebutuhan terhadap pakaian dan rumah

c. Kebutuhan mempertahankan diri terhadap bermacam-macam

bencana dan musuh

d. Kebutuhan akan kerjasama.

Page 60: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

48

Empat kebutuhan di atas itulah yang menjadi pusat minat anak, dan

dari situ pula bahan pelajaran dikumpulkan. 125

6. Prinsip Aktivitas

Prinsip aktivitas dalam penggunaan metode adalah mengaktifkan anak

didik baik dari aspek rohaninya atau pun jasmaninya. Prinsip ini timbul

dari pandangan bahwa keberhasilan belajar anak didik akan diperoleh jika

telah melalui bermacam-macam kegiatan. 126

Peran guru dalam kegiatan pembelajaran adalah hanyalah mengatur,

mengarahkan dan membimbing anak didilmya agar dapat mengembangkan

kemampuannya atau kegiatannya secara kreatif, sedangkan yang aktif

melaksanakan aktivitas pembelajarannya adalah anak didik. 127

7. Prinsip Motivasi

Prinsip motivasi ini berangkat dari pandangan bahwa analc akan mau

belajar jika dalam kegiatan pembelajaran ada yang membangkitkan

motivasinya. Berikut beberapa prinsip dan prosedur yang perlu

mendapatkan perhatian agar tercapai perbaikan-perbaikan dalam motivasi:

a. Murid ingin bekerja dan akan bekerja keras bila ia berminat terhadap sesuatu

b. Menetapkan tujuan-tujuan yang terbatas dan pantas serta tugas­tugas yang terbatas, jelas dan wajar

c. Mengusahakan agar anak didik senantiasa mendapat informasi tentang kemajuan dan hasil-hasil yang telah dicapainya

d. Hadiah biasanya menghasilkan hasil yang lebih baik dari hukuman e. Memanfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu anak didik f. Suasana yang menggembirakan dan yang menyenangkan akan

mendorong partisipasi anak. "' Ada beberapa cara yang dapat memancing motivasi dari siswa

sehingga tertanam dalam diri mereka, yaitu sebagai berikut:

a. Pengajaran dihubungkan dengan minat anak didik b. Menyajikan pelajaran secara sistematis dan terencana

125Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus ... , h.134 126Zakiah Daradiat. dkk .. MetodikKhusus .... h.137

Page 61: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

49

c. Menggunakan alat peraga d. Rangsangan berupa hadiah dan pujian e. Senantiasa peka terhadap perkembangan psikologis anak didiknya

dan mampu menyesuaikan diri dengan mereka sehingga tercipta hubungan yang harmonis ·

f. Memberikan selingan-selingan yang menarik ketika pembelajaran berlangsung

g. Memberikan nasihat-nasihat dan kisah-kisah berupa pengalaman yang baik dan menyenangkan. 129

8. Prinsip Visualisasi

Prinsip ini menghendaki agar anak didik mendapatkan pengajaran

berupa praktek atau memperagakan sesuatu. Peragaan dalam pembelajaran

ada dua macam, langsung dan tidak langsung. 1'0 Memperagakan sesuatu

berarti berusaha untuk memvisualisasikan sesuatu. Karenanya, penulis

menyebutnya sebagai prinsip visualisasi.

Pengajaran visualisasi langsung terjadi bila anak didik mengamati

benda, cara bekerja, dan gerakan-gerakan tertentu secara langsung. Seperti

memperhatikan orang yang sedang sembahyang, wudu dan sebagainya.

Sedangkan pengajaran visualisasi tak langsung terjadi jika anak didik

tidak dapat mengamati kenyataan secara langsung. Misalnya kejadian di

masa lampau atau benda-benda sesungguhnya. Jadi, yang diamati bukan

benda atau peristiwa yang aslinya, tapi tiruannya. Sepe1ii latihan manasik

Haji, sosiodrama masuknya Abu Bakar menjadi pengikut Nabi saw, peta,

dan lain sebagainya.

9. Prinsip Korelasi dan Konsentrasi

Prinsip korelasi dan konsentrasi menghendaki pengajaran disajikan

secara berhubungan antara satu bidang studi dengan bidang studi yang

lainnya secara terkait dan integral. 1"

Prinsip ini didasarkan pada pandangan bahwa pengetahuan­

pengetahuan tentang dunia luar yang tersimpan di dalam jiwa seseorang

129Tavar Yusuf dan Svaifu I A nwAr MPtndnlnai nPnaninrntt h 1 on

Page 62: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

50

berhubung-hubungan satu sama lain, bahkan luluh menjadi satu. Demikian

pula pengetahuan agama yang dimiliki oleh anak tidaklah terpisah-pisah.

Hakikatnya pelajaran Fiqih, Tauhid, Sejarah Islam dan lainnya tidak

terpisah-pisah. 132

Pada umumnya ada dua cara yang dapat dilakukan untuk

menghubungkan pelajaran yang satu dengan pelajaran lainnya. Dua cara

itu adalah:

a. Cara Okasional

Cara Okasional maksudnya adalah bahwa sewaktu-waktu guru

menghubungkan antara satu bidang studi dengan bidang studi lainnya.

Misal, dalam mengajarkan Tafsir al-Qur'an, dijalankan dengan

menggunakan kitab tafsir klasik. Tentu perlu pemahaman bahasa Arab

dalam menjelaskannya. Karenanya, sesekali dijelaskan pula pelajaran

nahwu/bahasa Arabnya dari teks Arab yang sedang dipelajari. Dengan

demikian, ada dua pelajaran yang berhasil disampaikan; tafsir dan

bahasa Arab.

b. Cara Sistematis/Terencana

Cara sistematis disebut juga cara konsentrasi sistematis yaitu:

menggabungkan berbagai bidang studi menjadi satu bidang tertentu

secara terpadu dan terencana. Seperti penggabungan mata pelajaran

Tafsir, Hadis, Fikih, Akhlak dan Tauhid ke dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. 133

Prinsip-prinsip tadi perlu dikuasai oleh seorang guru dan diterapkan dalam

pengajaran agar metode yang digunakan berjalan efektif.

E. Pendapat Para Tokoh Tentang Metode Pendidikan

Dalam pembahasan pendapat para pakar Ilmu Pendidikan Islam ini,

penulis menyajikan 4 orang tokoh dan sedikit membandingkan persamaan dan

perbedaan pendapat diantara mereka. Berikut keempat tokoh itu:

Page 63: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

51 .

I. Imam Gazfili

Pendapat Imam Gazali tentang metode pendidikan adalah sebagai

berikut:

a. "Menurut Imam Gazali, seorang pendidik agar memperoleh sukses

dalam tugasnya harus menggunakan pengaruhnya se1ia cara yang

tepat arah." 134 Dari kata "cara yang tepat arah" mengindikasikan

pandangan Imam Gazall terhadap urgensi metode pendidikan dan

penguasaan guru terhadap metode pendidikan

b. Imam Gazall ini cenderung berpaham Empirisme,135 karenanya

menurut beliau metode melatih anak adalah ha! yang penting.

Metode latihan ini disebut mujahadah dan riyaaah. Jika

didefinisikan mujahadah dan riyaaah ini yaitu "mendidik anak

dengan cara mengulang-ulangi pelajaran. " 136 Secara implisit,

ternyata beliau mempunyai prinsip aktivitas dalam penerapan

metode pendidikan.

Pendapat Imam Gazali ini sejalan dengan Ibnu Miskawaih yang

berpendapat bahwa untuk mencapai akhlak yang baik perlu adanya

proses berlatih yang sungguh-sungguh 137

c. Berprinsip pada "child centered", dimana guru lebih mementingkan

anak didik daripada pendidik sendiri. Yang terpenting adalah anak

didik mendapatkan pelayanan pengajaran yang memadai. Di sini

secara implisit, Imam Gazall berprinsip kebebasan dalam

penerapan metode

d. Orientasi penggunaan metode berpusat kepada potensi rasio dan

aspek mental atau sikap138

e. Mendidik anak hendaknya menggunakan metode yang bervariasi,

agar tidak membosankan

134M.Arifin, Filsafat Pendidikan .. ., h. l 0 I 135M.Arifin, Fi/safat Pendidikan .. ., h.102 136Armai Arief, Pengantar I/mu .. ., h.44 137 Ahuclin Ni1t~ PPtniki'rnn Pnrn TriJ..rih Po11r/;,./;/;,.,.,, f,,/,.,,,,, ff,..1,.,..,..+.... n ... :... r"--&:- ..J-

Page 64: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

52

f. Pendidik hendaknya memberikan dorongan dan hukuman. 139 Yang

terakhir ini sesuai dengan teori motivasi.

2. Ibnu Khaldiin

Pendapat Ibnu Khaldiin tentang metode pendidikan dapat dilihat dari

uraian Armai Arief sebagai berikut:

a. Metode ilmiah yang modern, yaitu menumbuhkan kemampuan

memahami ilmu dengan kelancaran berbicara dalam berdiskusi

untuk menghindari verbalisme dalam pelajaran. Ternyata, Ibnu

Khaldiin memegang prinsip aktivitas dalam penerapan metode

sebagaimana teori modern

b. Metode graduasi perlu diterapkan, karena menurutnya kapasitas

daya berpikir murid itu berbeda-beda, karenanya harus memberikan

pelajaran yang sesuai dengan kemampuan mereka di masing­

masing perkembangarmya. Sehingga bisa dikatakan bal1wa lbnu

Khaldiin memegang prinsip individualitas

c. Perlunya menggunakan alat peraga untuk membantu siswa dalam

memahami pelajaran. Sehingga bisa dikatakan bahwa Ibnu

Khaldiin berprinsip peragaan/visualisasi dalam penerapan metode

pendidikan

d. Perlunya melakukan karya wisata agar s1swa mendapatkan

pengalaman secara langsung. Ternyata, Ibnu Khaldiin berprinsip

adanya peran lingkungan dalam penerapan metode pendidikan

e. Menghindari sistem pengajaran dengan materi yang berbentuk

ringkasan

f. Perlu adanya motivasi untuk anak didik misalnya berupa hadial1

atau pujian. 140 Dalam ha! ini, Ibnu Khaldiin sejalan dengan Imam

Gazil.li

Page 65: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

53

g. Tidak menyetujui pemberian hukuman kepada anak didik. 141 Dalam

ha! ini Ibnu Khaldiin berbeda dengan Imam Gaziili karena Imam

Gaziili menyetujui adanya hukuman

h. Akal pikiran murid menjadi potensi psikologis yang utama

1. Murid harus dididik dengan kasih sayang. 142

Dengan pendapat-pendapat tersebut di atas, telah nyata bahwa

sebenarnya baik Imam Gaziili dan Ibnu Khaldiin berpegang kepada prinsip

penerapan metode yang nyaris sama dengan sebagian prinsip yang ada di

teori modern.

3. Ibnu Sina

Dari beberapa referensi yang penulis dapatkan, uraian yang dapat

disajikan tentang prinsip Ibnu Sinii dalam. penggunaan metode pendidikan

adalah:

a. Metode yang diperlukan dalam pendidikan akhlak antara lain

adalah metode pembiasaan, perintah dan larangan, metode

pemberian suasana (metode situasional), metode contoh teladan,

metode pemberian motivasi, metode pemberian hadiah dan

hukuman, metode targfb dan tarhfb, dan metode persuasif, 143 yakni

berusaha untuk mempengaruhi peserta didik agar mau mengikuti

ajaran akhlak yang benar

b. Terkait dengan metode pembiasaan, lbnu Sina berpendapat bahwa

pendidikan anak-anak dan membiasakan tingkah laku yang terpuji

haruslah dimulai sebelum tertanaril padanya sifat-sifat yang buruk

karena ketika itu akan sulit bagi anak untuk melepas diri dari

kebiasaan yang buruk tersebut144

~PUSTAKAANUTAMA I 'li'1N SYAHiD JAKARTA '

141 Hamdani Ihsan dan A.Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 200 I), Cet.11, h.198

142M.Arifin_ Filsn(nt PPnrHdilrnn h lflh

Page 66: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

54

c. Memegang prinsip motivasi, karena Ibnu Sina menerapkan metode

targfb dan tarhfb dan metode ganjaran dan hukuman

d. Memegang prinsip aktivitas, karena Ibnu Sina menggunakan

metode pembiasaan dalam mendidik. 145

Menurut Ibnu Sina, materi pelajaran tertentu tidak akan dapat

dijelaskan dengan satu macam cara saja, tetapi harus bermacam-macam

sesuai dengan perkembangan psikologisnya. 146

Selain yang telah disebutkan di atas, macam-macam metode

pendidikan yang juga ditawarkan oleh Ibnu Sina adalah pertama, metode

talqfn (sang guru memperdengarkan bacaan al-Qur'an kepada anak didik

sebagian demi sebagian). Kedua, metode demonstrasi. Ketiga, metode

diskusi. Keempat, metode magang (menggabungkan antara teori dan

praktek). Kelima, metode penugasan. 147

4. Muhammad 'Abduh

M. Arifin menuturkan, sebagai seorang yang idealis yang rasionalistis,

Muhammad Abduh dalam kegiatan mengajar menekankan pada metode

yang berprinsip atas kemampuan rasio dalam memahami ajaran Islam dari

sumbernya yaitu al-Qur'an dan Hadis, sebagai ganti dari metode

verbalisme (menghafal). 148

Selanjutnya, untuk me!akukan modernisasi di bidang pendidikan,

beliau mengusulkan adanya tiga jenis sekolah:

a. Sekolah Dasar Negeri yang kurikulumnya mencakup belajar

membaca, menulis, berhitung, sejarah Islam, pendidikan agama dan

pendidikan moral

b. Sekolah-sekolah Khusus Negeri yang mendidik calon pegawai dan

perwira militer. Di sekolah ini juga hendaknya diajarkan agama dan

moral

145 Abudin Nata, Pemikiran Para .. ., h.74 146Ahudin N~t~- PP.mikirnn Pnrn h 7t:..

Page 67: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

55

c. Sekolah-sekolah untuk mendidik ulama. Ilmu yang diajarkan di

sekolah ini lebih luas, tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi

juga sejarah umum, mata pelajaran bahasa asing, Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam. 149

Dari ide modernisasinya di bidang pendidikan tersebut, ada beberapa

ha! yang dapat disimpulkan terkait dengan pemikiran Muhammad 'Abduh

ini tentang metode pendidikan:

a. Metode yang dimaksud tidak hanya metode

instruksional/pengajaran semata, tetapi juga ruang lingkup yang

lebih luas lagi. Metode pendidikan beliau berbentuk sistem

pendidikan formal yang terencana dan visioner

b. Muhammad Abduh berpegang pada prinsip korelasional, karena

beliau tidak membeda-bedakan mata pelajaran umum dan agama,

kedua-duanya sama pentingnya

c. Sama seperti Ibnu Klrnldun, Muhammad Abduh pun memakai

metode graduasi dimana beliau mengklasifikasikan sekolah kepada

tiga macam. Dengan ini pula, Muhammad Abduh berprinsip

individualitas.

Sesungguhnya pandangan-pandangan para pakar di atas ada yang secara

eksplisit diungkapkan oleh mereka dan juga ada yang implisit. Yang disebutkan

kedua inilah menjadi kajian penulis untuk kemudian disimpulkan.

Page 68: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

BAB III

HADIS-HADIS RIYAD AL-~ALIHIN

A. Pengertian Hadis

Secara bahasa kata Hadis mempunyai tiga arti. Pertama, Hadis berarti baru (jadfd) lawan dari lama (qadfm). Bentuk jamaknya adalah !Jjda§, f1udaS(i dan h.udfis. Kedua, kata Hadis berarti yang dekat (qarib) lawan dari jauh (ba 'fd) dan yang belum lama terjadi. Ketiga, kata Hadis berarti

) ,, ) "

berita (khabar), yaitujika diuraikan berarti ~:, ~ oW G (sesuatu yang

dibicarakan atau dipindahkan dari seseorang). Dari makna inilah terambil perkataan Hadis Rasulullah saw. Hadis yang bermakna berita ini dihubungkan dengan kata tab.dis yang berarti periwayatan atau ikhbar yang berarti mengabarkan. 1

Sedangkan menurut istilah, Hadis menurut muh.addisin adalab:

2~· f ' :" f 1:; 'f J': '. '. l ,' ~ 2ll1 l' - ' ~Ii J,1 ' ·' · ( G '' ~_c;j\ , , J J?.r J u; J J' ~ r J ,. 1.5""" cs:- • ~ r -, ,: ... 1' .. ~ ,, ...

Hadis adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw, baik berupa berupa perkataan, perbuatan, persetuju_an, ataupun sifat.

Dapat dipahami dari definisi di atas bahwa Hadis mempunyai 4 komponen

berikut:

I. Hadis qaulf (ucapan), contohnya adalah sabda Nabi saw sebagai

berikut:

Page 69: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

57

Bersumber dari sahabat 'Abdullah bin 'Amr ra, Dari Nabi saw, beliau bersabda: Tulislah (Hadisku), demi tat yang diriku di bawah kekuasaan-Nya, tidaklah keluar dari mulutku kecuali kebenaran. (HR. Abu Dawud). 3

Semua ucapan beliau, baik yang berkaitan dengan hukum atau

tidak, termasuk dalam kategori Hadis qaulf.

2. Hadis fl 'li (perbuatan), contohnya ada,lah semua riwayat perihal

perbuatan Nabi saw tentang berbagai aktivitasnya, baik yang

berhubungan dengan ibadah atau tidak. Seperti shalat, puasa, haji,

tata cara Nabi saw mengajar danjuga tata cara makan Nabi saw.

3. Hadis taqrfrf (persetujuan), contohnya adalah semua riwayat

tentang perbuatan atau perkataan sahabat yang disetujui oleh Nabi

saw. Seperti diamnya Nabi saw melihat sahabatnya memakan

binatang al-Dabb (sejenis biawak).

4. Hadis wa~fi (sifat). Sifat-sifat 1111 baik berupa sifat-sifat fisik,

moral, maupun perilaku.

Dari sudut terminologis, para ahli Hadis tidak membedakan antara

Hadis dan Sunah.4 "Ulama Syd.ft 'iyyah memasukkan pula apa yang dicita­

citakan oleh Nabi saw untuk melakukannya ke dalam Sunah, sekalipun

beliau belum sempat melakukannya karena sudah wafat. Seperti cita-cita

beliau untuk melakukan puasa tanggal 9 Zulhijjah, mengambil sepertiga dari

hasil kebun Madinah untuk kemaslahatan perang al-Ahziib, dan lain-lain. "5

B. Otoritas Hadis Sebagai Dalil

Banyak ayat al-Qur' an yang memberikan legitimasi bagi kekuatan

Hadis sebagai argumen. Diantaranya adalah ayat-ayat berikut:

Pertama, al-Qur'iin surat al-Ahziib ayat 36 sebagai berikut:

3Sulaiman bin al-Asy'as al-Sijistan!, Sunan Abu Dawud, j.3, (Beirut: Dar al-Kutub al-'Arab!, tt.,), h.356

4Ali Mustafa Yaoub, KritikHadis. (Jakarta· Pu.<t•b FirAono ?Ma\ rot"' h n

Page 70: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

58

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Kedua, al-Qur'ii.n surat al-Hujurii.t ayat I sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dalam al-Qur' ii.n, dapat diketahui tugas dan wewenang Hadis adalah

menjelaskan al-Qur'an, memberikan teladan, wajib untuk ditaati dan

menetapkan hukum.6 Berikut penjelasan mengenai keempat pain tersebut:

Pertama, menjelaskan al-Qur'an. Hadis diterima sebagai salah satu

sumber ajaran Islam merupakan suatu keniscayaan dilihat dari ruang lingkup

dan jangkauan al-Qur'ii.n serta keterbatasan manusia dalam memahami

petunjuk al-Qur'ii.n. Dalam ha! ini, Nabi saw bertugas menjelaskan kitab

suci al-Qur' ii.n. Tugas ini berdasarkan Qs.al-Nahl ayat 44 sebagai berikut:

Dan Kami turunkan kepadamu al-Zi!a· (al-Qur 'dn) agar kamu menerangkan kepada manusia tentang apa yang diturunkan kepada mereka, dan agar mereka berpikir.

Kedua, memberikan teladan. Tugas ini berdasarkan Qs.al-Ahzii.b ayat

21 sebagai berikut:

:;-;) ~li1 (:;li) ;11 ;.:; 0t5-~ l:.;.. i;J Jl1 ~;.~ J r.5:.i ;)tS- ~

Page 71: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

59

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw itu suri teladan yang baik bagimu, bagi siapa saja yang mengharapkan (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Umat Islam wajib mencontoh dan suri teladan Nabi saw. Suri teladan

itu yang diberikan Nabi saw itu berupa perkataan, perbuatan bahkan juga

berupa sifat-sifat atau karakter beliau. Dan semua unsur ini merupakan

bagian dari yang disebut Hadis. Jadi, Hadis merupakan pedoman wajib

keteladanan dari banyak segi karena telah diberikan legitimasi oleh al­

Qur'an.

Ketiga, Nabi saw wajib ditaati. Tuntutan loyalitas ini berdasarkan

Qs. Ali 'Imran ayat 32 sebagai berikut:

Katakanlah: Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah swt tidak menyukai orang-orang kajir.

Seluruh Umat Islam kapanpun dan dimanapun wajib mentaati Nabi

saw. Ketaatan kepada Nabi saw sama nilainya dengan ketaatan kepada Allah

swt.

Keempat, menetapkan hukum. Dalam hal-hal tertentu, Nabi saw

mempunyai wewenang untuk menetapkan huku~ yang tidak disampaikan

oleh al-Qur'an. Wewenang ini berdasarkan Qs. al-A'raf ayat 157 sebagai

berikut: ,.. D _, _, .,.f1' _, ~

GJG..l\ '. /\;,_ '" ,, o.::A.'.JJI '~I 1-~' , . r:-- i f"-1.J , ·- r- ,_r;.)

Rasul saw menghalalkan bagi mereka segala ha! yang baik, dan mengharamkan bagi mereka yang buruk. 7•

Rasulullah saw juga menegaskan bahwa hanya umatnya yang taat

kepadanya saj alah yang pasti masuk surga, yang tidak taat tidak akan masuk

surga. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Hadis berikut:

Page 72: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

60

' . .;f ~ J,~ Riwayat dari Sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Seluruh umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan. Sahabat bertanya: Wahai Rasul, siapa yang enggan? Nabi menjawab: Orang yang taat kepadaku akan masuk surga, dan siapa yang membangkang perintahku, sungguh ia telah enggan. (HR.Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya.).

Para Ulama memprioritaskan menggunakan Sunah dalam berdalil.

Contohnya adalah Imam Syafi'i ra., beliau mengedepankan Sunah dalam

berpendapat. Sebagaimana yang dinukil oleh Imam al-Qiisimi dalam

kitabnya Qawii'id al-Ta!J.dfs min Funun 'Ulum al-Hadfs, dari Imam al­

Bayhaqi, Imam Syafi 'i berkata: ,. ,, oJ ' " J J,, ' " " ,..

1-4-' 8; ~ lf~J ~I ~:,:..~ ~~ : 1:,i:,... ~I ~:;.~ ~ ;J~ ~L:f J ;,J..b.) 1:,~

'.¢-11 t_ WI if 9'J; Apabila kalian mendapati sesuatu yang bertolak belakang dengan Sunah Rasul saw pada kitabku (pendapaku), maka hendaklah kalian berdalil dengan Sunah Rasulullah saw itu dan tinggalkanlah apa yang aku katakan" Jnilah komitmen madzhabnya dalam berpedoman pada Sunah/Hadis.

Dengan demikian, sebagai umat Islam, kita wajib berpedoman pada

Sunah/Hadis dari Nabi saw, baik dalam masalah ibadah (ma!J.tlah dan gairu

ma!J.tlah 10) maupun masalah muamalah.

C. Kitab Riyiitl al-$iilif1.ln

Nama lengkapnya adalah Riyad al-$dlif1in min Kaldm Sayyid al­

Mursalfn. Kitab Riyiitl al-$iili!J.fn merupakan kitab yang cukup populer

'Muhammad bin Ismii.'il al-Bukhii.rl, $ahifl al-Bukhari, j.4, (Kairo: Dii.r al-!:l_adls, 2004M/1425H), h.398.

9M. Jamaluddin al-Qasiml, Qawd'id al-Tafldits min Funim MuJ/alafl al-fi.adis, (Kairo: Dii.r al-'Aqldah, 1425 H/2004 M), Cet I, h.274

10lbadah ada yang tergolong mafltlah, yakni ibadah murni, yang harus dilakukan sesuai dengan aturannva. 8enerti shHIHt 711h11r hllr11~ Li r-::1lr-::i"'t 7,,.1,..,,.,. J..,, .. .,,. ,..,.. ..... ~: .J-----

Page 73: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

61

untuk semua kalangan kaum muslimin, baik kalangan Nahtliyyfn,

Muhammadiyah, kelompok Sufi/Tariqab, salaf, maupun yang lainnya.

Hampir seluruh kaum muslimin di seluruh dw1ia mengkaji dan membaca

kitab Imam Nawiiwi yang satu ini. Kitab ini cukup ringkas (hanya satu jilid),

tetapi isi kandungannya banyak memberikan J?elajaran dan nasihat dari

Rasulullal1 SAW.

Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai biografi penyusun,

isi/kandungan dan komentar ulama mengenai kitab Riyatl al-Salib_fn ini:

I. Biografi Imam Nawiiwi (Penyusun Kitab Riyatl al-Salib_in)

Penyusun kitab ini adalah seorang ulama besar bermazhab

Syafi'i yang dilabirkan di bulan Muharram pada tahun 631 H di desa

Nawii. 11 "Beliau adalah al-Imam al-Hafizh Syaikh al-Islam Abu

Zakariyya Y ahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Husain bin

Muhammad bin Jum'ah bin Hizam al-Nawiiwi al-Dimasyqi al-Faqih

al-Syiifi'i"al-Hiziimi al-Hawriini". Yang populer dengan nama Imam

Nawiiw1. Banyak ulama yang memberi julukan Muhyiddin, karena

dinilai senantiasa menghidupkan agama dengan ilmu dan ama!nya. 13

Ketika berusia 10 tahun, beliau mulai menghafal al-Qur'an dan

belajar Ilmu Fiqih kepada salah seorang guru di desa kelabirannya.

Syekh Yasin bin Yusuf al-Mariikisyi bercerita:

Aku melihat Imam Nawiiwi ketika masih berumur IO tahun di daeral1 Nawii. Ketika itu anak-anak memaksa Imam Nawiiwi agar bermain bersama mereka. Imam Nawiiwi kecil yang ketika itu berada di tengab kerumunan mereka, menangis karena tidak suka dengan pal(Saan mereka dan senantiasa membaca al-Qur'iin. Aku lantas langsung jatuh cinta kepada Nawiiwi kecil itu dan segera

"Muhammad bin Ahmad bin Usman bin Qaymaz al-Zahab1, Tatkirat a/-Hujfiizh, (Beirut: Dar al-Fikr, tth.), j.4, h. I 74

12 Abdurrahman bin Abil Bakar al-Suy0(1, Tadrib al-Rawi fl Syarfl Taqrib al­Nawdwi, (Kairo: Dar al-Jiad1s, 1425 H/2004 M), h. 15

13lmam Nawawi tidak menginginkan julukan Mubyiddin ini. Karena menurutnya agama itu akan Selalu hidUD dan fichlk hntnh k-Pn:lfl:l f'lr:lnO' '1-::inrr 1Y>Anr.h1A.,....,l,..-.~~ .. .-. l!t..-,..

Page 74: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

62

menemui orangtuanya, seraya memberinya nasehat bahwa Imam Nawiiwi akan menjadi ulama besar dan banyak manfaatnya bagi umat. Orang tua Nawiiwi pun menerima anjuran itu dan memberinya motivasi sampai ia khatam menghafal al-Qur'iin. 14

Dia masuk kola Damaskus bersama ayahnya ketika masih kecil,

pada tahun 649 H dan tinggal di Madrasah Rawl'ihiyah, 15 di sinilah ia

menghafal kitab al-Tanbfh dan seperempat bagian dari kitab al­

Muhattab kemudian tinggal di Darul-Hadi~. 16 "Ketika itu, ia berumur

19 tahun. Pada tahun 651 H, Imam Nawiiwi melakukan ibadah haji

bersama ayahnya, kemudian kembali pulang lee Damaskus."17

Pada tahun 665 H, beliau diberi mandat untuk menjadi guru di

Darul- Hadis dan mengelola bidang pendidikan. Ketika itu usianya

menginjak 34 tahun. 18 Setelah beliau berada di Damaskus, kehidupan

intelektualnya dapat dibedakan menjadi tiga periode. Pertama,

berjuang keras menuntut ilmu pada masa awal pertumbuhan dan masa

mudanya. Beliau juga mencoba mengambil semua bidang ilmu

pengetahuan. Beliau sangat serius dalam masalah bacaan dan hafalan.

"Beliau hafal kitab al-Tanbfh dalam waktu empat setengah bulan.

Menghafal seperempat bagian ibadah dari kitab al-Muhattab di

penghujung tahun yang sama."19

Kedua, keluasan ilmu dan wawasannya. Hampir bisa dikatakan

bahwa beliau mengnasai hampir semua bidang ilmu pengetahuan dan

14Abdurrahmiin bin Abu Bakar al-Suyuthl, Tadrib al-Rawi.., h.15 15Dibangun oleh Zaki al-Din Abu al-Qiisim Hibatullah bin Muhammad al-An§arl

yang terkenal dengan sebutan Ibnu Rawahah (w. 622 H) yang kemudian dia wakafkan untuk orang-orang Syafi'iyyah. Madrasah ini terletak dekat dengan al-Jami' al-Umawi, kini berubah menjadi perumahan karena tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Lihat Munadamah a/-Afal tulisan Syekh 'Abdul Qadir Badran hal 100 cetakan al-Maktab al-Islami. Lihat juga: al-Imam Muhammad bin 'Ali bin Wahb al-Qusyairl, Syarafl al­Arba 'in al-Nmvawiyyah, .. h. l 0

16Yang dikenal dengan Dar al-fi.adis as-A:fnlniyah (al-Sydfi'iyyah) yang diwakafkan oleh Abdullah bin Muhammad bin Abu A§rGn Al-Tamimi al-Mu§ill (w. 585 H) lihat Munadamah al-Atha/, hal 131

17 al-Qusyairl, Syarafl al-Arba 'in ... , h. l 0 18Mu§tafli Sa'ld al-Khin,dkk, Nuzhat al-Muttaqin Syarafl RiydiJ al-$dliflin, (Beirut:

Muassasat al-Risalah. 141 IH/1991 M\ h 1?

Page 75: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

63

budaya. Muridnya Ala'uddln bin Agar menceritakan tentang masa

belajar Imam Nawawi.

Diriwayatkan bahwa dalam satu hari beliau setiap harinya membaca 12 pelajaran kepada guru-gurunya sampai betul-betul paham terhadap apa yang dibacanya; dua pelajaran dalam al-Wasf{ karangan al-Gazall, satu pelajaran dalam al-Muhaiiab karangan al-Syairiizl, satu pelajaran dalam al-Jam 'u Baina al-$ab.fflain karya al-Humaidl, satu pelajaran dalam $aflff1 Muslim, satu pelajaran dalam Luma' oleh Ibnu Jinn!, satu pelajaran dalam I$laf1 al-Man{iq oleh Ibnu Sakit, satu pelajaran dalam Ilmu Ta$rif, satu pelajaran dalam U$f;l Fiqh, satu pelajaran dalam Asma' al-Rijal, dan satu pelajaran dalam U$uluddfn. 20

Ibnu 'Attar -sebagaimana yang dituturkan oleh al-Zahabi- juga

menceritakan kebiasaan gurunya yang tidak pernah menyia-nyiakan

waktunya baik siang maupun malam hari sampai ketika di jalan pun ia

selalu menyibukkan dirinya dengan segala sesuatu yang bermanfaat

seperti membaca dan menghafal dan kebiasaan ini dilakukannya

selama kurang lebih enam tahun dan setelah itu ia sibuk dengan

mengarang kitab dan memerangi kemungkaran.21

Ketiga, menyusun karya-karya ilmiah dengan sangat produktif.

Beliau sudah mulai aktif menulis pada tahun 660 H, ketika beliau

berusia 30 tahun. Beliau benar-benar mendapat berkah dalam

memanfaatkan waktunya dan mendapat pertolongan Allah swt. Beliau

mencoba menguraikan pikiran-pikirannya dalam berbagai buku dan

karya ilmiah yang sangat mengagumkan, yang ditulis dalam bahasa

yang mudah, argumentasi yang kuat, pemikiran yang jelas, dan

objektif dalam memaparkan berbagai pendapat para ahli Fiqih. Hingga

kini, karya-karya tulisnya memperoleh perhatian yang sangat besar

dari setiap muslim dan bisa dimanfaatkan di seluruh negeri Islam. 22

"Setelah tinggal di Damaskus selama kurang lebih 28 tahun, pada

tahun 676 H, Nawawi kembali ke desa Nawa setelah mengembalikan

20a!-Zahab1, Tazkirat al-Huffdzh. J.2. h.174

Page 76: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

64

semua kitab yang dipinjamnya dari perpustakaan. Selain berziarah ke

makam gurunya, berdoa dan menangis, "beliau juga mengunjungi

temannya yang masih hidup dan berpamitan kepada mereka."23

Setelah menguajungi orang tuanya, beliau meneruskan

perjalanan ke Bait al-Maqdis dan al-Kha/fl. Kemudian pulang ke

Nawil, lalu jatuh sakit, dan pada malam rabu tanggal 24 Rajah tahun

676 H beliau wafat dengan tenang dan dimakamkan di sana. Ketika

p,enduduk Damaskus mendengar berita duka ini, mereka pun

menangis.24

Guru-guru beliau cukup banyak, diantaranya Abu al-Faraj Abdurrahmiln bin Abu 'Umar Muhammad bin Ahmad bin Muhammad al-Quddilmah al-Maqdisi25 Ridil bin al-Burhiln, Abdul 'Aziz bin Muhammad al-An~ilri, Zainµdd1n bin 'Abdu al-Dii'im, Qiitlf al-Quaiit 'Imild al-Din 'Abdul Karim bin al-Haristilni, Zainuddin Khalid bin Yusuf, al-Imam al-Mufladdits Taqiyuddln bin Abu al-Yasar, al-Mufti Jamill al-Din bin Abdurraljlllan al­Dimasyqi, dan Syamsuddin bin Abu 'Umar.26

Sedangkan murid-muridnya antara lain: Sulaiman bin Hila! al­Ja'fari, Ahmad bin Farrah al-lsybili, Muhammad bin Ibrahim bin Jama'ah, 'Ali bin Ibrahim Ibnu al-Attar, Syamsuddin bin Naqib, Syamsuddin bin Ja'wan,27 Ibnu Abu al-Fath, al-Mizzi dan lbnu al- · Attiir. 28

Beberapa karya beliau yaitu: Riyad al-$alihin min Kaliim Sayyid al-Mursalin, Syarh $ahih Muslim, al-AZkilr al-Muntakhabah min Kaliim Sayyid al-Abrar, al-Arba'in al-Nawawiyyah, al-Khulil~ah fi Ahadis al-Ahkam, al-Irsyad fi 'Ulftm al-Hadis (al-Taqrib wa al­Taysir fi Ma'rifah Sunan al-Basyir wa.al-NaZ!r), Tah:i:ib al-Asma wa al-Lugat, Tabaqat al-Fuqaha, Tahrir al-Alfiizh Ii al-Tanbih, Rauda! al-Talibin, al-Majmft' Syarh al-Muhazzab,29 al-'Umdah fi Ta~hih al-Tanbih, al-Idill1 fi al-Masalik, al-Tibyan fi Adah Hamalat al-Qur'an, al-Fatawa, al-Raudah Arba'ah Asfar Syarh

23al-Qusyair1, Syaraf1 al-Arba'in ... , h.18 24Mu~\afii Sa'id al-Khin.dkk, Nuzhat a/-Muttaqin ... , h 14 25 Abdurrahmiin bin Abu Bakar al-Suyfith1, Tadrib al-Rdwi .. , h.16 26al-Zahabi, Tatkirat al-!J.ujfdzh, j.2, h. 176 27Abdurrahmfin hin Ah11 R::ikt1rril~<:::1nd'ithf r,.,r1 .. :J... ,..1_p;;,.,: i.. 1'7

Page 77: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

65

Qit'ah Min al-Bukhari, Qit'ah min al-Wasi(, 'Amal Qit'ah min al­Ahk:arn dan lain-lain.30

2. Kandungan Kitab Riydtl al-$dlifJ.fn

Dalam pengantar kitabnya, Imam Nawawi berkomitmen untuk

tidak menuturkan hadis kecuali yang jelas kesahihannya dan bersandar

kepada kitab Hadis sahih yang populer.

Di dalam kitab ini terhimpun sebuah ringkasan dari Hadis-hadis sahih yang mencakup semua yang seharnsnya menjadi jalan titian menuju akhirat bagi pemiliknya, memenuhi adab-adabnya yang batin maupun yang zhdhir, merangkum targfb, tarhfb dan berbagai macam adab orang yang menempuh jalan Islam. Seperti Hadis-hadis zuhud, latihan-latihan jiwa, pembersihan akhlak, kesucian-kesucian hati dan obat-obatnya, peme!iharaan anggota badan dan menghilangkan penyimpangannya.31

Kitab Riydtl al-$dlihfn memiliki 371 bah pada beragam

bahasan.32 Jika melihatnya dengan 'kacamata' pendidikan,

sesungguhnya kitab ini memuat seluruh materi pendidikan Islam.

Sebagaimana yang dikutip oleh Heri Jauhari dalam bukunya Fikih

Pendidikan, 'Abdullah Nasih 'Ulwiln menyebutkan materi pendidikan

Islam sebagai berikut: pendidikan keimanan, moral, fisik/jasmani,

rasio/akal, kejiwaan dan seksual.33

Misalnya, pendidikan keimanan terdapat pada bah "lkhlas dan

Niat dalam Segala Perilaku Kehidupan", bah "Larangan Mendatangi

Dukun dan Tukang Ramal" dan sebagainya.

Pendidikan moral atau akhlak terdapat pada bah "Kasih Sayang

dan Berbuat Baik terhadap Anak Yatim ", bah "Larangan Untuk

Menyakiti atau Mengganggu Orang-Orang Yang Saleh, Lemah dan

Miskin", bah "Haram Menghina Orang Islam" dan sebagainya

30 al-Zahab1, Tatkirat a/-!fujfdzh, j.2, h.176, 31Yahya bin Syarafal-Nawiiw1, Riyiitl al-$dlihin, Beirut: Dami Fikr, 1414 H/1994 M,

h.11 32Jumlah bab ini berdasarkan penghitungan penulis pada kitab Riyda al-$dlihin min

Kaldm F:avvid al-Mur.~nlln VP.rt:i tPriPm!!lh-::in ~,,....,,.,.A: .............. ,.,.1,.,.t .. A i.~~..1 C" •• __ __._

Page 78: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

66

Pendidikan fisik/jasmani tercermin pada bab "Anjuran Jihad'',

pendidikan rasio/akal tercermin pada bab "Memperhatikan Kekuasaan

Allah dan Berusaha Mengendalikan Diri", pendidikan kejiwaan/bati

nurani tercermin pada bab "Santun dan Sabar ", pendidikan sosial

kemasyarakatan tercermin pada bab "Mempergauli Manusia dengan

Cara yang Baik'', dan terakhir, pendidikan seksual tercermin pada bab

"Kewqjiban Memerintahkan/Mengatur Keluarganya dan Anaknya ".

Bahkan kitab ini membahas masalah praktis yang memiliki

signifikansi dengan permasalahan kemasyarakan dan politik yang ada

di negara Indonesia. Salah satu contohnya adalah pada bab 7834yaitu

"Perintah Kepada Para Pemimpin Agar Sayang dan Lunak kepada

Rakyat serta Larangan Menipu atau Mengabaikan Kepentingan

Mereka".

Metodologi penulisan kitab Riyad al-$dlibJn adalah sebagai

berikut: Sebagian besar Hadisnya berkualitas sahib, penulisan Hadis­

hadisnya berdasarkan tema, meringkas sanad dengan menyebutkan

nama sahabatnya saja dan ada sebagian. yang menyebutkan nama

tdbi'in saja (sesuai dengan kitab aslinya), mencantumkan matan Hadis

disertai dengan nama mukharrij-nya, mengutip ayat al-Qur'iin di awal

pada setiap bab, menerangkan beberapa kosakata yang membutuhkan

penjelasan, terkadang menyebutkan komentar ulama tentang kualitas

Hadis tersebut, terkadang menyebutkan kualitas sanad Hadis,

terkadang menyebutkan riwayat lain yang semakna dengan Hadis yang

tercantum, dan menyebutkan nama mukharrij yang menggunakan

redaksi Hadis yang tercantum.

3. Komentar Ulama Tentang Riydtl al-$dlif1in

Ada ulama yang meneliti kitab ini dan berkesimpulan bahwa di

dalamnya terdapat Hadis daif, bahkan dari jenis yang rendah seperti

Page 79: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

67

Hadis munkar. Misalnya, Ustadz Abu Zuhdi Munir menyusun sebuah

buku kumpulan Hadis-hadis daif yang tedapat dalam kitab Riytitl al­

$tiliflin yang diberi nama "Da 'if Riytitl al-$tilifJ_fn "35 yang penelitian

Hadisnya merujuk kepada buku-buku susunan Syekh Muhanunad

Nii~iruddin al-Albani yang dikenal sebagai ahli Hadis besar abad ini.

Dengan demikian, secara tidak langsung, sesungguhnya Syekh al­

Albiini berpendapat bahwa ada Hadis yang berkualitas daif dalam

kitab Riytitl al-$tilifJ_fn.

Meskipun begitu, bukan berarti secara apriori konklusi di atas

dapat diterima, mengingat Imam Nawiiwl sudah menyampaikan

komitmennya untuk hanya mencantumkan Hadis-hadis sahih saja dan

bersumber dari kitab yang mu 'tabar (memiliki standar ilmiah) ke

dalam kitab Riytitl al-$tilifJ_fn, dan juga tidak diragukan lagi bahwa

beliau dikenal sebagai mufladdis ( ahli Hadis) agung sehingga

ucapannya itu dapat dijadikan pedoman dalam masalah Hadis.

">' , , .. , 11 ~ ··.< C; :.::AJ)i:: 11 61 I~:. , .c:.; '. 0\ 'GUI J, ~

ft:;' J '.'~ er ft:;' ~ )) cc ~ --)) c1- ., - 01, r : ' , " LS ..:..;.G.i1 1'...f J, I ii;. ~ .,, ii;. ~,, j

0 ·,~II , ' , • - i1' ..._,iSJ1 ~ c: fl , ., '!"' ; Lr-!) Lr-! , ·: cl- c: r-) , , , Cf J ,, ,. ,, " J ... ,. ... J ,,

.~ :!..UJS"' a.ill\ ', ,, G , a.ill\ .~ JI ' , • ,, :_ ~11 , ;t,;..J1 JI , ) , ~ y cl- , ' E' fl.) ~ ts'. , ' ,. ,, ,. ... ~ ... ;5,.. a J ,.-o ,, J .i o "'',.. ,, ... "',,. ,,.

l'....i C:...:..GJL .L'...Wi' ..., (j°, " JG,_ . le t<1' :!..LJ:, '·, ._j,j( ~-,I\ er· , -, . J ,. Yfi Jr; J-"7' , .r.?J . , Jr---,, ,.. ,. ,.. "' ,, ,. ,. ... "' .-a ,. ff-,. ,. ,. rJ ,. ,. rJ ,. ,, ,, ,..

".((L:!~ ~)s'ij iJf ~UPij t;'..L,o ~ij IJ~ ~ij :llJA Imam Ibnu Taymiah berkata: Berita-berita yang dinukil bisa mengandung banyak kebenaran dan banyak kebohongan. Untuk membedakan keduanya adalah dengan kembali kepada ahli Hadits (dalam masalah Hadis), sebagaimana persoalan Jlmu Nahwu dikembalikan kepada ahli Nahwu, persoalan bahasa dikembalikan pada ahli bahasa, begitu juga dengan ahli sya 'ir, kedokteran dan lain-lain. Jadi setiap i!mu ada para pakar yang mendalaminya. Ulama Hadis itu adalah kaum yang paling agung kredibilitasnya juga agamanya dan paling tinggi derajatnya.

Page 80: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

68

Karenanya, Hadis-hadis yang belia1,1 cantumkan dalam kitab

Riyad al-$ali!JJn pantas dijadikan dalil bagi umat. Lagipula, bisa saja

sanad Hadis yang di-takhrij oleh Syekh al-Albani bukan sanad Hadis

yang dimaksud oleh Imam Nawawi dalam kitabnya.

Para penyusun kitab Nuzhat al-Muttaqfn yakni kitab syarab_

(ulasan) dari kitab Riyad al-Salib_fn memberikan komentar bahwa

Kitab Riyad al-$alib_fn memuat sekitar 1000 Hadis yang bersumber dari kitab-kitab Hadis sahih dan kitab-kitab yang mu'tamad lainnya. Imam Nawawi telah berhasil menciptakan karya yang penuh berkah dan dapat diterima oleh umat. Kitab ini mempunyai pengaruh yang amat kuat kepada umat dalam mengarahkan, membimbing, mengajarkan akhlak yang karenanya kitab ini layak untuk diterima dan banyak dipelajari oleh umat. Sangat sedikit seorang muslim yang di rumahnya tidak memiliki kitab ini. Dapat terlihat dari banyalmya ma'had yang memasukkannya dalam kurikulum. 37

Syekh Muhammad 'Ali bin Muhammad bin 'Allan al-Bakri al­

$iddiqi al-Syafi'i (w.1057H) mengomentari bahwa kitab Riyad al­

Salihfn mengandung Hadis-hadis tentang segala ha! yang diperlukan

oleh sang peniti jalan menuju Allah swt (salik), dan Hadis-hadis

tentang akhlak yang terpuji baik ucapan maupun perbuatan, yang

semuanya ini diambil dari al-Qur'i\n dan Hadis.38 Sehingga dapat

dikatakan bahwa dari segi isi, jelas kitab Riyad al-$alihfn tidak

diragukan lagi manfaatnya, sebagaimana komentar Syekh Ibnu 'Allan

ini.

37Mustaffi Sa'id al-Khin. dkk. Nuzhnt nl-Muttnnin h R

Page 81: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

BABIV

V ARIASI METODE PENDIDIKAN DALAM HAD IS

A. Mctode Ceramah

Dari Abu Rifd 'ah Tamim bin Usaid ra, ia berkata: Saya mendatangi Nabi saw, sedangkan beliau masih berpidato, kemudian saya menyelanya: Wahai Rasul, ada orang asing datang hendak menanyakan tentang agama, karena ia be/um mengerti tentang seluk beluk agamanya. Maka beliau menyambutku dan menghentikan pidatonya serta mengambil kursi dan duduk di kursi itu. Kemudian beliau mengajariku sebagaimana Allah swt mengqjarkannya, kemudian kembali berpidato dan menyelesaikan pidatonya. (HR.Bukhari).

Ada beberapa pelajaran dalam Hadis ini. P ertama, contoh sifat tawadu Nabi saw. Kedua, larangan menunda jawaban jika ada orang yang bertanya tentang agama. Ketiga, turunnya Nabi saw dari mimbar dan memberikan pelajaran secara individual kepada seorang yang be1ianya kepada beliau tidak membatalkan khutbah, bahkan pembicaraannya itu dianggap sebagai khutbah.2

1Ya!Jya bin Syaraf al-Nawawl, Riyad al-$dlilJ,in min Kaldm Sayyid al-Mursalin, (Beirut Muassasah al-Risalah, 1994M/ l414H), Cet.22, h.295

Page 82: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

70

• Kata ~ dalam teks Hadis yang berarti mengajarkanku, secara eksplisit - ,

mengindikasikan bahwa Hadis ini adalah Hadis yang berkaitan dengan

pengajaran. Nabi saw mengajarkan secara individu kepada orang yang bertanya

perihal aganm Islam kepada beliau. Metode yang digunakan adalah metode

cerarnah, karena Nabi saw menuturkan penjelasan secara lisan kepada muridnya

itu. "Dalam sejarah, Nabi saw dan para sahabat memang banyak menyebarkan

ajaran Islam dengan menggunakan metode ceramah."3

Dalam Ilmu Pendidikan disebutkan "metode cerarnah adalah cara

menyampaikan suatu pelajaran tertentu dengan jalan penuturan secara lisan

kepada anak didik atau khalayak rarnai."' Jadi, yang menjadi audiens dalam

penggunaan metode ceramah bisa satu orang saja dan bisa juga lebih dari satu

orang.

"Untuk penggunaan metode cerarnah secara baik, metode ini seharusnya

hanya sebagai pendukung dari metode-metode lain."' Disamping itu, perlu

diperhatikan hal-hal berikut:

a. Dalam menjelaskan, hendaknya menggunakan kata-kata yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh anak didik

b. Gunakan alat visualisasi seperti penggunaan papan tulis atau media lainnya yang tersedia untuk menjelaskan pokok bahasan yang disampaikan. Misalnya dengan menggarnbarkan sesuatu atau memberikan ilustrasi dan menghubungkan materi-materi dengan contoh yang konkrit

c. Mengulang kata atau istilah yang digunakan secara jelas karena berfaidah membantu anak didik yang kurang atau larnbat kemampuan dan daya tangkapnya

d. Mencari umpan batik sebanyak mungkin sewaktu ceramah berlangsung e. Adakan rekapitulasi dan ulang kembali rumusan-rumusan yang

dianggap penting. Yang dimaksud rekapitulasi di sini adalah mengingat kembali dengan contoh-contoh, keterangan-keterangan, fakta-fakta dan lain sebagainya.6

3Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodo/ogi Pengajaran ... , h.41 4Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengqjaran Agama dan Bahasa Arab,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), Cet I, h.41 5Tavar Yusuf dan Svaiful Anwar. Metodoln<7i Pen<7ainrnn h 44

Page 83: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

71

Jika mengkaji Hadis-hadis yang menerangkan tentang metode ceramah

yang digunakan Nabi saw, niscaya akan terlihat penerapan beliau akan teori-teori

pendidikan di atas. Dari Hadis kita dapat mengetahui bahwa Nabi saw adalah

seorang pembicara yang baik. Dalilnya adalah Hadis berikut: .. ,. .p "'" ;;> _,. .... Ill ' ,,. ,. ... ... ... ,. ... ...

)~ L. US' tL) ~ .11 I J.:o .11 I J:;.) r -y.5" 0 ts' : CJl.i , ~ .11 I ;_,,;.,) (:,j_\S- :J'-, , .

,. .:/l J 0

1 .>)1>:; ~1)) . :~-: ; :; JS'::-!;; Riwayat dari Siti 'Aisyah ra, ia berkata: Ucapan Rasulullah saw itu adalah ucapan yang sangat jelas. Ucapannya dapat dipahami oleh setiap orang yang mendengarnya. (HR. Abu Daud).

Beliau juga kerapkali mengulangi ucapannya sampai tiga kali agar benar­

benar dipahami oleh setiap orang yang mendengamya . ..< .. ,, ,, (_ .. ,. ;;>,. ... ... ... Ill ... ... Ill "' ,; "' { ... (

J>. Ll'~ ~:;IS-1 ~ ~ 1:,1 0\5' tL) ~ .&I J_'.p ~I 01 : ~ ..:iii ~) v-51 :J'-, , '

"" """'"'"" ,-;;>,,.,.,,. ("' " '. ZfJ~I :1)). Ll'lt ~ tL ~ tw rJ. cfa JI 1:,1)' ~ ~

,,. ,,. ... .. ...

Riwayat dari Anas ra, bahwasanya Nabi saw apabila mengatakan sesuatu, beliau mengulanginya tiga kali, sehingga benar-benar dipahami. Dan apabi/a beliau mendatangi suatu kaum maka beliau mengucapkan salam kepada mereka sampai tiga kali. (HR.Bukhari)'

Selain itu, metode ceramah yang digunakan oleh Nabi saw tidak monoton,

namun bervariasi. Beliau kerapkali mengkombinasikan metode ceramahnya itu

dengan tanya jawab, dengan memberikan rangsangan pahala dan ancaman (targfb

dan tarhfb), dan dengan memberikan ilustrasi gambar. Berikut ini adalah Hadis­

hadis yang menerangkan itu semua. "' ,. ... ;;> ' ,,. ...... ,. ,. ... .... ... o..- (

, tL) ~ .111 J.:o ..:iii J:;.) J! o\;1 poG,. : Jli ·,~ .111 ;_,,;.,) ~J:bJI ;':~- .. :.,;1 :J'-... ,. ... ~ ... . ....

.p ~ .. 0 ,. 0 ... J ... ,, ' ,,. ... ,,. ...

1~~ 1:: ..:. ::J:;\S t.." ~ •. tJ c ... t,; , ~..G..... JG,.)1 ~:, , ..:iii J'', G : ::Jw ,-, ., Y- ~ <.)""''- ~, • • Y"' J • , , ,

,. .... Q ,, " ,,,,. ... ,,. ,, ,,. ,. ,.. ... J,, ;I) ,.

~ .111 J.o ~I :;lit. , ~LO (( l..iS'j l..i.5" (J; ~~ )) : Jli , .111 ~ ~ ,. ,.. ;;> ... 0 ........ ,. ... ,. { ,. J ... ,,. ,. J .... ;? ,; " If> ,,. ;;>

~ 1jl5' :!~ :;tJJll ~ ,,;'.>Ll° r'.l.i ~1;1 <7' ~ ~ )) : Jli ~ , ..:iii ~ ~ ~ tL) " ;;> ,, J,, ;;> ' J ,,. ... ... 0 ... ,, ,,. ,,. ..

(( ~I) )) :tL) ~ .&I J.o .iii\ J:;.) JL4> ~ ~\) : ;\;1 pW (( }~\ ~ ~~ 9 . oj-:_ " • . """' JA::A

Page 84: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

72

Riwayat dari Abu Sa 'fd al-Khudrf ra ia berkata: Ada seorang perempuan datang kepada Rasulullah saw dan berkata: Wahai Rasulullah, banyak orang yang telah memperoleh Hadis dari engkau, maka berilah kami kesempatan suatu hari yang mana kami akan datang dan di situ sudilah kiranya engkau mengajarkan kepada kami tentang apa yang telah Allah swt ajarkan kepadamu. Beliau bersabda: Kumpullah kamu sekalian pada hari ini dan ini. Maka berkumpullah mereka pada hari yang telah ditentukan, dan Nabi saw mendatangi mereka serta mengajarkan apa yang telah Allah swt ajarkan, dimana beliau bersabda: Tiada seorang perempuan pun yang kematian tiga anaknya melainkan mereka menjadi hijab (tirai) bagi perempuan itu. Kemudian ada seorang perempuan bertanya: Juga dua orang anak? !ya, dua orang anak. Jmvab Rasul. (HR.Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menjelaskan tentang kegiatan pengajaran Nabi saw kepada kaum

wanita dengan menggunakan metode ceramah. Disebut metode ceramah karena

mekanisme pengajarannya adalah dengan cara penuturan pelajaran secara lisan

kepada khalayak ramai, yakni para wanita yang menjadi audiens/anak didik.

Di akhir penjelasannya diberikan kesempatan kepada para audiens untuk

bertanya. Berarti Nabi saw mengkombinasikan metode ceramah ini dengan

metode tanya jawab. Hal ini tepat karena dengan adanya dialog, akan terbuka

kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya tentang sesuatu yang tidak mereka

pahami. Dalam konteks Hadis ini, ada wanita yang masih penasaran apakah

balasan terhindar dari siksa itu hanya untuk seseorang yang ditinggal mati oleh 3

orang anaknya, "Bagaimana jika 2 orang anak yang meninggal, apakah

balasannya sama?" begitu kata salah seorang wanita peserta pengajian Nabi saw.

Jawaban yang diberikan Nabi saw memberikan penjelasan bahwa ha! itu sama

saja.

Selain Hadis di atas, Hadis yang menerangkan kombinasi metode ceramah

dengan metode tanyajawab adalah Hadis berikut:

,. "' /. J /. 0 , ,.0 J .. ,.,_

cil'.: '·) c£:;k ~ tf0JI ~ :.,_;_):, , ~:,;..i.1:, , ~1 J;:, , ~'.Wl1 J; : :'.::,,Q1p 01.t ,. _. "' " r. ,. " ,.. ,. ,, J J.. OJ. ,, J

: JI.!' ~I~:.:·~-.~ t:t i.?-~' ~i :\Jy'..)) Aili: 8' (( ~ 1..\.1, ~ Z;i' -" J ..I, cJ ; _. J ,.. ,.. .- _,, OJ ,. ,. ,,

, ~i :\J ;.::u Aili : 8' cc ~ 1..\.1, ..u; z.,t )) : Ji.; . ~ : 8' cc ~ ~1 1; :_;Ji ))

Page 85: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

73

)) : J~. ~1 ~ ~-:- ~-. ~ 6 J;.- :.:.D, ;i<-i ~;,)J ~1: di cc~ 1'.lA rY..

' rl? ~ r.L1~f::, r-<J1:;.f:, r-s-~c~ 0µ )) : J~ . Ji : di (( ~ ;.Ji rY.. ~i ' ' ' > ,.. J. ,. }o ,.. > ,.. .I- ,,. ,.. > ,..

' • (°\~\ '. ... <"1t..:; • <~- 0 :1:- .- ' 1.,;,;;, '. < ", ' 1.,;,;;, '. < ..lli . 1.,;,;;, • (" ." ;;,;;·: < r".. er>- r- - r"J r-J r ~ <.t r , · ~ r"'Y. - r--- -:;J ,..,.. ,.. "' "t ,.. J. ' ' "' .. J. ,.. ,.,,

.. · " Li• , :__.iw1 J....L';J\ &'' \Ji , · " :_,t.; '("'._:: '--' " , I US"' _;;.:; 1" ,'' '.>\; \Ji er"-! if""' . - - ·-- er"-! · J r...,.._,._, . .rl"-!. J l.f.. . y= .r .. ,, ,.. ,, ;P 0 ,.. ,,. :;J 0 ,.. ,. ,.. ,, ,.. J. ,.. ,. ,.. ,. 0 t J.

~ J'> }Ii'~ J'> }Ii)): Jt;?' (( ;;J-.. :; ~ ~ ~ ~:,i i.l~ 01 ~:;

'°. ~ ~ (( ¥1 ~I)): J~. r: di (( ~ Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya masa itu berputar, sebagaimana ketika Allah swt menjadikan langit dan bumi. Setahun berjumlah 12 bulan, 4 bulan diantaranya adalah bulan mulia, yang 3 berturut-turut yaitu Zulqa 'dah, ZulfJ_ijjah dan MufJ.arram, sedangkan bulan Raj ab adalah bulan diantara Jumadil Akhfr dan Sya'ban. Kemudian Nabi saw bertanya: Bulan apakah ini? Kami menjawab: Allah swt dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau diam, sehingga kami menyangka akan diganti dengan nama yang lain. Beliau bersabda: Bukankah ini bulan ZulfJ.ijjah? Kami menjawab: Benar. Beliau bertanya lagi: Negeri apakah ini? Kami menjawab: Allah swt dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau diam, sehingga kami menyangka akan diganti dengan nama yang lain. Beliau bersabda: Bukankah ini al-Baldatul Haram (I'anah Haram!Mekkah)? Kami menjawab: Benar. Beliau bertanya lagi: Hari apakah ini? Kami menjawab: Allah swt dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau diam, sehingga kami menyangka, kalau-kalau akan diganti dengan nama yang lain. Kemudian beliau bersabda: Bukankah hari ini hari NafJ.r? Kami menjawab: Benar. Beliau lantas bersabda: Sesungguhnya darah, harta dan kehormatanmu adalah mulia, sebagaimana mulianya hari ini, negeri ini dan bulanmu ini. Kamu semua akan bertemu dengan Tuhan-mu dan Dia akan mempertanyakan tentang segala amal perbuatanmu. Ingatlah, jangan sampai kamu berbalik menjadi kafir sepeninggalku, dimana salah seorang diantara kalian membunuh yang lain. Ingatlah, hendaklah yang hadir ini menyampaikan kepada yang tidak hadir, mungkin saja orang yang diberitahu itu lebih taat dari orang yang langsung mendengarnya. Kemudian beliau bersabda: Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikannya? Kami menjawab: Ya. Beliau bersabda: Ya Allah, saksikanlah. (HR.Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas adalah pidato Nabi saw ketika peristiwa Haji Wada'.

Walaupun secara eksplisit tidak terdapat kata yang menunjukan makna

pengajaran, namun jika dipahami dengan seksama sesungguhnya Hadis ini

merekam kegiatan pendidikan Nabi saw, karena mengandung arahan dari Nabi

saw kepada para sahabat.

Page 86: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

74

Pendapat ini sejalan dengan yang telah dijelaskan oleh Mu~tafa Sa'id al­

Khin, dkk. dalam Nuzhat al-Muttaqfn: "Hadis ini terkandung arahan,

perbandingan, dan metode pendidikan dari Nabi saw. Hal ini bertujuan agar

ajaran beliau lebih dapat dipahami, lebih berpengaruh dan lebih jelas bagi jiwa

para pendengarnya." 11 "Tujuan beliau mengawali pidatonya dengan pertanyaan

adalah agar mengundang rasa penasaran dan perhatian para sahabat."12

Yang ingin Nabi saw tegaskan dalam pidatonya ini adalah haramnya

menumpahkan darah, merampas harta dan menyia-nyiakan kehormatan manusia

dan kewajiban menjaga ketiga ha! itu dengan tidak berperang di dalam 4 bulan

b_ariim, yaitu Zulqa'dah, Zulb_ijjah dan Mub_arram dan Rajah.

Di akhir pidatonya, beliau bertanya "Sudahkah aku sampaikan ha! ini?. "

Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari metode ceramah yang beliau lakukan

agar beliau yakin para sahabat telah paham akan apa yang telah disampaikannya.

Demikianlah kombinasi metode ceramah dengan metode tanya jawab yang

dilakukan oleh Nabi saw.

Nabi saw juga mewarnai metode ceramahnya dengan rangsangan pahala

dan ancaman, atau yang dikenal dengan metode targfb dan metode tarhfb. Contoh

Hadis targfb adalah sebagai berikut: .... ,, ,, .,, "' ,.. ... "' "' ~ J ,. ,.. ... ,,

)) : Jw, t..j; ri:-:, ~Aili~ :;,i1 ;:_;i;:. 8: Jti, 1:6:c Aili~~ J'~ J.1 J:-- .,, - .,, ,.. ,, 0 ... '\ ,.. 0,.. '\ I' ... o!J,.."' ,,,.

Gj\.'..., 1:,1 , 2-IJ,i.;J ;'.l,J Aili ~I , ~ Aili ~I : oLJs' 2..l.'.J.<.\ 'I , ''.)\$- G ' , , - , , ' , LS'· i -,.. ,.. - ,,

'.i ''· w''·"0

·' i~. 0 "'°1 i>1u0

1~'1 °i:01' >, 0 ,.,;, °''°11:1, ">1Jf•,'. r ·~ .:., y-1Y 01 LS"" ~ Y "-' 0 : r J ' .>).I~ ~'"' ~ >,J ' .>J.1 '""''"' .,, - ,, ,,. ,, ,.. "' ,,.

"' J ,,. /. 0 ( .... .... ~ .... ... "' ....

·~ 'ij !l)~ ti ·~ !l);.a.; 01 cft ly'.:"'....I ~l) ' 2.JJ Aili ~ Jj ·~ '!} !lj;;:; If' - ... ,.. .,, •• .... .... .,, - ... ...

J "' J "' .... 0 ,..0 .... ... ... ....

".Zf~'.fJI ;1)~ .~I ,:k) ()l;tJI ~~ , ~Aili ~ Jj

Dari lbnu 'Abbas ra, ia berkata: "Kali tertentu saya berada di belakang Nabi saw, kemudian beliau bersabda: "Hai anak kecil, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, yaitu: "Jagalah Allah swt, niscaya Dia akan menjaga dirimu, jagalah larangan Allah swt niscaya kamu dapati Allah selalu ada di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah swt, dan jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah

11 Mu~(afa Sa'id al-Khinn, dkk., Nuzhat al-Muttaqin ... , j. l, h.193 12Vfl<.:11f :il-():irtftiwl' /(Finf.'onr.<i Tlw.u rlrrlnwi p,.. .. ,..,,,..,,..,· f),,.,.~"',1~.TIAI~ ~~· .. V~··-··-'·- ,...., ___ _

Page 87: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

75

pertolongan kepada Allah swt. Dan ketahuilah, jika umat manusia bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) kepadamu niscaya mereka tidak akan dapat melakukan ha! itu kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan padamu. Dan jika mereka bersatu hendak mencelakakan dirimu niscaya mereka tidak akan dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah padamu. Telah diangkat qalam dan telah keringlah -tinta--lembaran-lembaran itu. (HR. Tirmizi).

Nabi saw menjanjikan kepada siapa saja yang istiqamah dalam ketaatan

kepada Allah swt, dalam melestarikan agama Allah swt, niscaya Allah swt akan

memberikan pertolongan -baik di dunia maupun di akhirat- kepadanya tanpa ada

seorang pun yang mampu menghalanginya.

Sedangkan contoh Hadis tarhfb adalah sebagai berikut: ;:I _. .... ;P ~ J ,,. .- ,.. ..- ,.. J, "' o..- _. D

:; )) : ~j ~ .\iii J.:. .\iii J:?) Jt> : Jt> ;,:\ ~ .\iii ~) ~i ~LP J. ~ if , ' ,

,, ... ,.. " ... ,.. ,, ".J " "'

".;. ~· ~ ~ljj (( ~ :w )i' ~ ~' ~]?' ~) ~ Riwayat dari Abu Hammad, 'Uqbah bin 'Amir al-Juhanf ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Orang yang sudah diajarkan memanah, kemu dian meninggalkannya, maka ia tidak termasuk golongan kami, atau ia benar-benar durhaka. " (HR.Muslim).

Hadis ini mengandung ancaman keras bagi orang yang telah diajarkan ilmu

memanah namun ia melupakannya. Alasan rasionalnya adalah karena ilmu

memanah adalah ilmu yang sangat berguna dalam mempertahankan agama dari

serangan musuh. Mel upakan ilmu ini berarti tidak peduli dengan pertahanan

agama. Karenanya pula, melupakan ilmu ini dianggap maksiat yang balasannya

adalah siksa. 15

Selain itu, Nabi saw menggunakan alat bantu dalam metode ceramalmya.

Yusuf al-Qardhawi menjelaskan "Diantara cara-cara mengajar Nabi saw adalah

dengan menggunakan alat bantu yang dapat dilihat atau didengar untuk membantu

penjelasan materi yang dimaksud."16 Beliau mengilustrasikan sesuatu yang abstrak

agar menjadi konkrit, seperti Hadis berikut:

Page 88: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

76

0u~1 1:1;,, )) : JLli ' lb~ r l' .:, ~ 1"1 Jo ~\ '.b;:. : Jli ' t<--1"1 ~) u-5f:;, )I 0 00" 0,, 0 ,,.,,. ,,. J ~--

. (jJ~I ~1)) (( y)UI .b:JI .t_;.. ;l ~.JS':,_;. 1:~'.) , 4J.;,i Iii) , "'"' "' "' ,,. I'"' "' ,,. ~ "' • "' "' ,, ,,. .A,

u.;:. .i,,;,.:, ' I...!/ u.;:. ;;x.:, ~ .Ji\ ~ ~\ J,.;,. : Jll ' t<-- .Ji\ ~) ;:,;:_;. i-1 ~:, "' 0 "' .... ,, tJ sJ ... ::> 11 0

' jJ I ,_; G,. '· .k'...,, I I ' jJ I Iii JI I il.,,, u;,.0 J,.;,., , t,, G,. i;,_ .k'...,, I I . ~ {,?, ,. ~ , .Y t,/, {,?, ' J , ) , J , .Y t,/, - ,. ,.. ,,. "' ; ,,. ,.. t ., )I ... ... )I ,, ,,. ......

:,;. ~,.\JI \..\,,) - ~ .bb-i ~ )1 - ~ ~ 4J.;,( \..\,,) , 0Lljl Iii )) : JW , ,6-'..)1 ,.. ,,... ... 0 ... ... ,,.,, ,. 0 ... ...o "' J ,, 0 J ,..

, Iii ;1,6.;.i 01) , Iii ;-, +; , Iii ;1,6.;.i 0~ , Jol):.IJI ~~\ ~\ ~~) , :.i.:.i C~i;,_ J fO" I 0 _,

17 .~UI: :!):;,.. ~~) . ~J~\ ;1)) ((Iii;-,~ Riwayat dari Anas ra ia berkata: Nabi saw menggaris beberapa garis, kemudian bersabda: Jni adalah cita-cita manusia, dan ini adalah ajalnya. Ketika ia sedang berusaha untuk mencapai cita-citanya, tiba-tiba datanglah garis yang lebih pendek, yaitu ajalnya. (HR.Bukhdrf). Riwayat lain yang bersumber dari Jbnu Mas 'ud ra, ia berkata: Nabi saw membuat gambar empat persegi parifang. Di tengah-tengah ditarik satu garis sampai keluar. Kemudian membuat garis pendek-pendek di sebelah garis yang di tengah-tengah seraya bersabda: Ini adalah manusia, dan empat persegi panjang yang mengelilinginya adalah ajal. Garis yang di /uar ini adalah cita-citanya, serta garis yang pehdek-pendek adalah hambatan­hambatannya. Apabila ia dapat menghadapi hambatan yang satu, maka ia akan menghadapi hambatan yang lain. Dan apabila ia dapat mengatasi hambatan yang lain, maka ia akan menghadapi hambatan yang lain lagi. (HR.Bukhtirf).

"Dari Hadis ini telah nyata bahwa Nabi saw adalah pendidik yang sukses

karena dalam menjelaskan pelajaran beliau mampu menggambarkan sesuatu yang

abstrak menjadi sesuatu yang dapat dilihat sehingga para sahabat dapat

memahaminya.""

Hadis ini menerangkan bahwa Nabi saw menggunakan tulisan ketika

menjelaskan materi tentang kematian manusia. Tulisan itu dibuat agar tergambar

materi yang disampaikan dalam pikiran anak d\dik. Garis-garis yang Nabi saw

buat itu menggambarkan betapa dekatnya kematian dan bahwa kematian itu bisa

datang kapan saja. Penjelasan Nabi saw yang dibarengi dengan tulisan atau

gambar-gambar itu merupakan gabungan antara penglihatan dan pendengaran,

yakni aktivitas anak didik berkutat pada mendengarkan penjelasan Nabi saw dan

Page 89: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

77

melihat apa yang digambarkan oleh Nabi saw. "Dalam satu keterangan, metode

pengajaran dengan menggunakan tulisan, gambar atau simbol seperti ini disebut

metode tulisan."1' Inilah gambar yang dibuat oleh Nabi saw2°:

I I I I I I I I I I I I Kombinasi metode yang digunakan Nabi saw ini mencerminkan

efektivitas metode ceramah yang digunakan beliau.

B. Metode Sosiodrama ,, 0 "' .. ... "' \ J. ... .,, ,, ,, ),, ,. ,.

~ts') ~ ~) ~ .ill\ J.'.,, .ill\ J'.?-) ;_,:is-:, : Jt.; ' t<. .ill\ :S,0) ;::.;; :Si ~ ... - ,,. - - ...

),, o> ' ,, _, ,, ,,,, oJ,, a "'" "' J ,, ,.. "" ,.

.illl J_'.,, ~I ~'.?-) J~ ::y;;~t.J :Cl.a.; ;.f,l;:.l; '\l.¢.JI ~ h ~ pT :;lft. «)~j ,,,, "' ,, ... .. .. ...: "' ... ... "' ..

'~t' t<. ~ ,;~~ ;;;,G. ;,.;) 'J~ ;fa)'(~ J~: Jt.;' ~) ~ t>J ,, 0 ... ... ,,. ... .. "' .. " "' ' J ,, .. ,,

( : Gl; (( ~ a;.. /;JI :!.l~i JJ G , ;:,;; t:;i ( )) :~) ~ .illi J.'.,, ~I J'.?-) Jw ... ,, .. " .. ... ,, ... ,, "' .. ... ,, ,, ... ' ...

((;y'.',,) ~l5" :U ~! Gi)) : Jw . :i:.-. ~ ~) , '1~) ;;;,G. LS:.:;. , .illl J'.?-) , , ,

;:> J. ,.. ,, ,.. o> ,. ),, ;:> , ,. A o ,,

, rWd1 ~ :,:;..; .~ , ;_f°~) ~:, ~ .ill1 J.'.,, .~1 ~'.?-) ~~ , ;~;:-. :ri c..:;. " ,, ,, ,, ,. :I ,, J... "' ' ,, " ,, ,,,. a).,.

J~ ~) ' ( ~ Jµ :fa> : Jt.; ' ~) ~ .ill\ J.'.,, .illl J'.?-) Jl 2£.;~t.J : Cl.a.; - - ... - ,, ,, ,, ,, ,, "' .. ),, "' ' J ,, ... ,, ,,,.. ... "' ,, ,. ,, ,,

t:;i ( )) :~)~.ill\ J_'.,, ~\ J'.?-) J. JW ~l;, :1:;. ~ ~), ;:;.1 '1 "' ..- ,, :J 1' ,.. , ,.. oJ ,. o ,, ,. ,. ,,

~ ~) , '1~) ;;;,G. LS:.:;. , ~I J'.?-) ( : Gl; (( ~ a;_ ~l;JI :!..\~\ j.:J G , ;::,;; 0 ,,,. "' J. ,, ,. ..... "' ... ... ,. ,.. .. ... ,, ,.. ...

' ;.f,1;:.l; \Q,J\ ~ h .~ , ~GI ;J°~) (( ;y:: .. ) ~l5" '.\; ~~ )) : JW . :1:;,.

Page 90: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

78

2J.i~ ~J, , ~G- ~I ~ ~ JIY.' ~ : :.J J~) { r fa-1 ~I }> ~~ :J1 ~ 2"1 } : <;UI

(.i~;' yj'.iS-)>j W:.Go :i.i <f~ d )) :(.i'.j ~ 2"1 ~ ~I Jlli. c;'ai;;. 016:\ J o "' .- _. ,, _. _. oJ ,, ,. ,, ,, J

21 .:j!~I ~I)~ ((016'.\ lib)) : Jli . ':/ : ~ (( ~ o:I.)> (i \.! p')'W ~ ~G:J:;

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: "Nabi saw mempercayakan saya untuk merifaga zakat pada bulan Ramadhan, kemudian ada seorang datang dan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya pegang dan saya katakan: "Sungguh, kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah saw. " la berkata: "Sesungguhnya saya adalah orang miskin yang mempunyai banyak tanggungan keluarga yang membutuhkan makanan, "maka saya melepaskan orang itu. Pagi harinya Nabi saw bertanya: "Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu tadi malam?" Saya menjawab: "Wahai Rasulullah, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepadanya lantas saya lepaskan." Beliau bersabda: "Sesungguhnya ia dusta kepadamu dan ia akan datang lagi. " Saya percaya ia akan datang lagi karena Nabi saw mengatakan ha! itu. Maka saya jaga benar-benar. Kemudian orang itu datang lagi dan mengambil segenggam makanan, maka saya berkata: "Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah saw. " la berkata: "Maajkanlah saya, karena sesungguhnya saya adalah orang miskin dan mempunyai tanggungan banyak keluarga, saya tidak akan mengulangi lagi. " Saya merasa kasihan kepadanya maka saya lepaskan. Pagi harinya Nabi saw bertanya: "Wahai Abu Hurairah apa yang sudah diperbuat oleh tawananmu?" Saya menjawab: "Wahai Rasulullah saw, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepadanya lantas saya lepaskan. " Beliau bersabda: "Sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi. " Kemudian saya jaga benar­benar untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba ia datang lagi dengan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya· pegang dan berkata: "Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah saw. lni adalah perbuatanmu yang ketiga kalinya dimana kamu berjanji untuk tidak akan mengulangi, tapi ternyata kamu mengulanginya lagi." la berkata: "Maajkan saya, sesungguhnya saya ingin memberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang mana Allah swt akan memberi manfaat kepadamu dengan kalimat itu. " Saya bertanya: "Kalimat apa itu?" la berkata: "Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi yang berbunyi: ALLAHU LA ILAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUM sampai akhir ayat. Seandainya kamu membacanya, niscaya Allah swt akan selalu memberi perlindungan dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi. " Kemudian ia saya lepaskan. Pagi harinya Rasulullah saw bertanya kepada saya: "Apa yang diperbuat oleh tawananmu pada waktu ma/am?" Saya menjawab: "Wahai Rasulullah, ia memberitahu kepada saya beberapa kalimat yang mana Allah swt akan memberi manfaat kepada saya dengan beberapa kalimat itu, maka ia saya

Page 91: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

79

lepaskan. " Beliau bertanya: "Kalimat-kalimat apakah itu?" Saya berkata: "Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi dari awal sampai selesai, yaitu ayat: ALLA.HU LA ILAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYVM Niscaya Allah swt selalu memberi perlindungan kepadamu dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi. " Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu walaupun ia adalah pendusta. Tahukah kamu siapakah yang datang kepadamu selama tiga malam itu wahai Abu Hurairah?" Saya menjawab: "Tidak." Beliau bersabda: "!tu adalah setan." (HR.Bukhari).

Kisah menarik di atas mengandung beberapa pelajaran penting. Imam Ibnu

Hajar dalam Fath. al-Barf-nya menjelaskan sebagai berikut:

a. Terkadang setan mengetahui sesuatu yang biasa dimanfaatkan oleh orang mukmin. Dalam konteks ini adalah pemanfaatan bacaan ayat kursi

b. Sesuatu yang bermanfaat bagi orang mukmin belum tentu bermanfaat bagi seorang yang pendosa

c. Terkadang ada orang yang berilmu namun ia tidak mengamalkannya d. Boleh jadi orang kafir itu meyakini kebenaran yang juga diyakini oleh

orang mukmin, namun ha! itu tidak berguna baginya e. Seorang yang pembohong terkadangjuga bisa berkatajujur f. Setan juga memakan makanan manusia, jika manusia tidak mengingat

Allah swt g. Nabi saw mengetahui perkara yang gaib.22

Gaib yang dimaksud dalam poin terakhir ini adalah peristiwa pencurian

setan terhadap gandum yang dijaga oleh Abu Hurairah ra. Dikatakan gaib, karena

Nabi saw tidak bersama Abu Hurairah ra ketika pencurian itu. Walaupun gaib,

Nabi saw mengetahui peristiwa pencurian ini dan mengetahui pula kejadian ini

akan terns ternlang beberapa kali. Bahkan beliau sudah mengetahui bahwa setan,

jika sudah terdesak akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan dirinya

termasuk dengan mengajarkan ayat knrsi kepada "Abu Hurairah ra. Berangkat dari

sinilah, penulis berpendapat bahwa kisah ini bukan mernpakan ketidaksengajaan,

namun sengaja dibiarkan terns terjadi agar sampai akhirnya setan terdesak dan

mengajarkan khasiat ayat kursi kepada Abu Hurairah ra.

Memang, khasiat ayat kursi itu luar biasa, sebagaimana dijelaskan oleh

Hadis-hadis Nabi saw dalam banyak riwayat. Diantaranya riwayat-riwayat Hadis

berikut:

Page 92: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

80

~ ' t~l1 t ::_11 " ~1 '11 ~ lli1 » : i'. .. " ~ 2ii1 I-- t :11 -J~ '\;,·~f 01' ~11 · ;;,;i ~ f i Y-'"' er-' _,,. '. '. ) r-) - - ls"'" cs; r- - r' ~ ,- r.S - • ' i.

23. (( er JS~) ~ ;,.b:.ti

--Nabi saw pernah ditanya-- dalam al-Qur 'an, surat apa yang paling agung? Nabi saw menjawab: Allahu La !!aha Ilia Huwal Hayyul Qayyum, La Ta 'khuzhuhu Sinah Wala Naum --maksudnya ayat kursi--. (HR.Abu Daud).

Dari lbnu Mas 'ud ra, Nabi saw menjelaskan, bahwa lsmullah al-A 'zham terdapat dalam kedua ayat ini, yakni Alif Lam Mim, Allahu La llt'iha Illa Huwal Hayyul Qayyum --awal surat Ali 'lmran--, dan Allahu La llaha Illa Huwal Hayyul Qayyum--ayat kursilal-Baqarah--. (HR.Ahmad bin Hanbal).

lsmullah al-A 'zham, jika diterjemahkan berarti nama Allah swt yang

agung. Sangat pantas dinamakan demikian mengingat khasiatnya yang hebat.

Dengan menyebut nama Allah swt ini dalam ~oa, membuat doa ini terkabul.

Sebagaimana dijelaskan dalam suatu Hadis yang diriwayatkan oleh Qasim ra

sebagai berikut: .... ... o... ,,.,. t: ,, ., ... ..-o '

25 , <l," 01"' JT" ;· :"11 <.':..>~ "' . ;:__,t_;,.1 ..., " ; 1;,1 ' ..U\ 'i.:-:0.U\ .ill\ " I ) ~ - ) _ _,.,..,, , ~r <.t . -: <ft : <.?. r- - r-lsmullah al-A 'zham apabila diucapkan dalam doa, niscaya doa itu akan dikabulkan. la terdapat dalam surat al-Baqarah, Ali 'lmran dan Taha. (HR.lbnu Maj ah).

Demikianlah keutamaan dari ayat kursi, ia merupakan ayat yang paling

agung diantara surat yang lain. Ia juga mengandung lsmullah al-A 'zham, yang jika

berdoa dengannya pasti akan dikabulkan.

Asumsi penulis, Abu Hurairah sebagai sahabat yang paling banyak

meriwayatkan Hadis, sudah mengetahui khasiat-khasiat dari ayat kursi ini. Nabi

saw pun sudah mengetahui ha! ini. Namun, Nabi saw menginginkan agar khasiat

ayat kursi ini lebih melekat diingat oleh Abu Hurairah. Karenanya, metode yang

23Su!aiman bin a!-Asy'as, Sunan Abii Ddwud, j.4, (Beirut: Dar al-Kutub al-'Arabi, 11.,), h.66

24Ahmad bin Hanbal, Musnad Af1mad bin !J.anbal, j.6, (Kairo: Muassasah Qur(ubah, tt.,), h.461

Page 93: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

81

diterapkan Nabi saw ini adalah metode yang melibatkan totalitas pikiran, jiwa dan

raga anak didik, yakni metode sosiodrama. Sehingga pengetahuan yang selama ini

diketahui oleh Abu Hurairah lebih mantap lagi melekat padanya.

Diantara manfaat ayat kursi adalah si pembaca akan terlindungi dari sang

pengganggu sejati, yakni setan. Ketika yang memberitahukan khasiat ayat kursi

adalah si pengganggunya sendiri, maka ini akan jauh lebih efektif dari penuturan

langsung oleh Nabi saw. Setan memang pembohong, namun dalam ha! ini dia

tidak sedang berbohong. Karena kalau berbohong ia pasti ditangkap dan dibawa

ke hadapan Nabi saw untuk dihukum. Setan tidak sedang berbohong, karena Nabi

saw membenarkan apa yang dikatakan oleh setan.

Bahkan, bukan hanya pengajaran Ayat Kursi itu saja yang menjadi tujuan

Nabi saw, tapi semua pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Abu Hurairah

ra itu merupakan tujuan Nabi saw. Kesengajaan Nabi saw membiarkan kisah ini

te1jadi dan berbuah pelajaran -khususnya bagi Abu Hurairah ra- dapat dijadikan

pedoman metode pendidikan. Dan metode ini dinamakan dengan metode

sosiodrama, karena sesuai dengan pengertian metode sosiodrama.

Armai Arif menulis, "metode sosiodrama adalah suatu metode mengajar

dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan

memainkan peran tertentu dalam hubungan sosial. "26

Terdapat keterangan "Metode sosiodrama dapat dilakukan diantaranya

apabila pelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan

perasaan seseorang, untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan bertujuan

untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki anak didik."27

Sebenarnya, mungkin saja Nabi saw mengajarkan khasiat dari ayat kursi

itu secara langsung dengan penyampaian secara lisan atau dengan metode

ceramah, namnn ha! itu tidak dilakukan. Nabi saw ingin melatih Abu Hurairah ra

agar mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab atas gandum zakat. Ia juga

dilatih untuk mengembangkan jiwa kepemimpinannya terutama dalam ha!

pengambilan keputusan, yakni memutuskan perkara pencurian si setan. Lebih jauh

26Armai Arief. Penf!antar Ibnu dan Metodnln<Ti Pendidiknn l.<.:lnn1 (l~k~rt~· r-innt~t PrPt't'

Page 94: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

82

lagi dapat dipahami bahwa ia dilatih oleh Nabi saw agar benar-benar memahami

tipu daya setan dan mempunyai kemampuan untuk menghindarinya. Dengan

ujaran Iain, metode pendidikan yang diterapkan Nabi saw ini mempertimbangkan

situasi, kondisi dan psikologis anak didik. Karenanya, penggunaan metode

sosiodrama ini oleh Nabi saw sangatlah tepat.

C. Metode Tanya-Jawab ,.. J,, "' ' .. J,, "' 0

~ .Ji\ J.:.. ~\ ~).'..) ~ :_,.:,~ :?J 1: ~; : Jt:; , ~ .\iii ~J '.""lb:JI 0 ~ :;. ,..,.. ,.. ,.. ,.. 'II ,I ... _,,.. 0 ,.. "'

"i~ ''U, :·,11,1'' ~.G,ul'..:ll ·C~.G 1~-ap:11,.,;,1, ''Q\;,'.I'. .. ' J' ,. <.S.r. r-' , Y' ., . " d'"' ., <.)" J " C"" ' \Y- ("""'") ,.. ... ,.. "'

,, 0 ,,,. "' ,.. J,, ;II ,,, ,.. ... ,, ,.. ,, " .. ,.. ,.. ,,

J 1 c::s-' ::i.::..,t.; , : 1'. .. ' ~ ..Ji1 1-- - ~11 Ji - 1:. ~- , J;.i t.::.. ;.; -- tr , , .. 11 • , •. J ("""'") ,. ~ t.S""' • <.f'""" ~ , fi ) r-' ,.. - .... ... ... ... ' .. ... ,, ... ,. 0 ,, ,.. ... ,.. ,.. ,.. "'... "

.\iii J'' , Jw , U:.Ui · .. ' ·• '· i , ~ G' ·• Jt:;" , ~..G..; I~ . ..'.ls' .. "· .... , ...::..S-' Y' J \ ' If <.S' r.- " ) ... .. c...s- ... (::" )) ... . J ,.. ... ,. ... - ,, ... ' .. "' ,.. "' ... J,, "' ... ... 0 t 0 ,.. ,.. ..... "' ,.. ... "'

;. '.3ij , ~I Jj.'..j I~ 0ij .\iii ;}~ :i.J~ U 01 '.1~ 0

'; 0i rU:.~1 )) :r-r.j ~ .\iii J.:.. J .. li . C .Ji Z:. :i,::o .\ 01 ;. "'\\ ' ' '' , 0~- "'' , .. , ;1.5-'.11 '·',!" ,;1f' a\\ (( .. ,.. ,. .. FJ J \.r'2'J .r CS:-YJ

,, ,. .... -' 0 ,, ,.. ,, 0 ,,,.. ,.. ,. J,,, J., ,. ,.. 0

.Ji~ :X'Y 0i )) : Ju . 0~µ1 J :_.;:;,..t : Jc; 1 4'~j rn:..;- 4l ~ . Z:.JJ..'..o ,, ,. ,,. ,, -,, ,..

" ... ,. "' "'" 0 J. ,, ,..

Z:.JJ..'..o : Jc; . << ~>1 ~-? !:w~ ;;r,y:, , !' '11 r:;i1:, , ?~:, , ~:, , ~u:;:, ,, ... J. ,,. 0 ... ,.. ,. " 0 ,, ... ... 0 ,,,,. ,.. ...

. (( !.11:; ;,;~ ;1) 00 ~ 0~ ;1) 2-Llts' .\iii ~ 0i )) : Jt:; . 0t.:..._;_~1 .; ;,,;_:+t : Jt:;

:;:+G: ;Jli. << 0u1 :x ~~ ~ j:,3· :ii G )) : ;Jli. ~u1.; :;:+G: ;Jli ,,J.,,,,,.. ,..,.. .. ,.. ""'"'" o.- ,..J_.o .,,.. ,..,, ,..

0)Jjtk;; .G.J1 .L<--.J ;;Jk.11 ;1;_J1 ;t..;;.J1 <.S) 0ij , ~~ :G\J1 ~ 0i )) : Jc; . ~i)Gi :;. .. .. J,, _. OJ J '( ; .- ,.. } "' O ,.,.. """ .- J

.\iii : ~ (( ~ ~UI ,f ;,;!JJ\ ' ';,l. 4 )) : Jt:; ~ ' ~ :. ';\; J.lWI ~ . (( 0t;;l1 J "·~ ;1:,1 . << ~~ ;.f ~id J2-- i~)): :Jli. ~r ;;;,):,

Dari Umar bin Kha!fdb r.a., ia berkata: "Pada suatu ketika kami semua duduk di sisi Nabi saw, tiba-tiba muncullah di hadapan kami seorang lelaki yang sangat putih pakaiannya dan sangat hitam warna rambutnya, tidak tampak padanya bekas perjalanannya dan tidak seorang pun dari kita semua yang mengenalnya, sehingga duduklah orang tadi di hadapan Nabi saw lalu menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya sendiri dan berkata: "Ya Muhammad, beritahukanlah aku tentang Islam. " Rasulullah saw lalu bersabda: "Islam itu adalah engkau menyaksikan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, hendaklah pula engkau mendirikan shalat,

Page 95: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

83

jikalau engkau mampu melaksanakannya." Orang itu berkata: ''Anda benar. " "Kita semua heran padanya, karena ia bertanya dan juga membenarkannya. Ia berkata lagi: "Kemudian beritahukanlah aku tentang Iman." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Yaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat­malaikat-Nya, kitab-kitabNya, Rasul-rasul-Nya, hari kiamat dan hendaklah engkau beriman pula kepada takdir, yang baik ataupun yang buruk -semuanya dari Allah swt." Orang itu berkata: ''Anda benar." Kemudian katanya lagi: "Kemudian beritahukanlah padaku tentang Ihsan." Nabi saw menjawab: "Yaitu hendaklah engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau dapat melihat-Nya, tetapi jikalau tidak dapat seolah-olah melihat­Nya, maka sesungguhnya Allah itu dapat melihatmu." Ia berkata: ''Anda benar. " Katanya lagi: "Kemudian beritahukanlah padaku tentang hari kiamat." Nabi saw menjawab: "Orang yang ditanya - yakni beliau s.a. w. sendiri -tentulah tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Orang itu berkata pula: "Selanjutnya beritahukanlah padaku tentang tanda-tanda hari kiamat itu." Nabi saw menjawab: "Yaitu apabila seorang hamba sahaya wanita melahirkan tuan puterinya - maksudnya hamba sahaya itu dikawin oleh pemiliknya sendiri yang merdeka, lalu melahirkan seorang anak perempuan. Anaknya ini dianggap merdeka juga dan dengan begitu dapat dikatakan hamba sahaya perempuan melahirkan tuan puterinya - dan apabila engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang­telanjang, miskin-miskin dan sebagai penggembala kambing, mereka bersama-sama bermegah-megahan dalam gedung-gedung yang besar -karena sudah menjadi kaya-raya dan bahkan merifabat sebagai pembesar­pembesar negara. "Selanjutnya orang itu berangkat pergi. Saya -yakni Umar r.a.- berdiam diri beberapa saat lamanya, kemudian Nabi saw bersabda: "Hai Umar, apakah engkau mengetahui siapakah orang yang bertanya tadi?" Saya menjawab: "Allah dan Rasul-Nya-lah yang lebih mengetahuinya. "Nabi saw lalu bersabda: "Sesungguhnya orang tadi adalah malaikat Jibril, ia datang untuk memberikan pelajaran tentang agama kepada kalian semua." (HR. Muslim).

Hadis ini tergolong Hadis tarbawi, yakni. Hadis yang berbicara mengenai

, ' pendidikan. Kata ~ yang berarti mengajarkan kalian, secara eksplisit

mengindikasikan ha! itu. Hadis ini merekam kegiatan pendidikan Nabi saw

kepada para sahabatnya. Nabi saw sebagai guru sedangkan para sahabat sebagai

, ' muridnya. Meskipun subjek dari kata ~ adalah malaikat Jibril, namun yang

menjadi guru sebenarnya adalah Nabi saw. Apalagi terlihat jelas bahwa beliau

menjadi sumber informasinya. Hal ini sejalan dengan yang dijelaskan oleh

Page 96: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

84

Disandarkannya kata "mengqjarkan" kepada malaikat Jibril hanyalah sebagai majaz, karena guru yang sebenarnya adalah Nabi saw.

Malaikat Jibril menginginkan agar Nabi ·saw mengajarkan perihal iman,

Islam, ihsan dan hari kiamat kepada para sahabat. Karenanya, ia bertanya kepada

Nabi saw tentang keempat ha! tersebut agar jawabaimya didengar oleh para

sahabat. Pendapat ini senada dengan Hadis dengan riwayat lain, yakni Hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan tambahan kalimat sebagai berikut: ,,, ,. 0 "' 0 .... .... } ,.

, •. (( 1_,JL' ti~~\~ 0i >I) J;~ i..i.A »

Jni adalah Jibril yang menginginkan kalian agar be/ajar, karena kalian tidak bertanya

Keinginaimya itulah -menurut penulis- yang membuat ia dikatakan

sebagai guru dalain arti majaz (kiasan).

Metode pendidikan yang terkandung dalam Hadis ini adalah metode tanya

jawab, karena ada dialog antara Nabi saw dan malaikat Jibril,31 dan telah terjadi

transfer ilmu pengetahuan kepada para sahabat dalam interaksi ini.

Para sahabat mengikuti dialog antara Nabi saw dan malaikat Jibril m1

dengan penuh perhatian sehingga kandungan materi pelajaran dalam dialog

tersebut dapat masuk dan melekat dalain ingatan mereka. Sayidina 'Umar ra yang

meriwayatkan Hadis ini dapat dijadikan bukti akan ha! ini. Beliau mengingat

dengan baik kronologis dialog tersebut berikut materi pelajaran yang terkandung

di dalamnya dai1 mampu menceritakaimya kembali. Inilah karakteristik dialog

atau tanyajawab yang sangat menguntungkan bagi kegiatan pembelajaran.

Al-Nahlawi mengatakan bahwa "pendengar dialog akan mendapat

keuntungan berdasarkan karakteristik dialog, yaitu pendengar akan tertuntun

29Mu;\afil Sa'ld al-Khin, dkk., Nuzhat al-Muttaqin, j.1, h.76 30Muslim bin al-!::!ajjaj al-Qusvairi, Sahih Muslim. rBeirut: Dar al-K11t11h ol-'llm;vvoh

Page 97: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

85

untuk mengikuti dialog hingga selesai karena rasa penasaran. Melalui dialog,

perasaan dan emosi akan terbangkitkan. "32

Babkan, pendidikan dengan metode tanyajawab atau dialog dari Nabi saw

di atas bukan hanya ditujukan untuk para sahabat saja, tetapi juga untuk semua

orang. Hal ini dapat dilihat dari riwayat lain bahwa yang dikatakan Nabi saw di

akhir kisah di atas adalah sebagai berikut:

Jni adalah malaikat Jibril, ia datang untuk mengajarkan semua orang tentang urusan agama mereka.

Tujuan pendidikan dari penggunaan metode tanya jawab dalam Hadis ini

adalah agar para sahabat benar-benar memahami definisi iman, Islam, ihsan dan

sekilas info tentang hari kiamat. Tujuan ini bisa tercapai mengingat karakteristik

metode tanya jawab ini bisa menarik perhatian dan mengundang penasaran

perasaan emosi sebagaimana dijelaskan di atas.

Selain itu, metode tanya jawab Nabi saw memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya tentang sesuatu yang kurang memuaskan mereka.

Sebagaimana yang tercermin dalam Hadis berikut ;l> .... J.. ;l> \ .... .,t '! ,. ,, ... J.. ;l> .... , rx-J ~ ..!JI ~ ..!JI JJ.'...~ J! ~1)1 0 G,. :Ji.; ~ ..!Ji ~~ ifi.;J ~j J. ~ J--

.... ,, ,, " .... ,.. ,; ,, " ,.. J.. .... .... .... J.. ;fl .... .... " J .... ,, J ,.,.. " ,, ,.. "' .... ,, ,.

, 1;,s- ',;s'i ..!JI , ;_i 2..\,;_? ':} ~::G..) ..!JI ':!! 4lj ':! J' )) : Ji.; . ;_iy.j V>IS" ? : Jw .... .... .... ..:;_;,_

,,,, 0 o, !fl.-J ........... ......... ,,.. ,;_, 0

J \j 0 <::_\j •0

.:\\ ..)J\.., "\ , •• "' J 0

, "' ''.

0

• l\.J\ ;:__,' ..Ji\ CJ~, '\ 0 •< <lJ :'.k.J( (( F~ !-!" , ; ,~ J' 'J y- JJ ~ . J, . J r-;' , , J

(( ~j)I) , ~~I) ;;,;_)1) , ~ :;.1 :. !iii : Ji )) : J~ ~ ~ ci , Jl :u~ : 34 ~1~-·~ JI,,

• {"7"""' ' ) )

Riwayat dari Sa'ad bin Abu Waqqhash ra ia berkata: Seorang Arab badui datang menghadap Nabi saw dan berkata: Ajarilah saya kalimat yang harus saya baca! Nabi saw bersabda: Baca/ah "La I/aha Illallahu Wall_dahu La Syarfka Lah, Allahu Akbar Kabfra, wal Hamdulillahi Kaijira, Wasub/J.anallahi Rabbi! 'alamfn, Wala Hair/a Wala Quwwata Illa Billahil

32Abdun-ahman al-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Seka/ah dan Masyarakat, Terj. dari U~ulut Tarbi)yah Jslami)yah Wa Asalibihd fil Bait wal Madrasah wa/ Miijtama' oleh Shihabuddin. (Jakarta: Gema Jnsani Press· 1996\ h ?O<;

Page 98: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

86

'Azfzil Hakim. Orang badui itu berkata: semua itu adalah untuk Tuhan-ku, kemudian mana yang untuk kepentingan saya? Nabi saw menjawab: Ucapkanlah "Allahummagfirlf Warh.amnf Wahdinf Warzuqnf". HR.Muslim.

Orang Arab badui -sebagaimana diceritakan di dalam Hadis di atas- belum

merasa puas karena isi doa pertama yang diajarkan oleh Nabi saw tidak ada yang

mengandung kebaikan untuknya. Doa pertama yang diajarkan Nabi saw itu hanya

berupa pujian kepada Allah swt, karenanya orang badui itu bertanya "Lantas yang

berguna untuk saya mana?. "Rasa penasaran orang badui ini seakan dimanfaatkan

oleh Nabi saw agar doa yang diajarkarmya itu tidak mudah untuk dilupakan. Dan

pada akhirnya Nabi saw memberikan doa yang sesuai dengan keinginan orang

badui itu.

Selain itu, cara lain yang ditempuh Nabi saw agar metode tanya jawab-nya

bervariasi adalah dengan memberikan rangsangan pahala yang besar, atau yang

dikenal dengan metode targfb, seperti Hadis berikut ini: J. ,,,, ;;> ,.. ..... ;;l ' ,.. ,.. J ,.. _,. J. ;;l ,. ..... ,.. ,..

: 1:,iw , r-c:, ~ .ilil J.'.,, .ili1 Jj.'...~ 1yi Jr-411 .1_';.; LJi : tp .ilil ~~ ;::,;;, ~i ~

c.5- 's;~:, ' J;,;, c.5- '0)~a; ' c:3\1 ~-:~~11:, ' J;l1 ~t;..)J~ !~~\ j.f ~~ ,.. ,.. ,.. ,, ,, ,.. J. ,.. ,, ,.. J ,.. .. ,.. ,..

)Ii )) : Jw . 0:/i' a:;:, ' 0j~i.;..;:, ' 0)~/:;:, ' 0~ ' Jlyi ~ J.a! ~:, 'r~ ' J.J.o ,..JJ,.. J ,-). J,.. ,..J"' >'II/

~ ~i J;..i 0~ ':!), ts'J;i:; ~ 0Ja: .. ;:,, ~:; ~ 0)5'/.JJ ~ µ1 ,.. ,.. "' ,.. ,.. ' ,.. ,.. J ,, ,.. 0 ;;>

' 0)i:..;J) ' 0~ )) : Jt.; ' ~\ JJ.'...~ \,!" J<' : l'.,Jli (( ~ :. !;,'.'p c ~ ~:; )I~ ~ J? ci' ~:;;, l?'.f ~ ~i) ~~ :,;f J~ ((;:;ill:, ~ill~)!.¢ JS-~ ' 0)'};.Jj ,,,.._,JJJ ,..J,.. 0,.. ..... O" ,,.. JJ ,..,..,.. 0 ,..,..

t;'.>(;" ~ ~1< ~ '· 0 <' :- , ''<i .ill\ ,.JJ :'.l...:l-i' , ..:ill 0G....'..'.. : J' _, : Ju~ <~ i.:'..i.S' ~ ~ Y-J cs->- r.' ) ,, ) , . )A;. ~ :', ,.,.

35 ~ ·-~~' '. '>Ii' ·,. ~·cM)

Riwayat dari Abu Hurairah ra, bahwasanya orang-orang dari sahabat Muhajirin datang kepada Rasu/ullah saw dan berkata: "Orang-orang kaya telah memperoleh derajat yang tinggi dan kebahagiaan yang abadi. Mereka salat sebagaimana kami salat, mereka berpuasa sebagaimana kami be1puasa, <namun> mereka bersedekah, memerdekakan budak sedangkan kami tidak. " Rasulullah saw bersabda: "Maukah kalian aku ajari sesuatu yang dapat mengejar pahala orang-orang yang telah mendahului kalian dan orang-orang sesudah ka/ian serta tidak ada seorang pun yang lebih utama dari kalian kecuali mereka melakukan juga apa yang kalian lakukan?"

Page 99: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

87

Mereka menjawab: "Mau, Ya Rasul!." Beliau bersabda: "Yaitu kalian membaca tasbih, tahmid dan takbir setiap selesai salat sebanyak 33 X" Para sahabat ada yang berkata: "Setelah menden(Jar ha! ini, mereka orang-orang kaya juga mengamalkan ini. " Rasulullah saw pun bersabda: "Itulah karunia Allah swt yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki­Nya "(HR.Bukhari dan Muslim).

Dengan digunakannya metode targfb ini, metode yang digunakan Nabi

saw ini dapat menempati perannya sebagai alat motivasi ekstrinsik. 36 Anak didik

akan tergerak hatinya untuk segera mengamalkan apa yang diajarkan karena

adanya imbalan yang menguntungkan baginya. Dalam konteks Hadis ini, imbalan

yang dimaksud adalah pahala yang besar dan dapat menyaingi pahala orang-orang

kaya yang dermawan.

Demikianlah metode tanya jawab yang diterapkan oleh Nabi saw kepada

para sahabat.

D. Metode Drill

Perhatian agama Islam terhadap pendidikan analc usia dini amat jelas. Hal

ini dapat dibuktikan dalam pendidikan anak. Mendidik anak sedini mungkin amat

ditekankan penerapannya. Pendidikan ini dimaksudkan sebagai upaya pembiasaan

atau latihan agar semakin dewasa anak itu, makin baik pula perkembangannya.

Seperti pendidikan ibadal1 salat kepada anak usia dini yang terkandung dalam

Hadis berikut: .... J.. :ii ~ } ,.. ,.. J.. .. o..- ,.. "' J ,,

~ "111 J_'.,, "111 Jj.'..) Jt> Jt> ~ "111 ~::, ~1 ,i::: .:.r. ;:;.:,, l;.) cs.I :;. .... - .... .... - ....

... .... ,.. ... ,., ,, ,, "' ;»

;;...;... c.;~ (( ~ ;:.:.. ;;1 16:1<- ::,;;;.1) , ~ ~ >lL.a.J1 ~1 1~ )rr-t-) .... ,.. .... .... .... --... .... ,, .. .. ,..

37.((;;...;... c.;~ )) : Jli) , i,_;*'.,31) :;:,1:; Y.l :1))

Dari Abu Surayyah Sabrah bin Ma 'bad al-Juhaniy ra, ia berkata: Rasulullah saw berabda: "Ajarilah anakmu mengerjakan salat apabila berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan apabila berumur sepuluh tahun!" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Page 100: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

88

Hadis ini mengandung perintah kewajiban bagi para orang tua atau wali

untuk mendidik anak agar mau melaksanakan salat. Mendidik anak salat

mencakup mengajarkan hukum, syarat dan rukun salat, dan ketika anak tidak mau

salat harus dididik dengan hukuman, yakni pukulan yang tidak berlebihan. Nabi

saw dalam Hadis ini juga memberikan pelajaran bahwa seorang anak ketika sudah

berumur 7 tahun maka berarti ia memasuki usia ·yang pantas untuk dididik (sinn

al-tamyfz wa al-ta'lfm) sedangkan umur 10 tahun merupakan usia mendekati

kedewasaan (sinn al-murahaqah)."

Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral anak usia 10-16 tahun

berorientasi pada hukuman dan gaqjaran se1ia pada kekuatan fisik dan material."

Karenanya, teori ini sesuai dengan teori pendidikan Nabi saw.

Perintah Nabi saw agar memukul di usia menjelang kedewasaan anak

merupakan tindakan hati-hati, karena anak akan sulit untuk diperintah ketika ia

sudah dewasa.

Dengan demikian, penekanan pendidikan ibadah salat terhadap anak yang

belum sampai masa dewasanya yang diajarkan oleh Nabi saw merupakan

pendidikan pembiasaan kepada anak, atau yang disebut metode drill. Tayar Yusuf

dan Syaiful Anwar pun sepakat mengatakan bahwa Hadis di atas adalah contoh

dari metode drill yang dilakukan oleh Nabi saw.40

Selain Hadis di atas, Hadis berikut juga menerangkan tentang metode drill

yang dilakukan Nabi saw.

Dari Abu Hurairah ra. ketika menceritakan orang yang salah salatnya, dimana ia datang dan salat, kemudian datang kepada RasUlullah saw dan mengucapkan salam, maka beliau merljawab salamnya, kemudian bersabda:

38Mu~\afii Sa'id a!-Khinn, dkk., Nuzhat al-Muttaqin .. ., j.I, h.249 39Pupuh Fathurrahman dan M. Sobrv Sutikno. Straterri RPlninr h '7

Page 101: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

89

"Kembalilah kamu dan salatlah karena sesungguhnya kamu belum salat". Maka ia pun kembali dan salat lagi, kemudian datang dan mengucapkan salam kepada Rasulullah saw. Ia berbuat demikian sampai tiga kali. (HR.Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menjelaskan, bahwa Nabi saw mendidik salah seorang sahabat

yang melakukan kesalahan dalam salatnya. Agar salatnya benar, perlu adanya

pembiasaan. Nabi saw mempraktekkan pembiasaan ini kepada sahabat ini.

Praktek pembiasaan dalam mendidik seperti ini dikenal dengan metode drill.

Lanjutan Hadis di atas dapat kita lihat dal~m Hadis riwayat Imam Bukhari,

dimana setelah tiga kali mengulangi salatnya, seseorang itu al<l1irnya meminta

Nabi saw agar mengajarkan cara salat yang benar. Nabi saw pun meresponnya

dan kemudian menindak lanjuti pendidikannya dengan mengajarkan bagaimana

seharusnya salat yang benar itu sebagai berikut:

Nabi bersabda: Apabila kamu ingin melakukan salat, maka bertakbirlah. Lalu bacalah ayat Al-Qur 'an yang mudah. Kemudian ruku 'lah dan berhenti sebentar. Kemudian bangunlah dari ruku' sampai sempurna tenang berdirinya. Kemudian sujudlah sampai sempurna dengan tenang sujudmu. Kemudian bangunlah dari sujud dan duduklah sampai tenang dudukmu. Kemudian sujudlah sampai tenang sujudmu. Lakukanlah ha! demikian dalam setiap roka 'at shalatmu. (HR. Bukharf).

Ada 2 implikasi pedagogis yang dapat dipetik dari Hadis di atas. Al­

Nahlawi menjelaskan: "Pertama, sebagai guru, Nabi saw berhasil menarik

perhatian anak didiknya untuk bertanya. Kedua, beliau memberikan kesempatan

kepada anak didilmya untuk berusaha membetu!kan kekeliruan sendiri. Dari sini

Page 102: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

90

lahir metode belajar yang dalam istilah sekarang dikenal dengan trial and error

(mencoba dan salah)."43

Memanfaatkan metode trial and error pada anak didik, berarti melatih dan

membiasakan anak didik untuk mempraktekan materi pelajaran. Praktek

pembiasaan inilah yang disebut metode drill.

E. Metode Graduasi .... ,.. .... 0 .... "' ... A. "' ' J ,, ,, .... "

2..Ll1 )): Jw , ~1 Jl tL) ~ ..Ji1 ~ ..Ji1 J:;.~ ~ : Jli ~ .ill\ ~~ ~~ :; .- ... - .... -

;.-:. 0~ ' lu1 '.J;.~ JJ ' ~\ ~1 4.lj ~Ji §:i~ Ji~:,~ ' y~\ J>f :x ~:,; J,~ , - ,

0 .... ,,,, '/JJ .... ... 0 .... " "' ... ....,,.

' ' 0l.; , :u'.J' 0, I< . .:;_,(I - , 0 '. 0. /\c, · ''.•\ JW .\iJ\ 01 '. ':Ai:O,\.;, 2-LJ..i.J i" \11 r-" , , -J rJ!. J-' ~ , Y""' ~ ~ er'?. r--::- , , r ' , ,

_,,J,,J_. DJ.,.,..-' o ........... ; ; _,_..

~1:,,;. JP :;p ~~i :X ~ j ;j~ r ~:1c. j.fa~ JW .illl 0i (.+4t. , 2-Li,..i.l, 1j.lbi , ,, ,,,, ,.. Jo ,. .- ..- ,, ,, ,, ,, o ,..

~1 -;;) 15:_; ~ ~µ , rft11 ;_:,;:.:; ~1) , ~1;.1 ~1:,s-) !.Ii;µ , ~..u, 1;\11 ;.-:. 0µ ,

".~~cc:,,~ Riwayat dari Mu'dz ra., ia berkata: Rasulullah saw telah mengutus saya ke Yaman. Nabi bersabda: Sesungguhnnya kamu akan mendatangi suatu kamu dari Ahli Kitab (Yahudi dan Na~rani), karenanya qjaklah mereka agar mau mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah swt dan bahwa aku adalah utusan Allah swt. Jika mereka telah patuh dengan itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah swt mewajibkan untuk mereka menge1jakan salat Zima kali sehari semalam. Apabila mereka telah mematuhinya, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah swt mewajibkan untuk mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diserahkan kepada orang-orang miskin di kalangan mereka. Apabila mereka telah mematuhinya, maka lindungilah kehormatan dan harta bendanya. Takutlah kamu terhadap doa orang yang teraniaya karena tidak ada tirai yang menghalangi antara doanya dengan Allah swt. (HR.Bukhari dan Muslim).

Sebenarnya metode graduasi ini merupakan metode al-Qur'an dalam

membina masyarakat. Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi saw secara

43 Abdurrahmiin Al-Na)llaw!, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Terj. dari Usfil al-Tarbivah al-lsltbniwah wa Asdlihuhli nJP:h HPrrv NnPr A Ji tR~nrfnnn• f"\T n: .... ,.,, .. ,.,,. ... _ ...

Page 103: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

91

bertahap, juga disampaikan oleh Nabi saw kepada masyarakat dengan bertahap.

Jadi, wajar saja jika metode graduasi dikatakan sebagai metode Nabi saw.45

Ada beberapa pelajaran penting dari Nabi saw dalam Hadis di atas, yaitu

sebagai berikut:

a. Kewajiban dakwah kepada kaum non-muslim agar mereka masuk

agama Islam

b. Anjuran memberikan zakat kepada rakyat setempat

c. Larangan bagi para amil untuk memakan harta zakat secara zalim

d. Peringatan keras agar tidak berbuat zalim karena doa orang yang

terzalimi itu mustajdb. 46

Secara keseluruhan, metode pendidikan yang Nabi saw ajarkan adalah

metode be1iahap atau graduasi. Beliau mengajarkan kepada Mu'a:i: bin Jabal

tentang cara mengajak kaum non-muslim agar masuk Islam. Caranya adalah

mengajarkan agama satu per satu. Tidak berlanjut kepada ajaran selanjutnya

kecuali setelah dipatuhi atau diamalkan. Hal ini bertujuan agar orang yang

menerima pelajaran darinya merasa tidak keberatan. Sebagaimana juga tercermin

dalam Hadis berikut:

r l' 'J 0- 11 ):,, ~I ~ r£i I~~ j;,.)I 0\S' : Jli ~ 11 ~~ ~f ~ ~ !lk ::; 0 ,, ;tJ ... ,.. 0 ,.. 0 ... ,.. ,, > ... ,.. "

, ~l<.) , ;_,;~1) , ~~1) , ;} '.#-I ~I )) : ;:;~I •':!Ji; ).J;. ui ::;i ? o'.>\'.'.dl - ,.. - ... - ,, - ... ...

". ~ :1)~ . (( ~j~I) - '

Riwayat dari Tariq bin Asy-yam ra, ia berkata: "Biasanya apabila seseorang masuk Islam, ia diajari salat oleh Nabi saw, kemudian Nabi memerintahkannya untuk berdoa dengan kalimat-kalimat berikut: Alldhummagjirlf WarfJ.amnf Wahdinf Wa'djinf Warzuqnf --Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuniku, memberiku rahmat, menunjukiku, menyehatkanku dan memberiku rezeki--. " (HR.Muslim).

Menurut Hadis ini, orang itu diajarkan salat jika sudah menyatakan diri

untuk masuk Islam. Jika sudah menjadi muslim, barulah ia diajarkan salat. Setelah

salat ia pahami dan laksanakan, barulah ia diajarkan doa-doa. Kata ~ yang

45Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 20081. Cet.IV. h.138

Page 104: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

92

menjadi pemisah tahapan-tahapan ini berarti "kemudian", dai1 m1

mengindikasikan adanya jarak waktu yang cukup laina untuk menyelesaikan

tahapan demi tahapan.

Kata "seorang Zaki-Zaki" yang terdapat dalam Hadis menandakan umum.

Artinya siapa saja orang yang masuk Islam pada zaman Nabi saw. Jadi, Nabi saw

menerapkan metode graduasi ini kepada siapa saj\I.

Menurut persepsi penulis; ada beberapa alasan Nabi saw menggunakan

metode graduasi ini dalam mengajarkfill ajaran Islain kepada orang yang baru

masuk Islain.

1. Pengetahuan Islam orang yfillg baru masuk Islain ini masih kosong,

sehingga perlu adanya kehati-hatian dalam menyainpaikan ajaran againa.

Sebab, dikhawatirkan akan ada kesalahpahaman jika diberikfill pelajaran

yang bfillyak sekaligus.

2. Pelajaran yang diberikfill dengan metode graduasi ini agar lebih melekat di

hati. Sebagaimana yfillg dijelaskan oleh al-Qur'an bahwa faidah dari

diturunkfillilya al-Qur'an secara bertahap adalah agar bacaan al-Qur'an itu

lebih mengena di hati dan melekat (Qs.al~Furqiin, ayat 32). Demikianlah

analisa penulis.

Jika membuka referensi buku-buku pendidikan modern maka -sependek

bacaan penulis- metode graduasi ini tidak akan ditemukan. Karenanya, bisa

dikatakfill bahwa metode graduasi ini merupakan sumbangai1 pemikiran Hadis

bagi khazanah Ilmu Pendidikfill.

F. Metode Asistensi :ii ,, J,. :ii .>! .,, ,. ,, "2 ,-I: .. .-,,, ,,. ,,. "'

'.I'. .. ' ..:.t.<- .ilil I' - , :11 I~. 0:,t.:.:.1 ~ \.<. .' 0

• I~' G:'.I;.. : Jt.; ' •( . 0

,

0 0

.,

r--) ,. ~ lS""' ~ / '--"' if r.r'") cf' ? Lr. ~) ~ - "' - ,. ;; ,, - ,,

1~ J,1 • ".f : ..... ,w rr-.- .:ii. iii1 1--1"1 J, ·, - J, w y :.1rr: J, w, ~ . ,,, , er- )) ,,, , ) ,. ~ rJ c::- , -· ~ rJ , , -.-,,, ,, ,. ,,,, ,. ..- ... J ,,,, J ,, ,, " ,, " ,, ... 0 ,.,, ,, ,, " 0 "' ,,

fLLll : Jw , ~~I ~ (( Y .f'.i\t , ~ f)LJI : J' : ~ ~ , 0L\!;'..·YI :·,1;;

"-~ ;C~ :i)1:i :/! ~C,) .j;:.~ rJ:.:, ~ ili1 ),. ~1 j 0~G Y :y:irr , ~ Riwayat dari Rib 'f bin Hirasy ra ia berkata: Seseorang dari Bani 'Amir bercerita kepada kami bahwa dia pernah minta izin (menemui) kepada Nabi

Page 105: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

93

saw yang sedang berada di dalam rumah. Dia berkata: Bolehkah aku masuk? Rasulullah saw pun berkata kepada pembantunya: Keluarlah dan hampiri orang yang di luar itu dan ajarkanlah adab minta izin! Katakan kepadanya: Hai! Ucapkanlah : Assalaamu 'alaikum bolehkah aku masuk?. Orang itu pun mendengarnya lantas berucap: Assalaamu 'alaikum, Bolehkah aku masuk? Mendengar itu Rasulullah saw pun mengizinkannya untuk masuk, lalu orang itu pun masuk (menemui Nabi saw). (HR. Abu Daud).

Dalam Hadis ini, diterangkan kesalahan orang yang datang kerumah N abi

saw karena meminta izin untuk masuk tanpa diawali dengan salam. Yang benar

adalah mendahulukan salam sebelum meminta izin.49

Untuk mengoreksi kesalahan orang itu Nabi saw mengajarkan tata cara

yang benar dalam bertamu ini dengan metode asistensi, yakui dengan

memerintahkan pembantunya agar mengajarkan orang yang bertamu itu.

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, "asistensi berarti kegiatan

membantu seseorang dalam menjalankan tugas."50 Dalam pendidikan, ia berarti

membantu seorang guru dalam mendidik atau mengajar anal( didiknya. Perin

digarisbawahi bahwa guru diberikan bantuan bukan karena tidak mampu

melakukannya, tapi karena kesibukan dan sebagainya. Atau bisa juga karena

tujuan edukatif, misalnya agar orang yang menjadi asistennya menjadi terampil

dalam mengajar.

Dewasa ini, metode asistensi ini sudah · banyak diterapkan terutama di

perguruan tinggi kendati teorinya -sependek bacaan penulis- belum ada. Contoh

konkritnya adalah adanya asisten dosen yang kerapkali menggantikan dosennya

mengajar. Dosen yang sibuk akan terbantu dengan asistennya ini. Selain itu,

asisten juga akan memperoleh manfaat dari kegiatan pengajarannya membantu

gurunya, yakni ia menjadi terlatih dan lebih terampil dalam mengajar.

Alasan lain yang melandasi asistensi juga misalnya sang guru merasa

riskan mengajarkan sesuatu kepada anak didiknya. Hal ini sebagaimana yang

tergambar dalam Hadis berikut:

Page 106: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

94

,. o Ol ,.. J., Ill " "'£ "'f IP £ .\ ,..

~ p1 ./ ~ ) ~ .1!1 J.:.o ~1 ;:JC o /1 01 : ~ .1!1 ~) ~~ ::;,_ ,. I:. ,.. ,. ,.. ,. ... ''"' ,, "' ' , , , J", IS 1:. (;,''\ J:s- ~u. 1:. -. ·:. -::· ~ ;;,::,,··: ·~lf Ju~ t.. 1 :~' r .J , ~ y , ( ~ ~ P A 0!, ) , ..r-, , ,

Jli ~ ~1 :.i:;.1 t; 4-: to:-,;r: .;s- ::Jli . < ~:-,;) r.L 1 ;,L<-11 ~ :.?1 Jli ~~1 "' \ ,,. "' 0 ,, J ,,... ,, "' ,.. " "' J,, I'~ .lJi J'' , J.: ' 0 ..\Ji G_;". ~~ ~u (. · '. ','· , ' ~I'. .. , ..:J9 .;ii\ I'~ ' ~I\

<$"'"' .r") ,Ji. c.f, .r , ( ~ ~ .)' ) ("'"'"" ) ,, <$"'"' LS'"' ,, ,.. ,. - ,..

"'"',,,, ,. ,. "' ,. " '' .1 1 ~·- 1:. J~ ~~ ~ :, ~ .1!1

Dari 'Aisyah ra ia berkata: ketika Nabi saw kedatangan wanita Anshar yang bertanya tentang cara membersihkan bekas-bekas haidh. Beliau mengatakan: "Ambillah kain yang empuk dan berilah wewangian, kemudian tekan­tekanlah kain itu. " Karena wanita Anshar itu be/um paham, beliau memerintahkan Aisyah untuk mengajarkan wanita anshar itu dengan mempraktekkan apa yang beliau katakan, dan itu pun tidak di hadapan Nabi melainkan di dalam kamar.

Hadis lain yang membicarakan metode asistensi adalah Hadis berikut.

"' ,.. "' "' \ ... ,. ,.. ,. " 0 ,. ... ,, ' r) ~ .l!I J.:.o .l!i JJ.'..j GI : Ju ,tp .l!i ~J <? ;.;.i1 J ~c 0t:.;L cs.I::;,_ ,, - ... ... - ,.

"' "' ,,. J,, "' \ , ,. ,.. ,.,.. ,.. ,.. ,. ,. ,, .i

l..£-) r) ~ .l!i ~ .l!i Jr) 0\S') '~ ',y~ :~ t.:,;t; ,0 ;/;;;. a_;:;.-;. ~) ,,. ,. ,.,. ,,.,. o ,, ,. ,. ,.. ,. o ,.. A,, ,.. ,. ,::

J~ 1~~~ )) : Jw , :u-:,;.t; , q:.i :X G'} ~ LJ\.:.J , l.'..l.:.i 1:;:\1 +' Llf 01', ~) ,. ,, J, ,. ,. ,. ... ,.,, J, ':If !"' J ,.

CJ 1.\5' 1_,t:,.j , 1.\5' ~ ~ 1.\5' •>(,, 1:_,i.:,,:, , ~)/) ~:,.:it-) , ;. 6) l~li , ~i , 0 ,

4<. ~ « i';S'f ~J):, rs-~r r.5J 0~ffi i~1 ~;;,;- 1~~ , 1JS- ~ 52.((j,,( :;:,;.,;;(J L'.S 1}Lj )) : j ~\J.J ~ c.f.J~.;k,1j

- - ,,. ,.. - ,.

Dari Abu Sulaiman yaitu Malik bin al-Huwairis r.a., katanya: "Kita semua mendatangi Rasululldh s.a.w. dan kita semua adalah para pemuda yang hampir berdekatan saja usianya. Kita semua bermukim di sisi beliau s.a.w. selama dua 20 malam untuk be/ajar ilmu pengetahuan agama. Rasululldh s. a. w. adalah seorang yang kasih sayang serta lemah-lembut. Beliau mengira bahwa kita semua telah rindu kepada keluarga kita, lalu bertanya kepada kita tentang siapa-siapa dari keluarga kita itu yang kita tinggalkan. Kita pun memberitahukannya tentang ha! itu. Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Kembali!ah kini kepada keluargamu masing-masing, berdiamlah di dalam lingkungan mereka, berilah mereka pelajaran, perintahlah mereka melakukan ketaatan, juga salatlah engkau semua akan salat ini pada waktu begini dan salat ini pada waktu begini, yakni salat Zima waktu. Jikalau waktu salat sudah tiba, maka hendaklah seseorang di antara engkau semua itu mengumandangkan azan dan hendaklah menjadi imammu semua itu orang

yang tertua dari engkau semua. 11 (HR.Bukhdrf dan Muslim).

Page 107: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

95

Imam Bukhari menambahkan dalam riwayatnya: "Rasulullah juga bersabda lagi: "Dan bersembahyanglah engkau semua itu sebagaimana engkau semua melihat cara saya bersembahyang".

Hadis ini mencerminkan metode asistensi. Para pemuda yang sudah 20

hari belajar bersama Nabi saw itu diperintahkan untuk mengajarkan apa yang

sudah mereka pelajari bersama Nabi saw sepulangnya mereka ke kampung

halaman masing-masing.

Pelajaran yang harus diajarkan kepada keluarga masing-masing pemuda

itu adalah salat pada waktunya, mendidik keluarga agar mereka taat,

mengumandangkan azan ketika sudah masuk waktu salat dan salat berjama'ah

dilakukan dengan orang yang paling tua sebagai Imamnya. Pelajaran-pelajaran ini

pada intinya adalah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan yang

Islami di kampung mereka.

Melalui penggunaan metode asistensi ini, Nabi saw menghilangkan ruang

dan waktu antara beliau dan masyarakat para pemuda itu. Dengan kesibukan Nabi

saw, akan sulit jika beliau mendidik mereka dengan mendatangi langsung ke

tempat tinggal mereka. Hal ini juga banyak menghabiskan banyak waktu.

Ucapan beliau "Dan bersembahyanglah engkau semua itu sebagaimana

engkau semua melihat cara saya bersembahyang." mengindikasikan bahwa Nabi

saw sengaja memperlihatkan tata cara sembahyangnya kepada mereka, dan ini

disebut metode demonstrasi. Di bawah ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai

metode demonstrasi dari Nabi saw.

G. Metode Demonstrasi

Dan bersembahyanglah engkau semua itu sebagaimana engkau semua melihat cara saya bersembahyang.

Kendati kalimat ini tidak ada kata yang menunjukkan makna pendidikan,

namun sebenarnya secara implisit makna pendidikan itu terkandung di dalamnya

Page 108: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

96

karena kalimat ini merupakan riwayat lain dari Hadis yang di dalamnya terdapat

kata yang menunjukkan makna pendidikan sebagaimana tercantum dalam Hadis

metode asistensi yang sudab dibahas di atas.

Ungkapan Nabi saw ini menjadi indikator yang jelas bahwa metode yang

digunakan Nabi saw adalah metode demonstrasi. Di dalamnya dijelaskan perintab

Nabi saw agar para sahabat menjadikan pral(tek s.alat Nabi saw sebagai acuan tata

cara salat yang benar.

Metode demonstrasi dapat dipergunakan dalam organisasi pelaj aran yang

bertujuan memudabkan informasi dari model (model hidup, model simbolik,

deskripsi verbal) kepada anal( didik sebagai pengamat. Demikian itulab halnya

pelajaran salat. Ia memerlukan model atau yang memperagakan praktek salat agar

siswa dapat mengamati secara nyata cara melakukan salat.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru perlu memberikan

kesempatan kepada anak didik untuk mempraktekkan kembali apa yang telab

dipelajari, dengan tujuan agar mereka benar-benar menguasainya. Dalam kasus

para pemuda ini, setiap orang diperintahkan agar mereka melaksanakan salat dan

ibadah-ibadah lainnya yang telab mereka pelajari selama beberapa hari belajar

bersama Nabi saw dan sekaligus mengajarkannya kepada keluarga mereka.

Dengan kata lain, setelab diajarkan dengan metode demonstrasi, N abi saw

menindaklanjutinya dengan menerapkan metode asistensi.

Selanjutnya, praktek penggunaan metode demonstrasi ini juga diterapkan

Nabi saw untuk mengajarkan pelajaran wudu. Sebagaimana tercermin pada Hadis

di bawah ini . .- " ;;> ,. J.., "' ' ,, .,. ,. ,, ,,. J.., ,. ;;> .; 0

\:,} tL) ~ ..:ill ~ ..:ill J:;.~ :.:_;i~ : JU , JU , ~ ..:ill ~~ i!Ll.<. J. i!~ J-. , - ,

,, ,. ,,. " ,, ... J ,, ... ,. "' ,. ... " J ,. ,. ~

~')(p :.:..SIS') <'.'.,h :X r1A5 G ~ ff 1.1.0, \:,} :; )) : JU ? , IJA .j-;,) c.P 11,. ,. ,.

54. ~I'. .. : ~(' :ilili ~I JI~",:-r;--· )J (( , , ' - ) , ,

Dari Utsman bin 'Affan ra., ia berkata:' saya melihat Rasulullah saw berwudhu seperti wudu saya ini, kemudian beliau bersabda: Barangsiapa berwudu demikian, niscaya diampuni dosanya yang telah dilakukan sebelumnya. Dan salatnya serta berjalannya menuju mesjid mendapat tambahan pahala. (HR. Muslim).

Page 109: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

97

Hadis ini menjelaskan bahwa Usman ra telah selesai mempraktekkan cara

berwudu yang pernah ia ia lihat dari Nabi saw. Hadis ini tidak menjelaskan

tentang praktek wudu itu secara detail.

Dalam Hadis riwayat Imam Bukhari diceritakan secara detail tentang kisah

Usman ra mempraktekkan wudunya itu. ,, ,, ,..,, "',, ... ,, g,..,, ,, ~ ,, 0 ,.. ,,.,, J,, ,,

pl/ ..:,, lt ~ ~ t_ )\.; •IS~ Ii-'.> 0 lli- J. 0 ~ '-;i) ;j\ , t;o. Ali I ~) if t;'.<- J.1 :./-,, ,..... - ,, ,, ,, 0 ,. " ,,,, ,, ,. ,, .J. ... 0 ... ,, ,, J ,, ...

Jf;,.J1 J! ~'.\;) ~lt ~) µ? ~lj ::ia'.',;,:; .1S~1 ~ ::;; cY->i? 1:gl' "' ,,. ,, ... ... -

i' - ~\ J'', J\; jij '; . M("\\ J, \ .. :.J\'' ::.,u; .6;,., '1, ~- '; <\.,J , , , '; c::.J\'' ::.,u; <S""' , .r") r-' ~ : ' _,.. , - ~ ~ r-' ,, .r.. e---' r-' ' .r'

, , ,

"< ~~ ~ r1Z Riwayat dart Jbnu Syihab, bahwasanya 'Atha bin Yazid menceritakan kepadanya bahwa Hamron (bekas budak Usman ra) menceritakannya, bahwasanya ia pernah melihat Usman ra bin 'Ajfan membawa bejana yang berisi air, lantas ia mencuci kedua telapak tangannya sebanyak 3 kali, kemudian ia memegang bejana dengan tangan kanannya lalu berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke hidung), membasuh muka sebanyak tiga kali, kedua tangannya sampai siku 3 kali, menyapu kepalanya, kemudian mencuci kedua kakinya sampai kedua mata kaki sebanyak 3 kali, kemudian ia berkata: Nabi saw bersabda: Siapa yang berwudhu seperti wudhuku int, kemudian ia salat 2 rakaat dengan salat yang khusyu ', niscaya akan diampuni dosanya (dosa kecil) yang telah lalu.(HR.Bukhari).

Hadis ini secara detail menjelaskan bahwa Usman mendemonstrasikan

wudu yang pernah ia lihat dari Nabi saw. Bahkan ia juga menjelaskan bahwa cara

berwudu yang ia demonstrasikan ini pernah didemonstrasikan pula oleh Nabi saw.

Hal ini tercermin dalam ucapannya "Nabi saw bersabda: Siapa yang berwudu

seperti wuduku ini..dst. "

Karenanya, dari sini dapat dikatakan bahwa praktek demonstrasi cara

berwudu Usman ra itu adalah metode pendidikan Nabi saw dalam mengajarkan

berwudu.

Menurut teori belajar sosial, ha! yang amat penting dalam pembelajaran

ialah kemampuan individu untuk mengambil int!sari informasi dari tingkah laku

Page 110: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

98

orang lain, memutuskan tingkah laku man.a yang akan diambil untuk

dilaksanakan.

Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan

suatu gerakan atau proses kerja sesuatu. Orang yang mendemonstrasikannya dapat

saja dilakukan oleh pendidik atau orang lain. Metode demonstrasi dilakukan

bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat dikerjakan dengan baik dan benar.

Dari beberapa metode pendidikan yang berhasil ditemukan dalam kitab

Riydtl al-$dlib_fn di atas, penulis menemukan beberapa prinsip metode pendidikan

Nabi saw sebagai berikut:

Pertama, prinsip aktivitas. Prinsip aktivitas dalam penggunaan metode

adalah mengaktifkan anak didik baik dari aspek rohaninya atau pun jasmaninya.

"Prinsip ini timbul dari pandangan bahwa keberhasilan belajar anak didik akan

diperolehjika telah melalui bermacam-macam kegiatan."56

Nabi saw menekankan pentingnya melibatkan anak didik dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini tercermin dalam Hadis yang menjelaskan metode tanya

j awab, metode drill dan metode sosiodrama.

Kedua, prinsip motivasi. Adanya metode targfb dan tarhfb yang Nabi saw

gunakan, membuktikan bahwa Nabi saw berprinsip motivasi dalam metode

pendidikan yang digunakannya.

Begitu juga dengan metode tanya jawab, Nabi saw terkadang memancing

rasa penasaran para sahabat dengan bertanya tidak lain agar para sahabat yang

mendengar pelajarannya benar-benar mempunyai.motivasi yang kuat.

Ketiga, prinsip peragaan. mengajar dengan menggunakan metode

demonstrasi bisa dijadikan dasar bahwa Nabi saw mempunyai prinsip peragaan

dalam mendidik para sahabatnya. Pelajaran yang disampaikan dengan metode

demonstrasi adalah pelaj aran salat dan wudu.

Pelajaran salat dan wudu adalah pelajaran yang membutuhkan

keterampilan dan gerakan khusus untuk melakukannya. Sehingga, untuk

menguasainya seseorang terutama harus belajar secara motoris (motor type of

Page 111: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

99

learning), yakni menguasai keterampilan-keterampilan dan gerakan tertentu.

Metode yang relevan untuk bahan-bahan tersebut adalah metode demonstrasi dan

drill. 57 Penggunaan kedua metode ini oleh Nabi saw menunjukkan bahwa beliau

mempunyai prinsip peragaan dalam metode pendidikan yang digunakannya.

Keempat, prinsip apersepsi. Dalam menggunal'an metode ceramah, Nabi

saw memberikan rangsangan perhatian dengan melontarkan pertanyaan yang

terkait dengan materi yang akan disampaikan.

Substansi pertanyaan Nabi saw adalah upaya untuk menimbulkan

kesadaran dan perhatian mereka agar tertuju dengan apa yang Nabi saw

sampaikan.

Al-Qurtubi dalam Syarab_ Muslim-nya -sebagaimana yang dikutip oleh

Yusuf al-Qardawi- ketika mengomentari Hadis tentang kemulian 4 bulan yang

disebutkan di pembahasan metode ceramah di atas, mengatakan bahwa

Pertanyaan Nabi saw tentang tiga unsur dalam Hadis itu (hararnnya menodai hari, bulan dan Mekah dan Madinah) dan diarnnya para sahabat setiap kali mendengar pertanyaan beliau adalah untuk melahirkan pemahaman mereka dan mengambil perhatian mereka agar tertuju kepadanya dan merasakan pentingnya berita yang disampaikan beliau. 58

Usaha Nabi saw untuk menarik perhatian sebagaimana dijelaskan sesuai

dengan teori apersepsi. Maksud dari apersepsi adalah "seorang guru memberikan

rangsangan perhatian dan kesadaran kepada anak didik agar dapat memperhatikan

pelajaran yang akan diberikan itu secara sungguh-sungguh dan tidak main-

main."59

Page 112: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Penulis menemukan beberapa kesimpulan penting terkait dengan metode

pendidikan Nabi saw, dan dapat dituangkan ke dalam poin-poin sebagai berikut:

1. Variasi metode pendidikan yang berhasil ditemukan dalam skripsi ini

adalah metode ceramah, sosiodrama, tanya-jawab, drill, graduasi, asistensi

dan demonstrasi.

2. Ada empat prinsip penggunaan metode pendidikan dalam Hadis yang

berhasil ditemukan dari kajian skripsi ini. Prinsip-prinsip itu adalah prinsip

aktivitas, prinsip motivasi, prinsip peragaan dan prinsip apersepsi.

3. Kesesuaian prinsip-prinsip penggunaan metode Nabi saw dengan teori­

teori yang berkembang di dunia pendidikan modern menjadi pijakan

penulis untulc berpendapat bahwa metode pendidikan yang digunakan

Nabi saw ini sangat efektif. Efektivitas metode-metode yang digunakan

oleh Nabi saw juga tercermin dari adanya respon sahabat yang tercermin

dengan pengamalan mereka atas apa yang telah diajarkan Nabi saw,

kesesuaian karakteristik metode dengan keahlian Nabi saw, adanya

relevansi dengan lingkungan dan masyarakat dimana beliau melaksanakan

kegiatan pendidikannya.

Page 113: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

101

B. Rekomendasi

Ada beberapa catatan dalam benak penulis selama kajian ini. Catatan­

catatan itu adalah sebagai berikut:

1. Dalam sejarah, Nabi saw berperan dalan1 banyak fungsi, antara lain

sebagai Rasul, kepala Negara, pemimpin masyarakat, panglima perang,

hakim dan guru. Untuk menemukan Hadis-hadis yang didalamnya Nabi

saw berperan sebagai guru, penulis berpedoman dengan kata-kata yang

yang mengandung arti pendidikan atau pengajaran. Padahal Hadis-hadis

yang tidak ada kata-kata tersebut belum tentu bukan Hadis pendidikan.

Karenanya, perlu adanya kajian yang lebih mendalam dengan

menggunakan metodologi yang paling bagus dalam menggali Ilnm

Pendidikan dari Nabi saw, sehingga Hadis tentang metode pendidikan

yang dapat ditemukan bisa lebih dari 7 metode, sebagaimana yang telah

penulis temukan.

2. Jumlah prinsip penerapan metode pendidikan yang penulis temukan dalam

Hadis juga bukan merupakan batasan, karena setiap Hadis tentu kaya akan

interpretasi sehingga tetap memungkinkan untuk bertambah.

5. Yang menjadi pijakan penulis dalam menetapkan efektivitas metode yang

digunakan Nabi saw adalah pengamalan para sahabat atas apa yang telah

diajarkan Nabi saw, kesesuaian karakteristik metode dengan keahlian Nabi

saw, adanya relevansi dengan lingkungan dan masyarakat dimana beliau

melaksanakan kegiatan pendidikannya. Tentu, efektivitas tidak hanya bisa

dinilai dari pijakan atau dasar pendapat penulis ini.

Semoga pembahasan skripsi ini bermanfaat adanya. Walldhu A 'lam.

Page 114: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

102

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Syamsul Haq, 'Aun al-Ma'bud, Beirnt: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, 1415H

Al-Afriqi, Muhammad bin Mukram bin Manzur, Lisan al- 'Arab, Kairo: Dar al­

Hadis, 2003M/1423H

Anwar, Qomari, Pendidikan Sebagai Karakter Budaya Bangsa, Jakarta:

UHAMKA Press, 2003

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Press, 2002

Arifin, Muhammad, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, Cet I, 1987

Al-'Agas, Syed M. al-Naquib, Konsep Pendidikan Islam, Terj.dari The Concept of

Education in Islam; a Frame Work for an Islamic Philosophy of Education

oleh Haidar Baqir, Bandung: Penerbit Mizan,. Cet.VII, 1996

Al-Bukhari, Muhammad bin Isma'il, $abJh. al-Bukhari, Beirut: Dar Ibnu Katsir,

1987

__ , $abJh. al-Bukharf, Kairo: Dar al-Hadis, 2004M/1425H

Daradjat, Zakiah, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Aksara, Cet.I, I 995

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, Edisi II, Cet.IV, 1995

Djamarah, Syaiful Balu·i dan Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, Cet III, 2006

Fathurrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belqjar-Mengajar,

Page 115: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

103 .

Fajri, Em Zul dan Ratu Aprilia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, tt.p, Difa

Publisher, tt.

Ihsan, Hamdani dan A.Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka

Setia, Cet.II, 2001

Isma'il, M.Syuhudi, Hadis Nabi Yang Tekstual dan Kontekstual; Telaah Ma'dnil

Hadis Tentang Ajaran Islam Yang Universal, Temporal dan Lokal, Jakarta:

Bulan Bintang, Cet.I, 1994

Al-Khinn, Mu~tafa Sa'id dkk., Nuzhat al-Muttaqin Syarab. Riyda al-$dlib.in,

Beirut: Muassasat al-Risa!ah, Cet.:XXIII, 1411H/1991M

Khon, Abdul Majid dkk., Ulumul Hadis, Jakarta: Pusat Studi Wanita, Cet.I, 2005

Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

Cet.I, 2005

Muhammad bin 'Abdullah al-Hakim al-Naisaburi, al-Mustadrak 'aid al-$ab.fhain,

Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, 1990M/1411H

Munawwir, Aluuad Warson, al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia, Surabaya:·

Pustaka Progresif, 1997

Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, Cet.VII

1997

__ , Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Cet.II, 200 I

Al-Nawawi, Yagya bin Syaraf, Riyda al-$dlib.in min Kaldm Sayyid al-Mursalin,

Mesir: Dar al-Kitab Al-'Arabi, 1995

Page 116: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

104

__ , Riyad al-$dliflfn min Kaldm Sayyid al-Mursalfn, Beirut: Muassasat al­

Risalah, Cet.22, 1994M/ 1414H

Al-Nahlawi, 'Abdurrahmiin, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Terj.

dari U§f'tl al-Tarbiyah al-Isldmiyyah wa Asdlibuhd, oleh Herry Noer Ali,

Bandung: CV. Diponegoro, Cet.II, 1412H/1992M

, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Terj. dari U,mlut

Tarbiyyah Islamiyyah Wa Asdlibihd fl! Bait wal Madrasah wal Mujtama',

oleh Shihabuddin, Jakarta: Gema Insani Press: 1996

Poerwakatja, Soegarda, Ensiklopedia Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1982

Al-Qardawl, Yusuf, Sunah Rasul; Sumber !!mu Pengetahuan dan Peradaban, terj.

dari al-Sunah Ma~daran Ii al-Ma'rifah wa al-Haddrah, oleh 'Abdul Hayy Al­

Kattiini, dkk, Jakarta: Gema Insani Press, 1998

__ , Konsepsi I/mu dalam Persepsi Rasululldh saw; Kerangka Dasar Metode

Pengajaran, Terj. dari al-Rasul wa al- 'Jim, oleh Amir Hamzah, dkk., Jakarta:

CV.Firdaus, Cet.I, 1994

Al-Qasimi, M. Janmluddin, Qawd'id al-Tab.dis min Funun Mu~falab. al-Hadis,

Kairo: Dar al-' Aqidah, Cet.I, l 425H/2004M

Al-Qurasyi, 'Ismail bin Umar bin Katsir, al-Biddyah wa al-Nihdyah, Beirut:

Maktabah al-Ma'arif, tt.

Al-Qusyairi, Muhammad bin 'Ali bin Wahb, Syarab. al-Arba'fn al-Nawdwiyyah,

Kairo: Dar al-Salam, Cet.III, 1428H/2007M

al-Qusyairi, Muslim bin al-Hajjaj, $ab.ill Muslim, Beirut: Dar al-Kutub al­

' Ilmiyyah, Cet. V, 2008

Page 117: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

105

Said, Usman dan Jalaludin, Filsafat Pendidikan Islam; Konsep Perkembangan

Pemikirannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet.II, 1996

Surakhmad, Winarno, Pengantar Jnteraksi Be/ajar Mengajar, Bandung: Tarsito,

1998

Al-Suyu(i, 'Abdurra!lman bin Abu Bakar, Tadrib al-Rawi fiSyarfl, Taqrib al­

Nawawf, Kairo: Dar al-Hadis, 1425H/2004M

Sya'roni, Usman, Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis dan Kaum Sufi, Jakarta:

Pustaka Firdaus, Cet.I, 2002

Al-Tabari, Abu Ja'far Muhammad bin Jarir, Jami' al-Bayan 'an Ta'wfl Ayil al­

Qur 'an, Beirut: Dar al-Fikr, 1998

Tafsir, Ahmad, !!mu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja

Rosdakarya, Cet.Vll, 2007

Tahhan, Mahmud, Taysir Mu~{alah_ al-Hadis, Beirut: Darn! Fikr, tt.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20. TH.2003, Jakaita: Redaksi

Sinar Grafika, Cet.IV, 2007

Usman, M.Bayirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat

Pers, Cet.I, 2002

Yaqub, Ali Mustafa, Kritik Hadis, Jakaita: Pustaka Firdaus, Cet.IV, 2004

__ , Sejarah dan Metode Dakwah Nabi saw, Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet.IV,

2008

Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar, Metodologi pengajaran Agama dan Bahasa

Arab, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet.I, 1995

Page 118: 11111 Ulll 111111 1111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/624/1/Abdul... · ~)1~)1~1~ KATA PENGANTAR Alb_amdulilldh. Segala puji yang tidak

106

Al-Zahabl, Muhammad bin Ahmad bin Usman bin Qaymaz, Tatkirat al-Hujfazh,

Beirut: Dar al-Fikr, tt.

Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.III, 2004

r;;;.-US1 · j - Ulil svr ..