10. bab i - digilib.uns.ac.id/pemetaan...menurut ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan...

38
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Pendidikan dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. (Ihsan, 2003 : 3) Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (http://www.sisdiknas.go.id , 3 Januari 2008) “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.” Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Dengan pendidikan suatu bangsa bisa maju. Seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin cepat maka pendidikan juga harus dapat mengimbangi pertambahan penduduk tersebut. Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan). Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan

Upload: donhan

Post on 31-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa

Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan

dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola

dengan tertib, teratur, efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan

mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan

pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa

kita. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam

pembangunan nasional. Pendidikan dijadikan andalan utama untuk berfungsi

semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia. (Ihsan, 2003 : 3)

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(http://www.sisdiknas.go.id, 3 Januari 2008) “Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.” Pendidikan

meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat

tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan

kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar

kebudayaan melewati generasi. Dengan pendidikan suatu bangsa bisa maju.

Seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin cepat maka pendidikan juga

harus dapat mengimbangi pertambahan penduduk tersebut.

Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia

untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani

(panca indera serta keterampilan-keterampilan). Pendidikan juga berarti lembaga

yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan

organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan

Page 2: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

2

masyarakat. Pendidikan berarti pula hasil atau potensi yang dicapai oleh

perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga-lembaga tersebut dalam

mencapai tujuannya.

Menurut Ihsan,( 2003: 5) pendidikan dapat diartikan sebagai :

1. Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan.

2. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam

pertumbuhannya.

3. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang

dikehendaki oleh masyarakat.

4. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju

kedewasaan.

Sumberdaya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam

penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat,

dana, sarana, dan prasarana. Dalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional (http://www.sisdiknas.go.id, 3 Januari 2008) bab IV

tentang hak dan kewajiban warga negara pasal 5 sebagai berikut: “(1) Setiap

warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu. (2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,

intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. (3) Warga

negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil

berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. (4) Warga negara yang memiliki

potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

(5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan

sepanjang hayat.”

Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk

kehidupan bermasyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi

juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan

pembangunan. Sekolah Dasar atau SD merupakan sarana pendidikan yang penting

karena Sekolah Dasar merupakan sekolah pertama yang dimasuki anak-anak usia

7-12 tahun setelah anak-anak tersebut melewati masa bermain dan belajar di

playgroup atau taman kanak-kanak (TK). Sekolah Dasar (SD) sebagai salah satu

Page 3: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

3

sekolah yang diwajibkan oleh pemerintah untuk anak usia 7-12 tahun dan

dilanjutkan dengan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) sebagai wajib belajar

9 tahun yang dicanangkan pemerintah dalam rangka memerangi kebodohan.

Seperti dicantumkan dalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional (http://www.sisdiknas.go.id, 3 Januari 2008) bab IV pasal 6

sebagai berikut : “(1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima

belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. (2) Setiap warga negara

bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.”

Kecamatan Colomadu merupakan salah satu kecamatan dari 17

kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Luas wilayah Kecamatan

Colomadu adalah 1.564,2 Ha yang terdiri dari 11 desa yaitu Desa Ngasem, Desa

Bolon, Desa Malangjiwan, Desa Paulan, Desa Gajahan, Desa Blulukan, Desa

Gawanan, Desa Gedongan, Desa Tohudan, Desa Baturan, Desa Klodran.

Kecamatan Colomadu dipilih sebagai daerah penelitian karena letak Kecamatan

Colomadu yang berbatasan dengan tiga Kabupaten yaitu: Kota Surakarta,

Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali menjadikan Kecamatan Colomadu

sebagai tempat yang strategis mobilitas orang, nilai, dan barang. Karena tempat

yang strategis tersebut terjadilah interaksi dengan kota maupun kabupaten

disekitarnya sehingga terjadi perubahan-perubahan diberbagai bidang baik sosial

maupun budaya termasuk pendidikan.

Secara singkat, perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan;

pertukaran. (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi, diakses 1 Desember 2009)

Sekolah mengalami banyak perubahan mulai dari penambahan sarana

dan prasarana, fasilitas dan penambahan jumlah tenaga pengajar atau guru serta

para karyawannya. Selain itu juga mengalami penurunan seperti adanya

kerusakan-kerusakan pada bangunan yang sudah lama termakan usia, sarana dan

prasarana yang rusak maupun tidak dapat dipakai, buku-buku pelajaran maupun

perpustakaan yang mengalami banyak kerusakan dan perlu perbaikan.

Berdasarkan data dari Badan Statistik Kabupaten Karanganyar, pada

tahun 1998 jumlah Sekolah Dasar Negeri sebanyak 25 SD, Sekolah Dasar Swasta

3 SD dan MI 3 MI sedangkan pada tahun 2007 jumlah Sekolah Dasar Negeri

Page 4: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

4

sebanyak 23 SD, Sekolah Dasar Swasta 3 SD dan MI 3 MI. Selama 10 tahun

terjadi pengurangan dua buah Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu. Dengan

demikian penelitian tentang perubahan Sekolah Dasar perlu dilakukan untuk

melihat perubahan jumlah Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Colomadu.

Jumlah siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu berdasarkan data

dari Badan Statistik Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan dari tahun ke

tahun. Penurunan jumlah siswa terjadi karena berbagai faktor, salah satu faktor

tersebut adalah keberhasilan keluarga berencana yang mengakibatkan terjadinya

penurunan jumlah anak usia Sekolah Dasar. Selain jumlah siswa Sekolah Dasar,

jumlah guru Sekolah Dasar dari tahun ke tahun terlihat kurang stabil, terjadi

penambahan dan pengurangan di tiap tahunnya. Dengan demikian penelitian

tentang perubahan jumlah siswa dan jumlah guru Sekolah Dasar perlu dilakukan

untuk melihat perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Perubahan memerlukan waktu, untuk dapat melihat perkembangan

tersebut diperlukan pengamatan dari waktu ke waktu. Seperti sensus atau survey

penduduk yang dilaksanakan 5 atau 10 tahun untuk melihat pertumbuhan

penduduk dalam waktu 5 atau 10 tahun, maka dalam penelitian perubahan

Sekolah Dasar peneliti menggunakan data 10 tahun yaitu mulai dari tahun 1998

hingga tahun 2007.

Data sekolah dasar biasanya disajikan dalam bentuk data statistik atau

angka. Dari data statistik sudah diketahui mengenai jumlah dan persebaran

Sekolah Dasar di tiap desa. Namun, lokasi di mana sekolah dasar itu berada masih

belum diketahui oleh karena itu distribusi spasial dari sekolah dasar tersebut perlu

diperlihatkan. Salah satu cara untuk memperlihatkan distribusi spasial adalah

melalui peta. Menurut Bintarto dan Surastopo (1978:55), apabila akan menyajikan

data yang menunjukkan distribusi keruangan atau lokasi dan mengenai sifat-sifat

penting maka hendaknya informasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk peta.

Dengan demikian, pemetaan Sekolah Dasar perlu dilakukan sehingga distribusi

spasial Sekolah Dasar mudah untuk dipahami. Berdasarkan distribusi spasial

Sekolah Dasar akan diperoleh pola persebaran Sekolah Dasar. Ada berbagai cara

untuk mengetahui pola persebaran Sekolah Dasar salah satunya dengan

Page 5: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

5

menggunakan analisis tetangga terdekat.

Setiap Sekolah Dasar pastinya memiliki sarana dan prasarana yang

digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana di

setiap sekolah akan berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain.

Dalam lampiran peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007

dicantumkan tentang standar sarana dan prasarana yang mengatur tentang sarana

dan prasarana minimal yang harus ada di Sekolah Dasar. Setiap Sekolah Dasar

harus memiliki sarana dan prasarana minimal yang tercantum dalam lampiran

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007. Dengan demikian

penelitian tentang sarana dan prasarana diperlukan untuk melihat apakah sarana

dan prasarana Sekolah Dasar/MI di Kecamatan Colomadu sudah sesuai dengan

sarana dan prasarana minimal yang tercantum dalam lampiran peraturan menteri

pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007.

Daya tampung merupakan suatu kemampuan untuk menampung

sejumlah kapasitas maksimalnya. Daya tampung Sekolah Dasar adalah

kemampuan Sekolah Dasar untuk menampung siswa sejumlah ketersediaan kursi

atau ruang yang dimiliki sekolah. Sekolah memiliki daya tampung yang berbeda

satu dengan yang lainnya. Daya tampung Sekolah Dasar diketahui dengan

membandingkan jumlah anak usia 7-12 tahun dengan kapasitas maksimal sekolah.

Dikatakan tertampung apabila jumlah anak usia 7-12 tahun sama atau kurang dari

kapasitas maksimal sekolah. Dikatakan tidak tertampung apabila anak usia 7-12

tahun lebih besar dari kapasitas maksimal sekolah. Daya tampung satu sekolah

adalah 240 siswa.

Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu memiliki daya tampung yang

bervariasi setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, pada tahun 2007 jumlah penduduk usia 7-

12 tahun sebanyak 5395 anak. Apabila dilihat dari jumlah SD yang ada, daya

tampung seluruh Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu sebanyak 6960 anak.

Berdasarkan daya tampung tersebut seharusnya seluruh penduduk usia 7-12 tahun

dapat tertampung. Namun jumlah siswa Sekolah Dasar (7-12 tahun) yang

bersekolah di Kecamatan Colomadu sebanyak 3880 anak. Hal itu berarti daya

Page 6: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

6

tampung Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu belum maksimal, karena

sebagian penduduk usia 7-12 tahun bersekolah di daerah lain. Dengan demikian

perlu dilakukan penelitian mengenai daya tampung sehingga dapat diketahui

bagaimana daya tampung Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana distribusi

spasial Sekolah Dasar, pola persebaran Sekolah Dasar, perubahan guru, siswa dan

sarana prasarana serta daya tampung Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan

Colomadu Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan konteks permasalahan tersebut,

penulis perlu mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan

judul: “PEMETAAN PERUBAHAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 1998-2007.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka bisa diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Data sekolah biasanya disajikan dalam bentuk tabel atau grafik sementara

distribusi spasial sekolah belum ditampilkan, oleh sebab itu diperlukan

penyajian data dengan menggunakan peta agar distribusi spasial sekolah dapat

ditampilkan.

2. Sarana dan prasarana Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu masih perlu

banyak perbaikan.

3. Pertambahan dan pengurangan jumlah guru Sekolah Dasar di Kecamatan

Colomadu masih belum stabil.

4. Daya tampung Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu masih belum

maksimal menampung anak usia Sekolah Dasar.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian yang telah dilaksanakan memerlukan adanya pembatasan

masalah antara lain:

1. Ruang lingkup yang telah diteliti adalah Sekolah Dasar di Kecamatan

Colomadu Kabupaten Karanganyar yang meliputi gedung sekolah, siswa,

guru, sarana dan prasarananya.

Page 7: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

7

2. Persebaran gedung Sekolah Dasar dan bagaimana pola persebarannnya yang

digambarkan dan dianalisis dengan menggunakan peta.

3. Bagaimana daya tampung Sekolah Dasar terhadap penduduk usia Sekolah

Dasar yang ada di Kecamatan Colomadu?

4. Bagaimana perubahan jumlah siswa, guru, ruang kelas dan sarana prasarana

Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu?

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1 Bagaimana distribusi spasial dan pola persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan

Colomadu?

2 Bagaimana perubahan jumlah siswa, guru dan ruang kelas serta sarana dan

prasarana Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu?

3 Bagaimana daya tampung Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1 Mengetahui distribusi spasial dan pola persebaran Sekolah Sekolah Dasar di

Kecamatan Colomadu.

2 Mengetahui perubahan jumlah siswa, guru dan ruang kelas serta sarana dan

prasarana Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu.

3 Mengetahui daya tampung Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat antara lain:

1 Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini sebagai langkah dalam penerapan ilmu pengetahuan yang

diperoleh di bangku kuliah berupa teori-teori dengan kenyataan yang

sesungguhnya di lapangan.

b. Sebagai masukan bagi penulis untuk lebih mengembangkan wawasan

penulis dalam kaitannya dengan pengetahuan yang diteliti.

Page 8: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

8

2 Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini sebagai bentuk presentasi yang berupa data-data

tentang informasi Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu Kabupaten

Karanganyar yang terkait dengan perkembangan Sekolah Dasar, pola

persebaran Sekolah Dasar, persebaran jumlah murid, guru dan ruang

kelas, sarana dan prasarananya yang menunjang proses pendidikan di

Sekolah Dasar serta daya tampung sekolah terhadap jumlah keseluruhann

anak usia sekolah. Sehingga dapat digunakan sebagai salah satu bahan

pertimbangan dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan.

b. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pembuatan media

pembelajaran di kelas, antara lain :

1) Untuk kelas X pada kompetensi dasar kemampuan menafsirkan pola

dan ciri kenampakan alam dan budaya pada berbagai peta dan media

citra dengan materi pokok peta tematik dan citra penginderaan jauh

yang memiliki indikator sebagai berikut:

Ø Membuat peta berdasarkan hasil pengukuran jarak dan arah

dengan menggunakan alat bantu meteran dan kompas.

Ø Melakukan klasifikasi data, tabulasi dan membuat grafik.

Ø Membuat peta tematik dengan menggunakan simbol (titik, garis,

dan luasan).

Ø Membedakan peta dengan media citra (foto udara dan citra

satelit).

Ø Menafsirkan pola dan cirri kenampakan alam dari hasil pemetaan

dan interpretasi citra.

2) Untuk kelas XI, pada kompetensi dasar kemampuan menyimpulkan

informasi tentang persebaran, pola, dan hubungan antar obyek

geografi melalui peta dan citra penginderaan jauh dengan materi

pokok sebaran, pola, dan obyek geografi yang memiliki indikator

sebagai berikut :

Ø Mengidentifikasikan persebaran obyek geografi (fisik, sosial)

melalui peta dan citra penginderaan jauh.

Page 9: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

9

Ø Mengidentifikasi pola dan hubungan spasial obyek geografi

(fisik, sosial).

Ø Mengidentifikasi bentang alam dan bentang budaya melalui peta

dan citra penginderaan jauh.

Ø Menghitung luas bentang budaya (pemukiman, perkebunan, dan

hutan).

Ø Menganalisis pola dan hubungan spasial antar obyek geografi.

3) Untuk kelas XII, pada kompetensi dasar kemampuan menerapkan

Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kajian geografi dengan

meteri pokok Sistem Informasi Geografi (SIG) yang memiliki

indikator sebagai berikut :

Ø Menguraikan konsep dasar dan tahapan kerja SIG.

Ø Menguraikan pengoperasian SIG secara konvensional.

Ø Member contoh penerapan Sistem Informasi Geografi dalam

kajian geografi.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pemetaan

Peta adalah suatu gambaran dari permukaan bumi, biasanya dalam skala

tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui suatu proyeksi. (Sinaga,

1999: 1).

Menurut International Cartographic Asociation (ICA) dalam Sinaga

(1999: 5) mengemukakan peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur

atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi, atau

yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan

umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau

metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta

yang berbentuk vektor maupun raster. (www.wikimedia/pemetaan, diakses 22

Page 10: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

10

Juni 2009)

Pemetaan merupakan suatu rangkaian pekerjaan yang melibatkan

berbagai disiplin ilmu seperti geodesi, pemotretan udara, fotogrametri, kartografi,

serta teknik pencetakan peta. (Subagio, 2003: 7)

Peta tematik adalah peta yang memperlihatkan data-data secara kualitatif

dan atau kuantitatif pada unsur-unsur yang spesifik. Peta tematik dapat membantu

secara umum perencanaan suatu daerah, administrasi, manajemen, perusahaan-

perusahaan swasta, pendidikan, perencanaan militer dan lain-lain. (Aziz, 1997: 1)

Penyajian data-data dalam peta tematik ini digambarkan dengan memakai

pernyataan-pernyataan dan simbol-simbol tertentu. Pernyataan dan simbol

tersebut mewakili dan menerangkan data-data yang diperlukan. Simbol yang

digunakan itu adalah simbol titik, simbol garis dan simbol luas/daerah, sedangkan

pernyataan-pernyataan yang mewakili data-data yang bersangkutan (di atas peta

tematik) pada dasarnya berhubungan dengan lokasinya, posisinya dan luasnya.

(Aziz, 1997: 2)

Simbol adalah salah satu alat untuk mengadakan komunikasi. Simbol ini

mempunyai arti dan bentuk. Dengan mengetahui arti dan bentuk simbol-simbol

tersebut, maka pemilihan simbol harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan

dari peta tematik. Pada hakekatnya dengan memetakan simbol-simbol tersebut,

tema dari suatu peta dapat terbaca dengan mudah. Simbol-simbol ini digambarkan

secara jelas dan menonjol, serta biasanya diberi warna. (Aziz, 1997: 25)

Tugas kartografer adalah mendesain peta. Tahapan mendesain peta

meliputi:

1. Desain letak peta/komposisi peta.

Desain tata letak/komposisi peta adalah merancang susunan dan

pengaturan masing-masing informasi tepi peta, agar peta menarik dan efisien.

Komposisi peta meliputi judul peta, skala peta baik grafis maupun numeric,

orientasi, inset, legenda, indeks peta, sumber data, sumber peta, nama

penyusun peta, garis tepi peta, garis lintang dan bujur, serta daerah yang

dicakup. Penempatan unsur-unsur tersebut ke dalam peta dipengaruhi oleh

bentuk daerah penelitian, efisiensi kertas dan skala peta, oleh karena itu letak

Page 11: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

11

dan ukuran huruf atau angka yang ditempatkan pada peta harus nampak serasi

dan harmonis sehingga memberi kesan yang menarik bagi pengguna peta.

2. Desain peta dasar.

Dalam membuat peta tematik diperlukan peta dasar yang berfungsi

sebagai latar belakang penempatan dan orientasi secara geografi dari tema

yang akan dibuat. Pemilihan skala peta berdasarkan pada pertimbangan

sebagai berikut:

1) Sesuai dengan tujuan pemetaan.

2) Tidak banyak data yang dihilangkan.

3) Datanya dapat digambarkan dengan jelas.

4) Unit penggambaran terkecil masih nampak tergambar dengan jelas.

3. Desain isi peta.

Desain isi peta adalah merancang informasi ke dalam bentuk simbol

yang akan ditampilkan pada peta. Simbol harus memiliki arti unsur yang

diwakilinya. Informasi yang akan disampaikan melalui simbol seperti simbol

titik, garis dan area akan menentukan ukuran atau nilai.

Desain isi peta pada hakekatnya mendesain simbol dalam proses

pemetaan suatu data. Simbol merupakan penyajian dalam bentuk gambar

yang menarik dan mudah dipahami oleh pengguna peta atau sebagai alat

komunikasi untuk menyampaikan informasi suatu tema pada peta tematik.

Menurut Sinaga (1999: 9) sifat (character) data dapat dikelompokkan

menjadi 4 kategori dasar:

a. Positional data (data titik) : a non dimentional location (tanpa dimensi).

b. Linear data (data garis) : course and length are predominant aspects of

linear data (ketinggian dan jarak adalah aspek yang mendominasi data

garis).

c. Areal data (data luas ) : two dimentional data (data dua dimensi).

d. Volumetric data (data volume) : three dimentional data (third-dimentional

is the quantity) atau data tiga dimensi (tiga dimensi merupakan suatu

ruang)

Dalam simbolisasi suatu peta untuk membedakan bermacam-macam

Page 12: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

12

data, harus dibuat bermacam-macam kenampakan agar mudah dimengerti

oleh si pemakai peta. Kenampakan yang berbeda-beda bisa diperoleh dari

warna, value, ukuran, bentuk, spasi, orientasi dan lokasi. (Prihandito, 1989:

14) Visual variables disebut juga kenampakan yang berbeda-beda. Variabel

visual (Sinaga, 1999: 7) ada 6 yaitu:

1. Form (bentuk)

2. Size (ukuran)

3. Orientation (arah)

4. Value (nilai terang gelapnya simbol)

5. Density (ukuran yang berbeda dari value yang sama)

6. Colour (warna)

Hubungan antara simbol, variabel visual dan persepsi sangat erat.

Simbol yang dibuat dengan kenampakan yang berbeda-beda (visual

variables) akan menimbulkan persepsi. Persepsi/kesan (Sinaga, 1999: 11)

yaitu bila seseorang melihat peta, segera akan timbul dalam pikirannya,

bahwa peta tersebut membawa suatu misi dan si pembaca akan mendapatkan

kesan (perseption) dari peta yang diamatinya.

Bertin dalam Sinaga (1999: 11) membagi empat tingkatan kesan

yang dapat diamati bila seseorang membaca peta yaitu:

a. Persepsi asosiatif (Assosiative perseption) yaitu semua simbol yang ada

dalam peta tersebut mempunyai kesan yang sama tingkatannya

(pentingnya), derajadnya, jadi tidak ada satu simbol pun yang lebih

menonjol dibandingkan dengan simbol lain.

Contoh variabel visual dalam persepsi asosiatif adalah variabel visual

bentuk (form), orientasi (orientation), warna (colour), dan density.

b. Persepsi selektif (selective perseption) adalah semua simbol memberi

kesan berbeda antara satu dengan lainnya, akan tetapi dalam bentuk group.

Mata akan dapat membedakan group satu dengan lainnya tetapi tidak

dapat membedakan mana group yang lebih penting. Jadi group yang satu

dengan yang lainnya sama kedudukannya.

Contoh variabel visual dalam persepsi selektif adalah variabel visual nilai

Page 13: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

13

(value), ukuran (size), dan warna (colour).

c. Persepsi bertingkat (ordered perseption) adalah bila mata melihat group

simbol akan mendapatkan kesan bahwa group simbol yang satu akan lebih

penting dari group yang lainnya (ada tingkatannya).

Contoh variabel visual dalam persepsi bertingkat adalah nilai (value),

ukuran (size), dan density

d. Persepsi kuantitatif (quantitative perseption) adalah simbol-simbol akan

memberi kesan bahwa simbol yang satu lebih besar dari simbol yang lain

atau dengan kata lain simbol satu dengan yang lain dapat dibandingkan.

Contoh variabel visual dalam persepsi kuantitatif adalah ukuran (size).

Hubungan antara tingkat persepsi dengan variabel visual dapat dilihat

pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Hubungan Antara Tingkatan Persepsi Dengan Variabel Visual.

Variabel visual

persepsi

Bentuk

(Form)

Orientasi

(orientation)

warna

(colour) Density Nilai

(value)

Ukuran

(size)

Kuantitatif ·

Bertingkat · · ·

Selektif · · · ·

Assosiatif · · · ·

Sumber : Pemetaan data statistik

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh informasi hubungan antara tingkat

persepsi dengan variabel visual. Persepsi kuantitatif dapat ditunjukkan dengan

penggunaan variabel visual ukuran (size), karena dengan menggunakan variabel

visual ukuran (size) dapat memberikan kesan besar kecil sehingga mudah

membandingkannya.

2. Fungsi dan Jenis Peta

a. Fungsi Peta

Semua peta mempunyai suatu hal yang sifatnya umum yaitu

Page 14: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

14

menambah pengetahuan dan pemahaman geogramatikal bagi si pengguna

peta dan hampir semua perencanaan pembangunan memerlukan peta sebelum

perencanaan tersebut dimulai. Hal ini sesuai dengan fungsi peta dalam

perencanaan regional dan kegiatan penelitian seperti yang dikemukakan

Sinaga (1999: 7) sebagai berikut:

1. Fungsi peta untuk perencanaan regional, sebagai berikut:

a) Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang

karakter dari suatu daerah.

b) Sebagai suatu alat menganalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

c) Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang

dilakukan.

d) Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

2. Fungsi peta dalam kegiatan penelitian.

Dalam suatu kegiatan penelitian, peta berfungsi sebagai:

a) Alat bantu sebelum melakukan survei untuk mendapatkan gambaran

tentang daerah yang akan diteliti.

b) Sebagai alat yang digunakan selama penelitian, misalnya

memasukkan data yang ditemukan di lapangan.

c) Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitian.

Menurut Sinaga (1999: 7) ada 4 fungsi peta yaitu:

1. Memperlihatkan posisi atau lokasi relatif;

2. Memperlihatkan ukuran;

3. Memperlihatkan bentuk;

4. Menghimpun data dan menseleksi.

b. Jenis Peta

Ditinjau dari isinya, peta dikelompokkan menjadi peta umum dan

peta khusus. Peta umum berisi gambaran umum tentang permukaan bumi,

seperti gunung, bukit, sungai, pemukiman dan lain-lain. Peta tematik adalah

peta yang menggambarkan data kualitatif dan kuantitatif tentang kenampakan

suatu unsur-unsur yang ada hubungannya dengan detail topografi. (Bos, E. S,

Page 15: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

15

1997 dalam Kurniawan, 2007)

Banyak faktor yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan peta-

peta. Menurut Bos, E.S dalam Sinaga (1999: 7) dasar pengklasifikasian secara

umum adalah tergantung pada:

1. Skala (scale)

>1:10.000 : skala sangat besar (aplikasi teknik)

<1:100.000 – 10.000 : skala besar (large scale)

1:100.000 – 1:1.000.000 : skala sedang (medium scale)

>1:1.000.000 : skala kecil (small scale)

2. Maksud/tujuan (Purpose), dibedakan menjadi:

Ø Peta Pendidikan (education)

Ø Peta Ilmu pengetahuan (Science)

Ø Peta Informasi umum (general information)

Ø Peta Turis (turism)

Ø Peta Navigasi (navigation)

Ø Peta Aplikasi (technicalapplication)

Ø Peta Perencanaan (planning)

3. Isi (Content), dibedakan menjadi:

Ø Peta-peta topografis (topographic maps)

Ø Peta-peta tematik (thematic maps)

Ø Peta-peta navigasi (charts)

3. Perubahan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia perubahan adalah hal (keadaan)

berubah; peralihan; pertukaran. (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi, diakses 1

Desember 2009)

4. Sekolah Dasar

Sekolah sebagai lembaga yang dapat mendorong perubahan nilai dan

tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan.

Sekolah merupakan tempat untuk menjaga kelestarian nilai-nilai yang positif yang

ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat itu berlangsung

Page 16: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

16

dengan baik. Sekolah adalah sebuah wadah atau lembaga untuk belajar dan

memberi pelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan. Sekolah

merupakan tempat mereka menimba ilmu dan disekolah juga anak-anak belajar

berbagai mata pelajaran serta pengetahuan dan keterampilannya.

Sekolah Dasar adalah awal dari sebuah pendidikan formal yang dimulai

dari usia dini 7-12 tahun dan merupakan jenjang pendidikan yang tergolong lama,

kurang lebih sekitar enam tahun. Sekolah Dasar merupakan langkah awal atau

syarat utama untuk pendidikan menengah selanjutnya. Sekolah Dasar sebenarnya

tidak hanya bersifat pendidikan formal tetapi juga sebagai sebuah wadah atau

komunitas dengan berbagai macam karakter anak-anak yang memiliki tujuan yang

berbeda-beda pula, ditampung dalam suatu wadah sebagai salah satu proses

pembelajaran.

Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan enam tahun. Sekolah Dasar merupakan bagian dari pendidikan dasar .

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1990 tentang

pendidikan dasar disebutkan bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan

sembilan tahun terdiri atas program pendidikan enam tahun di Sekolah Dasar dan

program pendidikan tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

Dengan demikian Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar yang wajib dilaksanakan.

Sekolah Dasar didirikan di tengah-tengah permukiman penduduk.

Berdasarkan Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah dalam pedoman perencanaan

lingkungan Kota (1983: 29) pendirian Sekolah Dasar memiliki persyaratan antara

lain:

· Sekolah Dasar untuk anak-anak usia 6-12 tahun terdiri dari 6 kelas masing-

masing untuk 40 murid.

· Minimum penduduk yang mendukung sarana ini adalah 1.600 penduduk.

· Lokasinya sebaiknya tidak menyeberang jalan lingkungan dan masih tetap di

tengah-tengah kelompok keluarga.

· Radius pencapaian dari area yang dilayani maksimum 1000 m2

Page 17: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

17

5. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Menurut kebijakan pembangunan pendidikan dalam 50 tahun

pembangunan pendidikan nasional 1945-1995, sarana dan prasaran pendidikan

termasuk gedung peralatan, perpustakaan, fasilitas kerja dan kodisi kehidupan

yang layak bagi seluruh tenaga pendidikan dan pengajaran makin disempurnakan

dan ditingkatkan. (Tilaar, 1995: 163)

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (http://www.sisdiknas.go.id, 3 Januari 2008) bab XII

Sarana dan Prasarana Pendidikan Pasal 45 yaitu: “(1) Setiap satuan pendidikan

formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi

keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi

fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. (2)

Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua

satuan pendidikan sebagaimana di maksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah.”

Dalam lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun

2007, tentang standar sarana dan prasarana tercantum standar sarana dan

prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) yang meliputi:

1) Satuan Pendidikan

Ø Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24

rombongan belajar.

Ø Satu SD/MI dengan enam rombongan belajar melayani maksimum 2000

jiwa.

Ø Untuk pelayanan penduduk lebih dari 2000 jiwa dilakukan penambahan

rombongan belajar di sekolah yang telah ada, dan bila rombongan belajar

lebih dari 24 dilakukan pembangunan SD/MI baru.

Ø Satu desa/kelurahan dilayani oleh minimum satu SD/MI.

Ø Satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak

penduduk lebih dari 1000 jiwa dilayani oleh satu SD/MI dalam jarak

tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 3 km melalui

lintasan yang tidak membahayakan.

Page 18: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

18

2) Ketentuan Prasarana dan Sarana

Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

Ø Ruang kelas,

Ø Ruang perpustakaan,

Ø Laboratorium IPA,

Ø Ruang pimpinan,

Ø Ruang guru,

Ø Tempat beribadah,

Ø Ruang UKS,

Ø Jamban,

Ø Gudang,

Ø Ruang sirkulasi,

Ø Tempat bermain/berolahraga.

Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di

dalamnya diatur dalam standar sebagai berikut:

a) Ruang Kelas

Ø Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek

yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus

yang mudah dihadirkan.

Ø Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.

Ø Kapasitas maksimum ruang kelas 28 peserta didik.

Ø Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan

belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang

kelas 30 m2. Lebar minimum ruang kelas 5 m.

Ø Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang

memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar

ruangan.

Ø Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru

dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan

baik saat tidak digunakan.

b) Ruang Perpustakaan

Page 19: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

19

Ø Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan

guru.

Ø Memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan

membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas

mengelola perpustakaan.

Ø Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas.

Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m.

Ø Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahaya-an yang

memadai untuk membaca buku.Ruang perpustakaan terletak di bagian

sekolah yang mudah dicapai.

c) Laboratorium IPA

Ø Laboratorium IPA dapat memanfaatkan ruang kelas.

Ø Sarana laboratorium IPA berfungsi sebagai alat bantu mendukung

kegiatandalam bentuk percobaan.

d) Ruang Pimpinan

Ø Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan

pengelolaan

Ø Sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur

komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.

Ø Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.

Ø Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci

dengan baik.

e) Ruang Guru

Ø Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta

menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.

Ø Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 32 m2.

Ø Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar

lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

f) Tempat Beribadah

Page 20: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

20

Ø Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan

ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.

Ø Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap satuan pendidikan,

dengan luas minimum 12 m2.

g) Ruang UKS

Ø Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik

yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah.

Ø Ruang UKS dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling.

Ø Luas minimum ruang UKS 12 m2.

h) Jamban

Ø Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil.

Ø Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit

jamban untuk setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk

guru.

Ø Banyak minimum jamban setiap sekolah 3 unit.

Ø Luas minimum 1 unit jamban 2 m2.

Ø Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.

Ø Tersedia air bersih di setiap unit jamban.

i) Gudang

Ø Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di

luar kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang

tidak/belum berfungsi di satuan pendidikan, dan tempat menyimpan arsip

sekolah yang telah berusia lebih dari 5 tahun.

Ø Luas minimum gudang 18 m2.

Ø Gudang dapat dikunci.

j) Ruang Sirkulasi

Ø Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar

ruang dalam bangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya

kegiatan bermain dan interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran,

terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan

tersebut berlangsung di halaman sekolah.

Page 21: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

21

Ø Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-

ruang di dalam bangunan sekolah dengan luas minimum 30% dari luas

total seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi

minimum 2,5 m.

Ø Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan

baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

Ø Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi

pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm.

Ø Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan

panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga.

Ø Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat

tidak lebih dari 25 m.

Ø Lebar minimum tangga 1,5 m, tinggi maksimum anak tangga 17 cm, lebar

anak tangga 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh

dengan tinggi 85-90 cm.

Ø Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes

dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga.

Ø Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang

cukup.

k) Tempat Bermain/Berolahraga

Ø Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga,

pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Ø Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m2/peserta didik.

Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta didik kurang dari 167,

luas minimum tempat bermain/berolahraga 500 m2. Di dalam luasan

tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x

15 m.

Ø Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami

pohon penghijauan.

Ø Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu

proses pembelajaran di kelas.

Page 22: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

22

Ø Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.

Ø Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase

baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang

mengganggu kegiatan olahraga.

6. Daya Tampung Sekolah

Daya tampung merupakan suatu kemampuan untuk menampung

sejumlah kapasitas maksimalnya. Daya tampung Sekolah Dasar adalah

kemampuan Sekolah Dasar untuk menampung siswa sejumlah ketersediaan kursi

atau ruang yang dimiliki sekolah. Daya tampung satu ruang kelas adalah 40 siswa.

Daya tampung Sekolah Dasar diketahui dengan membandingkan jumlah anak usia

7-12 tahun dengan kapasitas maksimal sekolah. Dikatakan tertampung apabila

jumlah anak usia 7-12 tahun sama atau kurang dari kapasitas maksimal sekolah.

Dikatakan tidak tertampung apabila anak usia 7-12 tahun lebih besar dari

kapasitas maksimal sekolah.

7. Distribusi Spasial

Beberapa ahli mengemukakan tentang distribusi spasial antara lain: De

Mers (1997) menyebutkan bahwa analisis spasial mengarah pada banyak macam

operasi dan konsep termasuk perhitungan sederhana, klasifikasi, penataan,

tumpangsusun geometris, dan pemodelan kartografis. Sementara Johnston (1994)

secara sederhana mengatakan bahwa analisis spasial merupakan prosedur

kuantitatif yang dilakukan pada analisis lokasi. Fotheringham (2005) memilah

spasial analisis dalam dua bentuk yaitu analsis spasial berbasis sistem informasi

geografis sederhana (Simple GIS-based spatial analysis) dan analsis spasial

berbasis sistem informasi geografis lanjut (Advanced GIS-based spatial analysis).

(http://infomygis.blogspot.com, diakses 22 Juni 2009)

Analisis keruangan menurut Bintarto dan Hadisumarno (1978: 12)

mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat

penting. Pada analisis keruangan yang harus diperhatikan adalah penyebaran

penggunaan ruang yang telah ada dan penyediaan ruang yang akan digunakan

untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan. Pada analisa keruangan ini dapat

Page 23: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

23

dikumpulkan data lokasi yang terdiri dari: data titik (point data) dan data bidang

(areal data). Pada hakekatnya analisis keruangan adalah analisis lokasi yang

menitikberatkan kepada tiga unsur geografi yaitu: jarak (distance), kaitan

(interaction), dan gerakan (movement). (Bintarto dan Hadisumarno, 1978: 74)

B. Penelitian yang Relevan

Sakinah Fathrunnadi Shalihati (2007) melakukan penelitian berjudul

Analisis Kerusakan dan Penentuan Lokasi Rekonstruksi Anggunan Sekolah Dasar

untuk Layanan Pendidikn Dasar Pasca Gempa 27 Mei 2006 di Kecamatan Wedi

Kabupaten Klaten. Penelitian tersebut bertujuan untuk (1) mengetahui persebaran

tingkat kerusakan bangunan sekolah dasar di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten

pasca gempa 27 Mei 2006, (2) Mengetahui layanan pendidikan dasar di

Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten pasca gempa 27 mei 2006, (3) Mengetahui

cara optimalisasi layanan pendidikan dasar di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten

pasca gempa 27 Mei 2006, (4) Mengetahui lokasi-lokasi yang tepat untuk

rekonstruksi bangunan sekolah berdasarkan daerah bahaya gempa di Kecamatan

Wedi Kabupaten Klaten pasca gempa 27 Mei 2006.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan persebaran tingkat kerusakan

Sekolah Dasar di Kecamatan Wedi pasca gempa 27 Mei 2006 dapat dibagi

menjadi empat kategori yaitu sekolah roboh, tidak dapat dipakai, rusak berat dan

rusak ringan. Layanan pendidikan dasar dari segi (a) variabel pelayanan:

diperlukan penambahan Sekolah Dasar, dan penambahan kelas, (b) pemerataan

pendidikan: kurang merata. (c) Analisis buffer pada pencapaian 1000 meter

pelayanan Sekolah Dasar terlihat Sekolah-Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan

Wedi saling overlap, tidak ada ruang kosong yang dapat dijadikan lokasi untuk

mendirikan sekolah baru. (d) Optimalisasi layanan pendidikan dasar dengan cara

penambahan fasilitas pendidikan di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten, dan ada

beberapa sekolah yang perlu dimarger, berdasarkan peta analisis lokasi

rekonstruksi bangunan Sekolah Dasar pasca gempa 26 Mei 2006 Kecamatan Wedi

Kabupaten Klaten, lokasi rekonstruksi Sekolah Dasar dapat ditempatkan di

seluruh wilayah Kecamatan Wedi.

Siti Sulaeha (2004) melakukan penelitian berjudul Analisis Pertumbuhan

Page 24: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

24

Penduduk dan Penyediaan Fasilitas Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Tahun 2003-2013. Penelitian

bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk dan persebaran penduduk

usia SLTP di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang pada tahun 2003-2013

dan mengetahui penyediaan fasilitas pendidikan SLTP di Kecamatan Menes

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2003-2013. Penelitian tersebut menggunakan

metode deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk usia 13-15

tahun di Kecamatan Menes periode 1993-2003 sebesar 1,13. Persebaran gedung

SLTP di Kecamatan Menes ini belum merata. Hasil dari analisis perhitungan

kebutuhan penambahan jumlah guru tiap mata pelajaran SLTP dan MTs di

Kecamatan Menes, bahwa di Kecamatan Menes kekurangan tenaga guru sebanyak

44 orang. Untuk tahun 2013 yang akan datang diperkirakan jumlah kelas yang

dibutuhkan yaitu 13 kelas untuk menampung 428 anak usia 13-15 tahun yang ada

di Kecamatan Menes.

Tabel 2. Penelitian yang Relevan Peneliti Judul Tujuan Metode penelitian Hasil

Sakinah

Fathrunnadi

Shalihati

(2007)

Analisis Kerusakan

dan Penentuan Lokasi

Rekonstruksi Angunan

Sekolah Dasar untuk

Layanan Pendidikn

Dasar Pasca Gempa 27

Mei 2006 di

Kecamatan Wedi

Kabupaten Klaten.

· mengetahui persebaran tingkat

kerusakan bangunan.

· Mengetahui layanan pendidikan

dasar.

· Mengetahui cara optimalisasi

layanan pendidikan dasar.

· Mengetahui lokasi-lokasi yang

tepat untuk rekonstruksi bangunan

sekolah berdasarkan daerah

bahaya gempa di Kecamatan Wedi

Kabupaten Klaten pasca gempa 27

Mei 2006.

Deskriptif

kualitatif

Analisis

kuantitatif dan

aplikasi SIG

Hasil persebaran tingkat kerusakan

sekolah dasar dibagi menjadi empat

kategori yaitu sekolah roboh, tidak

dapat dipakai, rusak berat dan rusak

ringan. Layanan pendidikan dasar segi

(a) variabel pelayanan : diperlukan

penambahan sekolah dasar, dan

penambahan kelas, (b) pemerataan

pendidikan: kurang merata .

Optimalisasi layanan pendidikan dasar

dengan penambahan fasilitas

pendidikan dan beberapa sekolah perlu

di margger, berdasarkan peta analisis

lokasi rekonstruksi bangunan sekolah

dasar pasca gempa 26 Mei 2006

kecamatan Wedi Kabupaten Klaten,

lokasi rekonstruksi sekolah dasar dapat

ditempatkan di seluruh wilayah

Kecamatan Wedi.

Siti Sulaeha

(2004)

Analisis Pertumbuhan

Penduduk Dan

Penyediaan Fasilitas

Pendidikan Sekolah

Lanjutan Tingkat

· Mengetahui pertumbuhan

penduduk dan persebaran

penduduk usia SLTP di

Kecamatan Menes Kabupaten

Pandeglang pada tahun 2003-2013

Metode deskriptif

kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat

pertumbuhan penduduk usia 13-15

tahun di Kecamatan Menes periode

1993-2003 sebesar 1,13. Persebaran

gedung SLTP di Kecamatan Menes ini

Page 25: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

25

Pertama Di Kecamatan

Menes Kabupaten

Pandeglang Tahun

2003-2013

· Mmengetahui penyediaan fasilitas

pendidikan SLTP di Kecamatan

Menes Kabupaten Pandeglang

pada tahun 2003-2013

belum merata. Hasil dri analisis

perhitungan kebutuhan penambahan

jumlah guru tiap mata pelajaran SLTP

dan MTs di Kecamatan Menes, bahwa

di kecamatan Menes kekurangan

tenaga guru sebanyak 44 orang. Untuk

tahun 2013 yang akan datang

diperkirakan jumlah kelas yang

dibutuhkan yaitu 13 kelas untuk

menampung 428 anak usia 13-15 tahun

yang ada di Kecamatan Menes.

Eka Styorini

(2008)

Pemetaan

Perkembangan

Sekolah Dasar Di

Kecamatan Colomadu

Kabupaten

Karanganyar Tahun

1998-2007.

· Mengetahui distribusi spatial

Sekolah Dasar.

· Mengetahui pola persebaran

Sekolah Dasar.

· Mengetahui bagaimana

perkembangan jumlah murid,

guru, sarana dan prasarana yang

ada di Sekolah Dasar .

· Daya tampung Sekolah Dasar di

Kecamatan Colomadu Kabupaten

Karanganyar.

analisis tetangga

terdekat, analisis

peta, Analisis data

sekunder

(tabulasi)

___________

C. Kerangka Berfikir

Sekolah Dasar adalah awal dari sebuah pendidikan formal yang dimulai

dari usia dini 6 -12 tahun dan merupakan jenjang pendidikan yang tergolong lama,

kurang lebih sekitar enam tahun. Sekolah Dasar merupakan langkah awal atau

syarat utama untuk menempuh pendidikan menengah selanjutnya (SLTP). Data

statistik Sekolah Dasar dapat disajikan dalam bentuk deskriptif, tabel, grafik atau

diagram. Dari data statistik akan dapat diketahui lokasi Sekolah Dasar namun

belum dapat menggambarkan distribusi spasialnya. Untuk menggambarkan

distribusi spasial cara yang tepat dengan melalui peta. Dari distribusi spasial dapat

digunakan untuk mengetahui pola persebaran dari Sekolah Dasar tersebut. Pola

persebaran dapat dihitung dengan menggunakan analisis tetangga terdekat.

Sekolah Dasar dalam perkembangannya mengalami banyak perubahan

terutama perubahan jumlah murid dan guru. Perubahan tersebut biasanya

disajikan dalam bentuk grafik, tabel ataupun diagram. Penyajian dalam bentuk

grafik, tabel dan diagram belum bisa menjawab secara keruangan sekolah mana

saja yang mengalami perubahan tersebut. Karenanya perlu dianalisis

Page 26: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

26

menggunakan analisis peta sehingga data statistik yang ada akan tersaji dalam

bentuk peta. Selain perubahan jumlah guru dan murid setiap sekolah memiliki

sarana dan prasarana yang berbeda untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Sarana dan prasarana Sekolah Dasar dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu

memadai, cukup memadai dan kurang memadai. Metode ketersediaan pelayanan

digunakan untuk menilai ada atau tidaknya fasilitas pelayanan, jika pelayanan

tersedia diberi nilai 1 dan jika tidak ada diberi nilai 0 (nol). Dari hasil penilaian

kemudian diklasifikasikan menjadi memadai, cukup memadai dan kurang

memadai. Setelah diketahui sekolah mana saja yang memadai, cukup memadai

dan kurang memadai masih kurang lengkap jika belum mengetahui dimana saja

persebaran sekolah-sekolah tersebut. Oleh karena itu hasil analisis yang sudah

diperoleh perlu disajikan dalam bentuk peta.

Daya tampung sekolah merupakan kemampuan sekolah untuk

menampung murid-muridnya. Setiap sekolah memiliki daya tampung yang

berbeda-beda. Daya tampung diketahui dengan cara membandingkan jumlah

pendaftar dengan jumlah kursi yang ada di tiap sekolah. Daya tampung tiap

sekolah dibedakan menjadi dua yaitu sekolah yang dapat menampung dan tidak

dapat menampung pendaftar atau calon murid. sehingga diketahui sekolah mana

saja yang dapat menampung dan tidak dapat menampung.

Ruang kelas/ jumlah kursi

Sekolah Dasar

Daya tampung sekolah : - Tertampung - Tidak tertampung

Analisis data

sekunder

(Tabulasi)

Jumlah guru Lokasi sekolah

Persebaran Sekolah Dasar/

distribusi spasial

Analisis tetangga terdekat

Jumlah anak usia 7-12

tahun

Sarana dan prasarana

Page 27: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

27

Gambar 1. Diagram alir Kerangka Pemikiran

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar yang terdiri dari 11 kelurahan/desa yaitu : Baturan, Blulukan, Bolon,

Gajahan, Gawanan, Gedongan, Klodran, Malangjiwan, Ngasem, Paulan, Tohudan.

Kecamatan Colomadu dipilih sebagai daerah penelitian karena letak Kecamatan

Colomadu yang berbatasan dengan tiga Kabupaten yaitu: Kota Surakarta,

Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali menjadikan Kecamatan Colomadu

sebagai tempat yang strategis mobilitas orang, nilai, dan barang. Karena tempat

yang strategis tersebut terjadilah interaksi dengan kota maupun kabupaten di

sekitarnya sehingga terjadi perubahan-perubahan diberbagai bidang baik sosial

maupun budaya termasuk pendidikan.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dimulai pada Bulan Februari tahun 2008 sampai

Bulan Oktober 2009. Tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

Tabel 3. Perencanaan Penelitian

Bulan Tahap Feb-Apr’08 Apr – Juni’08 Juli’08 Okt – Des’08 Jan – Feb’09 Maret –Okt’09

Perubahan jumlah murid, jumlah guru, ruang kelas dan sarana prasarana

Pola persebaran Sekolah Dasar

Page 28: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

28

Persiapan P Penyusunan Proposal

P

Penyusunan Instrument Penelitian

P

Pengumpulan Data

P

Analisis data P Tahap Penyusunan Laporan

P

B. Metode Penelitian

Tika (1997: 2) menyatakan bahwa metode penelitian geografi dapat

diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah

untuk mengkaji kebenaran dan mengembangkan pengetahuan yang menyangkut

permukaan bumi dan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.

Metode ilmiah merupakan langkah-langkah yang dipakai untuk melakukan

penelitian dn membuat pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif geografis

dengan analisis peta, dan tetangga terdekat. Metode deskriftif geografis yaitu

merupakan suatu metode penelitian dengan cara memecahkan suatu masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan keadaan berdasarkan fakta yang menghasilkan

data deskriftif secara spasial tentang data yang diamati. Deskriftif geografis dalam

penelitian ini adalah uraian tentang persebaran Sekolah Dasar, uraian tentang pola

persebaran Sekolah Dasar, uraian tentang perubahan Sekolah Dasar, uraian

tentang perubahan jumlah murid Sekolah Dasar, uraian tentang kebutuhan guru

Sekolah Dasar, uraian tentang kebutuhan kelas Sekolah Dasar, uraian tentang

sarana dan prasarana Sekolah Dasar dan uraian tentang daya tampung Sekolah

Dasar.

C. Sumber Data

1 Data primer

Tika (1997:67) mengemukakan bahwa data primer adalah data yang

Page 29: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

29

diperoleh langsung dari responden atau obyek yang diteliti, atau ada hubungannya

dengan yang diteliti. Data primer diperoleh berdasarkan observasi lapangan yaitu

berupa data lokasi sekolah yang diperoleh melalui pengukuran di lapangan dengan

menggunakan GPS (Global Positioning System).

2 Data Sekunder

Tika (1997:67) mengemukakan bahwa data sekunder adalah data yang

lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri

peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang

asli. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi dari instansi terkait. Data sekunder

penelitian ini adalah:

a. Jumlah siswa, jumlah guru, sarana dan prasarana yang diperoleh dari Sekolah

Dasar di Kecamatan Colomadu.

b. Data penduduk diperoleh dari Kecamatan Colomadu Dalam Angka tahun

1998 - 2007/2008 yang diperoleh dari Kantor Badan Statistik Kabupaten

Karanganyar.

c. Data jumlah anak usia 7-12 tahun dan jumlah siswa usia 7-12 tahun diperoleh

dari Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Colomadu.

D. Teknik Sampling

Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang

ingin diteliti. Populasi dibedakan menjadi populasi sasaran (target population)

dan populasi sampel. Populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam

area/wilayah/lokasi/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi

sampel adalah keseluruhan individu yang akan menjadi satuan analisis dalam

populasi yang layak dan sesuai untuk dijadikan atau ditarik sebagai sampel

penelitian sesuai dengan kerangka sampelnya (sampling frame). Adapun yang

dimaksud dengan kerangka sampel adalah seluruh daftar individu yang menjadi

menjadi satuan analisis yang ada dalam populasi dan akan diambil sampelnya.

(Sugiarto,dkk; 2003 : 2-3)

Penelitian ini menggunakan populasi sehingga tidak menggunakan

Page 30: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

30

sampel. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan populasi

yang meliputi seluruh Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Colomadu. Di

Kecamatan Colomadu terdapat 31 buah Sekolah Dasar pada tahun 1998 dan 29

buah Sekolah Dasar pada tahun 2007. Data yang diambil adalah data sekolah

dasar yang meliputi jumlah Sekolah Dasar, lokasi Sekolah Dasar, jumlah guru

Sekolah Dasar, jumlah murid Sekolah Dasar, dan sarana prasarana Sekolah Dasar.

E. Teknik Pengumpulan Data

1 Observasi

Observasi merupakan cara dan teknik pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala

atau fenomena yang terjadi di lapangan karena tidak semua data bisa diperoleh

dari data sekunder. Hal ini bertujuan untuk melihat keadaan Sekolah Dasar di

Kecamatan Colomadu secara langsung.

Persebaran Sekolah Dasar diperoleh dari pengambilan titik koordinat

lokasinya dengan menggunakan Global Positioning System (GPS), lalu dilakukan

pengeplotan pada Peta Rupabumi Lembar Surakarta dan Lembar Kartasura skala

1:25.000.

2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan

melihat sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini sumber tertulis berdasarkan data yang ada terdapat di

Sekolah Dasar Kecamatan Colomadu, Kantor Badan Statistik Kabupaten

Karanganyar, Bakosurtanal.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan asumsi bahwa anak usia Sekolah

Dasar di Kecamatan Colomadu bersekolah di masing-masing desa. Hal ini

berartinya anak usia Sekolah Dasar di Desa Malangjiwan bersekolah di Desa

Malangjiwan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data sekunder dan teknik analisis peta. Analisis data sekunder

dilakukan dengan cara mentabulasi ke dalam perhitungan-perhitungan sesuai

dengan sifat datanya.

Page 31: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

31

1. Distribusi Spasial dan Pola Persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan

Colomadu

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis peta. Analisis peta digunakan untuk mengetahui distribusi spasial dari

Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan peta persebaran

Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu, sebagai berikut:

a. Mempersiapkan peta dasar.

Peta Digital Rupa Bumi Indonesia yang digunakan sebagai peta

dasar, mempunyai skala yang lebih besar dari pada peta tematik yang akan

dibuat. Pada pemetaan sebaran Sekolah Dasar menggunakan peta rupa bumi

skala 1 : 25.000.

b. Membangun tipologi ke dalam peta dasar.

Detail topografi yang digunakan di dalam pembuatan peta Sekolah

Dasar berupa:

1) Grid/UTM.

Pada peta dasar, grid ini merupakan garis-garis lurus yang saling

berpotongan dan membentuk sudut tegak lurus (siku-siku). Kegunaan

grid ini untuk mengetahui dan menentukan koordinat titik di atas peta.

2) Pola Aliran.

Pola aliran adalah salah satu bagian penting dari peta dasar

untuk keperluan orientasi. Pola aliran berupa sungai (saluran yang

disebabkan oleh alam).

3) Bentuk Perhubungan.

Jalan dan jalan kereta api adalah bagian yang sangat penting

dalam peta dasar untuk keperluan orientasi. Bentuk perhubungan ini

sangat erat hubungannya dengan masalah aksesbilitas.

4) Nama-nama Geografi.

Nama-nama tempat permukiman, sungai, unit administrasi,

kantor pemerintahan, daerah-daerah geografis lainnya dicantumkan

Page 32: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

32

dalam peta dasar. Sehingga dapat diambil sebagai nama bagian untuk

digunakan dalam pembuatan peta tematik.

c. Labeling (data atribut).

Dalam pemetaan Sekolah Dasar menggunakan simbol kualitatif.

Simbol kualitatif menyatakan identitas atau melukiskan keadaan asli dari

unsur, tidak menyajikan besar/jumlah/banyaknya dari unsur yang

diwakilinya. Simbol kualitatif dalam peta sebaran Sekolah Dasar berupa

Sekolah Dasar.

Desain simbol peta persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan

Colomadu dapat dilihat pada Tabel 4:

Tabel 4. Desain Simbol Peta Persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan

Colomadu

Jenis Kenampakan (Komponen)

Sifat Data

Variabel Visual

Persepsi Simbol Contoh Simbol

Persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu Tahun 1998 dan Tahun 2007

Nominal Form (bentuk)

Assosiative perception

Titik (dot)

·

d. Layout peta.

Layout merupakan sebuah proses menata dan merancang bentuk-

bentuk properti peta. Layout sangat membantu pengguna peta untuk

memperoleh informasi peta.

Dari data jumlah Sekolah Dasar di kecamatan Colomadu Kabupaten

Karanganyar akan dicari pola persebarannya dengan menggunakan analisis

tetangga terdekat (T) dalam Bintarto dan Surastopo Hadisumarno (1978 : 75-76)

dengan formula sebagai berikut :

h

u

j

jT =

T = indeks penyebaran tetangga terdekat

Page 33: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

33

uj = jarak rata-rata yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga-nya yang

terdekat

hj = jarak rata-rata yang diperoleh andaikata semua titik mempunyai pola

random.

= p2

1

p = kepadatan titik dalam tiap kilimeter persegi yaitu jumlah titik (N) dibagi

dengan luas wilayah dalam kilometer persegi (A), sehingga menjadi A

N

Parameter tetangga terdekat T (nearest neighbor statistic T) tersebut

dapat ditunjukkan pula dengan rangkaian kesatuan (continuum) untuk

mempermudah perbandingan antar pola titik.

T = 0 T = 1,0 T = 2,15

Mengelompok Random Seragam

Mengelompok

T = 1,0

Random Seragam

T = 2,15 T = 0

Page 34: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

34

Gambar 2. Continuum nilai nearest neighbor statistic T

Menurut Dahroni (1998: 17) analisis tetangga terdekat (R) dengan model

matematika secara empiris nilai R itu diperoleh dari 0 sampai 2, 1491. Nilai R dari

0 sampai 0,7 berpola bergerombol (cluster pattern), dari 0,7 sampai 1,4 berpola

tersebar tidak merata (random pattern), dan dari 1,4 sampai 2, 1491 berpola

tersebar merata (dispersed pattern).

2. Perubahan Jumlah Murid, Guru dan Ruang Kelas Serta Sarana dan Prasarana

Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu

Teknik yang digunakan dengan analisis data sekunder (tabulasi). Data

jumlah murid, guru, ruang kelas dan sarana prasarana dianalisis dengan cara

tabulasi, kemudian diperoleh perubahan jumlah murid, guru, ruang kelas serta

sarana dan prasarana.

3. Daya Tampung Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu

Daya tampung Sekolah Dasar diketahui dengan membandingkan jumlah

anak usia 7-12 tahun dengan kapasitas maksimal sekolah. Dikatakan tertampung

apabila jumlah anak usia 7-12 tahun sama atau kurang dari kapasitas maksimal

sekolah. Dikatakan tidak tertampung apabila anak usia 7-12 tahun lebih besar dari

kapasitas maksimal sekolah. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional R.I tentang pedoman penyusunan standar pendidikan dasar dan

menengah tahun 2002 jumlah siswa dalam satu kelas/rombongan belajar

maksimal 40 siswa. Satu Sekolah Dasar memiliki 6 kelas jadi daya tampung satu

sekolah 6 x 40 siswa yaitu 240 siswa.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh oleh peneliti

dari pemilihan permasalahan penelitian sampai dengan penulisan hasil penelitian.

Page 35: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

35

Langkah – langkah prosedur penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Kegiatan pada tahap ini meliputi:

a. Studi literatur, yaitu mempelajari literatur, hasil-hasil penelitian

sebelumnya, laporan-laporan, majalah ilmiah dan tulisan yang ada

hubungannya dengan masalah penelitian.

b. Orientasi lapangan, yaitu mengetahui jenis dan kelengkapan data lainnya

yang diperlukan dalam penelitian, dengan jalan menghubungi atau

mendatangi kantor atau instansi yang berkaitan dengan penelitian.

2. Penyusunan proposal

Penyusunan proposal merupakan semua rencana penelitian yang akan

dilakukan meliputi pendahuluan, landasan teori serta metode penelitian.

3. Penyusunan instrumen penelitian

Penyusunan instrument penelitian yaitu membuat rancangan tabulasi tentang

data perkembangan sekolah agar lebih memudahkan dalam melakukan

pencatatan/penyalinan data yang diperlukan.

4. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data yaitu mengumpulkan data di lapangan yang berasal

dari kantor atau instansi pemerintah yang ada kaitannya dengan penelitian,

dengan cara mengutip, mencatat dan memfotocopy arsip yang diperlukan.

Data yang diperlukan meliputi:

a. Data pokok

· Lokasi Sekolah Dasar

· Data anak usia 7-12 tahun pada tahun 1998 dan tahun 2007.

Page 36: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

36

· Data jumlah murid Sekolah Dasar tahun 1998-2007.

· Data jumlah guru Sekolah Dasar tahun 1998-2007.

· Data jumlah gedung sekolah.

· Data sarana dan prasarana Sekolah Dasar tahun 2007.

b. Data bantu

· Data luas wilayah Kecamatan Colomadu.

· Data jumlah penduduk

· Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin

5. Tahap pengolahan data dan analisis data

a. Pengklasifikasian data

Meliputi pemilahan data yang diperlukan dan dikelompokkan sesuai

dengan kegunaan data tersebut.

b. Penggambaran peta

Meliputi kegiatan desain tata letak, desain peta dasar, dan desain isi peta

berdasarkan kaidah-kaidah kartografi.

c. Analisis peta

Analisis peta dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan,

menguraikan serta mencari kemampakan-kenampakan yang terdapat

dalam peta.

6. Penulisan laporan

Penulisan laporan merupakan tahap akhir setelah tahap-tahap terdahulu selesai

dilakukan kemudian disusun dalam sebuah skripsi.

Page 37: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

37

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

Data perubahan sekolah dasar

tahun 1998-2007

Peta Rupabumi

Skala 1 : 25.000

Data statistik : Data pokok :

· Data anak usia 7-12 tahun pada tahun 1998 dan tahun 2007.

· Data jumlah murid sekolah dasar tahun 1998-2007.

· Data jumlah guru sekolah dasar tahun 1998-2007.

· Data jumlah gedung sekolah.

· Data sarana dan prasarana sekolah dasar tahun 2007.

Data bantu :

Pengolahan data

Desain peta Simbol Komposisi

Peta dasar

Hasil/Peta tematik

- Peta perubahan jumlah murid, jumlah guru, jumlah ruang kelas, dan sarana prasarana

- Peta daya tampung sekolah dasar di kecamatan Colomadu

Peta tematik

Lokasi

Sekolah Dasar

Plotting

Peta Persebaran sekolah

Analisis tetangga terdekat

Pola persebaran

Sekolah Dasar

Page 38: 10. BAB I - digilib.uns.ac.id/Pemetaan...Menurut Ihsan, (2003:7) pendidikan adalah akttivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

38