manusia dan kepribadiannya - ugm
TRANSCRIPT
-------------.j----------_~-_l!lI!fIll!II!II
MANUSIA DAN KEPRIBADIANNYA(Tinjauan Filsafati)
tDr. tDjuretfUl,)l1Ji 11114. !Muai,~Stc1f Pengc1jc1r Fc1k.FiISdfc1t UGM
Pembicaraan tentang manusia merupakan hal yang sangat menarlk,karena berbagai pertanyaan dapat diajukan mengenai manusia ini.Manusia merupakan makhluk yangunik, Urena mampu berkomunikasi· melalui bahasa, yaitu tempat penyimpanan ide-ide yang paling tuayang merupakan bahan mentah suatukebudayaan. Manusia menulisbuku harlan, memiliki kaca hi~s, dan dengan sadar menjalani puasa,bertapa di suatu tempat yangjauh dari khalayak ramai.
Filosofis
manusia tersebut adalah dengananalisis hermeneutis terhadap berbagaiperspektif filosoflS tentang manusiaoleh filsuf·filsuf. Dati kajian hermeneu·tis atas berbagai pandangan filosofistentang manusia tersebut, dilakukankomparasi untuk kemudian diidealisasikan dalam rangka membangun"perspektif baru" tentang kepribadianmanusia Indonesia.
Tinjauan filsafati· terhadap sosoktubuh manusia dengan kepribadiannya,akan menghasilkan pengetahuan tentang manusia pada umumnya, dan tentang manusia Indonesia pada khususnya yang telah menentukan filsafathidupnya yaitu Pancasila.
B. Perspektif-perspektiftentang Manusia
Bahwa manusia adalah lain danberbeda dari makhluk hidup lain didunia ini sudahlah jelas. Sapi yang di
Metode yang digunakan untuk latih oleh manusia untuk menarik gemmenelaah problem-problem filsafat bak tidak dapat melatih pedet-pedetnya
A. PengantarDalam era globalisasi, sesuai
dengan kemajuan dan perkembanganyang demikianpesat dalam semuabidang.. ilmudan teknologi, maka halyang sangat pentingdan mendasar. terpulang pada manusia sendiri. Yang dimaksud dengan kata mendasar di siniialahkepribadian. Beberapa hal yangterjadi dalam kehidupan sekeliling kitsmenimbulkan keprihatinan yang mendalam. Setiap hari Burat kabat-suratkabar memuat berita-berita tentangpenggunaan wewenang seeara salah,korupsi, pencurian, perampokan dansebagainya. Gejala-gejala di atas, seearafilO8Ofis mencuatkan pertanyaan-pertanyaan: Siapakah manusia itu? Apakahkepribadian? Bagaimanakah pemben·tukan kepribadian manusia? Dan, bagaimana implementasinya dalam pembentukan kepribadian manusia Indonesia·?
19
Lain pula pendapat Ortega Y.Gasset (1883-1955). Filsuf Spanyol inimenamakan manusia "hewan yang dapat merenungkan diri" (\\Talgrave, 1967,hal.43). Kemampuan untuk merenungkan diri yang nampaknya demikiansederhana inilah justru yangmembuatia adalah manusia. Apakah yang dimaksud oleh Ortega dengan kemampuan khas ini? Yang dimaksud ialah,sekali waktu manusia dapat memutuskan hubungan dengan keadaansekelilingnya, merenungkan apa yangtelah dan apa yang uan diperbuat. Iadapat meneliti bathinnya, lubuk hatinya yang sedalam-dalamnya, dan secara radikal ia dapat beralih haluan.Inilah, melihat ke dalam bathin, langsung menentukan apa yang akan diperbuat, ini tidak mungkin terjadi padahewan. Manusia merupakan makhlukhistoris, ia tidak memiliki apa yangdisebut alam, ia memiliki sejarah.Dunia kehidupan ini bagaikan suatudrama ataupun suatu novel, dimanamanusia sendiri adalah dramawan ataupenulis. Keberadaan manusia adalahkejadian dalam hidupnya. Apa yang
untuk menarik gerobak sebagai peng- rnempunyai dunia, dan bagi manusiagantinya kclak. Dalam membicarakan dunia ini t.erbuka adanya. Afanusia tiemanusia ini filsuf-filsuf menerangkan- dak mempunyai insting-insting dan orletak beda-beda itu. Tentu saja ,gan yang terbatas pada satu millieupandangan filsuf-filsuf itu tergantultg~;saja.Manusia mempunyai kemampuanpada keahlian masing-masing. untuk sesuatu yang bernama obyek. Ia
Von Uexkuhl, seorang biologyang mampu untukmengambil jarak darihidup antara tahun I894.1944,yangbarang sesuatu, dan mamputelah menyelidiki kehidupan binatang- memisahkan antara subyek dan obyek.binatang, menarik kesimpulan b~hwa Bagi seekor singa, seekor kambing adabinatang itu masing-masing mempu- lah mangsa yang nikmat, titik. Singanyai dunia yang khusus baginya. tidak mempunyai ob}"ek lain, kecualiDiceritakannya hidup seekor kutu mangsa, musuh atau teman singa, se·kambing. Sesudah dikembang-biakkan bah ia terkurung di dalam dunia sekeia menjatuhkan dirinya di tanah, me- liling singa yang terbatas itu.rangkak menyusuri sebatang pohon dan Apakah pada manusia jugaberhenti pada satu dahan. Di sini kutu demikian? Tidak, manusia mampuitu menunggu sampai ada kijang atau menyatakan kata 'tidak', dan denganlembu at.au hewall lain lewat di bawah menyatakan 'tidak' ini dunia terbukapohon itu. Kutu llii }uiIlya mempunyai, baginya, ia dapat memilih. Ia tldaktiga indera. Ia dapat merasa kalau terkurung dalam dunia sekeliling yangmenyentuh pohon, ia dapat menjalar sempit dan terbatas seperti dunia hesampai dahan atas, ia mempunyai daya \\'an.mencium kalau ada hewan yang bersuhu panas tertentu lewat dibawahnya.Kutu menjatuhkan dirinya pada tubuhhewan tersebut, makan (dalam artimenghisap darah hewan itu) sekenyang-kenyangnya, berkemba·ng biakdan seterusnya. Tetapi hewan yang Iewat itu harus memiliki suhu tertentu.Jika hewan yang lewat itu bersuhulain, maka si kutu tidak terangsang.Jadi inderanya terbatas hanya padasuhu tertentu. Inilah yang dimaksudoleh Von Uexkuhl dengan dunia keliling khusus itu yang disebutnya Urnwelt. Menurut Von Uexkuhl selanjutnya manusia ju.ga mempunyai Umwelt.hanya saja manusia dapat membedakanantara umweltnya sendiri dengan duniasekeliling yang lain. Pertanyaan yangtimbul apakah benar demikian. Apakahmanusia hanya memiliki apa yang disebut "Umwelt". Apakah keadaannya tidak lain.
Max Scheler, juga seorang fIlsufJerman mengajukan pendapat yangsangat menarik. Menurut dia manusiatidak mempunyai dunia keliling yangterbatas seperti dunia hewan. Manusia
2.0
dapat difahami tentang manusia adalabstruktur yang dapat difahami dari kejadian da1am hidupnya itu. Struktur inimerupakan struktur .historis, yangkita eapai dalam hidup yang kitahayati, apa yang terjadi, dan apayang sudah lalu. Memahami manusiatidaklah memahami struktur statis daridasar alamiah manusia itu, melainkanmemahami struktur dinamis dari aktivitasnya. Apa yang diperbuat manusiatidak dapat dimengerti berdasarkanhubungan sebab-sebab keajeganalamiah melainkan berdasarkanhubungan khusus dengan apa yang telab diperbuatnya dahulu. Ini adalahartian inti apa.yang disebut oleh Ortega"historisitas". Seperti halnya alam adalah obyek ilmu-ilmu alam, manusia adalab obyek sejarah (Walgrave, 1967;hal.55-56). Dalam kaitannya denganotonomi manusia, Driyarkara berpendapatbahwa:
...manusia bertindak dengan merdeka. Dialahyang berbuat. Sebelumberbuat dia menguasai perbuatan yangmasih akan dilahirkan. Dia berbuatatau tidak berbuat, berbuat demikianatau tidak berbuat demikian. Memang
~ manusia kerap kali terjerumus, terjepit dalam suatu situasi (keadaan). Akantetapi dia sendirilah yang harus menerima atau tidak menerima situasi itu.Kemerdekaan bathin tetap diperkosa,akan tetapi tidak dapat dipaksa(Dryarkara, 1980, hal. 18).
Aristoteles menyebutkan bahwamanusia itu keadaannya seimbang.Benda-bends yang berada di sekelilingkita itu tidak pemah tanpa bentuk, tidak pemah melulu materi. Bendabenda itu selalu berada dalam satu kerangka yang dapat dikenali dan dapattergapai oleh pikiran manusia.. Semuakejadian yang berada di dunia inimempunyai satu suat tertentu, yaituada bentuk-bentuknya menonjal ke depan dan mereali.sasikan diri. Tanamantanaman di dalam proses pertumbuhannya selalu menuju ke kesempurnaansampai pada bentuk yang paling bagus.
Paneaindera dan otak menyerap bentuk-bentuk benda itu. AIam inimemiliki sesuatu yang mengandungseni yang terjabar <Ii da1am tangan-tangan si seniman. Manusia juga nampakda1am kerangka ini sebagai makhlukyang selaras dan mampu mendudukitempat yang sentral.Manusia memilikikeluwesan di dalam keseluruhan alamyang hidup. Ia merupakan kesatuanyang vital. Pemberian bentuk dari tubuh yang manusiawi itulah yang merupakan permulaan kehidupan. Jika kehidupan tidak ada, manusia pun akanmati. Manusia yang hidup itulahmanusiayang sebenarnya, ia adalahmakhluk yang dengan satu gerakannyamenyentuh bentuk-bentuk benda baikdengan tangannya maupun denganotaknya (Van Peursen, tanpa tahun;hal.33). Di dalam semua tindakan-tindakannya ini terbukti bahwa bentukdan tubuh· bekerja sama. Bentuk yanghidup inilah yang disebut roh. Manusiamerupakan satu kesatuan, karena rohitu tidak dapat melepaskan diri darimanusia, seperti halnya kita melepaskan bentuk dati sebuah area. Kalautidak ada bentuk maka area itu hanyamerupakan material belaka. Sepertihalnya manusia jika tidak memiliki roh.Jadi roh itulah yang merupakan bentukdari manusia yang membuatnya menjadi makhluk hidup. Di sini manusiadapat memiliki kesadaran akanhubungannya dengan yang Illahi.
Dalam kaitan ini, Driyarkara berpendapat bahwa:
"Seluruh manu8ia adalah rohani;8eluruh manusia adalah djasmani. Kesatuan itu bisa disebut : kesatuan rohani-djasmani. Rohani-djasmani bukanlab dua bagian, karena keduanja menjeluruh. Kita bisa kata: ada aspek rohani,ada aspek djasmani. Dalam berpikir,maka dua aspek ini bisa kita pandangtersendiri, sehagai dua barang yangtersendiri. Maka kita kata: badan dandjiwa. Djiwa adalah prinsip rohani tadi,badan adalah prinsip djasmani Pandangan djiwa-badan ·adalah bisa salah
2.I
karena memandang dua prinsip sebagaitersendiri. Djika kits bitjara tentangbadan tersendiri, maka disitu pandangan kits memetjah belah kesatuan, depgan hanja memandang dan menganggap seolah-olah badan itu adatersendiri. Dalam realitas jang ada bukan badan, tetapi manusia, dan inimempunjai aspek rohani dan djasmani"(Driyarkara, 1969, hal.9).
Selanjutnya Driyarkara memperingatkan bahwa seluruh anggota badanitu bekerja sarna dengan sempuma.
"Lihatlah tangan manusia, matjam ·8pa sadja jang dibiasai Lihatlahdalam taria-tarian bagaimana bagusnjabadan manusia dalam aksi! Lihatlahketangkasan-ketangkas8D badanmaDusia dalam olah-raga! Sungguhmengagumkan. Disamping pandanganjang sangat sederhana ini, lihatlah peranan badan manusia dalam ilmupengetahuan. Bisakah sardjana beladjar tanpa badannja? Tidak. Lihatlahkonstruksi-konstruksi technik dari computer, mesin hitung, reaktor atom. Semua itu hanja mungkin karena ·badanmanusia. Lihatlah sekarang barangbarang seni! Luki8an yang indah-indah!·Mungkinkah itu tanpa badan manusia?Tidak. Dengarkan musik jangmengharukan: mungkinkah itu tanpahadan manusia? Tidak. (Driyarkara,1969; hal. 15).
Salah satu karunia yang diterimaoleh manusia ialab apa yang· disebutbahasa. Dengan bahasa manusia dapatberhubungan dengan manusia lain. Dalam tahun tigapuluhan suami istri psikolog Kellog dati Universitas Indianamemungut seekor anak simpanse betina. Ia diberi nama Gua, dan dididiksarna dengan anak laki-Iaki mereka.Gua belajar mengenakan pakaian,duduk di kursi, makan dengan sendok,mengenal beberapa kata dan bereaksiterhadap kata-kata itu. Gua menunjukkan kemampuan yang sarna dengananak laki-laki Kellog itu, sarnpai ia herumur kira-kira 9 bulan ketika si anakmanusia mulai belajar dan dapat berbi-
cars. Di sini si Gua ketinggalan, tetapbungkam dan kemudian harus kembalike kandangnya. Simpanse tetap ketinggalan karena' ia tidak dapat berbicara(Langer, 1949, hal83). Mengapademikian keadaannya? Coba kits lihat.Berbicara ini adalah mengeluarkanbunyi-bunyi dan untuk mengeluarkanbunyi-bunyi ini manusia temyata dikaruniai alat-slat istimewa. Ia mempunyai apa yang disebutpangkal tenggorokan (larynx) dan bagian otak pusatberbicara. Karena letak pangkal tenggorokan ini sedemikian rupaberhubungan dengan rongga mulutserta hubungannya yang khas· puladengan bagian otak pusst berbicara,maka ·manusia dapat mengeluarkanbunyi-bunyi yang beraneka ragam. Pertanyaan akan timbul, bunyi-bunyi apa'?Apa sekedar bunyi-bunyi saja? Tidak!Kerja sama antara ketiga hal tersebutdi stas dapat membuat manusia mengeluarkanbunyi-bunyi yang mengandungarti. Bunyi-bunyi itu adalah bahasa.Sebelum tulisan diciptakan olehmanusia, pesan-pesan dan nasehat darinenek moyang disampaikan melaluibahasa li.san. Ini bcrarti bahwa bahas8merupakan tempat penyimpanan ideide yaitu bahan mentah kebudayaan.
Filsuf Perancis, Bergson (18591941), melihat manusia sebagai satusatunya makhluk hidup yang memilikikesadaran bahwa dalam dirinya adayang disebutnya gairah hidup atau'elan vital'. Manusia tidak hidup dalamsatu kotak meminjam istilah vanUexkuhl 'Umwelt'. la mengenal kemungkinan akan berhasil atau gagal, iamempunyai pengertian akan kata'mati'. la dikaruniai insting dan inteligensi. Inteligensi ini menduduki tempatyang amat penting dalam hidupmanusia. Sebelum tara! ini, semuamakhluk hidup telah mereguk secararakus, air dari mangkuk kehidupandengan sepuas-puasnya Mereka menjilat dengan lahap madu yang berada ditepi mangkuk itu, madu yang tersediaoleh alam. Mereka menelan semuanya
sampai tetes-tetes terakhir. Tetapi inteIigensi manusia lebih berhati-hati; iamengintip, melihat dengan seksamaapa yang berada pada dasar mangkukitu. Di samping intelek, manusia jugadikaruniai intuisi. Intuisi manusiainilah yang memungkinkan is menerima "wahyu" Illahi (Bergson, 1932,hal. 199-201).
Van Peursen melihat manusia dalam kerangka budaya. Berdasarkankemampuannya itu manusia merupakan makhluk pembentuk budaya. Kebudayaan di sini adalah alam, dilihatdari sudut pandang kemungkinan-kemungkinan manu- siawi Manusia itumemproyeksikan jalan hidupnya yangterbuka bagi dunia yang mengelilinginya. Petani sejak jaman purba telahmengusahakan tanahnya untuk padasuatu waktu menuai hasilnya. Sungaidibuat menjadi waduk-waduk tempatair. Hasil-hasil pekerjaan tanah liat,jembangan misalnya dihias dengantanda-tanda yang berisi magi. Mataharidipuja sebagai dewa. Demikianlahmanusia itu dengan berbagai cara selalu ·berhubungan dengan usaha-usahayang ada hubungan dengan dirinya. Iamengolah tanah ladangnya, dan seolaholah· dengan tangannya is memberikancap pada apa yang diusahakannya.Dengan tangannya manusia mampumenggapai sesuatu yang dikehendakinya. Dengan gerakan tangannya juga,ia bersyukur kepada Ilahi yang memberikan alam ini kepadanya. Seolaholah manusia ini tidak dapat lepas tangan dari hal-hal yang ada di dunia iniSelama itu pula manusia seialu mengambil sikap terhadap alam ini. Semuahal yang ia temui tentu memilikihubungan dengan perjalanan hidupnya.Ini nampak sekali jika manusia dibandingkan dengan makhluk hidup yanglain yaitu hewan. Bukankah beberapafilsuf berpendapat bahwa hewan ituterlahir sudah lengkap dibanding dengan bayi manusia, di dalam arti bahwahewan lebih dapat cepat mandiri? Dandari bayi sampai pada waktu dia mati,
• ]Mmal FiLS4fat, Maret Igt}7
hewan tetap seperti apa adanya. Lainsekali sifatnya dengan manusia,manusia berpakaian, manusia berhias,manusia menggunakan alat-alat, iamemanfaatkan api, ia membajak tanah,dan sebagainya. Jika hewan lahir sudahmemiliki kulit dan buIu sebagaipakaiannya, manusia justru mampumenciptakan mode (Van Peursen, tanpatahun, hal: 103).
Bagaimana keadaan sosokmanusia itu dalam filsafat? Di dalamfilsafat terdapat berbagai pertaDyaan,misalnya hubungan antara manusiadengan masyarakat, hubunganmanusia yang satu dengan manusiayang lain, tentang manusia dan Tuhan,dan manusia dengan sejarahnya. Filsafat tidak akan dapat memecahkan semua persoalan ini, memang itumenyentuh persoalan agama, etilt, 8spirasi-aspirasi sosial dan kebijaksanaankehidupan sehari-hari. Namun, filsafatdapat memberikan suatu penjelasan.Filsafat mampu memaksa manusiamencapai kesadaran yang jujur, pertimbangan yang masuk akal, pemikirantentang tujuan manusia sendiri danpikiran pribadi dalam kebudayaan bersama.
c. KepribadianMembahas suatu kepribadian bu
kan sesuatu yang mudah, terutamakarena konsep kepribadian telah diberiarti yang bermacam-macam sangat hervariasi dan tergantung dari aliran yangdianut oleh si penulis. Juga dari gambaran yang telah disusun oleh penulisyang bersangkutan mengenai manusia.Satu hal yang jelas d.i sini adalah kenyataan bahwa manusia merupakansesuatu yang sentral. Manusia hidupdalam masyarakat bersama manusialain dan dalam kehidupan bersama inidituntut suatu sikap dari masingmasing individu.
Di depan telah disebutkan namaBergson yang menyatakan, bahwa sebagai makhluk hidup, manusia adalahsatu-satunya yang memiliki inteligensi,
dan dengan inteligensinya iamenghadapi hidup. Kecerdasannya,masyarakat dan bahasanya, menyatakan dengan tegas perbedaannyadari makhluk hewan. Tetapi, gambarantentang dunia yang diterima olehmanusia lewat inteligensinya, belumlahlengkap, karena mereka hanya menunjuUan lapisan luamya saja. Meneroboslapisan luar, maraih inti kedalamanuntuk menuju ke perkembangan lebihlanjut, itulah kemampuan intuisi. BagiBergson, intuisi merupakan kemampuan manusia untuk meraih kenyataanyang tidak tergantung pada posisi seseorang, dengan lain perkataan kenyataan mutlak. Hal ini sangat pentingartinya, dalam seorang manusia mengambil satu keputusan (Bergson, 1932,hal. 199-201). Tentang masyarakat, wadah yang paling sempuma bagi kehidupan antar manusia Bergson mengajukan teori yang sangat menarik. Iamembedakan antara tertib natural dantertib sosial Satu sel yang merupakankomponen atau organisme, terikat olehtali temali yang tiada nampak padahakikatnya tunduk pada disiplin yangmenuntut pengorbanan dari sel-sal itu,demi kelanjutan hidup si organisme.Inilah yang disebut orde natural, organisme yang hidup berdasarkan hukumhukum tetap dan pasti Sifatnya laindaripada satu masyarakat yaitu yangterdiri atas manusia yang memiliki kehendak bebas.
Individu dalam masyarakat lebahmisalnya, dalam menjalankan tugasterpaku menurut struktumya; organisme masyarakatnya relatif tetap dantidak berubah-ubah, sedang individudalam masyarakat manusia memilikiberbagai kemungkinan, masyarakatnyamempunyai berbagai bentuk, terbukabagi macam-macam perkembangan. AIhasil, pada masyarakat hewani setiapaturan ditetapkan oleh alam dan mempakan keharusan, sedang dalammasyarakat manusia hanya ada satuhal yang natural, yaitu keharusanadanya aturan (Bergson, 1932, hal 20).
Manusia mengambil dan menentukansikap ini sama dengan menunjukkankepribadiannya. Jika Bergson menuntut adanya tata tertib sosial, makaBarbu seorang filsuf 808ia] Inggrismenunjukkan pentingnya tats tertibitu.
Suatu yang harus dicatat ialahkonsep tentang tata tertib, struktur dansistem merupakan hal yang pokok untuk mengerti tentang personalitas:mereka sama pentingnya bagi manusiauntuk mengerti tentang masyarakatdan kebudayaan. Harus diakui bahwakepribadian pada satu taraf mengandung artian organisasi, dan karenanyadia merupakan struktur dan sistemdalam berbagai manifestasi mentalseorang individu. Namun demikian inidapat diartikan dalam dua cara.Pertama, istilah-istilah organisasi,struktur dan sistem menunjuk ke sumber-sumber d.alam yaitu, impuls,dorongan dan perasaan dari kehidupanmental seorang individu. Dalam artianini kepribadian merupakan strukturmotivasional yang berkesinambungan,dan seorang individu dikatakanmemiliki kepribadian, jika ia memilikistruktur yang demikian itti. Menurutpandangan yang lain, istilah-istilah organisasi dan struktur menunjuk kemanifestasi kehidupan psikis yang eksternal dan terbuka. Istilah-istilah itumenunjuk ke aspek-aspek reaksiseorang individu terhadap sesuatu yangdapat dilihat dari luar. Di sinikepribadian berarti struktur tingkahlaku yang spesifik. Ia hanya merupakanhasil dari penjumlahan respon individuterhadap lingkungannya yang berulang-ulang saja. Contoh yang sangatekstrem adalah pendapat seorang psikolog yang bernama Eysenck yang herpendapat bahwa kepribadian itu adalahreaksi-reaksi terhadap situasi-situasitertentu. Di sini pemilaian sampai padaapa yang disebut konservatif atau radikal, lebih extravert daripada introvert,agresif atau halus, toleran, dan sebagainya. Jadi, organisasi suatu
kepribadian itu merupakan variabelyang bersifat obyektif dan karenanyadapat diukur. Ia menunjukkan tarafkorelasi antara reaksi-reaksi semacam.Jadi kepribadian itu adalah suatu organisasi struktur atau sistem mentalyang stabil yang mencakup faktor-faktor motivasional dalam pola-pola respon-respon eksternal.
Pendekatan secara dikotomi ini didalam ilmu jiwa dewasa inimenujupada dua macam konsep kepribadian,yaitu kepribadian sebagai suatu struktur motivasional dan kepribadian sebagai struktur tingkah laku. Menurutpendekatan yang pertama, kepribadiandilihat sebagai entitas mental yang bersifat otonorn. Sumber-sumber tingkahlalku seorang individu itu berada dalamdiri individu itu sendiri menurut polnketurunan, misalnya disposisi, instinginsting, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa pada setiap situasi reaksiitu ditentukan oleh reaksi dari dalam.Jadi pemahaman dan pengertian tingkah laku manusia berarti menghubungkan reaksi-reaksi khas. Misalnya persepsi, emosi dan sebagainya, dengandisposisi yang sudah ada atau strukturstruktur pengalaman. Dari sini timbulsuatu pandangan bahwa kepribadianitu adalah : (1) Perasaan bahwa tubuhseseorang itu merupakan sesuatu yangberbeda dan bebas dari badan-badanyang lain dan dari lingkungan fISmyang secara keseluruhan. (2) Ada suatuperasaan kesinambungan, kesatuandan persamaan. Ini dapat retrospektifdan dapat prospektif yaitu suatukeyakinan bahwa meskipun pengalaman-pengalaman diri itu berbagaimacamnya dan perubahan itu selaluterjadi dalam perkembangan seseorang,namun ada sesuatu dalam diri orang ituyang tetap ada, kemarin, hari ini, dandi waktu yang akan datang. Suatu kesadaran bahwa hidup itu merupakansuatu proyek yang berkembang di dalam kurun waktu tertentumerupakandimensi dasar dari kepribadiannya.(3)Perasaan integritas, ini merupakan as-
pek sentral dari kepribadian. Perasaanintegritas ini "kondusif' tidak hanyasebagai sesuatu yang internal dansubyektif mumi, melainkan juga obyektif, karenanya merupakan suatu kondisipikir yang dapat dikomunikasikan.Pendekatan yang kedua bertujuanmempelajari tingkah laku organisme,baik hewani ataupun manusiawi untukmenyusun hubungan-hubungan dankeajegan, dan berdasarkan itu sampaipada suatu model teoritik mengenai organisme khusus. Ada lagi suatu teoriyang mengandalkan saat beroperasi,yaitu saat ini, situasi ini dan di sini.Jadi menurut teori ini kepribadian adalab suatu faktor yang bersifat situasional (Barbu, 1971, hal 125- 126).
Dalam menunjukkan bahwakepribadian merupnknn sesuntu yangsentral dalam diri manusia, Driyarkaramenyatakan :
"Pertama-tama harus kita ingat,bahwa manusia adalah PRIBADI(pengata diri atau persona). Dalam dirimanusia yang kita sebut pertama-tamaialah bahwa ia "memiliki" diri sendiri."Janganlah isi perkataan ini dianggapringan. Untuk memberi kesan tentangapa yang dimaksud, kita katakan,bahwa manusia "Bersemayam dalamdiri sendiri". Ingatlah arti "bersemayam" pada jaman dulu. Bersemayamtidak hanya berarti "berada",melainkan juga bertahta. Bertahtamengandung arti berkuasa, berdaulat;kekuasaan, kewibawaan, kedaulatanseakan-akan terlihat dalam cara dudukraja, yang kita sebut bersemayam itu(Driyarkara, 1980, hal. 17).
Selanjutnya tentang tindakantindakan manusia suhubungan dengandaya mengambil keputusan, Driyarkaramenyatakan bahwa kegiatan atau aksiitu timbul dari pemangku (subyek) yangbergiat atau beraksi itu.
"Sebab itu corak aksi menunjukkan coraknya yang beraksi itu. Karenaaksi manusia bersifat merdeka, makadari itu manusia pun merdeka.
Aksi manusia itu datangnya tidak
dari luar, melainkan dari dalam, darimanusia sendin. Dia yang menentukannya. Sebab itu manusia bagaimanapun juga kekurangannya ( di sinikita merasa bahwa manusia mengandung banyak pertentangan) betul-betulberdaulat, berdin sendiri. Berdaulat,berdiri sendiri berarti bahwa dis tidakmerupakan suatu "bagian", dia adalahsuatu "keseluruhan" (totalitas), dia adalab keutuhan" (Driyarkara, 1980,hal. 19).
Bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang khusus selanjutnyadikatakan:
"Di dunia yang tampil·ke mukasebagai subyek hanyalah manusia. Diaberdiri dengan pendirian, dengan sikap,dengan mengerti pendiriannya dan sikapnya. Dia dapat. merulDuHkan sikapnya, dapat menganalisis pendiriannyadan mengubah-ubahnya. Dia selalumenghadapi yang bukan dia sebagaisesuatu yang obyektif-real di hadapannya. Dia mengadakan: obyektivisasi.Artinya dia melihat realisasi di hada-,pannya sebagai realitas tersendiri ·yangada terhadapnya. Kemampuan mengambil dan merubah sikap menunjukkanadanya kemerdekaan dan pengertian(Driyarkara, 1990).
Teori tentang kepribadian yangmenam untuk' disimak, adalah teoridengan pendekatan sosial psikologis.Teori kepribadian yang dirumuskanoleh Freud dan Yung, - dua pakar psikoanalisis asal Austria, - tersusun dalam8uasana posifistik yang mendasari ilmufisika dan biologi abad ke 19.
Manusia pertama-tama dianggapsebagai satu sistem energi yang rumityang menopang dirinya melalui transaksi-traDsaksi dengan dunia luar. Tnjuan utama transaksi tersebut adalahkelangsungan hidup individual,perkembangbiakan spesiesnya, danperkembangannya tersebut bersifat evolutir.
Menuruf; teori evolusi memangbeberapa kepribadian memiliki kemampuan lebih dibanding yang lain dalam
• ]Jtrnafi[;afat, Maret ICRJ
menyesuaikan dengan keadaan sekeliling untuk tetap hidup.
Pada akhir abad ke 19 sosiologidan antropologi mulai tumbuh sebagaiilmu yang mandiri. Menurut keduailmu ini manusia merupakan produkmasyarakat tempat ia hidup.Kepribadian lebih bersifat sosial daripada biologis. Doktrin ·sosiologis' dankultural Makin merasuk ke dalam ilmujiwa dan psikoanalisis, dan mengikisd.asar-dasar nativistik dan fisikal dalamilmu itu. Beberapa murid Freud yangtidak puas dengan ajaran gurunya mengenai pandangan piciknya tentangpengaruh sosial atas terbentukn)takepribadian, mulai menarik diri darialiran psikoanalitik klasik, dan mulaimerubah teori analitik itu dan menye8uaikannya dengan wan baru yangberorientasi pada ilmu·ilmu sosial.
Sumbangan yang sangat pentingkepada kemajuan teori sosial psikologistelah diberikan olehantara lain, AAdler dan Erich Fromm.. A Adler yanglahir <Ii Wina pada tahun 1870, dapatdipandang sebagai·orang yang terpenting dalam hal ini. Ia mulai kariernyasebagai dokter ahli penyakit mata. Kemudian perhat,iannya beralih ke ilmujiwa. Mula-mula ia adalah pengikutFreud, tetapi kemudian memisahkandiri dari gurunya karena tidak setujudengan pandangan Freud tentang seksualitas. Menurut Adler manusia mernpakan seorang makhluk sosial, dan motivasinya yang utama adalah dorongansosial. Manusia berhubungan denganmanusia lain, ikut berperan dalam aktivitas sosial, menempatkan kesejahteraan masyarakat di atas kesejahteraan diri sendiri, dan memilihgaya hidup yang berorientasi 808ia!.Perhatian 808ial ini sudah terlahir dalam diri manusia.
Manusia menurut Adler memilikiapa yang disebutnya nCreative Selr,diri kreatif Ide ini merupakan sumbangan Adler yang 8angat pentingkepada teori· kepribadian. "Diri" atau"Selr menurut Adler merupakan suatu
2.6
sistem yang sangat pribadi yang mener·jemahkan peogalaman organisme men·jadi bermakna. Lebih dari itu, dirikreatif ini selalu meneari pengalamanyang akan memimpin manusia memenuhi hidupnya yang unik, dan kalaupengalaman ini belum ditemuinya, dirikreatif akan menciptakannya. Selanjutnya ide Adler yang memisahkannyadari psikoanalisis klasik ialah tekanannya pada keunikan kepri- badian. Iamenganggap setiap persona merupakankonfIgUrasi motif, perhatian dan nilainilai; setiap tindakan seseorang memhawa cap yang jelas dari gaya hidupnyasendiri.
Kesadaran bagi Adler merupakanpusat kepribadian. Manusia adalahmakhluk yang sadar, ia sadar·akan sebab-sebab tindakannya, kekurangankekurangannya dan tujuan yang ia kehendaki. Lebih dari itu, manusia mernpakan individu yang mampu mereneanakan dan mengarahkan tindakannyadengan penuh kesadaran untuk mereaIisasikan dirinya (Hall and Lindzey,1967; hal. 114-125).
Teori kepribadian berdasar pendekatan sosial psikologis juga diajukanoleh Erich Fromm, seorang psikolog dansosiolog yang lahir di Frankfurt Jerman, pada tahun 1890. Kiranyamenarik uotuk melihat tema yang terpenting yang terdapat dalam tulisantulisan Fromm. Manusia, menurutFromm, merasa kesepian dan dirinyaterisolasi karena ia terlepas dari alamdan dari orang lain, sesama hidup. Kondisi terisolasi ini tidak terdapat padaspesies hewan apapun, perasaan iniadalah khas manusiawi. Hal ini berhubungan dengan kebebasan. Seorangbudak misalnya, waktu ia terbebas daripemiliknya akan merasa terlempar kedunia yang asing baginya. Ia akanmerasakan kesepian yang mencekam,karena sebagai budak ia merasa mempunyai ikatan dengan seseorang,meskipun ia tidak bebas. Dalam bukunya "Escape from Freedom" (1941),Fromm men:rusun sebuah tesis bahwa
semakin besar kebebasan yang dida·patkan oleh manusia, rasa kesepianyang Makin besar akan melanda diri·oya. Kebebasan kemudian menjadi kondisi negatif yang ingin dihindari olehsetiap manusia. Apakah penanggulangan terhadap dilema ini? Ada dua cara:manusia mengikatkan dirinya dalamsuasana kasih dan bekerja sarna, ataumendapatkan rasa aman, dengan menyerahkan diri sepenuhnya denganmasyarakat. Dengan cara yang pertamamanusia dengan kebebasannya membangun suatu mesyarakat yang lebihbaik, sedang dengan cara yang kedua,manusia terjatuh dalam satu ikatanbaru. Buku "Escape from Freedom" ditulis di bawab bayang-bayang kediktatoran Nazi dan meIluIljukkan bahw8bentuk ke-totaliterianisme ini memangmenarik bagi sebagian manusia, karenaia menawarkan suatu rasa keamananbaru. Tetapi Fromm menekankan dalam buku-bukunya yang ditulis kemudian bahwa bentuk apapun masyarakateiptaan manusia, baik itu feodal, bpitalis, fasis, sosialis maupun komunismerupakan usaba untuk memecahkanpersoalan kontradiksi yang mendasardalam diri manusia. Kontradiksi ini ter..jabar pada kenyataan bahwa manusiamerupakan bagian dari alam, nsmunpada saat yang sarna ia terlepas darialam itu. Manusia memiliki sifat hewani maupun snat manusiawi. Sebagaihewan ia m.empunyai kebutuhan fisioIogis tertentu yang harus dipenuhi, sebagai manusia ia memiliki kesadaran,akal dan imajinasi. Dua aspek inimerupakan kondisi dasar eksistensimanusia. Pemahaman psikis manusiaharus didasarkan pada analisis kebutuhan manusia yang diturunkan dari kondisi eksistensinya. Apakah kebutuhanspesifik yang muneul dari kondisi eksistensi manusia tersebut? MenurutFromm ada lima jumlahnya, yaitu: (1)kebutuhan akan keterikatan denganorang lain; (2) kebutuhan akan transendensi; (3) kebutuhan memiliki akar;(4) kebutuhan akan jati-diri, dan (5) ke-
butuhan akan kerangka orientasiKebutuhan yang pert8m8, yaitu
akan keterikatan dengan manusia lainberasal dari kenyataan bahwa dalammanusia "memanusia", ia terlepas darikesatuannya dengan alamo Hewan terlahir sudah terlengkapi dengan daysbersatu dengan alam, sedang manusiadengan kemampuan bernalar dan berimajinasi justru kehilangan hubunganwab dengan alam itu. Sebagai gantihubungan instingtif dengan slam seperti halnya yang dimiliki oleh hewanitu, manusia harus menciptakan Buatuhubungan atas kekuatan sendiri. Menurut Fromm hubungan antar manusiayang paling sempurna adalah yang berdasarkan kasih yang produktif. Cintaiasih produktif ini mengandung artiansaling menyayangi, bertanggung jawab,saling hormat dan saling mengerti. Kebutuhan kedua mengacu kepada kebutuhan manusia untuk bangkit mengatasi naluri hewani untuk menjadipribadi kreatif. Apabila dorongankreatif ini salah jalan manusia akanmenjadi makhluk perusak (destroyer).
Fromm menunjukkan bahwacinta dan benci bukanlah doronganyang antitetis. Keduanya merupakanjawaban atas kebutuhan manusia untuk mengatasi naluri hewani. Hewantidak dapat mencintai dan membencidalam artian kasih manusiawi, tetapimanusia dapat. Kebutuhan ketiga yaitukebutuhan untuk memiliki akar yangwajar. Ia ingin menjadi bagian integraldari dURia dan merasa bahwa iamemiliki tempat di situ. Sebagai anakia terikat erat pads ibunya, tetapi apabila hubungan semacam ini tetap adasesudah ia melampaui maS8 kanak-kanak dan menjadi dewasa, ini dianggapsebagai fixasi yang tidak sebat. Altaryang paling memuaskan dan paling sebat adalah perasaan persaudaraanantara dis dengan pria.dan wanita lain.Tetapi manusia juga ingin memiliki jatidiri untuk dirinya sendiri. Itulah kebutuhan keempat yang tersebut di atas.Apabila melalui usaha kreatifnya
sendiri is tidak dapat meneapai tujuanini. mungkin (lia uapat mencapai SU8tutaraf kenaikan dengan cara mengidentifikasikan diri dengan kelompok lain.Contohnya: Seorang warganegaramengidentifikasikan dirinya dengannegaranya, seorang pegawai perusahaan dengan perusaha- annya ·dan sebagainya. Dalam hal ini identitas muncuI dari rasa tergolong atau menjadibagian dari seseorang; yang kelima, orang perlu mempunyai kerangka aeuan.Suatu cara yang mantap dan konsistenuntuk memahami .dunia sekeliling.Kerangka aeuan yang dikemhangkannya itu mungkin bersifat rasional,mungkin irrasional, mungkin memilikikedua unsur ini.
Fl'Ollllll be.rp~lldapatbahwa kebutuhan inibersifat murni manusiawi danmurni obyektif. Kebutuhan ini tidakterdapat pada hewan dan tidak diturunkan dari pengamalan tentang apayang dikehendaki manusia. Kebutuhanini hukan merupakan produk masyarakat melainkan sudah berakar dalamsifat alarni manusia sendiri melaluievolusi. Lalu, apakah hubunganmasyarakat dengan existensi manusia?Fromm percaya bahwa manifestariikhusus dari kebu-tuhan ini ditentukanoleh tatanan sosial tempat ia hidup.Kepribadian manusia berkembang sesuai dengan kesempatan yang diberikan oleh masyarakat tertentu kepadadirinya. Dalam masyarakat kapitalistikmisalnya, orang akan merasa memilikijatidiri jika ia adalah orang kaya atauseorang akan merasa memiliki akar jikaia menduduki jabatan yang tangguhdan diandalkan dalam satu perusahaanraksasa. Dengan kata lain, penyesuaianmanusia terhadap masyarakat biasanyamerupakan kompromi antara kebutuhan dari dalam dan tuntutan dati luar.Dia mengembangkan karakter sosialsesuai permintaan masyarakat (Hall,Lindzey, 1967, hal 127-130).
Sampai di sini telah ditunjukkan siapa manusia itu dan bagaimana kepribadian itu. Notonagoro
mendefinisikan manusia sebagai makhluk yang hersifat monopluralis ataumajemuk tunggal. Menurut susunankodratnya, manusia itu tersusun atasjiwa dan raga. Jiwa memiliki tigakekuasaan, yaitu akal, rasa dan kehendak. Raga terdiri atas unsur anorganis,vegetatif dan animal Menurot sifat kodratnya manusia itu adalah makhlukindividu, dan makhluk 808ial Menurutkedudukan kodratnya, ia adalah makhluk berdiri pribadi, dan makhluk Tuhan. Unsur hakikat kodrat tersebut diatas, merupakan kesatuan mutlak, tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Bagaimana dengan manusia Indonesia? Manusia Indonesia telahmemilih iIlsafat hidupnya yaitu Pancasila. Hasil pelaksanaan Pancasilapada diri pribadi adalah kepribadianPancasila. Kepribadian Pancasila adalah kepribadian Indonesia. MenurutNotonagoro :
"... yang dinamakan kepribadianIndonesia itu adalah jumlah kesatuansifat-sifat yang tetap terlekat padabangsa dan orang Indonesia, yangtetap, tidak berubah, terdiri atas sifatsifat hakekat kemanusiaan dan sifatsifat hakekat yang khusus, yangmenyebabkan bangsa Indonesia danorang Indonesia sebagai diri, sebagaidiri pribadi terpisah dari bangsa laindan orang bangsa lain serta berbedadaripadanya (Notonagoro, 1987, h.102).
D. Kesimpulan1. Manusia adalah makhluk hidup yangunik. la mendapat karunia dari TuhanYang Maha Esa kelengkapan rohanidan jasmani. ,2. Manusia yang hidup adalah manusiayang sebenarnya. Ia merupakan kesatuan vital.3. Dalam slam ini manusia merupakansesuatu yang sentral. Dalam menghadapi alam ini ia bertindak tidak secara langsung, justru berdasarkan kemampuannya mengobyektivikasikanapa yang dihadapinya.
4. Tidak seperti halnya dunia hewan,dunia manusia bersifat terbuka, tempatia dapat membuat pilihan.5. Dalam hidup kemasyarakatan manusia dituntut untuk menentukan siUp. Penentuan eikap ini didukung olehsumber kekuasaan jiwanya, yaitu akal,rasa, kehendak dan intuisi. Ia mampubersikap mandiri.6. Jiwa dan raga manusia bekerja sarnamenuju ke kesempumaan: setiap 88atia mampu memperbaiki taraf hidupnya,karena keadaannya seimbang. Ia memiliki keluwesan di dalam meng- hadapikeseluruhaD alam ini.7. Dalam Pancasila, manusia Indonesiamendapatkan tun-tunan untuk hidupseeara baik, dalam artian berkepribadian yang tangguh.
DAFTAR PUSTAKABarbu, Zevedei, 1971, Society, Culture and
Personality. Oxford, Basil Blackwell.Bergson, H., 1977, Creative Evolution.
Greenwood Press Publishers.________, 1932, The Two Sources of Morality
and Religion. Greenwood PressPublishers Westport, Connecticut.
Dryarkara, 1969, Filsafat ,,\lanusia. Kanisius, Jakarta.
____a_a_a, 1980, Tentang klanusUJ. Kanisius,Yogyakarta.
Durkheim, E., 1961, Moral Education,.Translated by E.K. Wilson and H.Schnurer. The Free Press.
Encyclopedia of Philosophy. Mc.Millan andFree Press. Paul Edwards, Ed. inChief. Vol. 5 & 6, 1972.
Hall, Calvin S. and Lindzey, Gardner, 1967,Theories of Personality, New York,John Wiley & Sons, Inc. London,Sydney.
Langer, B.K., 1949, Philosophy in a new key.A Mentor Book, The New AmericanaUbrary.
Notonagoro, 1987, Pancasila Secara IlmiahPopuler.Bina Aksara, Jakarta.
Peursen, van C.A., , Wegwijs in deWijsbegeerte. Paris Manteau.
Walgrave, J.H., 1967, De Wijsbegeerte vanOrtega Y. Gasset. AuI$ Boeken,Spectrum.