1. · web view2020/10/14  · kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan...

22
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Berkembangnya ilmu pengetahuan disegala kemajuan di bidang teknologi, perkembangan social budaya telah membawa perubahan dalam sikap hidup seseorang. Dalam sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kefarmasian telah ikut mengambil peranan sejak zama kuno. Data-data diperoleh dari penyidikan antropologi, aerkologi, dan etnologi di Mesir dan India dengan ditemukannya slaep-salep aromatic, bahan penawt mayat, dan lain-lain yang dapat dianggap sebagai bentuk awal dari kosmetika. Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007). Eye shadow merupakan salah satu jenis dari preparat dekoratif yang memerlukan bahan yang sangat aman dan cara pemakaian yang hati-hati karena dikenakan pada kulit dekat mata, biasanya pada kelopak mata atas. Warna-warnanya mulai dari gray-blue, gray green sampai olive green. Penggunaan eye shadow dapat digolongkan berdasarkan kalangan usia mulai dari remaja sampai dewasa dan ibu-ibu. Hal ini disebabkan karena struktur kulit dan 1

Upload: others

Post on 31-Jul-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Berkembangnya ilmu pengetahuan disegala kemajuan di bidang teknologi,

perkembangan social budaya telah membawa perubahan dalam sikap hidup seseorang.

Dalam sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kefarmasian telah ikut mengambil

peranan sejak zama kuno. Data-data diperoleh dari penyidikan antropologi, aerkologi, dan

etnologi di Mesir dan India dengan ditemukannya slaep-salep aromatic, bahan penawt

mayat, dan lain-lain yang dapat dianggap sebagai bentuk awal dari kosmetika.

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada

bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara

lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi

supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk

mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).

Eye shadow merupakan salah satu jenis dari preparat dekoratif yang

memerlukan bahan yang sangat aman dan cara pemakaian yang hati-hati karena

dikenakan pada kulit dekat mata, biasanya pada kelopak mata atas. Warna-warnanya

mulai dari gray-blue, gray green sampai olive green.

Penggunaan eye shadow dapat digolongkan berdasarkan kalangan usia

mulai dari remaja sampai dewasa dan ibu-ibu. Hal ini disebabkan karena struktur kulit

dan tujuan penggunaan yang berbeda. Penggunaan kosmetik dekoratif eye shadow pada

remaja umumnya dibuat dengan warna yang tidak terlalu mencolok sehingga akan

menimbulkan kesan penampilan yang sesuai usia dan tujuan dari penggunaan jenis

kosmetik tersebut.

Untuk mengaplikasikan dari tujuan pembuatan kosmetik yang

dikehendaki, diperlukan kejelian dalam menentukan zat warna dari sediaan yang

akan diproduksi. Kombinasi dan eksperimen perlu dilakukan demi mendapatkan

sebuah komposisi warna yang menarik harus dilakukan dengan seteliti mungkin, agar bisa

diperoleh hasil warna yang bila dipakai akan mengaplikasikan tujuan dari pembuatan

kosmetik dekoratif eye shodow pada kaum remaja.

1

Page 2: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KOSMETIKPengertian kosmetika adalah bahan-bahan yang digunakan untuk

memberikandampak kecantikan dan kesehatan bagi tubuh. Kosmetika dikenal sejak

berabad-abad yanglalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetika mulai mendapat

perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan (Tranggono, 2007).

Defenisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI

No.220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 september 1976 yang menyatakan bahwa

kosmetikaadalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,

dipercikkan,atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan

atau bagian badanmanusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah

daya tarik ataumengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat.

Berdasarkan Permenkes RI No.445/MenKes/Per/V/1998 yang dimaksud

dengan Kosmetika adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada

bagian luar badan (epidemis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan

rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan,

melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak

dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

    

2. PENGGOLONGAN KOSMETIK

Jenis kosmetik meliputi krim perawatan kulit, losion, bedak, parfum, lipstik,

kuteks, perias muka dan mata, minyak rambut, lensa kontak berwarna, pewarna

rambut, deodoran, sanitizer, produk perawatan bayi, perawatan rambut, sabun, garam

mandi, serta semua produk perlengkapan mandi. Penggunaan kosmetik, khususnya di

bagian muka dan mata, disebut dengan "riasan", "dandanan", atau "make up".

Kebanyakan perusahaan kosmetik memisahkan kosmetik menjadi dua jenis,

yakni kosmetik rias dengan kosmetik perawatan. Perbedaannya adalah :

a) Kosmetik rias umumnya digunakan sebagai riasan untuk area muka atau wajah,

misalnya bedak, lipstik, pensil alis, perona pipi,perona mata, celak, dan maskara.

Lebih luasnya, kosmetik rias juga termasuk produk untuk merias kuku dan rambut

seperti kuteksdan cat rambut.

2

Page 3: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

b) Kosmetik perawatan meliputi produk yang digunakan untuk merawat tubuh, termasuk

krim kulit, losion tangan dan tubuh (hand body lotion), deodoran, parfum, sabun,

masker muka, dan sebagainya.

3. PENGERTIAN MIKROBIOLOGI FARMASI

Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikros = sangat kecil, bios =

makhluk hidup, dan logos = ilmu. Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 mm yang

hanya dapat dilihat menggunakan alat yaitu mikroskop.   

Makhluk   hidup   yang   sangat   kecil  tersebut   disebut   dengan   mikrobia

,  mikroba, mikroorganisme, protista atau jasad renik, yang meliputi protozoa, algae,

fungi, bakteri dan virus.

4. PENYEBARAN INFEKSI OLEH MIKROBAMikroorganisme, misalnya bakteri dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan, termasuk manusia dan binatang, dimana mereka secara normal bertempat

tinggal dan hidup. Untuk bekerja bakteri meningkatkan kemampuannya untuk bertahan

dan meningkatkan kemungkinan melakukaan penyebaran. Dengan melakukan suatu

penyakit asimptomatika atau penyakit yang bersifat ringan dan tanpa menyebabkan

kematian inang, mikroorganisme secara normal hidup dalam tubuh manusia, dan

kemungkinannya dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya.

Beberapa mikroorganisme misalnya bakteri yang secara umum dapat

menyebabkan penyakit pada manusia terutama yang terdapat pada hewan dan secara tidak

sengaja menginfeksi manusia. Sebagai contoh adalah salmonella sp dan camphylobacter

sp secara khas menginfeksi binatang dan disebarkan melalui makanan pada manusia.

3

Page 4: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

Disamping itu ada juga beberapa mikroorganisme menginfeksi manusia,

karena adanya kesalahan dalam siklus hidup normal organism, organism tersebut belum

menyesuaikan diri dengan manusia dan penyakit yang dihasilkannya kemungkinan cukup

berat. Beberapa bakteri dapat disebarkan melalui tangan dari satu orang ke orang lainnya.

Seperti Stahylococcus aureus dalam nares anterior pada rongga hidung kemungkinan saat

menggosok hidung, membawa Staphylococcus pada tangannya, dan menyebarkan bakteri

tersebut ke bagian tubuh orang lain, sehingga menimbulkan infeksi. Beberapa pathogen

yang bersifat oppurtunistik yang meneyebabkan infeksi nosokomial disebabkan dari satu

pasien lain melalui tangan- tangan personal rumah sakit.

5. KOSMETIK dengan MIKROBA

Kosmetik kini merupakan benda yang umum kita jumpai dimana saja,

khususnya bagi seorang wanita pastinya tidak akan lepas dari yang namanya peralatan

kosmetik. Karena seperti yang sudah kita ketahui, kosmetik sangat membantu menutupi

kekurangan pada wajah sekaligus membuat penampilan menjadi lebih cantik dan

menarik. Namun akhir-akhir ini marak juga kosmetik murah dengan kualitas yang buruk

beredar di pasaran, tentunya jika kosmetik tersebut digunakan akan berdampak negatif

bagi penggunanya.

Walaupun sudah mencoba untuk berhati-hati dalam memilih kosmetik yang

akan dipakai, namun pemicu bakteri tidak hanya disebabkan oleh bahan pembuat

kosmetik yang tidak sesuai, juga dikarenakan penggunaan alat kosmetik yang bergantian

dengan orang lain. Ahli kecantikan mengingatkan bahwa kosmetik, termasuk lipstik, kuas

maskara, spon bedak, pensil alis yang digunakan bersama-sama dengan teman atau

keluarga Anda dapat menjadi media penyebaran kuman. Kondisi itu rentan menyebabkan

infeksi di seluruh kulit.

4

Page 5: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

Dermatolog Dr Rashmi Shetty mengatakan bahwa kuas dan aplikator

kosmetik dapat dengan mudah membawa bakteri dari orang yang satu ke yang lain.

Bahkan, wadah yang lembab dan gelap adalah tempat yang sangat cocok bagi bakteri

untuk berkembang biak.

“Terkadang spon bedak dapat lembab jika Anda tidak mencuci dan

mengeringkannya dengan baik. Hal itu akan menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk

berkembang,” ujarnya, dikutip dari Times of India.

Orang yang menderita masalah kulit seperti jerawat dan komedo, harus

dengan rajin merawat dan menjaga kebersihan kosmetik yang digunakannya. Kuas dan

aplikator kosmetik dapat dengan mudah menjangkau daerah jerawat. Jika Anda berbagi

dengan teman Anda yang berjerawat bukan tidak mungkin Anda akan tertular.

Menggunakan kosmetik yang telah kedaluarsa juga dapat menyebabkan

infeksi. Kosmetik lama harus dibuang dan diganti sesuai kebutuhan. Biasanya, lipstik

memliki umur 2-3 tahun, alas bedak 1-2 tahun, bedak 1-2 tahun, blush on 4-6 bulan,

maskara 3-4 bulan, dan eye shadow 3-6 bulan.

Jenis Bakteri yang Terdapat pada Alat Kosmetik:

1.     Bakteri Pseudomonas Aeruginosa

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Bacteria

Filum: Proteobacteria

Kelas: Gamma Proteobacteria

Ordo: Pseudomonadales

Famili: Pseudomonadaceae

Genus: Pseudomonas

Spesies: Pseudomonas aeruginosa

Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2

µm. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang

membentuk rantai yang pendek. P.aeruginosa termasuk bakteri gramnegatif.

Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu

memfermentasi tetapidapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain,tidak berspora,

tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel monotrika (flagel tunggal

pada kutub) sehingga selalu bergerak. Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan

akan tumbuh dengan baik dengan adanya unsur N dan C. Suhu optimum untuk

pertumbuhan P. aeruginosa adalah 42˚C. P. aeruginosa mudah tumbuh pada

5

Page 6: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

berbagai media pembiakan karenakebutuhan nutrisinya sangat sederhana. Di

laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya digunakan asetat

(untuk karbon) dan ammoniumsulfat (untuk nitrogen).

Penyakit yang ditimbulkan Pseudomonas aeruginosa:

o    Infeksi pada luka dan luka bakar menimbulkan nanah hijau kebiruan

o    Infeksi saluran kemih.

o    Infeksi pada saluran napas mengakibatkan pneumonia yang disertai nekrosis.

o    Infeksi mata.

Pseudomonas aeruginosa akan keluar dari sumbernya, mengalami

penyebaran dan mempunyai gerbang masuk bagi inang yang rentan. Pseudomonas

aeruginosaakan keluar dari saluran yang telah diinfeksinya. Apabila menginfeksi

pada saluran pernapasan maka akan meninggalkan saluran tersebut dan berpindah

pada inang rentan yang lain. Mengingat Pseudomonas aeruginosa merupakan

patogen nosokomial, cara pemindah sebarannya dapat melalui penanganan dan

penggunaan alat yang tidak steril.

Gejalanya tergantung bagian tubuh yang terkena, tetapi infeksi ini

cenderung berat. Infeksi pada luka atau luka bakar, ditandai dengan nanah biru-

hijau dan bau manis seperti anggur. Infeksi ini sering menyebabkan daerah ruam

berwarna hitam keunguan dengan diameter sekitar 1 cm, dengan koreng di

tengahnya yang dikelilingi daerah kemerahan dan

pembengkakan. Pseudomonas bisa menyebabkan koreng pada mata,

mencemari lensa mata dan cairan lensa.

Pseudomonas aeruginosa sering kali merupakan flora normal yang melekat

pada tubuh kita dan tidak akan menimbulkan penyakit selama pertahanan tubuh

normal. Karena itu, upaya pencegahan yang paling baik adalah dengan menjaga

daya tahan tubuh agar tetap tinggi. Serta menggunakan peralatan yang steril untuk

penggunaan yang kontak langsung dengan tubuh kita.

P.aeruginosa tidak boleh diobati dengan terapi obat tunggal karena tingkat

keberhasilan rendah dan bakteri dengan cepat jadi resisten. Pola kepekaan bakteri

ini bervariasi secara geografik. Maka, diperlukan tes kepekaan sebagai pedoman

untuk pemilihan terapi antimikroba. Penisillin bekerja aktif terhadap P.

Aeruginosa antara lain : tikarsilin, mezlosilin, dan pipeasilin digunakan dengan

dikombinasikan bersama aminoglikosida biasanya gentamisin, tobramisin/

amikasin. Obat lain yang aktif terhadap P. aeruginosa antara lain aztreonam;

6

Page 7: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

imipinem; kuinolon baru, termasuk siprofloksasin. Sefalosporin generasi baru,

seftazidim dan sefoperakson aktif melawan P. aeruginosa. Seftazidim digunakan

secara primer pada terapi infeksi P. Aeruginosa.

2.     Bakteri Staphylococcus aureus

Klasikasi   Staphylococcus aureus

Kingdom           :Monera

Divisio              :Firmicutes

Class                :Bacilli

Ordo                 :Bacillales

Family              :Staphylococcaceae

Genus               :Staphilococcus

Species            :Staphilococcus aureus

S.aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat dengan diameter

0,5-0,7 mm dan mempunyai dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan, asam

teikoik, fibronectin binding protein, clumping factors dan collagen binding protein.

Komponen utama dinding sel adalah peptidoglikan yang menyusun hampir 50%

dari berat dinding sel. Bakteri ini adalah bakteri psikrofilik dan mesofil yang dapat

hidup pada rentang suhu optimum untuk

pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35°C – 37°C, suhu minimum 6,7° C

dan suhu.

Staphylococcus aureus terdapat pada rongga hidung, kulit, tenggorokan, dan

saluran pencernaan manusia dan hewan. Kemampuan bakteri atau mikroorganisme

lainnya untuk menginfeksi tubuh tergantung pada sistem imunitas tubuh, jika sistem

imun kuat, maka bakteri tersebut akan kalah menghadapi sistem imun tersebut,

demikian juga sebaliknya. Sedangkan jika sistem imun kalah, maka dapat terinfeksi

adanya bakteri tersebut. Mengapa bakteri ini termasuk berbahaya? Karena bakteri

jenis ini termasuk mudah dalam penyebarannya. Dimana dapat masuk melalui

jerawat, melalui makeup yang pemakaiannya bergantian, melalui membran mata

atau hidung, dan lain sebagainya.

Adapun gejala dan penyakit yang dapat timbul antara lain adalah mual-mual,

bengkak merah,  demam tinggi mendadak, diare, sakit kepala, ruam, dan nyeri otot,

sedang ermacam-macam infeksi seperti jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis,

pneumonia dan mastitis pada manusia dan hewan.

7

Page 8: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

Keracunan oleh S. aureus diakibatkan oleh enterotoksin yang tahan panas

yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Untuk mencegah

pertumbuhan S.aureus adalah dengan cara pemberian zat antimikroba, beberapa

antimikroba adalah ekstrak etanol daun sirih merah, karena memiliki sifat

antibakteri gram positif dan negatif, ekstrak tanaman meniran dengan kadar

konsentrasi 60% karena kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Selain itu

ada juga bawang putih dsb yang bersifat antibacteri.

Terjadinya penyakit akibat infeksi bakteri adalah diakibatkan ketahanan

tubuh tidak kuat menahan invasi bakteri S.aureus. Sehingga untuk menghindari

tidak terinfeksi bakteri adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup

sehat. Selain itu untuk pencegahan dapat juga dengan menjaga kebersihan makanan

dan tubuh, karena bakteri tersebut terdapat pada berbagai macam tempat, seperti

kulit, udara, makanan, dsb. Jika terlanjur, untuk mengurangi resiko infeksi oleh

kuman S. aureus adalah dengan mengembalikan fungsi dari bagian tubuh yang

terluka, mengurangi risiko terjadinya infeksi dan meminimalkan terbentuknya bekas

luka dengan cara melakukan beberapa tindakan dasar seperti mencuci tangan,

membersihkan luka, membersihkan kulit disekitar luka, menutup luka, mengganti

perban sesering mungkin dan pemakaian gel yang mengandung antibiotic.

6. UJI CEMARAN MIKROBA pada KOSMETIK

Uji yang pertama adalah melakukan uji bebas staphylococcus aureus

dengan menggunakan uji koagulasi, dan uji bebas pseudomonas auruginosa

menggunakan uji oksidasi dan pigmen. Uji kedua yang dilakukan adalah uji

8

Page 9: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

bebas salmonella dengan menggunakan singkelit dan uji bebas escherichiacoli dengan

menggunakan singkelit.

CARA UJI :

1. Penyiapan bahan

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Disiapkan 4 buah botol pengenceran 101, 102,103,104 yang masing-masing telah

berisi 9 ml aquadest steril

Ditimbang 1 ml sampel dan  dimasukkan ke dalam  botol pengencer yang berisi 9

ml air steril, dihomogenkan (pengenceran 101)

Dari pengenceran 10-1 diambil 1 ml lalu dimasukkan dalam botol pengencer II

yang telah berisi 9 ml aquadest, (pengenceran 10-2)

Dilakukan hal yang sama untuk pengenceran lainnya

2. Pengujian Kuantitatif

Uji ALT Bakteri

Disiapkan 3 cawan petri yang steril  dan  diberi  label 10-2,,10-3, dan 10-4

(diambil 3 pengenceran terakhir).

Diambil 1 ml dari tiap tingkat pengenceran yaitu 10-2, 10-3 dan 10-4

kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam cawan petri steril.

Dituang 10 ml medium Nutrient Agar kedalam cawan petri.

Dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri membentuk angka 8.

Diinkubasi pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.

Diamati dan dihitung jumlah koloni bakteri.

Uji ALT Kapang

Disiapkan 3 cawan petri yang steril  dan  diberi  label 10-1,,10-2, dan 10-3

(diambil 3 pengenceran awal).

Diambil 1 ml dari tiap tingkat pengenceran yaitu 10-1, 10-2 dan 10-3

pengenceran dan masing-masing dimasukkan kedalam cawan petri steril.

Dituang 10 ml  medium Potato Dextrosa Agar dan dibiarkan setengah

memadat.

Dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri membentuk angka 8

dibiarkan memadat.

Diinkubasi pada suhu 25 o C selama 3 x 24 jam.

Diamati dan dihitung jumlah koloni kapang.   

9

Page 10: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

3. Pengujian Kualitatif

a. MPN Coliform

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dilakukan pengerjaan secara aseptis.

Diambil 1 ml dari tiap tingkat pengenceran 10-1, 10-2, 10-3dan masing-

masing dimasukkan ke dalam masing-masing 3 seri tabung reaksi yang

berisi 9 ml medium Laktosa Broth dan tabung durham.

Diinkubasi pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.

Diamati jika timbul gas dan terjadi perubahan warna dari hijau  kekuning

maka positif untuk bakteri E.Coli, sedangkan untuk Coliform (+) jika

timbul gas atau terjadi perubahan warna dari hijau ke kuning.

Dihitung nilai MPN-nya.

a. Bakteri Staphylococcus aureus

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dilakukan pengerjaan secara aseptis.

Diambil 1 ml dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi yang berisi 5 ml medium Pepton Water serta dihomogenkan.

Diinkubasikan pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.

Diamati jika ada kekeruhan/endapan maka positif untuk penduga

Staphylococcus aureus.

b. Bakteri Pseudomonas aeruginosa

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dilakukan pengerjaan secara aseptis.

Diambil 1 ml dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi yang berisi 5 ml medium Tryticae Selective Broth lalu

dihomogenkan.

Dinkubasikan pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.

Diamati jika ada kekeruhan/endapan maka positif untuk penduga

Pseudomonas aeruginosa.

Pengujian ini dilakukan untuk kosmetik.

c. Bakteri Salmonella thyposa

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dilakukan pengerjaan secara aseptis.

10

Page 11: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

Diambil 1 ml dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi yang berisi 5  ml medium Selenit Cystein Broth serta

dihomogenkan.

Dinkubasikan pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.

Diamati jika ada kekeruhan/endapan maka positif untuk penduga

Salmonella typosa.

4. Pengujian Lanjutan / Penegasan

a. Bakteri Staphylococcus aureus

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dilakukan pengerjaan secara aseptis.

Dituang 10 ml medium Vogel Johnson Agar ke dalam cawan petri steril dan

dibiarkan memadat.

Ose bulat tadi diambil sampel uji positif dari medium PW dan digoreskan

pada medium Vogel Johnson Agar.

Dinkubasikan pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.

Diamati jika terbentuk koloni hitam zona kuning, maka positif untuk

Staphylococcus aureus.

b. Bakteri Salmonella thyposa

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dilakukan pengerjaan secara aseptis.

Dituang 10 ml  medium Salmonella Shigella Agar ke dalam cawan petri

steril  dan dibiarkan memadat.

Dengan  ose bulat tadi diambil sampel uji positif dari medium  SCB dan

digoreskan pada medium  Salmonella Shigella Agar.

Diinkubasikan pada inkubator pada suhu 37 C  selama 1 x 24 jam.

Diamati  jika terbentuk koloni hitam zona kuning maka positif  untuk

Salmonella   thyposa

c. Bakteri Eschericia coli

Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.

Dilakukan pengerjaan secara  aseptis.

Dituang 10 ml medium   Eosin Metilen Blue Agar  dalam cawan petri steril

dan dibiarkan memadat.

Dengan 1 ose bulat tadi diambil sampel uji positif dari medium LB dan

digoreskan pada medium Eosin Metilen Blue Agar.

11

Page 12: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

Diinkubasikan pada inkubator pada suhu 37  C selama 1 x 24 jam.

Diamati jika terbentuk koloni hijau metalik maka positif untuk bakteri E.

coli.

d. Bakteri Pseudomonas aeruginosa

Disiapkan alat dan bahan yang digunakan

Dilakukan pengerjaan secara  aseptis.

Dituang 10 ml medium Cetreminde Agar  dalam cawan petri steril dan

dibiarkan memadat.

Diambil ose bulat dan dilewatkan diatas lampu spritus hingga panas

(memijar).

Dengan 1 ose bulat tadi diambil sampel uji positif dari medium Tryticae

Selective Broth dan digoreskan pada medium Cetreminde Agar.

Diinkubasikan pada inkubator pada suhu 37  C selama 1 x 24 jam.

Diamati jika terbentuk koloni dengan warna hijau biru maka positif untuk

bakteri Pseudomonas aeruginosa.

12

Page 13: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kosmetika merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik atau

merawat diri. Secara definitif kosmetika diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari

kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan oleh pemakaian bahan tersebut terhadap

penampilan dan kecantikan seseorang

Kosmetika adalah suatu campuran bahan yang digunakan pada tubuh bagian luar

dengan berbagai cara untuk merawat dan mempercantik diri sehingga dapat menambah daya

tarik dan menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak bersifat mengobati atau

menyembuhkan suatu penyakit tertentu.

Kosmetika yang beredar dipasaran Indonesia ada dua macam, yaitu kosmetika

tradisional, kosmetika modern.

Efek Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai

pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika terhadap kulit,

yaitu efek positif dan efek negative.

B. SARANAlangkah baiknya penggunaan kosmetik jangan dilakukan secara bersama-sama

terutama kosmetik yang langsung kontak dengan tubuh. Karena dari penggunaan yang secara

bersama-sama tersebut, mikroba dapat berpindah tempat kepada orang lain, dan akan

menyebabkan penyakit terutama bakteri pathogen yang akan menyerang system imun.

13

Page 14: 1. · Web view2020/10/14  · Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut

DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/17151219/Analisa_kosmetik

http://putrirsekarini.blogspot.co.id/2015/04/mikroba-pada-alat-kosmetik-

yang.html

https://rgmaisyah.wordpress.com/2013/12/29/uji-mikrobiologi-sediaan-

kosmetik-review-jurnal/

http://www.scribd.com/doc/108505675/HK-03-1-23-08-11-07331-

TAHUN-2011-Tentang-Metode-Analisis-Kosmetika#scribd

Karnen B. Reaksi Kulit Terhadap Kosmetika. Rapat Konsultasi

KeamananKosmetika. Dirjen POM Depkes RI, Jakarta 1979

a b "Cosmetics and Your Health – FAQs". Womenshealth.gov. November

2004

https://id.wikipedia.org/wiki/Kosmetik

Anief. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM Pres

Anonim, 2012. ”Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Terapan”.

Universitas Muslim Indonesia : Makassar.

Ditjen POM, 1987. ”Farmakope Indonesia Edisi III”. Depkes RI : Jakarta.

Dwyana Zaraswati, 2006. “ Mikrobiologi Farmasi “. Universitas

Hasanussin : Makassar.

Entjang Indan. Dr, 2003. ” Mikrobiologi & Parasitologi ”. PT. Citra Aditya

Bakti : Bandung.

Lamot J. Richard, 2007. “Oral Microbiology At a Glace”. Jhon Wiley and

Sons ltd publication : USA.

Michael J, Pelczar, Jr, dan E.C.S.Chan, 2005. ”Dasar-Dasar Mikrobiologi

2’. UI-Press : Jakarta.

Natsir Djide, 2008. “ Dasar-Dasar Mikrobiuologi Farmasi”. Universitas

Hasanuddin : Makassar.

Waluyo Lud, 2008. ”Tehnik Dasar Mikrobiologi” . UN Press : Jakarta

http://www.kawaiibeautyjapan.com/article/1193/cacat-karena-makeup

14