laporan epidermis, parenkim, sklerenkim dan kolenkim

36
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan – kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda. Semua jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi 2 tipe, yaitu : jaringan meristematik dan jaringan dewasa. Jaringan meristematik ( muda ) dan jaringan dewasa ( permanen ) bersama – sama membentuk organ – organ tumbuhan yaitu : akar, batang, daun, dan organ reproduksi ( bunga, buah, dan biji ) yang keseluruhannya merupakan tubuh tumbuhan. ( Parlan, 1995 ) Dalam pembahasan juga dibahas tentang sifat – sifat tumbuhan bersel banyak. Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel. Jaringan tumbuhan dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan struktur, fungsi dan lokasi dari jaringan tersebut. Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi 2 tipe yaitu jaringan meristematik ( muda ), yang biasanya terdiri dari sel – sel embrional, dinding tipis, kaya akan plasma, vakuola kecil dan bentuk sel isodiametris.

Upload: olgasatriaputri

Post on 26-Jun-2015

4.555 views

Category:

Documents


108 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan – kumpulan sel yang mempunyai

bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda. Semua jaringan

tumbuhan umumnya dibagi menjadi 2 tipe, yaitu : jaringan meristematik dan jaringan

dewasa. Jaringan meristematik ( muda ) dan jaringan dewasa ( permanen ) bersama –

sama membentuk organ – organ tumbuhan yaitu : akar, batang, daun, dan organ

reproduksi ( bunga, buah, dan biji ) yang keseluruhannya merupakan tubuh

tumbuhan. ( Parlan, 1995 )

Dalam pembahasan juga dibahas tentang sifat – sifat tumbuhan bersel banyak.

Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan korelasi

yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel. Jaringan tumbuhan dapat dibagi

menjadi beberapa macam berdasarkan struktur, fungsi dan lokasi dari jaringan

tersebut. Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi 2 tipe yaitu jaringan meristematik

( muda ), yang biasanya terdiri dari sel – sel embrional, dinding tipis, kaya akan

plasma, vakuola kecil dan bentuk sel isodiametris. Sedangkan jaringan permanen

( dewasa ), yang biasanya mempunyai bentuk yang sudah tetap, tidak mengalami

pembelahan, vakuola besar, mengalami penebalan dan plasma sedikit. Berdasarkan

bentuk dan fungsinya pada jaringan dewasa sudah dapat dibedakan menjadi : jaringan

pengangkut dan jaringan fotosintetik. ( Kimball, 1992 )

B. MAKSUD PERCOBAAN

Maksud percobaan adalah dengan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat

mengetahui bentuk – bentuk sel penyusun epidermis, parenkim, sklerenkim, dan

kolenkim pada akar, batang dan daun.

Page 2: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

C. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan adalah untuk melihat bentuk – bentuk sel penyusun epidermis, parenkim, sklerenkim dan kolenkim pada akar, batang dan daun.

Page 3: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM

Jaringan dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari

pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk yang

disesuaikan dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada yang sudah tidak

bersifat meristematik lagi (sel penyusunnya sudah tidak membelah lagi) sehingga

disebut jaringan permanen.

Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan

dibedakan menjadi empat macam jaringan yaitu:

a. Jaringan Epidermis

b. Jaringan Dasar (Parenkim)

c. Jaringan Penyokong

d. Jaringan Pengangkut

a) Jaringan Epidermis

Epidermis rnerupakan jaringan paling luar vang menutupi permukaan organ

tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama

jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah

dalam. Bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbeda-beda

pada berbagai jenis organ tumbuhan. Ciri khas sel epidermis adalah sel--selnya

rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding

sel epidermis ada yang tipis, ada yang mengalami penebalan di bagian yang

menghadap ke permukaan tubuh, dan ada yang semua sisinya berdinding tebal

dan mengandung lignin.

Page 4: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Seperti kita temukan pada biji dan daun pinus. Dinding luar sel epidermis

biasanva mengandung kutin, yaitu senyawa lipid yang mengendap di antara

selulosa penvusun dinding sel sehingga membentuk lapisan khusus di permukaan

sel yang disebut kutikula. Di permukaan luar kutikula kadangkala kita temukan

lapisan lilin vang kedap air untuk mengurangi penguapan air.

Beberapa bentuk khusus sel epidermis yang telah berubah struktur dan fungsinva

diantaranya adalah: stomata (mulut daun) yang berperan sebagai tempat

pertukaran gas dan uap air, trikoma yang berupa tonjolan epidermis dan tersusun

atas beberapa sel yang mengalami penebalan sekunder. Trikoma ini

berperan sebagai kelenjar yang mengeluarkan zat seperti terpen, garam, dan gula;

rambut akar merupakan tonjolan epidermis akar yang memiliki dinding sel tipis

dengan vakuola besar. Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup organ

tertentu vang tidak mengalami penebalan sekunder. Pada beberapa tumbuhan

vang berumur panjang, epidermis digantikan oleh jaringan gabus, bila batangnya

menua.

b) Jaringan Parenkim ( Jaringan Dasar)

Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun

fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan

kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan

penting dalam proses regenerasi.

Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila

lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian

kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji.

Page 5: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem,

parenkim floem, dan jari-jari empulur.

Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur.

Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel

parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral

yang besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki

ruang antarsel karena bentuk selnya membulat.

Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini

berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel

parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses

fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim

bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk

fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel

parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada

sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa

kristal (amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling

banyak menyusun jaringan tumbuhan.

Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi

menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya

menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.

Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:

1) Parenkim Asimilasi

Page 6: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang

berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan

penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis,

2) Parenkim Penimbun

Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang,

umbi akaL umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya

terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein,

3) Parenkim Air

Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit) untuk

menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya,

4) Parenkim Udara

Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung

di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng gondok.

c) Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri

atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan

jaringan sederhana, karena sel-sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel.

1. Kolenkim

Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan

penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu

membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh.

Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel

Page 7: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel –

sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada

yang pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung

tumpul.

Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel kolenkim dibedakan

atas:

a. kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan kolenkim

dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel;

b. kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan

dinding selnya membujur;

c. kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding selnya

merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.

2. Sklerenkim

Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya

mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis.

Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid

disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan serabut sel –

selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal

dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel – selnya

membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan

mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas.

Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.

B. URAIAN BAHAN

Page 8: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

1. AQUADEST (FI Edisi III hal 96 )

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Berat Molekul : 18

Rumus kimia : H₂O

Pemerian : Air jernih,tidak berwarna,tidak berbau, dan tidak berasa.

Kelarutan : Dapat melarutkan senyawa tertentu

C. URAIAN SAMPEL

1. Lengkuas ( Languas galanga L. )

a. Klasifikasi

Regnum : Plantarum

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Languas

 Spesies : Languas galanga L.

b. Morfologi

Page 9: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4

cm, dan bercabang-cabang. Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah

daun yang bersatu membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih-

putihan. Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Daun

tunggal berwarna hijau, bertangkai pendek tersusun berseling. Bentuk daun

lanset memanjang dan ujungnya runcing, pangkal tumpul dengan tepi daun

rata. Pertulangan daun menyirip, panjang daun sekitar 20- 60 cm, dan

lebarnya 4 - 15 cm. Pelepah daun kira-kira 15 - 30 cm, beralur dan berwarna

hijau.Bunga merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum,

berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan. Ukuran perbungaan lebih

kurang 10-30 cm x 5-7 cm. Buah berupa buah buni, berbentuk bulat, keras.

ketika muda berwarna hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam

kecoklatan, berdiameter ± 1 cm. Ada juga yang buahnya berwarna merah.

Bijinya kecil-kecil, berbentuk lonjong,dan berwarna hitam.

2. Jambu Biji ( Psidium guajava L. )

a. Klasifikasi

Regnum : Plantarum

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

 Spesies : Psidium guajava L.

b. Morfologi

Page 10: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Sistem akar dari tanaman ini adalah akar tunggang (radix primaria), memiliki

akar tunggang yang bercabang (ramosus), yaitu berbentuk kerucut panjang,

tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang

lagi. Batang berkayu, bulat, kulit terkelupas dalam potongan, licin, bercabang,

berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal,bersilang berhadapan, bertangkai

pendek 3mm sampai 7 mm. Bangun daun bulat telur agak menjorong ,

pangkal membulat, tepi daun rata, ujung daun runcing, panjang 6-14 cm

dengan lebar 3-6 cm. Pertulangan daun menyirip. Bunga tunggal terletak di

ketiak daun, bertangkai. Perbungaan terdiri 1 sampai 3 bunga. Panjang gagang

perbungaan 2 cm sampai 4 cm. Buah buni bundar, berbiji banyak.

3. Kelapa ( Cocos nucifera L. )

a. Klasifikasi

Regnum : Plantarum

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera L.

b. Morfologi

Page 11: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Daunnya merupakan daun majemuk, berwarna hijau tua dan pelapah berwarna

sedikit lebih muda, bentuk daunnya termasuk majemuk menyirip, tersusun

rozet pada ujung batang. Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga

umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas

sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa. Akarnya adalah akar serabut

dan terdapat beberapa akar napas. Bunga jantan dan betina terpisah dan

memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi

penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang

sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. Buah mempunyai

warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang

digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.

4. Pir ( Pyrus communis)

a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Rosaceae

Genus : Pyrus

Spesies : Pyrus communis

b. Morfologi

Page 12: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Daun berwarna hijau, ujung daun meruncing (acuminatus), tangkai daunnya berbentuk silinder, bangun daunnya jorong (ovalis ), pangkal daun membulat (rotundatus), daun merupakan daun yang bertulang menyirip (penninervis), tepi daun bergerigi (serratus), daun seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun sedikit berbulu dan mengkilat, merupakan daun mejemuk, dalam satu ibu tangkai daun terdapat banyak tangkai-tangkai daun yang berkarang. Batang bulat seperti silinder (teres), merupakan batang berkayu (lignosus), batang beruas-ruas dan dalam setiap ruas terdapat ibu tangkai daun, arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), percabangan pada batang monopordial, merupakan tumbuhan menahun, kulit batang berwarna abu-abu kecoklatan atau merah coklat. Pyrus communis ini merupakan tumbuhan dikotil sehingga akarnya tunggang yang bercabang (ramosus).

BAB III

Page 13: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

METODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN

a. Alat – alat yang digunakan

1. Gelas objek

2. Gelas penutup

3. Mikroskop

4. Pipet

5. Silet baru

b. Bahan – bahan yang digunakan

1. Tanaman Lengkuas ( Languas galanga )2. Tanaman Jambu biji ( Psidium guajava )3. Tempurung Kelapa ( Cocos nucifera )4. Buah Pir ( Pyrus communis )

B. PROSEDUR KERJA

1. Dibuat irisan setipis mungkin penempang melintang dari akar, batang, dan

daun tanaman lengkuas lalu amati jaringannya dibawah mikroskop.

2. Dibuat irisan setipis mungkin penempang melintang dari akar, batang, dan

daun tanaman jambu biji lalu amati jaringannya dibawah mikroskop.

3. Diiris setipis mungkin tempurung kelapa ( usahakan tempurung kelapa yang

tidak terlalu tua ) dan diamati dibawah mikroskop bentuk sel penyusunnya.

4. Diiris setipis mungkin buah pir dan diamati dibawah mikroskop bentuk sel

penyusunnya.

BAB IV

Page 14: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

HASIL PENGAMATAN

1. Lengkuas ( Languas galanga )

a. Akar

Keterangan :

1. Epidermis

2. Endodermis

3. Xylem

4. Floem

5. Parenkim korteks

6. Empulur

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan pembesaran 10X

maka dapat disimpulkan bahwa pada akar terdapat epidermis, endodermis,

xylem, floem, korteks dan empulur. Epidermis adalah bagian terluar dari akar

yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam dan membantu penyerapan air

oleh akar. Endodermis berfungsi untuk melindungi ikatan – ikatan pembuluh

yang terdapat pada jaringan xylem dan floem. Jaringan pengangkutan yang

tersebar tidak teratur yaitu xylem yang berfungsi untuk mengangkut air dan

zat hara dari akar ke daun dan floem berfungsi untuk mengangkut hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Korteks yang terdapat pada

jaringan parenkim yang berdekatan dengan epidermis.

b. Batang

Keterangan :

Page 15: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

1. Epidermis

2. Korteks

3. Endodermis

4. Xylem

5. Floem

6. Empulur

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X

maka dapat disimpulkan bahwa pada batang terdapat epidermis, endodermis,

xylem, floem, korteks dan empulur. Epidermis adalah bagian terluar dari akar

yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam dan membantu penyerapan air

oleh akar. Endodermis berfungsi untuk melindungi ikatan – ikatan pembuluh

yang terdapat pada jaringan xylem dan floem. Jaringan pengangkutan yang

tersebar tidak teratur yaitu xylem yang berfungsi untuk mengangkut air dan

zat hara dari akar ke daun dan floem berfungsi untuk mengangkut hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Korteks pada bagian ini

terdapat jaringan parenkim dan jaringan kolenkim. Jaringan parenkim sebagai

tempat penyimpanan cadangan makanan sedangkan jaringan kolenkim

berfungsi memberikan kekuatan pada tubuh tumbuhan agar dapat

berfotosintesis.

c. Daun

Keterangan :

Page 16: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

1. Epidermis atas

2. Epidermis bawah

3. Xylem

4. Floem

5. Mesofil yang berklorofil

6. Parenkim palisade

7. Parenkim spons

8. Ruang antar sel

9. Mesofil tak berklorofil

10. Stomata

11. Dua sel penjaga

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X

maka dapat disimpulkan bahwa pada daun terdapat epidermis, parenkim,

xylem, floem, stomata dan mesofil. Epidermis adalah bagian terluar dari akar

yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam dan membantu penyerapan air

oleh akar. Jaringan pengangkutan yan g tersebar tidak teratur yaitu xylem

yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun dan

floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh

tubuh tumbuhan. Jaringan parenkim sebagai tempat terjadinya fotosintesis

yaitu pada lapisan palisade dan untuk penyimpanan cadangan makanan hasil

fotosintesis yaitu pada lapisan spons. Terdapat pula sel kipas yang

menyebabkan daun berkarang. Stomata pada daun untuk respirasi.

2. Jambu biji ( Psidium guajava )

a. Akar

Page 17: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Keterangan :

1. Epidermis

2. Korteks

3. Endodermis

4. Xylem

5. Floem

6. Empulur

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X

maka dapat disimpulkan bahwa pada akar terdapat epidermis, endodermis,

xylem, floem, korteks dan empulur. Epidermis adalah bagian terluar dari akar

yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam dan membantu penyerapan air

oleh akar. Endodermis berfungsi untuk melindungi ikatan – ikatan pembuluh

yang terdapat pada jaringan xylem dan floem. Jaringan pengangkutan yang

tersusun berseling yaitu xylem yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat

hara dari akar ke daun dan floem berfungsi untuk mengangkut hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Korteks pada bagian ini

terdapat jaringan parenkim dan jaringan kolenkim. Jaringan parenkim sebagai

tempat penyimpanan cadangan makanan sedangkan jaringan kolenkim

berfungsi memberikan kekuatan pada tubuh tumbuhan agar dapat

berfotosintesis.

b. Batang

Keterangan :

Page 18: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

1. Epidermis

2. Korteks

3. Parenkim spons

4. Xylem

5. Floem

6. Ruang antar sel

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X

maka dapat disimpulkan bahwa pada batang jambu biji memiliki jaringan

mekanik yang lengkap yaitu epidermis, korteks, parenkim, xylem dan floem.

Epidermis adalah bagian terluar dari akar yang berfungsi untuk melindungi

bagian dalam dan membantu penyerapan air oleh akar. Jaringan pengangkutan

yang tersusun berseling yaitu xylem yang berfungsi untuk mengangkut air dan

zat hara dari akar ke daun dan floem berfungsi untuk mengangkut hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Korteks pada bagian ini

terdapat jaringan parenkim dan jaringan kolenkim. Jaringan parenkim sebagai

tempat penyimpanan cadangan makanan sedangkan jaringan kolenkim

berfungsi memberikan kekuatan pada tubuh tumbuhan agar dapat

berfotosintesis. Jaringan parenkim muda berfungsi sebagai penghubung antara

xylem dan floem.

c. Daun

Keterangan :

Page 19: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

1. Epidermis atas

2. Parenkim palisade

3. Parenkim spons

4. Berkas pengangkut

5. Epidermis bawah

6. Stomata

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X

maka dapat disimpulkan bahwa pada daun terdapat epidermis, parenkim,

xylem, floem dan stomata. Epidermis adalah bagian terluar dari akar yang

berfungsi untuk melindungi bagian dalam dan membantu penyerapan air oleh

akar. Jaringan pengangkutan yang tersusun berseling yaitu xylem yang

berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun dan floem

berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh

tumbuhan. Jaringan parenkim sebagai tempat terjadinya fotosintesis yaitu

pada lapisan palisade dan untuk penyimpanan cadangan makanan hasil

fotosintesis yaitu pada lapisan spons. Stomata pada daun berfungsi untuk

respirasi sel.

3. Tempurung kelapa ( Cocos nucifera )

Keterangan :

Page 20: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

1. Penebalan sel

2. Sklerenkim

3. Ruang sel

4. Sel batu

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X dapat

disimpulkan bahwa epidermis atau lapisan kulit luar pada buah kelapa, baik

tempurung muda memiliki ari yaitu selnya rapat, sehingga tidak terdapat

pengantara sel dan ada mesofil yang bentuknya tetrahidrat ( segiempat ). Pada

umumnya terdiri dari satu lapis sklerenkim. Ciri – cirinya yaitu selnya mati,

bentuknya bulat, kotak, dindingnya mengalami penebalan sekunder yang

mengandung lignin pada seluruh dindingnya, memiliki sifat yang elastis dan juga

memiliki sklereid ( sel batu ) berupa brakisklereid. Sklereid disebut juga sel batu

yang terdiri atas sel - sel pendek. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim.

4. Buah Pir ( Pyrus communis )

Page 21: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

Keterangan :

1. Sklerenkim

2. Sklereid ( Sel batu )

Irisan : Melintang

Pembesaran : 10X

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X dapat

disimpulkan bahwa pada buah pir terdapat Sklerenkim dan Sklereid ( Sel batu ).

Sel batu pada buah pir berbentuk Brakisklereid Pada umumnya terdiri dari satu

lapis sklerenkim. Ciri – cirinya yaitu selnya mati, bentuknya bulat, kotak,

dindingnya mengalami penebalan sekunder yang mengandung lignin pada seluruh

dindingnya, memiliki sifat yang elastis dan juga memiliki sklereid ( sel batu ).

Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek. Sklereid berasal

dari sel-sel parenkim.

BAB V

Page 22: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dibedakan bentuk – bentuk sel penyusun

epidermis, parenkim, kolenkim dan sklerenkim pada akar, batang, dan daun yang

terdapat pada tumbuhan monokotil dan dikotil.

Lengkuas merupakan tanaman monokotil. Pada akarnya memiliki epidermis

yang termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Kortex sebagai tempat cadangan

makanan dan repsirasi. Endodermis sebagai transportasi mineral dan air. Silinder

pusat terdapat berkas pengangkutan yang berseling. Pada batangnya memiliki

epidermis dengan stomata dan bulu-bulu akar. Ikatan pembuluh dengan tipe kolatral

tertutup. Memiliki empulur dan sklerenkim. Pada daunnya memiliki epidermis bagian

atas selapis sel dengan penebalan kutikula dan bagian bawah selapis sel dengan

termodifikasi menjadi stomata. Kortex merupakan bagian dari mesofil daun atau

daging daun yang terdiri dari jaringan parenkim baik palisade maupun spons. Silinder

pusat terdapat berkas pengangkutan yang terlihat dalam urat daun. Terdapat tulang

daun dalam berkas pengangkutan dengan jaringan penguat kolenkim. Pada tangkai

daun terdapat jaringan penguat berupa kolenkim dan sklerenkim.

Jambu biji merupakan tanaman dikotil. Pada akar memiliki epidermis yang

termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Kortex sebagai tempat cadangan makanan dan

repsirasi. Endodermis sebagai transportasi mineral dan air. Silinder pusat terdapat

berkas pengangkutan yang kolateral. Pada batangnya memiliki epidermis yang

mengalami penebalan zat gabus dan kutikula dan juga termodifikasi membentuk lenti

sel. Kortex terdiri dari jaringan parenkim dan jaringan penguat dengan penebalannya.

Endodermis mengandung zat tepung dan terdapat floeterma (selaput tepung).

Silinder pusat memiliki berkas pengangkutan tipe kolateral terbuka. Terdapat

empulur dan perisikel. Pada daun memiliki epidermis bagian atas selapis sel dengan

penebalan kutikula dan bagian bawah selapis sel dengan termodifikasi menjadi

Page 23: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

stomata. Kortex merupakan bagian dari mesofil daun atau daging daun yang terdiri

dari jaringan parenkim baik palisade maupun spons. Silinder pusat terdapat berkas

pengangkutan yang terlihat dalam urat daun. Terdapat tulang daun dalam berkas

pengangkutan dengan jaringan penguat kolenkim. Pada tangkai daun terdapat

jaringan penguat berupa kolenkim dan sklerenkim.

Pada tempurung Cocos nucifera atau kelapa, dengan mengeruk bagian dalam

termpurung menggunakan spatula atau ujung cutter didapati bentuk selnya adalah

sklereid berupa brakisklereid. Dengan bentuk yang menyerupai bentuk insang ikan,

bulatan dengan percabangan di dalamnya.

Pada buah pir didapati bentuk selnya adalah sklereid berupa brakisklereid.

Dengan bentuk yang menyerupai bentuk insang ikan, bulatan dengan percabangan di

dalamnya.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan dan ketelitian dalam

mengamati, diantaranya adalah : ketelitian dalam mempersiapkan preparat yang harus

sesuai dan tepat teknisnya sehingga variabel objek yang diamati adalah tepat,

perbesaran lensa mikroskop yang dipergunakan harus sesuai agar objek pengamatan

tepat, kesalahan dalam deskripsi visual hasil pengamatan karena tidak adanya

pelabelan pada preparat yang diamati sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan

tertukar hasil pengamatan antarpreparat.

Page 24: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan bahwa lengkuas memiliki

jaringan mekanik yang lengkap yaitu epidermis, parenkim, kolenkim dan sklerenkim.

Pada Jambu biji juga memiliki jaringan mekanik yang lengkap yaitu epidermis,

parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Pada tempurung kelapa memiliki sklereid yang

berbentuk brakisklereid yang menyerupai bentuk insang ikan, bulatan dengan

percabangan di dalamnya. Pada buah pir memiliki sklereid yang berbentuk

brakisklereid yang menyerupai bentuk insang ikan, bulatan dengan percabangan di

dalamnya.

B. SARAN

Saran kami adalah kiranya asisten lebih membimbing dan mengawasi

praktikum agar praktikan dapat lebih mengetahui praktek yang sedang dilakukan.

Dan kiranya lab memperbaharui alat – alat laboratorium yang telah rusak.

Page 25: Laporan Epidermis, Parenkim, Sklerenkim Dan Kolenkim

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Deden. 2008. “ Biologi Kelompok Pertanian ”. Bandung : Grafindo

Media Pratama.

Bagas, Irshadi. 2008. “ Jaringan pada Tumbuhan ”. Artikel ini diakses dari internet

dengan alamat website : http://irshadi-bagas-4all.blogspot.com.

Karmana, Oman. 2008. “ Biologi ”. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Kimball, J. W. 1992. “ Biologi Jilid 1 ”. Jakarta : Erlangga.

Parlan, V. F. 1995. “ Panduan Belajar Biologi ”. Jakarta : Yudistira.

Salisbury, F. B. dan Ross, C. W. 1995. “ Fisiologi Tumbuhan ”. Bandung : ITB.