anatomi kulit kuku dan rambut

Upload: merynayuwanda

Post on 09-Oct-2015

273 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

anatomi beserta fisilogi dan histologi rambut kuku dan kulit

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGSeluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat dan kelenjar minyak.Sistem integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem penyusun tubuh suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung, penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi, termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatis. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 SKENARIOLBM IPERTANYAAN ANA

SKENARIOAna seorang mahasiswi FK UNIZAR semester 1 membaca buku milik kakaknya seorang Dokter Muda. Ana merasa takjub setelah membaca informasi tentang tubuh manusia, dimana dikatakan bahwa kulit manusia merupakan organ tubuh terbesar dengan fungsi yang kompleks. Ana tidak menyangka bahwa kulit manusia memiliki struktur kompleks dengan fungsi tersendiri, yang tidak hanya berfungsi sebagai barrier namun juga fungsi sensoris, termoregulator, estetika dan banyak fungsi lainnya. Selain itu dibuku tersebut juga dijelaskan respon imunologis kulit yang berbeda-beda terhadap masing-masing agen. Hal tersebut membuat Ana berfikir apakah respon imun itu juga yang menyebabkan gambaran yang berbeda-beda jika kulit mengalami gangguan yang berbeda, seperti menjadi kemerahan setelah digigit nyamuk atau menjadi melepuh setelah terkena serangga tomcat. Kemudian timbul juga pertanyaan dalam benak Ana apakah rambut dan kuku merupakan jaringan yang juga berasal dari kulit? Merasa kebingungan Anapun berencana bertanya kepada kakaknya.Bagaimana Saudara menguraikan hal yang dialami Ana?

2.2 ANATOMI FISIOLOGI DAN HISTOLOGI KULITA. Epidermis Epidermis adalah bagian terluar kulit dan tesusun dari 4 sampai 5 lapisan epitelia. Tebalnya kira-kira 0,1 mm yang bervariasi dari 0,07 mm pada kulit tipis sampai 1,4 mm pada kulit yang tebal di telapak tangan dan kaki. Epidermis tidak berisi pembuluh darah tetapimenerima difusi zat-zat dari dermis untuk mengadakan pertukaran sisa-sisa metabolisme dbagi nutrisi di dalam darah. Dalam epidermis terdapat dua sistem :

1. Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel selnya akan mengalami keratinisasi.2. Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis dan akan memberikan melanosit untuk sintesa melanin.

Disamping sel sel yang termasuk dua sistem tersebut terdapat sel lain, yaitu sel Langerhans dan sel Markel yang belum jelas fungsinya.

Lapisan-lapisan epidermis: Stratum basale atau Stratum germinativumStrarum Basale adalah lapisan tunggal sel yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan kulit di bawahnya dermis. Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal. Lapisan tunggal yang sel-selnya mampu membelah diri. Lapisan ini terikat pada membran dasar yang memisahkan epidermis dengan jaringan konektif dari epidermis yang berdekatan. Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna.Sel tersebut disusun seperti pagar (palisade) di bagian bawah sel tersebut terdapat suatu membran yang disebut membran basalis. Sel-sel basalis dengan membran basalis merupakan batas terbawah dari epidermis dengan dermis . Permukaan kulit yang tidak terdapat rambut mengandung sel epitel khusus yang dikenal sebagai sel Merkel. Sel ini ditemukan di antara sel-sel yang paling dalam yang terdapat pada stratum germinativum. Sel-sel ini sensitif terhadap rangsangan kimia, sel Merkel menerima rangsangan kimia yang menstimulasi saraf sensorik.

Stratum spinosum / Stratum akantosumStratum spinosum adalah lapisan sel spina atau tanduk karena sel tersebut disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina (penghubung intraseluler). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm dan terdiri dari 8 sampai 10 sel yang tidak beraturan bentuknya. Sel-selnya disebut spinosum karena jika kita lihat dibawah mikroskop sel-selnya terdiri dari sel-sel yang bentuknya poligonal (banyak sudut) dan mempunyai tanduk (spina). Disebut akantosum karena sel-selnya berdiri. Dibentuk dari sel-sel yang sangat erat dihubungkan oleh desmosoma. Kecil fibril-fibrilnya menghubungkan sel yang satu dengan yang lainya yang disebut intercelular bridges atau jembatan interselular.

Stratum granulosumStratum granulosum adalah lapisan epidermis ketiga yang terdiri dari 3 sampai 5 baris sel-sel pipih yang berisi granul berwarna gelap yang disebut keratohialin yang merupakan precursor pembentukan keratin. Keratin adalah suatu protein kedap air yang didapati pada lapisan epidermis. Inti sel-sel pada stratum granulosum ada dalam berbagai tahap degenenerasi. Karena inti ini pecah, sel-sel ini tiadak mampu lagi melaksanakan metabolisme dan kemudian mati.

Stratum lucidiumStratum lusidum adalah lapisan jernih seperti suatu pita yang bening yang batas-batas sel nya sudah tidak terlihat lagi dan tembus cahaya. Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.

Stratum corneumStratum corneum adalah lapisan epidermis teratas yang dapat ditemukan pada permukaan kulit yang tebal maupun yang tipis. Stratum corneum terdiri dari 25 35 lapisan datar yang multiple dan sel yang interlocking. Epithelium mengandung sejumlah besar keratin yang disebut keratinized atau cornified. Normalnya, stratum corneum ini merupakan lapisan yang relative kering, yang membuat permukaan tidak sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme. Proses cornification mencul di mana saja khuusnya pada permukaan kulit kecuali permukaan anterior seperti pada mata. Meskipun stratum corneum resisten terhadap air, stratum corneum tidak tahan air dan air dari cairan interstitial mempenetrasi permukaan, diuapkan melalui sekeliling udara. Proses ini disebut juga insensible perspiration.

B. DermisLapisan dermis atau korium merupakan lapisan kedua kulit. Lapisan ini terdiri daripada tisu penghubung yang berkembang daripada mesoderma yaitu bahagian tengah daripada 3 lapisan primer embrio. Dermis bertindak untuk menyokong lapisan epidermis dan mengikatnya pada lapisan dalam, yaitu lapisan hipodermis. Dermis mempunyai ketebalan kira-kira 0.25 ke 2.55 mm dan lapisan yang paling tebal terletak di bahagian tapak tangan dan tapak kaki. Lapisan dermis yang paling tipis pula terletak di bahagian kelopak mata, penis dan skrotum. Bagian utama kedua dari kulit adalah dermis, yang tersusun dari jaringan ikat yang berisi serabut kolagen dan elastik. Dermis sangat tebal di telapak tangan dan telapak kaki, sangat tipis dikelopak mata, penis, dan skrotum. Dermis terdiri dari dua lapisan : bagian atas, pars papilaris (stratum papilar) dan bagian bawah, retikularis (stratum retikularis). Baik pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dari serabut-serabut : serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikulus. Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut kolagen, untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut elastis, memberikan kelenturan pada kulit, dan retikulus, terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alat tersebut.

Lapisan PapilarMerupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian bawah papilla nampak bergelombang. Lapisan ini mempunyai sel tisu penghubung seperti fibroblast, sel mast dan mikrofag. Jaringan kapiler yang banyak pada lapisan papilar menyediakan nutrient untuk lapisan epidermal dan memungkinkan panas merambat ke permukaan kulit. Reseptor sentuhan juga terdapat dalam lapisan papilar.

Lapisan reticular Merupakan lapisan kulit paling dalam, mengandung banyak arteri, vena, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus, serta reseptor tekanan. Baik lapisan papilar maupun lapisan reticular mengandung banyak serabut kolagen dan serabur elastic. Adanya serabut elastic tersebut memberikan kekuatan, keutuhan, kebolehan untuk merenggangkan, memberikan kekenyalan pada kulit dan menyebabkan kulit orang muda lebih elastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut elastis dan lapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang.Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang berperan untuk melakukan regulasi suhu tubuh.Bila suhu tubuh meningkat, arteriol dilatasi, dan kapiler-kapiler dermis menjadi terisi dengan darah yang panas.Dengan demikian, memungkinkan panas dipancarkan dari permukaan kulit ke udara. Bila suhu lingkungan dingin, maka panas tubuh harus disimpan, untuk itu arteriol dermal berkonstriksi sehingga darah tidak banyak menuju permukaan kulit, panas tubuh yang dipancarkan juga lebih sedikit.

C. Subkutis atau HipodermisSubkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan di antara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama (berlainan). Guna penikulus adiposus adalah sebagai shock breaker atau pegas bila tubuh mengalami benturan, isolator panas atau untuk mempertahankan suhu dan penimbunan kalori. Di bawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.

Kelenjar KulitAda tiga macam kelenjar yang berhubungan dengan kulit, yaitu kelenjar sebasea, kelenjar sudorifera, dan kelenjar seruminosa :

1) Kelenjar sebasea atau kelenjar minyakKelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum. Sebum merupakan suatu campuran lemak, kolesterol, protein, dan garam-garam anorganik. Sebum menjaga rambut dari kekeringan dan kerapuhan, membentuk lapisan pelindung. Kelenjar sebasea banyak terdapat di kulit kepala, wajah, dada depan dan belakang dan mereka tidak hadir pada telapak tangan dan telapak kaki.

2) Kelenjar seruminosaKelenjar seruminosa adalah kelenjar yang berbentuk pipa dan mensekret minyak lilin disebut seruminus yang dibawa oleh minyak ke dalam saluran, bersama-sama dengan kelenjar sebaseus. Di dalam telinga bagian luar lilin dapat menjadi keras dan menyebabkan tekanan mendesak membran timpani yang memisahkan bagian luar dan telinga bagian dalam. Kelenjar seruminosa ini ditemukan juga di bagian periferi kelopak mata dimana sekresinya meminyaki konjungvita dan kornea mata.

3) Kelenjar keringatKelenjar keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian syaraf simpatis. Kelenjar kulit mempunyai lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat). Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada dalam plasma. Keringat dibentuk oleh 2-5 juta kelenjar keringat yang berupa saluran melingkar pada pori-pori permukaan kulit. Kelenjar keringat disusun oleh sel epitelium yang sangat aktif menghasilkan keringat. Di antaranya adalah kelenjar ekrin yang disyarafi oleh syaraf simpatis, melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap stressdannyeri. Selain itu juga terdapat kelenjar keringat apokrin disyarafi oleh syaraf-syaraf adrenergik yang terdapat di ketiak, vulva, puting susu dan anus.

D. EFLORESENSI KULIT Ruam kulit primer1) Makula adalah efloresensi primer yang berbatas tegas, hanya berupa perubahan warna kulit tanpa perubahan bentuk, seperti pada tinea versikolor, morbus Hansen, melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis.2) Eritema adalah kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh kapiler yang reversible.3) Papula adalah penonjolan superficial pada permukaan kulit dengan massa zat padat, berbatas tegas, berdiameter < 1cm.4) Nodus adalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol. (jika diameter < 1 cm disebut nodulus).5) Vesikula adalah gelembung yang berisi cairan serum, beratap, mempunyai dasar dengan diameter < 1 cm misalnya pada varisela, herpes zoster.6) Bula adalah vesikel dengan diameter > 1 cm, misal pada pemfigus, luka bakar. Jika vesikel/bula berisi darah disebut vesikel/bula hemaragik . Jika bula berisi nanah disebut bula purulen.7) Pustula adalah vesikel berisi nanah, seperti pada variola, varisela, psoriasis pustulosa.8) Urtika adalah penonjolan di atas kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa dan gigitan serangga.9) Tumor adalah penonjolan di atas permukaan kulit berdasarkan pertumbuhan sel atau jaringan tubuh.10) Kista adalah penonjolan di atas permukaan kulit berupa kantong yang berisi cairan serosa atau padat atau setengah padat, seperti pada kista epidermoid.11) Plak (plaque) adalah peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi zat padat (biasanya infiltrate), diameternya 2 cm atau lebih. Contonya papul yang melebar atau papulpapul yang berkonfluensi pada psoriasis.12) Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan / dalam kutis atau subkutis.

Ruam kulit sekunder 1) Skuama adalah pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit. Dapat berupa sisik halus (TV), sedang (dermatitis), atau kasar (psoriasis). Skuma dapat berwarna putih (psoriasis), cokelat (TV), atau seperti sisik ikan (iktiosis).2) Krusta adalah onggokan cairan darah, kotoran, nanah, dan obat yang sudah mengering diatas permukaan kulit, misalnya pada impetigo krustosa, dermatitis kontak. Krusta dapat berwarna hitam (pada jaringan nekrosis), merah (asal darah), atau cokelat (asal darah,nanah, serum).3) Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh kehilangan jaringan yang tidak melampui stratum basal.4) Ekskoriasi adalah kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik perdarahan. Ditemukan pada dermatitis kontak dan ektima.5) Ulkus adalah kerusakan kulit (epidermis dan dermis) yang memiliki dasar, dinding, tepi dan isi. Misal ulkus tropikum, ulkus durum.6) Rhagaden adalah belahan-belahan kulit dengan dasar yang sangat kecil/dalam misal pada keratoskisis, keratodermia.7) Parut (sikatriks) adalah jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang sudah hilang. Jaringan ikat ii dapat cekung dari kulit sekitarnya (sikatriks atrofi), dapat lebih menonjol (sikatriks hipertrofi), dan dapat normal (eutrofi/luka sayat). Sikatriks tampak licin, garis kulit dan adneksa hilang.8) Keloid adalah hipertrofi yang pertumbuhannya melampaui batas.9) Abses adalah efloresensi sekunder berupa kantong berisi nanah di dalam jaringan. Misalnya abses bartholini dan abses banal.10) Likenifikasi adalah penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan/relief kulit tampak lebih jelas, seperti pada prurigo, neurodermatitis.11) Guma adalah efloresensi sekunder berupa kerusakan kulit yang destruktif, kronik, dengan penyebaran pertiginosa. Misal pasa sifilis gumosa.12) Hiperpigmentasi adalah penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya. Misal pada melasma, dan pasca inflamasi.13) Hipopigmentasi adalah kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih putih dari sekitarnya, misalnya pada skleroderma dan vitiligo.

Ruam kulit khusus 1) Kanalikuli adalah ruam kulit berupa saluran-saluran pad stratum korneum, yang timbul sejajar denga permukaan kulit, seperti yang terdapat pada skabies.2) Milia (= White head) adalah penonjolan di atas permukaan kulit yang berwarna putih, yang ditimbulkan oleh penyumbatan saluran kelenjar sebasea, seperti pada akne sistika.3) Komedo (=Black head) adalah ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yang timbul akibat proses oksidasi udara terhadap sekresi kelenjar sebasea dipermukaan kulit, seperti agne.4) Eksantema adalah ruam permukaan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, biasanya didahului demam, seperti pada demam berdarah.5) Roseola ialah eksantema lentikuler berwarna merah tembaga seperti pada sifilis dan frambusia.6) Purpura yaitu perdarahan di dalam/di bawah kulit yang tampak medikamentosa.7) Lesi target. Terdiri dari 3 zona yang berbentuk lingkaran, lingkaran pertama mengandung purpura atau vesikel di bagian tengah yang dikelilingi oleh lingkaran pucat (lingkaran kedua), lingkaran ketiga adalah lingkaran eritema. Lesi target biasanya dijumpai di telapak tangan penderita eritema multiforme (gambaran seperti mata sapi).8) Burrow adalah terowongan yang berkelok-kelok yang meninggi di epidermis superficial yang ditimbulkan oleh parasit.9) Teleangiektasi adalah pelebaran pembuluh darah kecil superficial (kapiler, arteriol, dan venul) yang menetap pada kulit.10) Vegetasi adalah pertumbuhan berupa penonjolan-penonjolan bulat atau runcing menjadi satu.

2.3 ANATOMI FISIOLOGI DAN HISTOLOGI KUKUKuku adalah sel-sel epidermis yang terkeratin dan keras. Sel-sel ini membentuk bungkusan padat, jernih, membentuk permukaan dorsal bagian ujung tangan dan kaki. Setiap kuku terdiri dari sebuah badan kuku, tepi bebas, dan akar kuku. Badan kuku adalah bagian kuku yang padat dilihat, tepi bebas kuku adalah bagian yang menjorok menjauhi jari, dan akar kuku adalah bagian yang tersembunyi di dalam celah proximal kuku.Kuku tertanam di dalam palung kuku. Dermisnya memuat garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Pada palung kuku terdapat banyak saraf dan mengandung banyak pembuluh darah. Bagian proksimal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan merupakan awal kuku tumbuh maju.

Bagian-bagian kuku: Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru Dinding kuku (nail wail): merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku Alur kuku (nail groove): merupakan celah antara dinding dan dasar kuku Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku Lempeng kuku (nail plate): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku Lunula: merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit Eponikium: merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free adge) menebal Kutikula ialah stratum korneum yang terbentuk dari lipatan kuku proksimal, yang lengket dengan lempeng kuku (nail plate) Daerah pertumbuhan kuku terletak pada akar kuku, tersusun dari sel germinal yang selalu membelah untuk menghasilkan kuku. Kuku juga tersusun dari sel-sel mati, yaitu lapisan kompak dari epitel yang mengalami pertandukan. Kuku tumbuh ke arah distal, meluncur ke atas kulit dasar kuku yang disebut hiponisisum, melanjutkan diri ke epidermis yang meliputi permukaan ventral jari-jari. Perluasan epidermis berzat tanduk pada ujung lipatan proksimal kuku adalah eponisium atau kutikula. Kuku hamper tidak berwarna tetapi nampak kemerahan karena warna darah yang berada di dalam kapiler di bawah kuku.

2.4 ANATOMI FISIOLOGI DAN HISTOLOGI RAMBUT Pertumbuhan epidermis yang didistribusi secara bervariasi di seluruh tubuh adalah rambut (pili). Fungsi utama rambut adalah sebagai perlindungan. Walaupun perlindungan ini terbatas, rambut melindungi kulit kepala dari luka dan cahaya matahari. Alis dan bulu mata melindungi mata dari benda asing. Rambut hidung dan pada canalis auditorius internal melindungi telinga dari serangga dan debu.Fase pertumbuhan rambut ( The Hair Growth Cycle ) terdiri atas 3 tahapan, yaitu : Fase Anagen (Growth), meliputi 85% dari masa hidup rambut, rambut akan tumbuh rata - rata 1 cm/bulan selama 3 - 6 tahun. Fase Catagen (Transitional), berlangsung selama 1 - 2 minggu, panjang folikel rambut menyusut hingga 1/6 ukuran normal, bagian dermal papila masuk dalam fase istirahat. Fase Telogen (Resting), berlangsung antara 5 - 6 minggu, rambut tidak tumbuh tetapi menunggu dermal papila dalam masa istirahat dan kembali ke fase anagen.

Folikel rambut merupakan lekukan jeluk di dalam epidermis. Folikel rambut dibatasi sel epidermis dan di atas dasarnya terdapat papil tempat awal rambut tumbuh. Dalam keadaan sehat, bila sehelai rambut rontok maka akan diganti sehelai lain yang tumbuh dari papil yang sama.Setiap rambut terdiri dari sebuah batang dan sebuah akar. Batang rambut adalah bagian permukaan, sebagian besar menjorok di atas permukaan kulit. Batang rambut kasar terdiri dari tiga bagian utam, yaitu medula disusun oleh barisan sel-sel polihedral yang berisi granula eleidin dan rongga udara. Bagian kortex membentuk bagian terbesar batang dan terdiri dari sel-sel elongata yang berisi granula pigmen pada rambut hitam, tetapi pada rambut putih sebagian besar berisi udara. Kutikula adalah lapisan terluar, terdiri dari sebuah lapisan sel tunggal tipis, pipih, seperti sisik yang merupakan bagian terbesar yang terkerantinkan. Tersusun seperti atap sirap di sisi sebuah rumah daerah Kalimantan, tetapi tepinya lebih mengarah ke atas daripada ke bawah.

Akar rambut adalah bagian yang terletak di bawah permukaan yang menembus dermis, juga lapisan subcutaneous, seperti bagian batang rambut ia juga berisi medula, kortex, dan kutikula. Akar rambut dibungkus oleh folikuli rambut, yang dibuat dari selubung akar external dan selubung akar internal. Selubung akar external melanjut arah ke bawah lapisan basale dan spionosum epidermis. Dekat permukaan ia mengisi semua lapisan epidermal. Pada pangkal folikuli rambut, selubung akar external hanya mengisi stratum basale. Selubung akar internal dibentuk oleh proliferasi sel-sel matrix dan mengambil bentuk selubung tubular dalam menuju ke selubung akar externalDasar setiap folikuli membesar menjadi suatu struktur yang berbentuk seperti bawang, disebut bulbus. Struktur ini mengisi suatu lekukan yang dianamakan papila rambut, terisi oleh jaringan ikat longgar. Papila rambut berisi beberapa pembuluh darah dan memebrikan makanan untuk pertumbuhan rambut. Bulbus rambut juga mengisi suatu daerah sel-sel yang disebut matrix, suatu lapisan germinal. Sel-sel matrix menghasilkan rambut-rambut baru, karena sel membelah ketika rambut tua luruh. Penggantian ini terjadi dalam folikel yang sama.Warna rambut disebabkan jumlah pigmen di dalam epidermis. Berhubungan dengan folikel rambut terdapat otot polos kecil, yaitu erektor pilorum atau penegak rambut, terdapat juga kelenjar sebaseus yang mengeluarkan sekret yang disebut sebum. Sebum ini memelihara kulit supaya empuk dan halus, dan rambut mengilat.Pada orang-orang dewasa berusia lanjut, 70-100 helai rambut yang luruh setiap harinya masih tergolong normal. Kecepatan tumbuh maupun siklus pergantian dipengaruhi oleh keadaan sakit, makanan, dan faktor-faktor lain. Misalnya, demam yang parah atau sakit lain yang parah, pembedahan besar, kehilangan darah yang cukup banyak banyak, ataupun stress kejiwaan dapat meningkatkan kecepatan rotoknya rambut. Kecepatan kehilangan berat badan termasuk pembatasan pengambilan makanan berkalori atau protein yang sangat besar juga dapat meningkatkan rontoknya rambut.

Peningkatan rontoknya rambut dapat juga terjadi selama 3-4 bulan setelah melahirkan bayi. Obat-obat tertentu dan pengobatan memakai radiasi juga merupakan faktor yang menambah kerontokan rambut. Substansi yang melepaskan rambut berlebihan disebut suatu depilatory. Substansi tersebut melarutkan protein dalam batang rambut, mengubahnya menjadi suatu massa gelatin yang dapat disapu lepas. Karena akar rambut tidak dipengaruhi, pertumbuhan kembali rambut dapat terjadi. Dalam elektrolisis, bulbus rambut dirusak oleh arus listrik sehingga rambut tidak dapat tumbuh kembali.Kelenjar sebasea dan satu berkas otot polos juga berhubungan dengan rambut. Otot ini disebut otot arrector pili, otot ini memanjang dari dermis kulit menuju folikuli rambut. Pada posisi normalnya, rambut membentuk sudut terhadap permukaan kulit. Otot arrector pili berkontraksi di bawah kondisi ketakutan dan dingin, rambut ditarik sehingga posisinya berubah dari sudut di bawah 900 menjadi 900. Disekitar setiap folikuli rambut terdapat ujung syaraf, disebut plexus akar rambut, syaraf ini sangat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan.

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULANSeluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

PERTANYAAN ANA21