laporan praktikum v epidermis

21
EPIDERMIS (STOMA DAN TRIKOMA) LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN Oleh : Lukita Octavia 208 203 935 Nacevi Maulana 208 203 946 Hanifah Nugraha 208 203 915 Nurkomalasari 208 203 953 Istiqomah 208 203 926 Ira Qurratulaini H 208 203 921 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

Upload: lukita-octavia-novelist

Post on 23-Jun-2015

3.377 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum v Epidermis

EPIDERMIS (STOMA DAN TRIKOMA)

LAPORAN

PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh :

Lukita Octavia 208 203 935

Nacevi Maulana 208 203 946

Hanifah Nugraha 208 203 915

Nurkomalasari 208 203 953

Istiqomah 208 203 926

Ira Qurratulaini H 208 203 921

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2010

Page 2: Laporan Praktikum v Epidermis

Nama

1. Lukita Octavia L 208 203 935

2. Nacevi Maulana 208 203 946

3. Hanifah Nugraha 208 203 915

4. Istiqomah 208 203 926

5. Ira Qurratulaini H 208 208 921

6. Nurkomalasari 208 203 953

Tgl praktikum : 12 April 2010

JUDUL : Epidermis (Stomata dan Trikomata)

TUJUAN:

1. Mengamati jaringan epidermis daun berbagai tumbuhan dalam aspek-aspek

tertentu (macam sel, bentuk, dan hubungan antar sel)

2. Mengindentifikasi stoma daun tumbuhan serta sel-sel membangunnya

3. Mengidentifikasi trikoma berbagai tumbuhan serta sel-sel yang

membangunnya

DASAR TEORI

DASAR TEORI

1. Tersusun dari sel-sel hidup.

2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak

ada ruang antar sel.

4. Tidak memiliki klorofil.

Page 3: Laporan Praktikum v Epidermis

5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara

mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian

dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis,

misalstomata, trikomata (rambut-rambut),spina (duri), vilamen , sel

kipas, sel kersik (sel silika).

Epidermis merupakan lapisan sel terluar pada daun, daun bunga, buah dan

biji, serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunde.r

Meskipun dari segi ontogeni seragam, dari segi morfologi maupun fungsi sel

epidermis tidak seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang

telah berkembang menjdi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain.

Adanya kutin, bahan lemak didalam dinding luar, membatasi transpirasi. Karena

susunan sel merapat serta berkutikula yang kaku dan kuat, maka epidermis berperan

sebagai penyokong mekanik. Pada akarnya, adanya kutikula tipis serta rambut akar

menunjukan bahwa epidermis akar mudah terspesialisasi untuk penyerapan (Estiti B.

Hidayat, 1995).

Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, pada beberapa tumbuhan, sel

protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan

permukaan (periklinal), dan turunannya dapat membelah lagi sehingga terjadi

epidermis berlapis banya. Contoh epidermis berlapis banyak adalah velamen pada

akar beberapa anggrek. Salah satu fungsi epidermis berlapis yang banyak

diperkirakan adalah penyimpanan air (Estiti B Hidayat, 1995).

Fungsi epidermis :

Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan

Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik

Sebagai pelindung terhadap perubahan toc

Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan

(http://lena-unidrabioza.blogspot.com/2009/05/epidermis_dan_derivat_derivatnya_gabus.html : 10 april 2010)

Sebagian besar epidermis terdiri dari sel yang boleh dikatakan tidak terspesialisasi. Sel yang lebih terspesialisasi tersebar didalamnya (Estiti B Hidayat, 1995).

Page 4: Laporan Praktikum v Epidermis

Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme. Sel mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja. Sehingga tidak membentuk klorofil.

A. Stoma

Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil

CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil

fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan

mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma

terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas

melalui lentisel yang terletak pada batang.

B. TrikomaTrikoma merupakan salah satu alat tumbuhan atau derivate dari jaringan

epidermis. Trikoma atau rambut daun banyak ditemukan di tulang helaian daun, di

biji, dan ada juga yang terdapat di buah yang disebut dengan rambut buah.

Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dibedakan menjadi :

Trikoma glanduler, yaitu trikoma yang memeiliki secret dan berfungsi untuk sekresi.

Trikoma non glanduler, yaitu trikoma yang tidak memiliki secret dan juga tidak

memiliki fungsi sekresi.

Sedangkan berdasarkan jumlah sel penyusunnya, trikoma dibedakan menjadi :

Uniseluler, umumnya trikoma uniseluler tidak bercabang. Namun adakalanya yang

bercabang.

Multiseluler, pada trikoma ini ada yang cabangnya seperti pohon, ada yang

memanjang, dan ada juga yang mendatar.

Trikomamemiliki fungsi spesifik terhadap masing-masing organ tumbuhan.

Antara lain:

Pada akar berfungsi untuk menyerap air dan unsure-unsur hara.

Pada epidermis daun berfungsi  untuk memgurangi besarnya penguapan.

Rambut gatal yang berfungsi untuk mengurangi gangguan yang disebabkan

oleh hewan maupun manusia.

Pada biji membuat biji menjadi ringan, sehingga memudahkan menerbangkan

biji dan membantu penyerbukan.

Karena mudah diserap air, sehingga mempercepat pertumbuhan biji,

Mencegah serangga yang akan merusak biji.

Pada bunga Nektaria, akan menghasilkan madu untuk menarik perhatian

serangga yang nantinya akan membantu dalam penyerbukan,

Page 5: Laporan Praktikum v Epidermis

Pada kepala putik, akan mengekuarkan zat perekat sehingga serbuk sari akan

mudah melekat.

Pada batang mengurangi besarnya penguapan air, Mempermudah untuk

memanjat.

METODE PENELITIAN

ALAT KERJA DAN BAHAN

ALAT BAHAN

Mikroskop Rhoeo discolor

Objek glass Zea mays

Cover glass Persea americana

Silet tajam Mucuna

Tissue Aquades

PROSEDUR KERJA

Buatlah sayatan tipis permukaan daun tumbuhan yang akan diamati

Sel epidermisnya

Letakan sayatan pada reagen air diata kaca objek

Tutup dengan kaca penutup

Amati dengan mikroskop

HASIL PENGAMATAN

1. Jagung (Zea mays)

Page 6: Laporan Praktikum v Epidermis

Pada jagung (Zea mays ) bentuk sel epidermisnya adalah memanjang dan tipe stomatanya adalah tipe diasitik.

2. Rhoeo discolor

Pada rhoeo discolor bentuk sel epidermisnya yaitu polyhedral dan tipe stomatanya adalah parasitik.

3. Stomata pada alpukat (Persea americana)

Page 7: Laporan Praktikum v Epidermis

Pada alpukat (Persea americana) bentuk sel epidermisnya yaitu segi enam dan tipe stomata pada alpukat yaitu tipe anomositik.

4. Trikoma pada daun durian (Durino bentinus)

Tipe trikoma pada daun durian (Durino bentinus) yaitu trikoma rambut tunggal.

5. Trikoma pada daun tisuk

Page 8: Laporan Praktikum v Epidermis

Tipe trikoma pada daun tisuk yaitu tipe trikoma rambut bintang (bersel banyak)

6. Trikoma pada daun sembung

Tipe trikoma pada daun sembung yaitu tipe trikoma rambut bercabang (bersel banyak).

PEMBAHASAN

1. SEL SILIKA DAN SEL GABUS

Pada Gramineae, terdapat di antara sel-sel epidermis. Yang memanjang yang

disebut sel panjang terdapat juga yang dinamakan sel pendek. Sel pendek ini terdiri

atas 2 tipe sel, yaitu : sel silika dan sel gabus. Kedua macam sel ini sering dibentuk

dalam pasangan di sepanjang daun.

Page 9: Laporan Praktikum v Epidermis

Sel silika : mengandung badan-badan silika (SiO2) yang berbentuk bulatan, elips,

halter/pelana. Dijumpai juga pada tanaman Cyperaceae, Equisetinae dan Ficus dan

beberapa monokotil lainnya. Kandungan silikon dalam sel muda rendah,

akumulasinya tinggi pada sel yang mengalami proses menua. Sel gabus : dinding

selnya disisipi suberin (gabus). Fungsi sel gabus dan sel silika : memperkuat batang,

kulit batang menjadi keras.

Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk

heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, di dalam

dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah sel mati.

Untuk mengamati sel gabus ini praktikan harus mengiris gabus secara melintang dan

tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui mikroskop

elektron dengan perbesaran 40 x. Warna dari sel gabus sendiri agak coklat muda.

Sel Gabus Sel Silika

2. Perbedaan Stomata pada tumbuhan Monokotil & Dikotil

Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata

atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat

dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan

atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil

khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem

yang terdapat pada tulang daun.

Page 10: Laporan Praktikum v Epidermis

Daun, berfungsi sebagai tempat fotosintesis; tempat evaporasi (penguapan air);

gutasi (penetesan air); tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida (pada

stomata). Daun tersusun atas epidermis atas – mesofil (terdiri atas jaringan

palisade/jaringan tiang dan jaringan bunga karang/jaringan spons) – jaringan

pengangkut – epidermis bawah. Pertulangan daun dikotil menjari atau menyirip,

sedangkan pada daun monokotil melengkung atau sejajar.

korteks pada tumbuhan dikotil terdapat diantara berkas pembuluh dan epidermis,

sedangkan pada monokotil batas tersebut tidak jelas. Pada tumbuhan dikotil terdapat

juga jaringan dasar lain selain korteks yaitu empulur yang mengisi bagian tengah

batang. Penumpukan pati pada umumnya terdapat pada empulur ini. Pada epidermis

atas dan bawah daun dijumpai pori-pori kecil yang disebut dengan stomata (tunggal :

stoma). Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih

banyak dari epidermis atas daun, yang merupakan adaptasi tumbuhan untuk

meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang

sel penjaga stoma mengkerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata, berperan

penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun

dengan lingkungan luar, selain itu juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari

tumbuhan. jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan

dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang. Yang

umumnya terdiri dari Proses fotosintesis terjadi dalam mesofil. Jaringan pagar dapat

mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang

karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak, jaringan

ini merupakan tempat pertukaran gas.

3. Bagian-Bagian dari Sklereid

Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan

serabut sel – selnya. panjangsklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut

berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel –

selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji

dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas.

Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.

Page 11: Laporan Praktikum v Epidermis

Bentuk sel sklereid isodiameter (agak membulat), mempunyai dinding

sekunder yang tebal dan sangat keras. Kulit kacang menjadi keras karena adanya

sklereid, selain itu sklereid juga dijumpai tersebar dalam jaringan parenkim daging

buah misalnya pada buah pir. Berbeda dengan sklereid sel serat berbentuk panjang

dan ramping dengan ujung meruncing, biasanya terdapat dalam berkas

(kumpulan). Beberapa spesies tumbuhan mempunyai serat bernilai ekonomi tinggi,

misalnya serat manila yang digunakan sebagai bahan dasar tali.

Berdasarkan bentuknya sklereid dibagi menjadi brakisklereid, trikosklereid,

akrosklereid, osteosklereid dan asterosklereid. Brakisklereid adalah sklereid

yang berbentuk seperti insang ikan yang dapat dijumpai pada floem kulit kayu serta

daging buah tertentu, seperti buah pir. Trikosklereid adalah sklereid berbentuk

memanjang seperti benang dengan satu percabangan yang teratur, contohnya pada

daun atau batang teratai (tumb. Hidrofil). Akrosklereid adalah sklereid berbentuk

tongkat atau tubular dapat dijumpai pada kulit biji kacang-kacangan. Osteosklereid

adalah sklereid berbentuk tulang dengan ujung membesar dan kadang-kadang

bercabang, seperti pada kulit biji tumbuhan Dycotiledoniaea. Asterosklereid adalah

sklereid berbentuk cabang-cabang seperti bintang yang terdapat pada daun.

Serat dan Sklereid Sklereid Berbentuk Bulat

KESIMPULAN

Pada Gramineae, terdapat di antara sel-sel epidermis. Yang memanjang yang

disebut sel panjang terdapat juga yang dinamakan sel pendek. Sel pendek ini terdiri

atas 2 tipe sel, yaitu : sel silika dan sel gabus. Kedua macam sel ini sering dibentuk

dalam pasangan di sepanjang daun.

Page 12: Laporan Praktikum v Epidermis

Sel silika : mengandung badan-badan silika (SiO2) yang berbentuk bulatan, elips,

halter/pelana. Dijumpai juga pada tanaman Cyperaceae, Equisetinae dan Ficus dan

beberapa monokotil lainnya.

Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata

atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat

dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan

atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil

khususnya famili Graminae.

Stoma tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida (pada stomata). Daun

tersusun atas epidermis atas – mesofil (terdiri atas jaringan palisade/jaringan tiang

dan jaringan bunga karang/jaringan spons) – jaringan pengangkut – epidermis

bawah. Pertulangan daun dikotil menjari atau menyirip, sedangkan pada daun

monokotil melengkung atau sejajar.

korteks pada tumbuhan dikotil terdapat diantara berkas pembuluh dan epidermis,

sedangkan pada monokotil batas tersebut tidak jelas. Pada tumbuhan dikotil terdapat

juga jaringan dasar lain selain korteks yaitu empulur yang mengisi bagian tengah

batang. Penumpukan pati pada umumnya terdapat pada empulur ini. Pada epidermis

atas dan bawah daun dijumpai pori-pori kecil yang disebut dengan stomata (tunggal :

stoma).

Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak

dari epidermis atas daun, yang merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi

hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma

mengkerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata, berperan penting dalam

pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun

dengan lingkungan luar, selain itu juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari

tumbuhan. jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil.

Pada daun tumbuhan dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar

dan bunga karang. Yang umumnya terdiri dari Proses fotosintesis terjadi dalam

mesofil. Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun,

sedangkan jaringan bunga karang karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang

interselular yang banyak, jaringan ini merupakan tempat pertukaran gas.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

Page 13: Laporan Praktikum v Epidermis

1. Apakah epidermis beberapa tumbuhan yang anda amati memilki bentuk sel

yang sama ?

2. Bagaimana bentuk sel epidermis tersebut? Jelaskan untuk setiap tumbuhan

yang anda amati?

3. Pada preparat epidermis apa dapat anda temukan sel silica dan sel gabus?

Bagaimana bentuk kedua sel tersebut?

4. Bagaimana hubungan perlekatan antar sel pada epidermis?

5. Apa yang dapat anda simpulkan berkenaan dengan sel epidermis?

6. Bagaimana penyebaran stoma pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil?

Bagaiman pula bentuk sel penutup stoma pada kedua kelompok tumbuhan

tersebut? Adakah perbedaannya?coba jelaskan?

7. Terdiri atas apa saja stoma itu ? coba jelaskan dengan lengkap! Mana yang

lebih tebal, dinding sel penutup pada bagian panggung ( yang berlekatan

dengan sel tetangga) atau pada bagian perut(yang menghadap porus)?

8. Apa saja yang tampak didalam sel penutup, sel tetangga, dan sel epidermis

lain di sekitarnya? Adakah kutikulanya?

9. Tipe stoma apa yang anda temukan (anomositik, anisomatik,parasitik,diasitik,

atau aktinositik)?

10. Pada preparata apa tipe stoma itu anda temukan?

11. Apakah ada stoma dari satu helai daun memiliki bentuk yang sama?

Bagaiamana halnya dengan daun lain dari satu species tumbuhan ?

12. Bagaiamana bentuk dan susunan sel trikoma dari daun masing-masing

tumbuhan yang anda amati ?

13. Trikoma apa yang tergolong granular dan trikoma tumbuhan apa yang

tergolong non granular?

14. Apakah anda temukan trikoma bentuk rambut tunggal, rambut bercabang,

rambut bintang, dan rambut sisik? Pada preparat apakah setiap bentuk

trikoma itu anda temukan ?

15. Apakah trikoma dari satu helai daun memiliki bentuk yang sama,

danbagaiamana untuk daun lain yang tumbuhannya sama ?

JAWABAN

1. Dari beberapa pengamatan, pada beberapa tumbuhan mempunyai bentuk

berbeda dalam epidermis serta ketebalannya.

Page 14: Laporan Praktikum v Epidermis

2. Pada rhoe discolor epidermisnya berbentuk polihedral, pada jagung bentuk

memanjang, dan pada alpukat berbentuk segi enam.

3. No answer

4. Perlekatan sel pada epidermis adalah rapat dan tidak memiliki RAS.

5. Bentuk dan ukuaran berbeda dan epidermis terdapat berbagai derivat seperti

trikoma dan stomata.

6. Penyebaran stomata pada monokotil tampak memanjang dan berderet,

sedangkan pada dikotil stomata tersebar.

7. Stomata terdiri dari satu porus/celah dan 2 sel penutup yang mengapitnya,

yang lebih tebal ialah sel penutup bagian perut yang menghadap porus di

bandingkan dengan bagian punggung/berlekatan dengan sel tetangga, karena

pembentukan sel penutup lebih dulu di bandingkan sel tetangga.

8. Yang tampak pada sel dikotil dan monokotil adalah berbentuk ginjal dan

yang tampak pada sel tetangga yaitu sel epidermisnya berdampingan

mengelilingi sel penutup (selnya terdiri dari dua sel atau lebih).

9. Zea mays tipe diasitik,Rhoe discolor tipe Parasitik, dan Alpukat tipe

anomositik.

10. Pada Zea mays, Rhoe discolor, dan Alpukat.

11. Pada satu helai daun memiliki bentuk stoma yang sama, tetapi jumlah bisa

berbeda pada satu spesies daun, stoma bisa berbeda.

12. Pada tiap tumbuhan berbeda, ada yang berambut bercabang, rambut tunggal,

dan rambut bintang.

13. Trikoma yang glandular ialah yangmenghasilkan sekret, sedangkan non

glandular tidak menghasilkan sekret.

14. Rambut tunggal pada durian, rambut bintang pada tisuk, dan rambut

bercabang pada sembung.

15. Tidak, pada satu helai daun bisa di temukan trikoma yang berbeda.

Daftar Pustaka

Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.

http://preparatpecah.tripod.com/index_files/page596.htm

Susetjo Setjo. 2004.

Page 15: Laporan Praktikum v Epidermis

Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan

jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

TABEL PEMBAGIAN TUGAS

No Nama Pembagian

1 Nacevi Maulana Dasar Teori, Metode

Praktikum,

Kesimpulan

2 Lukita Octavia Dasar teori, Metode

praktikum, Hasil

pengamatan

3 Hanifah Nugraha

4 Ira Qurratulaini H

5 Istiqomah Pembahasan

6 Nurkomalasari